ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan terikan benang sebagai acuan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan terikan benang sebagai acuan."

Transkripsi

1 Pekerjaan ubin dan keramik Pemasangan keramik dengan cara tipis bukanlah baru namun bagi tukang di Negara kita belum banyak yag melaksanakan dengan method ini. Disamping harga material yang mahal teknologi ini dianggap sulit. Cara ini dilakukan dengan memplester dinding terlebih dahulu, plesteran harus benar benar rata, dan setelah kering baru dipasang keramik. Pasangan keramik menjadi lebih mudah dan cepat, yaitu dengan cara meletakkan adukan khusus ke permukaan plesteran atau pada tegelnya kemudian tegel ditempelkan pada plelsteran. Cara ini sangat baik dilaksanakanpada pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan air misalnya bak air. Lihat cara pemasangan pada gambar berikut : Langkah kerja pemasangan tegel keramik sistim tipis adalah sebagai berikut : Dinding yang akan dipasang keramik harus diplester dengan tegak lurus dan rata.aplikasi plesteran dengan campuran 1 pc : 2-3 ps terutama untuk daerah basah ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan terikan benang sebagai acuan. Kemudian aplikasikan adukan dengan roskam bergerigi pada dinding atau lantai. Aplikasi adukan Pemasangan keramik 171

2 Pekerjaan ubin dan keramik Aplikasi adukan pada dinding atau lantai alur/ goresan dari roskam tidak boleh ada yang terputus, bila terputus harus diulang sampai alur kelihatan rata seperti pada gambar disamping, arah alur boleh sembarang kekiri, kanan, diagonal maupun melingkar 3. Pemasangan pada lantai a. Lakukan pengukuran rencana tinggi lantai dengan membuat level pinjaman 1.00 m pada dinding sebagai acuan b. Tentukan as dari ruangan atau berdasarkan as pintu sebagai acuan. c. Hitung jumlah keramik yang akan terpasang,dan perhatikan apakah terjadi pemotongan pada kanan kiri sesuai dengan aturan minimal ½ dari lebar keramik,jika tidak maka tentukan apakah as ruangan sama dengan as badan keramik atau digeser tepat pada siar,sehingga didapat pemotongan yang baik. d. Penetapan as pintu 172

3 Pekerjaan ubin dan keramik e. Pasang benang sebagai kepala,benang yang terpasang sebaiknya dua sama lebar dengan keramik sesuai titik duga lantai. f. Lapisan dipasang membentuk salib dan pada baris kedua dari pinggir.hal ini dimaksudkan agar pemasangan keramik bagian pinggir lebih rapi. g. h. Buatlah campuran untuk memasang keramik dengan dray mix mortar dalam kondisi plastis. Pasang keramik dimulai dari bagian kepala yang berlawan dengan pintu keluar,agar keramik yang sudah terpasang tidak diinjak-injak. Pengisian nat Corak garis garis antara tegel tegel dinamakan NAT. Bahan pembantu untuk jarak nat adalah batang korekapi, paku dan spaiser (tebal 2mm ) berbentuk plus / tambah dan bahan dari plastik. 173

4 Pekerjaan ubin dan keramik a. Fungsi nat adalah : Anti slip. Penghubung tegel tegel. Menyamakan perbedaan ukuran tegel. Menempatkan bahan pengisi jarak antara tegel. Membentuk pola lantai dan dinding yang indah. Memperkokoh / memperkuat duduk dan letak pasangan tegel. b. Ukuran nat : Jika pemasangan tegel tanpa jarak, disebut Nat dipress, cara ini kurang baik (berdasarkan fungsi nat). Ukuran Nat yang tetap adalah 2 mm. Sedangkan untuk tegel yang besar (mis; 30 x 30 cm), ukuran Nat boleh lebih lebar lagi (melihat lihat peratuaran dari pabrik tegel). Spasier c. Macam-macam nat (siar) : Mengisi sela-sela ubin. Setelah ubin keramik terpasang, waktunya mengisi sela-sela ubin dengan grout. Grout adalah material terbuat dari semen, pasir, air, dan sedikit warna. Ia digunakan untuk mengisi sela-sela ubin dan merekatnya. Grout tersedia dalam berbagai warna dan Anda dapat memilih yang sesuai dengan warna ubin. Gunakan rubber grout float dan masukkan grout ke sela-sela ubin. Gunakan grout float pada sudut sedemikian rupa sehingga Anda dapat mengisi celah dengan sebanyak mungkin grout. Setelah mengisi grout di sela-sela ubin keramik. Gunakan spon basah untuk membersihkan grout yang berlebih. Bilas spon untuk melarutkan grout yang berlebih supaya tiap ubin tetap bersih. Anda dapat membubuhkan sealant pada garis-garis grout setelah grout mengering. Dan selesai! Mempelajari cara memasang ubin keramik itu mudah! Dengan mengikuti langkah-langkah dasar ini, Anda juga dapat mewujudkan desain lantai keramik Anda. Mempelajari cara memasang lantai keramik dengan benar akan memberikan kepuasan tersendiri terhadap pekerjaan yang berhasil dilakukan dengan baik, dan sebuah lantai keramik yang indah. 174

5 Pekerjaan ubin dan keramik 1. Nat yang kaku Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress, boleh diisi dengan cairan semen saja. 2. Nat elastis (meluaskan, melebarkan) Nat elastis harus didisi dengan bahan yang lunak, misalnya silikon. Didalam pemasangan tegel siar elastis dipakai untuk menghubungkan pemasangan bagian bangunan yang berbeda, seperti kayu, logam, PVC, gelas dan sebagainya. Fungsi dari nat elastis ini dapat untuk mengantisipasi dari keramik yang terangkat (meledak) nat elastis ini dipasang setiap 50 m2 atau pada pertemuan antara dinding dan lantai, bila dalam 1 ruangan luasnya kurang dari 50 m2. Nat elastis (meluaskan, melebarkan) Pemasangan nat menggunakan silen pada sudut dan ruangan Pemasangan pada sudut Pemasangan keramik pada sudut tidak boleh saling menempel antara keramik lantai dan dinding, tegel plin dan keramik harus ada jarak/ spasi ruang dan untuk aplikasinya dapat diisi dengan bahan lunak ( kapur ) bahan ini untuk mengantisipasi bila terjadi pergerakan dari keramik baik karena pemuaian/ penyusutan 3. Nat yang awet dengan bahan kimia Nat yang diisi dengan adukan semen akan diserang dan dihancurkan oleh air asamnya. Untuk mengawetkan Nat tersebut maka Nat dapat diisi dengan bahan khusus, misalnya Araldite, Epoxi dan lain lain. 175

6 Pekerjaan ubin dan keramik 4. Nat berwarna Warna dari Nat yang biasa adalah abu abu (dari semen portland) dan putih (dari semen putih). Terdapat pula Nat berwarna yang dibuat dari semen berwarna ditambah semen biasa. Selain itu ada bahan khusus untuk mengisi Nat dalam beberapa warna. Dapat juga membeli bahan berwarna untuk mengisi Nat yang sudah dicampur oleh pabrik tegel teraso d. Cara pengisian siar / nat Pengisian nat/ siar pada pemasangan berperan sangat penting karena bagaian ini adalah finising akir dari pemasangan dan akan terlihat terus ketebalan dari siar/ jarak siar antara keramik, kerapian dari pengisian siar akan berpengaruh pada estetika pasangan keramik. Peralatan yang dipakai, Kapi / kape karet Spon pembersih Kain majun Tempat adukan Setelah pemasangan keramik selesai dan perlu menunggu pasangan keramik kering paling tidak dalam 1-2 hari maka perlu dipersiapkan pengisian nat. Pada dasarnya pengisian nat atau grouting sangat sederhana namun membutuhkan ketelitian agar nat bersih dan berarna sama sert terisi penuh. 176

7 Pekerjaan ubin dan keramik Adapun langkah-langkah pengisian nat tersebut seperti dijelaskan berikuti dibawah ini 1. Pengolesan adukan siar dengan kapi karet Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress, boleh diisi dengan cairan semen saja. Adukan siar diletakkan dengan cetok ke atas kapi/ roskam karet dan dioleskan seluruhnya ke dinding tegel sampai siar siar penuh. Pengolesan kapi karet selalu pada arah diagonal, supaya net terisi penuh. Instruksi untuk pembuatan grout mengikuti petunjuk dari pembuatnya / pabrik, dapat dilihat pada kemasan Adukan siar diletakkan dengan cetok ke atas kapi/ roskam karet dan dioleskan seluruhnya ke dinding tegel sampai siar siar penuh. Pengolesan kapi karet selalu pada arah diagonal, supaya net terisi penuh. Instruksi untuk pembuatan grout mengikuti petunjuk dari pembuatnya / pabrik, dapat dilihat pada kemasan 2. Selama 3 hari pertama, perhatikan apakah keramik terpasang terhindar dari benturan, getaran dan pekerjaan disekitarnya 3. Bersihkan permukaan keramik dan celah nat dari debu dan kotoran lainya. Pembersihan tidak boleh dilakukan dengan benda keras 177

8 Pekerjaan ubin dan keramik Campur pengisi nat secara bertahap ke dalam air aduk dengan rata selama kurang lebih 2 menit. Biarkan 5-10 menit dan aduk kembali sebelum digunakan. Untuk jenis yang memiliki daya serap tinggi basahi dulu permukaan keramik sebelun digrouting untuk mencegah keramik mengambil air dari bahan grouting yang menyebabkan pengeringan tidak merata Isi celah keramik dengan menggunakan trowel karet dengan gerakan diagonal / melingkar.tekan kedalam agar celah terisi penuh Letakan trowel karet tegak lurus dengan permukaan keramik. Bersihkan sisa pengisi nat dengan menggosok trowel secara diagonal terhadap garis nat 7. Membersihkan segera sisa grouting yang menempel dengan kuat pada permukaan keramik Pembersian pada keramik setelah diisi siar adalah sangat perlu dilakukan karena sisa dari adukan pengisi siar Alat yang digunakan : a. Spon pembersih b. Kain majun c. Bak air (ember) Setelah adukan siar sudah agak kering ( ± menit ), adukan yang tersisa dibersihkan dengan spon. Spon tidak boleh basah sekali. Spon dioleskan dengan arah diagonal dan tanpa tekanan. Setelah permukaan dinding tegel kering, permukaan dinding dibersihkan lagi dengan lap kain kering dan untuk merapikan siar gunakan benda tumpul dari kayu untuk membentuk siar. 178

9 Pekerjaan ubin dan keramik 8. Untuk perawatan setelah pengisian nat dilakuan dengan cara seperti berikut ini, basahi celah dengan menggunakan lap basah setiap hari setelah grouting mongering 24 jam selama jangka waktu 3 hari untuk meningkatkan kualitas grouting. Gunakan karet busa yang sudah dibasahi dengan air bersih, tekan dan gosok dengan gerakan melingkar Perlindungan setelah pekerjaan pasang keramik Setelah pekerjaan pasangan keramik dilaksanakan, perlu dilakukan perlindungan keramik yang sudah terpasang terhadap kerusakan dan kotoran sehingga kondisi pemasangan tetap baik pada waktu selesai pemasangan Cara yang bisa dipakai untuk melakukan perlindungan tersebut adalah menutup dengan triplek atau plastic atau menutup ruangan apabila pekerjaan diruangan tersebut telah dianggap selesai 179

10 Kompetensi Inti 11 Pekerjaan Kusen & Daun Pintu Jendela Waktu : Teori : 5 JPL Praktek : 35 JPL Kebutuhan material : Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400, 4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400, triplek 6 mm, lem pvc, engsel, slot, sekrup ¾, dowel ddiameter 8mm Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set

11 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Pekerjaan Kusen Sebelum kusen dipasang, periksa dahulu apakah sudah benar-benar siku dan dipaku dengan kayu pada sudut sikunya. Bagian yang menempel bata harus dimeni dulu agar tidak meresap ke pori-pori kayu. Perhatikan pada sisi luarnya apakah satu garis dengan permukaan pasangan bata paling luar atau harus ditonjolkan setebal plesteran agar nantinya permukaan kusen rata dengan plesteran. Cara penyeletelan kusen : Pasang nit/duk di bagian bawah setinggi 10cm dari permukaan lantai, pasang angkur kanan/kiri setiap 50cm atau minimal 3 buah, berdirikan dan pasang skur, luruskan dengan tarikan benang serta kontrol tegak lurus dengan lot. Bila sudah benar tegak baru skur-skur dimatikan. Dimeni Angkur Alur Kapur Dimeni Skur Duk Sloof 181

12 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Untuk pasangan di atas kusen agar dibuat konstruksi pasangan bata berdiri (rollag). gunanya adalah agar beban dari atas tidak sepenuhnya menekan kusen tapi dipikul oleh rollag tersebut dan dialihkan ke samping. Akan lebih baik lagi kalau rollag diganti dengan balok latei (beton bertulang). Keuntungan memasang balok latei adalah lebih kuat dan lebih mudah bila ingin mengganti kusen yang sudah lapuk atau sekedar ingin mengganti model kusen baru. Balok latei juga menambah ketahanan terhadap gempa.agar tidak dimakan rayap sebaiknya kusen kayu diberi lapisan finishing anti rayap. Macam-macam kusen : Kusen pintu Kusen gendong Contoh ukuran kusen : Kusen pintu : 80 x 200cm Kusen gendong : 150 x 200cm Kusen jendela : 50 x 120cm Kusen bouvenlight : 70 x 50cm Kusen jendela Kusen bouvenlight 182

13 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Proses pemasangan kusen pintu 183

14 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Proses pemasangan kusen jendela 184

15 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Bila kusen menggunakan kusen beton : Pemasangan sama dengan kusen kayu, perlu dipasang skur-skur yang diikat dengan kawat bindrat karena kusen beton sulit dipaku. Bila kusen menggunakan aluminium : Buatlah lubang dengan presisi ukuranya, perkuat tepi lubang dengan kolom praktis, bagian atas dengan balok late. Setelah bekisting dibuka rapikan dengan plesteran/benangan. Pemasangan kusen aluminium adalah setelah tembok semua rapi bahkan kalau perlu tembok sudah dalam kondisi dicat barul kemudian dipasang kusennya. Kusen aluminium dipasang dengan bantuan skrup dan fisher. Sekrup kusen masuk baru diserkrup Lubang Tembok dirapikan Kusen Aluminium Masukan Kusen 185

16 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Pemasangan daun pintu Tujuan : 1. Peserta dapat menggunakan peralatan tangan dengan baik 2. Peserta dapat memasang engsel pintu dengan benar 3. Peserta dapat memasang kunci pintu dengan baik 4. Peserta dapat menyetel pemasangan pintu pada kosen dengan baik Waktu : 7 jam 45 menit Peralatan : a. Pahat b. Palu c. Perusut d. e. f. Obeng (plus minus) Pensil Rol meter g. Siku-siku 90 derajat h. Gergaji Potong i. Mesin Bor j. Mata bor kayu k. Tangga l. Gergaji potong Palu Siku 90 derajat Mesin bor Pahat Perusut Mata bor kayu Obeng plus - minus Tangga 189

17 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Langkah kerja cara pemasangan Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen Lepaskan daun pintu dan gambar posisi kunci pada daun pintu sesuai dengan ketinggian yang dikehendaki. Kerjakan bagian lubang kunci pintu dengan menggunakan mesin bor kemudian diratakan dengan pahat agar bentuk lubang untuk menanam kunci terlihat rapi. Masukan kunci pintu pada lubang dan letakan semua komponen pintu yang telah tersedia dan sekrup semua bagian kunci yang ada. Setelah kunci pintu terpasang dengan baik, kemudian kerjakan bagian lubang lidah kunci yang terpasang pada kosen pintu. Untuk mendapatkan posisi lubang lidah kunci pada kosen yaitu rapatkan bagian pintu pada kosen dan beri tanda dengan pensil posisi lidah kunci dalam kondisi keluar. 187

18 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Keselamatan kerja Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja termasuk sikap kerja. a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul b. c. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. e. f. g. h. i. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. Ikuti semua petunjuk instruktor. Gambar pintu 188

19 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Pemasangan engsel pintu bagian atas 189

20 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Pemasangan engsel pintu bagian bawah 190

21 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Pemasangan kunci pintu Menggambar posisi kunci pintu Mengebor lubang kunci pintu 191

22 Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela Mengerjakan bagian lubang untuk kunci pintu : Lukis posisi kunci sesuai dengan yang diinginkan. Lubangi dengan mesin bor agar mempermudah pemahatan Membersihkan bagian lubang kunci Membersihkan lubang kunci : Bersihkan dan ratakan bekas dengan menggunakan pahat tusuk Perhatikan agar lubang kunci dalam posisi tegak dan lurus. 192

23 Waktu : Teori : 4 JPL Praktek : 20 JPL Kebutuhan material : 8 x 12 x 400, 3 x 25 x 400, 3 x 5 x 400, 5 x 7 x 400, 2 x 20 x 400, genteng dan bubungan, paku 2 3 dan 4, begel kalung, begel strip, mur baut ½ dim, meni Kebutuhan peralatan : Kompetensi Inti 12 Pekerjaan Kuda-Kuda Atap Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set tangga Lipat 1 grup (2 buah

24 Pekerjaan kuda-kuda atap Membuat kuda-kuda Macam-macam bentuk kuda-kuda Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam macam bentuk kuda-kuda 2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Ketam Bentuk konstruksi kuda kuda berdasar lebar bentang. Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter. Kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll. Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya sebagai beban ) Beban-beban yang dihitung adalah : 194

25 Pekerjaan kuda-kuda atap 1. Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung ) 2. Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap ). Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya : Bentang 3-4 Meter. Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu, atau beton bertulang kuda-kuda bentang 3-4 meter Bentang 4-8 Meter. Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang. kuda-kuda bentang 4-8 meter Bentang 9-6 Meter. Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle). Bentang 20 Meter. Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda atap sebagai loteng, Bahan dari kayu kuda-kuda bentang 20 meter 195

26 Pekerjaan kuda-kuda atap kuda-kuda baja profil siku kuda-kuda gabel profil WF 196

27 Pekerjaan kuda-kuda atap Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam menentukan dimensi material yang digunakan. Persyaratan bahan : Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5. Pekerjaan konstruksi atap Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah. Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja Pekerjaan konstruksi atap Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm Pengerat - ukuran 8/12 cm Ander - ukuran 8/12 cm Skoor - ukuran 8/12 cm Nok - ukuran 8/12 cm Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm Gording - ukuran 8/12 cm Konsol - ukuran 8/12 cm Usuk - ukuran 5/7 cm Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai Listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm Pekerjaan konstruksi atap Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan. Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng. Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci. Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok 197

28 Pekerjaan kuda-kuda atap Membuat kuda-kuda dan penutup atap Pekerjaan merakit kuda-kuda adalah membuat komponen-komponen dan merakit komponen kuda-kuda Perakitan kuda-kuda yang dijelaskan disini adalah kuda-kuda tradisional/ konvensional dengan bentang 6 m dari as-as bangunan Penyambungan balok kayu Perakitan daun pintu/jendela papan kayu meliputi perakitan rangka daun pintu/jendela sekaligus dengan papan kayu sebagai pengisinya. Macam-macam bentuk kuda-kuda Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam macam bentuk kuda-kuda 2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Kuda-kuda atap pelana 198

29 Pekerjaan kuda-kuda atap 199

30 Pekerjaan kuda-kuda atap Pembuatan bentuk sambungan kayu Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu memanjang yang dapat menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digunakan untuk menyambung batang tarik. Langkah kerja menyambung balok tarik : 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai Siapkan bahan balok kayu 8/12 cm sebanyak cm dan balok kayu 8/12 cm sebanyak 1 80 cm sebagai balok pengunci. Ketam balok-balok tersebut diatas keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus dan siku. Melukis/ menggambar sekeliling balok bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok sesuai gambar kerja. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap keatas dan yang lainnya menghadap kebawah. 5. Melukis/ menggambar sekeliling balok pengunci sesuai gambar kerja Beri tanda bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara arsir). Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir miring berkait dengan menggunakan gergaji potong agar hasilnya dapat lurus dan rata. Sambungan bibir miring berkait 200

31 Pekerjaan kuda-kuda atap Sambungan bibir miring berkait diperkuat balok pengunci diatas Pembuatan sambungan pada titik simpul Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. Identifikasi Sambungan pada Titik Simpul Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. a. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik (2 buah) Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. Sambungan Batang Tarik Dengan Kaki Kuda-Kuda 201

32 Pekerjaan kuda-kuda atap b. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah) Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok sekur dilaksanakan dengan konstruksi lubang dan pen. Sambungan Kaki Kuda-Kuda Dengan Sekur 202

33 Pekerjaan kuda-kuda atap c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah) Hubungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan konstruksi lubang dan pen yang dilengkapi dengan gigi, sama dengan sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik. Sambungan Kaki Kuda-Kuda dengan Tiang Penggantung 203

34 Pekerjaan kuda-kuda atap d. Sambungan antara balok tarik, tiang penggantung dengan sekur (1 buah) Hubungan antara balok tarik dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan sambungan pen dan lubang. Tebal pen dan lubang pertemuan antara balok penggantung dengan balok tarik diambail 1/3 dari tebal kayu. Dada sambungan tiang penggantung tidak dipasang menempel dengan rapat pada sisi atas dan balok tariknya akan tetapi diberi jarak sekitar 2 cm sebagai toleransi, agar balok penggantung tersebut tidak menekan secara langsung pada balok tariknya. Perkuatan sambungan sudut rangka kuda-kuda dilakukan dengan diberikan besi strip atau begel kalung yang dilengkapi dengan baut mur. Langkah kerja membuat kuda-kuda Hal-hal yang harus dikuasai dalam pembuatan kuda-kuda, antara lain adalah : 1. Menghitung kebutuhan bahan 2. Melukis gambar kerja dari bermacam-macam sambungan kuda-kuda 3. Membuat bermacam-macam sambungan 204

35 Pekerjaan kuda-kuda atap 3.1 Sambungan balok tarik menggunakan sambungan bibir miring berkait dengan balok pengunci kuda-kuda 3.2 Sambungan balok tarik menggunakan sambungan bibir miring berkait dengan balok pengunci kuda-kuda 3.3 Sambungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda Menggunakan pen dan lubang dengan kemiringan Sudut derajat sesuai gambar 205

36 Pekerjaan kuda-kuda atap 3.4 Sambungan tiang dengan kaki kuda-kuda menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel 3.5 Sambungan kaki kuda-kuda dengan skor menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel 3.6 Mencoba semua sambungan di masing masing sudut sesuai gambar kerja 206

37 Pekerjaan kuda-kuda atap 3.7 Merakit konstruksi kuda kuda semua sambungan harus rapat dan tidak baling Pembuatan bentuk sambungan pada titik simpul a. Sambungan balok tarik dengan tiang penggantung. Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak). 2. Siapkan : Balok tarik yang telah disambung /dirakit dengan panjang 6 m dari as ke as dinding ditambah 2 x 40 cm = 6,80 m. Tiang penggantung 8/12 panjang 4 m. 3. Ketam balok penggantung keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. 4. Lukis bentuk sambungan balok tarik dengan tiang penggantung tepat di tengah-tengah bentang balok tarik sesuai gambar kerja. 5. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilang kan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). 6. Buat pen pada tiang penggantung sesuai gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan 207

38 Pekerjaan kuda-kuda atap 7. Buat lubang pada balok pengunci balok tarik meng gunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu. 8. Stel konstruksi sambungan balok tarik dengan tiang penggantung dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 9. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. b. Sambungan Kaki Kuda-Kuda dengan Balok Tarik dan Tiang Penggantung Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak). 2. Siapkan bahan balok kaki kuda-kuda 8/12 panjang 4 m 2 buah Ketam balok kaki kuda-kuda keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. Dari titik pertemuan as tembok dan as kaki kuda-kuda buat sudut 30 derajad memotong as tiang penggantung. Tumpangkan bahan kaki kuda kuda diatas balok tarik dan topang gantung dengan sudut 30 derajat bagian bawah, kemudian dilukiskan bentuk sambungan antara balok tarik dengan kaki kuda-kuda dan balok tarik dengan tiang penggantung sesuai gambar kerja. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). Buat pen pada kaki kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). Buat lubangnya pada batang tarik dan tiang penggantung dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu. 208

39 Pekerjaan kuda-kuda atap 9. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan rapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang Stel konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik dan tiang penggantung, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang penyokong Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang pahat tusuk, klem, dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) 2. Siapkan bahan balok penyokong 8/12 panjang 4 m, dibagi dua Ketam balok penyokong keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku antara muka yang satu dengan lainnya Stel balok tarik, tiang gantung dan kaki kuda kuda, hingga tepat pada ukuran dan lukisan yang ditentukan. Ukurlah panjang kaki kuda kuda dibagi sama panjang untuk meletakan balok penyokong. Himpitkan balok penyokong dibawahnya pada rangkaian kuda kuda yang telah distel. Ukurlah 8 cm dada purus topang gantung, tempelkan balok penyokong ujung pertama dan ujung kedua pada garis pertengahan kaki kuda kuda. Lukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan balok penyokong dan tiang penggantung dengan balok penyokong sesuai gambar kerja. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). 209

40 Pekerjaan kuda-kuda atap Buat pen pada balok penyokong pada kedua ujungnya sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). Buat lubangnya pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tinggi kayu. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan dirapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang. Stel konstruksi sambungan balok penyokong dengan kaki kuda-kuda dan kaki kuda-kuda, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. Penyetelan sementara sambungan pada setiap titik simpul Stel sementara sambungan pada masing-masing titik simpul, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. 3. Stel kembali sambungan 4. Perakitan kuda-kuda Ratakan sambungan pada masing-masing titik simpul tersebut dengan menggunakan ketam halus. Penyambungan komponen kuda-kuda Balok tarik panjang bentang 6 meter dari as ke as dinding. Sambungkan kedua balok dengan sambungan bibir miring berkait. Kuatkan dengan balok pengunci berukuran panjang 80 cm diperkuat dengan 4 buah mur baut Setel tiang penggantung dengan balok tarik, tegak dengan penyiku. Pada dadapurus diganjal 2 cm untuk tolenransi. Setel kaki kuda-kuda pada balok tarik dengan sudut 30 derajad dan tiang penggantung Stel balok penyokong dengan tiang penggantung dan balok tarik Pengeboran untuk pasak sambungan Berilah tanda pada masing-masing sambungan. Lepaskan tiap tiap sambungan purus dan lubang 210

41 Pekerjaan kuda-kuda atap Pemeriksaan kekuatan 1. Periksa konstruksi sambungan balok tarik, tiang penggantung, kaki kuda-kuda dan balok penyokong. 2. Perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 3. Perbaiki semua sambungan yang masih kurang rapat, kurang rata dan masih baling 4. Setelah yakin sambungan sudah rapat dan tidak baling maka sambungan dapat diperkuat dengan pemasangan pasak pada lubang-lubang bor dan pemasangan begel pada sambungan-sambungan sesuai gambar rencana Membuat atap Macam-macam penutup atap Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam macam penutup atap 2. Peserta dapat memasang macam macam penutup atap derngan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Atap sirip kayu Sirap merupakan material penutup atap yang terbuat dari papan kayu dalam bentuk lembaran. Jenis kayu yang digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kalimantan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu bulian. Jenis kayu ini memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu dan kelembaban, selain itu kayu ini dikenal tahan terhadap serangan hama rayap. Saat ini jenis kayu ulin merupakan jenis kayu yang dilindungi dan dibatasi peredarannya oleh pemerintah.hal ini menjadikannya semakin sulit untuk ditemukan dipasaran.namun, sebagai alternatif penggantinya terdapat jenis atap sirap yang berasal dari kayu merbau, kayu benuas dan lainnya. Keunggulan dari jenis atap ini ialah; daya penyerapan panas yang cukup baik sehingga ruangan menjadi lebih sejuk, selain itu masa umur kayu yang tahan lama dapat mencapai puluhan tahun. Sedangkan kekurangannya ialah; membutuhkan perawatan yang ekstra, sulit untuk melakukan pemasangan, penggantian dan perbaikan, rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak dilapisi dengan lapisan anti panas, dan harga yang mahal. 211

42 Pekerjaan kuda-kuda atap Atap sirip kayu 2. Genteng Genteng tanah liat tradisional Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya.gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar.kekuatannya cukup.genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya.genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. 212

43 Pekerjaan kuda-kuda atap 3. Genteng keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa tahun dapat ditanyakan ke distributor.aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan. 4. Genteng beton Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun. 213

44 Pekerjaan kuda-kuda atap Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun. Genteng beton memiliki 2 (dua) bentuk, genteng beton bergelombang dan genteng beton flat. Kedua bentuk tersebut memiliki daya tutup yang hampir sama sekitar 11 buah genteng/m² dengan sudut kemiringan minimum 20, dan harganya bervariasi bergantung pada merk. Kelebihan genteng beton ialah lebih kuat dan lebih ekonomis, sementara kelemahan dari genteng ini bobotnya yang berat sehingga membebani struktur. 5. Genteng metal Bentuknya lembaran, mirip seng.genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara m. 214

45 Pekerjaan kuda-kuda atap Genteng metal dihasilkan dari lembaran metal yang ditekan sehingga berbentuk lembaran lebar dan berpola seperti genteng, namun terdapat juga genteng metal dalam bentuk kepingan. Untuk pemasangannya, genteng metal lembaran akan ditanam pada balok gording rangka atap dengan sekrup. Genteng metal dihasilkan dari lembaran metal yang ditekan sehingga berbentuk lembaran lebar dan berpola seperti genteng, namun terdapat juga genteng metal dalam bentuk kepingan. Untuk pemasangannya, genteng metal lembaran akan ditanam pada balok gording rangka atap dengan sekrup. Sementara pemasangan genteng metal bentuk kepingan hampir sama dengan genteng keramik, hanya saja pada genteng metal terdapat pengkaitan antara satu keping genteng dengan keping lainnya. Untuk meredam kebisingan air hujan, mengurangi daya hantar panas, serta menghilangkan kilap pada permukaan metal, maka pada permukaan bagian atasnya dilapisi dengan butiran pasir dan aspal yang direkatkan. Keunggulan dari genteng metal, yaitu memiliki bobot yang cukup ringan dibandingkan jenis genteng keramik dan beton sehingga menghemat biaya rangka atap; ukuran yang besar mempercepat proses pemasangannya, sudut pemasangan yang dapat lebih landai daripada genteng beton dan keramik yaitu di angka minimum 5, dan keamanan kepingan untuk lepas dari struktur rangka. Kelemahan dari genteng ini pada masa lalu ialah kemampuannya yang rendah untuk menginsulasi bising saat hujan.namun seiring dengan perkembangan zaman, telah ditemukan teknologi yang membuat genteng ini mampu meredam bising dengan baik sehingga genteng jenis ini layak menjadi pilihan. 215

46 Pekerjaan kuda-kuda atap Adapun cara pemeriksaaan genteng yang baik, dilapangan sebagai berikut : a. Tinjauan terhadap pandangan luar : 1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. 3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama. b. Tinjauan terhadap berat rata-rata : 1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. 3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama. c. Tinjauan terhadap rembesan Sediakan sebuah genteng yang akan diperiksa dan sebuah kotak terbuka (kaleng) yang pada bagian sisi atas dan bawahnya terbuka serta semua sisi sampingnya tidak dapat tembus oleh air. Kotak ini direkatkan pada bagian atas permukaan genteng, selanjutnya dibagian luarnya diberi perekat lilin agar rapat air. Kotak ini diisi air kira-kira setinggi 6 cm. Setelah 3 jam lamanya dalam kotak, lalu bagian bawah genteng diperiksa apakah terjadi rembesan atau tetesan air. Catat dari 6 buah atau lebih genteng, berapakah yang tembbus air. Genteng yang baik tidak akan tembus air d. Tinjauan terhadap penampang patahan. Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang. untuk genteng yang baik akan terlihat seperti berikut : 216

47 Pekerjaan kuda-kuda atap 6. Seng Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat.jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat. 7. Plat beton Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton.banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas.contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya 217

48 Pekerjaan kuda-kuda atap 8. Plat kaca Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan 9. Asbes Asbes merupakan material penutup atap yang terbuat dari asbes/asbestos, yaitu suatu biji mineral alami yang diolah sedemikian rupa dan menjadi suatu bahan bangunan yang siap untuk digunakan.susunan berbagai serat asbes yang sangat halus dan kasat mata dengan berat yang sangat ringan. Asbes memiliki karakteristik hampir sama dengan seng yang murah, ringan dan cukup tahan lama. Namun, yang membedakannya dengan material seng, asbes ini tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Selain itu, ia memiliki cara pemasangan yang lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak reng dibandingkan genteng. Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma dalam jangka panjang).namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, telah ada produk menyerupai asbes yang bebas serat asbestos. 218

49 Waktu : Teori : 1 JPL Praktek : 7 JPL Kebutuhan material : 5 x 7 x 400, 6 x 12 x 400, paku 2 dan 3, triplek 6 mm Kompetensi Inti 13 Pekerjaan Plafon Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set

50 Pekerjaan plafon Pemasangan dan penutup plafon Kerangka dan penutup plafon Tujuan : 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian plafon dengan benar 2. Peserta dapat menjelaskan fungsi plafon 3. Peserta dapat menjelaskan bahan yang digunakan untuk penutup plafon 4. Peserta dapat mengetahui ukuran kayu yang digunakan untuk konstruksi plafon 5. Peserta dapat mengetahui ukuran yang digunakan untuk penutup plafon Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Konstruksi plafon Pengertian Plafon Atau Langit Langit Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ). Fungsi Plafon : Pengertian Plafon Atau Langit Langit Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan (rumah). Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap (aluminium foil). Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam. Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel kabel listriknya (sparing instalasi). Bahan dan konstruksi plafon : Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Adapun kontruksi plafon terdiri dari : 220

51 Pekerjaan plafon 1. Rangka plafon 2. Penggantung rangka plafon dan stek 3. Bahan penutup plafon Dan rangka plafon dapat dipasang denga cara menyiapkan : 1. Rangka kayu (galar 6/12; kaso 5/6; kaso 4/6) 2. Rangka profil aluminium Penggantung rangka plafon, jika rangka atap dengan kuda kuda kayu dapat menggunakan kaso 5/7. Jika bahan profil aluminium cukup dengan kawat yang dibelitkan atau diskrup pada atap rangka baja. Jika memakai dak beton, dapat memakai stek untuk mengaitkan pada rangka plafonnya yaitu rangka kayu Tripleks dengan tebal 4 mm. Asbes 3 mm. Akustic tile atau soft board 15 mm. Gypsum board. Aluminium. Papan / kayu. Hard board. Dan lain lain. Pola plafon hanger Penggambaran rencana (gambar kerja) plafon meliputi gambar rencana plafon dan detail plafon. Dalam pembuatan rencana plafon (terkadang disebut sebagai rencana rangka plafon atau denah plafon) hal hal yang perlu iperhatikan adalah : Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasnya ruangan yakni: Untuk bahan penutup dengan tripleks 4 mm, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan, misalnya; 1,20 x 1,20 atau 0,60 x 1,20. Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50. Sedangkan penggunaan jenis kabel untuk instalasi listrik sebaiknya menggunakan jenis kabel Tranca; Kabelindo; Supreme; Eterna atau kabel metal. Pemasangan instalasi listrik di dalam rangka plafon disebut in bouw sedangkan jika pemasangan kabel diluar plafon disebut out bouw, kesannya seperti perencanaan ME (Mekanikal dan Elektrikal) tidak matang, atau kemungkinan tahapan pekerjaan baru terpikirkan kemudian. 221

52 Pekerjaan plafon Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4 mm, ada dua cara yaitu; 1. Memberikan naad (jarak) antara dua lembar triplek yang akan dipaku pada rangka plafon dan list profil pada tepi dinding. 2. Memakai list, artinya pertemuan, umpama pakai eternit asbes, ditutup dengan list untuk kekuatan pemasangan penutup plafon. Pada ukuran kayu untuk rangka plafon dapat digunakan beberapa ukuran kayu sebagai berikut: Balok induk; Ukuran 6/12 untuk bentangan 2 3 m Ukuran 8/14 untuk bentangan 3 5 m Balok pembagi pertama; Ukuran 6/8 untuk bentangan 2 2,5 m Ukuran 5/7 untuk bentangan 1 2 m Balok pembagi kedua; Ukuran 4/6 untuk bentangan Variant / Detail Plafon Perhatian pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya, hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon yang dihubungkan dengan penggantungnya. Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat atau ruang pertemuan termasuk ketinggian plafonnya. Kerangka plafon metal 222

53 Pekerjaan plafon Detail kerangka plafon kayu Rencana plafon Dalam pembuatan rencana plafond (atau terkadang disebut sebagai rencana rangka plafond atau denah plafond) hal hal yang harus diperhatikan adalah: Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4 mm, ada dua cara yaitu; Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasan ruangan 1. Untuk bahan penutup dengan tripleks, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan. Misalnya; 1,20 x 1,20 2. Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,

54 Pekerjaan plafon Detail konstruksi sambungan kerangka plafon kayu Pemasangan langit-langit Pada pemasangan langit-langit harus diperhatikan peraturan bangunan nasional pasal II.303, ayat 4 s/d 7 yang pada bangunan perumahan menentukan tinggi ruang/ kamar minimal sekurang-kurangnya 2.40 m dengan kekecualian kalau langit-langitnya/ kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2.40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah tidak kurang dari 1.75 m. Pada ruang cuci dan kamar mandi/ kakus diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2.10 m. Konstruksi langit-langit biasanya terdiri dari dua lapis, yaitu rangka (penggantung) dan penutup langit-langit. Konstruksi rangka langit-langit sebenarnya hampir tidak berbeda apa pun dipilih sebagai penutup. Rangka langit-langit untuk kuda-kuda biasa dibuat dari kayu ukuran 5/7,5 cm (2 /3 ) yang dipasang berselang-seling. Pada kuda-kuda untuk rangka langit-langit cukup dengan menggunakan kayu reng berukuran ¾ cm. Sebagai penutup langit-langit digunakan asbes semen (Eternit) yang datar, 4 mm tebal dan biasanya dipasarkan dalam ukuran 100/100 cm. Pada bangunan yang lebih sederhana digunakan bilik atau papan-papan kayu. Bilik dan papan langit-langit, bila digunakan kayu yang tidak awet harus diawetkan dengan bahan pengawet (obat) terlebih dahulu. Kemungkinan lain ialah penggunaan kayu triplek setebal 4 mm atau 9 mm. 224

55 Pekerjaan plafon Penutup langit-langit dari kayu triplek Penutup langit-langit dari pelat asbes semen. 225

56 Pekerjaan plafon Pemasangan pekerjaan plafon Pemasangan Kerangka dan Penutup Plafon Tujuan : Peserta dapat menggunakan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan plafon Peserta dapat mengukur ketinggian plafon Peserta dapat mengerjakan pembagian ukuran pentup plafon Peserta dapat mengukur kedataran posisi plafon Peserta dapat menentukani ukuran yang digunakan untuk penutup plafon Peserta dapat mengerjakan pemasangan kerangka dan penutup plafon Waktu : 8 jam 45 menit Peralatan : 1. Pahat 2. Palu 3. Perusut 4. Obeng (plus minus) 5. Pensil 6. Rol meter 7. Siku-siku 90 derajat 8. Gergaji Potong 9. Kakak Tua/Tang 10. Slang Timbangan 11. Waterpas 12. Benang sipatan 13. Mesin Bor Beton 14. Mata bor beton ø 8 mm 15. Mata bor kayu ø 7 mm 16. Tangga/steger 226

57 Pekerjaan plafon Bahan : 1. Kayu usuk ukuran 5/7 cm 2. Kayu pembagi 4/6 cm 3. Kayu klos penahan 2/4/15 cm 4. Fisher S Sekrup Kayu 3 inch Paku 2,5 inch Paku 1,75 inch Alat pelindung diri (APD) : 1. Baju Kerja 2. Sepatu Kerja Langkah kerja : Helm Proyek Sarung Tangan Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan. Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan. Sisa pembagian dibagi dua kanan dan kiri. Beri tanda pada masing-masing pembagian tersebut pada tembok dengan pensil. Lubangi kayu usuk 5/7 cm dengan mesin bor sebelum dimatikan keliling pada tembok. Pasang usuk 5/7 cm keliling dengan terlebih dahulu membuat lubang pada balok beton yang ada untuk tempat fischer S8. Letakkan batang-batang yang berukuran besar terlebih dahulu, baru kemudian yang kecil. 10. Pembagian pada batang yang berukuran besar terhadap batang yang kecil selalu menggunakan tarikan benang. 11. Perletakan kayu pembagi 4/6 menggunakan klos dari kayu ukuran 2/4/15 cm. 12. Pemasangan rangka selesai, selanjutnya memang penutup plafon dengan menggunakan kayu lapis tebal 6 mm. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja termasuk sikap kerja. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. 227

58 Pekerjaan plafon Gambar kerja Gambar kerja yang ada meliputi : Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. Ikuti semua petunjuk instruktor. Gambar denah rencana plafon Gambar potongan A-A Gambar detail sambungan kerangka plafon Denah rencana plafon dan potongan 228

59 Pekerjaan plafon Detail sambungan balok tepi dengan balok utama 229

60 Pekerjaan plafon Detail sambungan balok utama dan pembagi 230

61 Waktu : Teori : 3 JPL Praktek : 3 JPL Kebutuhan material : Cat kayu, Cat tembok (2,3,4), Cat besi, roll, plamir, thiner, kuas 2 dan 3, alkali, kertas gosok kasar (100) dan halus (240) Kebutuhan peralatan : kape 1 set, Bak plastik Kompetensi Inti 14 Pekerjaan Pengecatan

62 Pekerjaan pengecatan Cat tembok (interior dan eksterior) Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan finishing yang harus dikerjakan dengan rapi, sehingga harus dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan bekerja dengan rapi dan teliti. Pekerjaan pengecatan sebuah rumah biasanya terdiri dari cat tembok (interior & eksterior), cat kayu, politur (sanding) Setelah pekerjaan plamir selesai permukaan dinding perlu digosok sampai halus dengan kertas gosok no. 1. Bagian-bagian yang masih kurang rata perlu diplamir ulang dan digosok lagi. Dengan campuran 1 kg lem PVAC : 1 kg semen putih : 2 kg kalsium sudah menghasilkan campuran plamir yang cukup baik. Sebaiknya plafon diplamir lebih dahulu sebelum dinding. Cat tembok memiliki kriteria cat tembok normal dan cat tembok yang tahan cuaca (weather shield). Cat Wheater Shield lebih tahan terhadap hujan atau panas, karena mengandung bahan yang lebih berkualitas. Tahap pengerjaan pengecatan tembok : Persiapan Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai hendaknya lantai diberi alas terlebih dahulu agar mudah dalam pembersihan nantinya. Plamir Untuk plamir terdapat plamir yang sudah jadi buatan pabrik atau plamir campuran sendiri dengan bahan lem putih (PVAC), semen putih dan kalsium. Perbandingannnya relatif beragam tergantung kebiasaan masing-masing orang/daerah. Namun kandungan kalsium yang terlalu banyak menyebabkan tingkat penyerapan atau porositasnya tinggi sehingga memboroskan cat dan waktu singkat warna cat berubah (memplak) karena warna aslinya terhisap oleh kalsium. Pengecatan Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan kuat atau rol. Alur dan arah pengecatan harus searah tidak meloncat-loncat, misalnya saat mengecat dinding dari atas kebawah hingga rata kemudian bergeser kesamping. 232

63 Pekerjaan pengecatan Berikut ini beberapa tips pengecatan dan memilih warna untuk eksterior maupun interior : Belilah cat yang berkualitas, dan biasanya harga lebih mahal. Cat yang berkualitas biasanya memiliki standar yang ketat dan petunjuk yang jelas tentang cara penggunannya. Seringkali justru cat-cat seperti ini memiliki pilihan warna lebih banyak. Persiapkan dengan jeli, karena hal ini adalah kesuksesan pengecatan yang sempurna. Seringakali kurangnya persiapan justru membuat kita mengalami kerugian yang banyak. Penempatan warna pada dinding misalnya, bisa lebih presisi jika kita memiliki gambar desain atau skema warna yang sudah dipersiapkan. Singkirkan barang-barang yang tidak perlu, seperti paku atau bekas isolasi yang menempel di dinding.pengecatan bsia lebih sepurna bila dinding rata, maka tutuplah lubang dengan dempul atau semen sebelum pengecatan. Jika ruangan memiliki dua warna berbeda, gunakan isolasi untuk alat bantu penutup pada batas warnanya. Isolasi membuat sambungan warna lebih rata. Lakukan pengecatan dari sisi dinding yang telah kering untuk mencegah pola roller tersisa pada dinding. 233

64 Pekerjaan pengecatan Cat kayu Tahapan pengecatan kayu adalah : 1. Pertama kayu yang akan dicat harus dalam kondisi kering. 2. Dilapisi meni, kemudian dikeringkan. 3. Dilapisi dempul/plamir kayu dan dikeringkan. 4. Dihaluskan dengan amplas hingga permukaan rata. 5. Tempelkan solasi kertas pada bidan kaca yang bersentuhan dengan cat. 6. Dilaksanakan pengecatan dasar, bila sudah kering dilapisi cat lagi hingga menghasilkan warna permukaan yang sama. Tips untuk hasil pengecatan kayu yang maksimal : 1. Bersihkan permukaan kayu yangakan di cat dari kotoran dan amplas searah serat menggunakan kertas amplas No Aduk cat kayu hinggarata, tambahkan thinner B secukupnya sesuai alat aplikasi yang akan digunakan kemudian aduk cat tersebut untuk mendapat hasil yang seragam. 3. Aplikasikan sampai merata ke seluruh permukaan dengan alur yang searah. Politur / sanding Pada kusen atau pintu dengan kayu yang mahal seperti kayu jati, kayu kamfer atau kayu yang memiliki serat yang bagus biasa dilaksanakan finishing dengan politur atau sanding. Tahapan pekerjaan sanding adalah : 1. Kayu yang akan disanding harus dalam kondisi kering. 2. Tempelkan isolasi kertas pada bidang kaca yang bersentuhan dengan politur. 3. Lapisi kayu dengan wood filler, kemudian digosok. 4. Lapisi dengan sanding sealer kemudian digosok. 5. Lapisi dengan pelindung goresan (top coat) yang warnanya bening. 234

65 Pekerjaan pengecatan Tips untuk hasil politur yang maksimal : Pilihlah politur yang praktis dan nyaman dengan aplikasinya (misal yang berpengencer air) Tentukan posisi yang akan di politur. Pilih alat aplikasi yang sesuai dan tepat dengan lokasi pengecatan. Baca aturan pakai dan catat nomor produksi dari politur untuk menghindari jika cat tersebut ada masalah. Lakukan pengerjaan dan pengenceran sesuai aturan pada kaleng. 235

66 Kompetensi Khusus 15 Pengetahuan pemasangan utilitas Waktu : Teori : 4 JPL Praktek : 35 JPL Kebutuhan material : Tidak ada Kebutuhan peralatan : Tidak ada 236 Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU

67 Agar pemasangan instalasi listrik dan air hasilnya rapi, sebelum tembok di plester harus ditanam dahulu pipa-pipa instalasinya. Upayakan jangan membobol tembok lagi setelah plesteran dikerjakan hanya untuk memasang pipa air maupun listrik karena akan merusak permukaan plseteran. Plesteran yang dibongkar kemudian dipasang lagi hasilnya tidak akan rata. sebelum diplester, tanam pipa listrik terlebih dahulu saklar 150cm stop kontak 20-30cm Demikian pula untuk instalasi pipa air, baik air bersih maupun air kotor, semua diupayakan diinstall sebelum plesteran dilaksanakan. Untuk instalasi horizontal, penarikan kabel-kabel dilakukan ketika rangka plafon terpasang, sebelum ditutup dengan eternit/triplek. 237

68 pipa 1 tandon atas solar water heater sumur pipa 3/4 pipa 1/5 shower kran closet washtafel Skema instalasi & peredaran air : Air dipompa dari sumur ke tandon dengan ketinggian 6 meter, menggunakan pipa 1 Kemudian air dari tandon di bagi kebawah menuju Solar Water Heater, kran luar, toilet, dapur dsb Air panas dari Solar Water Heater dilarikan ke wastafel dan shower yang dicampur dengan air dingin untuk diatur suhunya. Pemasangan instalasi air baik air dingin, air panas maupun air kotor harus dipasang oleh tukang plumbing yang berpengalaman agar hasilnya sempurna. Demikian juga pemasangan instalasi listrik, harus dikerjakan oleh instalatur yang bersertifikat. Instalasi air kotor : Kemirian pipa pembuangan/pipa air WC harus diusahakan minimal 3% agar alirannya lancar, sedang untuk air kotor dari KM minimal 1%. 100cm Arti kemiringan 3 % 3cm 238

69 Pada belokan usahakan untuk memasang bak kontrol, namun apabila akan disambung maka jangan menggunakan keni 90, karena rawan buntu. gunakan jenis elbow yang besar radiusnya atau keni 45 dua kali. Untuk pemipaan air WC maka upayakan tidak terjadi belokan melebihi 180 agar aliran lancar dan tak ada resiko buntu. Bila mengunakan PVC maka mutu yang dipilih: -Untuk air bersih kualitas AW -Untuk air kotor minimal kualitas D Belokan pipa dari WC / toilet Pakai knie 90 kurang baik, resiko buntu. Pakai Elbow lebih baik radius lebih besar. Pakai Knie 2x45 lebih lancar T = 90 knie = 45 y = 45 Salah, pemakaian T - 90 riskan terhadap penyumbatan Benar, gunakan y = 45 dan knie 45 agar aliran lebih lancar 239

70 Kompetensi Khusus 16 Waktu : Teori : 5 JPL Praktek : 35 JPL RAB (Rencana Anggaran Biaya) Kebutuhan material : Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400, 4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400, triplek 6 mm, lem pvc, engsel, slot, sekrup ¾, dowel ddiameter 8mm Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set 236 Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU

71 RAB (Rencana Anggaran Biaya) Rencana Anggaran Biaya Perhitungan Biaya atau biasa dikenal dengan Rencana Anggaran dan Biaya terdiri dari : A. Biaya perijinan (Advice Planing / AP, Gambar, IMB) B. Biaya bahan / material yang digunakan C. Biaya upah pekerja, mandor, pengawas D. Harga satuan pekerjaan Apabila dikerjakan oleh pemborong maka harga di atas masih harus ditambah dengan biaya administrasi meliputi pengadaan dokumen kontrak, biaya permodalan, asuransi dan resiko untuk keuntungan pemborong sehingga tentu saja membangun sendiri lebih murah dibanding dibangunkan oleh pemborong apabila mengerti teknik membangun rumah. Namun apabila kurang berpengalaman dalam membeli material, tidak bisa mengkoordinir tukang, dan tidak menguasai teknik membangun maka membangun sendiri bisa lebih mahal dan kualitasnya di bawah standar. a. Biaya perijinan terdiri dari : Biaya pembuatan Advice Planning (AP) Biaya perencanaan (membuat gambar dan perhitungan konstruksi bila bangunan bertingkat). Biaya IMB (dihitung luas bangunan dikalikan biaya per meter persegi). b. Biaya bahan, meliputi pembelian pasir, batu, bata, semen, besi, kayu, pipa PVC, dsb dengan satuan yang bervariasi: No Nama Bahan Satuan Kisaran Harga (Rp) Tahun 2011 di Malang 01 Pasir urug M Pasir pasang M Pasir cor M Batu pecah / koral untuk cor M Bata merah biji Besi beton diameter 6 mm lonjor Besi beton diameter 8 mm lonjor Semen isi 40 kg zak Semen isi 50 kg zak Kayu untuk papan cor M

72 (RAB) Rencana Anggaran Biaya Harga bervariasi tergantung lokasi daerah karena menyangkut biaya transportasi dan tingkat kesulitan mengangkut. Untuk mengangkt bangunan di gang sempit tentu lebih sulit dan harus diangkut pakai kereta dorong sehingga sampai di lokasi akan menjadi mahal. Untuk besi beton sangat tergantung dari ukuran yang nyata karena ukuran besi sangat variatif. Kalau menyebutkan ukuran 6 mm maka tersedia diameter 4,5 mm - 5,1 mm - 5,4 mm - 5,7 mm jarang sekali ada yang benar-benar 6 mm demikian juga panjangnya, ada yang hanya 9 m - 10 m - 10,4 m - 10,8 m - 11,1 m - 11,5 m - 11,7 m atau tepat 12 m. Khusus kayu cor : ada kayu randu, kayu sengon, kayu meranti dsb dengan harga yang sangat beraneka ragam. Cara menghitung volume tinggi (t) lebar (l) Volume = panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t). Satuan untuk panjang lebar maupun tinggi harus sama, misal meter. panjang (p) Contoh : a. Harga pasir Rp ,-/m3. Misal bak truk berisi pasir dengan tinggi 50cm, panjang bak 4,20 m lebar 1,90 m. Maka volumenya adalah : panjang x lebar x tinggi dalam satuan m = 4,20 x 1,90 x 0,50 = 3,99 m3 = 4 m3. Harga 1 trk pasir menjadi 4 m3 x Rp ,- = Rp ,- b. Batu bata : hitung luas pasangan (panjang x tinggi) setiap detail tembok. Misal ketemu luas dinding seluruhnya = 222 m2 bila kebutuhan rata-rata adalah 60 buah bata/ m2 maka bata yang dibeli adalah : 222 m² x 60 buah/m² Kehilangan / kerusakan = 5% Total Dibulatkan = = = = buah Bila harga bata Rp. 350,-/buah= Rp ,- Maka harga bata keseluruhan = x Rp.350,- 242

73 RAB (Rencana Anggaran Biaya) c. Cara menghitung harga 1m 3 beton : Kebutuhan bahan beton untuk mengecor sloof ukuran lebar 15cm tinggi 20cm panjang total 60 meter, dengan campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil. Volume = panjang x lebar x tinggi dalam satuan meter = 60 x 0,15 x 0,20 = 1,80 m³ Berdasarkan analisa SNI untuk membuat 1 m³ beton campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil diperlukan : 1. Semen = 280 kg 2. Pasir = 0,52 m³ 3. Kerikil = 0,81 m³ Dengan demikian untuk membuat 1,80 m³ beton diperlukan : Semen = 280 kg x 1,80 = 504kg, dibagi 50 kg / zak menjadi 504 : 50 = 10,08 zak atau dibulatkan 10 zak Pasir = 0,52 m³ x 1,80 = 0,94 m³ dibulatkan 1,00 m³ Kerikil = 0,81 m³ x 1,80= 1,46 m³ dibulatkan 1,50 m³ Bila besi untuk sloof dibuat dari 4 tulangan pokok diameter 10mm dan beugel diameter 6mm, maka diperlukan: Tulangan pokok : 4 buah x 60 meter Tambahan kait, bengkokan, overlapping 5% = 240 meter = 12 meter + Panjang = 252 meter Bila besi beton yang akan dibeli panjangnya 11,50 meter maka kebutuhannya : 252 : 11,50 = 21,91 lonjor dibuatkan menjadi 22 lonjor. Jumlah beugel : ditentukan tebal selimut beton. Tebal selimut minimal adalah 2 cm bila ukuran sloof 15 cm x 20 cm maka setidaknya beugel berukuran 11cm x 16 cm dengan jarak 15 cm (0,15 m). Panjang per beugel = lebar (2 x 11) + tinggi (2 x 16) + kait (2 x 5) = = 64 cm = 0,64 m. Jumlah beugel diameter 6 mm = 60 m / 0,15 m = 400 buah. Panjang total 400 buah x 0,64 m = 256 m, bila panjang per lonjor besi diameter 6 mm panjangnya 11 meter maka diperlukan : 256 : 11,50 = 22,2 lonjor, dibulatkan 23 lonjor. Papan bekisting : Untuk mengecor sloof dapat dilakukan dengan 2 tahap agar menghemat kayu bekisting. Papan ukuran 2/20 cm panjang 4 meter dengan jumlah : Panjang 60 meter x 2 (kanan / kiri) = 120 meter, kebutuhannya 120 m dibagi panjang per batang 4m = 30 batang ditambah 15 % estimasi terpotong / terbuang = 5 batang. Sehingga jumlahnya = 35 batang. Untuk pengepakan kanan/kiri diperlukan per m' reng ukuran 3/5 panjang 2 meter sebanyak 1 batang, jadi keperluan reng = 60 batang. 243

74 (RAB) Rencana Anggaran Biaya Jumlah = Rp ,- Catatan : Papan dan reng bisa digunakan untuk pekerjaan beton yang berikutnya (kolom dan ring balok), sehingga biaya untuk bekisting pada pekerjaan berikutnya lebih murah, namun dalam analisa pekerjaan berikutnya dianggap membeli kayu baru sehingga di sinilah letak penghematan bahan yang merupakan keuntungan untuk pemborong. d. Biaya upah Untuk menghitung biaya upah diperlukan perhitungan yang jeli dengan bantuan jadwal / rencana kerja. Contoh jadwal mengerjakan sloof 1 tukang + 2 pembantu. No Uraian Pekerjaan Keterangan 01 Meluruskan, memotong dan membengkok besi 02 Merangkai beugel, menyetel di atas fondasi 1 hari penuh memotong + membengkok besi 1 hari besi rangkaian terpasang 03 Pemasangan bekisting 1 hari pasang bekisiting 04 Pengecoran secara 1 hari ngecor manual 05 Pembongkaran 1 hari bongkar + menutup terpal bekisiting, pembersihan kayu Dalam jadwal di atas direncanakan bahwa untuk membuat sloof diperlukan waktu 5 hari dari Senin s/d Jumat, termasuk pembersihan kayu bekas cor. 244

75 RAB (Rencana Anggaran Biaya) Perkiraan upahnya adalah : - Tukang 1 orang x = Rp Pekerja 2 orang x = Rp Jumlah upah = Rp e. Biaya lain-lain / peralatan Dalam proses pengecoran masih ada biaya lain meliputi pembelian ember, keranjang, sekop, cangkul dll yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan, dengan perkiraan biaya: Ember 10 Rp Keranjang 5 Rp Sekop, cangkul (10% x harga) LS Bak air, selang (10% x harga) LS Total = Rp = Rp = Rp = Rp = Rp Total biaya pembuatan sloof : Biaya bahan Biaya upah Biaya lain-lain Total = Rp = Rp = Rp = Rp Harga rata-rata beton untuk sloof = Rp / 1.0 m3 = Rp ,- / m3 Seperti diterangkan di atas bahwa apabila beton tersebut dikerjakan oleh pemborong maka harga satuannya akan lebih mahal karena ditambah biaya administrasi, bunga bank dan resiko / keuntungan yang secara total besarnya bervariasi antara 20% - 40% atau rata-rata 30%. Harga beton apabila dikerjakan pemborong kurang lebih menjadi : 130% x Rp ,- / m3 = Rp ,-/m3 f. Harga satuan pekerjaan berdasarkan analisa Harga satuan campuran beton per m 3 0,810 m³ Kerikil 2/3 Rp = Rp ,520 m³ Pasir Rp = Rp ,800 Zak Semen Rp = Rp ,025 Kepala tukang Rp = Rp , 0250 Tukang Rp = Rp ,650 Rp = Rp ,080 Rp = Rp Subtotal = Rp

76 (RAB) Rencana Anggaran Biaya Harga satuan pekerjaan bekisting per m² 0,045 m³ Kayu Rp. 1, = Rp ,300 kg Rp = Rp ,026 Kepala tukang Rp = Rp ,260 Tukang Rp = Rp ,300 Rp = Rp ,005 Rp = Rp. 300 Sub Total = Rp Harga satuan pekerjaan pembesian per kg 1,05 kg Besi Rp = Rp ,015 kg Kawat Rp = Rp ,0007 Kepala Rp = Rp. 39 0,007 Tukang Rp = Rp ,007 Rp = Rp ,0003 Rp = Rp. 18 Sub Total = Rp Kebutuhan bekisting per m³ : Untuk 1,80 m³ memerlukan 60 m x 2 x 0,2 = 24 m2 berarti : Kebutuhan per m³ = 24 m2 / 1,8 = 13,30 m2 Kebutuhan besi untuk sloof sebanyak 1,80 m³ : Besi diameter 10 mm = 22 ljr Berat = 22 ljr x 11,5 m x 0,617 kg/ m' = 156 kg Besi diameter 6 mm = 23 ljr x 11,5 m x 0,222 kg/ m' = 59 kg Total keperluan besi = 156 kg + 59 kg = 215 kg Keperluan untuk 1 m³ beton = 215 kg / 1,8 m3 = 119,4 dibulatkan 120kg Rekapitulasi harga satuan beton bertulang untuk sloof per m³ : - Beton 1 Rp = Rp ,- - Besi 120 Rp = Rp ,- - Bekisking 13,3 Rp = Rp ,- Jumlah = Rp ,- Bandingkan dengan prakiraan harga pengalaman = Rp ,- Selisih = Rp ,- = 2,06 % 246

77 RAB (Rencana Anggaran Biaya) Kesimpulan Analisa RAB yang dibuat cukup aman untuk ditawarkan oleh pemborong karena masih di atas dengan prakiraan berdasarkan pengalaman. Dalam pekerjaan resmi yang dilelangkan maka semua menggunakan analisa Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Analisa ini harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dihadapi, artinya apabila lokasinya sulit dan jauh maka harga bahan dan upah dinaikkan agar harga akhir sesuai dengan kebutuhan karena besaran volumenya tetap. Contoh RAB selengkapnya dapat dilihat pada analisa SNI, karena untuk mempelajari RAB / analisa diperlukan keahlian tersendiri. Yang penting bisa menghitung kebutuhan bahan dan memperkirakan upah untuk berbagai macam pekerjaan seperti contoh analisa di bawah: Cara menghitung harga borongan galian tanah biasa: Dalam analisa untuk galian tanah biasa, terdapat koefisien untuk upah sebagai berikut: - 0,526 pekerja - 0,052 mandor Dari sisi pekerja Kalau menelaah analisa di atas maka dalam 1 hari seorang pekerja minimal harus menyelesaikan galian sebanyak : 1/0,526 = 1,9 m³. Kalau pekerjaan itu dikerjakan secara harian tanpa pengawasan yang memadai, maka mungkin dalam 1 hari hanya melesaikan 1 1,5 m³ artinya jauh di bawah analisa, tetapi dengan pengawasan mandor yang disiplin dan bijaksana, seorang tukang gali bisa mengerjakan galian sampai 2-3 m³ bahkan tukang galian borongan bisa menggali sampai 3 4 m³ / hari karena ingin mendapatkan upah lebih besar dibanding dengan pekerjaan harian. Dari sisi mandor Dalam 1 hari seorang mandor harus bisa mengawasi pekerja hingga mencapai volume 1/ 0,052 = 19 m³ atau setara dengan mengawasi pekerja sebanyak 19 m3 / 1,9 m³ = 10 orang pekerja. Perbandingan Bila dikerjakan secara harian (misal upah bekerja Rp /hari dan mandor Rp /hari) maka upah galian per m³ menjadi : 0,526 Rp ,- = Rp ,- 0,052 Rp ,- = Rp ,- Jumlah = Rp ,- Sekarang kalau dicoba mandornya harian tetapi pekerjanya borongan dengan harga Rp ,-/m³ maka apabila pekerja tukang gali bisa menyelesaikan rata-rata 3,5 m³ /hari maka upah yang di bawa pulang adalah: 3,5 m³ x R = Rp ,- lebih banyak dibanding upah harian yang hanya Rp /hari. Dri sisi pemberi pekerjaan ada 247

78 (RAB) Rencana Anggaran Biaya penghematan biaya ( ) = Rp / m³ atau sekitar (3.410/21.530) x 100% = 15%. Cara ini dilakukan oleh pemborong karena di dalam 15% tadi terkandung biaya administrasi dan keuntungan pemborong. pasangan batu belah galian fondasi aanstamping urugan pasir Misalnya akan membuat fondasi sepanjang 60 m2 dengan ukuran sebagai berikut: Dari gambar di samping dan halaman 26, maka dapat dihitung volume pekerjaan : a. Galian fondasi = 60 x (0n70 +1n00) / 2 x 0,75 = 38,25 m3 b. Urugan pasir = 60 x (0, ,76) / 2 x 0,15 = 6,57 m3 c. Aanstamping = 60 x (0,76 + 0,84) / 2 x 0,20 = 9,60 m3 d. Pasangan batu belah = 60 x (0,50 + 0,30) / 2 x 0,60 = 14,40 m3 Dari volume pekerjaan bisa dihitung keperluan bahannya sebagai berikut : Jenis Pekerjaan Kebutuhan bahan menurut analisa (m 3) Volume Batu belah (m 3) Pasir (m 3) Semen (zak) isi 50kg (m 3) Kebutuhan bahan sesuai volume yang ada Batu belah (m 3) Pasir (m 3) Semen (zak) isi 50kg 1 2 Galian pondasi, analisa per m 3 Urugan pasir analisa per m , ,200-6,57-7,884-3 Aantamping analisa per m 3 1,200 0,300-9,60 11,520 2,880-4 Pasangan batu kali, analisa per m 3 1,100 0,520 3,260 14,40 15,840 7,488 46,944 Rekapitulasi keperluan bahan untuk membuat fondasi : - Batu belah = 27,360 m 3 - Pasir = 18,252 m 3 - Semen = 46,944 zak (dibulatkan 47 zak) Jumlah 27,360 18,252 46,944 (m 3) (m 3) zak 248

79 Waktu : Teori : 2 JPL Praktek : 16 JPL Kebutuhan material : Tidak ada Kebutuhan peralatan : Tidak ada Kompetensi Khusus 17 Operasionalisasi MTU

80

81 Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jalan Dr. Suratmo No. 1 - Jakarta Pusat Tlp / Fax

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU A. LEMBAR INFORMASI Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Untuk kudakuda

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen pintu, kosen jendela,

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU

MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU KONSTRUKSI BANGUNAN Drs. Budi Jatnika Githa Rahmawati 1. KONSTRUKSI PINTU & JENDELA Konstruksi pintu dan jendela dibagi menjadi dua, yaitu kusen dan daun pintu & jendela. Fungsi

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG 1 KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU BAG- TKB.001.A-74 63 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-57 70 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON A. Dinding Kayu BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON Bahan bangunan memiliki sifat-sifat teknis yang berbeda-beda. Jika pemilihan kayu sebagai bahan bangunan yang akan dipakai dalam konstruksi bangunan maka

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

PETA KEDUDUKAN MODUL

PETA KEDUDUKAN MODUL KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Konstruksi Bangunan Kayu merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah

Lebih terperinci

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP A. Kuda-Kuda BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP 1. Pendahuluan Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

TKS 4406 Material Technology I

TKS 4406 Material Technology I TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu: Sambungan Kayu Sambungan Kayu: Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua atau lebih batang kayu untuk memenuhi kebutuhan panjang, lebar atau tinggi tertentu dengan bentuk konstruksi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA KONSTRUKSI DINDING BATU BATA Mengambar Rekayasa HSKK 208 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH Pelatihan Tukang Bekisting dan Perancah Nomor Modul SBW 07 Judul Modul TEKNIK PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN BEKISTING DAN PERANCAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE ANALISIS

BAB 3 METODE ANALISIS BAB 3 METODE ANALISIS Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistemnya

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

Indah, Awet, dan Anti Rayap

Indah, Awet, dan Anti Rayap P E T U N J U K P E M A S A N G A N Indah, Awet, dan Anti Rayap KARAKTERISTIK Indah, bertekstur kayu. Awet, tidak lapuk, dan tahan terhadap cuaca. Anti rayap. Tidak mudah terbakar. Finishing dengan cat

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

A. Pasangan Dinding Batu Bata

A. Pasangan Dinding Batu Bata Perspektif dua titik lenyap digunakan karena bangunan biasanya mempunyai arah yang membentuk sudut 90. Sehubungan dengan itu, maka kedua garis proyeksi titik mata dari titik berdiri (Station Point = SP)

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK Pedoman Umum 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

MODUL KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA. Oleh : Erna Krisnanto, ST. MT.

MODUL KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA. Oleh : Erna Krisnanto, ST. MT. MODUL KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA Oleh : Erna Krisnanto, ST. MT. JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI & KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 1 DAFTAR ISI A. Pendalaman

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan ( RKB ) TAHUN ANGGARAN 2016 yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dan Konstruksi II Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Material Struktur Bangunan Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi pertemuan

Lebih terperinci

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua)

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua) Buku 2 Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua) Edisi 1 2016 Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan

Lebih terperinci

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG LIST METODE KERJA No. Pekerjaan No. Metode Pasangan Bata Ringan 00 2 Pasangan Lantai Keramik 002 3 Kusen Alumunium 003 4 Pengecatan Dinding 004 5 Render 005 6 Acian

Lebih terperinci

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP Pasal 1 : Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan 1. Bentuk kuda-kuda baja ringan baik bentang, tinggi dan kemiringanya sesuai dengan Gambar Bestek. 2. Kuda-kuda dirakit/dipasang

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. METODE PELAKSANAAN I. TAHAP PERSIAPAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. Setelah penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja dan serah terima lapangan, kontraktor

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan

Lebih terperinci

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan 2 6 Juni 2015 Tidak semua orang tinggal di bangunan baru. Kebanyakan orang membeli rumah yang sudah pernah ditinggali oleh seseorang dan memutuskan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI 50 KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI A. Sambungan Melebar Lidah dan Alur 1. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objective) Setelah melakasanakan praktek para siswa memahami dan trampil

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT PLAFON / LANGIT-LANGIT: ADALAH SALAH SATU ELEMEN PEMBENTUK RUANG YANG MEMBATASI RANGKA ATAP DENGAN RANGKA BANGUNAN, DAN MEMPUNYAI FUNGSI: 1. SEBAGAI BATAS TINGGI RUANGAN

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu pondasi dan struktur atas yaitu dari sloof sampai

Lebih terperinci

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK

SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK SISTEM PABRIKASI PADA PELAKSANAAN STRUKTUR FEROSEMEN Ir. Rislan Syarief M.Arch. Iai* ABSTRAK Konstruksi ferosemen merupakan struktur konstruksi tipis dan sangat mudah mengerjakannya. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi BAB III RENCANA PONDASI DAN DETAIL PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknik Bangunan Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Tahun : 2013 A 1. Sebuah konstruksi batang seperti gambar di atas, jenis tumpuan pada titik

Lebih terperinci

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) Tiga komponen penyusun atap: 1. struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap); 2. penutup atap (genteng,polikarbonat); 3. pelengkap atap (talang horizontal/vertikal

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

RANGKA ATAP BAJA RINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN BAG- TKB.004.A-89 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA 3.1 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada temperatur yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT)

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT) BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (METODE KERJA BEKISTING ALUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PELAT) 7.1 Uraian Umum Pada umumnya penggunaan bahan bangunan struktur gedung bertingkat proyek di Indonesia menggunakan bahan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan 3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cross Laminated Timber 2.1.1 Definisi Cross Laminated Timber (CLT) pertama dikembangkan di Swiss pada tahun 1970-an. Produk ini merupakan perpanjangan dari teknologi rekayasa

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU 1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara

Lebih terperinci

International Quality Waterproofing

International Quality Waterproofing International Quality Waterproofing Hidup di negara tropis, kita dihadapkan pada cuaca yang cukup ekstrim yang datang silih berganti, yaitu panas matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi. Menghadapi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PERBANDINGAN KONTRUKSI ATAP KAYU DENGAN ATAP BETON DITINJAU DARI SEGI BIAYA Oleh : Darma Jasuli Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (darma.gl@yahoo.com) Abstrak Bahan yang banyak dipergunakan pada

Lebih terperinci

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MEMPLESTER PROFIL HIAS MEMPLESTER PROFIL HIAS BAG- TKB.005.A-91 30 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci