BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pada masyarakat umum pengertian bank sering kali disamakan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Pada masyarakat umum pengertian bank sering kali disamakan dengan"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Bank 1. Pengertian Bank Pada masyarakat umum pengertian bank sering kali disamakan dengan pengertian perbankan. Padahal keduanya adalah merupakan dua hal yang sangat berbeda. Pada prinsipnya bank hanya mencakup aspek kelembagaan. Ada beberapa pengertian ataupun definisi bank yaitu : 1. Menurut Joseph Sinkey, bahwa yang dimaksud bank adalah departement store of finance yang menyediakan berbagai jasa keuangan. 2. Menurut Dictionary of Banking and Financial Service by Jerry Rosenberg bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga, memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat berharga. 3. Menurut UU No.10 tahun 1998 (revisi UU No.14 tahun 1992) bahwa yang dimaksud bank adalah badan usaha yag menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya pada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jadi dapat disimpulkan bahwa bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito

2 tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian menempatannya kembali pada masyarakat yang membutuhkan dana (devisit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Sedangkan pengertian perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank itu sendiri, diantaranya mencakup tentang kelembagaan, kegiatan usaha, produk-produk, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 2. Karakteristik Bank Pemahaman terhadap karakteristik bank sangat diperlukan dalam mengelola bank. Beberapa karakteristik bank antara lain : 1. Bank adalah lembaga yang berperan sebagai lembaga perantara keuangan (financial termediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus spending unit) dengan mereka yang membutuhkan dana (deficit spending unit) serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Kegiatan tersebut dilakukan atas dasar falsafah kepercayaan. 2. Bank juga merupakan industri yang dalam setiap kegiatannya mengandalkan falsafah kepercayaan sehingga harus selalu menjaga kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dengan pemeliharaan kecukupan modal, kualitas aktiva, manajemen, pencapaian profit dan likuiditas yang cukup. 3. Pengelola bank dalam melakukan kegiatannya juga selalu dituntut untuk senantiasa menjaga keseimbangan pemeliharaan likuiditas dengan

3 kebutuhan profitabilitas yang wajar serta modal yang cukup sesuai dengan penanamannya. Hal tersebut perlu dilakukan karena bank dalam usahanya selain menanamkan dana dalam aktiva produktif juga memberikan komitmen jasa-jasa lainnya yang menghasilkan fee base income (pendapatan bunga). Untuk itu strategi penghimpunan dan penempatan dana pada bank perlu dilakukan secara hati-hati dan sistematis agar likuiditas terpelihara dan profitabilitas tercapai secara wajar. 4. Bank juga dapat dipandang sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari sistem moneter yang mempunyai kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan. 5. Secara operasional bank mempunyai ciri khas, yaitu aktiva tetapnya relatif rendah, hutang jangka pendeknya lebih banyak jumlahnya dan perbandingan antara aktiva dengan modal (financial leverage) sangat besar. 3. Jenis - Jenis Bank Bank pada dasarnya apabila di klasifikasi akan timbul beberapa jenis bank yang tergantung pada cara melakukan klasifikasinya. Klasifikasi bank dapat dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 1. Bank berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan terdiri dari : 1.1 Bank Umum Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

4 lalu lintas pembayaran. Seperti bank-bank pada umumnya yang ada pada saat ini di masyarakat. 1.2 Bank Perkreditan Rakyat Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 2. Jenis bank dilihat dari fungsinya terdiri dari: 2.1 Bank Konvensional Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito lancar (giro) dan deposito berjangka dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. 2.2 Bank Pembangunan Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito berjangka dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 2.3 Bank Tabungan Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. 3. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya terdiri dari : 3.1 Bank Pemerintah Pusat

5 Bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada di tangan pemerintah pusat. 3.2 Bank Pemerintah Daerah Bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada di tangan pemerintah daerah. 3.3 Bank Swasta Nasional Bank yang dimiliki oleh warga negara Indonesia. 3.4 Bank Swasta Asing Bank yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh pihak asing. 3.5 Bank Swasta Capuran Bank yang dimiliki oleh swasta domestik dan swasta asing. 4. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa terdiri dari : 4.1 Bank Devisa Bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri. 4.2 Bank Non Devisa Bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri. 5. Jenis bank berdasarkan dominasi pangsa pasar terdiri dari : 5.1 Retail Banking

6 Bank yang dalam kegiatannya mayoritas melayani perorangan, usaha kecil dan koperasi. 5.2 Wholesale Banking Bank yang mengandalkan nasabah besar atau nasabah korporasi. 4. Fungsi Bank Bank memiliki fungsi dasar sebagai lembaga perantara serta sebagai pengatur lalu lintas keuangan (financial intermediary), yang tugasnya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan (Idroes dan Sugiarto, 2006:6) yang intinya adalah untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Secara lebih spesifik, fungsi bank dapat dibagi sebagai berikut: 1. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan baik dalam hal penghimpunan maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak disalah gunakan oleh bank, akan dikelola dengan baik, dan juga percaya bahwa pada suatu saat yang telah dijanjikan dapat menarik lagi simpanan dananya di bank. Selain itu dana yang ada pada bank akan dijamin keamanannya oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). 2. Agent of Development Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil, kedua hal tesebut tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor

7 tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Sektor riil tidak akan berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tesebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dimana selalu berkaitan dengan penggunaan uang. 3. Agent of Services Disamping kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan. 5. Kegiatan Bank Beberapa kegiatan yang dilakukan didalam bank milik Pemerintah adalah sebagai berikut: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit. c. Memberikan surat pengakuan utang.

8 d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: 1. Surat- surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud. 2. Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat surat yang dimaksud. 3. Kertas pembendarahan negara dan surat jaminan Pemerintah. 4. Sertifikat Bank Indonesia Obligasi. 6. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun. 7. Instrumen surat berharga lain berjangka waktu sampai dengan satu tahun. e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah (transfer). f. Menempatkan dana pada pihak lain, meminjam dana dari pihak lain, atau meminjamkan dana kepada pihak lain, baik dengan menggunakan surat, saran telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek, atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan dengan atau antara pihak ketiga. h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit box).

9 i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan lain berdasarkan suatu kontrak. j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. k. Melakukan kegiatan usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat. l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. m. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang di tetapkan Bank Indonesia. n. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada modal atau perusahaan lain dibidang keuangan separti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Edaran Bank Indonesia Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode Camel Untuk melakukan penilaian kesehatan sebuah bank dapat dilihat dari berbagai aspek yang ada. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut termasuk dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank tersebut dapat memberikan arahan tentang bagaimana bank tersebut harus dijalankan dengan baik atau bahkan jika telah mengalami kemerosotan maka harus dihentikan operasinya.

10 Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek penting yang sangat berpengaruh terhadap kondisi serta kinerja suatu bank yang melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas terhadap risiko pasar. Perkembangan metodologi penilaian kondisi bank senantiasa bersifat dinamis dan selaras, sehingga sistem penilaian tingkat kesehatan bank harus mencerminkan pada kondisi bank saat ini dan diwaktu yang akan datang. Metodologi penelitian kesehatan bank saat ini adalah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 mengenai perihal sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran No. 6/23/DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yakni dengan menggunakan rasio CAMEL. Rasio CAMEL terdiri dari komponen-komponen Capital, untuk rasio kecukupan modal. Assets, untuk rasio kualitas aktiva yang digunakan untuk mengukur kualitas aktiva produktif. Management, untuk menilai kualitas manajemen. Earnings, untuk rasio rentabilitas bank yang digunakan untuk mengukur profitabilitas bank dan Liquidity, untuk mengukur rasio likuiditas bank. Mekanisme Penilaian Kesehatan Bank Umum adalah sebagai berikut: 1. Bank yang terdaftar pada Bank Indonesia wajib untuk melakukan penilaian pada tingkat kesehatan bank masing-masing sesuai dengan Peraturan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

11 2. Apabila diperlukan Bank Indonesia dapat meminta hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh bank-bank yang berada dalam pengawasannya. 3. Dalam rangka melaksanakan pengawasan bank, Bank Indonesia melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulan. 4. Penilaian tingkat kesehatan bank dapat dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan, laporan berkala yang disampaikan bank, dan atau informasi lain yang diketahui secara umum seperti hasil penilaian oleh otoritas atau lembaga lain yang berwenang. 5. Apabila terdapat suatu perbedaan hasil penilaian pada tingkat kesehatan bank yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia, dengan hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh bank yang terkait tersebut, maka yang berlaku adalah hasil penilaian tingkat kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dikarenakan Bank Indonesialah yang mengeluarkan peraturan tersebut. Tabel Predikat Tingkat Kesehatan Bank Nilai Kredit CAMEL Predikat Sehat 66 - <81 Cukup Sehat 51 - <66 Kurang Sehat 0 - <51 Tidak Sehat Saham 1. Pengertian Saham

12 Saham merupakan suatu bukti kepemilikan sebagian maupun keseluruhan dari perusahaan dan merupakan salah satu hal yang dapat mencerminkan kinerja dan nilai dari suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai atau harga saham dari suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi pula penilaian terhadap perusahaan tersebut, dan berlaku pula sebaliknya. Pengertian saham menurut Husnan (2005:36) saham adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. 2. Bentuk Saham Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori saham berdasarkan hak tagih, berdasarkan peralihan hak, dan berdasarkan kinerja. Bentuk saham menurut Darmadji dan Hendi, (2001:6) yang terdiri dari : 1. Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim a. Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba/rugi yang diperoleh perusahaan dan saham yang paling dikenal oleh masyarakat. b. Saham Preferen (Prefered Stock) Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap. 2. Berdasarkan Peralihan hak a. Saham Atas Unjuk (Bearer stock)

13 Merupakan jenis saham yang memiliki karakteristik tidak tercantum nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan mudah di pindah tangankan dari suatu investor ke investor lainnya. b. Saham Atas Nama (Registered Stock ) Saham-saham yang dimana ditulis dengan jelas nama pemilik dan pemegang hak atas saham tersebut. Dimana cara peralihannya dengan mencatatkan pada dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. 3. Berdasarkan Kinerja Saham a. Blue chip stock Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b. Income Stock Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Growth Stock Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. d. Speculative Stock

14 Saham ini merupakan saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stock Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. 3. Nilai Saham Menurut Jogiyanto (2004:82) dalam penelitian dikenal adanya tiga jenis nilai saham, yaitu terdiri dari nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik, yang digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang murah (undervalued), saham-saham mana yang wajar dan saham-saham mana yang mahal (overvalued). a. Nilai Buku Nilai buku merupakan nilai saham yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham. Nilai buku suatu saham dapat dihitung dari nilai nominal, agio saham, modal yang disetor dan laba yang ditahan. b. Nilai Pasar Nilai pasar adalah nilai saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang berlaku di pasar baru. c. Nilai Intrinsik

15 Nilai Intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya dari perusahaan. Jika nilai saham suatu pasar lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut tergolong mahal (overvalued). Dalam situasi seperti ini biasanya para investor mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Dan apabila sebaliknya, jika nilai pasar saham dibawah nilai intrinsiknya, maka saham tergolong murah (undervalued). Dan dalam situasi seperti ini para investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut. 4. Harga Saham Harga saham dapat diartikan sebagai harga pasar (market value) yaitu harga saham yang ditentukan oleh mekanisme modal. Harga saham pada hakikatnya adalah penerima besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh setiap investor untuk penyertaan dalam perusahaan. Harga pasar saham adalah harga terakhir yang melaporkan saat suatu surat berharga atau efek terjual di bursa. Menurut Sunariyah (2000:154) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni harga pasar, harga nominal, dan harga perdana sebagai berikut: 1. Harga Pasar (market value) Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan invesor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi, harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benarbenar mewakili harga perusahaan penerbitnya. 2. Harga Nominal

16 Harga nominal adalah harga saham yang tercantum dalam sertifikat saham, yang telah ditetapkan oleh emiten serta dengan mendapatkan persetujuan dari Bapepam (Badan Pemeriksa dan Pengawas Pasar Modal) untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. 3. Harga Perdana Harga perdana adalah harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek, yang harganya ditentukan oleh penjamin emisi dan emiten berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan Analisis Sekuritas Menilai sekuritas khususnya saham dapat digunakan dalam berbagai analisis sekuritas. Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan yan terjadi dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Menurut Ghozali dan Sugiyanto (2002:91-96), untuk menentukan harga saham terdapat dua pendekatan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menekankan bahwa faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena menitik beratkan pada analisis rasio keuangan. Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang coba diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana mengetahui kinerja perusahaan perbankan yang diukur dengan tiap rasio-rasio keuangan serta bagaimana pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham yang dimiliki oleh perusahaan.

17 1. Analisis fundamental Analisis fundamental merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham dan bertujuan untuk memprediksi harga saham. Analisis fundamental memiliki asumsi dasar bahwa harga saham tidaklah diukur dari standar harga di pasar, melainkan diprediksikan terlebih dahulu dengan melakukan analisis perusahaan. Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya akan menjadi milik investor apakah sehat atau tidak ataukah menguntungkan atau tidak dan sebagainya, sehingga para calon investor dapat mengambil keputusan terhadap modalnya. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah analisis yang mendasarkan diri pada data-data pergerakan harga saham dari waktu ke waktu berdasarkan pada observasi pergerakan saham di masa lalu, yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham misalnya harga saham, volume transaksi saham dan indeks pasar. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual saham Kinerja Perusahaan 1. Pengertian Kinerja Perusahaan

18 Kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Dengan adanya kinerja yang baik maka kemampuan organisasi atau suatu perusahaan untuk dapat meraih tujuan-tujuannya dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dapat tercapai. Efisien adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar, dimana dengan adanya input yang minimal akan dicapai output yang optimal. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih dan melakukan pekerjaan yang tepat dengan cara atau alat yang tepat, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Menurut Mohammad Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi. Jadi, kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai suatu organisasi secara kuantitas maupun kualitas yang dapat diukur tingkat keberhasilannya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan hal yang timbul karena ditetapkannya tujuan oleh pihak perusahaan. Tujuan dari pengukuran kinerja itu sendiri adalah untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan posisi ekonominya baik dalam pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan maupun dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Pengukuran kinerja dapat didefinisikan

19 sebagai performing measurement (pengukuran kinerja) adalah kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian dapat pula ditarik kesimpulan bahwa pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan suatu perusahaan atau suatu organisasi untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. 2.Tujuan Perusahaan Didirikannya suatu perusahaan wajib memiliki tujuan yang jelas, agar para pengelola serta para investor dapat memahami arah dan target yang akan dituju oleh perusahaan tersebut. Ada pendapat yang mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Ada pula pendapat lain yang mengemukakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain lagi menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga pendapat tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapainya berbeda antara tujuan yang satu dengan yang lain. 3. Analisis Kinerja Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per lembar saham seperti ukuran akuntansi. Data akuntansi sangat mempengaruhi harga saham dan untuk memahami bagaimana

20 kinerja perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan sangat diperlukan oleh manajer untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena dari laporan keuangan tersebut seorang manager dapat memantau pergerakan harga saham perusahaan yang dikelolanya. Sedangkan bagi para investor laporan keuangan berguna untuk mengevaluasi kemungkinan dibayarnya pinjaman dan bagi pemegang saham berguna untuk meramalkan laba, dividen dan harga saham. Analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, namun yang paling umum dan sering digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio tersebut akan memberikan gambaran atau pengukuran relatif dari operasi perusahaan Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2007:2) laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut seperti para pemegang saham, pengelola perusahaan serta para calon investor. Laporan keuangan dimaksudkan untuk melayani kebutuhan pemakai, terutama pemilik

21 dan kreditur. Laporan keuangan terdiri atas neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income statement), laporan sumber dan penggunaan dana (source and use of founds), dan laporan sumber dan penggunaan kas (cash flow statement) (Moeljadi, 2006:43). Laporan keuangan yang diterbitkan secara periodik oleh perusahaan mempunyai tujuan-tujuan tertentu dalam penerbitannya tersebut. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, serta menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 2. Laporan Keuangan Perbankan Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu bank pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan perusahaan perbankan memiliki beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan laporan perusahaan lain misalnya perusahaan manufaktur. Perbedaan tersebut disebabkan oleh kegiatan usaha perbankan yang berbeda dari kegiatan usaha perusahaan yang lain. Perbedaan tersebut terdapat pada unsur-unsur yang ada di neraca dan laporan laba rugi. Hal ini disebabkan laporan perubahan modal dan laporan aliran kas pada akhirnya akan diikhtisarkan dalam laporan neraca dan laporan laba rugi. Menurut Martono (2002:62) bahwa tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum terdiri dari :

22 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai jumlah aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank pada waktu tertentu. 2. Memberikan informasi keuangan yang dapat membantu pemakai laporan keuangan untuk menaksir kemampuan bank dalam menghasilkan laba. 3. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode. 4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. 5. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi keuangan suatu bank juga untuk menilai kinerja manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manjemen berhasil atau tidak dalam melaksanakan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang manajemen keuangan khususnya dan hal ini akan tergambar dari laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen. 3. Analisis Laporan Keuangan Bank Setelah laporan keuangan disusun, selanjutnya laporan keuangan tersebut harus dianalisis. Tujuan dari adanya analisis tersebut adalah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembacanya mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan dari perusahaan yang laporan keuangannya dianalisis. Analisis laporan keuangan merupakan analisis

23 mengenai kondisi keuangan suatu bank yang melibatkan neraca dan laporan laba rugi. Neraca (balance sheet) suatu bank menggambarkan jumlah kekayaan, kewajiban dan modal dari bank tersebut pada suatu waktu. Laporan laba rugi (income statement) suatu bank menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari bank tersebut pada periode tertentu. 4. Metode-Metode Analisis Laporan keuangan Menurut Prastowo dan Julianty (2005:59), metode untuk menganalisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu terdiri dari : 1. Metode Analisis Horisontal (dinamis) Metode ini menganalisis laporan keuangan dari suatu perusahaan untuk beberapa tahun (periode). Metode ini disebut metode horisontal karena dilakukan dengan membandingkan pos-pos yang sama untuk beberapa periode yang berbeda. Dengan analisis horisontal kita mencoba melihat perkembangan berbagai perkiraan yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi dari tahun ke tahun sehingga akan tampak adanya turun naik yang membentuk suatu trend. Metode horisontal ini juga disebut metode analisis dinamis karena analisisnya bergerak dari tahun ke tahun (periode). Analisis ini dapat digunakan sebagai dasar penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana. 2. Metode Analisis Vertikal (statis) Metode analisis laporan keuangan yang menganalisis laporan pada suatu periode saja, yaitu dengan membandingkan pos-pos yang terdapat

24 pada laporan keuangan satu periode tertentu. Karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada suatu laporan keuangan saja, metode ini disebut metode vertikal. Dan karena metode ini membandingkan pos-pos pada suatu periode laporan keuangan yang sama, maka metode ini juga disebut metode statis. Adapun yang termasuk teknik analisis prosentase perkomponen (common-size), analisis rasio. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis vertikal (statis), yaitu metode analisis rasio. Teknik analisis rasio digunakan karena laporan keuangan tiap perusahaan perbankan yang menjadi objek penelitian dianalisis per tahun atau per periode dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perbankan dengan metode CAMEL Analisis Rasio Keuangan 1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Melalui analisis horisontal dan vertikal kita mencoba membandingkan berbagai perkiraan laporan keuangan dalam kategori yang sama. Dengan analisis rasio kita membandingkan berbagai perkiraan dalam kategori yang berbeda, yakni antara perkiraan yang satu dengan perkiraan yang lainnya, baik antar perkiraan dalam laporan rugi laba sendiri maupun antara neraca dan laporan rugi laba. Menurut Prastowo dan Julianty (2005:80) mengemukakan bahwa analisis rasio adalah suatu rasio yang mengungkapkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya.

25 Penggunaan analisis rasio sebagai teknik analisis memiliki keunggulan sebagai berikut : 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 3. Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. 4. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 5. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. 2. Jenis Rasio Keuangan Bank a. Rasio Likuiditas Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tana terjadi penangguhan. Oleh karena itu, bank dikatakan likuid apabila : (1) bank tersebut memiliki cash asset sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya, (2) bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya, tetapi mempunyai aset atau aktiva lainnya (misalnya surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya, (3) bank tersebut mempunyai

26 kemampuan untuk menciptakan cash asset baru melalui berbagai bentuk hutang. Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain quick ratio, banking ratio, loans to asset ratio. b. Rasio Solvabilitas (Capital) Analisis solvabilitas digunakan untuk : (1) ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, (2) sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas waktu tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan asset yang tidak dipakai, (3) alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, (4) dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekarja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. Pada rasio permodalan ini dapat diukur dengan capital adequacy ratio. c. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Pada rasio rentabilitas, rasio yang dapat diukur antara lain return on assets, biaya operasi/pendapatan operasi, gross profit margin, dan net profit margin.

27 d. Rasio Risiko Usaha Bank Setiap jenis usaha selalu dihadapkan ada berbagai risiko, begitu pula di dalam bisnis perbankan, banyak pula risiko yang dihadapinya. Risiko-risiko ini dapat diukur secara kuantitatif antara lain dengan deposit risk ratio, dan interest risk rate ratio. e. Rasio Efisiensi Usaha Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna, maka melalui rasio keuangan di sini juga dapat diukur secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh manajemen bank yang bersangkutan. Rasio yang digunakan antara lain leverage multiplier ratio, asset utilization ratio, dan operating ratio. 3. Analisis Rasio CAMEL Metode CAMEL selain dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan suatu bank, sebenarnya juga dapat digunakan untuk mengevalusi kinerja bank. Taswan (2006:361) mengemukakan bahwa tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja perusahaan suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Penelitian ini mengukur kinerja keuangan perbankan dengan menggunakan metode CAMEL. Pemilihan metode CAMEL untuk mengukur kinerja keuangan objek penelitian yang dilakukan mengingat objek penelitian adalah perusahaan-perusahaan perbankan, yang tentunya akan lebih

28 sesuai bila perhitungan kinerjanya dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan untuk perbankan juga. Dalam menilai kinerja suatu bank, sebagai pelaksana salah satu fungsi pengawasan, Bank Indonesia sebagai otoritas bank di Indonesia telah menerapkan Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Rasio CAMEL terdiri dari komponen-komponen : a. Capital, untuk rasio kecukupan modal suatu bank yang digunakan untuk mengetahui kecukupan modal untuk mendukung kegiatan bank. b. Assets, digunakan rasio kualitas aktiva untuk mengukur kualitas aktiva produktif. c. Management, digunakan untuk menilai kualitas managemen. d. Earnings, untuk rasio-rasio rentabilitas bank, digunakan untuk mengukur produktivitas aset, yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba. e. Liquidity, digunakan untuk mengukur likuiditas bank. 1.Capital Capital merupakan aspek permodalan suatu bank yang digunakan untuk mengetahui kecukupan modal untuk mendukung kegiatan bank secara efesien. Kemampuan permodalan juga digunakan untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan serta perubahan pada kekayaan bank selama periode tertentu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio keuangan CAR (Capital Adequacy Rasio). CAR menunjukkan seberapa besar modal bank telah memadai untuk menunjang

29 kebutuhan bank dan sebagai dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank yang bersangkutan. 2. Asset Quality Tingkat Capital Adequacy Ratio Tingkat Peringkat 8 % Keatas Sehat 6,4% 8 % Cukup Sehat 5,6% - 6,4% Kurang Sehat Di bawah 5,6 % Sumber : Tidak Sehat Aspek kualitas dimaksudkan untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh bank, yaitu dengan cara membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Dalam penelitian ini menggunakan RORA (Return on Risked Assets). RORA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba dan mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham. 3. Management Tingkat Return On Risked Asets Tingkat Peringkat Dibawah 3,35% Tidak Sehat 3,35% - 5,60% Kurang Sehat 5,60 % - 7,85 % Cukup Sehat Diatas 7,85 % Sehat Sumber : Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dapat dilihat dari pendidikan serta

30 pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Aspek manajemen pada kinerja bank diproksikan dengan profit margin, dengan alasan seluruh kegiatan manajemen suatu bank yang mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba. Dalam penelitian ini menggunakan NPM (Net Profit Margin).NPM merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasional pokok bank. 4. Earnings Analisis rentabilitas atau aspek earnings adalah aspek yang digunakan untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank (Dendawijaya, 2009:118). Jadi earnings dimaksudkan untuk mengukur produktivitas aset, yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya, dan juga mengukur efisiensi penggunaan modal. Dalam penelitian ini menggunakan ROA (Return on Assets). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh laba dari perolehan aktiva yang dimiliki. Tingkat Return On Assets Tingkat Peringkat Diatas 1,22% Sehat 0,99% - 1,22% Cukup Sehat 0,77 % - 0,99 % Kurang Sehat Dibawah 0,77 % Tidak Sehat Sumber :

31 5. Liquidity Analisis likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar utang-utangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Dalam penelitian ini menggunakan LDR (Loan to deposit Ratio). LDR digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya Penelitian Terdahulu Tingkat Loan to Deposit Ratio Tingkat Peringkat Dibawah 93,75 % Sehat 93,75% - 97,5% Cukup Sehat 97,5 % - 101,25 % Kurang Sehat Diatas 101,25 % Tidak Sehat Sumber : Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu mengenai rasio keuangan CAMEL antara lain pernah dilakukan oleh Komang Ayu Maha Dewi (2012) dengan judul Analisis CAMEL: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tersebut bertujuan untuk mempelajari apakah rasio-rasio keuangan yang terdiri dari CAR, NPA, PDN, ROA dan LDR untuk menilai faktor likuiditas, dan penetapan sistem manajemen risiko pasar untuk menilai faktor sensitivitas terhadap risiko pasar. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara parsial CAR berpengaruh secara signifikan terhadap faktor sensitivitas terhadap resiko

32 pasar. Sedangkan rasio-rasio keuangan NPA, PDN, ROA dan LDR secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap faktor sensitivitas terhadap resiko pasar. Sehingga dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Tingkat Kesehatan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 23 sampel penelitian, terdapat tiga bank yang mendapatkan predikat cukup sehat dan bank-bank lainnya mendapatkan predikat sehat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah berdasarkan variabel yang digunakan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Komang Ayu Maha Dewi menggunakan rasio keuangan CAR, NPA, PDN, ROA dan LDR untuk menilai faktor likuiditas, dan penetapan sistem manajemen risiko pasar untuk menilai faktor sensitivitas terhadap risiko pasar pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tersebut variabel terikat yang digunakan adalah faktor sensitivitas terhadap risiko pasar pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Sedangkan dalam penelitian ini, menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari rasio keuangan CAR, RORA, NPM, ROA dan LDR yang berpengaruh tehadap harga saham pada perusahaan perbankan milik Pemerintah di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini variabel terikatnya menggunakan harga saham perusahaan milik Pemerintah (BNI, BRI, BTN dan Mandiri) pada periode Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas dan menganalisis tentang rasio keuangan CAMEL pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

33 Pada penelitian Nurhartanto (2010) dengan judul Pengaruh Rasio CAMELS terhadap Harga Saham yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh CAMELS yang terdiri dari rasio kecukupan modal (CAR), laba bersih per saham (EPS), kredit bermasalah (NPL), biaya operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO), pinjaman terhadap simpanan (LDR) terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio CAMELS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan hanya CAR, EPS dan LDR yang berpengaruh secara signifikan. Penelitian diatas hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Praditasari (2010) dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan Go Public Periode yang bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang Go Public. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan dengan metode CAMEL (CAR, RORA, NPM, ROA, LDR) terhadap harga saham pada perusahaan perbankan milik Pemerintah di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian yang dilakukan Nurhantanto (2010) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan dalam penelitian dan rasio keuangannya. Pada penelitian tersebut menggunakan rasio keuangan CAMELS, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan rasio keuangan CAMEL. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah kedua penelitian sama-sama membahas dan menganalisis tentang harga saham pada perusahaan perbankan.

34 2. 2 Rerangka Pemikiran Menurut Arikunto (2005:76) kerangka pikir adalah bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis. Rerangka berpikir menggambarkan alur pikiran penulis dan memberikan penjelasan kepada orang lain mengapa penulis mempunyai anggapan seperti yang disampaikan sebagai berikut : Analisis Dampak Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Milik Pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

35 Perusahaan Perbankan milik Pemerintah Laporan Keuangan Rasio Keuangan Capital Kualitasasse t Management Earning Liquidity Harga Saham Desain Penelitian X 1 X 2 X 3 Y X 4 X 5

36 Keterangan : X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 Y = Capital Adequacy Ratio (CAR) = Return on Risked Assets (RORA) = Net Profit Margin (NPM) = Return on Assets (ROA) = Loan to Deposit Ratio (LDR) = Harga Saham = Berpengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri = Berpengaruh secara simultan 2.3 Perumusan Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas, maka didapat hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha1 : Diduga terdapat pengaruh antara kinerja perusahaan perbankan dengan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked Assets (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan milik Pemerintah di Bursa Efek Indonesia. Ha2: Diduga diantara analisis rasio keuangan dengan metode CAMEL yang terdiri dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risked

37 Assets (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio keuangan dengan menggunakan variabel Return On Assets (ROA) yang berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan milik Pemerintah di Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian negara Republik Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai salah satu sumber perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sebagai penghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk mengakumulasikan kekayaan dengan cara memperdagangkan sekuritas-sekuritas yang ada. Dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena

Lebih terperinci

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu lembaga

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran penting di dalam sektor perekonomian. Di Indonesia bank merupakan sebuah lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita Yuliani (2012) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR,LAR,APB,NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan pihak yang memiliki dana (surplus fund). Instrumen investasi yang diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Landasan atau dasar kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari masyarakat atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu menjaga kinerjanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Bank didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Saham Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Merkusiwati,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian global pada tahun 2009 hingga saat ini menunjukkan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Krisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

DAMPAK KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE CAMEL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

DAMPAK KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE CAMEL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DAMPAK KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE CAMEL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Rahayu Agustin ayoe_agoestine@yahoo.com Djawoto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan lembaga perbankan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya, hal ini dapat terlihat dengan semakin berkembangnya industri perbankan terutama pada jasa ataupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Perbankan, menyatakan bahwa : Bank adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut : 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Perbankan di Indonesia Perbankan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan berupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini khususnya pada saat krisis ekonomi dunia, para investor harus lebih teliti dalam membaca atau menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, karena perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan dalam perekonomian di Indonesia adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembangunan ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk menarik dana dan menghimpun dana dari masyarakat juga semakin meningkat. Dana yang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajad S-2 Gelar Magister Manajemen Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya 2004:15) atau kredit macet. Dalam rangka menjaga agar bank-bank tersebut lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan khususnya sebagai badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki 2. Memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Nisrina Yuli Astrie (2015) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan atribut yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek lain. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak lepas dari sektor perbankan khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang. Pasar modal mempunyai peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi untuk menghimpun

Lebih terperinci