PENGARUH LAMA PENGASAPAN TELUR ASIN DENGAN MENGGUNAKAN SERABUT KELAPA TERHADAP KADAR AIR DAN JUMLAH BAKTERI TELUR ASIN ASAP
|
|
- Lanny Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH LAMA PENGASAPAN TELUR ASIN DENGAN MENGGUNAKAN SERABUT KELAPA TERHADAP KADAR AIR DAN JUMLAH BAKTERI TELUR ASIN ASAP (THE EFFECT OF SMOKING TIME OF SALTED EGG USING COCONUT FIBERS ON WATER CONTENT AND TOTAL BACTERIA OF SMOKED SALTED EGG) Oky Estrada Simanjuntak, Samsu Wasito, Kusuma Widayaka Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih ditemukannya bakteri pada produk pengolahan hasil ternak, terutama pada proses pengawetan telur dengan pengasinan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengasapan telur asin dengan menggunakan serabut kelapa terhadap kadar air dan jumlah bakteri telur asin asap. Penelitian dilaksanakan pada 1 Juni 2012 sampai dengan 22 Juni 2012 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Materi penelitian yang digunakan adalah 60 butir telur itik segar, serbuk batu bata, garam, air, serabut kelapa, dan Natrium Agar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu telur asin tanpa pengasapan (L 0 ), dengan pengasapan 3 jam (L 1 ), dengan pengasapan 6 jam (L 2 ), dengan pengasapan 9 jam (L 3 ), dan dengan pengasapan 12 jam (L 4 ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasapan telur asin asap dengan menggunakan serabut kelapa memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air (P<0.05) dan akan tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bakteri telur asin asap (P>0.01). Total rataan kadar air telur asin asap adalah 58.01% dan total rataan jumlah bakteri telur asin asap sebesar 5,31 cfu/cm 2. Pengasapan telur asin asap menggunakan serabut kelapa disimpulkan bahwa kadar air telur asin asap relatif sama baik tanpa pengasapan maupun di asap hingga 12 jam dan jumlah bakteri telur asin asap tanpa pengasapan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pengasapan sampai dengan 12 jam. Kata kunci : telur asin, pengasapan, serabut kelapa, kadar air, jumlah bakteri ABSTRACT This research is still in the background by the discovery of bacteria in the processing of livestock products, especially in the process of egg preservation by salting. This study aimed to determine the effect of smoking time of salted eggs using coconut fibers on water content and total bacteria of smoke salted eggs. The experiment was conducted 1 st of June 2012 through 22 nd of June 2012 at the Laboratory of Livestock Products Technology Faculty of Animal Husbandry and Nutrition and Food Science Laboratory of Animal Science Jenderal Soedirman University Purwokerto. The materials used in this research were sixty fresh duck eggs, brick powder, salt, water, coconut fiber, and Natrium Agar. The research method used was experimental methods using completely randomized design with five treatments and four replications. The treatments consisted of tsalted egg without smoking (L 0 ), with 3 hours curing (L 1 ), the smoking as long as 6 hours (L 2 ), with smoking 9 hours (L 3 ), and the curing 12 hours (L 4 ). The results showed that smoking of smoke salted eggs using coconut fibers did not affect a significant effect on the water content (P<0.05) and highly significant but the number of bacteria salted smoked (P>0.01). The average of water content of smoked salted egg was 58.01% and the average number of bacteria smoke salted eggs was 5.31 cfu/cm 2. The fumigation of smoke salted eggs using coconut fibers concluded that water 195
2 content of smoke salted eggs was relatively similar in both non-smoking and smoking up to 12 hours and the number of bacteria without smoking of smoked salted eggs was relatively higher than the fumigation up to 12 hours. Keywords : smoke eggs, fumigation, coconut fibers, against moisture, total bacteria PENDAHULUAN Dalam telur itik, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur 17%, sedangkan bagian putihnya 11%. Itik berperan sebagai penghasil telur dan daging. Sebanyak 19,35% dari ton kebutuhan telur di Indonesia diperoleh dari telur itik (Ditjennak, 2010). Pembuatan telur asin umumnya menggunakan telur itik karena telur itik memiliki pori pori yang lebih besar dibandingkan dengan telur unggas lainnya, sehingga memudahkan penyerapan garam untuk masuk keseluruh bagian telur saat diasinkan. Pengasapan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan bahan makanan menggunakan kombinasi antara penggunaan panas dan zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran. Semakin lama pengasapan, maka kadar air yang terkandung didalam telur asin semakin rendah. Pengasapan juga mempengaruhi jumlah bakteri karena komponen asap yang melekat pada kulit dan menutupi kulit telur asin asap, sehingga semakin lama pengasapan maka semakin tebal pula komponen asap yang melekat pada kerabang telur, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak. Formaldehid dari asap mempunyai pengaruh preservatif yang besar. Fenol mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang menghambat ransiditas oksidatif. Senyawa karsinogen telah ditemukan dalam asap kayu alami dalam jumlah sangat rendah, sehingga bahaya karsinogen dapat diabaikan (Soeparno, 1992). METODE Penelitian menggunakan metode eksperimental. Penghitungan kadar air dan jumlah bakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap menurut Steel dan Torrie (1991) dengan 5 perlakuan yaitu telur asin tanpa pengasapan (L 0 ), telur asin dengan lama pengasapan 3 jam (L 1 ), telur asin dengan lama pengasapan 6 jam (L 2 ), telur asin dengan lama pengasapan 9 jam (L 3 ), telur asin dengan lama pengasapan 12 jam (L 4 ) dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Peubah yang diukur adalah kadar air dan jumlah bakteri. Dan apabila pengaruh perlakuan nyata, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (Steel dan Torrie, 1991). Materi yang digunakan adalah 60 butir telur itik segar yang diperoleh dari peternakan itik pak Djafar di desa Bukateja, lalu serabut kelapa diperoleh dari penjual kelapa di Pasar Wage Purwokerto. Dan untuk menghitung jumlah bakteri menggunakan Natrium Agar sebanyak 28 g yang di peroleh dari Fakultas Biologi Unsoed. Adapun materi lainnya yaitu: serbuk batubata, garam, dan air. Diawali dengan membuat adonan telur asin, yaitu dengan mencampur 4,8 kg serbuk batubata, 1,2 kg garam, dan 1 liter air. Kemudian balut telur itik dan simpan selama 12 hari. Telur yang telah diperam selama 12 hari lalu ditiriskan selama 1 hari, kemudian lakukan pengukusan. Setelah itu telur asin tersebut dimasukkan ke dalam lemari pengasapan dengan menggunakan bahan bakar serabut kelapa dan dilakukan pengasapan sesuai dengan perlakuan, yaitu: 0 jam, 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 12 jam. Untuk penghitungan kadar air, telur asin asap di timbang sebanyak 2 gram, lalu dimasukkan dalam cawan timbang yang telah diketahui beratnya. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu o C hingga suhu stabil selama 12 jam. Lalu 196
3 didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Untuk penghitungan jumlah bakteri, sampel perlakuan telur asin diusap dari bagian putih telur dan kuning telur menggunakan cotton bud. Selanjutnya kapas dimasukkan ke dalam tebung reaksi, mikroorganisme dilepaskan dan disuspensikan dengan cara dikocok-kocok untuk mendapatkan suspensi yang homogen, diperoleh suspensi pengenceran Setiap seri pengenceran dihomogenkan selanjutnya dari masing masing 1 ml suspensi dan segera dikulturkan dengan medium Natrium Agar dengan teknik dilution pour plate method, diinkubasikan selama 2 x 24 jam pada suhu ruang (26 o C sampai 29 o C). menghitung jumlah koloni yang tumbuh (cfu) dilakukan pada biakan pengenceran 10-4, terkecuali untuk perlakuan control dihitung pada konsentrasi 10-6 karena pada pengenceran 10-4 masih tak terhitung (angka cfu nya terlalu padat). HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kadar air telur asin asap pada perlakuan lama pengasapan 0 jam (tanpa pengasapan), 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 12 jam berturut-turut adalah 59.62% ± 5.16; 59.06% ± 6.28; 54.11% ± 4.78; 56.71% ± 8.10; dan 60.57% ± dari hasil tersebut, terlihat bahwa kadar air telur asin asap relatif sama, kisarannya 54.11% hingga 60.57%. Rataan hasil perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Rata-rata Kadar Air Telur Asin Asap Masing-masing Perlakuan Perlakuan Rata-rata(%) Suhu ( 0 C) L 0 Tanpa pengasapan (0 jam) ± (suhu ruang) L 1 Pengasapan 3 jam ± L 2 Pengasapan 6 jam ± L 3 Pengasapan 9 jam ± L 4 Pengasapan 12 jam ± Rata-rata 58.01% Keterangan : Pengasapan hingga 12 jam berpengaruh tidak nyata pada kadar air telur asin asap (P>0.05). Hasil analisis variansi menunjukkan lama pengasapan telur asin asap dengan bahan bakar serabut kelapa berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap kadar air pada masing-masing perlakuan. Pengasapan hingga 12 jam cenderung tidak menurunkan kadar air yang terkandung di dalam telur asin, karena rata-rata kadar air pada telur asin yang tanpa pengasapan hasilnya tidak berbeda dengan pengasapan yang dilakukan hingga 12 jam. Proses pengasapan telur yang dilakukan adalah pengasapan dingin, dimana suhu lemari asap berkisaran 48 0 C sampai kisaran 54 0 C dengan rata-rata 50,58 0 C. Akan tetapi pada pengasapan hingga 3 jam suhu mencapai C, suhu tersebut lebih tinggi dibanding dengan pengasapan 6 jam, 9 jam, dan 12 jam. Hal tersebut terjadi karena pada saat pengasapan 3 jam lemari pengasapan belum terlalu banyak dibuka. Sementara itu, di pengasapan 6 jam dan 9 jam terjadi penurunan suhu dikarenakan kontinuitas panas relatif tidak stabil yang disebabkan oleh penambahan bahan bakar pada tungku dan juga pemutaran posisi telur tiap jamnya. Sugitha, dkk (2004) menyatakan bahwa kisaran suhu dalam pengasapan dingin adalah 35 0 C C, tetapi kadang-kadang suhu 50 0 C masih dianggap pengasapan dingin. Hal ini menyebabkan 197
4 pengurangan air pada produk tidak terlalu besar. Sehingga dengan semakin lamanya pengasapan tidak berpengaruh secara statistik terhadap kadar air telur asin asap. Rata-rata kadar air pada telur asin yang tanpa pengasapan hasilnya tidak berbeda dengan pengasapan yang dilakukan hingga 12 jam. Kisaran kadar air selama pengasapan 12 jam tidak terlalu besar yaitu 58.01%, sedangkan menurut Wulandari (2004) menyatakan bahwa kadar air keseluruhan isi telur berkisar antara 63.75% sampai dengan 70.50%. Jumlah Bakteri Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah bakteri telur asin asap pada perlakuan lama pengasapan 0 jam (tanpa pengasapan), 3 jam, 6 jam, 9 jam, dan 12 jam berturut-turut adalah 7,31 cfu/cm 2 ; 4,83 cfu/cm 2 ; 4,85 cfu/cm 2 ; 4,77 cfu/cm 2 ; 4,80 cfu/cm 2. Dari hasil tersebut, rataan jumlah bakteri telur asin asap dari masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap jumlah bakteri. Tabel 2. Nilai Rata-rata Jumlah Bakteri Telur Asin Asap Masing-masing Perlakuan (cfu/cm 2 ) Perlakuan Rata-rata (cfu/cm 2 ) L 0 Telur asin tanpa pengasapan (0 jam) 7,31 a L 1 Pengasapan 3 jam 4,83 b L 2 Pengasapan 6 jam 4,85 b L 3 L 4 Pengasapan 9 jam Pengasapan 12 jam 4,77 b 4,80 b Rata-rata 5,31 Keterangan : Pengasapan hingga 12 jam memberikan pengaruh sangat nyata pada jumlah bakteri telur asin asap (P>0,01). Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa F hitung didapat 1045,06 sedangkan F tabel 0,05 sebesar 3,06 dan 4,89 pada F tabel 0,01. Hal ini berarti bahwa lama pengasapan telur asin dengan bahan bakar serabut kelapa berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap pengasapan telur asin asap hingga 12 jam, sehingga perlu dilakukan uji lanjut yakni dengan menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Antara telur asin yang tanpa pengasapan (0 jam) dengan telur asin yang diasapi hingga 12 jam, terjadi perbedaan jumlah bakteri yang sangat signifikan, hal tersebut dikarenakan bahwa telur asin yang tanpa perlakuan masih ada bakteri didalamnya dan lebih banyak di bandingkan dengan telur asin yang telah diasapi. Perbedaan itu terjadi karena kandungan kimia yang dihasilkan oleh pengasapan yang melapisi kerabang telur. Semakin lama pengasapan yang dilakukan, semakin banyak pula kandungan asap yang terikat pada kerabang dan menyebabkan terjadinya perubahan warna kerabang menjadi sangat coklat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Darmadji (1996) bahwa, akumulasi asap semakin besar setiap jamnya dan semakin bertambah besar jumlah bakteri yang mati karena komponen asap tersebut. asap mengandung senyawa fenol dan formaldehida, kedua senyawa ini bersifat bakteriosida (membunuh bakteri). 198
5 Jumlah Bakteri (cfu) Oky Estrada Simanjuntak dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(1): , April Y = X X X3 R2 =97.38% belok1( 5.4,4.6) belok2(10.1,4.9) Lama Pengasapan (Jam) Gambar rataan jumlah bakteri telur asin asap hingga lama pengasapan 12 jam. Grafik menunjukkan bahwa hubungan antara lama pengasapan dengan jumlah bakteri telur asin asap mengikuti persamaan Y = x x x 3 dan nilai R = 97.38%. Hal ini berarti bahwa tiap lama pengasapan per tiga jam berbanding lurus dengan jumlah bakteri telur asin asap dengan nilai determinasi 97,38% dan sisanya yaitu 2,62% dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diketahui. jumlah bakteri berkembang pada titik belok 1 = (5.4, 4.6) hingga titik belok 2 = (10.1, 4.9) yang artinya pada pengasapan 5 jam hingga 10 jam terjadi kenaikan jumlah bakteri, tetapi setelah itu terjadi penurunan jumlah bakteri hingga pengasapan 12 jam. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat pengasapan 3 jam kedua dan 3 jam yang ketiga memiliki suhu pengasap yang lebih rendah dibandingkan dengan pengasapan 3 jam pertama dan 3 jam keempat. Pada pengasapan 3 jam pertama, suhu mencapai 54,22 0 C; kemudian pengasapan 3 jam kedua bersuhu 48,56 0 C; lalu pengasapan 3 jam yang ketiga mempunyai suhu 48,67 0 C; dan pengasapan 3 jam yang terakhir (12 jam) bersuhu 50,89 0 C. Darmadji (1996) juga menyatakan bahwa panas yang dihasilkan dari pembakaran juga membunuh mikroba, dan menurunkan kadar air bahan makanan. Pada kadar air rendah, makanan lebih sulit dirusak oleh mikroba. Menurut Ruiter (1979) karbonil juga mempunyai efek terbesar pada terjadinya pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang paling berperan adalah aldehid glioksal dan metal glioksal sedangkan formaldehid dan hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan kontribusi pada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun intensitasnya tidak sebesar karbonil. Akan tetapi, pada pengasapan 5 hingga 10 jam terjadi peningkatan jumlah bakteri yang tidak terlalu signifikan. Hal tersebut disebabkan karena suhu pengasapan yang tidak stabil sehingga jumlah bakteri sedikit naik dan kemudian setelah itu jumlah bakteri kembali menurun hingga pengasapan 12 jam. Bakteri yang terkandung di dalam telur asin asap tersebut diduga adalah Salmonella. 199
6 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar air telur asin asap relatif sama baik tanpa pengasapan maupun di asap hingga 12 jam dan jumlah bakteri telur asin asap tanpa pengasapan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pengasapan sampai dengan 12 jam. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada kedua pembimbing yang saya hormati, kepala Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, dan Laboratorium Ilmu Bahan Makanan Ternak Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto yang telah membimbing dan memberikan tempat untuk pelaksanakan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Darmadji,P Antibakteri asap cair yang diproduksi dari bermacam-macam limbah pertanian. Agritech. 16 (4) : Ditjennak, Diakses tanggal 7 Desember Ruiter. A Color of smoke foods. J. Food Tec.33: Soeparno, Ilmu dan Teknologi Daging. Pusat Layanan Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Steel, R.G.D and J.H. Torrie Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan B Sumantri. Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugitha, I.M., L.Ibrahim., S.N.Aritonang, N.Syair dan S.Melia Dasar Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas. Padang. Wulandari, Z Sifat fisikokimia dan total mikroba telur itik asin hasil teknik penggaraman dan lama penyimpanan yang berbeda. Media Peternakan, Agustus 2004, hlm Vol. 27. No
PENGARUH CARA PEMASAKAN TELUR ASIN AYAM NIAGA PETELUR YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GARAM DAN KESUKAAN
PENGARUH CARA PEMASAKAN TELUR ASIN AYAM NIAGA PETELUR YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GARAM DAN KESUKAAN (THE EFFECT OF DIFFERENT WAYS OF COOKING SALTED CHICKEN EGG ON SALINITY AND PREFERENCE) Sylvia Indriani
Lebih terperinciPENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR
PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR Sri Anggraeni Zainuddin Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar Jl. Sahabat 01 Unhas Tamalanrea E-mail:Sri.anggraeni96@gmail.com ABSTRAK Tujuan penulisan
Lebih terperinciPendahuluan, Telur Cair, Telur Asin
PENGOLAHAN TELUR Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin Materi 8 TATAP MUKA KE-8 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not
Lebih terperinciPengaruh Metode Pengasinan dan Konsentrasi Sodium Nitrit Terhadap Karakteristik Telur Itik Asin
Pengaruh Metode Pengasinan dan Konsentrasi Sodium Nitrit Terhadap Karakteristik Telur Haris Lukman 1 Intisari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metoda pengasinan dan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN UMUR TELUR TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TELUR ASIN.
PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN UMUR TELUR TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TELUR ASIN Isti Rizki Latipah 1,Merry Muspita Dyah Utami 2, Joko irsan Sanyoto 2 1Manajemen Bisnis Unggas, Politeknik Negeri
Lebih terperinciEvaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven
129 Evaluasi Kualitas Produk Dadih Dalam Bentuk Bubuk Yang Dikeringkan Dengan Sinar Matahari Dan Oven L. Ibrahim Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Limau Manis, Padang Abstract The research was conducted
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK TELUR PUYUH ASIN. Oleh: Gusti Marni, Erismar Amri, Meliya Wati
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK TELUR PUYUH ASIN Oleh: Gusti Marni, Erismar Amri, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA PADA FUMIGASI TELUR ITIK TERHADAP DAYA TETAS DAN KEMATIAN EMBRIO
PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA PADA FUMIGASI TELUR ITIK TERHADAP DAYA TETAS DAN KEMATIAN EMBRIO Whulan Dhari Fujiawati, Endang Sujana, Sjafril Darana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.
EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM S.N. Rumerung* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK
Lebih terperinciPENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN
PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN EFEK PENGERINGAN TERHADAP PANGAN HASIL TERNAK PERLAKUAN SEBELUM
Lebih terperinciPENGARUH JENIS KAYU BERBEDA TERHADAP MUTU IKAN SELAIS (Cryptopterus bicirchis) ASAP. Oleh : Abstrak
1 PENGARUH JENIS KAYU BERBEDA TERHADAP MUTU IKAN SELAIS (Cryptopterus bicirchis) ASAP Oleh : Fara Adipa Sitompul 1), Mirna Ilza 2), Desmelati 2) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciKADAR PROTEIN, KADAR LEMAK DAN ORGANOLEPTIK TELUR ASIN ASAP BERBAHAN BAKAR SABUT KELAPA
Jurnal Peternakan Vol 9 No 1 Februari 2012 (35-45) ISSN 1829 8729 KADAR PROTEIN, KADAR LEMAK DAN ORGANOLEPTIK TELUR ASIN ASAP BERBAHAN BAKAR SABUT KELAPA D. NOVIA, I. JULIYARSI DAN G. FUADI Fakultas Peternakan
Lebih terperinciSIFAT FISIK DAN FUNGSIONAL TEPUNG PUTIH TELUR AYAM RAS DENGAN WAKTU DESUGARISASI BERBEDA SKRIPSI RATNA PUSPITASARI
SIFAT FISIK DAN FUNGSIONAL TEPUNG PUTIH TELUR AYAM RAS DENGAN WAKTU DESUGARISASI BERBEDA SKRIPSI RATNA PUSPITASARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinciKOMPOSISI FRAKSI SERAT DARI SERAT BUAH KELAPA SAWIT (SBKS) YANG DI FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN FESES KERBAU PADA LEVEL BERBEDA
SKRIPSI KOMPOSISI FRAKSI SERAT DARI SERAT BUAH KELAPA SAWIT (SBKS) YANG DI FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN FESES KERBAU PADA LEVEL BERBEDA Oleh: Mukti Santoso 10981005384 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap pangan asal hewan terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran masyarakat
Lebih terperinciSKRIPSI. SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNGBIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)terhadap KUALITAS KIMIA NUGGET DAGING AYAM
SKRIPSI SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNGBIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)terhadap KUALITAS KIMIA NUGGET DAGING AYAM Oleh : Nurimah 11081202918 PROGRAM STUDIPETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciSIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN JUS WORTEL (Daucus carotal.)
SKRIPSI SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN JUS WORTEL (Daucus carotal.) UIN SUSKA RIAU Oleh: Niki Utami 11181203959 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciAspek Mikrobiologi Dendeng Asap Dengan Daging yang Berbeda pada Pengasapan Tempurung Kelapa
Aspek Mikrobiologi Dendeng Asap Dengan Daging yang Berbeda pada Pengasapan Tempurung Kelapa Jaya Putra Jahidin 1 1Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi Intisari Penelitian ini
Lebih terperinciUJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK
i UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK SKRIPSI Oleh: MAKBUL SIREGAR 090306062 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciSTUDI COMPERATIVE JENIS KAYU TERHADAP FLAVOR IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) ASAP. Oleh: Abstrak
1 STUDI COMPERATIVE JENIS KAYU TERHADAP FLAVOR IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) ASAP Oleh: Ade Yuliandri 1), Syahrul 2), Dahlia 2) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas ikan patin
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu (uji kimia dan mikrobiologi) dan di bagian Teknologi Hasil Ternak (uji organoleptik), Departemen Ilmu Produksi dan
Lebih terperinciStudi Suhu Pengovenan terhadap Umur Simpan Telur Asin. Study on the Oven Temperature to Shelf Life of Salted Eggs. D. Novia, S. Melia, dan N.Z.
Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2012 Vol. 14 (1) ISSN 1907-1760 Studi Suhu Pengovenan terhadap Umur Simpan Telur Asin Study on the Oven Temperature to Shelf Life of Salted Eggs D. Novia, S. Melia,
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENGGILINGAN DAGING KELINCI TERHADAP KEEMPUKAN, KADAR AIR DAN KESUKAAN ROLADE
PENGARUH LAMA PENGGILINGAN DAGING KELINCI TERHADAP KEEMPUKAN, KADAR AIR DAN KESUKAAN ROLADE (THE INFLUENCE TIMES OF RABBIT MEAT MILLING ON SOFTNESS, DRY MEASURE, AND PREFERENCE OF RABBIT MEAT ROLADE) Lely
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengasapan Ikan Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan untuk mempertahankan daya awet ikan dengan mempergunakan bahan bakar kayu sebagai penghasil
Lebih terperinciBuletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan
PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIBERI HEMICELL DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS DAN PANJANG SALURAN PENCERNAAN ITIK RAJA (MOJOSARI ALABIO) UMUR 1-7 MINGGU SKRIPSI Oleh: AFFAN LUBIS 060306028/Peternakan
Lebih terperinciKAJIAN SUHU PENGOVENAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN NILAI ORGANOLEPTIK TELUR ASIN
Jurnal Peternakan Vol 8 No 2 September 2011 (70-76) ISSN 1829 8729 KAJIAN SUHU PENGOVENAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN NILAI ORGANOLEPTIK TELUR ASIN D. NOVIA 1, S. MELIA 1, N. Z. AYUZA 2 Fakultas Peternakan
Lebih terperinciPengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi
Pengaruh dan terhadap Kualitas Daging Sapi Syafrida Rahim 1 Intisari Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi pada tahun 2008. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciPengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos
Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Yuli Astuti Hidayati, Eulis Tanti Marlina, Tb.Benito A.K, Ellin Harlia 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPOPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI
POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : INDRA MIFTAHUL HUDA A 420 090 023 PROGRAM
Lebih terperinciPengaruh Beberapa Level Daging Itik Manila dan Tepung Sagu terhadap Komposisi Kimia dan Sifat Organoleptik Bakso
Pengaruh Beberapa Level Daging Itik Manila dan Tepung Sagu terhadap Komposisi Kimia dan Sifat Organoleptik Bakso Effect of Manila Duck Meat and Cassava Powder on Chemical Composition and Organoleptic Properties
Lebih terperinciQUALITY ASSESSMENT OF SMOKED SELAIS (Cryptopterus bicirrhis) RESULTS USING LABAN WOOD SMOKE WITH DIFFERENT METHODS FOR THE STORAGE ROOM TEMPERATURE
QUALITY ASSESSMENT OF SMOKED SELAIS (Cryptopterus bicirrhis) RESULTS USING LABAN WOOD SMOKE WITH DIFFERENT METHODS FOR THE STORAGE ROOM TEMPERATURE By : Ambrosius Suryanto 1), Mirna Ilza 2), Desmelati
Lebih terperinciPENGASAPAN. PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu)
PENGASAPAN PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu) Tujuan Pengasapan: Pengawetan (Antibakteri, Antioksidan) Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak dikonsumsi
Lebih terperinciWasi Hasta Anindita dkk/jurnal Ilmiah Peternakan 1(1): , April 2013
PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TELUR ASIN DAN LAMA PENGUKUSAN PADA PEMBUATAN KERUPUK TELUR TERHADAP DAYA PENGEMBANGAN DAN TINGKAT KERENYAHAN (EFFECT OF TAPIOCA AND SALTED-EGG FLOUR RATIO AND
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Eksperimen murni dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest. Pada rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokkan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AREN ( Arenga pinnata) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKSEPTABILITAS KORNET IRIS ITIK PETELUR AFKIR
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AREN ( Arenga pinnata) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKSEPTABILITAS KORNET IRIS ITIK PETELUR AFKIR Sarah Mayang Surgawi, Wendry Setyadi Putranto, dan Kusmajadi Suradi Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana produk hasil pertanian dan peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan bahan pokok serta peningkatan
Lebih terperinciPRAKATA. rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Penambahan Bifidobacterium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BUSA
PENGARUH KONSENTRASI BUSA PUTIH TELUR TERHADAP SIFAT BUBUR PISANG RAJA BERBUSA DAN SERBUK PISANG RAJA (Musa sapientum) YANG DIKERINGKAN DENGAN PENGERINGAN BUSA SKRIPSI OLEH : MARCELLA HILDA NATHANIA NRP
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur
14 BB III MTERI DN METODE Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur homogen dengan penambahan kunyit, gula aren, dan garam selama penyimpanan 6 hari dilaksanakan pada tanggal
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan
1 P a g e Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan Pengasapan Ikan Menurut perkiraan FAO,2 % dari hasil tangkapan ikan dunia diawetkan dengan cara
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Laboratorium mikrobiologi, SEAFAST CENTER, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
Lebih terperinciA STUDY OF THE USE CITRONELLA XTRACT (Cimbopogon citratus) AT THE FISH PROCESSING LOMEK (Harpodon nehereus) SMOKED. By:
A STUDY OF THE USE CITRONELLA XTRACT (Cimbopogon citratus) AT THE FISH PROCESSING LOMEK (Harpodon nehereus) SMOKED By: Jaka Anggara 1) Suparmi 2) Sumarto 3) Abstract Lomek fish products rise every year,
Lebih terperinciKUALITAS FISIK TELUR PUYUH YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN GELATIN TULANG KAKI AYAM DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA
SKRIPSI KUALITAS FISIK TELUR PUYUH YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN GELATIN TULANG KAKI AYAM DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA Oleh : Indra Joni 11181103547 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN FRUKTOSA PADA PROSES PEMBUATAN ROTI BERBAHAN DASAR TEPUNG TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SKRIPSI.
i PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN FRUKTOSA PADA PROSES PEMBUATAN ROTI BERBAHAN DASAR TEPUNG TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SKRIPSI Oleh DUANA MARTHA SARAGIH PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciEvaluasi Total Koloni Bakteri dan Cita Rasa Telur Asin dengan Perlakuan Perendaman Ekstrak Kulit Bawang (Allium ascalonicum)
Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2011 Vol. 13 (2) ISSN 1907-1760 Evaluasi Total Koloni Bakteri dan Cita Rasa Telur Asin dengan Perlakuan Perendaman Ekstrak Kulit Bawang (Allium ascalonicum) The Evaluation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai
Lebih terperinciAfriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**
PENGARUH PENAMBAHAN KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana, Lea) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**,
Lebih terperinciPENGARUH UMUR TELUR TERHADAP KUALITAS KEMASIRAN TELUR ASIN YANG DIASIN SELAMA 14 HARI SKRIPSI BUDI UTOMO
PENGARUH UMUR TELUR TERHADAP KUALITAS KEMASIRAN TELUR ASIN YANG DIASIN SELAMA 14 HARI SKRIPSI BUDI UTOMO PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di
TINJAUAN PUSTAKA Daging Itik Itik manila (entog) merupakan unggas air yang banyak tersedia dipasar setia budi. Selama ini entok masih dimanfaatkankan sebagai penghasil telur dan sebagai sarana pengeram
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri Gorontalo,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini diaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2012. Penelitian uji organoleptik dilaksanakan di kampus Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciAnimal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :
Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 797 805 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj SERAPAN NITROGEN DAN FOSFOR TANAMAN ECENG GONDOK SEBAGAI SUMBER DAYA PAKAN PADA PERAIRAN
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH
HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO
IDENTIFIKASI POTENSI ANTIOKSIDAN MINUMAN COKELAT DARI KAKAO LINDAK (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN BERBAGAI CARA PREPARASI: METODE RADIKAL BEBAS 1,1 DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZIL (DPPH) SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO
Lebih terperinciSkripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
PENGARUH SUHU PEMANGGANGAN DAN SUPLEMENTASI MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciPENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Jurusan/Program Studi Peternakan
PENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Jurusan/Program Studi Peternakan Oleh : Sri Wahyuningsih H0509062 FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TELUR ASIN DAN LAMA PENGUKUSAN PADA PEMBUATAN KERUPUK TELUR TERHADAP KADAR GARAM DAN KESUKAAN RASA
PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TELUR ASIN DAN LAMA PENGUKUSAN PADA PEMBUATAN KERUPUK TELUR TERHADAP KADAR GARAM DAN KESUKAAN RASA (THE EFFECT OF THE RATIO OF TAPIOCA TO SALTED EGGS AND STEAMING
Lebih terperinciPENGARUH FORTIFIKASI ALGA HIJAU BIRU (Spirulina) PADA MAKARONI IKAN PATIN (Pangasius hyppophthalmus) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN
PENGARUH FORTIFIKASI ALGA HIJAU BIRU (Spirulina) PADA MAKARONI IKAN PATIN (Pangasius hyppophthalmus) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN EFFECT OF FORTIFICATION BLUE GREEN ALGAE (Spirulina) ON MACARONI catfish
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni 2011. Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Pengujian a W di lakukan di Laboratorium Teknologi Hasil
Lebih terperinciUJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI TELUR ASIN MENGGUNAKAN PERENDAMAN LUMPUR SAWAH NASKAH PUBLIKASI
UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI TELUR ASIN MENGGUNAKAN PERENDAMAN LUMPUR SAWAH NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3 perlakuan, sedangkan
Lebih terperinciPengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler
Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler Tampubolon, Bintang, P.P. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : ktgmusical@yahoo.co.id
Lebih terperinciKususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Pengaruh Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) Terhadap Kualitas Telur Itik Talang Benih The Effect of Taro (Colocasia esculenta) in Feed on Talang Benih Duck Egg Quality Kususiyah, Urip Santoso, dan
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN MEDIA DAN WAKTU PENGASINAN PADA PEMBUATAN TELUR ASIN TERHADAP KANDUNGAN IODIUM TELUR
ARTIKEL PENGARUH PERBEDAAN MEDIA DAN WAKTU PENGASINAN PADA PEMBUATAN TELUR ASIN TERHADAP KANDUNGAN IODIUM TELUR Heru Yuniati,* Almasyhuri* Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Jl. Percetakan Negara
Lebih terperinciTELUR ASIN PENDAHULUAN
TELUR ASIN PENDAHULUAN Telur asin,merupakan telur itik olahan yang berkalsium tinggi. Selain itu juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral. Oleh karena itu, telur asin baik dikonsumsi oleh bayi
Lebih terperinciI MADE ADITYA SASTRAWAN
PENGARUH BAHAN PEMBERSIH KULIT TELUR DAN LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM KONSUMSI DITINJAU DARI KEKENTALAN PUTIH TELUR, WARNA KUNING TELUR, DAN GRADE TELUR SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPENGARUH PERLAKUAN PASTEURISASI PUTIH TELUR TERHADAP MUTU ROYAL ICING SUGAR SELAMA PENYIMPANAN DINGIN
PENGARUH PERLAKUAN PASTEURISASI PUTIH TELUR TERHADAP MUTU ROYAL ICING SUGAR SELAMA PENYIMPANAN DINGIN THE EFFECT OF PASTEURIZATION OF EGG WHITE ON THE QUALITY OF ROYAL ICING SUGAR DURING COLD STORAGE SKRIPSI
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK
PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1, Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III A. Jenis Penelitian METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak kelopak bunga mawar yang diujikan pada bakteri P. gingivalis
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI BUBUK BAWANG PUTIH DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU TAHU SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR
PENGARUH KONSENTRASI BUBUK BAWANG PUTIH DAN GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP MUTU TAHU SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR SKRIPSI Oleh: PRITA LESTARI NINGRUM 080305021/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI
PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1,*), Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra
Lebih terperinciPENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI
PENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI Oleh : AHMAD HUSIN HUTABARAT 090306007 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN SUHU FERMENTASI TERHADAP MUTU KIMCHI LOBAK
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN SUHU FERMENTASI TERHADAP MUTU KIMCHI LOBAK SKRIPSI Oleh: CHERIA LESTARI 090305017/ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPGM 34(2): Efek penggunaan abu gosok dan serbuk bata merah Y. Heru
EFEK PENGGUNAAN ABU GOSOK DAN SERBUK BATA MERAH PADA PEMBUATAN TELUR ASIN TERHADAP KANDUNGAN MIKROBA DALAM TELUR (THE EFFECT OF USING THE ASH AND THE RED BRICK POWDER IN MAKING OF THE SALTED EGGS TO THE
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan yaitu dari bulan Oktober 2011 sampai Mei 2012. Lokasi penelitian di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Laboratorium Terpadu
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN
KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN Oleh Josua naibaho 1), Ira sari 2), Suparmi 2) Email: chuajion@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KIMIA SOSIS ASAP DENGAN BAHAN BAKU CAMPURAN DAGING DAN LIDAH SAPI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN (4-8 o C)
KARAKTERISTIK KIMIA SOSIS ASAP DENGAN BAHAN BAKU CAMPURAN DAGING DAN LIDAH SAPI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN (4-8 o C) SKRIPSI HENDRIA FIRDAUS PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciKANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp
KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp Crude fat, BETN, Calcium and phosfor contents of poultry waste fermented with Lactobacillus sp Jamila
Lebih terperinciCIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK
CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN (PHISICAL CHARACTERISTICS OF MANDALUNG HATCHING EGGS AND THE MALE AND FEMALE RATIO OF THEIR DUCKLING) Yarwin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian perbedaan jenis kemasan terhadap total bakteri dan sifat organoleptik ikan Pari asap yang diproduksi di Bandarharjo Semarang adalah eksperimen
Lebih terperinciPENGARUH LAMA MASERASI DAN PERBANDINGAN KUNING TELUR DENGAN ETANOL PADA PEMBUATAN TEPUNG KUNING TELUR PUYUH TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LEMAK
PENGARUH LAMA MASERASI DAN PERBANDINGAN KUNING TELUR DENGAN ETANOL PADA PEMBUATAN TEPUNG KUNING TELUR PUYUH TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LEMAK (THE EFFECT OF MACERATION DURATION AND EGG YOLK COMPARISON DURING
Lebih terperinciKAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG
KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG (Study on Molasses as Additive at Organoleptic and Nutrition Quality of Banana Shell Silage) S. Sumarsih,
Lebih terperinciKADAR AIR, KEMASIRAN DAN TEKSTUR TELUR ASIN AYAM NIAGA YANG DIMASAK DENGAN CARA BERBEDA
KADAR AIR, KEMASIRAN DAN TEKSTUR TELUR ASIN AYAM NIAGA YANG DIMASAK DENGAN CARA BERBEDA (WATER CONTENT, GRITTINESS AND TEXTURE OF SALTED CHICKEN EGG WITH DIFFERENT COOKING METHODS) Yaya Nurhidayat *, Juni
Lebih terperinciPengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya
Catur Budi handayani, Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Pengaruh Teknik Inkubasi Pada Pembuatan Telur Asin Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptiknya Catur Budi Handayani Fakultas Pertanian
Lebih terperinciSifat Fisikokimia dan Total Mikroba Telur Itik Asin Hasil Teknik Penggaraman dan Lama Penyimpanan yang Berbeda
Media Peternakan, Agustus 2004, hlm. 38-45 ISSN 0126-0472 Vol. 27 N0. 2 Sifat Fisikokimia dan Total Mikroba Telur Itik Asin Hasil Teknik Penggaraman dan Lama Penyimpanan yang Berbeda Z. Wulandari Departemen
Lebih terperinciTELUR ASIN 1. PENDAHULUAN
TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat
Lebih terperinciPENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA
Indonesia Medicus Veterinus 2012 1(5) : 645 656 ISSN : 2301-784 PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinci