BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WATER SPORT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WATER SPORT"

Transkripsi

1 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WATER SPORT Pada bab ini akan dibahas pemahaman mengenai water sport dan kajian terhadap proyek water sport yang sudah ada sebelumnya. Hasil akhir dari bab ini berupa spesifikasi umum. 2.1 Tinjauan Umum Tinjauan umum menjelaskan tentang pengertian water sport secara umum dari pengertian judul, dan hal-hal yang berkaitan dengan water sport Pengertian Water Sport 1. Olahraga Dalam kaitannya dengan pengertian olahraga air yang dimaksud dengan olahraga adalah sebagai berikut. a) Menurut Dwiyogo (2009:11), dijelaskan olahraga yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau olahraga pertandingan (athletic games). Secara umum, olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan jasmani. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 8

2 b) Menurut Kosasih. (1985:4), menyatakan bahwa olahraga adalah kegiatan untuk memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani supaya badannya cukup kuat dan tenaganya cukup terlatih. 2. Air Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan di kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen. 3. Kesimpulan Olahraga air adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam dalam hal ini adalah air sebagai elemen utama Klasifikasi Water Sport Menurut Kusmaedi. (2004:4), berdasarkan tujuan orang yang melakukannya olahraga diklasifikasikan menjadi lima yang dapat dilihat pada gambar 2.1 Olahraga Rekreasi Olahraga Kesehatan Olahraga Pendidikan Olahraga Prestasi Olahraga Mata Pencaharian Play Sport Work Gambar 2.1 klasifikasi water sport Sumber : Kusmaedi,N. (2002:4) Dari kiri ke kanan menunjukkan proporsi bermain, pada posisi paling kiri menunjukkan proporsi bermain paling tinggi. Proporsi bermain berbanding lurus dengan nilai rekreatif suatu olahraga. Olahraga kesehatan terletak pada posisi tengah. Olahraga kesehatan yang bersifat preventif sering dikombinasi dengan unsur bermain, sementara untuk olahraga kesehatan yang bersifat promotif atau rehabilitatif lebih mengutamakan hasil akhir. Walaupun olahraga pendidikan Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 9

3 diutamakan untuk mencapai tujuan pendidikan namun suasana bermain masih tetap terasa pada olahraga pendidikan. Sama seperti olahraga pendidikan olahraga prestasi lebih mengutamakan pada pencapaian hasil akhir berupa hasil juara pada setiap civitas untuk olahraga prestasi. Berbeda dengan tujuan olahraga yang lain, pada klasifikasi olahraga mata pencaharian mengutamakan pada hasil akhir berupa uang atau material. 2.2 Water Sport Rekreasi Water sport rekreasi adalah olahraga rekreasi yang dilakukan di air dengan penjabaran sebagai berikut : 1. Water Sport Water Sport atau olahraga air adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam dengan air sebagai elemen utama. 2. Rekreasi 1. Menurut Kusmaedi. (2002:2), menyatakan bahwa rekreasi adalah suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental/emosi, dan sosial yang mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari segala beban yang timbul akibat kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan kesadaran sendiri. 2. Menurut Wikipedia. (2015), rekreasi berasal dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang di samping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Rekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau untuk kepuasan, umumnya dilakukan pada waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk aktivitas di mana pun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 10

4 3. Kesimpulan Water Sport atau olahraga air adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam dengan air sebagai elemen utama yang bertujuan mengisi waktu luang dan mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari segala beban yang timbul akibat kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan dengan kesadaran sendiri Jenis-Jenis Water Sport Rekreasi Menurut Kusmaedi.(2002:5) menyebutkan cabang-cabang olahraga rekreasi/ olahraga wisata yang dilakukan di air dibagi menjadi beberapa kategori. Dalam perkembangannya di kalangan masyarakat terdapat istilah baru dalam olahraga rekreasi/wisata bahari (selam, dayung, layar, ski air, selancar air) yang menjadikan olahraga rekreasi semakin bervariatif, tidak menutup kemungkinan kedepannya jenis olahraga rekreasi semakin berkembang. a) Olahraga rekreasi di laut yaitu: layar, selam, ski air, dayung, dan renang. b) Olahraga rekreasi di danau yaitu: dayung, jet ski, dan renang. c) Olahraga rekreadi di sungai yaitu: arung jeram, dan kano. d) Olahraga rekreasi di kolam yaitu: renang, loncat indah, dan polo air Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 11

5 2.2.2 Karakteristik Permainan dalam Water Sport Rekreasi Dalam permainan water sport mengacu pada studi banding dan terdapat beberapa jenis olahraga yang umumnya terdapat dalam fasilitas water sport. 1. Tubing Olahraga air yang menggunakan balon pelampung yang dapat menampung 1-2 orang dengan sarana permainan berupa: balon pelampung, baju pelampung, perahu motor yang dapat dilihat pada gambar 2.2 Baju pelampung Balon pelampung Gambar 2.2 Wahana olahraga Tubing Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Wake Board Kegiatan mengendarai papan yang disebut dengan wake board diatas permukaan air, dan ditarik oleh perahu bermotor dengan sarana permainan berupa sepatu yang digunakan untuk bermain wake board yang memiliki bentuk menyerupai sepatu ski, papan yang terbuat dari aluminium yang disebut dengan wake board, tali penatik untuk menghubungkan atlet dengan perahu penarik motorboat, wet suimsuit and shortpant, yang dapat dilihat pada gambar 2.3 Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 12

6 Tali penarik wahana Sepatu wake board Papan wake board Gambar 2.3 Wahana olahraga wake board Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Paraseling Paraseling adalah melayang dengan parasut yang di tarik oleh perahu motor dengan sarana permainan berupa kapal mesin penarik wahana, perlengkapan keamanan seperti sabuk, pengaman, baju pelampung, dan parasut yang dapat dilihat pada gambar 2.4 Parasut Perahu tanpa mesin Gambar 2.4 Wahana olahraga Paraseling Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Perahu tanpa mesin Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 13

7 4. Jetski Jetski adalah meluncur diatas alat yang mempunyai mesin, bentuknya menyerupai sepeda motor dengan sarana permainan berupa motor jet dan helm keamanan yang dapat dilihat pada gambar 2.5 Helm keamanan Motor jet Gambar 2.5 Permainan jet ski Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Banana Boat Adalah meluncur diatas alat yang mempunyai mesin, bentuknya menyerupai sepeda motor dengan sarana permainan berupa baju pelampung, kapal penarik, dan banana boat yang dapat dilihat pada gambar 2.6 Baju pelampung baju pelampung Banana boat dimesi PXL (600x120)cm Gambar 2.6 Olahraga banana boat Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 14

8 6. Diving Diving adalah menyelam sampai ke dasar laut dengan peralatan menyelam yang lengkap, biasanya untuk melihat keindahan dengan sarana permainan tabung oksigen yang ada di dasar laut dengan sarana perlengkapan berupa baju selam, sepatu selam, tabung oksigen. Dapat dilihat pada gambar 2.7 Tabung oksigen Baju selam Gambar 2.7 Olahraga banana boat Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Water Skiing Adalah meluncur di atas dua papan yang ditarik oleh perahu motor yang dilakukan oleh satu orang dengan perahu motor yang dikendalikan pemandu, dengan sarana permainan berupa, papan ski, kapal motor penarik ski, dan helm keamanan. Dapat dilihat pada gambar 2.8 Helm keamanan Papan ski Gambar 2.8 Olahraga water skiing Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 15

9 8. Renang Fasilitas yang harus disediakan untuk olahraga renang memiliki persyaratan kolam dengan lebar mulai dari 2.5 m dan panjang 16 m, 20 m, 25 m, 33 m, 50 m. Untuk kota dan olahraga yang disentralisasikan, kolam disediakan 1/3 bagian untuk perenang pemula sebagai fasilitas latihan. Sekeliling kolam disediakan jarak cm di atas tingkat air. Kedalaman air bukan perenang (0.90-1,25) m, perenang (1,25-3,50) m. Dengan ilustrasi olahraga renang pada gambar 2.9 Gambar 2.9 Olahraga Renang Sumber : www. Sportride.com diakses Pk Menurut Geraint dalam Paturusi. (2014:14), terdapat beberapa jenis-jenis kolam renang, yaitu : a) Kolam Konvensional Panjang Panjang standar kolam renang adalah 50 meter, 25 meter, dan 20 meter, namun terdapat juga ukuran lainnya yang digunakan pada sebagian komunitas kecil. Secara umum disepakati bahwa jarak kolam yang dipergunakan harus 100 meter. Lebar Kolam konvensional secara umum memiliki 4, 5, 6, 8 atau 10 lintasan tergantung tingkat kompetisi yang dilaksanakan, dengan lebar kolam ideal 50 meter atau 25 meter. Lebar setiap lintasan meter, untuk kompetisi tingkat internasional lebar lintasan biasanya lebih luas. Kedalaman cakupan kedalaman untuk kolam konvensional utama adalah sekitar 0.9/1.0 meter hingga 1.8/2.0 meter dengan kolam kompetisi utama lebih dalam dari standar tersebut. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 16

10 Tingkatan kolam renang secara umum berdasarkan ketetapan kolam konvensional adalah : Kolam Olimpiade (tipe A) Kolam Internasional 50 meter Kolam Nasional 25 meter Kolam Regional 50 meter Kolam Regional 25 meter Kolam di sekitar lingkungan 25 meter. b) Kolam Rekreasi Kolam rekreasi mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi, walaupun tidak sepenuhnya berdasarkan ketentuan umum dengan kedalaman 1.5 m atau kurang. Kolam ini terdiri atas beberapa fitur-fitur, yang paling banyak diminati pengguna adalah air yang beriak, contohnya, ombak tiruan, arus sungai tiruan yang deras, aturan air dan air mancur panas dan waterslides. c) Kolam Rekreasi Konvensional Kolam rekreasi konvensional seperti namanya, menyiratkan suatu kompromi. Kolam renang ini dianggap kurang lebih sebagai kolam konvensional di dalam suatu hall kolam leisure. 'Kurang lebih konvensional' hal ini berarti standard normalnya jarak dua sisi adalah 25 m dan terpisah untuk akomodasi Fasilitas Pendukung dalam Permainan Water Sport Rekreasi Fasilitas pendukung kegiatan water sport berupa fasilitas yang disediakan di darat yang di dalamnya terdapat fungsi sebagai berikut: 1. Front Office Meja penerimaan tamu dekat dengan pintu masuk dan mudah terlihat, biasanya disana ada petugas pengantar, petugas penerima tamu, dan kasir di dekatnya. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 17

11 2. Gudang Penyimpanan Gudang penyimpanan yang dimaksud adalah untuk menyimpan peralatan dalam permainaan water sport yang di dalamnya termasuk perlengkapan keamanan seperti baju pelampung, helm, sabuk pengaman gudang penyimpanan untuk tabung oksigen dan bahan bakar dipisahkan untuk memudahkan maintenance. 3. Lounge Ruang terbuka untuk tempat duduk atau menunggu dengan santai yang berhubungan dengan lobby, daerah sirkulasi tamu atau daerah-daerah yang menghasilkan pendapatan seperti bar. 4. Ruang Ganti/Loker Pengunjung Ruang ganti pengunjung terdapat loker untuk penyimpanan barang dan sebaiknya diletakkan dekat dengan ruang luar karena aktivitas olahraga air yang identik dengan air agar tidak mengganggu fungsi ruang lain. 5. Dapur Lantai dari bahan yang tidak licin, yang dilengkapi tali air atau selokan kecil di sekeliling ruangan, kemiringan lantai tidak lebih dari Ruang bebas dekat pintu ke restoran diletakkan keset pembersih yang terbuat dari bahan-bahan anti peleset. Diperlukan kaki dinding untuk perletakan alat perlengkapan lainnya bila memungkinkan ditambahkan alat-alat pegangan lainnya yang ditempel pada dinding untuk mencegah para pegawai terpeleset saat bertugas. Dinding-dinding dapur yang menggunakan porselin tingginya di atas Sedangkan untuk gudang cukup diplester atau di cat biasa. Dinding-dinding rendah dilapisi ubin dengan permukaan agak miring dengan sudut sisinya terlindung. Langit-langit dapur terbuat dari bahan anti api dengan dilengkapi lubang untuk memeriksanya. Jendela sebaiknya terbuka dan dilengkapi kawat kasa. Pintu sebaiknya dilengkapi dengan jendela intip dan dilapisi pelat besi untuk mendorongnya dengan kaki atau menggunakan pembuka pintu otomatis. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 18

12 2.2.4 Persyaratan Lokasi Olahraga Water Sport Olahraga yang disediakan pada fasilitas water sport berupa kegiatan yang dilakukan di laut lepas dan kegiatan pendukung yang dilakukan di dalam ruangan, berikut persyaratan lokasi untuk kedua jenis kegiatan : Kegiatan olahraga air di dalam ruangan: Terdapat lahan datar untuk kolam dengan luasan tipe yang akan dipilih. Lingkungan mampu mendukung kebutuhan utilitas yang diperlukan untuk aktivitas kolam. Hubungan lalu lintas baik. Jendela utama depan menghadap selatan-barat. Kegiatan olahraga di laut: Merupakan laut dangkal dengan dalam 1,25 (minimal) sampai 4 (maksimal). Memiliki kontur bawah laut yang relatif sama pada raidus 50 m dengan pertimbangan sirkulasi dari jet penarik wahana. Keadaan bawah laut tidak tediri dari karang laut yang membahayakan pengguna. Cuaca saat mendukung untuk melakukan aktivitas olahraga, tidak terjadi angin kencang dan ombak melebihi 2 m. Akses yang mudah menuju pantai atau daratan. Pemantauan mudah dari daratan. 2.3 Kajian Terhadap Fasilitas Sejenis Kajian fasilitas sejenis bertujuan untuk melakukan studi banding terhadap fasilitas yang sudah ada sebelumnya untuk dilakukan evalusi sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang. Objek yang dipilih merupakan fasilitas yang memiliki karakter yang tampak sama dengan karakteristik Pantai Melasti. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 19

13 Sari Merta Segara Water Sport Bali 1. Lokasi dan Gambaran Umum Luas lahan : 1500 m 2 Luas bangunan : 855 m 2 Jumlah pegawai : 50 orang Jam operasional : WITA Nama fasilitas : SMS Water Sport Bali Pengunjung/civitas : India, Cina, Korea, Arab, Australia (dominan) Lokasi : Jln. Pratama No. 84, Tanjung Benoa Gambar 2.10 Lokasi Bali Apolo Water Sport Sumber : diakses Pk Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 20

14 2. Kajian Non-Arsitektural Wahana Water Sport Pada saat observasi yang dilakukan penulis tanggal 4 Oktober 2015 manajemen SMS Water Sport Bali sedang mengalami pergantian pemilik yang juga berdampak pada pergantian di bagian pengelolaan namun tetap dengan fasilitas yang sama, Bapak Wayan selaku manajer baru mengatakan, manajemen baru sedang dibentuk sehingga belum terdapat struktur organisasi di dalam pengelolaan, sehingga operasional water sport hanya pemberian tugas sementara kepada petugas water sport. Pada tabel 2.1 menjelaskan wahana yang terdapat di SMS Water Sport Bali. Tabel 2.1 wahana water sport pada SMS Water Sport Bali No Wahana Durasi permainan Jumlah 1 Paraseling 1 Ronde 3 2 Banana Boat 15 Menit 1 3 Donut Boat 15 Menit 2 4 Jet Ski 15 Menit 2 5 Fly Fish 3 Ronde 2 6 Water Ski/ Wake Board 15 Menit 1 7 Snorkeling 1 Hari 4 8 Fly Board 15 Menit 2 9 Big Meable 15 Menit 1 Sumber : SMS water sport Bali Oktober , dimodifikasi 3. Kajian Arsitektural. Fungsi ruang Pada SMS water sport fungsi ruang dibagi menjadi tiga yang terdiri dari fungsi utama, penunjang dan pelengkap dimana fungsi penunjang terdiri dari kantor administrasi, front office, ruang owner, ruang ganti, gudang minyak, gudang wahana water sport, dan gudang perlengkapan aktivitas water sport yang didalamnya menampung peralatan seperti, baju pelampung, helm, kacamata renang dan perlengkapan lainnya. secara lebih detail dapat dilihat pada tabel 2.2 Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 21

15 Fasilitas water sport berorientasi pada pantai untuk memanfaatkan potensi view yang ada sedangkan fungsi bangunan penunjang seperti bar dan ruang ganti berorientasi pada fungsi lounge yang berada di tengah. Pada fasilitas hanya beberapa wahana yang memiliki tempat penyimpanan khusus. Wahana lain seperti jetski, banana boat memanfaatkan lahan pantai sebagai tempat menyimpan sementara, kondisi fasilitas dapat dilihat pada gambar 2.10 Tabel 2.2 fasilitas penunjang SMS water sport 2 No. Utama (m 2 ) Penunjang (m 2 ) Pelengkap (m 2 ) 1 Kantor Administrasi 9 m 2 2 Front Office 9 m 2 3 Ruang owner 9 m 2 4 Ruang ganti 12 m 2 5 Gudang bahan bakar 6 Gudang wahana 7 Gudang perlengkapan 12 m m 2 12 m 2 8 Toilet 6 m 2 9 Shower indoor 3 m 2 10 Merchandice 6 m 2 11 Gudang Barang 6 m 2 12 Pantry 9 m 2 13 Lounge 64 m 2 Total 463 m 2 94 m 2 Fungsi ruang di atas tersusun atas komposisi masa majemuk dengan orientasi ke arah laut atau tempat aktivitas water sport, pengunjung yang sedang menunggu giliran dapat menikmati view pantai dengan fasilitas yang disediakan berupa lounge, bar dan area hiburan seperti bilyard, pengunjung juga dapat menyewa jasa spa yang ditawarkan penduduk sekitar pantai secara Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 22

16 free lance sehingga terjadi proses tawar menawar, suasana ruang dan komposisi massa dapat dilihat pada gambar 2.11 Mini mart GudangWahana Gudang Wahana Ruang Ganti Arena water sport Kantor Lounge Parkir Gudang penyimpanan wahana Gambar 2.11 denah dan suasana ruang SMS water sport bali Dengan penggunaan material alam seperti bambu, kayu, dan hiasan kain poleng pada struktur memberikan kesan alami dan komposisi ruang majemuk juga memungkinkan cahaya merata pada ruangan karena terdapat ruang terbuka diantara fungsi ruang. Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 23

17 Bali Apolo Water Sport 1. Lokasi Dan Gambaran Umum Luas lahan : 2000 m 2 Luas bangunan : 995 m 2 Jumlah Pegawai : 70 orang Jam operasional : WITA Nama fasilitas : Bali Apolo Water sport Pengunjung/civitas : India, Cina, Korea, Arab, Australia (dominan ) Lokasi : Jln. Pratama No. 70, Tanjung Benoa, dapat dilihat pada peta pada gambar 2.12 Gambar 2.12 Lokasi Bali Apolo Watersport Sumber : Pk Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 24

18 2. Kajian Non-Arsitektural Bali Apolo Water Sport memiliki lebih banyak pilihan wahana, itu juga berpengaruh pada ruang yang lebih luas selain itu Bali Apolo Water Sport juga menyediakan fasilitas memancing dan alat-alat perlengkapanya. Wahana yang ditawarkan Bali Apolo Water Sport dapat dilihat pada tabel 2.3, Bali Apolo Water Sport dikelola oleh swasta dengan struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 2.13 Gambar 2.13 Struktur Organisasi Bali Apolo Water Sport Sumber : Bali Apolo Water sport tahun : 2015 Tabel 2.3 Daftar Wahana No Wahana Durasi Jumlah permainan 1 Paraseling 1 Ronde 3 2 Banana Boat 15 Menit 2 3 Donut Boat 15 Menit 2 4 Jet Ski 15 Menit 2 5 Fly Fish 3 Ronde 2 6 Glash B.Boat 1 Hari 4 7 Snorkeling 1 Hari 4 8 Water Ski/ Wake Board 15 Menit 1 9 Apolo Sea Walking 1x Diving Manggrove Tour By Speed Boat 1 Hari 5 11 Jet Pack/ Jet Bike 15 Menit 2 12 Fly Board 15 Menit 2 Sumber : Bali Apolo Water Sport tahun dimodifikasi Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 25

19 3. Kajian Arsitektural Fungsi ruang Wahana yang ditawarkan pada Bali Apolo Water Sport lebih beragam sehingga fasilitas pelayanan juga lebih lengkap dengan adanya guest handling yang bertugas menemani pengunjung yang memerlukan jasa guest handling selain itu fasilitas pendukung juga lebih banyak seperti 3 shower dan 2 ruang ganti sehingga saat pengunjung padat, lebih cepat dalam pelayanan servis. Fasilitas yang tersedia dapat dilihat pada tabel 2.4. Fasilitas yang terbagi menjadi pola massa yang majemuk dengan ruang terbuka sebagai parkir dan ruang menyimpan wahana water sport. Denah dan suasana ruang dapat dilihat pada gambar 2.14 Tabel 2.4 Daftar fasilitas pada Bali Apolo Water Sport No. Utama (m 2 ) Penunjang (m 2 ) Pelengkap (m 2 ) 1 Kantor Administrasi 9m 2 2 Front Office 9m 2 3 Loker 12m 2 4 Ruang ganti 12m 2 5 Guest Handling 12 m 2 6 Parkir 400m 2 7 Gudang wahana 400m 2 8 Gudang perlengkapan 16m 2 9 Waiting area 9m 2 10 Toilet 6m 2 11 Sekretariat 12m 2 12 Shower indoor 3 m 2 13 Sower Outdoor 3 m 2 14 Merchandice 6m 2 15 Gudang Barang 6m 2 16 Pantry 16m 2 17 Lounge 64m 2 Total 470 m m 2 Sumber : Bali Apolo Water Sport Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 26

20 Arena water sport Lounge toilet Lounge Bar Souvenir Ruang perlengkapan Loker Parkir dan taman Front office Gambar 2.14 denah dan suasana ruang Bali Apolo Water sport Sumber : dokumentasi tahun 2014 Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 27

21 Hot Dog Water Sport Bali 1. Lokasi dan Gambaran Umum Luas lahan : 3000 m 2 Luas bangunan : 846 m 2 Jam operasional : Jumlah pegawai : 36 orang Nama fasilitas : Hot Dog Water Sport Bali Pengunjung/civitas : India, Cina, Korea, Arab, Australia (dominan ) Lokasi : Jln.Tanjung Pratama No. 62 E, Nusa Dua Bali, dapat dilihat pada gambar 2.15 Gambar 2.15 Lokasi Hot Dog Water Sport Bali Sumber : Pk Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 28

22 2. Kajian Non-Arsitektural Pada studi banding yang dilakukan tanggal 4 Oktober 2015 fasilitas sedang tidak beroprasi karena kondisi laut yang sedang surut, jika dibandingkan dengan Bali Apolo dari segi wahana yang disediakan, pada fasilitas ini hanya menyediakan enam jenis wahana yang dapat dilihat pada tabel 2.5 Tabel 2.5 wahana water sport pada Hot Dog Water Sport Bali No Wahana Durasi permainan Jumlah 1 Banana Boat 15 Menit 2 2 Donut Boat 15 Menit 2 3 Jet Ski 15 Menit 2 4 Fly Fish 3 Ronde 2 5 Diving 1 kali dive 15 6 Fly Board 15 Menit 2 3. Kajian Arsitektural Sumber : Hot Dog Water Sport Bali Fasilitas ini memiliki sedikit wahana namun memiliki gudang penyimpanan wahana khusus, semua wahana disimpan pada ruang khusus yang dapat dilihat pada tabel 2.6, susana fasilitas penunjang dan pelengkap dapat dilihat pada gambar 2.16 Jenis Fasilitas Tabel 2.6 wahana water sport pada Hot Dog Water Sport Bali Utama Luas Penunjang Luas Pelengkap Luas Fasilitas water 9m 2 Waiting area 90m 2 sport di laut memanfaatkan laut dangkal dengan radius 200 m untuk memudahkan pengawasan dari bangunan penunjang. Front Office 4m 2 Shower indoor 3 m 2 Loker 4m 2 Sower Outdoor 6 m 2 Ruang ganti & Toilet 16m 2 Gudang Barang 6m 2 Gudang jetski 52 m 2 Pantry 16m 2 Parkir 500m 2 Lounge 72m 2 Gudang wahana 52 m 2 Gudang perlengkapan 16m 2 TOTAL 653m 2 193m 2 Sumber : Hot Dog Water Sport Bali Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 29

23 Ruang tunggu Shower Pengelola Life Guard keamanan Gudang wahana Area Suci Gudang wahana Lounge Perlengkapan olahraga Gambar 2.16 denah dan suasana ruang Hot Dog Water Sport Bali Pada Hot Dog Water Sport terdapat tempat khusus untuk menyimpan wahana tidak seperti fasilitas sebelumnya yang memanfaatkan ruang terbuka untuk menyimpan wahana. Kelebihan dari disediakannya tempat penyimpanan khusus, Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 30

24 wahana menjadi lebih tahan lama karena tidak terpapar langsung sinar matahari karena bahan wahana yang berbahan dasar karet. Gudang penyimpanan dekat dengan laut untuk memudahkan mobilisasi saat digunakan, elemen samping ruang penyimpanan juga dominasi void, walaupun memiliki kekurangan dari segi keamanan namun lebih mudah dalam sirkulasi ke luar ruang Kesimpulan Studi Banding Tabel 2.7 Kesimpulan studi banding Objek 1 Objek 2 Objek 3 Objek Bali Apolo Water Sport (2000 m2). SMS Water Sports Bali (1500 m2). Hot Dog Water Sport Bali. Lokasi Jln. Pratama No. 70 Tanjung Benoa. Fasilitas Kantor Administrasi. Front Office. Loker. Ruang ganti. Guest Handling. Parkir. Gudang wahana. Wahana Paraseling (3). Banana Boat (2). Donut Boat (2). Jln. Pratama No. 84 Tanjung Benoa. Kantor Administrasi. Restaurant/Lounge. Ruang Ganti. Bar. Toilet. Kitchen. Gudang solar. Security. Arena Bilyard. Parasaseling (3). Banana Boat(1). Big Meable(2). Jln.Tanjung pratama No. 62 E, Nusa Dua Bali. Toilet. Ruang Ganti. Loker. Front Office. Kantin. Ruang perlengkapan olahraga. Sower Outdoor. Gudang penyimpanan jetski. Lounge. Pos Life guard. Gudang penyimpanan Wahana (Banana Boat, Fly Fish, DDonut Boat). Ruang Administasi. Banana Boat (2). Jet ski (5). Fly board (1). Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 31

25 Jet ski (2). Fly Fish (2). Glass B boat (4). Snorkeling (4). Water Ski/ Wake Board (1). Apolo Sea Walking (10). Manggrove Tour By Speed Boat (5.) Jet Pack/ Jet Bike (2). Fly board (2). Jet ski(2). Fly board(2). Fly Fish(1). Water Ski(4). Wake board(2). Snorkling(4). Diving(15). Fly Fish (2). Diving (15). Donut Boat (1). 2.4 Spesifikasi Umum Spesifkasi umum fasilitas water sport menjelaskan hal-hal terkait pengertian, fungsi, tujuan dan sasaran batasan, fasilitas, civitas dan aktivitas serta pengelolaan Pengertian Water Sport atau olahraga air adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam dalah hal ini adalah air sebagai elemen utama Fungsi Fasilitas water sport berfungsi sebagai sarana olahraga rekreasi dan dan sebagai tujuan pariwisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara memfokuskan olahraga air yang menggunakan sarana air laut dengan wahana seperti Paraseling, Banana Boat, Donut Boat, Jet Ski, Fly Fish, Glash B.Boat, Snorkeling, Water Ski/ Wake Board, Apolo Sea Walking, Manggrove Tour By Speed Boat, Jet Pack/ Jet Bike, Fly Board Tujuan Tujuan dari fasilitas water sport melalui olahraga rekreasi berusaha meningkatkan kualitas pariwisata dengan menciptakan destinasi wisata baru, Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 32

26 menyiapkan destinasi yang ramah dan nyaman untuk mendukung program pemerintah Sasaran Sasaran dari water sport ini adalah para wisatawan domestik dan mancanegara yang memiliki hobi di bidang olahraga rekreasi Batasan Batasan fasilitas water sport dibagi menjadi batasan fisik dan non fisik yaitu : 1. Batasan non fisik Fasilitas water sport menekankan pada olahraga air di laut Fasilitas water sport menekankan pada olahraga rekreasi Tenaga staff atau konstruktor yang memberikan pelayanan merupakan staff yang professional dan telah memiliki lisensi yang sah sesuai dengan standar yang berlaku 2. Batasan fisik Penampilan bangunan disesuaikan dengan ketentuan peraturan tentang bangunan yang berlaku di lingkungan tapak. Dari segi tinggi bangunan, gaya arsitektur, ornamen, ragam hias yang berlaku di Bali. Bangunan memiliki hubungan dengan lokasi laut yang memudahkan sirkulasi pengunjung Pemilihan Tapak 1. Pertimbangan dalam pemilihan tapak adalah karena fasilitas ini menggunakan laut sebagai sarana utama maka diletakkan dekat dengan laut sehingga mudah diakses. 2. Kondisi tapak memudahkan pencapaian dan aksesibilitas pengunjung. 3. Pendekatan dalam menentukan luas lahan minimum yang diperuntukan bagi fasilitas water sport mengacu pada studi banding dan teori Aktivitas, Civitas, dan Fasilitas Aktivitas yang terdapat pada water sport ini berupa aktivitas penawaran jasa dari petugas berupa penerimaan tamu, permainan wahana, serta pelayanan makanan dan minuman. Civitas yang dilayanani dari skala nasional maupun internasional yang lebih memfokuskan pada karakter wisatawan Tiongkok dan Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 33

27 Australia sesuai dengan studi banding yang lebih didominan wisatawan kedua negara. Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada water sport dapat dilihat pada tabel 2.8 Tabel 2.8 spesifkasi umum fasilitas Utama. Penunjang. Pelengkap. Fasilitas Pantai dan Laut. memanfaatkan Kantor Administrasi. Front Office. Loker. Ruang ganti. Guest Handling. Parkir. Gudang wahana Lounge. Waiting area. Toilet. Sekretariat. Shower indoor. Shower Outdoor. souvenir Gudang Barang. Pantry. bar Pengelolaan Pengelolaan water sport bersifat informal. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tenaga kerja ini seperti, pemandu wahana, life guard, security, manajemen pengelola, walaupun direncanakan oleh desa namun pengelolaan dalam water sport ini dilakukan oleh pihak swasta yang diawasi langsung oleh lembaga pemerintahan desa. Kebutuhan wahana water sport yang khusus untuk water sport di laut yaitu : 1 Paraseling 6 Glass B boat 2 Banana Boat 7 Snorkeling 3 Donut Boat 8 Water Ski/ Wake Board 4 Jet ski 9 Apolo Sea Walking 5 Fly Fish 10 Jet Pack/ Jet Bike & Fly board Water Sport di Pantai Melasti Ungasan 34

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan

Lebih terperinci

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) Alur Desain WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN Oleh : I PUTU GEDE JAYANTARA NIM : 1204205049 JURUSAN ARSITEKTUR REGULER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

ZOOKA DIVE AND WATERSPORT JL.SEGARA LOR 19, DEPAN KLENTENG/KONGCO, TANJUNG BENOA Hotline : ,

ZOOKA DIVE AND WATERSPORT JL.SEGARA LOR 19, DEPAN KLENTENG/KONGCO, TANJUNG BENOA Hotline : , ZOOKA DIVE AND WATERSPORT JL.SEGARA LOR 19, DEPAN KLENTENG/KONGCO, TANJUNG BENOA Hotline : 081338024287, 08123906032 BERMAIN AIR DI TANJUNG BENOA LOKASI: ZOOKA DIVE AND WATERSPORTS BOOKING : 081338024287

Lebih terperinci

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada 190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. ZONING. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga Letaknya harus dekat dengan perairan. Restaurant terapung ini akan Restaurant Terapung Club bahari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sudah diakui sebagai industri terbesar abad ini, dilihat dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Kegiatan Penerima Ruang Kapasitas Indoor & tertutup (m 2 terbuka (m 2 ) ) Plaza 800 org

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK i ii iii iv v ix xiii xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Peruangan VI. 1. 1. Kebutuhan dan Besaran Ruang Berdasarkan analisis pelaku dan kegiatan didapatkan tabel kebutuhan ruang seperti dibawah ini: Zona

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU Urip Rahmani 1), Riena F Telussa 2), Amirullah 3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Email: urip_rahmani@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR Oleh : Ririn Dina Mutfianti, MT Desain Arsitektur Jurusan Arsitektur-Universitas Widya Kartika Kenapa harus menganalisis Site? Karena : 1. Sebagian besar bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

PANTARA ISLAND. Pulau Pantara dikelilingi oleh corral reef sehingga gelombang laut terasa tenang. Air laut

PANTARA ISLAND. Pulau Pantara dikelilingi oleh corral reef sehingga gelombang laut terasa tenang. Air laut PANTARA ISLAND Pulau Pantara dikenal juga dengan sebutan Pulau Seribu Marine Resort. Berada di Kepulauan Seribu dan merupakan pulau terjauh di Kepulauan Seribu, terletak 40 mil dari dermaga Ancol dan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN DESAIN PREMIS Seiring berkembangnya kawasan wisata Baturaden mengharuskan kawasan tersebut harus juga meningkatkan kualitas dalam sektor penginapan. Masih minimnya penginapan berbintang seperti hotel resort

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1. Konsep perancangan utama Konsep perancangan dari extreme sport center ini adalah memadukan beberapa fungsi aktivitas kedalam satu bangunan. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat pembudidayaan dan wisata penangkaran buaya dirancang berangkat dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin menurun. Hal

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota pelajar. Selain mendapatkan pengetahuan akademik, disamping itu para pelajar juga dapat menyalurkan minat dan bakat

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur nusantara pada Perancangan Hotel Resort di Ngadas ini meliputi lima aspek : 1. Bentuk Atap yang Dominan 2. Penonjolan kebun daripada hunian 3. Lepas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUBJENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUBJENIS USAHA 1. Daya Tarik Wisata No. PM. 90/ HK. 2. Kawasan Pariwisata No. PM. 88/HK. 501/MKP/ 2010) 3. Jasa Transportasi Wisata

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dari pembahasan penyelesaian persoalan yang akan mendukung dalam terbentuknya draft rancangan. Beberapa konsep berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR Penyusunan RKS Perhitungan Analisa Harga Satuan dan RAB Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Akhir BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR 4.1 Data - Data Teknis Bentuk pintu air

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Konsep dari akuarium terumbu karang ini didasari dari karakteristik laut. Dalam perancangan akuarium terumbu karang ini diharapkan mampu menyampaikan kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. Latar belakang pada bab ini membahas tentang seluk beluk atau dasar pemikiran

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 114 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aspek pengembangan suatu objek wisata diantaranya meliputi pengembangan tata

Lebih terperinci

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Stadion Renang Gedebage ini adalah membangun sebuah wadah bagi para penggemat olahraga berenang, baik secara khusus (private dan atlet

Lebih terperinci

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 ini akan dijabarkan mengenai latar belakang diperlukannya Gedung Olahraga Air Di Denpasar, rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan Landasan

Lebih terperinci

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

2016 BANDUNG SPORTS CLUB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR " i ABSTRAKSI DAFTAR TABEL

KATA PENGANTAR  i ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR isi KATA PENGANTAR " i ABSTRAKSI DAFTAR ISI xx xx:l DAFTAR TABEL Vli DAFTAR LAMPIRAN viii 3AB I PENDAHULUaN 1.1. Issue 1.2. Latar Belakang Permasalahan 1.2.1. Rekreasi Kota Semarang 1 1.2.2. Olah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Aquatic Arena di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Kegiatan olahraga sangat bermanfaat untuk jasmasni dan rohani manusia. Manfaat jasmani yang kita dapat dari berolahraga menyebabkan

Lebih terperinci

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL TEMA LATAR BELAKANG Bali tidak memiliki hasil tambang, lahan pertanian yang terbatas, namun pulau Bali memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat mempesona Untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

Lebih terperinci

PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali

PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali TUGAS AKHIR 107 Periode April September 2009 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali (Penekanan Desain : Arsitektur Bioklimatik) Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas Hotel Resort di Pantai Siung menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata dewasa ini adalah sebuah Negara bisnis. Jutaan orang mengeluarkan triliunan dollar Amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau membahagiakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION TUGAS AKHIR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : IMAM ZULFIKAR FAJRI

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat pada Bab V yaitu, konsep from nature to nature yang sesuai dengan prinsip prinsip green

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG

PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI WIDURI PEMALANG Oleh : Disa Ceria Permatasari, R. Siti Rukayah, Titien Woro Murtini Pantai Widuri Pemalang merupaka salah satu potensi wisata yang menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah objek wisata

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4.

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. Public Pool 10 Gambar 2.5. Competition Pool 10 Gambar 2.6.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PRINSIP TEMA Keindahan Keselarasan Hablumminal alam QS. Al-Hijr [15]: 19-20 ISLAM BLEND WITH NATURE RESORT HOTEL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP DASAR KONSEP TAPAK KONSEP RUANG KONSEP BENTUK KONSEP STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi 1.1 Deskripsi BAB I PENDAHULUAN Penjelasan mengenai maksud dari judul yang diajukan ialah setiap kata dari setiap judul itu dijabarkan pengertiannya. Penjabarannya sebagai berikut : Resort Hotel Danau

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA ATLET Nama / No. Responden : Usia : Cabang Olahraga : Asal : 1. Kegiatan apa saja yang Anda lakukan sehari hari? Bagaimana jadwalnya (waktu berlangsung)?

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH ALAM 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, didapatkan jumlah pelaku kegiatan di Sekolah

Lebih terperinci

Perancangan Destination Spa Mandalika sebagai Objek Wisata yang Paling Diminati

Perancangan Destination Spa Mandalika sebagai Objek Wisata yang Paling Diminati JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-283 Perancangan Destination Spa Mandalika sebagai Objek Wisata yang Paling Diminati Maharani dan Muhammad Faqih Jurusan Arsitektur,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan...4 1.4 Metode Perancangan...4 1.4.1 Permulaan...4

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PULO CANGKIR

TINJAUAN PULO CANGKIR BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir

Lebih terperinci

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan

dimanfaatkan bagi instansi/perusahaan umum yang akan menyelenggarakan kegiatan BABV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Kebutuhan PT.Timah terhadap Guest House di Pantai Matras Dengan adanya fasilitas guest house PT.Timah di Pantai Matras, maka PT.Timah memiliki dua fasilitas

Lebih terperinci

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 1.1 Property size, KDB, KLB A. KDB koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20% - 50%) 50% x 9850m 2 = 4925 m 2, sedangkan luas bangunan yang adalah 4356,3 m 2 B. KLB

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci