TOXICOLOGY PREDICTIVE TOXICOLOGY MEMBRAN CELL. DR. MANSYUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
|
|
- Ridwan Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TOXICOLOGY PREDICTIVE TOXICOLOGY MEMBRAN CELL DR. MANSYUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN : Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Dalam pemahaman toksikologi guna mendapatkan kesimpulan akhir yang tepat, dilakukan bermacam-macam percobaan dalam rangka mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Percobaan-percobaan itu antara lain menuju kearah penentu LD50, pembuatan kurva Dosis Response dan juga test-test dengan binatang-binatang percobaan, maupun test-tes kronik pada manusia. Dari data-data yang diperoleh itu, para ahli toksikologi melakukan penilaian dan akhirnya membuat ramalan mengenai yang dipaparkan. Disamping itu, pada saat dilakukan percobaan-percobaan toksikologi, para ahli toksikologi yang memiliki dalam bidang biokimia akan meneliti sifat toksikologi berdasarkan biotransformasi yang dialami oleh agent. Dalam memahami biotransformasi inilah para toksikologi akan berjumpa dengan membrane sel yang akan terkait dengan masalah pengangkutan agent kimia. Tulisan ini bermaksud membicarkan mengenai predictive toksikologi dan membrane sel yang terkait dengan toksikologi. PREDICTIVE TOXICOLOGY Tujuan utama dari test-test keracunan adalah untuk menyediakan satu data dasar yang dapat dipergunakan memperkirakan bahaya (atau menilai bahaya) yang mengiringi satu keadaan dimana agent kimia, sasaran dan kondisi pemaparan ditentukan. Adalah terbukti bahwa KEADAAN IDEAL adalah satu keadaan dimana agent, sasaran dan keadaan pemaparan yang dipakai untuk test-test racun adalah identik dengan kondisi-kondisi yang akan ditemui pada penaksiran bahaya (resiko). Jadi dengan melaksanakan pemahaman-pemahaman racun atas bermacam-macam bentuk burung, ikan dan lain-lain binatang liar, biasanya mungkin utnuk menetapkan dengan ketepatan yang layak satu tingkat keamanan atau Noel (no abserved effect level) dan Noel (no observed). Bagaimanapun. Dalam kebanyakan hal-hal, disana ada perbedaan-perbedaan diantara keadaan test racun dan keadaan dunia sebenarnya dimana penentuan resiko diinginkan yang memerlukan perhitungan/ramalan dari data dasar atau ramalan mengenai bahaya dalam daerah yang tidak dilindungi oleh data dasar itu. Perubahamn-perubahan dalam perumusan mengenai agent-agent, penggunaan dari test-test binatang untuk menetapkan resiko ke manusia, perubahan-perubahan dalam lintasan, dosis lamanya, frekwensi pemaparan adalah semua contoh-contoh dari keadaan-keadaan dimana toksikologi ramalan menyediakan bagian beresiko mengenai analisa keuntungan resiko, yang merupakan dasar pengaturan toksikologi. Dalam pendekatan turun temurun untuk menetapkan tingkat-tingkat keamanan ke agent kimia kemana manusia akan dipaparkan adalah mengurangi dosis ambang atau Noel oleh satu faktor keamanan yang dimasukkan dalam 2002 digitized by USU digital library 1
2 pertimbangan kedua hal. Keberagamaan dalam spesies dan keberagaman antar spesies. Satu dari sepuluh faktor keselamatan dapat dipergunakan untuk contoh, dengan satu agent untuk mana disana ada data keracunan pada manusia melebihi dari faktor dari 100 (10 kali lipat untuk masing-masing bentuk keberagaman), yang biasanya dipakai untuk data test keracunan pada binatang. Sebaliknya, faktor-faktor keselamatan yang lebih tinggi dapat dipergunakan dalam keadaan dimana ada kenaikan perhatian mengenai bentuk effek terbalik (untuk contoh, keracunan irreversible) atau mutu dari data dasar atau hubungan mengenai data binatang ke keadaan pada manusia (perbedaan-perbedaan dalam kinetika, organ sasaran, proses perbaikan dan seterusnya). Karena Noel oleh definisi adalah satu tingkat dosis dibawah threshold (Ambang), dia adalah bukti bahwa pendekatan faktor keselamatan tidak akan bisa diterapkan untuk agent-agent yang menghasilkan effek yang tidak berambang batas. Jadi dalam kasus-kasus karsinogen-karsinogen dan mutagen-mutagen alasan proses-proses tidak memiliki ambang batas dikarenakan effek mereka dapat dihasilkan dari satu molekul tunggal yang menghasilkan memulainya peristiwa (satu molekul satu pukulan) akan memerlukan bahwa tingkat keselamatan agent-agent demikian ditetapkan pada kurang dari satu molekul (toleransi = 0). Begitupun, kebanyakan, dan disana ada satu ambang batas yang effektif atau jelas untuk sedikitnya beberapa mengenai agent-agent ini, yang memberi kesan jadi dikontrol (diawasi) melebihi dari dilarang. Masalah-masalah ini dan yang serupa telah merangsang perkembangan dari pendekatan-pendekatan pengganti ke proses penilaian bahaya dan menghitung akibat-akibat dari data keracunan secara binatang untuk menyediakan satu taksiran resiko pada manusia. Satu dari penganti-pengganti utama kepenggunaan faktor-faktor keselamatan adalah pendekatan penaksiran resiko yang diturunkan dari usaha-usaha permulaan untuk menyediakan TEORI untuk KARSINOGENESIS. IVERSON DAN ARLEY 1950 menggunakan satu bentuk matematis dimana kemungkinan dari terjadinya tumor umumnya berhubungan kesatu fungsi polynomial mengenai dosis, dijumpai bahwa dalam kisaran dosis yang rendah satu linear dari dosis menyediakan satu perkiraan-perkiraan yang layak. Dalam usaha untuk meramalkan data keracunan binatang dengan dosis tinggi ke daerah yang rendah yang diminati, begitupun hubungan-hubungan dosis response secara matematik yang lain sudah diusulkan, seperti cara log probit dari mantel dan briyan dan bermacam-macam bentuk dari model-model respon yang terbelah dua (secara kemungkinan, pukulan, atau peristiwa yang banyak, waktu untuk induksi tumor dan seterusnya). M,asing-masing mengenai cara-cara matematis yang diusulkan untuk dipakai dalam pendekatan penaksiran bahaya memiliki keuntungan-keuntungan dan kerugiankerugian, tetapi mereka semua memberikan penyediaan yang objektif satu metoda untuk memperkirakan resiko untuk agent-agent yang tidak berambang batas. Dia juga telah memberi kesan bahwa pendekatan penaksiran resiko bisa juga diterapkan keperamalan lain-lain bentuk dari bahaya-bahaya keracunan untuk agent-agent yang menunjukkan ambang batas, dan kemungkinan bahwa modelmodel perhitungan akan diusulkan yang menyediakan untuk keadaan ini. Apakah model-model demikian dapat menggantikan untuk pendekatan faktor keselamatan, yang memiliki keuntungan dan pengalaman puluhan tahun dan hubungan yang telah ditetapkan ke standard-standar lain (ADI, TLV) masih 2002 digitized by USU digital library 2
3 diperdebatkan, tetapi ini membuktikan bahwa ini merupakan satu bidang toksikologi yang tengah diperdebatkan dan menarik Akan ditunjukkan bahwa pendekatan faktor keamanan dan pendekatan perkiraan resiko adalah tata cara pendekatan perkiraan resiko. Dalam pendekatan faktor keselamatan, dianggap bahwa faktor yang digunakan mengurangi resiko kesatu yang dapat diabaikan, sebaliknya pendekatan penaksiran resiko memerlukan satu penerapan terpisah mengenai tingkat apa dari resiko yang akan diterima. Juga akan ditunjukkan bahwa Epidemiologi menyediakan cara lain dari penaksiran resiko yang dapat digunakan dalam tambahan ke atau dalam tempat dari toksologi ramalan. MEMBRAN-MEMBRAN CELL : Satu agent beracun bisa lewat melalui sejumlah rintangan-rintangan sebelum mencapai satu konsentrasi yan cukup pada organ dimana dia menghasilkan lukanya yang khas. Ini termasuk membran-membran dari sejumlah sel-sel seperti lapisan tebal sel-sel kulit, lapisan tipis dari paru-paru, dan gastro intestinal sel kapillair, selsel dari organ dimana racun-racun itu menghasilkan effek merusaknya dan sel-sel dari organ yang menyingkirkan racun dari tubuh. Membran-membran yang mengelilingi semua sel-sel ini adalah sungguh sama. Ketebalan dari membran sel asalah kira-kira 70 Angstrom. Pengertian-pengertian yang sekarang timbul dari mikrograf electron, pemahaman secara kimia dan fisiologi membayangkan membran sel itu sebagai satu lapisan bimolekuler dari molekul-molekul lipida dilapisai atas dari lapisan protein terlihat menembus kedua lapisan (bilayer) dari lipida membran utamanya terdiri dari lesitin, cepalin dan kolesterol. Asam-asam lemak dari membran tidak memiliki satu bentuk kristal yang kaku tetapi pada suhu fisiologis sifat-sifatnya pura-pura cair. Sifat cair dari membranmembran sangat ditentukan oleh struktur dan ukuran relatif dari asam lemak tak jenuh. Bila membran-membran mengandung lebih banyak asam-asam lemak tak jenuh, mereka lebih cair, dan transport aktif telah ditunjukkan jadi lebih cepat. (Fox, 1972) Mekansime-mekanisme yamng membolehkan satu zat racun menembus satu membran dapat dibagi kedalam 2 (dua) bentuk umum : 1. Diffusi atau pengiriman passif dari zat-zat kimia, dimana sel tidak memainkan peran aktif dalam pengirimannya. 2. Pengangkutan Khusus : dimana sel mengambil satu bagian yang aktif dalam pengiriman zat beracun melalui membran-membran. PENGANGKUTAN PASSIF : Diffusi Sederhana : Kebanyakan zat-zat racun menembus membran-membran melalui diffusi sederhana. Ini dapat terjadi untuk senyawa-senyawa hidrofilik yang sangat kecil oleh jalan lintasan melalui saluran-saluran berair atau lebih oleh molekul organic yang lebih besar yang memiliki satu-satu derjat tertentu kelipofilikan, melalui diffusi menembus membran lipid. Karena itu, satu senyawa yang larut dalam lipid seperti etil alcohol mudah melewati membrane-membrane sel oleh diffusi sederhana. Etil Alkohol diserap dilambung dan usus oleh diffusi dan kemudian melintas kedalam CNS dan organ-organ lain juga oleh diffusi sederhana. Kecepatan pengiriman dari agent-agent beracun melalui membran-membran sel adalah tergantung pada kelarutan mereka dalam lipid sebagaimana diukur oleh KOEFFISIEN PARTISI lemak/air, dan perbedaan konsentrasi mereka melewati membran itu. Beberapa zat kimia beracun ada dalam larutan dalam kedua bentuk, terion dan tak terion. Bentuk terion sering tidak mampu menembus membrane sel kaena 2002 digitized by USU digital library 3
4 kelarutannya dalam lipida adalah rendah, sementara dalam perbandingan, bentuk yang tak terion bisa jadi cukup larut dalam lemak untuk berdiffusi melewati membran-membran sel. Jadi : DIFFUSI tergantung atas kelarutan dari bentuk tidak terion dari persenyawaan tersebut didalam lemak. F I L T R A S I : Jika sejumlah besar air mengalir melalui satu membran berpori, tiap zat terlarut yang cukup kecil untuk melewati pori-pori mengalir bersamanya. Perjalanan melalui saluran-saluran ini disebut FILTRASI karena dia melibatkan bagian besar aliran air yang didasarkan ke satu gaya osmotik atau gaya hidrostatik. Satu dari perbedaan-perbedaan yang utama diantara bermacam-macam membran-membran tubuh adalah ukuran dari saluran-saluran ini. Dalam glomeruli ginjal dan kapiler-kepiler tubuh pori-pori ini relatif besar (40) Angstrom dan membolehkan molekul-molekul kecil dari albumin (B.M=60.000) untuk lewat, sebaliknya saluran-saluran dalam kebanyakan sel-sel adalah relatif kecil (4 A 0 ) dan membolehkan zat-zat kimia untuk lewat hanya sampai satu berat molekul PENGANGKUTAN KHUSUS : Disana ada sejumlah contoh-contoh dimana gerakan dari satu persenyawaan melewati satu membran tidak dapat diterangkan oleh diffusi sederhana atau filtrasi karena persenyawaan tersebut terlalu tidak larut dalam lipid agar larut dalam membran-membran sel dan terlalu besar guna mengalir melalui saluran-saluran. Untuk menerangkan peristiwa ini, sudah ditetapkan adanya system pengangkutan khusus. Sistem-sistem pengangkutan khusus adalah bertanggung jawab untuk pengangkutan beberapa bahan-bahan gizi seperti gula-gula, asamasam amino dan asam nukleat melewati membran-membran sel sebagimana juga pengangkutan beberapa molekul asing. PENGANGKUTAN AKTIF : Yang berikut adalah sifat-sifat system pengangkutan aktif : 1. Zat-zat kimia digerakkan berlawanan dengan perbedaan-perbedaan elektro kimia 2. Pada konsentrasi dasar yang tinggi system pengangkutan jadi jenuh dan ditunjukkan satu pengangkutan maksimum (T m) 3. Sistem pengangkutan adalah pemilih, dan kebutuhan-kebutuhan struktur dasar tertentu ada untuk zat-zat kimia yang diangkut oleh mekanisme yang sama, dan dengan demikian inhibitie yang berlomba dapat terjadi diantara zat-zat ini. 4. Sistem tersebut memerlukan perluasan energi sedemikian sehingga penghambat-penghambat metabolisme merintangi proses pengangkutan. Zat-zat yang secara aktif diangkut melewati satu sel membran diperkirakan masuk kebagian dalam sel melalui pembentukan satu senyawa kompleks dengan pembawa makromolekul pada satu sisi dari membran tersebut. Kompleks tersebut akhirnya berdiffusi kesisi lain dari membran tersebut dimana zat itu dilepaskan, dan karenanya kemudian pembawa itu kembali lagi kepermukaan semula untuk mengulangi proses pengangkutan tersebut. Penggangkutan aktif secara khusus adalah penting dalam toksikologi untuk penyingkiran senyawa-senyawa asing dari organisme sesudah mereka diserap. Sistem saraf pusat memiliki dua system pengangkutan pada plexus chroideus, satu untuk asam-asam organic dan satu untuk basa-basa organic, untuk mengangkut zat-zat keluar dari cairan cerebro spinal. Serupa, ginjal memiliki dua system pengangkutan aktif yang menyingkirkan senyawa-senyawa asing dari tubuh, dan liver memiliki sedikit-dikitnya 3 sistem 2002 digitized by USU digital library 4
5 pengangkutan aktif, satu untuk asam-asam organic, satu untuk basa-basa organic, dan satu untuk senyawa-senyawa organic yang netral. = DIFFUSI YANG DIPERMUDAH : Istilah ini diterapkan kepada pembawa pengangkutan (CARRIER) yang memiliki semua sifat-sifat pengangkutan aktif kecuali bahwa substrat tidak bergerak melawan satu perbedaan konsentrasi dan proses pengangkutan tidak bergantung energi. Pengangkutan gula dari tractus gastro intestinalis kedalam darah, dari plasma ke eritrosit dan dari darah ke CNS difikirkan berlangsung melalui proses ini. = PROSES PENGANGKUTAN TAMBAHAN : Bentuk-bentuk tambahan dari system-sistem pengangkutan yang khusus telah disarankan, begitupun peran sebenarnya dari proses-proses ini dalam semua bagian-bagian tubuh belum diketahui hingga saat ini. Phagositosis dan pinositosis adalah proses-proses dimana membran sel mengalir mengelilingi dan menelan partikel-partikel. Bentuk pengiriman melalui membranmembran sel ini adalah penting untuk pembuangan bahan-bahan bentuk partikel dari alveolus oleh fagosit-fagosit di alvelolus dan untuk pembuangan bahanbahan beracun dari darah oleh system retikulo endothelial dari liver dan limpa. KESIMPULAN : 1. Telah diuraikan bagaimana caranya membuat ramalan-ramalan dalam toksikologi untuk memperkirakan bahaya akibat pemaparan terhadap agent. 2. Telah dijelaskan mengenai struktur dari membran sel dan mekanisme pengangkutan yang menembus membran digitized by USU digital library 5
6 KEPUSTAKAAN : 1. Robert K. Murray, MD,PhD dkk : Harpers s Biochemistry edisi ke 22 Toronto University alih bahasa : dr.andry Hartono EGC 2. John Doull, MD,PhD : TOXICOLOGY : The Basic Science of Poisons Second Edition, MacMillan Publisihing Co, New York B.G.Katzung : FARMAKOLOGI DASAR DAN KLINIK Alih bahasa : dr. Binawaty dkk : EGC Gilbert W Castellan : PHYSICAL CHEMISTRY, Second Edition Univ.of Maryland Addison Wesley Publishing Company digitized by USU digital library 6
T O K S I K O L O G I KEAMANAN, UNSUR DAN BIDANG-BIDANG TOKSIKOLOGI. Dr. Mansyur, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
T O K S I K O L O G I KEAMANAN, UNSUR DAN BIDANG-BIDANG TOKSIKOLOGI Dr. Mansyur, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendahuluan : Toksikologi merupakan ilmu yang sangat luas yang mencakup
Lebih terperinciT O K S I K O L O G I AGENT-AGENT TOKSIS & PEMAPARAN. DR. MANYUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
T O K S I K O L O G I AGENT-AGENT TOKSIS & PEMAPARAN DR. MANYUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Pendahuluan : Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
Lebih terperinci3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)
Riswanto, S. Pd, M. Si SMA Negeri 3 Rantau Utara 3 Gerakan zat melintasi membran sel 3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3) A Bagaimana struktur dari membran sel? (Book 1A, p. 3-3) Struktur membran sel dapat
Lebih terperinciMEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL
MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran
Lebih terperinciTransportasi pada Membran Plasma. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016
Transportasi pada Membran Plasma Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Struktur Umum Membran Plasma - Membran plasma terdiri dari dua lapis lemak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum Berbeda Terhadap Total Protein Darah Ayam KUB Rataan total protein darah ayam kampung unggul Balitbangnak (KUB) pada penelitian ini
Lebih terperinciII. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS
II. KERJA BAHAN TOKSIK DALAM TUBUH ORGANISMS A. Interaksi Senyawa Kimia dengan Organisme Ilmu yang mempelajari tentang interaksi senyawa kimia dengan organisme hidup disebut farmakologi, dengan demikian
Lebih terperinciBIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)
BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata
Lebih terperinciTujuan Instruksional. Umum. Khusus
MEMBRAN SEL Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa FK USU semester 1 akan dapat menjelaskan struktur dan fungsi membran serta protein membran dan hubungannya dengan reseptor. Khusus Mahasiswa akan dapat :
Lebih terperinciFUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph
FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan bahkan menyebabkan kematian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rhodamine B sebagai racun 2.1.1 Definisi Racun Racun ialah zat yang bekerja dalam tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis tertentu dapat menyebabkan gangguan kesehatan
Lebih terperinciHKSA DENGAN SIFAT MEMBRAN SEL
HKSA DENGAN SIFAT MEMBRAN SEL Proses absorpsi dan distribusi obat Absorpsi Distribusi m.b. m.b. m.b. (membran biologis) Reseptor O O O O + R (OR) Obat + + + Kompleks Respons biologis P P P (Protein) (OP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata) sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang
Lebih terperinciPENGANTAR FARMAKOLOGI
PENGANTAR FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI : PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - DIAGNOSIS - PENGOBATAN GEJALA PENYAKIT FARMAKOTERAPI : CABANG ILMU PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - PENGOBATAN FARMAKOLOGI KLINIK : CABANG
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul Pengaruh tingkat energi protein dalam ransum terhadap total protein darah ayam Sentul dapat dilihat pada Tabel 6.
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial
Lebih terperinciKehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2
Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 Aspek kimia dalam tubuh - 3 REPRODUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies.
Lebih terperinciToksikokinetik racun
Toksikokinetik racun Mekanisme kerja suatu racun zat terhadap suatu organ sasaran pada umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan menjadi 3 fase utama : Fase Toksikokinetik Fase Eksposisi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm Pengaruh tingkat energi protein ransum terhadap total protein darah ayam lokal Jimmy
Lebih terperinciKinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:
FARMAKOKINETIK Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: Absorpsi (diserap ke dalam darah) Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan tubuh) Metabolisme (diubah
Lebih terperinciT O K S I K O L O G I DAN DISTRIBUSI AGENT TOKSIS. DR. MANSUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
T O K S I K O L O G I DAN DISTRIBUSI AGENT TOKSIS DR. MANSUR, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4
1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4 Energi cahaya menjadi energi potensial Energi kimia menjadi energi gerak
Lebih terperinciFarmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses
dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal saat ini menjadi salah satu bahan pangan yang digemari masyarakat luas untuk dikonsumsi baik dalam bentuk telur maupun dagingnya. Tingkat keperluan terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan tersebut yang secara
Lebih terperinciPengantar Farmakologi
dr H M Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul
Lebih terperinciPengantar Farmakologi Keperawatan
Pengantar Farmakologi Keperawatan dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses
Lebih terperinciFUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP
TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anti nyamuk merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gigitan nyamuk. Jenis formula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel tumbuhan adalah unit struktural, fungsional, dan fundamental terkecil suatu tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan terdapat dinding sel, membran sel, inti, dan organelnya.
Lebih terperinciHUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT
UBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT UBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT Oleh: Siswandono Laboratorium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tubuh manusia secara fisiologis memiliki sistim pertahanan utama untuk melawan radikal bebas, yaitu antioksidan yang berupa enzim dan nonenzim. Antioksidan enzimatik bekerja
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. 1 SEL Semua mahluk hidup terdiri dari sel-sel yaitu ruangruang kecil berdinding membran berisi cairan kimia pekat
Lebih terperinciHUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT
HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI DAN EKSKRESI OBAT Oleh: Siswandono Laboratorium Kimia Medisinal Proses absorpsi dan distribusi obat Absorpsi Distribusi m.b. m.b.
Lebih terperinciKESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma
Keseimbangan Asam Basa Dr. OK.M. Syahputra, M.kes Dr. Almaycano Ginting Departemen Biokimia FK USU KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi
Lebih terperinciPertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:
Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA MEDISINAL SEMESTER GANJIL PENGARUH ph DAN PKa TERHADAP IONISASI DAN KELARUTAN OBAT
LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR KIMIA MEDISINAL SEMESTER GANJIL 2015 2016 PENGARUH ph DAN PKa TERHADAP IONISASI DAN KELARUTAN OBAT Hari / Jam Praktikum : Selasa, Pukul 13.00 16.00 WIB Tanggal Praktikum : Selasa,
Lebih terperinci2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.
2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. - carboxyphenyl) diethylamino xanthenylidene] -
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rhodamine B Rhodamine B adalah pewarna sintetik penghasil warna merah. Bentuk Rhodamine B adalah kris tal dengan warna merah, cokelat, atau hijau. Rumus Empirisnya adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah
Lebih terperinciMEMBRAN PLASMA. Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan
1. SELAPUT SEL MEMBRAN PLASMA 2. SELAPUT SITOPLASMIK Selaput sel : Bagian dari protoplasma terluar yang membatasi sel dari lingkungan Selaput sitoplasmik : Semua selaput yang terdapat dalam sitoplasma,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahan pemanis di dalam bahan makanan dan minuman sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Bahan pemanis alami yang sangat umum digunakan adalah
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI. - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler. - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2
SISTEM EKSKRESI 1. Pendahuluan - Pengertian Ekskresi - Sistem ekskresi pada uniseluler dan multiseluler 2. Fungsi pokok sistem ekskresi - Pembuangan limbah nitrogen dan CO 2 - Keseimbangan air, garam,
Lebih terperinciFARMAKOKINETIKA. Oleh Isnaini
