BAB 3 ANALISIS SISTEM OPERASIONAL
|
|
- Yulia Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 86 BAB 3 ANALISIS SISTEM OPERASIONAL 3.1 Perusahaan Saat ini di Indonesia terdapat banyak sekali Internet Service Provider (ISP). Pada prinsipnya, untuk mendirikan suatu ISP dibutuhkan izin penyelenggaraan ISP yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan atas rekomendasi dari Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel). ISP disini hanya dibatasi pada perusahaan yang memberikan jasa akses ke Internet bukan perusahaan jasa informasi atau aplikasi Internet seperti warnet. Ditjen Postel akan memberikan izin berdasarkan pertimbangan kepentingan umum, penilaian atas kesiapan, dan kemampuan dari badan usaha yang mengajukan permintaan untuk menyelenggarakan jasa penyedia Internet. Berdasarkan data yang ditemukan dari Internet, jumlah ISP di Indonesia mencapai angka 200 buah walaupun hampir separuhnya terindikasi ilegal atau tidak memiliki izin. PT. Bonet Utama merupakan salah satu ISP dengan izin yang legal untuk menyelenggarakan jasa penyediaan Internet khususnya di kota Bogor Profil Perusahaan PT. Bonet Utama atau PT. Bogor Internet yang merupakan sub network dari PT. Indonet, Jakarta, salah satu Penyelenggara Jasa Internet pertama di Indonesia. PT. Bonet Utama diprakarsai oleh Dipl. Ing. Dipl. Kfm Sudjaja Wira dan Ir. Michael S. Sunggiardi yang diresmikan tanggal 1 Juli 1995 sebagai ISP pertama di Bogor. PT. Bonet Utama
2 87 telah memiliki satu kantor pusat yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 88 F Bogor, dan beberapa kantor cabang yang tersebar di kota Bogor dengan fasilitas yang lebih baik. Pada tahun 1998 PT. Bonet Utama mengadaptasikan teknologi akses digital, yaitu dengan menempatkan dua sambungan E1 dari PT. Telkom, sehingga saluran telepon seluruhnya sudah mencapai 60. Perkembangan yang cepat menyebabkan PT. Bonet Utama menambah kembali saluran E1 dari dua saluran menjadi empat buah, sehingga totalnya menjadi 120 saluran modem digital yang bisa mencapai kecepatan sampai 50 Kbps. Sebagai penyelenggara Jasa Internet (Internet Service Provider) pertama di kota Bogor, saat ini PT. Bonet Utama telah memiliki 150 saluran modem. Bandwidth sebesar 4 Mb diperoleh melalui jaringan XL dengan menggunakan teknologi Wireless LAN. Selain itu PT. Bonet Utama juga telah memiliki 4 port untuk layanan Internet dimana terdapat 2 port untuk akses digital. Pesatnya perkembangan teknologi tidak membuat PT. Bonet Utama berdiam diri saja, tetapi harus mengikuti perkembangannya. Sehingga pada saat ini selain menyediakan akses internet dengan menggunakan koneksi Dial Up, PT. Bonet Utama juga menyediakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). LC (Leased Channel), Wireless LAN dan memperkenalkan konsep RT-RW Net keseluruh pelosok Indonesia dimana konsep ini bertujuan dengan biaya yang relatif murah dan tanpa harus tergantung dengan infrastruktur yang dimiliki oleh Telkom, maksudnya adalah tanpa menggunakan jalur telepon sama sekali.
3 Struktur Perusahaan Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. Bonet Utama Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pimpinan perusahaan merupakan Managing Partner dimana kursi kepemimpinan tidak hanya dikuasai oleh satu orang saja, melainkan oleh dua orang yang dapat saling bekerja sama dan berstatus sebagai Direktur dari PT. Bonet Utama. Dalam pelaksanaan secara langsung, pimpinan dipegang oleh seorang General Manager yang tugasnya akan dibantu oleh Internal Auditor dan Sekretaris. General Manager ini juga membawahi empat divisi yang ada di PT. Bonet Utama, yaitu divisi Marketing, Technical, Keuangan, dan Personalia.
4 89 Divisi Marketing membawahi dua bidang pekerjaan, yaitu Personal Service yang akan melayani perorangan dalam lingkup Dial Up dan RT/RW-Net dan Corporate Service untuk pelayanan dalam lingkup ADSL, Wireless Connection, dan Web Service / IT Consultant.. Divisi Technical Department terbagi menjadi Customer Support yang bertugas untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan Technical Support yang didalamnya termasuk Network Operation Center, Server Admin dan teknisi yang dapat langsung memantau serta memperbaiki apabila suatu kerusakan atau masalah terjadi sehingga situasi menjadi terkendali. Mengenai masalah Keuangan, Kasir dan Kurir berada dibawah divisi Keuangan, sedangkan Divisi Personalia bertugas sebagai General Support yang mengurusi bagian Logistik / Inventaris mengenai barang atau peralatan milik PT. Bonet Utama dengan mencatat segala aset PT. Bonet Utama agar dapat terstruktur dengan baik baik kesediaan dan penyimpanannya, House Keeping yang menjaga kantor PT. Bonet Utama tetap bersih dan nyaman juga termasuk dalam subdivisi General Support. 3.2 Sistem yang Sedang Berjalan Gambar 3.2 adalah topologi jaringan global yang sedang berjalan pada PT. Bonet Utama pada tahun 2005 beserta penjelasannya.
5 Gambar 3.2 Jaringan Topologi PT. Bonet Utama 90
6 91 Penjelasan : Saat ini PT. Bonet Utama memiliki bandwitdh sebesar 4 Mbps dari yang diambil dari dua buah Link XL, yakni XL-1 dan XL-2 karena masing-masing saluran hanya memiliki batas maksimal sebesar 2 Mbps, maka PT. Bonet Utama mengambil 2 buah saluran. Saluran tersebut masing masing akan masuk ke router Cisco 2500 di Bubulak yang kemudian diteruskan ke PC router MultiLink yang berbasiskan sistem operasi Linux. PC router ini memiliki 3 interface, 2 interface digunakan untuk menerima Link XL dan 1 lagi untuk digunakan sebagai LAN dengan IP /30. Lalu dari router MultiLink, sinyal kemudian diteruskan dengan antena direksional 5,8 GHz ke kantor PT. Bonet Utama yang berada di Jalan Raya Pajajaran (+/- 4 km). Alasan menggunakan Antena 5,8 GHz adalah agar lebih stabil dan bebas dari interferensi karena sambungan ini merupakan Backbone perusahaan. Di kantor PT. Bonet Utama, transmisi dari XL juga akan diterima oleh antena direksional yang kemudian akan diteruskan ke PC router GatotKaca yang memiliki 2 interface yaitu /30 dan /28 sebagai NAT dari RT/RW-Net. Sambungan dilanjutkan menuju switch merk Compex lalu ke server proxy (Squid) dengan IP /30 dan PC router Mikrotik sebagai manajemen bandwidth dengan IP /28. Sebagai penghubung jaringan RT/RW-Net dengan manajemen bandwidth, PT Bonet Utama menggunakan switch merk Cisco.
7 92 Dari switch Cisco, sinyal akan dihubungkan ke kantor cabang PT. Bonet Utama yang diberi nama Internet Paradise (+/- 3km) dengan menggunakan antena 2,4 GHz yang akan diterima oleh PC Router dengan 2 interface yaitu /28 untuk terhubung dengan kantor utama dan /24 yang digunakan untuk LAN pada Internet Paradise dengan switch dari Internet Paradise. Switch dari Internet Paradise juga akan menghubungkan PC router dengan 2 interface yaitu sebagai LAN dan /24 sebagai RT/RW gateway Corporate. Selanjutnya dari switch Cisco di Jalan Pajajaran akan masuk juga ke PC Router Abimanyu dengan IP yang memiliki 4 interface. Salah satunya adalah IP /26 untuk dilanjutkan dengan antena direksional 2,4 GHz ke RT/RW-Net di Baranang Siang Indah (BSI). Di BSI sinyal antena akan ditangkap dan masuk ke PC dengan 2 interface yaitu /26 dan /26 yang akan dijadikan gateway dari RT/RW-Net. Percabangan lain dari switch Cisco pada kantor di jalan Pajajaran adalah yang akan menghubungkan antena direksional 2,4 GHz ke Plasa Ekalokasari (+/- 3km) yang akan diterima PC router /28 dan /24 akan menjadi gateway RT/RW-Netnya. Dari kantor utama PT.Bonet Utama juga terdapat PC router dengan alamat IP /28 dengan gateway /24 untuk RT/RW-VIP Nakula. Selain itu juga terlihat bahwa di kantor PT. Bonet Utama terdapat jalur yang menuju GHDSL yang berasal dari percabangan switch Cisco. GHDSL ini akan
8 93 berhubungan dengan Telkom untuk melayani user yang menggunakan fasilitas Dial Up melalui saluran telepon. PT. Bonet Utama menggunakan 2 GHDSL untuk mendapatkan bandwidth 3 Mbps karena 1 GHDSL hanya akan mendapatkan bandwidth 1,5 Mbps dari Telkom dan juga dapat digunakan sebagai cadangan. Link Telkom menggunakan Remote Access Server (RAS) merk Cisco dengan IP /25 yang masuk ke switch Telkom yang dilanjutkan ke PC router Arjuna dengan IP /25 dan agar terhubung dengan kantor PT. Bonet Utama digunakan juga IP /28 dan /28. Gambar 3.3 berikut menunjukkan alur transmisi data bagi pelanggan di RT/RW- Net BSI dari kantor PT. Bonet Utama hingga sampai di rumah mereka. Dari switch VIP pada Gambar 3.2, ditarik kabel UTP menuju access point dengan merk smartbridges yang sebelumnya disambung dengan surge protector untuk kabel UTP (merk APC). Karena kotak access point berada diatas tower, kabel UTP dan kabel listrik dimasukkan kedalam pipa paralon yang berfungsi sebagai pelindung dari air hujan dan petir. Didalam kotak switch terdapat sumber listrik untuk menyalakan access point serta kipas yang berfungsi untuk mendinginkan access point. SmartBridges akan dihubungkan ke antena menggunakan pigtail dengan konektor tipe SMA (SubMiniature version A) -male. Namun harus melalui surge protector yang menggunakan konektor female untuk menanggulangi dari bahaya petir.
9 94 Surge protector disini juga terhubung dengan grounding, sehingga tegangan akan langsung dialirkan kebawah. Antena akan terhubung dengan surge protector dengan konektor N-Male. Karena petir merupakan ancaman utama bagi ISP yang menggunakan jaringan wireless, di tower juga dipasang penangkal petir yang juga langsung terhubung dengan grounding. Penangkal petir letaknya sengaja dibuat lebih tinggi dari antena. PT. Bonet Utama menggunakan antena direksional dengan gain antena 24 dbi untuk memancarkan gelombang radio 2,4 GHz ke antena penerima di BSI dan akan ditangkap dengan antena direksional yang serupa. Antena direksional di BSI akanterhubung juga dengan konektor N-male ke surge protector dan pigtail SMA berjenis male menuju access point. Access point untuk antena direksional di BSI juga menggunakan jenis smartbridges karena smartbridges tidak mendukung koneksi multipoint. Setelah dari smartbridges, akan keluar kabel UTP yang menuju PC router yang bekerja sebagai bridge di BSI, dan masuk ke switch untuk kemudian dihubungkan menuju antena sektoral. Antena sektoral di BSI dihubungkan dengan access point jenis AP2000 dan beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan antena gain 15 dbi diarahkan kepada pelanggan PT. Bonet Utama di BSI. Pelanggan PT. Bonet Utama pada komplek BSI akan dapat menangkap sinyal radio dari antena sektoral menggunakan antena direksional dengan antena gain 15 dbi.
10 95 Antena di rumah pelanggan juga dilengkapi surge protector dan penangkal petir sebelum masuk ke access point seperti Compex WP11B+ atau D-Link DWL2000, dan akhirnya diteruskan dengan kabel UTP yang akan menuju PC pelanggan.
11 Gambar 3.3 Alur Transmisi Data Dari Kantor Utama PT. Bonet Utama ke BSI 96
12 Spesifikasi Teknis Berikut adalah spesifikasi teknis yang berjalan pada PT Bonet Utama : Personal Computer (PC) Sebagai server dan router Untuk menghemat biaya, PT. Bonet Utama memilih untuk menggunakan PC biasa untuk dijadikan sebagai server dan router. Jumlah PC server ini kurang lebih 24 buah masing-masing memiliki spesifikasi teknis yang sama seperti misalnya menggunakan generasi prosesor Intel Pentium IV ke atas dengan RAM dari 512 Mb 1024 Mb serta memiliki space hard disk tergantung kebutuhan setiap server. Untuk web hosting misalnya, PC server yang digunakan memiliki kapasitas sebesar 80 Gb pada hard disknya sedangkan untuk PC yang hanya bertindak sebagai DNS server, kapasitas hard disk yang digunakan relatif lebih kecil. Contoh penggunaan PC server ini di PT. Bonet Utama antara lain misalnya untuk Web Hosting, Bulux Server, mail.sunggiardi.com, istidata, situs panel situs billing situs DNS server, proxy server PT. Bonet Utama, server mail.bogor.indo.net, server noc.bogor.net, bandwidth limiter, dan server situs Sedangkan untuk PC router terdapat 3 buah PC yang difungsikan sebagai router dengan RouterOS MikroTik.
13 98 Gambar 3.4 Ruang Server di Kantor Utama PT Bonet Utama Switch Switch yang digunakan oleh PT. Bonet Utama mayoritas menggunakan switch 16 port dengan merk Compex tipe DS2216 dengan kecepatan hingga 10/100 Mbps dan Compex pocket switch tipe PS2208B, yang akan diletakkan pada kotak kotak switch di lokasi sekitar RT/RW-Net. Compex dipilih karena tidak terlalu mahal, namun dapat memberikan performa yang stabil dan memang cocok untuk untuk perusahaan kelas menengah. Dengan bentuk yang memiliki dua pembatas di kiri dan kanannya dapat menjadikannya lebih aman bila switch tersebut akan diletakkan dengan cara bersusun ke atas. Dengan adanya 16 port indikator di depan dapat dengan mudah melihat hardware yang terhubung dengan baik pada switch tersebut. Gambar 3.5 Compex DS2216 Switch 16 Port & PS2208B
14 99 Terkecuali titik-titik tertentu yang merupakan backbone menggunakan switch 24 ports Cisco Catalyst Dengan kemampuan forwarding bandwidth sebesar 13.6 Gbps, Switch Cisco Catalyst 2950 dapat meneruskan paket data dengan kecepatan performa kepada semua port yang terhubung. Switch Cisco ini juga sangat mendukung service terhadap router dan server dengan performa yang tinggi serta mendukung dengan sekuritas yang ada pada RADIUS server. Gambar 3.6 Switch Cisco Catalyst 2950 Gambar 3.7 Kotak switch di RT/RW-Net BSI Surge Protector Petir dan tidak stabilnya listrik dapat merusak segala perlengkapan elektronik. Maka sebelum kabel coax dari antena sampai ke access point, terdapat surge protector yang akan meredam lonjakan daya akibat petir. Perubahan listrik juga dapat menyebabkan hilangnya data. PT. Bonet Utama
15 100 menggunakan Surge Protector APC untuk mengatasi masalah dari ancaman listrik tersebut secara maksimal untuk komputer dan perlengkapan listrik lainnya. Gambar 3.8 APC Surge Protector Gambar 3.9 Surge Protector dari Antena Menuju Access Point Router Router yang digunakan PT Bonet Utama kebanyakan berupa PC router yang digunakan untuk menangani bagian yang berbeda-beda, ada yang berupa server mail dan berupa server proxy, dsb. Namun router yang digunakan dari koneksi backbone XL adalah Router Cisco 2500 yang menyediakan solusi percabangan yang luas termasuk integrasi model router / hub dan akses router / access server. Router Cisco 2500 juga dilengkapi dengan Cisco IOS software
16 101 yang mendukung bantuan routing yang sudah sebagian besar digunakan untuk Network Protocol, termasuk IP, Novell IPX dan cakupan luas protokol routing. Gambar 3.10 Router Cisco seri Antena Luar Antena luar yang digunakan PT. Bonet Utama ada yang berupa antena direksional dan antena sektoral. Antena direksional yang banyak digunakan sekarang ini sudah dapat dibuat di Indonesia. PT. Bonet Utama memesan antena direksional hiperbola yang dibuat oleh Johanes Sumaryo secara profesional dan dengan harga yang ekonomis. Model seperti ini mempunyai rasio kehandalan yang tinggi dan telah terbukti dapat bertahan dari angin yang kencang sekalipun. Antena direksional ini dapat menjangkau jarak 1 2 km tanpa ada masalah. Antena direksional ini dipasang di tempat pelanggan yang nantinya akan terarah ke tower antena sektoral dan lalu masuk ke router. Untuk melayani pelanggan RT/RW-Net, PT Bonet Utama mengunakan antena sektoral, PT. Bonet Utama menggunakan 3 buah antena sektoral yang satu buah antenanya dapat mencakup 120 dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat mencakup 360. Sehingga pelanggan RT/TW-net di BSI yang berada disekeliling tower dapat terjangkau dengan sempurna.
17 102 Gambar 3.11 Antena Direksional Bonet Gambar 3.12 Antena Sektoral Bonet Towernya sendiri dapat dilihat pada Gambar Pemasangan tower ini cukup sulit karena daerah perumahan BSI yang terhalang oleh perbukitan dan berada di daerah yang rendah. Gambar 3.13 Tower Antena PT. Bonet Utama di komplek BSI Gambar 3.13 adalah gambaran jangkauan sinyal radio yang digunakan oleh PT. Bonet Utama untuk mencapai klien-klien pada RT/RW-net dan
18 103 pelanggan corporatenya di kota Bogor. Seperti yang terlihat pada gambar, hampir separuh dari kota Bogor telah terjangkau oleh jaringan nirkabel PT. Bonet Utama. Gambar 3.14 Peta Bogor Serta Wilayah Cakupan Antena Sektoral PT. Bonet Utama Kabel Coax Kabel coax adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antena dengan pemancar atau penerima. Kabel ini mempunyai impedansi spesifik. Yang digunakan PT. Bonet Utama adalah kabel coax yang memiliki impedansi 50 ohm
19 104 dan bertipe kabel LMR400 namun memiliki redaman/10 meter sebesar 2.2dB pada frekuensi 2.4GHz. Untuk menghubungkan card WLAN yang terpasang dengan kabel coax LMR, dibuat penghubung konektor yang berbeda yang biasa disebut sebagai pig tail. Gambar 3.15 Pigtail Gambar 3.16 kabel coax LMR Global Positioning System (GPS) Untuk menandakan suatu antena berada disuatu posisi tertentu, maka diperlukan GPS yang akurat sehingga tidak terjadi kesalahan perhitungan. Dengan adanya GPS ini maka akan tercatat berupa arah, jarak, dan ketinggian dimana posisi antena baik itu untuk antena direksional maupun antena sektoral. Gambar 3.17 GPS etrex
20 Access Point PT. Bonet Utama menggunakan merk Compex dengan tipe WP11B+, sebagai access point, karena harganya relatif murah dan mudah untuk proses instalasinya. Dengan konfigurasi melalui web based, maka access point ini dapat dikonfigurasi dengan mudah baik itu secara lokal maupun secara remote access. Khususnya lagi, Compex WP11B+ ini juga mendukung fasilitas authentikasi standar IEEE 802.1x sehingga klien WLAN dapat melakukan authentikasi melalui RADIUS server yang dapat menjadikan jaringan lebih aman dan terkontrol. Gambar 3.18 Compex WP11B+ PT Bonet Utama juga menggunakan smartbridges sebagai Access Point dari antena link XL Bubulak sebagai backup, serta untuk menjangkau pelanggan yang tidak tercapai oleh antena sektoralnya. Hal ini disebabkan karena smartbridges dapat memberikan tenaga yang cukup untuk mengantarkan data dengan handal serta walaupun jarak operasinya yang relatif jauh. smartbridges airpoint-pro model sb2510 yang digunakan PT. Bonet Utama, memang dibuat
21 106 untuk segala kondisi iklim dan temperatur diantara -40 C sampai 65 C. Selain itu smartbridges ini juga dapat diinstalasi dimana saja, baik itu didalam maupun diluar ruangan. airpoint-pro model sb2510 dilengkapi dengan pilihan tingkat keamanan. Terdapat juga keamanan enkripsi WEP yang menggunakan kunci sebesar 40-bit. Sebagai tambahan airpoint-pro ini juga dapat meningkatkan kunci enkripsi menjadi 64-bit atau 128-bit untuk keamanan tingkat tinggi, dan termasuk pembatasan tingkat MAC sehingga klien didaftar berdasarkan alamat MACnya. Jaringan nirkabel yang mencakup lokasi luas perlu untuk memberikan kualitas yang baik kepada pelanggannya. Dengan smartbridges hal tersebut dapat diatasi dengan ekonomis dan kehandalan yang akan berakhir dengan kepuasan pelanggan. smartbridges airpoint-pro model sb2510 akan menghilangkan batas jarak dan akan memberikan pengeluaran yang efektif dan tahan lama untuk keperluan ISP nirkabel. Gambar 3.19 SmartBridges
22 Keamanan Sistem keamanan yang sedang berjalan pada PT. Bonet Utama terdiri dari beberapa konfigurasi yang cukup penting, yaitu : PC router dan beberapa server penting pada jaringannya telah dilengkapi dengan password yang memenuhi standar keamanan, misalnya terdiri dari 8 karakter atau lebih dan merupakan kombinasi antara huruf dan numerik. Dengan demikian ancaman melalui brute force ataupun dictionary attack dapat dipersulit. Untuk mengukur tingkat keamanan sebuah password, digunakan fitur selain itu dalam pemilihan password yang baik juga harus didasari pada pengetahuan tentang cara kerja brute force atau dictionary attack tersebut. Untuk membatasi hak akses menuju server-server yang penting seperti misalnya akses remote ke MikroTik, maka port-port tertentu akan diblok dari publik dan dibuka hanya bagi alamat IP tertentu. Sedangkan untuk keamanan jaringan nirkabelnya PT. Bonet Utama menggunakan metode Wired Equivalent Privacy (WEP) yaitu dengan memberlakukan sebuah password terenkripsi yang harus dimasukkan ketika akan melakukan koneksi kedalam jaringan nirkabel PT. Bonet Utama. Enkripsi yang dapat digunakan WEP 64 bit atau WEP 128 bit. Perbedaannya adalah, bila menggunakan WEP 64 bit, key dapat berupa 5 buah karakter alphanumerik atau 10 buah karakter hexadesimal. Sedangkan WEP 128 bit terdiri dari 13 karakter alphanumerik dan 26 hexadesimal. Semakin panjang bit untuk enkripsi yang digunakan semakin sukar data tersebut dibuka. Akan tetapi, waktu yang diperlukan untuk proses membuka/mengenkripsi data yang dikirim juga akan semakin lama.
23 Hasil Dari Kuisioner Untuk memperoleh hasil penelitian yang relevan, perlu dipahami dan dimengerti pandangan serta penilaian pelanggan terhadap kinerja jaringan Internet serta memahami tingkat kebutuhan pelanggan dari PT. Bonet Utama. Untuk itu, dengan bantuan pihak PT. Bonet Utama, disebarkan kuisioner kepada 117 pelanggan di perumahan BSI sebagai responden. Responden kuisioner ini berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, wiraswastawan, dan karyawan kantor. Kuisioner yang kembali berjumlah 38 buah. Penggunaan sampel sebanyak 38 dari 117 user di BSI, dinilai sudah cukup mewakili populasi yang ada (32,4 %) karena umumnya sampel diambil minimal 10% dari populasi yang berjumlah besar (di atas 100). Sampel yang diambil adalah adalah 8 orang pelajar, 19 orang karyawan, 9 orang pensiunan, dan 2 orang pastor, yang secara total terdiri dari 31 pria dan 7 wanita Hasil kuisioner yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Hasil Kuisioner NO PERTANYAAN JAWABAN 1 Lama menjadi pelanggan PT. Lebih dari 1 tahun : 33 org Bonet Utama 6 bulan 1 tahun : 5 org 2 Lama penggunaan Internet dalam 1 hari 3 6 jam : 13 org > 9 jam : 10 org 6 9 jam : 9 org < 3 jam : 6 org
24 109 3 Prioritas penggunaan Internet Browsing / Download : 16 org 9 org Browsing & 6 org Game : 4 org Chatting : 2 org , Browsing, dan Chatting : 1 org 4 Pernahkah menggunakan koneksi Dial Up Pernah : 32 org Belum : 6 org 5 Kehandalan koneksi Dial Up Kurang : 17 org Cukup : 12 org Tdk ada pilihan karena belum pernah Baik Sangat kurang : 5 org : 3 org : 1 org 6 Bagaimana perbandingan koneksi Lebih baik wireless : 14 org Dial Up dengan wireless 7 Apakah pernah menggunakan Sama saja Lebih buruk Tidak Memilih Belum : 11 org : 8 org : 5 org : 31 org cable modem Sudah : 7 org
25 110 8 Bagaimana kehandalan cable modem (1 sample tidak valid) 9 Bagaimana perbandingan koneksi Tidak memilih Baik Sangat Baik Cukup Kurang Tidak memilih : 30 org : 3 org : 2 org : 2 org : 1 org : 30 org cable modem dengan wireless Lebih baik wireless : 7 org Sama saja : 1 org 10 Keunggulan apa yang diharapkan dari PT. Bonet Utama 11 Bagaimana perhitungan biaya Stabil, cepat, dan murah Cepat Murah Stabil Stabil dan cepat Murah dan cepat Stabil dan murah Pemakaian 24 jam, investasi : 16 org : 10 org : 4 org : 3 org : 2 org : 1 org : 1 org koneksi Internet yang diharapkan mahal dan bandwidth terbatas : 18 org Tidak memilih Berdasarkan lama pemakaian : 9 org : 6 org Berdasarkan jumlah data yang ditransmisikan : 4 org Berdasarkan lama pemakaian & jumlah data yang ditransmisikan: 1 org
26 111 Dari hasil kuisioner, dapat dilihat bahwa pelanggan PT. Bonet Utama pada umumnya menggunakan koneksi Internetnya selama kira-kira 3 sampai 6 jam yang digunakan untuk melakukan browsing atau download. Pelanggan juga umumnya sudah pernah menggunakan koneksi Dial Up, dan menilai bahwa koneksi Internet PT. Bonet Utama lebih baik. Sedangkan untuk perbandingan koneksi dari PT. Bonet Utama dengan cable modem, tidaklah dapat dijadikan patokan karena ternyata para pelanggan PT. Bonet Utama kurang mengenal cable modem. Sebagian besar pelanggan menginginkan koneksi internet yang stabil, cepat dan murah, yang pada kenyataannya sangatlah sulit untuk diberikan oleh pihak ISP karena kualitas akan berbanding lurus dengan harga. Maksudnya adalah bila ISP ingin memberikan layanan yang cepat, itu berarti ISP harus menambah bandwidth dan otomatis biaya berlangganan juga akan bertambah mahal. Terakhir, mengenai perhitungan biaya, hampir setengah dari responden memilih akses Internet 24 jam walaupun biaya yang dikeluarkan (baik investasi maupun biaya bulanannya) akan lebih mahal. Hal ini menunjukkan para pelanggan dari PT. Bonet Utama merupakan tipe pelanggan yang tidak ingin dibatasi oleh waktu maupun kapasitas bandwidth dalam melakukan aktivitasnya. 3.4 Perkiraan Biaya dari Sistem yang Sedang Berjalan Untuk memberikan gambaran biaya secara umum mengenai sistem yang sedang berjalan, maka pembagian dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu sisi ISP dan sisi klien. Perkiraan biaya ini tidaklah mutlak karena pada sisi klien misalnya, tidak semua
27 112 klien harus menggunakan access point atau antena yang sama. Berikut adalah estimasi biaya yang dikeluarkan PT. Bonet Utama (dengan asumsi USD 1 = Rp 9.000,-) : Pembelian 2 MB bandwidth internasional $ Sambungan E 1, termasuk IIX 2 MB $ router Cisco 2500 untuk digunakan dengan E1 $ PC router beserta lisensi $ base station dengan tinggi 20 meter $ 1300 Access point $ Pigtail $ 30 Kabel coax $ GPS $ 200 Antena 5,8 GHz $ Antena sektoral 2,4 GHz $ 3500 Antena direksional 2,4 GHz $ Tower Antena dan grounding $ UPS $ Surge protector $ Total biaya yang dikeluarkan : ± $ Atau dalam rupiah sebesar Rp ,-
28 113 Sisi klien : PCI card $ 50 Pigtail $ 30 Kabel Coax $ 30 Antena direksional $ 20 Total biaya yang dibutuhkan : ± $ 130 Atau dalam rupiah sebesar Rp ,- 3.5 Permasalahan Pada Sistem Yang Sedang Berjalan Sebagai suatu perusahaan sangatlah tidak mungkin bila tidak terdapat suatu masalah. Permasalahan yang dialami oleh PT Bonet Utama adalah : Optimasi Bandwidth Memanajemen bandwidth yang dimiliki agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik memang merupakan suatu keharusan agar setiap pelanggan mendapat kapasitas bandwidth yang sama, tetapi hal tersebut bukanlah suatu jaminan bahwa kualitas akses ke Internet pada RT/RW-Net tersebut secara keseluruhan dapat terjaga dengan baik karena terdapat user yang memiliki prinsip tidak mau rugi sehingga mereka memaksimalkan pemakaian Internet mereka hampir 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dan empat minggu dalam sebulan. Pelanggan yang tidak mau rugi ini biasanya akan menggunakan program download / upload manager, peer-to-peer (P2P), dan sebagainya pada komputer mereka. Terdapat juga pelanggan yang membagi koneksi Internetnya ke beberapa tetangga (komputer) lainnya. Pada masalah ini peningkatan bandwidth pada RT/RW-Net bukanlah solusi yang
29 114 tepat bila masih terdapat banyak user yang mempunyai prinsip tidak mau rugi. Bila dilihat dari sisi ekonomis ternyata konsep RT/RW-Net dengan sistem jaringan yang ada sekarang ini (always-on connection) tidak begitu menguntungkan PT. Bonet Utama, karena alokasi penjualan bandwidth menjadi tidak maksimal dan lebih terkesan seperti obral bandwidth. Biaya Yang Flat Untuk Seluruh Lapisan Pelanggan Terdapat juga pelanggan yang menggunakan bandwidth hanya benar-benar seperlunya namun membayar sama dengan mereka yang memaksimalkan pemakaian Internetnya, contohnya adalah user-user yang aktivitasnya hanya berupa browsing, dan chatting. Pelanggan demikian memiliki beberapa keluhan seperti koneksi Internet mereka tiba-tiba menjadi lambat (dikarenakan bandwitdh terpakai maksimal oleh banyak pelanggan yang lainnya) dan juga keluhan mengenai biaya yang terlalu mahal untuk aktivitas pemakaian seperti mereka. Billing system yang digunakan oleh PT. Bonet Utama untuk pelanggan RT/RW-Net adalah sistem pembayaran setiap bulan sebesar Rp ,-. Dengan biaya tersebut, pelanggan akan dapat menggunakan fasilitas Internet selama 24 jam nonstop. Namun biaya sebesar ini cenderung memberatkan beberapa pelanggan.
30 Usulan Pemecahan Masalah Melihat permasalahan yang dialami oleh PT. Bonet Utama, sebagai berikut adalah usulan yang diberikan : Koneksi Dial Up dengan PPPoE Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat diatas, maka ditawarkan solusi sebagai berikut : o Menerapkan konsep mengenai dial-up melalui media kabel atau nirkabel dengan protokol PPPoE. Maksud dari Dial Up melalui media kabel ataupun nirkabel dengan menggunakan protokol PPPoE adalah agar pelanggan tidak perlu lagi menggunakan jalur kabel telepon, cable, dsb (contoh : Telkom, Kabelvision), melainkan menggunakan jalur kabel Twisted Pair atau wireless dengan IEEE a/b/g sebagai standar teknologi Wireless LAN sehingga pelanggan tidak terbebani lagi dengan biaya pulsa telepon yang cukup mahal. PPPoE sendiri merupakan gabungan dari konsep Dial Up (dengan PPP) yang menggunakan media Ethernet. o Pembatasan bandwidth akses ke Internet pada setiap pelanggan menggunakan teknik Queue Tree. o Mengimplementasikan server RADIUS yang digunakan untuk Authentication, Authorization dan Accounting (AAA). Digunakan server RADIUS yang bernama FreeRADIUS ( o Memisahkan antara akses LAN dengan akses internet, sehingga pelanggan yang hanya menggunakan akses LAN untuk bermain game LAN (contoh :
31 116 Counter Strike, StarCraft, WarCraft DotA, dsb), VoIP (Voice over IP), chatting, streaming, dsb dengan seluruh pelanggan PT. Bonet Utama di kota Bogor tidak akan tercatat sebagai akses ke Internet Billing System Dengan Sistem Paket Untuk mengatasi masalah biaya yang memberatkan user yang hanya menggunakan Internet untuk fasilitas yang minim seperti sekedar memeriksa , chatting atau browsing, diusulkan untuk menggunakan perhitungan biaya dengan menggunakan dua pilihan, yaitu berdasarkan lamanya durasi dan berdasarkan besar packet yang ditransfer user ketika online (upload & download). Billing system yang digunakan dapat menjurnal setiap aktivitas akses ke Internet setiap pelanggan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
188 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis dan perancangan jaringan serta perhitungan pemakaian akses internet pada PT. Bonet Utama ini antara lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, menciptakan tren dan gaya hidup yang baru bagi kehidupan manusia di seluruh
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang demikian pesat pada beberapa tahun belakangan ini, menciptakan tren dan gaya hidup yang baru bagi kehidupan manusia di seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal
Lebih terperinciBagaimana ber-internet di tengah mahalnya Tarif Telepon?
Bagaimana ber-internet di tengah mahalnya Tarif Telepon? Penggunaan Internet makin hari makin menjadi kebutuhan bagi sementara anggota masyarakat. Namun mahalnya tarif telekomunikasi khususnya telepon
Lebih terperinciPERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT
PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,
Lebih terperinciJARINGAN RT/RW NET. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::
JARINGAN RT/RW NET Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Jaringan RT/RW adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan
Lebih terperinciPembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi
Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK
PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830 sassy_b_boy@yahoo.com,
Lebih terperinciMengenal Mikrotik Router
Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat
Lebih terperinciBab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan pesatnya perubahan teknologi informasi telah mengakibatkan perubahan dan cara pandang kehidupan manusia dan suatu organisasi. Pesat nya perubahan tersebut telah
Lebih terperinciSEKILAS WIRELESS LAN
WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan
Lebih terperinciBAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)
BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP
BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DENGAN PERHITUNGAN PEMAKAIAN AKSES INTERNET PADA PT. BONET UTAMA. 07 PCT / Kelompok 1
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DENGAN PERHITUNGAN PEMAKAIAN AKSES INTERNET PADA PT. BONET
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum telah mengalami kemajuan yang pesat. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi, hal
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
BAB III PEMBAHASAN Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Ketergantungan pengguna terhadap internet selain dapat menunjang pekerjaan, juga dapat menghambat kinerja mereka di perusahaan. Jaringan internet yang disediakan
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep wireless / Hotspot Menguasai
Lebih terperinciPROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage
PROPOSAL PENAWARAN INTERNET SERVICE PROVIDER Dedicated Access Unlimited Usage LAYANAN KONEKSI INTERNET ( Ekonomis, Cepat, Stabil ) PT EMPAT WARNA KOMONIKASI Transcending Creative Boundaries Oktober, 20
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara pandang hidup manusia dan suatu organisasi. Perkembangan yang sedemikian pesatnya telah membawa
Lebih terperinciYour Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan
Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus
Lebih terperinciDiagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN. Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13. SMKN 3 Singaraja
Diagnosa, Perbaikan, dan Setting Ulang WAN Nama : Gede Wiarta Kusuma Dika Kelas : XII TKJ2 No : 13 SMKN 3 Singaraja Alat yang Dibutuhkan Dalam Membangun Jaringan WAN Alat-alat yang digunakan untuk membua
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan
Lebih terperinciPROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF
PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MEMBANGUN RT/RW NET Nama : Totok Tri Harjanto NIM : 11.11.5433 Kelas : 11 S1-TI 12 2012 / 2013 ABSTRAKSI Usaha RT/RW Net merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa. Dari segi
Lebih terperinciHandout TIK 1 (Kelas XI)
Perangkat Keras untuk Mengakses Internet A. Pengertian Internet Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan tingkat global yang menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lain yang berada
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Eka Fuji Rahayu Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Penggabungan dua jalur ISP (Internet Service Provider)
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian
BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah
Lebih terperinciMenggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi. Menjelaskan berbagi perangkat keras dan fungsi untuk keperluan akses internet
1 of 5 25/02/2009 1:26 Posted by: Doantara yasa Juni 30, 2008 Perangkat keras untuk akses internet Standar Kompetensi Menggunakan Internet untuk peleruan informasi dan komunikasi Kompetensi Dasar Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi infomasi telah menyebabkan perubahan dan cara pandang hidup manusia dan suatu organisasi. Perkembangan yang sedemikian pesatnya telah membawa
Lebih terperinciFungsi Acces Point. 12:01 Network
Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga
Lebih terperinciMembangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono
Membangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono pudjo26@gmail.com I. Pendahuluan Internet saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat luas, yang berkembang dari peruntukan awalnya sebagai
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB IX JARINGAN KOMPUTER
BAB IX JARINGAN KOMPUTER Konsep jaringan pertama kali bermula dari pemikiran bahwa Hubungan komunikasi antara dua peralatan biasanya tidak praktis dikarenakan : peralatan yang terpisah terlalu jauh atau
Lebih terperinciBAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Rumah dan toko Buanjar Photocopy terdapat koneksi internet dengan kecepatan 10 Mbps dari ISP (Internet Service Provider) Indihome. Semua user yang berada di tempat
Lebih terperinciJENIS-JENIS KONEKSI INTERNET
JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, kebutuhan koneksi internet sangat tinggi, tetapi harga yang ditawarkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, kebutuhan koneksi internet sangat tinggi, tetapi harga yang ditawarkan ISP belum terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, kualitas koneksi internet yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perangkat Jaringan Server proxy dalam kinerjanya membutuhkan perangkat untuk saling mengirim dan menerima data, adapun perangkat yang digunakan di jaringan
Lebih terperinciRekan Kerja. Rekan Kerja
Membangun, Mengembangkan dan Memelihara Jaringan LAN michael@sunggiardi.com CTO PT BoNet Utama, Bogor CTO PT Marvel Network Sistem, Jakarta CTO PT Xtreme Network Sistem, Samarinda Anggota Yayasan IndoWLI
Lebih terperinciVPN (Virtual Private Network)
VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa
Lebih terperinciNama Kelompok : 1. Arvita Mizza Utami (12/327968/SV/00144) >> Presenter. 2. Chusnul Khotimah M (12/327950/SV/00126) >>presenter & pencari materi
Nama Kelompok : 1. Arvita Mizza Utami (12/327968/SV/00144) >> Presenter 2. Chusnul Khotimah M (12/327950/SV/00126) >>presenter & pencari materi 3. Naufanti Zulfah (12/332429/SV/01145) >>Pembuat slide I
Lebih terperinciBAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless
BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Quantum Tera Network adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless
Lebih terperinciInternet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing
Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan
Lebih terperinciPERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET
PERANGKAT KERAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKSES INTERNET Perkembangan Internet Pd awalnya jaringan komputer dilakukan pd jaringan yg sangat terbatas Menggunakan 2 buah komputer. Kemudian jaringan tersebut berkembang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 RIWAYAT PERUSAHAAN NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan komunikasi sejak 1890. Mengoperasikan lebih dari 500 perusahaan, NTT group mengontrol
Lebih terperinciPertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi
Lebih terperinciPoliteknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET
JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk
Lebih terperinciRekan Kerja. Rekan Kerja
Memanfaatkan Infrastruktur Jaringan Komputer Untuk Effisiensi Pekerjaan (RT-RW-Net) michael@sunggiardi.com CTO PT BoNet Utama, Bogor CTO PT Marvel Network Sistem, Jakarta CTO PT Xtreme Network Sistem,
Lebih terperinciSMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK
SMP MUHAMMADIYAH 5 LEKOK B A B III K L S IX TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI PERANGKAT UNTUK MENGAKSES INTERNET 1. Internet Service Provider ~ Adalah Perusahaan yg menyediakan JASA Layanan Koneksi ke Internet
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar
Lebih terperinciBERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND
BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND April 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Pendahuluan Pada umumnya akses Internet broadband untuk pelanggan individual hanya dapat diberikan kepada
Lebih terperinciPengertian Access Point Apa Fungsi Access Point?
Pengertian Access Point Dalam ilmu jaringan komputer, pengertian Wireless Access Point yaitu perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan
Lebih terperinciINTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom
INTERNET-INTRANET 2 Bambang Pujiarto, S.Kom Teknologi Internet Perangkat : PC /Komputer Modem, saluran telepon (Dial-Up) Router / Gateway (ISP) Ketentuan: Memiliki IP address dan atau jalur routing yang
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Inixindo Amiete Mandiri yang beralamat di Jalan Cipaganti No.95 Bandung 40211. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai
Lebih terperinciSISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah
SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang
Lebih terperinciMembangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)
Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Ahmad Zilly A zillyassirry@gmail.com Abstrak Teknologi wireless LAN merupakan sebuah perangkat yang sangat fleksibel karena dapat dioptimalkan pada
Lebih terperinciCara Setting IP Address DHCP di
Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop
Lebih terperinciDukungan yang diberikan
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber
JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka
Lebih terperinciPengantar Teknologi Informasi
Pengantar Teknologi Informasi Komunikasi Data & Jaringan Komputer Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 12/20/2013 Konsep Komunikasi Data Pengertian Komunikasi data Pengiriman data menggunakan transmisi elektronik
Lebih terperinciDiscrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL
Discrete Multitone ANSI menyepakati penggunaan teknologi DMT (discrete multitone), yang memanfaatkan jaringan kabel telepon versi AG Bell untuk mengangkut data digital kecepatan tinggi. TELEPON KABEL TEMBAGA
Lebih terperinciBandwidth Limiter RB750
Bandwidth Limiter RB750 Firman Setya Nugraha Someexperience.blogspot.com Firmansetyan@gmail.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciBAB III. INSTALASI JARINGAN KOMPUTER RTRW-Net RT005 RW04 KELURAHAN SRENGSENG SAWAH. 3.1 Persiapan dan Perancangan Jaringan RTRW-Net RT005 RW04
BAB III INSTALASI JARINGAN KOMPUTER RTRW-Net RT005 RW04 KELURAHAN SRENGSENG SAWAH 3.1 Persiapan dan Perancangan Jaringan RTRW-Net RT005 RW04 Sebelum melakukan instalasi jaringan komputer RTRW-Net di RT005
Lebih terperinciKuesioner. RT/RW net, dibuat kuesioner dengan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah sehari-hari anda membutuhkan/menggunakan koneksi internet?
L1 Kuesioner RT/RW net adalah solusi yang ditawarkan untuk mendapatkan koneksi internet dengan harga terjangkau. RT/RW net merupakan jaringan komputer yang berada dalam satu area yang kecil (RT/RW). Untuk
Lebih terperinciINSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013
INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 Rincian Pembelajaran! KOMPONEN JARINGAN Sebuah komputer file- server atau yang lebih dikenal dengan server, sebagai pusat data. Komputer sebagai tempat kerja
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet
Lebih terperinciBAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi
55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah
Lebih terperinciKonfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet
MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
Lebih terperinciJawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010
Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Nama Mahasiswa : Susanto e-mail : ntbsanto@yahoo.com Mata Kuliah : Intro to Computer System and Computer Networks (Pengantar Sistem Komputer dan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer
Lebih terperinciLampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian
L1 Lampiran Wawancara Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian Pusyantis BPPT. Tanya : Selamat siang Pak Chaerul Jawab : Selamat siang Tanya : Kami mahasiswa dari
Lebih terperinciDisain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet
ETHERNET Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Kerja Praktek Tempat dari kerja praktek ini berada di PT. JalaWave Cakrawala tepatnya di kantor cabang Kosambi yang berlokasi di Kompleks Segitiga Emas jalan Jend. A. Yani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun
Lebih terperinciFungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)
Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat. Linksys WRT54GL
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan oleh biaya, waktu, dan tempat yang tidak memungkinkan dalam melakukan pemasangan jaringan untuk menghubungkan 2 perusahaan tersebut maka hanya dilakukan simulasi
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN
MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10
Lebih terperinciPengantar Teknologi SIA 1. Henny Medyawati Program Sarmag Universitas Gunadarma
Pengantar Teknologi SIA 1 Henny Medyawati Program Sarmag Universitas Gunadarma Tahun 1997, IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama, 802.11 peralatan yang sesuai standar tsb dapat bekerja pada frek
Lebih terperinci9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.
Danny Kriestanto 2 Pengantar Jaringan Komputer Konsep Jaringan Komputer Sesi 1 Pengantar Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Terminologi Jaringan Komputer Komponen Jaringan Komputer Kode MK
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR
Lebih terperinciKecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu
Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu dalam satu detik. Kecepatan transfer data dinyatakan
Lebih terperinciPROPOSAL KERJASAMA. Pengadaan Layanan Koneksi Internet pada Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah Kabupaten Bogor
PROPOSAL KERJASAMA Pengadaan Layanan Koneksi Internet pada Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah Kabupaten Bogor 30 Juni 202 :: Pendahuluan Untuk menjalankan sistem komunikasi data di Yayasan Wakaf Sahid
Lebih terperinciPROPOSAL PEMBUATAN INTERNET Wireless RT RW
PROPOSAL PEMBUATAN INTERNET Wireless RT RW MUHAMMAD FAJRI RAMDHANI http://www.from-al-qahtani.co.cc/ TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMKN 2 CIKARANG BARAT XII TKJ 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinci