STUDI KINERJA LAPANG BERBAGAI TRAKTOR TANGAN PADA BUDIDAYA KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEAE L)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KINERJA LAPANG BERBAGAI TRAKTOR TANGAN PADA BUDIDAYA KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEAE L)"

Transkripsi

1 STUDI KINERJA LAPANG BERBAGAI TRAKTOR TANGAN PADA BUDIDAYA KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEAE L) Field Performance Study of Various Hand Tractor in Peanut (Arachis hypogeae l.) Cultivation Manggala 1, Cahyawan Catur Edi Margana 1, Sirajuddin Haji Abdullah 1 1 Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram sirajuddinhajiabdullah@gmail.com ABSTRACT This study aimed to understand land cultivation process in peanut cultivation at dry land, to determines theoretical and effective field capacity of hand tractor, to determines tractor s work efficiency and percentage of wheel slip. Work performance study of various hand tractors in peanut (Arachis hypogeae L) cultivation had been done at Labuhan Haji Vilage, East Lombok. Experiments were done at dry land (vertisol soil, entisol soil, grass land, and paved road) using JTP-FP UNRAM-BMT, Quick 1000, and Yanmar hand tractor. Method used in this study is a randomized block design with variation on gear treatment (gear 1, gear 2, gear 3, gear 4). All treatments were repeated three times and then analyzed by ANOVA with a confidence level of 5%. As ANOVA shows significant difference, HSD test then further be applied. Experimental result shows that hand tractor s work performance strongly influenced by characteristic of soil and water also tractor s wheel physical condition. At vertisol soil, highest effective work capacity, ha/hour showed by Quick 1000 tractor. While at entisol soil, Yanmar tractor showed highest value with ha/hour. Highest field plough efficiency showed by Quick 1000 tractor with average value %, while highest percentage of wheel slip showed by Yanmar tractor with value between 22.75% (vertisol soil) and % (entisol soil). Keyword: plow, performance, work field capacity ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengevaluasi proses pengolahan tanah pada budidaya kacang tanah lahan kering, menentukan kapasitas kerja lapang teoritis traktor tangan, menentukan kapasitas kerja lapang efektif traktor tangan, menentukan efisiensi kerja lapang dan mengetahui besarnya nilai slip yang terjadi pada saat pengolahan tanah di lahan pertanian. Pengamatan dilakukan dengan metode eksperimental dengan percobaan lapangan. Adapun lahan yang digunakan adalah lahan kering (vertisol, entisol, tanah berumput,dan jalan beraspal) dengan menggunakan traktor tangan JTP-FP UNRAM-BMT, traktor Quick 1000, dan traktor Yanmar. Perlakuan khusus diberlakukan untuk traktor JTP-FP UNRAM-BMT Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk melihat hubungan kecepatan dan persnelling dengan kelompok berdasarkan jenis tanah (Vertisol dan Entisol) dengan dibuat perlakuan: P 1 (Perseneling I), P 2 (Perseneling II), P 3 (Perseneling III) dan P 4 (Perseneling IV). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 unit sampel. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analysis of variance pada taraf nyata 5 %. Apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut dengan BNJ pada taraf nyata yang sama. Hasil penilitian menunjukkan kinerja lapang sebuah traktor sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan tanah dan air, serta kondisi fisik roda traktor. Kapasitas kerja lapang teoritis menunjukkan seberapa besar kemampuan optimum traktor dalam membajak lahan pertanian dalam ha/jam. Kapasitas kerja lapang teoritis tertinggi diperoleh pada Traktor Quick 1000 sebesar 0,089 ha/jam pada tanah vertisol dan dengan Traktor Yanmar sebesar 0,109 ha/jam pada tanah entisol. Kapasitas kerja lapang efektif dari ketiga traktor diperoleh bahwa pada tanah vertisol Traktor Quick 1000 memiliki kapasitas kerja lapang efektif tertinggi yaitu 0,085 ha/jam sedangkan pada tanah entisol yang tertinggi adalah Traktor Yanmar 0,113 ha/jam, efisiensi pembajakan tertinggi yaitu traktor Quick 1000 dengan rata-rata sebesar 97,045 % yang diperoleh dari seberapa besar 64

2 kapasitas kerja lapang aktual dan teoritis yang diperoleh pada traktor saat pengolahan lahan, dan slip tertinggi rata-rata ditunjukkan oleh penggunaan Traktor Yanmar yakni berkisar antara 22,745 % pada tanah vertisol dan 28,019 % pada tanah entisol. Kata Kunci : Kinerja, Kapasitas Kerja Lapang, dan Pembajakan PENDAHULUAN Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari seluruh luas lahan yang ada di Indonesia, lebih dari 70% digunakan untuk usaha pertanian. Maka dari itu, penduduk Indonesia sebagian besar hidup dari sektor pertanian. Di sini, pertanian juga selalu mendapat perioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, sebagai bukti dengan tercapainya swasembada pangan pada tahun 1986 (Anonim d, 2009). Dalam mempertahankan predikat tersebut, pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan sektor pertanian ini salah satunya dengan menerapkan penggunaan alatalat mesin pertanian mulai dari prapanen sampai dengan pascapanen, khususnya penggunaan traktor untuk pengolahan tanah sawah. Traktor merupakan mesin yang digunakan untuk menggerakan implement berupa bajak untuk melakukan kerja baik itu mengolah tanah, ataupun kerja stasioner. Dengan adanya traktor dapat meringankan kerja yang tidak manusiawi seperti mencangkul lahan yang sangat luas dengan tenaga manusia. Dengan adanya traktor maka kerja-kerja yang seperti itu dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien, juga dapat meringankan beban petani sehingga petani dapat mengerjakan pekerjaan lain dalam proses produksi produk pertanian (Kramadibrata, 1996). Pada proses produksi pertanian, pengolahan tanah merupakan tahapan yang paling membutuhkan banyak energi. Lebih dari separuh energi yang digunakan untuk proses produksi adalah pengolahan tanah (Djoyowasito, 1989) Pengolahan tanah pertama memerlukan energi yang paling banyak karena pada kegiatan ini berlangsung pemotongan dan pembalikan tanah yang keras ke dalam bongkahan-bongkahan tanah yang kelak akan dihancurkan dalam pengolahan tanah kedua (Islami, 1995). Oleh karena itu pengolahan tanah memerlukan energi yang besar sekali, kebanyakan petani masih menganggapnya perlu. Oleh karena itu, untuk mempermudah kerja para petani, telah mulai dilirik untuk penggunaan mesin-mesin mekanis seperti traktor tangan. Traktor tangan ini telah populer dan dirasakan manfaatnya oleh petani, terutama di daerah NTB. Akan tetapi, penggunaan traktor tangan di lahan belum maksimal, perlu diteliti mengenai beberapa parameter alat untuk mengetahui kinerja dari traktor yang digunakan. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan judul Studi Kinerja Lapang Berbagai Traktor Tangan pada Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogeae L). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi proses pengolahan tanah pada budidaya kacang tanah lahan kering, menentukan kapasitas kerja lapang teoritis traktor tangan, menentukan kapasitas kerja lapang efektif traktor tangan, menentukan efisiensi kerja lapang dan mengetahui besarnya nilai slip yang terjadi pada saat pengolahan tanah di lahan pertanian. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan lapangan. Adapun lahan yang digunakan adalah lahan kering (vertisol, entisol, tanah berumput,dan jalan beraspal) dengan menggunakan traktor tangan JTP-FP UNRAM-BMT, traktor Quick 1000, dan traktor Yanmar. Perlakuan khusus diberlakukan untuk traktor JTP-FP UNRAM- BMT Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk melihat hubungan kecepatan dan persnelling dengan kelompok berdasarkan jenis tanah (Vertisol dan Entisol) dengan dibuat perlakuan: P 1 (Perseneling I), P 2 (Perseneling II), P 3 (Perseneling III) dan P 4 (Perseneling IV). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 unit sampel. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analysis of variance pada taraf nyata 5 %. Apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut dengan BNJ pada taraf nyata yang sama. 65

3 Parameter dan Cara Pengukuran Parameter yang diamati dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Santosa, 2009) : 1. Slip Roda Traktor... (1) S = Slip roda (%) D= Diameter roda (m) N= Banyaknya putaran roda L = Jarak yang ditempuh oleh traktor pada saat roda berputar N kali tanpa beban atau dengan beban(m) 2. Kecepatan Aktual... (2) Vakt = kecepatan aktual (m/detik) L = jarak tempuh (m) t = waktu tempuh (detik) 3. Kapasitas Kerja Lapang Teoritis KKteo = 0,36 x Vteo x W...(3) KKteo = Kapasitas Kerja Lapang Teoritis (ha/jam) Vteo = Kecepatan Kerja Teoritis ( m/detik) W = Lebar Kerja Pengolahan Tanah (m) 0,36 = Konversi satuan, 1 m2/detik = 0,36 ha/jam 4. Kapasitas Kerja Lapang Aktual atau Kapasitas Kerja Lapang Efektif.. (4) KKe = Kapasitas Kerja Lapang Efektif (ha/jam) A = Total luas lahan (ha) T = Total waktu (jam) 5. Efesiensi Kerja Lapang (5) E = Efisiensi Kerja lapang (%) KKe = Kapasitas Kerja Efektif (ha/jam) KKteo = Kapasitas Kerja Teoritis (ha/jam) 6. Konsumsi Bahan Bakar dengan: V = volume bahan bakar (liter) γ = Berat jenis solar (kg/liter) t = Waktu (detik)... (6) HASIL DAN PEMBAHASAN Slip Roda Traktor Dari hasil pengamatan dan perhitungan slip yang dilakukan, terlihat adanya perbedaan slip roda yang signifikan antara roda traktor Quick 1000, traktor Yanmar, dan traktor tangan JTP-FP UNRAM-BMT pada dua jenis tanah yang berbeda. Besar kecilnya slip roda traktor ini dipengaruhi oleh kondisi lahan yang berbeda, yaitu berbedanya tekstur tanah dan kandungan air dalam tanah. Tekstur tanah yang agak liat membuat slip roda traktor menjadi lebih besar. Selain itu juga karena perbedaan jenis dan diameter roda yang digunakan. Adanya tekanan dan gaya gesekan yang timbul pada waktu mengolah tanah yang lebih besar mengakibatkan tertahannya laju traktor. Kemudian hasil olahan yang berupa bongkahan-bongkahan besar turut mengambil andil menghalangi jalannya traktor. Begitupun sebaliknya dengan bajak. Slip roda traktor pada dua jenis tanah yang berbeda pada perlakuan tanpa beban. Terlihat bahwa traktor tangan Yanmar memiliki slip terbesar yaitu 18,807% pada tanah Vertisol dan 27,987% pada tanah Entisol. Selanjutnya traktor JTP-FP sebesar 10,948% pada tanah Vertisol dan 10,066% pada tanah Entisol, sedangkan traktor Quick 1000 sebesar 7,757% pada tanah Vertisol dan 6,657% pada tanah Entisol. Ini disebabkan oleh perbedaan konstruksi diameter roda yang digunakan, yaitu roda besi dengan diameter 70,6 cm untuk Yanmar dan 90 cm untuk Quick sedangkan untuk roda traktor JTP-FP sebesar 51,6 cm. Pada Traktor JTP-FP dengan kondisi diameter roda yang lebih kecil mampu menghasilkan slip yang relatif lebih kecil dibanding traktor Yanmar disebakan kondisi sirip yang dimiliki pada roda mampu memberikan cengkraman pada tanah yang lebih baik. Untuk analisis traktor JTP-FP hanya digunakan persenelling II dalam membandingkan dengan kedua jenis traktor lainnya. Hal ini dikarenakan oleh Persnelling II paling umum digunakan di lapangan. Grafik perbandingan slip roda traktor dapat dilihat pada Gambar 1. berikut : 66

4 Gambar 1. Grafik perbandingan slip roda traktor tanpa beban di lahan Gambar 2. Grafik perbandingan slip roda traktor dengan beban di lahan Berdasarkan Gambar 1. terlihat bahwa pada perlakuan tanpa beban baik di tanah Vertisol maupun Entisol, nilai slip tertinggi terdapat pada penggunaan traktor Yanmar. Hal ini karena diameter dan lebar roda yang lebih kecil menyebabkan daerah singgung antara roda dengan permukaan tanah menjadi kecil demikian juga kemampuan roda mencengkram tanah lebih rendah sehingga kemungkinan terjadinya slip roda lebih tinggi. Demikian juga berdasarkan Gambar 2. pada perlakuan dengan beban semakin terlihat jelas perbedaan antara ketiga traktor pada dua jenis tanah yang berbeda. Perbedaan tingginya slip roda pada traktor Yanmar diikuti oleh JTP- FP dan Quick karena adanya pengaruh besarnya diameter roda dari traktor di samping itu juga adanya hambatan tanah dan tahanan guling menyebabkan slip roda semakin bertambah. Berdasarkan hasil analysis of variance slip berjalan traktor pada kelompok tanah Vertisol menggunakan tiga jenis traktor yang diperoleh nilai P-Value = 0,0103 yang menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf nyata 5% yang berarti adanya perbedaan yang nyata dari ketiga jenis traktor tersebut, maka dilakukan uji lanjut didapatkanlah signifikan dari traktor Yanmar terhadap 2 jenis traktor (Quick 1000 dan JTP-FP ), sedangkan pada traktor JTP-FP dan Traktor Quick tidak ada signifikan antara kedua traktor tersebut. Pada kelompok tanah Entisol berdasarkan hasil analysis of variance slip berjalan traktor menggunakan tiga jenis traktor diperoleh nilai P-Value = 0,0001 yang menunjukkan nilai lebih kecil dari taraf nyata 5% yang berarti adanya perbedaan yang nyata dari ketiga jenis traktor tersebut, maka dilakukan uji lanjut didapatkanlah hasil signifikan pada perlakuan jenis traktor sebagaimana pada tanah vertisol. Untuk konstruksi roda traktor, semakin besar diameter roda traktor maka kemungkinan terjadinya slip juga akan semakin kecil begitu juga sebaliknya. Sedangkan penggunaan traktor Quick 1000 hasilnya lebih bagus, slip yang muncul relatif lebih kecil pada tanah Vertisol maupun Entisol. Hal ini dikarenakan diameter dari roda Quick lebih besar dari Yanmar. Selain itu, bentuk gerigi/sirip roda 67

5 dari traktor Quick lebih mampu mencekram tanah sehingga slipnya lebih kecil. Kecepatan Aktual Berdasarkan Gambar 3. besarnya kecepatan aktual berjalan traktor tanpa menggunakan beban/bajak rata-rata relatif sama. Kecepatan berkisar antara 0,441 sampai 0,867 m/detik yang diujikan pada jarak lintasan 100 meter. Ini disebabkan karena perbedaan tahanan guling dan slip roda yang terjadi pada ketiga traktor tidak berpengaruh secara nyata pada perbedaan kecepatan dari ketiga traktor. Pada Gambar 4, terlihat bahwa rata-rata kecepatan aktual ketiga traktor dengan beban pada dua jenis tanah yang berbeda relatif sama. Kecepatan aktual Traktor Yanmar dengan beban pada tanah entisol cenderung lebih tinggi dari traktor yang lain hal ini disebabkan karena secara teoritis kecepatan traktor ini jauh lebih tinggi dari yang lain tapi karena adanya slip yang terjadi menyebabkan kecepatannya secara aktual berkurang tetapi jika di bandingkan dengan kecepatan dari traktor yang lain masih lebih tinggi. Berdasarkan hasil analysis of variance kecepatan aktual berjalan traktor pada kelompok tanah Vertisol menggunakan tiga jenis traktor yang diperoleh nilai P-Value = 0,4991 yang menunjukkan nilai lebih besar dari taraf nyata 5% yang berarti tidak ada signifikan dari ketiga jenis traktor tersebut. Berdasarkan hasil analysis of variance kecepatan aktual berjalan traktor pada kelompok tanah Entisol menggunakan tiga jenis traktor yang diperoleh nilai P-Value = 0,1382 yang menunjukkan nilai lebih besar dari taraf nyata 5% yang berarti tidak ada signifikan dari ketiga traktor tersebut. Gambar 3. Kecepatan aktual berjalan traktor tanpa beban Gambar 4. Kecepatan aktual berjalan traktor dengan beban 68

6 Gambar 5. Kecepatan aktual traktor JTP-FP dengan beban pada perlakuan persnelling Khusus untuk traktor JTP-FP sebagaimana terlihat pada Gambar 5. di atas, dimana perlakuan khusus diberlakukan untuk traktor ini dengan melihat hubungan kecepatan dengan perlakuan persnelling terlihat bahwa kecepatan berjalan traktor pada tanah Vertisol dan Entisol cenderung meningkat dari Persneling I sampai IV. Hal ini disebabkan karena seiring dengan kenaikan tarikan gas diikuti dengan meningkatnya kecepatan traktor. Namun di sisi lain, dengan menggunakan Persneling IV untuk melakukan kerja lapang mengakibatkan terjadinya pembebanan yang berlebihan terhadap motor sebagai sumber tenaga untuk melawan hambatan dari tanah. Meskipun demikian, hasil pengamatan kecepatan berjalan traktor JTP-FP pada tanah Vertisol dan Entisol relatif sama untuk tiap-tiap perseneling berkisar antara m/detik pada tanah Vertisol dan m/detik pada tanah Entisol. Kapasitas Kerja Lapang Teoritis Kapasitas kerja lapang secara teoritis hanya membahas dan memperhitungkan luasan areal perlamanya waktu pembajakan tanpa memperhitungkan gangguan-gangguan yang ada di lapangan. Kapasitas lahan teoritis merupakan suatu kapasitas lahan ideal traktor dalam melakukan pembajakan pada suatu areal tertentu, dengan asumsi bahwa traktor dianggap berjalan dengan mulus tanpa hambatan dengan kecepatan konstan dan jarak yang ditempuh berdasarkan keliling roda traksi ban belakang traktor. Kapasitas ini memberikan gambaran seberapa besar kemampuan optimum traktor dalam mengolah tanah yang sebenarnya di lapangan. Gambar 6. Grafik kapasitas kerja lapang teoritis traktor Dari Grafik pada Gambar 6. di atas dapat diketahui bahwa kapasitas kerja teoritis Traktor dipengaruhi oleh lebar bajakan atau lebar pengolahan serta kecepatan aktual dari traktor. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Hunt (1970), bahwa kapasitas kerja teoritis adalah kemampuan alat atau mesin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan pada sebidang lahan jika alat atau mesin berjalan maju dengan sepenuh waktu (100%) dan bekerja dengan lebar maksimum. Kapasitas Kerja Lapang Efektif Kapasitas kerja lapang menunjukkan seberapa besar luasan tanah yang dapat diolah oleh traktor per satuan waktu tertentu. Ini berkaitan dengan lebarnya daerah pembajakan oleh traktor, dan kecepatan traktor tersebut pada saat melakukan pengolahan tanah. Dari Gambar 7 terlihat bahwa kapasitas kerja lapang efektif dari ketiga jenis traktor pada perlakuan dengan beban. Untuk kedua jenis tanah, Vertisol dan Entisol tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata meskipun kapasitas kerja lapang efektif paling besar terdapat pada traktor Quick 1000 untuk 69

7 tanah vertisol tetapi pada tanah entisol relatif sama atau sedikit berada di bawah traktor yanmar. Besar dan kecilnya kapasitas keja lapang efektif ini dipengaruhi oleh waktu efektif. Besarnya waktu efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : (a) waktu yang hilang di akhir barisan ketika berputar, (b) waktu yang hilang untuk membersihkan tanah, pengaturan alat, dan (c) waktu istirahat (Hunt, 1970). Kemudian, kapasitas kerja untuk melakukan operasi tergantung pada : (a) tipe dan besar mesin atau alat, (b) keterampilan operator, (c) sumber tenaga yang tersedia, dan (d) keadaan kerja (Moens, 1978). FP yang memiliki efesiensi sangat rendah sekali, ini disebabkan karena seringnya terjadi pengulangan pada lintasan yang sama karena tidak jelasnya lahan yang sudah diolah dengan yang belum diolah. Efisiensi pengolahan tanah ini juga sangat dipengaruhi oleh waktu pengolahan yaitu lamanya waktu yang terpakai saat pengolahan, yaitu waktu yang hilang karena pengisian bahan bakar, slip pada roda, perputaran traktor, operator itu sendiri, dan lain-lain. Maka semakin tinggi slip yang terjadi pada roda traktor semakin lama waktu yang dihabiskan untuk menempuh jarak lintasan yang sama. Tingginya slip roda traktor menyebabkan rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Gambar 7. Grafik perbandingan nilai kapasitas kerja lapang efektif traktor dengan beban Efisiensi Kerja Lapang Pengolahan Tanah Dari grafik pada Gambar 8. dapat dilihat adanya perbedaan yang nyata antara traktor Quick 1000, Yanmar, dan JTP-FP. Perbedaan yang jelas terlihat pada traktor JTP- Gambar 8. Grafik perbandingan nilai efisiensi traktor dengan beban Konsumsi Bahan Bakar Konsumsi bahan bakar untuk tiap merek traktor berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 sebagai berikut : Gambar 9. Grafik perbandingan konsumsi bahan bakar pada ketiga merek 70

8 Gambar 10. Grafik perbandingan konsumsi bahan bakar pada ketiga merek traktor Berdasarkan pada Gambar 9. terlihat bahwa konsumsi bahan bakar tertinggi yaitu pada penggunaan traktor JTP-FP Selanjutnya disusul oleh traktor Quick 1000 dan traktor Yanmar. Hal ini dikarenakan oleh traktor JTP- FP 1000 membutuhkan waktu pengoperasian yang lebih lama sehingga penggunaan bahan bakar menjadi lebih banyak. Meskipun begitu, dari segi lainnya traktor Quick 1000 memiliki kapasitas Kerja lebih tinggi dibandingkan dengan traktor Yanmar. Berdasarkan hasil analysis of variance Konsumsi Bahan Bakar traktor pada kelompok tanah Vertisol menggunakan tiga jenis traktor yang diperoleh nilai P-Value = 0,1944 yang menunjukkan nilai lebih besar dari taraf nyata 5% yang berarti tidak ada signifikan dari ketiga traktor tersebut. Demikian juga pada kelompok tanah entisol menggunakan tiga jenis traktor yang diperoleh nilai P-Value = 0,4231 yang menunjukkan nilai lebih besar dari taraf nyata 5% yang berarti tidak ada signifikan dari ketiga jenis traktor tersebut. Pada Gambar 10. di atas konsumsi bahan bakar pada ketiga traktor untuk perlakuan dengan beban pada kedua jenis tanah terlihat bahwa traktor Quick 1000 tetap yang tertinggi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, konsumsi bahan bakar untuk pengoperasian traktor dengan beban atau bajak lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa bajak. Ini dikarenakan penggunaan beban membutuhkan energi yang lebih besar dan waktu pengoperasian lebih lama sehingga dibutuhkan bahan bakar lebih tinggi. KESIMPULAN 1. Kapasitas kerja lapang teoritis tertinggi diperoleh pada Traktor Quick 1000 sebesar 0,089 ha/jam pada tanah vertisol dan dengan Traktor Yanmar sebesar 0,109 ha/jam pada tanah entisol. 2. Kapasitas kerja lapang efektif dari ketiga traktor diperoleh bahwa pada tanah vertisol Traktor Quick 1000 memiliki kapasitas kerja lapang efektif tertinggi yaitu 0,085 ha/jam sedangkan pada tanah entisol yang tertinggi adalah Traktor Yanmar 0,103 ha/jam. 3. Efisiensi pembajakan tertinggi yaitu dengan traktor Quick 1000 dengan rata-rata sebesar 97,045% yang diperoleh dari seberapa besar kapasitas kerja lapang aktual dan teoritis yang diperoleh pada traktor saat pengolahan lahan. 4. Slip tertinggi rata-rata ditunjukkan oleh penggunaan Traktor Yanmar yakni berkisar antara 22,745% pada tanah vertisol dan 28,019% pada tanah entisol. DAFTAR PUSTAKA Anonim a Budidaya Kacang Tanah //1/PUBHSDpdf. Diakses tanggal 07 Juli 2010 pada pukul WITA. b Terobosan untuk Meningkatkan Efisiensi Penanaman Kacang Tanah. 71

9 deptan.go.id/publikasi/wr24602k.pdf. Diakses tanggal 5 April 2010 pada pukul WITA. c hp?l= id&halaman=g3000-zeva. Diakses pada tanggal 30 September 2009 pukul WITA d Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Indonesia. Badan Pusat Statistik. Nusa Tenggara Barat. Djoyowasito, G Pengaruh Kecepatan Maju Bajak Terhadap Beberapa Sifat Dinamik Tanah dalam Pengolahan Tanah. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Islami, T dan W. H. Utomo Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. IKIP Semarang Press. Kramadibrata, A. M Analisis Kinerja Beberapa Struktur Geometri Bajak Singkal pada Pengolahan Lahan Sawah. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Margana, C.C.E., dkk Buku ajar Mekanisasi Pertanian. Fakultas Pertanian. UNRAM. Margana, C.C.E Simple Tool Development (Preharvest And Post Harvest Peanut Crop. Mataram. Hunt, D Farm Power and Machinery Management. 7 th ed. Lowa State University Press Ames. LOWA. Moens, A Strategi Mekanisasi Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian IPB Bogor. dan Agricultural Engineering University Wagening Bogor. Indonesia. Mulyoto Hardjosentono, dkk, Mesinmesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Rizaldi, Taufik Pengembangan dan Pengelolaan Traktor Dalam Pengolahan Tanah Di Kecamatan Perabungan. am/ /17472/5/chapter%20i. pdf. Santosa, Azrifirwan, dan Ruri Wijayanti, Studi Ergonomi Traktor Tangan Di Payakumbuh Makalah-Jurnal-TP-San-Azr-Ruri Diakses pada tanggal 30 September 2009 pukul WITA Sumarno, Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru Algensindo. Bogor. Susilawati, Pepi Nur Budidaya Kacang Tanah pada Lahan Kering. /p pdf. Diakses tanggal 07 Juli 2010 pada pukul WITA. Wijanto Memilih, Menggunakan, dan Merawat Traktor Tangan. Penebar Swadaya. Jakarta. 72

PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.5, No. 1, Maret 217 PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.4, No. 2, September 2016

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.4, No. 2, September 2016 ANALISIS TEKNIS DAN KAJIAN ERGONOMIKA BERDASARKAN ANTROPOMETRI PADA PENGGUNAAN TRAKTOR TANGAN UNTUK LAHAN SAWAH Anthropometry Based Technical Analysis and Ergonomic Studies on Utilization of Hand Tractor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN PENDAHULUAN Pengujian ini bertujuan untuk merancang tingkat slip yang terjadi pada traktor tangan dengan cara pembebanan engine brake traktor roda empat. Pengujian

Lebih terperinci

Uji Kinerja Traktor Roda Empat Tipe Iseki TG5470 Untuk Pengolahan Tanah Menggunakan Bajak Rotari Pada Lahan Lempung Berpasir

Uji Kinerja Traktor Roda Empat Tipe Iseki TG5470 Untuk Pengolahan Tanah Menggunakan Bajak Rotari Pada Lahan Lempung Berpasir Uji Kinerja Traktor Roda Empat Tipe Iseki TG5470 Untuk Pengolahan Tanah Menggunakan Bajak Rotari Pada Lahan Lempung Berpasir Bobby Wirasantika*, Wahyunanto Agung Nugroho, Bambang Dwi Argo Jurusan Keteknikan

Lebih terperinci

UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN

UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI TOMAN HARRY DUGA L. TOBING 040308007 / TEKNIK PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara yang berbasis pertanian umumnya memiliki usaha tani keluarga skala kecil dengan petakan lahan yang sempit. Usaha pertanian ini terutama

Lebih terperinci

EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT

EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI OLEH : IVAN YOLESSA BUTAR BUTAR PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOLAHAN LAHAN SAWAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI DESA SIGEOKGEOK KABUPATEN TOBA SAMOSIR

ANALISIS PENGOLAHAN LAHAN SAWAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI DESA SIGEOKGEOK KABUPATEN TOBA SAMOSIR ANALISIS PENGOLAHAN LAHAN SAWAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI DESA SIGEOKGEOK KABUPATEN TOBA SAMOSIR ANWAR MANIK 070308020 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Budidaya tebu bisa dibedakan dalam lima tahap yaitu pengolahan tanah, penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Budidaya tebu harus dilaksanakan seefektif dan seefisien

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA

ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA The Analysis of Working Capasity and Fuel Consumption

Lebih terperinci

EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT

EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT EFISIENSI LAPANG DAN BIAYA PRODUKSI BEBERAPA ALAT PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT (Field Efficiency and Production Cost of Some Rice Field Tillage Tools in Kecamatan

Lebih terperinci

POLA PENGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU

POLA PENGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU POLA PENGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU SKRIPSI OLEH : GUNAWAN SINAGA PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan September 2011 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo dan lahan percobaan Departemen Teknik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Traktor Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap barhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, sementara itu penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1,*), Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PENGOLAHAN LAHAN BASAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI SEI BERASKATA KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS POLA PENGOLAHAN LAHAN BASAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI SEI BERASKATA KABUPATEN DELI SERDANG ANALISIS POLA PENGOLAHAN LAHAN BASAH DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN DI SEI BERASKATA KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI OLEH : YOHANES EKA SEMBIRING 070308006 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI Effect of Dough Mixing Speed on Bread Physical Characteristic Asih Priyati 1, Sirajuddin Haji Abdullah 1, Guyup Mahardhian Dwi Putra

Lebih terperinci

UJI KAPASITAS KERJA DAI\ EFISIENSI HAND TRAKTOR

UJI KAPASITAS KERJA DAI\ EFISIENSI HAND TRAKTOR AgrowY Volume VI. No, 2. Maret 2015 ISSN :1978-2276 UJI KAPASITAS KERJA DAI\ EFISIENSI HAND TRAKTOR I.IIITUK PENGOLAHAN TANAH LAHAN KERING THE EXPERIMENT OF EFFICIENCYAND WORK CAPACITYAT IAND TRACTOR FOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Penelitian dilakukan di lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PG Pesantren Baru yang terletak di desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONDISI LINTASAN UJI Tanah yang digunakan untuk pengujian kinerja traktor tangan Huanghai DF-12L di Laboratorium Lapangan Departemen Teknik Pertanian, Leuwikopo, IPB adalah

Lebih terperinci

DESAIN DAN PENGUJIAN RODA BESI LAHAN KERING UNTUK TRAKTOR 2- RODA 1 (Design and Testing of Upland Iron Wheel for Hand Tractor)

DESAIN DAN PENGUJIAN RODA BESI LAHAN KERING UNTUK TRAKTOR 2- RODA 1 (Design and Testing of Upland Iron Wheel for Hand Tractor) DESAIN DAN PENGUJIAN RODA BESI LAHAN KERING UNTUK TRAKTOR 2- RODA 1 (Design and Testing of Upland Iron Wheel for Hand Tractor) Radite P.A.S 2, Wawan Hermawan, Adhi Soembagijo 3 ABSTRAK Traktor tangan atau

Lebih terperinci

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI RODA SIRIP LENGKUNG TRAKTOR TANGAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN KERING

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI RODA SIRIP LENGKUNG TRAKTOR TANGAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN KERING DESAIN DAN UJI PERFORMANSI RODA SIRIP LENGKUNG TRAKTOR TANGAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN KERING Design and Performance Test of the Curve Wheel Lug of Hand Tractor to Soil Processing at Dry Area Agricultural

Lebih terperinci

STUDI BANDING KINERJA PENGOLAHAN TANAH POLA TEPI DAN POLA ALFA PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU

STUDI BANDING KINERJA PENGOLAHAN TANAH POLA TEPI DAN POLA ALFA PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU STUDI BANDING KINERJA PENGOLAHAN TANAH POLA TEPI DAN POLA ALFA PADA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN BAJAK ROTARI DI KECAMATAN PANGKALAN SUSU (Comparative of The Performance of Tillage Pattern Side

Lebih terperinci

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 3 Th. 2015

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No. 3 Th. 2015 KAJIAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP SUMBERDAYA PERTANIAN UNTUK PENGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SAWAH DI DESA PELAWI UTARA KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT (Study of The Efficiency of The Production

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian Bengkel Metanium, Leuwikopo, dan lahan

Lebih terperinci

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian:

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian: Lampiran 1. Spesifikasi traktor pengujian Spesifikasi Traktor Pengujian Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian: Merk/Type Kubota B6100 Tahun pembuatan 1981 Bahan bakar Diesel Jumlah

Lebih terperinci

Iqbal 2, Tineke Mandang 3, E. Namaken Sembiring 4

Iqbal 2, Tineke Mandang 3, E. Namaken Sembiring 4 PENGARUH LINTASAN TRAKTOR DAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PEMADATAN TANAH DAN KERAGAAN TANAMAN KACANG TANAH (The Effects of Tractor Traffic and Organic Matter On Soil Compaction And Performance of

Lebih terperinci

DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA. Santosa 1

DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA. Santosa 1 1 DRAFT SPESIFIK PENGOLAHAN TANAH : TERMINOLOGI DAN KEGUNAANNYA Santosa 1 PENDAHULUAN Draft spesifik tanah merupakan sifat mekanik tanah yang sangat terkait dengan besarnya gaya untuk mengolah tanah tersebut,

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUKURAN VISKOSITAS Viskositas merupakan nilai kekentalan suatu fluida. Fluida yang kental menandakan nilai viskositas yang tinggi. Nilai viskositas ini berbanding terbalik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan terhitung dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni tahun 2009 yang bertempat di lahan HGU PG Pesantren Baru, Kediri,

Lebih terperinci

60 sampai 61 kw memakai bajak tiga buah piringan yang hanya. 13 dan 17 cm. Penggunaan daya tarik traktor tersebut

60 sampai 61 kw memakai bajak tiga buah piringan yang hanya. 13 dan 17 cm. Penggunaan daya tarik traktor tersebut 1. Latar Belakang Traktor beroda ban merupakan salah satu sumber daya utama di bidang pertanian. Traktor beroda ban digunakan pada semua kegiatan budidaya pertanian mulai dari pembukaan dan penyiapan lahan

Lebih terperinci

DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ( Design and testing tools planting corn seeds)

DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ( Design and testing tools planting corn seeds) DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ( Design and testing tools planting corn seeds) Muhammad Iskandar, Syafriandi, Mustaqimah Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga bulan September 2012 di Laboratorium Lapang Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA TRENCHER BERTENAGA TRAKTOR RODA EMPAT UNTUK PEMBUATAN PARIT PADA TANAH PADAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X JEMBER

UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA TRENCHER BERTENAGA TRAKTOR RODA EMPAT UNTUK PEMBUATAN PARIT PADA TANAH PADAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X JEMBER UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA TRENCHER BERTENAGA TRAKTOR RODA EMPAT UNTUK PEMBUATAN PARIT PADA TANAH PADAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X JEMBER Yuan Septia 1, Siswoyo Soekarno 1, Ida Bagus Suryaningrat

Lebih terperinci

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten Eka Rastiyanto Amrullah¹ dan Sholih Nugroho Hadi² ¹Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM 01 Ciruas Serang

Lebih terperinci

Uji Implemen Bajak Piring (Disc Plow) untuk Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor John Deere 6110 B dengan Daya 117/2100 Hp

Uji Implemen Bajak Piring (Disc Plow) untuk Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor John Deere 6110 B dengan Daya 117/2100 Hp Uji Implemen Bajak Piring (Disc Plow) untuk Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Traktor John Deere 6110 B dengan Daya 117/2100 Hp Isya Al Hanif*, Sandra Malin Sutan, Wahyunanto Agung Nugroho Jurusan Keteknikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan pertumbuhan sekitar 1,5% tahun, sehingga mendorong permintaan pangan yang terus meningkat. Sementara

Lebih terperinci

ALAT PENGOLAHAN TANAH PRIMER (BAJAK SINGKAL) (Laporan Praktikum Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian) Oleh: Hendri Setiawan

ALAT PENGOLAHAN TANAH PRIMER (BAJAK SINGKAL) (Laporan Praktikum Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian) Oleh: Hendri Setiawan ALAT PENGOLAHAN TANAH PRIMER (BAJAK SINGKAL) (Laporan Praktikum Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian) Oleh: Hendri Setiawan 1314071028 LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 2, September 2015

Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 2, September 2015 KARAKTERISTIK DAN SIMULASI SISTEM KONTROL HIDROLIK PADA PROSES PENGEPRESAN BIJI JARAK KEPYAR (Ricinus communis L.) Characteristic and Simulation of Hydraulic Control System on Castor Beans (Ricinus communis

Lebih terperinci

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm

Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung. Bahan Pembuat Rim Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm Besi Behel Ø 16 mm LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Spesifikasi roda besi yang diuji Kriteria Roda Besi Standar Roda Besi Modifikasi Roda Besi Lengkung Diameter Rim 900 mm 452 mm 700 mm Jumlah Rim 2 buah 2 buah 2 buah Lebar Rim 220

Lebih terperinci

ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW

ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW ANAllSlS MASUKBN - KELUABAN ENERGI PADA PENANAMAN PAD! coryza Sativa L. I VARlETAS IR 64 DENGAM BEBERAPA PERLAKUAM PENGOLAHAM TA#AW Oleh ENNY SETIYOWATI F 26. 1605 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni

Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni Technical Paper Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan Dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni Performance evaluation of the hand tractor pull with pure coconut oil fuel Desrial 1, Y. Aris Purwanto 2 dan

Lebih terperinci

Pengujian Dan Evaluasi Alat Penanam Jagung Dan Kedelai Sistem Injeksi Pada Lahan Tanpa Olah Tanah

Pengujian Dan Evaluasi Alat Penanam Jagung Dan Kedelai Sistem Injeksi Pada Lahan Tanpa Olah Tanah Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 424-429 Pengujian Dan Evaluasi Alat Penanam Jagung Dan Kedelai Sistem Injeksi Pada Lahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo, Departemen

Lebih terperinci

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN TRAKTOR DALAM PENGOLAHAN TANAH DI KECAMATAN PERBAUNGAN MAKALAH Oleh: TAUFIK RIZALDI, STP, MP. DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2008

Lebih terperinci

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) 35 PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) EFFECTS OF AGE DIFFERENCES OF SEEDS ON GROWTH AND PRODUCTION OF PADDY RICE (Oryza sativa L) Vikson J. Porong *) *)

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan, dimulai pada bulan Januari 2012 hingga September 2012. Penelitian dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Leuwikopo jurusan Teknik Pertanian IPB. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Fisika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TRAKTOR TANGAN Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Traktor tangan ini digerakkan oleh motor penggerak dengan daya yang

Lebih terperinci

DISAIN MESIN PENANAM JAGUNG TERINTEGRASI DENGAN PENGGERAK TRAKTOR DUA-RODA EDI SYAFRI

DISAIN MESIN PENANAM JAGUNG TERINTEGRASI DENGAN PENGGERAK TRAKTOR DUA-RODA EDI SYAFRI DISAIN MESIN PENANAM JAGUNG TERINTEGRASI DENGAN PENGGERAK TRAKTOR DUA-RODA EDI SYAFRI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan Agustus 2010 di Laboratorium Lapangan Departemen Teknik Pertanian, Leuwikopo, IPB. 3.2 PARAMETER

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2010 Pembuatan prototipe hasil modifikasi dilaksanakan di Bengkel Departemen Teknik

Lebih terperinci

TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT

TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT PADA BEBERAPA IIQNDISI JALAN DWI SUGIARTO F 26. 0121 1994 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTlTUf PERTANIAN BOGOR B O G O R Dwi Sugiarto. F 26.0121. Uji

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS MESIN PENYIANG (POWER WEEDER) PADI DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS MESIN PENYIANG (POWER WEEDER) PADI DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS MESIN PENYIANG (POWER WEEDER) PADI DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Harnel dan Buharman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat Jl. Raya Padang - Solok km 40 Sukarami,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah

METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai. a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah METODE PENELITIAN A. Rangkaian kegiatan Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengambilan data tahanan penetrasi tanah b. Pengolahan tanah c. Pesemaian d. Penanaman dan uji performansi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian. mulai

Lampiran 1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian. mulai 42 Lampiran 1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian mulai Mengukur luas lahan sawah Membagi menjadi 9 petakan Waktu pembajakan Pembajakan Kecepatan bajak: -1 m/s -1,4m/s -1,2 m/s Waktu pengglebekan Pengglebekan

Lebih terperinci

TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT

TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT TRAITOR DEUTZ D 7206 DAN TRAKTOR VAHAIAR YM 330 DT PADA BEBERAPA IIQNDISI JALAN DWI SUGIARTO F 26. 0121 1994 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTlTUf PERTANIAN BOGOR B O G O R Dwi Sugiarto. F 26.0121. Uji

Lebih terperinci

3. MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAT PENGOLAHAN TANAH SECARA MEKANIS 10

3. MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAT PENGOLAHAN TANAH SECARA MEKANIS 10 1. PENDAHULUAN 3 2. MENENTUKAN POLA PENGOLAHAN TANAH 4 3. MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAT PENGOLAHAN TANAH SECARA MEKANIS 10 4. PENGOLAHAN TANAH PERTAMA 12 5. PENGOLAHAN TANAH KEDUA 15 6. CARA MENGGEMBURKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO IDENTIFIKASI POTENSI ANTIOKSIDAN MINUMAN COKELAT DARI KAKAO LINDAK (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN BERBAGAI CARA PREPARASI: METODE RADIKAL BEBAS 1,1 DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZIL (DPPH) SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

VII. ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN VII. ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 7.1. Analisis Teknis Alat dan Mesin Pertanian Apabila ditinjau dari aspek wilayah serta aspek sosial budaya, alat dan mesin pertanian

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar Slamet Wahyudi, Dhimas Nur Cahyadi, Purnami Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167, Malang

Lebih terperinci

KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P

KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P Mata Kuliah: Mekanisasi Pertanian KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P Yang dimaksud dengan kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin memperbaiki hasil (hektar,

Lebih terperinci

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah

Lebih terperinci

SKRIPSI DESAIN RODA BESI BERSIRIP GERAK DENGAN MEKANISME SIRIP BERPEGAS UNTUK LAHAN SAWAH DI CIANJUR. Oleh: GINA AGUSTINA F

SKRIPSI DESAIN RODA BESI BERSIRIP GERAK DENGAN MEKANISME SIRIP BERPEGAS UNTUK LAHAN SAWAH DI CIANJUR. Oleh: GINA AGUSTINA F SKRIPSI DESAIN RODA BESI BERSIRIP GERAK DENGAN MEKANISME SIRIP BERPEGAS UNTUK LAHAN SAWAH DI CIANJUR Oleh: GINA AGUSTINA F14102037 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DESAIN RODA

Lebih terperinci

Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa Pertemuan ke-8 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus

Lebih terperinci

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2

MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2 MODIFIKASI INSTRUMEN PENGUKUR GAYA TARIK (PULL) DAN KECEPATAN MAJU TRAKTOR RODA 2 Oleh : Galisto A. Widen F14101121 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengukuran Titik Berat Unit Transplanter Pengukuran dilakukan di bengkel departemen Teknik Pertanian IPB. Implemen asli dari transplanter dilepas, kemudian diukur bobotnya.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pembuatan Alat 3.1.1 Waktu dan Tempat Pembuatan alat dilaksanakan dari bulan Maret 2009 Mei 2009, bertempat di bengkel Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo,

Lebih terperinci

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I Pertemuan ke-6 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 hingga bulan November 2011. Desain, pembuatan model dan prototipe rangka unit penebar pupuk dilaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... xv

DAFTAR ISI. ABSTRACT... xv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i HALAMAN PENGESAHAN...... ii PERNYATAAN...... iii KATA PENGANTAR...... iv DAFTAR ISI...... vi DAFTAR TABEL...... viii DAFTAR GAMBAR...... x DAFTAR RUMUS PERSAMAAN......

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR POMPA AIR /PENGGERAK POMPA AIR DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR POMPA AIR /PENGGERAK POMPA AIR DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR POMPA AIR /PENGGERAK POMPA AIR DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SKRIPSI OLEH GEORGE ALEXANDER MAXWELL PASARIBU 030308034/TEKNIK PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

UJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU)

UJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU) UJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU) Performance Test of Machine Breaking Skin Grain With Rubber Rollers Distance Variation

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Traktor Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap berhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, sementara itu penelitian

Lebih terperinci

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI Jumingin e-mail: juminginpgri@gmail.com Dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang ABSTRACT

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Spesifikasi Cultivator Mesin pertanian yang digunakan adalah cultivator Yanmar tipe Te 550 n. Daya rata - rata motor penggerak bensin pada cultivator ini sebesar 3.5 hp (putaran

Lebih terperinci

Pengembangan Jasa Pengolahan Tanah Sawah Secara Mekanis di Kabuapten Kuningan

Pengembangan Jasa Pengolahan Tanah Sawah Secara Mekanis di Kabuapten Kuningan Pengembangan Jasa Pengolahan Tanah Sawah Secara Mekanis di Kabuapten Kuningan SKRIPSI DIYANTI WEDA SARI F14103060 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA UKURAN DIAMETER PULLEY PADA PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS

PENGARUH BEBERAPA UKURAN DIAMETER PULLEY PADA PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS PENGARUH BEBERAPA UKURAN DIAMETER PULLEY PADA PEMERAS SANTAN SISTEM SCREW PRESS SKRIPSI OLEH : CHESYA RITONGA 130308066 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI

PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI PENGUJIAN TAHANAN TARIK (DRAFT) BAJAK SUBSOIL GETAR TIPE LENGKUNG PARABOLIK SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL RANCANGAN DAN KONSTRUKSI 1. Deskripsi Alat Gambar 16. Mesin Pemangkas Tanaman Jarak Pagar a. Sumber Tenaga Penggerak Sumber tenaga pada mesin pemangkas diklasifikasikan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik

Lebih terperinci

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember Oktober 2016

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember Oktober 2016 UJI KINERJA DAN ANALISIS BIAYA TRENCHER UNTUK PEMBUATAN SALURAN DRAINASE (GOT) TEMBAKAU CERUTU PADA TANAH RINGAN DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X KABUPATEN JEMBER Embun Ayu Gejora 1, Siswoyo Soekarno 1, Ida

Lebih terperinci

Gambar 1. Traktor dengan jenis roda rantai (crawler).

Gambar 1. Traktor dengan jenis roda rantai (crawler). 1 I. PENDAHULUAN Dewasa ini penggunaan traktor pertanian semakin sangat diperlukan bagi kalangan petani, baik penggunaan traktor roda dua maupun penggunaan traktor roda empat. Hal ini dapat diketahui dari

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN.. DYNAMOMETER TIPE REM CAKERAM HASIL RANCANGAN Dynamometer adalah alat untuk mengukur gaya dan torsi. Dengan torsi dan putaran yang dihasilkan sebuah mesin dapat dihitung kekuatan

Lebih terperinci

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK KACANG TA NAM DEBGAN TENAGA Oleh TRISNANTO ED1 WlBOWO F 23 0408 7991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Trisnanto Edi Wibowo, F23.0408,

Lebih terperinci

Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Tanaman Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation

Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Tanaman Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation (Lactuca sativa var. crispa L.) Edi Susanto, Taufik Rizaldi, M.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kegiatan penelitian yang meliputi perancangan, pembuatan prototipe mesin penanam dan pemupuk jagung dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya

Lebih terperinci

SKRIPSI KINERJA MESIN PENGOLAHAN TANAH PADA BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING DI PG PESANTREN BARU, KEDIRI. Oleh HERNANDI NUGRAHADI F

SKRIPSI KINERJA MESIN PENGOLAHAN TANAH PADA BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING DI PG PESANTREN BARU, KEDIRI. Oleh HERNANDI NUGRAHADI F SKRIPSI KINERJA MESIN PENGOLAHAN TANAH PADA BUDIDAYA TEBU LAHAN KERING DI PG PESANTREN BARU, KEDIRI Oleh HERNANDI NUGRAHADI F14053168 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

DAYA DUKUNG TANAH (SOIL BEARING CAPACITY) SAWAH DI PANTAI UTARA JAWA BARAT. Oleh: Asep Sapei

DAYA DUKUNG TANAH (SOIL BEARING CAPACITY) SAWAH DI PANTAI UTARA JAWA BARAT. Oleh: Asep Sapei DAYA DUKUNG TANAH (SOIL BEARING CAPACITY) SAWAH DI PANTAI UTARA JAWA BARAT Oleh: Asep Sapei Jurusan Teknik Pertanian FATETA-IPB Kampus IPB Darmaga, Po.Box 220, BOGOR 16002 Abstrak Lahan sawah yang maju

Lebih terperinci

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno Noorsakti Wahyudi Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun (PNM) Madiun, Indonesia ns.wyudi@yahoo.com Indah Puspitasari

Lebih terperinci

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum) PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum) SKRIPSI TRI MULYANINGSIH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan pengujian dari sensor yang digunakan, dan kemudian akan dilakukan analisis dari data yang didapat tersebut. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT 26 KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jl. Adi Sucipto Penfui, P. O. Box.

Lebih terperinci

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran Hayyu Latiefuddin, Musthofa Lutfi Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi

Lebih terperinci