BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengobati penyakit kardiovaskular atau jantung. Klinik Kardiovaskular Cinere adalah pengembangan pelayanan dari
|
|
- Widya Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Klinik Kardiovaskular Cinere adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan yang khusus mengobati penyakit kardiovaskular atau jantung. Klinik ini terletak di jalan Maribaya No.1, Puri Cinere, Depok. Klinik Kardiovaskular Cinere adalah pengembangan pelayanan dari poliklinik jantung rumah sakit Cinere yang bekerjasama dengan Heart Center Zwolle Isala Klinikan, The Netherlands ( Klinik Pusat Jantung di Belanda ), juga bekerjasama dengan PT Anadi Sarana Tatausaha (PT AST ) dan PT Diagram Healthcare Indoneisa (PT DHI ). Klinik ini dilengkapi dengan fasilitas 7 lantai, 8 raung rawat inap, ruang CVCU ( Cardiovascular Care Unit ) / HCU ( Heart Care Unit ). Tim dokter yang menangani para pasien di klinik ini adalah para dokter ahli jantung Indonesia dan didukung oleh group Cardiologist Zwolle dari negeri Belanda yang terdiri dari tim dokter tetap, dokter tamu dan dokter konsultan dari Heart Center Zwalle Belanda. 1. Pelayanan Klinik Kardiovaskular Cinere Fasilitas pelayanan yang tersedia di klinik ini adalah : a Diagnostik Non Invasif ( Non Invasive Diagnostic Procedures ) 31
2 Fasilitas pelayanan ini merupakan tindakan diagnostik dengan berbagai tes untuk mendeteksi penyebab keluhan dan penyakit seakurat mungkin dengan menggunakan peralatan modern. Beberapa test diagnostiknya adalah : 1) Electrocardiography ( ECG ) Perekaman aktivitas listrik jantung untuk mendiagnosa berbagai penyakit jantung. 2) Echocardiography ( USG Jantung ) Alat pendeteksi awal penyakit jantung koroner dan mengukur tingkat hubungan jantung serta menilai reaksi irama jantung saat melakukan aktivitas fisik. 3) Trans Esophageal Echocardiography ( TEE ) Pemeriksaan, Echocardiography lebih lanjut dan detil terhadap kelainan struktur anatomi dan fungsi jantung. 4) Vascular Doppler Pemeriksaan echocardiography untuk mendeteksi kelainan struktur dan gangguan aliran dalam pembuluh darah. 5) Holter and Blood Preassure Monitoring ( Monitor Tekanan Darah ) Alat untuk mendeteksi gangguan irama jantung dan perubahan tekanan darah selama 24 jam. 32
3 6) Dobutamine Stress Echocardiography ( DSE ) Pemeriksaan echocardiography untuk melihat gangguan kontraksi alat jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh koroner. 7) Multi Slice ( 64 ) CT Scan Pemeriksaan CT Scan termutakhir secara non invasif untuk melihat penyempitan pembuluh darah koroner dan struktur jantung. b Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah ( Invasive Diagnostic Procedures and Non Surgical Intervention ) Untuk melanjutkan diagnosa secara lebih mendalam, efektif dan akurat, klinik Kardiovaskular Cinere menyediakan pelayanan diagnostik invasif serta melakukan penanganan intervensi non bedah. Bentuk pemeriksaannya adalah : 1) Coronary Angiography ( Kateterisasi Pembuluh Koroner ) Pemeriksaan gold standar untuk melihat dan menilai pembuluh darah koroner. 2) Heart and Vascular Catheterization ( Kateterisasi jantung dan pembuluh darah ) Pemeriksaan sedapan jantung untuk menilai struktur anatomi jantung dan pembuluh darah serta mengukur tekanan darah didalam jantung. 33
4 3) Percutaneous Coronary Intervention ( PCI ) Tindakan pengobatan invasif non bedah pada pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan. 4) Primary PCI Tindakan invasif non bedah pembuluh darah koroner pada penderita yang mengalami serangan jantung akut. 5) Peripheral Vascular Intervention ( Intervensi pembuluh Perifer ) Tindakan invasif non bedah pembuluh darah selain pembuluh darah koroner ( jantung ) 6) Temporary Pacemaker ( Pacu jantung sementara ) Pemasangan alat pacu jantung sementara untuk menolong penderita dengan gangguan akut irama jantung yang lambat atau tidak teratur. 7) Permanent Pacemaker ( Pacu jantung permanen ) Pemasangan alat pacu jantung permanen pada penderita dengan gangguan irama jantung yang lambat dan tidak teratur. 8) Electrophysiology Study ( pemeriksaan elektrofisiologi ) Pemeriksaan invasif non bedah untuk mengetahui gangguan irama jantung. 9) Heart Ablation ( Ablasi ) Tindakan invasif non bedah pada penderita gangguan irama jantung dengan kateter yang menggunakan radio frekuensi. 34
5 10) Cardial Valve Dilatation ( Dilatasi Katup ) Tindakan Invasif non bedah pada gangguan penyempitan katup jantung. 11) PDA and Septal Occluder ( Intervensi Penyakit jantung Congenital ) Tindakan invasif non bedah pada kelainan jantung anak. c Bedah jantung ( Heart Surgery ) Divisi bedah jantung memberikan pelayanan menyeluruh bagi para pasien. Bedah jantung dilaksanakan oleh dokter ahli jantung dengan berbagai permasalahan jantung dan pembuluh darah, seperti : 1) Coronary Artery Bypass Grafting ( CABG ) Surgery 2) Off Pump / Beating Heart Surgery 3) Varvular Heart Surgery ( Valve Reapir of Replacement ) 4) Cardiac Arrhytmia surgery ( MAZE Procedure ) 5) Aneurysm Repair / Replecement Surgery d Rawat Inap ( Inpatient Facilities ) Disamping fasilitas 120 tempat tidur yang terdapat di 4 ruang rawat inap, juga terdapat 8 ruang inap eksekutif dengan 3 jenis kamar rawat inap yaitu kelas superior, efektif A dan efektif B. e Rawat Jalan ( Outpatient Facilities ) Klinik ini didukung oleh tim dokter tetap dan dokter tamu yang terdiri dari 20 dokter spesialis jantung, ahli bedah jantung dan pembuluh darah, serta elektrofisiologis, yang dapat memberikan 35
6 diagnosa pelayanan terpadu bagi berbagai permasalahan jantung dan pembuluh darah. f Medical Check Up dan Heart Screening Medical check up untuk jantung atau heart screening penting dilakukan oleh siapa saja yang mengalami dua atau lebih faktor resiko penyakit jantung, seperti riwayat penyakit jantung keluarga, diabetes, hipertensi, jantung berdebar, sesak nafas dan nyeri dada. Pemeriksaan dini sangat perlu dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan sebelum terjadinya resiko penyakit jantung akut. Medical check up ini didukung oleh peralatan mutakhir, terdapat 4 tipe paket pemeriksaan yaitu pemeriksaan Physical Examination, Heart Consultation, ECG, Treadmill Test, Chest X Ray, Multi Slice CT Scane, Echocardiography dan Laboratory Test. g Unit Gawat Darurat 24 Jam ( 24 Hours Emergency Unit ) UGD klinik Cinere siap melayani pasien setiap hari dengan dokter spesialis jantung siaga 24 jam, dilengkapi dengan penanganan Primary Angioplasty ( Tindakan kateterisasi jantung dan tindakan perbaikan kondisi pembuluh darah jantung yang tersumbat dan menyempit berupa pemasangan balon atau stent atau ring ) 24 jam bagi pasien dengan kasus darurat. Didukung oleh tim dokter dan perawat berkualitas dan terlatih dalam menangani kasus gawat darurat dan kritikal. 36
7 Pelayanan di UGD dilengkapi dengan fasilitas pendukung lengkap yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien, dengan suasana yang nyaman dan layanan prima. h Rehabilitasi Jantung dan Gaya Hidup ( Cardial Rehabilitation and Lifestyle ) Adalah program yang dapat membantu pasien untuk melalui proses penyembuhan dengan baik, sebelum atau sesudah mengalami perawatan penyakit jantung dengan tujuan membantu mempercepat proses penyembuhan secara fisik dan psikis, serta mengurangi resiko masalah jantung terulang kembali dimasa mendatang. Untuk keberhasilan penyembuhan pasien, program ini di dukung oleh tim dokter spesialis, instruktur olah tubuh dan perawat yang terlatih dibidang ini, yang akan memonitor perubahan dan perkembangan kesehatan pasien. Program rehabilitasi jantung dan gaya hidup terdiri dari : 1) Primary Prevention ( Membantu mengurangi faktor resiko primer penyebab penyakit kardiovaskular ). 2) Secondary Prevention ( After Care ) : a) Konsultasi dengan dokter ahli jantung b) Konsultasi dengan psikolog / psikiater c) Konsultasi dengan ahli gizi d) Konsultasi dengan dokter ahli rehabilitasi medik. 37
8 i Mitra Klinik Kardiovaskular Cinere Isala Kliniken Zwolle, The Netherlands adalah mitra kerja klinik kardiovaskular Cinere. Klinik Isala ini merupakan hasil penggabungan antara rumah sakit De Weezenlanden dan rumah sakit Sophia pada tahun 2000, dengan kapasitas tempat tidur. Heart Center Zwolle merupakan salah satu dari 17 pusat kardiovaskular resmi di Belanda, dengan kapasitas 28 unit CCU ( Cardiac Care Unit ) / ICU ( Intensive Care Unit ) dan 130 tempat tidur bedah Kardiologi Kardiothoracie, yang didukung oleh 10 dokter kardiolog tetap, 6 dokter ahli bedah Kardiothoracie, serta 24 dokter tamu. Sejak tahun 1928, seiring program intervensi dan bedah kardiovaskular yang semakin berkembang pesat serta berbagai upaya selama dekade terakhir sehingga menjadikan Heart Center Zwolle sebagai salah satu pusat jantung terbesar di Eropa, dengan dilaksanakannya tindakan Interventional Cardiology dan tindakan bedah jantung setiap tahun. Reputasi Heart Center Zwolle kini diakui dunia internasional sebagai pelopor Primary Angioplasty for Acute Myocardial Infarction ( Tindakan kateterisasi jantung dan tindakan perbaikan kondisi pembuluh darah jantung yang tersumbat dan menyempit berupa pemasangan balon atau stent atau ring ), dengan sejumlah artikel ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal internasional ternama. 38
9 Selama satu dekade terakhir ini lebih 250 karya ilmiah dan artikel diterbitkan di jurnal kedokteran internasional serta sebanyak 12 tesis doktorat telah berhasil direalisasikan. Sejak tahun 1995 Heart Center Zwolle secara resmi ditunjuk bagi pendidikan salah satu pusat kardiologi di Belanda, dengan menyediakan program sebagai berikut : 1) Pendidikan dan pelatihan bagi kardiolog 2) Program kemitraan untuk kardiologi dan Elektrophysiologi internasional 3) Fasilitas penelitian klinis dan program doktor 2. Rencana Kerja Klinik Kardiovaskular Cinere Klinik Isala Zwolle memiliki suatu organisasi independen yang tujuannya untuk mendukung kegiatan penelitian dan manajemen yang dilaksanakan oleh klinik Isala maupun pihak ketiga. Organisasi ini terdiri dari tiga devisi, yaitu : a. Clinical Research ( CR ) Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan penelitian kliniks, khususnya dibidang penyakit kardiovaskular. Saat ini terdapat 20 makalah penelitian yang dilaksanakan secara simultan, dengan menggunakan Clinical Reserach Management System (CRMS ) yang telah dikembangkan sendiri oleh divisi ini. 39
10 b. Contract Research Organization Independent Corelab mengembangkan dan mengatur proyek penelitian dan database CRO dengan analisa independen terhadap hasil studi dan berbagai uji coba ( Corelab ). c. Kegiatan Manajemen dan IT Menyediakan informasi serta manajemen bagi praktek spesialis medis ( Medical Specialist Practice ) dan berbagai organisasi lainnya. Klinik ini akan terus bekerjasama dengan pihak klinik Isala Zwolle Belanda, yang dikenal dunia sebagai pemimpin dan pelopor Primary PCI bagi penderita serangan jantung akut, untuk membuka kesempatan dalam pengembangan kerja sama di kegiatan penelitian, khususnya dalam penanganan penyakit jantung diseluruh wilayah Asia Tenggara. Melalui kerjasama ini, klinik Kardiovaskular Cinere bertujuan meningkatkan pelayanan di bidang kardiologi, melalui Tehnical Know How Transfer Agrement ( perjanjian dari klinik Isala untuk melakukan pelatihan mengenai ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada staf medis dan paramedis ) yang titik beratnya adalah : 1. Cardiovascular Emergency Transfer System 2. Cardiovascular Intensive Care System 3. Cardiovascular Non Invansive Imaging System 4. Cardiovascular Intervention Program 40
11 Dalam rencana masa depan melalui sebuah kerja sama dalam bidang pelatihan dan penelitian ( Joint Education and Research Agreement ), klinik Kardiovaskular Cinere dan klinik Isala Zwolle akan bekerjasama dalam membentuk program pelatihan dan penelitian yang lebih struktural antara pihak Asosiasi Jantung Belanda ( NVVS / ICIN ) dan Persatuan Kardiologi Indonesia ( PERKI ). 3. Misi dan Visi Klinik Kardiovaskular Cinere Misinya adalah : a. Memberikan pelayanan kardiovaskular dengan standar dan kualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia, yang didukung oleh tekhnologi modern, serta dukungan tim dokter spesialis jantung nasional maupun internasional. b. Memperluas jaringan internasional di bidang kardiovaskular bagi pengembangan program pelatihan khusus dan fasilitas penelitian. c. Mengembangkan program alih pengalaman dalam bidang kardiologi secara profesi dan teknis keseluruh dunia. d. Menjadi salah satu aset bagi negara dalam menyediakan lapangan kerja dan penghematan devisa keluar serta memberikan kontribusi dalam program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. 41
12 Visinya adalah : Menjadi pusat kardiovaskular terdepan bagi negara dan bagi wilayah Asia Tenggara dengan reputasi mendunia dalam hal pelayanan kepada pasien ( Patients Care ), pendidikan dan pelatihan ( Education and Training ), serta penelitian dibidang kardiovaskular ( Cardiovascular Reserach ). 4. Struktur Organisasi Klinik Kardiovaskular Cinere DIREKTUR UTAMA DIREKTUR EKSEKUTIF PT. DHI DIREKTUR OPERASIONAL PT. DHI / KEPALA KLINIK DIREKTUR KEUANGAN & ADMINISTRASI PT. DHI - KEUANGAN & AKUNTING - TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI TIM AHLI HUMAS & PEMASARAN MANAJER MEDIK MANAJER KEPERAWATAN MANAJER ADM & UMUM - PELAYANAN MEDIK - PENUNJANG MEDIK - SEKRETARIAT MEDIK ASISTEN MANAJER KEPERAWATAN - SEKRETARIAT - PERSONALIA - RUMAH TANGGA - URUSAN UMUM SEKRETARIAT KEPERAWATAN UNIT RAWAT JALAN UNIT CATH-LAB & MSCT UNIT PERAWATAN INTE NSIF JANTUNG UNIT KAMAR OPERASI UNIT RAWAT INAP 42
13 B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent variable ) terhadap variable terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah biaya pendidikan dan pelatihan dan yang menjadi variable terikat adalah pendapatan. C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenarannya perlu diuji secara empiris. dalam hal ini hipotesis yang diberikan adalah terdapat pengaruh peningkatan pendapatan akibat biaya pendidikan dan pelatihan yang dikeluarkan oleh perusahaan. D. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel x dalam penelitian ini adalah biaya pendidikan dan pelatihan 2. Variabel y dalam penelitian ini adalah pendapatan E. Definisi Operasional variable 1. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah proses pengembangan sumber daya manusia dibidang pengetahuan,ketrampilan dan perilaku. Pendidikan lebih menekankan pada pengembangan kemampuan umum yang bersifat sistematis dan terorganisir, Sedangkan pelatihan lebih 43
14 menekankan pada ketrampilan khusus. Namun pendidikan dan pelatihan merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. 2. Pendapatan Adalah pencapaian hasil kerja yang diperoleh seseorang dengan menggunakan kemampuan yang dimilikinya dengan batasan yang telah ditentukan perusahaan yang dapat dihitung kuantitsnya F. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan cara : 1. Penelitian kepustakaan (Library research) Penelitian yang datanya diperoleh dari buku literature pelajaran diperkuliahan, media cetak dan sumber lainnya. G. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan adalah : 1. Analisis regresi linear sederhana, yaitu untuk mengetahui pengaruh biaya pendidikan dan pelatihan terhadap pendapatan. Rumusnya adalah : Y = a + b.x a = x n 44
15 b = n. x.y - x y n. x2 ( x)2 Keterangan : a = nilai konstan b = koefisien regresi x = variable bebas y = variable terikat n = jumlah data Metode Analisa Data Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang didasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kuantitas. Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh klinik kardiovaskular cinere ini akan diukur atau dianalisa kuantitas pelaksanaannya sehingga mempengaruhi pendapatan pada klinik kardiovaskular hospital cinere. 45
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Program Pendidikan Dan Pelatihan. Klinik Kardiovaskular Cinere adalah sebuah perusahaan jasa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Program Pendidikan Dan Pelatihan Klinik Kardiovaskular Cinere adalah sebuah perusahaan jasa pelayanan kesehatan yang khusus merawat dan mengobati penyakit
Lebih terperinciIntroduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine
Introduction to Cardiology and Vascular Medicine Wulan Anggrahini Department of Cardiology and Vascular Medicine Gadjah Mada University disampaikan pada 4th Biomedical Engineering Forum Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir ancaman dari pembunuh nomor satu di dunia belum pernah surut. Tidak lagi orang tua yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :
BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada jantung dan pembuluh darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark miokardium, penyakit vaskular
Lebih terperinciRumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.
Rumah Sakit Jantung di Surakarta Desti Ayinalita 21312903 Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan kesehatan jantung Ketika jantung sehat = Tubuh juga sehat.
Lebih terperinci2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangan jantung merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Banyak data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung menempati posisi pertama
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumbersumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui website yang berhubungan
Lebih terperinciTARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF KELAS II
LAMPJRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN PADA KEMENTERIAN KESEHATAN I\IIENTEHI KEUANGAN
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/180/VII/2006
DEPERTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/180/VII/2006 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KESEHATAN PENYAKIT JANTUNG KORONER KEPADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.Lokasi Penelitian Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang menjadi objek penelitian penulis merupakan Rumah Sakit umum swasta yang berlokasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciTabel Pelayanan Rawat Jalan RS BUNGA Keterangan
Lampiran 5 Pelayanan Tabel Pelayanan Rawat Jalan RS BUNGA Keterangan Rawat Jalan Sumber : Unit Marketing&PR 1. Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Ambulans 3. CT - Scan Whole Body 4. Laboratorium 5. MRI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.
Lebih terperinciPROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PROFIL RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG STATUS RSUD Dr.ISKAK Milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung Mulai 31 Desember 2008 telah ditetapkan sebagai PPKBLUD. Tahun 2015 di tetapkan sebagai RS Rujukan Regional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian. Kasus ini menyebabkan
Lebih terperinciAn Effective Screening of Coronary Heart Disease for Workers, Dr. dr. Kasyunnil Kamal, MS., SpOk Kolegium Kedokteran Okupasi Jakarta, 1 Oktober 2017
An Effective Screening of Coronary Heart Disease for Workers, Dr. dr. Kasyunnil Kamal, MS., SpOk Kolegium Kedokteran Okupasi Jakarta, 1 Oktober 2017 Latar Belakang Beberapa organ tubuh yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit tidak menular (Non Comunicable Disease) terdiri dari penyakit jantung, kanker, penyakit pernafasan kronis dan diabetes, penyakit ini bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.
PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. Area Kompetensi (Area of competence) - 4 Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun
Lebih terperinciSTANDAR 6: PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI. UNPAD/ Fakultas Kedokteran
STANDAR 6: PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI 6. Pembiayaan Alur Pembiayaan Beasiswa Peserta didik (Kemenkes,Dikti, Kemenham) Dana Mandiri Peserta didik Sumber lain UNPAD/ Fakultas
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN
Lebih terperinciPREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK
PREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK DEFINISI REHABILITASI JANTUNG Serangkaian kegiatan diperlukan untuk memperbaiki penyebab penyakit jantung untuk mencapai kondisi fisik, mental dan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Menular 64,49% 60,48% 50,72% 48,46% 44,57% Tidak Menular 25,41% 33,83% 43,60% 45,42% 48,53%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pola penyebab kematian di Indonesia menunjukkan peningkatan proporsi kematian yang disebabkan penyakit tidak menular. Hasil dari Profil Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciPenyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner Memahami bagaimana jantung bekerja Untuk memahami penyakit jantung, Anda harus terlebih dahulu tahu bagaimana jantung bekerja. Jantung adalah seperti otot lain, membutuhkan darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survei kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa: 26,3% penyebab kematian adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, kemudian diikuti oleh penyakit
Lebih terperinciBAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan
BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan RSUP Haji Adam Malik adalah rumah sakit umum milik pemerintah pusat yang secara teknis berada dibawah Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum RSAB Harapan Kita 3.1.1 Sejarah RSAB Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007 RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS LAINNYA PADA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN GARUT
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN, PENGGUNAAN FASILITAS DAN PELATIHAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU DENGAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstraksi Lembar Persembahan Kata pengantar Daftar isi Bab I. Pendahuluan Batasan pengertian judul 1 1. Latar belakang permasalahan 2 Latar belakang objek 2 Kondisi eksisting
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina seringkali digambarkan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa
Lebih terperinciBiaya Satuan dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery Rate) Layanan Pasien Acute Coronary Syndrome dengan Rawat Inap di Rumah Sakit X Tahun 2015
Biaya Satuan dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery Rate) Layanan Pasien Acute Coronary Syndrome dengan Rawat Inap di Rumah Sakit X Tahun 2015 Unit Cost and Cost Recovery Rate of In-Patients with Acute Coronary
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Koja RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Koja didirikan pada tanggal 8 Agustus 1952 melalui peletakkan batu pertama
Lebih terperincimaupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization (WHO) melaporkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR
PEDOMAN PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI INTERVENSI KARDIOVASKULAR BAGI DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM KONSULTAN KARDIOVASKULAR KOLEGIUM ILMU PENYAKIT DALAM INDONESIA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT
Lebih terperincisuatu unit pelayanan kesehatan,yaitu rumah sakit di wilayah Kotamatsum. Pada tanggal 26 Februari 2000 Rumah Sakit Islam AL UMMAH
2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Islam AL UMMAH didirikan pada tahun 1995 oleh Yayasan Masjid Raya Pusat Pasar. Pendirian Rumah Sakit Islam AL UMMAH didasarkan atas pemikiran pengurus Yayasan Masjid
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS TRIAL APLIKASI E-KLAIM 5.2 beta
PETUNJUK TEKNIS TRIAL APLIKASI E-KLAIM 5.2 beta 1. Ujicoba dilakukan di computer terpisah dengan computer yang digunakan untuk operasional klaim. 2. Komputer baru dilakukan instalasi aplikasi 5.1 versi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala. Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. ObyekPenelitian Nama :Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Slogan Perusahaan :Melayani dengan Ramah, Sabar, Kasih, Sayang Alamat :Jl.Dr. Sitanala No.99 Tangerang 15001 Telp :(021)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlebihan khususnya yang lama dan berkelanjutan dengan dosis relatif kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi modern, pemakaian zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya semakin meluas di Indonesia. Pemakaian zat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang fungsi utamanya memberikan pelayanan, perawatan, dan pengobatan kepada seluruh pasien, baik rawat inap, rawat jalan,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI RSJPD HARAPAN KITA
13 BAB II DESKRIPSI RSJPD HARAPAN KITA 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) didirikan oleh Yayasan Harapan Kita, dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kardiovaskuler merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan bekerja menyerupai otot polos, yaitu bekerja di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan didirikan yaitu Rumah sakit swasta milik PT Kiat Indah Tunas Insani yang merupakan pengembangan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dengan manifestasi klinis yang paling sering, dan merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit jantung yang paling banyak dengan manifestasi klinis yang paling sering, dan merupakan penyebab kematian tertinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paradigma yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian secara global. Data World Health Organization (WHO) (2015), menunjukkan bahwa pada tahun 2012, dari 56
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciBABII DISKRIPSI PERUSAHAAN. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada
BABII DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985. Pada tanggal
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kita tidak bisa lepas dari penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional yang terorganisir, serta sarana kedokteran yang permanen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah organisasi yang melalui tenaga rekam medis profesional yang terorganisir, serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH
Lebih terperinciANGINA PEKTORIS. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
ANGINA PEKTORIS dr. Riska Yulinta Viandini, MMR Angina pectoris Chest pain due to ischemia of heart muscles Spasm/obstruction of coronary arteries Myocardial ischemia Reduced O2 supply to myocardium Chest
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah institusi Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul adalah rumah sakit umum terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini memiliki sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit jantung dan pembuluh darah diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian secara menyeluruh dalam waktu lima belas tahun mendatang, meliputi Amerika, Eropa,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN KOMITE MEDIK RSUD DR. SAIFUL ANWAR KESALAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT BAKORDIK RSSA/FKUB MALANG 2015 BILA BERHADAPAN DENGAN PASIEN,
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai 2.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan belum semuanya
Lebih terperinci1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sangat menakutkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negera berkembang.penyakit Jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personil terlatih dan terdidik
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS. Paru DR. Ario Wirawan Salatiga. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104/PMK.05/2014 TENTANG TARIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Salah satu sarana untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciS A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,
06 JANUARI 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 11 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 11 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Suatu informasi dari suatu perusahaan terutama informasi mengenai keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE
MEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ASUHAN RAWAT JALAN. 1. Menekan biaya pengobatan: Pihak pemerintah, pihak ketiga yang membayar Asuransi Medicare memberi insentif
Lebih terperinciBAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi
Lebih terperinciDefinisi Rehab Jantung
Rehab Jantung Definisi Rehab Jantung Serangkaian kegiatan diperlukan untuk mempengaruhi penyebab penyakit jantung dan mencapai kondisi fisik, mental dan sosial terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ dalam tubuh manusia yang memiliki peran penting pada sistem peredaran darah. Jantung merupakan pompa paling efisien dan tahan lama yang dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. ULatar Belakang Masalah
BAB I. PENDAHULUAN A. ULatar Belakang Masalah Pada saat ini terjadi persaingan yang kompetitif antar organisasi pelayanan, dimana kompetitor dan pelayanannya meningkat secara cepat. Banyak perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), sampai dengan tahun 2008, PJK masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit jantung koroner (PJK) dan serangan jantung merupakan jenis penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian mendadak. Menurut data World Health
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,
B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian tertinggi di negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut, penyakit
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 029 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 416/MENKES/PER/II/2011 TENTANG
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKA
Lebih terperinci2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU
2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai
Lebih terperinciRUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA
Bagian III 129 BAB IX RUMAH SAKIT SEBAGAI LEMBAGA USAHA 9.1 Konsep Biaya dan Aplikasinya di Rumah Sakit Dalam model Circular Flow, firma atau lembaga usaha merupakan salahsatu dari empat faktor pembentuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG TARIP PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN GERSIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi begitu pesat terutama dalam bidang komputer, sehingga tidak berlebihan apabila komputer dijadikan alat untuk memperingan beban
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN BAGIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIM-RS) RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO - BATU SURAT KEPUTUSAN No. 174/11/III/SK_DIR/2013 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciJ02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA MENTERIKEUANGAN TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.896, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Teknisi Kardiovaskuler. Praktik Penyelenggaraan. Izin. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D. 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II C I R E B O N NOMOR 06 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT
Lebih terperinci