Pengaruh Need for Uniqueness terhadap Purchase Intention antara Merek Swedia dan Merek Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Need for Uniqueness terhadap Purchase Intention antara Merek Swedia dan Merek Indonesia"

Transkripsi

1 Pengaruh Need for Uniqueness terhadap Purchase Intention antara Merek Swedia dan Merek Indonesia Reisa Rizky Pradipta dan Dwi Widiastri Departemen Manajemen Universitas Indonesia Abstrak Penelitian ini meneliti pengaruh dari karakteristik individual (need for uniqueness dan attitudes toward swedish product) dan variabel brand-specific (perceived quality dan emotional value) terhadap minat beli antara merek luar negeri (H&M) dengan merek dalam negeri (Cotton Ink). Ada 212 konsumen perempuan yang berpartisipasi dalam survey penelitian ini. Dengan metode Structural Equation Modelling (SEM), hasil penelitian ini menunjukan bahwa need for uniqueness dari konsumen perempuan Indonesia tidak berpengaruh positif terhadap attitudes toward swedish products baik untuk merek H&M maupun Cotton Ink. Attitudes toward swedish products berpengaruh positif terhadap perceived quality dan emotional value untuk merek H&M sedangkan, pada merek Cotton Ink, attitudes toward swedish products berpengaruh negatif terhadap perceived quality dan emotional value. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan perceived quality dan emotional value berpengaruh positif baik untuk merek H&M dan merek Cotton Ink. Kata Kunci : Emotional value; need for uniqueness; perceived quality; purchase intention Impacts of Need for Uniqueness towards Purchase Intention between Swedish Brand and Indonesian Brand Abstract This research aims to study the impacts of individual characteristic (need for uniqueness and attitudes toward swedish product) and brand-specific variables (perceived quality and emotional value) on purchase intention between swedish and domestic brand. There are 212 Indonesian women consumers that participated in this survey. By using Structural Equation Modelling, this research shows that need for uniqueness of respondents is not positively related to attitudes toward swedish products both for H&M and Cotton Ink. Moreover, attitudes toward swedish products is positively related to perceived quality and emotional value for H&M, but for Cotton Ink, attitudes toward swedish products is negatively related to perceived quality and emotional value. Besides that, perceived quality and emotional value are positively related to purchase intention both for H&M and Cotton Ink. Key words : need for uniqueness, perceived quality, emotional value, and purchase intention

2 1. Pendahuluan Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki perekonomian yang baik dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan Indonesia dalam mencapai pendapatan per kapita sebesar US$ 3000 pada tahun 2011 lalu (Nielsen.com, 2012). Adanya kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia salah satunya didukung adanya kondisi demografi Indonesia saat ini. Kondisi demografi yang mendukung seperti tingginya total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sekitar di tahun 2014 dan tingginya jumlah penduduk di usia kerja sebesar di tahun Dengan kata lain, Indonesia yang memiliki populasi ke-4 terbesar di dunia dan jumlah penduduk dengan usia kerja yang tinggi, menjadikan Indonesia sebagai pasar domestik yang besar dan menarik di mata dunia. Selain itu, jika mengacu kepada batasan yang ditentukan Asian Development Bank (ADB) yaitu suatu individu dikategorikan sebagai kelas menengah jika memiliki pengeluaran sebesar US$ 2 20 per hari, Indonesia memiliki kelas menengah yang berjumlah sekitar 134 juta jiwa (sosbud.kompasiana.com, 2012). Tidak hanya itu, kebanyakan dari kelas menengah tersebut tinggal di daerah perkotaan dan mengadopsi gaya hidup modern. Adanya kelas menengah yang sedang tumbuh menunjukkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang sedang mengalami peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan secara tidak langsung akan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk seperti pakaian dan alat elektronik karena adanya peningkatan daya beli konsumen. Berdasarkan data dari kemenperin.go.id, industri pakaian di Indonesia menunjukkan tren meningkat dari tahun 2006 hingga tahun Hal ini bisa dilihat dari nilai produksi dan nilai output dari industri pakaian. Tidak hanya itu, industri tekstil di Indonesia adalah industri ketiga terbesar dalam ekspor ke luar negeri dan industri kelima terbesar dalam impor dari luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa industri pakaian di Indonesia semakin berkembang sehingga menarik perhatian perusahaan apparel luar negeri untuk ikut meraup keuntungan dari besarnya pasar domestik Indonesia. Dengan adanya serbuan merek pakaian non-domestik yang masuk ke Indonesia, merek domestk pun harus bertahan menghadapi serbuan merek pakaian asal luar negeri ini. Mengetahui adanya jumlah masyarakat Indonesia kelas menengah dengan daya beli yang meningkat semakin banyak, Hennes & Mauritz (H&M), merek pakaian retail asal Swedia,

3 melakukan ekspansi di Indonesia dan membuka toko pertamanya pada bulan Oktober 2013 (thejakartaglobe.com, 2013). Hennes & Mauritz yang sudah memiliki 1500 outlets di 28 negara melihat adanya pertumbuhan penjualan di industri pakaian di Indonesia yang meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (innovationleaders.org, 2013). Selain itu, selama ini banyak masyarakat Indonesia harus pergi ke negara tetangga seperti Singapore dan Malaysia untuk mendapatkan produk Hennes & Mauritz (thejakartaglobe.com, 2013). Oleh karena itu, Hennes & Mauritz memutuskan untuk membuka toko di Indonesia. Tidak hanya Hennes & Mauritz yang menarik tetapi juga ada merek domestik yang didirikan pada akhir tahun 2008 yaitu Cotton Ink (cottonink-shop.com, 2013). Cotton Ink termasuk salah satu merek pakaian domestik yang sukses jika dilihat berdasarkan perkembangannya yang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, Cotton Ink juga mendapatkan penghargaan The Best Innovative Local Brand di ajang Cleo Fashion Award pada Jakarta Fashion Week 2010 dan penghargaan Most Favorite Brand di Brightspot Market pada tahun 2010 (jakartafashionweek.co.id, 2010). Tidak hanya itu, saat Cotton Ink beranjak memasuki umur ketiga, Cotton Ink membuka toko perdananya di ex Plaza, Jakarta Pusat (detik.com, 2013). Hal-hal tersebut yang mendorong peneliti untuk memilih Cotton Ink sebagai merek domestik yang akan diujikan. Oleh karena itu, dengan adanya daya beli masyarakat Indonesia yang meningkat dan merek non-domestik yang ingin mengeruk keuntungan dari pasar domestik Indonesia serta merek domestik yang semakin berkembang pesat, maka penelitian ini ada untuk meneliti keinginan konsumen dalam membeli produk antara merek non-domestik dibandingkan dengan merek domestic. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh hal-hal tersebut terhadap purchase intention konsumen Indonesia terhadap produk swedish brand (merek swedia). Berikut adalah rumusan permasalahan dari penelitian ini : 1. Bagaimana pengaruh need for uniqueness dari konsumen Indonesia terhadap attitudes toward swedish products? 2. Bagaimana pengaruh attitudes toward swedish products terhadap perceived quality dan emotional value akan swedish brand dan domestic brand? 3. Bagaimana pengaruh perceived quality dan emotional value akan swedish brand dan domestic brand terhadap purchase intention akan swedish brand dan domestic brand?

4 Dari rumusan permasalahan yang ada, tujuan penelitian muncul untuk memjawab hal-hal tersebut. 2. Tinjauan Teoritis 2.1. Need For Uniqueness Definisi dari need for uniqueness adalah kebutuhan untuk memisahkan identitas atau kebutuhan untuk mencerminkan ciri khas dari masing-masing individu itu sendiri agar terlihat berbeda dengan orang lain (Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn-Kyung Kim, 2008) 2.2. Attitudes toward non-domestic products Definisi dari attitudes toward non-domestic product adalah sikap konsumen terhadap produk-produk asal luar negeri jika ditawarkan bersama dengan produk asal lokal dengan jenis yang sama sehingga akan terjadi perubahan sikap dan cara pandang konsumen terhadap produk lokal (Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn-Kyung Kin, 2008) 2.3. Perceived Quality Definisi dari perceived quality adalah pandangan konsumen terhadap kualitas produk yang akan mereka beli. Konsumen akan melihat ketahanan dari kualitas tersebut dan juga melihat apakah kualitas produk tersebut dapat diandalkan dilihat dari pengalaman konsumen lain yang memakainya (Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn- Kyung Kin, 2008) 2.4. Emotional Value Definisi dari emotional value adalah manfaat yang berasal dari perasaan atau afektif (kenikmatan atau kesenangan) yang memberikan status tersendiri atau perasaan tersendiri bagi yang memakai produk tersebut (Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn- Kyung Kin, 2008)

5 2.5. Purchase Intention Definisi dari purchase intention adalah suatu sikap atau tingkah laku dari konsumen mengenai pembelian di masa mendatang yang berdasarkan pengalaman pembelian di masa lalu apakah kualitas yang dibutuhkan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen (Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn-Kyung Kin, 2008) 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif karena penelitian ini menggambarkan fenomena dan menguji hubungan dari variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan single cross-sectional research design atau dengan menyebarkan kuesioner terstruktur kepada konsumen hanya sekali. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada target responden yang mengetahui merek H&M dan Cotton Ink. Responden dari penelitian ini adalah wanita yang berumur di atas 17 tahun, berdomisili di Indonesia dan mengetahui baik merek H&M maupun merek Cotton Ink. Data diolah dengan menggunakan software SPSS 13.0 untuk analisis pre-test dan menggunakan software LISREL 8.5 dengan teknik statistik Structural Eqution Modelling (SEM). Kuesioner bersifat self-administered questionnaire, yaitu kuesioner akan diisi sendiri oleh responden. Metode sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dan teknik non-probability sampling yang digunakan adalah dengan teknik convenience sampling approach 3.1. Model penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Archana Kumar, Hyun-Joo Lee, Youn-Kyung Kim yang berjudul Indian Consumers Purchase Intention Toward a United States versus Local Brand, Journal of Business Research, vol 62 (2009) pp Kumar, Lee, dan Kim meneliti mengenai sikap perilaku dari konsumen India terhadap swedish brand dan domestic brand.

6 Gambar 1. Model Penelitian Diadaptasi dari : Kumar, Lee, Kim. (2009). Indian consumers purchase intention toward a United States versus local brand. Journal of Business Research Hipotesis Penelitian ini adalah : 1. H1: Need For Uniqueness berpengaruh positif dengan Attitudes towards swedish products 2. H2a: Attitudes toward swedish products berpengaruh positif terhadap perceived quality akan swedish brand H2b: Attitudes toward swedish products berpengaruh negatif dengan perceived quality akan domestic brand 3. H3a: Attitudes towards Swedish products berpengaruh positif terhadap emotional value akan swedish brand H3b: Attitudes towards Swedish products berpengaruh negatif terhadap emotional value akan domestic brand 4. H4a: Perceived quality akan swedish brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan swedish brand H4b: Perceived quality akan domestic brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan domestic brand 5. H5a: Emotional value akan swedish brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan swedish brand H5b: Emotional value akan domestic brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan domestic brand

7 4. Hasil Penelitian 4.1. Hasil Penelitian H&M Tabel 1 T-value Hasil Penelitian H&M No Path Nilai-t Kesimpulan 1 Need for Uniqueness à Attitudes Toward Non-domestic Products 0.37 Tidak Signifikan 2 Attitudes Toward Non-domestic Products à Perceived Quality 6.34 Signifikan 3 Attitudes Toward Non-domestic Products à Emotional Value 4.51 Signifikan 4 Perceived Quality à Purchase Intention 3,73 Signifikan 5 Emotional Value à Purchase Intention 4,52 Signifkan Berdasarkan tabel diatas, pada hasil penelitian dengan objek penelitian H&M, ada empat hubungan yang signifikan antar variabel, sementara satu hubungan antar variabel lainnya tidak signifikan. Variabel need for uniqueness tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap attitudes toward non-domestic products karena memiliki nilai < 1,645 yaitu Variabel laten attitudes toward swedish products memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel perceived quality dengan nilai sebesar Begitu juga dengan, variabel attitudes toward nondomestic products yang memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel emotional value dengan nilai-t sebesar 4,51. Perceived quality memberikan pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention dengan nilai-t sebesar 3,73. Begitu pula dengan variabel emotional value yang memberikan pengaruh signifikan terhadap purchase intention dengan nilai-t sebesar 4, Hasil Penelitian Cotton Ink Tabel 2. T Value Hasil Penelitian Cotton Ink No Path Nilai-t Kesimpulan 1 Need for Uniqueness à Attitudes Toward Non-domestic Products 2 Attitudes Toward Non-domestic Products à Perceived Quality 3 Attitudes Toward Non-domestic Products à Emotional Value 0,53 Tidak Signifikan 6,33 Tidak Signifikan 4,31 Tidak Signifikan

