BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Ikan Lele

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Ikan Lele"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ikan Lele 1. Pengertian Ikan lele banyak ditemukan di Benua Afrika dan Asia Tenggara. Komoditas perikanan ini terdapat diperairan umum yang berair tawar. Penyebaran lele di Asia yaitu di Indonesia, Thailand, Filiphina, dan Cina. Ikan lele di Asia telah diternakan dan dipelihara di kolam, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, Filiphina, Kamboja, Birma dan India. Ikan lele di Indonesia secara alami ditemukan di Kepulauan Sunda Besar maupun Kepulauan Sunda Kecil (Kholis Mahyudin, 2010:8). Penyebutan nama ikan lele diberbagai Negara berbeda-beda. Ikan Lele ada yang dikenal dengan sebutan keli (Malaysia), plamond (Thailand), cat tre trang (Jepang), mali (Afrika), guru magura (Sri Langka), dan catfish (Inggris). Sementara itu, nama ikan lele dalam perdagangan internasional dikenal dengan sebutan catfish karena ikan ini mempunyai kumis seperti kucing (dalam bahasa inggris cat = kucing). 4

2 5 Sebenarnya nama catfish ini tidak hanya berlaku untuk ikan lele saja, tetapi berlaku juga bagi ikan jenis lain yang juga berkumis, antara lain ikan patin dan baung (Kholis Mahyudin, 2010:8). Ikan lele menurut klasifikasi berdasar taksonomi yang dikemukakan oleh Weber de Beaufort (1965) digolongkan sebagai berikut: Filum Class : Chordata ialah binatang bertulang belakang. : Pisces, ialah bangsa ikan yang mempunyai insang untuk bernafas. Subclass : Telestoi, ialah ikan yang bertulang keras. Ordo : Ostariophysi, ialah ikan yang didalam rongga perutnya sebelah atas memiliki tulang sebagai alat perlengkapan keseimbangan yang disebut tulang weber (Weberian Osicle). Subordo : Siluroide, ialah ikan yang bentuk tubuhnya memanjang berkulit licin (tak bersisik). Family : Clariidae, ialah suatu kelompok ikan (dari beberapa genus) yang selain mempunyai ciri-ciri tersebut juga mempunyai ciri yang lebih khas lagi, yakni : bentuk kepalanya pipih dengan lempeng tulang keras sebagai batok kepala, bersungut (kumis) 4 pasang, sirip dada ada patil, mempunyai alat pernapasan tambahan yang terletak dibagian kiri rongga

3 6 insang yang memungkinkan ikan lele mengambil oksigen langsung dari udara. Genus : Clarias (Rachmatun Suyanto, 2002:2). 2. Jenis Ikan Lele lokal merupakan ikan perairan Indonesia. Istilah lokal digunakan untuk membedakanya dengan ikan lele jenis lain, terutama lele dumbo. Namun demikian, ada juga sebagian orang yang menyebutnya dengan sebutan lele saja. Sesuai dengan namanya, ikan lele lokal sudah sejak lama menjadi penghuni perairan air tawar di berbagai daerah di tanah air (Khariuman dan Khairul Amri, 2008:82). Gambar 2.1 Clarias batrachus Sumber: Clarias_batrachus.jpg.5/7/ WIB.

4 7 Sebagai ikan asli perairan Indonesia, tentu saja ikan ini sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat. Bahkan, setiap daerah memiliki panggilan tersendiri untuk menyebut namanya. Di berbagai daerah di Indonesia, lele disebut ikan keli atau keeling (Makasar/Sulawesi), ikan lele (Pulau Jawa), Ikan pintet (Kalimantan), atau ikan kalang (Sumatra) (Khariuman dan Khairul Amri, 2008:82). Ikan lele lokal secara umum memiliki tubuh yang licin, berlendir, tidak bersisik dan bersungut atau berkumis. Secara anatomis dan morfologi lele terbagi menjadi 3 bagian berikut uraian masing-masing bagiannya : a. Kepala (cepal) Lele memiliki kepala yang panjang dan hampir mencapai seperempat dari panjang tubuhnya.kepala ikan lele pipih ke bawah, bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat. Pelat ini membentuk ruangan rongga diatas insang, di ruangan inilah terdapat alat pernapasan tambahan lele berupa labirin mulut lele terletak pada ujung moncong dengan dihiasi 4 sungut (kumis). Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata atas hanya berupa permukaan kasar dimulut bagian depan (Kholis Mahyudin, 2010:8).

5 8 Gambar 2.2 kepala (cepal) (Sumber: Buku Kholis Mahyudin, Panduan Agribisnis Lele. Tahun Halaman 8). b. Badan (abdomen) Lele mempunyai bentuk badan yang berbeda dengan jenis ikan lainya. Ikan lele mempunyai bentuk tubuh yang memanjang, agak bulat dan tidak bersisik. Warna tubuhnya kelabu sampai hitam badan lele pada bagian tengahnya mempunyai potongan membulat. Sementara itu bagian tengahnya mempunyai potongan membulat. Sementara itu bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih ke samping dengan tiga bentuk potongan melintang pada ikan lele, yaitu pipih ke bawah, bulat dan pipih ke samping (Kholis Mahyudin, 2010:9).

6 9 Gambar 2.3 Badan (Abdomen) (Sumber: Buku Kholis Mahyudin, Panduan Agribisnis Lele. Tahun Halaman 9). c. Ekor (caudal) Sirip ekor lele membulat dan tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip ekor berfungsi untuk bergerak maju, sementara itu sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip lele di lengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut patil. Selain untuk membela diri dari pengaruh luar yang mengganggunya, patil ini juga digunakan ikan lele untuk melompat keluar dari air dan melarikan diri. Ikan lele dapat berjalan di darat tanpa air cukup lama dan cukup jauh (Kholis Mahyudin, 2010:9).

7 10 Gambar 2.4 Ekor (caudal) (Sumber: Buku Kholis Mahyudin, Panduan Agribisnis Lele. Tahun Halaman 9). B. Komponen Karya Seni Subject Matter atau tema pada umunya merupakan suatu pokok persoalan yang melatar belakangi seniman dalam menciptakan sebuah karya seni. Adapun defenisi subject matter adalah objek-objek atau ide-ide yang dipakai dalam berkarya atau ada dalam sebuah karya seni (Mikke Susanto, 2011: 383). Tema merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni kepada masyarakat atau penikmat seni (Nooryan Bahari, 2008:22). Subject matter dalam karya penulis adalah keindahan bentuk ikan lele lokal. Penulis tertarik untuk mengusung tema tentang ikan lele lokal ke dalam karya seni grafis dengan teknik cetak dalam.

8 11 1. Ide Penciptaan a. Proses Penemuan Ide Penulis mempunyai ide tentang ikan lele lokal sebagai tema dalam seni grafis berdasarkan ketertarikan penulis tentang keindahan bentuk ikan lele. Menurut penulis ikan lele memiliki keunikan ataupun keindahan dalam bentuk karena ikan ini memiliki tubuh yang licin tanpa sisik dan kumis di mulutnya. b. Bahan atau Material Proses penciptaan karya penulis membutuhkan berbagai macam peralatan yang disebut medium. Pada pembuatan karya ikan lele lokal penulis menggunakan teknik cetak dalam dan memilih menggunakan bahan seperti tinta berbasis minyak, turpentine, thinner, bensin, kertas, paku penggores dan lain-lain. c. Teknik Proses pengerjaan penulis memilih teknik cetak dalam, karena dari berbagai teknik dalam seni grafis teknik inilah yang paling penulis kuasai dan juga dalam proses drypoint akan didapatkan efek tekstur yang ditimbulkan oleh tinta cetak yang terkena tekanan dari mesin press berulang kali. Selain itu teknik ini yang penulis rasa sangat cocok untuk menggambarkan tema ikan lele lokal ke dalam karya seni grafis.

9 12 2. Prinsip Organisasi Unsur Rupa Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (ritme), perbandingan (proportion), penekanan (domination). a. Kesatuan (unity) Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau semua unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di dalam karya seni (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009: 213). Dalam karya penulis menggabungkan beberapa unsur-unsur yang penulis olah sehingga menjadi satu kesatuan dalam tema yang penulis usung. b. Keseimbangan (Balance) Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya (Mikke Susanto, 2011:46). Dalam keseimbangan terdapat symmetrical balance, radial balance, obvious balance, dan asymmetrical balance. Keseimbangan simetris atau symmetrical balance yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan kanan memiliki kedudukan yang sama persis baik dalam bentuk raut, besaran ukuran, arah, warna maupun teksturnya. Keseimbangan memancar atau radial balance yaitu keseimbangan yang sama seperti

10 13 keseimbangan simetris, tetapi tidak hanya pada sisi kanan maupun kiri tetapi sebelah atas atau bawah (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:260). Keseimbangan sederajat atau obvious balance yaitu keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada dimasing-masing ruang, sedangkan keseimbangan asimetris atau asymmetrical balance adalah kebalikan dari keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang sebelah kiri dan kanannya tidak sana (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009:263). Karya yang akan penulis ciptakan menggunakan keseimbangan asimetris agar karya tersebut terlihat alami dan tidak kaku. c. Keselarasan (ritme) Harmoni tatanan atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki keserasian merujuk pada pemberdayagunaan ide-ide dan potensi-potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan yang ideal (Mikke Susanto. 2012:175). Dalam karya penulis akan diciptakan berdasarkan dengan keseimbangan dan keserasian pada proporsi objek yang tergambar pada bidang gambar. d. Perbandingan (proportion) Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi

11 14 pada dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009:249). Dalam hal ini penulis mempertimbangkan antara objek ikan lele dengan objek lainya dari segi ukuran. e. Penekanan (domination) Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar diperoleh karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sadjiman Ebdi Sunyoto, 2009:225). Pada karya penulis akan menampilkan bentuk dan kehidupan ikan lele yang akan mendominasi pada bidang gambar. Objek akan dibuat menyebar sebagai pusat perhatian dan daya tarik pada karya penulis. 3. Elemen Seni Rupa a. Garis Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus, tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal, diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak (Mikke Susanto, 2011:148).

12 15 Garis mempunyai dimensi ukuran tertentu. Ia bisa pendek,panjang, halus, tebal berombak, lurus, melengkung, dan barangkali masih ada sifat yang lain. Garis dapat melahirkan bentuk sekaligus tekstur, nada, nuansa, ruang dan volume tertentu, sehingga dapat melahirkan karakter khusus atau perwatakan dari seseorang (Nooryan Bahari, 2008:99). Garis yang dimunculkan dalam karya penulis adalah perpaduan garis lurus lengkung, gabungan dan juga acak yang bertujuan agar terciptanya bentuk dari lele dari perpaduan garis tersebut. b. Bidang Bidang (shape) adalah suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi oleh garis. Secara umum garis dikenal dalam dua jenis, bidang yaitu bidang geometris dan organis. Bidang geometris seperti lingkaran atau bulatan, segi empat, segitiga dan segi-segi lainnya, sementara bidang organis dengan bentuk bebas yang terdiri dari aneka macam bentuk yang tidak terbatas (Nooryan Bahari, 2008:100). Bidang yang akan digunakan penulis adalah bidang gemoetris dan bidang organis hal ini dikarenakan dalam prosesnya penulis membuat bentuk-bentuk awal seperti lingkaran, segi empat, segitiga, segi segi lainya dan juga bentuk bebas yang tidak terbatas untuk membentuk bidang dalam karya penulis. c. Warna Tanpa adanya cahaya maka tidak akan terjadi warna, itu pun berlaku pada karya seni, tanpa adanya cahaya maka karya tersebut tidak akan

13 16 menampakan warna. Warna merupakan pantulan cahaya dan warna menjadi terlihat karena adanya cahaya yang menimpa pada suatu benda (Sadjiman Ebdi Sunyoto. 2009:12). Pada karya penulis akan menggunakan warna hitam dan putih. Pemilihan warna hitam karena ikan lele mempunyai warna hitam dan merah, namun karena warna hitam lebih dominan pada ikan lele penulis memilih warna ini karena mewakili warna dari ikan lele dan kehidupanya yang tinggal di air yang keruh kehitaman. Selain itu pemilihan warna putih digunakan sebagai warna background di kertas yang nantinya akan dicetak dengan tinta warna hitam. Hal ini bertujuan agar karya yang penulis ciptakan dapat memperlihatkan karakter dari ikan lele dan kehidupanya secara jelas terlihat d. Tekstur Nooryan Bahari menyebutkan ada dua macam jenis tekstur atau barik, ia menjelaskan:. Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya suatu permukaan suatu lukisan atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar. Ada dua macam jenis tekstur atau barik. Pertama adalah tekstur nyata, yaitu nilai permukaanya nyata atau cocok antara tampak dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakan tekstru yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang dirasakan adalah rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut. Sebaliknya kedua, tekstur semu memberikan kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya, ketika diraba maka rasa kasarnya tidak keliatan, atau justru sangat halus (Nooryan Bahari, 2008: ).

14 17 Tekstur pada karya penulis adalah tekstur semu. Hal ini dikarenakan karena medium yang digunakan penulis diatas kertas sehingga tinta yang dicetak melaui mesin press akan menyerap ke pori-pori kertas sehingga objek gambar pada permukaan kertas tidak mempunyai nilai raba. A. Komposisi Dalam Karya Seni Arfial Arsad Hakim menyebutkan bahwa komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam, ia menjelaskan:. Komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam yaitu, komposisi terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, dan komposisi piramida terbalik. Komposisi terbuka, suatu komposisi dalam ruang di mana objek gambar tekesan menyebar, meluas dari pusat bidang. Komposisi tertutup, objek gambar seolah-olah mengumpul, menyempit sehingga terlihat adanya pengelompokan objek gambar kedalam pusat bidang atau ruang. Komposisi piramida, komposisi yang peletakan objek gambar dalam suatu bidang komposisi yang membentuk susunan segitiga di mana puncaknya berada di atas. Komposisi piramida terbalik, adalah kebalikan dari komposisi piramida, di mana puncaknya segitiga berada di bawah, sedang alas berada di atas (Arfial Arsad Hakim, 1997: 37). Dalam karya penulis akan beberapa karya akan menggunakan komposisi terbuka dan beberapa karya lainnya menggunakan komposisi tertutup. Hal ini bertujuan agar bentuk ikan lele dan kehidupanya dapat tergambarkan dengan beberapa karya yang menggunakan komposisi terbuka dan beberapa karya dengan komposisi tertutup.

15 18 D. Perubahan Wujud Dalam Karya Seni Pengolahan objek suatu karya akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan konsep, tema, dan latar belakang seniman. Perubahan susunan yang dilakukan dengan sengaja oleh seniman dengan tujuan menemukan hal yang baru, sehingga menghasilkan figur semula atau yang sebenarnya, yang seperti ini biasa disebut dengan istilah deformasi. Adapun cara pengubahan bentuk antara lain, seperti simplikasi atau penyederhanaan, distorsi atau pembiasan, destruksi atau perusakan, stilasi atau penggayaan, dan kombinasi semua susunan bentuk terebut (Mikke Susanto, 2011: 98). Karya penulis akan merubah susunan dari kehidupan ikan lele pada aslinya. Selain itu, penulis juga akan menyederhanakan penggambaran bentuk ikan lele dan kehidupanya. Pada bagian warna penulis mengubah warna asli dari ikan lele yang berwarna hitam dan merah menjadi warna hitam saja, dikarenakan warna hitam pada ikan lele yang paling dominan diantara warnawarna lain di bagian tubuh ikan lele.

16 19 E. Seni Grafis Seni grafis termasuk bagian seni murni yang berwujud dua dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karya dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik seni grafis antara lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (serigrafi) (Nooryan Bahari, 2008: 83-84). 1. Pengertian Cetak Dalam Cetak dalam (etsa, drypoint, aquatint) adalah teknik cetak yang menekankan permukaan lebih dalam yang menyimpan tinta cetak sehingga ketika dicetakkan menggunakan mesin press, maka permukaan yang rendah atau dalam inilah yang tercetak (Nooryan Bahari, 2008:84). 2. Pengertian Drypoint Suatu variasi dari engraving dimana garis-garis yang membentuk pada permukaan pelat merupakan hasil goresan dengan sejenis jarum. Pada setiap tepi garis-garis tersebut, terbentuk serpihan yang disebut burr, yang dapat menampung tinta dalam proses penintaan. Tinta inilah yang memberikan karakteristik drypoint pada hasil cetakanya (Rusmadi, 1987: 25). Penulis memilih drypoint adalah karena teknik ini adalah salah satu dari variasi cetak dalam yang paling penulis kuasai. Selain itu karakteristik drypoint pada hasil cetakannya yang memang sesuai dengan karakteristik penulis. Pada teknik drypoint pengolahan limbahnya masih dapat diolah

17 20 dibandingkan dengan teknik etsa yang menggunakan banyak bahan kimia sehingga terkesan tidak ramah lingkungan. F. Referensi Karya Penulis terinspirasi oleh karya seni grafis dengan teknik cetak dalam dari Etsuko Fukaya yang berjudul untitled 22 dengan ukuran 20 x 21,5 cm. Penulis terkesan dengan objek yang ditampilkan oleh Etsuko Fukaya. Karya tersebut menggambarkan makhluk darat dan air hidup bersatu dalam satu ruang. Seperti ikan, burung, kura-kura, kupu-kupu,ular, tupai, jerapah dan dedauan yang dilengkapi dengan rantingnya. Pada karya ini Etsuko Fukaya menggunakan teknik drypoint yang diproses dengan etsa dan dengan tinta warna hitam yang di cetak di atas kertas putih. Dalam karya ini juga terlihat arsiran yang tegas gelap dan terangnya sehingga walaupun menggunakan satu warna tetapi dalam karya ini terlihat jelas letak dan perbedaan objek satu dengan objek lainya. Karya ini menggambarkan keterkaitan antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainya jika dilihat dari objek-objek yang ditampilkan Etsuko Fukaya. Pada karya ini Etsuko Fukaya menggunakan komposisi terbuka dimana antara satu objek dengan objek lainnya menyebar pada bidang gambar. Menurut penulis karya ini sangat baik dalam pengolahan komposisinya, seperti bidang objek pada gambar terkesan menyebar sehingga menimbulkan kesan dinamis.

18 21 Gambar 2.5 etsuko fukaya (Sumber : dbc1f1ca42a62d06683ac0e84cd9e76b.jpg) diunduh pada 17/5/2015 pukul WIB. Selain karya Etsuko Fukaya, penulis juga terinspirasi oleh karya dari Godmachine yang berjudul An Unkindness dibuat dengan teknik cetak dalam berukuran 54.5cm x 24.4cm.. Pada karya ini Godmachine menggambarkan kepala burung dipojok kiri pada bidang karya yang menghadap kedepan dengan ruang kosong didepanya. Karya tersebut Godmachine menggunakan teknik drypoint suatu varian dari teknik cetak dalam yang dicetak diatas kertas berwarna putih dengan tinta minyak berwarna hitam. Pada karya ini Godmachine mencoba menampilkan sosok burung elang yang terlihat sebagai burung pemangsa yang kuat, jika dilihat dari garis-garis tegas yang digoresnya serta garis-garis disekitar burung elang untuk memperkuat karakter dari burung elang sebagai burung pemangsa pada rantai makanan. Pada karya ini

19 22 Godmachine menggunakan komposisi terbuka, karena Godmachine bukan hanya menampilkan sosok urung elang di bagian kiri bidang gambar melainkan juga memperlihatkan arsiran pada bidang lainnya. Gambar 2.5 godmachine An Unkindness (Sumber : bwoxm5apc0g/uqfzj9nkrni/aaaaaaaawbs/6z3xhmksft8/s400/for+blog+2.jpg) diunduh pada 17/5/2015. Pukul WIB.

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penciptaan 1. Pengertian Seni Pengertian mengenai seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin itu disajikan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Buaya merupakan binatang yang hidup di air. Keberadaan buaya sudah tidak asing lagi oleh manusia, bahkan sudah banyak tempat penangkaran buaya. Buaya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN LELE. TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh

BUDIDAYA IKAN LELE. TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS E-BISNIS ( Electronic Business ) disusun oleh Nama : Andy Nugrahanto NIM : 08.11.2021 Ruang : 05.03.05/ 04 Dosen : Prof. Dr. M. Suyanto, MM Kelas : S1-TI-6C JURUSAN TEKNIK INFORMASI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di

TINJAUAN PUSTAKA. keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di TINJAUAN PUSTAKA Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan),

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Lele Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Filum: Chordata Kelas : Pisces Ordo : Ostariophysi Famili : Clariidae Genus : Clarias Spesies :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Istilah sadō atau chanoyu mengundang banyak pertanyaan seperti apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu secara harafiah yaitu air

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: VRENDY LUIS ANTONIO

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01-6484.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Halaman Prakata... 1 Pendahuluan... 1 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Masa anak-anak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Masa anak-anak BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Masa anak-anak 1. Pengertian anak-anak Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS KOMBINASI UNSUR-UNSUR DESAIN 1.Jenis Kombinasi Unsur Desain Dalam memilih dan memadukan sejumlah unsur desain, seorang desainer hanya memiliki 4 (empat) kemungkinan atau paduan yang dapat dilakukannya.

Lebih terperinci

Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima

Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima Pemberian Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Desa Sari Kecamatan Sape Kabupaten Bima Bakhtiar Abstrak; Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) 2.1.1 Klasifikasi Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus dengan C. fuscus dan merupakan ikan introduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Kecil 2.1.1 Pengertian Usaha Kecil Pengertian usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Klasifikasi lele masamo SNI (2000), adalah : Kingdom : Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class : Pisces

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) 1. Klasifikasi Menurut Muktiani (2011 : hal 4), Lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetika lele dumbo melalui

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01-6485.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar induk ikan gurami kelas induk pokok diterbitkan oleh Badan Standardisasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Promosi dan Multimedia Interaktif Dalam pembuatan interaktif promosi DIV Komputer Multimedia STMIK STIKOM Surabaya, penulis memerlukan sebuah definisi promosi dan multimedia

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan (Konsep Sejenis) a. Tulisan Terdahulu Seniman yang baik selalu menghasilkan karya-karya yang mempunyai ciri khas dengan simbol-simbol pribadi yang bermakna.

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Lele dumbo merupakan ikan hasil perkawinan silang antara induk betina lele Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition David G. Itano 1 1 Pelagic Fisheries Research Programme, Honolulu, Hawaii Translation by

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kuda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kuda BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kuda 1. Asal-Usul Kuda Kuda dalam bahasa latin disebut Equus caballus, termasuk Famili Equidae, yaitu berkuku satu yang mulanya berasal dari jari tiga. Kuda yang saat ini tersebar

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia sejak saat adanya peradaban manusia dan akan terus berkembang sampai masa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi perempuan sejumlah 14 karya. Masing-masing

Lebih terperinci

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa Konsep Seni Rupa Aug 14, '08 2:21 PM untuk 1. Konsep Seni Rupa meliputi: Hakikat Seni Rupa, Aspek-aspek Karya Seni Rupa dan Ragam Seni Rupa. 2. Dalam pengertian luas, seni rupa dapat dipahami sebagai produk

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell) Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell) berasal dari Benua Afrika dan pertama kali didatangkan ke Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB III Membuat Sketsa

BAB III Membuat Sketsa BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang memiliki potensi budidaya yang menjanjikan di Indonesia. Berbagai macam ikan dapat dibudidayakan, terutama ikan air tawar yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan (Konsep Sejenis) a. Tulisan Terdahulu Banyak tema tentang perempuan yang diangkat dengan berbagai penafsiran, serta cara memvisualisasikan ke dalam karya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Momen Keluarga 1. Pengertian Momen Momen atau saat adalah pandangan sesaat atau waktu yang singkat, dalam artian luas suatu pandangan yang memberikan perbedaan dalam suasana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

Dasar Dasar Desain 1

Dasar Dasar Desain 1 MODUL PERKULIAHAN Dasar Dasar Desain 1 Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII E dan VIII F /Satu : Menggambar Model

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budidaya Lele (Clarias gariepinus) di Indonesia Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama

Lebih terperinci

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd

NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd NIRMANA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Nama : Deddy Award Widya Laksana, M.Pd Email: deddyaward_99@yahoo.co.id Pengenalan Nirmana Apa itu nirmana? (Defenisi) (1) Nirmana kurang lebih berarti kosong alias tidak

Lebih terperinci

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan dasar perancangan media iklan dan komunikasi visual, yang meliputi;

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan a. Deddy Corbuzier Deddy Corbuzier mengatakan dalam bukunya yang berjudul Mantra, gerak tubuh manusia sesungguhnya selalu menunjukkan apa yang sedang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS VISUALISASI KUDA DALAM KARYA SENI GRAFIS KONSEP PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Oleh: WIDI NUGROHO

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Lele Dumbo 2.1.1. Taksonomi Klasifikasi atau pengelompokkan ikan lele dumbo menurut Bachtiar (2007) adalah sebagai berikut : Filum Kelas Sub kelas Ordo Sub ordo Famili

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Ragam Bentuk Modul 5 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk adalah sesuatu yang terlihat. Berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var) Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah sebagai berikut : Phylum

Lebih terperinci

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan a. Konsep Sejenis Skripsi berjudul Munafik Menurut Hadis: Kritik Sanad dan Matan dalam Munad Ahmad yang ditulis oleh Ibrahim Zaki Bin Long seorang mahasiswa

Lebih terperinci

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM 1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun

Lebih terperinci

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock) SNI : 01-6483.1-2000 Standar Nasional Indonesia Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock) DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Deskripsi...

Lebih terperinci

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd MENGGAMBAR 1 HAND OUT DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Macam Bentuk Gambar Bentuk bentuk adalah suatu proses pernyataan kembali hasil pengamatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar

Lebih terperinci

BAB II SUMBER PUSTAKA. A. Burung Hantu Sebagai Tema

BAB II SUMBER PUSTAKA. A. Burung Hantu Sebagai Tema BAB II SUMBER PUSTAKA A. Burung Hantu Sebagai Tema 1. Definisi Burung Burung merupakan kelompok binatang berdarah panas yang tidak termasuk dalam kelompok binatang menyusui. Suhu tubuh burung 5 derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci