JURNAL ILMIAH - VIDYA, Vol. 24 No. 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ILMIAH - VIDYA, Vol. 24 No. 2"

Transkripsi

1 BUDGET GOAL COMMITMENT SEBAGAI PEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Malang) M. Taufiq Noor Rokhman, Nukhan Wicaksana Pribadi 1 Abstrak: Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan salah satu sarana untuk menyajikan informasi rencana anggaran keuangan yang diperoleh dan digunakan Pemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan pelayanan publik baik. Untuk dapat menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) dibutuhkan partisipasi penyusunan anggaran yang berbasis kinerja (ABK). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah melalui peran partisipasi anggaran yang dikuatkan budget goal commitment. Hasil penelitian ini adalah partisipasi anggaran dan Budget Goal Commitment berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Sedangkan Budget Goal Commitment dapat memoderasi yang bersifat menguatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Sehubungan dengan adanya dua variabel yang memperkuat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja Aparat Pemerintah Daerah, yaitu budget goal commitment, kiranya pimpinan SKPD dapat memaksimalkan indikator-indikator budget goal commitment yaitu komitmen pencapaian sasaran, komitmen untuk mencapai tujuan, tingkat usaha yang dilakukan responden untuk menemukan solusi apabila tujuan anggaran tidak bisa dicapai dan tingkat kepedulian responden terhadap pencapaian sasaran anggaran apabila sasaran anggaran tercapai atau tidak tercapai sebagai acuan dalam penyusunan anggaran dan peningkatan kinerja pimpinan itu sendiri. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Budget Goal Commitment dan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Malang yang memiliki penduduk mencapai 3,2 juta jiwa dan tersebar di 33 kecamatan (392 desa/keluarahan) menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp2,9 triliun, dimana 30 persen atau sekitar Rp780 miliar dialokasikan untuk mendukung program kerja, sedangkan 70 persen untuk belanja pegawai. Oleh karena itu, pemkab atau SKPD harus benar-benar bisa menyiasatinya agar program-program kerja yang bersentuhan dengan masyarakat luas bisa terpenuhi, meski harus ada skala prioritas. Penyusunan APBD di kabupaten Malang pada awalnya melalui proses musrenbang. Musrenbang dimulai dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Dalam setiap wilayah musrenbang berisi program-program wilayah dan pembiayaannya. Apabila anggaran tidak mencukupi bisa diusulkan ke tingkat yang lebih tinggi. Pada Musrenbangda, berisi program-program superprioritas, prioritas dan pembiayaan yang berasal dari APBD digunakan sebagai rujukan tim anggaran eksekutif dalam menyusun APBD. Selain Musrenbang, ada jaring aspirasi masyarakat yang lebih sering dikenal dengan istilah jasmas. Jasmas sebenarnya berperan sama dengan musrenbang akan tetapi institusi pelaksananya berbeda. Jasmas adalah wadah yang digunakan DPRD untuk menyaring berbagai kepentingan publik atau konstituennya. Berbagai kepentingan ditampung kemudian dibahas melalui badan anggaran. Sebelum tahun 2011 musrenbang dan jasmas dilaksnakan secara bersamaan. Musrenbang dilaksanakan oleh eksekutif pada bulan April yang dijadikan rujukan dalam pembahasan APBD oleh tim anggaran. Jasmas dilaksanakan oleh DPRD kemudian disinkronkan dengan M. Taufiq Noor Rokhman dan Nukhan Wicaksana Pribadi adalah Dosen Universitas Wisnuwardhana Malang. opik.unidha@gmail.com, nukhan_wp@yahoo.com 1

2 2 Musrenbang. Dalam sikronisasi ini sering terjadi kompromi kompromi kepentingan. Hal ini dikarenakan karena kepentingan DPRD yang belum terakomodir melalui dua jalur ini akan dinegosiasikan dengan berusaha mencapai kepentingan publik yang berdampak lebih luas. Selain itu proses kompromi tersebut terjadi karena anggarannya sudah baku sehingga peluangnya hanya mengutak-atik besaran alokasi dan distribusi anggaran. Untuk dapat menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) berdasarkan anggaran berbasis kinerja (ABK) diperlukan pegawai yang mempunyai kemampuan analisis kinerja program. Tentu saja hal ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pengguna anggaran untuk menyediakan sumber daya manusia yang memadahi, agar dapat mengelola anggaran secara ekonomis, efisien, efektif dan yang benar-benar mencerminkan kepentingan masyarakat. Mengelola anggaran secara ekonomis, efisien dan efektif adalah dengan cara membagi waktu secara proporsional untuk satuan kerja atas dan bawahan. Memberikan waktu lebih banyak untuk satuan pelaksana, misalnya 1/3 waktu (maksimal) untuk perencanaan satuan atas dan 2/3 untuk satuan pelaksana agar cukup waktu untuk melaksanakan program kerja. Penganggaran partisipatif (participative budgeting) merupakan pendekatan penganggaran yang berfokus pada upaya untuk meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Konsep penganggaran ini sudah berkembang pesat dalam sektor swasta (bisnis), namun tidak demikian halnya pada sektor publik. Brownell dan Mcinnes (1986) menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial. Frucot and White (2006) menyimpulkan bahwa baik tingkat manajerial maupun partisipasi anggaran memiliki hubungan (positif) langsung dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Yuen (2007) menemukan bukti bahwa partisipasi anggaran juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil yang berbeda ditunjukan oleh Cherrington dan Cherrington, 1973; Milani,1975; Kenis, 1979; dan Morse dan Reimer, 1956, menemukan bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja manajerial. Adanya perbedaan hasil kajian empiris tersebut, terjadi karena hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial tergantung pada faktor-faktor situasional atau lebih dikenal dengan istilah variabel kontingensi (Contingency Variable). Govindarajan, (1986) mengemukakan bahwa untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai hasil penelitian tersebut, bisa dilakukan dengan pendekatan kontijensi, pendekatan ini secara sistematis mengevaluasi berbagai kondisi atau variabel yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pemimpin. Penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi dengan variabel moderating budget goal commitment. Komitmen merupakan usaha untuk mencapai sasaran anggaran dan terus-menerus berusaha mencapainya sepanjang waktu (Locke et al., 1968). Komitmen merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai individu dalam organisasi. Apabila tidak ada komitmen, maka sasaran akan sulit untuk dicapai. Pada organisasi sektor publik, apabila budget goal commitment bisa diterapkan maka tujuan dan pencapaian kinerja yang baik tersebut akan lebih mudah untuk dicapai. Pimpinan level menengah dan level bawah yang mempunyai komitmen terhadap organisasi akan berusaha untuk mencari informasi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dengan komitmen dan informasi tersebut, maka akan mendorong partisipasi pimpinan level menengah dan pimpinan level bawah dalam penyusunan anggaran.

3 3 Penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi dengan variabel moderating budget goal commitment yang dilakukan oleh Sahara, (2005); Chong dan Chong, (2002) menemukan bahwa budget goal commitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dinas/instansi pemerintah daerah. Endarwati, (2004) yang menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial yang dimediasi oleh adanya budget goal commitment, serta adanya peran motivasional dan informasional. Randall (1990) menunjukkan komitmen organisasi sebagai variabel moderating mempengaruhi secara signifikan hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan latar belakang penelitian maka pertanyaan penelitian ini adalah bagiaman meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Malang. Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut maka tujuan akhir dari riset ini adalah mengetahui peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah melalui peran partisipasi anggaran yang dikuatkan budget goal commitment. Teori Kontijensi (Contingency Theory) Contingency theory (teori kontingensi) pada bidang teori organisasi telah memberikan kontribusi pada pengembangan akuntansi manajemen terutama dalam menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi individu dan organisasi. Sisaye, (1998) menyebutkan bahwa teori kontingensi adalah desain sistem kontrol yang bersifat kontinjen terhadap kontekstual setting organisasi tempat sistem kontrol tersebut akan beroperasi. Penerapan pendekatan kontingensi dalam menganalisis sistem pengendalian khususnya dalam bidang sistem akuntansi manajemen telah menarik minat para peneliti. Pengertian Anggaran Anggaran di sektor di sektor publik, anggaran negara merupakan suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam satu periode dimasa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang susngguhsungguh terjadi di masa lalu (Due, 1975). Seperti yang dikatakan oleh Mardiasmo, (2002) anggaran merupakan rencana keuangan untuk mengalokasikan sumber-sumber keuangan melalui proses politik untuk melayani kebutuhan masyarakat yang berbedabeda. Negara/daerah sebagai suatu entitas sektor publik juga memanfaatkan anggaran sebagai alat untuk mencapai tujuan. Hal ini didukung oleh Suparmoko, (2000:47) yang berpendapat, bahwa anggaran adalah suatu daftar atau pernyataan terperinci tentang pendapatan dan belanja negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu. Suprasto (2006), berkesimpulan bahwa proses penyusunan anggaran merupakan proses akuntansi dan proses manajemen. Proses akuntansi karena penyusunan anggaran merupakan studi mekanisme, prosedur merakit data, dan format anggaran. Proses manajemen karena penyusunan anggaran merupakan proses penetapan peran tiap kepala unit/satuan kerja dalam pelaksanaan program atau bagian dari program dan penetapan pusat-pusat pertanggungjawaban. Partisipasi Penyusunan Anggaran Becker, (1978) mendefinisikan partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang akan membawa efek dimasa yang akan datang bagi para pengambilan keputusan. Keterlibatan para pimpinan suatu organisasi terkait dengan penyusunan anggaran adalah sebuah partisipasi untuk menentukan tujuan organisasi tersebut. Ketika diaplikasikan dalam perencanaan, partisipasi berarti melibatkan pimpinan tingkat bawah dan menengah untuk menyusun langkah, serta membuat keputusan mengenai tujuan operasi organisasi. Menurut Argyris, (1952) kontribusi terbesar dari proses penyusunan anggaran akan terjadi jika

4 4 bawahan dilibatkan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Oleh karena tingkat keterlibatan bawahan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran partisipastif dan anggaran non partisipatif (Milani, 1975). Menurut Bahrul, (2002) bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih memungkin bagi para pemimpin bawah untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Penganggaran partisipatif adalah proses untuk membuat keputusan bersama oleh dua atau lebih bagian organisasi dan keputusan tersebut memiliki pengaruh terhadap yang membuatnya (French et al., 1990 dalam Siegel et al., 1989). Partisipasi dalam penyusunan anggaran juga bertujuan untuk membentuk sikap, perilaku karyawan dan manajer mersasa memiliki dan menumbuhkan pengaruh motivasional terhadap tujuan anggaran. Pada dasarnya partisipasi adalah sebuah proses yang wajar dalam suatu organisasi, dimana individu terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan yang akan berpengaruh terhadap dirinya. Budget Goal Commitment Locke et. al., (1981) mendefinisikan budget goal commitmen sebagai ketetapan hati untuk berusaha mencapai sasaran anggaran dan terus menerus berusaha mencapainya sepanjang waktu. Wentzel, (2002) budget goal commitmen merupakan tingkat komitmen individu untuk mencapai goal tertentu dan juga merupakan aspek kunci dalam teori goal-setting. Goal commitment menunjukkan pencapaian atau penentuan untuk mencapai sasaran (Locke et al.,1968) yang mewujudkan sasaran dan ketidak inginan untuk menghilangkan atau menurunkan sasaran dari waktu ke waktu. Berdasarkan pada teori goal setting, partisipasi akan meningkatkan commitment bawahan terhadap sasaran anggaran (Chong dan Chong, 2002). Kesempatan untuk terlibat dan mempengaruhi dalam proses pembuatan anggaran akan meningkatkan kepercayaan bawahan, perasaan pengendalian bawahan, keterlibatan ego dengan organisasi, sehingga secara bersama-sama akan menyebabkan sedikit perlawanan terhadap perbahan serta lebih menerima dan memilih commitment terhadap keputusan anggaran. Kinerja Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sebagian besar tergantung pada kinerja manajer. Kinerja manajerial dapat diukur setelah sistem informasi akuntansi manajemen dapat dilaksanakan dan diaplikasikan di dalam sebuah organisasi. Kinerja manajerial tercapai apabila organisasi secara keseluruhan, atau para manajer unit bisnis secara bersama-sama mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik sehingga organisasi mampu mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Deskripsi peran manajer yang dikemukakan di atas, akan membutuhkan sejumlah keahlian manajerial yang penting mengembangkan hubungan sejajar (rekan kerja), menjalankan negosiasi, memotivasi bawahan, menyelesaikan konflik, membangun jaringan informasi dan menyebarkan informasi, membuat keputusan dalam kondisi ambiguitas yang ekstrim, dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang ada (Mitzberg, dalam Usmara 2003). Ditambahkannnya, untuk itu seorang manajer perlu untuk instropeksi mengenai tugas atau perannya sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal. Sedangkan konsep kinerja menurut Johns (1996) merupakan konstribusi yang diberikan anggota organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sementara pendapat lain dari Robertson et, al., (1994) terhadap kinerja pekerja, itu lebih bersifat

5 5 situasional, bergantung pada kondisi internal (kepribadian dan emosi) dan faktor eksternal yang melingkupi individu organisasi dalam melakukan pekerjaan. Faktor eksternal berupa target, dan persaingan yang menuntut kinerja yang tinggi dari individu itu sendiri. Sedangkan faktor internal berupa lingkungan kerja, gaji, kesempatan promosi, supervisi, dan lain-lain yang meliputi dimensi kepuasan kerja. Nadler dan Edward III (dalam Usmara, 2003) bahkan telah lama mengungkapkan bahwa untuk mengatakan seberapa baik kinerja seseorang, maka ukurannya harus ditetapkan. Dalam hal ini ukuran atau indikator untuk mengukur kinerja tersebut (kuantitas, kualitas, dan sebagainya), dapat menjelaskan secara rinci apa yang dimaksudkan serta bisa didefinisikan dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur sehingga seseorang dapat memahami apa yang dituntut darinya. Kinerja manajerial dapat dijelaskan sebagai bentuk eksistensi dimana manajer sudah menyelesaikan pekerjaan mereka seefektif mungkin (Soobaroyen dan Poorundersing, 2008). Evaluasi atas kinerja yang dilakukan oleh manajer beragam, tergantung pada budaya yang dikembangkan oleh masing-masing perusahaan. Oleh karena kinerja dalam penelitian ini adalah presepsi para manajer tentang kegiatan manajerial, yang terdiri dari sembilan dimensi kegiatan yaitu perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi, perwakilan, dan kinerja keseluruhan (Mahoney et,al., 1963), maka kinerja sebagai evaluasi menurut Suartana (2000, dalam Faisal dan Wijaya Indra, 2002) dapat dilakukan melalui atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan. METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara partisipasi anggaran dan kinerja melalui pengujian hipotesis. Penelitian semacam ini dalam deskripsinya juga mengandung uraian-uraian, tetapi fokusnya terletak pada analisis hubungan antara variabel (Hadari, 1998:75). Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten Malang berjumlah 53 pimpinan SKPD. Sedangkan Metode pengambilan sampel yang diuraikan di atas sama halnya dengan apa yang disebut sebagai sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012) sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dengan demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 53 pimpinan SKPD Kabupaten Malang. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini jenis data yang akan digunakan dilihat dari sumbernya adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner tertutup terhadap data primer. Agar lebih efektif pendistribusian kuesioner kepada responden dilakukan dengan cara mengantar sendiri dan menggunakan jasa surveyor. Untuk penggunaan jasa surveyor, sebelum kuesioner diserahkan ke responden peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu pada surveyor mengenai maksud dari daftar kuesioner yang akan diberikan pada responden. Hal ini untuk menghindari kesalah pahaman responden pada pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian empiris. Untuk melakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan, variabel-variabel yang diteliti perlu diukur. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Partisipasi anggaran, dan sebagai

6 6 variabel dependen adalah kinerja manajer, sementara variabel pemoderasi adalah Desentralisasi dan Budget goal commitment. Semua perhitungan dan analisis statistik dilakukan dengan piranti lunak SmartPLS. 1. Variabel independen: Partisipasi Anggaran (Budget Participation), adalah keterlibatan yang meliputi pemberian pertimbangan dan usulan dari bawahan dalam mengambil keputusan, mempersiapkan dan merefisi anggaran (Samsi, 2004). Definisi yang lebih rinci mengenai partisipasi dijelaskan oleh Brownell, (1982) yaitu: suatu proses yang individu-individu didalamnya terlibat dan mempunyai pengaruh atas penyusunan target anggaran, yang kinerjanya akan dievaluasi, dan mungkin dihargai atas dasar pencapaian target anggaran mereka. Partisipasi anggaran diukur dengan 5 indikator yang dikembangkan oleh (Milani, 1975). Instrumen tersebut telah banyak digunakan untuk penelitian secara luas dan telah memiliki validasi dalam studi akuntansi terutama dalam penelitian bidang penganggaran seperti: (Brownell dan McInnes, 1986; Chenhall dan Brownell, 1988; Wentzel, 2002; Chong dan Chong, 2002; Yenti, 2003). Variabel partisipasi anggaran diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti yaitu: 1) seberapa besar tingkat keterlibatan pimpinan dalam penyusunan anggaran; 2) seberapa besar ide yang diberikan mengenai anggaran untuk didiskusikan dengan atasan; dan 3) seberapa besar usulan yang diberikan pada anggaran final; 4) seberapa besar kontribusi yang diberikan dalam penyusunan anggaran. Variabel ini diukur dengan model skala likert, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju); 4 (S=Setuju); 3 (CS=Cukup Setuju); 2 (TS=Tidak Setuju); dan 1 (STS=Sangat Tidak Setuju). 2. Variabel moderasi: Budget Goal Commitment, adalah keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai individu dalam organisasi. Komitmen merupakan usaha untuk mencapai sasaran anggaran dan terus-menerus berusaha mencapainya sepanjang waktu (Locke et al., 1968). Empat indikator yang diadopsi berdasarkan penelitian Wentzel, (2002) dan Adi, (2006) yaitu: 1) Komitmen pencapaian sasaran, untuk menyatakan seberapa besar komitmen responden untuk mencapai sasaran anggaran yang telah ditetapkan; 2) Komitmen untuk mencapai tujuan, responden diminta untuk menjawab seberapa besar komitmen untuk mencapai tujuan anggaran yang telah ditetapkan; 3) seberapa besar tingkat usaha yang dilakukan responden untuk menemukan solusi apabila tujuan anggaran tidak bisa dicapai; dan 4) seberapa besar tingkat kepedulian responden terhadap pencapaian sasaran anggaran apabila sasaran anggaran tercapai atau tidak tercapai. Variabel ini diukur dengan model skala likert, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju); 4 (S=Setuju); 3 (CS=Cukup Setuju); 2 (TS=Tidak Setuju); dan 1 (STS=Sangat Tidak Setuju). 3. Variabel dependen: Kinerja aparat pemerintah daerah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi (Mahsun, 2006:25). Variabel kineja manajerial diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mahoney et al., (1963) dan telah digunakan oleh: (Wentzel, 2002 dan Adi, 2006) disesuaikan. Indikator yang digunakan, yaitu: 1) seberapa besar perencanaan terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran;

7 7 2) seberapa besar penetapan target anggaran agar terlaksana sesuai dengan sumber daya dan waktu yang telah ditentukan; 3) seberapa besar keberhasilan dalam pencapaian sasaran anggaran yang dapat dirasakan oleh masyarakat berupa pelayanan dan penggunaan dana publik secara efektif dan efisien; 4) seberapa besar upaya mencapai sasaran anggaran dari program/kegiatan yang dibutuhkan masyarakat agar dapat dirasakan manfaat; 5) seberapa besar upaya mencapai sasaran anggaran dan kinerja yang baik agar dapat mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat. Variabel ini diukur dengan model skala likert, yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pertanyaan yang diajukan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju); 4 (S=Setuju); 3 (CS=Cukup Setuju); 2 (TS=Tidak Setuju); dan 1 (STS=Sangat Tidak Setuju). Metode Analisis Sehubungan dengan tujuan, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan pendekatan variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS). Pengujian t - Statistik dikatakan signifikan apabila nilai t hitung berada di daerah kritis sehingga hipotesis 0 ditolak dan sebaliknya pengujian dikatakan tidak signifikan apabila nilai t - statistik berada di daerah penerimaan (Gujarati, 1995). Hasil pengujian statistik dikatakan signifikan apabila nilai t hitung > t tabel, sehingga hipotesis nol ditolak atau hipotesis tersebut diterima. Selanjutnya tabel distribusi t tabel untuk tingkat signifikansi pengujian α = 5% adalah sebesar 1,960 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian hipótesis tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Jalur T-Statistic Ket PA -> Kinerja Sig BGC -> Kinerja Sig Moderating -> Kinerja Sig Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Hal ini dapat dikatakan bahwa paritispasi dalam penyusunan anggaran merupakan aktivitas untuk menyusun rencana anggaran yang melibatkan setiap tingkat pimpinan, agar membuat target kegiatan bagi lingkup tanggung jawab kerjanya. Harapan untuk melibatkan setiap tingkat SKPD dalam penyusunan anggaran adalah meningkatkan motivasi dalam menjalankan anggaran yang sudah disusun. Demikian penilaian kinerja SKPD juga dapat dilihat dari pencapaian target anggaran. Menurut Bahrul, (2002) bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran lebih memungkin bagi para pemimpin bawah untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan mengenai kemungkinan target anggaran yang dapat dicapai. Penganggaran partisipatif adalah proses untuk membuat keputusan bersama oleh dua atau lebih bagian organisasi dan keputusan tersebut memiliki pengaruh terhadap yang membuatnya (French et al., 1990 dalam Siegel et al., 1989). Partisipasi dalam penyusunan anggaran juga bertujuan untuk membentuk sikap, perilaku karyawan dan manajer mersasa memiliki dan menumbuhkan pengaruh motivasional terhadap tujuan anggaran. Hasil kajian ini memperluas kajian yang dilakukan oleh Brownell dan Mcinnes (1986) menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran

8 8 meningkatkan kinerja manajerial. Frucot and White (2006) menyimpulkan bahwa baik tingkat manajerial maupun partisipasi anggaran memiliki hubungan (positif) langsung dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Yuen (2007) menemukan bukti bahwa partisipasi anggaran juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Budget Goal Commitment terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial menunjukan bahwa Budget Goal Commitment berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja SKPD akan meningkat apabila memiliki Budget Goal Commitment yang teraplikasi pada memiliki komitmen yang besar untuk mencapai sasaran anggaran yang telah ditetapkan memiliki komitmen yang besar untuk mencapai tujuan anggaran yang telah ditetapkan memiliki usaha yang besar untuk menemukan solusi, apabila anggaran tidak tercapai dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pencapaian sasaran anggaran apabila sasaran anggaran tercapai atau tidak tercapai. Wentzel, (2002) budget goal commitmen merupakan tingkat komitmen individu untuk mencapai goal tertentu dan juga merupakan aspek kunci dalam teori goal-setting. Goal commitment menunjukkan pencapaian atau penentuan untuk mencapai sasaran Hasil kajian ini memperluas kajian yang dilakukan oleh Sahara, (2005); Chong dan Chong, (2002) menemukan bahwa budget goal commitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dinas/instansi pemerintah daerah. Budget Goal Commitment Memoderasi pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dihasilkan bahwa budget goal commitment berperan memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. Hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja SKPD akan meningkat apabila pimpinan (SKPD) memiliki peran aktif atau berpartisipasi dalam menyusun anggaran dan proses partisipasi dalam menyusun anggaran akan efektif apabila pimpinan memiliki Budget Goal Commitment yang teraplikasi pada memiliki komitmen yang besar untuk mencapai sasaran anggaran yang telah ditetapkan memiliki komitmen yang besar untuk mencapai tujuan anggaran yang telah ditetapkan memiliki usaha yang besar untuk menemukan solusi, apabila anggaran tidak tercapai dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pencapaian sasaran anggaran apabila sasaran anggaran tercapai atau tidak tercapai. Hasil kajian ini memperluas penelitian yang dilakukan oleh Endarwati, (2004) yang menemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial yang dimediasi oleh adanya budget goal commitment, serta adanya peran motivasional dan informasional. Randall (1990) menunjukkan komitmen organisasi sebagai variabel moderating mempengaruhi secara signifikan hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. KESIMPULAN Partisipasi anggaran dan Budget Goal Commitment berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Sedangkan Budget Goal Commitment dapat memoderasi yang bersifat menguatkan pengaruh partisipasi anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah. Sehubungan dengan adanya dua variabel yang memperkuat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja Aparat Pemerintah Daerah, yaitu budget goal commitment, kiranya pimpinan SKPD dapat memaksimalkan indikator-indikator budget goal commitment yaitu komitmen pencapaian sasaran,

9 9 komitmen untuk mencapai tujuan, tingkat usaha yang dilakukan responden untuk menemukan solusi apabila tujuan anggaran tidak bisa dicapai dan tingkat kepedulian responden terhadap pencapaian sasaran anggaran apabila sasaran anggaran tercapai atau tidak tercapai sebagai acuan dalam penyusunan anggaran dan peningkatan kinerja pimpinan itu sendiri. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, baik dalam hal responden, tingkat generalisasi maupun yang berhubungan dengan analisis data, berikut ini dijelaskan beberapa keterbatasannya: 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan lima indikator (input, output, outcome, benefit dan impact) dilakukan oleh responden, artinya responden menilai kinerja untuk dirinya sendiri, hasilnya akan berbeda jika penilaian dilakukan orang lain karena dalam hal ini unsur objektifitas lebih ditekankan. 2. Adanya keterbatasan waktu, serta tingkat kesibukan yang dimiliki oleh responden sehingga peneliti tidak seluruhnya menggunakan penyebaran kuesioner secara personal (personally administered questionnaires), namun juga menggunakan contact person. Untuk itu peneliti tidak dapat menjelaskan secara lebih seksama terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tidak dipahami oleh responden. 3. Variabel yang mempengaruhi kinerja pimpinan hanya difokuskan pada partisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga belum komprehensif dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Begitupula penelitian ini tidak mempertimbangkan seluruh variabel kontingensi yang mungkin memoderasi hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja pimpinan, seperti halnya budaya organisasi, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan yang kemungkinan memberikan efek moderasi pada hubungan tersebut. 4. Penelitian ini memiliki tingkat validitas internal yang rendah, khususnya dalam hal kontrol variabel, karena tidak ada variabel kontrol dalam hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja pimpinan, namun diperkuat dengan berbagai studi empiris yang banyak. Begitu pula dengan tingkat generalisir yang masih relatif rendah, karena penyampelan menggunakan purposive sampling dan lokasi penelitian yang ruang lingkup satu kota di wilayah provinsi maluku utara. DAFTAR PUSTAKA Argyris, The Impact of Budgeting on People, Ithaca: school of Business dan Public administration, Cornel University. Bahrul, E Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia, edisi kedua. Ul Press. Jakarta, h Becker, B. dan Gerhart, J. P The Impact of Human Resource Management on Organizational Performance: Progress and Prospect. J. Academy of Management. 9 (4): Brownell, Peter Leadership Style, Budgetary Participation and Managerial. Behavior. Accounting, Organization and Society. Vol.8, No. 4, pp Brownell, P, dan M. McInnes, 1986, Budgetary Participation, Motivation, and Managerial Performance, The Accounting Review, Vol. LXI October: Chong and Chong, Budget Goal Commitment and Informasional Effects og Budget Participation on Performance; A. Structural Equation Modeling Approach. Behavioral Research in Accounting (Vol. 14). Hal : 67-86

10 10 Chenhall, R. H., and D. Morris The Impact of Structur, Environmental and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting System. The Accounting Revie (January): Darma, Emile Setia Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Sistem Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi VI. Bali. Due, John F, Keuangan Negara. Jakarta. Yayasan Penerbit Universitas Indonesia. Endarwati, Siti Pengaruh Budget Goal Commitment dan Infomasional Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja:. Tesis S2. Universitas Gajah mada. Yogyakarta. Frucot, J.R.P. dan W.T. Shearon, Budgetary Participation, Locus of Control, and Mexican Managerial Performance and Job Satisfaction, The Accounting Review, January. Galbraith. J Designing Complex Organizations, Reading, Mass: Addison-Wesley Publishing Company Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Ghozali, I Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square PLS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Gordon and Narayanan, Management Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainty and Organization Structure: An Empirical Investigation, Accounting, Organization and Society, Vol. 9, No. 4: Govidarajan. V, 1986a, Impact of Participation in Budgetary Process on Managerial Attitude and Performance: Universalistic and Contengency Perspective, Decision Sciences: Gul, F.A., and Chia, Y.M. 1994, The Effects of Mangement Accounting Systems, Perceived Enviromental Uncertainty and Decentralization on Small Bussiness Manager's Performance., Accounting, Organization, andsociep, pp Hadari, Nawawi Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Jakarta. Hansen dan Mowen Management Accounting. Edisi Ketujuh. Salemba Empat. Jakarta. Hill, H The Challenge of Regional Development in Indonesia. Australian Journal of International Affairs, 52 (1), pp Indriantoro. N The Effect of Partisivative Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction with Locus of Control and Cultural Dimentions as Moderating Variabels, University of Kentucy, Dissertation Ivancevich, J The Effect og Goal Setting on Performance and Satisfaction. Journal of Applied Psychology. pp Jaccard, J; Turrisi, R; & Wan, C.K. 1990, Interaction Effect in Multiple Regression, Sage Publication. Kreiner, Robert, dan Angelo Kinicki Organizational Behavior. McGraw-Hill Companies, Inc. New York: Kenis, I The effect of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitude and Performance, The Accounting Review, Vol. LIV, No. 4, October:

11 11 Kren, L Budgetary Participation and Managerial Performance: The Impact of Information and Environmental Volatility, The Accounting Review, Milwaukee Kren, L The Role of Accounting Information in Organizational Control: The State of The Art, Behavioral Accounting Research: Foundations and Frontiers, Vol. 1, pp Locke, E. A Toward A Theory of Task Motivation And Incentives. Organizational Behavior And Human Performance.Vol. 2, pp Locke, Edwin A., Shaw, Karyll N., Saari, Lise M., dan Latham, Gary P., 1981, Goal Setting and Task Performance: , Psychological Bulletin, Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta Mardiyah, Aida., dan Ainul, Listianingsih Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward, Dan Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management Dengan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Merchant, K. A The Design of The Corporate Budgeting System : Inflences on manajerial Behavior and Performance. The Accounting Review. Hal : Milani, K The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study, The Accounting Review, April Mulyasari, Windu Pengaruh Keadilan Persepsi, Komitmen pada Tujuan, dan Job- Relevant Information Terhadap Hubungan Antara Penganggaran Partisipasi dan Kinerja Manajerial. Tesis S2. UGM. Yogyakarta. Munandar Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan Kerja, BPFE, Yogyakarta. Murray, D The Performance Effects of Budgeting: An Integration of Intervening and Moderating Variable. Behavioral Research in Accounting. Vol. 2 No. 2 : Mwita, J.I Performance Management Model: A System-based Approad to Public Service Quality, The International Journal Of Public Sector Management, Vol. 13.pp Nasir, M Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia. Yogyakarta. Otley, D Performance Management: A Framework for Management Control System Research, Management Accounting Research, Vol. 10. pp Rahayu, I Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi Penganggaran Dan Kinerja manajerial. JAAI. (Vol. 3 No. 2). Hal : Riyadi, Slamet Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 3. No. 2 Hal Riyanto, Bambang Identifikasi Isu Penelitian Akuntansi Manajemen. Pendekatan Kontijensi. Media Indonesia, No. 34/VI, April: Robbins, Stephen, P Organization Bahavior. New Jersey. Prentice Hall. Robetson, Gordon Loka Karya Review Kinerja. BPKP dan Executive Education. Jakarta. Sahara, Khasanah Pengaruh Budget Goal Commitment dan Job-Relevant Information Terhadap hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja. Tesis S2. Universitas Brawijaya. Malang. Sarujandang, S.H Arus Balik Kekuasaan Pusat Ke Daerah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta

12 12 Shields, J. F., and M. D. Shields Antecedents of Participative Budgeting. Accounting, Organizations and Society. pp Siegel, G., dan H.R. Marconi, Behavioral Accounting. South Western Publishing, Co. Cincinnati, OH. Siegers, V Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Informasi Job Relevant, serta Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajerial di lingkungan Pemerintah Daerah. Tesis S2 Universitas Gajah mada. Yogyakarta. Singarimbun, Masri. Efendi, S Metode Penelitian Survey. Cetakan Kedua. LP3ES. Jakarta. Sisaye, Saleshi An Overview of the Social and Behavioral Science Approaches in Mangement Control Research.Behavioral Research in Accounting. Vol. 10. pp Suhartono, Ehrmann dan Solichin, Mochammad Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar Sumarno, J Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial, Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. Suprasto H., Bambang, Peluang dan Tantangan Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja, Buletin Studi Ekonomi Vol. 11 No. 3. Denpasar Umar, Husen Riset Akuntansi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Wentzel, Kristin, 2002, The Influence of Fairness Perceptions and Goal Commitment on Managers Performance in a Budget Setting, Behavioral Research in Accounting, 14, hal Wibowo Manajemen Kinerja, Penerbit PT. RajaGrafindo Persada Jakarta. Wofford, J. C. V. L. Goodwin, and S. Premack Meta Analysis of The Antecedents of Personal Goal Level and of The Antecedents and Consequences of Goal Commitment. Journal of Management 18: pp

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan anggaran partisipatif pada perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Silfi Lestari Wijaya Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Jurica Lucyanda Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISMA Abstract This study empirically

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Argyris. ( 1952 ). The Impact of budgeting on People. Ithaca: L school of business and public administration, camel university.

Daftar Pustaka. Argyris. ( 1952 ). The Impact of budgeting on People. Ithaca: L school of business and public administration, camel university. Daftar Pustaka Alim,M.N. (2003). Pengaruh Ketidakpastian Stratejik dan Revisi Anggaran terhadap Efektivitas Partisipasi Penyusunan Anggaran Pendekatan Kontijensi. Ventura, 6 (3 ): 317-321. Argyris. ( 1952

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono di Kabupaten

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL: JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Abstrak Studi ini mengkaji model partisipasi anggaran Kren (1992) yang memanfaatkan

Lebih terperinci

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : 40 45 ISSN 2303-100X EFEK MODERASI DARI KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI TEGAL Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 6 (2), Oktober 2016 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182 Halaman 199-212 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI. PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI Oleh: Narti Wulandari (NPM : 201015004), Sugeng Santoso ABSTRACT

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA APARATUR KAMPUNG WASUR MELALUI INFORMASI PEKERJAAN RELEVAN (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Okto Irianto Universitas Musamus Merauke ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada DPPKAD Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI DAN PROFESIONALISME APARAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS

Lebih terperinci

Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang)

Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang) Faktor Penentu Kinerja Manajerial (Studi pada Pemerintah Daerah Kupang) Selfi Samadara Politeknik Kupang Email: 2selfisamadara@gmail.com Abstrak Tujuan dari kajian ini: 1) untuk mengkaji pengaruh budgetary

Lebih terperinci

Bryan. J, dan E. A. Locke. 1967, Goal Setting as a Means of Increasing Motivation, The of Applied Psycology, (June):

Bryan. J, dan E. A. Locke. 1967, Goal Setting as a Means of Increasing Motivation, The of Applied Psycology, (June): DAFTAR PUSTAKA Amrul, Sadat S dan Nasir, Moch, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Senjangan Anggaran, Simposium Nasional Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anthony Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Anthony Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada kabupaten

Lebih terperinci

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL 0 DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Rumah Sakit di Wilayah Surakarta) Diajukan

Lebih terperinci

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen...

Renendya, Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen... 1 Pengaruh Partisipasi Anggaran, Motivasi, Kompensasi, Job Relevan Informasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Di Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso The Effect Of Budgeting Participation,

Lebih terperinci

PENGARUH KEADILAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KEPUASAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Yoshi Levina 1. Ranto P Sihombing 2.

PENGARUH KEADILAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KEPUASAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING. Yoshi Levina 1. Ranto P Sihombing 2. PENGARUH KEADILAN TERHADAP KINERJA ANGGARAN DENGAN KEPUASAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Yoshi Levina 1 Ranto P Sihombing 2 Abstrak Kinerja anggaran merupakan pencapaian target anggaran. Target

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Agust, Anita Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan. Agust, Anita Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi 137 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 2010. Anggaran Perusahaan. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Agust, Anita. 2011. Analisis Prosedur Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pada Dinas Koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini lingkungan organisasi berubah secara cepat, sehingga mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang dimiliki terbatas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian

Lebih terperinci

Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental

Keywords: Accounting Systems Management, Information Technology and Environmental PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI PADA BAPPEDA DAN DPU KABUPATEN KARANGANYAR) Lina Setyorini, Sarsiti ABSTRACT This

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keterkaitan antara karakteristik informasi sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajemen bagian pemasaran

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut ini: 1. Partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Regulasi yang menjelaskan tentang pedoman dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi menyatakan bahwa tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen yang

Lebih terperinci

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL DAN GOAL COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan anggaran daerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan pengharapan masyarakat daerah setempat

Lebih terperinci

KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI PEMEDIASI PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL

KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI PEMEDIASI PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI PEMEDIASI PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL Made Dwi Baskara Wiguna Giri 1 A.A.N.B. Dwirandra 2 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul dan Terra Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul dan Terra Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. DAFTAR PUSTAKA Abdul dan Terra. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Achmad dan Ira, 2009. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi sebagai Variabel Moderating

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 92 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran dengan faktor kontijensi sebagai

Lebih terperinci

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK

Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) ABSTRAK Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Dimoderasi Budaya Paternalistik (Studi Empiris Perguruan Tinggi Swasta di Medan) Henny Zurika Lubis (Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk

Lebih terperinci

ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI PARTISIPASI PENGANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU) TESIS

ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI PARTISIPASI PENGANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU) TESIS ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI PARTISIPASI PENGANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Derajat S-2 Magister

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Denpasar) Nama

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada PNS Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan

BAB II TELAAH TEORI. Locke, Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan yang ditetapkan 8 BAB II TELAAH TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Goal Setting Theory Goal setting theory merupakan bagian dari teori motivasi yang dikemukakan oleh Locke, 1978. Teori ini menjelaskan hubungan antara tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEPUASAN KERJA, JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Padaa Rumah Sakit

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 2 / TAHUN 2015 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Dinas Pemerintah Kota Yogyakarta) Gita Pramudya Saraswati Akuntansi

Lebih terperinci

I Gede Eka Arya Kusuma 1. ABSTRAK

I Gede Eka Arya Kusuma 1.   ABSTRAK PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN PADA KETEPATAN ANGGARAN (Studi Empiris di SKPD Pemerintah Provinsi Bali) I Gede Eka Arya Kusuma 1 1 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik organisasi publik maupun organisasi non publik dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Kontijensi Teori kontijensi sering juga disebut teori situasional. Teori ini menjelaskan adanya faktor-faktor situasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta, anggaran

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa keterlibatan manajemen yang tinggi menghasilkan senjangan anggaran yang lebih rendah daripada manajer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007) dalam akuntansi sektor publik mendefinisikan anggaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Sektor Publik Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA KERJA THE IMPACT OF BUDGET PARTICIPATION TO JOB PERFORMANCE James 1, Alimuddin 2, Kartini 2 1 KAP Drs. Rusman Thoeng M. Com, BAP, 2 Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1, Juni 2015, Hlm. 77-84 http: //www.tsm.ac.id/jba PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN

Lebih terperinci

Oleh Nining Asniar Ridzal 1 Andi Basru Wawo dan Husin 2

Oleh Nining Asniar Ridzal 1 Andi Basru Wawo dan Husin 2 PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN APARATUR TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN JOB RELEVANT INFORMATION (JRI) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang dimiliki secara ekonomis, efektif, dan efisien. Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aji Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.

DAFTAR PUSTAKA. Aji Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. DAFTAR PUSTAKA Aji. 2007. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. Ajibolade, Solabomi O. 2013. Management Accounting System Design and Company Performance in Nigerian Manufacturing Companies.

Lebih terperinci

Soni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

Soni Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 103-109 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA

Lebih terperinci

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Penyempurnaan Sistem Administrasi, Komitmen Dari Seluruh Komponen Organisasi, Kecukupan Sumber Daya, Dan Sistem Reward Punishment Terhadap Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah diberikan kebebasan serta keleluasaan dalam menjalankan pemerintahannya berdasarkan asas desentralisasi yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan

Lebih terperinci

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu PERAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN (BUDGET GOAL COMITTMENT) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA MANAJERIAL Oleh Puguh Setiawan Dosen FE Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran (Budget) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan perencanaan strategis perusahaan untuk memberikan arah dan panduan bagi manajer untuk menjalankan kegiatan dengan

Lebih terperinci

Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: ANDI. Mathieu, J. E., & Zajac, D.M. (1990) A review and meta analysis of the antecedents,

Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: ANDI. Mathieu, J. E., & Zajac, D.M. (1990) A review and meta analysis of the antecedents, DAFTAR PUSTAKA Achmad Ali. 1996. Menjelajah Kajian Empiris Terhadap Hukum. Jakarta: Yasif Watampone. Andarias Bangun. 2009. Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran dan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh :

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Oleh : PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING Oleh : Desmiyawati Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penganggaran daerah diatur dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006. Regulasi tersebut menjelaskan tentang pedoman dalam rancangan anggaran pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang telah mendukung penelitian ini: 1. Lassaad Ben Mahjoub dan Khamoussi Hali (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang telah mendukung penelitian ini: 1. Lassaad Ben Mahjoub dan Khamoussi Hali (2012) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL. Peddy H. F. Dasuki

HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL. Peddy H. F. Dasuki HUBUNGAN ANTARA PARTICIPATIVE BUDGETING, BUDGET GOAL COMMITMENT, DAN KINERJA MANAJERIAL ABSTRAK Studi klasik hubungan antara participative budgeting dengan kinerja manajerial telah dilakukan secara intensif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN 1 PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN Andrea Anggrianti Nuritomo Program Studi Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi. Restu Agusti Nuraini Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah dengan dimediasi Persepsi Inovasi Restu Agusti Nuraini ABSTRACT The research aims to examine the budget participation empirical evidence

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 1 No. 1 Januari 2012, Hal. 1-10 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA PENGARUH MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan menjadi ketat di semua bidang usaha. Setiap perusahaan sulit untuk mencapai keuntungan yang maksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan usaha yang semakin maju dan penuh persaingan menuntut para pelaku organisasi mengelola usahanya secara efektif dan efisien agar mampu bersaing dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter

Lebih terperinci

CHRISTINE PRAMITA W.

CHRISTINE PRAMITA W. PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi No.55a/DIKTI/Kep/2006 PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL Ikhsan Budi Rihardjo

Lebih terperinci

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN INFORMASI ASIMETRIS TERHADAP SLACK ANGGARAN (STUDI PADA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TITIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005). 9 BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Partisipasi Anggaran Hampir semua penelitian yang dilakukan terhadap anggaran berhubungan dengan teori-teori berikut

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN Anak Agung Adi Biantara 1 IG.A.M. Asri Dwija Putri 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1984. Anggaran Perusahaan, BPFE, Antony, R.N. dan V. Govindarajan. 1998. Management Control System. 9ed. Richard D Irwin, Mc. Grawhill. Agyris, C.

Lebih terperinci

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 159-176 PENGARUH BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa literatur akuntansi manajemen telah memberi perhatian yang sangat dalam terhadap partisipasi anggaran. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa partisipasi anggaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (1984) mengungkapkan bahwa hubungan keagenan di pemerintahan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (1984) mengungkapkan bahwa hubungan keagenan di pemerintahan antara 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori yang mendasari penulisan ini adalah teori keagenan. Berdasarkan teori agensi yang mengadopsi pendapat Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

Edi Wibowo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Edi Wibowo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI HUBUNGAN ANTARA PENYUSUNAN ANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL (STUDY PADA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA Edi Wibowo Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI BANDA ACEH ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 19-25 PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KOMPENSASI INSENTIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERBANKAN DI

Lebih terperinci

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Bastian (2006) kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii Judul : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics pada Kinerja Manajerial dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng) Nama : Kadek Dias Prayoga

Lebih terperinci

ANALISIS KOMITMEN TUJUAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

ANALISIS KOMITMEN TUJUAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ANALISIS KOMITMEN TUJUAN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Jasintha Dessy Tapatfeto Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang, Jl.Adisucipto Penfui Kotak Pos 139 Kupang,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. meningkatkan kinerja seperti kualitas, produktivitas dan profitabilitas. Penelitian

BAB V PENUTUP. meningkatkan kinerja seperti kualitas, produktivitas dan profitabilitas. Penelitian BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan dalam meningkatkan kualitas secara sistematis dengan menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan secara luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Misi Perjan Pegadaian tersebut adalah meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah melalui penyediaan dana berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya persaingan yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen & 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini lingkungan bisnis berkembang secara cepat. Persaingan yang terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen & Mowen (2007) Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik (good government governance) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perubahan sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus informasi telah menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintahan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada BPR di Bali)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada BPR di Bali) PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada BPR di Bali) Komang Krishna Yogantara 1 Made Gede Wirakusuma 2 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena hubungan penganggaran dengan kinerja, baik kinerja individu maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti, disamping

Lebih terperinci

Eko Sugiyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lilik Subagiyo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Eko Sugiyanto Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lilik Subagiyo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta. PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KOMITMEN TUJUAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PADA RUMAH SAKIT TIPE A, B, DAN C, DI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK Yohanes Andri Putranto Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif

Lebih terperinci