FARMAKOKINETIKA Oleh Isnaini Definisi: Farmakologi: Kajian bahan-bahan yang berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul regulator dan pengaktifan atau
Lebih terperinciMEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika
1 MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA Tim Teaching MK Biofarmasetika 2 Pendahuluan Membran sel adalah lapisan yang memisahkan satu sel dengan sel lainnya serta memisahkan berbagai organel di dalam
Lebih terperinciNASIB OBAT DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIKA) REZQI HANDAYANI S.Farm, M.P.H., Apt
NASIB OBAT DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIKA) REZQI HANDAYANI S.Farm, M.P.H., Apt KEGUNAAN FARMAKOKINETIKA 1. Bidang farmakologi Farmakokinetika dapat menerangkan mekanisme kerja suatu obat dalam tubuh, khususnya
Lebih terperinciPENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica
PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tumbuhan tingkat tinggi, air dan hara dari dalam tanah diambil dari diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran terhadap lingkungan hidup akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian pemerintah, khususnya pihak akademisi, terutama terhadap kehadiran polutan beracun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL STRUKTUR DASAR Selaput/ membran sel merupakan selaput yang berfungsi membatasi isi sel dari lingkungannya mempunyai sifat hidrofobik di bagian tengah dan hidrofilik di bagian
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID
EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBIOTRANSFORMASI TOKSIKAN
BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN BIOTRANSFORMASI (METABOLISME) TOKSIKAN / XENOBIOTIK PROSES ENZIMATIS METABOLIT Adalah perubahan xenobiotika menjadi Metabolit melalui proses enzimatis Beberapa penting untuk kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun
Lebih terperinciJADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)
JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS) 1 RPKPS, lingkup sejarah Biokimia dan struktur dan fungsi sel, GTC 2 Air dan asam basa (ph) GTC 3 Struktur dan Fungsi serta mekanisme kerja Enzim
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1
1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D
Lebih terperinciEFEK DAN MEKANISME TOKSIK
EFEK DAN MEKANISME TOKSIK Efek toksik sangat bervariasi dalam sifat, organ sasaran, maupun mekanisme kerjanya. Pengertian yang mendalam mengenai ciri-cirinya berguna untuk menilai bahayanya bagi kesehatan,
Lebih terperinciSIFAT FISIKA KIMIA terhadap FARMAKOKINETIK (Absorbsi Distribusi Ekskresi)
SIFAT FISIKA KIMIA terhadap FARMAKOKINETIK (Absorbsi Distribusi Ekskresi) PROSES TERJADINYA RESPON BIOLOGIS Obat masuk kedalam tubuh melalui oral, parenteral, anal, dermal, dll mengalami proses ADME Kadang
Lebih terperinciKehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan
Kehidupan 7 karakteristik kehidupan Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi Aspek kimia dalam tubuh - 2 REPRDUKSI: Penting untuk kelangsungan hidup spesies. Reproduksi seksual berkembang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai
TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
Lebih terperinciT O X I C O L O G Y DAN EKSKRESI AGENT-AGENT TOKSIS. Dr. Mansyur, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
T O X I C O L O G Y DAN EKSKRESI AGENT-AGENT TOKSIS Dr. Mansyur, DAKK Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN : Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang
Lebih terperinciPengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi
Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Farmakokinetik - 2 Mempelajari cara tubuh menangani obat Mempelajari perjalanan
Lebih terperinciFISIOLOGI SEL. TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015
FISIOLOGI SEL TIM PENGAJAR FISIOLOGI MANUSIA Departemen Gizi Masyarakat,FEMA, IPB 2015 Dr. Katrin Roosita_sel 2015 Sel: unit dasar struktur dan fungsi tubuh. Fungsi organ dan sistem tubuh ditentukan oleh
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciBAB X TAHAP-TAHAP TERBENTUKNYA KEHIDUPAN
10-1 BAB X TAHAP-TAHAP TERBENTUKNYA KEHIDUPAN Berdasarkan fakta di alam dan hasil-hasil percobaan di laboratorium hanya teori evolusi biokimia yang paling dapat memberi penjelasan secara ilmiah tentang
Lebih terperinciBIOLOGI SEL. Chapter III Membran dan Dinding Sel
BIOLOGI SEL Chapter III Membran dan Dinding Sel Fungsinya apa yaaaaa...?? Kira-kira kalau mau masuk permisi dulu?? Mari Merievew Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan Dinding Sel (Cell Wall) Sebagian besar
Lebih terperinciPengantar Farmakologi
Pengantar Farmakologi Kuntarti, S.Kp, M.Biomed 1 PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 4 Istilah Dasar Obat Farmakologi Farmakologi klinik Terapeutik farmakoterapeutik
Lebih terperinci1 Asimilasi nitrogen dan sulfur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik
Lebih terperinciPraktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN
Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN A. Tujuan Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. B.
Lebih terperinciObat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral
Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap
Lebih terperinciMATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR
MATA KULIAH FARMAKOLOGI DASAR AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA PALU 2015 SEMESTER II Khusnul Diana, S.Far., M.Sc., Apt. Obat Farmakodinamis : bekerja terhadap fungsi organ dengan jalan mempercepat/memperlambat
Lebih terperinciFISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)
FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2017 METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini telah banyak industri kimia yang berkembang, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Kebanyakan industriindustri
Lebih terperinciSISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN
SISTEM DIGESTIVA (PENCERNAAN) FISIOLOGI PENCERNAAN Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk Secara sederhana, sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi untuk mendapatkan akses ke sistem
Lebih terperinciSistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013
Sistem Ekskresi Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Pengertian & Fungsi Proses Ekskresi Penegrtian : Proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I. Menimbang a. bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan,
Lebih terperinciTRANSPORTASI TRANSMEMBRAN MEMBRAN SEL
1. Dalam keseharian, seluruh aktifitas biologis, terjadi hubungan antara individu dengan lingkungan 2. Hubungan terjadi dalam bentuk pertukaran zat (cair, padat, gas) 3. Pertukaran zat dari tubuh ke lingkungan,
Lebih terperinciToksikodinamik dan toksikokinetik
Toksikodinamik dan toksikokinetik Pengertian Toksikokinetik: mempelajari perjalanan toksikan dalam tubuh spt absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi. Toksikodinamik: mempelajari efek fisiopatologik
Lebih terperinciPENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Itik sangat rentan terhadap cuaca panas ditambah lagi dengan sistem pemeliharaan minim air menyebabkan konservasi air oleh ginjal lebih banyak dan meningkatnya tekanan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman
Lebih terperinciENERGI. Universitas Gadjah Mada
ENERGI Energi Bahan Pangan Energi adalah kapasitas untuk mengerjakan sesuatu untuk mengerjakan sesuatu kegiatan dan dalam hal ini energi mengalami transformasi menjadi jenis energi yang sesuai dengan jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes
Lebih terperinciMENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS
MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda
Lebih terperinciBAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia
BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru, lambung dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun dari jaringan yang merupakan kumpulan dari sejumlah
Lebih terperinci- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam
Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tawas banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam pangan. Tawas paling banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran. Tujuan penambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat mikrobiologi. Inflamasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayur-mayur merupakan makanan yang sangat menyehatkan bagi tubuh karena memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizinya meliputi mineral, lemak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia mengarah kepada era industrialisasi. Terdapat puluhan ribu industri beroperasi di Indonesia, dan dari tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan pustaka Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai Aplikasi Informasi Diet Berdasarkan Golongan Darah, aplikasi ini dirancang untuk dapat membantu
Lebih terperinciNasib Obat dalam Tubuh (Farmakokinetika)
Nasib Obat dalam Tubuh (Farmakokinetika) Apa yang terjadi pada obat setelah masuk ke tubuh kita? Pharmacokinetics: science that studies routes of administration, absorption* and distribution*, bioavailability,
Lebih terperinciLuas permukaan. Jarak zat pelarut dan zat terlarut. Suhu.
LAPORAN DIFUSI-OSMOSIS Abstrak Difusi adalah peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi
Lebih terperinciorganel yang tersebar dalam sitosol organisme
STRUKTUR DAN FUNGSI MITOKONDRIA Mitokondria Mitokondria merupakan organel yang tersebar dalam sitosol organisme eukariot. STRUKTUR MITOKONDRIA Ukuran : diameter 0.2 1.0 μm panjang 1-4 μm mitokondria dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan oleh logam berat cukup membahayakan kehidupan. Salah satu logam berbahaya yang menjadi bahan pencemar tersebut adalah Timbal (Pb). Timbal
Lebih terperinciProses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik
Perbedaan gel dan emulgel? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan
Lebih terperinci