BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu
|
|
- Glenna Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu pondasi dan struktur atas yaitu dari sloof sampai atap. Konstruksi atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Struktur atap ada tiga bagian,yaitu kuda-kuda, rangka atap, dan penutup atap. Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan bahan yang digunakan. Pengaruh luar umumnya suhu ( sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan kenyamanan. Setiap susunan rangka batang struktur atap haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. (Wicaksono, 2011) Dalam pembuatan konstruksi atap harus memperhatikan syarat-syarat yang diberlakukan untuk konstruksi atap. Adapun syarat-syaratnya antara lain sebagai berikut : 1. Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya. 2. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya. 3. Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca.
2 4. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar. 5. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain lainnya. Setelah syarat-syarat pembuatan konstruksi atap diketahui, untuk tindakan selanjutnya yakni harus mengetahui kriteria pemilihan jenis penutup atap. Jenis penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keserasian atap. Dalam pemilihan jenis penutup atap ada beberapa kriteria antara alain sebagai berikut : 1. Tinjauan terhadap iklim setempat 2. Bentuk keserasian atap 3. Fungsi dari bangunan tersebut 4. Bahan penutup atap mudah diperoleh 5. Dana yang tersedia Selain syarat-syarat pembuatan konstruksi atap di atas, ada juga syarat yang lebih sederhana untuk diketahui yakni syarat umum pembuatan konstruksi atap sebagai berikut : 1. Bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi. 2. Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air. 3. Tidak mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca 4. Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan khusus. 5. Tidak mudah terbakar. 6. Bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang. 7. Awet.
3 Saat ini ada berbagai jenis bahan penutup atap yaitu, atap sirap, genteng tanah liat tradisional, genteng keramik, genteng beton, atap seng, atap dek beton, genteng metal, dan polycarbonate. Dari jenis penutup atap turut menentukan desain struktur atap. Pada penelitian ini menggunakan atap jenis genteng keramik dengan bahan dasar berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut, umurnya bisa tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan. (Wicaksono, 2011) Konstruksi Rangka Atap Kayu Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Pilihan atas suatu bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan dari keindahan. Jika pemilihan kayu sebagai bahan bangunan maka perlu diketahui sifat-sifat kayu, dalam hal ini kayu akan digunakan sebagai material pembuatan kuda-kuda konstruksi atap. Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dari panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu. Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis, apabila dikelola dengan cara yang baik. Kayu memiliki sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan lain-lain. Secara alami, kayu sudah mempunyai keawetan sendiri- sendiri, yang berbeda untuk jenis kayu. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat umum, yaitu sifat yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut ialah kayu merupakan sumber kekayaan alam bisa digunakan sebagai bahan baku untuk konstruksi atap. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain kayu tidak
4 mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain.misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahan bahan baja, beton, atau bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia. (Iswanto, 2007) Konstruksi atap kayu mempunyai kelebihan, meskipun ada juga kelemahannya. Sifatsifat yang menguntungkan itu ialah : - Bobotnya yang ringan, sehingga menentukan beban pada konstruksi atap. - Kekuatannya terhadap gaya tarik, gaya tekan dan momen lengkung. - Harganya yang hemat dan murah, kemungkinan mendapatkan dan mengangkutnya dengan cepat. - Ringan dan sekaligus tepatnya dalam pengerjaan dengan mesin dan alat sederhana. - Dalam beberapa keadaan, kelemahan kayu sebagai bahan bangunan antara lain mudahnya terbakar, Kecenderungannya berubah bentuk (mengembang, menyusut, melengkung, dan retak retak karena pengeringan), Mudah terkena pembusukan dan serangan hama. Tetapi di samping itu sudah didapat cara dan jalan mengurangi dan mengatasi kekurangan / kelemahan ini memalui perawatan dan pengerjaan kayu secara khusus. Di indonesia ada lima kelas awet, yaitu: kelas awet I (sangat baik), kelas II (baik), kelas III (cukup), IV ( kurang), dan kelas V (jelek). Kekuatan kayu ditentukan oleh berat jenis kayu dan mutu kayu tersebut. Mutu kayu dibedakan dalam dua macam yaitu mutu A dan mutu B, sedangkan kekuatan kayu digolongkan dalam kelas kuat I, II, III, IV, dan V ( PKKI 1961). Tegangan-tegangan ijin kayu mutu A dapat dihitung dengan rumus seperti terdapat pada daftar IIb PKKI 1961, sebagai berikut:
5 σ 170. g kg/cm σ // σ // 150. g kg/cm σ 40. g kg/cm // 20. g kg/cm Dengan g = berat jenis kayu. Untuk kayu mutu B rumus tersebut di atas diberi faktor reduksi sebesar 0,75. Dari PKKI 1961 kayu kruing di golongkan pada kelas kuat I II dengan berat jenis kering udara rata-rata 0,79 gr/cm 3. Untuk kayu glugu ( kayu kelapa ) di golongkan pada kelas kuat II IV dengan berat jenis kering udara rata-rata 0,5 gr/cm 3. Pada bagian struktur atap ada beberapa elemen sebagai berikut: Gambar 2.1. konstruksi rangka atap kayu Kuda-kuda berfungsi sebagai penopang yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfungsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan. Gording berfungsi sebagai penyangga usuk tenletak pada kuda penopang dibutuhkan jika jarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.
6 Usuk berfungsi sebagai penyangga reng. balok reng melintang di atas balok dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki. Reng berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng. Jarak dari reng tergantung penggunaan jenis penutup atapnya. Ring balok diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda. Adapun nama nama bagian dari atap yaitu, bubungan ialah sisi atap yang teratas. Selalu dalam kedudukan datar kebanyakan juga menentukan arah bangunan. Tiris atap atau bagian atap terbawah atau lisplang, menentukan sisi atap yang datar. Garis penahan atap, pada tambahan kasau miring atau pada atap Mansard, garis pertemuan antara dua bidang atap yang berbeda kemiringannya. Harus sejajar dengan garis atap tiris atap. Jurai luar, ialah bagian yang tajam pada atap, berjalan dari garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua bidang atap sudut bangunan ke luar. Jurai dalam, ialah bagian yang tajam pada atap, juga berjalan dari garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke dalam. Titik pertemuan jurai dan bubungan, tempat bertemunya tiga bidang atap atau lebih. Bubungan penghubung miring, garis jurai pada bidang-bidang atap yang bertemu. Terjadi pada bangunan, yang tinggi bubungannya berbeda letaknya. Menghubungkan dua titik pertemuan jurai dan bubungan. (Frick, 1982) Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan Pada struktur rangka atap baja ringan tidak jauh berbeda dengan struktur rangka atap kayu. Baja ini terbuat dari baja lapis zincalume dengan kandungan aliminium, zinc, dan silikon.
7 Baja cold-formed atau cold-rolled (canai dingin) atau light-gage atau baja ringan adalah komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja dengan proses pengerjaan dingin. Baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 Mpa (5500 kg/m 2 ). Baja ringan zincalume memiliki kandungan aluminium 55%, zinc 43,5%, dan silicon 1,5%. Baja ringan zincalume 5 kali lebih kuat dari baja galvanis dan 40% lebih kuat dari mild steel, baja ringan zincalume juga tahan dari karat atau korosi. (Smartruss, 2011) Berikut kelebihan dan kekurangan rangka atap baja ringan sebagai berikut : Kelebihan : Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu atau baja konvensional, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya jauh lebih rendah sehingga dapat mengurangi struktur pondasi, kolom dan balok. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible). Anti Rayap, tidak bisa dimakan rayap. Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu dan baja konvensional. Pada baja ringan tidak terjadi muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin. Kekurangan : Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
8 SNI atau Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung adalah acuan terbaru perencanaan konstruksi baja Indonesia dan setara dengan peraturan AISC (American Institute of Steel Construction). Meskipun demikian aplikasinya terbatas pada profil baja canai panas (hot-rolled) yang umumnya cocok dipakai pada konstruksi berat. Pada sisi lain ada juga profil baja canai dingin (cold-formed) yang banyak digunakan pada konstruksi ringan. Bagaimanapun juga perilaku baja canal dingin berbeda dengan baja canal panas sehingga perencanaannyapun berbeda. Rangka atap baja ringan merupakan sistem struktur yang berfungsi untuk menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang terdiri dari: kuda-kuda (truss), dan reng (roof batten). Truss merupakan struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang dalam (webs), dan yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur. Berikut gambar salah satu contoh struktur kuda-kuda baja ringan: Gambar Kuda-kuda baja ringan/truss - Apex merupakan ujung tertinggi dari truss. - Panel joint merupakan titik pertemuan rangka batang truss menjadi satu. - Top cord merupakan batang utama atas dari truss.
9 - Web merupakan batang bagian dalam dari truss. Biasanya hanya menerima beban aksial. - Bottom cord merupakan batang utama bawah dari truss. - Bearing merupakan titik atau ujung dimana posisi perletakan dari truss berada. Titik perletakan truss harus dua atau lebih yang berada di panel points. - Heel Point merupakan posisi/titik pada truss dimana batang utama bawah bertemu batang utama atas. - Overhang yaitu perpanjangan dari batang utama atas, melebihi dari perletakan truss. - Bentang bersih merupakan jarak horisontal antara bagian dalam dari perletakan truss. - Sudut yaitu kemiringan atap (dalam derajat). Berdasakan bentuk geometrinya, kuda-kuda (truss) baja ringan dapat dibedakan 3 yaitu: - Kuda-kuda utuh ( standard truss ) merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh, kuda-kuda jenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap limasan, - Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga terpancung, - Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L. Di pasaran Indonesia beredar Profil baja ringan yang di bedakan menjadi dua, yaitu : Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada pabrikasi kuda-kuda (truss). Dan Profil U dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm (idealnya 0,55 mm), yang biasa digunakan sebagai reng (Topspan). Berat struktur baja ringan ±6-9 kg/m 2. (Wicaksono, 2011)
10 Gambar Profil C dan profil U Standarisasi lebar maksimal tiap produsen konstruksi atap baja ringan berbeda-beda, tergantung hasil desain mereka. (Wicaksono, 2011) Pada struktur atap baja ringan, perakitannya dilakukan fabrikasi di lokasi proyek untuk menghindari salah konstruksi / tidak perlu merubah mengurangi ring balok bangunan yang ada. Untuk sambungan pada struktur rangka baja ringan menggunakan baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-eleman struktur ringan yang digunakan. Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan untuk kuda-kuda (truss) HEX dan baut untuk digunakan untuk menyambung reng HEX. Gambar Screw HEX Dalam satu sambungan (joint) konstruksi atap baja ringan, jumlah screw atau baut minimal 2 buah. Namun demikian biasanya satu sambungan minimal berisi 3 titik baut dengan maksud agar apabila terjadi kegagalan di satu baut, maka masih dapat dibebankan ke baut yang lain. Jumlah baut disatu sambungan ditentukan oleh hasil desain berdasarkan kapasitas beban yang mampu ditanggung setiap baut. (Smartruss, 2011)
11 Ketentuan dalam pemasangan baut khusus ini perlu diperhatikan, guna menghindari kerusakan pada masa beban rencana dikerjakan, yaitu sebagai berikut: 1. Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan. 2. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan. 3. Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika baut telah cukup kencang. 4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau garis berat elemen batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan antar elemen. Pada sambungan kuda-kuda ke balok digunakan dynabolt yang dipasang pada balok yang dibor sesuai ukuran dynabolt yang digunakan. Cara kerja dynabolt ialah setelah dynabolt dimasukan ke beton, baut dikencangkan sehingga menarik batang dynabolt dan bagian sayap akan mencengkram kuat ke beton. Proses pemasangan konstruksi baja ringan untuk pabrikasi dibedakan melalui proses prepabrikasi (produksi di workshop) dan proses produksi di lapangan. Pre-pabrikasi mempunyai keunggulan sistem pengawasan yang baik tetapi mempunyai kelemahan disistem pengangkutan material. Sistem yang lainnya yaitu sistem produksi dilapangan. Sistem ini memerlukan sistem pengawasan yang lebih ketat agar tidak terjadi kesalahn produksi oleh tukang. Pengiriman material berupa batangan baja juga lebih mudah bilamana jumlah materialnya cukup banyak.
12 Harus diperhatikan bahwa lokasi yang diperlukan untuk produksi harus cukup luas dan datar agar didapatkan hasil produksi yang maksimal. Untuk proses produksi biasanya memerlukan waktu kurang dari 2 hari. Sedangkan untuk proses intalasi dibutuhkan kurang lebih 6 hari untuk luasan bangunan kurang dari 200 m 2. Lama pekerjaan juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan desain, cuaca, dan kondisi lapangan. Total proses produksi dan instalasi berkisar antara 8-14 hari apabila tidak ada hambatan yang berarti di lapangan. (Wicaksono, 2011) 2.2. Landasan Teori Pekerjaan atap dari kayu Untuk besarnya biaya pada pekerjaan atap dari kayu dapat diketahui melalui beberapa tahap yaitu, mengetahui volume atau kubikasi pekerjaan, harga satuan pekerjaan, dan anggaran biaya suatu pekerjaan. Uraian volume pekerjaan ialah menguraikan secara rinci besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail. (Ibrahim, 2009) Perhitungan harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan atap dari material kayu menggunakan ketentuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ( SNI ). Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan atap dari kayu dengan ketentuan dari SNI sebagai berikut : Tabel 2.1. Memasang 1 m 3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II dan III bentang 6 meter Kebutuhan Satuan Indeks
13 Bahan Balok kayu m3 1,100 Besi strip tebal 5 mm Kg 15,000 Paku 12 cm Kg 5,600 Pekerja OH 4,000 Tenaga kerja Tukang kayu OH 12,000 Kepala tukang OH 1,200 Mandor OH 0,200 Sumber : SNI Tabel 2.2. Memasang 1 m 3 konstruksi konstruksi gordeng, kayu kelas II Kebutuhan Satuan Indeks Bahan Balok kayu m3 1,100 Besi strip tebal 5 mm Kg 15,000 Paku 12 cm Kg 3,000 Pekerja OH 2,400 Tenaga kerja Tukang kayu OH 7,200 Kepala tukang OH 0,720 Mandor OH 0,120 Sumber : SNI Tabel 2.3. Memasang 1 m 2 rangka atap genteng keramik, kayu kelas II Kebutuhan Satuan Indeks Kaso-kaso (5x7) cm m 3 0,014 Bahan Reng (2x3) cm m 3 0,0036 Paku 5 cm dan 10 cm Kg 0,250 Pekerja OH 0,100 Tenaga kerja Tukang kayu OH 0,100 Kepala tukang OH 0,010 Mandor OH 0,005 Sumber : SNI Anggaran biaya suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
14 RAB = (volume x harga satuan pekerjaan) Pekerjaan atap dari baja ringan Harga ditentukan oleh berbagai macam faktor, seperti merek, desain atap, kualitas material, lokasi proyek, dan volume pekerjaan. Dari sisi bisnis, harga produksi ditentukan oleh factor seperti overhead, harga baja dunia, biaya promosi dan pemasaran, biaya sewa kantor, dan biaya-biaya lain. Sebagai panduan, harga yang ditawarkan bervariasi antara ribu permeter persegi miring. Apabila desain sederhana dan variable desain tidak rumit, harga dikisaran ribu per meter persegi miring. Perlu diketahui bahwa standar harga konstruksi atap baja ringan dihitung permeter persegi miring (luasan genteng). (Wicaksono, 2011)
KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN
Tugas : KONSTRUKSI ATAP RANGKA BAJA RINGAN ANGGOTA KELOMPOK : ABDUL HASYIM E1A1 12 002 SUPIRMAN E1A1 12 019 SIDRATUL NDISE TANAKA E1A1 12 013 DESHI ASTARY MADJID E1A1 12 030 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciKOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BENTANGAN 9 METER TUGAS PENGGANTI UJIAN
KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BENTANGAN 9 METER TUGAS PENGGANTI UJIAN Dibuat untuk sebagai pengganti ujian mata kuliat Teknik Penulisan dan Presentasi Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas disegala aspek selain aspek kekuatan yang mutlak harus dipenuhi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu gedung telah mengenal tiga jenis bahan utama yang di gunakan, yaitu : baja, beton dan kayu. Di samping itu, sering juga digunakan baja ringan sebagai
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja
Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja ANALISIS PERBANDINGAN HARGA KONSTRUKSI KAYU DAN KOSNSTRUKSI BAJA Oleh : Ishak Yunus Abstrak Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, berimplikasi pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE ANALISIS
BAB 3 METODE ANALISIS Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistemnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, ruang serba guna, pabrik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi rangka atap umumnya dibuat dari bahan kayu, dan digunakan pada bangunan yang memiliki sistem struktur atap, seperti bangunan sekolah, perkantoran, rumah
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP KAYU TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU
ANALISIS PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP KAYU TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU Sherly Anggun Rahayu Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung Email: sherlyanggunrahayu90@gmail.com
Lebih terperinci3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan
3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak
Lebih terperinciRANGKA ATAP BAJA RINGAN
RANGKA ATAP BAJA RINGAN Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap merupakan salah satu bagian kontruksi yang berfungsi untuk melindungi bagian bawah bangunan dari panas matahari, hujan, angin, maupun sebagai perlindungan lainnya.
Lebih terperinciKONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap
KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan
Lebih terperinciPERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING
PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja
Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja ANALISIS PERBANDINGAN HARGA KONSTRUKSI KAYU DAN KOSNSTRUKSI BAJA Oleh : Ishak Yunus Abstrak Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, berimplikasi pada
Lebih terperinciKONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)
KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA) Tiga komponen penyusun atap: 1. struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap); 2. penutup atap (genteng,polikarbonat); 3. pelengkap atap (talang horizontal/vertikal
Lebih terperinciKOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP
KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP IRIANTO Staff Pengajar Universitas Yapis Papua ABSTRAK Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai kemajuan telah berhasil
Lebih terperinciKonstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap
Konstruksi Atap Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos).
Lebih terperinciPERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BANGUNAN SEDERHANA
PERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BANGUNAN SEDERHANA Rosyid Kholilur Rohman 1 Martana 2 1 dan 2 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciA. GAMBAR ARSITEKTUR.
A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan
3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali
Lebih terperinciVol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X
BAJA RINGAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI KAYU PADA STRUKTUR RANGKA KUDA-KUDA DITINJAU DARI SEGI BIAYA Oleh: Fajar Nugroho Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP KAYU.
NLISIS PERBNDINGN BIY PEKERJN RNGK TP BJ RINGN DENGN RNGK TP KYU gussugianto 1, ndi Marini Indriani 2 1,2 Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Balikpapan Email: agus.fadhil@yahoo.co.id, marini_sabrina@yahoo.com.sg
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Tjokro Hadi 1), Arief Subakti Ariyanto 1), Parhadi 1), Supriyadi 1), Triwardaya 1), Wasino 1), Yustinus Eka Wiyana 1) 1) Staf
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )
BAB 4 STUDI KASUS Struktur rangka baja ringan yang akan dianalisis berupa model standard yang biasa digunakan oleh perusahaan konstruksi rangka baja ringan. Model tersebut dianggap memiliki performa yang
Lebih terperinciStruktur dan Konstruksi II
Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Material Struktur Bangunan Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi pertemuan
Lebih terperinciKata Kunci : Tegangan batang tarik, Beban kritis terhadap batang tekan
ANALISIS BAJA RINGAN SEBAGAI BAHAN KONSTRKSI ATAP PADA PEMBANGUNAN RUMAH DINAS BANK INDONESIA PALANGKA RAYA AFRIJONI, ST Alumni Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
Lebih terperinciTKS 4406 Material Technology I
TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda
Lebih terperinciKOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP
KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP Yervi Hesna 1, Elim Hasan 1, Harri Novriadi 2 1 Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas 2 Asisten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pekerjaan konstruksi, atap merupakan salah satu elemen penting pada bangunan gedung dan perumahan. Sebab atap pada bangunan berfungsi sebagi penutup seluruh atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti plastik, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah suatu konstruksi,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Melalui pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan untuk melakukan pemilihan antara penggunaan kayu dan baja ringan sebagai penutup atap terhadap
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA
STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA Roland Martin S 1*)., Lilya Susanti 2), Erlangga Adang Perkasa 3) 1,2) Dosen,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KUDA KUDA BAJA RINGAN DENGAN BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 V.18
ANALISIS PERBANDINGAN KUDA KUDA BAJA RINGAN DENGAN BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 V.18 Ahmad Efendi, Dewi Sulistyorini, Dimas Langga Candra G Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciJenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Kayu adalah material
Lebih terperinciGambar 1.1 Keruntuhan rangka kuda-kuda kayu (suaramedianasional.blogspot.com, 2013)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bangunan rumah sederhana/konvensional pada umumnya, atap di atas rumah ditopang oleh konstruksi kuda-kuda. Konstruksi kuda-kuda ini akan menopang beban dari penutup
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 DATA PROYEK Dari banyaknya proyek yang dilaksanakan oleh GAMA TRUSS yang terletak di jalan Kaliurang km 11,5,Sleman,Yogyakarta. Penulis mengambil 1 sample contoh pengerjaan
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciKONSTRUKSI RANGKA ATAP
KONSTRUKSI RANGKA ATAP 2. URAIAN MATERI ATAP Atap merupakan bagian dari bangunan gedung ( rumah ) yang letaknya berada dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kayu Kayu merupakan suatu bahan mentah yang didapatkan dari pengolahan pohon pohon yang terdapat di hutan. Kayu dapat menjadi bahan utama pembuatan mebel, bahkan dapat menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.
Lebih terperinciJURNAL TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HANANYA WENES KABANGA D
JURNAL TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PADA KUDA-KUDA BAJA RINGAN DENGAN KUDA-KUDA KAYU (CONTOH KASUS GEDUNG DENGAN DESAIN ATAP BERBENTUK PELANA DAN LUAS ATAP 488 M²) DISUSUN OLEH: HANANYA WENES
Lebih terperinciPEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN
ANALISIS PROFIL CFS (COLD FORMED STEEL) DALAM PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN Torkista Suadamara NRP : 0521014 Pembimbing : Ir. GINARDY HUSADA, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.
KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN...1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR PERSAMAAN...xiv INTISARI...xv ABSTRACT...xvi
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 3434:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 3434:2008 Daftar
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN VOLUME BAJA RINGAN PADA TIGA TIPE RANGKA ATAP. Medan ABSTRAK ABSTRACT
ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME BAJA RINGAN PADA TIGA TIPE RANGKA ATAP Dice J L Dakhi 1, Sanci Barus 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email:
Lebih terperinciBerikut ditampilkan bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda konstruksi kayu berdasarkan bentang kaki kuda-kuda berikut. 1) Bentang 3-4 Meter
1. Struktur Rangka Atap Konstruksi rangka atap adalah suatu bentuk konstruksi yang berfungsi untuk menyangga penutup atap yang terletak di atas kuda-kuda. Fungsi rangka atap yang lebih spesifik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi bahan konstruksi bangunan saat ini menunjukkan kecenderungan penggunaan material yang efisien sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah penggunaan
Lebih terperinciBAB 2 STUDI PUSTAKA. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Atap Atap adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR
BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :
PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material baja ringan (Cold Formed Steel) merupakan baja profil yang dibentuk sedemikian rupa melalui proses pendinginan sebuah pelat baja. Baja ringan memiliki ketebalan
Lebih terperinciMeliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang
BAB II TINJAUAN PIISTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap (Senol,Utkii,Charles,John Benson, 1977), yaitu : 2.1.1 Tahap perencanaan (Planningphase)
Lebih terperinciDINDING DINDING BATU BUATAN
DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan
Lebih terperinciBAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP
A. Kuda-Kuda BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP 1. Pendahuluan Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
Lebih terperinciMENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN
MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN mbaran konstruksi beton untuk keperluan pelaksanaan pembangunan gedung sangat berperan. Untuk itu perlu dikuasai oleh seseorang yang berkecimpung dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur merupakan bagian vital yang berfungsi menopang beban sebuah bangunan yang memerlukan perhatian khusus. Seiring dengan berkembangnya teknologi kini mulai dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk yang terus meningkat tentu
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA PRAYOGA NUGRAHA NRP
STUDI PENGGUNAAN BAJA RINGAN SEBAGAI KOLOM PADA RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA PRAYOGA NUGRAHA NRP 3105 100 080 Dosen Pembimbing : Endah Wahyuni, ST.MSc.PhD Ir. Isdarmanu MSc JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas
Lebih terperinciPERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI BAJA KONVENSIONAL DAN KAYU SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP BANGUNAN
PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI BAJA KONVENSIONAL DAN KAYU SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP BANGUNAN Rifano Putra, Mafriyal Muluk, Hendra Alexander Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN ( BERDASARKAN SNI ) 1. Mengali 1 M3 tanah lumpur sedalam 1 meter Tenaga Kerja - Pekerja OH 1,200 - - Mandor OH 0,045-2. Satu ( 1 ) Batang pasangan cerucuk kayu bulat dia 10-15
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1. Diagram Alir Perencanaan Struktur Atas Baja PENGUMPULAN DATA AWAL PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL PERHITUNGAN PEMBEBANAN DESAIN PROFIL RENCANA PERMODELAN STRUKTUR DAN
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI
PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI Dewasa ini kuda-kuda baja ringan menjadi alternatif penggunaan kuda-kuda kayu pada rangka
Lebih terperinciREKAYASA JALAN REL. MODUL 5 : Bantalan PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
REKAYASA JALAN REL MODUL 5 : Bantalan OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi bantalan dalam konstruksi jalan rel Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan tipe bantalan serta penggunaan yang tepat sesuai
Lebih terperinciJURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN
JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan intensitas gempa yang cukup tinggi. Kondisi ini mengharuskan masyarakat Indonesia menjadi lebih selektif dalam pemilihan bahan bangunan
Lebih terperinciMODUL III BAJA RINGAN
MODUL III BAJA RINGAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN TAHAN GEMPA A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan
Lebih terperinciA. Pasangan Dinding Batu Bata
Perspektif dua titik lenyap digunakan karena bangunan biasanya mempunyai arah yang membentuk sudut 90. Sehubungan dengan itu, maka kedua garis proyeksi titik mata dari titik berdiri (Station Point = SP)
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Pada gedung bertingkat perlakuan stmktur akibat beban menyebabkan terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas pekerjaan dilapangan, perencana
Lebih terperinci1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan
1- PENDAHULUAN Baja Sebagai Bahan Bangunan Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan untuk menyeberangi sungai dan membuat peralatan-peralatan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA Tjetjep Mutaqin NRP : 0121019 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT
Lebih terperinciPEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN http//: www.salmanisaleh.wordpress.com A. STANDAR KOMPETENSI Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan. B. KOMPETENSI DASAR Melaksanakan pekerjaan pemasangan
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS
BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI
BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangunan bentang panjang merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan
Lebih terperinciPERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 IMMANIAR F. SINAGA. Ir. Sanci Barus, M.T.
TUGAS AKHIR PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 Disusun oleh: IMMANIAR F. SINAGA 11 0404 079 Dosen Pembimbing: Ir. Sanci Barus, M.T. 19520901 198112 1 001 BIDANG STUDI STRUKTUR
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki
1 BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai 11 15 LS sehingga memiliki iklim tropis lembab basah dengan ciri khas: curah hujan yang tinggi namun penguapan rendah, suhu
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
DESAIN RUMAH TINGGAL ATAP DATAR BETON BERTULANG YANG BERORIENTASI PADA PEMANFAATAN ATAP DATAR Oleh : Mohammad Harun Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (mohamadharun@gmail.com) Abstrak Kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Konsep Desain Desain struktur harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya Kekuatan (strength), kemampuan layan (serviceability), ekonomis (economy) dan Kemudahan
Lebih terperinciDESAIN PERMODELAN DINDING BETON RINGAN PRECAST RUMAH TAHAN GEMPA BERBASIS KNOCKDOWN SYSTEM
DESAIN PERMODELAN DINDING BETON RINGAN PRECAST RUMAH TAHAN GEMPA BERBASIS KNOCKDOWN SYSTEM MOH. YUSUF HASBI AVISSENA NRP. 3110100128 DOSEN PEMBIMBING: Prof. Tavio, ST., MT., Ph.D Prof. Dr. Ir. I Gusti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur kayu merupakan suatu struktur yang susunan elemennya adalah kayu. Dalam merancang struktur kolom kayu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan besarnya
Lebih terperinciberupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu pembangunan fisik berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman oleh perencana agar
Lebih terperinciKONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali
KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.
Lebih terperinciSTRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah
STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau
Lebih terperinciKEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU
KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU A. LEMBAR INFORMASI Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Untuk kudakuda
Lebih terperinciRING BALK. Pondasi. 2. Sloof
RING BALK Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang
Lebih terperinciBAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP
BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP Pasal 1 : Kuda-Kuda Rangka Baja Ringan 1. Bentuk kuda-kuda baja ringan baik bentang, tinggi dan kemiringanya sesuai dengan Gambar Bestek. 2. Kuda-kuda dirakit/dipasang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Penyajian Laporan Dalam penyajian bab ini dibuat kerangka agar memudahkan dalam pengerjaan laporan tugas akhir. Berikut adalah diagram alur yang akan diterapkan : Mulai Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu pondasi dan struktur atas yaitu dari sloof sampai atap. Konstruksi atap adalah bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan pada suatu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Baja Baja merupakan bahan konstruksi yang sangat baik, sifat baja antara lain kekuatannya yang sangat besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipilih oleh para ahli struktur. Banyaknya pemakaian beton disebabkan beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh,
Lebih terperinci