BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA. Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA. Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Transkripsi

1 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015

2 Ringkasan Eksekutif Kata Pengantar Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta ala yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 dapat disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan. LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara disusun untuk memenuhi menuhi ketentuan Instruksi Presiden (I npres) Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur atur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan n Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capain kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan erdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan kepada masyarakat dan beberapa kendala, serta hambatan yang dihadapi untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara di tahun berikutnya. Disadari bahwa penyusunan LAKIP ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukkan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan agar LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara dapat disusun dengan lebih baik. Mudah-mudahan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara ini dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan LAKIP ini i diucapkan terima kasih. Medan, Maret 2016 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, M. AP PEMBINA UTAMA MADYA Nip Page i

3 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan. Dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun , memiliki Visi yaitu: Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara, diwujudkan melalui Misi yang kemudian dijabarkan ke dalam Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai pada tahun Dalam proses dan upaya pencapaian visi dan misi tersebut diatas, pada saat ini Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara melaksanakan amanat kinerja yang telah ditetapkan melalui dokumen Penetapan Kinerja dengan sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang terukur, berdasarkan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan alat ukur guna tercapainya sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun Dalam Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, terdapat 6 ( enam) sasaran strategis dan 12 (dua belas) indikator kinerja utama. Adapun ringkasan berdasarkan target dan capaian tahun 2015 adalah sebagai berikut: Enam Sasaran No Strategis dalam mencapai Tujuan 1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Indikator Kinerja Utama (Renstra ) Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Tahun 2015 Target Realisasi Capaian 66 Orang 66 Orang 90,95% 66 Orang 66 Orang 98,75% 300 Orang 300 Orang 96,33% 33 Desa/Kel Terbaik Desa 33 Desa/Kel Terbaik Desa 95,63% 99,37% Page ii

4 Ringkasan Eksekutif 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat 5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa 6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi Cakupan Penerapan PNPM- MPd Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa Jumlah Posyantekdes yang berfungsi Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 86,82% 100% 100 Orang 100 Orang 100% 50 Orang 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 50 Orang 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 76,83% 87% 2 Desa 2 Desa 92,05% Binaan Binaan 33 Kab/Kota 33 Kab/Kota 57,38% 50 Orang 50 Orang 97,62% 1 Kab/Kota 1 Kegiatan 4 Kabupaten 33 Kab/Kota 86,41% 67,71% 86,56% 96,03% Untuk merealisasikan keuangan rata-rata capaian kinerja program berdasarkan total realisasi keuangan tahun 2015 yaitu sebesar 89,83%. Pencapaian tersebut akan diuraikan dalam dokumen LAKIP Tahun 2015 yang memuat hasil analisis serta evaluasi dituangkan secara keseluruhan dengan menggambarkan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara dalam rentang waktu sesuai Rencana Strategis Page iii

5 Ringkasan Eksekutif Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun Untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun selanjutnya diperukan kesinambungan yang perlu terus dipelihara dan dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh unit yang ada di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban. Medan, Maret 2016 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI SUMATERA UTARA Page iv

6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang...1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi... 2 Struktur Organisasi...3 Sumberdaya Manusia Sistematika Penyajian Laporan Bab 2 : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Visi Misi Tujuan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Arah Kebijakan dan Strategis Program/Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun Bab 3 : AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Capaian Kinerja Capaian Kinerja Sasaran

7 Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Sasaran Sasaran Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan Analisis Capaian Kinerja Tujuan...55 Akuntabilitas Bab 4 : PENUTUP Kesimpulan Saran Lampiran

8 BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Sumberdaya Manusia Sistematika Penyajian Laporan

9 Sistematika Penyajian Laporan Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Dalam rangka terselenggaranya good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan syah sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi (Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan penetapan kinerja sesuai dengan Permen PAN & RB No 29 tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan bahwa Satuan Kerja Pemerintah Daerah dan unit kerja Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan pimpinan SKPD/unit kerja (Pasal 5, ayat (2) Permen PAN & RB No 29 tahun 2010). Beberapa alasan mengapa banyak instansi pemerintah yang belum dapat mengukur kinerjanya sehingga tidak/belum tahu tingkat kinerja yang dicapai, karena pada umumnya instansi pemerintah: 1. Belum jelas perumusan tujuan (goal). 2. Belum memiliki sasaran strategis yang spesifik, jelas, dan terukur. 3. Belum mempunyai indikator kinerja untuk mengukur keberhasilannya. *** Tahukah Anda Instansi Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menurut peraturan perundangan yang berlaku terdiri dari Kementerian, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Markas Besar TNI (meliputi: Markas Besar TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut), Kepolisian Republik Indonesia, Kantor Perwakilan Pemerintah RI di Luar Negeri, Kejaksaan Agung, Perangkat Pemerintahan Provinsi, Perangkat Pemerintahan Kabupaten/Kota dan lembaga/badan lainnya yang dibiayai dari anggaran negara. Page 1

10 Sistematika Penyajian Laporan 4. Belum berani menetapkan target-target kinerja sebagai bentuk komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal. 5. Belum memiliki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik sedangkan LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Kedudukan Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, Tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum Pemerintahan Desa *** Tahukah Anda Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Penetapan Kinerja dan Pengukuran Kinerja sangat tergantung pada kualitas dokumen perencanaan yang telah ada seperti Renstra dan Renja termasuk dokumen RPJMD serta dokumen penganggaran seperti RKA SKPD, KUA, PPAS dan DPA termasuk APBD dan Kelurahan, Kelembagaan serta Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta Tugas Pembantuan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi antara lain: 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan; 4. Pelaksanaan tugas pembantuan Pemerintahan dibidang Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa; 5. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan ekstemal; dan 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya. Page 2

11 Sistematika Penyajian Laporan LAKIP BAPEMMAS & PEMDES PROVSU TAHUN 2015 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki Struktur Organisasi sebagai berikut: Kepala Badan Sekretaris Jabatan Fungsional Kasubbag Umum Kasubbag Kasubbag Program Kabid Pemerintahann Desa/Kelurahan Kabid Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Kabid Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) Kasubbid Administrasi Pemerintahann Desa/Kelurahan Kasubbid Kelembagaan Kasubbid Ekonomi Keluarga Kasubbid Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) Kasubbid Monitoring dan Evaluasii Desa/Kelurahan Kasubbid Pengembangan Sosial Budaya Kasubbid Produksi dan Ketahanan Pangan Kasubbid Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dibawah ini dapat kita lihat uraian tugas Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bagian serta Kepala Sub Bidang di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, antara lain: Kepala Badan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan, dan Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, mempunyai fungsi sebagai berikut: Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna; Page 3

12 Sistematika Penyajian Laporan Memberikan dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan, Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat serta Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna; Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa/Kelurahan; Melaksanakan tugas pembantuan Pemerintahan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan; Melaksanakan pelayanan administrasi internal dan eksternal bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai Standar yang ditetapkan. dan Sekretaris Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam bidang administrasi umum / ketata usahaan, kerumah tanggaan / umum / barang / perlengkapan, kepegawaian, analisis jabatan, administasi keuangan, dan pengelolaan perpustakaan, program dan kegiatan, evaluasi kinerja pengembangan organisasi serta produk-produk hukum. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Badan memiliki fungsi antara lain : Perencanaan pengadaan dan pendistribusian kebutuhan internal dan eksternal administrasi Badan, serta pengelolaan dan pengendalian penggunaanya; Perencanaan dan pengelolaan pengurusan dan pertanggungjawaban keuangan serta pengajuan usul bendahara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan serta pengendalian kepegawaian dan disiplin PNS di lingkungan Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Perencanaan program dan kegiatan untuk peningkatan pengembangan organisasi, sistem kerja serta pemantapan kinerja dan pengelolaan, produk hukum dan perpustakaan Badan, sesuai dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bagian Umum Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas, yaitu sebagai berikut : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data, perencanaan pembaharuan dan peningkatan sistim penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi umum / barang / perlengkapan dan perjalanan dinas serta, peningkatan pembinaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, disiplin, analisis jabatan dan kesejahteraaan pegawai; Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang / perlengkapan dan perjalanan dinas, administrasi kepegawaian, penegakan Page 4

13 Sistematika Penyajian Laporan disiplin, kesejahteraan pegawai ditetapkan; sesuai ketentuan dan standar yang Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bagian mempunyai tugas, antara lain : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyusunan dan peningkatan penyelenggaraan administrasi keuangan dan pelaporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Menyusun belanja tidak langsung, menyelenggarakan administasi keuangan baik langsung maupun tidak langsung dan membuat laporan keuangan tahunan serta pengajuan usul bendahara, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan pengkajian RKA dan DPA serta pengadaan kebutuhan barang/perlengkapan dan administrasi keuangan dan umum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bagian Program Kepala Sub Bagian Program memiliki tugas, sebagai berikut : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk perencanaan program dan kegiatan serta peningkatan kemantapan dan pengembangan organisasi / kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pengelolaan produkproduk hukum Badan; Mengkoordinasikan penyiapan konsep rencana program, indikator kinerja, RENSTRA, LAKIP, LPPD, RPJMD, Evaluasi Program pembaharuan dan peningkatan sistem kerja dan pemantapan kinerja di lingkungan Badan, penerapan evaluasi pelaksanaannya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Mengelola perpustakaan dan dokumentasi Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang tugasnya; Sekretaris Badan, sesuai Memberikan masukan yang perlu kepada Sekretaris Badan, sesuai bidang tugasnya; dan Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris Badan, sesuai standar yang ditetapkan. Page 5

14 Sistematika Penyajian Laporan Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai fungsi, antara lain : Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar dalam pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan; Pelaksanaan koordinasi, sosialisasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan Kepala Sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai tugas antara lain: Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar kelembagaan, ketatalaksanaan, kerjasama, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana fisik/aset, penggalian, penetapan dan pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggung jawab dan kewajiban aparatur desa/kelurahan; Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam pembinaan tata pemerintahan desa/kelurahan, pembinaan aparat desa/kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan; Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data tentang penataan dan pengelolaan prasarana fisik, penggalian sumber pendapatan dan pengelolaan keuangan desa/kelurahan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan memiliki tugas sebagai berikut: Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk monitoring dan evaluasi pemerintahan desa / kelurahan kelembagaan, ketatalaksanaan, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana fisik/aset, penggalian, penetapan dan pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggungjawab dan kewajiban aparatur desa/kelurahan; Page 6

15 Sistematika Penyajian Laporan Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengendalian, monitoring dan evaluasi pemerintahan desa/kelurahan kelembagaan, ketatalaksanaan, sarana administrasi, perencanaan, pengadaan, pengelolaan prasarana fisik/aset, penggalian, penetapan dan pengutipan sumber keuangan desa/kelurahan serta pengangkatan, tugas, tanggung jawab dan kewajiban aparatur desa/kelurahan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut : Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan ketentuan dan standar dalam pembinaan kelembagaan dan pengembangan sosial budaya; Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kelembagaan dan pengembangan sosial budaya sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Kelembagaan Kepala Sub Bidang Kelembagaan mempunyai tugas, antara lain sebagai berikut : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar penguatan kelembagaan pemerintah dan masyarakat, pelatihan pemberdayaan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan partisipatif, pemantapan sistem pendataan potensi desa/kelurahan, dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan; Pelaksanaan Sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi penguatan kelembagaan pemerintah dan masyarakat, pelatihan pemberdayaan masyarakat, pengembangan manajemen pembangunan partisipatif, pemantapan sistem pendataan potensi desa/kelurahan, dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Page 7

16 Sistematika Penyajian Laporan Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Pengembangan Sosial Budaya Kepala Sub Bidang Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas, yaitu : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pelestarian lembaga adat dan budaya, anak dan remaja, perlindungan tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempuan, pemantapan ketahanan keluarga dan PKK serta kesejahteran masyarakat; Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelestarian lembaga adat dan budaya, anak dan remaja, perlindungan tenaga kerja perdesaan, pemberdayaan perempuan, pemantapan ketahanan keluarga dan PKK serta kesejahteran masyarakat sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sosial Budaya, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan produksi ketahanan pangan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga memiliki fungsi sebagai berkut : Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuanketentuan dan standar pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan produksi ketahanan pangan; Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, ekonomi keluarga dan produksi ketahanan pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Ekonomi Keluarga Kepala Sub Bidang Ekonomi Keluarga mempunyai tugas sebagai berikut : Page 8

17 Sistematika Penyajian Laporan Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar bantuan pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, usaha ekonomi keluarga; Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi bantuan pembangunan, pemberdayaan keluarga miskin dan tertinggal, usaha ekonomi keluarga sesuai standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Produksi dan Ketahanan Pangan Kepala Sub Bidang Produksi dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas, yaitu : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengembangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta pertanian dan ketahanan pangan masyarakat; Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pengembangan lembaga keuangan mikro, produksi dan pemasaran, serta pertanian dan ketahanan pangan masyarakat sesuai standar yang ditetapkan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Keluarga, sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) mempuyai tugas membantu Kepala Badan dalam peningkatan peran serta masyarakat untuk Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG). Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG), mempunyai fungsi sebagai berikut: Pengkajian bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan - ketentuan dan standar dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam, dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG); Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi dibidang dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG); Page 9

18 Sistematika Penyajian Laporan Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan. Kepala Sub Bidang Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) Kepala Sub Bidang Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Alam (SDA) mempunyai tugas, sebagai berikut : Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam, konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan, pengelolaan sumber daya pantai dan pesisir, sumber daya daratan, sarana dan prasarana; Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam, konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan, pengelolaan sumber daya pantai dan pesisir, sumber daya daratan, sarana dan prasarana sesuai standar yang ditetapkan; Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG). Kepala Sub Bidang Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) Kepala Sub Bidang Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) memiliki tugas, antara lain: Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan / data untuk Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar pengkajian Teknologi Tepat Guna, kerjasama Teknologi Tepat Guna, pemasyarakatan dan bantuan Teknologi Tepat Guna dan evaluasi Teknologi Tepat Guna; Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pengkajian Teknologi Tepat Guna, kerjasama Teknologi Tepat Guna, pemasyarakatan dan bantuan Teknologi Tepat Guna dan evaluasi Teknologi Tepat Guna sesuai standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) sesuai bidang tugas dan fungsinya; dan Melaporkan dan mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG). Page 10

19 Sistematika Penyajian Laporan Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara. Rincian tugas, fungsi dan uraian tugas diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur. Sumberdaya Manusia Dalam menjalankan organisasi, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara (Bapemmas & Pemdes Provsu) d idukung oleh pegawai sebanyak 89 orang (per 31 Desember 2014) dengan klasifikasi berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan yaitu : 1. Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Total Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV 1 Laki-laki Perempuan Jumlah Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah (Orang) Total Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV 1 SD SMP SMU D-III S1/D-IV S S Jumlah Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah (Orang) Total Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV 1 IV III II Jumlah Berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah (Orang) Total Kaban Sekretariat Bid I Bid II Bid III Bid IV 1 Eselon II Eselon III Eselon IV Page 11

20 Sistematika Penyajian Laporan 4 Fungs Umum Fungs Teknis Jumlah Sistematika Penyajian Laporan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 dengan sistematika sebagai berikut: Ringkasan Eksekutif, ringkasan garis besar ruang lingkup muatan LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara. Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi, sumber daya manusia Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara serta sistematika penyajian laporan. Bab 2 Perencanaan dan Perjajian Kinerja, terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja (PK) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara. Bab 3 Akuntabilitas Kinerja, terdiri dari pengukuran capaian kinerja, evaluasi capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan. Bab 4 Penutup, Bab ini memuat ringkasan dari tinjauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 yang dirangkum kedalam kesimpulan terhadap Akuntabilitas Kinerja. Page 12

21 BAB 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Rencana Strategis Visi Misi Tujuan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Arah Kebijakan dan Strategis Program/Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun 2015

22 Perjanjian Kinerja (PK) Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Rencana Strategis Sesuai Peraturan Menteri PAN-RB No. 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis merupakan dasar atau acuan dalam penyusunan IKU, Perencanaan Kinerja, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, maupun komponen lainnya yang terdapat di dalam perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan, sampai pada pelaporan kinerja. 1. Visi Dengan mengacu pada Visi Provinsi Sumatera Utara serta dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsinya sesuai Renstra Bapemmas & Pemdes Provinsi Sumatera Utara tahun , Bapemmas & Pemdes Provsu memiliki visi. *** Tahukah Anda Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah Menjadi Provinsi yang Berdaya Saing menuju Sumatera Utara Sejahtera Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara Visi tersebut mencerminkan kondisi obyektif tentang Otonomi Desa, Keberadaan Masyarakat dan Partisipatif Masyarakat dalam perjalanan 5 (lima) tahun kedepan Bapemmas & Pemdes Provsu. yang disinergikan dalam suatu sistem menuju arah kebijakan program dan kegiatan yang utuh, yaitu: a. Otonomi Desa, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai yaitu terwujudnya suatu tatanan pemantapan kerangka aturan / regulasi ; pemantapan kelembagaan pemerintahan Desa; Pemantapan Pengelolaan Desa; Pemantapan administrasi Pemerintahan Desa; Pengembangan kapasitas *** Tahukah Anda Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Pemerintahan Desa; dan pembinaan dan pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan Desa termasuk sistem penyelenggaraan pemerintahan desa kearah yang lebih demokratis. Page 13

23 Perjanjian Kinerja (PK) b. Keberdayaan Masyarakat, merupakan upaya mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup perdesaan dan politik, sehingga secara bertahap masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan. c. Partisipatif Masyarakat, merupakan peran aktif masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan hasil pembangunan. 2. Misi *** Tahukah Anda Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Sedangkan Misi yang tertuang dalam Renstra Bapemmas & Pemdes Provsu , didasari oleh isu-isu strategis dan penjabaran Visi dari Bapemmas & Pemdes Provsu sebagai wujud cita-cita penggerak perubahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan serta Pemberdayaan Masyarakat ke arah yang lebih baik, sehingga diambil suatu kebijaksanaan dalam ketetapan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara guna memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, antara lain: 1. Memantapkan penyelenggaraan pemerintahan Desa dan Kelurahan; 2. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta memantapkan program nasional pemberdayaan masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP); 3. Memantapkan kehidupan sosial budaya masyarakat; 4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat; dan 5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan pendaya gunaan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan perdesaan. *** Tahukah Anda Misi Pemprovsu ada 5 (lima), yaitu : 1. Membangun sumberdaya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius dan berkompetensi tinggi; 2. Membangun dan meningkatkan kwalitas infrastruktur daerah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional; 3. Meningkatkan kwalitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah; 4. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan sumberdaya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan 5. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean governance). 3. Tujuan Penetapan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan pada tahun , meliputi: *** Tahukah Anda Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Page 14

24 Perjanjian Kinerja (PK) 1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik; 2. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan; 3. Memantapkan Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan dukungan daerah tertinggal dan pasca bencana; 4. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan kesetaraan gender, serta peningkatan kemandirian tenaga kerja perdesaan; 5. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat; 6. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna; 7. Meningkatkan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara; dan 8. Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkup regional. *** Tahukah Anda Tema Tujuan dari Renstra Bapemmas & Pemdes Provsu adalah mewujudkan ekonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya. *** Tahukah Anda Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Untuk dapat melakukan pengukuran capaian tujuan perlu ditetapkan suatu indikator kerja tujuan utama. Adapun indikator kinerja tujuan utama yang ditetapkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tujuan dan Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara TUJUAN Mewujudkan Ekonomi Desa dan Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya INDIKATOR KINERJA 1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi. 2. Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan. 3. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. 4. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Page 15

25 Perjanjian Kinerja (PK) Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi. 5. Cakupan penerapan PNPM-MPd. 6. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd). 7. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu. 8. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek. 9. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat. 10. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa. 11. Jumlah Posyantekdes yang berfungsi. 12. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek. 4. Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama (IKU) a. Sasaran Strategi *** Tahukah Anda Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan Sasaran yang akan dicapai sesuai Rencana Strategi (RENSTRA) Bapemmas & P emdes Provsu telah ditetapkan 6 (enam) Sasaran Strategi sebagai penjabaran dari kegiatan yang ada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara, yaitu: 1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa; 2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan kemasyarakatan dalam pembangunan desa; 3. Dukungan pengentasan daerah tertinggal dan pasca bencana melalui pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan; 4. Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat; 5. Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa; 6. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna; 7. Meningkatnya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; dan Page 16

26 Perjanjian Kinerja (PK) 8. Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkungan perdesaan dan regional. *** Tahukah Anda Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan kedalam kebijakankebijakan dan program-program b. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi yang termuat dalam Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bapemmas & Pemdes Provsu. Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan alat ukur guna tercapainya sasaran strategi yang termuat dalam Rencana Strategi Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun , sebagaimana pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja Utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat 5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi. 2. Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan. 1. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. 2. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi. 1. Cakupan Penerapan PNPM-MPd. 2. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd). 1. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu. 2. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek. 1. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat. 2. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar Page 17

27 Perjanjian Kinerja (PK) melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa. 6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna 1. Jumlah Posyantekdes yang berfungsi. 2. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek. 5. Arah Kebijakan dan Strategis Sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan di dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun , serta memperhatikan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015, maka kebijakan prioritas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015, diarahkan pada upaya: 1. Mendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kelurahan/Desa yang demokratis melalui pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan, Pengelolaan Desa, Sistem Administrasi dan Kelembagaan Desa; 2. Memantapkan peran Lembaga Kemasyarakatan serta pengembangan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan melalui pengembangan manajeman pembangunan partisipatif serta memantapkan sistem pendataan profil Desa/Kelurahan sebagai basis data dalam penyusunan rencana pembangunan di Desa/Kelurahan dan pengembangan kebijkan daerah; 3. Mendorong peningkatan kemandirian masyarakat perdesaan melalui Program Nasioanal Pemberdayaan Masyarakat dan dukungan daerah tertinggal dan pasca bencana; 4. Mendorong peningkatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga menuju keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera; 5. Memantapkan kehidupan sosial budaya masyarakat sesuai tradisi dan adat istiadat dalam mewujudkan keharmonisan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; 6. Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga, meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, memantapkan manajemen lembaga keuangan mikro perdesaan dan usaha-usaha Desa, serta pengembangan pasar desa; 7. Mendorong pemasyarakatan dan pendayagunaan teknologi tepat guna bagi masyarakat dalam pengelolaan potensi sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan; dan 8. Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan dukungan pelayanan teknis lainnya Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Page 18

28 Perjanjian Kinerja (PK) 6. Program/Kegiatan Sebagai tindak lanjut kebijakan strategis diatas, maka ditetapkan target-target rencana capaian prioritas, yang secara langsung untuk mendukung baik kebijakan prioritas nasional dan prioritas pemerintah provinsi *** Tahukah Anda Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu maupun pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara. 1. Prioritas Nasional Dalam rangka mendukung Prioritas Nasional, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara telah merencanakan target capaian prioritas Tahun 2015, yang dilaksanakan melalui kegiatan dukungan meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan serta keberdayaan masyarakat, melalui penguatan kelembagaan pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan pelatihan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, pembinaan sosial budaya lokal, pengembangan usaha ekonomi masyarakat serta pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna melalui Program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2. Prioritas Bapemmas & Pemdes Provsu Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara telah merencanakan target capaian prioritas 2015, yang dilaksanakan melalui beberapa program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, pengembangan ekonomi lokal, peningkatan partisifasi masyarakat dalam membangun desa, peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, program nasional pemberdayaan masyarakat pola pengembangan kecamatan melalui kerjasama antar desa serta pengembangan desa tertinggal. *** Tahukah Anda Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Page 19

29 Perjanjian Kinerja (PK) Perjanjian Kinerja Sesuai dengan Diktum Ketiga Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, menegaskan bahwa semua pimpinan instansi pemerintah membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara berjenjang, yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumberdaya tertentu, melalui penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat. Ketentuan tersebut mengamanatkan perlunya dilakukan Perjanjian Kinerja atau disebut dengan Penetapan Kinerja (PK) di lingk ungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Penetapan kinerja pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 mencakup unit Eselon II sampai dengan Eselon IV dan disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015, tanggal 11 Mei Penetapan Kinerja Eselon II dan Eselon IV sebagaimana dituangkan pada Tabel 2.3 dan lampiran. Tabel 2.3 *** Tahukah Anda Penetapan kinerja bertujuan untuk meningkatan akuntabilitas, transparasi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana dituangkan dalam LAKIP. Penetapan Kinerja Eselon II pada Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun 2015 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal dan Pasca Bencana melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi. Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi. Cakupan Penerapan PNPM-MPd. 66 Orang 66 Orang 300 Orang 33 Desa/Kel Terbaik Desa 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM- Page 20

30 Perjanjian Kinerja (PK) Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) MPd 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd). Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu. Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan, Bintek 100 Orang 50 Orang 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 2 Desa Binaan 33 Kab/Kota 5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa 6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa. Jumlah Posyantekdes yang berfungsi. Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi, Bintek. 50 Orang 1 Kab/Kota 1 Kegiatan 4 Kabupaten 33 Kab/Kota *** Tahukah Anda Penetapan kinerja merupakan ikhtisar kinerja dari rencana kinerja tahunan yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah/pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tugas dan tanggungjawab kinerja dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia Page 21

31 BAB 3 Akuntabilitas Kinerja Pengukuran Capaian Kinerja Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5 Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6 Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan Analisis Capaian Kinerja Tujuan Akuntabilitas

32 Bab 3 Akuntabilitas Kinerja Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan rencana tingkat capaian (target) masing-masing indikator kinerja utama dengan capaian kinerja nyata (realisasi). Pengukuran dilakukan guna mengetahui capaian kinerja tujuan dan sasaran strategis organisasi untuk dituangkan dalam dokumen LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 yang merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap tingkat keberhasilan pencapaian kinerja institusi. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan tujuan dan sasaran strategis beserta indikatornya yang digunakan untuk menginformasikan kinerja, baik berupa output maupun outcome. Indikator tujuan menginformasikan capaian kinerja sampai tahun ke-tiga sesuai periode Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun Capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.1. *** Tahukah Anda Pengukuran Kinerja mencakup : 1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) darimasing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan; dan 2. Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Tabel 3.1 Capaian Kinerja Bapemmas & Pemdes Provsu Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI % Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan 66 Orang 66 Orang 90,95 66 Orang 66 Orang 98,75 Page 22

33 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Kelurahan Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer 300 Orang 300 Orang 96,33 Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi 33 Desa/Kel Terbaik Desa 33 Desa/Kel Terbaik Desa 95,63 99,37 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) Cakupan Penerapan PNPM-MPd Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 86, Orang 100 Orang 100 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu 50 Orang 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 50 Orang 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 76, Desa Binaan 2 Desa Binaan 92,05 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa 33 Kab/Kota 33 Kab/Kota 57,38 50 Orang 50 Orang 97,62 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna Jumlah Posyantekdes yang berfungsi 1 Kab/Kota 1 Kegiatan 1 Kab/Kota 1 Kegiatan 86,41 67,71 Jumlah Pembangunan Sarana dan 4 Kabupaten 4 Kabupaten 86,56 Page 23

34 Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek 33 Kab/Kota 33 Kab/Kota 96,03 Capaian Kinerja Akuntabilitas capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015, tanggal 11 Mei Pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara diarahkan pada 6 (enam) sasaran strategis dan 12 (dua belas) indikator kinerja utama. Sasaran 1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa 1.1. Capaian Kinerja Sasaran 1 Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran 1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa IKU TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi 66 Orang 66 Orang 90,95 Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan. 66 Orang 66 Orang 98,75 Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi melalui kegiatan Temu Karya dan Wisata Karya Kepala Desa dan Lurah Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang diikuti oleh Kepala Desa/Lurah di Kabupaten/Kota se-sumatera Utara, dengan target 66 orang. Capaian pada indikator tersebut adalah : Page 24

35 a. Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi didalam Program peningkatan Aparatur Pemerintah Desa dengan peserta sebanyak 45 orang, sebagaimana Tabel 3.3. Tabel 3.3 Pelaksanaan Temu Karya Kepala Desa dan Lurah Terbaik Provinsi dan Terbaik I Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara Tahun 2015 TEMPAT Putra Mulia Hotel Jl. Gatot Subroto No.62 MEDAN JUMLAH DESA TERBAIK JUMLAH LURAH TERBAIK JUMLAH KETUA TP- PKK JUMLAH KETUA LPM JUMLAH KETUA BPD 11 orang 4 orang 14 orang 15 orang 1 Orang b. Memberikan penghargaan kepada Desa dan Kelurahan Terbaik Tingkat dan Terbaik I Kabupaten/Kota se-sumatera Utara atas keberhasilan dalam perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Kab/Kota dan Tingkat Provinsi Sumatera Utara. c. Meningkatkan motivasi dan kreativitas serta kinerja Kepala Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan Desa/Kelurahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. d. Memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi dalam rangka pengembangan pola pembinaan dan fasilitasi desa dan kelurahan. 2. Fasilitasi Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan melalui kegiatan Fasilitasi Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan yang diikuti oleh Pejabat yang menangani secara teknis penyusunan dan pendayagunaan data profil desa/kelurahan dan operator komputer dengan target 66 orang. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Fasilitasi Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan didalam Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan peserta sebanyak 50 orang, sebagaimana Tabel 3.4. Tabel 3.4 Pelaksanaan Teknis Kelompok Kerja Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PESERTA 1 Tapanuli Utara 1 Orang 2 Tapanuli Selatan 2 Orang 3 Toba Samosir 2 Orang 4 Humbang Hasundutan 2 Orang 5 Samosir 2 Orang 6 Pak-Pak Bharat 2 Orang 7 Serdang Bedagai 2 Orang 8 Dairi 2 Orang 9 Batubara 2 Orang 10 Asahan 2 Orang 11 Labuhanbatu Selatan 2 Orang Page 25

36 12 Labuhanbatu Utara 2 Orang 13 Labuhanbatu 2 Orang 14 Mandailing Natal 2 Orang 15 Deli Serdang 2 Orang 16 Langkat 2 Orang 17 Karo 2 Orang 18 Padangsidempuan 1 Orang 19 Medan 2 Orang 20 Tebing Tinggi 1 Orang 21 Binjai 1 Orang 22 Tanjung Balai 1 Orang 23 Sibolga 2 Orang 24 Provinsi Sumatera Utara 9 Orang Jumlah 50 Orang b. Bimbingan teknis kelompok kerja penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan provinsi sumatera utara tahun 2015 bertujuan untuk penyelenggaraan dan pemantapan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan berbasis web/on line tahun 2015 sebagai sumber informasi yang akurat, komprehensif dan integral untuk penentuan kebijakan pembangunan desa dan kelurahan. c. Sedangkan tujuan bimbingan teknis kelompok kerja penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan adalah untuk menggali masalah-masalah yang dihadapi dalam penyusunan dan pendayagunaan data profil desa/kelurahan dan memberi solusi pemecahannya dalam rangka untuk mengikuti informasi dalam pengambilan kebijakan Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA UKURAN Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Jumlah Pelayanan Administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi Target 66 Org Realisasi 90,95 Capaian 45 Org Jumlah Kapasitas Penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Target 66 Org Realisasi 98,75 Capaian 50 Org Page 26

37 Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Penilaian desa/kelurahan melalui perlombaan desa dan kelurahan merupakan evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah daerah bersama masyarakat desa dan kelurahan yang dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Perlombaan desa dan kelurahan merupakan kompetisi dan evaluasi keberhasilan pembangunan di desa dan kelurahan yang bersifat mendorong partisipasi masyarakat desa/kelurahan. Desa dan kelurahan yang berpatisipasi dalam perlombaan tersebut diberikan penghargaan berupa piagam dan penghargaan lainnya sesuai kondisi dan keuangan pemerintah daerah. Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sumatera utara berupa piagam penghargaan dan hadiah bagi desa/kelurahan terbaik tingkat provinsi serta piagam penghargaan bagi desa/kelurahan yang ikut berpatisipasi dalam perlombaan desa/kelurahan tingkat provinsi sumatera utara. Disamping bentuk penghargaan diatas dari pemerintah provinsi sumatera utara mengundang kepala desa dan lurah terbaik tingkat provinsi dan terbaik I kabupaten/kota se-sumatera utara untuk mengikuti temu karya yang dirangkaikan dengan perayaan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan republik indonesia ke-70 dan acara kegiatan kenegaraan lainnya. Profil Desa Pembangunan membutuhkan data dasar sebagai landasan untuk penyusunan rencana pembangunan hingga evaluasi kinerja dari hasil pembangunan. Melalui konsep basis data desa sebagaimana ditunjukkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Data kini dikumpulkan dari tingkat desa, dengan upaya pelembagaan pengumpulan, pengolahan dan pendayagunaan data oleh kelompok kerja ( pokja) Profil Desa dan Kelurahan dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Hasil pengumpulan dan analisis data kini tersaji secara Online melalui website untuk pengisian data profil desa dan kelurahan, beralamat pada hyyp://prodeskel.pmd.kemendagri.go.id/. Untuk menunjang pengisian data tersebut, diselenggarakan pula serangkaian asistensi di pusat dan provinsi, yang kenyataannya sampai ke kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Di samping itu, dialokasikan dana dekonsentrasi dan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melaksanakan kegiatan rapat koordinasi, pelatihan dan pengisian data. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama asistensi meliputi pembentukan kelompok kerja profil desa dan kelurahan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan lainnya ialah alokasi penganggaran untuk kegiatan profil desa dan kelurahan. Dalam konteks tersebut dikembangkan motivasi pengisian data profil desa dan kelurahan di tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi. Kemudian dilakukan komunikasi yang intensif untuk pengisian dan penanganan masalah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana Page 27

38 pembangunan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara melalukan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan. Dari evaluasi diketahui berbagai permasalahan. secara hierarkis, masalah utama ialah rendahnya pendanaan untuk kelompok kerja profil desa dan kelurahan (pokja) dan pengumpulan data. Proses-proses pelaksanaan profil desa dan kelurahan menjadi tugas pokok dan fungsi pokja di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi. Akan tetapi belum seluruh wilayah tersebut menyusun pokja. Di samping itu, pada pokja yang telah terbentuk tidak selalu disertai dukungan dana untuk melaksanakan program kerja. Akibatnya pokja tidak melaksanakan tugas pokoknya berupa pengumpulan data dan pemasukannya ke dalam website profil desa dan kelurahan. Permasalahan berikutnya ialah rendahnya keterjangkauan listrik dan internet di Desa. Kelemahan ini berpengaruh terhadap kegiatan pemasukan data ke dalam Website profil desa dan kelurahan. Pada saat ini keleluasaan untuk memasukkan data dan mengeditnya hanya berlaku di tingkat desa. Ketiadaan listrik dan internet di desa mengakibatkan kesulitan pokja di tingkat desa untuk memasukkan datanya. Selanjutnya diketahui masih rendahnya Sosialisasi Permendagri 12/2007 di Kabupaten/Kota. Permendagri tersebut berisikan hierarki Organisasi Pengelola Profil Desa dan Kelurahan, tugas dan pokok masing-masing tingkatan organisasi, tahapan pelaksanaan kegiatan, seluruh kuesioner untuk mengumpulkan data, dan seluruh pengolahan serta analisis data. Akan tetapi dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tidak ditemukan pemaknaan setiap pertanyaan kuesioner, sehingga hal-hal semacam ini perlu dilatihkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota hingga Pemerintah Desa. Konsekuensi berikutnya ialah belum digunakannya hasil analisis data profil desa dan kelurahan untuk perencanaan pembangunan. Sebagai langkah awal dalam pembangunan desa dan kelurahan, maka perencanaan pembangunan perlu dilakukan dengan berbasis pada data-data yang valid dan mutakhir. Hal ini seharusnya dapat di penuhi oleh profil desa dan kelurahan. Akan tetapi berbagai permasalahan dalam input, proses dan publikasi diatas mengakibatkan data-data yang telah tersusun belum digunakan sebagai basis kuantitatif bagi perencanaan pembangunan. Disamping berbagai masalah yang bersumber dari dalam prosedur Profil Desa dan Kelurahan, terdapat pula berbagai pengaruh dari faktor luar. Pemekaran wilayah ditingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota hingga Provinsi berkonsekuensi pada perubahan data dalam Profil Desa dan Kelurahan. Wilayah baru tidak memiliki basis data lama, sementara validitas data dari wilayah lama berkurang karena tidak sesuai lagi dengan batas-batas geografi yang terakhir. Hal ini membutuhkan pengumpulan data dan pemasukannya kembali ke dalam website profil desa dan kelurahan. Di sisi lain, seringkali muncul adanya pemekaran wilayah, namun mengalami kesulitan dalam pembangunan, karena tidak didukung dengan Potensi Riil. Hal ini menunjukkan bahwa pengisian profil desa dan kelurahan sebaiknya digunakan sebagai basis data untuk penilaian dan persetujuan pemekaran wilayah. Dengan cara demikian proses pengambilan keputusan dilakukan melalui basis data yang akurat. Harapannya basis data tersebut dapat digunakan untuk merancang proses pemekaran wilayah yang mampu meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Dengan menyadari berbagai simpulan tersebut, maka masih perlu diperhatikan bahwa substansi dan analisis data profil desa dan kelurahan relevan dalam penyusunan profil daerah, serta perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Akan tetapi disadari masih adanya permasalahan dalam aspek kapasitas personil, prasarana pendukung dan pendanaan. Oleh sebab itu dibutuhklan kegiatan pelatihan yang berkelanjutan, terutama dalam pengisian dan pendayagunaan profil desa dan kelurahan. Page 28

39 Pendayagunaan data profil desa dan kelurahan dimanfaatkan untuk mengetahui karakteristik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dukungan kelembagaan dan perkembangan prasarana dan sarana, tingkat perkembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, kesadaran politik dan peran serta masyarakat, kinerja lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan kelurahan serta permasalahan pembangunan di setiap Desa dan Kelurahan. Berikutnya ialah manfaat mengukur status kemajuan dan tingkat perkembangan Desa dan Kelurahan Swadaya ke Swakarya menuju Swasembada. Page 29

40 Sasaran 2 Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa 2.1. Capaian Kinerja Sasaran 2 Tabel 3.6 Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa IKU Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN 300 Orang 300 Orang 96,33 Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi. 33 Desa/Kel Terbaik Desa 33 Desa/Kel Terbaik Desa 95,63 99,37 Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer dengan target 300 orang. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Fasilitasi Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer didalam Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan yang dilakukan melalui Sosialisasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP sesuai dengan surat mendagri yang diikuti oleh aparatur BPMPD kabupaten/kota dan ketua atau yang mewakili komisi A DPRD kabupaten/kota se-sumatera Utara dengan peserta sebanyak 94 (sembilan puluh empat) orang, sebagaimana Tabel 3.7. Tabel 3.7 Pelaksanaan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan turunannya Tingkat Provinsi Sumatera Utara PESERTA NO KABUPATEN/KOTA BPMD KETUA KOMISI A DPRD SKPD PROVINSI 1 Tapanuli Selatan 2 Org Gunung Sitoli 1 Org 2 Org - 3 Tapanuli Tengah 2 Org Humbang Hasundutan 3 Org 1 Org - 5 D a i r i 2 Org - 6 Nias Selatan 2 Org 1 Org 7 Nias Utara 2 Org 1 Org Page 30

41 8 Mandailing Natal 1 Org 1 Org 9 Labuhanbatu Selatan 3 Org 1 Org 10 Padangsidempuan 2 Org - 11 Serdang Bedagai 2 Org 2 Org 12 Labuhanbatu 1 Org - 13 Asahan 2 Org - 14 Langkat 2 Org 2 Org 15 Tapanuli Utara 2 Org - 16 Pakpak Bharat 2 Org 2 Org 17 Nias Barat 2 Org 1 Org 18 Labuhanbatu Utara 2 Org 1 Org 19 Toba Samosir 2 Org - 20 Karo 2 Org 1 Org 21 Deli Serdang 1 Org - 22 Padang Lawas Utara 2 Org 1 Org 23 Samosir 2 Org 1 Org 24 Batubara - 1 Org 25 Simalungun - 2 Org 26 SKPD Provinsi Org Jumlah 43 Orang 21 Orang 30 Orang b. Mensosialiasikan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan turunannya tingkat Provinsi Sumatera Utara dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. c. Menyamakan persepsi dan membangun komitmen dalam implementasi pokok-pokok kebijakan tentang desa, perencanaan pembangunan desa, pengelolaan keuangan desa, penyusunan peraturan daerah terkait desa dan pemilihan kepala desa. 2. Fasilitasi Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan Sistem Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi dengan target 33 Desa/Kel Terbaik dan Desa. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan Sistem Perencanaan Partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi didalam Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan yang dilakukan melalui kegiatan Penilaian Desa/Kelurahan Terbaik Kabupaten/Kota se-sumatera Utara yang diikuti oleh juara perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur, sebagaimana Tabel 3.8. Tabel 3.8 Penetapan Desa dan Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO DESA/KELURAHAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA JUARA A DESA 1 Pematang Johar Labuhan Deli Deli Serdang I 2 Simbara Tara Bintang Humbahas II 3 Ulak Tano Simangambat Paluta III 4 Sisobambowo Mandrehe Barat Nias Barat Harapan I 5 Pematang Serai Tanjung Pura Langkat Harapan II 6 Gudang Garam Bintang Bayu Sergai Harapan III B KELURAHAN 1 Tanjung Marulak Hilir Rambutan Tebing Tinggi I 2 Sei Sikambing B Medan Sunggal Medan II Page 31

42 3 Aek Muara Pinang Sibolga Selatan Sibolga III 4 Bunga Tanjung Datuk Bandar Timur Tanjung Balai Harapan I b. Pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan adalah proses pembangunan yang berlangsung di desa dan kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan peningkatan motivasi masyarakat, mengembangkan swadaya gotong royong masayarkat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang terwujud dalam pembangunan yang terwujud dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan/pelestarian pembangunan di desa dan kelurahan. c. Perlombaan desa dan kelurahan adalah evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan yang berlangsung di desa dan kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat yang dilakukan setiap tahun secara berjenjang dan berkelanjutan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional. d. Wakil desa dan kelurahan berprestasi dalam perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi diberikan penghargaan untuk mengikuti rangkaian acara HUT proklamasi kemerdekaan RI dan acara-acara lain yang diadakan setiap tahun yang sifatnya memperkuat integrasi dan memiliki arti yang sangat penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, disamping itu sebagai wadah pertukaran informasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan para wakil desa dan kelurahan serta stimulus bagi desa dan kelurahan disekitarnya Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa SASARAN Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer. Keterpaduan Program dan Kegiatan masuk Desa dan Peningkatan System Perencanaan Partisipatif UKURAN Target 300 Org Realisasi 96,33 Capaian 94 Org Target 33 Desa/Kel Realisasi 95,63 Capaian 3 Desa/Kel Terbaik Page 32

43 melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 RUU tentang Desa mulai disusun pada tahun 2007 dan pembahasan penyempurnaan terhadap draft RUU tersebut dilaksanakan pada tahun 2008 dan tahun 2009 melalui forum konsultasi dengan pakar/akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), aparatur daerah, dan Stakeholder lainnya. Pada tahun 2012 Rancangan Undang-Undang tentang Desa tersebut dalam proses pembahasan di DPR RI, dan baru tanggal 18 desember 2013 Undang-Undang tentang Desa telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan diundangkan pada tanggal 15 Januari 2014 pada Lembaran Negara Nomor 7 Tahun Sebagai tindaklanjut dan implementasi dari Undang-Undangan Nomor 6 Tahun 2014, telah disahkan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 akan menuntun Pemerintah dan Pemerintah Desa dalam tata Kelola penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Sementara peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa dapat memberi panduan penatakelolaan keuangan dan aset desa. Kedua peraturan pemerintah dimaksud akan dirinci secara lebih teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. Peraturan Menteri memungkinkan implementasi kebijakan desa semakin terarah dan terukur. Lembaga Kemasyarakatan Sesuai denga Visi Bapemmas & Pemdes Provsu yaitu Terwujudnya Otonomi Desa/Kelurahan dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Sumatera Utara yang mana telah menopang pula Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Wujud dari keberdayaan masyarakat tersebut telah diaktualisasikan melalui berbagai program dan kegiatan. Terkait dengan penguatan terhadap desa ada 3 (tiga) hal pokok yaitu : (1) M emperkuat dan mendayagunakan perangkat Pemerintah Lokal, karena tanpa itu tidak akan jalan pemerintahannya; (2) M emperkuat Lembaga Kemasyarakatan, karena melalui kelembagaan tersebut proses kegiatan pembangunan dimulai; dan (3) Masyarakat itu sendiri yang harus diperkuat dalam artian memberdayakannya. Untuk menjaga proses penguatan Lembaga Kemasyarakatan, Pemerintah telah menyediakan serangkaian landasan hukum. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan. Sesuai bunyi Pasal 212 ayat 2 pada Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa merupakan Wadah Partisipasi Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Sesuai dengan bunyi Pasal 7 pada Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, jenis Lembaga Page 33

44 Kemasyarakatan terdiri dari : (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LPMD/LPMK); (2) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau Kelurahan (LKMD/LKMK); (3) Lembaga Adat; (4) Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan; (5) RT/RW; (6) Karangtaruna; dan (7) Lembaga Kemasyarakatan Lainnya. Penataan dan Penguatan Kapasitas Lembagaan Masyarakat di Desa dan Kelurahan sangat penting, terutama untuk meningkatkan kedudukan dan peran lembaga kemasyarakatan yang berfungsi sebagai Mitra Pemerintah Desa dalam rangka pelayanan publik dan Pemberdayaan Masyarakat. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara masih menemukan masalah dalam Penataan dan Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan yang pada umumnya belum adanya basis kerja yang terarah, mengingat program dan kegiatan yang ada belum sepenuhnya melibatkan peran Lembaga Kemasyarakatan di samping itu Alokasi Dana untuk kegiatan Lembaga Kemasyarakatan masih sangat minim dan belum sepenuhnya mendapat perhatian baik dari Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, dengan adanya alokasi Dana Desa (ADD) diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungs i Lembaga Kemasyarakatan secara nyata melalui peningkatan Kapasitas Pengurus maupun Anggota Lembaga Kemasyarakatan. Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pemecahan permasalahan tersebut diatas adalah : 1. Alokasi Dana Desa (ADD) diharapkan dapat meningkatk an peran dalam fungsi Lembaga Kemasyarakatan secara nyata melalui Peningkatan Kapasitas Pengurus maupun Anggota Lembaga Kemasyarakatan. 2. Untuk penyiapan masyarakat dan lembaga masyarakat maka perlu diberikan pelatihan bersifat manajemen terutama dalam menjaga pelestarian dan sumberdaya lokal. Setelah itu baru menjalin kerjasama dengan Lembaga/Institusi yang bergerak di bidang Teknologi dengan memberikan paparan bahwa Desa mempunyai Wilayah atau Masyarakat yang siap untuk menerima teknologi agar teknologi yang diberikan dapat lebih berkembang, kemudian diidentifikasi sumberdaya yang ada. Page 34

45 Sasaran 3 Dukungan pengentasan daerah tertinggal melalui pemantapan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-MPd) 3.1. Capaian Kinerja Sasaran 3 Tabel 3.10 Capaian Kinerja Sasaran 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) IKU Cakupan Penerapan PNPM-MPd. TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd 26 Kab/Kota Lokasi PNPM-MPd 86, Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd). 100 Orang 100 Orang 100 Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui indikator kinerja utama cakupan penerapan PNPM-MPd dengan target di 26 Kabupaten Lokasi PNPM-MPd. Dalam evaluasi pelaksanaannya, realisasi capaian kinerja sasaran pada kegiatan ini melalui 2 indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah Cakupan Penerapan PNPM-PMd dengan target 26 Kab/Kota. Capaian pada indikator tersebut adalah: a. Fasilitasi Cakupan Penerapan PNPM-MPd dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : (1) Rapat Koordinasi dan Pembinaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan (2) Bimbingan Teknis bagi Penanggungjawab Operasional Kecamatan (Pjo Kecamatan), sebagaimana Tabel Tabel 3.11 Cakupan Penerapan PNPM-MPd Tahun 2014 NO KABUPATEN JUMLAH KECAMATAN DESA KEGIATAN 1 Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Page 35

46 9 Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Humbang Hasundutan Pakpak Bharat Samosir Serdang Bedagai Batubara Padang Lawas Padang Lawas Utara Gunungsitoli ungsitoli Nias Barat Nias Utara Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Selatan b. Pemantapan pemahaman tentang latar belakang, tujuan, kebijakan, prinsip-prinsip serta mekanisme dan prosedur pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. c. Pemantapan tugas pokok dan fungsi penanggungjawaban operasional kegiatan (PJOK) Kecamatan dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd). d. Hasil pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM -MP) sampai dengan 27 Desember 2014 telah menghasilkan capaian kegiatan sebagaimana pada Tabel Tabel 3.12 Hasil Capaian Pelaksanaan PNPM-MPd Tahun 2014 Grafik MDST TA 2014 PADANG LAWAS UTARA LABUHAN BATU ASAHAN DELI SERDANG TAPANULI UTARA TAPANULI SELATAN BATUBARA TAPANULI TENGAH LANGKAT PADANG LAWAS MANDAILING NATAL SIMALUNGUN HUMBANG HASUNDUTAN DAIRI TOBA SAMOSIR KARO SERDANG BEDAGAI SAMOSIR PAKPAK BHARAT NIAS BARAT NIAS GUNUNGSITOLI NIAS UTARA LABUHAN BATU UTARA NIAS SELATAN LABUHAN BATU SELATAN 4,92% 95,08% 10,53% 89,47% 12,23% 87,77% 14,85% 85,15% 17,86% 82,14% 23,40% 76,60% 25,42% 74,58% 35,45% 64,55% 61,26% 38,74% 59,42% 40,58% 58,52% 41,48% 52,83% 47,17% 47,62% 52,38% 45,71% 54,29% 44,87% 55,13% 43,90% 56,10% 35,06% 64,94% 34,62% 65,38% 22,22% 77,78% 21,05% 78,95% 18,75% 81,25% 14,58% 85,42% 12,16% 87,84% 4,17% 95,83% 3,48% 96,52% 0,00% 100,00% e. Mereflesikan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab dalam pemantapan peningkatan keterpaduan, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas antar pelaku serta masyarakat pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Desa dan Kecamatan. Page 36

47 f. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan lokal serta lembaga-lembaga kemasyarakatan desa dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan dan Desa. 2. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM -MPd) dengan target 100 orang. Capaian pada indikator tersebut adalah: a. Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dengan kegiatan yang dilakukan melalui Pelatihan Unit Pelaksana Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (UPK PNPM -MPd) didalam Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat pola Pengembangan Kecamatan melalui Kerjasama antar Desa yang diikuti oleh Pengurus Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi Sumatera Utara, didalam Program Nasional Pemberdayaan masyarakat pola Pengembangan Kecamatan melalui Kerjasama Antar Desa dengan peserta sebanyak 100 (seratus) orang, sebagaimana Tabel Tabel 3.13 Pelatihan Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan PNPM-MPd Tahun 2015 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH ORANG 1 Asahan 8 2 Batubara 4 3 Dairi 4 4 Deli Serdang 6 5 Simalungun 6 6 Humbang Hasundutan 6 7 Padang Lawas Utara 5 8 Langkat i 8 9 Mandailing Natal 7 10 Karo 4 11 Samosir 5 12 Pakpak Bharat 4 13 Tapanuli Selatan 7 14 Tapanuli Tengah 6 15 Tapanuli Utara 8 16 Padang Lawas 5 17 Toba Samosir 8 J u m l a h 100 b. Peningkatan pemahaman tentang latar belakang, tujuan, kebijakan, prinsip-prinsip serta mekanisme dan prosedur pelaksanaan PNPM-MPd melalui UPK sebagai pengelola program. c. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas pengurus UPK dalam pengelolaan Program Simpan Pinjam Perempuan di Desa. d. Peningkatan Kapasitas Pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam merencanakan pengelolaan Dana Bergulir dan Pembinaan Kelompok Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) yang memperoleh Alokasi Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNMP-MPd. e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus UPK Kecamatan dalam mengelola dan penanganan pinjaman bermasalahan. Page 37

48 f. Meningkatkan pengetahuan pengurus UPK Kecamatan dalam mengelola administrasi pembukuan dan keuangan. g. Meningkatkan penguatan dan pengembangan kelembagaan Unit Pengelolaan Kegiatan (UPK) Kecamatan Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) SASARAN Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) INDIKATOR KINERJA UTAMA Cakupan Penerapan PNPM-MPd Jumlah Kabupaten dan Desa yang melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) UKURAN Target 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd Realisasi 26 Kab. Lokasi PNPM-MPd Capaian 86, Target 100 Orang Realisasi 100 Capaian 100 Orang Page 38

49 Sasaran 4 Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat 4.1. Capaian Kinerja Sasaran 4 Tabel 3.15 Capaian Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat IKU Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu. TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN 50 Orang 50 Orang 76,83 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 2 Desa Binaan 33 Kab/Kota (400 Kelompok) 2 Desa Binaan 87 92,05 Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek 33 Kab/Kota 33 Kab/Kota 57,38 Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu dengan target 50 orang, 33 Kab/Kota (400 kelompok) dan 2 Desa Binaan. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan Pelaksanaan Bangdesmadu dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : (1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-sumatera Utara menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke -XLIII Tahun 2015; (2) Fasilitasi P embinaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan (3) Kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BANGDES MADU). b. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan melalui kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-sumatera Utara menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke-xliii Tahun 2015 dilaksanakan melalui beberapa tahapan : - Pembinaan langsung kelapangan lokasi Desa/Kelurahan Binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se-sumatera Utara berupa Kegiatan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Desa/Kelurahan di 10 (sepuluh) Desa Binaan dengan kegiatan antara lain : Tertib Administrasi PKK, Kelompok UP2K, Pemanfaatan Lahan Perkarangan (HATINYA PKK), Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), PKDRT, Posyandu, Lingkungan Bersih Sehat (LBS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), PKK -KB- Kesehatan dan PT P2W-KSS. Page 39

50 - Pelaksanaan Rapat persiapan Kegiatan Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se- Sumatera Utara di laksanakan di Aula Bapemmas & Pemdes Provsu pada tanggal 13 Mei 2015 dan Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Provinsi di laksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 di lapangan Sepak Bola Desa Gunung Selamat Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu sedangkaan untuk Tingkat Nasional dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2015 di Desa Kolongan Kecamatan, Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. c. Adapun Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi/Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kabupaten/Kota se-sumatera Utara dalam rangka Menyongsong Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) Ke 43 Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Nasional tahun 2015, sebagaimana Tabel Tabel 3.16 Penetapan Desa/Kelurahan Pelaksana Terbaik Administrasi PKK, PKDRT, UP2K PKK, Pemanfaatan Tanah Pekarangan (HATINYA PKK), Pemanfaatan Hasil TOGA Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO KELURAHAN/DESA KECAMATAN KOTA/KABUPATEN PERINGKAT A. Tertib Administrasi PKK 1. Mabar Hilir Medan Deli Medan Terbaik I 2. Tambangan Padang Hilir Tebing Tinggi Terbaik II 3. Aek Muara Pinang Sibolga Selatan Sibolga Terbaik III 4. Durian Sei Balai Batubara Terbaik I 5. Padang Halaban Aek Kuo Labura Terbaik II 6. Bandar Labuhan Tanjung Morawa Deli Serdang Terbaik III 7. Adian Nangka Siempat Nempu Dairi Harapan I 8. Pardamean Ajibata Ajibata Tobasa Harapan II 9. Nanggar Jati Hutapadang Arse Tapsel Harapan III B. Pencegahan KDRT 1. Sumber Jaya Siantar Martoba Pematang Siantar Terbaik I 2. Besar Medan Labuhan Medan Terbaik II 3. Selat Lancang Datuk Bandar Timur Tanjung Balai Terbaik III 4. Jati Makmur Binjai Utara Binjai Harapan I 5. Dadimulyo Kisaran Barat Asahan Terbaik I 6. Sisobohili Tonasea Hili Duhu Nias Terbaik II 7. Beringin Beringin Deli Serdang Terbaik III 8. Kampung Baru Bilah Barat Labuhanbatu Harapan I 9. Kaban Tengah STTU JAHE Pakpak Bharat Harapan II 10. Lumban Sitorus Parmaksian Tobasa Harapan II C. UP2K PKK 1. Karya Jaya Rambutan Tebing Tinggi Terbaik I 2. Aek Habil Sibolga Selatan Sibolga Terbaik II 3. Perjuangan Teluk Nibung Tanjung Balai Terbaik III 4. Pergajahan Kanan Bintang Bayu Sergai Terbaik I 5. Huta Aru Sosopan Sosopan Palas Terbaik II 6. Tebing Linggahara Bilah Barat Labuhanbatu Terbaik III 7. Sipirok Godang Sipirok Tapsel Harapan I 8. Silimakuta Tinada Pakpak Bharat Harapan II 9. Baringin Parlilitan Humbahas Harapan III D. Pemanfaatan Tanah Perkarangan (HATINYA PKK) 1. Binjai Estate Binjai Selatan Binjai Terbaik I 2. Kem Tani Medan Tuntungan Medan Terbaik II Page 40

51 3. Bandar Sakti Bajenis Tebing Tinggi Terbaik III 4. Aman Damai Serapi Langkat Terbaik I 5. Durian Medang Deras Batubara Terbaik II 6. Gunung Serawan Bandar Masilam Simalungun Terbaik III 7. Turpuk Sihotang Harian Samosir Harapan I 8. Bantu Nanggar Batang Onang Palas Harapan II 9. Huta Lontung Muara Taput Harapan III E. Pemanfaatan Hasil TOGA 1. Puwodadi Batunadua Padangsidempuan Terbaik I 2. Sidorejo Medan tembung Medan Terbaik II 3. Pujidadi Binjai Selatan Binjai Terbaik III 4. Keramat Gajah Galang Deli Serdang Terbaik I 5. Lasara Sawo Sawo Nias Utara Terbaik II 6. Sibukare Tarabintang Humbahas Terbaik III 7. Siabal-abal Sipahutar Taput Harapan I 8. Narumonda 2 Narumonda Tobasa Harapan II d. Bangdes Madu merupakan kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu dengan sasaran kegiatan letak geografis desa berkedudukan didaerah terpencil serta sulit dijangkau, kondisi infrastruktur dan sosial ekonomi kurang memadai dan kegiatan investasi juga produksi masih minim. Strategi yang dilakukan dalam dalam pelaksanaan Bangdes Madu antara lain : fasilitasi pengelolaan BUMDes, meningkatkan sarana-prasarana produksi, pengelolaan produk pertanian dan perikanan skala rumah tangga desa, pembinaan dan pendampingan dalam pengembangan usaha, bantuan permodalan, kesempatan berusaha, pemasaran dan kewirausahaan serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan teknologi tepat guna, lokasi desa binaan Bangdes Madu Provinsi Sumatera Utara dari Tahun 2005 s.d 2016 sebagaimana Tabel Tabel 3.17 Lokasi Desa Binaan Bangdes Madu Provinsi Sumatera Utara NO DESA KECAMATAN KABUPATEN TAHUN BINAAN 1 Hinai Kanan Hinai Langkat Pagar Batu Sipaholon Tapanuli Utara Motung Ajibata Toba Samosir Gambus Laut Lima Puluh Asahan Paluh Sibaji Pantai Labu Deli Serdang Sitoluhuta Pangururan Samosir Kuala Lama Pantai Cermin Serdang Bedagai Siborutorop Paranginan Humbahas Nenassiam Medang Deras Batubara Simpang Empat Bulan Baru Karo Teluk Meku Babalan Langkat Paropo I Silahisabungan Dairi Raya Huluan Raya Simalungun Tanjung Asri Sei Dadap Asahan Sialang Taji Kualuh Selatan Labura Lae Langge Sitellu Tali Pakpak Bharat Mandarsih Medang Deras Batubara Lintong Julu Lumbanjulu Toba Samosir Sibaganding Girsang SB Simalungun Kwala Musam Batang Serangan Langkat Gunung Selamat Bilah Hulu Labuhanbatu Page 41

52 Sosor Dolok Harian Samosir Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan, Bintek dengan target 33 Kab/Kota. Capaian pada indikator tersebut adalah: a. Fasilitasi pelaksanaan pengarusutamaan Gender dan peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek kegiatan yang dilaksanakan Penilaian Desa/Kelurahan PT P2W-KSS Terbaik Kabupaten/Kota se-sumatera Utara dengan peserta perangkat dan kader-kader PKK Desa/Kelurahan dan pengurus kelembagaan Desa/Kelurahan beserta masyarakat dengan kategori 6 (enam) pemenang Desa tingkat Kabupaten dan 3 (tiga) pemenang Kelurahan tingkat Kota di dalam 33 Kab/Kota se- Sumatera Utara, sebagaimana Tabel 3.18 dan Tabel Tabel 3.18 Hasil Pelaksana Terbaik Desa Program Terpadu Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PT P2W-KSS) Kategori Kabupaten Tahun 2015 NO PERINGKAT DESA KECAMATAN KABUPATEN NILAI 1 Juara I Talawi Benteng Batubara 84,50 2 Juara II Saba Hotang Barumun Padang Lawas 83,45 3 Juara III Parbuluan II Parbuluan Dairi 82,20 4 Harapan I Dolok Sanggul Simangumban Tapanuli Utara 81,50 5 Harapan II Kwala Musam Batang Serangan Langkat 80 6 Harapan III Hilimbowo Kare Alasa Talumuzoi Nias Utara 79 Tabel 3.19 Hasil Pelaksana Terbaik Kelurahan Program Terpadu Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PT P2W-KSS) Kategori Kota Tahun 2015 NO PERINGKAT KELURAHAN KECAMATAN KOTA NILAI 1 Juara I T S Mandala III Medan Denai Medan 83 2 Juara II Pintu Langit Jahe PSP Angkola Julu Padangsidempuan 82 3 Juara III Pinang Mancung Bajenis Tebing Tinggi 81 b. Memacu perangkat dan kader-kader PKK yang ada di Desa/Kelurahan dan juga pengurus kelembagaan Desa/Kelurahan beserta masyarakat Desa/Kelurahan agar dapat menata Desa/Kelurahan masing-masing maupun meningkatkan kreatifitas masyarakat Desa/Kelurahan terutama warga binaan yang berada di Desa/Kelurahan PT P2W-KSS sehingga masyarakat mengetahui suatu kegiatan melalui bimbingan dan pembinaan yang diberikan Dinas/Instansi terkait yang ada di Kabupaten/Kota dan akhirnya masyarakat dan warga binaan dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan sendirinya ekonomi masyarakat dan warga binaan yang dulunya rawan Ekonomi, Kesehatan dan Pendidikan sekarang sudah mengalami peningkatan. c. Hasil dari pada penilaian/evaluasi Pelaksana Terbaik Desa/Kelurahan PT P2W-KSS yang telah dievaluasi oleh Tim maka dihasilkan juara-juara terbaik dengan kategori Kabupaten Juara I, II, III dan kategori Kota Juara I, II dan III masing-masing mendapat bantuan stimulan untuk sarana dan prasarana Kantor Kepala Desa yang Page 42

53 diserahkan pada Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 44 tingkat Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan pada setiap tahunnya jatuh pada bulan Mei di salah satu Kabupaten yang menjadi Tuan Rumah peringatan bulan bhakti gotong royong tingkat Provinsi Sumatera Utara dan untuk juara I kategori Kabupaten diikut sertakan menghadiri Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tingkat Nasional yang dilaksanakan pada bulan Mei minggu ke tiga atau ke empat beralokasi di salah satu Provinsi yang bersedia menjadi tuan rumah untuk tingkat Nasional Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4 Tabel 3.20 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat SASARAN Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu Jumlah Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bintek UKURAN Target 50 Orang 33 Kab/Kota 2 Desa Binaan Realisasi 50 Orang 33 Kab/Kota 2 Desa Binaan Capaian 76,83 87 Target 33 Kab/Kota Realisasi 33 Kab/Kota Capaian 57,38 Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Gerakan PKK yang dilaksanakan secara Nasional sejak tanggal 27 Desember 1972, telah mendapat pengakuan dan penghargaan baik Dalam Negeri maupun dari Badan Internasional, perlu terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Gerakan ini mengispirasi kaum perempuan khususnya untuk bersama-sama saling bahu membahu memberikan yang terbaik terhadap peningkatan keberdayaan keluarga. Dalam rangka memantapkan dan menyempurnakan kebijakan pengelolaan gerakan PKK telah diterbitkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Page 43

54 Gerakan ini mengispirasi kaum perempuan khususnya untuk bersama-sama saling bahu membahu memberikan yang terbaik terhadap peningkatan keberdayaan keluarga dan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga menjadi penting sebagai modal untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar, tawuran warga dan sikap-sikap buruk bangsa lainnya. Keberadaaan PKK menjadi sangat penting dan lebih strategis sebagai perekat antara fungsifungsi Kemasyarakatan dan fungsi-fungsi Pemerintahan. PKK melakukan kerja nyata dalam pengembangan Posyandu, Kegiatan Pendidikan dan Pembinaan sikap mental khususnya bagi Anak dan Remaja serta Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan trafficking/perdagangan anak, Peningkatan Ekonomi Keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, pemahaman tentang Pangan yang beragam, bergizi dan berimbangan serta disebarluaskannya pengertian Hatinya PKK. Menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan program-program kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh adanya keterpaduan antara gerakan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dengan bimbingan dan fasillitas teknis dari berbagai instansi/lembaga terkait, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara percepat 10 Program Pokok PKK melalui pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis dan rapat-rapat konsultasi. Dengan cara demikian, anggota PKK akan memiliki kematangan pikiran dan kemampuan yang cukup dalam menyukseskan kehidupan keluarga serta akan dapat berperan lebih maksimal dalam mensejahterakan masyarakat. PKK memberikan perhatian khusus kepada posyandu, sebagai wadah terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan dasar. Ditemukannya kasus gizi buruk dan kurang gizi di berbagai daerah, mengingatkan kita semua bahwa sesuatu kegiatan/program tidak hanya selesai setelah waktu kegiatan berakhir tetapi semua kegiatan perlu ditindak lanjuti melalui pemantauan dan pembinaan, begitu seterusnya. Posyandu merupakan garda terdepan pemberian layanan kepada masyarakat dan dalam pencapaian target pembangunan Millenium (MDGs). Sejak dicanangkan Posyandu pada tahun 1986 telah turut menyumbang terhadap penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi melalui pemantauan kesehatan ibu dan anak sejak masa kehamilan, kelahiran sampai dengan anak berusia 5 tahun atau balita. Penimbangan bayi dan balita di Indonesia sebanyak 78% dilaksanakan di Posyandu (Riskesdas 2007). Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara kira perlu menindaklanjuti beberapa hal dibawah ini yaitu : 1. Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Pos yandu). Sesuai dengan Permendagri tersebut, pada setiap tingkatan Pemerintahan agar membentuk pokjanal Posyandu mulai di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga di Desa/Kelurahan. Pokjanal Posyandu Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dibentuk oleh Unit Sekretariat yang berada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara; 2. Dalam rangka revitalisasi Posyandu, sejak tahun 2012 telah dikembangkan pilot project penguat posyandu di lokasi-lokasi terpilih yaitu di lokasi road show dan acara puncak BBGRM dan HKG PKK. Dalam penguatan tersebut diberikan stimulan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada Posyandu untuk mendukung kegiatan penguatan dan pengembangan Posyandu. 3. Melaksanakan kegaitan Lomba Posyandu sebagai salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK termasuk didalamnya PKK-KB-Kesehatan yang acara puncaknya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Hari Keluarga Tingkat Nasional pada setiap tanggal 29 Juni dengan melibatkan SKPD terkait dan Tim Penggerak PKK. 4. Mengintegrasikan berbagai kegiatan layanan sosial dasar masyarakat di posyandu sebagai upaya penguatan peran Posyandu sehingga Posyandu tidak hanya melayani kesehatan ibu Page 44

55 dan anak, akan tetapi ditambah dengan berbagai layanan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB). Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Kesehatan Lanjut Usia dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat berbasis keunggulan setempat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu, sesuai dengan kebutuhan Masyarakat setempat dengan dikoordinasikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara sebagai Sekretaris Pokjanal Posyandu. 5. Pemerintah Daerah agar mendukung pengembangan kegiatan Posyandu dengan pendanaan melalui APBD dan APB Desa. 6. Khusus untuk pengembanngan Usaha Ekonomi dapat memanfaatkan mekanisme kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) yang telah dibangun melalui program PNPM Mandiri Perdesaan, UP2K dan Lembaga Ekonomi lainnya yang telah dikembangkan oleh Pemerintah, serta tidak mengakses bantuan yang harus menggunakan Aset Desa sebagai agunan. Untuk itu saudara agar melakukan pengawasan agar tidak terjadi pinjaman kepada posyandu dengan asset desa sebagai agunan. 7. Setiap Posyandu yang sudah terbentuk agar tidak diahlikan menjadi lembaga layanan dengan sebutan/nama lainnya di Desa/Kelurahan, atau Posyandu yang sudah ada tidak boleh dimasukkan kedalam wadah/lembaga yang baru dibentuk. Posyandu sebagai wahana yang keberadaanya, dari, oleh, untuk masyarakat, sudah memiliki papan nama Posyandu yang dikenal masyarakat, sehingga tidak diperkenankan papan nama Posyandu diganti dengan nama Wadah/Lembaga lainnya. 8. Memanfaatkan website Pokjanal Posyandu yang telah dibangun oleh Sekretariat Pokjanal Posyandu tingkat pusat sebagai sarana komunikasi pusat dan daerah antar daerah dengan alamat serta dan Page 45

56 Sasaran 5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa 5.1. Capaian Kinerja Sasaran 5 Tabel 3.21 Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa IKU TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat. 50 Orang 50 Orang 97,62 Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa. Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 (dua) indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Jumlah Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat, dengan target 50 Orang. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Fasilitasi Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Keterampilan Manajemen Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED- SP) Masyarakat dengan peserta Tenaga Pengelola UED-SP yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara Aparat Desa dan Unsur BPD/LPM sebanyak 50 Orang, sebagaimana Tabel 3.22 dan Tabel Tabel 3.22 Jumlah Kelompok Peserta Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyarakat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO KABUPATEN/KOTA KELOMPOK UED-SP 1 Asahan 5 2 Toba Samosir 3 3 Tapanuli Tengah 2 Page 46

57 Tabel 3.23 Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan UsahaMilik Desa (BUMDes) melalui Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyarakat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN DESA JUMLAH PESERTA 1 Asahan Buntu Pane Karya Ambalutu 5 Silau Laut Silo Lama 5 Air Batu Sei Alim Ulu 5 Rahuning Rahuning 5 Sei Dadap Sei Dadap I/II 5 2 Toba Samosir Uluan Dolok Saribu Lumban Nabolon 5 Laguboti Tinggir Nipasir 5 Marsangap Sigumpar 5 3 Tapanuli Tengah Sosor Gadong Muara Bolak 5 Kampung Rakyat Perlabian 5 b. Menciptakan iklim permodalan yang kondusif di perdesaan dan mendorong Pembangunan Ekonomi Masyarakat Desa. c. Menghimpun dana melalui tabungan masyarakat yang menjadi anggota. d. Memberikan pinjaman modal kepada anggota yang memerlukan modal usaha baru/pengembangan usahanya. e. Membantu Pemerintah Desa dalam mengusahakan Peningkatan Sumber Pendapatan Asli Desa. f. Mengurangi dan mengatasi praktek-praktek negatif sistem ijon, pelepas uang, gadai gelap dan kegiatan lainnya yang sejenis. g. Membantu masyarakat dalam penyediaan modal yang murah, ringan dan cepat (MURIPAT) dalam rangka penumbuh kembangan UED. h. Menciptakan jiwa kewirausahaan bagi Masyarakat Desa. i. Melestarikan keberadaan dana-dana/modal yang masuk kedesa. j. Pelaksanaan kegiatan ini dengan sasaran masyarakat yang berpendapatan rendah yang berada di Desa yang berkeinginan untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan memanfaatkan sumber daya alam serta potensi desa yang tersedia. 2. Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa, indikator kinerja utama ini tidak dituangkan didalam kegiatan karena dana tidak mendukung Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5 Tabel 3.24 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA UKURAN Meningkatnya Jumlah Target 50 Orang Page 47

58 Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bintek, Koordinasi, dan Pemberian Stimulan kepada Kelompok Masyarakat Jumlah Pengembangan dan Pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan Pengembangan Informasi Pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa Bagi Aparat Pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD serta memberikan Bantuan Stimulan untuk Rehabilitasi Pasar Desa Realisasi 50 Orang Capaian 97,62 Target Realisasi Capaian Page 48

59 Sasaran 6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna 6.1. Capaian Kinerja Sasaran 6 Tabel 3.25 Capaian Kinerja Sasaran 6 Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna IKU Jumlah Posyantekdes yang berfungsi. TAHUN 2015 TARGET REALISASI CAPAIAN 1 Kab/Kota 1 Kab/Kota 86,41 1 Kegiatan 1 Kegiatan 67,71 Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek. 4 Kabupaten 33 Kab/Kota 4 Kabupaten 33 Kab/Kota 86,56 96,03 Untuk mewujudkan sasaran strategi tersebut dilaksanakan melalui 2 indikator kinerja utama dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Fasilitasi Posyantekdes yang berfungsi dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara; dan (2) Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Terselenggaranya pelaksanaan Jambore Teknologi Tepat Guna (TTG ) XV Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 di Kota Tanjung Balai sebagai salah satu instrumen dalam penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna (TTG) serta pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan teknologi tepat guna (TTG). b. Kegiatan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara diikuti oleh Kontigen yang diwakili Kab/Kota se- Sumatera Utara sebanyak 27 (dua puluh tujuh) Kab/Kota, Dinas/Instansi Pemerintah Provinsi sebanyak 9 (sembilan) instansi, Perusahan Swasta sebanyak 1 (satu) perusahan dan UKM/Perorangan sebanyak 51 (lima puluh satu) UKM/Perorangan. c. Keikut sertaan pelaksanaan gelar teknologi tepat guna (TTG) Nasional XVII Tahun 2015 di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebagai wahana menambah ilmu pengetahuan dan wawasan aparatur pemerintah juga masyarakat dalam perkembangan kemajuan teknologi serta manfaat dalam peningkatan juga pengembangan serta kualitas produkproduk berbagai sektor usaha. d. Lokasi Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara dan Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional terhitung mulai tahun 2013, sebagaimana Tabel Tabel 3.26 Page 49

60 Lokasi Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provsu dan Penyertaan Provsu Dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional NO KEGIATAN 1. Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara 2. Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional TAHUN 2013 Batubara LOKASI PELAKSANAAN TAHUN TAHUN TAHUN Kab Simalungun Kota Tanjung Balai Sumbar Kaltim Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Rencana Kab Labura Rencana NTB TAHUN Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bintek dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) Pembinaan Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TNI-MMD); dan (2) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Sumatera Utara. Capaian pada indikator tersebut adalah : a. Pelaksanaan kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI -MMD) tahun 2015 sebagai salah satu alternatif dalam membantu pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan merupakan program terpadu lintas sektoral yang penyelenggaranya melibatkan semua unsur terkait secara terintegrasi serta sesuai dengan semangat dan konsepsi Otonomi daerah. Melalui kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI - MMD) akan terwujud kerjasama yang megedepankan nilai-nilai kebersamaan yang merupakan sikap dan karakter sejati bangsa indonesia yang harus ditumbuh kembangkan, khususnya disaat saat sebagian anak bangsa mengalami krisis identitas karena lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok. b. Kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI -MMD) Tahun Anggaran 2015 melibatkan TNI Angakatan Darat, TNI Angakatan laut, TNI Angkatan Udara dan POLRI sedangkan Instansi terkait Kementrian Agama, Dinas kehutanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Perkebunan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang dilaksanakan secara terpadu, baik dalam kegiatan fisik maupun Nonfisik di daerah sasaran dan sekitarnya dengan upaya meningkatkan pembangunan desa serta meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat, sebagaimana Tabel Tabel 3.27 Pelaksanaan Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Tahun 2015 TAHUN KAB/KOTA JENIS BANTUAN Langkat Cangkul, Plengki, Pisau Babat dan Beko. Pembangunan Masjid Pembuatan Jembatan HASIL PELAKSANAAN Jenis-jenis Kegiatan Fisik Non Fisik Pembukaan Jalan Baru Pembuatan Jalan Baru Pembuatan Jembatan 4 x 5 M VOLUME/ JUMLAH 3 unit 3 unit 3,5 Km 3 Km 1 unit Page 50

61 Padang Lawas Labuhanbatu Selatan D a i r i Batubara Cangkul, Plengki, Pisau Babat dan Beko. Cangkul, Plengki, Pisau Babat dan Beko. Cangkul, Plengki, Pisau Babat dan Beko. Cangkul, Plengki, Pembuatan Jembatan 4 x 3 unit 4 M Pembuatan Jembatan 3 x 1 unit 4 M Pembuatan Goronggorong 3 unit Pembangunan Pos Kamling 1 unit Pemugaran Masjid 1 unit Pembangunan Gereja GKII 1 unit Penyuluhan Pertanian 1 kali Penyuluhan 1 kali Perkebunan Penyuluhan Bela 1 kali Negara Penyuluhan Agama 1 kali Penyuluhan Kesehatan 1 kali Penyuluhan Narkoba 1 kali Pembukaan jalan mtr Pembuatan Jembatan 2 unit Pembuatan Gorong-gorong 6 unit Rehab sekolah SD 1 unit Pembuatan MCK 1 unit Pengecetan Masjid 1 unit Pembuatan Lapangan Volly 1 unit Pembuatan Lapangan 1 unit Badminton Penyuluhan Pertanian 1 kali Penyuluhan 1 kali Perkebunan Penyuluhan Kerukunan 1 kali antar ummat beragama Penyuluhan Kesehatan 1 kali Penyuluhan Narkoba 1 kali Pengerasan Jalan mtr Pembangunan Dwiker 2 unit Penyuluhan Kesadaran 2 kali Bela Negara Penyuluhan Bahaya 2 kali Narkoba Penyuluhan Kesehatan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali Penyuluhan 2 kali Perkebunan Penyuluhan Agama 1 kali Pembukaan Jalan meter Pembuatan Parit kiri-kanan 0.75 meter Pembuatan Jamban Keluarga meter Penyuluhan Wawasan 2 kali Kebangsaan Penyuluhan Bela 2 kali Negara Penyuluhan Kesehatan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali Penyuluhan Kehutanan 2 kali Penyuluhan 2 kali Penyalahgunaan Narkoba Penyuluhan Hukum 2 kali Peningkatan Ruas Jalan 240 meter Peningkatan Ruas Jalan 169,55 mtr Page 51

62 Pisau Babat dan Beko. Peningkatan Ruas Jalan 82,85 meter Pembangunan Drainase 314 meter Pembangunan Drainase 315 meter Sosialisasi Penerimaan 1 kali Prajurit TNI Penyuluhan 2 kali Belanegara Penyuluhan Perikanan 2 kali Penyuluhan Pertanian 2 kali c. Program TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI -MMD) sebagai salah satu alternatif dalam membantu pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan merupakan program terpadu lintas sektoral yang penyelenggaranya melibatkan semua unsur terkait secara terintegrasi serta sesuai dengan semangat dan konsepsi Otonomi daerah. Melalui kegiatan TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI -MMD) akan terwujud kerjasama yang megedepankan nilai-nilai kebersamaan yang merupakan sikap dan karakter sejati bangsa indonesia yang harus ditumbuh kembangkan, khususnya disaat saat sebagian anak bangsa mengalami krisis identitas karena lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok. d. Peran serta Masyarakat untuk Manunggal bersama TNI adalah berdasarkan saling asah, asih dan asuh. Pada umumnya Masyarakat yang tinggal disekitar lokasi sasaran semakin sadar bahwa Program TNI-Manunggal Membangun Desa (TNI -MMD) yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan Taraf hidup dan untuk mempercepat Pembangunan Desa. Hal ini terbukti dari partisipasi aktif masyarakat desa sekitar lokasi TMMD, demikian pula Partisipasi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat setempat dan Pengusaha Lokal serta Masyarakat secara sukarela dan ikhlas untuk menyerahkan sebagian lahan tanah dan tanamannya untuk di jadikan jalan demi kepentingan umum tanpa ganti rugi Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6 Tabel 3.28 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 6 Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna SASARAN Meningkatnya Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Posyantekdes yang berfungsi Jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, UKURAN Target 1 Kab/Kota 1 Keg Realisasi 1 Kab/Kota 1 Keg Capaian 86,41 67,71 4 Kab Target 33 Kab/Kota Realisasi 4 Kab 33 Kab/Kota Capaian 86,56 96,03 Page 52

63 Koordinasi dan Bintek Pengembangan Posyantek Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi, khususnya Teknologi Tepat Guna melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1998 tentang Operasionalisasi Pos Pelayanan Teknologi Pedesaan (Posyantekdes), Menteri Dalam Negeri Mengintru ksikan kepada Gubernur, Bupati/Walikota dan Camat di seluruh Indonesia untuk : (1) Melaksanakan operasionalisasi Posyantekdes; (2) Memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Posyantekdes, serta meningkatkan dan memantapkan koordinasi keterpaduan pelaksanaannya dengan Dinas/Instansi terkait yang ada di Daerah; (3) menetapkan pola pembinaannya; (4) mengalokasikan dana dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dana lainnya yag sah dan tidak mengikat; dan (5) melaporkan has il pelaksanaanya. Selanjutnya didalam Permendagri No. 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna, istilah Posyantekdes dirubah menjadi Posyantek (Pos Pelayanan teknologi Tepat Guna). Didalam Permendagri No 20 tahun 2010 pengertian Posyantek adalah Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan yang memberikan Pelayanan Teknis, Informasi dan Orientasi jenis TTG. Adapun permasalahan pengembangan Posyantek adalah: (1) Pengembangan Posyantek terbatas hanya pada posyantek percontohan; dan (2) belum adanya dana bantuan dari pemerintahan daerah untuk mengembangkan Posyantek baik pendampingan maupun APBD. Sebagai tindaklanjut dalam pengembangan Posyantek adalah melalui kegiatan rapat koordinasi Posyantek bagi Aparat Provinsi dan Kabupaten/Kota, bimbingan teknis Posyantek bagi Pengurus dan Pembina, pelaksanaan lomba Posyantek tingkat Nasional, sampai dengan pemberian dana stimulan kepada Posyantek. Selain itu, dalam mendukung upaya memaksimalkan keberfungsian Posyantek di Desa, maka telah dilaksanakan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional setiap tahun yang meliputi kegiatan mulai dari pameran. Lokakarya, penilaian TTG sampai dengan pemberian stimulan bagi Provinsi juara gelar TTG Nasional. Pelaksanaan kegiatan TTG Nasional juga dimaksudkan untuk menginformasikan jenis-jenis TGG hasil inovasi masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan Pemerintah maupun Swasta dan lain sebagianya, meningkatkan pemahaman pemerintah daerah tentang Program Pemberdayaan Masyarakat melalui pemasyarakat dan kerjasama TTG, serta meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara instansi pemerintah, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, lembaga Penelitian dan masyarakat dalam rangka penerpan dan Pengembangan TTG. Page 53

64 Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan Tujuan : Mewujudkan Otonomi Desa dan Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dalam Aspek Ekonomi Sosial dan Budaya. Tabel 3.29 Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan TUJUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN Mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi sosial dan budaya Jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa 100% Sejalan dengan tujuan didalam Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun , bahwa dalam rangka pencapaian tujuan mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, maka pada tahun 2015 dilakukan dengan beberapa langkah strategis, yaitu: 1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggara Pemerintahan Desa; 2. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, memantapkan pelaksanaan Program Nasional Pembeerdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan dukungan daerah tertinggal; 3. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal; 4. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi mayarakat dan keluarga termasuk pengutaan lembaga sosial ekonomi masyarakat; dan 5. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna. Formulasi masing-masing langkah strategi tersebut diwujudkan ke dalam indikator kinerja pencapaian tujuan yaitu mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya. Indikator kinerja dan pencapaian kinerja tersebut yaitu jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa. Sesuai hasil evaluasi, bahwa pencapaian tujuan dengan indikator kinerja jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa mencapai realisasi 100%. Artinya, terdapat desa dan 692 kelurahan memiliki kemampuan menjalankan kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat desa. Page 54

65 Analisis Capaian Kinerja Tujuan Tabel 3.30 Tujuan Mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi sosial dan budaya Indikator Kinerja Utama Jumlah desa yang menyelenggarakan pemerintahan desa Analisis Capaian Kinerja Tujuan Capaian Desa 5436 Desa 5418 Desa 666 Kel 666 Kel 692 Kel Pencapaian tujuan mewujudkan otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, dilakukan melalui langkah strategi dengan indikator kinerja utamanya, yaitu : a. Meningkatkan efektiitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu : 1) Jumlah pelayanan administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan melalui Bintek dan Konsolidasi serta Inventarisasi dengan kegiatan Temu Karya dan Wisata Karya Kepala Desa dan Lurah tingkat Provinsi Sumatera Utara yang diikuti oleh: 11 (sebelas) Orang Kepala Desa Terbaik, 4 (empat) Orang Lurah Terbaik, 14 (empat belas) Orang Ketua TP-PKK Desa/Kelurahan, 15 (lima belas) Orang Ketua LPM dan 1 (satu) Orang Ketua BPD berasal dari 33 Kab/Kota se-sumatera Utara. 2) Sedangkan jumlah kapasitas penyelenggaraan Pemdes dan Kelurahan melalui TOT, Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparat Desa dan Kelurahan melalui kegiatan Fasilitasi Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan diikuti 50 (lima puluh) Orang peserta dari 33 Kab/Kota se-sumatera Utara, terdiri dari: 1 (satu) Orang dari Kabupaten Tapanuli Utara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Tapanuli Selatan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Toba Samosir, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Hu mbang Hasundutan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Samosir, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Pakpak Bharat, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Serdang Bedagai, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Dairi, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Batubara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Asahan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Labuhanbatu, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Mandailing Natal, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Deli Serdang, 2 (dua) Orang dari Kabup aten Deli Serdang, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Langkat, 2 (dua) Orang dari Kabupaten Karo, 1 (satu) Orang dari Kabupaten Padangsidempuan, 2 (dua) Orang dari Kota Medan, 1 (satu) Orang dari Kota Tebing Tinggi, 1 (satu) Orang dari Kota Binjai, 1 (satu) Orang dari Kota Tanjung Balai, 2 (dua) Orang dari Kota Sibolga dan 9 (sembilan) Orang dari Provinsi. Page 55

66 b. Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu: 1) Jumlah Pelatihan yang diberikan bagi Masyarakat Perdesaan melalui Penyusunan Kurikulum dan Modul, Pelatihan, Sinkronisasi dan Training Of Trainer dengan kegiatan Sosialisasi Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PP sesuai dengan surat Mendagri yang diikuti oleh: 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Tapanuli Selatan, 1 (satu) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kota Gunung Sitoli, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Tapanuli Tengah, 3 (tiga) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Humbang Hasundutan, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Dairi, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Selatan, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Utara, 1 (satu) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Mandailing Natal, 3 (tiga) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Padangsidempuan, 2 (dua) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Serdang Bedagai, 1 (satu) Orang BPMD Kabupaten Labuhanbatu, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Asahan, 2 (dua) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Langkat, 2 (dua) Orang BPMD Kabu paten Tapanuli Utara, 2 (dua) Orang BPMD serta 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Pakpak Bharat, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Nias Barat, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2 (dua) Orang BPMD Kabupaten Toba Samosir, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Karo, 1 (satu) Orang BPMD Kabupaten Deli Serdang, 2 (dua) Orang BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Padang Lawas Utara, 2 (dua) Oran g BPMD serta 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Samosir, 1 (satu) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Batubara, 2 (dua) Orang DPRD Komisi A Kabupaten Simalungun dan 30 (tiga puluh) Orang SKPD Provinsi Sumatera Utara. 2) Sedangkan keterpaduan program dan kegiatan masuk Desa dan peningkatan sistem perencanaan partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan, Monitoring dan Evaluasi dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : (a) Penilaian Desa/Kelurahan Terbaik Kabupaten/Kota se-sumatera Utara; dan (b) Pembinaan dan Fasilitasi Bantuan Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintahan Desa. c. Memantapkan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan dukungan daerah tertinggal dimana pada tahun 2015, PNPM-MPd mentargetkan capaian kinerja sasaran cakupan program pada 26 Kabupaten/Kota, 298 Kecamatan, 1829 Desa dan 2236 Kegiatan. Dalam pelaksanaannya, realisasi pencapaian kinerja sasaran pada kegiatan ini 100%. d. Mewujudkan tatanan kehidupan sosial budaya masyarakat yang maju dan dinamis melalui pelestarian adat istiadat dan budaya lokal, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan keseteraan gender, serta peningkatan kemandirian tenaga kerja perdesaan. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu: 1) Jumlah fasilitasi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelembagaan Posyandu dan pelaksanaan Bangdesmadu dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (a) Pemberdayaan Lembaga dan Organis asi Masyarakat Perdesaan melalui Orientasi/Temu Karya TP-PKK Kab/Kota se-sumatera Utara menyongsong Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG) ke -43 Tahun 2015; (b) Fasilitasi pembinaan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ; dan (c) Kegiatan Pembangunan Terpadu pada Desa Binaan Bangun Desa Mandiri Terpadu (BANGDES MADU). Tahun 2015 Pelaksana Terbaik Tertib Administrasi PKK sebanyak 9 (sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; Pelaksana Terbaik Pencegahan KDRT sebanyak 10 (sepuluh) Desa/Kelurahan, K ecamatan dan Kabupaten Kota; Pelaksana Terbaik UP2K PKK sebanyak 9 (sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Tanah Perkarangan (HATINYA PKK) sebanyak 9 Page 56

67 (sembilan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota; dan Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Hasil TOGA sebanyak 8 (delapan) Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kota. Sedangkan Desa Binaan Bangdes Madu Tahun 2015 terdapat 1 (satu) Desa, Kecamatan dan Kabupaten 2) Sedangkan jumlah pelaksanaan Pengarustamaan Gender dan peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Pendataan dan Bimtek dengan kegiatan penilaian Desa/Kelurahan PT P2W-KSS Terbaik Kabupaten/Kota se-sumatera Utara. Pelaksanaan Terbaik kategori Desa PT P2W-KSS sebanyak 6 (enam) Desa dan Pelaksana Terbaik kategori Kelurahan PT P2W-KSS sebanyak 3 (tiga) Kelurahan Tahun e. Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu: 1) Jumlah pelaksanaan Usaha Perkreditan dan Simpan Pinjam Lembaga Mikro Perdesaan melalui Bimtek, Koordinasi dan pemberian Stimulan kepada kelompok Masyarakat dengan kegiatan Pelatihan Keterampilan Manajemen Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) Masyrakat yang diikuti oleh: 5 (lima) Kelompok UED-SP dari Kabupaten Asahan; 3 (tiga) Kelompok UED -SP dari Kabupaten Toba Samosir; dan 2 (dua) Kelompok UED-SP dari Kabupaten Tapanuli Tengah. 2) Sedangkan jumlah pengembangan dan pengelolaan Pasar Desa, Pasar Lokal dan pengembangan Informasi Pasar melalui Bimtek pengelolaan Pasar Desa bagi Aparatur Pemerintah Desa, pengelolaan Pasar dan BPD serta memberikan bantuan Stimulan untuk rehabilitasi Pasar Desa, tidak dapat diuraikan kegiatannya karena keterbatasan dana. f. Mengembangkan pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna. Indikator kinerja utama yang ditentukan untuk mencapai tujuan itu, yaitu: 1) Jumlah Posyantekdes yang berfungsi dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (a) Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara; dan Penyertaan Provinsi Sumatera Utara dalam Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun Pelaksanaan Jambore TTG Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 bertempat di Kota Tanjung Balai dan untuk Tingkat Nasional bertempat di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. g. Sedangkan jumlah Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman dan Perdesaan melalui Orientasi, Pelatihan, Koordinasi dan Bimtek dengan kegiatan yang dilakukan meliputi: (a) Pembinaan pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TNI - MMD); dan (b) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat tingkat Provinsi Sumatera Utara. Tahun 2015 pelaksanaan program TNI Manunggal membangun Desa (TNI- MMD) bertempat di Kabupaten Langkat, Padang Lawas, Labuhanbatu Selatan, Dairi dan Batubara. Page 57

68 Akuntabilitas Pagu anggaran berdasarkan DIPA Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun 2015 adalah sebesar Rp (Tiga belas milyar tiga ratus lima puluh dua juta delapan ratus tiga puluh enam ribu enam ratus rupiah). Berdasarkan anggaran tersebut, realisasi anggaran sampai akhir Tahun 2015 (31 Desemb er 2015) adalah Rp (Sebelas milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta seratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus empat puluh sembilan rupiah) atau (89,48%). Dari persentase realisasi pencapaian target tersebut, dapat dikatakan bahwa akuntabilitas kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 dapat dikatakan baik. Tabel 3.31 Akuntabilitas Sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 NO SASARAN PROGRAM 1 Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa 3 Dukungan Pengentasan Daerah Tertinggal melalui Pemantapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) 4 Meningkatnya Pengembangan Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat 5 Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa 6 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) % , , , , , , ,20 Page 58

69 BAB 4 Penutup Kesimpulan Saran

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Puji syukur hanya patut dihaturkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2013 Pontianak, Februari

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Bapermades Prov. Jateng Th Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Bapermades Prov. Jateng Th Page 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam upaya mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik (good governance), salah satunya diwujudkan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas, komprehensif dan aplikatif.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, 2016 KEPALA BADAN PMPD KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,

KATA PENGANTAR. Ratahan, 2016 KEPALA BADAN PMPD KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Kasih dan Penyertaannya, sehingga Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Minahasa

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014

Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014 A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diperlukan pengembangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jl. Raya Ratahan Belang Kel. Wawali Pasan Lingk. V Kec. Ratahan 95695

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG

PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG PEMERINTAH KOTA MATARAM RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2016 KANTOR CAMAT SELAPARANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2018 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BLITAR Jalan Nias Nomor 2 Kode Pos 66131 Telp. / Fax. (0342) 801130

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Proses perumusan perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Soreang, Pebruari 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP

Soreang, Pebruari 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP Kata Pengantar KATA PENGANTAR Era otonomi daerah yang telah digulirkan memberikan kewenangan kepada daerah untuk dapat mendayagunakan segala potensi yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015 BAB II. PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci