PADA ORANG DEWASA (1)
|
|
- Irwan Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEGANASAN HEMATOLOGI PADA ORANG DEWASA (1) Dairion Gatot,Soegiarto Gani,Savita Handayani Divisi Hematologi & Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RS H.Adam Malik Medan 2008
2 LEKEMIA E
3 PENDAHULUAN U Tumor ganas = Kanker Tumor Solid = Kanker Padat Tumor non Solid = Kanker Cair
4 Hematopoiesis
5 Maturasi dan Diferensiasi Stem Sel Kelainan cytogenetic mulai pd semua tingkat stem cell
6 Stages of Maturation/Differentiation Li ineages Lymphoi id Myeloid cells are defined d by lineage and stage of maturation/differentiation ti ti ti regulated by signaling pathways and transcription factors role of proliferation cell identity may be determined using morphology, immunophenotyping and molecular/genetic studies
7 Leukemia Stages of Maturation/Differentiation ALL CLL Lymph oid Myeloid AML CML
8 KEGANASAN HEMATOLOGI OG Muncul dari single sel, sumsum tulang, thymus atau sistem limfoid perifer. - Sel mutasi genetik transformasi maligna sel maligna. - membelah (mitosis) tidak terkendali (excessive) clone sel malignant. Dan atau resisten terhadap Apoptosis pp -Mutasi lanjut clone sel maligna subclone sel maligna (Atul Mechta-Victor Hoffbrand, Hematoloogi at a Glance)
9 Dasar Klasifikasi : KLASIFIKASI Berdasarkan karakter penyakit, keganasan hematologi dan limfoid dapat dibagi : 3 KARAKTER UTAMA : Aggressiveness: Acute versus Chronic Lineage: Lymphoid versus Myeloid Predominant Site of Involvement: Blood and Bone Marrow versus Tissue masukkan diagnosis dalam kombinasi diatas, maka akan didapat kerangka dasar klasifikasi keganasan hematologi.
10 Keganasan Hematologi LEKEMIA : Akut Mieloblastik Limfoblastik Kronik Mielositik itik Limfositik Plasma Cell Myeloma= Multiple Myeloma Limfoma Non Hodgkin Hodgkin (Hodgkin s Disease) Lain lain: Polisitemia vera Essential Thrombocytosis
11 LEKEMIA E AKUT Lekemia akut adalah keganasan klonal dari jaringan hemopoietik ditandai dengan proliferasi sel blast di dalam sstl dan gangguan produksi sel darah normal, menyebabkan anemia dan trombositopenia. Sel blast > 30 %.
12 Etiologi dan patogenesis: Faktor lingkungan: radiasi dosis tinggi, zat alkylating/obat sitotoksik lain(obat kanker) dan keterpaparan kronik dengan benzene Kelainan mieloproliferatif kronik. Dapat muncul pada penderita AIDS, sindroma Down dan Bloom atau anemia Fanconi. Kelainan genetik yi abnormalitas kromosom.
13 DIAGNOSIS LEKEMIA AKUT SIMPTOM SIGNS Fatigue,Malaise,Dyspnea Anemia,pallor Biru biru, Trombosit B.B petechia,ecchymosis,fundus Bone pain,abdominal pain hemorrhage Gejala neurologi Fever and infection Adenopathy Hepatosplenomegali Gum hypertrophy Skin infiltration
14 DIAGNOSIS S LEKEMIA AKUT DPL: Retikulosit Hitung jenis manual Bone Marrow Aspirasi Cytomorphology Cytogenetic (molecular genetics) Immunophenotyping Histologi/Biopsi KimiaDarah:elektrolit,creatinin, uric acid,ca,ldh Serologi Virus aptt, PT, Fibr.,D-Dimer SPEP pd MM atau Bcell malignancy Blood Bank HLA L.P. pd ALL CT Scan (Whole Body/mediastinum)
15 Klasifikasi FAB,Akut Leukemia
16 LEKEMIA MIELOBLASTIK AKUT
17 LEKEMIA MIELOBLASTIK AKUT AML merupakan lekemia akut yang terdapat 80 % pada dewasa, % pada anak-anak. AML adalah lekemia yang sering dijumpai pada neonatus. Jumlah sel-sel blas di perifer > 30 %.
18 Gambaran klinis: Karena anemia : pucat, lelah, lesu, palpitasi, dispnoe waktu bekerja. Karena trombositopenia: i ptekie, epistaxis, i perdarahan ginggiva, perdarahan conjunctiva, perdarahan yang memanjang karena luka kecil. Sering infeksi kulit. Anorexia Demam
19 Laboratorium: Selalu anemia dan trombositopenia. Setengah penderita jumlah lekosit < 5000/μl dan netrofil absolut (ANC) < 1000/μl. Mieloblas 3-95 %. Auer rods 1-10 %. Sstl mengandung sel-sel blas lekemia. Asam urat dan LDH.
20 Klasifikasi FAB,Akut Leukemia
21 Treatment of acute leukemia Phase 1: INDUCTION Mencapai complete remission Temporary (reversible) aplasia Phase 2 : POST REMISSION Maintain remission (dulu) maintenance therapy Intensive consolidation therapy Stem cell transplantation
22 Terapi: 1. Induksi remisi : Daunorubisin, sitosin arabinosid dan etoposid. 2. Konsolidasi : dengan kombinasi yang sama. 3. Pemeliharaan : sitosin dan 6-tioguanin (intermiten) 4. Intensifikasi lebih lanjut selama ± 1 tahun. 5. Transplantasi sumsum tulang. 6. Terapi suportif. 7. Profilaksis.
23 Criteria for Remission in Acute Myelogenous Leukemia Less than 5% myeloblasts in the bone marrow Restoration of normal hematopoieis Resolution of cytogenetic abnormalities Resolution of any evidence of extramedullary leukemia (granulocytic sarcomas) EBM Criteria for Remission in Acute Leukemia Hematologic Complete Response: BM Aspirasi : Normal cellularity dan < 5% Blast dari semua sel berinti Darah Tepi : Tanpa cell lekemia dan Lekosit > 3000/mm3 Granulosit > 1500/mm3 Trombosit > /mm3 Lain lain : tak ada tanda klinik lekemia LUMC
24 LEKEMIA LIMFOID AKUT
25 LEKEMIA LIMFOID AKUT Proliferasi limfoblas invasi sel-sel blas kejaringan / organ lain: SSP hati limpa kelenjar getah bening penekanan terhadap: eritropoiesis trombopoiesis
26 ADULT ALL ALL 5% dari semua leukemia 20% dari acute leukemia AGE INCIDENCE RATE 5,3 per /th usia <5 thn <1 per /th 000/th usia thn 2,3 per /th usia >80 thn
27 Ph chromosom + : t (9;22) bcr-abl protein 5% pada anak 30% pada dewasa
28 Gambaran Klinis: 90 % terdapat t pada anak-anak k < 14 thn. Anemia Netropenia Perdarahan Nyeri tulang Kel limfe > Hepatomegali Splenomegali Infiltrasi ke SSP : Sakit kepala, bisa sampai lumpuh.
29 Laboratorium: Lekositosis. Limfoblas > 30 %. Anemia. Granulositopenia / netropenia. Trombositopenia. Kelainan pembekuan darah.
30 Klasifikasi FAB,Akut Leukemia
31 THE MANAGEMENT OF ADULT ALL New Strategies: t Shortened and intensified induction therapy High dose consolidation with stem cell apheresis New modalities for stem cell transplantation, including allogeneic mini transplants Treatment adapted to minimal residual disease Most recently new causative treatment approaches, such as STI-571 ini Ph/BCR-ABL positive ALL
32 Terapi INDUCTION: CR 75-80%: V,A, P = 70% CR >80% : V, A, Cy, La, Ara-C HYPERCVAD : CR 91% (Hd.MTX) INTENSIVE ANTHRACYCLINE: CR 93% PEG L.A.+V,P,D = CR 93%
33 PROGNOSIS Anak: 90% CR 75% LTS Dewasa: 65-80% CR 30-40% LTS LTS = Long Time Survival
34 LEKEMIA MIELOSITIK KRONIK
35 LEKEMIA MIELOSITIK KRONIK Merupakan kelainan mieloproliferatif yang kronik dan klonal. Mencakup 20% dari semua lekemia. Sering mengenai umur pertengahan. 90% terdapat kromosom Philadelphia translokasi lengan panjang kromosom 22 ke kromosom 9.
36 Aru sudoyo Translokasi kromosom 9 dan 22 : Philadelphia chromosome
37 Chronic Myelocitic Leukemia (Leukemia Granulositik Kronik.)
38 Gambaran klinis. Semua usia (25-45) 5) tahun Terdapat fase kronik, akselerasi dan krisis blastik Gejala;BB, keringat malam, gatal, sakit kepala, pandangan kabur dan hiperviskositas (leuko.>250 ribu/ml) Splenomegali Kadangkala terjadi priapismus, oleh karena leukostasis.
39 Laboratorium : Leukositosis > 70 ribu/ml, terutama netrofil dan terdapat metamielosit, mielosit. Basophilia Dapat disertai peninggian eritrosit dan trombosit. Score leukosit alkali fosfatase(lap) rendah, disertai peningkatan kadar B12 serum Asam urat meningkat Sitogenetik, terdapat Philadelphia kromosom.
40 Gambaran diagnostik: 1. Lekositosis, selalu > /ml 2. Spektrum sel mieloid lengkap terlihat pd darah tepi. 3. Kromosom Philadelphia. 4. Sumsum tulang hiperseluler terutama granulopoietik. 5. Anemia normokrom normositik. 6. Hitung trombosit dapat meningkat, normal atau menurun.
41 Diferensial diagnosis
42 Perjalanan penyakit. 1. Fase kronik (bbrp bulan 10 tahun, rata rata 3-4 thn) 2. Akselerasi (lekosit meningkat dengan cepat, relative resisten dengan pengobatan) 3. Krisis blastik (blas >30%, dapat seri limfoid atau mieloid).
43 Fase kronik
44 Fase akselerasi.
45 Definisi akselerasi Panas B.B B turun tanpa sebab Splenomegali yg sulit dikendalikan Progressive pancytopenia Progressive leukocytosis yg cepat Kenaikan a blast (>10%) in blood or bone marrow Lebih dari 20% blast + promyelocyte in blood or bone marrow Basofilia (>20%) Additional chromosomal abnomalities (e.g. iso 17, +8, 2 e t (9;22)) Resistent with standard cytostatics
46 Terapi.fase kronik Myleran Hydroxyurea Alfa interferon Imatinib (anti bcr-abl) (dapat digunakan pada semua fase) Transplantasi sumsum tulang. Prevensi hiperuricacidemia allupurinol. Pada krisis blastik sesuai dengan terapi leukemia akut.
47 LEKEMIA LIMFOSITIK KRONIK (small lymphocytic leukemia) Limphoproliferative i clone sel B Lymphocyte (kecil) terakumulasi di perifer, sumsum tulang, KGB dan terkadang spleen. Umumnya pada usia tua,55-60 thn, jarang <40 th. Laki-laki > wanita, 1,5-2 kali lipat. Etiology : Penyebab tidak diketahui pasti, dihubungkan dgn insektisida. Delesi Trisomy chromosome 12,a13q qjuga 11q. Mutasi atau delesi oncogen apoptosis tidak berfungsi
48 Gambaran klinik CLL: Stadium A, B atau C tergantung klinis dan laboratorium Stadium A, sering a-simptomatik atau terdiagnosa pada pemeriksaan darah rutin Limfadenopati iumumnya simetris, i tidak nyeri idan bergerombol b Keringat malam, BB & gejala kegagalan sumsum tulang. Splenomegali sedang, hipogamaglobulinemia dan penurunan cell mediated immunity gampang infeksi bakteri dan virus.
49 Laboratorium Lymphocyte y meningkat > 5000/ml,umumnya : ribu/ml, jenis sel B, positive pada CD19,CD22 dan CD 5. Terdapat monoklonal IgM pada permukaan sel (pada pemeriksaan hanya terdapat rantai kappa atau rantai lamda saja) Serum immunoglobulin menurun Anemia dan trombositopenia, karena depressi sumsum tulang atau karena adanya auto antibodi atau gabungan keduanya
50 Staging menurut system Binet
51 Staging menurut Rai
52 Perjalanan penyakit dan prognosis Penyakit ditemukan pada fase awal stasioner. saso e. Progresi akan ditemukan pada fase lanjut Beberapa penderita tidak memerlukan terapi bertahun tahun. Pada fase agresiv transformasi menjadi large limfosit, disebut Syndrome Richter (terminal case) Perjalanan penyakit berhubungan dengan asal sel; post germinal center (baik) )pre germinal center (buruk).
53 Terapi. Stadium A: observasi atau simptomatik Chlorambucil u/menurunkan lymphocyte dan mengurangi pembesaran KGB/limpa Corticosteroid u/ mengurangi bone marrow failure akibat infiltrasi lymphocyte serta mengobati anemia hemolitik auto imun /trombositopenia autoimun. Pada penyakit agresive: Purine analog(fludarabine), single / kombinasi. CHOP Spleenektomi bila limpa terlalu besar dan mengganggu. Terapi suportif selalu diperlukan.
54
MYELOPROLIFERATIVE DISEASE
MYELOPROLIFERATIVE DISEASE Dairion Gatot,Soegiarto Gani,Savita Handayani Divisi Hematologi & Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RS H.Adam Malik Medan 2008 Penyakit Mieloproliferatif Suatu
Lebih terperinciKEGANASAN HEMATOLOGI PADA ORANG DEWASA
KEGANASAN HEMATOLOGI PADA ORANG DEWASA Penyakit Mieloproliferatif Suatu penyakit kronik, akibat proliferasi clone sel sumsum tulang,sehingga peningkatan produksi satu atau lebih seri hematopoisis. Terdiri
Lebih terperinciLEUKEMIA. - pendesakan kegagalan sumsum tulang - infiltrasi ke jaringan lain
LEUKEMIA Keganasan sistem hemopoietik: transformasi maligna suatu progenitor/prekursor sel darah klon sel ganas proliferasi patologis (abnormal) & tidak terkendali menyebabkan: - pendesakan kegagalan sumsum
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciPola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Kemas Ya kub Rahadiyanto 1, Phey Liana 1, Baity Indriani 1 1. Bagian Patologi Klinik, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Chronic Myelogenous Leukemia (CML) merupakan suatu. keganasan hematologi yang berupa kelainan klonal dari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Chronic Myelogenous Leukemia (CML) merupakan suatu keganasan hematologi yang berupa kelainan klonal dari sel hematopoietik, dan mempunyai karakteristik jumlah leukosit
Lebih terperinciBAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi
BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodonsium yang menutupi gigi dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paling sering
Lebih terperinciLEUKEMIA KRONIK A. Pendahuluan
LEUKEMIA KRONIK A. Pendahuluan Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah. Leukimia merupakan penyakit kegananasan sel darah yang
Lebih terperinciLEUKEMIA. Disusun Oleh: DIAN SHEILA APRILIA HANAN MEI FATMAWATI
LEUKEMIA Disusun Oleh: DIAN SHEILA APRILIA HANAN MEI FATMAWATI Anatomi dan Fisiologi Fungsi darah SEL DARAH darah adalah jaringan ikat bentuk cair volume darah manusia sekitar 7% - 10% berat badan normal
Lebih terperinciPERAN SITOGENETIK PADA KEGANASAN DARAH. Ninik Sukartini Dept. Patologi Klinik FKUI / RSCM
PERAN SITOGENETIK PADA KEGANASAN DARAH Ninik Sukartini Dept. Patologi Klinik FKUI / RSCM Yang dibicarakan... Sitogenetika dasar Kromosom Terminologi Prinsip pemeriksaan Kelainan jumlah dan struktur Peran
Lebih terperinciPola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS. Dr. Pirngadi Medan
Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUSU/RS. Dr. Pirngadi Medan Zairul Arifin Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Abstrak Telah dilakukan suatu penelitian
Lebih terperinciKejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Sri Ari Isnaini 1,2, Maria Tuntun 3 1 Program Studi Diploma IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciMANIFESTASI KLINIS DAN GAMBARAN LABORATORIK LEUKEMIA MIELOID RONIK DI RSUP DR. KARIADI Periode 1 Januari Maret 2007 ARTIKEL
1 MANIFESTASI KLINIS DAN GAMBARAN LABORATORIK LEUKEMIA MIELOID RONIK DI RSUP DR. KARIADI Periode 1 Januari 2005-31 Maret 2007 ARTIKEL Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan
Lebih terperinciPatogenesis. Sel MM berinteraksi dengan sel stroma sumsum tulang dan protein matriks ekstraselular. Adhesion-mediated signaling & produksi sitokin
Patogenesis Sel MM berinteraksi dengan sel stroma sumsum tulang dan protein matriks ekstraselular Adhesion-mediated signaling & produksi sitokin Cytokine-mediated signaling pertumbuhan dan ketahanan sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya sel myeloid (Perrotti et al., 2010). Di Asia,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Chronic myelogenous leukemia (CML) merupakan keganasan hematologi yang ditandai dengan meningkatnya sel myeloid (Perrotti et al., 2010). Di Asia, CML merupakan keganasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perifer dan hiperplasia mieloid di sumsum tulang. Leukemia granulositik kronik juga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leukemia Granulositik Kronik (LGK) adalah penyakit keganasan klonal sel induk hemopoetik yang menyebabkan peningkatan sel mieloid, eritroid, trombosit di darah perifer
Lebih terperinciKanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54
Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leukemia atau lebih dikenal kanker darah atau sumsum tulang merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal tidak terkontrol (sel neoplasma) yang berasal dari mutasi sel normal.
Lebih terperinci: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar
Nama : Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826 200212 1 002 Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoietik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoietik yang mengalami transformasi dan ganas, menyebabkan supresi dan
Lebih terperinciPenyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN
Penyakit Leukimia TUGAS 1 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah Editor : LUPIYANAH G1C015041 D4 ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciEditor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.
Editor : Yayan Akhyar Israr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 0 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik
Lebih terperinciCHRONIC MYELOID LEUKEMIA DIAGNOSIS AND TREATMENT
CHRONIC MYELOID LEUKEMIA DIAGNOSIS AND TREATMENT NAMA : Dewa Gde Windu Sanjaya NIM : 0902005130 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2010 1 KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam saya sampaikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai 30%-40% dari seluruh keganasan. Insidens leukemia mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun (Permono,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Leukemia 1. Definisi Leukemia Leukemia dijelaskan oleh Vircochow sebagai darah putih, yang merupakan penyakit neoplastik dimana ditandai dengan adanya diferensiasi dan poliferasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan jenis penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leukemia Mieloid Akut (LMA) adalah salah satu kanker darah yang ditandai dengan transformasi ganas dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid. Bila
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Leukemia Istilah leukemia pertama kali dijelaskan oleh Virchow sebagai darah putih pada tahun 1874, adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e
BAB I PENDAHULUAN Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki,
Lebih terperinciRESPON HEMATOLOGI PASIEN LEUKEMIA MIELOID KRONIK YANG MENDAPAT PENGOBATAN TYROSINE KINASE INHIBITOR SELAMA SETAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR
RESPON HEMATOLOGI PASIEN LEUKEMIA MIELOID KRONIK YANG MENDAPAT PENGOBATAN TYROSINE KINASE INHIBITOR SELAMA SETAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR I Made Bagus Ambara Putra 1, Renny A Rena 2, Ketut Suega 2 1
Lebih terperinciBAB III LEUKEMIA. Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah.
BAB III LEUKEMIA Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah. Klasifikasi Leukemia: Penggolongan utrama dibagi menjadi empat tipe
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fornalin: 2.1.1 Formaldehida Formaldehida (CH2O) adalah derivasi aldehida yang mempunyai bau yang menyengat. Zat kimiawi ini mempunyai kecenderungan untuk berpolimerisasi di
Lebih terperinciKelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik
Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Kelainan darah pada lupus Komponen darah Kelainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Leukimia Leukemia adalah golongan penyakit yang ditandai dengan penimbunan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang. Sel abnormal ini dapat menyebabkan kegagalan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum HIV/AIDS HIV merupakan virus yang menyebabkan infeksi HIV (AIDSinfo, 2012). HIV termasuk famili Retroviridae dan memiliki genome single stranded RNA. Sejauh ini
Lebih terperincileukemia Kanker darah
leukemia Kanker darah Pendahuluan leukemia,asal kata dari bahasa yunani leukos-putih,haima-darah. leukemia terjadi ketika sel darah bersifat kanker yakni membelah tak terkontrol dan menggangu pembelahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Polisitemia Vera (PV) adalah salah satu jenis keganasan mieloproliferatif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polisitemia Vera (PV) adalah salah satu jenis mieloproliferatif. Pada penderita PV, terdapat produksi berlebih sel-sel darah akibat hipersensitifitas proses hematopoesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia hemolitik otoimun (autoimmune hemolytic anemia /AIHA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Anemia hemolitik otoimun (autoimmune hemolytic anemia /AIHA) merupakan salah satu penyakit otoimun di bagian hematologi. AIHA tergolong penyakit yang jarang, akan
Lebih terperinciGambaran Laboratorium Leukemia Kronik di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang
141 Artikel Penelitian Gambaran Laboratorium Leukemia Kronik di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Muthia Rendra, Rismawati Yaswir, Akmal M. Hanif. Abstrak Leukemia merupakan penyakit keganasan
Lebih terperinciABSTRAK PENATALAKSANAAN LIMFOMA NON HODGKIN S DENGAN STEM CELL. Aldo Yustianto M. Pembimbing : Freddy Tumewu A., dr., M.S.
ABSTRAK PENATALAKSANAAN LIMFOMA NON HODGKIN S DENGAN STEM CELL Aldo Yustianto M. Pembimbing : Freddy Tumewu A., dr., M.S. Limfoma non Hodgkin s adalah kanker pada jaringan limfoid yang merupakan bagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga pada bulan Desember 2012 - Februari 2013. Jumlah sampel yang diambil
Lebih terperinciLAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5. OLEH: Kelompok Tutorial XVII
LAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5 OLEH: Kelompok Tutorial XVII Fasilitator : dr.rifkind Malik FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2012/2013 Trigger 5 : Bukan karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA) merupakan salah satu penyakit di bidang hematologi yang terjadi akibat reaksi autoimun. AIHA termasuk
Lebih terperinciKelainan darah pada lupus eritematosus sistemik
Kelainan darah pada lupus eritematosus sistemik Amaylia Oehadian Sub Bagian Hematologi Onkologi Medik Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA RAWAT INAP DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh : IWAN SIMAMORA NIM
KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA RAWAT INAP DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2004-2007 Oleh : IWAN SIMAMORA NIM 041000098 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 KARAKTERISTIK
Lebih terperinciProfil Pasien Leukemia Anak di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Tahun
Profil Pasien Leukemia Anak di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Tahun 2-24 Fridayenti, Huriatul Masdar 2, Sherly Asriani ABSTRACT Leukemia is a malignancy of hematologic disease characterized by
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan adanya kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal dan gangguan metabolisme karbohidrat,
Lebih terperinciBAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI
1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit & Moss, 2005). Leukemia merupakan
Lebih terperinciANALISIS KADAR KREATININ PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI PUSAT KANKER ANAK ESTELLA BLU RSUP PROF DR RD KANDOU
ANALISIS KADAR KREATININ PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI PUSAT KANKER ANAK ESTELLA BLU RSUP PROF DR RD KANDOU 1 Fajrul Falakh Tamsil 2 Max F.J Mantik 2 Adrian Umboh 1 Kandidat Skripsi Fakultas
Lebih terperinciImunisasi: Apa dan Mengapa?
Imunisasi: Apa dan Mengapa? dr. Nurcholid Umam K, M.Sc, Sp.A Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Jogjakarta Penyebab kematian pada anak di seluruh dunia Campak
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CML (CHRONIC MYELOID LEUKIMIA) DIRUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CML (CHRONIC MYELOID LEUKIMIA) DIRUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Ners (PPN) Stase Keperawatan
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik subyek penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata usia sampel penelitian 47,2 tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian
Lebih terperinciSILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN
SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Hematologi Bobot : 4 SKS Semester : II Standar Kompetensi : etiologi, patogenesis dan
Lebih terperinciPREPARASI SPESIMEN UNTUK DIAGNOSIS LIMFOMA
PREPARASI SPESIMEN UNTUK DIAGNOSIS LIMFOMA NUNGKI ANGGOROWATI DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FKKMK UGM NEOPLASMA HEMATOLIMFOID LEUKEMIA TUMOR SUMSUM TULANG, MEMPENGARUHI DARAH TEPI LIMFOMA TUMOR LIMFOID EXTRAMEDULLAR
Lebih terperinciMengenal Penyakit Kelainan Darah
Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.
Lebih terperinciKorelasi Mutasi JAK2 V617F dengan Keparahan Klinis pada Pasien Neoplasma Myeloproliferatif yang Memiliki Kromosom Philadelphia Negatif
LAPORAN AKHIR PENELITIAN Korelasi Mutasi JAK2 V617F dengan Keparahan Klinis pada Pasien Neoplasma Myeloproliferatif yang Memiliki Kromosom Philadelphia Negatif Penyusun Laporan : 1. dr. Santosa, SpPD 2.
Lebih terperinciBerdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciCATATAN SINGKAT IMUNOLOGI
CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI rina_susilowati@ugm.ac.id Apakah imunologi itu? Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imun. Sistem imun dipunyai oleh berbagai organisme, namun pada tulisan ini sistem
Lebih terperinciBAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). 10,11 Virus ini akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leukemia Akut Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi adanya sel-sel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah 1. Pengertian umum darah Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup, mulai dari binatang primitif sampai manusia. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu berada dalam
Lebih terperinciAnemia Hemolitik. Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK
Anemia Hemolitik Haryson Tondy Winoto,dr,Msi.Med.,Sp.A Bag. IKA UWK Anemia hemolitik didefinisikan : kerusakan sel eritrosit yang lebih awal.bila tingkat kerusakan lebih cepat dan kapasitas sumsum tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker kolorektal merupakan keganasan pada usus besar dan rektum. Gangguan replikasi DNA di dalam sel-sel usus yang diakibatkan oleh inflamasi kronik dapat meningkatkan
Lebih terperinciDefinisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.
Mesothelioma Pendahuluan Mesothelioma berhubungan erat dengan paparan asbes. Mesothelioma merupakan kasus yang jarang. Individu yg mempunyai riwayat paparan dengan asbes mempunyai resiko lebih besar menderita
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciTETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA
IMUNODEFISIENSI PRIMER TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA 1 IMUNODEFISIENSI PRIMER Imunodefisiensi primer Tetap sehat! Panduan untuk pasien dan
Lebih terperincidr. Agustyas Tjiptaningrum, SpPK
dr. Agustyas Tjiptaningrum, SpPK TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan laboratorium pada infeksi bertujuan: 1. Menegakkan diagnosis penyakit 2. Dasar pengobatan penyakit 3. Pemantauan perjalanan
Lebih terperinciABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA AKUT (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT) YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN
ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA AKUT (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT) YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014-2015 Minimnya data atau informasi mengenai studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Cancer Society (2014), Leukemia adalah jenis kanker yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut American Cancer Society (2014), Leukemia adalah jenis kanker yang berasal dari sel punca. Secara garis besar leukemia dibagi berdasarkan penyakit(klinis) dan
Lebih terperinciABSTRAK PERAN ERITROPOIETIN TERHADAP ANEMIA ( STUDI PUSTAKA)
ABSTRAK PERAN ERITROPOIETIN TERHADAP ANEMIA ( STUDI PUSTAKA) Hana Setiawati Dhanisworo, 2006 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr. Pembimbing II : Surjadi Kurniawan, dr., M. Kes Gejala anemia merupakan komplikasi
Lebih terperinciHEMATOLOGI KLINIK ANJING PENDERITA DIROFILARIASIS. Menurut Atkins (2005), anjing penderita penyakit cacing jantung
16 HEMATOLOGI KLINIK ANJING PENDERITA DIROFILARIASIS Menurut Atkins (2005), anjing penderita penyakit cacing jantung memiliki kelainan hematologi pada tingkat ringan berupa anemia, neutrofilia, eosinofilia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan infeksi bakteri sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dijumpai di berbagai negara berkembang terutama di daerah tropis
Lebih terperinciAnemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya
Anemia Megaloblastik Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik : anemia makrositik yang ditandai peningkatan ukuran sel darah merah yang
Lebih terperinciSEL SISTEM IMUN SPESIFIK
SEL SISTEM IMUN SPESIFIK Diana Holidah Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi Universitas Jember Components of the Immune System Nonspecific Specific Humoral Cellular Humoral Cellular complement,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Infeksi dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Infeksi dengue disebabkan oleh virus DEN 1,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sumsum tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leukemia 2.1.1 Definisi Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya
Lebih terperinciSISTEM IMUN. ORGAN LIMFATIK PRIMER. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER. LIMPA NODUS LIMFA TONSIL. SUMSUM TULANG BELAKANG KELENJAR TIMUS
SISTEM IMUN. ORGAN LIMFATIK PRIMER. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER. LIMPA NODUS LIMFA TONSIL. SUMSUM TULANG BELAKANG KELENJAR TIMUS Sistem Imun Organ limfatik primer Sumsum tulang belakang Kelenjar timus Organ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sel Cluster of differentiation 4 (CD4) adalah semacam sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh, Sel ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit infeksi. Pada tahun-tahun terakhir ini tampak adanya peningkatan kasus kanker disebabkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Leukemia Limfoblastik Akut Leukemia Limfoblastik Akut adalah salah satu jenis keganasan yang terjadi pada sel darah dimana terjadi proliferasi berlebihan dari sel darah putih.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Karsinoma serviks uteri merupakan masalah penting dalam onkologi ginekologi di Indonesia. Penyakit ini merupakan tumor ganas yang paling banyak dijumpai
Lebih terperinciCurriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan
Curriculum vitae Nama : AA G Sudewa Djelantik Tempat/tgl lahir : Karangasem/ 24 Juli 1944 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jln Natuna 9 Denpasar Bali Istri : Dewi Indrawati Anak : AAAyu Dewindra Djelantik
Lebih terperinciSITOSTATIKA. Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas.
SITOSTATIKA = ONKOLITICA (Yun. kytos= sel, stasis= terhenti ongkos= benjolan, lysis= melarutkan) Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas. Prinsipnya: penggunaan obat-obatan
Lebih terperinciSistem Imun. Organ limfatik primer. Organ limfatik sekunder. Limpa Nodus limfa Tonsil. Sumsum tulang belakang Kelenjar timus
Sistem Imun Organ limfatik primer Sumsum tulang belakang Kelenjar timus Organ limfatik sekunder Limpa Nodus limfa Tonsil SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA Fungsi Sistem Imun penangkal benda asing yang masuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) merupakan representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhage Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Lebih terperinciDivisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER ( D H F ( Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan DHF adalah suatu demam akut yang disebabkan oleh 4 serotipe dari virus Dengue PENYEBAB : Group : B. Arbovirus Sub group
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DBD (Demam Berdarah Dengue) DBD adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi
Lebih terperinciSISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)
SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) FUNGSI SISTEM IMUN: Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Definisi kanker Kanker adalah penyakit yang perkembangannya didorong oleh serangkaian perubahan genetik yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Kanker
Lebih terperinciAmaylia Oehadian, Pandji Irani Fianza, Trinugroho Heri Fadjari Rachmat Sumantri, Iman Supandiman
KARAKTERISTIK PENDERITA SINDROMA MIELODISPLASI DI SUB BAGIAN HEMATOLOGIONKOLOGI MEDIK BAGIAN PENYAKIT DALAM RS. HASAN SADIKIN BANDUNG SELAMA 5 TAHUN (1997 2001) Amaylia Oehadian, Pandji Irani Fianza, Trinugroho
Lebih terperinciReview Sistem Hematology
Nama : rp, S.Kp., MNS. NIP : 19720826 200212 1 002 Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Pengkajian Sistem Hematologi 1 Review Sistem Hematology Ikhsanuddin
Lebih terperinciLEUKEMIA KONGENITAL Lidya Utami*, Asnawi Yanto*, Tumpal Y Sihombing**, Nadia Dwi Insani*** PENDAHULUAN KASUS
LEUKEMIA KONGENITAL LAPORAN KASUS Lidya Utami*, Asnawi Yanto*, Tumpal Y Sihombing**, Nadia Dwi Insani*** *KSM Patologi Klinik RSUP Fatmawati *KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Fatmawati PENDAHULUAN Leukemia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hematologi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada umumnya, darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu: (1) 55% adalah sel plasma, cairan matriks ekstraselular yang mengandung zat-zat terlarut, dan (2) 45%
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Thalassemia Thalassemia merupakan kelainan genetik dimana terjadi mutasi di dalam atau di dekat gen globin yang ditandai dengan tidak ada atau berkurangnya sintesis rantai globin.
Lebih terperinciDarah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit
Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit Plasma (40%-50%) Lekosit Eritrosit sebelum sesudah sentrifusi Eritrosit Fungsi
Lebih terperinci