Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.14 (2012)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol.1 No.14 (2012)"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk SOFIA AULINA NPM: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA SURABAYA 2012 ABSTRACT Purpose of this research is to test in difference empiric of financial performance before and after acquisition at PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sampling technique at this research by using method purposive sampling is obtained by company as research sample that is: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Medium of data analytical technique applied is ladder test is having sign (Signed Rank Test) Wilcoxon. Based on result of analysis with ladder test is having sign (Signed Rank Test) Wilcoxon indicates that there is 5 financial ratio having difference in significant that is fixed assets turnover, total assets turnover, net profit margin, return on investment, and return on equity. Fifth of the ratio experiences alteration is which significant happened improvement of sale and also asset total after acquisition. From result of this calculation also knowable that there is 5 financial ratio that is is not has difference in significant that is current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets and operating profit margin mean inexistence of difference in significant from 5 the ratio indicates that company's finance performance doesn't experience alteration significant where happened downdraft but not material. Inexistence of perbedan in significant is caused: (a) lack of motivation to reach profit which is high, (b) uncommitted product marketing effectively, (c) the side of management cannot reach economic scale. Implication of this research in general indicates that existence of downdraft of financial performance after acquisition indicates that main motif of company to do acquisition is not economic motif, but motif non chartered investment counsel like desire to be big cluster. acquisition cannot be seen in short term because to increase company's finance performance requires time to reach synergy with company acquisition. Keyword: Financial statements, Financial Performance, Financial ratio and Acquisition 1

2 2 PENDAHULUAN Menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas, perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang kuat dan profesional agar dapat survive dan berkembang. Hal ini menyebabkan perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satu usaha yang dapat ditempuh perusahaan untuk menjadi besar dan kuat adalah dengan melakukan ekspansi, dengan cara merger dan akuisisi. Dampaknya, perusahaan menjadi besar, baik kemampuan untuk lebih ekonomis, penguasaan aset, pasar maupun potensi bisnisnya. Skala bisnis dan jaringan yang menyebar menyebabkan perusahaan akan lebih mudah untuk menguasai pasar. Banyak perusahaan mengambil strategi tersebut, sebagai contoh gerakan merger antar bank seperti Bank Mandiri, Bank Permata, akuisisi Indofood atas Bogasari, dan akuisisi Kalbe Farma atas Dankos Lab. Dalam skala internasional dapat juga disaksikan puluhan bahkan ratusan deal merger dan akuisisi setiap tahunnya. Merger antara Daimler-Benz dengan Crysler, Exxon dengan Mobil Oil, Pharmacia dengan Upjohn, akuisisi Singapore Technologies Telemedia (STT) atas Indosat, dan akuisisi Sony atas Columbia Picture adalah hanya sebagian kecil merger dan akusisi lintas negara. Pada umumnya tujuan dilakukannya merger dan akuisisi adalah mendapatkan sinergi atau nilai tambah. Keputusan untuk merger dan akuisisi bukan sekedar menjadikan dua tambah dua sama dengan empat, tetapi merger dan akuisisi harus menjadikan dua tambah dua sama dengan lima. Nilai tambah yang dimaksud adalah lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai tambah yang bersifat sementara saja. Oleh karena itu, ada tidaknya sinergi suatu merger dan akuisisi tidak bisa dilihat sesaat setelah merger dan akuisisi itu terjadi, tetapi diperlukan waktu yang cukup panjang. Sinergi yang terjadi sebagai akibat dari penggabungan usaha bisa berupa turun naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal. Sejak tanggal 18 Mei 2005 oleh PT. Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris Internasional) mengakuisisi 40% kepemilikan saham PT. HM Sampoerna, Tbk atau lembar saham tersebut dibeli dengan harga Rp ,- sekarang PT. HM Sampoerna Tbk menjadi bagian dari salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia. Pada tahun 2007, PT. HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan Audit Ritel AC Nielsen, PT. HM Sampoerna Tbk memiliki lebih dari karyawan di Indonesia. Dengan dibelinya saham Sampoerna oleh Philip Morris ini dapat memberikan dampak negatif bagi perusahaan rokok di Indonesia yang dulu sempat berkibar. Ada beberapa pendapat negatif yang mengatakan bahwa dengan dibelinya saham Sampoerna dan peraturan pemerintah daerah dapat menyebabkan berkurangnya jumlah perokok di Indonesia, sehingga dapat menggangu pendapatan perusahaan rokok di Indonesia (

3 3 Setelah dilakukan analisis akan didapat hasil yang berupa kinerja keuangan perusahaan. Kemudian dari hasil analisis tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan perusahaan. Perusahaan sebagai unit usaha tentunya diharapkan agar dapat menghasilkan keuntungan dari usaha yang dijalankan tersebut. Kemudian sebagai pemilik ataupun pihak-pihak yang berkepentingan tentunya juga ingin mengetahui perkembangan perusahaan dari hasil perkembangan perusahaan dari hasil kegiatan usahanya dari waktu ke waktu. Maka dari itu menilai kondisi keuangan suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja keuangan. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi dapat dilihat pada kondisi dan posisi keuangan perusahaan, dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan (Gurendrawati dan Sudibyo, 1999:197). Oleh karena itu, dilakukan analisis rasio keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Analisis tersebut pada umumnya terdiri atas empat macam rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Analisis dan inteprestasi dari bermacammacam rasio di atas, dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan pada PT. HM Sampoerna Tbk dengan membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi akan dapat diketahui bahwa keputusan akuisisi memberikan pengaruh positif atau tidak terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk menilai bagaimana keberhasilan akuisisi yang dilakukan, kita dapat melihatnya dari kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi, terutama kinerja keuangan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini diangkat judul: Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, (2009:1) adalah: laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,

4 4 sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Munawir (2007:5) mendefinisikan laporan keuangan adalah laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, di mana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan menurut Harahap (2007:190) Analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang signifikan atau mempunyai makna satu dengan yang lainnya, baik data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedang menurut Prastowo (2006:52) analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan menurut Harahap (2007: ) adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti), misalnya: antara hutang dengan modal, antara kas dengan total aset, antara harga pokok produksi dan total penjualan. Munawir (2007:37) analisis rasio keuangan adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Pengukuran Analisis Rasio Keuangan Rasio-rasio yang biasa digunakan dalam analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Kasmir (2008:129), mendefinisikan rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi hutang tersebut terutama hutang yang sudah jatuh tempo. Jenis jenis rasio likuiditas yaitu: (a) Rasio lancar (current ratio), dan (b). Rasio sangat lancar (quick ratio) 2. Rasio Solvabilitas (Leverage)

5 5 Kasmir (2008:151), mendefinisikan rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Jenis jenis rasio solvabilitas yaitu: (a) Debt to assets ratio (debt ratio) (Rasio Hutang atas Aktiva) dan (b). Debt to equity ratio (Rasio Hutang atas Modal) 3. Rasio Aktivitas Kasmir (2008:172), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Jenis jenis rasio aktivitas yaitu: (a). Perputaran aktiva tetap (Fixed assets turn over) dan (b). Perputaran aktiva (Assets turn over) 4. Rasio Profitabilitas Kasmir (2008:196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Jenis jenis rasio profitabilitas yaitu: (a). Profit margin (profit margin on sales), (b). Return on investment (ROI) dan (c). Return on equity (ROE) Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari berbagai sisi tergantung pada tujuan dan sudut pandang penganalisa, karena hal ini akan menentukan jenis rasio dan ukuran lain yang akan digunakan dalam menilai kinerja keuangn perusahaan. Seperti diketahui analisis rasio merupakan analisis yang dipakai untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Penilaian dengan analisa rasio didasarkan pada perbandingan kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa periode (time series analysis) untuk mengetahui prospek perusahaan dimasa depan, dan dapat juga didasarkan perbaningan kinerja keuangan perusahaan lain yang sejenis (cross sectional analysis) untuk mengetahui posisi perusahaan tersebut jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Kinerja dianalisis dengan mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengambilan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Menurut Sjahrir (2005:79) keuangan perusahaan yang baik harus didukung oleh pertumbuhan aktiva dan modal yang masuk akan serta kenaikan penjualan, laba usaha, dan laba bersih yang memadai. Akuisisi Moin (2010:8) akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalihan atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. PSAK No. 22 tahun 2009 mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto

6 6 dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquire), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham Motif Melakukan Akuisisi Secara garis besar motif merger dan akuisisi adalah sebagai berikut (Moin, 2010:48): 1. Motif ekonomi 2. Motif sinergi 3. Motif diversifikasi 4. Motif non ekonomi Dampak dari Akuisisi Akuisisi memberikan dampak yang cukup signifikan tidak hanya terhadap lingkup internal mikro perusahaan tetapi juga terhadap lingkup makro ekonomi. Secara umum akuisisi memiliki pengaruh baik langsung atau tidak langsung terhadap stakeholder seperti: pemegang saham, karyawan, direksi atau manajemen, supplier, konsumen, pemerintah, kreditor, pesaing, dan masyarakat. Dalam skala internal perusahaan, keberhasilan strategi ini akan berdampak positif yaitu tercapainya tujuan perusahaan sebagaimana motivasi yang melandasai keputusan akuisisi ini, misalnya tercapainya peningkatan kekuatan segi finansial, manajerial, pemasaran dan operasional. Sebaliknya jika strategi ini gagal, maka perusahaan harus menanggung risiko kerugian atas hilangnya sumber-sumber ekonomi dan non ekonomi yang bilainya tidak kecil. Sementara itu dari sisi makro ekonomi, akuisisi bisa berdampak positif atau negatif terhadap masyarakat tergantung dari hasil yang diciptakan dari peristiwa itu. Akuisisi bisa berdampak positif jika perusahaan hasil akuisisi mampu mencapai tingkat produksi pada skala ekonomis (economies of scale) yang selanjutnya diikuti oleh penurunan harga. Sebaliknya, akuisisi, dalam skala tertentu, bisa berdampak negatif pada masyarakat manakala menimbulkan konsentrasi pasar atau menimbulkan dominasi oleh perusahaan hasil akuisisi dalam industri tersebut. Kekuatan pelaku usaha yang tidak seimbang tersebut berpotensi menghasilkan persaingan tidak sehat dan merugikan pelaku usaha lain yang memiliki skala usaha lebih kecil. Disamping itu akuisisi yang diikuti oleh rasionalisasi, demi alasan efisiensi perusahaan, sering memunculkan PHK yang bisa menimbulkan PHK yang bisa menimbulkan masalah sosial dan ekonomi (Moin, 2010:15). Dilihat dari kompleksnya dampak dan permasalahan yang ditimbulkan, hal ini memberikan isyarat bahwa strategi akuisisi merupakan sebuah keputusan strategi yang harus dilihat dari berbagai perspektif. Perhitungan cost and benefit baik dari sisi mikro perusahaan dan makro ekonomi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga keputusan ini benar-bnenar memberikan manfaat yang positif yang bisa

7 7 dipertanggungjawabkan baik secara ekonomi, sosial, maupun etika (Moin, 2010:15). Rerangka Pemikiran Rerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan seperti yang tersaji pada gambar 1 berikut ini: Kinerja Keuangan PT HM Sampoerna Tbk Laporan Keuangan Sebelum Akuisisi ( ) Sesudah Akuisisi ( ) Alat Analisis Analisis Laporan Keuangan 1.Rasio Likuiditas 2.Rasio Solvabilitas 3.Rasio Aktivitas 4.Rasio Profitabilitas Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Gambar 1. Rerangka Pemikiran Perumusan Hipotesis H 0: Diduga tidak ada perbedaan yang bermakna kinerja keuangan pada perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sesudah melakukan akuisisi. H 1: Diduga ada perbedaan yang bermakna kinerja keuangan pada perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sesudah melakukan akuisisi.

8 8 METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menganalisis data sekunder. Penelitian kuantitatif yaitu: Penelitian yang menekankan pada pengujian variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2004:12). Alat pengujian statistik non parametric untuk dua sampel yang berpasangan, yaitu menggunakan uji jenjang bertanda (Signed Rank Test) Wilcoxon dengan program SPSS versi 15. Gambaran populasi yang dijadikan obyek dari penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Sugiyono (2009:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang melakukan akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling menurut Arikunto (2005:28) adalah teknik pengambilan sampel atas pertimbangan tertentu, diantaranya: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan manufaktur yang melakukan akuisisi pada tahun Tanggal akuisisi dapat diketahui dengan jelas dan tersedia laporan keuangan tahunan untuk 6 tahun sebelum akuisisi dan 6 tahun sesudah akuisisi. Berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Teknik Pengumpulan Data Untuk dapat memperoleh data yang relevan agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber selain responden yang menjadi sasaran penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data laporan keuangan yang bersumber dari Pusat Referensi Pasar Modal serta Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 1999 sampai dengan Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel 1. Laporan keuangan Merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

9 9 2. Kinerja keuangan Adalah penilaian mengenai keadaan keuangan perusahaan. Yang dimaksud kinerja keuangan perusahaan adalah tingkat prestasi yang dicapai oleh perusahaan yang mencerminkan dalam laporan keuangan dari hasil operasi dari suatu perusahaan pada waktu tertentu. 3. Akuisisi Adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalihan atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. Definisi Operasional Adapun definisi operasional yang digunakan untuk pembahasan ada sebagai berikut: 1. Laporan keuangan yang digunakan dalam analisis keuangan ini untuk menilai kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi adalah neraca dan laporan laba rugi. 2. Kinerja keuangan, diukur dengan rasio keuangan, yaitu likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. a. Likuiditas Ratio Likuiditas ratio adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya dalam waktu jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari: 1) Current Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dihitung dengan menggunakan rumus: Current Ratio Aktiva Lancar Hutang Lancar 2) Quick ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancarnya. Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Quick ratio dihitung dengan menggunakan rumus: Aktiva Lancar Persediaan Quick Ratio Hutang Lancar b. Solvabilitas ratio Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban keuangannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri atas: 1) Debt Equity Ratio: digunakan untuk menghitung seberapa jauh pembelanjaan biaya perusahaan yang berasal dari kreditur. Debt Equity Ratio Total Hutang Modal Sendiri

10 10 2) Total Debt to Total Asset: digunakan untuk mengukur total aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Total Hutang Total Debt to Total Asset Total Aktiva c. Rasio Aktivitas Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Rasio aktivitas terdiri dari: 1) Fixed Assets Turnover Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti: gedung, kendaraan, mesin-mesin dan perlengkapan kantor. Fixed assets turnover dihitung dengan menggunakan rumus: Penjualan Fixed Assets Turn Over Aktiva Tetap 2) Total Assets Turnover Rasio ini menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Semakin cepat perputaran aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan, sedangkan perputaran yang lamban dari aktiva menunjukkan adanya hambatan. Total assets turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Penjualan Total Assets Turn Over Total Aktiva d. Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat penjualan tertentu. Rasio profitabilitas terdiri dari: 1) Net Profit Margin (NPM): digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat penjualan tertentu. laba bersih Profit Margin penjualan 2) Return on Investments (ROI): Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aktiva tertentu. Laba Bersih ROI Total Asset 3) Return on Equity (ROE): digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. laba bersih ROE modal saham 4) Operating Profit Margin disebut murni dalam pengertian bahwa jumlah tersebut benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan

11 11 mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Laba Operasi Operating Profit Margin = Penjualan Netto Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu suatu analisis yang digunakan melalui suatu pengukuran yang berupa angka-angka dengan menggunakan metode statistik. Tahap analisis data dilakukan sebagai berikut: 1. Menghitung masing-masing rasio keuangan dengan menggunakan rumus rasio keuangan yaitu: a. Rasio Likuiditas yang terdiri dari Current Ratio dan Quick Ratio b. Rasio Solvabilitas yang terdiri dari Debt Equity Ratio dan Total Debt to Total Asset c. Rasio Aktivitas yang terdiri dari Fixed Assets Turnover dan Total Assets Turnover: d. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Profit Margin (PM), Return on Investments (ROI), Return on Equity (ROE) dan Operating Profit Margin 2. Menganalisis laporan keuangan sebelum dan sesudah akuisisi dalam tahuntahun yang diamati. 3. Menguji signifikan dengan menggunakan analisis statistik non parametric untuk dua sampel yang berpasangan karena penelitian ini untuk mengetahui rasio keuangan perusahaan akuisitor sebelum merger (sampel 1) dan sesudah merger (sampel 2). Analisis statistik ini menggunakan uji jenjang bertanda (Signed Rank Test) Wilcoxon untuk menguji apakah terdapat perbedaan pada dua sampel (sebelum dan sesudah akusisi). Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam uji statistik Wilcoxon sebagai berikut: a. Mendefinisikan formulasi hipotesis H 0: Diduga tidak ada perbedaan yang bermakna kinerja keuangan pada perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sesudah melakukan akuisisi. H 1: Diduga ada perbedaan yang bermakna kinerja keuangan pada perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sesudah melakukan akuisisi. b. Dasar pengambilan keputusan 1) Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima 2) Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak (Santosos, 2009:362) 4. Menarik simpulan hasil analisis kinerja keuangan setelah akuisisi.

12 12 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Obyek Penelitian PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Muhajudin S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. I.A/5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat berlikasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18 Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang. Perusahaan juga memiliki kantor operasional di Jakarta PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dan anak perusahaan (bersamasama disebut Grop) memiliki kurang lebih orang dan buah karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2004 dan Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Tabel 1. Rekapitulasi Current Ratio Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) CR CR Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 2) Tabel 2. Rekapitulasi Quick Ratio Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) QR QR Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 3)

13 13 Tabel 3. Rekapitulasi DER Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) DER DER Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 4) Tabel 4. Rekapitulasi Debt to Total Assets Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) DR DR Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 5) Tabel 5. Rekapitulasi Fixed Assets Turnover Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam x) FATO 6.59 FATO Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 6)

14 14 Tabel 6. Rekapitulasi Total Assets Turnover Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam x) TATO 1.38 TATO 2.24 Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 7) Tabel 7. Rekapitulasi Net Profit Margin Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) NPM NPM Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 8) Tabel 8. Rekapitulasi Return on Investment Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) ROI ROI Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 9)

15 15 Tabel 9. Rekapitulasi Return on Equity Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) ROE ROE Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 10) Tabel 10. Rekapitulasi Operating Profit Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Dalam %) OPM OPM Sumber Data: Diolah Peneliti (Mengacu Tabel 11) Pembahasan Untuk membuktikan adanya perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah akuisisi tahun dilakukan penganalisaan dengan menggunakan uji jenjang bertanda (Signed Rank Test) Wilcoxon dengan menggunakan program SPSS 15,00 dari hasil pengujian tersebut dapat di ketahui apakah terjadi penurunan kinerja keuangan setelah akuisisi atau peningkatan kinerja keuangan setelah akuisisi. Dari hasil perhitungan uji statistik menggunakan uji jenjang bertanda (Signed Rank Test) Wilcoxon untuk perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk maka dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.

16 16 Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Uji Jenjang Bertanda (Signed Rank Test) Wilcoxon No Rasio Keuangan Asymp. Alfa >/< Penolakan / Ket Sig. ( ) Penerimaan Ho 1 Current Ratio 0,078 0,05 > Ho diterima Tidak Sign. 2 Quick Ratio 0,061 0,05 > Ho diterima Tidak Sign 3 Debt to Equity Ratio 0,249 0,05 > Ho diterima Tidak sign 4 Debt to Total Assets 0,463 0,05 > Ho diterima Tidak sign 5 Fixed Assets Turn Over 0,028 0,05 < Ho ditolak sign 6 Total Assets Turn Over 0,027 0,05 < Ho ditolak sign 7 Net Profit Margin 0,021 0,05 < Ho ditolak Sign 8 Return on Investments 0,028 0,05 < Ho ditolak Sign 9 Return on Equity (ROE) 0,028 0,05 < Ho ditolak Sign 10 Operating Profit Margin 0,917 0,05 > Ho diterima Tidak Sign Sumber: Hasil Output SPSS Simpulan: Berdasar tabel 11 di atas dari 10 rasio yang diteliti pada perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang melakukan akuisisi, ternyata ada 5 rasio yang mempunyai perbedaan secara signifikan, yaitu: fixed assets turn over, total assets turn over, net profit margin, return on investments dan return on equity sedangkan 5 rasio lainnya yaitu current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets, dan operating profit margin tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 5 rasio yang mempunyai perbedaan secara signifikan, yaitu: fixed assets turn over, total assets turn over, return on investments, net profit margin dan return on equity. Setelah akuisisi, kelima rasio tersebut mengalami peningkatan kinerja dibandingkan sebelum akuisisi. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah total aset hasil dari akuisisi lebih kecil daripada kewajiban serta laba yang didapatkan juga mengalami peningkatan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa akuisisi berpengaruh terhadap peningkatan 5 rasio, yaitu fixed assets turn over, total assets turn over, return on investments, net profit margin dan return on equity. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa terdapat 5 rasio yang tidak mempunyai perbedaan secara signifikan, yaitu current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets, dan operating profit margin. Setelah akuisisi, rasio tersebut mengalami penurunan kinerja tetapi penurunannya tidak material daripada sebelum akuisisi. Implikasi penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa adanya penurunan kinerja keuangan setelah akuisisi menunjukkan bahwa motif utama perusahaan untuk melakukan akuisisi adalah bukan motif ekonomis, melainkan motif-motif non ekonomi seperti keinginan untuk menjadi kelompok yang besar, atau karena kekurangan keterampilan manajemen kemudian implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat ekonomis dari akuisisi tidak dapat dilihat dalam jangka pendek karena untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan

17 17 membutuhkan waktu untuk mencapai sinergi dengan perusahaan yang diakuisisi. Jadi tujuan akuisisi belum sepenuhnya tercapai. Simpulan SIMPULAN DAN SARAN 1. Terdapat 5 rasio keuangan yang mempunyai perbedaan secara signifikan yaitu fixed assets turnover, total assets turnover, net profit margin, return on investment, dan return on equity sesudah akuisisi menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami perubahan yang signifikan yang mana terjadi peningkatan setelah akuisisi. Jadi akuisisi menghasilkan sinergi bagi perusahaan. 2. Dari hasil perhitungan ini juga dapat diketahui bahwa terdapat 5 rasio keuangan yang tidak mempunyai perbedaan secara signifikan yaitu current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, debt to total assets dan operating profit margin artinya tidak adanya perbedaan secara signifikan dari 5 rasio tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan dimana terjadi penurunan tetapi tidak material. Tidak adanya perbedan secara signifikan disebabkan: a. Kurangnya motivasi untuk mencapai profit yang tinggi dan kurangnya keberanian untuk mengambil resiko sehingga perusahaan kalah dalam persaingan. b. Pemasaran produk belum dilaksanakan dengan efektif sehingga nilai penjualan tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan berakibat pada laba perusahaan yang tidak mengalami peningkatan yang signifikan pula. c. Pihak manajemen tidak bisa mencapai economic scale yaitu skala operasi dengan biaya rata-rata terendah yang mencakup proses produksi, pemasaran, personalia, keuangan, dan administrasi. d. Adanya budaya usaha yang berbeda antara target company dan acquiring company yang tidak memiliki pengalaman di bidang usaha yang diakuisisi. Saran 1. Peneliti hanya menganalisis kinerja berdasarkan rasio keuangan yang merupakan aspek ekonomi saja, sementara banyak faktor non ekonomis seperti teknologi, sumber daya manusia, pelayanan, pajak, budaya perusahaan dan sebagainya penting untuk diteliti. Oleh karena itu penelitian ini tidak dapat menggambarkan keseluruhan aspek kinerja perusahaan. 2. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan mengambil dengan jumlah sampel perusahaan yang lebih banyak dan periode penelitian yang lebih lama agar menghasilkan informasi yang lengkap bagi para pelaku bisnis yang digunakan dalam mengambil keputusan akuisisi. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperhatikan aspek non ekonomis yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sehingga dapat memperoleh gambaran yang lengkap mengenai kinerja perusahaan.

18 18 DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Z Intermediate Accounting. Edisi Sepuluh. Yogyakarta: BPFE. Gurendrawati dan Sudibyo Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Akuisitor dan Non Akisitor Dalam Sektor Industri Yang Sama di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 16 No. 4 (Oktober) Harahap, S.S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Indriantoro, N. dan Supomo, B Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta: BPFE. Munawir. S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Keenam Belas. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Moin, A Merger, Akuisisi, dan Divestasi. Jilid Satu. Yogyakarta: Ekonisa. Payamta, dan Dody, S Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7 No. 3 (September) Prastowo, D Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ravenscraff, D. J., dan Scherer, F.M The Profitability of Merger, International Journal of Industrial Organisation, 7: Santoso, S Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suta, IPG, A Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: SAD Satria Bhakti. Sutrisno dan Sumiarsih Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi Terhadap Pemegang saham di BEJ Perbandingan Akuisisi Internal dan Eksternal. JAAI. Vol 8 No 22 (Desember) Syahrir Analisis Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan semakin meningkatnya perkembangan ekonomi, perusahaan dituntut agar dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SMARTFREN TELECOM Tbk SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SMARTFREN TELECOM Tbk SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SMARTFREN TELECOM Tbk SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI Rachmat Indrawan rachmat_indrawan@yahoo.com Tri Yuniati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan untuk dapat selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat terus bertahan, memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN: 2461-0593 ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK Laelly Ramadhani

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia) PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia) Iftia Putri Utami Universitas Negeri Padang Email : iftiaputriutami@gmail.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR 1 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Nur Syilvia Aprilia sylvia.aprilia@yahoo.co.id Hening Widi Oetomo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Tergabung Di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode ) ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 1, Januari 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. Danang Bayu Irawanto Bayuirawanto62@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT ALAM SUTERA REALTY

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT ALAM SUTERA REALTY 1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT ALAM SUTERA REALTY Dhiaz Idea Meilina dhiaz.idea@gmail.com Nur Laily Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merancang berbagai macam strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. SMARTFREN TELECOM, Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. SMARTFREN TELECOM, Tbk ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. SMARTFREN TELECOM, Tbk Suciati Eka Candrasari Chichi_sucy@yahoo.com Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG Oleh: *Munawar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan rasio keuangan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai Dampak Merger atau Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan antara lain

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk) Oleh : Mauliyah Nurhayati *) Agus Widarko **) Afi Rahmat Slamet ***) ABSTRACT This study was conducted

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Oleh : Febriani Asmorowati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang email

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha di antara perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 7, Juli 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk Recly Bima Rhamadana Reclybima1@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki usaha untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya. Untuk menjaga kelangsungan serta eksistensinya, perusahaan tidak akan terlepas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI: STUDI PADA PT BANK CIMB NIAGA

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI: STUDI PADA PT BANK CIMB NIAGA Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 1 Nomor 2, Maret 2013 KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI: STUDI PADA PT BANK CIMB NIAGA Machrus Ali Marzuki machrus_ali@yahoo.com Nurul Widyawati Sekolah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA I Gusti Ary Suryawathy Universitas Mahasaraswati Email: ary_sai@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT KALBE FARMA Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT KALBE FARMA Tbk Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 1, Januari 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT KALBE FARMA Tbk Jannatun Firdaus jannatunfirdaus.jf@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

Penciptaan Nilai Tambah Perusahaan Melalui Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Unilever Periode

Penciptaan Nilai Tambah Perusahaan Melalui Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Unilever Periode Penciptaan ilai Tambah Perusahaan Melalui Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Unilever Periode 2007-2014 Indra Puspitasari ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penciptaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha di antara perusahaanperusahaan yang ada semakin erat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi komputer dan komunikasi yang semakin canggih telah menciptakan persaingan yang ketat antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk bertahan pada setiap kondisi, serta bisa berkembang dan berdaya saing tinggi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya globalisasi, kemajuan teknologi dan komunikasi serta adanya perdagangan bebas yang saat ini terjadi mengakibatkan adanya perubahan lingkungan serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Merger dan Akuisisi Salah satu upaya untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan penggabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek perekonomian suatu negara ditentukan oleh tiga hal penting. Pertama, kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming atau

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Abstrak ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Abstrak Yehezkiel Tesar Janaloka. Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri telekomunikasi Indonesia telah memasuki babak baru. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi dan regulasi pemerintah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT. SAMPOERNA AGRO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT. SAMPOERNA AGRO 1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT. SAMPOERNA AGRO Novita Dwi Anggraini Vitha_anggraini27@yahoo.com Sasi Agustin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010 2014) Oleh : Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP. Ockto Dinar Alan Prakoso Yahya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP. Ockto Dinar Alan Prakoso Yahya ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP Ockto Dinar Alan Prakoso ocktort@gmail.com Yahya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 3. Mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), dan pertumbuhan dari luar

BAB I PENDAHULUAN. 3. Mengalami proses kemunduran atau pengkerutan. pertumbuhan dari dalam perusahaan (internal growth), dan pertumbuhan dari luar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu pesat semakin mendorong pemilik atau manajemen perusahaan mengembangkan usahanya dengan strategi bisnis baik jangka pendek maupun jangka

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, berikut ini penyajian mengenai pengertian yang berkaitan dengan judul menurut beberapa ahli, hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan bisnis selalu di hadapkan berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap permasalahan akan berdampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Perekonomian yang kompleks dan persaingan antar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara bagi masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) DALAM DU PONT SYSTEM YANG DI MODIFIKASI DAN RESIDUAL INCOME (RI) UNTUK MENILAI PRESTASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Ades Waters Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman yang mengambil topik mengenai literasi keuangan antara lain penelitian : 2.1.1

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.

Dan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto

BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto (2007: 410) merupakan studi yang

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.SAMPOERNA AGRO,Tbk Ulil Irbati Ulil_irbati@yahoo.com Imam Hidayat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research

Lebih terperinci

Evi Ziadatul Nikmah Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Evi Ziadatul Nikmah Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang Terdaftar Pada BEI Periode 2010 ) Evi Ziadatul Nikmah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI Stefany Hindryanto stefanyhindryanto@yahoo.com Endang Dwi Retnani Kontributor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Sebelum membahas dan menganalisis apa yang menjadi pokok permasalahan, terlebih dahulu akan dikemukakan teori dari buku literatur yang

Lebih terperinci