BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian ketat.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan teknologi komunikasi yang pintar di tengah tingginya perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian ketat. Persaingan tersebut tidak lah mudah dilakukan kebanyakan produsen smartphone, disamping banyak nya bermunculan merek-merek pendatang baru dari kategori smartphone, pada persaingan tersebut juga produk yang ditawarkan memiliki keunggulan yang hampir sama, untuk itu perusahaan dituntut secara tidak langsung untuk dapat meraih minat beli konsumen. Untuk menghadapi persaingan tersebut maka tiap perusahaan smartphone pendatang baru yang mereknya masih asing di telinga konsumen maupun perusahaan smartphone yang sudah sangat dikenal konsumen luas harus mempertahankan posisi mereka, salah satu cara yang bisa dilakukan yakni dengan menciptakan faktor pembeda produk dari pesaing lainnya atau salah satunya dengan cara menjaga ekuitas merek (brand equity) perusahaan mereka. Menurut Aaker (1991), Brand Equity tersebut dapat diciptakan dengan menjaga empat nilai secara berkesinambungan, dimana empat nilai tersebut diantaranya adalah brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Smartphone merupakan alat komunikasi yang saat ini banyak digunakan oleh konsumen Indonesia khususnya yang memiliki mobilitas komunikasi yang tinggi seperti akademisi, pebisnis, maupun masyarakat biasa. Akhir-akhir ini smartphone banyak di gemari oleh konsumen dibandingkan alat telekomunikasi yang lainnya dikarenakan smartphone tersebut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan telepon biasa, yakni mulai dari memenuhi kebutuhan dasar komunikasi seperti kirim dan terima pesan teks, gambar, video, telepon, social media hingga dapat digunakan untuk penggunaan media internet. Selain itu dari hasil penyebaran angket yang dilakukan sebelumnya oleh penulis mengenai produk-produk yang

2 paling di minati dan diyakini menjadi produk loyal menunjukan bahwa smartphone lah yang memenuhi kriteria loyal tersebut. Masyarakat sudah banyak mengetahui berbagai merek smartphone berkat adanya pemasaran melalui berbagai media iklan yang dilakukan oleh para perusahaan smartphone, diantaranya adalah Samsung, Nokia, Iphone, dan sebagainya. Namun disamping merek-merek smartphone tersebut, ada salah satu merek smartphone lain yakni Blackberry, merek ini begitu unik karena pada awal masuk pasar Indonesia merek ini sangat mudah di ingat dan langsung mengena dibenak konsumen terlebih pada aplikasi Blackberry Messenger yang saat itu merupakan satu-satunya aplikasi yang ada pada smartphone Blackberry. Meskipun aplikasi andalan Blackberry yakni Blackberry Messanger sudah ada di smartphone merek lainnya namun Top Brand Award Indonesia telah menunjukan bahwa merek smartphone tersebut menduduki posisi teratas dalam kurun waktu tahun tertentu secara berturut-turut. Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari Indonesia Brand Award dapat diketahui tingkat penjualan kategori smartphone di Indonesia dari tahun diantaranya adalah: Tabel 1.1 Total Brand Index Tahun 2014 Kategori Smartphone MEREK Total Brand Index Blackberry 44,3% TOP Nokia 22,7% TOP Samsung 18,0% TOP Iphone 4,3% Sony Ericsson 3,3% Nexian 2,2% Cross 1,6% Tabel 1.2 Total Brand Index Tahun 2013 Kategori Smartphone MEREK TBI

3 Blackberry 39.0 % TOP Nokia 37.0 % TOP Samsung 11.1 % TOP Nexian 3.6 % Iphone 2.0 % Cross 1.9 % Tabel 1.3 Total Brand Index Tahun 2012 Kategori Smartphone MEREK TBI Blackberry 40.7 % TOP Nokia 37.9 % TOP Samsung 6.6 % TOP Nexian 3.9 % Iphone 3.8 % Sony Ericsson 3.6 % Dari data Top Brand Award tahun dapat di simpulkan bahwa, Merek Blackberry merupakan produk yang selama kurang lebih 3 tahun berturut-turut berada diposisi teratas pada katagori produk smartphone. Dengan peringkat tersebut sudah pasti merek Blackberry memiliki tingkat familiar yang tinggi di benak fikiran konsumen Indonesia. Namun seiring berjalannya perkembangan teknologi dan menjadikan berbagai merek smartphone memiliki dan menawarkan fiture yang hampir sama sehingga smartphone merek Blackberry sempat mengalami penurunan pada tahun 2012 hingga 2013 dan mulai naik lagi pada tahun Meskipun fiture unggulan yang dimiliki Blackberry seperti BBM (Blackberry Messenger) sudah banyak terpasang di merek smartphone lain namun merek smartphone ini tetap memiliki tempat di hati konsumen, selain itu produsen merek tersebut tidak menggunakan saluran pemasaran berupa iklan di media televisi dan juga pemasaran mereka bersifat passive, namun tidak bisa di pungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan dan berminat dari tahun ke tahun untuk menggunakan smartphone tersebut. Untuk itu penulis memilih merek Blackberry dari kategori produk smartphone sebagai merek produk untuk dijadikan penelitian.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah komponen brand equity (brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty pada smartphone Blackberry berpengaruh langsung secara siginifikan terhadap purchase intention. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1. Pengaruh dari Brand Awareness terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry di Yogyakarta. 2. Pengaruh dari Brand Association terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry di Yogyakarta. 3. Pengaruh dari Perceived Quality terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry di Yogyakarta. 4. Pengaruh dari Brand Loyalty terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry di Yogyakarta. 1.4 Pertanyaan Penelitian Beberapa pertanyaan yang akan dijawab pada penelitian ini adalah: 1. Apakah Brand Awareness secara langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry? 2. Apakah Brand Association secara langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry? 3. Apakah Perceived Quality secara langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase

5 Intention pada produk smartphone merek Blackberry? 4. Apakah Brand Loyalty secara langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap Purchase Intention pada produk smartphone merek Blackberry? 1.5 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model replikasi dari model penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, dan Seyed Hessamaldin Mahdavinia pada tahun Dengan spesifikasi penelitian sebagai berikut: Sample yang diteliti: jenis tipe yang digunakan dalam pencarian data adalah cluster sampling, penelitian ini menggunakan 242 sample yang digunakan dan diolah menggunakan alat olah data statistic berbentuk SEM. Objek yang diteliti: objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua jenis mobil yang dijual di khodro s agency. Subjek (Responden yang digunakan): responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan konsumen / pembeli mobil yang ada di khodro s agency Lokasi: lokasi penelitian dilakukan di khodro s agency Iran Temuan penelitian: hasil temuan penelitian ini menunjukan adanya hubungan langsung yang signifikan antara Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty terhadap Purchase Intention. Dalam membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya peneliti mencoba mengganti lokasi, obyek yang diteliti dan juga komponen brand equity yang digunakan dalam penelitian, dimana hal ini dilakukan agar tidak adanya kesamaan dari hasil penelitian. Setting tempat penelitian ini dilakukan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

6 Alasan Pemilihan wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta didasarkan pertimbangan kemudahaan dalam pengumpulan data. Untuk subyek dan obyek penelitian sendiri mencangkup masyarakat masyarakat Yogyakarta yang berusia antara tahun. Pembatasan usia diatas 17 tahun dilakukan karena diperkirakan pada usia tersebut orang sudah mulai bisa membedakan alat komunikasi yang dibutuhkan serta dapat membedakan antara satu merek dengan merek smartphone lainnya. Obyek penelitian ini yaitu masyarakat Yogyakarta yang memiliki dan menggunakan smartphone merek Blackberry dan memiliki minat untuk melakukan pembelian pada produk merek tersebut di masa yang akan datang. Alasan pemilihan obyek tersebut dikarenakan peneliti hanya meneliti masyarkat yang memiliki dan menggunakan smartphone merek Blackberry saja tidak meneliti smartphone merek lain. Waktu untuk melakukan penelitian ini adalah pada akhir tahun Penelitian yang dilakukan adalah cross sectional study yaitu penelitian dilakukan dengan data yang didapat hanya satu kali, mungkin untuk selama periode hari atau minggu dan bulan untuk menjawab pertanyaan riset, (Sekaran, 2003). Brand Awareness Brand Association Perceived Quality Purchase Intention Brand Loyalty Sumber: The Effect of Brand Equity Components on Purchase Intention ; An Application of Aaker s Model in the Automobile Industry (Jalilvand R.M et al., 2011) Penelitian ini akan menggunakan konsep ekuitas merek dari David Aaker dengan

7 menggunakan empat dimensi ekuitas yang terdiri dari Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty, dan Purchase Intention. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata baik kontribusi bagi peneliti, perusahaan, maupun pihak lain Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai ajang melihat bagaimana teori-teori yang didapat dari bangku kuliah benar-benar terjadi pada masyarakat yang diteliti, serta memberikan jawaban dari aplikasi model penelitian yang diadopsi oleh penulis dengan latar belakang lokasi dan subjek penelitian di lokasi yang berbeda yakni Yogyakarta, sehingga peneliti dapat melihat ada atau tidaknya perbedaan dari respon konsumen mengenai merek produk smartphone Blackberry, selain itu proses pembuatan penelitian ini telah banyak memberikan pelajaran praktik lapangan bagi penulis dalam mencari langsung konsumen loyal dari merek Blackberry yakni pada saat pencarian responden untuk pengisian kuesioner, serta melihat langsung bagaimana sikap konsumen terhadap merek tersebut Bagi Perusahaan Memberikan wawasan dan masukan bagi perusahaan atau pelaku bisnis, khususnya produsen smartphone merek Blackberry, mengenai unsur-unsur dari komponen Brand Equity yang mempengaruhi Purchase Intention konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Selain itu, bisa juga dijadikan kajian literatur dalam menguji pengaruh Brand Equity mempengaruhi Purchase Intention pada merek tersebut di masa yang akan datang. Dengan dilakukannya penelitian ini dapat sedikit memberikan gambaran pada perusahaan smartphone Blackberry untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi sikap konsumen dalam menjatuhkan minat untuk melakukan pembelian dimasa yang akan datang, sehingga bisa dijadikan bahan

8 acuan dalam membuat strategi bisnis Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan bukti empiris mengenai pengaruh Brand Equity terhadap Purchase Intention pada konsumen pengguna smartphone Blackberry di Indonesia khususnya Yogyakarta. 1.7 Batasan Penelitian Pada penelitian ini lokasi yang digunakan adalah Yogyakarta dengan subjek semua masyarakat yang menggunakan dan atau mempunyai smartphone merek Blackberry, serta memiliki minat untuk melakukan pembelian produk merek tersebut diwaktu yang akan datang. Dan penelitian ini hanya menganalisis tentang Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, Brand Loyalty yang berhubungan dengan Purchase Intention konsumen pada produk Blackberry. 1.8 Struktur Laporan Penelitian Penelitian ini terdiri dari lima bab yang masing-masing babnya berisi: a. Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang yang mendasari peneliti melakukan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, lingkup penelitian, dan kontribusi penelitian. b. Bab 2 Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab ini menguraikan beberapa konsep yang mendasari penelitian,dan konsep-konsep tersebut menjadi landasan teori bagi penelitian ini. Adapun konsep-konsep yang menjadi landasan teori antara lain pengertian ekuitas merek, brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, purchase intention. Hipotesis dibangun berdasarkan landasan teori yang ada. c. Bab 3 Metode Penelitian

9 Pada Bab ini dibahas mengenai desain penelitian, desain pengambilan sampel, obyek penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, dan metode analisis data. d. Bab 4 Analisa Data Bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bagian terakhir dari laporan penelitian ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan, dan saran peneliti yang berguna bagi penelitian selanjutnya.