BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Pencarian data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain: a. Data internet : html b. Wawancara : Ratna Achjuningrum, Direktur utama Kebun Binatang Surabaya c. Survey melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat ruang lingkup Surabaya dan sekitarnya ( melalui jejaring sosial ) Untuk mendapatkan data yang otentik dan analisa dalam mendukung penulisan laporan, penulis sadar akan pentingnya melakukan survey berupa penyebaran kuesioner kepada khalayak luas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon dan pandangan masyarakat luas terhadap Kebun Binatang Surabaya. Jumlah koresponden : 150 koresponden 3

2 4 Jenis kelamin Usia : Pria dan Wanita : tahun Menurut data kuesioner yang dibuat, kesimpulannya sebagai berikut: 92% masyarakat mengetahui adanya Kebun Binatang Surabaya dan 8% tidak mengetahui adanya Kebun Binatang Surabaya. 30% masyarakat tahu tentang Kebun Binatang Surabaya melalui televisi, 20% dari social media, 16% dari media cetak, 17% dari keluarga, 12% dari teman, 5% lainnya. 45% masyarakat pernah mengunjungi Kebun Binatang Surabaya dan 55% lainnya tidak pernah mengunjungi Kebun Binatang Surabaya sebelumnya. 5% masyarakat sering mengunjungi 57% masyarakat jarang mengunjungi Kebun Binatang Surabaya, 21% hanya pernah sekali, 57% masyarakat jarang mengunjungi Kebun Binatang Surabaya 64% yang belum pernah mengunjungi Kebun Binatang Surabaya ingin berkunjung kesana, sedangkan 36% tidak ingin mengunjungi Kebun Binatang Surabaya. Fasilitas wisata yang diminati pengunjung : 28% pengunjung memilih memberi makan pada satwa. 23% memilih pentas dan aksi satwa, 20% menunggangi gajah-unta-kuda, 17% memilih naik perahu mengelilingi pulau buatan, dan 13% memilih fasilitas lainnya. 64% pengunjung belum pernah melihat logo Kebun Binatang Surabaya 89% masyarakat mengetahui apa itu branding 89% pengunjung merasa tampilan logo Kebun Binatang Surabaya kurang sesuai dengan karakternya dan perlu mendapatkan perancangan ulang Pengertian Kebun Binatang Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi untuk satwa

3 terancam punah. Binatang yang dipelihara di kebun binatang sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipelihara di akuarium. 5 Kebun binatang yang memungkinkan pengunjung masuk dengan mobil atau bus disebut taman safari. Binatang dilepas di kawasan luas dan terbuka, serta tidak dikurung di kandang-kandang sempit, melainkan dibatasi dengan pagar atau parit. Kebun binatang sering dilengkapi dengan kebun binatang anak untuk mempertontonkan hewan ternak atau spesies satwa liar yang belum dewasa dan jinak untuk dipegang-pegang atau diberi makan, termasuk oleh anak-anak Sejarah Kebun Binatang Surabaya Berdirinya Kebun Binatang Surabaya ini memiliki sejarah yang amat panjang yang berawal dari inisiatif seorang wartawan Belanda H.F.K. Khommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang dihalaman rumahnya di Kaliondo. H.F.K. Khommer dikenal sebagai wartawan ternama di Surabaya yang memiliki hobi mengoleksi binatang. Berdasarkan inisiatif dari H.F.K. Khommer dan kawan-kawannya tersebut maka seratus tahun lalu, pada tanggal 31 Desember 1916 Gubernur Genderal Belanda mengeluarkan surat keputusan no. 40 yang mengesahkan berdirinya Vereeniging Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Perkumpulan Kebon Botani dan Binatang Surabaya). Kebun Binatang Surabaya (KBS) terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. Kebun binatang ini terkenal dan menjadi salah satu tujuan rekreasi yang sangat membanggakan karena menjadi kebun binatang terbesar di Asia Tenggara. Lokasi Kebun Binatang Surabaya yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa oost-java stoomtram maatschappij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas m2. Lokasi kebun binatang ini cukup terkenal karena terletak di depan patung "Suroboyo", yang merupakan ikon dari Hiu dan Buaya yang melambangkan kota Surabaya. Selain itu, Kebun Binatang

4 6 Surabaya juga mudah dijangkau karena dekat dengan terminal Joyoboyo. Sejarah Kebun Binatang Surabaya yang sangat panjang tidaklah berjalan dengan sempurna. Dalam perkembangannya banyak kendala yang dialami oleh pengurus dari Perkumpulan Kebun Binatang Surabaya yang bahkan juga terancam bubar. Kesulitan yang mengancam Kebun Binatang Surabaya tersebut menarik perhatian dari Kotapraja (Gemeente) Surabaya untuk turun tangan atas masalah yang dialami Kebun Binatang Surabaya. Dalam rapat Dewan Perwakilan Kota (Gemeenteraad) pada tanggal 21 Juli 1920 memutuskan agar Kotapraja memberikan Subsidi sebesar f setiap bulannya kepada Perkumpulan Kebun Binatang Surabaya (Vereeniging Planten En Dierentuin). Tahun 1921, ketika Perusahaan Trem Uap Jawa Timur (Oost-Java Stroomtram Maatschappij) membangun rute jalan Setail Wonokromo (kini di jalan Joyoboyo), Kebun Binatang Surabaya diberi areal seluas m2 yang terletak diujung Jalan Raya Darmo. Pada waktu yang bersamaan dengan pembangunan kawasan pemukiman elite Darmo dibangun. Kawasan ini merupakan hasil dari rancangan arsitek ternama Henri Mc. Laine Pont. Berkat Jasa dari Walikota Surabaya Djikerman yang memberikan bantuan areal tanah seluas m di daerah Wonokromo, akhirnya Kebun Binatang dipindah ke areal Wonokromo. Sebagai pengawas Kebun Binatang Surabaya ditunjuk Hompes, dengan diberi tempat tinggal didalam Kebun Binatang Surabaya. Kendala-kendala yang dirasakan oleh pengurus Kebun Binatang Surabaya sangat berat. Biaya yang digunakan untuk membangun sarana dan prasarana fasilitas Kebun Binatang Surabaya sangatlah jauh di atas rata-rata kemampuan anggaran pengurus Kebun Binatang Surabaya. Karena sudah tidak tahan untuk mengurus satwa-satwa yang ada di Kebun Binatang Surabaya, akhirnya para pengurus Kebun Binatang Surabaya mengadakan rapat pada tanggal 21 Juli 1922 dan sepakat untuk membubarkan diri.14 Walaupun banyak anggota yang tidak setuju, akan tetapi Kebun Binatang Surabaya antara 21 Juli 1922 hingga 11 Mei 1923 memang tidak berfungsi.

5 7 Akibat dari pembiayaan yang sangat tinggi, juga disebabkan oleh harga tanah diareal Darmo menjadi mahal dikarenakan oleh pembangunan perumahan elite di kawasan tersebut. Kondisi Kebun Binatang Surabaya terlihat begitu mengenaskan, sehingga mengakibatkan penduduk Surabaya tidak tertarik untuk mengunjungi dan memilih untuk bertempat tinggal di sekitar Kebun Binatang Surabaya. Selain itu, banyak keluhan warga sekitar, agar pengurus Kebun Binatang Surabaya segera memiliki pagar yang kuat dan juga segera dibangun jalan setapak, sistem pembuangan air serta dibangun taman-taman supaya keadaan Kebun Binatang Surabaya lebih menarik untuk dikunjungi masyarakat Managemen Awal Kepengurusan Keberadaan Kebun Binatang Surabaya dalam perkembangannya juga membutuhkan managemen untuk mengurus dan mengatur agar lebih mudah dalam pengelolaannya. Kepengurusan pertama tahun 1916 Kebun Binatang Surabaya terdiri atas : Ketua : Mr. J. P. Mooyman Sekretaris : A. H. De Wildt Bendahara : P. Egas Anggota : F. C Frumau, A. Lenshoek, H. C. Liem, J. Th. Lohman, Edw. H. Soesman, M. C. Valk Visi dan Misi Visi Integrated Conservation, Education & Recreation Park Misi 1. Mewujudkan Kebun Binatang Surabaya sebagai hutan kota dengan kekayaan asset taman satwa dan kemampuan konservasi yang tersertifikasi. 2. Memperbaiki kualitas pengelolaan flora dan fauna mulai dari performance,

6 8 genetic potential, environment conditions, nutrient supply, dan management sehingga memenuhi syarat Kesejahteraan 3. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sehingga memenuhi syarat Kesejahteraan satwa dan meningkatkan kualitas Ruang Terbuka Hijau Hujan Kota. 4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM dalam pengelolaan konservasi. Menyelenggarakan program pelatihan dan pendidikan sesuai kebutuhan kompetensinya dan standarisasi yang ada Letak Kebun Binatang Surabaya Alamat : Jalan Setail No. 1, Surabaya Telp : / Fax Kelurahan : Darmo Kecamatan : Wonokromo Kota : Surabaya Iklim, Topografis, Geografis Jarak dari pusat kota : 5 km Jarak dari laut : 12 km Curah hujan rata-rata : 127 mm Ketinggian dari permukaan laut : 3-6 m dpl Suhu udara rata-rata per tahun : 27,6 O C - 32 O C Kelembapan udara rata-rata per tahun : 74% - 98% Struktur tanah : Lapisan Aluvial Jenis musim : Musim khusus Sarana dan Prasarana

7 Pelayanan : Kantor Sekretariat KBS Kantor Koleksi Satwa Kantor Litbang Kantor Nutrisi Kantor Klinik dan Karantina Kantor Koperasi Karyawan Auditorium Perpustakaan Aula Taxidermi Fasilitas Wisata : Aquarium Nocturama Diorama Animal Show Kios Souvenir Mainan Anak-anak Nursery Jembatan Pantau Parkir Naik Perahu Cafetaria Fasilitas Umum : Mushollah Toilet Panggung terbuka Shelter ( Tempat Istirahat )

8 Perkembangan Lahan Berkat turun tangannya Walikota Djikerman dan pemegang hak ijinnya, pada tahun 1927 A. Van Gennep menghidupkan dan mengembangkan kembali Kebun Binatang Surabaya dengan bantuan dari Pemerintah Kota (Gemennte) Surabaya. Kedua orang itu mendesak Dewan Perwakilan Kota (Gemeenteraad) untuk mengesahkan hak hukumnya, yang akhirnya dikeluarkan keputusan Gemeenteraad untuk areal seluas m Perkembangan Sarana dan Prasarana Untuk melengkapi fasilitas Kebun Binatang Surabaya dilakukan tidak hanya dengan perluasan lahan atau area saja, tetapi perkembangan sarana dan prasarana juga penting untuk menarik pengunjung. Perkembangan sarana dan prasarana Kebun Binatang Surabaya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota. Pada tahun 1926 pembangunan sarang burung telah selesai dan dibangun gedung Aquarium besar yang membujur ke arah timur dan barat yang terletak di bagian selatan Soerabaische Planten en Dierentuin. Pada tanggal 16 maret 1937 telah diresmikan cekungan Singa Laut oleh Walikota Surabaya. Pada tahun 1939, Pemerintah Kota Surabaya memutuskan meluaskan kawasan Kebun Binatang Surabaya menjadi 15 hektar. Realisasi pembangunannya sebagai Taman Satwa pada tahun 1940 seluas m2. Dengan wajah baru itu, perbandingan pengunjung sejak tahun 1918 (Grundo) dalam setahunnya mencapai , pada tahun 1932 di Wonokromo menjadi dan tahun 1940 menjadi orang. Gedung Aquarium dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk ikan tawar dan ikan laut dibangun dan diresmikan pada tanggal 1 Juli 1939 oleh Walikota Fuchter. Kebun Binatang Surabaya juga mengadakan kerjasama dengan Dinas Perlindungan Satwa (Dierenbescheming) untuk membangun klinik hewan di daerah Pegirian pada tahun 1939 dan kemudian pada bulan April 1940, dibukalah klinik hewan yang bermanfaat bagi para pecinta binatang piaraan. Begitu pula dengan pertamanan yang diperbaiki

9 11 sesuai dengan namanya Kebun Botani dan Binatang Perkembangan Koleksi Binatang Perkembangan Kebun Binatang Surabaya tidak luput dari bertambahnya koleksi binatang yang mendiami tempat hiburan tersebut. Kebun Binatang Surabaya memiliki jumlah koleksi binatang yang terlengkap dan terbesar se Asia Tenggara pada masa itu. Kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah kota telah membawa dampak yang baik bagi perubahan bagi Kebun Binatang Surabaya. Selain hadiah-hadiah satwa yang diterima, Kebun Binatang Surabaya juga melakukan pertukaran satwa dengan Kebun Binatang luar negeri. Sekarang ada lebih dari 351 spesies dan lebih dari hewan hidup di kebun binatang ini. Salah satu diantaranya adalah termasuk spesies asli Indonesia dan yang terancam punah di dunia, baik Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces. Setiap kandang hewan dikelompokkan ke dalam kategori. Misalnya, unggas atau burung (Aves), di mana ada pelikan Australia, burung merak, jalak Bali, dan burung unta. Juga ada, harimau sumatera, macan tutul, harimau putih, singa, dan beruang. Di sisi belakang kebun binatang, merupakan kandang untuk primata termasuk orangutan, simpanse, babon dan bekantan. Setelah itu, dapat melihat kandang jerapah, kuda, rusa, unta, kuda nil, dan elderly bison Amerika Perkembangan Pengunjung Kebun Binatang Surabaya sebagai sarana hiburan bagi masyarakat khususnya kota Surabaya banyak menarik perhatian jumlah pengunjung dengan harga tarif yang ditawarkan oleh Kebun Binatang Surabaya yang relatif terjangkau bagi masyarakat. Penurunan jumlah pengunjung disebabkan karena kurang terawatnya sarana dan prasarana Kebun Binatang Surabaya serta banyaknya rumor tentang kematian hewan Cara Memperoleh Koleksi Satwa

10 12 Koleksi dari alam ( habitat aslinya ) Untuk memperoleh koleksi dari alam maka taman satwa wajib menaati peraturan perundangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah maupun konvensi internasional. Pinjaman atau tukar menukar Biasanya cara meminjam satwa liar dilakukan oleh satu taman marga satwa terhadap taman satwa yang lain untuk tujuan penangkaran. Pertukaran jenis satwa liar dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan populasi, memperkaya keanekaragaman jenis, penelitian dan ilmu pengetehauan dan atau penyelamatan jenis yang bersangkutan. Sumbangan Beberapa pihak yang kemungkinan memberikan sumbangan satwa antara lain : masyarakat pemelihara satwa, masyarakat yang menemukan / menangkap satwa liar, lembaga / institusi. Hasil penangkaran atau pengembangbiakkan Pengembangbiakkan satwa melalui perkawinan atau penangkaran harus direncanakan dengan baik, karena prosesnya meliputi pemilihan pasangan. Pasangan yang sehat dengan mutu genetic yang baik dan pemberian pakan yang bergizi akan memberikan kemungkinan keturunan yang dilahirkan berumur panjang dan sehat. Hasil sitaan atau titipan Merupakan hasil sitaan dari Departemen Kehutanan dan perkebunan dan atau satwa bermasalah titipan dari pihak Polri Mekanisme Pengelolaan Satwa

11 13 Gambar 2.1. Gambar mekanisme pengelolaan satwa Jam Operasional Setiap hari : Tiket Masuk Tiket masuk kebun binatang (usia 3 tahun keatas ) : Rp , Logo

12 14 Logo lama Kebun Binatang Surabaya Gambar 2.2. Logo lama Kebun Binatang Surabaya Logo diatas merupakan logo yang dulunya menjadi identitas Kebun Binatang Surabaya. Logo berbentuk bulat dengan komodo berada di tengah lingkaran, dimana komodo merupakan salah satu satwa endemis di Kebun Binatang Surabaya. Gambar komodo digunakan sebagai lambang kebanggaan dari Kebun Binatang Surabaya yang sukses melakukan pem-breedingan pada hewan komodo satu-satunya di dunia. Pinggiran hijau di bagian luar merupakan arti dari hutan, karena selain menjadi kebun binatang, Kebun Binatang Surabaya juga merupakan tempat tumbuh-tumbuhan yang menjadi paru-paru di tengah Surabaya. Warna kuning pada background merupakan gambaran dari matahari yang berperan penting pada seluruh kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Logo baru Kebun Binatang Surabaya

13 15 Gambar 2.3. Logo terbaru Kebun Binatang Surabaya Semenjak Kebun Binatang Surabaya diambil alih oleh Pemerintah Kota Surabaya, maka logo Kebun Binatang Surabaya diganti menjadi logo diatas. Logo ini merupakan logo terbaru dari Kebun Binatang Surabaya dan digunakan sejak pertengahan tahun Logo tersebut menggunakan ilustrasi yang menggambarkan sura dan baya yaitu ikon dari kota Surabaya Observasi Penulis juga melakukan pengamatan / observasi langsung ke Kebun Binatang Surabaya untuk mengetahui secara langsung suasana dan kondisi Kebun Binatang Surabaya. Berikut adalah dokumentasi yang didapat dari hasil pengamatan penulis Gambar 2.4. Loket Kebun Binatang Surabaya

14 16 Gambar 2.5. Peta di dalam Kebun Binatang Surabaya Gambar 2.6. Wisata hiburan KBS Gambar 2.7. Suasana KBS

15 Kompetitor Batu Secret Zoo Gambar 2.8. Logo Batu Secret Zoo Batu Secret Zoo merupakan tempat wisata dan kebun binatang modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Kebun Binatang Batu mulai dibangun pada akhir tahun 2008 bersamaan dengan Jawa Timur Park 2 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun Batu Secret Zoo yang berada di tanah seluas 14 hektar tersebut merupakan bagian dari Jatim Park 2, selain Pohon Inn dan Museum Satwa. Harga tiket masuk Batu Secret Zoo sebesar Rp Beberapa koleksi hewan dari berbagai habitat yang sebagian besar berasal dari Asia dan Afrika dapat ditemukan di kebun binatang ini, antara lain singa putih, kijang afrika, burung macau, dan bermacam-macam reptil Taman Safari Indonesia Gambar 2.9. Logo Taman Safari Indonesia Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan

16 18 lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut. Harga tiket masuk anak-anak Rp , sedangkan harga tiket masuk orang dewasa Rp Bali Zoo Gambar Logo Bali Zoo Kebun Binatang Bali mengangkat suasana "Zoological" dengan Wildlife in Paradise. Di Bali Zoo, bukan hanya ada binatang eksotis di habitat ramah lingkungan,dan memungkinkan tamu untuk memberi makan langsung, naik gajah, membelai rusa, bermain dengan kelinci, dan memegang ular, bayi buaya, dan juga bukan hanya melihat burung, tetapi juga singa, harimau dan beruang dekat, itu semua hal ini dan banyak lagi.

17 Target Audience Target Primer a.demografi : Pria dan Wanita Bekeluarga, Ayah Ibu dan anak Umur orang tua : tahun Umur anak : 5 15 tahun Bekeluarga, Ayah Ibu dan anak Pekerjaan Wirausahawan, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta Status ekonomi menengah ( B ) b. Psikografi : Pekerja keras Pecinta binatang Mementingkan quality time, waktu kumpul dan bersantai Sering bersama keluarga dan teman - teman c. Geografi : Tinggal di daerah kota Surabaya Pendatang dari luar kota Pendatang dari mancanegara Target Sekunder a. Demografi : Umur tahun Pelajar, mahasiswa, pegawai negeri dan pegawai swasta Status ekonomi menengah ( B ) b. Psikografi : Bersosialisasi Suka melakukan hal-hal baru

18 20 Selalu menyediakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Pecinta binatang Senang bekerja kelompok Senang menghabiskan waktu berada di luar rumah Open minded c. Geografi : Tinggal di daerah kota Surabaya Pendatang dari luar kota Pendatang dari mancanegara 2.2 Tinjauan Khusus Landasan Teori Teori Brand Menurut Alina Wheeler, Branding adalah sebuah proses untuk membangun awareness dan memperluas loyalitas dari konsumen. Branding adalah tentang menyita segala kesempatan untuk menyatakan mengapa konsumen sebaiknya memilih satu brand dibanding brand lainnya. Tujuan branding adalah membangun & menginformasikan keberadaan produk agar menarik & mengikat kesetiaan konsumen untuk mendongkrak penjualan. Menurut David Haigh, CEO Brand Finance, brand mempunyai 3 fungsi utama; Pertama, brand membantu konsumen memilih dari berbagai macam pilihan yang membingungkan. Kedua, brand menyampaikan kualitas yang terkandung dalam sebuah produk atau jasa, dan memastikan agar konsumen memilih produk atau jasa yang tepat. Ketiga, brand menggunakan image tersendiri, bahasa, dan perkumpulan untuk mendorong konsumen mengenali brand itu sendiri.

19 21 Brand identity yang ideal adalah sebagai berikut : Meaning Brand yang terbaik adalah brand yang berdiri untuk sesuatu : big idea, posisi strategis, dan nilai-nilai. Simbol adalah bagian penting untuk sebuah meaning. Simbol adalah bentuk komunikasi tercepat yang dikenal oleh manusia. Authenticity Dalam psikologi, authenticity atau keaslian mengacu pada selfknowledge dan membuat keputusan yang kongruen dengan selfknowledge itu sendiri. Authenticity tidak akan ada jika perusahaan tidak memiliki kejelasan tentang market, positioning, dan value proposition. Differentiation Brand selalu berkompetisi dengan brand lainnya dalam hal kategori bisnis, dan dalam level tertentu berkompetisi dengan semua brand yang ingin merebut perhatian, loyalitas, dan uang para konsumen. Durability Durability atau daya tahan, adalah kemampuan untuk memiliki umur panjang di dalam dunia dengan perputaran yang konstan, ditandai dengan perubahan susunan di masa depan yang tidak dapat di prediksi. Flexibility Identitas brand yang efektif memposisikan sebuah perusahaan untuk perubahan dan perkembangan di masa depan. Value Menciptakan value adalah goal yang tidak dapat dibantahkan oleh hampir semua perusahaan. Membangun awareness, meningkatkan pengakuan dari konsumen serta meningkatkan kualitas Teori Logo Menurut Kusrianto (2009) menjelaskan bahwa logo merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu

20 22 lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Logotype atau tanda kata merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial. Secara visualisasi logo adalah suatu gambar. Gambar itu bisa berupa berbagai unsur bentuk dan warna. Oleh karena itu sifat dari apa yang diwakili oleh logo berbeda satu sama lain, maka logo iu memiliki bentuk yang berbeda pula. Terdapat beberapa aturan dalam membuat logo, menurut buku Logo Workbook: A Hands-On Guide to Creating Logos, yaitu : Answer who, what, why? Sebelum memulai membuat logo, dipastikan agar sudah mengetahui siapa kliennya, siapa audiencenya, dan apa yang dibutuhkan dalam pembuatan logo tersebut. Identify, don t explain Sebuah logo seharusnya tidak secara harafiah mendeskripsikan tentang bisnis perusahaan, namun sebuah logo merupakan identifier. Logo dapat dikatakan seperti papan penunjuk jalan yang mengidentifikasi perusahaan dan merefleksikan perilaku dan nilai dari perusahaan tersebut. Logo adalah sebuah shortcut, bahasa visual yang mudah dikenal dan dikenang. Understand limitation Logo tidak dapat membuat produk yang gagal menjadi sukses atau menyelamatkan perusahaan dengan manajemen yang kurang baik. Tetapi, sebuah logo yang didesain dengan baik, akan selalu membantu produk bagus meningkatkan potensi-potensi yang ada. Logo memberikan arahan dan sikap, produk menginformasikan makna. Design for longevity Sebuah logo harus bisa menyampaikan sebuah pesan dalam jangka

21 23 waktu yang panjang dan dapat beradaptasi pada perubahan kultural. Make the logo the foundation of a system Sama halnya seperti pondasi bangunan, begitu pula yang diterapkan pada logo. Logo adalah dasar dari semua pesan yang ingin disampaikan. Design for a variety of media Sebuah logo harus bisa terbaca dengan jelas di dalam sebuah koran berwarna, website, 3D signage, dan televisi. Be strong Being strong is understanding your role, the client s role, and maintaining a clear vision. Final logo harus menujukan tentang tujuan dan pesan dari perusahaan serta mempertahankan visi yang jelas. Menurut buku The Little Know It All, Logo merupakan graphical atau typographical sign yang merepresetasikan sebuah perusahaan atau instansi dan digunakan untuk membedakan kebaikan dan pelayanan dari manufaktur atau provider. Logo adalah bagian dari sebuah visual perusahaan yang juga diketahui sebagai corporate design. Sebuah logo dapat berasal dari beberapa huruf dan menjadi word mark. Bisa juga dari sebuah gambar atau kombinasi dari beberapa gambar dan tulisan. Namun sebuah logo seharusnya tidak boleh salah, jelas, dan terkenang. Adrian Frutiger berkata bahwa Rahasia dari keindahan form, terdapat pada kesederhanaan dari form tersebut. Logo terbaik adalah logo yang dapat ditiru oleh anak kecil hanya dengan menuliskannya di atas pasir dengan satu jari. Sebuah logo semestinya memenuhi beberapa kriteria, yaitu : attitude, presence, universality, succinctness, recognisability, consistency, and economic viability.

22 24 Saat mendesign logo, form, warna, proporsi dan lettering dapat digunakan sebagai elemen kreatif. Faktor kunci nya adalah memilih typeface yang benar karena akan memberikan karakter pada sebuah logo dan bisa menjadi logo itu sendiri Teori Warna Apakah warna itu? Color is a visual sensation that involves three elements : a light source, an object, a viewer. Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur ). Didalam ruang yang gelap dimana tidak ada cahaya, kita tidak bisa mengenali warna. Demikian juga jika kita menutup mata, maka kita tidak dapat melihat warna suatu objek, sekalipun ada cahaya. Begitu juga halnya bila tidak ada suatu objek yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna. (Sumber : ) Dalam pembagian warna, kita menggunakan lingkaran warna (color wheel). Warna warna dalam lingkaran warna terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Warna Primer terdiri atas warna merah, kuning, dan biru. Warna primer merupakan warna dasar dalam lingkaran warna. 2. Warna Sekunder terdiri atas orange, hijau dan ungu. Warna sekunder merupakan percampuran warna merah dan kuning, warna hijau merupakan pencampuran warna biru dan kuning, sedangkan warna ungu adalah pencampuran antara warna merah dan biru. 3. Warna Tersier merupakan pencampuran antara warna primer dan sekunder disebelahnya dengan perbandingan yang sama. Warna Tersier terlihat unik dan cantik, seperti warna hijau limau dihasilkan dari campuran warna hijau dan kuning. Ada warna hijau tosca dihasilkan dari campuran hijau dan biru. Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di

23 25 alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad. Warna Komplementer Warna komplementer adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180 ) di lingkaran warna. Warna Split Komplementer Warna split komplementer adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180 ). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan Warna Triad Komplementer Warna triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60. Warna Tetrad Komplementer Warna tetrad komplementer disebut juga dengan double komplementer, adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90 ). Warna untuk Anak Dalam buku Birren, Faber. Light, Color, and Environment dikatakan bahwa anak-anak lebih merespon terhadap warna-warna yang hangat, sedangkan orang dewasa lebih merespon terhadap warna yang cool. Warna hangat seperti merah atau orange membuat anak-anak merasa nyaman, namun sebaliknya bagi orang dewasa.

24 26 Bagi Marilyn Read, seorang associate professor of design and human environment di Oregon State University, Ketika anak-anak masih sangat muda, mereka menggunakan warna dan bentuk untuk mengidentifikasi hal-hal. Dan warna-warna cerah sangatlah menarik perhatian anak-anak. Kesukaan anak-anak terhadap warna tertentu bisa juga karena boneka atau tokoh idola mereka menggunakan jubah atau gaun dengan warna tersebut. Menurut penelitian The National Center for Biotechnology, sebanyak 60 anak telah diminta untuk memilih warna kesukaan mereka dari 9 warna yang ada. Anak-anak perempuan lebih memilih warna-warna terang seperti merah, biru, dan merah. Sedangkan anak laki-laki cenderung memilih warna gelap seperti hitam atau abu-abu Teori Layout Menurut buku Making a Good Layout yang disusun oleh Lori Siebert, layout adalah sebuah rancangan dari type dan art ( foto atau ilustrasi ). Berikut tiga ciri layout yang baik : A good layout works Dalam pembuatan layout, sangat penting untuk sudah mengetahui apa tujuan, kepada siapa layout ini ditujukan, dan dimana layout ini akan dilihat atau di distribusikan. A good layout organizes Sebuah layout harus dirancang sedemikian mungkin untuk mempermudah pembaca membaca informasi yang ada. Mulai dari headline, subheadline, ilustrasi, teks, logo dan sebagainya sehingga menghasilkan kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat. A good layout attracts Layout yang baik adalah layout yang dapat menarik perhatian dari pembaca dan berbeda dari layout lainnya.

25 27 Menurut Surianto Rustan, ( Layout Dasar dan Penerapannya, PT Gramedia 2009), pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemenelemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep yang dibawanya. Berikut adalah beberapa prinsip desain, yang juga sebagai prinsip dasar desain grafis, antara lain : Sequence ( urutan ) Dapat disebut dengan istilah hirarki atau aliran. Tugas seborang desainer untuk membuat prioritas dengan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama hingga yang terakhir. Dengan adanya sequence akan memudahkan pembaca dalam mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang diinginkan. Emphasis ( penekanan ) Emphasis dapat dicapai dengan berbagai cara misalnya dengan memberikan ukuran yang jauh lebih besar dari elemen layout lainnya pada sebuah halaman, menggunakan warna yang kontras dengan latar belakang, menggunakan bentuk atau style yang berbeda. Balance ( keseimbangan ) Balance adalah pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout untuk menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemenelemen yang dibutuhkan dan meletakannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tetapi juga ukuran, arah dan elemen-elemen lainnya. Unity ( kesatuan ) Sebuah layout harus memiliki unity agar sebuah layout memiliki kesan yang kuat bagi pembacanya. Teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style dan semua elemen lainnya harus disusun secara tepat Teori Tipografi Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan

26 28 graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan. Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya- gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan. Pada dasarnya huruf memiliki faktor yang dapat mengaktifkan gerak mata. Faktor-faktor penting tersebut adalah: Clearity : huruf memperlihatkan kejelasan Readability : huruf yang dipilih mudah dibaca Legibility : huruf yang dipilih jelas bentuknya Visibility : huruf yang dipilih mudah terlihat (Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Jakarta 2001) Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: Huruf Tak Berkait (Sans Serif) Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica. (Sumber: Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto,2004) Huruf Berkait (Serif) Bentuk huruf yang memiliki kait, dengan ketebalan yang kontras. Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan konservatif. Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times New Roman. Huruf Tulis atau Latin (Srcipt)

27 29 Jenis ini merupakan dasar dari bentuk huruf yang ditulis dengan tangan, kontras tebal dan tipisnya sedikit saling berhubungan dan mengalir. Dapat memberikan kesan keanggunan dan sentuhan pribadi. Decoratif (Graphic) Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk ini hanya cocok dipakai untuk headline tidak cocok digunakan sebagai body copy jadi sifatnya sangat terbatas dalam penggunaannya. Monospace Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik. (Sumber: Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto,2004) Teori Ilustrasi Menurut buku The Fundamental of illustration, pemikiran ide-ide dan konsep dari apa yang suatu gambar hendak komunikasikan adalah esensi dari ilustrasi itu sendiri. Tugas ilustrasi adalah untuk melahirkan jiwa dan sebuah bentuk visual yang menciptakan citra yang bermakna. Menurut Sigit Santoso, ilustrasi berasal dari kata latin illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi juga dapat berupa gambar, simbol, relief, atau music yang bertujuan untuk mengkomunikasikan sesuatu. Ilustrasi dapat menjadi bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang terlepas dari perbedaan bahasa kata-kata dan merupakan unsur yang penting. Berikut fungsi ilustrasi : Untuk menarik perhatian, bisa dari warna, bentuk dan ukuran Untuk menjelaskan suatu pernyataan Untuk menciptakan suatu suasana

28 30 Ilustrasi untuk Anak Menurut Catharine Fishel (Designing For Children, 2001, Rockport Publishers), desain yang efektif untuk anak-anak adalah: Desain tersebut haruslah menarik perhatian dan membuat mereka berinteraksi. Desain yang memberi informasi, memberi tahu kepada anak-anak tentang dunia luar tanpa harus menggurui Desain tersebut dapat memuaskan anak-anak, mulai dari isi, nilai estetis, serta valuenya. Menurut Bishop Comenius, gambar atau ilustrasi merupakan cara paling mudah agar sebuah pelajaran terlihat menarik bagi anak-anak Analisa SWOT Strength ( Keunggulan ) - Pernah dinobatkan menjadi Kebun Binatang terlengkap dan terbesar se-asia Tenggara - Merupakan salah satu ikon kota Surabaya - Merupakan salah satu Kebun Binatang tertua - Lokasi strategis di tengah kota - Sebagai tempat wisata hiburan, tempat pendidikan, serta penelitian Weakness ( Kekurangan ) - Identitas visual dari Kebun Binatang Surabaya yang masih kaku dan tidak modern - Kebun Binatang Surabaya mendapat image yang buruk di mancanegara - Tampilan dan penataan di dalam Kebun Binatang Surabaya kurang kreatif, terlihat tua dan usang - Manajemen internal yang kurang dalam pengelolaan

29 31 Kebun Binatang Surabaya Opportunity ( Kesempatan ) - Kembalinya Kebun Binatang Surabaya sebagai tempat rekreasi popular di kota Surabaya - Adanya dukungan penuh dari pemerintah kota Surabaya dan juga dukungan dari masyarakat luas - Masih banyak kebun binatang yang belum memiliki identitas visual yang baik Threat ( Ancaman) - Banyak kebun binatang yang menyediakan berbagai macam suasana dan hiburan yang menarik bagi masyarakat - Adanya upaya dari pihak luar untuk menghancurkan Kebun Binatang Surabaya - Penutupan Kebun Binatang Surabaya akibat kematian binatang yang tak kunjung berhenti

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Kebun Binatang Surabaya didirikan berdasarkan SK. Gubernur Jendral Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No.40 dengan nama Soerabaiasche planten-en

Lebih terperinci

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isa dan Ramli (2014) dalam penelitiannya pada FRI Aquarium di Penang Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM memiliki pengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci (Key Fact) 1. Kebun Binatang Surabaya pernah dinobatkan sebagai Kebun Binatang terbesar dan terlengkap se Asia Tenggara. 2. Merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Taman Safari Indonesia II (TSI II) merupakan suatu wahana yang berkonsep kebun binatang modern, di mana jenis satwa ditempatkan di lokasi yang

Lebih terperinci

KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN

KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN 28310918 JUDUL PENULISAN ILMIAH KAJIAN POLA SIRKULASI PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Alina Wheeler dalam buku Designing Brand Identity, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang mengesampingkan setiap pemikiran konsumen

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan perkembangan Perusahaan Daerah Taman Satwa Pada awalnya Kebun Binatang Surabaya berdiri pada tanggal 31 Agustus 1916 (berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Taman Safari Indonesia merupakan tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia dan berada di peringkat 70 dalam daya saing pariwisata global. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Logo Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo dan simbol yang baik, yaitu: 1. Visibility Apakah sebuah logo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi visual, adalah suatu sistem penyampaian pesan melalui segala sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari 30.000 tahun yang lalu manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat dikenal dengan berbagai tujuan wisata domestik di Indonesia. Tujuan wisata itu antara lain wisata belanja, wisata

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Safari Indonesia II Prigen Jawa Timur merupakan salah satu lembaga konservasi flora dan fauna terbesar di Indonesia. Permasalahannya, Taman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali ditemukan benda-benda kuno yang berharga. Benda-benda tersebut dikoleksi dan dikumpulkan menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kebun binatang atau Taman Margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kebun binatang atau Taman Margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Taman Margasatwa Kebun binatang atau Taman Margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual pada Wikipedia merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari

Lebih terperinci

Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful

Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X F-66 Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful M Anas Kautsar dan Denny Indrayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ekonomi dan makhluk sosial, sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor penunjang yaitu proses komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara 12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: membutuhkan informasi yang spesifik.

BAB IV KONSEP. Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: membutuhkan informasi yang spesifik. BAB IV KONSEP 4.1. Panduan Arah Terpadu Sistem panduan arah terpadu dapat dibedakan menjadi 6 jenis; yaitu: 4.1.1. Tanda orentasi : ditempatkan untuk membantu pengunjung dapat memahami arah dimana dia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang

BAB 4 KONSEP. Tetapi, kejelekan dari pendekatan ini adalah meskipun dalam bentuk yang BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Simbol Menurut Veronica Napoles dalam bukunya Corporate Identity Design, menjelaskan ada 3 kategori dasar simbol, yaitu typographic, abstract, descriptive, atau

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal Prinsip Desain Komunikasi Visual Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Imunisasi Campak Di Denpasar Bali Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one.

BAB 4 KONSEP DESAIN. consistently, clearly and visibly, act, dress and talk like one. 15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Sakti Makki, branding means behaving, expressing and communicating your brand consistently, clearly and visibly, act, dress and talk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari empat kecamatan, yakni: Pekalongan Utara, Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang beriklim tropis, yang kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual :

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual : BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual : 4.1.1 Teori Branding Brand adalah janji, ide

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Desain Grafis Lingkungan, Kebun Binatang Surabaya, Uniquely Playful

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Desain Grafis Lingkungan, Kebun Binatang Surabaya, Uniquely Playful 1 Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful M Anas Kautsar (NRP : 3407100087), Denny Indrayana, ST., MDS. (NIP. 1980 1012 200604 1002) Desain Produk

Lebih terperinci

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PARIWISATA KOTA MALANG Adrian Hartanto Koesnoto Desain Komunikasi Visual, School of Design, Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahadan no. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu objek wisata di Jakarta yang banyak mendapat perhatian pengunjung adalah Kebun Binatang Ragunan. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih. Batu City Tour Jatim Park 1 yang berada di Kota Wisata Batu, Malang ini memiliki aneka wahana menarik untuk Anda nikmati. Inilah tempat wisata Malang yang mengusung konsep taman bermain dan belajar. Jatim

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1. Teori Desain Buku Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett Tang, faktor faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Gambar 2.1 Pulau Umang logo Pulau Umang Resort merupakan sebuah tempat penginapan sekaligus tempat wisata alam yang terletak di bawah pulau Jawa dan berdekatan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka 28 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka dibutuhkan beberapa teori / metode dsain sebagai landasan penunjang permbuatannya. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang beragam. Hal ini didukung dengan letak geografisnya yang berdekatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Warna Teori warna menurut Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum,

BAB 4 KONSEP DESAIN. sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Pengertian Museum Museum, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN III.1 Pendekatan Komunikasi Strategi dalam pendekatan komunikasi wisata Pantai Gedambaan ini dibuat dengan komunikasi

Lebih terperinci

Perancangan Identitas Visual Kebun Binatang Surabaya Dengan Konsep Uniquely Playful

Perancangan Identitas Visual Kebun Binatang Surabaya Dengan Konsep Uniquely Playful JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Identitas Visual Kebun Binatang Surabaya Dengan Konsep Uniquely Playful Adji Dharma Herdanto (NRP : 3407100137), Raditya Eka Rizkiantono, SSn,

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Dalam melakukan proyek tugas akhir diperlukan pencarian data dan informasi yang dapat meyakinkan dan dipertanggungjawabkan, data - data tersebut diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung dalam ilmu biologi adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari

Lebih terperinci

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali

Body Copy Ilustrasi/ Gambar. Gambar III.1 Anatomi papan tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali BAB III PEMAPARAN ANATOMI PADA PAPAN TANDA III.1 Papan Tanda Jangan Membuang Sampah Ke Sungai/Kali Papan tanda yang berada di Bantaran Sungai Cikapundung di daerah Jalan Naripan Bandung yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Packaging Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dikutip dari berita travel.kompas.com (diakses pada tanggal 2 September 2014), Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi salah satu tempat wisata budaya terkenal di Kota Cirebon

Lebih terperinci

RANGKUMAN PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL GARDEN RESTO OREGANO

RANGKUMAN PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL GARDEN RESTO OREGANO RANGKUMAN PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL GARDEN RESTO OREGANO Sheny Septie Bukit Pamulang Indah Blok D1 No.1 021-7498284 shenyseptie@gmail.com ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk memberikan identitas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi

Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 227 Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi Irviandy Setyanto dan Bambang Soemardiono Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya, BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang beragam. Wilayahnya yang berada di khatuistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Corporate Identity

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Corporate Identity 15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Corporate Identity Di dalam marketing, Corporate Identity (CI) adalah persona dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran

Lebih terperinci

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo adalah identitas yang sangat penting yang wajib diperlukan untuk sebuah perusahaan, karena bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas, selain itu juga logo

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat. BAB II METODOLOGI 2.1 State Of The Art State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat. Reverensi karya: CD-Interaktif anak usia 4 8 tahun ( TK dan

Lebih terperinci

KAMPANYE SOSIAL "SAVE BALI MYNA"

KAMPANYE SOSIAL SAVE BALI MYNA KAMPANYE SOSIAL "SAVE BALI MYNA" Christian Hansen Jl. K. H. Syahdan, Kemanggisan. Jakarta Barat chrishansen318@gmail.com Pembimbing: Harris Effendi, S.Sn Inda Ariesta, S.Sn ABSTRAK Tujuan Penelitian membuat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil Tahun 2008 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pernyataan Mari Elka Pengestu selaku Menteri Pariwisata Indonesia, selama beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dari sektor

Lebih terperinci

Bab 4. Landasan Teori

Bab 4. Landasan Teori Bab 4 Landasan Teori 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Branding Branding menentukan suatu arah, kemurnian suatu tujuan, inspirasi, dan semangat bagi sebuah asset perusahaan, yaitu merek korporat. Sebuah merek menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum gambar 2.1 Sejarah berdirinya Metro Hotel Semarang Metro Hotel International Semarang yang biasa dikenal masyarakat sebagai hotel Metro, merupakan suatu badan usaha

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Ellen Hirzy dalam Microsoft Encarta Reference Library 2008,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Ellen Hirzy dalam Microsoft Encarta Reference Library 2008, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasaran Teori 1. Teori Kasus Menurut Ellen Hirzy dalam Microsoft Encarta Reference Library 2008, definisi museum adalah sebuah institusi yang berdedikasi menolong masyarakat

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual menurut Cenadi mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi,

Lebih terperinci