BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengembangan energi alternatif perlu dilakukan, karena merupakan sumber energi yang berkelanjutan, lebih ramah lingkungan, dan berpotensi tinggi di Indonesia. Dengan banyaknya potensi energi yang dimiliki Indonesia, penyelidikan potensi/prospek yang muncul di berbagai wilayah Indonesia sangat penting untuk mendapatkan gambaran kuantitatif dan kualitatif potensi energi. Maka dari itu diperlukan pengembangan kegiatan eksplorasi agar energi alternatif ini dapat berfungsi secara maksimal dalam pemanfaatannya bagi masyarakat sebagai sumber energi pembangkit listrik. Daerah prospek Candi Umbul-Telomoyo merupakan salah satu dari lapangan di Indonesia yang berada di bagian tengah Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini terbentuk akibat asosiasi dengan aktivitas vulkanik Kuarter pada komplek Gunung Telomoyo yang aktif sejak Plistosen Awal. Aktivitas vulkanik yang berumur muda menyebabkan sisa panas masih tersimpan di bawah permukaan sebagai sumber panas dari sistem Candi Umbul- Pada tahun , Pertamina telah melakukan penelitian pada daerah tersebut meliputi survei geologi, geokimia, geofisika, dan pemboran landaian suhu. Kemudian pada tahun 2010, Pusat Sumber Daya Geologi juga melakukan penelitian pada daerah tersebut berupa survei geologi, geokimia, dan geofisika (Hermawan, dkk., 2012). Kemudian penelitian dilakukan kembali oleh Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun 2016 berupa pemboran landaian suhu. Hasil dari pemboran landaian suhu pada sumur AN-1 akan mendapatkan data bawah permukaan, berupa data litologi dan karakteristik alterasi hidrotermal secara vertikal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya, berupa uji sumur dan studi kelayakan pada daerah Candi Umbul- 1

2 1.2. Masalah Penelitian Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana variasi litologi secara vertikal pada sumur AN-1? b. Bagaimana variasi alterasi hidrotermal secara vertikal pada sumur AN-1? c. Bagaimana zonasi alterasi dari data mineral ubahan/alterasi secara vertikal pada sumur AN-1? 1.3. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah sampel intibor dari sumur pemboran landaian suhu pada interval kedalaman meter. Sampel intibor diambil dari sumur Pemboran Landaian Suhu AN-1 pada Daerah Prospek Panasbumi Candi Umbul- Telomoyo yang berada di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi jenis dan karakteristik litologi secara megaskopis pada sampel intibor. b. Mengidentifikasi mineral alterasi pada batuan dengan analisis petrografi, ASD (Analytical Spectral Device), dan XRD (X-Ray Diffraction). c. Membuat zonasi alterasi berdasarkan asosiasi mineral alterasi Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. variasi litologi secara vertikal pada sumur AN-1. b. jenis dan kelimpahan mineral alterasi secara vertikal serta memperkirakan proses interaksi fluida hidrotermal batuan pada sumur AN-1. c. zonasi alterasi pada sumur berdasarkan himpunan mineral alterasi dan karakteristiknya yang ditampilkan dalam composite log, serta kaitannya dengan komponen sistem. 2

3 1.6. Ruang Lingkup Penelitian Lingkup Wilayah Lokasi penelitian terletak pada Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Semarang terletak pada posisi geografis '54,74" '3" Bujur Timur dan Lintang Selatan. Batas wilayah administratif Kabupaten Semarang sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal, serta di bagian tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat Kota Salatiga. Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 981,95 km 2 atau sekitar 2,92% dari wilayah Provinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada sumur Pemboran Landaian Suhu AN-1 pada Daerah Prospek Panasbumi Candi Umbul-Telomoyo, Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1.1). Penentuan titik lokasi pemboran berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh tim penyelidikan Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun Titik pemboran dilakukan pada posisi mu dan mt dengan sistem koordinat UTM (Universal Trans Mercator) zona 49 belahan bumi bagian selatan pada ketinggian 696 mdpl. Peta dasar yang digunakan adalah Peta Rupabumi Digital Indonesia dengan skala 1 : Lembar Ambarawa Edisi I (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, 2001). Lokasi penelitian dapat ditempuh perjalanan menggunakan mobil dengan jarak ± 60 kilometer ke arah selatan Kota Semarang dalam waktu tempuh ± 2 jam dari Kota Semarang. Basecamp terletak di sebelah barat titik sumur Pemboran Landaian Suhu AN-1 yang dapat ditempuh perjalanan dengan berjalan kaki dengan jarak ± 200 meter ke arah barat dalam waktu tempuh ± 10 menit menuju lokasi pemboran. 3

4 Gambar 1.1 Lokasi penelitian sumur Pemboran Landaian Suhu AN Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Penelitian ini dilakukan pada satu titik sumur bor, menggunakan data berupa sampel intibor pada interval kedalaman meter. b. Penelitian ini dilakukan dengan deskripsi megaskopis sampel intibor serta analisis laboratorium sampel intibor berupa analisis petrografi, ASD (Analytical Spectral Device), dan XRD (X-Ray Diffraction). c. Hasil dari penelitian ini berupa zonasi tipe alterasi pada composite log berdasarkan identifikasi mineral alterasi Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini dalam bidang ilmu pengetahuan dan studi adalah sebagai berikut. 4

5 a. Memberikan informasi mengenai variasi litologi dan karakteristik alterasi hidrotermal secara vertikal pada sumur AN-1 Daerah Prospek Panasbumi Candi Umbul-Telomoyo dalam bentuk composite log. b. Sebagai data dasar untuk melakukan penelitian/eksplorasi dan studi kelayakan mengenai karakteristik sistem Candi-Umbul c. Melengkapi data geosains mengenai lapangan Candi Umbul- Telomoyo yang sudah ada. Nama Peneliti Dudi Hermawan, M.Kholid Elida Septiana Putriutami, Udi Harmoko, Sugeng Widada 1.8. Peneliti Terdahulu Penelitian terdahulu yang telah dilakukan pada daerah Candi Umbul-Telomoyo dan sekitarnya adalah sebagai berikut. Tujuan karakteristik sistem Candi-Umbul struktur bawah permukaan pada area Gunung Tabel 1.1 Hasil penelitian dari peneliti terdahulu. Metode Penelitian penyelidikan terpadu yang terdiri dari pemetaan geologi, geokimia, geofisika, dan pemboran landaian suhu. geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian diperkirakan lapisan reservoir berada di kedalaman > 1500 meter pada satuan batuan vulkanik Ungaran dan batuan sedimen dengan temperatur 230 C. Zona upflow terletak di sekitar manifestasi batuan ubahan di lereng komplek Gunung Area prospek berada di bagian tengah komplek Gunung Telomoyo, yaitu di sebelah timurlaut manifestasi batuan ubahan Keningar memanjang ke arah baratdaya, dengan luas daerah prospek sekitar 21 km². Dengan temperatur reservoir sekitar 230 C, potensi energi panas bumi di daerah Candi Umbul-Telomoyo sebesar ±92 Mwe. Hasil dari penelitian yaitu lapisan batuan pada daerah penelitian dari paling bawah adalah batulempung, breksi dan lava, batupasir tufa, breksi, batupasir, dan topsoil. Struktur geologi yang menyebabkan keluarnya manifestasi di permukaan adalah sesar turun. Lapisan batulempung pada kedalaman meter dari permukaan dengan resistivitas 116Ω diinterpretasikan sebagai batas atas lapisan penudung. 5

6 Nama Peneliti Dudi Hermawan, Yuano Rezky Dudi Hermawan, Sri Widodo, Eddy Mulyadi Tujuan Membuat peta kerapatan patahan dan rekahan, peta kerapatan perpotongan patahan dan rekahan, peta kompilasi kerapatan patahan dan rekahan, serta deliniasi daerah prospek Candi Umbul- Memahami karakteristik dan proses pembentukan sistem daerah Candi Umbul- Metode Penelitian metode analisis kelurusan citra landsat yang terdiri dari penajaman citra, filtering, dan penarikan kelurusan. metode studi literatur serta kajian data sekunder berupa analisis data geologi dan geokimia. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah prospek Candi Umbul-Telomoyo terletak di bagian utara kerucut muda Gunung Telomoyo, yaitu dari lereng baratlaut kerucut muda Gunung Telomoyo memanjang ke utaratimurlaut sampai daerah Keningar dan Candi Dukuh dengan luas sekitar 39 km 2, serta di daerah sekitar manifestasi Candi Umbul dengan luas sekitar 7 km 2. Hasil dari penelitian adalah sistem Candi Umbul-Telomoyo terbentuk pada lingkungan magma basaltik yang berasosiasi dengan aktivitas vulkanik terakhir Komplek Fluida panas bertemperatur tinggi terakumulasi di reservoir membentuk sistem satu fasa yaitu fasa air. Lapisan reservoir ini ditutupi oleh lapisan penudung berupa batuan ubahan yang kedap air yang juga tersingkap luas di permukaan. Zona upflow terbentuk di dalam kaldera komplek Telomoyo, sedangkan daerah sekitar menifestasi Candi Dukuh, Candi Umbul dan Pakis Dadu merupakan zona outflow dari sistem Candi Umbul- 6

7 Nama Peneliti Zendi Agista, Prakosa Rachwibowo, Yoga Aribowo Tujuan litologi dan pola kerapatan struktur geologi serta mengetahui model konseptual sistem yang ada di daerah prospek Gunung Metode Penelitian studi literatur, interpretasi citra satelit, pemetaan geologi, serta analisis petrografi dan pola struktur geologi. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian yaitu interpretasi litologi yang didapatkan dari citra satelit landsat 7 ETM + dan kenampakan yang terlihat di lapangan terdiri dari 3 satuan dari urutan stratigrafi muda ke tua yaitu aluvial, lava, dan breksi piroklastik. Struktur geologi daerah penelitian yang diidentifikasi melalui interpretasi citra, meliputi struktur sesar, kenampakan kaldera atau collapse, dan kelurusan dengan orientasi kelurusan struktur geologi hasil interpretasi visual dari integrasi citra satelit landsat 7 ETM + band 457/RGB dan SRTM memiliki arah relatif barat timur, timurlaut baratdaya, dan barat laut tenggara. Satuan geomorfologi yang ada di daerah penelitian terdiri dari 4 satuan, yaitu satuan bentuklahan punggungan kaldera, dataran kaldera, dataran kaki gunungapi, dan cekungan rawa belakang. Daerah yang terdapat manifestasi akan memiliki densitas struktur tinggi pada peta Fault Fracture Density (FFD), sedangkan daerah yang densitas strukturnya tinggi pada peta FFD tidak akan selalu muncul manifestasi di permukaan. Berdasarkan peta FFD, daerah yang menunjukkan tingkat densitas struktur geologi tinggi yaitu Candi Umbul, Candi Dukuh, Kendal Duwur, Pegunungan Kelir, dan Gunung Sistem Gunung Telomoyo terbentuk pada magma andesitik basaltik dengan reservoir terdapat pada batuan piroklastik dan batuan penudung berupa litologi lava andesit. 7

8 Nama Peneliti Rizki Trisna Hutami, Yoga Aribowo, Dian Agus Widiarso Hiska Anggit Maulana, Tony Yulianto, Udi Harmoko Tujuan karakteristik fluida dan alterasi hidrotermal pada Komplek Gunung struktur bawah permukaan daerah Gunung Metode Penelitian analisis petrografi, XRD, geokimia, dan isotop fluida, yaitu 18 O dan 2 H. geofisika magnetik. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah manifestasi Komplek Telomoyo yang ditemui yaitu mataair hangat dan alterasi batuan. Mataair hangat tersebar di Candi Umbul dan Candi Dukuh sedangkan alterasi batuan ditemukan di Desa Dangkel, Keningar, Sepakung dan Kendal Duwur. Fluida mataair hangat Candi Dukuh dan Candi Umbul bertipe kloridabikarbonat. Berdasarkan isotop 18 O dan 2 H fluida mataair hangat Candi Dukuh dan Candi Umbul menujukkan bahwa fluida telah mengalami pencampuran dengan air meteorik. Alterasi batuan bertipe argilik argilik lanjut. Mineral ubahan pada zona argilik adalah smektit, kaolinit, pirit, haloisit, dan jarosit dengan kisaran temperatur < C. Mineral ubahan pada zona argilik lanjut adalah dikit, alunit, diaspor, pirofilit, pirit, smektit, jarosit, dan hematit dengan kisaran temperatur C. Manifestasi mataair hangat Candi Umbul dan Candi Dukuh merupakan zona keluaran tepi (lateral outflow) dari sistem, sedangkan zona alterasi argilik argilik lanjut merupakan zona keluaran langsung (upflow) yang berada di atas zona boiling dari suatu reservoir. Hasil dari penelitian adalah data anomali medan magnetik total menunjukkan pasangan klosur positif dan negatif yang mengindikasikan adanya sesar di bawah permukaan yang digunakan pada tahap penyayatan. Pada tahap permodelan menggunakan software Oasis Montaj, didapat struktur bawah permukaan dan didapat hingga kedalaman ±1400 meter. Pada kedalaman meter diinterpretasikan sebagai batuan penudung dengan parameter suseptibilitas yang rendah, yaitu -0,313x10-3 SI. Struktur bawah permukaan wilayah Gunung Telomoyo berada pada zona sesar, yang merupakan media jalan keluar fluida ke permukaan pada sistem daerag tersebut yang ditunjukkan dengan manifestasi mataair panas Candi Dukuh. 8

9 Nama Peneliti Nadiar Ramadhan, Mutya Prameswari, Agung Harijoko Maila Shofa, Udi Harmoko, Sugeng Widada Tujuan kondisi geologi dan geokimia pada sistem Gunung pola aliran fluida serta distribusi suhu pada sistem dan hubungan antara perubahan ketinggian dengan suhu di lereng utara Gunung Metode Penelitian pemetaan geologi dan alterasi, analisis petrografi dan XRD, pengukuran konsentrasi gas udara tanah CO2, konsentrasi merkuri (Hg) tanah, serta suhu udara tanah. Spontaneous Potensial (SP) dan suhu permukaan dangkal. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian adalah stratigrafi daerah penelitian dimulai dengan pengendapan breksi andesit, pembentukan Gunungapi Andong, Gunungapi Suropati, Gunugapi Gajah, Gunungapi Kendil, Gunungapi Candi Dukuh, Gunungapi Telomoyo, endapan Gunungapi Merbabu, dan endapan aluvial. Alterasi yang muncul didominasi mineral alterasi smektit dan kaolinit, tergolong dalam zona smektit. Manifestasi berupa mata air hangat muncul di tiga titik dan alterasi muncul di empat zona, yang dikontrol oleh adanya struktur rekahan. Zona panas aktif saat ini berada di sekitar manifestasi mata air panas Candi Umbul-Pakis Dadu dan Candi Dukuh serta daerah Sidogede yang merupakan zona outflow dari sistem panas bumi Zona panas di masa lampau berada di sekitar manifestasi batuan teralterasi pada daerah Wirogomo, Gunungapi Kendil, hingga Sepakung yang merupakan zona upflow sistem panas bumi Telomoyo namun fluida panas bumi tidak lagi mencapai permukaan pada saat ini. Hasil dari penelitian adalah pola aliran fluida mengarah dari arah selatan ke arah timurlaut yang ditunjukkan line 3 ke line 1, nilai pengukuran SP antara mv. Distribusi nilai suhu permukaan dangkal antara 23,5 31 C, suhu semakin berkurang pada topografi yang semakin tinggi. Hubungan antara suhu permukaan dangkal dan SP terhadap daerah sistem Gunung Telomoyo menunjukkan semakin besar nilai anomali suhu maka semakin besar nilai SP, dimana pada bawah permukaan daerah tersebut diduga adanya pola aliran fluida panas. 9

10 1.9. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini disusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Pada bab ini menguraikan latar belakang penelitian, masalah penelitian, objek penelitian, maksud penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, peneliti terdahulu, dan sitematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang terdiri dari regional daerah penelitian, sistem, alterasi hidrotermal, klasifikasi batuan beku vulkanik, mineral alterasi hidrotermal, dan hipotesis. BAB III Metodologi Penelitian Pada bab ini menjelaskan metode penelitian, tahap penelitian, alat penelitian, bahan penelitian, dan diagram alir penelitian. BAB IV Hasil Penelitian Pada bab ini menyajikan hasil dari penelitian berupa ketersediaan data, litologi pada sumur AN-1, alterasi batuan pada sumur AN-1, paleotemperatur, serta tipe dan zonasi alterasi pada sumur AN-1. BAB V Penutup Pada bab ini memberikan kesimpulan dan saran dari penelitian. 10