ANALISA INTEGRASI RANTAI NILAI FISIK DAN RANTAI NILAI VIRTUAL DALAM E-COMMERCE. Vidi Arini Yulimar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA INTEGRASI RANTAI NILAI FISIK DAN RANTAI NILAI VIRTUAL DALAM E-COMMERCE. Vidi Arini Yulimar"

Transkripsi

1 ANALISA INTEGRASI RANTAI NILAI FISIK DAN RANTAI NILAI VIRTUAL DALAM E-COMMERCE Vidi Arini Yulimar Program Studi Sistem Informasi, STMIK PROVISI, Semarang Abstrak Nilai dan kepuasan pelanggan dapat diciptakan oleh diferensiasi sepanjang setiap langkah dari rantai nilai yaitu melalui aktifitas yang menghasilkan barang dan jasa yang mengurangi biaya pembeli atau meningkatkan performa pembeli. Integrasi dari semua komponen rantai nilai merupakan salah satu pemicu atau pendorong munculnya nilai. Nilai ini akan menjadi salah satu hal yang dapat memuaskan pembeli sehingga merupakan salah satu keunggulan kompetitif dari perusahaan yang melakukan e- commerce. Dalam e-commerce, sebagian aktifitas adalah berdasarkan informasi, aktifitas-aktifitas ini adalah pengumpulan, pengorganisasian, penyeleksian, penyaringan dan penyebaran informasi yang semuanya akan membentuk sebuah rantai nilai virtual. Sementara itu sebagian kecil aktifitas masih dilakukan secara fisik, yaitu aktifitas untuk merealisasikan permintaan akhir dari pelanggan atas barang atau jasa yang akan membentuk sebuah rantai nilai fisik. Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan e- commerce harus mengintegrasikan 2 macam aktifitas aktifitas yang dilekatkan pada rantai nilai fisik dan aktifitas yang dibangun melalui informasi pada rantai virtual. Meskipun pentingnya kedua macam rantai ini tergantung pada karakteristik produk dan jasa, integrasi dari kedua rantai ini mempunyai peran yang sangat penting dalam suksesnya sebuah e-commerce. Kata kunci : integrasi, rantai nilai, e-commerce, keunggulan bersaing Abstract Value and customer satisfaction can be created by differentiation throughout the value chain, i.e. through activities that produce products and services which reduce buyer cost or improve buyer performance. Integration of all value chains are one of the trigger to create value. Value will be one thing that can satisfy customers so it becomes one of the competitive advantages of companies who run their business through e-commerce. In e-commerce, some activities are based on information, these activities are collecting, organizing, selecting, filtering and distributing information, all of which will create a virtual value chain. While, a few other activities are still done physically, i.e. activities to realize customers final demand on products or services; these activities will create a physical chain value. Thus, companies who run their business through e-commerce must integrate 2 kinds of activities activities attached to physical chain value and activities built through information on virtual chain. Although the necessity of these two kinds of chains depends on the characteristics of products and services, the integration of both have a significant role in an e-commerce success. Keywords: integration, value chain, e-commerce, competitive advantage 1. Pendahuluan Dunia semakin canggih dan teknologi semakin berkembang. Perkembangan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem perdagangan, transaksi dan peredaran uang selama ini. Sebelumnya, transaksi secara tradisional dilakukan dari tangan ke tangan secara langsung, antara pembeli dan penjual bertatap muka, melakukan persetujuan dan akhirnya terjadi kesepakatan. Namun kini, dengan adanya kecanggihan teknologi komputer, semua keterbatasan sarana, jarak, dan waktu transaksi dapat teratasi dengan mudah. Hanya dengan klik pelanggan bisa mendapatkan barang yang diinginkan, bisa mengetahui apa saja yang diinginkan dan dapat melakukan transaksi dengan siapa saja tanpa dibatasi waktu dan jarak. Kemudahan inilah yang menjadi faktor utama berkembangnya e-commerce dan e-commerce ini menjadi semakin penting dengan adanya kemajuan di bidang telekomunikasi dan jaringan komputer yang terus menerus (Purbo&Wahyudi,2001). Departemen Perdagangan Amerika barubaru ini melaporkan bahwa bisnis secara elektronik telah berkembang secara eksponensial. Pada tahun

2 2003, nilai barang dan jasa yang diperdagangkan lewat Internet melebihi $300 milyar, dan diperkirakan akan melebihi $1trilyun di tahun 2005 nanti. Dengan melihat prediksi yang sangat optimis tersebut, bisa diperkirakan bahwa e-commerce mempunyai potensi yang sangat besar dalam pelaksanaan bisnis melalui Internet dan WWW (Bhatt&Emdad, 2001). Perusahaan yang tidak ingin tersingkir di era teknologi informasi harus mampu menerapkan teknologi yang semakin berkembang dengan sebaikbaiknya guna meningkatkan kemampuan bersaingnya. Selain itu perusahaan juga harus mengadopsi pandangan baru tentang bagaimana meningkatkan strategi mereka agar diperoleh kinerja yang tinggi untuk menyampaikan nilai dan kepuasan pelanggan yang diwujudkan dalam sebuah nilai dimana nilai tersebut diciptakan dalam sebuah rantai nilai. Nilai dan kepuasan pelanggan dapat diciptakan oleh diferensiasi sepanjang setiap langkah dari rantai nilai yaitu melalui aktifitas yang menghasilkan barang dan jasa yang mengurangi biaya pembeli atau meningkatkan performa pembeli. Pendorong dari diferensiasi produk yang berarti juga merupakan sumber atau pencipta nilai adalah pilihan kebijakan (aktifitas apa yang akan dilakukan dan bagaimana aktifitas tersebut dilakukan), hubungan (didalam rantai nilai atau supplier dan saluran distribusi), waktu (dari aktifitas), tempat, pembagian aktifitas diantara unit bisnis, pembelajaran, integrasi, faktor institusional dan skala (Porter,1985). Dari apa yang diungkapkan oleh Porter tersebut di atas dapat dilihat bahwa integrasi dari semua komponen rantai nilai merupakan salah satu pemicu atau pendorong munculnya nilai. Nilai ini akan menjadi salah satu hal yang dapat memuaskan pembeli sehingga merupakan salah satu keunggulan kompetitif dari perusahaan yang melakukan e- commerce. Dalam e-commerce, sebagian aktifitas adalah berdasarkan informasi, aktifitas-aktifitas ini adalah pengumpulan, pengorganisasian, penyeleksian, penyaringan dan penyebaran informasi yang semuanya akan membentuk sebuah rantai nilai virtual. Sementara itu sebagian kecil aktifitas masih dilakukan secara fisik, yaitu aktifitas untuk merealisasikan permintaan akhir dari pelanggan atas barang atau jasa yang akan membentuk sebuah rantai nilai fisik. Oleh karena itu, perusahaan yang melakukan e-commerce perlu mengintegrasikan aktifitas rantai virtual dengan aktifitas fisik (Rayport&Sviokla,1995) agar tercipta sebuah nilai yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan. Berdasar uraian diatas maka tulisan ini akan mengkaji tentang pentingnya integrasi rantai nilai fisik dan rantai nilai virtual dalam e-commerce. 2. Pembahasan 2.1. Electronic Commerce (E-commerce) Saat ini tidak dapat ditemui definisi pasti dari electronic commerce atau e-commerce yang telah distandarkan dan disepakati bersama. Namun secara umum e-commerce bisa diartikan sebagai berikut : E-commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprises, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information (Baum, 1999, pp.36-44). Jadi, e-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Ini termasuk pembelian dan penjualan informasi, produk dan jasa melalui jaringan komputer (Kalakota dan Whinston, 1997, p. 1). Perusahaan yang menggunakan e- commerce ini akan mendapatkan keuntungankeuntungan sebagai berikut: 1. Terbukanya aliran pendapatan baru (revenue stream) yang lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. 2. Meningkatkan market exposure. 3. Menurunkan biaya operasional (operating cost). 4. Melebarkan jangkauan (global reach). 5. Meningkatkan kesetiaan pelanggan (customer loyalty). 6. Meningkatkan manajemen pemasok (supplier management). 7. Memperpendek waktu produksi. 8. Meningkatkan rantai nilai (value chain) Rantai Nilai Michael Porter dari Harvard mengusulkan rantai nilai sebagai alat untuk mengidentifikasi caracara untuk menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan (Gambar 1). Setiap perusahaan merupakan kumpulan dari kegiatan yang dilakukan untuk merancang, menghasilkan, memasarkan, memberikan dan mendukung produknya. Rantai nilai mengidentifikasikan sembilan kegiatan strategis dan relevan yang menciptakan nilai dan biaya didalam bisnis tertentu. Kesembilan kegiatan yang menciptakan nilai itu terdiri dari lima kegiatan utama dan empat kegiatan pendukung. Kegiatan-kegiatan utama mencerminkan urutan dari membawa bahan mentah ke perusahaan (inbound logistics), mengkonversinya menjadi produk jadi (operations), mengirim produk jadi (outbound logistics), memasarkannya (marketing and sales), dan melayaninya (service). Kegiatankegiatan penunjang perolehan sumber daya (bahan baku), pengembangan teknologi, manajemen sumber

3 daya manusia, dan prasarana perusahaan ditangani oleh departemen-departemen khusus, tetapi tidak hanya di tempat itu. Sebagai contoh, departemendepartemen lain mungkin melakukan beberapa kegiatan pembelian dan juga merekrut karyawan. Infrastruktur perusahaan mencakup biaya-biaya manajemen, umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, dan masalah pemerintahan yang ditanggung oleh semua kegiatan utama dan pendukung. Gambar 1. Rantai Nilai (Porter, 1985) Tugas perusahaan adalah memeriksa biaya dan kinerja di masing-masing kegiatan penciptaan nilai dan mencari cara untuk memperbaikinya. Perusahaan harus memperkirakan biaya dan kinerja pesaingnya sebagai pembanding. Selama perusahaan dapat melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan lebih baik daripada para pesaingnya, perusahaan itu akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Keberhasilan perusahaan bukan hanya bergantung pada keberhasilan masing-masing bagian dalam melakukan tugasnya, tetapi juga pada keberhasilan dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan bagian tersebut dalam melaksanakan kepentingan perusahaan dan pelanggan. commerce, meskipun dengan cara apapun tidak akan benar-benar menghapus aktifitas rantai nilai fisik. Para reporter dan jurnalis masih harus melacak berita dan mereka masih harus berdekatan dengan tempat kejadian dimana mereka dapat mendapatkan berita yang bagus, meskipun banyak aktifitas fisik, seperti pengorganisasian dan penyebaran berita dapat dilakukan secara elektronik. Di sisi lain, dalam manufacturing sebuah komputer, baik rantai virtual maupun fisik akan memainkan peran yang seimbang. Misalnya, karena modularitas dan standardisasi sistem komputer, pelanggan dapat memesan komputer pilihannya dengan memperhatikan ukuran RAM, kapasitas hard-drive, kecepatan clock, dan kompatibilitas perangkat lunak, meskipun demikian, produk akhirnya masih merupakan produk fisik yang membutuhkan semua aktifitas biasa yang harus dilakukan oleh rantai nilai fisik. Begitu juga dalam industri jasa, seperti salon, perawatan rambut membutuhkan pelayanan klien secara fisik. Dengan kata lain, aliran informasi dalam layanan semacam ini adalah minimal antara penata rambut dengan klien. Aktifitas rantai nilai virtual, karenanya, memainkan peranan yang kecil dalam jasa perawatan rambut. Tetapi, apabila penata rambut mulai memanfaatkan Internet, penata rambut dapat membuat janji dengan pelanggan secara elektronik, selain itu juga menyimpan informasi tentang keinginan pelanggan akan gaya rambut mereka dan pilihan penata rambut. Gambar 2 menggambarkan bagaimana rantai nilai virtual menawarkan value-added service kepada pelanggan dan bagaimana manufacturer dan supplier dapat mengambil keuntungan dari rantai nilai virtual (Ganesh D.Bhatt dan Ali F Emdad, 2001) Rantai Nilai Virtual dan Fisik dalam E- commerce Diskusi yang dilakukan oleh Rayport dan Sviokla (1995) mengenai rantai nilai virtual memberikan satu pemikiran tentang e-commerce. Dalam suatu bisnis, menampilkan aktifitas rantai nilai virtual dan bisnis adalah penting tetapi dalam e- commerce, aktifitas menjadi lebih berdasarkan pada informasi dan menampilkan aktifitas tersebut secara elekronik menjadi jauh lebih penting daripada menampilkan mereka secara fisik. Dalam sebuah rantai nilai, baik material maupun informasi - mengalir. Pada rantai nilai fisik, informasi melakukan fungsi pendukung, tetapi pada rantai nilai virtual, peran informasi menjadi sangat stratejik. Sebagai contoh, menerbitkan sebuah suratkabar dianggap sebagai sebuah proses intensif informasi, karena nilai dari koran lebih inheren dengan isi informasinya daripada dengan kertas dimana informasi tersebut dicetak. Rantai nilai virtual akan memainkan peran yang vital dalam e- Gambar 2. Transformasi Value-added service dalam sebuah Rantai Nilai Virtual 3.4. Intensitas Informasi dalam E-commerce Konseptualisasi Porter dari rantai nilai utamanya mengarah pada perusahaan manufacturing, dimana nilai aktifitas sebagian besar berkaitan dengan aliran material secara fisik, misalnya : pencarian bahan mentah, pembuatan produk, pendistribusian produk, pemasaran produk,

4 dan pemasangan atau pembetulan produk untuk digunakan oleh pelanggan. Dalam era digital ini, sebagian besar perusahaan berencana untuk menjalankan bisnisnya secara elektronis, di mana informasi menjadi media utama bagi transaksi bisnis. Sejauh mana e- commerce akan berpengaruh pada pemasaran produk dan jasa tergantung pada jumlah dan nilai informasi yang mengalir pada rantai nilai tersebut. Nilai yang dapat diwujudkan melalui e- commerce sebagian akan ditentukan oleh sejauh mana aktifitas rantai nilai yang berbeda dari suatu perusahaan yang terhubung dengan pemasok, manufacturer, dan pelanggan memungkinkan aliran informasi yang berkesinambungan tentang transaksi multiple ke pihak-pihak tersebut. Misalnya, dengan melakukan pemesanan dengan formulir pilihan pembayaran di Internet, pelanggan dapat dengan cepat customize pesanan mereka. Informasi tersebut dapat dirunut secara langsung ke manufacturer dan pemasok dalam real-time (Greis dan Kasarda, 1997). Transaksi yang dibuat dalam real-time bukan hanya akan meningkatkan intensitas kompetitif dalam hal kecepatan dan efisiensi bisnis tetapi juga akan menimbulkan tuntutan yang besar pada perusahaan untuk mengelola informasi pelanggan untuk penggunaan di masa akan datang. Dengan merunut informasi pelanggan, sebuah perusahaan menjadi sadar akan selera dan keinginan pelanggan, dan juga bisa melakukan usaha-usaha untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut lebih awal daripada para pesaingnya. Dalam e-commerce, informasi tidak dilihat sebagai by-product dari aktifitas stratejik yang ditampilkan di sekitar rantai nilai, tetapi sekarang informasi mulai memainkan peran yang stratejik dalam dirinya sendiri. Karena itu aktifitas stratejik dalam rantai nilai virtual ditampilkan dengan dan di sekitar informasi Integrasi Rantai Nilai Fisik dan Virtual Meskipun sebagian besar perusahaan dapat menghadirkan diri dalam ruang informasi dengan mengembangkan homepage dan mencantumkan informasi yang penting mengenai produk atau jasa dalam homepage tersebut, ini hanyalah sebuah sarana untuk menunjukkan kemampuan perusahaan yang dapat ditiru dengan mudah oleh perusahaan lain. Peran utama dari sebuah bisnis dalam e- commerce seharusnya adalah merealisasikan potensi penuh dari rantai nilai virtual dan berintegrasi dengan rantai nilai fisik. Meskipun kepentingan relatif dari rantai nilai fisik dan rantai nilai virtual adalah bervariasi karena tergantung pada karakteristik produk dan jasa, perusahaan tidak seharusnya meremehkan atau tidak menganggap penting aktifitas-aktifitas baik fisik maupun virtual. Aktifitas fisik back-end adalah sama pentingnya dengan aktifitas digital front-end (Rayport&Sviokla, 1995). Bagi produk fisik, meskipun rantai nilai virtual memainkan peran yang kecil, peran tersebut dapat merubah dinamika persaingan dengan meningkatkan aliran informasi antara pelanggan, supplier, dan manufacturer. Misalnya, pesanan dari pelanggan yang masuk melalui penggunaan formulir Internet spesifik yang standar tidak perlu lagi dimasukkan ke komputer oleh manufacturer, karena sistem entry pesanan dapat diintegrasikan langsung dengan sistem inventaris dari supplier. Proses ini membantu pengiriman produk fisik dengan lebih cepat kepada pelanggan sehingga perusahaan dapat mempunyai sebuah keunggulan kompetitif (Rayport&Sviokla, 1995) Pengembangan Model Berdasarkan telaah pustaka yang telah dikembangkan diatas mengenai rantai nilai virtual dalam e-commerce, maka model yang diajukan adalah seperti pada Gambar 3. Rantai nilai fisik Rantai nilai virtual Gambar 3. Model Integrasi Rantai Nilai Fisik dan Virtual sebagai Strategi untuk Mendapatkan Keunggulan Bersaing dalam E-commerce Dari model yang dikembangkan tersebut, dapat dilihat bahwa dalam e-commerce, integrasi antara rantai nilai fisik dan rantai nilai virtual adalah penting dan integrasi tersebut merupakan strategi untuk mendapatkan keunggulan bersaing. 4. Kesimpulan dan Saran ecommerce Integrasi rantai nilai fisik dan virtual Keunggulan Bersaing Dalam perdagangan elektronik atau e-commerce, suatu bisnis harus mengintegrasikan 2 macam aktifitas aktifitas yang dilekatkan pada rantai nilai fisik dan aktifitas yang dibangun melalui informasi pada rantai virtual. Meskipun pentingnya kedua macam rantai ini tergantung pada karakteristik produk dan jasa, integrasi dari kedua rantai ini

5 mempunyai peran yang sangat penting dalam suksesnya sebuah e-commerce. Dalam e-commerce, banyak aktifitas rantai nilai yang dilakukan secara elektronik, karena itu pemahaman tentang implikasi dari aktifitas rantai nilai virtual ini sangat dibutuhkan. Rantai virtual menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan rantai nilai fisik. Beberapa keunggulannya adalah berkaitan dengan hubungan pelanggan dengan manufacturer, penawaran produk dan jasa secara efektif dengan menggunakan efek grafis, video dan audio, juga penghematan waktu dan uang dalam pemrosesan pesanan dan permintaan pelanggan. Selain itu, e- commerce juga menawarkan fleksibilitas dalam hal pilihan harga serta customization produk dan jasa karena e-commerce ini mengurangi batasan waktu dan tempat. Rayport, Jeffrey F, (1995), Exploiting the Virtual Value Chain, Harvard Business Review Nov/Dec 1995, p 75. Wiese, Henrik, (2004), The Fundamentals of e- Commerce, BI Journal. Daftar Pustaka Amit, Raphael dan Zott, Christoph, (2001), Value Creation in e-business, Strategic Management Journal Special Issue. Benjamin, Robert dan Wigand, Rolf, (1995), Electronic Markets and Virtual Value Chains on the Information Superhighway, Sloan Management Review/Winter. Bhatt, Ganesh. D dan Emdad, Ali. F, (2001), An Analysis of the Virtual Value Chain in Electronic Commerce, Logistics Information Management Volume 14 Number 1/2 - pp Davies, Robert. W, Dr, (2003), Virtual Business Strategy Defined, Graham, Stanley, (2004), What You Should Know About e-commerce, BI Journal. Hsu, Cheng, Professor, Business On The Web: Strategies and Economics, Kotler, Philip, (2002), Manajemen Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta. Long, Johnny, (2000), Integrating the Value Chain, eai (Enterprise Application Integration) Journal May, pp Porter, Michael E, (1997), Strategi Bersaing: Teknik Menganalisa Industri dan Pesaing, Penerbit Erlangga, Jakarta. Purbo, Onno W dan Wahyudi, Aang Arif, (2001), Mengenal ecommerce, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

6

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet

Lebih terperinci

MY BLOG : raramwl.blogspot.com

MY BLOG : raramwl.blogspot.com MY BLOG : raramwl.blogspot.com KARYA ILMIAH PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MEMBANTU UKM DI INDONESIA Disusun oleh : Nama: Rizky. Ramadhani. Mual Nim : 10.12.5038 JURUSAN SISTEM INFORMASI STIMIK AMIKOM YOGYAKARRTA

Lebih terperinci

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah Untuk membuat perancangan sistem

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah Untuk membuat perancangan sistem ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama dalam hal internet membuat semakin banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengembangkan usahanya. Kingdom Sports merupakan sebuah perusahaan dagang

Lebih terperinci

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Tinjauan Umum Functional Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan

Lebih terperinci

PENGENALAN E-COMMERCE

PENGENALAN E-COMMERCE BAB PENGENALAN E-COMMERCE TUJUAN: 1. Praktikan mengetahui peran E-commerce dalam bisnis modern 2. Praktikan bisa mendefinisikan arti E-Commerce 3. Praktikan dapat memahami manfaat E-Commerce 1.1. Mengapa

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 KSI LANJUT SCM dan IT dalam SCM Peran Teknologi Informasi dalam Suatu SCM. Pentingnya Informasi dalam SCM. Penggunaan Informasi dalam Suatu SCM.

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dan arus perekonomian sekarang ini telah mengalami pergeseran yang cukup mendasar yang dipicu oleh pertumbuhan teknologi informasi. Seperti mengacu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Jasa 2.1.1 Definisi Perkembangan industri jasa semakin hari semakin pesat, hal ini untuk mendukung pertumbuhan industri lainnya yang membutuhkan jasa dalam operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

Diskusi mengenai topik minggu lalu. Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 1995 merupakaan awal dimulainya transaksi dengan menggunakan e- commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh sejak pertengahan

Lebih terperinci

Verifikasi Penjualan Melalui Web Site e-commerce dengan Menggunakan Metode Hashing (SHA)

Verifikasi Penjualan Melalui Web Site e-commerce dengan Menggunakan Metode Hashing (SHA) Verifikasi Penjualan Melalui Web Site e-commerce Bernard Renaldy Suteja 1,Christian2 1 Staf Pengajar Program Studi D-3 Teknologi Informasi 2 Alumni Program Studi D-3 Teknologi Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar - dasar teori yang berkaitan dengan pembangunan sistem penjualan online untuk Omah Produksi Kang Bedjo Jogja. III.1. Sistem Penjualan Online (E-Commerce)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers,

Lebih terperinci

E-Business VS E-Commerce?

E-Business VS E-Commerce? E-Business VS E-Commerce? e-commerce Menurut Turban dkk: Proses membeli dan menjual atau tukar menukar produk, jasa atau informasi melalui komputer. Menurut Loudon: Penggunaan internet dan web untuk transaksi

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce 2.1.1 Pengertian E-Commerce Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: E- Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia globalisasi kemajuan teknologi yang semakin cepat, mendorong adanya pergeseran yang konvensional menjadi lebih canggih. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

e-business dan e-commerce

e-business dan e-commerce YFA D3/IT/MIS/E1/1006 Manajemen Sistem Informasi e-business dan e-commerce Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Referensi e-business is the complex fusion of business processes, enterprise

Lebih terperinci

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56 Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements

Lebih terperinci

Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce

Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce E-Comm merce Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce Mekanisme Bisnis Konsu umen Dua hal yang dilakukan konsume n dalam dunia perdagangan Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang

Lebih terperinci

E-Business Model. disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA

E-Business Model. disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA TUGAS E-BISNIS E-Business Model disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : 08.11.2334 Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

C HAPTER 1. Sistem Informasi Akuntansi : Sebuah Pengantar

C HAPTER 1. Sistem Informasi Akuntansi : Sebuah Pengantar 2008 Prentice Hall Business Publishing Accounting Information Systems, 11/e Romney/Steinbart 1 of 72 C HAPTER 1 Sistem Informasi Akuntansi : Sebuah Pengantar 2008 Prentice Hall Business Publishing Accounting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi MINGGU#3 SIM Pokok Bahasan: Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi Tujuan Instruksional Khusus: Referensi: 1. Bab 3 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition,

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( )

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( ) TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A (08.11.1941) JURUSAN TEHNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PENDAHULUAN Agar dapat beroperasi bisnis harus berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi persaingan yang semakin tinggi dan kompetitif tidak dapat dihindarkan. Situasi ini

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain STRATEGIC PLANNING Strategic Planning/Rencana Strategis (menurut Koetler & Keller, 2006) Proses manajerial untuk membangun & memelihara keseimbangan antara tujuan, kemampuan, sumber daya dari perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing

Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing Hanif Mauludin www.kafebisnis2010.wordpress.com Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PENGADOPSIAN ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH

ANALISA PENGARUH PENGADOPSIAN ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH ANALISA PENGARUH PENGADOPSIAN ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH Abstract Vidi Arini Yulimar Program Studi Sistem Informasi, STMIK PROVISI, Semarang vidiarini@yahoo.co.id E-commerce

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE E-COMMERCE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN SI REKAM MEDIS. Disusun Oleh:

KARYA ILMIAH E-COMMERCE E-COMMERCE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN SI REKAM MEDIS. Disusun Oleh: KARYA ILMIAH E-COMMERCE E-COMMERCE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERSAINGAN BISNIS PERUSAHAAN SI REKAM MEDIS Disusun Oleh: Abdul Haris Salatalohy (10.12.4774) S1 SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e MekanismeKerja E-Commerce E-Commerce Mekanisme E-commerce Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau

Lebih terperinci

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya Mekanisme EC By Agus Irawan Universitas Serang Raya Intro Memahami E-commerce sebenarnya tidak terlalu sulit karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana konsep perdagangan secara umum. Yang membedakannya

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

Sistem Informasi

Sistem Informasi Sistem informasi bisnis diintegrasikan dalam satu produk dan dapat disajikan dalam software packet yang sama. Systems from a functional perspective Sales and marketing systems Manufacturing and production

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang sebagai akibat dari membandingkan hasil yang diperoleh dengan harapan yang

Lebih terperinci

Supply Chain Management Systems

Supply Chain Management Systems Supply Chain Management Systems Abstraksi Supply chain management systems mengacu kepada koordinasi berbagai aktifitas dan termasuk penciptaan dan pembuatan serta perpindahan suatu produk dari satu titik

Lebih terperinci

DIRECT & DATABASE MARKETING

DIRECT & DATABASE MARKETING NEW DIRECT & DATABASE MARKETING Menjawab Masalah Apa Pada era pemasaran yang semakin kompetitif, tidak ada yang lebih penting selain memahami pelanggan dan bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk

Lebih terperinci

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1 1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : KELAS : S1-SI-05

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : KELAS : S1-SI-05 TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : 10.12.4715 KELAS : S1-SI-05 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-nya

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari

Lebih terperinci

Faktor Sukses E-Market

Faktor Sukses E-Market Pengertian E-Marketplace Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi,mulai transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun. Pertimbangan bergabung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Sedangkan menurut beliau, manajemen

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

Internal Value Chain Starbucks

Internal Value Chain Starbucks Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari jumlah pengguna internet di

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari  jumlah pengguna internet di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet di Indonesia telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

PENGANTAR E-BUSINESS

PENGANTAR E-BUSINESS PENGANTAR E-BUSINESS Pengantar E-Business 1/total Outline MODEL-MODEL E-BUSINESS PENGARUH-PENGARUH E-BUSINESS ATAS PROSES BISNIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN E- BUSINESS INFRASTRUKTUR UNTUK E- BUSINESS 2/total

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian E-commerce E-commerce sebagai suatu cakupan yang luas mengenai teknologi, proses dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati

TINJAUAN MENYELURUH SIA. Oleh : Diana Rahmawati TINJAUAN MENYELURUH SIA Oleh : Diana Rahmawati Konsep Dasar Sistem SUATU SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU KESATUAN YANG TERDIRI DARI DUA ATAU LEBIH KOMPONEN ATAU SUBSISTEM YANG BERINTERAKSI UNTUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact

E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact E-COMMERS E-Marketplaces : Stuctures, Mechanism, Economics and Impact Oleh Kelompok I Nama Kelompok : Muhammad Ali Fahmi (115020201111027) Pradityo Irsyadi (115020200111047) Muhammad Fachry A. (115020205111008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica (01-2014-096) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Customer Relationship Management Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 10 Abstract

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa

Lebih terperinci

Teknologi dan Informasi. Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II

Teknologi dan Informasi. Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II Teknologi dan Informasi Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II - 2012 Teknologi David L. Goetsch People tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities. Teknologi

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE : AINI KEMALA CATUR NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH E-COMMERCE : AINI KEMALA CATUR NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : AINI KEMALA CATUR NIM : 10.12.5219 KELAS : 10.S1SI.10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Walaupun istilah E Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat perhatian, namun

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci