BAB 4 KONSEP DESAIN. (diambil dan diterjemahkan dari Designing Corporate Identity oleh Pat Matson. Identitas untuk pembaharuan (Identity for renewal).
|
|
- Yohanes Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Identitas Visual Identitas visual suatu perusahaan merepresentasikan nama sebuah perusahaan, bergerak di bidang apakah perusahaan tersebut, apakah visi dan misi dari perusahaan tersebut, bagaimanakah karakter, sifat, dan nilai dasar dari para pekerjanya, siapakah target pasarnya. Kesimpulannya, identitas visual sebuah perusahaan adalah suatu simbol yang merefleksikan bagaimana suatu perusahaan ingin dipersepsikan di mata publik. Mengingat PT Pos Indonesia (Persero) sebelumnya telah memiliki sebuah identitas visual, maka satu hal yang perlu kita cermati adalah mengapa PT Pos Indonesia (Persero) memerlukan sebuah identitas visual yang baru. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan membutuhkan sebuah identitas visual yang baru (diambil dan diterjemahkan dari Designing Corporate Identity oleh Pat Matson Knapp, 2001): Identitas untuk pembaharuan (Identity for renewal). Identitas untuk reposisi (Identity for repositioning). Identitas sebagai tanda perubahan (Identity to signal change). Identitas untuk perkembangan (Identity for growth). Dan PT Pos Indonesia (Persero) memenuhi semua persyaratan tersebut sebagai alasan mengapa PT Pos Indonesia (Persero) memerlukan sebuah identitas visual yang baru. 19
2 Identitas untuk pembaharuan. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 7 Juni 2004 telah dirumuskan visi dan misi yang baru dari PT Pos Indonesia (Persero); yang menandakan adanya pembaharuan tujuan serta budaya dan nilai perusahaan yang hendak dicapai. Identitas untuk reposisi. Melihat kembali citra buruk Pos Indonesia di masa orde lama, maka sesuai dengan visi dan misi yang baru, PT Pos Indonesia (Persero) ingin mereposisi kembali citra mereka di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, dan dunia internasional pada umumnya. Identitas sebagai tanda perubahan. Perubahan status perusahaan dari Perum (Perusahaan Umum) menjadi PT (Perseroan Terbatas) menandakan adanya perubahan struktur organisasi dan juga perubahan manajemen perusahaan dalam melaksanakan bisnisnya. Identitas untuk perkembangan. Dengan dibentuknya PT Bhakti Wasantara Net pada tanggal 2 April 2001 sebagai anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero); menunjukan adanya keinginan dari PT Pos Indonesia (Persero) untuk memperluas dan mengembangkan dunia usahanya. Dengan demikian sebuah identitas visual yang baik seharusnya harus dapat juga memfasilitasi perkembangan tersebut agar mempermudah dalam mengidentifikasi, memperlancar pelaksanaan operasional, dan juga tetap menjaga integrasi atau kesatuan sebuah perusahaan. 20
3 Tetapi dengan tanpa melihat alasan mengapa sebuah identitas visual perlu untuk diubah, menurut Kris Larsen, Managing Director untuk Interbrand; mengatakan bahwa identitas perusahaan yang efektif harus memiliki elemen-elemen penting yang sama. Sebuah brand yang kuat harus dapat melakukan 4 hal: Harus relevan terhadap kastemer (it should be relevant to cutomers), harus dapat dipercaya (it should be credible), harus dapat membedakan dirinya terhadap kompetitornya (it should differentiate itself from the competition), dan harus memiliki kemampuan untuk merentangkan seperti halnya pasaran turut meregang (it should have the ability to stretch as the market stretches). Menurut Alina Wheeler dalam bukunya Designing Brand Identity (2003), sebuah identitas yang efektif; yang diterapkan secara konsisten adalah salah satu alat marketing yang paling baik. Konsistensi tidak harus selalu bersifat kaku atau membatasi, sebaliknya, merupakan sebuah garis dasar yang dirancang untuk menciptakan penyelarasan brand (brand equity) melalui perulangan (repetition), ketekunan (persistence) dan tingkat keseringan (frequency). Hal ini dimungkinkan dengan melakukan sebuah komitmen terhadap brand identity standards yang jelas, dan juga dibantu dengan budaya yang menghargai brand dan apa yang menjadi pernyataannya. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar sebuah brand identity dapat diterapkan secara efektif: Sudut pandang visual (Visual point of view). Sebuah brand identity adalah kesatuan secara visual dan struktural. Brand identity dibangun berdasarkan kesatuan brand architecture dan menggunakan warna, typeface families dan format yang didesain secara 21
4 khusus. Sistem identitas dapat mempercepat pengenalan sebuah perusahaan dan mendukung kelengkapan brand di berbagai penerapan media. Tetapi inti utama identitas dan variasinya tetap tidak berubah. Apabila nantinya PT Pos Indonesia (Persero) mengalami pengembangan dunia usaha mereka, seperti contohnya PT Bhakti Wasantara Net yang merupakan salah satu anak perusahaan, identitas utama mereka sebagai bagian dari PT Pos Indonesia (Persero) tetap terlihat dan budaya perusahaan juga akan tetap tercermin pada anak perusahaan mereka. Pesan dan sebuah suara yang menyatukan (Messages and a unified voice). Sebuah perusahaan harus memiliki pernyataan yang jelas sehingga dunia luar dapat mengetahui secara jelas pesan apa yang ingin disampaikan, dan setiap komunikasi yang dilakukan harus mendukung tujuan utama mereka. Pesan yang bersifat konsisten disampaikan melalui presentasi penjualan, kampanye periklanan, pidato, dan pada berbagai macam strategi marketing yang lainnya. Pesan yang disampaikan disejajarkan dengan strategi positioning dan nada penyampaiannya juga disampaikan secara konsisten. Satu strategi perusahaan (One company strategy). Perusahaan tersebut terlihat sama di seluruh dunia. Sejalan dengan perusahaan berkembang menjadi lebih kompleks dan memiliki jalur bidang usaha yang cukup banyak dan menjual berbagai macam produk yang bervariasi, namun pesan global yang tetap ingin disampaikan yaitu Kami adalah satu perusahaan. Pada saat sebuah perusahaan 22
5 berkembang ke dalam dunia bisnis baru yang bervariasi, konsistensi menjadi awal dari penerimaan dan kesadaran akan inisiatif baru. Kualitas (Quality). Keseragaman tingkat kualitas dalam komunikasi visual yang ditanamkan pada kastemer harus setara dengan tingkat kontrol dan perhatian kita terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Hal ini merupakan kelebihan yang harus dipertahankan, identitas perusahaan merupakan aset yang sangat penting. Sesuatu yang bersifat kurang dari kualitas unggulan dapat mengurangi nilai dari aset perusahaan. Maka sebuah desain identitas visual yang baik haruslah tetap menjaga konsistensi kualitas desain yang baik pada setiap penerapannya. Tatanama (Nomenclature). Memberikan sebuah tatanama merupakan hal yang logis dan konsisten di dalam sebuah brand architecture agar mempermudah bagi kastemer untuk membeli sebuah produk atau jasa. Jangkauan jenis produk atau jasa yang luas dikomunikasikan dalam bahasa yang jelas dapat meningkatkan pengertian kastemer pada pilihannya. Fleksibilitas juga diperlukan untuk membedakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Sebuah desain identitas yang baik haruslah dapat diadaptasi pada berbagai macam penerapan marketing dan komunikasi; dan dapat bertahan sesuai perkembangan jaman. Fleksibilitas memastikan bahwa komunikasi selalu tetap segar (fresh) dan relevan. Beberapa faktor fleksibilitas yang perlu untuk diperhatikan: 23
6 Marketing flexibility. Suatu identitas yang efektif menempatkan sebuah perusahaan untuk dapat melakukan perubahan dan pertumbuhan/perkembangan di masa mendatang. Harus dapat diterapkan secara efektif dalam berbagai keperluan pemasaran dan penjualan dari website sampai direct mail atau keperluan lainnya. Sebuah identitas visual harus dapat mendukung perkembangan strategi marketing. Brand architecture flexibility. Sebuah sistem identitas tidak membatasi sebuah perusahaan hanya pada produk atau jasa yang dihasilkan pada saat ini. Tetapi juga dapat memfasilitasi jangkauan marketing untuk bisnis baru, produk dan berbagai inisiatif dengan sebuah sistem yang flexible dan tahan lama. Standards flexibility. Sistem identitas yang efektif mempertimbangkan siapa saja yang akan menggunakan identitas di masa yang akan datang. Sebuah desain yang dibuat dengan keseimbangan antara kontrol dan kebebasan ruang gerak untuk kreatifitas akan mempermudah bagi siapa pun yang akan menggunakan identitas tersebut untuk mengikuti standard identitas dengan tetap memperhatikan obyektifitas dari tujuan marketing. Performance flexibility. Dalam pengembangan desain sebuah logo dan logotype, seorang desainer harus melakukan berbagai tes yang intensif dan melakukan proses penyesuaian desain untuk memastikan fungsionalitas dari sebuah 24
7 signature. Sebuah identitas harus dapat diterapkan pada berbagai macam ukuran, dari sekecil uang logam sampai sebesar papan iklan; berbagai penerapan warna, baik untuk full colour atau dua warna atau satu warna, dari process colour sampai ke web-friendly colour, dan penggunaanya untuk berbagai kombinasi warna dengan warna background, untuk digunakan pada warna hitam dan putih, seperti pada koran atau newsletter; untuk penggunaan postif dan negatif, untuk media cetak dan elektronik, standard untuk seragam Teori Logo Menurut Martadi (2002, p62); logo merupakan representasi dari nilai-nilai ideal yang meliputi aspek: visi dan misi, ruang lingkup kerja, serta budaya perusahaan, dan berperan sebagai wajah suatu lembaga atau perusahaan. Berdasarkan Jurnal Nirmana (2002, p63); logo sebagai bahasa penanda adalah segala sesuatu yang berupa lambang, gambar, tulisan, angka, atau gabungan dari berbagai hal tersebut; yang disandang oleh sebuah produk, perusahaan, lembaga, organisasi, atau kegiatan, untuk mencirikan eksistensinya agar dapat dibedakan dari produk atau merk lain. Membicarakan masalah logo maka tidak lepas dari konteks bahasa penandaan yang menyangkut wilayah semiotika. Seorang pelopor semiotika, Ferdinand Saussure, menyatakan tentang adanya hubungan tanda dengan tanda-tanda lainnya. Sebuah tanda diartikan sebagai obyek fisik, sedangkan pengertian tentang tanda tersebut diberi istilah penanda (signifier) dan petanda (signified). Keduanya merupakan aspek tanda yang tidak terpisahkan dan simultan. Penanda adalah citra dari tanda yang diterima lewat sensori 25
8 indera, sedangkan petanda adalah konsep abstrak yang diperlukan oleh tanda, dipancarkan oleh penanda dan menghasilkan makna yang muncul dari hubungan antara tanda dengan tanda-tanda lainnya. Simbol adalah tanda yang dimengerti atas dasar konvensi oleh sekelompok komunitas, mengandung nilai-nilai yang dilatarbelakangi oleh pengalaman dari komunitas tersebut, dengan kata lain, hubungan antara tanda dengan obyeknya disusun berdasarkan kesapakatan, peraturan dan norma-norma komunitasnya. Dalam menterjemahkan makna sebuah logo sebagai suatu simbol, tanda yang ditampilkan bisa mempunyai makna berbeda antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Makin simbolis suatu logo, makin berhasil (sebagai logo) ; ungkap Roy Paul Nelson (1977). Pernyataan ini didasari oleh prinsip bahwa tampilan logo sebaiknya sarat pula dengan kandungan falsafah atau pandangan hidup pemiliknya. Dalam kaitannya dengan logo PT Pos Indonesia (Persero), falsafah yang ingin ditampilkan dalam logo barunya adalah tiga kata kunci yang diambil dari visi dan misinya, yaitu: terintegrasi, terpercaya dan kompetitif. Dengan tetap mempertahankan simbolisasi burung merpati yang digunakan sebagai simbol dari bentuk konsep pengiriman surat jaman dahulu, namun diperbaharui dan divisualkan sesuai dengan perkembangan dan perubahan visi dan misi perusahaan yang baru, sehingga visual burung merpati pos tersebut juga mengandung ketiga konsep (terintegrasi, terpercaya dan kompetitif) tersebut. 26
9 4.1.3 Reposisi Citra Perusahaan Melalui Perubahan Logo Berdasarkan Jurnal Nirmana (2002, p71), citra perusahaan atau corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan atau lembaga dilihat dan dipersepsikan oleh masyarakat. Melalui jati diri perusahaan atau lembaga dibangun suatu citra yang positif, melalui logo. Logo adalah simbol yang menunjukan eksistensi suatu perusahaan atau lembaga. Bahwa identitas suatu perusahaan merupakan cerminan dari visi, misi dan idealisme suatu perusahaan yang divisualisasikan ke dalam logo perusahaan, logo merupakan suatu hal yang nyata sebagai pencerminan hal-hal yang non-visual dari suatu perusahaan, misalnya budaya, perilaku, sikap, kepribadian, yang dituangkan dalam suatu bentuk visual, seperti yang dikemukakan oleh John Murphy, (1993): Setiap produk atau organisasi yang sukses memiliki kepribadiannya sendiri, dan sama seperti kepribadian manusia yang kompleks, demikian juga kepribadian sebuah produk dan organisasi. Merk dan logo dari sebuah produk dan organisasi dimaksudkan untuk menyingkatkan realitas yang kompleks ke dalam sebuah pernyataan yang sederhana; yang mudah dikendalikan, dimodifikasi, dikembangkan, dan dimatangkan seiring waktu. Penggunaan logo bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah pencerminan dari hal-hal yang ideal, yaitu ruang lingkup kerja, visi dan misi, serta budaya perusahaan. Logo merupakan penterjemahan dari ide-ide abstrak menjadi sesuatu yang nyata, dan berperan sebagai wajah dari perusahaan tersebut. Menurut Tom Brannan, (1998), reposisi adalah usaha memposisikan ulang citra yang terbentuk pada suatu perusahaan setelah sekian waktu berjalan, berinteraksi dengan 27
10 masyarakat. Positioning dan repositioning merupakan upaya yang dilakukan dari dalam perusahaan, untuk membentuk citra tertentu dari perusahaan yang berkaitan dengan kemampuan serta tujuan perusahaan dengan iklim yang ada di luar perusahaan. Dalam kaitannya dengan merubah citra perusahaan, maka reposisi adalah usaha untuk memperbaiki citra perusahaan diantaranya adalah merubah tampilan wajah atau logo perusahaan, yaitu usaha perubahan yang dilakukan dari dalam perusahaan untuk mendapatkan citra baru di mata konsumen. Dari sini dapat diartikan bahwa citra perusahaan bukan hanya usaha yang dibentuk dari dalam perusahaan tetapi utamanya adalah yang terbentuk di luar perusahaan ketika perusahaan tersebut berinteraksi dengan masyarakat. Faktor masyarakat dalam kaitan visual adalah sebagai pembaca teks dari kumpulan tanda-tanda yang diciptakan dari dalam perusahaan, dan juga sebagai penerima yang merasakan jasa yang diberikan oleh perusahaan Tipografi Bahasa sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, memiliki dua macam bentuk yaitu lisan dan tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang diungkapkan dengan cara ucapan dari indera pengecap atau mulut, sedangkan bahasa tulisan adalah penuangan bahasa yang diucapkan dari indera pengecap tersebut ke dalam bentuk visual, yaitu berupa tulisan. Sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai bentuk tulisan atau bentuk huruf dikenal dengan nama ilmu tipografi. 28
11 Dalam hubungannya dengan Desain Komunikasi Visual, menurut Jurnal Aksen (2001, p50) proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan, dan pada tahapan vital dalam proses kreatif sebuah perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penerima. Sintaktis tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual dalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi terkecil, yaitu huruf, kata, garis, kolom, dan margin. Persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola visual. Melalui penerapan prinsip persepsi visual ini, seorang desainer grafis dapat menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh pelihat. Focal point adalah bagaimana desainer menarik perhatian pelihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara tepat dapat menstimulasi mereka lewat pusat penekanan dalam sebuah desain. Grid systems adalah perangkat yang memudahkan penciptaan sebuah komposisi visual yang sistematik guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi. Grid systems dimaksudkan pula untuk menciptakan suatu desain yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. 29
12 Alignment atau perataan teks berperan penting sebagai penunjang legibility serta estetika dari desain. Perataan atau disebut juga flush dapat dilakukan bermacam-macam, seperti rata kiri, rata kanan, rata kiri-kanan, rata tengah, dan asimetri tanpa perataan yang konstan. Focal Point, Grid Systems dan Alignment akan sangat bermanfaat dalam membantu menyusun lay out untuk Graphic Standard Manual, Company Profile dan berbagai macam keperluan lainnya, dimana banyak menggunakan teks di dalamnya. Selain itu pemilihan jenis huruf yang tepat, penggunaan kerning dan leading dapat memberikan nilai estetis lebih pada sebuah karya desain Komunikasi Warna Dari semua bentuk komunikasi yang non-verbal, warna merupakan metode yang paling tepat dalam menyampaikan pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan suatu identitas, warna mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol konsep, dan pemikiran yang abstrak, mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali waktu, tempat, dan memproduksi suatu keindahan atau reaksi secara emosional, demikian menurut Mita Purbasari dalam Jurnal Aksen (2001, pp34-35). Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menguji keefektivitasan warna selain di pasaran. Hal itu merupakan kunci penting dalam berkomunikasi untuk mendapatkan citra positif atau baik, membujuk, dan menarik pada suatu produk. Sering disebut sebagai silent salesperson, warna harus secepatnya menarik perhatian mata konsumen, menyampaikan 30
13 pesan tentang si produk, nenciptakan jati diri produk, dan yang paling penting, membantu untuk menaikkan penjualan. Warna pada identitas visual sebuah perusahaan harus menyampaikan pesan singkat tentang siapakah mereka dan apa yang mereka lakukan. IBM akan selalu dikenal dengan The Big Blue, yakni setia dan dapat dipercaya. Coca Cola menggunakan red, berkesan energik dan kemewahan. Warna menambahkan arti yang sangat hebat dalam berkomunikasi seperti sama pentingnya dengan pesan yang divisualkan, menyampaikan kesan saat itu, dan lebih sering dalam pengertian umum. Hal itu sangat penting dalam menyampaikan kesan atau ide dimana perkataan atau pernyataan yang panjang lebar tidak berguna atau sulit dimengerti. Pemilihan penggunaan jingga (orange) tetap sebagai warna utama karena khususnya bagi masyarakat Indonesia; warna jingga sangat identik dengan Pos Indonesia, dan akan sulit untuk diadaptasi atau memerlukan waktu yang cukup lama untuk disosialisasikan kepada masyarakat apabila warna utama tersebut diubah. Dan pertimbangan lainnya adalah bahwa menurut Leatrice Eiseman dalam bukunya Pantone Guide to Communicating with Color (2000) warna jingga memberikan kesan mengundang (inviting), ramah (friendly), dan kesan penting (vital). Warna jingga juga merupakan warna gradasi bayangan matahari terbenam, bercahaya dan vital. Warna dengan kadar intensitas cahaya yang tertinggi, menjadikannya warna yang berarti penting atau serius dan dramatis; merupakan makna atau kesan impresi yang ingin ditampilkan pada citra PT Pos Indonesia (Persero) yang baru. 31
14 4.1.6 Desain Komunikasi Visual Secara umum, Desain Komunikasi Visual memiliki 3 fungsi: Untuk menyampaikan informasi (to inform). Untuk mencerminkan identitas (to identify). Untuk membujuk (to persuade). Sebuah desain grafis yang berhasil adalah tersampaikannya pesan yang disampaikan melalui citra visual kepada sasaran yang dituju. Dengan menggabungkan berbagai prinsip-prinsip desain seperti keseimbangan, irama, kesatuan, nada, aksen, kontras, arah, harmoni, gerak, dan proporsi; maka diharapkan dapat menghasilkan sebuah karya desain grafis yang baik. Untuk menghasilkan desain yang lebih komunikatif, kita dapat menerapkan teori semiotik yang diungkapkan oleh Charles Morris. Komunikasi yang efektif menurut teori semiotik dapat terjadi jika kita mempertimbangkan 3 aspek communicative visual sign, yaitu: Semantik: adalah hubungan antara yang menandakan dengan yang ditandai, menerangkan suatu tanda yang merujuk dari yang ditandai. Hubungan sebuah visual sign dengan realitas atau ide yang diwakilinya; hubungan antara sebuah desain dengan maknanya. Sintaktik: adalah menerangkan tanda-tanda yang tersusun menurut aturan tertentu untuk menghasilkan atau membangun suatu struktur atau sistem yang seragam. 32
15 Pragmatik: adalah hubungan antara tanda dengan si pengguna tanda. Bagaimana fungsi sebuah tanda dipersepsikan oleh interpreter atau audience atau konsumennya. Penerapan aspek ini bisa dilakukan lewat pemahaman atas kecenderungan persepsi visual, kepentingan, dan konteks kultur. 4.2 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Keywords: a. Terintegrasi. b. Terpercaya. c. Kompetitif. Pemilihan ketiga kata kunci tersebut diperoleh dari kutipan kata-kata yang terdapat di dalam visi dan misi PT Pos Indonesia (Persero) yang baru. Ketiga kata tersebut menjadi dasar konsep pesan apa yang ingin disampaikan pada logo PT Pos Indonesia (Persero) yang baru; yang kemudian akan diterapkan juga pada identitas visual perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ketiga kata tersebut berasal dari tiga kata dasar yang memiliki arti sebagai berikut, yaitu: a. Integrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. b. Percaya : Mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata. c. Kompetitif : Berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan). 33
16 Keyfact: a. Perusahaan jasa pos nasional Indonesia. b. Visi dan misi yang baru. c. Perkembangan dunia usaha. Positioning: PT Pos Indonesia (Persero) menempatkan positioning mereka sebagai perusahaan jasa pos pilihan utama untuk seluruh penduduk Indonesia. Manfaat (Benefit): a. Rational benefit: Tempat mengirim surat atau jasa pos. Tempat melakukan transaksi keuangan atau pembayaran. Menerima layanan jasa komunikasi lainnya seperti internet. Tempat untuk membeli keperluan benda pos atau filateli. b. Emotional benefit: Kepuasan akan banyaknya jenis layanan yang tersedia. Lokasi dekat dengan tempat tinggal. Pelayanan yang ramah. Tone and Manner: Cepat. Layanan professional. 34
17 Ramah. Dinamis. Modern Strategi Visual dan Media a. Logo Logo merupakan representasi dari visi dan misi, ruang lingkup kerja, serta budaya perusahaan, dan yang terpenting, logo berperan sebagai identitas dari suatu perusahaan. Penerapan logo secara konsisten pada setiap aplikasinya dapat menunjukan kualitas dan nilai dari suatu perusahaan. b. Stationery Stationery digunakan untuk keperluan korespondensi sebuah perusahaan. Korespondensi digunakan sebagai sarana untuk menjalin hubungan baik dengan publik, dan juga untuk memperkenalkan dan mengingatkan tentang identitas perusahaan kepada koresponden yang dituju. c. Graphic Standard Manual Merupakan buku petunjuk dan panduan segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan sebuah identitas visual. Salah satu pembahasan terpenting dalam buku ini adalah mengenai pembahasan penggunaan logo dalam berbagai aplikasi, penggunaan warna, ukuran, jenis huruf, dan lain sebagainya. Buku petunjuk ini 35
18 memiliki tujuan agar logo dapat diterapkan secara konsisten pada setiap aplikasinya dan tetap menjaga integritas dan citra dari sebuah perusahaan. d. Company Profile Merupakan item yang digunakan untuk menginformasikan dan menerangkan mengenai profil dari PT Pos Indonesia (Persero) tentang visi dan misi, sejarah perusahaan, fasilitas yang tersedia, jaringan pelayanan, strategi bisnis, dan lain sebagainya. e. Seragam Seragam memiliki fungsi internal untuk membedakan antara divisi/departemen yang satu dengan yang lainnya; dan fungsi eksternal sebagai suatu identitas visual perusahaan agar mudah dikenali di dunia luar. Keseragaman juga memberikan kesan kesatuan yang kokoh di dalam diri suatu perusahaan. f. Kendaraan Pos Kendaraan pos memiliki 2 fungsi, sebagai salah satu Point of Sales utama dari jasa pos dan sebagai alat transportasi untuk mengantarkan surat atau paket. Sebagai Point of Sales, kendaraan pos berfungsi untuk menjangkau daerahdaerah yang ramai konsumen namun cukup jauh terjangkau dari kantor pos terdekat, contohnya: daerah perkantoran, institusi pendidikan, pusat-pusat kebudayaan dan lain sebagainya. Dan fungsi lainnya adalah untuk melakukan tugas kesehariannya yaitu mengantarkan surat atau paket kepada para pengguna jasa pos. 36
19 g. Kartu Identitas Berfungsi untuk menunjukan identitas diri setiap karyawan yang bekerja untuk PT Pos Indonesia (Persero). Berisikan data diri karyawan seperti: nama, nomor induk karyawan, tanda tangan, dan lain-lainnya. h. Website Di dalam persaingan global, website merupakan salah satu fasilitas yang dianggap sangat penting sebagai item promosi sekaligus sebagai sarana penyampaian informasi yang cepat dan akurat; dan dapat juga dikembangkan untuk keperluan transaksi. i. Kartu Pos dan Perangko Sebagai item pendukung untuk mensosialisasikan logo baru PT Pos Indonesia (Persero) kepada masyarakat umum. Seri kartu pos dan perangko dalam edisi souvenir sheet dapat menjadi cindera mata yang tepat untuk merayakan peluncuran logo baru Pos Indonesia. j. External Signage Item ini digunakan sebagai identitas visual yang diletakan di luar gedung, berfungsi untuk menginformasikan letak lokasi gedung kantor Pos Indonesia, dan beberapa keperluan signage lainnya seperti petunjuk tempat daerah parkir dan lain sebagainya. 37
20 k. Internal Signage Item ini digunakan sebagai identitas visual yang diletakan di dalam gedung, berfungsi untuk menginformasikan letak dan fungsi ruang di dalam gedung kantor Pos Indonesia, seperti seperti tempat penjualan perangko, kamar kecil dan lain sebagainya. l. Packaging Digunakan sebagai kemasan untuk paket pos, dimana disediakan berbagai macam bentuk dan ukuran untuk berbagai macam keperluan. m. Kotak Pos Atau yang sering dikenal dengan nama bis surat, yaitu merupakan kotak surat tempat masyarakat umum menaruh surat agar dapat dikirimkan kemudian. Biasanya terletak di pinggir jalan besar. n. Papan Nama Digunakan untuk menunjukan nama petugas yang sedang bertugas pada counter pelayanan atau sebagai identitas karyawan yang bekerja di dalam suatu ruangan. o. Brosur dan Flyer Sebagai salah satu item untuk mensosialisasikan peluncuran logo baru Pos Indonesia, brosur menyampaikan berbagai macam informasi baik berupa visual maupun berupa teks, seperti jenis layanan baru yang disediakan oleh Pos Indonesia, dan lain-lainnya. 38
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1.1 Logo PT Pos Indonesia (Persero) Logo merupakan identitas visual yang paling utama dalam sebuah perusahaan. Dengan dikemukakannya visi dan misi yang
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Logo Detikcom Logo Detikcom terdiri dari logotype/wordmark. Konsep Detikcom sebagai portal berita yang kredibel diekspresikan melalui penggunaan typeface
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode Persepsi, Realitas, dan Citra Seperti halnya fenomena 'gunung es', citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir komunal pada
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum,
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Pengertian Museum Museum, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN. proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup yang jelas &
18 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Landsan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berpikir kreatif sehingga proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa
21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk, karakter, maupun budaya perusahaan. Perbedaan identitas setiap perusahaan dicerminkan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Corporate Identity
15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Corporate Identity Di dalam marketing, Corporate Identity (CI) adalah persona dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Simbol Menurut Veronica Napoles dalam bukunya Corporate Identity Design, menjelaskan ada 3 kategori dasar simbol, yaitu typographic, abstract, descriptive, atau
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding. Corporate Identity merupakan identitas brand sebuah perusahaan,
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Corporate Identity merupakan identitas brand sebuah perusahaan, terdiri dari identitas visual (seperti, nama, merek dagang, tipografi, warna,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Alina Wheeler dalam buku Designing Brand Identity, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang mengesampingkan setiap pemikiran konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi
Lebih terperinciHEMA berdiri sejak tahun 2000, awalnya HEMA berdiri di dekat Sekolah Marsudirini, di daerah Kemang Pratama, Bekasi. Hingga saat ini HEMA sudah mempuny
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restoran dalam kamus besar bahasa indonesia yang berarti rumah makan merupakan tempat dimana konsumen menyantap makanan. Namun seiring perkembangan zaman, restoran
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2004/2005
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2004/2005 PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PT POS INDONESIA (PERSERO) Ebic Tristary
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual :
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual : 4.1.1 Teori Branding Brand adalah janji, ide
Lebih terperinciREDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR
REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR Valentina Agel Febriana 1, Muhammad Ariffudin Islam 2, Khamadi 3 Jurusan Desain Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan memerlukan sebuah branding. Branding ibarat tampilan fisik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan memerlukan sebuah branding. Branding ibarat tampilan fisik secara keseluruhan serta kepribadian dari seseorang. Sama halnya seperti sebuah perusahaan,
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
45 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Logo menampilkan simbol buku terbuka. Simbol ini mempresentasikan Library@Senayan sebagai perpustakaan yang terbuka. Simbol ini memadukan antara bentuk buku
Lebih terperinciBAB IV TAHAP PRODUKSI
BAB IV TAHAP PRODUKSI 4.1 Logo New Rise 4.1.1 Proses pembuatan Dalam pembuatan logo New Rise, dilakukan beberapa tahap yang dilakukan secara berurutan dan disiplin. Tahapan-tahapan dilakukan agar menghasilkan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo dan simbol yang baik, yaitu: 1. Visibility Apakah sebuah logo
Lebih terperinciUnika. Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY SOEGIJAPRANATA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Disusun oleh :
Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY UNIKA SEMARANG Disusun oleh : Tim Kreatif UNIKA JALAN PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DHUWUR SEMARANG 50234 TAHUN 2010 A v a n t P R O P O S Kompetisi antar institusi akademis
Lebih terperinciBAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara
12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang konsep dan teori yang memperkuat perancangan. Dengan adanya referensi-referensi diharapkan perancangan ini dapat membuahkan hasil yang maksimal. Desain
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Pendekatan Komunikasi Komunikasi yang akan dibangun dalam perancangan desain terhadap promosi Kombucha Tea meliputi komunikasi massa yang disesuaikan
Lebih terperincipenerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Brand Teori Logo
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Brand adalah apa yang dirasakan oleh seseorang tentang sebuah produk, jasa, atau perusahaan (Marty Neumeier, The Brand Gap). Dalam bukunya yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Profil Target Pasar Target pasar utama merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Interaksi
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga
Lebih terperinciFaktor-Faktor dalam. Perancangan Desain
Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. mengkomunikasikan pesan melalui kata dan gambar. Berikut merupakan elemen-elemen dalam desain :
45 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain merupakan sintesa visual dari ide, berfungsi untuk mengkomunikasikan pesan melalui kata dan gambar. Berikut merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN MASALAH
BAB II KAJIAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Proses perumusan dan pembatasan masalah dari Perancangan Branding Taman Budaya Jawa Barat telah selesai ditentukan, selanjutnya akan dijelaskan mengenai teori-teori
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
17 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Identity Membuat identitas brand adalah salah satu kegiatan branding. Menurut Alina Wheeler di dalam bukunya Designing Brand Identity, sebuah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Pengertian buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Kamus Oxford (Oxford Dictionary),
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual URBAN. FIXED GEAR. CREATIVITY. PASSION Keempat kata kunci ini merupakan sebuah kesimpulan yang ditarik dari fixed gear, fixed gear culture,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah :
15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru, maka jumlah buku yang di produksi pun makin banyak juga. Dalam hal ini, maka desain untuk
Lebih terperinciBAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan
Lebih terperinciPT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR
Varian Logo DPUM Panduan Identitas Visual PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Panduan Identitas Visual 1 Panduan Identitas Visual 2 Implementasi visi, misi dan budaya PT Dua Putra Utama Makmur (DPUM) tercermin melalui
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Logo Logo terdiri Logogram dan Logotype. Logo diharapkan dapat menampilkan Big Idea dari BPR Kredit Mandiri yaitu Perputaran Indah dimana
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Didalambabiniberisitentang proses produksisaranakomunikasi visual yang telahdirancangsesuaidengankonsep Trust yang diarahkanuntuk memperkuat brand image perusahaan Eka Proma sebagai
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand. Denise Anderson berpendapat bahwa logo itu harus dapat menjelaskan dan
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Robin Landa (2006) dalam bukunya Designing Brand Experiences logo adalah simbol yang unik atau wordmark. Dari bukunya tersebut Denise Anderson
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual pada Wikipedia merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk yang berbahasa, manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Manusia berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu pasar akan terus berlomba untuk mencapai target yang diinginkan, target-target
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Indentitas Visual Perusahaan. Identitas merupakan sesuatu yang dibentuk, didesain, direkayasa,
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Indentitas Visual Perusahaan Identitas merupakan sesuatu yang dibentuk, didesain, direkayasa, atau singkatnya dikonstruksi (dan direkonstruksi). (
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding
1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Gavin Ambrose dan Paul Harris (The Visual Dictionary of Graphic Design, AVA Publishing, 2006) Brand adalah tanda, kata-kata atau ungkapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Kemasan Menurut Klimchuk dan Krasorvec (2007, p33), desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumah Makan Ampera
Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.1.1. Rumah Makan Ampera Saat ini rumah makan Sunda bukan hanya terdapat di Jawa Barat, kita dapat menemukannya di beberapa wilayah di Indonesia. Dan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PHILLIP SECURITIES INDONESIA
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PHILLIP SECURITIES INDONESIA Thomas Komp. Garuda Baru, Jln. Duri Utara IV No:54, 0216592900, Thomas_ds@ymail.com ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, Tujuan utama desain adalah
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Website
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Website Kriteria website yang baik adalah Usability Menurut Jacob Nielsen, usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk menggunakan
Lebih terperinciDesain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra
38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual menurut Cenadi mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi,
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Teori Komunikasi Visual Komunikasi visual adalah komunikasi yang terjadi melalui indera penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses
Lebih terperinciBAB II KAJIAN MASALAH
BAB II KAJIAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Proses perumusan dan pembatasan masalah dari Branding Marching Band Gema Wibawa Mukti Pemkot Bandung telah selesai ditentukan, maka selanjutnya akan dijelaskan
Lebih terperinciIdentitas Korporat dan Graphic Standard Manual
Identitas Korporat dan Graphic Standard Manual Pendahuluan Buku manual ini berisi penjelasan mengenai identitas korporat dari PT Griyahijau Indonesia dan panduan penerapannya dalam produk-produk desain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus menerus membuat banyak hal di berbagai aspek untuk melakukan perubahan. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan yang mengharuskan adanya
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Startegi dalam perancangan city branding kecamatan ujungberung dengan merancang identitas yang mampu menggambungkan unsur modern
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual a. Visual Visual Kllinik Titi Moertolo dibagi kedalam tiga bagian, yakni visual korporat, servis dan produk. Untuk visual korporat seperti pada aplikasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Packaging Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
27 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain Berangkat dari ide utama brand, yaitu Summer Hills is about freshness, like a new blossom flower, maka rancangan identitas dibuat menyerupai bentuk
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Gaya illustrasi yang dipakai adalah gaya illustrasi yang bersifat fun dengan penggunaan vector tools, khususnya karena target audience utama adalah
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual EXPLORING LIVE IN AN ECO VILLAGE, merupakan brand essence yang didapat ketika pendalaman konsep visual. Dari brand essence tersebut mulai
Lebih terperinciBAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap
BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap Technovation Unggul. Permasalahan
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Reksa Abadi Bersama atau dikenal dengan RAB Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, spesialis menangani
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) Farid Kardana Kontribusi Badan Tenaga Nuklir Nasional dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia telah banyak dirasakan oleh
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Aplikasi final desain dan pedoman sistem identitas dari perancangan karya yang telah dijabarkan pada bab III disajikan bersama konsep dan penempatan pada media- media promosi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa logo sebagai pembeda antara perusahaan yang dikelolanya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Identitas korporat atau sering disebut dengan corporate identity merupakan bentuk komunikasi sebuah perusahaan terhadap konsumen untuk menjelaskan karakteristik perusahaanmelalui
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Seperti yang dikatakan oleh Jorge Frascara, bahwa tujuan dari desain komunikasi adalah untuk mempengaruhi pengetahuan, perilaku
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DAN DESAIN. Menurut Jessica Helfand falam situs Desain Komunikasi Visual
BAB 4 KONSEP DAN DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand falam situs http://www.aiga.com. Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS
PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS 1. Unity (Kesatuan) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan adalah bersatunya elemen-elemen desain sehingga menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAAN DESAIN 5.1 Hasil Visual Hasil visual yang diciptakan untuk identitas visual Arjjana Manggalya Bhumitala berupa sebuah logo beserta elemen-elemen identitas visual lainnya, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis meningkat dengan pesat dan mengalami persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu negara, kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia dan berada di peringkat 70 dalam daya saing pariwisata global. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah dijabarkan mengenai metodologi yang digunakan dan skema perancangan karya pada Bab 3, pada bab ini akan dijelaskan mulai dari konsep perancangan, proses sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Logo adalah tanda, lambang, ataupun simbol yang mengandung makna dan digunakan sebagai identitas sebuah organisasi, perusahaan atau individu agar mudah diingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai kini telah mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, pikiran,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan
BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Kata perancangan berasal dari kata benda rancang, yang kemudian mendapat awalan per dar akhiran an. Perancangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses
Lebih terperinci