III. KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN Konsep Strategi Mengikuti modus opini istilah strategi dalam bahasa yunani disebut strategos. Kembali ke dalam bahasa Indonesia strategos berarti jendral atau perwira tinggi. Strategi tidak lain kata yang merupakan lambang pengertian yang dimiliki seseorang dan arbitrer. Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1991) dalam David (2009). Dalam setiap perencanaan pembangunan konsep umum yang harus diperhatikan adalah tersedianya sumberdaya dan adanya perhatian yang khusus terhadap aspek kesinambungan (sustainable) dan kontinuitas (Soekartawi 1990). Menurut Dirgantoro (2001) Strategi merupakan sekumpulan pilihan kritis, perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran. Dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif dan sinergis ideal yang berkelanjutan. Strategi merupakan arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi. Definisi strategi menurut Fred R. David (2009) adalah sasaran bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah sekumpulan rencana yang disatukan dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis dan mengalokasikan sumber daya dalam upaya memenangkan persaingan untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi/perusahaan. Strategi pengembangan merupakan suatu upaya pengoptimalan pencapaian tujuan-tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Artinya upaya pengembangan telah dilakukan oleh perusahaan namun tujuannya belum optimal. Perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kawasan wisata PBB Jakarta Selatan. Strategi dapat diterapkan dalam segala bentuk perusahaan, organisasi, dan

2 pemerintahan, dan lain-lain. Selain itu strategi juga dapat digunakan pada sektor bisnis, pariwisata, pertanian, dan lain-lain. Strategi pengembangan kawasan wisata PBB yaitu suatu sekumpulan rencana yang diintegrasikan untuk menghubungkan keunggulan Budaya dan wisata, dan mengalokasikan sumber daya dalam upaya mengembangkan kawasan untuk mencapai tujuan jangka panjang Konsep Manajemen Strategis Manajemen strategis penting untuk sebuah perusahaan, karena proses manajemen strategis secara signifikan dapat memperkuat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan untuk memiliki strategi yang baik dalam bersaing dengan sukses dalam lingkungan bisnisnya. Menurut Fred R. David (2009) manajemen strategis didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya. Tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan peluang baru dan berbeda untuk masa yang akan datang. Manajemen strategis berfokus pada proses yang mengintegrasikan dan mengkoordinasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan besar dan kecil manajemen strategis bisa juga dijadikan sebagai taktik permainan sebuah perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya. Manajemen strategis memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif dan reaktif dalam membangun masa depannya dengan mengarahkan dan mempengaruhi berbagai aktivitas dan mengontrol takdirnya sendiri. Menurut Jauch dan Glueck (1991) dalam David (2009), menajemen strategis merupakan sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Manajemen strategis akan membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan memanfaatkan peluang dimasa yang akan datang, sehingga memungkinkan bagi organisasi atau perusahaan untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.

3 3.1.3 Proses Manajemen Strategis Menurut Fred R. David (2009) Proses manajemen strategis merupakan alur dimana penyusun strategis menentukan sasaran dan menyusun strategis. Proses manajemen strategis dinamis dan terus menerus. Satu perubahan disalah satu komponen utama dapat mendorong perubahan di salah satu atau semua komponen lainnya. Secara historis, manfaat utama dari manajemen strategis untuk membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional (Fred R.David, 2009). Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap : perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian starategi. 1. Perumusan Strategi Perumusan strategi mencangkup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategistrategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. Isuisu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, perlukah ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, perlukah perusahaan ke pasar internasional, perlukah merger atau penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi atau perusahaan untuk komitmen pada produk, pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama kurun waktu yang lama. 2. Penerapan Strategi Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya. Penerapan strategi sering kali disebut juga tahap aksi dari manajemen strategis. Penerapan strategi dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis, karena membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal.

4 3. Penilaian Strategi Penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama manager untuk memperoleh informasi kapan strategi tertentu tidak dapat berjalan dengan baik. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi dimasa yang akan dating karena berbagai faktor eksternal dan internal terus-menerus berubah. Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah peninjauan ulang faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran kinerja, dan pengambilan langkah korektif. Menjalankan Audit Eksternal Mengembang kan pernyataan Visi dan Misi Menetapkan Tujuantujuan Jangka Panjang Menciptakan, Mengevaluasi, dan memilih Strategi Mengimplementasikan starategi- isu manajemen Mengimplementasikan Strategipemasaran, keuangan, akuntansi, Litbang, dan Isu MIS Mengukur dan mengevaluasi Kinerja Menjalankan Audit Eksternal Gambar 1. Model Manajemen Strategis Komprehensif Sumber : David (2009) Berdasarkan Gambar 1,Proses manajemen strategis dapat dengan mudah dipahami dan diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model. Sebuah model manajemen strategis yang komprehensif tidak menjamin keberhasilan suatu perusahaan tetapi merepresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis

5 untuk merumuskan, menerapkan, dan menilai strategis (David, 2009). Pada penelitian ini peneliti melakukan proses manajemen strategi hingga tahap perumusan strategi dimana adanya pemilihan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam penelitian ini yaitu kawasan wisata PBB Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan Sangat penting bagi para manager dan eksekutif di perusahaan mana pun untuk sepaham mengenai visi dasar yang perusahaan ingin raih dalam jangka panjang. Mengembangkan pernyataan visi merupakan langkah pertama dari manajemen strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi. Pernyataan visi untuk menjawab pertanyaan perusahaan kita ingin menjadi seperti apa?, perusahaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kawasan wisata perkampungan Budaya Betawi. Pernyataan misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dengan merumuskan strategi. Secara umum sebuah pernyataan misi menggambarkan arah masa depan suatu organisasi. Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil-hasil spesifik yang ingin diraih oleh perusahaan terkait dengan misi dasarnya. Tujuan sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dikarenakan menyatakan arah perusahaan, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan landasan bagi aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, serta pengontrolan Aspek Lingkungan Perusahaan Mcleod (2001) dalam Timor (2008), menyatakan bahwa lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan kemudian menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Perusahaan yang berhasil memandang bisnis mereka dari luar ke dalam, menyadari bahwa lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluan serta ancaman baru dan mereka memahami pentinganya memantau dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah (Kotler, 2002).

6 Untuk penelitian ini lingkungan bisnis yang dimaksud adalah lingkungan di kawasan PBB. Lingkungan ini mencakup lingkungan di kawasan wisata PBB baik wisata air, agro, dan budaya, serta lingkungan masyarakat yang berada di Kawasan Wisata PBB Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal adalah pengungkapan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga perusahaan akan bisa mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dan sebaliknya ancaman yang muncul dari lingkungan perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya. Peluang dan ancaman eksternal mengacu pada ekonomi, sosial Budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi, serta tren kompetisi yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi dimasa depan (David 2006). Menurut David (2009) kekuatan lingkungan eksternal perusahaan dibagi menjadi lima kategori luas : 1. Kekuatan Ekonomi Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam strategi. Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk juga iklim berbisnis. Jauch dan Glueck (1991) dalam David (2009), mengatakan bahwa perekonomian pada waktu sekarang dan dimasa yang akan datang dapat mempengaruhi keuntungan dan strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis dan didiagnostik kebanyakan perusahaan termasuk : (1) tahapan siklus bisnis yang terjadi, (2) gejala inflasi dan deflasi yang terjadi, (3) kebijakan keuangan, suku bunga, devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing, (4) kebijakan fiscal, dan (5) neraca perdagangan, surplus, atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri. 2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan sosial, Budaya, demografi, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Organisasiorganisasi kecil,besar, laba, dan nirlaba di semua industry ditantang oleh

7 peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel social, Budaya, demografi, dan lingkungan. Variabel utama dalam social, Budaya, demografi, dan lingkungan adalah: perilaku konsumsi, pertumbuhan penduduk, kepedulian terhadap etika, dan rata-rata tingkat pendidikan. Tren sosial, Budaya, demografi, dan lingkungan membentuk cara orang hidup, bekerja, memproduksi, dan mengonsumsi. Tren-tren baru itu menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan konsekuensinya, menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda pula. 3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum Faktor-faktor politik, pemerintah, dan hukum dapat mempresentasikan peluang dan ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupuun besar. Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para pengusaha dalam berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negative bagi dunia usaha, demikian juga sebaliknya. Industri dan perusahaan sangat bergantung pada kontrak atau subsidi pemerintah, ramalan politik yang menjadi bagian terpenting dalam audit eksternal. Perubahan-perubahan dalam hukum paten, undang-undang antitrust, tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memberi pengaruh sgnifikan pada perusahaan. 4. Kekuatan Teknologi Perubahan dan penemuan teknologi yang revolusioner memiliki dampak yang dramatis terhadap organisasi. Kemajuan teknologi bisa sangat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi juga dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, serta mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini tidak berkembang lagi. 5. Kekuatan Kompetitif Bagian penting dari audit eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi perusahaan pesaing. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil.

8 Mengidentifikasi pesaing utama tidak mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing di industri yang berbeda Analisis Lingkungan Internal Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Analisis lingkungan internal adalah analisis terhadap aktivitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan identifikasi kekuatan dan kelemahan. Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktivitas organisasi yang dapat dikontrol yang dijalankan dengan sangat baik atau sangat buruk. Analisis lingkungan internal membutuhkan pengumpulan, pemaduan informasi mengenai manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta operasi system informasi manajemen (David, 2009). Kekuatan atau kelemahan internal, ditambah dengan peluang atau ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Menurut David (2009) kekuatan lingkungan internal perusahaan dibagi menjadi enam kategori luas : 1. Faktor Manajemen Fungsi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 2. Faktor Pemasaran Pemasaran didefinisikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran pokok : 1) analisis konsumen, 2) penjualan produk atau jasa, 3) perencanaan produk dan jasa, 4) penetapan harga, 5) distribusi, 6) riset pemasaran, 7) analisis peluang. Memahami fungsi pemasaran ini membantu para penyusun strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran perusahaan.

9 3. Faktor Keuangan atau Akuntansi Kondisi keuangan perusahaan sebagai ukuran tunggal terbaik posisi kompetitif perusahaan dan daya tarik bagi investor. Faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan rencana penerapan. Menurut James Van Horne (1974) dalam David (2009) fungsi keuangan terdiri atas tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan keputusan dividen. 4. Faktor Produksi atau Operasi Faktor produksi/operasi mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Aktivitas produksi/operasi mempresentasikan bagian terbesar dari asset manusia dan modal suatu organisasi. Manajemen produksi/operasi menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri dan pasar ke industri dan pasar yang lain. 5. Faktor Penelitian dan Pengembangan Banyak perusahaan pada sekarang ini tidak memiliki divisi litbang (penelitian dan pengembangan), tetapi banyak perusahaan bergantung pada aktivitas litbang yang berhasil untuk tetap bertahan. manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya. Perusahaan yang ingin berkembang dalam industrinya harus menjaga semangat kemitraan dan sikap saling percaya antara manager umum dengan manager litbang. Kebanyakan perusahaan tidak mempunyai pilihan lain kecuali terus mengembangkan produk baru dan memperbaiki produk yang sudah ada karena kebutuhan dan selera konsumen yang berubah, teknologi yang baru, siklus hidup produk yang memendek, serta meningkatnya persaingan domestik dan asing. 6. Faktor Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen diperoleh dari evaluasi eksternal dan internal sebuah organisasi. Sistem informasi manajemen mengumpulkan data mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan personalia secara internal, juga faktor social, Budaya, demografis,

10 lingkungan, ekonomi, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan kompetitif secara eksternal. Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sebuah sistem informasi manajemen yang efektif memanfaatkan peranti lunak (software) dan peranti keras (hardware) komputer, dengan beragam model analisis, dan basis data Proses Analisis Perumusan Strategi Matriks Internal Faktor Evaluasi (IFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Pembuatan matriks evaluasi faktor internal (IFE) merupakan tahap akhir analisis lingkungan internal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan dengan beberapa variabel. Pembuatan matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) merupakan tahap terakhir dari analisis lingkungan eksternal perusahaan yang berupa peluang dan ancaman dengan beberapa variabel. Hal ini dilakukan untuk merangkum kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebelum dimasukkan ke dalam analisis matriks IE dan matriks SWOT (David 2006). Manfaat dari analisis matriks IFE dan EFE bagi matriks IE yaitu untuk mengetahui posisi perusahaan relatif terhadap pesiangnya, dimana skor didapat dari penggabungan skor matriks IFE dan EFE. Sementara manfaat dari penilaian matriks IFE bagi matriks SWOT adalah memberikan gambaran bagi lembaga yang dinilai akan kekuatan apa yang perlu ditingkatkan dan kelemahan apa yang perlu diperbaiki untuk perkembangan usaha. Hasil dari kedua penilaian befungsi untuk menghasilkan strategi yang tepat pada matriks SWOT. Selain itu, manfaat matriks EFE bagi matriks SWOT yaitu dapat mengetahui seberapa efektif pengalokasian sumberdaya yang dimiliki sehingga dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Setelah dilakukan analisis matriks IFE dan EFE maka dilakukan analisis pada matriks IE dan matriks SWOT yang merupakan tahap dari pencocokan data Matriks IE Matriks IE merupakan matriks yang diperoleh dari hasil gabungan antara total skor pada matriks IFE dengan EFE. Matriks IE memposisikan berbagai divisi

11 organisasi dalam tampilan Sembilan sel sehingga disebut matriks portofolio. Manfaat dari penggunaan matriks IE yaitu mengetahui posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaingnya sehingga didapatkan alternatif strategi yang cocok sesuai dengan posisi yang ada yaitu tumbuh dan kembangkan, jaga dan pertahankan, serta tunai atau divestasi Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan akronim dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Menurut David (2006), analisis SWOT adalah alat untuk mencocokkan faktor-faktor internal dan eksternal yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : SO (strengths-opportunities), WO (weakness-opportunities), ST (strengths-threats) dan WT (weakness-threats). Analisis SWOT akan menghasilkan alternatif strategi yang layak untuk dipertimbangkan Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) merupakan tahap akhir dari kerangka kerja analisis perumusan strategi, teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik dan alternatif strategi yang layak dipertimbangkan. QSPM merupakan teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dan alternatif tindakan yang layak (David 2006). Setelah melewati tahap input dan pencocokan, perusahaan harus dapat mengambil kepurusan tentang strategi terbaik dan yang paling cocok diterapkan dengan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya. Analisis QSPM memungkinkan alternatif stratgei dievaluasi untuk mendapatkan alternatif strategi secara objektif berdasarkan penilaian intuitif yang baik terhadap faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David 2006) Jenis Strategi Strategi yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan bermacam-macam tergantung dengan tujuan perusahaan itu sendiri untuk menjalankannya. Menurut

12 Fred R.David, Strategi-strategi yang dapat dijalankan oleh sebuah perusahaan dikategorikan menjadi 4 strategi dan 11 tindakan, diluar dari lima strategi Generik Porter. Adapun keempat strategi tersebut adalah Strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi defensif. Keempat strategi tersebut terbagi dalam 11 tindakan yaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi yang terkait, diversifikasi yang tidak terkait, penciutan, divestasi, dan likuidasi. Adapun ringkasan keempat strategi dan 11 tindakan tersebut pada Tabel 8, berikut : Tabel 8. Jenis Strategi Alternatif dan Definisinya Jenis Strategi Tindakan Definisi INTEGRASI Integrasi Ke Depan Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel Integrasi Belakang ke Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan Integrasi Horizontal Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing INTENSIF Penetrasi Pasar Mencari pangsa pasar yang lebih besar unutk produk atau jasa melalui upaya pemasaran yang lebih baik Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Memperkenalkan produk atau jasa ke wilayah geografis baru Mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau pengembangan produk DIVERSIFIKASI Diversifikasi Terkait Menambah produk atau jasa namun masih berkaitan Diversifikasi Tidak Terkait Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan DEFENSIF Penciutan Pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun Divestasi Likuidasi Penjualan suatu divisi atau bagian dari perusahaan Penjualan seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujud

13 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Tahapan kerangka pemikiran operasional pada penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi visi, misi, dan tujuan kawasan wisata PBB. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi keseluruhan kawasan wisata PBB, mengenai sejarah, keadaan kawasan wisata PBB, dan perkembangannya. Hal ini dikarenakan strategi yang nantinya dibuat harus sesuai dengan visi, misi, dan tujuan kawasan wisata PBB sehingga nantinya diharapkan strategi yang dihasilkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan kawasan wisata PBB dalam mengatasi pemasalahan yang ada. Langkah selanjutnya, melakukan tahap input (input stage) melalui wawancara dengan pihak internal dan eksternal kawasan wisata PBB untuk melakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal kawasan wisata PBB. Kemudian melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal kawasan wisata PBB untuk memperoleh faktor-faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi kawasan wisata PBB. Analisis lingkungan internal diperoleh melalui bidang manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi dan operasi, Penelitian dan Pengembangan, dan Sistem Informasi Manajemen. Untuk analisis lingkungan internal ini dianalisis dengan matriks IFE. Analisis lingkungan eksternal, meliputi bidang ekonomi, sosial, Budaya, demografi, dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, faktor teknologi, dan kompetitif industri. Untuk analisis lingkungan eksternal ini dianalisis dengan matriks EFE. Tahap pencocokan (matching stage) untuk penelitian ini menggunakan matriks IE dan matriks SWOT. Tujuan penggunaan matriks IE adalah untuk mengetahui posisi kawasan wisata PBB yang terdapat dalam Sembilan sel di matriks IE. Selanjutnya, melakukan proses penentuan alternatif strategi menggunakan matriks SWOT. Hasil analisis matriks SWOT digunakan untuk menyusun alternative strategi terbaik yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk masa sekarang ataupun masa depan. Kemudian tahap keputusan (decision stage) untuk merumuskan alternatif strategi mana yang terbaik yang akan jadi prioritas strategi bagi kawasan wisata PBB dalam pencapaian tujuan. Alat analisis yang digunakan dalam tahap keputusan adalah matriks QSP. Pemilihan matriks QSP dilakukan dengan melihat faktor kekuatan, kelemahan,

14 peluang, dan ancaman. Secara lebih lengkap, kerangka operasional digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. yang Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi Identifikasi Visi, Misi, dan Tujuan Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi Permasalahan yang dihadapi : 1. Kecilnya tingkat pendapatan wisata kawasan wisata PBB 2. Biaya operasioanal dan biaya perawatan yang tinggi 3. Terhentinya pengembangan perluasan pembangunan kawasan wisata PBB 4. Sistem manajemen yang kurang terintegrasi dengan baik antara instansi dinas pemerintah pusat, dan pemerintah kota dengan Lembaga Pengelola PBB Analisis Lingkungan Kawasan wisata PBB Analisis Faktor Internal : 1. Manajemen 2. Produksi dan operasi 3. Keuangan 4. Pemasaran 5. Penelitian dan Pengembangan 6. Sistem Informasi Manajemen Analisis Faktor Eksternal : 1. Bidang ekonomi, 2. Bidang sosial, Budaya, demografi, dan lingkungan, 3. Bidang politik, pemerintah, dan hukum, 4. Bidang teknologi, dan 5. Kompetitif industri Matriks IFE Matriks EFE Pencocokan Alternatif Strategi yang tepat (Matriks IE dan SWOT) Alternatif Strategi Prioritas Strategi (Matriks QSP) Strategi Pengembangan Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Ada beberapa konsep pemikiran yang melandasi penelitian ini. Konsepkonsep pemikiran tersebut merupakan teori yang mendukung penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Manajemen Manajemen mengacu pada proses dalam menyelesaikan suatu aktivitas secara efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991).

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Konsep Manajemen Strategis Mengelola aktivitas internal perusahaan hanya merupakan sebagian dari tanggung jawab eksekutif. Dalam usaha memperoleh laba, sebuah perusahaan perlu

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Bersaing Perusahaan Perusahaan dalam suatu industri selalu mengalami persaingan dalam menjalankan usahanya. Persaingan tersebut timbul

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap :

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap : Manajemen Strategis (Strategic Management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya.

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Proses perumusan strategi pada restoran Kebun Kita dimulai dengan mengetahui visi dan misinya, kemudian menganalisis permasalahan yang terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Menurut Solihin (2009: 4), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan perusahaan. Strategi akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha Rumah Durian Harum yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini memiliki beberapa konsep

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kawasan Agroteknobisnis Sumedang (KAS), Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi berasal dari kata stratos yang berarti militer dan kata ag yang berarti memimpin. Dengan demikian, strategi berarti memimpin dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Ernie dan Kurniawan (2005), manajemen adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Menurut Robbins dan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Ruang Lingkup Koperasi Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh sekumpulan orang yang memiliki kesamaan kebutuhan hidup.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2009) manajemen mengacu pada proses mengkordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robin, Stephen (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Manajemen merupakan seni yaitu, seni mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diperoleh (Wijayanto 2012 : 12). Sedangkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan objek studinya adalah kawasan wisata PBB di kecamatan Jagakarsa, Jakarta selatan, DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci