DESAIN DAPUR UMUM UNTUK PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DENGAN KONSEP MODUL Studi kasus : Banjir Bojonegoro

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN DAPUR UMUM UNTUK PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DENGAN KONSEP MODUL Studi kasus : Banjir Bojonegoro"

Transkripsi

1 DESAIN DAPUR UMUM UNTUK PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DENGAN KONSEP MODUL Studi kasus : Banjir Bojonegoro Terbit Setya P Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) ABSTRAK Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di jalur gunung berapi (ring of fire) sirkum pasifik dan pertemuan lempengan benua, yaitu lempengan benua Asia dengan lempengan benua Australia. Dengan kondisi geografis seperti ini, Indonesia merupakan salah satu Negara yang rawan bencana alam (natural disaster). Melalui pendekatan displin ilmu Desain Produk Industri, bagaiman menciptakan sarana mitigasi bencana alam khusunya sarana penyedia logistik bagi korban bencana yang mudah digunakan, aman dan bisa mengakomodasi kebutuhan pangan. Dari hasil studi kebutuhan dilapangan dihasilkan dapur umum dengan konsep modul, menggunakan tenda yang dapat di bongkar pasang dengan cepat. ABSTRACT Indonesia is one country that is located in the path of the volcano (ring of fire) sirkum Pacific and continental plates meeting, the plate with a plate of Asia Australian continent. With such geographical conditions, one of Indonesia is a disaster-prone state of nature (natural disaster). Through a disciplined approach to the science of Industrial Product Design, how to create a means of mitigation of natural disasters especially by means of logistic providers to victims of disaster is easy to use, secure and able to accommodate the food needs. From the results of studies in the field needs generated by the concept of common kitchen module, using tents that can be quickly dismantled pairs. KATA KUNCI Dapur umum dengan konsep modul dan dibongkar pasang

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Dari begitu banyaknya bencana banjir yang terjadi bencana tersebut bisa dikategorikan sebagi bencana nasional. Namun hal ini tidak diimbangi dengan manajemen dan fasilitas penanggualangan pasca bencana yang baik. - Intensitas bencana yang terjadi di Indonesia, sepanjang tahun 2009 di Indonesia terjadi lebih dari lima bencana banjir besar yang terjadi. - Manajemen pasca bencana yang masih terkesan lambat, lambatnya penanganan, khususnya pasokan bantuan makanan dan distribusi yang semrawut yang masih sering terjadi. - Belum adanya fasilitas yang memadai untuk dapur bencana, fasilitas yang ada masih belum mememenuhi kebutuhan dan pelayanan dapur umum pasca bencana. Yang ada hanya sekedar sebuah tenda ala kadarnya yang digunakan untuk memasak. Manajemen pasca bencana dalam pelaksanaanya membutuhkan kecepatan dan fleksibilitas yang tinggi. Hal ini berimbas pada pemenuhan fasilitas yang mampu mengakomodasi kebutuhan dalam kegiatan mitigasi bencana. Dapur umum pasca bencana pun seharusnya memiliki kemampuan mobilitas yang tinggi. Tujuan Perancangan ini akan menghasilkan dapur umum bencana, khususnya bencana banjir, yang bisa berpindah dari satu tempat ke temapat yang lain (mobile) dan mudah dibawa (portable) dalam bentuk modul yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Dengan tujuan : - Mempermudah dan mempercepat dalam pegiriman ke tempat lokasi yang dituju. - Menjadikan dapur umum benrupa modul yang mudah dibawa dan dipindahkan dengan media apapun untuk digunakan di lokasi pasca bencana banjir. - Mempercepat dan mempermudahkan pengadaan dan suplai makanan untuk korban bencana. - Memberi kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna dapur umum. Masalah Permasalahan yang akan dibahas dari kondisi dapur bencana banjir yang ada saat ini adalah : efisiensi waktu bongkar pasang, kebersihan, posisi memasak yang tidak ergonomis dan kemudahan pengangkutan modul dapur umum.

3 METODOLOGI Data primer: survey lapangan, wawancara,observasi Data sekunder: literatur, website regulasi dan standar Latar belakang Pengumpulan data Perumusan masalah - isu yang berkembang bencana alam - data tentang bencana alam ya / tidak Skema 1. Metodologi perancangan

4 HASIL Gambar 1 : Tampak dapur umum secara keseluruhan Gambar 2 : desain tempat kompor

5 Gambar 3 : Desain meja racik dan sink Gambar 4 : Desain peralatan memasak

6 PEMBAHASAN Analisa Pengguna Dengan fugsi utama sebagai sarana mitigasi pasca bencana untuk melayani kebutuhan bahan makanan bagi korban bencana, maka dapur umum pasca bencana memiliki target pasar utama sebagai berikut : 1. Target pengguna Semua korban bencana yang ada dilokasi bencana, baik wanita pria, anak anak, dewasa dan manula. Dari kalangan bawah sampai atas yang menjadi korban bencana di seluruh wilyah Indonesia yang dapat dijangkau oleh operasional dapur umum. 2. Target pasar Merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan sebagai pembeli produk/ pengambil keputusan (stake holder). Target pasar dapur umum antara lain sebagai berikut : A. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, merupakan badan pemerintah yang bertanggungjawab atas mitigasi bencana di Indonesia. Potensi pasar tak lapas dari program program peningkatan kualitas mitigasi bencana yang dilakukan oleh BNPB dan pemerintah. Mulai dari tingkat daerah kabupaten, propinsi hingga nasional. B. Departemen Sosial, saat ini departemen sosial adalah departemen pemerintah yang secara khusus juga menangani masalah dapur umum. Pada paraktek dilapangan Depsos berperan sebagai penyedia fasilitas khususnya dapur umum yang di opersionalkan oleh satgas penanggulangan bencana, relawan atau masyarakat. Tentunya potensi pasar yang sangat besar denagn tujuan menigkatkan kualitas sarana dapur umum. C. PMI, merupakan badan independent yang bergerak di bidang kemanusian termasuk mitigasi pasca bencana. PMI merupakan salah satu badan independent yang aktif dan cepat bergerak menangani korban bencana. Potensi PMI membutuhkan dapur umum juga besar. D. UKM, industri penyedia peralatan masak, tenda dan peralatan pendukung lainya yang terkait denagn proses produksi dapur umum. E. Perusahaan Produk, seperti halnya promosi langsung, dapur umum bisa berpotensi sebagai media promosi tidak langsung dalam bentuk CSR. Keuntungan yang didapat perusahaan produk ialah lebih mendekatkan

7 dan menguatkan posisi dan persepsi produk pada konsumen. Sehingga dapat terbentuk loyalitas antara konsumen dan produsen produk. Analisa Aktifitas Dalam analisa ini ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada aktifitas dapur umum, untuk itu perlu rekomendasi solusi dan pemenuhan kebutuhan fasilitas pendukung. Tabel 1 : Rekomendasi Solusi dan Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Pendukung No Permasalahan Rekomendasi Solusi Kebutuhan 1 Peralatan DU umum yang tidak terorganisir memnyebabkan proses persiapan lama 2 Kendaraan angkut yang besar tidak bisa menjangkau daerah terpencil dan akses jalan yang rusak 3 Proses perakitan tenda yang rumit dan butuh waktu yang cukup lama 4 Peralatan memasak tidak terkonfigurasi dengan baik, menghambat aktifitas memasak 5 Area dan meja racik kurang besar untuk meangakomodasi aktifitas persiapan memasak, akibatnya proses memasak memakan waktu lama 6 Penggunaan minyak tanah sebagai BBM Pengorganisiran peralatan yang baik, perlatan sebaiknya dijadikan satu unit atau grup sehingga memudahkan persiapan pengangkutan - Perlu kendaraan atau alat yang bisa mengangkut DU - DU dan Peralatanya harus portable untuk memudhakan proses pengangkutan System sambungan dan perakitan tenda yang sederhana dan mudah Penempatan peralatan memasak dikonfigurasikan sesuai dengan kebuthan dan aktifitas di dapur umum Pembesaran area peracikan dan kapasitas meja racik Mengganti BBM minyak tanah dengan BBM jenis lain yang Peralatan DU dalam satu modul atau unit kesatuan Dapur umum yang mobile dan portable agar mudah dibawa dan bisa menjagkau daerah terpecil dan akses jalan yang rusak Tenda atau peneduh dengan system dan perakitan yang sederhana dan knockdown Konfigurasi Dapur umum yang sesuai dengan aktifitas Area peracikan dan meja racik BBM yang irit dan cepat panas

8 No Permasalahan Rekomendasi Solusi Kebutuhan mengakibatakan kompor kurang cepat panas dan boros lebih efisien 7 Area pendinginan Perlu area pendinginan dan Area untuk proses makanan tidak ada, pembukusan makanan yang pendinginan dan kalaupun ada kurang cukup memadai pembungkusan memadai, akibatanya menghambat proses pembungkusan makanan 8 Terjadi antrian atau Pengorganisiran distribusi Pengaturan pembagaian dan berebut makan ketika pembagian makanan kepada pengungsi jadwal makan 9 Tenda tempat istirahat Tempat istirahat operator Tempat istirahat operator operator kurang menjadi satu dengan dapur memadai dan terpisah dari tenda dapur umum umum agar akses ke dapur umum oleh operator lebih cepat dan mudah 10 Sampah hasil memasak Disediakanya tempat sampah Tempat sampah dan temapat perlu tempat khusus khusus dan tempat untuk mencuci peralatan masak dan tidak adanya mencuci peralatan memasak tempat untuk mencuci peralatan masak Hasil analisa yang berupa solusi dan kebutuhan nantinya akan digunkan sebagai dasarpengembanganaktifitasdandesaindapurumum. Analisa Sosial Budaya Dari hasil analisa dapat disimpulkan rekomendasi yang berkaitan untuk pengembangan desain dapur umum pasca bencana adalah : 1. Desain dapur umum dengan system dan operasional yang mudah dan sederhana sehingga nanti bisa digunkan oleh masyarakat secara swadaya. 2. Dapur umum bisa mengakomodasi dan menyesuaikan jenis makanan yang bisa diterima oleh masyarakat yang ada pada daerah bencana sehingga proses penyedian kebutuhan makanan terpenuhi.

9 3. Peralatan dapur umum di desain agar bisa mengakomodasi proses memasak berbagai jenis makanan yang bisa disesuaikan dengan daerah tempat bencana. Analisa Ergonomi Antropometri pengguna dimaksudkan untuk mendapat dimensi struktural standar yang digunakan sebagai acuan dimensi yang berkaitan dengan tinggi badan dan lebar rentang bahu. Tabel 2 : Antropometri pengguna ditinjau dari kelompok persentil Sex Percentile Pertimbangan Tinggi Rentang bahu PRIA 50 %tile + clearance Operator/pengungsi 1700 mm 1600 mm 500 mm WANITA 50 %tile + clearance Operator/pengungsi 1000 mm 400 mm Antropometri dibagi menjadi 2 yakni pria dewasa dan wanita dewasa. Kelompok ukuran yang digunakan untuk pria 50 %tile. Asumsi ini digunakan sebagai dimensi struktural rata-rata tinggi area sirkulasi. Dimensi 50 %tile dapat diasumsikan dimensi 5%tile bisa melewati sirkulasi begitupun kelompok 95 %tile. Begitupun untuk antropometri wanita dewasa sebagai operator/pengungsi menggunakan dimensi struktural 50 %tile agar kelompok 5 dan 95 %tile bisa melewati. Gambar 5 : Dimensi dan antrophometri tempat kompor

10 Gambar 6 : Dimensi dan antrophometri tempat kompor penempatan dandang Gambar 7 : Dimensi dan antrophometri tempat kompor penempatan panci Gambar 8 : Dimensi dan antrophometri tempat kompor penempatan wajan

11 Gambar 9 : Dimensi dan antrophometri meja racik Gambar 10 : Dimensi dan antrophometri modul ruangan dapur umum Gambar 11 : Pengaturan sirkulasi udara ruangan dapur umum

12 Keterangan : 1. Udara dingin masuk ke dalam tenda melalu jendela pada sisi bawah tenda menuju kedalam ruangan. 2. Udara dingin berada di dalam ruangan tenda. 3. Udara panas hasil dari proses memasak mengalir keatas Udara panas hasil memasak dibawa oleh udar dingin menuju keluar ruangan. tenda melalui jendela pada bagian atas tenda. Analisa Konfigurasi Analisa ini menghasilkan penataan/konfigurasi yang berhubungan dengan kebutuhan ruang dan kelapangan ruangan dapur hingga menghasilkan solusi konfigurasi terbaik ruangan dapur umum. Berikut gambar konfigurasi ruagan hasil dari analisa : Gambar 12 : Konfigurasi ruangan dapur umum terpilih Analisa Mekanisme dan Join Anlisa ini menghasilkan mekasnisme dan sambungan pada struktur tenda dan sarana dapur umum yang sesauai dengan kebutuhan dan aktifitas kerja dapur umum. Mekanisme dan join tempat kompor, mekanisme bongkar pasang pada tempat kompor.

13 Gambar 13 : Posisi normal Gambar 14 : Kaki ditarik keatas Gambar 15 : Lipat kaki kedalam Gambar 16: Kaki dan meja ditarik keatas Gambar 17 : Letakan meja dan kaki

14 Mekanisme rak pada tempat kompor Gambar 18 : Mekanisme rak pada tempat kompor Gambar 19 : Mekanisme rak pada tempat kompor Gambar 20 : joining pada tempat kompor

15 Mekanisme dan join pada rangka tenda Gambar 21 : Mekanisme dan join pada rangka utama bagian tengah dan samping Gambar 22 : Mekanisme dan join pada rangka vertikal dengan rangka atap dan adjuster

16 System pengikatan kain penutup tenda pada rangka Gambar 23 : Sistem sambungan kain pentup tenda menggunakan toniket Gambar 24 : Mekanisme pengikatan kain penutup tenda pada rangka Analisa Modul Berikut gambar satu modul dapur umum dan kerangkanya. Dalam satu unit dapur umum terdiri dari 3 buah modul. Satu modul kapasitasnya adalah satu ruang masak dan satu ruang serbaguna. Jika 1 unit maka terdapat 3 ruang masak dan 3 ruang serbaguna. Dimensi satu modul dapur umum adalah: Lebar Panjang : 600 cm : 300 cm

17 Gambar 25 : Modul tenda dapur umum Flooring digunakan sabagai alas dapur umum agar tetap mudah ketika dibersihkan. Modulnya yang digunakan system puzzle knockdown, sehingga mudah dibawa. Dimensi satu modul flooring adalah : Panjang Lebar Tebal : 150 cm : 150 cm : 5 cm Berikut gambarnya. Gambar 26 : Modul flooring dapur umum

18 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil studi dan analisa pada dapur umum diindonesia, permasalahan yang didapat adalah sebagai berikut: a) Inflexible dan unmovable-nya dapur umum dalam pengiriman terhadap semua kondisi pasca bencana alam yang ada di Indonesia. Dapur umum hanya dapat dikirim melalui jalan darat. Hal tersebut terjadi karena peralatan - peralatandapur umum berupa bagian-bagian tunggal dan tidak selaras sehingga volume pengepakan menjadi besar dan sulit dikirim. Sehingga sulit menembus medan atau daerah yang terpencil dengan akses jalam yang rusak b) Lantai dapur umum kontak langsung dengan tanah dan tidak terlidungi dari efek cuaca hujan yaitu becek dan juga tidak terlindungi dari tanah yang gembur dan tanah yang tidak rata. Lantai mudah kotor sehingga tidak higienis. c) Posisi memasak yang tidak ergonomis yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama mengakibatkan cepat lelah pada pengguna. 2. Konsep yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan keywords : portable, nyaman dan efisien 3. Hasil dari penerapan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah adalah sebagi berikut : a) Desain dapur umum yang portable mudah dibawa dan diangkut. Dengan system modular yang bisa dibongkar pasang dapur umum bisa dibawa dengan media alat transportasi darat, air maupun udara. b) Penerapan flooring pada lantai dapur umum agar lebih bersih dan higienis serta mudah dibersihkan c ) Tenda dapur mudah dan cepat dirakit. Menghemat waktu dan lebih efisiean temapat karena rangka bisa dibonkar pasang, sehingga ketika proses pengangkutan bisa dipacking sedemikian rupa untuk menghemat tempat. d) Desain tempat kompor yang bisa daiatur ketinggianya untuk menyesuaikan tinggi peralatan memasak dengan ergonomic tubuh pengguna. Posisi ergonomis dan nyaman bisa tercapai untuk pemakaian dalam jangka waktu yang lama. Saran Hasil dari Studi dan Analisa ini dapat dijadikan sebagai studi awal untuk dikembangkan menjadi Dapur Umum Pasca Bencana yang lebih baik. Yang kemudian diharapkan upaya penanggulangan korban bencana khususnya penyelenggaran Dapur Umum dapat terlaksana lebih baik lagi dari sebelumnya.

19 DAFTAR PUSTAKA Panero, Julius, 1979, Human Dimension and Interior Space, Whitney Library of Design, New York. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Candimas Metropole, Jakarta. Chijiwa, Hideaki, A Guide to Creative Color Combination, Color Harmony. Amelia, Risky (2007) Laporan Tugas Akhir Desain Sistem Dapur Umum Lapangan Untuk Bantuan Bencana Alam, Desain Produk - ITS, Surabaya Indrojarwo, Baroto Tavip dkk (2008) Penelitian Studi Desain Dapur Ergonomis untuk Hunian Kecil menggunakan Konsep Interaksi Keluarga, ITS, Surabaya Juklak PMI Tentang Pendirian Dapur Umum Untuk Bencana Alam

DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA

DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA TUGAS AKHIR DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA DENGANKONSEP MODUL TERBIT SETYA Indonesia negara yang sering dilanda bencana namun manajemen bencana dan fasilitas yang ada masih belum memadai 1 DAPUR UMUM

Lebih terperinci

DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA

DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA Berbasis Caravan Dengan Konsep Mobile, compact, and Comfort Dyat Agung Syahputra Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031)

Lebih terperinci

DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Andi Farid Hidayanto Staf Pengajar Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda E-mail: gandhyie@yahoo.com Anna Rulia Staf Pengajar Program Studi

Lebih terperinci

Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam

Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam 108 Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam Andi Farid Hidayanto 1, Anna Rulia 2 1 Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36

TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 NISA AUFY WARDANI NRP. 3406.100.087 Dosen Pembimbing : Drs. Taufik Hidayat, MT NIP. 131652053

Lebih terperinci

DESAIN MCK DARURAT UNTUK DAERAH KORBAN BENCANA

DESAIN MCK DARURAT UNTUK DAERAH KORBAN BENCANA TUGAS AKHIR DESAIN MCK DARURAT UNTUK DAERAH KORBAN BENCANA Prima Nataniel A INDONESIA RAWAN BENCANA INDEKS KERAWANAN TIAP DAERAH Sumber : Pusat Data dan Informasi Dinas Kesehatan per September 2009 BENCANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

DESAIN DAPUR UMUM BENCANA DENGAN KONSEP KOMPAKTOR

DESAIN DAPUR UMUM BENCANA DENGAN KONSEP KOMPAKTOR DESAIN DAPUR UMUM BENCANA DENGAN KONSEP KOMPAKTOR Arie Sulistiyanto Jurusan Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031)5931147 ABSTRAKSI Indonesia terletak di jalur ring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak lepas dari pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-hari seperti mencuci pakaian. Pastinya tidak semua

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Tujuan penggunaan antropometri pemakai : ANTROPOMETRI Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu atau kelompok. Ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, bisnis yang bergerak dalam bidang makanan semakin berkembang pesat. Seiring dengan perkembangannya, persaingan antar penjual makanan pun menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam acara resmi atau keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Penyajian makanan untuk acara tertentu tidak sama dengan di restoran atau di rumah.

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1.Sampah Plastik Perkembangan teknologi membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, salah satu aspeknya adalah pada produk konsumsi sehari-hari. Berbagai

Lebih terperinci

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR Cindy Hermawati Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak akan pernah lepas dari kebutuhan akan sandang. Kebutuhan akan sandang semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat berjualan

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Keergonomisan Sarana Fasilitas Fisik Gerbong Kereta Makan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu tempat atau akomodasi bagi orang yang berada di luar daerah atau mancanegara. Kota Bandung merupakan kota pariwisata yang banyak menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, Transportasi memegang peranan yang besar bagi setiap manusia. Di antara alat-alat transportasi yang ada saat ini, mulai dari transportasi darat, laut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang yang menunjukkan masalah ini penting untuk diteliti dan diselesaikan, perumusan dari masalah yang akan diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai

Lebih terperinci

1.1 Latar belakang masalah

1.1 Latar belakang masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, berada diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari. Bencana alam tersebut ada yang terjadi secara alami seperti gempa bumi, hujan badai, dan angin topan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya perkembangan pariwisata yang berdiri di Kota Bandung, membuat semakin banyak restoran yang berdiri di Kota Bandung. Hal ini membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi aktivitas manusia. Jika kesehatan manusia terganggu, maka aktivitas pun akan terganggu. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu informasi dari satu tempat menuju satu tujuan yang lain. Informasi yang disampaikan juga dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya industri pariwisata di Kota Bandung, membuat para penyedia jasa dalam berbagai bidang berusaha menyediakan fasilitas yang memuaskan bagi konsumen.

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan motor sebagai alat transportasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bencana adalah sesuatu yang menyebabkan kesusahan, kerugian, atau penderitaan. Sedangkan bencana alam adalah suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir ABSTRAK. Pada bagian proses produksi mochi kacang, pemilik pabrik ingin meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya dengan cara memperbaiki kondisi di pabrik. Pada pabrik mochi ini terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini masyarakat Indonesia terutama Jakarta memiliki aktifitas yang sangat padat. Kebanyakan mereka menghabiskan waktunya diluar rumah, sehingga pekerjaan rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha budidaya jamur tiram saat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi salah satu alternatif bagi pengusaha baru yang akan membuka usahanya. Jamur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang sangat luas, terdiri dari ribuan pulau dan merupakan Negara dengan 33 propinsi yang tidak semuanya dapat mudah dijangkau dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses persalinan merupakan tantangan bagi seorang ibu dan bayi yaitu antara hidup dan mati. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Sri Indriani 1, Sanny Andjar Sari 2 1) Program Studi Teknik Industri, ITN Malang e-mail: indri000@yahoo.com ABSTRAK UD. Karya Aneka Sejahtera, Pakisaji Malang

Lebih terperinci

DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LENSA AIR SEBAGAI SUMBER PANAS

DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LENSA AIR SEBAGAI SUMBER PANAS DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LENSA AIR SEBAGAI SUMBER PANAS Faradilla Novitasari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147

Lebih terperinci

Tugas Akhir. anthropometri MARTINUS BRAHMA DWI L

Tugas Akhir. anthropometri MARTINUS BRAHMA DWI L anthropometri MARTINUS BRAHMA DWI L 0.100.072 analisa ruang aktivitas pengunjung di lapangan Keterangan : b a c d e Wilayah jangkauan pengunjung f a. lebar meja : jangkauan ibu jari pria 90% - 87. cm b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ruang terbuka merupakan ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi, berolahraga, dan sebagai sarana rekreatif. Keberadaan ruang terbuka juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan banyaknya acara resmi ataupun keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Jasa catering dalam hal ini banyak diperlukan untuk membantu penyelenggara acara dalam penyajian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pariwisata, hotel mempunyai peran yang sangat penting dimana hotel merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih seseorang atau beberapa orang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah membuat perusahaan semakin bersaing satu sama lain. Terutama di era globalisasi ini,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, kebutuhan masyarakat akan gaya hidup ( life style ) semakin hari semakin meningkat. Salah satu faktor

Lebih terperinci

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang BABIV KONSEP DASAR PERANCANGAN 4.1. KONSEP PERENCANAAN TAPAK 4.1.1. Pencapaian Ke Site/Tapak Pencapaian ke site/tapak Pasar Kota Purbalingga dengan : 1. Pencapaian kendaraan pribadi. Pencapaian ke site

Lebih terperinci

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang menggunakan manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebanyakan orang pernah melakukan perjalanan untuk pergi keluar kota. Seseorang yang melakukan perjalanan keluar kota biasanya akan memilih alat transportasi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan bisnis di bidang jasa transportasi mengharuskan setiap penyedia layanan transportasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik pada konsumennya. Berdasarkan data yang dirilis

Lebih terperinci

Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya

Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya F59 Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya Sherly Pracelina dan Drs. Taufik Hidayat, MT. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data yang diperoleh saat ini adalah 218.868.791 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya penelitian tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika dalam penulisan proposal tugas akhir ini.

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tak heran perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Salah satu sektor industri yang berkembang pesat

Lebih terperinci

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang industri skala kecil dan menengah merupakan dasar dari perkembangan perekonomian, karena banyak masyarakat yang bergerak di industri kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada zona rawan bencana. Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik menyebabkan Indonesia termasuk

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkurangnya lahan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk membuat rumah-rumah tinggal, menjadikan beberapa perusahaan mendirikan alternatif hunian lain seperti apartemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, sedangkan di era krisis global saat ini kebutuhan hidup melambung tinggi termasuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada zona rawan bencana. Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik menyebabkan Indonesia termasuk daerah yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Karena kebutuhan ini pula, ada berbagai macam penjual yang memperdagangkan makanannya dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. SONATA JAYA) PURWATI Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan perkembangan pada sektor industri suatu negara, tidak terkecuali di Negara Indonesia. Salah satu sektor industri yang berkembang

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tempat bermain atau pun pagelaran festival (tempat terbuka) merupakan tempat yang sangat menyenangkan. Biasanya orang yang datang sangat banyak

Lebih terperinci

STUDI DESAIN DAPUR ERGONOMIS UNTUK HUNIAN KECIL MENGGUNAKAN KONSEP INTERAKSI KELUARGA

STUDI DESAIN DAPUR ERGONOMIS UNTUK HUNIAN KECIL MENGGUNAKAN KONSEP INTERAKSI KELUARGA STUDI DESAIN DAPUR ERGONOMIS UNTUK HUNIAN KECIL MENGGUNAKAN KONSEP INTERAKSI KELUARGA Baroto Tavip I, Ellya Zulaikha, Eko Nurmianto Jurusan Desain Produk Industri FTSP ITS Jl. Teknik Kimia Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan akan namanya sarana transportasi merupakan hal yang semakin penting dan semakin perlu untuk dipenuhi, khususnya untuk masyarakat yang tinggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini pilihan alat transportasi darat semakin bervariasi dan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari variasi bentuk, fitur penghemat energi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan Bab 1 - Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya bengkel di Kota Bandung menyebabkan terjadinya persaingan ketat, dimana masing-masing bengkel berlomba menawarkan harga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK Seiring dengan perkembangan jaman, industri makanan dan minuman bukan hanya sebatas menyediakan kebutuhan pokok manusia tetapi juga memberikan pelayanan yang dapat memuaskan selera dan gaya hidup

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET vi Marlyana 1, Nurwidiana 2, Taufiq A. R. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN EURASIA. Gambar 1.1. Kondisi Geologi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN EURASIA. Gambar 1.1. Kondisi Geologi Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng Australia, dan lempeng Pasifik. Pertemuan tiga lempeng

Lebih terperinci

No semua komponen bangsa, maka pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencarian yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Badan

No semua komponen bangsa, maka pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencarian yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Badan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6061 HANKAM. Pencarian dan Pertolongan. Operasi. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 113) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik ABSTRAK Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis akan selalu menghadapi persaingan. Salah satu contoh persaingan di dalam dunia bisnis adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, dimana penjahit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng yaitu, lempeng Asia, lempeng Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tersebut bergerak aktif dan bertumbukan sehingga

Lebih terperinci

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR 1 DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR Herdita Patriandi Narangga, dan Dr.Ir Bambang Iskandriawan, M,Eng Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta mengingat jumlah penduduk Jakarta yang terus bertambah, sehingga saat ini di Jakarta banyak

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri JURNAL SKRIPSI MINIMASI TINGKAT KELUHAN OPERATOR PADA PENGGUNAAN FLOWRACK DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PMC LOKAL R2 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTORS PLANT CAKUNG Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini perkembangan musik di Indonesia sangat tinggi. Banyak penyanyi baru yang bermunculan baik penyanyi solo maupun penyanyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan teknologi berkembang secara pesat, sehingga permasalahan urbanisasi meningkat per tahunnya. Peningkatan

Lebih terperinci