8 Tabel 2. T Value Hasil Penelitian Cotton Ink 4 Perceived Quality à Purchase Intention 5 Emotional Value à Purchase Intention 3,90 Signifikan 4,41 Signifkan Berdasarkan tabel diatas, pada hasil penelitian dengan objek penelitian Cotton Ink, ada dua hubungan yang signifikan antar variabel, sementara ada tiga hubungan antar variabel lainnya tidak signifikan. Variabel need for uniqueness tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap attitudes toward non-domestic products karena memiliki nilai > 1,645 yaitu 0,53. Variabel laten attitudes toward non-domestic products tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel perceived quality dengan nilai sebesar 6,33. Selain itu, variabel attitudes toward non-domestic products juga memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel emotional value dengan nilai-t sebesar 4,31. Perceived quality memberikan pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention dengan nilai-t sebesar 3,90. Begitu pula dengan variabel emotional value yang memberikan pengaruh signifikan terhadap purchase intention dengan nilai-t sebesar 4, Pembahasan 5.1 Need For Uniqueness à Attitudes Towards Non-domestic Products Berdasarkan hasil penelitian untuk hipotesis 1 diperoleh t-value sebesar 0,53 yang menunjukkan hasilnya tidak signifikan karena < 1,645 sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang diajukan tidak diterima. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India yang hasilnya adalah need for uniqueness memiliki pengaruh yang positif terhadap attitudes toward non-domestic product. Adanya perbedaan hasil pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya bisa disebabkan karena adanya perbedaan responden di penelitian ini (konsumen wanita Indonesia) dengan responden Kumar,Lee dan Kim (warga negara India) yang dimana berbeda dalam latar belakang kebudayaan. Hubungan positif antara need for uniqueness dari konsumen India dengan attitudes toward American products menunjukkan bahwa konsumen India dapat melihat merek asal Amerika dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa India untuk menjadi berbeda dengan orang lain. Sedangkan pada penelitian ini, need for uniqueness dari

9 konsumen Indonesia tidak terbukti berpengaruh positif terhadap attitudes toward Swedish product. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsumen Indonesia terutama wanita yang berumur diatas 17 tahun tidak melihat bahwa merek asal Swedia dapat memenuhi kebutuhan wanita Indonesia berumur diatas 17 tahun untuk berbeda dengan orang lain. Selain itu, rendahnya need for uniqueness bisa timbul karena adanya budaya collectivism di masyarakat Indonesia. Tingginya collectivisim di Indonesia menunjukkan bahwa di Indonesia, suatu individu diharapkan untuk sesuai dengan kondisi ideal dari kelompok masyarakat dimana mereka berasal. Berbeda dengan negara di penelitian sebelumnya, India memiliki skor rendah pada collectivism sehingga need for uniqueness dari konsumen India positif. 5.2 Attitudes toward Non-domestic Products à Perceived Quality & Emotional Value a. Attitudes towards Non-domestic Products à Perceived Quality H&M Berdasarkan output data yng ada, hipotesis 2a yang diajukan dapat diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki perilaku positif akan produk luar negeri juga akan mempunyai persepsi bahwa kualitas produk luar negeri bagus. Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa walaupun responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India) berbeda latar belakang kebudayaan, responden baik di penelitian ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa attitudes toward non-domestic products berpengaruh positif terhadap perceived quality akan produk dengan merek asal luar negeri, pada penelitian ini menggunakan merek asal Swedia dan penelitian sebelumnya menggunakan merek asal Amerika. Dengan kata lain, ketika seorang konsumen memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk dengan merek asal negara maju dari belahan bumi barat, persepsi kualitas akan produk tersebut akan positif. Oleh karena itu jika H&M ingin menginginkan konsumennya memiliki persepsi kualitas yang baik terhadap produk H&M, pihak H&M harus mempertahankan attitudes toward swedish products yang ada di wanita Indonesia yang berumur diatas 17 tahun.

10 b. Attitudes towards Non-domestic Products à Perceived Quality Cotton Ink Berdasarkan output data yang ada, hipotesis 2b yang diajukan tidak diterima. Hal ini berarti attitudes toward non-domestic products memiliki tidak berpengaruh terhadap perceived quality akan domestic brand. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India. Dengan hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa walaupun responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India) berbeda latar belakang kebudayaan, responden baik di penelitian ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa attitudes toward non-domestic products tidak berpengaruh positif terhadap perceived quality akan produk dengan merek asal luar negeri, yang pada penelitian ini menggunakan merek asal Swedia dan penelitian sebelumnya menggunakan merek asal Amerika. Dengan kata lain, ketika seorang konsumen memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk dengan merek asal negara maju dari belahan bumi barat, persepsi kualitas akan produk dalam negeri tidak terpengaruh akan sikap positif tersebut. Oleh karena itu jika Cotton Ink ingin menginginkan konsumennya memiliki persepsi kualitas yang baik terhadap produk Cotton Ink, pihak Cotton Ink tidak perlu memperhatikan pada sikap positif wanita Indonesia terhadap produk dengan merek asal luar negeri tetapi harus membangun attitudes toward domestic products ada di wanita Indonesia supaya positif dengan membangun perceived quality yang baik dan menunjukkan bahwa produk Cotton Ink tidak kalah dengan produk dengan merek asal luar negeri. c. Attitudes towards Non-domestic products à Emotional Value H&M Berdasarkan output data yang ada, hipotesis 3a yang diajukan dapat diterima. Hal ini berarti attitudes toward non-domestic products memiliki pengaruh yang positif terhadap emotional value akan swedish brand. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India. Dengan hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa walaupun responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India) berbeda latar belakang kebudayaan, responden baik di penelitian ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa attitudes toward non-domestic products berpengaruh

11 positif terhadap emotional value akan produk dengan merek asal luar negeri, pada penelitian ini menggunakan merek asal Swedia dan penelitian sebelumnya menggunakan merek asal Amerika. Dengan kata lain, ketika seorang konsumen memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk dengan merek asal negara maju dari belahan bumi barat, emotional value akan produk tersebut akan positif. Oleh karena itu jika H&M menginginkan konsumennya memiliki emotional value yang baik terhadap produk H&M, pihak H&M harus mempertahankan attitudes toward swedish products yang ada pada wanita Indonesia yang berumur diatas 17 tahun. d. Attitudes towards Non-domestic Products à Emotional Value Cotton Ink Berdasarkan output data yang ada, hipotesis 3b yang diajukan tidak diterima. Hal ini berarti attitudes toward non-domestic products memiliki tidak berpengaruh positif terhadap emotional value akan domestic brand. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India Dapat disimpulkan bahwa walaupun responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India) berbeda latar belakang kebudayaan, responden baik di penelitian ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa attitudes toward non-domestic products tidak berpengaruh positif terhadap emotional value akan produk dengan merek asal luar negeri, yang pada penelitian ini menggunakan merek asal Swedia dan penelitian sebelumnya menggunakan merek asal Amerika. Dengan kata lain, ketika seorang konsumen memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk dengan merek asal negara maju dari belahan bumi barat, emotional value akan produk dalam negeri tidak terpengaruh akan sikap positif tersebut. Oleh karena itu jika Cotton Ink ingin menginginkan konsumennya memiliki emotional value yang baik terhadap produk Cotton Ink, pihak Cotton Ink tidak perlu memperhatikan pada sikap positif wanita Indonesia terhadap produk dengan merek asal luar negeri tetapi harus membangun attitudes toward domestic products ada di wanita Indonesia supaya positif dengan membangun emotional value dari produk Cotton Ink dan menunjukkan bahwa produk dalam negeri tidak kalah saing dengan produk dengan merek asal luar negeri.

12 5.3. Perceived Quality & Emotional Value à Purchase Intention a. Perceived Quality à Purchase Intention H&M Dari data output yang ada, dapat dilihat bahwa hipotesis 4a yang diajukan diterima. Hal ini berarti perceived quality akan swedish brand memiliki pengaruh yang positif terhadap purchase intention akan swedish brand. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India Hasil ini menunjukan bahwa konsumen yang memiliki persepsi yang tinggi akan kualitas suatu swedish brand, maka purchase intention akan swedish brand juga akan meningkat. Dengan adanya perbedaan berupa dalam latar belakang kebudayaan antara responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan responden pada penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India), hasil hipotesis ini pun berbeda. Pada penelitian sebelumnya, perceived quality terhadap merek asal India tidak terbukti berpengaruh positif terhadap purchase intention terhadap merek asal India. Menurut Kumar, Lee dan Kim (2009), hal ini bisa terjadi karena emotional value adalah faktor yang mendorong keinginan konsumen India untuk membeli, bukan perceived quality. Sedangkan pada penelitian ini, perceived quality akan Swedish brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan Swedish brand. Hal itu menunjukkan bahwa wanita Indonesia berumur diatas 17 tahun mempertimbangkan persepsi kualitas suatu produk dengan merek asal luar negeri dalam purchase decision yang akan dibuat. Saat persepsi kualitas tersebut positif, purchase intention terhadap produk tersebut akan positif. Menurut Yesilada & Kavas (2008), konsumen wanita memiliki tiga ciri-ciri dalam menentukan keputusan dalam pembelian dan salah satunya adalah mencari produk dengan kualitas tinggi sebelum membeli suatu produk. Oleh karena itu, pihak H&M membangun persepsi kualitas yang baik yang ada di diri wanita Indonesia terhadap produk-produk H&M. b. Perceived Quality à Purchase Intention Cotton Ink Dari data output dapat dilihat bahwa untuk hipotesis 4b yang diajukan diterima. Hal ini berarti perceived quality akan domestic brand memiliki pengaruh yang positif terhadap purchase intention akan domestic brand. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India. Hal ini menunjukan bahwa

13 konsumen yang memiliki persepsi yang tinggi akan kualitas suatu domestic brand, maka purchase intention akan domestic brand juga akan meningkat. Dengan adanya perbedaan berupa dalam latar belakang kebudayaan antara responden di penelitian ini (konsumen Indonesia) dengan responden pada penelitian Kumar, Lee dan Kim (konsumen India), hasil hipotesis ini pun berbeda. Pada penelitian sebelumnya, perceived quality terhadap merek asal India tidak terbukti berpengaruh positif terhadap purchase intention terhadap merek asal India. Menurut Kumar, Lee dan Kim (2009), hal ini bisa terjadi karena emotional value adalah faktor yang mendorong keinginan konsumen India untuk membeli, bukan perceived quality. Sedangkan pada penelitian ini, perceived quality akan Indonesian brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan Indonesian brand. Hal itu menunjukkan bahwa wanita Indonesia berumur diatas 17 tahun mempertimbangkan persepsi kualitas suatu produk dengan merek asal luar negeri dalam purchase decision yang akan dibuat. Saat persepsi kualitas tersebut positif, purchase intention terhadap produk tersebut akan positif. Menurut Yesilada & Kavas (2008), konsumen wanita memiliki tiga ciri-ciri dalam menentukan keputusan dalam pembelian dan salah satunya adalah mencari produk dengan kualitas tinggi sebelum membeli suatu produk. Hasil penelitian tersebut mendukung hasil penelitian ini dimana perceived quality akan Indonesian brand berpengaruh positif terhadap purchase intention akan Indonesian brand. c. Emotional Value à Purchase Intention H&M Dari data output dapat dilihat bahwa untuk hipotesis 5a yang diajukan diterima, Hal ini berarti emotional value akan swedish brand memiliki pengaruh yang positif terhadap purchase intention akan swedish brand. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India. Pada penelitian ini, emotional value terhadap merek asal Swedia terbukti berpengaruh positif terhadap purchase intention terhadap merek asal Swedia. Dengan kata lain, jika emotional value akan produk dengan merek asal Swedia positif, purchase intention akan produk dengan merek asal Swedia pun juga positif. Menurut Chauduri and Holbrook s (2001), hal ini bisa terjadi karena adanya brand affect (emotional response) yang secara langsung mempengaruhi keinginan untuk membeli merek tersebut. Oleh

14 karena itu, penting bagi pihak H&M untuk menciptakan dan mempertahankan emotional value yang positif terhadap produk H&M melalui membangun citra bahwa dengan menggunakan produk H&M akan timbul rasa senang dan nyaman pada diri konsumen. d. Emotional Value à Purchase Intention Cotton Ink Dari data output dapat dilihat bahwa untuk hipotesis 4b diajukan diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kumar et al., (2009) di India Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang memiliki nilai emosional akan suatu domestic brand, maka purchase intention akan domestic brand juga akan meningkat. Pada penelitian ini, emotional value akan Indonesian brand terbukti berpengaruh positif terhadap purchase intention akan Indonesian brand. Dengan kata lain, jika emotional value akan produk dengan merek asal Swedia positif, purchase intention akan produk dengan merek asal Swedia pun juga positif. Menurut Chauduri and Holbrook s (2001), hal ini bisa terjadi karena adanya brand affect (emotional response) yang secara langsung mempengaruhi keinginan untuk membeli merek tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak Cotton Ink untuk menciptakan dan mempertahankan emotional value yang positif terhadap produk Cotton Ink melalui membangun citra bahwa dengan menggunakan produk Cotton Ink akan timbul rasa senang dan nyaman pada diri konsumen. 6. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa need for uniqueness, baik untuk H&M maupun Cotton Ink, tidak berpengaruh positif terhadap attitudes toward non-domestic products. Hal itu menunjukkan bahwa need for uniqueness tidak mempunyai pengaruh terhadap attitudes toward non-domestic products baik untuk foreign maupun domestic brand. Untuk pengaruh variabel attitudes toward non-domestic products pada merek H&M, disimpulkan bahwa attitudes toward non-domestic products berpengaruh positif terhadap perceived quality dan emotional value terhadap foreign brand. Dengan kata lain, saat attitudes toward non-domestic products meningkat, perceived quality dan emotional value terhadap foreign brand akan meningkat. Akan tetapi, pada merek Cotton Ink, attitudes toward non-domestic products tidak berpengaruh negatif terhadap perceived quality dan emotional value terhadap domestic brand. Oleh karena itu, disimpulkan

15 bahwa saat attitudes toward non-domestic products tidak mempengaruhi baik perceived quality maupun emotional value terhadap domestic brand. Selain itu, baik H&M maupun Cotton Ink, dapat disimpulkan bahwa perceived quality dan emotional value terhadap foreign dan domestic brand berpengaruh positif terhadap purchase intention terhadap foreign dan domestic brand. Dengan kata lain, semakin tinggi perceived quality dan emotional value terhadap foreign dan domestic brand, semakin tinggi pula purchase intention terhadap foreign dan domestic brand. Sebaliknya, jika konsumen mempunyai perceived quality dan emotional value yang buruk terhadap foreign dan domestic brand, konsumen tersebut akan enggan untuk membeli foreign dan domestic brand tersebut. 7. Saran Berikut saran untuk pihak manajerial perusahaan apparel luar negeri : 1. Memperhatikan lebih lanjut akan attitudes toward non-domestic brand yang ada di dalam diri konsumen. Hal yang dapat dilakukan adalah menjaga attitudes toward non-domestic products pada diri konsumen menjadi tetap positif dengan menonjolkan image foreign brand pada produk asal luar negeri dan menunjukkan bahwa produk dengan foreign brand memiliki kualitas yang baik. 2. Meningkatkan kualitas produk bagi konsumen seperti memproduksi pakaian yang dapat diandalkan dan tahan lama sehingga kualitas yang ada dapat meningkatkan perceived quality pada diri konsumen. 3. Merancang strategi pemasaran yang dapat mengomunikasikan nilai emosional dengan konsumen. Nilai emosional yang ditunjukkan harus dapat meningkatkan keinginan yang ada diri konsumen untuk menggunakan produk H&M dan perasaan nyaman yang akan didapat dalam menggunakan produk H&M. Berikut saran untuk pihak manajerial perusahaan apparel Indonesia : 1. Mengenai hasil yang menunjukkan bahwa attitudes toward non-domestic brand tidak memberikan pengaruh terhadap perceived quality dan emotional value, dapat diinterpretasi bahwa perusahaan apparel Indonesia sebaiknya tidak merasa lebih rendah dibandingkan produk asal luar negeri bahkan sebaiknya menimbulkan attitudes yang positif di dalam diri konsumen terhadap produk asal Indonesia.

16 2. Meningkatkan kualitas dari bahan pakaian supaya pakaian lebih dapat diandalkan dan tahan lama. Dengan begitu, diharapkan perceived quality yang ada di diri konsumen semakin meningkat. 3. Strategi pemasaran yang dirancang juga sama dengan saran manajerial untuk perusahaan apparel luar negeri bahwa strategi pemasaran harus dapat mengomunikasikan menonjolkan nilai emosional yang didapat dari produk melalui strategi pemasaran tersebut. Nilai emosional yang ditonjolkan berupa kenyamanan dan kesenangan dalam menggunakan produk asal Indonesia. Nilai emosional bisa berupa kebanggaan atau kecintaan terhadap produk-produk asal Indonesia. 8. Daftar Pustaka Chaudhuri, Arjun & Holbrook, Morris B (2001), The Chain of Effect From Brand Trust and Brand Effect to Brand Performance : The Role of Brand Loyalty, Journal of Marketing, 65 (April) : Kumar, A., Lee, Hyun-Joo., Kim, Y.K. (2009). Indian Consumers Purchase Intention Toward a United States versus Local Brand. Journal of Business Research. 62, Yesilada, F., and Kavas, A. (2008). Understanding The Female Consumers Decision Making Styles. Isletme fakultesi dergisi, cilt 9, sayi 2, pp

BAB I PENDAHULUAN. para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau value. (Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau value. (Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli, 2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berjalannya waktu semakin beragam pula kebutuhan manusia. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan manusia yang sangat beragam. Dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, investasi, dan pendapatan di seluruh dunia. pasar US, dan penurunan tajam di Eropa Barat. (Bodimeade, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, investasi, dan pendapatan di seluruh dunia. pasar US, dan penurunan tajam di Eropa Barat. (Bodimeade, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri fashion secara global masih terus tumbuh dengan baik hingga saat ini. Industri fashion adalah hal penting bagi perekonomian terkait dengan perdagangan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kesadaran Merk, Kesetiaan Merk, Keterikatan terhadap Merk, Persepsi Kualitas, Perilaku Pembelian Kompulsif

ABSTRAK. Kesadaran Merk, Kesetiaan Merk, Keterikatan terhadap Merk, Persepsi Kualitas, Perilaku Pembelian Kompulsif ABSTRAK Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor internal (seperti keadaan emosional positif atau negatif) dan faktor eksternal (seperti jenis kelamin, nama merk). Keputusan pembelian konsumen

Lebih terperinci

terhadap brand loyalty pada fashion brand Zara di Surabaya,

terhadap brand loyalty pada fashion brand Zara di Surabaya, BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh secara kuat, positif, dan signifikan terhadap brand love

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO. Kresna julio Eka Putra

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO. Kresna julio Eka Putra ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP BRAND LOYALTY PRAMBORS RADIO Kresna julio Eka Putra Jurusan Internasional Marketing, Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak ada produk yang dapat terlepas dari sebuah pemasaran, termasuk produk fashion di Indonesia. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan hasil riset

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE, CUSTOMER PERCEIVED VALUE, DAN BRAND TRUST TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION. MOBIL AVANZA di SURABAYA

PENGARUH BRAND IMAGE, CUSTOMER PERCEIVED VALUE, DAN BRAND TRUST TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION. MOBIL AVANZA di SURABAYA PENGARUH BRAND IMAGE, CUSTOMER PERCEIVED VALUE, DAN BRAND TRUST TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION MOBIL AVANZA di SURABAYA DEDY PRASETYO 3103010033 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

Studi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada

Studi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada Studi Empiris Penentu Purchase : Studi Kasus Situs Belanja Lazada Hananiel M. Gunawan Business School, UPH Surabaya Surabaya, Indonesia (hananiel.gunawan@uph.edu) Abstrak Globalisasi telah membawa dampak

Lebih terperinci

PENGARUH STORE IMAGE PERCEPTION, STORE BRAND PRICE IMAGE,

PENGARUH STORE IMAGE PERCEPTION, STORE BRAND PRICE IMAGE, PENGARUH STORE IMAGE PERCEPTION, STORE BRAND PRICE IMAGE, DAN FAMILIARITY TERHADAP STORE BRAND REPURCHASE INTENTION PADA KONSUMEN ACE HARDWARE SURABAYA OLEH : NATALIA INDRIANI LIENA DJOH 3103013232 JURUSAN

Lebih terperinci

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini dunia fashion berkembang sangat cepat terkait dengan trend yang sedang berlaku, kreativitas, dan gaya hidup. Para masyarakat kini sudah menyadari

Lebih terperinci

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5. 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI

HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PARFUM VICTORIA SECRET DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fashion merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, tidak terkecuali masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu penting disadari bahwa fashion

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS S K R I P S I

ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS S K R I P S I ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP EKUITAS MEREK PADA PRODUK PEMUTIH WAJAH MEREK PONDS (Study Di Rungkut Surabaya) S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software LISREL 8.7 Kuesioner dibagikan pada 110 orang responden

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jawaban responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang mencapai 237.641.326 jiwa menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Zalora.co.id Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada akhir 2011 oleh Rocket Internet GmbH, yang mencakup grup retail fashion

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perceived

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND LOYALTY, TERHADAP PARENT BRAND TOP COFFEE DI SURABAYA DENGAN BRAND EXTENSTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAVID SANTOSO ABSTRACT The expansion of the brand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 68 juta US$. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat

BAB I PENDAHULUAN. 68 juta US$. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat mengingat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri tisu di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2012, tercatat total penjualan produk tisu sepanjang tahun mencapai angka 68 juta US$.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA TESIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA THOMAS BAGUS BUDI PRAKOSO 145002271/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING. (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta)

PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING. (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta) PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemasaran saat ini tidak hanya sebatas pada kegiatan menjual produk saja, namun juga mengedepankan kepentingan konsumen. Terlebih lagi persaingan di pasar

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, 2004. Analisis Ekuitas Merek Busa Pembersih Wajah pada Siswi SMU di Kota Bogor. Di bawah bimbingan KIRBRANDOKO dan ARIEF DARYANTO. Persaingan dalam dunia bisnis saat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang diperoleh yaitu: 1. Perceived information quality berpengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) Windy Ramadhani Saputri 1, Apriatni EP 2 & Wahyu Hidayat 3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aksesorisnya, konsultasi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. Fesyen

BAB 1 PENDAHULUAN. aksesorisnya, konsultasi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. Fesyen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fesyen atau mode menurut Departemen Perdagangan Dalam Negeri merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand performance dari brand

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand performance dari brand BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand performance dari brand community yang dikelola secara independen berbeda secara signifikan dari brand community yang dikelola

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : brand awareness, brand attachment, brand loyalty, perceived quality, compulsive buying. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : brand awareness, brand attachment, brand loyalty, perceived quality, compulsive buying. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Fenomena Merek (Brand Awareness, Brand Attachment, Brand Loyalty, dan Perceived Quality) terhadap Compulsive Buying. Latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan dilakukan pembahasan mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan dilakukan pembahasan mengenai latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dilakukan pembahasan mengenai latar belakang dari penelitian yang dilakukan, pokok permasalahan yang terjadi, batasan-batasan dari permasalahan tersebut, tujuan penelitian,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi inovasi, strategi desain, karakteristik desain. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi inovasi, strategi desain, karakteristik desain. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan sepatu fesyen wanita di Indonesia semakin berkembang pesat. Para pengusaha bersaing ketat memproduksi sepatu sesuai keinginan konsumen dan mengikuti tren terkini. Strategi inovasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Ambassador, Brand Image. Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRAK. Kata kunci : Brand Ambassador, Brand Image. Universitas Kristen Maranatha vii ABSTRAK Saat ini, pasar kosmetik dan perawatan tubuh bukan hanya mengincar konsumen wanita, namun dengan seiring perkembangan jaman dan gaya hidup, para kaum pria juga membutuhkan produk perawatan. Perusahaan

Lebih terperinci

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui bahwa masing-masing dari dua variabel dalam penelitian memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui bahwa masing-masing dari dua variabel dalam penelitian memiliki BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji tingkat consumer ethnocentrism dari penggemar Korean wave di Indonesia serta persepsi dari para penggemar Korean wave tersebut terhadap

Lebih terperinci

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41

Jenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Lebih terperinci

OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM

OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP PURCHASE INTENTION MELALUI MEDIASI CONSUMERS ATTITUDE PADA PRODUK PRIVATE BRAND DI HYPERMART SURABAYA OLEH: GRACIA ABIGAIL SALIM 3103011106 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK ASING YANG DIMEDIASI SIKAP DAN VARIABEL CUSTOMER S ETHNOCENTRISM SEBAGAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kredibilitas Merek dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kredibilitas Merek dan 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kredibilitas Merek dan Kualitas Yang Dirasa, Terhadap Minat Beli Ulang Sepeda Motor Yamaha Matic di Surabaya.

Lebih terperinci

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau (Studi Produk AC LG Ramah Lingkungan Pada Masyarakat Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis global dunia ritel, khususnya produk fashion asing yang masuk ke Indonesia saat ini semakin mengalami peningkatan. Berdasarkan Merdeka.com, Head

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan. Lebih dari satu dasawarsa perusahaan berinvestasi untuk menciptakan dan mengembangkan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri fesyen merupakan salah satu industri yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Kebutuhan dasar manusia akan pakaian merupakan alasan utama mengapa industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya. Pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka di peroleh kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengaruh retailer awareness, retailer association,

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA Benny Sanjaya Ben_gepeng@yahoo.com ABSTRACT The famous and trusted brand

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN KONSUMEN MEMBAYAR HARGA PREMIUM Margareta Wijaya Setiawan J. Ellyawati Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND AFFECT, BRAND TRUST,

PENGARUH BRAND AFFECT, BRAND TRUST, PENGARUH BRAND AFFECT, BRAND TRUST, DAN BRAND IMAGE TERHADAP CUSTOMER S BRAND EXTENSION ATTITUDE MELALUI BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MCCAFE DI KOTA SURABAYA OLEH: LI FUI 3103013119 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto

Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia. W. Rofianto Cultural Product Branding, Anteseden dan Implikasinya: Studi pada Konteks Batik Indonesia W. Rofianto Latar Belakang Industri fashion memberikan kontribusi sebesar 2% dari Produk Domesitik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI 1401142097 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat eksploratori dan penelitian yang bersifat kausal (sebab-akibat). Desain penelitian eksploratori

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PRODUK SIMPATI TELKOMSEL DI SURABAYA

PENGARUH BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PRODUK SIMPATI TELKOMSEL DI SURABAYA PENGARUH BRAND IMAGE DAN SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PRODUK SIMPATI TELKOMSEL DI SURABAYA OLEH: HALDIAWAN TRI PUTRA 3103012107 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan

BAB V PENUTUP. IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan 74 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yng telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT SIGNATURENESS

PENGARUH PRODUCT SIGNATURENESS PENGARUH PRODUCT SIGNATURENESS DAN PERCEIVED PRICE PADA QUALITY PERCEPTION DENGAN VALUE CONSCIOUSNESS SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PRIVATE LABEL S REPURCHASE INTENTION DI GIANT SURABAYA OLEH: SHERLY

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL. afektif, dan nilai tukar pada niat pembelian ulang Viva Cosmetics di komunitas Make Up and

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL. afektif, dan nilai tukar pada niat pembelian ulang Viva Cosmetics di komunitas Make Up and 120 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa nilai simbolis, nilai afektif, dan nilai tukar pada niat pembelian ulang Viva

Lebih terperinci

PENGARUH CONSUMER DECISION MAKING STYLES TERHADAP ATTITUDE TOWARDONLINE SHOPPING DAN PURCHASE INTENTION DI SKRIPSI

PENGARUH CONSUMER DECISION MAKING STYLES TERHADAP ATTITUDE TOWARDONLINE SHOPPING DAN PURCHASE INTENTION DI  SKRIPSI PENGARUH CONSUMER DECISION MAKING STYLES TERHADAP ATTITUDE TOWARDONLINE SHOPPING DAN PURCHASE INTENTION DI WWW.HIJUP.COM SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah merek yang sukses dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah merek yang sukses dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah merek yang sukses dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dalam suatu perusahaan. Suatu merek dapat membedakan nama dan/atau simbol dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian ketat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan teknologi komunikasi yang pintar di tengah tingginya perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Product Design dan Purchase Intention.

ABSTRAK. Kata kunci : Product Design dan Purchase Intention. ABSTRAK Design adalah keseluruhan fitur yang mempengaruhi bagaimana terlihatnya suatu produk dan berfungsi dari segi kebutuhan konsumen atau kekuatan yang menyatu. Suatu Product Design akan selalu berubah,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP BRAND TRUST, SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BRAND LOYALTY: TELAAH PADA KONSUMEN CHEVROLET CAPTIVA INDONESIA

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP BRAND TRUST, SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BRAND LOYALTY: TELAAH PADA KONSUMEN CHEVROLET CAPTIVA INDONESIA ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP BRAND TRUST, SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP BRAND LOYALTY: TELAAH PADA KONSUMEN CHEVROLET CAPTIVA INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI 3103012190 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

OLEH: TIMOTHY HALIM

OLEH: TIMOTHY HALIM Konsentrasi/bidang minat: Pemasaran PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA JASA PENGIRIMAN PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT(TIKI) DI SURABAYA OLEH: TIMOTHY

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband Petunjuk Sitasi: Ardi, R., Muslim, E., & Annisamatin, N. (2017). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband. Prosiding SNTI dan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: Consumer Perceived Ethicality, Brand Trust, Brand Affect, Brand Loyalty, Path analysis

ABSTRAKSI. Kata kunci: Consumer Perceived Ethicality, Brand Trust, Brand Affect, Brand Loyalty, Path analysis ABSTRAKSI Sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang menyatakan bahwa produk atau jasa mereka etis ramah lingkungan, menggunakan bahan baku organik maupun melakukan praktek bisnis dengan adil (Fair

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords:Brand image, and consumen loyalty. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords:Brand image, and consumen loyalty. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The importance of understanding consumer behavior has been a concern of various kinds of industrial one culinary industry. This is due to the development of the culinary industry in Bandung raises

Lebih terperinci

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA)

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA) FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya. 61 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. 1. Persepsi kualitas berpengaruh positif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Beberapa Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Beberapa Negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara terbesar ke-4 di dunia, merupakan salah satu target pasar yang berpotensi baik dalam hal pemasaran berbagai jenis barang maupun jasa. Menurut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : brand image, loyalitas konsumen. viii

ABSTRAK. Kata kunci : brand image, loyalitas konsumen. viii ABSTRAK Loyalitas merupakan suatu sikap positif konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang disertai dengan perilaku pembelian secara berulang dan bersikap konsisten, yang selanjutnya konsumen merekomendasikan

Lebih terperinci

PENGARUH SELF CONCEPT, BRAND LOVE DAN EMOTIONAL ATTACHMENT TERHADAP LOYALTY PADA PELANGGAN ORIFLAME DI SURABAYA

PENGARUH SELF CONCEPT, BRAND LOVE DAN EMOTIONAL ATTACHMENT TERHADAP LOYALTY PADA PELANGGAN ORIFLAME DI SURABAYA PENGARUH SELF CONCEPT, BRAND LOVE DAN EMOTIONAL ATTACHMENT TERHADAP LOYALTY PADA PELANGGAN ORIFLAME DI SURABAYA OLEH: LAURENSIA BOBBY PARAMITA 3103011194 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian. 5.1 Simpulan Simpulan yang

Lebih terperinci

OLEH: Rio Suhartono

OLEH: Rio Suhartono PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP EKUITAS DENGAN BRAND AWARENESS, BRAND ASSOCIATION, PERCEIVED QUALITY, BRAND LOYALTY SEBAGAI VARIABEL INTERVERNING PADA MEREK APPLE DI SURABAYA OLEH: Rio Suhartono 3103008101

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO Henry Cahya Pudyastowo punk_limaperang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN MELALUI CITRA MEREK DAN SIKAP PADA MINUMAN ISOTONIC MIZONE DI SURABAYA OLEH: ROMY VICTOR TANONI

PENGARUH IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN MELALUI CITRA MEREK DAN SIKAP PADA MINUMAN ISOTONIC MIZONE DI SURABAYA OLEH: ROMY VICTOR TANONI PENGARUH IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN MELALUI CITRA MEREK DAN SIKAP PADA MINUMAN ISOTONIC MIZONE DI SURABAYA OLEH: ROMY VICTOR TANONI 3103009167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang berisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang berisi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang berisi tentang bagaimana perusahaan khususnya merek terkenal dapat meningkatkan kepuasan konsumen, kesetiaan konsumen,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Faktor-Faktor Suasana Toko, Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan, Perilaku Pendekatan

ABSTRAK. Kata Kunci: Faktor-Faktor Suasana Toko, Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan, Perilaku Pendekatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari Faktor-Faktor Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan yang Dipersepsikan pada Perilaku Pendekatan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 4 fenomena

Lebih terperinci

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, FASHION INVOLVEMENT DAN HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOUR PELANGGAN TOKO THE EXECUTIVE SURABAYA

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, FASHION INVOLVEMENT DAN HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOUR PELANGGAN TOKO THE EXECUTIVE SURABAYA PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, FASHION INVOLVEMENT DAN HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOUR PELANGGAN TOKO THE EXECUTIVE SURABAYA SKRIPSI Diajukan kepada FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement

ABTRACT. Key Words: Advertising, Brand Attention, Supplement ABTRACT In general, Otomotif industry in Indonesia now has experiencing growth. Astra Honda Motor company is the one of companies that runs in otomotif field.the product is Honda Beat wich targeting adult

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

PENGARUH EVALUASI ATAS SOCIAL MEDIA MARKETING DI INSTAGRAM TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP DAN PURCHASE INTENTION PADA MEREK ZOYA SKRIPSI

PENGARUH EVALUASI ATAS SOCIAL MEDIA MARKETING DI INSTAGRAM TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP DAN PURCHASE INTENTION PADA MEREK ZOYA SKRIPSI PENGARUH EVALUASI ATAS SOCIAL MEDIA MARKETING DI INSTAGRAM TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP DAN PURCHASE INTENTION PADA MEREK ZOYA SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan utama manusia adalah kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR RESEARCH IN ACTION

LAPORAN AKHIR RESEARCH IN ACTION LAPORAN AKHIR RESEARCH IN ACTION EFEKTIVITAS IKLAN DIET KANTONG PLASTIK TERHADAP NIAT BERDIET KANTONG PLASTIK MELALUI PENDEKATAN ADVERTISING RESPONSE MODELLING Disusun oleh: Lina, S.E., M.Si. 0201067401

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini mulai dirasakan oleh Indonesia. Pertumbuhan tersebut meliputi berbagai macam sektor, tidak terkecuali dari sektor ritel yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Persaingan dalam dunia industri teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini sangat tajam. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus menjadi

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI CITRA TOKO, CITRA HARGA, DAN KESADARAN NILAI TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK MEREK TOKO PADA INDOMARET DI SURABAYA PUSAT

PENGARUH PERSEPSI CITRA TOKO, CITRA HARGA, DAN KESADARAN NILAI TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK MEREK TOKO PADA INDOMARET DI SURABAYA PUSAT PENGARUH PERSEPSI CITRA TOKO, CITRA HARGA, DAN KESADARAN NILAI TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK MEREK TOKO PADA INDOMARET DI SURABAYA PUSAT OLEH: YAN ALBERT SUSANTO 3103012217 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci