PREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK"

Transkripsi

1 PREVENSI & REHABILITASI KARDIOVASKULAR DI RSJPDHK

2 DEFINISI REHABILITASI JANTUNG Serangkaian kegiatan diperlukan untuk memperbaiki penyebab penyakit jantung untuk mencapai kondisi fisik, mental dan sosial terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan atau mencapai kehidupan seoptimal mungkin dimasyarakat dengan usahanya sendiri

3 PENDAHULUAN Di Mulai Sejak Th 1978 Di Rscm Di Inisiasi Oleh Dr Dede & Dr. Lutfhi Usman ( Alm ) Kegiatan Lebih Berfokus Pada Upaya Mengurangi Dekondisi Akibat Tirah Baring Dg Menyegerakan Aktifitas Fisik ( Psn Tirah Baring Lama ) Konsep Rehabilitasi Dini Secara Nasional Di Populerkan Pada Kongres 1 Th 1980 Dan Ke 2 Th 1987

4 KOMPONEN REHABILITASI KARDIOVASKULAR Asesmen Pasien Edukasi dan konseling Pengontrolan factor risiko Exercise and physical activity counseling Program dan preskripsi exercise

5 INDIKASI PASIEN PROGRAM PREVENSI & REHABILITASI 1. Pasca bedah pintas koroner (CABG), bedah katup, kelainan kongenital. 2. Infark miokard akut 3. Tindakan angioplasti koroner. 4. Gagal jantung 5. Penyakit jantung koroner tanpa intervensi 6. Penyakit arteri perifer 7. Pemasangan ICD/PPM 8. Mempunyai faktor risiko tinggi penyakit jantung dan pembuluh darah. 9. Kelompok khusus dengan penyakit atau risiko kardiovaskular (wanita, geriatri) 10.Suddent cardiac death syndrome

6 STAFFING Spesialis jantung dan pembuluh darah Perawat terlatih Fisioterapis OT Exercise trainer Dietician Psikolog Administratif Fellow Residen

7 Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, Latihan fisik diberikan pada penderita secara bertahap yaitu: Fase I (Fase rawat inap) 3 Met, yaitu mampu jalan 1,5 km/30 Fase II (Fase penyembuhan) 6 Met, yaitu mampu berjalan 3 km/30 Fase III (Fase rawat jalan) 6-8Met, yaitu mampu berjalan 3-4 km/30

8 PROGRAM REHABILITASI FASE I Tujuan Fase I, (Reconditioning): mengatasi akibat negatif dari tirah baring (Deconditiong) yang disebabkan karena sakitnya dan karena tindakan pembedahan. Dilakukan pada saat pasien dirawat Target : -Pasien mampu melakukan aktifitas harian untuk menolong diri sendiri. -Mencapai kapasitas aerobik 3 mets yaitu mampu jalan 1,5 km selama 30 menit -Memahami factor risiko, penyakit yang diderita, mengetahui aktifitas yang aman.

9 PASIEN RAWAT MULAI KE GYMNASIUM

10 EDUKASI PRA PULANG RAWAT

11 REHABILITASI JANTUNG FASE II Tujuan Fase II, untuk menghindari progresifitas penyakit lebih jauh. Pasien rawat jalan Tempat di instalasi Rehab Kardiovaskular (GP2/lt. 2) Waktu latihan 4-8 minggu Target Fase II: Faktor risiko terkontrol Mencapai kapasitas aerobik 6 Mets yaitu mampu jalan 3 km selama 30 Kembali bekerja (sedang)

12 PROGRAM EDUKASI KELOMPOK UNTUK PASIEN

13 ASESMEN PASIEN

14 EDUKASI PASIEN INDIVIDUAL

15 SENAM DAN PEMANASAN PRA EXERCISE

16 PEMANASAN, PEREGANGAN, SENAM

17 PROGRAM EXERCISE ERGOCYCLE DI GYMNASIUM

18

19 EXERCISE DENGAN TREADMILL DI GYMNASIUM

20 TELEMONITORING PADA SAAT LATIHAN

21 CEK TEKANAN DARAH SELF SERVICE

22 TES TREADMILL PADA AKHIR PROGRAM DAN MEMBUAT PROGRAM LATIHAN LANJUTAN

23 FASE III Tujuan Fase III (pemeliharaan): Maintenence, memberikan latihan dan pengaturan diet. Dalam waktu 6 bulan diharapkan regresi terjadi. Dilakukan di rumah/ komunitas Target Fase III: Mampu melakukan pengontrolan mandiri Kembali ke aktifitas dengan percaya diri Mencapai kapasitas aerobik 6-8 Mets, yaitu mampu jalan 3-4 km selama 30 kenyataan

24 AKTIF DALAM KEGIATAN KELOMPOK

25 BAGAIMANA MENDAFTAR 1) Membawa rujukan dari dokter, atau permintaan sendiri 2) Membawa riwayat perawatan, tindakan, dan obat-obatan 3) Dikaji ada indikasi dan tidak ada kontraindikasi 4) Tes kebugaran (6MWT/ TMT) 5) Edukasi program

26 ALTERNATIF JADWAL REHAB DI RSJPDHK Konsultasi pra discharge Akhir program Evaluasi, konsultasi Sertifikat Akhir program Evaluasi, konsultasi Sertifikat Pra-Op Rehab Konsultasi praporgam Orientasi Phase I Phase II 1 month / 12 visit (3x/week) Phase II (+) 1 month / 12 visit Phase III 1 month / 12 visit Phase III /Home Exc Operasi/ tindakan 6- MWT 6- MWT Treadmill test F.U. : -3 mo -6 mo - 12 mo

27 ALTERNATIF PROGRAM SETIAP HARI Pra-Op Rehab Konsultasi Pradischarge Akhir program Evaluasi, konsultasi Sertifikat Pre program cons. Orientation Phase I Phase II (5x/week) 12 visits Kembali ke kota asal Hospital-base rehab/ Home/community Operasi 6MWT 6- MWT Treadmil F.U. : -3 mo -6 mo - 12 mo

28 TERIMA KASIH

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada jantung dan pembuluh darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark miokardium, penyakit vaskular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangan jantung merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Banyak data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung menempati posisi pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Gagal jantung kronik (GJK) merupakan penyakit yang sering muncul dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Gagal jantung kronik (GJK) merupakan penyakit yang sering muncul dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Gagal jantung kronik (GJK) merupakan penyakit yang sering muncul dan menjadi penyebab kematian tertinggi pada pasien rawat inap terutama usia lanjut (Croft

Lebih terperinci

Definisi Rehab Jantung

Definisi Rehab Jantung Rehab Jantung Definisi Rehab Jantung Serangkaian kegiatan diperlukan untuk mempengaruhi penyebab penyakit jantung dan mencapai kondisi fisik, mental dan sosial terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium yang disebabkan

Lebih terperinci

Program Fase I Tujuan : Mampu melaksanakan aktifitas awal dlm rangka persiapan ADL di rumah Lama latihan : 7-14 hari Beban latihan ; 2-3 Mets Sesegera

Program Fase I Tujuan : Mampu melaksanakan aktifitas awal dlm rangka persiapan ADL di rumah Lama latihan : 7-14 hari Beban latihan ; 2-3 Mets Sesegera FASE LATIHAN CARDIOVASKULER Oleh : Prodi Fisioterapi STIkes Medistra Program Fase I Tujuan : Mampu melaksanakan aktifitas awal dlm rangka persiapan ADL di rumah Lama latihan : 7-14 hari Beban latihan ;

Lebih terperinci

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember)

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Komite Mutu dan Keselamatan Pasien. Indikator Hospital Wide Tahun 2017 (Bulan Januari s/d Desember) Indikator Hospital Wide Tahun 217 (Bulan Januari s/d Desember) Ketepatan memasang gelang identitas pasien 1 8 2 Target 1 1 1 1 1 1 1 1 Capaian 99.9 99.9 99.7 1. 1. 1. 1. 1. Prosedur TBaK untuk tindak lanjut

Lebih terperinci

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepuasan Pelanggan di Atas Segala-galanya. Hasil Capaian. Indikator Hospital Wide Hasil Capaian Indikator Hospital Wide Ketepatan memasang gelang identitas pasien 1 8 6 4 2 Target 1 1 1 1 Capaian 99,9 99,9 99,6 1 Prosedur TBaK untuk tindak lanjut pelaporan nilai kritis hasil laboratorium

Lebih terperinci

REHABILITASI STROKE FASE AKUT

REHABILITASI STROKE FASE AKUT Instalasi Rehabilitasi Medik RS Stroke Nasional Bukittinggi 2017 Stroke adalah kumpulan gejala kelainan neurologis lokal yang timbul mendadak akibat gangguan peredaran darah di otak yang disebabkan oleh

Lebih terperinci

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA Oleh : Farida Mulyaningsih, M.Kes PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENDERITA JANTUNG

Lebih terperinci

REHABILITASI PENYAKIT JANTUNG. Oleh : Muhamad Yunus Yusuf Dosen Fak.Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

REHABILITASI PENYAKIT JANTUNG. Oleh : Muhamad Yunus Yusuf Dosen Fak.Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya REHABILITASI PENYAKIT JANTUNG Oleh : Muhamad Yunus Yusuf Dosen Fak.Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRACT Cardiovascular disease in Indonesia growing higher year by year. According to the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO), di tahun 2008 tercatat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO), di tahun 2008 tercatat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO), di tahun 2008 tercatat 17,3 juta orang meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskuler, dan 7,3 juta diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat kaitannya. Pasien dengan diabetes mellitus risiko menderita penyakit kardiovaskular meningkat menjadi

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut, B A B I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian tertinggi di negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut, penyakit

Lebih terperinci

CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C

CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C POLRI DAERAH JAWA BARAT BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMKIT BHAYANGKARA TK II SARTIKA ASIH BANDUNG CLINICAL PATHWAY EKLAMPSIA GRAVIDARUM Rumah Sakit Kelas B & C No. RM : Nama Pasien : BB : Kg Jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja

BAB 1 PENDAHULUAN. karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke atau gangguan peredaran darah otak ( GPDO) merupakan penyakit neurologik yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan

Lebih terperinci

Strategi Nasional Pelayanan Kesehatan Jantung, Otak dan Pembuluh Darah (Kardioserebrovaskular) Di Indonesia

Strategi Nasional Pelayanan Kesehatan Jantung, Otak dan Pembuluh Darah (Kardioserebrovaskular) Di Indonesia Strategi Nasional Pelayanan Kesehatan Jantung, Otak dan Pembuluh Darah (Kardioserebrovaskular) Di Indonesia 2012 2021 DISUSUN OLEH : PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA ( PERKI ) PERHIMPUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kardiovaskuler merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan bekerja menyerupai otot polos, yaitu bekerja di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta atau yang terkenal dengan nama Rumah Sakit Jogja adalah rumah sakit milik Kota Yogyakarta yang

Lebih terperinci

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR

LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN. dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR LAYANAN REHABILITASI MEDIK DALAM KEJADIAN KEGAWATDARURATAN dr Luh K Wahyuni, SpKFR-K*, dr Fitri Anestherita, SpKFR Departemen Rehabilitasi Medik FKUI/RSCM, Jakarta *Anggota Komite Independen KK-PAK BPJS

Lebih terperinci

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. Rumah Sakit Jantung di Surakarta Desti Ayinalita 21312903 Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan kesehatan jantung Ketika jantung sehat = Tubuh juga sehat.

Lebih terperinci

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN DAFTAR APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN APK.1 APK.1.1 APK.1.1.1 APK.1.1.2 APK.1.1.3 KEBIJAKAN SKRINING PASIEN PANDUAN SKRINING PASIEN RAWAT JALAN SPO SKRINING RAWAT JALAN SPO ALUR SKRINING RAWAT JALAN

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY Disusun oleh : IKA YUSSI HERNAWATI NIM : J100 060 059 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam rongga dada. Organ ini memiliki fungsi yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat

Lebih terperinci

MEITY ARDIANA SIMPOSIUM KARDIOVASKULAR PREVENTIF

MEITY ARDIANA SIMPOSIUM KARDIOVASKULAR PREVENTIF MEITY ARDIANA SIMPOSIUM KARDIOVASKULAR PREVENTIF WHO National Heart Foundation of Australia Beberapa kegiatan yg mempengaruhi penyebab penyakit, serta memastikan kondisi fisik, mental & sosial pasien terjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, penyakit vaskular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Tidak Menular (PTM), merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER Tujuan Terapi Ketergantungan Narkotika Abstinensia: Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien ketergantungan narkotika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), sampai dengan tahun 2008, PJK masih

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), sampai dengan tahun 2008, PJK masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit jantung koroner (PJK) dan serangan jantung merupakan jenis penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian mendadak. Menurut data World Health

Lebih terperinci

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER Tujuan Terapi Ketergantungan Narkotika Abstinensia: Tujuan terapi ini tergolong sangat ideal. Sebagian besar pasien ketergantungan narkotika tidak mampu atau kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dengan manifestasi klinis yang paling sering, dan merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. banyak dengan manifestasi klinis yang paling sering, dan merupakan penyebab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit jantung yang paling banyak dengan manifestasi klinis yang paling sering, dan merupakan penyebab kematian tertinggi

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan landasan teori, dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Edukasi

Lebih terperinci

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN Merujuk pasien ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan

Lebih terperinci

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL

MANAJEMEN. dengan KETERGANTUNGAN TOTAL MANAJEMEN PELAYANAN HOME CARE pada GERIATRI dengan KETERGANTUNGAN TOTAL Edy Rizal Wachyudi Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSCM FKUI PRE-TEST 1. Apa yang dimaksud dengan Home Care a) Salah satu jenis layanan

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta Purnomo, S.KM Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Yogyakarta Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Yogyakarta OLEH: TUJUAN PENGELOLAAN DM SECARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infark miokard akut (IMA) atau yang lebih dikenal dengan serangan jantung adalah suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm PROFIL KESEHATAN BERAT BADAN Beberapa simptom berkait dengan carian yang menumpuk di dalam tubuh. Ini terjadi karena jantung kesulitan memompa, jadi carian menumpuk pada kaki, paru paru dan daerah perut.

Lebih terperinci

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT

CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT No. RM : Nama Pasien : BB : Kg Jenis Kelamin :. TB : cm Tanggal Lahir :. Tgl.Masuk :. Jam :.. Diagnosa Masuk RS :. Tgl.Keluar :. Jam :.. Penyakit Utama :. Kode ICD Lama

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning : BAB I DEFENISI Pelayanan yang diberikan kepada pasien di unit pelayanan kesehatan rumah sakit misalnya haruslah mencakup pelayanan yang komprehensif (bio-psiko-sosial dan spiritual). Disamping itu pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Ruhyanudin, 2007). Gagal jantung

Lebih terperinci

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan

Lebih terperinci

EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG

EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG LATAR BELAKANG PDGI (2016) : penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke-6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal jantung merupakan kondisi medis yang bersifat kronis dan progresif dimana jantung tidak dapat menyediakan aliran darah atau tekanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Dislipidemia 1. Definisi Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang

Lebih terperinci

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, yang merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri yang mensuplai darah untuk dinding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Manajemen ICU, dan ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian dimulai bulan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Manajemen ICU, dan ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian dimulai bulan BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian ini mencakup ilmu anestesia dan ilmu bedah RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perubahan pola hidup yang terjadi meningkatkan prevalensi penyakit jantung dan berperan besar pada mortalitas serta morbiditas. Penyakit jantung diperkirakan

Lebih terperinci

2012, No.1156

2012, No.1156 5 2012, No.1156 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIS BAGI PECANDU, PENYALAHGUNA, DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i I. Pendahuluan...1 1 II. Latar Belakang...1 III. Tujuan...1 IV. Kegiatan pokok...2 V. Cara melaksanakan kegiatan...2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit sebagai salah satu dari pelayanan penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna Rumah Sakit

Lebih terperinci

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep

PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep PERENCANAAN PASIEN PULANG (DISCHARGE PLANNING) Mira Asmirajanti, SKp, MKep A. Pengertian Discharge Planning (Perencanaan Pasien Pulang) merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan, pelayanan yang

Lebih terperinci

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya tingkat sosial dalam kehidupan masyarakat dan ditunjang pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berdampak pada peningkatan usia harapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan masalah global, dimana angka morbiditas dan mortalititasnya tinggi. Prevalensi di Amerika diperkirakan 82.6 juta orang mengalami

Lebih terperinci

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan secara global. Hipertensi dapat diketahui secara dini hanya dapat melalui pemeriksaan tekanan darah. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup 64,05 tahun. Tahun 2006

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2004, dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh penduduk dunia dan hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang efektif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization (WHO) melaporkan

Lebih terperinci

JENIS DOKUMENTASI MR 1

JENIS DOKUMENTASI MR 1 JENIS DOKUMENTASI General consent informed consent pembedahan/tindakan invasif informed consent anestesi/sedasi sedang- berat informed consent transfusi darah/produk darah informed consent tindakan/prosedur

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER) RUMAH SAKIT MH THAMRIN CILEUNGSI JL. Raya Narogong KM 16 Limus Nunggal Cileungsi Bogor Telp. (021) 8235052 Fax. (021) 82491331 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer, 2013). Penyakit ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi depresi pada populasi umum sekitar 4 % sampai 7 %. Prevalensi depresi pada pasien coronary artery disease (CAD) meningkat menjadi 14 % sampai 47 % dengan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinya pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab timbulnya penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah koroner, yang terutama disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian pertama pada negara-negara berkembang. Di Indonesia, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar(RISKESDAS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke bukan lagi penyakit yang asing bagi masyarakat luas belakangan ini. Sudah banyak orang yang mengalaminya, mulai dari usia produktif sampai usia tua dan mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acute coronary syndrome (ACS) adalah salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Glukosa dibentuk di hati dari makanan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh jantung. Katup jantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri serta penurunan volume aliran darah ke jantung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir ancaman dari pembunuh nomor satu di dunia belum pernah surut. Tidak lagi orang tua yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan pengambilan data dilakukan dengan pendekatan retrospektif melalui penelusuran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir setelah masa dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan akal dan fisik sehingga

Lebih terperinci

Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo

Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo The 6 th University Research Colloquium 2017 Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo Rohmayanti 1*, Margono 2. 1,2 Program Studi D3 Keperawatan /Fakultas Ilmu Kesehatan, *Email: rohmayanti@ummgl.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan dengan adanya peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit jantung dan pembuluh darah diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian secara menyeluruh dalam waktu lima belas tahun mendatang, meliputi Amerika, Eropa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus (Sumardino, Dekubitus merupakan masalah yang serius karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. iritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus (Sumardino, Dekubitus merupakan masalah yang serius karena dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek penting dalam pelayanan keperawatan adalah menjaga dan mempertahankan integritas kulit klien agar senantiasa terjaga dan utuh. Intervensi dalam perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT Jl. Tanjung Jati No. 4 Dumai URAIAN TUGAS PETUGAS ADMINISTRASI DI INSTALASI RAWAT DARURAT I. Tanggung jawab Secara administrasi bertanggung

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010,

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci