BAB I PENDAHULUAN. barat dan kelompok timur. Kawah bagian barat meliputi Kawah Timbang, Kawah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Gunung api Dieng memiliki 10 kawah aktif yang terbagi menjadi kelompok barat dan kelompok timur. Kawah bagian barat meliputi Kawah Timbang, Kawah Sinila, dan Kawah Candradimuka. Kawah Candradimuka yang merupakan lokasi penelitian masuk ke dalam Wilayah Kerja Panas Bumi Dieng yakni Area Prospek Panas Bumi Dieng. Karakteristik Kawah Candradimuka dan sekitarnya memiliki kandungan gas CO2, H2S, dan SO2 yang tinggi. Sedangkan kawah bagian timur terdiri dari Kawah Sileri, Kawah Pager Kandang, Kawah Siglagah, Kawah Bitingan, dan Kawah Sibanteng. Karakteristik kawah bagian timur ini memiliki kandungan gas CO2, H2S, dan SO2 yang rendah. Interaksi fluida yang panas dengan dinding batuan nantinya akan menyebabkan terjadinya alterasi (Andreastuti dkk, 2007). Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas yang bersifat lebih berat di udara sehingga akan mengumpul di bagian bawah. Gas CO2 memiliki sifat nonreaktif, tidak berasa, dan tidak berbau serta bersifat fatal apabila berkadar 4 % seperti yang pernah dikeluarkan oleh Kawah Timbang akibat letusan dari Kawah Sinila pada tahun Gas CO2 terpancar dari tanah dan mata air. Gas ini terpindahkan melalui zona yang bersifat porous yang dapat dipicu adanya sesar. Sehingga dengan mempelajari persebaran kandungan gas CO 2 ini dapat diketahui zona porous yang dapat berfungsi sebagai tempat keluarnya panas dari dalam bumi. Selain menggunakan gas CO2 dalam tanah, analisa Hg di tanah juga dapat mengetahui 1

2 2 jejak sesar dan kekar pada daerah potensi panas bumi (Andreastuti dkk, 2007). Gunung api Dieng merupakan jenis gunung api kompleks yang memiliki karakteristik kandungan geokimia yang berbeda-beda. Sehingga penyelidikan detail mengenai persebaran unsur Hg terikat dalam tanah dan kandungan gas CO2, serta penyebaran zona alterasi di daerah Kawah Candradimuka perlu untuk dilakukan untuk mengetahui sistem panas bumi di daerah tersebut. Penelitian menggunakan metode tersebut dipilih karena berdasarkan jenis manifestasi yang ada (mata air panas, mud pools, dan fumarol) di Kawah Candradimuka memiliki penyebaran yang sempit dan jumlahnya relatif sedikit. Kawasan Kawah Candradimuka memiliki kelurusan utara-selatan tempat keberadaan manifestasi tersebut sebagai zona yang permeabel untuk lewatnya fluida dan gas. Selain itu pada daerah manifestasi terjadi proses alterasi yang menarik untuk dikaji yang mana pada penelitian sebelumnya belum membahas mengenai alterasi permukaan. I.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran konsentrasi gas tanah CO2, konsentrasi Hg yang terikat dalam tanah, nilai suhu tanah pada kedalaman 60 cm, serta mengidentifikasi mineral hasil alterasi permukaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menginterpretasi lokasi yang memiliki permeabilitas tinggi berdasarkan data gas tanah karbon dioksida. 2. Menginterpretasi distribusi zona panas bumi aktif dan tidak aktif berdasarkan data konsentrasi gas tanah karbon dioksida, Hg yang terikat dalam tanah, dan suhu tanah, serta alterasi permukaan pada Kawah

3 3 Candradimuka dan sekitarnya. 3. Menginterpretasi persebaran alterasi permukaan di Kawah Candradimuka dan sekitarnya. I.3. BATASAN MASALAH Batasan masalah dari penelitian ini adalah studi mengenai kandungan Hg terikat dalam tanah dan gas tanah karbon dioksida, serta suhu tanah pada kedalaman 60 cm. Kandungan karbon dioksida dan suhu tanah langsung dapat diukur di lapangan, sedangkan kandungan Hg terikat dalam tanah ditentukan dari analisa laboratorium di Pusat Sumber Daya Geologi (PSDG) di Bandung. Data geologi yang digunakan ialah data litologi dan data struktur berdasarkan studi pustaka. Sementara pada alterasi permukaan, data tersebut diperoleh dari pemetaan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian bersama peneliti lain yakni Susilowati yang melakukan penelitian dengan topik geokimia air dan alterasi permukaan. Sehingga nantinya dalam pembuatan peta geologi, preparasi dan analisis sampel X-Ray Diffraction (XRD) dilakukan secara bersama Susilowati. I.4. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi awal mengenai data geosains berupa zona permeabel untuk pengembangan panas bumi di Kawah Candradimuka dan sekitarnya. Sementara manfaat bagi masyarakat ialah memberikan informasi bagi masyarakat mengenai kualitas lingkungan. Mengingat konsentrasi karbon

4 4 dioksida yang tinggi dapat membahayakan bagi pernafasan, sementara konsentrasi Hg terikat dalam tanah yang tinggi membahayakan bagi kesehatan organ manusia. I.5. LOKASI DAERAH PENELITIAN Daerah penelitian tugas akhir berada secara umum di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1.2). Sementara sebagian lokasi lainnya berada di Desa Wanapriya, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi memiliki jarak 33 km dari Kota Wonosobo. Lokasi penelitian termasuk ke dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Dataran Tinggi Dieng. Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Dataran Tinggi Dieng diputuskan berdasarkan SK Menteri Pertambangan No. 491/KPTS/M/PERTAMB/1974, tanggal 20 Agustus Pemegang Izin Usaha Pertambangan adalah PT. Pertamina Geothermal Energy, sementara Pengembang adalah PT. Geo Dipa Energi. Wilayah Kerja Panas Bumi Dieng terdiri dari Lapangan Dieng, Area Prospek Candradimuka, Area Prospek Mangunan, dan Area Prospek Wanayasa. Lokasi penelitian tepatnya di dalam Area Prospek Candradimuka (Gambar 1.2). Daerah penelitian meliputi area Kawah Candradimuka, Kawah Timbang, Kawah Sinila, Sumur Jalatunda, Kawah Sibanger, Wanapriya, dan Telaga Dlingo. Secara astronomis daerah penelitian ini berada pada koordinat UTM E dan N zona 49 S.

5 5 G.Dieng G.Prau G.Sindoro = Ibukota Provinsi = Ibukota Kabupaten = Jalan Raya = Gunung berapi G.Sumbing G.Merbabu G.Merapi Gambar 1.1. Peta Lokasi Penelitian

6 Gambar 1.2. Lokasi Penelitian yang masuk ke dalam Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Dataran Tinggi Dieng tepatnya di dalam Area Prospek Candradimuka (Digambar ulang dari dan mengacu buku Profil Potensi Panas Bumi Indonesia, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (2012 )) 6