Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN DAYA INGAT OTAK PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN PROGRAM WHERE IS MY MEMORY Adzka Adzkiya 1), Amas Shalsabilla2), Bunga Karuni3),Hanna Indah Solifatun 4) 1, Prodi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya 2, Prodi Psikologi, Universitas Pembanguna Jaya 3, Prodi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya. 4, Prodi Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya. hanna.indahsolifatun@student.upj.ac.id Abstract Memory is one of the essential element in a human's life. Memory could be gained through our personal experiences and out efforts on remembering something, such as to memorize. In any sciences, to memorize oftenly becomes the only way to help an individual to understand the materials of a lesson in a study. Social sciences is one of many other sciences, which could be understood and well-studied through a memorizing method. In this case, many students often find it hard for them to memorize materials of a subject, in which this happens to most high school students who take the social sciences curriculum. This program will be very useful to educate high school students, most specifically those who are under the social sciences curriculum, to learn on how to apply mind mapping method which will help them in their studies. This program is meant to help the students to finally learn how to memorize and study more effectively, efficiently, and more structured through mind mapping method. Keywords : Memory, Memorize, High School Student, Social Science Curriculum, and Mind Mapping Method, 1. PENDAHULUAN Memori atau daya ingat adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi di mana informasi tersebut dapat dipanggil kembali (re-call) untuk digunakan di saat memori atau daya ingat itu dibutuhkan. Memori memiliki peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam memproses data dimana yang kita lakukan secara sadar maupun tidak sadar hampir disetiap aktivitas hidup kita (Atkinson, 2000 dalam Prasetya, 2010). Memori terbagi menjadi 3 tipe yaitu Short Term Memory, Long Term Memory, dan Working Memory. Short Term Memory (memori jangka pendek) merupakan proses

2 menyimpan informasi, dimana informasi yang ditangkap memudar dengan cepat kecuali informasi tersebut dilatih secara berulang kali (rehearse) (Kalat, 2009). Long Term Memory (memori jangka panjang) merupakan proses menyimpan informasi dimana informasi yang ditangkap menjadi permanen dan akan terus tersimpan di dalam otak (Kalat, 2009). Working Memory (memori kerja) adalah cara kita menyimpan informasi ketika kita sedang bekerja dengan sesuatu atau ketika kita sedang memperhatikan sesuatu (Kalat, 2009). Proses memori dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Encoding or registration (menerima, mengolah, dan menggabungkan informasi yang diterima). 2. Storage (penciptaan catatan permanen dari informasi yang dikodekan). 3. Retrieval, recall or recollection (memanggil kembali informasi yang tersimpan ketika merespon beberapa syarat untuk digunakan dalam suatu proses atau kegiatan) (Putra, 2016). Para peneliti telah menguji metodemetode verbal dan non verbal untuk memperkuat ingatan dan pengenalan. Metode-metode verbal termasuk pendekatan berbeda terhadap wawancara, sedangkan metode non verbal termasuk penyangga dan pengembalian lingkungan atau pengembalian konteks. Metodemetode non verbal untuk memperkuat ingatan. Para peneliti yang menguji alatalat bantu memori non verbal secara umum, dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1) mereka yang menguji efek-efek peraga terhadap ingatan. 2) mereka fokus pada petunjuk nonverbal lain untuk memori (Ling & Catling, 2012). Pada sebuah survei yang dilakukan oleh peneliti kepada 50 orang, didapatkan hasil bahwa 12% menjawab sangat sulit menghafal, 32% menjawab sulit menghafal, 46% menjawab biasa saja, dan hanya 10% menjawab mudah. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mempermudah proses menghafal adalah dengan menggunakan metode mind mapping. Mind mapping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsepkonsep permasalahan tertentu dari cabangcabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Mind mapping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind mapping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat, yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Riadi, 2014). Dengan menggunakan metode mind mapping, masyarakat akan lebih mudah untuk menghafal karena metode mind mapping itu sendiri merupakan metode yang ringkas dan jelas. Dalam hal pendidikan, menghafal juga memiliki peran penting terutama dalam materi-materi yang bergantung pada hafalan, salah satunya adalah materimateri dalam pelajaran IPS (Ilmu

3 Pengetahuan Sosial). Pada tingkat pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas), IPS merupakan salah satu pelajaran yang dijadikan materi untuk soal Ujian Nasional yang merupakan ujian akhir sekolah setiap murid SMA untuk yang berjurusan IPS. Pada tahap inilah daya ingat otak (memori) individu siswa akan diuji, terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara umum materi-materi yang dibahas pada mata pelajaran ini merujuk kepada hafalan. Dengan ini kita bertujuan untuk mengajukan gagasan berupa upaya meningkatkan daya ingat otak pada siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui gagasan program Where is My Memory. 2. METODE Untuk prosedur awal dilakukan kerjasama antara panitia intern (penggagas) dengan pihak sekolah (Kepala Sekolah) dimana panitia program akan meminta izin kepada pihak sekolah untuk pelaksanaan program. Selanjutnya, teknik mind mapping akan diaplikasikan dalam bentuk program workshop yang akan diadakan di beberapa sekolah yang telah ditentukan. Dalam workshop ini, akan menghadirkan seorang pembicara yang sudah menjadi ahli dalam bidang penerapan fungsi kerja otak. Pembicara disini memiliki latar belakang sebagai pembicara besar dalam seminarseminar pendidikan. Dalam program workshop ini pembicara berperan untuk menyampaikan secara mendasar mengenai daya ingat otak pula upaya peningkatan daya ingat otak itu sendiri, sesuai dengan tujuan utama program ini yaitu menyampaikan kepada siswa/i SMA metode mudah untuk menghafal pelajaran terutama pelajaran dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pembicara akan menjelaskan segala hal seputar daya ingat otak (memori), seperti macam-macam bentuk memori, bagaimana memori itu diproses, serta cara peningkatan daya ingat otak (memori). Selepas itu, peserta program akan diajak untuk menarapkan langsung metode yang telah disampaikan oleh pembicara, dimana materi yang akan digunakan untuk pelaksanaan workshop itu merupakan salah satu materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang menjadi salah satu materi yang digunakan sebagai soal pada Ujian Nasional SMA untuk jurusan IPS. Secara teknis, prosedur pelaksanaan program Where Is My Memory adalah sebagai berikut: Tahap Persiapan Pelacakan lokasi Sebelum mengusulkan proposal kerjasama dengan beberapa pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Tangerang Selatan, tim penggagas secara mandiri akan melakukan pencarian informasi mengenai Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Tangerang Selatan yang dapat dijadikan lokasi, untuk diadakannya program workshop tersebut sebagai pengambilan data tahap 1. Dari pelacakan yang dilakukan, diketahui bahwa sekolah menangah atas yang mungkin untuk dijadikan lokasi diadakannya program workshop adalah sekolah menengah atas yang berada di daerah Ciputat, Tangerang

4 Selatan. Waktu yang diperlukan untuk menentukan lokasi sekitar 2 bulan. Observasi dan pendekatan Setelah menemukan lokasi yang tepat untuk pelaksanaan program, tim penggagas akan membagi tugas untuk penyebaran informasi kepada seluruh siswa/i SMA terutama yang berjurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada sekolah menengah atas tsbt mengenai program yang akan diadakan dengan cara memajang poster acara pada mading sekolah dan penyebaran pamflet. Hal ini bertujuan untuk mempermudah tim penggagas memperoleh peserta program agar sesuai dengan jumlah target peserta yang telah ditetapkan. Jumlah peserta program dalam setiap pelaksanaan workshop ditetapkan untuk berjumlah tidak kurang dari 100 peserta. Jumlah ini didasarkan pada keefektifan program agar jumlah pesertanya tidak terlalu sedikit maupun terlalu banyak. Waktu yang diperlukan untuk tahap ini sekitar 1.5 bulan. Program ini digagas dengan tujuan untuk mendapatkan bantuan kerjasama dari beberapa pihak yang bersangkutan. Pihak tersebut meliputi: 1) Psikolog: yaitu orang yang mempelajari bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan dalam psikologi mengenai perilaku dan sistem kerja memori manusia. Psikolog dapat membantu penulis dengan menjadi pembicara dalam program ini. 2) Guru: yaitu orang yang membantu proses belajar di sekolah. Guru dapat membantu penulis untuk memberi informasi mengenai seberapa tingkat potensi siswa dalam menghafal. Guru juga harus bersedia terlibat dalam program ini karena akan diterapkan dalam kesehariannya dalam mengajar. 3) Orang Tua: yaitu orang yang sepanjang hidupnya menemani individu tersebut. juga harus mengetahui akan program ini karena dapat membantu mempermudah atau mereka juga dapat menerapkannya dalam keseharian. Orang Tua juga harus mengetahui bagaimana memori anaknya berkembang dan digunakan dalam berprestasi di sekolah. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Pelaksanaan Program Workshop Where is My Memory a. Sebelum program workshop dimulai, peserta diharuskan untuk mengisi absen terlebih dahulu yang tereletak tepat di depan ruangan, dimana program workshop dilaksanakan. Pengisian absen dengan cara menulis nama, , serta memberikan tanda tangan. b. Peserta yang telah mengisi absen diperbolehkan memasuki ruangan atau aula sekolah yang telah kami sediakan. c. MC memasuki ruangan atau aula dengan mengucapkan kata selamat datang kepada para peserta program. d. MC membuka acara dengan menjelaskan program workshop tersebut secara singkat serta membacakan rundown acara. e. Setelah membacakan rundown acara, MC mempersilahkan ketua panitia program workshop untuk memberikan kata sambutan. f. Ketua panitia program workshop memberikan kata sambutan serta ucapan terimakasih kepada seluruh pendukung untuk program

5 workshop yang akan diselenggarakan. g. MC membacakan acara selanjutnya yaitu pengenalan narasumber yang setelah itu akan menjadi pembicara untuk pembukaan program sebelum memasuki sesi pelatihan. h. Narasumber memperkenalkan diri kepada para peserta, dilanjutkan dengan presentasi yang akan dilakukan mengenai daya ingat otak. Selama pembicara melakukan presentasi peserta diharapkan tenang. i. Selama presentasi narasumber akan lebih mengarahkan para peserta kepada metode peningkatan daya ingat otak yaitu metode mind mapping. j. Setelah pemberian informasi yang telah disampaikan melalui presentasi oleh narasumber, MC akan membuka sesi tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan akan dijawab oleh narasumber. k. Setelah sesi tanya jawab ditutup, MC akan membacakan acara berikutnya yang merupakan puncak dari program ini yaitu sesi pelatihan bagi seluruh peserta yang mengikuti program workshop Where is My Memory?. l. Dalam sesi pelatihan para peserta akan dibagikan selembar kertas untuk menerapkan metode mind mapping yang telah dijelaskan sebelumnya oleh narasumber. m. Sebelumnya MC akan memberikan materi yang akan dijadikan bahan untuk pengaplikasian metode, yaitu salah satu materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menjadi salah satu kisi-kisi Ujian Nasional. n. Materi akan dipaparkan pada infocus agar peserta program secara merata dapat melihat materi dengan jelas. o. Peserta diperbolehkan untuk menggunakan kreativitas mereka masing-masing dalam pembuatan mind mapping tersebut. p. Setelah waktu habis, MC akan meminta peserta membuat 10 kelompok yang berisi 10 peserta untuk menguji keefektifan metode mind mapping pada setiap peserta. q. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu panitia yang akan menjadi pendamping bagi setiap peserta dalam kelompok selama presentasi yang akan dilakukan oleh setiap peserta dengan menggunakan mind mapping yang telah mereka buat. r. Setelah sesi pelatihan selesai, MC akan mempersilahkan seluruh peserta untuk istirahat selama 30 menit. s. Setelah waktu istirahat selesai, MC akan mempersilahkan 3 peserta untuk berbagi atau menceritakan pengalaman mereka selama melakukan pelatihan sebelumnya. t. Setelah itu, MC akan memulai untuk menutup acara dengan ucapan terimakasih yang akan disampaikan oleh ketua panitia program. u. Para peserta akan dibagikan satu sertifikat beserta catatan kecil yang berisi rangkuman dari materi yang telah dijelaskan oleh pembicara sebelumnya untuk dibawa pulang. v. Setelah acara penutupan,seluruh peserta akan diajak untuk foto

6 bersama seluruh panitia beserta pembicara program workshop. Tahap Pendekatan Kelompok : a. Panitia tetap bekerjasama dengan Pihak Sekolah yang bersangkutan untuk mengadakan pemantauan cara belajar siswa yang sebelumnya merupakan peserta program workshop Where is My Memory. b. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk mengetahui apakah informasi yang siswa dapat pada program sebelumnya efektif terhadap cara belajar siswa. c. Guru pembimbing akan melaporkan hasil kepada pihak panitia program yang akan dijadikan referensi bagi panitia mengenai keefektifan program workshop tersebut. Tahap Pasca Pelaksanaan: a. Para peserta yang telah mengikuti program workshop where is my memory diharapkan dapat menceritakan pengalaman yang telah peserta dapat dengan memberikan ulasan singkat pada akun twitter peserta. masingmasing mengenai program workshop yang telah mereka ikuti menggunakan hashtag #WhereIsMyMemory. b. Panitia akan memantau siapa saja yang telah mengunggah ulasan melewati akun twitter pribadi dengan hashtag yang peserta cantumkan dalam unggahan tersebut. c. Ulasan yang telah diberikan oleh masing-masing peserta akan menjadi salah satu data tambahan agar dapat membantu panitia untuk mengukur keefektifan program workshop ini terhadap para peserta program. 4. KESIMPULAN Program workshop Where is My Memory adalah salah satu dari sekian banyak cara yang ditempuh untuk memberikan edukasi bagi siswa SMA melalui metode menghafal yang baik dan benar. Tujuan dari adanya program workshop ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa/i SMA terutama yang berjurusan IPS, mengenai bagaimana cara menghafal menggunakan metode mind mapping, sehingga siswa/i dapat terbantu dalam menghafal suatu materi terutama materi yang berbau IPS. Pada program workshop ini, para peserta program tidak hanya mendapatkan ilmu melalui ucapan dari narasumber saja namun dengan melakukan penerapan metode pada sesi pelatihan menjadi salah satu poin penting untuk mengalami sendiri keefektifan metode mind mapping itu sendiri. Untuk mengetahui apakah metode ini efektif terhadap setiap individu, setelah setiap peserta menyeselaikan mind mapping mereka masing-masing, setiap peserta program akan diminta untuk menjelaskan materi yang

7 mereka aplikasikan pada mind mapping, dengan syarat peserta harus dapat menjelaskan tanpa menggunakan teks atau catatan, melainkan peserta hanya dapat menjelaskan dengan menggunakan mindp mapping yang telah peserta buat. 5. REFERENSI Callat, J. W. (2009). Biological Psychology, tenth edition, Canada: McGraw Hill. Ling, J., & Catling, J. (2012). Psikologi Kognitif. Erlangga: Jakarta. Saptadi, H. (2012). Faktor-Faktor Pendukung Kemampuan Menghafal Al-Qur an dan Implikasinya dalam Bimbingan dan Konseling. Di akses dari: hp/jubk Putra, T.R. (2016). Memori. Di akses dari: om/definisi.html Riadi, Muchlisin. (2014). Pengertian, Manfaat, dan Membuat Mind Maping. Diakses dari: 01/pengertian-manfaat-danmembuat-mind.html?m=1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih teknik mengajar. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN..

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...ii. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN.. Abstrak Working memory sangat diperlukan dalam pembelajaran bagi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X, baik teori maupun praktik. Namun, terdapat distraksi dapat menghambat proses recall informasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penerapan model pembelajaran mind mapping dengan gambar seri untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL DAN BUDAYA BERDASARKAN KENAMPAKAN ALAM KELAS IV SEMESTER 1 SD NEGERI 2 BUGISAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan Menurut Matlin (2005), ingatan adalah proses untuk mempertahankan informasi dalam kurun waktu tertentu. Menurut Oxford University Press

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu tidak akan terlepas dari proses belajar dimulai dari awal kehidupannya. Belajar (learning) merupakan proses yang sedeharna yang dialami oleh individu namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fisika adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep harmonis dengan alam. Fisika merupakan pelajaran yang dapat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA TRI SUCI MAYANG SARI Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini adalah Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar dan pembelajaran adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada dirinya seseorang. Belajar dan pembelajaran dapat dilakukan oleh manusia.

Lebih terperinci

Insight. Dr. Maria Montessori dalam bukunya The Absorbent Mind mengatakan :

Insight. Dr. Maria Montessori dalam bukunya The Absorbent Mind mengatakan : Insight erima kasih atas minat Anda pada program Training Montessori. Sebuah kehormatan bagi kami karena Anda berminat untuk mengetahui lebih dalam tentang metode yang diperkenalkan oleh Dr. Maria Montessori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Abstract

PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Abstract Vol. 1 No. 1 (1) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part : Hal. 7-74 PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yulia Rahmi 1), Helma ), Mirna ) 1) FMIPA UNP, email: kit_amee@yahoo.com,)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Seiring berkembangnya zaman pembelajaran di dunia pendidikanpun semakin

Lebih terperinci

PROFIL BELAJAR KONSEP MATEMATIKA SISWA AKSELERASI BERDASARKAN TEORI BRUNER DAN CARA BELAJAR LIANG GIE DI SMP NEGERI 3 JEMBER

PROFIL BELAJAR KONSEP MATEMATIKA SISWA AKSELERASI BERDASARKAN TEORI BRUNER DAN CARA BELAJAR LIANG GIE DI SMP NEGERI 3 JEMBER PROFIL BELAJAR KONSEP MATEMATIKA SISWA AKSELERASI BERDASARKAN TEORI BRUNER DAN CARA BELAJAR LIANG GIE DI SMP NEGERI 3 JEMBER Bentina 44, Sunardi 45, Nurcholif 46 Abstract : The comprehension of mathematic

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Pengindraan (sensasi) dan Persepsi O Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia

Lebih terperinci

ABSTRACT BOARD GAME AS A TEACHING AID IN TEACHING CITIZENSHIP EDUCATION IN THE ELEMENTARY SCHOOL. Submitted by Clarissa Fareta NRP

ABSTRACT BOARD GAME AS A TEACHING AID IN TEACHING CITIZENSHIP EDUCATION IN THE ELEMENTARY SCHOOL. Submitted by Clarissa Fareta NRP ABSTRACT BOARD GAME AS A TEACHING AID IN TEACHING CITIZENSHIP EDUCATION IN THE ELEMENTARY SCHOOL Submitted by Clarissa Fareta NRP 0964158 One of the aims of Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ilmu Psikologi mendefinisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi. Rehearsal adalah proses mengulang informasi secara sadar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: perencanaan keuangan, pengetahuan keuangan, perilaku manajemen keuangan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: perencanaan keuangan, pengetahuan keuangan, perilaku manajemen keuangan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perencanaan keuangan merupakan sebuah proses dimana seorang individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan keuangan menjadi suatu topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,

Lebih terperinci

B.01 PELATIHAN SOCIAL STORIES UNTUK MEMBENTUK PERILAKU ALTRUISME ANAK USIA DINI BAGI GURU PAUD

B.01 PELATIHAN SOCIAL STORIES UNTUK MEMBENTUK PERILAKU ALTRUISME ANAK USIA DINI BAGI GURU PAUD B.01 PELATIHAN SOCIAL STORIES UNTUK MEMBENTUK PERILAKU ALTRUISME ANAK USIA DINI BAGI GURU PAUD Listyo Yuwanto Fakultas Psikologi Universitas Surabaya miauw_99@yahoo.co.id Abstraksi. Pendidikan karakter

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI BUADDIN HASAN E-mail: buaddin87@gmail.com Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik yang memperhatikan kebutuhan siswanya. Sebagaimana Mulyasa mengungkapkan berikut ini: Proses pembelajaran

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOGNITIF DALAM PENDIDIKAN (SP713)

PSIKOLOGI KOGNITIF DALAM PENDIDIKAN (SP713) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PSIKOLOGI KOGNITIF DALAM PENDIDIKAN (SP713) Dosen: Prof. Dr. Moh. Surya (0117) Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. (1552) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran Sejarah di SMA/MA adalah mata pelajaran yang mengkaji tentang perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI EKPERIMENTASI METODE MIND MAPPING DAN METODE MNEMONIC DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MEMORI SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI EKPERIMENTASI METODE MIND MAPPING DAN METODE MNEMONIC DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MEMORI SISWA PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI EKPERIMENTASI METODE MIND MAPPING DAN METODE MNEMONIC DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MEMORI SISWA 1 Maylita Hasyim, 2 M. Joang Equator Sudjono 1 Dosen Prodi

Lebih terperinci

Memory Program for School Students

Memory Program for School Students Memory Program for Students School Memahami dan Mengingat merupakan satu kesatuan proses yang saling mendukung dalam penguasaan suatu ilmu. Memahami cara kerja otak dalam menyerap informasi membantu kita

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial selalu dianggap susah untuk dipelajari atau dipahami oleh para siswa yang secara umum susah untuk mengingat atau menghafal materi yang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan 1 EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UNTARI RETNO WULAN F 100060052

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia ini penuh dengan informasi yang berupa pemandangan, suara, bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengamati pembelajaran selama ini, proses dan hasil pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jawa dinilai belum memuaskan. Hal ini menjadi sebuah masalah dalam dunia pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME PENGENALAN RUMAH DAN PAKAIAN ADAT TRADISIONAL INDONESIA UNTUK SISWA KELAS 4 SD. Oleh Sonya Hemas Ayu Naviri NRP

ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME PENGENALAN RUMAH DAN PAKAIAN ADAT TRADISIONAL INDONESIA UNTUK SISWA KELAS 4 SD. Oleh Sonya Hemas Ayu Naviri NRP ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME PENGENALAN RUMAH DAN PAKAIAN ADAT TRADISIONAL INDONESIA UNTUK SISWA KELAS 4 SD Oleh Sonya Hemas Ayu Naviri NRP 0964157 Kebudayaan Indonesia merupakan suatu aset bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kuliah merupakan aktivitas yang paling penting bagi mahasiswa. Dalam perkuliahan terjadi aktivitas belajar-mengajar serta penyebaran informasi antara dosen dengan mahasiswa.

Lebih terperinci

MODUL PSIKOLOGI FAAL

MODUL PSIKOLOGI FAAL MODUL PSIKOLOGI FAAL (PSI-108) DISUSUN OLEH GITA WIDYA LAKSMINI M.A. M.Psi. Psi. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2011 A. Pengantar Psikologi Faal merupakan mata kuliah yang memperkenalkan kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat yang semakin pesat, menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam membelajarkan siswa tentang sesuatu

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

KOMPONEN SILABUS DAN SAP IDENTITAS DAN DESKRIPSI MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM (S2)

KOMPONEN SILABUS DAN SAP IDENTITAS DAN DESKRIPSI MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM (S2) KOMPONEN SILABUS DAN SAP IDENTITAS DAN DESKRIPSI MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM (S2) TIM PENGAMPU: PROF. DR. CECE RAKHMAT, M.Pd. DR. RAHAYU GININTASASI, M.SI. PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia SMA, tujuan pembelajaran bahasa indonesia di sekolah adalah siswa terampil berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting. Seperti halnya sebuah ungkapan menyebutkan bahwa buku adalah gudang ilmu dan membaca

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan

Lebih terperinci

LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 TIP OF THE TONGUE

LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 TIP OF THE TONGUE LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION Oktober 2015 TIP OF THE TONGUE 1 TIM PENYUSUN : 1. Filda Novens Wahidah S.psi 2. Indah Mulyanda

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak: Kemampuan menulis cerpen merupakan salah satu kemampuan yang diujikan di

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Magister Pada Pendidikan Sejarah. Disusun Oleh Aan Suryana S

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Magister Pada Pendidikan Sejarah. Disusun Oleh Aan Suryana S digilib.uns.ac.id 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA FILM DOKUMENTER TENTANG MATERI PEMBELAJARAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alasan peneliti tertarik untuk mengamati siswa tentang menulis karangan narasi siswa kelas V di SD Negeri Kamanisan kecamatan Curug kota Serang ini dikarenakan

Lebih terperinci

Workshop Memory Improvement By Indonesia Memory Sports Council

Workshop Memory Improvement By Indonesia Memory Sports Council Workshop Memory Improvement By Indonesia Memory Sports Council Pengantar Memahami dan mengingat merupakan satu kesatuan proses yang saling mendukung dalam menguasai suatu ilmu. Memahami cara kerja otak

Lebih terperinci

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students' STUDENT PERCEPTION OF RELATIONSHIP SKILLS TEACHING STUDENTS WITH MOTIVATION PIPS PPL DEPARTMENT STUDENT LEARNING IN THE SUBJECT IPS SMP CITY STATE 3 JAMBI 2) 3) Evi Febriyanti 1), Amin Saib 2), Kuswanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat pesat perkembangannya dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa Indonesia oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi awal subjek penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas V SD Negeri Candisari I Ampel, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS Anik Andriyani SMA Negeri 2 Jember Email: andria83@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Masyarakat yang Setara

Masyarakat yang Setara Masyarakat yang Setara Kelas: 11 Kode Unit: 1101 Unit ini mengintegrasikan kompetensi dasar berikut dari Ekonomi dan Kewarganegaraan: Kompetensi Dasar (K 2013) Ekonomi Kewarganegaraan 3.1 Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Mind Mapping a. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping Sadiman (dalam Rianti, 2012, h.9) menjelaskan media pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi (Khasan Anwar) 141 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA Khasan Anwar SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan Email: khasananwar354@gmail.com

Lebih terperinci

PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PEMAKAIAN MEDIA SCRABBLED DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA KALIMAT DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Sigit Widiyarto 1, Nia Damayanti 2, Aster Pujaning Ati 3 1,3 Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

SILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014

SILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014 SILABUS PSIKOLOGI KOGNITIF 2014 I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Kognitif Jumlah SKS : 2 SKS Semester : III Program Studi : Psikologi/S1 Status Mata Kuliah : Mata Kuliah Dasar Prasyarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting penelitian dan karakteristik subyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Rahmat Jaya Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo pada kelompok B yang berusia rata-rata

Lebih terperinci

Jenis Kegiatan Keaksaraan Apakah Yang Biasanya Terdapat Dalam Sebuah STEM

Jenis Kegiatan Keaksaraan Apakah Yang Biasanya Terdapat Dalam Sebuah STEM Jenis Kegiatan Keaksaraan Apakah Yang Biasanya Terdapat Dalam Sebuah STEM Classroom Lanjutan? Diskusi mengenai sebuah proses yang terdiri dari 4 tahap untuk menjelaskan implementasi strategi keaksaraan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK Oleh: Rahmat Mahmudi 1 Mudjianto 2 Heri Suwignyo 3 Email: Sastra_ground2@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KATEGORI A: Peserta: Mahasiswa/i muslim STIS

KATEGORI A: Peserta: Mahasiswa/i muslim STIS KETENTUAN DAN TEKNIS PERLOMBAAN WISH MUHARRAM 1435 H Perlombaan dibagi menjadi 2 kategori yaitu Kategori A dengan sasaran peserta mahasiswa/i STIS dan Kategori B dengan sasaran peserta mahasiswa/i STIS

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PEMBELAJARAN KEMAMPUAN GERAK DASAR State of Victoria, Department of Education (1996). Fundamental motor skills: A manual for classroom teacher. Melbourne: Community Information Service. (4-8) Back Next

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Karangrejo Kec Selomerto Kab Wonosobo Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Karangrejo Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo semester II

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 TIM PENYUSUN

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1 MEMPERKENALKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KEPADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT Introducing the Implementation of Scientific Teaching Method to Elementary

Lebih terperinci

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan CAR (Class Room Action

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Pendidikan di sekolah terselenggara dengan melibatkan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK Andrea Azaria Irsjad, 1210075 Pembimbing 1 : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes. Pembimbing 2 : Dr. Iwan Budiman, dr., MS.,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk meningkatkan daya ingat peserta didik underachiever dengan menggunakan eksperimen kuasi menghasilkan

Lebih terperinci

Dosen prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram 2&3

Dosen prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram 2&3 PROSES BERPIKIR MAHASISWAMATEMATIKA IKIP MATARAM DALAM PEMBUKTIAN KETERBAGIAN BERDASARKAN TEORI PEMROSESAN INFORMASI Eliska Juliangkary 1, Ipung Yuwono 2, I Made Sulandra 3 1 Dosen prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 1 No 1 (1 dari 100) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan melalui tatap muka, tetapi dapat dilakukan melalui tulisan. Syamsudin A.R. (1994:1)

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 7 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING)

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 7 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA PASUNDAN 7 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) Muhamad Fajar Rizkia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING UNTUK MENDUKUNG PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR I KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING UNTUK MENDUKUNG PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR I KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK PENELITIAN PEMULA LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING UNTUK MENDUKUNG PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR I KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK Oleh: Fina Fakhriyah,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA Farida Atma Dwi Desyanti 1, Susanah 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya 1 Email: decy15yhantee@yahoo.com 1, susanah.alfian@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH 2.1 Identifikasi Masalah 2.1.1 Data Primer 1) Data Wawancara Bersama Bpk. Eddy Penulis mengumpulkan data primer melalui wawancara dengan narasumber Bpk. Eddy sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan konsep semata tetapi juga merupakan proses penemuan, oleh karena itu siswa diharapkan memiliki rasa

Lebih terperinci

10/27/2010. Mind Mapping

10/27/2010. Mind Mapping Mind Mapping Cara Kerja Memori 1 PERHATIAN PENGULANGAN MINDMAPPING alat yang membantu otak berpikir secara teratur 2 Mind Map Membantu : Menjadi lebih kreatif Menghemat waktu Berkonsentrasi Mengatur dan

Lebih terperinci

E-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

E-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH E-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH Risnandar Politeknik Telkom Bandung rnd@politekniktelkom.ac.id ABSTRACT Some factors effecting the people to learn piano include workload, lazy,

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN Herwiyanti Kurniana

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 () (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP 2 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

Lebih terperinci

L',--1 Hj. Irawati Ahdul, SE.,M,Si. A,.^[h. (.- Pembimbing II. MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA hiegeri 1 TELAGA BIRU LEMBAR PERSETUJUAI{ ARTIKEL

L',--1 Hj. Irawati Ahdul, SE.,M,Si. A,.^[h. (.- Pembimbing II. MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA hiegeri 1 TELAGA BIRU LEMBAR PERSETUJUAI{ ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAI{ ARTIKEL MENINGKATKATI I{ASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA hiegeri 1 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

Lebih terperinci

INSIGHT CHALLENGE. Teknologi Untuk Negeri. Organized By : INSIGHT 2015 ITB

INSIGHT CHALLENGE. Teknologi Untuk Negeri. Organized By : INSIGHT 2015 ITB INSIGHT CHALLENGE 2015 Teknologi Untuk Negeri Organized By : ITB INSIGHT 2015 GUIDEBOOK INSIGHT CHALLENGE 2015 Latar Belakang Kemampuan suatu negara dalam bersaing dengan negara lain kini ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan memori sangat dibutuhkan terutama dalam kegiatan belajar. Segala macam belajar melibatkan ingatan, tanpa ingatan seseorang tidak dapat mengingat sesuatu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) Nurul Setiani, Susilaningsih, Ngadiman Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yaitu agar siswa mampu memahami konsep suatu materi berdasarkan

BAB II KAJIAN TEORI. yaitu agar siswa mampu memahami konsep suatu materi berdasarkan BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoretis 1. Pemahaman Konsep Matematika Hal terpenting dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan yaitu agar siswa mampu memahami konsep suatu materi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

MENENTUKAN SUDUT ISTIMEWA TRIGONOMETRI DENGAN ATURAN LIMA JARI

MENENTUKAN SUDUT ISTIMEWA TRIGONOMETRI DENGAN ATURAN LIMA JARI ISSN 5-587 Vol No Feb 6 MENENTUKAN SUDUT ISTIMEWA TRIGONOMETRI DENGAN ATURAN LIMA JARI Farid Gunadi Universitas Wiralodra, gunadi_farid@yahoocom ABSTRAK Mata pelajaran yang paling tidak dikuasai oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE Salam Membaca Cepat, Saya mengucapkan terima kasih atas ketertarikan Anda pada kursus membaca cepat online. Dokumen ini akan menjelaskan materi apa saja yang disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang

Lebih terperinci

PENGANTAR KULIAH. Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Oleh: Mustofa

PENGANTAR KULIAH. Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Oleh: Mustofa PENGANTAR KULIAH Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Oleh: Mustofa Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Ekonomi Deskripsi Mata Kuliah Mendiskripsikan teori, hakikat dan stategi pengembangan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa

Lebih terperinci