ANALISIS KESTABILAN MELALUI DINAMIKA NOL SISTEM OUTPUT TEGANGAN DAN ARUS SEARAH KONVERTER BUCK-BOOST
|
|
- Devi Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03 (tahun), hal ANAISIS KESTABIAN MEAUI DINAMIKA NO SISTEM OUTPUT TEGANGAN DAN AUS SEAAH KONVETE BUK-BOOST Selviana, Helmi, Fransiskus Fran INTISAI Komponen utama dari sistem catu daya adalah konverter D-D yang berfungsi mengkonversikan daya elektrik bentuk D (arus searah) ke D lainnya. Dikatakan arus searah karena arus listrik mengalir terus menerus dari kutub positif ke kutub negatif. Sumber arus searah lainnya adalah akumulator atau aki. Konverter Buck-Boost (penurun-penaik tegangan) merupakan sistem pengubahan daya D atau konverter D-D. Masalah utama dari konverter Buck-Boost adalah menghasilkan riak arus yang tinggi baik di sisi masukan maupun di sisi keluaran. Secara geometri masalah tersebut dapat digambarkan ke dalam grafik solusi suatu sistem dinamik dari persamaan diferensialnya. Penelitian ini menganalisis model dari rangkaian konverter Buck-Boost dan menganalisis kestabilan dari dinamika internal pada sistem output tegangan dan arus searah. Dengan menggunakan tehnik pemodelan rata-rata ruang keadaan, dibangun sistem affine nonlinear dari konverter Buck-Boost. Selanjutnya melalui dinamika nol dianalisis kestabilan dinamika internal dengan output yang diwakili oleh rata-rata tegangan kapasitor dan rata-rata arus induktor. Hasilnya yaitu sistem dengan output yang diwakili oleh rata-rata tegangan kapasitor merupakan sistem yang dinamika nolnya tidak stabil dan berfase nonminimum dan sistem yang diwakili oleh rata-rata arus induktor merupakan sistem yang dinamika nolnya stabil dan berfase nonminimum. Kata Kunci: Konverter Buck-Boost, Nonlinear, Dinamika Nol, Stabilisasi PENDAHUUAN Kestabilan dari suatu sistem merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui sehingga harus diperiksa secara teliti karena menyangkut masalah keselamatan terutama dalam bidang teknik. Ketika suatu sistem tidak stabil maka dapat menyebabkan situasi yang buruk. ontohnya adalah kecepatan mobil yang meningkat tanpa batas dan tidak terkendali dapat menyebabkan kecelakaan. ontoh lainnya adalah reaktor nuklir yang tidak stabil menyebabkan bencana yang besar, seperti bocornya reaktor nuklir yang dapat menyebabkan kanker. Penelitian ini melihat kestabilan sistem melalui dinamika nol. Konsep dari dinamika nol adalah dasar dari teori kontrol yang dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut, seperti pengontrolan pada sistem tersebut dan penelitian lebih lanjut pada bagian yang tidak stabil. ara lain dalam melihat kestabilan yaitu dengan metode yapunov. Akan tetapi metode yapunov ini memiliki kekurangan yaitu sulitnya mencari suatu fungsi yapunov dari suatu sistem nonlinear yang memenuhi syarat-syarat dalam menentukan kestabilan tersebut []. Sistem catu daya nonlinear yang bekerja pada mode pensaklaran (switching) mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibanding sistem catu daya linear. Oleh karenanya, hampir semua catu daya modern bekerja dalam mode pensaklaran atau dikenal sebagai SMPS (Switched Mode Power Supply). Komponen utama dari sistem catu daya adalah konverter D-D yang berfungsi mengkonversikan daya elektrik bentuk D ke D lainnya. Konverter D-D adalah sistem switching tipe nonlinear []. Secara umum ada tiga rangkaian dasar konverter D-D yaitu Buck (penurun tegangan), Boost (penaik tegangan), dan Buck-Boost (penurun dan penaik tegangan). Masalah utama dari konverter Buck-Boost adalah menghasilkan riak arus yang tinggi disisi arus masuk dan arus keluar. Oleh karena itu perlu diteliti kestabilan dari konverter Buck-Boost melalui dinamika nol agar stabil dan dapat dikontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model matematika dari rangkaian konverter Buck-Boost dan menganalisis kestabilan melalui dinamika nol pada sistem output tegangan dan arus searah dengan 3
2 3 SEVIANA, HEMI, F.FAN input tunggal dan output tunggal. angkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu diawali dengan mendefinisikan variabel. Selanjutnya yaitu menentukan derajat relatif. Setelah diperoleh derajat relatif, dilihat apakah derajat relatif tersebut sama dengan dimensi sistem. Jika tidak, maka harus menemukan a = n r fungsi agar n = a + r. Kemudian, melakukan perubahan koordinat dalam bentuk normal. Setelah itu, dibentuk matriks transformasi Jaccobi. Ketika entri dari matriks transformasi Jaccobi tidak bernilai konstan dengan koordinat η berdimensi a, maka turunkan η(x) agar dinamika internal sistem dapat ditentukan. Kemudian ditentukan dinamika nol sistem. Terakhir yaitu menganalisis kestabilan sistem. SISTEM SINGE-INPUT SINGE OUTPUT (SISO) AFFINE NONINEA Sistem nonlinear mempunyai bentuk persamaan keadaan sebagai berikut. x = f x,, x n + g x,, x n u + + g m x,, x n u m x = f x,, x n + g x,, x n u + + g m x,, x n u m x n = f n x,, x n + g n x,, x n u + + g mn x,, x n u m dan persamaan output y = x,, x n () y n = m x,, x n Persamaan dan dapat ditulis dalam bentuk berikut ini [3]: X t = f X t + g i X t. u i t i= Y t = h X t dengan X n adalah vektor keadaan, u i i =,, m adalah variabel input, sedangkan Y(t) adalah output, untuk Y(t) m, f(x) n, g i X n. f X dan g(x) adalah vektor fungsi. Sistem kontrol nonlinear pada Persamaan,, dan 3 mempunyai bagian vektor keadaan X(t) yang nonlinear, tetapi linear untuk variabel input u i i =,, m yang disebut sistem affine nonlinear. Diberikan sistem nonlinear dengan SISO [4]. x = f x + g x u (4) y = h x Jika fungsi y = h(x) diturunkan terhadap x, maka diperoleh y = x = f x + g x u = f x + g x u y = f h x + g h x u (5) dengan g h x 0 xε n dan f h x disebut sebagai turunan ie dari terhadap f atau turunan sepanjang f. Jika g h x = 0 pada Persamaan 5 maka turunannya terhadap x diperoleh dengan g f h x 0 xε n. m y = f h x + g f h x u (6) Sistem Persamaan 4 dikatakan mempunyai derajat relatif r di n jika [5]:. g f k h x = 0 k < r dan. g f r h x 0 xε n. (3)
3 Analisis Kestabilan Melalui Dinamika Nol DINAMIKA NO Sistem dinamik dikelompokkan berdasarkan tingkah lakunya dibagi menjadi dinamika eksternal dan dinamika internal. Berdasarkan Persamaan 4 yang mempunyai derajat relatif r, ketika output sistem (y) diturunkan terhadap waktu untuk semua orde adalah nol diperoleh sebagai berikut: y t = 0, y t = 0,, y r t = 0, t 0. (7) Dalam bentuk koordinat normal, Persamaan 7 dapat ditulis sebagai berikut: () t yt ( ) 0 () t yt ( ) 0 t 0. ( ) () r r t y ( t) 0 Dinamika internal dari sistem Persamaan 7 dinyatakan oleh persamaan: η = q(ξ, η) agar output sistem selalu nol, maka ξ t = 0 t 0. Oleh karena itu, dinamika nol dari sistem Persamaan 7 berupa [4]: η = q(0, η). Jika η = q(0, η) stabil asimtotik, maka sistem Persamaan 7 dikatakan dalam fase minimum. Jika η = q(0, η) bukan stabil asimtotik, maka sistem Persamaan 7 dikatakan dalam fase nonminimum. ANAISIS KESTABIAN DAI KONVETE BUK-BOOST Konverter Buck-Boost merupakan gabungan dari konverter Buck dan konverter Boost. Dalam rangkaian konverter Buck-Boost, jika saklar ditutup maka arus induktor akan naik, jika saklar dibuka maka arus induktor akan turun dan mengalir menuju beban. Oleh karena itu, nilai rata-rata tegangan beban sebanding dengan rasio antara waktu pembukaan dan penutupan saklar. Akibatnya, nilai ratarata tegangan beban bisa lebih tinggi maupun lebih rendah dari tegangan sumbernya. angkaian dari konverter Buck-Boost ditunjukkan dalam Gambar berikut. E S u c i o Sumber: Shuai, 0 Gambar angkaian utama dari konverter Buck-Boost Model dari rangkaian konverter Buck-Boost dengan menggunakan teknik rata-rata ruang keadaan diberikan pada Persamaan 8 dan 9. di dt = u u c + ue 8 d u c dt = u i u c dengan adalah induktor, i adalah arus induktor, u adalah duty cycle dari saklar S, u adalah output (9)
4 34 SEVIANA, HEMI, F.FAN kapasitor, E adalah katub konstan sumber tegangan eksternal, adalah kapasitor, dan adalah resistor.,, 0 yang artinya rangkaian tersebut mempunyai nilai induktansi, kapasitansi dan resistansi. Berdasarkan Persamaan 8 dan 9 didefinisikan i = x dan u = x, sehingga diperoleh: x = u x + ue dan x = x x u + Eu (0) x = u x x x = x + x u. () dengan x = di, x dt = d uc. dt Berdasarkan Persamaan 8 dan 9 diperoleh nilai f(x) dan g(x) untuk Persamaan 4 sebagai berikut: f x = x x x dan (E x ) g x =. x ANAISIS KESTABIAN SISTEM OUTPUT TEGANGAN SEAAH Output tegangan yang dihasilkan harus selalu konstan agar peralatan listrik yang disuplai oleh generator tidak cepat rusak. Berdasarkan Persamaan 4, output kapasitor tegangan searah yaitu output yang diwakili oleh tegangan kapasitor sebagai berikut: h x = x U ref () dan ketika konverter Buck-Boost dioperasikan dalam M (ontinuous onduktor Mode), x 0, yang artinya arus tidak pernah jatuh ke nol selama pertukaran arus listrik. angkah-langkah dalam menganalisis kestabilan sistem melalui dinamika nol sebagai berikut. angkah pertama yang dilakukan adalah menurunkan y terhadap x sampai didapatkan derajat relatif r. f h x = h x f x = 0 g h x = h(x) g x = 0 x x x E x x = x x = x 0 Derajat relatif dari sistem Persamaan 3, adalah r = n =. Selanjutnya lakukan perubahan koordinat agar sistem Persamaan 3 berubah menjadi bentuk normal, yaitu: ξ = f h x = x x karena n = dan r = maka perlu koordinat η berdimensi n r = yang memenuhi g η x = η(x) g x = 0 dengan dinamika internal sistem Persamaan 4 adalah η = q(ξ, η), dan h x = y = ξ = x U ref. Akibatnya, η η E x x = 0 (3)
5 Analisis Kestabilan Melalui Dinamika Nol dengan demikian diperoleh persamaan berikut: E x + x = 0. (4) Salah satu solusi dari Persamaan 4 yaitu η x = x + E x (5) diperoleh x = ± η x E x untuk x = ξ + U ref. Persamaan 4, 8, 9, dan 0 dapat ditulis kembali sebagai berikut: = x x E x x = x x + E + x x = x x x u + Eu + x E x + x u x = x x ux x + uex x x + x x u x = uex x + Ex = Ex + x E x Berdasarkan Persamaan 5, diperoleh nilai berikut ini: + Ex Ex u + Ex untuk x = η x E x dan x = η x E x. Untuk x = η x E x diperoleh dinamika internal sistem sebagai berikut. = E η x E (ξ + U ref ) + (ξ + U ref ) E ξ + U ref Selanjutnya mencari dinamika nol dari sistem Persamaan 4 dengan ξ = 0 dan mengakibatkan x = U ref, diperoleh hasil sebagai berikut:. = E η x E U ref Diperoleh output solusi dengan nilai sebagai berikut, = 3 μf; U ref = 0 V; E = ; = 75 μh; = U ref E U ref Untuk Persamaan 6 diperoleh grafik solusi pada Gambar berikut. (6) η(x) x Gambar Grafik solusi dari dinamika nol terhadap tegangan searah η x E x x =
6 36 SEVIANA, HEMI, F.FAN. Untuk x = η x E x diperoleh dinamika internal sistem sebagai berikut. = E η x E ξ + U ref + (ξ + U ref ) E ξ + U ref. Selanjutnya mencari dinamika nol dari sistem Persamaan 5 dengan ξ = 0 dan mengakibatkan x = U ref, diperoleh hasil sebagai berikut: = E η x E U ref + U ref E U ref. (7) Diperoleh output solusi dengan nilai sebagai berikut, = 3 μf; U ref = 0 V; E = ; = 75 μh; = 38. Untuk Persamaan 7 diperoleh grafik solusi pada Gambar 3 berikut. η(x) x Gambar 3 Grafik solusi dari dinamika nol terhadap tegangan searah x = η x E x Dari Gambar dapat dilihat bahwa grafik solusi dari dinamika nol terhadap tegangan searah tidak stabil dan pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa grafik solusi dari dinamika nol terhadap tegangan searah stabil. Akibatnya, sistem nonlinear Persamaan 4 adalah sebuah sistem fase nonminimum. Jadi, konverter Buck-Boost dapat dikontrol melalui regulasi tegangan kapasitor dengan cara meminimumkan fase nonminimum tersebut. ANAISIS KESTABIAN MEAUI SISTEM OUTPUT AUS SEAAH Ketika konverter Buck-Boost mendapat tegangan, maka arus listrik mengalir. Berdasarkan Persamaan 4, output dari konverter Buck-Boost yang diwakili oleh arus induktor sebagai berikut: h x = x I d (8) dengan I d = ( U ref E )U ref angkah-langkah dalam menganalisis kestabilan sistem melalui dinamika nol sebagai berikut. angkah pertama yang dilakukan adalah turunkan y terhadap x sampai didapatkan derajat relatif.
7 Analisis Kestabilan Melalui Dinamika Nol f h x = g h x = x f x = 0 x g x = 0 E x x x x x = E x = x Derajat relatif dari sistem Persamaan 9 dengan output diwakili oleh arus induktor adalah r = n =. Selanjutnya lakukan perubahan koordinat agar sistem Persamaan 9 berubah menjadi bentuk normal, yaitu: ξ = f h x = x karena n = dan r = maka perlu koordinat η berdimensi n r = sehingga memenuhi g η x = η g x = 0. Akibatnya, η η dengan demikian diperoleh persamaan berikut: E x E x x = 0 0 (9) + x = 0 0 sehingga diperoleh salah satu solusinya, yaitu: η x = x + E x () dan diperoleh x = E ± η x x untuk x = ξ + I d. Dari Persamaan 9, 0, dapat ditulis kembali sebagai berikut: = x x + E x x = x x x u + Eu = Ex + x E x Berdasarkan Persamaan 0, diperoleh nilai berikut ini + E x x + x u x untuk x = E + η x x dan x = E η x x. Untuk x = E + η x x diperoleh dinamika internal sistem sebagai berikut. = Ex + x E x E E + η x x = Ex + E + η x x = Ex + E + E η x x η x x 4E η x x E
8 38 SEVIANA, HEMI, F.FAN E η x x η x = E ξ + I d + x Selanjutnya mencari dinamika nol dari sistem Persamaan 4 dengan ξ = 0 dan mengakibatkan x = I d, diperoleh hasil sebagai berikut: = EI d η(x) + I E d Diperoleh output solusi dengan nilai sebagai berikut, = 3 μf; U ref = 0 V; E = ; = 75 μh; = 38; dan η(x) I d I d = U ref E U ref. Untuk Persamaan diperoleh grafik solusi pada Gambar 4 berikut.. () η(x). Untuk x = η x x + E diperoleh dinamika internal sistem sebagai berikut. = Ex + x Gambar 4 Grafik solusi dari dinamika nol terhadap arus searah E η x x + E E η x x = Ex + E x = E + η x x η x x + E η x x E η x x = Ex + E η x x E η x x = Ex + η x x E η x x + E E + 4E η x x E η x x = Ex η x + + I d Selanjutnya mencari dinamika nol dari sistem Persamaan 4 dengan ξ = 0 dan mengakibatkan x = I d, diperoleh hasil sebagai berikut:
9 Analisis Kestabilan Melalui Dinamika Nol = EI d η + I E d + Diperoleh output solusi dengan nilai sebagai berikut: η x I d = 3 μf; U ref = 0 V; E = ; = 75 μh; = 38; dan I d = U ref E U ref. Untuk Persamaan 3 diperoleh grafik solusi pada Gambar 5 berikut.. 3 η(x) Dari Gambar 4 dan 5 dapat dilihat bahwa grafik solusi dari dinamika nol terhadap arus searah stabil, akibatnya sistem nonlinear Persamaan 4 adalah sebuah sistem fase nonminimum. Jadi, konverter Buck- Boost dapat dikontrol melalui regulasi arus induktor dengan cara meminimumkan fase nonminimum tersebut. PENUTUP Berdasarkan pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan, yaitu:. Menggunakan teknik rata-rata ruang keadaan, model dari rangkaian konverter Buck-Boost sebagai berikut: d i dt = u u c + ue d u c dt = u i u c. Sistem dengan output yang diwakili oleh rata-rata tegangan kapasitor merupakan sistem yang tidak stabil dan berfase nonminimum, dan sistem dengan output yang diwakili oleh rata-rata arus induktor merupakan sistem yang stabil dan berfase nonminimum. DAFTA PUSTAKA x Gambar 5 Grafik solusi dari dinamika nol terhadap arus searah x = E η x x []. Ginting, Iwan, 00, Teori Kestabilan yapunov, Institut Teknologi Bandung, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung, (Thesis). []. Shuai, Dingxing, 0, Input-Output inearization and Stabilization Analysis of Internal Dynamic of Buck-Boost onverters, Proceding of the 3 st hinese ontrol onference, 5-7 Juli, 0, Hefei, hina. [3]. u, et all, 993, Nonlinear ontrol System and Power System Dynamics, Springer Science+Business Media Dordrecht, Beijing.
10 330 SEVIANA, HEMI, F.FAN [4]. Khalil, K. Hassan, 00, Nonlinear System Third Edition, Prentice-Hall, Ic. [5]. Isidori, A.,985, Nonlinear ontrol System, Ed ke-, Springer, Verlag ondon. SEVIANA HEMI FANSISKUS FAN : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak, selvianamtk98@gmail.com : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak, helmi305@yahoo.co.id : Jurusan Matematika FMIPA Untan, Pontianak, frandly88@gmail.com
BAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciMateri 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA 52150492 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA KONVERTER DC KE DC CHOPPER PENGERTIAN DC to DC converter itu merupakan suatu device
Lebih terperinciMATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER INTISARI
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. (17), hal 7 34. MATRIKS BENTUK KANONIK RASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PEMBAGI ELEMENTER Ardiansyah, Helmi, Fransiskus Fran INTISARI Pada
Lebih terperinciPERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck
PEROBAAN 5 REGUATOR TEGANGAN MODE SWITHING 1. Tujuan a. Mengamati dan mengenali prinsip regulasi tegangan mode switching b. Mengindetifikasi pengaruh komponen pada regulator tegangan mode switching c.
Lebih terperinciNAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER
NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM :2201141004 TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER Rangkaian ini merupakan salah satu konverter DC-DC pada Elektronika Daya (ELDA). Dengan rangkaian Buck-Converter ini, kita
Lebih terperinciDC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik
DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik Agus Miftahul Husni 2209100132 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Mochamad Ashari,
Lebih terperinciPELACAKAN KELUARAN PADA SISTEM KONTROL TAK LINEAR YANG DIPERLUAS BERFASE NON-MINIMUM. Firman
PELACAKAN KELUARAN PADA SISTEM KONTROL TAK LINEAR YANG DIPERLUAS BERFASE NON-MINIMUM Firman firman_unhas@yahoo.co.id DepartemenMatematika, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam, UniversitasHasanuddin,
Lebih terperinciPengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.
Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Definisi : Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan. Diagram blok yang umum : Aplikasi : - Mode saklar penyuplai daya,
Lebih terperinciBAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)
BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) KOMPETENSI Kemampuan untuk menjelaskan pengertian tentang state space, menentukan nisbah alih hubungannya dengan persamaan ruang keadaan dan Mengembangkan analisis
Lebih terperinciUNJUK KERJA PENGUBAH TEGANGAN DC-DC TOPOLOGI BOOST DENGAN NILAI INDUKTANSI DAN KAPASITANSI YANG DIOPTIMASI PADA KEADAAN TRANSIEN
Unjuk Kerja Pengubah egangan D-D UNJUK KEJA PENGUAH EGANGAN D-D OPOOG OO DENGAN NA NDUKAN DAN KAPAAN YANG DOPMA PADA KEADAAN ANEN Oleh:. taf Pengajar Program tudi eknik Elektro, Universitas Udayana AAK
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1. Skema Buck Converter [5]... 7 Gambar 2. 2. Buck Converter: Saklar Tertutup [5]... 7 Gambar 2. 3. Buck Converter: Saklar Terbuka [5]... 8 Gambar 2. 4. Rangkaian Boost Converter
Lebih terperinciDC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik
JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil istrik A. M. Husni, M. Ashari Prof,
Lebih terperinciRancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI
Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan
Lebih terperinciTheory Indonesian (Indonesia) Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin)
Q2-1 Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada dalam amplop terpisah. Pendahuluan Elemen semikonduktor non-linier
Lebih terperinciA. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC B. Sub Kompetensi 1. Mengukur besarnya arus dan daya pada beban RLC pada sumber tenaga tegangan
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic
Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 1 Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic Edi Wibowo, Heri Suryoatmojo
Lebih terperinciMETODE AFFINE SCALING SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR. Asep Teguh Suhanda, Shantika Martha, Helmi
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 1 (216), hal 45 52 METODE AFFINE SCALING SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM LINEAR Asep Teguh Suhanda, Shantika Martha, Helmi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konverter Elektronika Daya Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan daya elektrik dari satu bentuk ke bentuk daya elektrik lainnya di bidang elektronika
Lebih terperinciANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 197 204. ANALISIS DINAMIKA MODEL KOMPETISI DUA POPULASI YANG HIDUP BERSAMA DI TITIK KESETIMBANGAN TIDAK TERDEFINISI Eka
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciCreated By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk memeriksa kelakuan sistem dinamik kompleks, biasanya dengan menggunakan persamaan diferensial
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 135-142 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS Marisa Effendi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas hasil dari pengujian alat implementasi tugas akhir yang dilakukan di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro. Dengan
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)
Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Dimas Bagus Saputra, Heri Suryoatmojo, dan Arif Musthofa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik
1 Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik Akhmad Zaky Fanani, Mochamad Ashari 1),Teguh Yuwono 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciModifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal
Vol 7, No2, 118-123, Januari 2011 Modifikasi Kontrol untuk Sistem Tak Linier Input Tunggal-Output Tunggal Abstrak Dalam tulisan ini diuraikan sebuah kontrol umpan balik dinamik Dari kontrol yang diperoleh
Lebih terperinciKONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONAL SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN LISTRIK
JURNA TEKNIK EEKTRO FTI-ITS VO.1, No.1, (2013) 1-6 1 KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONA SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN ISTRIK Maya Saphira Citraningrum, Dedet C.Riawan dan Mochamad Ashari Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA
5 PENDEKATAN BARU UNTUK 2 SINTESIS KONVERTER DAYA 2.1 Pendahuluan Beberapa teknik sintesis konverter sudah dipakai untuk mendapatkan suatu konverter baru yang memenuhi kriteria yang diinginkan [1]-[10].
Lebih terperinciBAB II LANDASAN SISTEM
BAB II LANDASAN SISTEM Berikut adalah penjabaran mengenai sistem yang dibuat dan teori-teori ilmiah yang mendukung sehingga dapat terealisasi dengan baik. Pada latar belakang penulisan sudah dituliskan
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND
DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND Yahya Dzulqarnain, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D. Jurusan
Lebih terperinciOleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc
OPTIMALISASI SEL SURYA MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SEBAGAI CATU DAYA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) Oleh : Aries Pratama Kurniawan 2206 100 114 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad
Lebih terperinciDisain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik
Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik Heri Suryoatmojo E-mail: suryomgt@gmail.com Priyo Edy Wibowo E-mail: priyo10@mhs.ee.its.ac.id Mochamad Ashari E-mail: ashari@ee.its.ac.id
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil
Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil Respati Noor 1) Leonardus Heru P 2) 1) Jurusan Teknik Elektro UNIKA Soegijapranata, Semarang 50234, email : reswi_83@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER
B176 DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER Bustanul Arifin, Heri Suryoatmojo, Soedibjo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciDAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika
+ 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin
Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin Zainul Arifin, Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D dan Heri Suryoatmojo, ST.,
Lebih terperinciKendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM
1 Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM Maickel Tuegeh,ST,. MT. * *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia,
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil
Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil Respati Noor 1) Leonardus Heru P 2) 1) Jurusan Teknik Elektro UNIKA Soegijapranata, Semarang 50234, email : reswi_83@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENYEARAH TIGA FASA. 30 dan sudut pemadamannya
FAKULTAS TEKNK UN ENYEAAH TGA FASA JOBSHEET/LABSHEET JUUSAN TEKNK ELEKTO NOMO X OGAM STUD D WAKTU x 50 MENT TOK ENYEAAH TGA FASA MATA KULAH /KODE ELEKTONKA DAYA 1/ SETENGAH GELOMBANG TE051 TEKENDAL. TUJUAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper dengan metode constant current untuk menghidupkan high power led berbasis microcontroller
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciII LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:
5 II LANDASAN TEORI 2.1 Keterkontrolan Untuk mengetahui persoalan sistem kontrol mungkin tidak ada, jika sistem yang ditinjau tidak terkontrol. Walaupun sebagian besar sistem terkontrol ada, akan tetapi
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektrik Hukum Kirchoff 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR
Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 214 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR Sugma Wily Supala, Dedet Candra Riawan,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI
RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280
Lebih terperinciOBSERVER UNTUK SISTEM KONTROL LINIER KONTINU
Jurnal Matematika UNAND Vol 5 No 1 Hal 96 12 ISSN : 233 291 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND OBSERVER UNTUK SISTEM KONTROL LINIER KONTINU SUKMA HAYATI, ZULAKMAL Program Studi Matematika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan
Lebih terperinciRancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy
Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy Ainur Rofiq N ¹, Irianto ², Cahyo Fahma S 3 1 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM Pada bab ini perancangan pemodelan sistem kontrol daya synchronous rectifier buck converter dan non-synchronous rectifier buck converter agar mengetahui perbedaan dari
Lebih terperinciRESONANSI PADA RANGKAIAN RLC
ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang ilmu kelistrikan yang sedang berkembang pesat dan berpengaruh dalam perkembangan teknologi masa kini adalah bidang elektronika daya. Elektronika
Lebih terperinciAPLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI
Buletin Ilmiah Math Stat Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No 3 (2013), hal 163-172 APLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI Yudha Pratama, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciPENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2
PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2 MAKALAH SKRIPSI Disusun oleh Joko Mulyadi 98/120813/TK/22633 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006 HALAMAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI UNTUK MENCARI LAJU ALIRAN AIR PADA PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM. Hipolitus Januar Pogo, Bayu Prihandono, Helmi
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No.03 (2016), hal 187 194. PENGGUNAAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI UNTUK MENCARI LAJU ALIRAN AIR PADA PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM Hipolitus Januar
Lebih terperinciPENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI
FAKUTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDAI JOBSHEET/ABSHEET JUUSAN : TEKNIK EEKTO NOMO : II POGAM STUDI : DI WAKTU : x 5 MENIT MATA KUIAH /KODE : EEKTONIKA DAYA / TEI5 TOPIK : PENYEAAH SATU FASA
Lebih terperinciPersamaan Diferensial Biasa
Persamaan Diferensial Biasa Titik Tetap dan Sistem Linear Toni Bakhtiar Departemen Matematika IPB Oktober 2012 Toni Bakhtiar (m@thipb) PDB Oktober 2012 1 / 31 Titik Tetap SPD Mandiri dan Titik Tetap Tinjau
Lebih terperinciANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC
ANAISIS FITE INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC Tan Suryani Sollu* * Abstract One of the main component of DC power supply is filter, which consist of inductor and capacitor, that has function to
Lebih terperinciPERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH
PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH Zya Jamaluddin Al-Rasyid Arief Rahman *), Jaka Windarta, dan Hermawan Departemen
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA. Jl. Ganesha No 10 Bandung Indonesia SOLUSI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA Jl. Ganesha No 10 Bandung 4013 Indonesia A. PERTANYAAN SOLUSI MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR IIA (FI-101) KE 0
Lebih terperinciDIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS
Buletin Ilmiah Mat Stat dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No 3 (2015), hal 337-346 DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS Heronimus Hengki, Helmi, Mariatul Kiftiah INTISARI Matriks kompleks merupakan matriks
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Gambaran Alat
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi Gravity Light nya. Bahasan perancangan dimulai dengan penjelasan alat secara keseluruhuan yaitu penjelasan singkat
Lebih terperinciMAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II
MAKALAH DC CHOPPER Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II Disusun oleh : Brian Ivan Baskara 3.31.13.1.06 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa
Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Oleh : Arif Hermawan (05-176) Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir.Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 235-244 ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Hidayu Sulisti, Evi Noviani, Nilamsari Kusumastuti
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Persamaan Maxwell Keempat (Terakhir) Induksi Elektromagnetik Animasi 8.1 Fluks Magnet yang Menembus Loop Analog dengan Fluks Listrik (Hukum Gauss) (1) B Uniform (2)
Lebih terperinciBIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER
BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER T - 2 Andini Putri Ariyani 1, Kus Prihantoso Krisnawan 2 Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 1 e-mail:andiniputri_ariyani@yahoo.com, 2 e-mail:
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-1 Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik Akhmad Zaky Fanani, Mochamad Ashari 1),Teguh
Lebih terperinciREALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT KOMPLEKS
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 27 33 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND REALISASI POSITIF STABIL ASIMTOTIK SISTEM LINIER DISKRIT DENGAN POLE KONJUGAT KOMPLEKS ISWAN RINA Program
Lebih terperinciInduktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009
Induktansi Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM http:/setiawan.synthasite.com ikhsan_s@ugm.ac.id 1 Outline Induktansi Diri Rangkaian RL Energi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK
ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK Gigih Mahartoto P *), Agung Warsito, and Mochammad Facta Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof.
Lebih terperinciPEMODELAN ALIRAN LISTRIK PADA SEL SARAF MANUSIA
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 95 100. PEMODELAN ALIRAN LISTRIK PADA SEL SARAF MANUSIA Sunindri, Nilamsari Kusumastuti, Mariatul Kiftiah INTISARI Seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan
Lebih terperinciREALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN
REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL9 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN Argianka Satrio Putra *), Trias Andromeda, and Agung Warsito Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciDESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ
G.17 DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAICBATERAI MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ Soedibyo 1*, Dwiana Hendrawati 2 1 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciRancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter
1 Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter M. Zaenal Effendi ¹, Suryono ², Syaiful Arifianto 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciKARAKTER REPRESENTASI S n
Buletin Ilmiah Math, Stat, dan Terapannya (Bimaster) Volume 7, No. (28), hal 33-4. KARAKTER REPRESENTASI S n Megawati June, Helmi, Fransiskus Fran INTISARI Karakter merupakan trace pada setiap matriks
Lebih terperinciKINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494
KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL9 Lukman Wira Cahyadi *), Trias Andromeda dan Mochammad Facta Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPerancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Februari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional TeknikElektro Itenas Vol.1 No.3 Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga
Lebih terperinciMenu hari ini: Induktansi & Energi Magnetik Material Magnet
Induktans Menu hari ini: Induktansi & Energi Magnetik Material Magnet 2 Hukum Faraday tentang Induksi Perubahan fluks magnet menginduksi GGL Lenz: Induksi melawan perubahan 3 Cara untuk Menginduksi GGL
Lebih terperinciDISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES
Politeknik Negeri Bandung, 1 Oktober 2003 IAIN WITHING POWER UPPIE Rustamaji Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Jl. P.H. Mustofa 23 Bandung Tlp : (022)7272215 e-mail : rustamaji@itenas.ac.id
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR BERDERAJAT DUA MENGGUNAKAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 353-362. PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR BERDERAJAT DUA MENGGUNAKAN METODE HOPFIELD MODIFIKASI Ikon Pratikno, Nilamsari
Lebih terperinciModul 1 : Respons Impuls
Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 1 : Respons Impuls Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang Teknik Elektro merupakan bidang yang sangat luas dan saat ini sangat dirasakan pesat perkembangannya. Dari penyediaan sumber energi listrik, kontrol industri,
Lebih terperinciBAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk
BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic
UJIAN TUGAS AKHIR JUNI 2014 Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic Oleh: Edi Wibowo 2210 100 168 Dosen Pembimbing Heri Suryoatmojo,
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar Mochammad Reza Zakaria, Dedet Candra Riawan, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk
Lebih terperinciH. Suryoatmojo. Kata-kata kunci : Lithium Polymer, Dual Induktor, Penyeimbang SOC Baterai.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 H. Suryoatmojo ), D. S. Widiyanto, Soedibyo, R. Mardiyanto, E. Setijadi Abstrak: Saat ini baterai lithium polymer
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciPenentuan Kestabilan Sistem Hibrid melalui Trayektorinya pada Bidang. Oleh:
Penentuan Kestabilan Sistem Hibrid melalui Trayektorinya pada Bidang Sistem hibrid mempunyai bentuk: x& Oleh: Kus Prihantoso Krisnawan Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN
Lebih terperinciKendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol
Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol Eric Eko Nurcahyo dan Leonardus. H. Pratomo Prog.Di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY
1 RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY Umar Sholahuddin 1, Ainur Rofiq Nansur 2, Epyk Sunarno 2 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri 2 Dosen
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan energi terbuang dari panas setrika listrik untuk disimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baterai adalah salah satu media penyimpan energi yang paling umum digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai diarahkan menjadi pengganti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komponen dan rangkaian elektronika telah mampu menghasilkan sistem penyedia daya tegangan searah (DC), yang dihasilkan melalui konversi tegangan
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya
1 Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya Dimas Setiyo Wibowo, Mochamad Ashari dan Heri Suryoatmojo Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinci