BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Untuk bisa menentukan pemilihan dari ketiga alternatif di atas, diperlukan suatu analisa ekonomi (tepatnya analisa ekonomi teknik). Adapun analisa yang dipergunakan untuk masing-masing alternatif adalah: 1. Analisa Net Present Value (NPV) 2. Analisa Internal Rate of Return (IRR) 3. Analisa Payback Period (PBP) Dalam analisa NPV mengharuskan mesin yang akan dianalisa mempunyai urnur ekonomis yang sama. Mengingat umur ekonomis mesin altematif-1 adalah 5 tahun, altematif-2 adalah 10 tahun dan alternatif-3 adalah 20 tahun, maka untuk melihat NPV alternatif-1 yang sebenarnya perlu dilakukan penyamaan umur ketiga mesin tersebut dengan kelipatan terkecil dari umur ekonomisnya yakni 20 tahun. Untuk keperluan analisa ini tingkat suku bunga yang dipergunakan adalah tingkat suku bunga saat ini yakni 12% (MARR = 12%). 53

2 5.1. Analisa Mesin FU-HAO Dalam analisa ini seolah-olah perusahaan membeli mesin yang sama setelah 5 tahun (umur ekonomisnya) berakhir. Untuk keperluan ini biaya operasional tahun ke-6 sampai 20 adalah sama dengan biaya operasional tahun ke- 1 sampai ke-5, sebab diandaiakan karakterisitik mesin yang dibeli adalah sama. Sedangkan Pendapatan menggunakan forecasting/peramalan periode ke-1 sampai ke-20. Dalam hal ini discount factor mengikuti periode dengan n=1 sampai

3 55

4 A. Analisa dengan Metode Net Present value (NPV) Untuk keperluan analisa NPV, dipergunakan tabel 4-10 dengan penyederhanaan sebagai berikut: Tabel 5.2. Penjualan Nilai Sisa, Investasi dan Total Biaya Mesin FU-HAO Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Investasi Total Biaya Pendapatan Bersih ( ,00) ( ,00) ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,69 56

5 Keterangan: P : Pendapatan /gym' (FP) NS : Nilai Sisa Mesin setelah 5 tahun I B : Investasi : Total Biaya/tahun (FB) Untuk menghitung NPV dipergunakan formula sebagai berikut: NPV NPV = [Nilai Pendapatan + Nilai Sisa] [Investasi + Biaya] = [FPn(P/F.i%.n) + Nilai Sisa (P/F.i%.n)] [I + FBn(P/F.i%.n)] Formula ini dipergunakan karena peningkatan pendapatan dan biaya per tahun tidak sama. JadI tidak dipergunakan formula gradien, walaupun gambarnya menunjukkan kenaikan berjenjang. Dengan kata lain tidak dipergunakan perhitungan gradien karena memang tidak mempunyai tingkat kenaikan yang sama dari tahun ke tahun. Jadi, pendapatan dan biaya yang akan datang dari tiaptiap periode/future (F) dibawa ke nilai awal atau saat ini/present (P). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan untuk periode ke-1: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke -1 ] - [Biaya Periode ke -1 ] = [FP 1 (P/F.i%.n)] - [FB 1 (P/F.i%.n)] = [ ,43 (P/F.12%.1)] - [ (P/F.12%. 1)] = [ ,43 (0,8929)] - [ (0,8929)] = ( ,48) = ,50 57

6 Pada periode ke-10, perusahaan seolah-olah melakukan investasi yang kedua dengan nilai investasi sama dengan investasi pertama yakni Rp ,00. Untuk menghitung nilai NPV pada periode ke-10 investasi ini pun dibawa ke periode awal (0). Maka perhitungan untuk periode ke-10 sebagai berikut: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke-10 +NS] - [Biaya Period ke-10 ] = [FPI (P/F.i%.n) +NS (P/F.i%.n)] - [I (P/F.i%.n) + FBI() (P/F.i%.n)] = [ ,97(P/F.12%.10) ,00(P/F.12%.10)] - [ ,00 (P/F.12%.10) ,88(P/F.12%.10)] = [ ,97 (0,322) ,00(0,322)] - [ ,00 (0,322) ,88(0,322)] = [ , ] - [ ,11] = , ,1 = ,70 Untuk periode ke-6 sampai ke-20 caranya sama dengan periode ke-1 sampai ke-5. Begitu seterusnya sampai periode ke-20 dengan discount factor (P/F.i%.n) yang berbeda. Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: 58

7 Tabel 5.3. Perhitungan NPV Selama 20 Tahun Mesin FU-HAO Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Investasi Total Biaya Discount Factor P/F.12%.n Nilai saat ini (P) per periode ( ,00) ( ,00) ( ,00) , ,00 0, , , ,00 0, , , ,60 0, , , ,70 0, , , , ,14 0, , , ,39 0, , , ,26 0, , , ,02 0, , , ,30 0, , , , ,88 0, , , ,38 0, , , ,96 0, , , ,14 0, , , ,15 0, , , ,59 0, , , ,52 0, , , ,01 0, , , ,65 0, , , ,76 0, , , ,13 0, ,90 Jumlah ,07 Dan tabel dapat dilihat bahwa dengan Mesin FU-HAO ternyata menghasilkan nilai NPV positif Rp ,07. Ini berarti nilai NPV>0. Jadi investasi mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 59

8 B. Analisa dengan Metode Internal Rate of Return (IRR) Data yang dipergunakan untuk menganalisa IRR sama dengan data pada analisa NPV yakni tabel 5.1. Mengingat pada periode ke-5 perusahaan melakukan investasi kedua (seolah-olah sebagai biaya/pengeluaran) sebesar Rp berarti pada periode ini pendapatan bersih akan berkurang sebesar nilai investasi tersebut. Pada dasarnya, perhitungan IRR ini bertujuan untuk mencari tingkat suku bunga yang memberikan hasil NPV sama dengan nol. Perhitungan dilakukan dengan mencoba-coba sampai ketemu bilangan NPV yang bemilai positif dan NPV yang bemilai negatif. Hasil perhitungannya secara lengkap dapat dilihat seperti pada tabel Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Analisa IRR Mesin FU-HAO Tahun Periode Pendapatan Bersih Discount Factor Discount Factor NPV (+) P/F.110%.n P/F.120%.n NPV (-) ( ,00) ( ,00) ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,69 0,4762 0,2268 0,1080 0,0514 0,0245 0,0117 0,0056 0,0026 0,0013 0,0006 0,0003 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,11 0,4545 0,2066 0,0939 0,0427 0,0194 0,0088 0,0040 0,0018 0,0008 0,0004 0,0002 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0, , , , , , , , , , , , , , , , ,17 0, ,20 0, ,58 0, ,73 0, ,44 0, ,23 0, , ,92 ( ,70) 60

9 Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat dicari IRR-nya. Tingkat suku bunga yang sebenarnya terletak antara 110% dengan 120%. Untuk menghitung IRR sesungguhnya dipergunakan teknik interpolasi seperti di bawah ini. IRR = x (inpv - - inpv + ) IRR = % + x (inpv - - inpv + ) IRR = %..,..,.., x ( ) IRR = 110% + 0,69 (10) IRR = 116,90% Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa tingkat suku bunga yang sebenamya adalah 116,90%. Hal ini berarti bahwa tingkat suku bunga yang sebenamya lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank sebesar 12%. Dengan kata lain IRR>MARR. Jadi investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 61

10 C. Analisa dengan Metode Payback Period Dalam perhitungan Payback Period ini dibagi menjadi 2 periode yakni investasi pertama (0-5 tahun) dan investasi kedua (6-10 tahun). Untuk menghitung payback period dilakukan dengan cara mengurangkan investasi awal dengan akumulasi hasil pendapatan setiap tahunnya sampai investasi awal tersebut habis tertutup. Mengingat pada periode ke-0 investasi pertama, perusahaan mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp selain investasi, maka biaya ini diperhitungkan sebagai pendapatan yang bersifat negatif dan akan diakumulasikan dengan periode berikutnya. Secara lengkap perhitungan analisa PBP sebagai berikut: Tabel 5.5. Hasil PerhitunganAnalisa Payback Period Mesin FU-HAO Tahun Periode Pendapatan Bersih Akumulasi Pendapatan ( ,00) ( ,00) , ,43 Pengeluaran invesatsi ,00 Selisih ( ,43) , ,00 Untuk investasi pertama, sampai tahun 2012 (periode ke-1) investasi yang sudah tertutup sebesar Rp ,43 n = 1 tahun + ( ,43/ ,43) = 1 tahun - 0,01 tahun = 0,99 tahun 62

11 5.2. Analisa Mesin SWF Untuk analisa alternatif-2 caranya sama dengan analisa altematif-1. Dalarn analisa NPV, IRR dan PBP ini dipergunakan periode 20 tahun sesuai dengan urnur ekonornis mesin. 63

12 64

13 A. Analisa dengan Metode Net Present Value (NPV) Untuk keperluan analisa NPV, dipergunakan tabel 4-13 dengan penyederhanaan sebagai berikut: Tabel 5.7. Penjualan, Nilai Sisa, Investasi dan Total Biaya Mesin SWF Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Total Biaya pendapatan Bersih ,00 ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,54 Jumlah , , , ,12 Keterangan: P NS I B : Pendapatan /tahun (FP) : Nilai Sisa Mesin setelah 10 tahun : Investasi : Total Biaya/tahun (FB) 65

14 Untuk menghitung NPV dipergunakan formula sebagai berikut: NPV NPV = [Nilai Pendapatan + Nilai Sisa] [Investasi + Biaya] = [FPn(P/F.i%.n) + Nilai Sisa (P/F.i%.n)] [I + FBn(P/F.i%.n)] Formula ini dipergunakan karena peningkatan pendapatan dan biaya per tahun tidak sama. Jadi tidak dipergunakan formula gradien, walaupun gambarnya menunjukkan kenaikan berjenjang. Dengan kata lain tidak dipergunakan perhitungan gradien karena memang tidak mempunyai tingkat kenaikan yang sama dari tahun ke tahun. Jadi, pendapatan dan biaya yang akan datang dari tiaptiap periode/future (F) dibawa ke nilai awal atau saat ini/present (P). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan untuk periode ke-1: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke -1 ] - [Biaya Periode ke -1 ] = [FP 1 (P/F.i%.n)] - [FB 1 (P/F.i%.n)] = [ ,38 (P/F.12%.1)] - [ ,00 (P/F.12%. 1)] = [ ,38 (0,8929)] - [ ,00 (0,8929)] = ( , ,64) = ,20 66

15 Contoh perhitungan untuk periode ke-10: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke -10 ] - [Biaya Periode ke -10 ] = [FP 10 (P/F.i%.n)] - [FB 1 (P/F.i%.n)] = [ (P/F.12%.10)] - [ ,00 (P/F.12%. 10)] = [ ,98 (0,322)] - [ ,72 (0,322)] = ( , ,45) = ,10 Setelah perhitungan sampai periode ke-10 selanjutnya dijumlahkan kemudian dikurangkan dengan investasi sehingga didapat Nilai NPV selama 10 tahun. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: 67

16 Tabel 5.8. Perhitungan NPV Selama 20 Tahun SWF Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Investasi Total Biaya Discount Factor P/F.12%.n Nilai saat ini (P) per periode ( ,00) ( ,00) ( ,00) , ,00 0, , , ,00 0, , , ,40 0, , , ,37 0, , , , ,15 0, , , ,25 0, , , ,67 0, , , ,02 0, , , ,30 0, , , , ,72 0, , , ,31 0, , , ,72 0, , , ,10 0, , , ,03 0, , , ,09 0, , , ,02 0, , , ,32 0, , , ,00 0, , , ,27 0, , , ,16 0, ,16 Jumlah ,83 Dari tabel bisa dilihat bahwa dengan pembelian Mesin SWF ternyata menghasilkan nilai positif Rp ,83. Ini berarti nilai NPV>0. Jadi investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 68

17 B. Analisa dengan Metode Internal Rate of Return (IRR) Data yang dipergunakan untuk menganalisa IRR sama dengan data pada analisa NPV yakni tabel 5.6. Perhitungan IRR ini bertujuan untuk mencari tingkat suku bunga yang memberikan hasil NPV sama dengan nol. Perhitungan dilakukan dengan mencoba-coba sarnpai ketemu bilangan NPV positif dan NPV bernilai negatif. Hasil perhitungannya secara lengkap dapat dilihat seperti pada tabel berikut: Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Analisa IRR Mesin SWF Tahun Periode Pendapatan Bersih Discount Factor P/F.80%.n NPV (+) Discount Factor P/F.90%.n NPV (-) ( ,00) ( ,00) ( ,00) ,38 0, ,32 0, , ,93 0, ,77 0, , ,37 0, ,47 0, , ,34 0, ,69 0, , ,41 0, ,89 0, , ,10 0, ,83 0, , ,05 0, ,34 0, , ,80 0, ,81 0, , ,52 0, ,24 0, , ,26 0, ,36 0, , ,56 0, ,24 0, , ,76 0, ,16 0, , ,55 0, ,61 0, , ,91 0, ,22 0, , ,01 0, ,48 0, , ,34 0, ,74 0, , ,35 0, ,17 0, , ,33 0, ,47 0, , ,60 0, ,10 0, , ,54 0, ,56 0, , ,48 ( ,29) 69

18 Berdasarkan tabel perhitungan diatas, diketahui bahwa tingkat suku bunga sebenarnya terletak antara 80% dengan 90%. Untuk menghitung IRR sesungguhnya dipergunakan teknik interpolasi seperti dibawah ini. IRR = x (inpv - - inpv + ) IRR = % + x (inpv - - inpv + ) IRR = %..,..,.., x (90-80) IRR = 80% + 0,31 (10) IRR = 83,10% Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa tingkat suku bunga sebenarnya adalah 83,10% Hal ini berarti baliwa tingkat suku bunga yang sebenarnya lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank sebesar 12%. Dengan kata lain IRR>MARR. Jadi investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 70

19 C. Analisa dengan Metode Payback Period Untuk rnenghitung payback period dilakukan dengan cara mengurangkan investasi avval dengan hasil pendapatan bersih setiap tahunnya sampai investasi awal tersebut habis tertutup. Secara lengkap perhitungan analisa PBP sebagai berikut: Tabel Hasil Perhitungan Analisa Payback Period Mesin SWF Tahun Periode Pendapatan Bersih Akumulasi Pendapatan Pengeluaran invesatsi ( ,00) ( ,00) ( ,00) , ,38 Selisih , ,00 ( ,00) , ,31 Sampai tahun 2012 (periode ke-1) investasi yang masih belum tertutup sebesar Rp ,62. Kekurangan tersebut dapat ditutup oleh pendapatan tahun 2018 selama jangka waktu sebagai berikut: n = 1 tahun + ( ,62/ ,31) = 1 tahun + 0,20 tahun = 1,2 tahun Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa periode pengembaliannya adalah 1,2 tahun. Ini berarti masih di bawah usia ekonomis mesin yakni 10 tahun. Jadi, investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 71

20 5.3. Analisa Mesin TAJIMA Untuk analisa alternatif-2 caranya sama dengan analisa altematif-1. Dalarn analisa NPV, IRR dan PBP ini dipergunakan periode 20 tahun sesuai dengan urnur ekonornis mesin. 72

21 73

22 A. Analisa dengan Metode Net Present Value (NPV) Untuk keperluan analisa NPV, dipergunakan tabel 4-16 dengan penyederhanaan sebagai berikut: Tabel Penjualan, Nilai Sisa, Investasi dan Total Biaya Mesin TAJIMA Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Biaya Spare Part Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik Biaya Gaji Total Biaya pendapatan Bersih , ,00 ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,77 Keterangan: P NS I B : Pendapatan /tahun (FP) : Nilai Sisa Mesin setelah 10 tahun : Investasi : Total Biaya/tahun (FB) 74

23 Untuk menghitung NPV dipergunakan formula sebagai berikut: NPV NPV = [Nilai Pendapatan + Nilai Sisa] [Investasi + Biaya] = [FPn(P/F.i%.n) + Nilai Sisa (P/F.i%.n)] [I + FBn(P/F.i%.n)] Formula ini dipergunakan karena peningkatan pendapatan dan biaya per tahun tidak sama. Jadi tidak dipergunakan formula gradien, walaupun gambarnya menunjukkan kenaikan berjenjang. Dengan kata lain tidak dipergunakan perhitungan gradien karena memang tidak mempunyai tingkat kenaikan yang sama dari tahun ke tahun. Jadi, pendapatan dan biaya yang akan datang dari tiaptiap periode/future (F) dibawa ke nilai awal atau saat ini/present (P). Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan untuk periode ke-1: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke -1 ] - [Biaya Periode ke -1 ] = [FP 1 (P/F.i%.n)] - [FB 1 (P/F.i%.n)] = [ ,11 (P/F.12%.1)] - [ ,00 (P/F.12%. 1)] = [ ,11 (0,8929)] - [ ,00 (0,8929)] = ( ) =

24 Contoh perhitungan untuk periode ke-10: P 0 = [Nilai Pendapatan Periode ke -10 ] - [Biaya Periode ke -10 ] = [FP 10 (P/F.i%.n)] - [FB 1 (P/F.i%.n)] = [ ,41 (P/F.12%.10)] - [ ,61 (P/F.12%. 10)] = [ ,41 (0,322)] - [ ,61 (0,322)] = ( , ,18) = ,50 76

25 Setelah perhitungan sampai periode ke-10 selanjutnya dijumlahkan kemudian dikurangkan dengan investasi sehingga didapat Nilai NPV selama 10 tahun. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Perhitungan NPV Selama 20 Tahun TAJIMA Tahun Periode Penjualan Nilai Sisa Investasi Total Biaya Discount Factor P/F.12%.n Nilai saat ini (P) per periode ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 ( ,00) ( ,00) ,00 0, , ,00 0, , ,40 0, , ,82 0, , ,36 0, , ,21 0, , ,85 0, , ,87 0, , ,62 0, , ,61 0, , ,93 0, , ,24 0, , ,19 0, , ,59 0, , ,71 0, , ,44 0, , ,60 0, , ,69 0, , ,03 0, , ,01 0, ,75 - Jumlah ,36 Dari tabel bisa dihlihat bahwa dengan pembelian Mesin SWF ternyata menghasilkan nilai positif Rp ,36 Ini berarti nilai NPV>0. Jadi investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 77

26 B. Analisa dengan Metode Internal Rate of Return (IRR) Data yang dipergunakan untuk menganalisa IRR sama dengan data pada analisa NPV yakni tabel 5.6. Perhitungan IRR ini bertujuan untuk mencari tingkat suku bunga yang memberikan hasil NPV sama dengan nol. Perhitungan dilakukan dengan mencoba-coba sarnpai ketemu bilangan NPV positif dan NPV bernilai negatif. Hasil perhitungannya secara lengkap dapat dilihat seperti pada tabel berikut: Tabel Hasil Perhitungan Analisa IRR Mesin TAJIMA Tahun Periode Pendapatan Bersih Discount Factor P/F.60%.n NPV (+) Discount Factor P/F.70%.n NPV (-) ( ,00) ( ,00) ( ,00) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,77 0,6211 0,3858 0,2396 0,1488 0,0924 0,0574 0,0357 0,0222 0,0138 0,0085 0,0053 0,0033 0,0020 0,0013 0,0008 0,0005 0,0003 0,0002 0,0001 0, ,80 0, , ,95 0, , ,10 0, , ,26 0, , ,25 0, , ,49 0, , ,31 0, , ,61 0, , ,06 0, , ,41 0, , ,62 0, , ,42 0, , ,32 0, , ,00 0, , ,06 0, , ,81 0, , ,24 0, , ,74 0, , ,59 0, , ,07 0, , ,13 ( ,33) 78

27 Berdasarkan tabel perhitungan diatas, diketahui bahwa tingkat suku bunga sebenarnya terletak antara 60% dengan 70%. Untuk menghitung IRR sesungguhnya dipergunakan teknik interpolasi seperti dibawah ini. IRR = x (inpv - - inpv + ) IRR = % + x (inpv - - inpv + ) IRR = %..,..,.., x (70-60) IRR = 60% + 0,25 (10) IRR = 62,50% Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa tingkat suku bunga sebenarnya adalah 62,50%. Hal ini berarti baliwa tingkat suku bunga yang sebenarnya lebih tinggi dari tingkat suku bunga bank sebesar 12%. Dengan kata lain IRR>MARR. Jadi investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. C. Analisa dengan Metode Payback Period Untuk rnenghitung payback period dilakukan dengan cara mengurangkan investasi avval dengan hasil pendapatan bersih setiap tahunnya sampai investasi awal tersebut habis tertutup. Secara lengkap perhitungan analisa PBP sebagai berikut: 79

28 Tabel Hasil Perhitungan Analisa Payback Period Mesin TAJIMA Tahun Periode Pendapatan Bersih Akumulasi Pendapatan Pengeluaran invesatsi ( ,00) ( ,00) ( ,00) , ,11 Selisih ,89 Jumlah ,00 ( ,00) , ,43 Sampai tahun 2012 (periode ke-1) investasi yang masih belum tertutup sebesar Rp ,89. Kekurangan tersebut dapat ditutup oleh pendapatan tahun 2013 selama jangka waktu sebagai berikut: n = 1 tahun + ( ,89/ ,43) = 1 tahun + 0,48 tahun = 1,48 tahun Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa periode pengembaliannya adalah 1,48 tahun. Ini berarti masih di bawah usia ekonomis mesin yakni 20 tahun. Jadi, investasi pembelian mesin ini secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 80

29 5.4 Perbandingan Ketiga Alternatif Dan analisa pemecahan masalah di atas diperoleh rekap perbandingan kedua altematif yang ditawarkan seperti terlihat dalam tabel berikut: Tabel Perbandingan ketiga alternatif No. Keterangan Pilihan Akternatif FU-HAO SWF TAJIMA 1 Net present Value (NPV) , , ,36 2 Internal Rate of Return (IRR) 116,90% 83,10% 62,50% 3 Minimum Atractif Rate of Return (MARR) 12% 12% 12% 4 Payback Period (PBP) 0,99 1,20 1,48 5 Umur Mesin 5,00 10,00 20,00 6 Harga Mesin , , ,00 7 Nilai Sisa , , ,00 8 Kapasitas Produksi Perjam (setik) , , ,00 9 Kapasitas Produksi Pertahun , , ,00 Dari tabel di atas dapat diperbandingkan antara alternatif-1, alternatif-2 dan alternatif-3 apabila dilihat dari analisa NPV, IRR dan PBP sebagai berikut: A. Alternatif-1 FU-HAO - Menghasilkan nilai NPV positif sebesar Rp ,07. Ini berarti lebih besar dari 0. Atau (NPV>0). - Mempunyai nilai IRR sebesar 116,90% Ini berarti lebih besar dari suku bunga bank (MARR) 12%. Atau (IRR>MARR). - Mempunyai tingkat Payback Period (PBP) selama 0,99 tahun.' berarti lebih kecil/cepat dari umur ekonomismesin yakni 5 tahun. Atau (PBP<urnur ekonomis mesin) 81

30 B. Alternatif-2 SWF - Menghasilkan nilai NPV positif sebesar Rp ,83. Ini berarti lebih besar dari 0. Atau (NPV>0). - Mempunyai nilai IRR sebesar 83,10%. Ini berarti lebih besar dari suku bunga bank (MARR) 12%. Atau (IRR>MARR). - Mempunyai tingkat Payback Period (PBP) selama 1,2 tahun.' berarti lebih kecil/cepat dari umur ekonomismesin yakni 10 tahun. Atau (PBP<urnur ekonomis mesin) C. Alternatif-3 TAJIMA - Menghasilkan nilai NPV positif sebesar Rp ,36. Ini berarti lebih besar dari 0. Atau (NPV>0). - Mempunyai nilai IRR sebesar 62,50%. Ini berarti lebih besar dari suku bunga bank (MARR) 12%. Atau (IRR>MARR). - Mempunyai tingkat Payback Period (PBP) selama 1,48 tahun.' berarti lebih kecil/cepat dari umur ekonomis mesin yakni 20 tahun. Atau (PBP<urnur ekonomis mesin) Apabila dari ketiga analisa NPV, IRR dan PBP kedua pilihan altematif di atas sama-sama menghasilkan NPV lebih besar dari 0, IRR lebih besar dari MARR dan PBP lebih kecil dari umur ekonomis mesin. Jadi, investasi pembelian mesin dari kedua altematif ini semuanya secara ekonomi layak untuk dilaksanakan. 82

31 5.5 Analisa Kapasitas Mesin dengan Peramalan Penjualan Dari tabel 5.16 tentang perbandingan ketiga altematif dapat dilihat kapasitas maksimum produksi mesin dan peramalan penjualan. Ketiga alternatif mesin yang akan dibeli mempunyai kapasitas maksimum produksi jauh di atas peramalan penjualan sampai periode ke-10 atau 20 tahun ke depan. Dengan kata lain kapasitas maksimum produksi mesin masih bisa memenuhi order peramalan penjualan berdasarkan data histori yang ada. Jadi, dilihat dari kapasitas produksi dengan peramalan penjualan ketiga altematif sangat layak untuk dilaksanakan. Apabila di kemudian hari terjadi kenaikan order penjualan jauh di atas yang diramalkan, maka bisa ditempuh dengan sistem kerja lembur (over time) 2 atau 3 shift sebelum memutuskan untuk berinvestasi membeli mesin dengan kapasitas yang bisa memenuhi peramalan penjualan. 83

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN MESIN BORDIR DARI JEPANG, KOREA, DAN CINA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN DENGAN PENDEKATAN EKONOMI TEKNIK DI PT.

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN MESIN BORDIR DARI JEPANG, KOREA, DAN CINA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN DENGAN PENDEKATAN EKONOMI TEKNIK DI PT. ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN MESIN BORDIR DARI JEPANG, KOREA, DAN CINA YANG LEBIH MENGUNTUNGKAN DENGAN PENDEKATAN EKONOMI TEKNIK DI PT. PEACOCK Selamet Riyadi (1), Muhammad Kholil (2), David Susanto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM

ANALISIS KELAYAKAN SISTEM ANALISIS KELAYAKAN SISTEM Oleh : Pujianto, S. Kom LOGO Studi Kelayakan Dokumen yang dihasilkan dari tahapantahapan sebelumnya dikumpulkan menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

TIME VALUE OF MONEY. FVn =Po (1+r) n. FVn =Po (1+r/m) m.n 1. NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)

TIME VALUE OF MONEY. FVn =Po (1+r) n. FVn =Po (1+r/m) m.n 1. NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE) TIME VALUE OF MONEY A. Pengertian Time Value of Money Dana investasi yang akan diterima di masa yang akan datang harus diperhitungkan di masa sekarang. Dana investasi tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini dijelaskan mengenai pengumpulan dan pengolahan data untuk menganalisa kelayakan investasi yang dilakukan oleh CV. Utama Karya Mandiri. Data ini digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

BAB III NILAI WAKTU UANG

BAB III NILAI WAKTU UANG BAB III NILAI WAKTU UANG Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI

MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI Sumber: http://hdwallpapersbuzz.com/creative Kita telah mengetahui berbagai jenis investasi, hasil dan risiko yang mungkin dihadapi serta peranannya dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi

Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai Metode Penilaian Metode periode

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH AMRUL HAKIM 20210623 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya, setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap para pengusaha ditujukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal 83 BAB VI ASPEK KEUANGAN 1.1 Kebutuhan Dana Andalucia Party Planner membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: 6.1 Tabel Sumber Pendanaan Uraian Sumber Dana Jumlah 1. Modal sendiri Rp. 15.150.000

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL PLAYSTATION ODON

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL PLAYSTATION ODON STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL PLAYSTATION ODON Nama : Ardhi Yulianto NPM : 10208166 Jurusan : S1 Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih,SE,MM Latar Belakang Masalah Pada saat ini

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital

worth, disingkat EUAW), atau jumlah ekivalent kapital Evaluasi biaya kapital/modal pada awal periode, atau jumlah nilai sekarang (Present Worth disingkat PW) atau nilai bersih pada awal periode (net present value disingkat NVP), atau nilai pada awal periode

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh:

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: TUGAS AKHIR Analisis Perbandingan Pemakaian Mesin Bordir Dari Jepang, Korea, dan Cina Yang Lebih Menguntungkan Dengan Pendekatan Ekonomi Teknik di PT. Peacock Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE. Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

SESI 11 Internal Rate of Return

SESI 11 Internal Rate of Return Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 11 Internal Rate of Return zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Umumnya nilai equivalent cash flow dicari dengan menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Evaluasi Investasi 2.1.1 Pengertian Dalam menjalankan suatu usaha tidak bisa lepas dari kegiatan investasi. Kegiatan investasi seringkali memerlukan suatu biaya dan berdampak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA INVESTASI MESIN INCENERATOR DI PERUM PERURI

TUGAS AKHIR ANALISA INVESTASI MESIN INCENERATOR DI PERUM PERURI TUGAS AKHIR ANALISA INVESTASI MESIN INCENERATOR DI PERUM PERURI Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu Disusun Oleh: Nama : Nur Ichwandani N.I.M : 41606110007

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR) Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya sama. Soal 1 : Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 13.. tanpa nilai sisa dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data secara langsung.

Lebih terperinci

penelitian salah satu dari alat produksi yang dimiliki perasahaan yaitu mesin

penelitian salah satu dari alat produksi yang dimiliki perasahaan yaitu mesin BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ill.l Obyek penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan Mirasa Food Industri yang berada di dusun Ambartawang, Mungkit, Magelang, Jawa tengah, dengan obyek penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD Andreas Y. H. Aponno NRP : 9221035 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 PROSES MANAJEMEN PROYEK Project Initiation (Inisiasi proyek) Project Planning (perencanaan awal proyek) Project Executing (Pelaksanaan proyek) Project Control (Pengendalian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM : ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH Nama : Muhammad Iga Abi Karami NPM : 24210723 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG MASALAH Didalam suatu kegiatan badan usaha pada

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI. : Dwi Panca Agustini NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI. : Dwi Panca Agustini NPM : Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU WARUNG BAKSO ALI Nama : Dwi Panca Agustini NPM : 12212297 Pembimbing : Adi Kuswanto, DR. MBA Latar Belakang Di era globalisasi mendorong para pengusaha dalam

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV)

EKONOMI TEKNIK. Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) EKONOMI TEKNIK Alternatif Ekonomi Investasi Net Present Value (NPV) Pengantar Salah satu manfaat dari ekonomi teknik adalah mengevaluasi beberapa alternatif investasi pemilihan investasi Metode evaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DITINJAU DARI ASPEK PENAMBAHAN MODAL PADA USAHA TAHU MULYADI KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bogor merupakan salah satu kota wisata yang perlu mengembangkan wisata lainnya, salah satunya adalah wisata Batik. Batik merupakan warisan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan Cold Storage pada PT. Anugrah Mina Nusantara adalah

Lebih terperinci