DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LENSA AIR SEBAGAI SUMBER PANAS
|
|
- Bambang Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LENSA AIR SEBAGAI SUMBER PANAS Faradilla Novitasari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) ABSTRAKSI Kompor energi matahari merupakan media atau alat bantu alternatif dalam proses memasak yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Kompor energi matahari mulai dilirik oleh pengguna seiring melambungnya harga minyak mentah di seluruh dunia berikut tak terkecuali juga dialami di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, perlu adanya studi awal dalam menganalisis produk baru sesuai kenyamanan dan daya beli masyarakat. Yang pada tahap selanjutnya timbul suatu desain inovasi baru dengan memperhitungkan kriteria dan standart majemuk dari pengguna dan ibu rumah tangga baik dalam hal memilih serta user friendly dalam penggunaan. Inovasi untuk memenuhi kebutuhan diatas adalah desain kompor energi matahari yang sesuai dengan konsep ramah lingkungan, murah, dan mudah dalam penggunaan. Adapun desain tersebut adalah berupa kompor energi matahari menggunakan media air sebagai sumber panas sesuai dengan prinsip kerja kaca pembesar (lup) yang kemudian di pantulkan pada sebuah cermin datar dengan menggunakan tenaga manusia. ABSTRACT Solar energy stove is an alternative media or tool in the cooking process that is used for household needs. as the crude oil prices around the world that also happens in Indonesia, solar energy stove begin be considered by the people that use the fuel oil stove. To solve the problems above, need an initial studies in the analysis of new products based on convenience and purchasing power. Then, the next steps would result a
2 new innovative design which consider the compound criteria and standard of users and housewifes on choosing product and user friendly in use. Innovation to meet the requirements above is a design of solar energy stoves in accordance with the concept of environmentally friendly, inexpensive, and easy to use. The design is a form of solar energy stoves using water media as a heat source in accordance with the working principles of a magnifying glass (loops) which will be reflected on a flat mirror using human power. KATA KUNCI praktis, easy to use, simple. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi. Poduk minyak dan gas bumi dimanfaatkan sebagai bahan bakar berbagai keperluan diantaranya untuk memasak. Dengan makin menipisnya cadangan minyak bumi, maka untuk keperluan memasak minyak tanah yang paling banyak dipakai, dialihkan dengan memakai LPG bersubsidi. Pemakaian LPG sebagai bahan bakar untuk memasak mengalami beberapa problema terutama masalah keamanan. Energy alternatif yang belum dimanfaatkan untuk memasak adalah energy panas matahari yang sangat potensial untuk dimanfaatkan karena Indonesia terletak di garis khatulistiwa. energy matahari mempunyai keuntungan yaitu kita tidak perlu membayar untuk memperolehnya, tetapi mempunyai kelemahan karena tidak konstan intensitasnya. Bila energy matahari dapat dimanfaatkan untuk memasak walaupun sebagai energy pembantu disamping LPG, maka penghematan diperkirakan diantara 30% - 50% (tergantung cuaca). Dihitung secara biaya tiap rumah tangga pada umumnya tidak terlalu besar tetapi pada skala nasional cukup signifikan. Sampai saat ini pemanfaatan energy matahari terbatas pada pemanas air dengan menggunakan kolektor datar yang diletakkan di atas atap. Pemanfaatan energy matahari untuk memasak diperlukan kolektor berbentuk paraboloida. Kendala pemakaian paraboloida tersebut yaitu memasaknya harus diruang luar yang terkena matahari langsung dan berakibat harus mengeluarkan dan memasukan alat masak. Energy panas matahari merupakan sutu energy yang potensial untuk dikelola dan dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan energy terutama bai negara negara yang terletak di daerah garis khatulistiwa termasuk di Indonesia, di mana matahari dapat bersinar sepanjang than, dalam hal ini termasuk Negara Indonesia.Negara Indonesia merupakan Negara beriklim tropis dengan suhu 32 C 40 C dimana intensitas sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun lebih banyak, sehingga energy mataharii dapat digunakan utnuk kompor tenaga matahari. Suhu udara rata rata tinggi, karena matahari selalu vertical. Umumnya suhu udara antara C. bahkan di beberapa tempat rata rata suhu tahunannya mencapai 30 C.
3 Tujuan 1. Membuat solusi permasalahan tersebut diatas yaitu menggantikan cermin parabola dengan lensa parabola. 2. Dengan lensa tersebut tempat dan posisi memasak tidak harus diluar ruangan. 3. Membuat konfigurasi dapur dengan memanfaatkan energy surya, dimana alat berupa lensa yang terletak diatas dapur. Lensa tersebut dibuat dari bahan yang sangat murah dan sederhana. 4. Membuat meja yang dapat digeser mengikuti pergerakan titik focus lensa. 5. Panci yang dilengkapi dengan cermin atau heat sink (hot plate). Masalah Parabola lensa merupakan solusi dari permasalahan yang ada pada parabola cermin, karena posisi memasak yang berada di ruang dalam. Beberapa permasalahan yang masih perlu diselesaikan antara lain: a. Material untuk lensa yang harus bening, tahan lama, dan murah. b. Proses pembuatan lensa yang harus kedap air (sistem sambungan). c. Bentuk panci yang dapat menyerap maksimum dari arah atas. d. Kontur gerakan panci untuk mengikuti focus lensa. METODOLOGI Alur perancangan dari Dapur Umum Bencana ini dimulai dari data-data kebijakan pemerintah di bidang penaggulangan korban bencana yang menjadi salah satu pengembangan dan peningkatan kualitas bantuan korban bencana berupa dapur umum. Tinjauan/survey lapangan dilakukan pula untuk mengetahui aktifitas/kegiatan/layanan dan sarana yang menjadi permasalahan secara rinci. Perihal tersebut kemudian dijadikan latar belakang perancangan, tentunya didukung dengan data yang primer dan sekunder dari berbagai sumber.
4 Data ledakan kompor LPG Lokasi Sosial Ekonomi Sosial Budaya STUDI KELAYAKAN IDE DESAIN KOMPOR ENERGI MATAHARI Intensitas matahari di Indonesia Faktor penyebab tempat, radiasi dan waktu Solusi penempatan Kompor Energi Matahari - Di area pedesaan yang terjangkau sinar matahari - Memiliki lahan AKTIFITAS MEMASAK DIMENSI VOLUME WAKTU BENTU DASAR 1 : OUTLINE SEGMEN PASAR PENEMPATAN RANGKA LAPISAN BENTU DASAR 2 : MATERIAL MATERIAL PARABOLA HARGA MATERIAL MEKANIK STUDI GERAK BENTU DASAR 3 : BENTUK PARABOLA POSISI PARABOLA PERGERAKAN PARABOLA ERGONOMI BENTUK DETAIL 1 : KONFIGURASI WARNA BENTUK DETAIL 2 : ESTETIKA ALTERNATIF BENTULK Gambar 1 Skema Metodologi
5 PEMBAHASAN Analisa Pasar Studi analisa pasar dilakukan untuk mengidentifikasi lingkup pasar dan target konsumen produk, sehingga dapat berfungsi dengan tepat sesuai sasaran. Hasil dari analisa pasar ini akan berisi mengenai kategori pasar dan pengguna. Target Market : Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Perusahaan kompor minyak tanah, industry penyedia peralatan memasak dan pendukung lainnya yang terkait dengan proses produksi kompor energi matahari. Target Pengguna : Masyarakat kota Surabaya khususnya ibu rumah tangga serta wanita yang bisa dibidang memasak. Kompor matahari sebagai alternatife media memasak untuk ibu rumah tangga, memiliki segmentasi pasar : Demografi Usia : Ayah (25 50 tahun) Ibu (25 50 tahun) Remaja (17 25 tahun) Ukuran keluarga : 3 7 orang Siklus hidup keluarga : menikah; punya anak; tua Jenis kelamin : pria dan wanita Penghasilan : Rp ,00 Rp ,00 Pekerjaan : Pendidikan : Kelas social menegah Psikografi : Geografi Ayah (pegawai; wiraswasta) Ibu (ibu rumah tangga; wiraswasta) Ayah (lulus sekolah menengah; pernah kuliah) Ibu (lulus sekolah menegah; pernah kuliah) Gaya hidup santai Indonesia, khususnya pulau jawa. Pedesaan bisa digunakan pada masyarakat kota. Iklim tropis. Analisa Aktifitas Studi analisa aktifitas diperlukan untuk mengidentifikasi aktifitas apa saja yang dilakukan oleh pengguna, dari mulai proses mempersiapkan bahan baku masak, memasang panci pada meja dengan tepat pada titik fokus dan memulai memasak hingga selesai. Hal ini diperlikan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan yang dapat menjadi peluang inovasi pada saran pendukungnya.
6 Aktifitas Mempersiapkan Lensa Air Tabel 1 Aktifitas Memasang Lensa Air Aktifitas Frekuensi Detail Aktifitas Kebutuhan menit Mengankat lensa air Permanen pada platfon rumah Roda Memasang/menyiapkan lensa air menit Memotong Mengelem Permanen pada parabola atau ring lensa air. Memasang plastik Mengisi lensa air dengan air bersih menit Menimba air dari kamar mandi Menyiapkan selang Saluran khusus untuk dapat mengisi lensa air. Aktifitas Membersihkan Air pada Lensa Air Tabel 2 Aktifitas Membersihkan Air pada Lensa Air Aktifitas Frekuensi Detail Aktifitas Kebutuhan 5-10 menit Memasukkan selang kecil pada lensa air, lalu membuang air. Aliran / pipa pembuang air dari lensa air Mengeluarkan air dari Lensa (parabola) Membersihkan permukaan lensa air 2 5 menit Naik dg ketinggian lebih tinggi dari lensa air Membersihkan dengan kain lap Material yg tahan terhadap cuaca dan tidak mudah kotor. Kemudahan membersihkan. untuk Keadaan setelah dibersihkan,lalu kembali diisi air
7 Aktifitas Persiapan Memasak Menyiapkan Peralatan memasak Menyiapkan rempah-rempah Memotong, meracik Meletakkan alat memasak pada tungku kompor matahari Bagan 1 Aktifitas Persiapan Memasak Menyiapkan peralatan memasak Tabel 3 Penjelasan dari Bagan di atas (Aktifitas Persiapan Memasak) Aktifitas Frekuensi Detail Aktifitas Kebutuhan Menyiapkan rempah-rempah, Bahan memasak 1-2 menit Mengambil alat memasak (panci, wajan, atau Teflon sesuai keperluan) 5-10 menit Mengiris Menghaluskan Mengolah masakan Memotong / meracik 5 10 menit Memotong Mengiris bahan Meja atau telanan - Tempat memasak Area persiapan Area persiapan peratan Material yg tidak mudah rusak atau cacat Alat memasak - Area persiapan Aktifitas Proses Memasak Meletakkan alat memasak Memasukkan bahan yg di masak ke dalam alat memasak Keperluan Keperluan Mengaduk Sendok sayur Menggoreng Keperluan Sutil Panci Wajan Teflon Memberi bumbu/racikan Mengatur besar kecil api Bagan 2 Aktifitas Proses Memasak
8 Tabel 4 Penjelasan dari Bagan di atas (Aktifitas Proses Memasak) Aktifitas Frekuensi Detail Aktifitas Kebutuhan Meletakkan alat memasak pada tungku kompor matahari Memasaukkan bahan yg dimasak kedalam alat memasak Mengaduk / membolak balik masakan 5 detik detik Menuangkan Area persiapan (meja) 5 10 menit Mengaduk Menggoreng Area persiapan (meja) Tempat melatakkan sendok masak Mengatur besar kecil api 2 5 detik Memutar Sistem control (tools) yg mudah untuk pengoperasian Aktifitas Pasca Memasak Mengaduk / membolak balik makanan Mengecilkan api Menggoreng Meniriskan masakan Wadah saringan Piring Mengambil makanan yg akan digoreng Menghidangkan di meja saji Masak sayur Mengaduk Panci diletakkan pada meja Dipindahkan pada wadah saji Bagan 3 Aktifitas Proses Memasak
9 Tabel 5 Penjelasan dari Bagan di atas (Aktifitas Pasca Memasak) Aktifitas Frekuensi Detail Aktifitas Kebutuhan Mengaduk / membolak balikkan masakan 5 10 menit Mengaduk Menggoreng Tempat, wadah meletakkan alat pengaduk Mengecilkan api 2 5 detik Memutar Sistem control (tools) yg Meletakkan makanan pada wadah masing-masing Memindahkan ke area meja makan 2 5 menit Memindahkan panci / wajan Menuangkan Mengambil saji wadah mudah untuk pengoperasian Alas (material yg tidak mudah kotor, mudah dibersihkan, kuat) 2 5 menit Berjalan - Analisa Kebutuhan Studi dan anlisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna yang di analisa untuk mendapatkan sesuatu kerangka kebutuhan sarana pada kompor energi matahari. PORTABLE Kompor Mudah dipindahkan Material yang ringan & kuat Dapat disimpan Sistem roda pada kompor Meja Racik Multifungsi Penggunaan rak tambahan Tempat meletakkan makanan AMAN Pengguna Meminimalisir faktor cedera Ergonomis Sarana Kelancaran sirkulasi aktifitas Material tidak mudah terbakar Saat memasak Sesuai dengan antrophometri Saat mengoperasikan cermin Pencahayaan ruang yang cukup MUDAH Kemudahan perawatan Kompor Material tahan terhadap kotoran Kemudahan operasional Meja Bentuk yang mudah dibersihkan, mengurangi lekukan kecil yang biasanya sulit dijangkau Menentukan fokus yang jatuh pada cermin Sistem mekanik yang lebih flexible (cermin) Sistem roda untuk mengoperasikan kompor
10 FLEKSIBLE Sistem mekanik pada meja Tidak memakan tempat saat di simpan Dapat digunakan sebagai aksesoris atau meja di dalam ruang dapur Dapat dilipat Bagan 4 Objective Tree Pemantulan Fokus Pergerakan matahari dari Timur ke Barat bergeser tiap jam nya membentuk sudut 15. Pada desain lensa air menghasilkan sebuah titik fokus yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui lensa cembung yang akan di pergunakan sebagai sumber api untuk memasak. Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui kurva / pergerakan titik fokus dilakukan dari jam 11 hingga jam 1 siang karena pada jam itu merupakan titik panas yang cocok untuk memasak. Gambar 1 Fokus Lensa Lebar Fokus yang Dihasilkan dari Fokus Lensa
11 Tabel 6 pergerakan Titik Fokus X Y Waktu : : : : :00 Cermin Panci Sinar datang Gambar 2 Prinsip Kerja Gelombang Cahaya Gamabr 3 Posisi pergerakan cermin dan posisi memasak
12 Gambar 4 Alternatif 1 Gambar 5 Alternatif 2
13 KRITERIA Tabel 7 Analisa Alternatif Bentuk Desain Alternatif Alternatif 1 Alternatif 2 1. Bentuk-dimensi kompor 2. Kemudahan operasional 3. Mekanisme (mengikuti gerak matahari) 4. Proses produksi 5. Ergonomi (Kemudahan saat memasak) 6. Daya panas 7. Bentuk panci JUMLAH Analisa Ergonomi, Antropometri Gambar 6 Dimensi Meja Racik dan Kompor
14 Gambar 7 Dimensi Meja Racik dan Kompor Gambar 8 Sudut (rotasi) Gerak Sendi Lengan
15 Gambar 9 Antrophomtri Gerak Sendi Tulang Belakang (Julius Panero : 2003) Gambar 10 Antrophomtri Lingkaran Handle (genggaman) Tata Letak Dapur Terhadap Kompor Matahari Tujuannya untuk mengetahui tata letak lensa air terhadap dapur dengan mempertimbangkan jarak / luas fokus lensa air dari hasil eksperimen. Diameter lensa air pada hunian rumah dari 120 cm 200 cm dengan menghasilkan luas fokus lensa pada waktu tertentu yang telah ditentukan dari hasil eksperimen. Maka luas lensa mempengarui aktifitas di dalam dapur serta konfigurasi dapur. Dibawah ini merupakan jarak fokus lensa. Gambar 11 Jarak Fokus dari Jam
16 Gambar 12 Pengaruh Fokus Lensa terhadap Kompor Matahari Gambar 13 Penggunaan Cermin sebagai Solusi agar Fokus Lensa tetap Jatuh pada Area Lensa Air Analisa Pemilihan Desain Perlu sebuah sarana memasak yang sesuai dan mendukung aktifitas dapur kompor energi matahari portable, berdasarkan permasalahan dan data studi kebutuhan maka kriteria yang harus dipenuhi adalah : 1. Dimensi yang compact dan sesuai dengan luasan kompor energi matahari. 2. Mudah dan cepat untuk pengeporesaian tanpa perlu banyak tenaga. 3. Mudah dipindahkan dan tidak memakan banyak tempat. Mengacu pada kriteria diatas diperoleh alternative bentuk dasar desain kompor energy matahari :
17 Alternatif 1 Alternatif 2
18 Alternatif 3 Alternatif 4
19 FINAL DESAIN Gambar 14 Desain Final Gambar 15 Operasional saat Melipat Gambar 16 Operasional Menentukan Fokus Lensa
20 Gambar 17 Operasional Memasak Gambar 18 Konfigurasi pada Dapur Rumah Tangga
21 Gambar 19 Gambar Urai
22 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Matahari merupakan salah satu sumber panas yang tidak akan pernah habis,dan panasnya dalam kehidupan sehari-hari dapat dimanfaatkan. Salah satunya untuk memasak. Kompor energi matahari telah memenuhi kebutuhan sebagai alternatife bahan bakar memasak. Dan dapat menghemat sumber energi seperti minyak bumi dan batu bara karena semakin tahun manusia semakin banyak dan penggunaan minyak bumi semakin meningkat. Penempatan kompor energi matahari ini diperuntukkan untuk dapur rumah tangga dengan komponen lensa parabola sebagai media atau sumber panas dan kompor matahari berbeda dengan kompor memasak lainnya karena system kerja pada kompor matahari lebih tersrtuktur atau lebih mudah. Penggunaan cermin sebagai alat bantu untuk menerima fokus lensa sebagai sumber panas yang dipantulkan pada bagian dasar panic. Maka dengan sistem kerja seperti itu member kemudahan saat memasak. Dalam mendesain kompor energi matahari ini faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah fokus lensa sebagai sumber panas serta mekanik kompor dengan kata lain dapat disimpan jika tidak digunakan. Karena matahari tidak begitu sering muncul disaan musim penghujan. Saran a) Dalam mendesain kompor mataharai nantinya juga dapat diberi penambahan fasilitas untuk memasak yang complek (lengkap). Melihat pada sebelumnya kompor matahari hanya digunakan memasak hanya sebagai eksperimen. b) Pengembangan desain dapur ini jika diaplikasikan di luar rumah mungkin penambahan atau sebagai fasilitas untuk para penjual yang sifatnya permanent atau non permanen. c) Jika produk ini bertarget pasar untuk kalangan menengah kebawah maka mereka gunakan sebagai sumber alternatif yang tak akan habis dan jika produk ini digunakan untuk masyarakat menengah ke atas maka disimpulkan bagi mereka sebgai alat untuk menghemat sumber daya alam. DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, Eko Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit Guna Widya. Surabaya Panero, J Human Dimension and Interior Space. New York : The Whitney Library of Design Ratih,J Pembagian Iklim di Dindonesia. Eirlangga, 3 November. Jihan,H. Terlena BBM Bersubsidi, Energi Alternatif Terabaikan. Jawa Pos
23 Kompas.com Jianto Harga bahan bakar minyak di Indonesia. wikipedia Kianto,S. Fiar, H Perhitungan subsidi BBM periode januari-november ERMI, 23 Desember. TvOne.com bbmplumpang.blogspot.com Jianto,K. Klinton,J. Matahari sebagai bintang bumi sebagai salah satu planet 9.2. URL:
BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR
PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR Nafisha Amelya Razak 1, Maksi Ginting 2, Riad Syech 2 1 Mahasiswa Program S1 Fisika 2 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah merambah disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan termasuk rekayasa enginering,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36
TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK DESAIN KICHEN SET UNTUK DAPUR DENGAN LUASAN 4 5 M² PADA BANGUNAN SETARA RUMAH TIPE 36 NISA AUFY WARDANI NRP. 3406.100.087 Dosen Pembimbing : Drs. Taufik Hidayat, MT NIP. 131652053
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Matahari adalah sumber energi tak terbatas dan sangat diharapkan dapat menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di Indonesia masih
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu
Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Sri Indriani 1, Sanny Andjar Sari 2 1) Program Studi Teknik Industri, ITN Malang e-mail: indri000@yahoo.com ABSTRAK UD. Karya Aneka Sejahtera, Pakisaji Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis sumber daya energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Letak Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya industri pariwisata di Kota Bandung, membuat para penyedia jasa dalam berbagai bidang berusaha menyediakan fasilitas yang memuaskan bagi konsumen.
Lebih terperinciPEMBUATAN PENGKONVERSI SINAR SURYA MENJADI PANAS GUNA PENYEDIAAN AIR PANAS DALAM RUMAH TANGGA. Suharto. Jurusan Fisika, Universitas Gadjah Mada
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 PEMBUATAN PENGKONVERSI SINAR SURYA MENJADI PANAS GUNA PENYEDIAAN AIR PANAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinciAPARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... CATATAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA. DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. ABSTRAK. i ii iii iv v vii x xiii xv BAB I PENDAHULUAN..
Lebih terperinciPEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR
PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis transportasi yang ada sekarang sering dimanfaatkan untuk mengangkut barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir di seluruh Indonesia khususnya daerah Ponorogo terutama pada daerah dataran tinggi. Tingkat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bidang industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya masih menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
Lebih terperinciPOTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3 POTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA KMT-8 Marwani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang Prabumulih
Lebih terperinciA. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini terus dilakukan beberapa usaha penghematan energi fosil dengan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tahu Sumedang adalah salah satu makanan khas Kota Sumedang. Pabrik Tahu di Sumedang semakin berkembang karena potensi pasar yang tinggi. Salah satu pabrik tahu di Kota Sumedang yaitu pabrik tahu
Lebih terperinciDESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR
DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR Cindy Hermawati Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
Lebih terperinciPENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA ) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Erni Junita Sinaga,3) Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam acara resmi atau keluarga, makanan menjadi sarana yang melengkapi. Penyajian makanan untuk acara tertentu tidak sama dengan di restoran atau di rumah.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Konsep ini merupakan konsep turunan dari
Lebih terperincibesarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengeringan Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) Pengeringan merupakan salah satu proses pasca panen yang umum dilakukan pada berbagai produk pertanian yang ditujukan untuk menurunkan kadar air
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR PENGUJIAN MODEL WATER HEATER FLOW BOILING DENGAN VARIASI GELEMBUNG UDARA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Univesitas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TUNGKU PORTABLE BAHAN BAKAR BATUBARA YANG AMAN UNTUK KESEHATAN PEMAKAINYA 1
RANCANG BANGUN TUNGKU PORTABLE BAHAN BAKAR BATUBARA YANG AMAN UNTUK KESEHATAN PEMAKAINYA 1 Tamrin 2, Budianto Lanya 2 dan Dwi Firmayanti 3 ABSTRAK Bahan bakar padat seperti briket batubara tidak dianjurkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sebagai akibat kenaikan harga. Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG)
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG) dan pengurangan jatah BBM bersubsidi khususnya minyak tanah, membawa dampak yang sangat signifikan di
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan intepretasi hasil tersebut
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan sehari-hari dan memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dunia. Alat-alat transportasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menanggapi isu penggunaan clean energy yang sangat santer saat ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan dunia dan negara
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Pembuatan Minuman Saat ini Kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat pembuatan minuman jika dilihat dari segi antropometri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan bahasa pemograman Delphi 3 yang dijalankan dibawah System
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11.1. PROGRAM KOMPUTER KONSENTRATOR Program komputer Konsentrator dibuat oloh Defrianto {2000), dengan menggunakan bahasa pemograman Delphi 3 yang dijalankan dibawah System operasi
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciPerubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)
Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi
ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA TUGAS ke 5 Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi Oleh : ZUMRODI NPM. : 250120150017 MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
Lebih terperinciErwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak
Perancangan Stall Untuk Berjualan Makanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Memperhatikan Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Fins Food) Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan
Lebih terperinciNaskah ini diterima pada 12 Agustus 2014; revisi pada 25 Agustus 2014; disetujui untuk dipublikasikan pada 3 September 2014 ABSTRACT
Artikel Ilmiah Teknik Pertanian Lampung: 1-6 PENGARUH LUAS TANGKAP REFLEKTOR TERHADAP KINERJA KOMPOR TENAGA SURYA TIPE PARABOLIK THE INFLUENCE OF WIDTH OF REFLECTOR CAPTURE AREAS TO PARABOLIC TYPE SOLAR
Lebih terperinciDESAIN SARANA PENJUALAN MARTABAK KAKI LIMA
DESAIN SARANA PENJUALAN MARTABAK KAKI LIMA Kasus : Martabak Holland Ryant Akbar Zaindi Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147 ABSTRAKSI Waralaba
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN SARANA TERAPI INSOMNIA MENGGUNAKAN AIR
BAB IV PENGEMBANGAN SARANA TERAPI INSOMNIA MENGGUNAKAN AIR 4.1. Kebutuhan desain Sarana penanggulangan gangguan insomnia dengan pengobatan berbentuk suatu terapi semburan air dengan penggunaan suhu yang
Lebih terperinciANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR
TUGAS AKHIR ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.
KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda
Lebih terperinciGambar 2. Profil suhu dan radiasi pada percobaan 1
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Penggunaan Kolektor Terhadap Suhu Ruang Pengering Energi surya untuk proses pengeringan didasarkan atas curahan iradisai yang diterima rumah kaca dari matahari. Iradiasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan telekomunikasi selular di Indonesia masih akan terus berkembang mengingat masih adanya area area yang mengalami blankspot atau tidak adanya layanan jaringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk
Lebih terperinciLingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING IKAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR SURYA PLAT GELOMBANG DENGAN PENAMBAHAN CYCLONE UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS ALIRAN UDARA PENGERINGAN Lingga Ruhmanto Asmoro NRP. 2109030047 Dosen
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS
TEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS Ayu Wardana 1, Maksi Ginting 2, Sugianto 2 1 Mahasiswa Program S1 Fisika 2 Dosen Bidang Energi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi manusia. Pakaian termasuk barang yang mudah untuk didapatkan. Umumnya, orang-orang mendapatkan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciDESAIN DAPUR UMUM UNTUK PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DENGAN KONSEP MODUL Studi kasus : Banjir Bojonegoro
DESAIN DAPUR UMUM UNTUK PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM DENGAN KONSEP MODUL Studi kasus : Banjir Bojonegoro Terbit Setya P Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan utama setiap manusia. Energi memainkan peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Semua kalangan tanpa terkecuali bergantung
Lebih terperinciBAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga
BAB III Ide Rancangan 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan pusat pengelolaan bambu di Kota Malang adalah, untuk menunjukkan bahwa Kota Malang mampu mengelolah bambu menjadi alternatif pengganti material kayu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi panas yang kita peroleh dari matahari adalah energi panas gratis yang kita peroleh secara terus menerus dan dalam jumlah yang besar. Dengan pengolahan yang
Lebih terperinciDESTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN PEMANAS MATAHARI DENGAN REFLEKTOR CERMIN CEKUNG
DESTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN PEMANAS MATAHARI DENGAN REFLEKTOR CERMIN CEKUNG Fanrico Sanjaya Tambunan*, Muhammad Edisar, Juandi M Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBab IV Data Percobaan dan Analisis Data
Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data 4.1 Data Percobaan Parameter yang selalu tetap pada tiap percobaan dilakukan adalah: P O = 1 atm Panci tertutup penuh Bukaan gas terbuka penuh Massa air pada panci
Lebih terperinci1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol
TUGS FISIK KELS 8 (LTIHN US) 1. pabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup rapat (hampa udara) maka cahaya tersebut akan... dipantulkan botol c. diserap botol menembus botol masuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan sumber energi masa depan kita sulit diprediksi termasuk kebutuhan akan sumber energi listrik. Energi listrik tidak dapat diciptakan begitu saja, diperlukan
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.
SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di susun oleh : Di Susun Oleh : BAGAS BILAWA C. (0951110039) Dosen : HERU SUBIYANTORO
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE
Studi Eksperimental Pengaruh Perubahan Debit Aliran... (Kristian dkk.) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE Rio Adi
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst
Lebih terperinciSOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 12 menit 1. Di antara besaran - besaran seperti kelajuan, temperatur, percepatan, momentum, intensitas
Lebih terperinciSHOW COOKING EQUIPMENT
SHOW COOKING EQUIPMENT Profesional pizza oven Pizza & Focaccia Roti Kue Pasta dan Sop Bangun bisnis Anda dimanapun Anda inginkan Daging dan Ikan EKONOMIS hemat hingga 70% SIAP PAKAI tidak memerlukan instalasi,
Lebih terperinciSHOW COOKING EQUIPMENT
SHOW COOKING EQUIPMENT Profesional pizza oven Pizza & Focaccia Roti Kue Pasta dan Sop Daging dan Ikan Bangun bisnis Anda dimanapun Anda inginkan EKONOMIS hemat hingga 70% SIAP PAKAI tidak memerlukan instalasi,
Lebih terperinciSISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan
SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan Mahasiswa Program S1 Fisika Bidang Fisika Energi Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinciANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA
ANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA Walfred Tambunan 1), Maksi Ginting 2, Antonius Surbakti 3 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru 1) e-mail:walfred_t@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Makro Indonesia merupakan Negara yang kaya keberagaman tradisi dan budaya. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budaya, kerajinan dan kesenian adalah
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciA. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah
A. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Di zaman di mana semakin berkembang pesatnya makanan-makanan ringan yang hadir di Indonesia dengan kelezatan dan berbagai macam aneka rasa yang berbeda di banding
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Literatur
DAFTAR PUSTAKA Literatur 1. Le Brass, Jean, Introduction To Rubber, Hart Publishing Company,Inc., New York City, 1965. 2. Latif, S.M, Karet, Vorkink-Van Hoeve, Bandung, 1950. 3. Pageone, Design secrets:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Cahaya merupakan kebutuhan dasar manusia dalam menghayati ruang dan melakukan berbagai kegiatan dalam ruang pada bangunan serta sebagai prasyarat bagi penglihatan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini. Matahari memancarkan gelombang radiasinya menembus lapisan atmosfir dan sebagiannya terperangkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan
Lebih terperinciDESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA
TUGAS AKHIR DESAIN DAPUR UMUM PASCA BENCANA DENGANKONSEP MODUL TERBIT SETYA Indonesia negara yang sering dilanda bencana namun manajemen bencana dan fasilitas yang ada masih belum memadai 1 DAPUR UMUM
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksploitasi energi skala besar berakibat menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar fosil merupakan energi non-konveksional
Lebih terperinciPENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 24, No.1, April 2009 57 PENGHEMAT BAHAN BAKAR PADA KOMPOR GAS RUMAH TANGGA Abdurrachim, D. Wardani & T. Yudi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, bisnis yang bergerak dalam bidang makanan semakin berkembang pesat. Seiring dengan perkembangannya, persaingan antar penjual makanan pun menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak (BBM) dan gas merupakan bahan bakar yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi
Lebih terperinciPENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI
PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tersedia di pasaran umum (Mujumdar dan Devhastin, 2001) Berbagai sektor industri mengkonsumsi jumlah energi berbeda dalam proses
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan peralatan pengering berlangsung seiring dengan tuntutan tingkat performansi alat yang tinggi dengan berbagai faktor pembatas seperti ketersediaan sumber
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi kendaraan bermotor di negara-negara berkembang maupun di berbagai belahan dunia kian meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh mobilitas dan pertumbuhan penduduk
Lebih terperinci