Tulisan pada label [ pasal 13(1,2), 15, 16 ]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tulisan pada label [ pasal 13(1,2), 15, 16 ]"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 28

2 Lampiran 1. Kriteria pemenuhan syarat unsur labelberdasarkan PP No 69 Tahun 1999 No Unsur Label Kriteria Pemenuhan Syarat Unsur A Teknis pencantuman label [ pasal 2, 27(1), 29(a,b) ] 1. Label dicantumkan pada, di dalam atau di kemasan pangan 2. Label tidak mudah lepas dari kemasan 3. Label tidak mudah luntur ataupun rusak 4. Label terletak pada sisi kemasan yang mudah untuk dilihat dan dibaca 5. Tanggal kadaluwarsa dicantumkan secara jelas 6. Label pangan yang sudah diedarkan tidak diperbolehkan untuk dihapus, dicabut, ditutup, diganti, dan dilabel kembali 7. Tanggal, bulan, dan Tahun kadaluwarsa pada pangan yang diedarkan tidak diperbolehkan untuk ditukar B C Tulisan pada label [ pasal 13(1,2), 15, 16 ] Keterangan minimum label 1. Nama produk pangan [ pasal 3 ] 2. Daftar bahan [ pasal 17, 18 ] 3. Berat bersih atau isi bersih [ pasal 19, 20 ] 4. Nama dan alamat produsen [ pasal 23, 24, 25 ] 1. Keterangan pada label ditulis atau dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka Arab, dan huruf Latin 2. Penggunaan bahasa selain bahasa Indonesia angka Arab, dan huruf Latin diperbolehkan sepanjang tidak terdapat atau tidak dapat diciptakan padanannya atau dalam rangka perdagangan ke luar negeri 3. Huruf dan angka harus jelas dan mudah dibaca 1. Harus dicantumkan pada bagian utama label 2. Nama yang digunakan harus menunjukkan sifat atau keadaan yang sebenarnya 3. Standar Nasional Indonesia (SNI) harus dicantumkan apabila telah diberlakukan wajib oleh Menteri Teknis 1. Daftar bahan dicantumkan secara berurutan dimulai dari bagian dengan jumlah terbanyak (kecuali vitamin, mineral, dan zat penambah gizi lainnya) 2. Nama bahan yang digunakan adalah nama yang lazim digunakan 3. Bahan yang namanya telah ditetapkan dalam SNI, dapat dicantumkan pada label apabila bahan telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam SNI tersebut 4. Air yang ditambahkan harus dicantumkan sebagai komposisi pangan, terkecuali air itu merupakan bagian dari bahan yang digunakan atau telah mengalami penguapan seluruhnya selama pengolahan 1. Harus dicantumkan pada bagian utama label 2. Dicantumkan dalam satuan metric 3. Ukuran isi harus dicantumkan untuk makanan cair, berat untuk makanan padat, dan isi atau berat untuk makanan semi padat atau kental 4. Berat bersih atau isi bersih tiap takaran saji harus dimuat pada label yang memuat keterangan jumlah takaran saji 1. Harus dicantumkan pada bagian utama label 2. Harus dicantukan nama dan alamat pihak yang memproduksi 3. Harus dicantumkan nama dan alamat pihak yang 29

3 Lanjutan lampiran 1 memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia 4. Apabila pihak yang mengedarkan berbeda dengan pihak yang memasukan pangan ke wilayah Indonesia, nama dan alamat pihak yang memasukan dan mengedarkan pangan di wilayah Indonesia harus dicantumkan D Keterangan lain pada label 1. Manfaat pangan bagi kesehatan [ pasal 6, 21, 33 (1) ] 2. Pernyataan tentang halal [ pasal 10, 11 ] 3. Nomor pendaftaran pangan [ pasal 30 ] 4. Kode produksi [ pasal 31 ] 5. Keterangan tentang kandungan gizi [ pasal 32 ] 1. Pencantuman pernyataan tentang manfaat kesehatan harus didukung oleh fakta ilmiah yang dapat dipertanggunggjawabkan 2. Pencantuman pernyataan bahwa pangan telah ditambah, diperkaya, atau difortifikasi dengan vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya diperkenankan sepanjang hal itu benar dilakukan Produk yang dicantumkan pernyataan tentang halal pada label wajib terlebih dahulu diperiksa pada lembaga pemeriksaan yang terakreditasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Nomor pendaftaran pangan harus dicantumkan pada pangan olahan (produksi dalam negeri dan luar negeri) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku 1. Kode produksi pada label ataupun kemasan pangan harus dicantumkan pada pangan olahan. 2. Kode produksi sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai riwayat produksi pangan (waktu ataupun rangkaian produksi) 1. Kandungan gizi wajib dicantumkan pada label apabila pangan (a) disertai pernyataan bahwa pangan tersebut mengandung vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya yang ditambahkan, atau (b) dipersyaratkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di bidang mutu dan gizi pangan bahwa pangan wajib ditambahkan vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya 2. Pencantuman keterangan tentang kandungan gizi pangan dilakukan dengan urutan (a) jumlah keseluruhan energi, dengan perincian berdasarkan jumlah energi yang berasal dari lemak, protein, dan karbohidrat, dan (b) jumlah keseluruhan lemak, lemak jenuh, kolesterol, jumlah keseluruhan karbohidrat, serat, gula, protein, vitamin, dan mineral. 3. Keterangan kandungan gizi wajib memuat a) ukuran takaran saji, (b) jumlah sajian per kemasan, (c) kandungan energi per takaran saji, (d) kandungan protein per sajian (dalam gram), (e) kandungan karbohidrat per sajian (dalam gram), (f) kandungan lemak per sajian (dalam gram), dan (g) persentase dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan 30

4 Lanjutan lampiran 1 6. Keterangan tentang iradiasi pangan [ pasal 34 ] 7. Keterangan tentang pangan rekayasa genetika [ pasal 35 ] 8. Keterangan tentang pangan sintesis yang dibuat dari bahan baku alamiah [ pasal 36, 37 ] 9. Keterangan tentang pangan olahan tertentu [ pasal 38, 39, 40, 41] 10. Keterangan tentang bahan tambahan pangan [ pasal 22, 43] 1. Wajib dicantumkan tulisan pangan iradiasi, tujuan iradiasi, dan apabila tidak boleh diradiasi ulang wajib mencantumkan tulisan tidak boleh diiradiasi ulang 2. Selain pencantuman tulisan, pada label dapat dicantumkan logo khusus pangan iradiasi 3. Wajib dicantumkan nama dan alamat penyelenggara iradiasi, tanggal, bulan, dan Tahun iradiasi, serta nama negara tempat iradiasi dilakukan 1. Wajib dicantumkan tulisan pangan rekayasa genetika 2. Selain pencantuman tulisan, pada label dapat dicantumkan logo khusus hasil rekayasa genetika 1. Wajib dicantumkan keterangan pangan terbuat dari bahan baku alamiah jika bahan baku alamiah yang bersangkutan tidak kurang dari kadar minimal yang ditetapkan SNI 2. Wajib dicantumkan keterangan telah mengalami proses lanjutan harus apabila pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah telah menjalani proses lanjutan 1. Wajib dicantumkan keterangan cara penggunaan, dampak pangan bagi kesehatan manusia, dan keterangan lain yang perlu diketahui untuk pangan olahan yang diperuntukan bagi bayi, anak di bawah lima Tahun, ibu hamil dan menyusui, orang yang menjalani diet khusus, dan orang lanjut usia. 2. Wajib dicantumkan keterangan cara penyiapan atau penggunaan pada label atau wadah kemasan wajib untuk pangan yang memerlukan penyiapan 3. Wajib dicantumkan petunjuk cara penyimpanan pada label apabila mutu pangan tergantung pada cara penyimpanan atau memerlukan cara penyimpanan khusus 1. Wajib dicantumkan tulisan, nama golongan, serta nama dan kode internasional yang dimiliki bahan tambahan pangan jika digunakan 2. Wajib dicantumkan indeks pewarna untuk bahan tambahan pangan berupa pewarna. E Keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) 1. Keterangan yang tidak benar dan menyesatkan[ pasal 5] 2. Pangan dapat berfungsi sebagai obat [ pasal 7 ] Pencantuman pernyataan atau keterangan dalam pangan yang diperdagangkan apabila keterangan tersebut tidak benar atau menyesatkan Pencantuman pernyataan atau keterangan dalam bentuk apapun bahwa pangan dapat berfungsi sebagai obat (walaupun fakta ilmiah terbukti untuk kesehatan) 3. Mencantumkan nama dan lembaga yang Pencantuman nama, logo, ataupun identitas lembaga yang 31

5 Lanjutan lampiran 1 menganalisis produk pangan [ pasal 8 ] menganalisis suatu pangan 4. Keterangan bahwa pangan mengandung zat gizi lebih unggul dari produk pangan lain [ pasal 33 (2) ] 5. Keterangan pangan terbuat dari bahan baku alamiah apabila pangan dibuat tanpa menggunakan bahan baku alamiah atau hanya sebagian menggunakan bahan baku alamiah [ pasal 37 ] Pencantuman pernyataan atau keterangan pada label bahwa pangan mengandung zat gizi yang lebih unggul daripada produk lainnya Pencantuman keterangan pangan terbuat dari bahan baku alamiah apabila pangan dibuat tanpa menggunakan bahan baku alamiah atau hanya sebagian menggunakan bahan baku alamiah 6. Keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila pangan terbuat dari bahan setengah jadi atau bahan jadi [ pasal 41 ] Pencantuman keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila pangan terbuat dari bahan setengah jadi atau bahan jadi 32

6 Lampiran 2. Sebaran contoh minuman sari buah kemasan siap minum yang diteliti Produk Giant Hypermart Superindo Yogya Foodmart Ramayana Alfamart Indomaret Al Amin Circle K abc ale ale berrie bravo buavita buavita to go calamansi calista caprisone ceres chez's cooler country choice del monte delipo dewlands diamond dimes fitactive florida natural foco frutang fuitamin gogo happy day happy jus juice cocktail vitalon 33

7 Lanjutan lampiran 2 juice united jungle juice just juice juv kims love juice malee mama roz marco martinellis minute maid pulpy miu mr jussie nu juice nucleo nutrisari ocean spray old orchard pokka pon pon premium sunfresh rauch realemon s&w del monte santal since berri soursop (wong coco) space sunfresh sunglo sunkist 34

8 Lanjutan lampiran 2 sunripe sunshine sunswee prune superindo 365 tipco tropicana twister value plus welchs yeos yoa Total

9 Lampiran 3.Produsen minuman sari bauh kemasan siap minum dan merek yang dihasilkan No Produsen Merek Keterangan 1 PT. Heinz ABC Indonesia ABC Mr Jussie 2 PT. Wings Indonesia Ale ale 3 PT. Berri Indosari Berri Juice United Yoa 4 Rauch Fruchtsafte Gesmbh & Co Austria Bravo Happy Day Rauch diimpor oleh PT. Prambanan Kencana diimpor oleh PT. Prambanan Kencana diimpor oleh PT. Prambanan Kencana 5 PT. Ultrajaya Milk Industry Buavita untuk PT. Unilever indonesia 6 PT. Futami Food Buavita To Go untuk PT. Unilever indonesia 7 PT. Makmur Sejati Internusa Calamansi Nucleo 8 PT. Buana Tirta Utama Calista Nutrisari 9 PT. Aorta Caprisone untuk PT. Nutrifood Indonesia 10 Ceres Fruit Juice South Africa Ceres diimpor oleh PT. Nirwana Lestari 11 Yota Private Limited Korea Chez's diimpor oleh PT. Dima Indonesia 12 SLA Cooler 13 PT. Sinar Sosro Country Choice Happy Jus 14 Del Monte Foods (EPSL) U.S.A Del Monte diimpor oleh PT. Prambanan Kencana S&W Del Monte diimpor oleh I.K.A.D Jakarta 15 PT. Sinde Budi Sentosa Delipo 16 Hope International Beverages South Africa Dewlands diimpor oleh PT. Sukanda Jaya 17 PT. Diamond Cold Storage Diamond Jungle Juice 18 DMS Food Turkey Dimes diimpor oleh PT. 19 PT. Ultra Prima Artaboga (Orang Tua) Fitactive Armasco Prima 36

10 Lanjutan Lampiran 3 No Produsen Merek Keterangan 20 Natural Growers Citrus World Inc U.S.A Florida Natural diimpor oleh PT. Pandurasa Kharisma 21 Thai Agri Foods Public Company United Foco diimpor oleh PT. Kafindo Cita Rasa 22 PT. Tang Mas Frutang 23 PT. Pepsi-Cola Indobeverages Fruitamin Tropicana Twister 24 Gogo Juice LCC Korea Gogo diimpor oleh PT. Pratama Cipta Mandiri 25 Vitalon Food Thailand Juice Cocktail Vitalon diimpor oleh PT. Sukanda Jaya Ocean Spray diimpor oleh PT. Sukanda Jaya 26 LD&D Australia Pty Ltd Just Juice diimpor oleh PT. Berri Indosari Since Berri diimpor oleh PT. Berri Indosari 27 PT. ABC President Indonesia Juv Nu Juice 28 Sang Il Co Ltd Korea Kims diimpor oleh PT. Koin Bumi 29 PT. Hale International Love Juice 30 Malee Sampran Public Thailand Malee diimpor oleh PT. Nirwana Lestari 31 PT. Adelphi Trans Asia Indonesia Mama Roz 32 Marco Food India Marco diimpor oleh PT. Hamadia Jaya Intl 33 S. Martinelli and Company U.S.A Martinellis diimpor oleh PT. Alison Agung 34 PT. Coca Cola Bottling Indonesia Minute Maid Pulpy 35 PT. Globalindo Perkasa Miu 36 Old Orchard U.S.A Old Orchard diimpor oleh PT. Armasco Prima 37 Pokka Corporation Singapore Pokka diimpor oleh PT. Dima Indonesia 38 Taeyang Food Co LTd Korea Pon pon diimpor oleh PT. Sarana Global 39 PT. Ciracasindo Perdana Premium Sunfresh Sunfresh Value Plus untuk PT Matahari Putra Prima 40 Mott's Inc U.S.A Realemon diimpor oleh PT. Prambanan Kencana 41 Parmalat Italy Santal diimpor oleh PD. Aneka Jaya 42 PT. Keong Nusantara Abadi Soursop (Wong Coco) 43 PT. Garuda Food Space 44 Kaybiga Novaliches Corporation Phillipines Sunglo diimpor oleh PT. Sarana Global Jakarta 45 PT. Monysaga Prima Sunkist 37

11 Lanjutan Lampiran 3 No Produsen Merek Keterangan 46 PT. Pancaran Mulia Sejati Sunripe Sunshine 47 Sunsweet Growers Inc U.S.A Sunsweet Prune diimpor oleh PD. Express Utama 48 PT. Amanah Prima Indonesia Superindo Tipco F&B Co.Ltd. Thailand Tipco diimpor oleh PT. Kalbe Farma Tbk. 50 Welch U.S.A Welchs diimpor oleh PT. Berri Indosari 51 Yeo Hiap Seng Berhad Malaysia Yeos diimpor oleh PT. YHS Indonesia 38

12 Lampiran 4.Tingkat pemenuhan syarat unsur atau kelompok unsur label (total 68 merek) Tingkat Unsur Label Pemenuhan Unsur (%) A Teknis pencantuman label B Tulisan pada label C D E Keterangan minimum label 1 Nama produk pangan Daftar bahan Berat bersih/ isi bersih Nama dan alamat produsen Tanggal kadaluarsa Keterangan lain pada label 1 Manfaat pangan bagi kesehatan Pernyataan tentang halal Nomor pendaftaran pangan Kode produksi Keterangan kandungan gizi Keterangan iradiasi pangan Keterangan tentang pangan rekayasa genetika Keterangan tentang pangan sintesis dari bahan baku alamiah Keterangan tentang tentang pangan olahan tertentu Keterangan tentang bahan tambahan pangan 100 Keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) 1 Keterangan yang tidak benar dan menyesatkan Pangan dapat berfungsi sebagai obat Mencantumkan nama dan lembaga yang menganalisis produk pangan Keterangan bahwa pangan mengandung zat gizi lebih unggul dari produk pangan lain Keterangan pangan terbuat dengan tanpa (sebagian) bahan baku alamiah Keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila terbuat dari bahan setengah jadi

13 Lampiran 5. Pemenuhan syarat teknis pencantuman, penulisan pada label, dan keterangan minimum label setiap merek minuman sari buah No Merek Teknis Pencantuman Label Tulisan Pada Label Keterangan Minimum label Nama Produk Daftar Bahan Berat Bersih Nama dan Alamat 1 abc 2 ale ale 3 berri 4 bravo X X X 5 buavita 6 buavita to go 7 calamansi 8 calista X 9 caprisone 10 ceres X X 11 chez's X 12 cooler X X X 13 country choice 14 del monte X 15 delipo 16 dewlands X 17 diamond 18 dimes X X 19 fitactive X X 20 florida natural X X 21 foco X 22 frutang Tanggal Kadaluarsa 40

14 Lanjutan lampiran 5 23 fuitamin 24 gogo X 25 happy day X X X 26 happy jus 27 juice cocktail vitalon X 28 juice united 29 jungle juice 30 just juice X 31 juv 32 kims 33 love juice 34 malee X 35 mama roz X 36 marco X 37 martinellis X X 38 minute maid pulpy 39 miu 40 mr jussie 41 nu juice 42 nucleo 43 nutrisari 44 ocean spray X 45 old orchard X 46 pokka X X 47 pon pon X 41

15 Lanjutan lampiran 5 48 premium sunfresh 49 rauch X X X 50 realemon X X 51 s&w del monte X X X 52 santal X 53 since berri X 54 soursop (wong coco) 55 space 56 sunfresh 57 sunglo 58 sunkist 59 sunripe X 60 sunshine X 61 sunsweet prune X X 62 superindo tipco 64 tropicana twister 65 value plus 66 welchs X 67 yeos 68 yoa Keterangan: ( ) = memenuhi (X) = belum memenuhi (-) = tidak dicantumkan 42

16 Lampiran 6.Klasifikasi merek minuman contoh yang diteliti berdasarkan nama produk pangannya jus (sari buah) minuman sari buah minuman rasa buah berri buavita Abc bravo buavita to go ale ale calamansi calista caprisone ceres delipo chez's country choice dewlands Cooler del monte diamond Fitactive dimes juice cocktail vitalon Foco florida natural jungle juice Frutang gogo juv Fuitamin happy day love juice happy jus just juice malee juice united mama roz miu Kims marco nutrisari minute maid pulpy martinellis ocean spray mr jussie nucleo pokka nu juice old orchard superindo 365 pon pon premium sunfresh tipco Space rauch tropicana twister Sunglo realemon value plus Yeos s&w del monte santal since berri soursop (wong coco) sunfresh sunkist sunripe sunshine sunsweet prune welchs yoa 43

17 Lampiran 7. Pemenuhan syarat unsur kelompok keterangan lain pada label No Merek Manfaat Pangan Bagi Kesehatan Pernyataan Tentang Halal Nomor Pendaftaran Pangan Kode Produksi Kandungan Gizi Iradiasi Pangan Rekayasa Genetika Sintesis Dari Bahan Baku Alamiah Olahan Tertentu 1 abc ale ale berri bravo buavita buavita to go calamansi calista caprisone ceres chez's cooler - - X country choice del monte delipo dewlands diamond dimes fitactive florida natural foco Bahan Tambahan Pangan 44

18 Lanjutan lampiran 7 22 frutang fuitamin gogo happy day X happy jus juice cocktail vitalon juice united - X jungle juice just juice juv kims love juice malee mama roz marco martinellis minute maid pulpy miu mr jussie nu juice nucleo nutrisari ocean spray - - X old orchard pokka

19 Lanjutan lampiran 7 47 pon pon premium sunfresh rauch realemon s&w del monte santal since berri soursop (wong coco) space sunfresh sunglo sunkist sunripe sunshine sunsweet prune superindo tipco tropicana twister value plus welchs yeos yoa Keterangan: ( ) = memenuhi (X) = belum memenuhi (-) = tidak dicantumkan 46

20 Lampiran 8. Klasifikasi merek minuman contoh yang diteliti berdasarkan jenis kode pendaftarannya MD ML P-IRT abc bravo Cooler ale ale ceres mama roz berri buavita buavita to go calamansi calista caprisone country choice delipo diamond fitactive frutang fuitamin happy jus juice united jungle juice juv love juice minute maid pulpy miu mr jussie nu juice nucleo nutrisari premium sunfresh soursop (wong coco) space sunfresh sunkist sunripe sunshine superindo 365 tropicana twister value plus yoa chez's del monte dewlands dimes florida natural foco gogo happy day juice cocktail vitalon just juice kims malee marco martinellis ocean spray old orchard pokka pon pon rauch realemon s&w del monte santal since berri sunglo sunsweet prune tipco welchs yeos 47

21 Lampiran 9. Pemenuhan syarat keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) Dapat Pencantuman Tidak Benar dan Berfungsi Nama dan No Merek Menyesatkan Sebagai Lembaga Obat Analisis Kandungan Zat Gizi Lebih Unggul dari Produk Lain Terbuat Dengan Tanpa (Sebagian) Bahan Alamiah Terbuat Dari Bahan Segar Apabila Terbuat dari Bahan Setengah Jadi 1 abc X ale ale X berri bravo buavita X buavita to go X calamansi calista X caprisone X ceres chez's X cooler X country choice del monte delipo X dewlands X diamond X dimes fitactive X florida natural foco X

22 Lanjutan lampiran 9 22 frutang X fuitamin X gogo happy day happy jus juice cocktail vitalon X juice united X jungle juice X just juice juv X kims X love juice X malee X mama roz marco martinellis minute maid pulpy X miu X mr jussie X nu juice X nucleo nutrisari X ocean spray X old orchard pokka X

23 Lanjutan lampiran 9 47 pon pon X premium sunfresh rauch realemon s&w del monte santal since berri soursop (wong coco) space X sunfresh sunglo X sunkist sunripe sunshine sunsweet prune superindo 365 X tipco X tropicana twister X value plus X welchs yeos X yoa Keterangan: ( ) = memenuhi (X) = belum memenuhi (-) = tidak dicantumkan 50

24 Lampiran 10. Jumlah unsur yang dipenuhi oleh setiap merek No Merek Jumlah unsur label yang memenuhi 1 abc 22 2 ale ale 22 3 berri 23 4 bravo 20 5 buavita 22 6 buavita to go 22 7 calamansi 23 8 calista 21 9 caprisone ceres chez's cooler country choice del monte delipo dewlands diamond dimes fitactive florida natural foco frutang fuitamin gogo happy day happy jus juice cocktail vitalon juice united jungle juice just juice juv kims love juice malee mama roz marco martinellis minute maid pulpy miu mr jussie nu juice nucleo nutrisari ocean spray old orchard pokka pon pon premium sunfresh rauch realemon s&w del monte santal since berri soursop (wong coco) space sunfresh 23 51

25 Lanjutan lampiran sunglo sunkist sunripe sunshine sunsweet prune superindo tipco tropicana twister value plus welchs yeos yoa 23 52

26 Lampiran 11. Contoh analisis label untuk merek dengan kode pendaftaran MD Merek : Calista No Unsur / Kelompok Unsur Label Keterangan A Teknis pencantuman label Memenuhi 1. Label dicantumkan pada kemasan utama, tidak mudah lepas, luntur, ataupun rusak. 2. Label tercetak pada sisi kemasan yang paling mudah dilihat dan dibaca. B Tulisan pada label Memenuhi 1. Keterangan dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka Arab, dan huruf latin. 2. Tulisan dan angka pada label jelas dan mudah dibaca. C Keterangan minimum label 1 Nama produk pangan Tidak memenuhi Nama yang digunakan membingungkan karena ada dua nama produk pangan yang dicantumkan yaitu jus dan minuman sari buah. 2 Daftar bahan Memenuhi Daftar bahan yang dicantumkan berurutan dari jumlah terbanyak dan nama bahan yang digunakan merupakan nama yang lazim digunakan. 3 Berat bersih/ isi bersih Memenuhi Dicantumkan pada bagian utama label, didahului isi bersih, dan dicantumkan dalam satuan metrik (ml). 4 Nama dan alamat produsen Memenuhi Nama dan alamat yang memproduksi dicantumkan dengan jelas pada bagian utama label. 5 Tanggal kadaluarsa Memenuhi Pencantuman tanggal, bulan, dan Tahun kadaluarsa didahului dengan Baik digunakan sebelum. D Keterangan lain pada label 1 Manfaat pangan bagi kesehatan Tidak dicantumkan pada label. 2 Pernyataan tentang halal Memenuhi Pada label dicantumkan lambang halal dari MUI Indonesia 3 Nomor pendaftaran pangan Memenuhi Pada label dicantumkan Nomor pendaftaran pangan yaitu MD dari BPOM RI yang berarti produk pangan diproduksi di dalam negeri. 4 Kode produksi Memenuhi Kode produksi dicantumkan di bagian bawah kemasan. 5 Keterangan kandungan gizi Memenuhi Kandungan gizi yang tercantum telah sesuai dengan urutan yang dipersyaratkan. 6 Keterangan iradiasi pangan Tidak dicantumkan pada label. 7 Keterangan tentang pangan rekayasa Tidak dicantumkan pada label. genetika 8 Keterangan tentang pangan sintesis dari bahan baku alamiah Tidak dicantumkan pada label. 53

27 E 9 Keterangan tentang tentang pangan olahan tertentu 10 Keterangan tentang bahan tambahan pangan Keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) 1 Keterangan yang tidak benar dan menyesatkan Tidak dicantumkan pada label. Memenuhi BTP berupa perisa dan penstabil dicantumkan pada label. Tidak memenuhi Terdapat gambar buah nanas asli yang seharusnya tidak boleh dicantumkan pada produk dengan klaim sebagai produk minuman sari buah. 2 Pangan dapat berfungsi sebagai obat Tidak dicantumkan pada label. 3 Mencantumkan nama dan lembaga Tidak dicantumkan pada label. yang menganalisis produk pangan 4 Keterangan bahwa pangan mengandung zat gizi lebih unggul dari produk pangan lain Tidak dicantumkan pada label. 5 Keterangan pangan terbuat dengan tanpa (sebagian) bahan baku alamiah 6 Keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila terbuat dari bahan setengah jadi/jadi Tidak dicantumkan pada label. Tidak dicantumkan pada label. 54

28 Lampiran 12. Contoh analisis label untuk merek dengan kode pendaftaran ML Merek : Pokka Produsen : Pokka Corporation Singapore Importir : PT. Dima Indonesia No Unsur / Kelompok Unsur Label Keterangan A Teknis pencantuman label Memenuhi 1. Label dicantumkan pada kemasan utama, tidak mudah lepas, luntur, ataupun rusak. 2. Label tercetak pada sisi kemasan yang paling mudah dilihat dan dibaca. B Tulisan pada label Tidak memenuhi Keterangan pada label dicetak sebagian besar menggunakan bahasa Inggris dan terdapat huruf Jepang (Katakana) C Keterangan minimum label 1 Nama produk pangan Memenuhi Nama produk pangan yaitu minuman rasa buah dicantumkan pada label. 2 Daftar bahan Memenuhi Daftar bahan yang dicantumkan berurutan dari jumlah terbanyak dan nama bahan yang digunakan merupakan nama yang lazim digunakan. 3 Berat bersih/ isi bersih Memenuhi Dicantumkan pada bagian utama label, didahului isi bersih, dan dicantumkan dalam satuan metrik (ml). 4 Nama dan alamat produsen Memenuhi Nama dan alamat yang memproduksi dicantumkan dengan jelas pada bagian utama label. 5 Tanggal kadaluarsa Memenuhi Pencantuman tanggal, bulan, dan Tahun kadaluarsa didahului dengan Baik digunakan sebelum. D Keterangan lain pada label 1 Memenuhi Pernyataan kaya akan vitamin E dan C diperbolehkan karena dilakukan penambahan vitamin E dan C dan pernyataan tentang kandungan beta karoten diperboehkan karena memang banyak dikandung dalam sari wortel. Manfaat pangan bagi kesehatan 2 Pernyataan tentang halal Memenuhi Pada label dicantumkan lambang halal dari lembaga berwenang di Singapura. 3 Nomor pendaftaran pangan Memenuhi Pada label dicantumkan Nomor pendaftaran pangan yaitu ML dari BPOM RI yang berarti produk pangan diproduksi di luar negeri dan masuk ke dalam negeri melalui perusahaan importir.. 4 Kode produksi Memenuhi Kode produksi dicantumkan di bagian bawah kemasan. 55

29 Lanjutan lampiran 12 E 5 Keterangan kandungan gizi Memenuhi Kandungan gizi yang tercantum telah sesuai dengan urutan yang dipersyaratkan. 6 Keterangan iradiasi pangan Tidak dicantumkan pada label. 7 Keterangan tentang pangan rekayasa Tidak dicantumkan pada label. genetika 8 Keterangan tentang pangan sintesis Tidak dicantumkan pada label. dari bahan baku alamiah 9 Keterangan tentang tentang pangan Tidak dicantumkan pada label. olahan tertentu 10 Keterangan tentang bahan tambahan Tidak dicantumkan pada label. pangan Keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) 1 Keterangan yang tidak benar dan menyesatkan Memenuhi Terdapat gambar buah yang memang boleh dicantumkan pada produk dengan klaim sebagai produk jus (sari buah). 2 Pangan dapat berfungsi sebagai obat Tidak dicantumkan pada label. 3 Mencantumkan nama dan lembaga Tidak dicantumkan pada label. yang menganalisis produk pangan 4 Keterangan bahwa pangan mengandung zat gizi lebih unggul dari produk pangan lain Tidak dicantumkan pada label. 5 Keterangan pangan terbuat dengan tanpa (sebagian) bahan baku alamiah 6 Keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila terbuat dari bahan setengah jadi/jadi Tidak dicantumkan pada label. Tidak dicantumkan pada label. 56

30 Lampiran 13.Contoh analisis label untuk merek dengan kode pendaftaran P-IRT Merek : Cooler No Unsur / Kelompok Unsur Label Keterangan A Teknis pencantuman label Tidak memenuhi 3. Label mudah luntur dan rusak. 4. Label tercetak pada sisi kemasan yang tidak mudah dilihat dan dibaca karena letaknya yang berlawanan arah saat dibaca dan saat dipegang ketika diminum. B Tulisan pada label Memenuhi 3. Keterangan dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia, angka Arab, dan huruf latin. 4. Tulisan dan angka pada label jelas dan mudah dibaca. C Keterangan minimum label 1 Nama produk pangan Memenuhi Nama produk pangan yaitu minuman rasa buah dicantumkan pada label. 2 Daftar bahan Memenuhi Daftar bahan yang dicantumkan berurutan dari jumlah terbanyak dan nama bahan yang digunakan merupakan nama yang lazim digunakan. 3 Berat bersih/ isi bersih Tidak memenuhi Pencantuman berat tidak didahului dengan isi bersih. 4 Nama dan alamat produsen Tidak memenuhi Alamat produsen tidak jelas karena hanya dicantumkan nama kota asal saja tanpa keterangan lainnya. 5 Tanggal kadaluarsa Memenuhi Pencantuman tanggal, bulan, dan Tahun kadaluarsa didahului dengan Baik digunakan sebelum. D Keterangan lain pada label 1 Manfaat pangan bagi kesehatan Tidak dicantumkan pada label. 2 Pernyataan tentang halal Tidak dicantumkan pada label. 3 Nomor pendaftaran pangan Memenuhi Pada label dicantumkan Nomor pendaftaran pangan yaitup-irt dari Dinkes setempat (Tangerang). 4 Kode produksi Tidak memenuhi Kode produksi tidak dicantumkan pada label ataupun kemasan. 5 Keterangan kandungan gizi Tidak dicantumkan pada label. 6 Keterangan iradiasi pangan Tidak dicantumkan pada label. 7 Keterangan tentang pangan rekayasa Tidak dicantumkan pada label. genetika 8 Keterangan tentang pangan sintesis dari Tidak dicantumkan pada label. bahan baku alamiah 9 Keterangan tentang tentang pangan Tidak dicantumkan pada label. olahan tertentu 10 Keterangan tentang bahan tambahan pangan Tidak dicantumkan pada label. 57

31 E Keterangan yang dilarang (tidak boleh dicantumkan) 1 Keterangan yang tidak benar dan menyesatkan Tidak memenuhi Terdapat gambar buah leci asli yang seharusnya tidak boleh dicantumkan pada produk dengan klaim sebagai produk minuman sari buah. 2 Pangan dapat berfungsi sebagai obat Tidak dicantumkan pada label. 3 Mencantumkan nama dan lembaga yang Tidak dicantumkan pada label. menganalisis produk pangan 4 Keterangan bahwa pangan mengandung zat gizi lebih unggul dari produk pangan lain Tidak dicantumkan pada label. 5 Keterangan pangan terbuat dengan tanpa (sebagian) bahan baku alamiah 6 Keterangan pangan terbuat dari bahan segar apabila terbuat dari bahan setengah jadi/jadi Tidak dicantumkan pada label. Tidak dicantumkan pada label. 58

32 Lampiran 14. Contoh lembar kuisioner yang telah diisi responden 59

33 Lampiran 15. Contoh lembar kuisioner yang telah diisi responden 60

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SEBARAN CONTOH MINUMAN SARI BUAH KEMASAN SIAP MINUM YANG DITELITI Total merek minuman sari buah kemasan siap minum yang diperoleh dai hasil pengumpulan contoh pada penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) 62 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampiran 2. Checklist Kesesuaian Pencantuman Label I II N O JENIS PRODUK 1 2 3 4 5 6 7 8

Lebih terperinci

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi 41 Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi I II NO Nama Produk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 a b c d a b c a b c d e f a b

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya

Lebih terperinci

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN UMUM Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan penting

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 131, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3867) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan

Lebih terperinci

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT) Department of Food Science and Technology Bogor Agricultural University http://itp.fateta.ipb.ac.id Tujuan Aturan Label dan Iklan Pangan (PP 69/1999) Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung

Lebih terperinci

KAJIAN PEMENUHAN SYARAT LABEL MINUMAN SARI BUAH (KEMASAN SIAP MINUM) DI BEBERAPA PASAR SWALAYAN KOTA BOGOR SKRIPSI VIRZA MARADHIKA F

KAJIAN PEMENUHAN SYARAT LABEL MINUMAN SARI BUAH (KEMASAN SIAP MINUM) DI BEBERAPA PASAR SWALAYAN KOTA BOGOR SKRIPSI VIRZA MARADHIKA F KAJIAN PEMENUHAN SYARAT LABEL MINUMAN SARI BUAH (KEMASAN SIAP MINUM) DI BEBERAPA PASAR SWALAYAN KOTA BOGOR SKRIPSI VIRZA MARADHIKA F24080030 DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

APPENDIX. 1. Seberapa sering Anda minum jus dalam 1 minggu? 3. Jus apakah yang paling sering Anda konsumsi? 4. Apakah alasan Anda mengkonsumsi jus?

APPENDIX. 1. Seberapa sering Anda minum jus dalam 1 minggu? 3. Jus apakah yang paling sering Anda konsumsi? 4. Apakah alasan Anda mengkonsumsi jus? APPENDIX Qualitative Questionnaire 1. Seberapa sering Anda minum jus dalam 1 minggu? 2. Dimana anda biasanya membeli jus? 3. Jus apakah yang paling sering Anda konsumsi? 4. Apakah alasan Anda mengkonsumsi

Lebih terperinci

PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN. 31 Oktober

PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN. 31 Oktober PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN 31 Oktober 2014 1 OUTLINE Aturan Kemasan Pangan STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Aturan Jepang Aturan Amerika Aturan Uni Eropa Label Makanan Tindakan Administratif

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : CHRISTINA NATALYA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : CHRISTINA NATALYA i EVALUASI KESESUAIAN PELABELAN PRODUK MI YANG BEREDAR DI KOTA SEMARANG DITINJAU DARI JENIS NOMOR REGISTRASI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 EVALUATION OF LABELLING

Lebih terperinci

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 8 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Contoh Produk Olahan Daging yang Diteliti Jumlah merek produk olahan daging yang diperoleh dari hasil pengumpulan contoh yang berasal dari 12 pasar (empat jenis pasar)

Lebih terperinci

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.792, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Label Gizi. Acuan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1055, 2015 BPOM. Takaran Saji. Pangan Olahan. Pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Kinerja 30 TOP GROUP PERUSAHAAN MAKANAN & MINUMAN di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. eksemplar.

... Hubungi Kami : Kinerja 30 TOP GROUP PERUSAHAAN MAKANAN & MINUMAN di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com F ntastis.., Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan pesatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia dalam

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan- Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: PP Terkait Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id HUKUM POSITIF KU Perdata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian i EVALUASI KESESUAIAN PELABELAN PRODUK WAFER YANG BEREDAR DI KOTA SEMARANG DITINJAU DARI JENIS NOMOR REGISTRASI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 EVALUATION OF LABELLING

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Advertisement of Nutrition Message in Food Product Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tren penggunaan pesan terkait kesehatan oleh produsen semakin meningkat, sehingga memberikan konsekuensi penting

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.710, 2013 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Minuman. Khusus. Ibu Hamil. Menyusui. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013

Lebih terperinci

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2 PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2 Biodata Evi Septiana Pane Sidoarjo, 27 September 1985 pyrena_eve@yahoo.com

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini. Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini. 2.1 Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne No. 887, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Klaim. Pangan Olahan. Label dan Iklan. pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656] UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656] BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 55 Barangsiapa dengan sengaja: a. menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun )

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun ) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minuman ringan Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyak jenis produk minuman tersebut ditemukan di

Lebih terperinci

2011, No BAB 9 FORMAT

2011, No BAB 9 FORMAT 5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN/ATAU IBU MENYUSUI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG

Lebih terperinci

Grup I- Label Pangan

Grup I- Label Pangan Grup I- Label Pangan Label produk pangan adalah setiap keterangan mengenai produk pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.18,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN. Label dan Iklan. Pangan Olahan. Pengawasan Klaim. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan Q1 Apakah iklan pangan yang dievaluasi menggunakan kata-kata

Lebih terperinci

STELLA MARIA RAHARDJO

STELLA MARIA RAHARDJO EVALUASI KESESUAIAN PELABELAN PRODUK SUSU FORMULA DAN MAKANAN BAYI YANG BEREDAR DI KOTA SEMARANG DITINJAU DARI JENIS NOMOR REGISTRASI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yang menjadi dasar penelitian atau

Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yang menjadi dasar penelitian atau BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal pokok yang menjadi dasar penelitian atau dasar rancangan penelitian. 1.1. Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Jakarta semakin menyadari pentingnya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Mencermati Label dan Iklan Pangan. Purwiyatno Hariyadi

Mencermati Label dan Iklan Pangan. Purwiyatno Hariyadi Mencermati Label dan Iklan Pangan Purwiyatno Hariyadi Hanya dengan menonton televisi atau membaca surat kabar kita bisa merasakan adanya perubahan arah yang terjadi pada industri pangan. Perubahan itu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN No. BAK/TBB/BOG311 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2010 Hal 1 dari 9 BAB III ACUAN LABEL GIZI Jika kita membeli produk makanan atau minuman di supermarket, seringkali Informasi Nilai Gizi yang tercetak pada kemasan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

2013, No.710 6

2013, No.710 6 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN/ATAU IBU MENYUSUI PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XIII MENGELOLA PENGEMASAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN B A D A N P E N G A W A S O B A T D A N M A K A N A N R E P U B L I K I N D O N E S I A Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat Tel. 4244691 4209221 4263333

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan kompleks. Perusahaan dapat memperoleh peluang lebih besar jika perusahaan memanfaatkan persaingan

Lebih terperinci

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dalam BAB XA mengenai Hak Asasi Manusia pada pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama karena cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit. Demikian pula halnya dengan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS SITUASI. 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia

BAB I ANALISIS SITUASI. 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia 1 BAB I ANALISIS SITUASI A. Kondisi External 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia Peluang pasar industri minuman sari buah atau jus buah terbuka lebar, banyak produsen minuman kini berlomba terjun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644 TE N TA N G KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembang nya teknologi, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat berupa jus buah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Minuman Sari Buah Minute Maid Pulpy Orange Minuman ringan (soft drink) 4 adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN

TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN TEKNOLOGI MANAJEMEN PENGEMASAN Oleh : Aditya Oryza 0911033001 Novan Bagas Sayoga 0911030088 Vicky Pratama Putra 105100301111051 Winanto 0911033042 Yakun A. 0911030068 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pangan merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERSYARATAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN 17 LAMPIRAN 1 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK 03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERSYARATAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN I. Persyaratan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG Pengembangan aplikasi e-registration pangan olahan untuk kategorisasi tingkat risiko penilaian dan notifikasi pendaftaran

Lebih terperinci

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN 8.9.1 Ketentuan tentang pencantuman vitamin, mineral dan zat gizi lain mengikuti ketentuan tentang pencantuman zat gizi yang berada dalam kelompok tersebut. 8.9.2

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1297/MENKES/PER/XI/1998 TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR MENTERI KESEHATAN REBUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG NOMOR:HK.00.05.5.1142 TENTANG ACUAN PENCANTUMAN PERSENTASE ANGKA KECUKUPAN GIZI PADA LABEL PRODUK PANGAN RI, Menimbang : a. bahwa pangan yang disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peringkat pertama dari sederet kebutuhan lain. Setiap individu membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peringkat pertama dari sederet kebutuhan lain. Setiap individu membutuhkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Ringan Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang menurut Maslow menduduki peringkat pertama dari sederet kebutuhan lain. Setiap individu membutuhkan sejumlah makanan

Lebih terperinci

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN PELABELAN DAN IKLAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan Pengertian (1) Label

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saat ini dengan berbagai merk atau brand brand yang mereka miliki dari masing

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR: HK.00.05.52.6291 TENTANG KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI, Menimbang : Mengingat : a. b. c. d. 1. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi telah menggeser kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Test Statistics USIA PENDIDIK PKRJAAN JNS_KLMN PGHSILAN Chi-Square a,b 11,703 191,714 41,429 23,143 302,286 df 1 4 4 1 4 Asymp. Sig.,001,000,000,000,000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

PEMENUHAN REGULASI PELABELAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) DI BOGOR WIWIT ARIF WIJAYA

PEMENUHAN REGULASI PELABELAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) DI BOGOR WIWIT ARIF WIJAYA PEMENUHAN REGULASI PELABELAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) DI BOGOR WIWIT ARIF WIJAYA DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Lebih terperinci

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana merancang visual brand Rainbow Essence Juice?

1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana merancang visual brand Rainbow Essence Juice? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencanangan gaya hidup sehat yang gencar dilakukan belakangan ini, membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki gaya hidup yang sehat. Selain dengan

Lebih terperinci

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk dengan tujuan melindungi

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011 SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011 DIREKTUR STANDARDISASI PRODUK PANGAN BADAN POM RI 1 Maret 2012 1 LIST PERATURAN 1. Peraturan Kepala Badan POM No.HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau 1 BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN A. TINJAUAN PANGAN OLAHAN 1. Pengertian Pangan Olahan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN 7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

EVALUASI PENULISAN LABEL PANGAN YANG TIDAK LENGKAP DAN IKLAN PANGAN MENYESATKAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013

EVALUASI PENULISAN LABEL PANGAN YANG TIDAK LENGKAP DAN IKLAN PANGAN MENYESATKAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013 JURNAL RISET MANAJEMEN Vol. 1, No. 1, Mei 2014, 78-92 EVALUASI PENULISAN LABEL PANGAN YANG TIDAK LENGKAP DAN IKLAN PANGAN MENYESATKAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17 18 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN A. Pengertian Label Label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17 Menurut Tjiptono label merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali informasi tentang produk yang akan digunakan, informasi dapat didefenisikan sebagai isi dari apa yang

Lebih terperinci

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol Edisi 6 Juni Vol 4 2016 Food for Kids I N D O N E S I A SUSU BISA GANTIKAN Makanan Utama? Mitos Minum Susu pada Bumil SUSU BISA PACU TINGGI BADAN? Love Milk Food for Kids I N D O N E S I A DAFTAR ISI Edisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1 TAKARAN SAJI Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi. 5.1.1 Pengertian a. Takaran saji adalah jumlah produk pangan yang biasa dikonsumsi

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1519, 2015 KEMENDAG. Label. Pencantuman. Barang. Kewajiban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/M-DAG/PER/9/2015 TENTANG KEWAJIBAN

Lebih terperinci

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com K onsumsi tepung tapioka dan tepung jagung serta berbagai produk turunannnya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang tinggi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.708, 2013 BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/10/2011 TENTANG BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/10/2011 TENTANG BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/M-DAG/PER/10/2011 TENTANG BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT) Department of Food Science and Technology Bogor Agricultural University http://itp.fateta.ipb.ac.id COURSE 4: Major national food regulation: Food Act (7/1996) Consumer Protection Act (8/1999) Food Labeling

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09956 TAHUN 2011 TENTANG TATA LAKSANA

Lebih terperinci