BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. 3.1 KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Sejarah KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan
|
|
- Doddy Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Sejarah KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Mampang Prapatan merupakan pemecahan/pemekaran dari KPP Jakarta Selatan Empat yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 276/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret KPP Jakarta Selatan Empat yang semula berkedudukan di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, wilayah kerjanya meliputi 4 (empat) kecamatan, yaitu: a. Kecamatan Mampang Prapatan, b. Kecamatan Pancoran, c. Kecamatan Pasar Minggu, dan d. Kecamatan Jagakarsa. Dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, KPP Jakarta Selatan Empat dipecah menjadi dua KPP yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Mampang Prapatan, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Mampang dan Kecamatan Pancoran; 2. Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pasar Minggu, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Pasar Minggu dan Kecamatan Jagakarsa. Kemudian dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang 40
2 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak serta Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan, maka KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan dipecah menjadi KPP Jakarta Mampang Prapatan dan KPP Jakarta Pancoran. Berdasarkan SK tersebut, wilayah kerja KPP Prapatan Jakarta Mampang Prapatan meliputi Kelurahan Kuningan Barat, Kelurahan Mampang Prapatan, Kelurahan Pela Mampang, Kelurahan Tegal Parang, dan Kelurahan Bangka KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan hingga saat ini berkedudukan di Jalan Pasar Minggu No.1, Jakarta Selatan Wilayah Kerja KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Wilayah Administrasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan meliputi kecamatan Mampang Prapatan yang terdiri atas lima kelurahan, yakni: a. Kelurahan Bangka, b. Kelurahan Pela Mampang, c. Kelurahan Tegal Parang, d. Kelurahan Kuningan Barat, dan e. Kelurahan Mampang Prapatan. Batas wilayah administrasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatanadalah sebagaiberikut: a. Sebelah Utara: Jl. Duren Bangka, Jl. Gatot Subroto, dan Kecamatan Setia Budi;
3 b. Sebelah Barat: Jl. Kali Krukut dan Kecamatan kabayoran Baru; c. Sebelah Timur: Jl. Kemang Timur, Sungai Mampang, Jl. Duren Bangka, Sungai Cideng dan Kecamatan Pancoran; d. Sebelah Selatan: Jl. Kemang Selatan XII, Jl. Kemang Timur V, Jl. Mampang Prapatan XVI, Jl. Mampang Prapatan XV, dan Kecamatan Pasar Minggu. Seksi pengawasan dan konsultasi di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan terbagi menjadiempat berdasarkan wilayah kerjanya. Pembagiannya adalah sebagai berikut: a. Seksi Waskon I, wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Bangka; b. Seksi Waskon II, wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Pela Mampang; c. Seksi Waskon III, wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Tegal Parang; d. Seksi Waskon IV, wilayah kerjanya meliputi Kelurahan Mampang Prapatan dan Kuningan Barat. Gambaran umum wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan adalah sebagai berikut: a. Merupakan wilayah pemukiman penduduk, seperti perumahan, ruko, dan apartemen; b. Merupakan wilayah usaha/perdagangan yang besar. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya tempat usaha yang dibangun oleh penduduk setempat; c. Merupakan wilayah perkantoran yang cukup padat.
4 Gambar 3.1 Wilayah Administrasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Sumber : Sub Bagian Umum KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan
5 3.1.3 Visi, Misi dan Motto KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Visi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem Administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesional yang tinggi. Misi Direktorat Jenderal Pajak Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang- Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien. Motto KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Melayani dengan SENYUM ( Siaga Empati Nyaman Unggul Mudah) Sistem Administrasi Modern Penerapan Sistem administrasi perpajakan modern pasti akan membawa konsekuensi perubahan yang mendasar baik dalam hal struktur organisasi maupun dalam implementasi pelayanan kepada Wajib Pajak. Struktur organisasi dalam sistem administrasi modern dirancang berdasarkan fungsi yang meliputi: 1. Fungsi pelayanan Dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
6 2. Fungsi Penegakan Hukum Dilakukan oleh Seksi Pemeriksaan dan Fungsional, Seksi Penagihan dan Ekstensifikasi. 3. Fungsi Pendukung Dilakukan oleh Seksi Pengolahan Data dan Informasi dan Sub Bagian Umum. Pada kantor yang menggunakan sistem administrasi modern, fiskus wajibmemberikan perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Oleh karena itu, telah ditunjuk Account Representative (AR) yang berfungsi untuk menjembatani antara Kantor Pelayanan Pajak dengan Wajib Pajak untuk memberikan bimbingan dan konsultasi kepada Wajib Pajak secara optimal dan profesional dengan kewenangan dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan secara langsung, serta mendorong dan mengawasi pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak. Dalam rangka memudahkan pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak serta meningkatkan produktivitas fiskus, kantor ini didukung sepenuhnya oleh sistem administrasi yang berbasis komputer dengan menerapkan Case Management System (Manajemen kasus) dan Work Flow System (Alur Kerja), yang memungkinkan setiap proses kegiatan dapat diukur dan dikontrol. Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjalankan pemerintah yang bersih dan berwibawa, serta mendukung terciptanya Good Corporate Covernance, maka setiap pegawai wajib menandatangani Kode Etik Pegawai
7 yang menjadi standar perilaku. Kode etik ini mengatur secara jelas kewajiban, larangan dan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut. Adapun keunggulan dari Sistem Administrasi Modern sebagai berikut: 1. Adanya pemisah fungsi yang lebih jelas antara fungsi pelayanan, pengawasan, pembinaan, pemeriksaan dan keberatan. 2. Fungsi pelayanan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak menjadi lebih efektif karena dilakukan oleh Account Representative (AR). Setiap Wajib Pajak mempunyai seorang AR yang siap memberikan konsultasi masalah perpajakan, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan dapat dimonitor. 3. Terciptanya efisensi dan minimalisasi birokrasi dalam proses pelaksanaan pekerjaan baik untuk pelayanan, pengawasan maupun pemeriksaan sehingga Cost Of Compliance relatif lebih rendah. 4. Manajemen Pemeriksaan menjadi lebih efisien dan efektif karena berada dalam satu unit dan didukung oleh sumber daya manusia yang telah dispesialisasikan pada masing-masing bidang pekerjaan. 5. Keamanan dan Keakuratan data Wajib Pajak semakin terjamin karena didukung oleh teknologi informasi yang telah menerapkan aplikasi online payment untuk pembayaran pajak, aplikasi e-spt dan e-filling untuk pelaporan SPT secara elektronik, dengan fasilitas untuk merekam, memelihara data, impor/ekspor data Susunan dan Tugas Organisasi Seksi Pelayanan
8 Seksi Pelayanan bertugas untuk memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, antara lain menerima dan mengadministrasikan dokumen dan berkas Wajib Pajak, memberikan penyuluhan, registrasi Wajib Pajak serta menerbitkan produk hukum perpajakan, yang sebelumnya telah diproses oleh Seksi Waskon dan Seksi Pemeriksaan. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak, Seksi Pelayanan didukung dengan sarana dan prasarana sebagai berikut: 1. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di tempat pelayanan terpadu berupa penerimaan surat Wajib Pajak seperti Surat Setoran Pajak (SSP), Surat Pemberitahuan (SPT) Masa/Tahunan, Surat Permohonan, dan suratsurat lainnya. Seluruh dokumen perpajakan yang disampaikan oleh Wajib Pajak cukup dilayani dalam satu loket pelayanan. Demi kelancaran dan kecepatan pelayanan, telah diterapkan sistem antrian dengan menggunakan queuing machune, sehingga Wajib Pajak akan selalu dilayani secara First Come First Serve. Untuk kenyamanan dan ketersediaan informasi bagi Wajib Pajak, pada ruang tunggu tempat pelayanan terpadu dilengkapi dengan komputer touch screen,pamflet perpajakan, dispenser, dan surat kabar. 2. Help desk Help desk berfungsi untuk memberikan bantuan informasi kepada Wajib Pajak mengenai masalah pendaftaran NPWP (e-registration), e-spt, e- Filling, dan menjawab pertanyaan Wajib Pajak tentang peraturan perpajakan serta proses administrasi perpajakan lainnya. Help Desk dilayani oleh Account Representative.
9 3. Pengarsipan Data setiap Wajib Pajak disimpan dalam ruangan khusus dan diarsipkan dengan sistem pengarsipan yang aman, sehingga data yang disimpan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan Seksi Pengawasan Dan Konsultasi Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan terdiri dari Wajib Pajak badan, Wajib Pajak Orang Pribadi, dan WajibPajak PBB. Berdasarkan analisa penerimaan bahwa Wajib Pajak yang ada di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan digolongkan ke dalam 3 kelompok Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) yakni: Industri, Perdagangan dan Jasa. Diantara ketiga kelompok bidang usaha tersebut, sektor Perdagangan merupakan sektor yang dominan dalam memberikan kontribusi penerimaan pajak di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon) membagi wilayah kerja berdasarkan kelurahan dimana Waskon 1 (satu) mengawasi Kelurahan Bangka, Waskon 2 (dua) mengawasi kelurahan Pela Mampang, waskon 3 (tiga) mengawasi kelurahan Tegal Parang, sedangkan Waskon 4 (empat) mengawasi kelurahan Mampang Prapatan dan Kuningan Barat, kemudian Waskon membagi Wilayah kerja tersebut kesetiap Account Representative berdasarkan Blok PBB. 1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
10 bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajakdan konsultasi teknis perpajakan, peyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak serta evaluasi hasil banding, pengurangan PBB dan lain-lain. 2. Seksi Pemeriksaan Seksi Pemeriksaan bertugas mengelola administrasi kegiatan pemeriksaan pajak mulai dari membuat usulan pemeriksaan, membuat Surat Perintah Pemeriksaan sampai dengan mengadministrasikan hasil pemeriksaan. Seluruh kegiatan tersebut terekam dalam Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan Pajak (SIMPP), maupun Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak. 3. Seksi Penagihan Seksi Penagihan melaksanakan penagihan atas tunggakan Wajib Pajak yang dilakukan secara persuasif hingga penagihan aktif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penagihan secara persuasif dilakukan dengan menghimbau secara lisan/tertulis kepada Wajib Pajak untuk melunasi tunggakan pajaknya. Apabila Wajib Pajak belum melunasi tunggakan pajaknya setelah ditegur dalam upaya penagihan persuasif, maka selanjutnya dilakukan tindakan penagihan aktif berupa upaya paksa, sita dan lelang hingga pencekalan penanggung pajak. 4. Seksi Ekstensifikasi Seksi Ekstensifikasi pada dasarnya bertugas untuk melakukan pendataan dan penilaian (individual dan massal) objek PBB, pembuatan monografi fiskal, penyelesaian pendaftaran mutasi objek dan subjek pajak
11 PBB serta pencarian data dari pihak ketiga dalam rangka pemutakhiran bank data. 5. Seksi Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mengelola semua kebutuhan kantor termasuk karyawan, meliputi urusan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga diantaranya kenaikan pangkat, disiplin pegawai, penggajian pegawai, cuti, pengadaan saran / prasarana kantor, dan bahkan obat-obatan bagi pegawai dalam skala kecil juga disediakan. Semua aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana kantor pun turut menjadi tanggung jawab dari Sub Bagian Umum. 6. Seksi Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak Pemeriksaan pajak yang dilakukan bertujuan untuk menguji tingkat kepatuhan wajib pajak dan dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak. Dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak digunakan Teknik Audit Berbasis Komputer (TABK) untuk mendapatkan kualitas hasil pemeriksaan yang optimal. Selain itu, sinergi antara fungsional pemeriksa pajak dengan AR dari Wajib Pajak yang sedang diperiksa akan memberikan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi aktual Wajib Pajak Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Struktur organisasi di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan saat ini terdiri dari Subbagian Umum, seksi Pemeriksaan, seksi Ekstensifikasi Perpajakan, seksi Penagihan, seksi Pelayanan, seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI), Seksi pengawasan dan konsultasi (Waskon) sebanyak empat
12 seksi, dan kelompok jabatan fungsional yang terdiri atas fungsional penilai dan fungsional. Gambar dari stuktur organisasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. KEPALA KANTOR Subbagian Umum SEKSI PELAYANAN SEKSI PDI SEKSI EKSTENSIFIKASI SEKSI PENAGIHAN SEKSI WASKON SEKSI PEMERIKSAAN KELOMPOK PEMERIKSAAN Gambar 3.2 Stuktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Sumber: KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Mampang Prapatan sebanyak 86 pegawai. Uraian jumlah pegawai dapat dilihat di tabel berikut.
13 No. Tabel 3.1 Daftar Pegawai KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Seksi Jum lah Keterangan 1 Kepala kantor 1 2 Subbagian Umum 10 1 Kasubbag, 1 Bendahara, 1 Sekretaris, 7 Pelaksana 3 Fungsional Pemeriksa 14 2 Supervisor, 12 Pemeriksa Pajak 4 Seksi Pengolahan Data dan Informasi 7 1 Kepala Seksi, 4 Pelaksana, 2 Operator Console 5 Seksi Pelayanan 15 1 Kepala Seksi, 14 Pelaksana 6 Seksi Penagihan 4 1 Kepala Seksi, 1 Pelaksana, 2 Juru Sita 7 Seksi Pemeriksaan 3 Pjs. Kasi pemeriksaan, 3 Pelaksana 8 SeksiEkstensifikasi Perpajakan 4 1 Kepala Seksi, 3 Pelaksana 9 Seksi Pengawasan dan 7 1 Kepala Seksi, 5 AR,1 Pelaksana Konsultasi I Seksi Pengawasan dan 7 1 Kepala Seksi, 5 AR, 1 Pelaksana 10 Konsultasi II 11 Seksi Pengawasan dan 7 1 Kepala Seksi, 5 AR, 1 Pelaksana Konsultasi III 12 Seksi pengawasan dan 7 1 Kepala Seksi, 6 AR, 1 Pelaksana Konsultasi IV Jumlah 86 Sumber: Subbagian Umum KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Potensi Perpajakan KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Wilayah Mampang Prapatan terletak di daerah padat akan pemukiman dan perkantoran sehingga memiliki potensi perpajakan yang sangat besar. Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan sampai dengan bulan Desember tahun 2012 adalah sebanyak Wajib Pajak (Wajib Pajak Orang Pribadi sebanyak , Wajib Pajak Badan sebanyak 8.142, dan bendaharawan sebanyak 182). Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar mencapai Berikut adalah tabel peningkatan Wajib Pajak dari tahun 2010.
14 Tabel 3.2 Data jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan No Tahun WP OP WP Badan Bendaharawan Total Persentase Pertumbuhan ,61% ,75% ,90% Sumber : Diolah dari Operator Console Seksi PDI KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah Wajib Pajak terdaftar terjadi setiap tahunnya. Sektor penerimaan pajak di wilayah KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan sangat beragam. Berdasarkan Modul Penerimaan Negara, lima Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) penyumbang terbesar penerimaan pajak KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan sampai dengan bulan Desember 2012, adalah : a. Klasifikasi pedagang besar lainnya menjadi peyumbang terbesar yaitu sekitar 31,37% dari jumlah penerimaan. b. Klasifikasi perdagangan besar berdasarkan balas jasa (Fee) atau kontrak menjadi penyumbang terbesar kedua yaitu sekitar 11,09% dari jumlah penerimaan. c. Klasifikasi pegawai swasta menjadi penyumbang terbesar ketiga yaitu sekitar 4,37% dari jumlah penerimaan. d. Klasifikasi jasa perusahaan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain menjadi penyumbang terbesar keempat yaitu sekitar 4,04% dari jumlah penerimaan. e. Klasifikasi jasa konsultasi bisnis dan manajeman menjadi penyumbang terbesar kelima yaitu sekitar 3,18% dari jumlah penerimaan.
15 3.1.8 Ekstensifikasi di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan mengacu pada PER-116/PJ/2007 dan PER-16/PJ/2007. PER-116/PJ/2007 tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui Pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Dimana kegiatan ekstensifikasinya dilakukan dengan pendataan pajak yang lebih banyak lagi. Fokus utama kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan mengacu kepada: 1. Kegiatan PER-16/PJ/2007 tentang pemberian NPWP yang berstatus sebagai Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai melalui Pemberi Kerja atau Bendaharawan Pemerintah. 2. Kegiatan PER-116/PJ/2007 tentang pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi melalui Pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Prosedur Pelaksanaan Ekstensifikasi Pajak Prosedur pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak diawali dengan penetapan organisasi pelaksana yaitu seksi PDI pada Kantor Pelayanan Pajak serta Kantor Penyuluhan Pajak yang berada di luar kedudukan KPP. Pada setiap unit organisasi, dibentuk tim pelaksana yang ditunjuk dengan keputusan kepala KPP. Tahap-tahap penting yang harus dilaksanakan dalam ekstensifikasi Wajib Pajak antara lain: 1. Tahap Persiapan
16 Agar pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak harus direncanakan sebaik-baiknya dengan ketentuan sebagai berikut: 1. KPP melakukan identifikasi terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian mencocokannya dengan data pada Master File Lokal (MFL) melalui program Sistem Informasi Perpajakan. 2. KPP membuat daftar nominatif Wajib Pajak yang belum mempunyai NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan data yang dimiliki. 3. KPP mempersiapkan sarana dan prasarana administratif yang diperlukan. 4. KPP melaksanakan koordinasi dengan instansi diluar DJP yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak. 5. KPP membuat dan mengirimkan pemberitahuan kepada Wajib Pajak yang terdapat dalam daftar nominatif. 6. Kepala Kantor Wilayah DJP dapat menentukan prioritas pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak. 7. KPP melakukan identifikasi terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian mencocokannya dengan data pada Master File Lokal (MFL) melalui program Sistem Informasi Perpajakan.
17 8. KPP membuat daftar nominatif Wajib Pajak yang belum mempunyai NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan data yang dimiliki. 9. KPP mempersiapkan sarana dan prasarana administratif yang diperlukan. 10. KPP melaksanakan koordinasi dengan instansi diluar DJP yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak. 11. KPP membuat dan mengirimkan pemberitahuan kepada Wajib Pajak yang terdapat dalam daftar nominatif. 12. Kepala Kantor Wilayah DJP dapat menentukan prioritas pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak. 2. Tahap Pelaksanaan Sesuai dengan tujuan ekstensifikasi Wajib Pajak, prioritas utama kegiatan ekstensifikasi pajak ditunjukan untuk menambah jumlah Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak terdaftar. Sesuai dengan SE-06/PJ.9/2001 maka perlakuan terhadap Wajib Pajak dilapangan diatur sebagai berikut: 1. Terhadap Wajib Pajak yang menanggapi surat pemberitahuan, dan bersedia untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak maka dilakukan proses pemberian NPWP dan pengukuhan sebagai PKP sesuai ketentuan yang berlaku, dengan cara mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak dan/atau PKP. 2. Terhadap Wajib Pajak yang tidak menanggapi surat pemberitahuan, walaupun telah diterima maka oleh Seksi PDI data Wajib Pajak tersebut diteruskan ke seksi Tata Usaha Perpajakan
18 (TUP) untuk dilakukan proses pemberian NPWP dan/atau PKP secara jabatan sesuai dengan tata cara yang sudah ditentukan. 3. Terhadap Wajib Pajak yang menanggapi surat pemberitahuan dengan menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak wajib memiliki NPWP dan/atau belum perlu dikukuhkan sebagai PKP, maka akan dilakukan Pemeriksaan Sederhana Lapangan. 4. Terhadap Wajib Pajak yang menaggapi surat pemberitahuan dengan menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah memiliki NPWP dan/atau telah dikukuhkan sebagai PKP, maka KPP harus dilakukan pencocokan data dengan Master File Lokal. Dalam hal ini ada Tiga kemungkinan, yaitu: 1. Dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar dengan nama dan alamat domisili Wajib Pajak sesuai dengan MFL, dilakukan pemuktakhiran data dalam daftar nominatif, dengan membubuhkan catatan bahwa Wajib Pajak sudah terdaftar, sekaligus mencantumkan NPWP pada kolom keterangan. 2. Dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar namun dengan nama dan alamat yang berbeda dengan MFL, maka dilakukan Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL). 3. Dalam hal Wajib Pajak ternyata belum terdaftar, dilakukan Pemeriksaan Sederhana Lapangan (PSL). Sementara itu, terhadap semua Wajib Pajak yang berusaha disentra perdagangan atau perbelanjaan atau pertokoan atau perkantoran atau mall atau plaza, seluruhnya dilakukan PSL.
19 3. Tahap Pengawasan Dalam rangka pengawasan pelaksanaan ektensifikasi Wajib Pajak agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pelaksana kegiatan diwajibkan memonitor pelaksanaan kegiatan tersebut. Mekanisme pengawasan dilakukan dengan ketentuan bahwa setiap tim pelaksanakegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak secara berkala membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dan intensifikasi pajak untuk dikompilasi oleh Kepala Seksi PDI, dengan bentuk sebagaimana terlampir dalam lampiran SE-06/PJ.9/2001. Dari hasil kompilasi tersebut kemudian KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan membuat laporan Hasil Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi pajak untuk disampaikan kepada Kanwil Pajak atasannya paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
20
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua dibentuk berdasarkan
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak Adapun yang menjadi visi Direktorat Jenderal Pajak adalah : Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan system
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tebet adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak ( DJP) yang berada
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres
BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Latar Belakang Obyek Penelitian III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres adalah instansi vertikal Direktorat
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor
29 BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPP Madya Tangerang Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang, dimana struktur organisasinya
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
39 BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari Reorganisasi di
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA
BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sawah Besar Dua dibentuk
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo Menurut pengumuman Nomor PENG-03/PJ.09/2007 tentang pengumuman, menjelaskan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA
BAB III GAMBARAN UMUM KPP PMA LIMA 3.1. Gambaran Umum KPP PMA Lima Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Lima (KPP PMA Lima) dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK/0172001
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang KPP Pratama Soreang ini pada mulanya merupakan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. ObjekPenelitian Objek Penelitian dalam penulisan ini adalah sebuah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Tebet yang melayani wajib pajak dalam pelaporan dan pelunasan yang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Sejarah KPP Pratama Salatiga Pada awalnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga merupakan Kantor Dinas Luar Tingkat I di bawah Kantor Inspeksi Pajak Semarang Barat, seiring
Lebih terperinciBAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian
BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI A. Sejarah Institusi Direktorat Jenderal Pajak mengawali pembentukan Kantor Pelayanan Pajak modern dengan meresmikan berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar/
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan Sejak tanggal 29 Maret 1994 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 94/KMK.01/1991,
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Januari 2002 di Jalan Letjen S. Parman Nomor 102, Jakarta Barat berdasarkan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan III.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Grogol Petamburan didirikan pada tanggal 1 Januari 2002 di Jalan Letjen S. Parman
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : pemeriksaan kas bendaharawan pemerintah.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi yaitu : Jawatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak.
Lebih terperinciBAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN
BAB II KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MADYA MEDAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan diresmikan pada tanggal 27 Desember 2006 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Pusat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan
14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA PEKANBARU TAMPAN Sejarah Singkat KPP Pratama Pekanbaru Tampan
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA PEKANBARU TAMPAN 2.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Pekanbaru Tampan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekanbaru Tampan, didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga beralamatkan di Jl. K.H
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di
BAB II GAMBARAN UMUM 1.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di Pekanbaru Kantor pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Pekanbaru, merupakan bagian/wilayah kerja dari kantor wilayah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pada tahun 1983 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya bernama Kantor Inspeksi Pajak (KIP). Hal ini berlangsung
Lebih terperinciPengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan. Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara
A. Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah Kontribusi wajib pajak kepada kas negara yang terutang oleh orang pribadi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA CIANJUR
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA CIANJUR 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cianjur secara Geografis dan administratif berada di bawah kantor wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN. Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik berikut: 1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaa
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pratama Kemayoran Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pratama Kemayoran mulai berdiri sejak tahun 1994 dengan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua. III.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Tanah Abang Dua
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua III.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Tanah Abang Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Instansi 1. Sejarah KPP Pratama Kebumen Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Kebumen bermula dari Kantor Dinas Luar Tingkat I yang merupakan cabang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga masuk dalam lingkup Kanwil DJP Jakarta Selatan dan merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai didirikan berdasarkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat kantor pelayanan pajak pratama purwakarta. Kerja Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat di Bandung.
8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat kantor pelayanan pajak pratama purwakarta Kantor Pelayanan Pajak Purwakarta berdiri pada tanggal 1 April 1989, yang terbentuk berdasarkan Surat Keputusan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan
14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Direktorat Jendral Pajak bersamaan dengan 12 Kantor Pelayanan Pajak Madya
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan diresmikan pada tanggal 27 Desember 2006 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Pusat Direktorat Jendral
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA. III.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit
BAB III OBJEK DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kalideres merupakan pemecahan dari Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG. 2.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG 2.1 Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di Pekanbaru Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Pekanbaru merupakan bagian/wilayah kerja
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Timur
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Timur Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK BADAN DAN ORANG ASING SATU
42 BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK BADAN DAN ORANG ASING SATU 3.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu Sebelum diterapkannya sistem administrasi modern, Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN. merupakan penggabungan dari tiga unit kantor sebelumnya yaitu Kantor Pelayanan
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah KPP Pratama Serpong Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serpong yang merupakan penggabungan dari tiga unit
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH. semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak
BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN PETISAH A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Petisah Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah semula bernama Kantor
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Penulisan Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data laporannya. 3.1.1 Sumber Data Dalam penulisan laporan tugas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian dan Daerah Operasi Objek Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di KPP Pratama Tangerang Timur yang
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Palmerah III.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Palmerah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Palmerah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 1. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENULISAN 3.1. Sumber Data Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu: a. Data Primer adalah data yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN PETISAH. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN PETISAH A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah semula bernama Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Di zaman masa Penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN. Sumber data yang diperoleh oleh penulis adalah dengan melakukan. Data dan Informasi (PDI) pada KPP Pratama Taanjung Karang.
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang diperoleh oleh penulis adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian, yaitu di Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ -
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101º 14ʼ - 101º 34ʼ Bujur Timur dan 0º 25ʼ - 0º 45ʼ Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jenderal Pajak Nomor KEP-112/PJ/2007 tanggal 9 Agustus 2007 tentang Penerapan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Sukabumi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi terbentuk berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-112/PJ/2007 tanggal 9
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Perpajakan Indonesia Negara Indonesia yang merupakan bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, undang-undang perpajakan merupakan warisan dari penjajahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA BANGKINANG 2.1. Latar Belakang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangkinang di Pekanbaru Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pekanbaru merupakan bagian atau wilayah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Direktorat Jenderal Pajak Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari beberapa unit organisasi, yaitu : a. Jawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pesanggrahan berdiri sejak 5 Oktober 2015, KPP Jakarta Pessanggrahan ini merupakan pisahan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Kosambi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kosambi dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132/PMK.01/2006
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Sejarah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Pancoran Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pancoran dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan
Lebih terperinciBAB III. III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman KPP ini merupakan pecahan dari KPP Jakarta Timur I yang telah
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Matraman Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Matraman merupakan Kantor Pajak Type A yang berdiri pada bulan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAJALAYA BANDUNG
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAJALAYA 2.1 Sejarah Berdirinya kantor Pajak Pratama Majalaya Kantor pelayanan pajak pratama majalaya mulai di bentuk sesuai dengan peraturan menteri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
16 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Sejarah umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat Kantor Pelayanan Pajak didirikan pada masa penjajahan Belanda. Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama Belasting, yang
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.
54 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA 4.1.1 GAMBARAN UMUM INSTANSI 4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Instansi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Gresik Selatan berdiri berdasarkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN KOTA A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Polonia. 443/KMK 01/2001, maka pada awal tahun 2002 berdirilah Kantor Pelayanan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Polonia Sesuai dengan keputusan Menteri Keungan Republik Indonesia No. 443/KMK 01/2001, maka pada awal tahun 2002 berdirilah Kantor Pelayanan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi Wajib pajak dan Intensifikasi Pajak. pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk I
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi Wajib pajak dan Intensifikasi Pajak pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk I Pajak mempunyai beberapa fungsi yang sangat berperan bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Wajib Pajak Baru di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Wajib Pajak Baru di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan
10 BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN 1.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan Pembentukan Kantor KPP Pratama ( Keputusan Menteri Keuangan
Lebih terperinciBAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM. Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat
BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Instansi Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang beriorentasi pada pelayanan dan pengawasan, maka stuktur organisasi Direktorat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur Kantor pelayanan pajak dimulai pada masa penjajahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA. A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA A. Sejarah Singkat Berdirinya KPP Pratama Medan Kota Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak pada masa itu bernama
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN. 473/kmk.01/2004 tentang perubahan lampiran I,II,III,IV, dan V Keputusan Mentri
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PEKANBARU TAMPAN 2.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Tampan KPP Pratama ( Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Tanjung Priok Pada mulanya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanjung Priok adalah kantor bank yang digunakan oleh Belanda. Setelah
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara Kantor Pelayanan Pajak Bekasi (KPP Bekasi) didirikan pada tahun 1989 dan mulai efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Gambaran Umum tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut ini : 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam Pada tahun 1987 kantor pelayanan pajak masih disebut kantor inspeksi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT. A. Sejarah Umum Terbentuknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT A. Sejarah Umum Terbentuknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, kantor pelyanan pajak masih disebut kantor inspeksi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Ruang Lingkup Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak Pada KPP Pratama Jakarta Setiabudi Satu. Pendapatan utama pemerintah yang paling potensial bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten terbentuk tanggal 30 Oktober 2007 berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN. Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Natar untuk kebutuhan data yang dibutuhkan.
BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Sumber Data yang digunakan adalah sumber Data Sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh oleh dokumen atau formulir yang disediakan oleh seksi Pelayanan Di Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai A. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP), kantor ini bernama Kantor Inspeksi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama merupakan penggabungan dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur. Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Timur Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan Kantor Belasting dan kemudian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak Pratama masih disebut Kantor Inpeksi Pajak, pada saat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak
BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor
Lebih terperinci