BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Citra yang baik di mata konsumen, karyawan maupun masyarakat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Citra yang baik di mata konsumen, karyawan maupun masyarakat"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra yang baik di mata konsumen, karyawan maupun masyarakat umum bagi sebuah perusahaan adalah hal yang mutlak diinginkan. Untuk mendapatkan citra yang baik sebuah perusahaan tidak hanya cukup menjalankan kegiatan bisnisnya saja namun juga harus didukung dengan kegiatan lainnya. Citra yang baik bagi suatu perusahaan sangat berkaitan dengan lingkungan sosial tempat mereka berada. Tentu saja setiap perusahaan juga harus berurusan dengan masalah lingkungan yang ada. Kendati dalam lingkungan sosial dapat masalah yang sangat kompleks, setiap perusahaan tidak punya pilihan. Setiap perusahaan tidak dapat lari dari kompleksitas lingkungan sosial. Para pemimpin perusahaan harus tahu cara bernegosiasi dengan keadaan ini dan dari cara menangani masalah sosial inilah citra perusahaan dipertaruhkan. Keputusan hari ini sangat besarnya pengetahuan akan kompleksitas lingkungan sosial disekitarnya. Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility ( CSR ) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh para praktisi bisnis untuk dilakukan. Corporate Social Responsibility ( CSR ) dilakukan perusahaan untuk mendukung kegiatan bisnis yang mereka lakukan 1

2 2 Dikarenakan setiap perusahaan harus mendapatkan dan mempunyai citra positif dimata khalayak, dan CSR ( Corporate Social Responsibility ) merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memeperbaiki atau menambah citra baik perusahaan tersebut. Sekitar tahun 1970-an banyak organisasi yang menganut teori organisasi modern yang mulai memperhitungkan lingkungan tanggung jawab sosial dan bisnis komersial organisasinya. Pendekatan manajemen Public Relations mulai digunakan, terhadap cara pandang organisasi ( bisnis ) dengan kepedulian lingkungan public eksternalnya. Masyarakat bukan lagi dipandang sekedar kumpulan konsumen yang membeli produk yang dihasilkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ditambah lagi, masyarakat sendiri mulai mengubah cara pandangnya terhadap organisasi bisnis. 1 Pemikiran yang mendasari tanggung jawab sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal ( artinya kepada pemegang saham atau stakeholder ) tapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Penerapan konsep Corporate Social Responsibility ( CSR ) atau tanggung jawab sosial korporat ( perusahaan ), terasa makin kuat dan terdengar diseluruh penjuru dunia. Di berbagai belahan dunia, korporat diminta untuk mewujudkan tanggung jawab sosialnya dan tidak lagi 1 Yosal Iriantara, Community Relations (Konsep dan Aplikasinya), Simbiosa Rekatama Media, Bandung Oktober 2004, hal.48

3 3 semata-mata bekerja untuk mendapatkan keuntungan yang sebesarbesarnya pemilik modal atau pemegang saham, melainkan juga memberikan manfaat pada masyarakat pada umumnya dan komunitas pada khususnya. Di Eropa misalnya, Komisi Masyarakat Eropa menyebutkan ada 4 faktor yang mendorong perkembangan tanggung jawab sosial komunitas yakni : 1. Kepedulian dan harapan baru dari masyarakat, konsumen, otoritas publik dan investor dalam konteks globalisasi dan perusahaan industri berskala besar. 2. Kriteria sosial memberikan pengaruh besar dalam pengambilan keputusan investasi individu dan institusi baik sebagai konsumen maupun investor. 3. Meningkatkan kepedulian pada kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan ekonomi. 4. Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media dan tekhnologi komunikasi dan informasi modern. 2 Corporate Social Responsibility ( CSR ) adalah bagian kebijakan tata laksana perusahaan yang baik ( Good Corporate Government ). Kesadaran perusahaan terhadap kepedulian baik lingkungan sosial, kondisi tempat kerja, dan standar bagi karyawan, hubungan perusahaan dengan komunitas sosial, maupun kepedulian sosial perusahaan ( Corporate Philanthropy ) 2 Yosal Iriantara, Community Relations (Konsep dan Aplikasinya), Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Oktober 2004, hal.46

4 4 Selain itu penerapan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) juga dapat menjalin hubungan yang serasi dengan komunitas disekitar perusahaan, yang menjadi keharusan bagi perusahaan dimanapun agar tidak dilanda oleh gejolak-gejolak atau bahkan terlibat dalam konflik yang berkepanjangan denga masyarakat setempat yang akan mengganggu kelancaran usaha. Konsep Corporate Responsibilty ( CSR ) juga dapat menjalin hubungan yang serasi dengan komunitas disekitar perusahaan, yang menjadi keharusan bagi perusahaan dimanapun agar tidak dilanda oleh gejolak-gejolak atau bahkan terlibat dalam konflik yang berkepanjangan dengan masyarakat setempat yang akan mengganggu kelancaran usaha. Konsep Corporate Social Responsibility ( CSR ) selalu menjadi hal yang controversial dalam dunia usaha. Sebagian orang mendukung Corporate Social Responsibility ( CSR ) namun dilain pihak banyak pula yang menentangnya pada dasarnya kontroversi tentang Corporate Social Responsibility ( CSR ) lebih karena aturan, fungsi, dan keuntungan sebuah perusahaan bila melaksanakan Corporate Social Responsibility ( CSR ). Bagi yang mendukung, Corporate Social Responsibility ( CSR ) merupakan cara untuk mengganti keuntungan optimal menjadi maksimal. Keuntungan maksimal adalah tujuan semua aktivitas bisnis. Namun secara tidak disadari banyak perusahaan terjebak hanya pada keuntungan optimal. Keuntungan optimal yang dimaksud disini adalah keuntungan yang tercapai pada tingkat kepuasan pemilik ataupun direktur perusahaan.

5 5 Keuntungan optimal mungkin merupakan hal terbaik yang dapat perusahaan capai dengan strategi yang biasa dilakukan, dan kebanyakan perusahaan sudah puas dengan hasil tersebut. Namun keuntungan maksimal adalah keuntungan tertinggi dari suatu perusahaan dimana semua elemen tercakup didalamnya. Salah satu keuntungan melakukan Corporate Social Responsibility ( CSR ) bagi perusahaan adalah peningkatan performa keuangan. Para pemain bisnis dan investasi mengalami berbagai perdebatan tentang Corporate Social Responsibility ( CSR ) dalam hubungannya dengan peningkatan performa keuangan. Ternyata beberapa penelitian telah berhasil menemukan hubungan antara keduanya. Studi Longitudinal Harvard menunjukan bahwa perusahaan yang peduli kepada mesyarakat, lingkungan, pekerja dan stakeholder lainnya mengalami perkembangan perusahaan empat kali lebih tinggi dan mengalami pertumbuhan karyawan delapan kali lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang hanya memperhatikan stakeholder saja. Studi tersebut juga diperkuat oleh studi universitas Southwestern Lousiana menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility ( CSR ) pubilsitas dan citra positifnya tetap terjaga sedikitnya selama enam bulan. 3 Sehubungan penjelasan diatas, maka Community Relations merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi 3 Www. Bsr.org

6 6 atau perusahaan dengan komunitas, baik secara rutin maupun berkala sesuai dengan tujuan untuk menjalani atau menciptakan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak, dan menghasilkan efek yang positif bagi masing-masing pihak. Usaha yang dilakukan melalui kegiatan-kegiatan Community Relations yang diharapkan mampu memuaskan community yang terlibat atau terkait untuk berperan serta, baik untuk meningkatkan pengetahuan ( knowledge ), pengenalan ( awereness ) maupun pemenuh selera ( pleasure ) dan menarik simpati, empati sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak. Ini diharapkan akan tumbuhnya suatu pandangan positif ( good image ) dari community terhadap kinerja perusahaan tersebut, sehingga tanpa dimintapun community akan memberikan dukungannya sehingga hal tersebut akan memperlancar proses kerja perusahaan tersebut. Tentu saja semua itu dilakukan oleh bagian Humas atau Public Relations dari suatu organisasi atau perusahaan. Public Relations ( PR ) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu komersial maupun non-komersial. Kehadirannya tidak bisa dicegah. Sebenarnya yang disebut Public Relations ( PR ) atau Humas terdiri dari semua bentuk komunikasi organisasi 4. Aktivitas Public Relations ( PR ) atau Humas sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way communications ) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak public yang bertujuan untuk 4 Jefkins Frank, Public Relations, Alih Bahasa Haris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995, hal.8

7 7 menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan. Jadi kegiatan Public Relations ( PR ) atau Humas tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini public dan perubahan sikap dari masyarakat. 5 Kegiatan Corporate Social Responsibility ( CSR ) umumnya dilakukan oleh suatu perusahaan baik swasta maupun pemerintahan ( BUMN ) dengan tujuan tertentu. Begitu juga dengan PT ERHA THE DERMATOLOGY COMPANY Jakarta, sebagai Salah satu klinik kulit pertama dan terlengkap di Asia yang dibangun oleh PT. Arya Medic pada 28 September PT ERHA THE DERMATOLOGY COMPANY Jakarta adalah perusahaan klinik dermatologi terlengkap di Asia dengan kenyamanan dan pelayanan kelas utama yang berada di jalan Imam Bonjol Surabaya. Sebagai klinik perawatan kecantikan kulit mulai dari kulit wajah sampai seluruh tubuh, dengan menggunakan produk kesehatan sendiri, karena ditangani oleh tim dokter spesialis kulit ditunjang dengan perangkat medis teknologi terkini dan memiliki beberapa cabang yang dapat dijangkau Masyarakat Indonesia. Sebelum melakukan kegiatan CSR ini perusahaan ERHA dikenal sebagai klinik kecantikan yang sangat mahal dan juga tidak mampu 5 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, Agustus 2000, hal.1

8 8 merangkul setiap klangan khalayak. Apalagi, sempat beredar kabar bahwa klinik-klinik muka seperti ini dapat mengakibatkan ketergantungan. Mengingat klinik kecantikan Natasha yang kabarnya menjual obat-obat muka yang mengandung zat-zat yang berlebihan. Jika digunakan di wajah awalnya bagus tapi lama kelamaaan akan menyebabkan peradangan pada kulit wajah, peradangan ini membuat ketergantungan para pemakainya, semenjak diketahui para pelanggannya klinik tersebut mau ditutup. ERHA sendiri pernah dianggap hampir sama seperti klinik Natasha yang dianggap bukan hanya mahal tapi perawatannya ketergantungan. 6 Oleh sebab itu perusahaan harus mengadakan hubungan yang baik dengan komuniti agar mereka bisa memberikan citra positif bagi perusahaan. Dengan diadakanya hubungan ini selain mendapat citra yang positif juga komuniti setempat mendapat manfaat dari perusahaan seperti yaitu dapat menjadi karyawan perusahaan, mendapat bantuan dari pihak perusahaan bisa berupa sandang maupun pangan atau yang sifatnya sosial. Selain itu komuniti setempat dapat menjadi keamanan bagi perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaan aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ), yang dilakukan Public Relations ( PR ) adalah mengadakan special event selama 1 tahun kedepan. Guna menyampaikan maksud dan tujuan perusahaan yang merangkul bukan hanya kalangan menengah keatas, 6

9 9 namun bisa dijangkau oleh kalangan menengah kebawah selama satu tahun kedepan. Dengan mengadakan konsultasi gratis kepada khalayak yang perlu pengobatan, mendanai untuk bantuan pengoperasian mata atau lebih dikenal sebagai lasik yang dapat mengurangi atau dapat menghilangkan minuse di mata. Bantuan ini akan diterima oleh orang yang teramat membutuhkan yang tak mungkin menggunakan alat bantu melihat lagi, dikarenakan minusenya sudah terlalu tinggi. Bekerja dengan beberapa Rumah Sakit Bersalin, ERHA juga mengadakan imunisasi gratis bagi customer pelanggan ERHA, dan disana ERHA juga memperkenalkan beberapa produk perawatan bayi yang terjangkau dari segi harga namun sudag sangat aman digunakan. Perawatan ini mencakup, Shampoo, Sabun Mandi, dan Bedak yang mengandung bahan aman. Direalisasikan sesuai tempat untuk mendapat respon dari sasaransasaran yang dituju seperti, di beberapa mall besar : Senayan City, Mall of Indonesia, Blok M Plaza, Grand Indonesia, Pondok Indah, di pelelangan mobil di Wilayah Kemayoran, BSD, Pondok Indah,Kantor-kantor Besar Seperti : Daerah Kuningan, M.H Thamrin, MT Haryono dsb. Dan mengadakan berbagai seminar tentang pentingnya menjaga kecantikan sebagai seorang wanita Indonesia, dengan cara alami dan natural. Mengadakan pemeriksaan gratis di setiap event bagi siapa saja yang datang ke stand-stand Erha clinic, Mengeluarkan beberapa produk

10 10 kecantikan wanita dan pria dalam harga yang terjangkau untuk meminimalisirkan kasus-kasus yang marak terjadi disaat ini. Serta mengadakan kepedulian kesehatan bagi seluruh anggota keluarga, bukan hanya wanita dan pria saja, namun juga anak-anak dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis pada bayi dan balita terutama yang berhubungan dengan kulit dengan menggunakan produk-produk keluaran terbaru Erha Clinic yang tidak berbahaya bagi anak-anak. Setelah berbagai kegiatan yang diadakan oleh dua klinik ini, guna memperbaiki citra perusahaan yang sempat tercemari dengan hal-hal yang negative. Tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh kerja keras untuk meperbaiki citra mereka khususnya Natasha, sementara ERHA sendiri mengadakan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai wujud apresiasi klinik inin kepada customernya yang setia dan masih mempercayai klinik ERHA. 7 Sekarang juga beredar pemutih wajah secara instan. Terdapat dua cream, siang dan malam dengan mengatas namakan cream dari dokter. Harga terjangkau dan hasilnya memang putih dengan pengelupasan yang sangat menyiksa. 8 Semakin berkembangnya jaman, semakin pintar juga manusia membuat ramuan yang sampai membahayakan kulit jika dipakai jangka panjang. Dari sinilah, erha klinik peduli dan mengadakan beberapa event Kompas Harian Edisi Senin, 2011 Hal : 20

11 11 serta kampanye yang berhubungan dengan kasus-kasus yang terjadi sekarang ini. Sebenarnya itu dapat dilakukan dengan anjuran dokter-dokter ahli yang sangat mengerti kandungan vitamin C yang kita butuhkan di dalam tubuh kita. Bukan dilakukan oleh salon-salon kecantikan yang tidak dapat izin resmi dari Kedokteran Indonesia untuk melakukan apalagi memprosikan hal tersebut. Itu baru sebagian kecil masalah yang terjadi. Belum lagi ini kita sering mendengar operasi-operasi yang dilakukan oleh para kaum pria yang ingin sekali menjadi seorang wanita. Dengan modal nekat menyuntikan sendiri kebagian-bagian yang ingin dirubah tanpa bantuan dari badan ahli. Ini menyebabkan pembengkakan bahkan ada yang sampai menyebabkan kematian.kasus yang terjadi di Jakarta sekarang ini yang sudah mencuat ke permukaan hampir 55 persen. Erha the Dhermatology meneliti kasus-kasus seperti sekarang, sudah 2 tahun belakangan. Dan akhirnya mengambil langkah-langkah perencanaan Media Relations yang dilakukan oleh Public Relations sepanjang tahun Di Indonesia sedang marak beredar kosmetik-kosmetik yang mengandung bahan yang berbahaya jika digunakan di wajah, memang hasil pertamanya sangat menakjubkan tetapi bila digunakan dalam jangka waktu lama akan menimbulkan flek-flek hitam, penuaan dini, kerutan didaerah-daerah kantung mata, pengelupasan, dan yang paling parah bisa menyebabkan kanker kulit.

12 12 Alasan penulis melakukan penelitian aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) Public Relations ( PR ) karena PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY telah banyak mendengar, menganalisa dan menangani beberapa kasus yang sama yaitu, beredar pemutih wajah secara instan. Terdapat dua cream, siang dan malam dengan mengatas namakan cream dari dokter. Harga terjangkau dan hasilnya memang putih dengan pengelupasan yang sangat menyiksa. Semakin berkembangnya jaman, semakin pinter juga manusia membuat ramuan yang sampai membahayakan kulit jika dipakai jangka panjang. Dari sinilah, erha klinik peduli dan mengadakan beberapa event serta kampanye yang berhubungan dengan kasus-kasus yang terjadi sekarang ini. Sebenarnya itu dapat dilakukan dengan anjuran dokter-dokter ahli yang sangat mengerti kandungan vitamin C yang kita butuhkan di dalam tubuh kita. Bukan dilakukan oleh salon-salon kecantikan yang tidak dapat izin resmi dari Kedokteran Indonesia untuk melakukan apalagi memprosikan hal tersebut. Itu baru sebagian kecil masalah yang terjadi. Belum lagi ini kita sering mendengar operasi-operasi yang dilakukan oleh para kaum pria yang ingin sekali menjadi seorang wanita. Dengan modal nekat menyuntikan sendiri kebagian-bagian yang ingin dirubah tanpa bantuan dari badan ahli. Ini menyebabkan pembengkakan bahkan ada yang sampai menyebabkan kematian.kasus yang terjadi di

13 13 Jakarta sekarang ini yang sudah mencuat ke permukaan dan tiap tahunnya pasti meningkat pesat. Erha the Dhermatology meneliti kasus-kasus seperti sekarang, sudah beberapa tahun belakangan. Dan akhirnya mengambil langkahlangkah perencanaan Media Relations yang dilakukan oleh Public Relations sepanjang tahun Di Indonesia sedang marak beredar kosmetik-kosmetik yang mengandung bahan yang berbahaya jika digunakan di wajah, memang hasil pertamanya sangat menakjubkan tetapi bila digunakan dalam jangka waktu lama akan menimbulkan flek-flek hitam, penuaan dini, kerutan didaerah-daerah kantung mata, pengelupasan, dan yang paling parah bisa menyebabkan kanker kulit. Oleh karena itulah Public Relations perusahaan sering melakukan aktivitas-aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) secara rutin karena aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) merupakan agenda resmi yang penting untuk perusahaan. Dan penulis melakukan penelitian pada periodesasi Januari samapi dengan Desember 2012 karena selain aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) secara rutin pada periodesasi ini juga ada aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) yang dilakukan secara tidak rutin. Aktivitas ini dilakukan karena adanya masyarakat yang mengalami kasus dan beberapa kesulitan yang dilakukan pihak-pihak terkait.

14 14 Aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) seperti Special Event yang dilakukan oleh PT. Erha Clinic adalah mengupayakan sistem pengobatan kulit muka baik pria maupun wanita dengan menghadirkan dokter-dokter khusus di setiap tempat yang sudah direncanakan, memperkenalkan beberapa produk kecantikan bagi wanita yang harganya terjangkau untuk semua jenis kulit wajah tanpa harus cek up ke dokter muka dan dengan harga yang terjangkau pula, memperkenalkan beberapa perlengkapan perawatan bayi yang sudah teruji klinis oleh dokter-dokter di Indonesia, memperkenalkan produk perawatan rambut yang bisa diguna oleh pria dan wanita, memperkenalkan penambahan alat-alat make up yang terbuat dari 100 persen kadar air yang tinggi di dalam tiap produknya. Mengadakan beberapa seminar yang dilakukan oleh PT. ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY, guna memberikan kiat-kiat merawat seluruh tubuh khususnya wajah tanpa menggunakan bahan-bahan berbahaya. Dan agar khalayak dapat memilih secara pintar dan tidak mudah tertipu dengan barang-baran yang banyak dijual diluaran. 1.2 Perumusan Masalah Dalam pelaksanaan aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) atau yang lebih dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan, yang dilakukan oleh PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY berawal dari permasalahan yang terjadi belakangan ini, tentang pemalsuan

15 15 produk, penambahan zat-zat berbahaya dalam produk kecantikan dan kesehatan kulit lainnya. Hal ini memacu PT ERHA THE DHERMATOLY COMPANY untuk membantu permasalahan tersebut. Berangkat dari permasalahan diatas inilah, PT. ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY menjadikan aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) sebagai salah satu agenda resmi yang rutin dilakukan oleh perusahaan dalam per satu tahun ini. Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, maka penulis menetapkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) apa saja yang telah dilakukan oleh Public Relations ( PR ) PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY? 1.3 Tujuan Penelitian Ingin mengetahui tentang aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) Public Relations ( PR ) PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY. 1.4 Signifikansi Penelitian Signifikansi Penelitian ini dikelompokan dalam dua jenis signifikansi yaitu akademis dan praktis, adalah sebagai berikut :

16 Secara Akademis Untuk melengkapi dan mengembangkan ilmu pengetahuan juga memperluas wawasan, serta diharapkan hasil penelitian ini akan semakin menambah perbendaharaan teori dan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya, yaitu Ilmu Komunikasi pada bidang Kehumasan khususnya aktivitas Public Relations ( PR ) dan Corporate Social Responsibility ( CSR ) yang dilakukan PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY Secara Praktis Memberikan sumbangan masukan atau saran yang berarti bagi perusahaan-perusahaan lain, maupun masyarakat luas tentang keuntungan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) bagi masyarakat dan pihak praktisi Public Relations ( PR ), khususnya Public Relations ( PR ) PT ERHA THE DHERMATOLOGY COMPANY, dan sebagai upaya menyempurnakan aktivitas Corporate Social Responsibility ( CSR ) Public Relations ( PR ) di masa sekarang maupun mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pentingnya keberadaan komunikasi dirasakan oleh perusahaan terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan atau organisasi yang membentuk departemen khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan berkembang pesatnya dunia usaha serta industri di indonesia, banyak perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan citra positifnya. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era komunikasi dan informasi dewasa ini peranan komunikasi semakin penting bagi masyarakat. Peranan komunikasi pada dasarnya berusaha untuk menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan kebutuhan masyarakat saat ini semakin meningkat. Masyarakat tidak hanya memikirkan kebutuhan akan sandang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia negara dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Selain sandang, pangan dan papan, masyarakat Indonesia terutama kaum wanita yang peduli dengan penampilannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta. Asuransi merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Terlepas apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, telah banyak variasi produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, telah banyak variasi produk dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang, telah banyak variasi produk dan jasa yang ditawarkan jika dibandingkan dengan zaman dahulu. Ini akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana baik kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis antar pasar industri produk perawatan kecantikan dan kosmetik sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang disiarkan secara nasional di Indonesia secara resmi melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan pentingnya dari kegiatan berkomunikasi, saat ini banyak dari perguruan tinggi menjadikan komunikasi sebagai ilmu untuk jenjang bidang studi. Bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang sehat, cantik, dan bersinar, terutama wanita yang ingin terlihat sempurna dimanapun dan kapanpun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehadiran platform media online telah menjadi alternatif wahana informasi yang digunakan masyarakat khususnya kalangan muda. Beberapa platform media online yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita selalu berkeinginan untuk memiliki penampilan yang sempurna. Bukan hanya dalam berpakaian, namun juga kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan melibatkan banyak unsur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Deskriptif. Menurut Masri Singarimbun bahwa : Penelitian Deskriptif. serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Deskriptif. Menurut Masri Singarimbun bahwa : Penelitian Deskriptif. serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe/Sifat Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif. Menurut Masri Singarimbun bahwa : Penelitian Deskriptif dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kualitas pelayanan semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kualitas pelayanan kini tidak saja menjadi satusatunya senjata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas Public Relations merupakan manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi manajemen antar lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab sosial atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu tindakan nyata yang dilakukan perusahaan yang sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dimata khalayaknya demi memenangkan persaingan dagang dengan kompetiror

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Globalisasi telah mendorong dunia bisnis menjadi semakin kompetitif dan mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR)

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan antara organisasi dengan masyarakat atau komunitas lebih tepat dipandang sebagai relasi yang dikembangkan untuk membuka ruang bagi terwujudnya tanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan teknologi dunia yang semakin tinggi. Indonesia saat ini tergolong sebagai negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada

BAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis skin care saat ini telah berkembang sangat pesat, khususnya pada bisnis skin care di Semarang. Perawatan kulit wajah telah menjadi kebutuhan yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas Public Relations di Lorin Solo Hotel dalam menjalankan peran dan fungsinya bisa dikatakan sangat nyata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR muncul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Citra diri merupakan salah satu unsur penting untuk menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan kecantikan telah menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat khususnya bagi kaum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi dapat terjadi tidak hanya antara manusia dengan manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran terhadap sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi kaum hawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa tidak berkomunikasi. Dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi belakangan ini menjadi sebuah ilmu di berbagai bidang tentu sangat mudah menemukan realitas komunikasi di sekitar lingkungan karena, manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pekerjaannya. Lingkungan kerja ialah lingkungan yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pekerjaannya. Lingkungan kerja ialah lingkungan yang terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya merupakan mahluk sosial, dimana manusia membutuhkan manusia lainnya dan selalu berkomunikasi dengan manusia lainnya untuk kelangsungan hidup.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi saat ini, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan rokok Djarum Kudus merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar diindonesia. Di dalam melakukan proses kesejahteraan masyarakat sekitar maupun

Lebih terperinci

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aspek yang terpenting, namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan arus modernisasi dan globalisasi kini semakin kompleks. Manusia tidak lagi hidup dengan sistem barter sebagaimana yang dilakukan oleh manusia zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin pesat dari tahun ke tahun. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasi 1 Jakarta atau merupakan organisasi perusahaan milik negara atau yang biasa disebut dengan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan Natasha Skin Care sebagai salah satu pusat perawatan berdiri pada tahun 1999 yakni dengan dibukanya Natasha Skin Care klinik yang pertama di

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA SALON AMI PALEMBANG Johan Chandra 2006240090 Vina

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti gaya hidup yang serba modern pula. Apalagi dalam modernisasi sering terselip falsafah konsumerisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunitas untuk melancarkan sekaligus membantu program yang akan

BAB I PENDAHULUAN. komunitas untuk melancarkan sekaligus membantu program yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti halnya manusia yang hidup disebuah lingkungan yang sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitasnya, begitu pula dengan sebuah perusahaan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, maka pemegang saham ikut merasakan hasil yang dicapai pula.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, maka pemegang saham ikut merasakan hasil yang dicapai pula. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemegang saham dapat diartikan juga sebagai kegiatan pemasaran koorporat yang menggabungkan disiplin komunikasi dan pemasaran untuk memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1 Definisi J.H Wright mengemukakan Public Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen perusahaan. Humas mampu menyampaikan dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Industri di bidang kecantikan mempunyai kecenderungan yang terus meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah menjadi hakekatnya wanita ingin selalu tampil cantik dan menarik. Mereka selalu mencoba berbagai cara yang diyakini dapat menambah kecantikan mereka. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi kerap dilukiskan sebagai suatu organisme hidup. Karena itu organisasi dipandang berdasarkan berdasarkan siklus hidup satu organisme. Ada saat kelahiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang sudah modern ini, listrik merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melakukan komunikasi, hal utama yang harus dilakukan adalah mengupayakan terjadinya suatu hubungan yang serasi, selaras, harmonis, dan saling pengertian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salon kecantikan. Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kesehatan kulit, tidak

BAB I PENDAHULUAN. salon kecantikan. Masyarakat mulai sadar untuk menjaga kesehatan kulit, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi kecantikan dan perawatan kulit serta perubahan gaya hidup di masyarakat, membuat meraka tidak cukup hanya bersandar pada salon kecantikan. Masyarakat

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan dalam melaksanakan kepentingannya tidak bisa berdiri sendiri, banyak pihak yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Pihak-pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya serta untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya membina hubungan baik dengan publik internal suatu perusahaan sangatlah penting karna publik internal merupakan keseluruhan elemen yang berpengaruh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin banyak dan semakin sulit. Pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan skin care dan beauty care di Indonesia, khususnya di Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan skin care dan beauty care di Indonesia, khususnya di Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan skin care dan beauty care di Indonesia, khususnya di Bandung dimulai sejak tahun 1990 sampai dengan 2016 dan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri ini menyediakan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan

BAB I PENDAHULUAN. karena industri ini menyediakan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri kosmetik perawatan wajah merupakan salah satu industri jasa yang telah berkembang untuk melayani kebutuhan dan keinginan konsumen karena industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin lama makin berkembang, tak hanya terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti penghargaan diri,

Lebih terperinci