OPTIMALISASI GUDANG STEEL COIL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI GUDANG STEEL COIL"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI GUDANG STEEL COIL Zhafarina Nur Islami Binus University NIM Dosen Pembimbing : Siti Nur Fadlillah A, ST. MT ABSTRAK Arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok dalam tiga tahun terakhir meningkat signifikan, salah satu komoditi barang yang masuk adalah steel coil, namun gudang yang tersedia untuk penumpukan steel coil terbatas. Tujuan Penelitian untuk menemukan solusi mengoptimalkan gudang steel coil yang ada. Dengan metode ergonomi time study untuk menghitung waktu kerja operator dan waktu kerja alat bongkar muat, mengitung peramalan (forecasting) komoditi steel coil, memperbaiki pola penumpukan dan mengusulkan pengadaan alat baru dengan menghitung kelayakan investasi alatnya dengan metode perhitungan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Didapatkan hasil berupa peningkatan profit sebesar Rp 3,717,790,650/ tahun dengan memperbaiki pola penumpukan steel coil di gudang. Dan analisis kelayakan investasi alat menunjukkan hasil yang positif. (Z) Kata kunci : steel coil, time study, optimasi, profit Flow of ships and goods at the Port of Tanjung Priok in the last three years increased significantly, one of the commodities are goods that enter the stainless coil, but the warehouse is available for a limited steel coil build up. The purpose of research to find a solution to optimize the existing steel coil warehouse. With time study of ergonomics methods to calculate the working time and working time operator loading and unloading equipment, counting prediction (forecasting) commodity steel coil, fix stacking patterns and proposing a new tool to calculate the investment feasibility of the method of calculation tool with the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return(IRR) and Payback Period(PP). Results obtained in the form of an increase in profit of Rp3,717,790,650/year by improving pattern steel coil build up in the warehouse. And investment feasibility analysist tool to show positive results. (Z) Keywords : steel coil, time study, optimization, profit 1

2 PENDAHULUAN Sejak ditetapkan sebagai Operator Terminal sesuai dengan Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 tahun 2008, PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok sebagai pintu gerbang utama ekonomi nasional, maka upaya mewujudkan jasa kepelabuhanan yang produktif, efektif dan efisien terus dilakukan. Untuk itulah PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) merubah image sebagai operator terminal yang lebih produktif dari tahun tahun sebelumnya. Image yang dimaksud adalah sejak tahun 2010 dicanangkanlah sebagai awal tahun produktivitas dengan slogan baru Productivity For Everyone. Slogan ini ditujukan untuk memotivasi seluruh karyawan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja ke tahap yang lebih tinggi. Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok dalam 3 (tiga) tahun terakhir sangat signifikan, arus kunjungan kapal tahun 2009 tercatat call. Tahun 2010 arus kapal naik menjadi call, dan tahun 2011 kembali naik menjadi call. Sedangkan arus barang di dermaga konvensional tahun 2009 tercatat ton. Tahun 2010 arus barang naik menjadi ton. Dan pada tahun 2011 arus barang terus naik menjadi ton. (Tanjung Priok Port Directory 2012, p. i) Salah satu barang yang menjadi komoditi Pelabuhan Tanjung Priok adalah Steel Coil. Steel Coil adalah gulungan dari lembaran baja dingin atau banyak dikenal dengan nama baja putih (white steel) adalah salah satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. Baja putih ini memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan baja hitam atau baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus. Berdasarkan data realisasi 2012, throughput komoditi Steel Coil di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 1,8 Juta Ton atau Unit. Sedangkan gudang yang ada (Gudang Ambon Utara- Selatan dan Gudang Pombo) memiliki daya tampung terbatas. Dengan terus meningkatnya arus kapal dan barang, Pelabuhan Tanjung Priok harus mengoptimalkan dan mengatur pola operasi gudang untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kepelabuhanan khususnya untuk menampung komoditi Steel Coil ini. Bagaimanakah solusi terbaik yang seharusnya dilakukan? Berdasarkan uraian diatas, maka topik yang diambil untuk penelitian ini adalah Optimalisasi Pengelolaan Gudang Khusus Penanganan Steel Coil di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok. METODE PENELITIAN Diagram Alir Penelitian 2

3 Diagram alir metode penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut : Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang menjadi sasaran dalam penelitian, yaitu pengelolaan gedung dan pola operasi gedung yang belum optimal. Dimana jumlah arus barang terutama steel coil di Pelabuhan Tanjung Priok terus meningkat setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan sebuah inovasi / improvement terhadap gudang yang ada Maksud dan Tujuan Penelitian Tahap ini berguna untuk memberikan kerangka jelas tentang apa saja yang menjadi sasaran pada penelitian ini, yaitu adanya sebuah solusi untuk mengoptimalkan pengelolaan gudang khusus steel coil di Pelabuhan Tanjung Priok Penelusuran Kepustakaan Pada bagian ini, penulis mencari membaca, mengumpulkan, mencatat, mempelajari buku-buku pelengkap atau refrensi seperti jurnal, majalah, brosur-brosur dan media cetak lainnya di perpustakaan atau di tempat lainnya tentang masalah yang diteliti, antara lain : dasar-dasar optimasi, pola operasi dan manajemen gudang dan tata letak gudang, ergonomi time study dan peramalan (forecasting) Pengumpulan Data Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu ditentukan jenis data yang dibutuhkan. Jenis data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya untuk peramalan yang dilakukan, sedangkan data sekunder merupakan data yang telah terkumpul dan sebelumnya tidak dimaksudkan untuk peramalan yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan (Field Research). Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data primer yaitu dengan mendatangi perusahaan Gudang steel coil di jalan Ambon, sehingga kebutuhan akan data pokok penyusunan skripsi dapat dipenuhi. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan cara : 1. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab secara langsung pada pihak yang mengetahui tentang objek yang diteliti mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah. Wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak terkait, seperti : koordinator gudang, pegawai gudang,pegawai perencanaan kapal dan barang, manager operasional terminal operator II, pegawai dll. 2. Observasi Penulis meninjau atau mengamati secara langsung di lokasi penelitian, mengamati pola operasi gudang dan penanganan steel coil, 3. Dokumentasi Penulis melihat dan mengumpulkan data (report) gudang khusus steel koil dan arus kapal di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengangkut steel coil dari bulan Mei 2012 sampai Mei Analisa dan Pengolahan Data Pengolahan data menggunakan metode statistika deskriptif. Statistika deskriptif mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dipahami dan ditafsirkan maksud dari data tersebut atau angka yang ditampilkan. Yang meliputi : a. Mendeskripsikan dengan detail kondisi eksisting Gudang Ambon baik dari letak atau lokasi gudang, luas dan bentuk gudang, tata letak gudang, fasilitas dalam gudang seperti peralatan, kapasitas gudang dan system penumpukan serta pola operasi gudang. Dari kondisi eksisting yang ada didapatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak sesuai dan tidak optimal, seperti pola penumpukan steel coil yang menyebabkan broken stowage ( ruang kosong) b. Menghitung Utilitas Gudang Setelah diketahui bahwa permasalahan di gudang adalah pola penumpukan yang tidak optimal, sehingga menyebabkan broken stowage. Selanjutnya dihitung berapa besarnya broken stowage untuk mengetahui utilitas dan ketersediaan gudang untuk menumpuk. c. Menghitung Waktu Kerja pada Gudang Mendeskripsikan waktu kerja pada gudang, yaitu pada waktu kerja alat (Over Head Crane) dengan Attachment C-Hook dan waktu kerja operator TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat). Dengan menggunakan metode ergonomi time study. Pengamatan dilakukan secara langsung untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Pengamatan dilakukan sebanyak 20 (dua puluh) kali, untuk mencukupi kebutuhan data dan keseragaman data. Sesuai dengan pengujian keseragaman data dan kecukupan data yang dilakukan. 3

4 d. Menghitung dan Meramalkan Komoditi Steel Coil Data komoditi steel coil yang digunakan adalah data mulai bulan Mei 2012 sampai dengan Mei 2013, data tersebut cukup mewakili historis dan permintaan komoditi steel coil. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga didapatkan trend dari data tersebut. Trend dari komoditi steel coil dapat digunakan untuk mengolah data peramalan permintaan steel coil di masa mendatang. Pengolahan data menggunakan teknik peramalan sederhana, yaitu : a. Metode Moving Average (Rata-rata bergerak) b. Metode Eksponensial Smoothing c. Metode Trend d. Metode Regresi Linear Dari keempat metode tersebut didapatkan hasil peramalan yang berbeda, maka dilakukan perhitungan galat error peramalan (forecast error) untuk mendapatkan hasil yang paling akurat dan efektif. Jika perhitungan galat error masih kurang representatif maka perhitungan galat error peramalan dapat menggunakan tracking signal. Dari hasil tracking signal dapat diketahui hasil peramalan yang paling efektif dan akurat, kemudian dilakukan verifikasi hasil peramalan terpilih sehingga didapatkan peramalan komoditi steel coil periode mendatang. e. Usulan Perbaikan Dari hasil analisa dan pembahasan didapatkan perhitungan-perhitungan bahwa komoditi bertambah dan gudang tidak optimal dalam penumpukan. Maka usulan perbaikan yang dapat dilakukan antara lain : a. Perbaikan sistem penumpukan steel coil Dilakukan perbaikan pada sistem penumpukan untuk mengurangi nilai broken stowage dan meningkatkan profit/keuntungan perusahaan. Dengan menyajikan perhitungan keuntungan yang hilang dikarenakan adanya broken stowage dan perhitungan keuntungan yang didapatkan dengan melakukan perbaikan sistem penumpukan steel coil. b. Perbaikan dan pengadaan alat baru Dilakukan perbaikan alat dan penggadaan alat baru, seperti penggantian OHC (Over Head Crane) dengan Attachment C-Hook dengan Telescope Coil Lifter atau Eye-Horizontal Lifting Menjabarkan keuntungan dari penggantian alat-alat tersebut dan melakukan analisis biaya penggantian alat dengan metode : 1. Net Present Value (NPV) 2. Internal Rate of Return (IRR) 3. Payback Period (PP) Dengan menggunakan konsep arus kas (Cash Flow) Kesimpulan dan Saran Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari analisa yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban atas tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Saran yang diberikan berupa usulan-usulan perbaikan yang bisa dilakukan perusahaan. 4

5 HASIL DAN BAHASAN Kondisi Eksisting Gudang Ambon Gudang Ambon termasuk jenis gudang distribusi (distribution warehouse), dimana barang dibongkar dari kapal, disimpan / ditumpuk terlebih dahulu di dalam gudang kemudian dikirim kepada perusahaan / konsumen. Gudang Ambon merupakan gudang khusus sebagai TPS (Tempat Penimbunan Sementara) untuk melayani penumpukan Steel Coil impor. Yang terdiri dari Gudang Ambon Sisi Utara dan Gudang Ambon Sisi Selatan. Dengan masing masing luas gudang 4200 m 2. Yang menghadap langsung ke arah timur dermaga 201 dan kantor kepanduan (pilotage division). Gudang Ambon Sisi Utara Panjang : 105 m Lebar : 40 m Gudang Ambon Sisi Selatan Panjang : 105 m Lebar : 40 m Kapasitas gudang sebagai berikut : Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa kapasitas maksimal penumpukan gudang ambon utara dan selatan adalah = Kapasitas Gudang Ambon Utara + Kapasitas Gudang Ambon Selatan = 7749 ton ton = ton 5

6 Menghitung Utilitas Gudang / Broken Stowage Berdasarkan kondisi kondisi eksisting gudang Ambon seperti pada gambar diatas, maka kemudian dilakukan perhitungan presentasi tingkat utilitas ruang yang tersedia. Luas Area Gudang Luas Area Terpakai = 1050 Slot = 540 Slot = 51,43 % Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hanya setengah dari total kapasitas gudang yang digunakan sebagai area penumpukan. Sehingga gudang tidak optimal dalam penggunaan ruang penumpukan dan perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan utilitas gudang. Usulan Perbaikan Dengan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, terdapat beberapa usulan untuk mengoptimalkan penanganan gudang Ambon. Perbaikan yang perlu dilakukan dalam beberapa aspek yaitu: 1. Perbaikan Sistem Penumpukan Steel Coil. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa pola penumpukan gudang tidak efisien karena menyebabkan tingginya nilai broken stowage yaitu sebesar %, ini menunjukkan bahwa hanya setengah dari total gudang yang terakai untuk menumpuk. Maka, perlu dilakukan perbaikan pola penumpukkan sebagai berikut : 1) Pola penyusunan barang pada Row Line diilustrasikan mulai dari coil pertama sampai coil keenam, sebagaimana urutan nomor-nomor coil pada Gambar 13.dibawah ini. 1M Pola Penyusunan Coil Tier 3 Slot-1 Slot-2 Slot-5 Slot-4 Slot-3 Gambar 6. Gambar 13. Pola Penyusunan Steel Coil 6

7 Dengan penumpukan seperti gambar diatas, utilitas gudang dapat dioptimalkan sampai dengan 100%, sehingga dapat dihitung profit / keuntungan yang didapatkan perusahaan sebagai berikut : Kapasitas Gudang = Ton Biaya Penumpukan = Rp 3375/Ton/Hari Utilitas Gudang = % Broken Stowage = 100% - Utilitas Gudang = 100% % = 48.57% Keuntungan yang hilang = Broken Stowage x Kapasitas Gudang x Harga Penumpukan = 48.57% x Ton x Rp 3375 per Ton/Hari = Rp 25,817, / hari Maka keuntungan yang didapatkan jika mengoptimalkan gudang seperti layout diatas akan bertambah sebesar Rp 25,817, /hari, jika dihitung selama 1 bulan, keuntungan akan bertambah sebesar; = Rp 25,817, / hari x 30 hari/bulan = Rp 309,815,887.5/ bulan Jika diasumsikan bahwa pendapatan bertambah secara tetap dalam sebulan adalah Rp 309,815,887.5 ; Pendapatan dalam setahun bertambah sebesar ; = Rp 309,815,887.5/ bulan x 12 bulan/tahun = Rp 3,717,790,650/ tahun 2) Penempatan barang pada Row Line berdasarkan klasifikasi ukuran berat barang, dari ukuran ringan, sedang dan berat. Semakin berat semakin dekat dengan Loading Line. 2. Perbaikan Peralatan Peralatan untuk menumpuk yang sekarang digunakan, yaitu Overhead Crane (OHC) dengan Attachment C-Hook tidak efektif karena memerlukan tempat lebih untuk bermanufer, membutuhkan bantuan operator sehingga memakan waktu lebih lama dan biaya yang tinggi untuk menggaji pegawai, Attachment C-Hook merusak steel coil bagian dalam karena tidak dilengkapi dengan pembungkus atau karet sehingga bergesekan langsung dengan steel coil. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menggantikan OHC denganattachment C-Hook antara lain Telescope Coil Lifter dan Eye- Horizontal Lifting, seperti gambar dibawah ini : 7

8 Keuntungan dari penggunaan Alat alat tersebut antara lain : 1. Mempercepat waktu bongkar/muat untuk penumpukan steel coil 2. Tidak ada kerusakan yang terjadi ketika penumpukan 3. Hanya dibutuhkan satu orang operator (Tidak perlu TKBM) mengurangi biaya untuk menggaji pegawai 4. Mengurangi broken space dengan mengoptimalkan ruang penumpukan 5. Menggunakan electromagnetic Analisis Biaya (Feasibility Study) Analisis biaya yang dibahas akan melihat pembuatan keputusan investasi yang memaksimalkan nilai perusahaan, dengan lebih terfokus pada alat keputusan investasi yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Sedangkan konsep yang digunakan adalah konsep arus kas (Cash Flow). Dalam pengkajian ini hanya membahasa konsep dasar dari pengujian usulan pengadaan alat, sehingga dianggap bahwa risiko atau kualitas semua usulan investasi tidaklah berbeda dengan risiko perusahaan saat ini. Pada tabel berikut dapat dilihat total Initial Cashflows (Capital Outlays) yang merupakan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi pengadaan Telescope Coil Lifter di PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebesar Rp 3,125,654,000 Tabel 9. Biaya Investasi Pengadaan Telescope Coil Lifter URAIAN VOLUME SATUAN HARGA (Rp) JUMLAH (Rp) Pengadaan Telescope Coil Lifter 2 unit 1,562,827,000 3,125,654,000 TOTAL INVESTASI 3,125,654,000 Selain aktivitas investasi, salah satu klasifikasi arus kas adalah aktivitas operasional, meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasional (Operational Cashflow) ini berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Sedangkan perhitungunan total analisa biaya (terlampir) menunjukan rincian biaya sebesar Rp782,886,826yang terdiri dari biaya operasi dengan asumsi sebesar 30% (sesuai dengan RKAP perusahaan) dari pendapatan, asumsi biaya pemeliharaan 10% (sesuai dengan RKAP perusahaan) dari nilai perolehan, biaya asuransi 5% per tahun, dan biaya penyusutan yang dihitung berdasarkan metode garis lurus. Dari data pendapatan dan biaya di atas, selanjutnya dibuat perhitungan laba rugi, yaitu suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh perusahaan selama asumsi umur ekonomisnya. Aliran kas operasi (tabel terlampir) atau sering disebut cash inflow (aliran kas masuk) akan dibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi. Operational Cashflow (Cash Inflow) ini diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (Proceeds). Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba bersih setelah pajak (EAT) dan depresiasi. Selanjutnya, untuk menentukan apakah investasi pengembangan fasilitas di Pelabuhan Indonesia II layak atau tidak, dilakukan metode penilaian investasi sebagai berikut (tabel perhitungan terlampir) : 8

9 - Mengimplementasikan pendekatan Net Present Value, dengan proses sebagai berikut : (1) Mentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek. Asumsi Discount Rate yang digunakan sebesar 14 % berdasarkan tingkat BI rate. (2) Menjumlahkan arus kas yang didiskontokan, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek, (3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai NPV positif sebesar Rp yang berarti bahwa proyek dapat diterima. - Metode Payback Period, menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode payback menunjukkan perbandingan antara initial invesment dengan aliran kas tahunan. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai Payback Period selama 3 tahun 6 bulan. - Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR dengan tingkat bunga yang disyaratkan (menggunakan asumsi Discount Rate 14%). Dari perhitungan dapat nilai IRR sebesar 35,50%. Nilai tersebut lebih besar dari pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima. 9

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Optimalisasi BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p. 986), Optimalisasi adalah proses, cara dan perbuatan untuk mengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Proyek Menurut UU No. 17 Tahun 2008, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai operator pelabuhan dituntut untuk bertanggung jawab terhadap aset negara. Dalam

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai perusahaan umumnya dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Kuantitatif Setelah mengadakan pengamatan dan wawancara terhadap suatu unit bisnis salon X, penulis melakukan beberapa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata

BAB III METODOLOGI. Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Obyek Penelitian Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata n. PT. DBM adalah sebuah perusahaan yang

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTSI DLM KTIV TETP nggaran/budget adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksikan selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Peranggaran Modal adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan data yang digunakan menggunakan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen merupakan suartu bentuk pelaporan berupa informasi yang disajikan berupa laporan-laporan sebagai suatu satuan untuk kepentingan pihak

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS. bahanajar

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS. bahanajar PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS bsphandout@yahoo.co.id bahanajar INVESTASI Jangka Waktu yang panjang Penuh Ketidakpastian Beresiko Penganggaran Modal (Capital Budgeting) merupakan seluruh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi pasar pada saat ini diramaikan dengan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat tersebut diharapkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The aim of this research is to explore the feasibility of potato plantation project. From the finance point of view, Capital Budgeting Method will be suitable to be used as a measurement for the

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT ANALISA INVESTASI SETIAP INVESTASI TERDAPAT 2 KOMPONEN : KAS MASUK PROCEEDS : KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK DAN DEPRESIASI SETIAP TAHUN. KAS KELUAR BIAYA INVESTASI. PENILAIAN SUATU PROYEK SISTEM DAPAT DIUKUR

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M TIME VALUE OF MONEY Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Investasi merupakan usaha pengalokasian sejumlah besar modal (uang) yang dilakukan oleh pemilik modal pada usaha atau unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk) Aditya Satriawan Topowijono Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI Menilai Usul Investasi Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam usul investasi 1. Faktor Kecukupan Dana 2. Faktor Keuntungan yang akan dicapai 3. Faktor Bunga 4.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI BAB II KEPUTUSAN INVESTASI II.1. Pengertian Investasi Investasi dapat diartikan sebagai pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001: 284).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian/studi kelayakan sangat diperlukan rancangan yang tepat agar penelitian bisa terarah. Rancangan penelitian merupakan rencana yang dibuat oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment machine, and the feasibility of the investment. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The initial goal of the company is to maintain the continuity of the business in order to survive in the global competition. This study aimed to assess the feasibility of using the investment

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Dagang Jaya dalam pendistribusian dikatakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa bisa menganalisis untuk keputusan investasi modal 2. Khusus : Mahasiswa memahami dan dapat melakukan analisis keputusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix. BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix. BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not I.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not I.2 Rumusan Masalah... Error!

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP (Studi Pada CV. Alfa 99 Malang) Erika Kuncahyani Achmad Husaini Maria Goretti Wi Endang Fakuktas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang merencanakan investasi penting yang mempunyai keterlibatan jangka panjang. Investasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia itu sendiri berlokasi di 2 tempat, yaitu Office dan juga Work Shop. M No.29 dan Blok B No. 35 Tangerang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia itu sendiri berlokasi di 2 tempat, yaitu Office dan juga Work Shop. M No.29 dan Blok B No. 35 Tangerang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT. Eco Plasma Indonesia yang bergerak dibidang engineering usaha pengolahan limbah dan juga industri pembuat

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Modal Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam menyusun anggaran

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL BAB VI ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL 6.1. Analisa Ekonomi Analisa ekononi dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini dilihat dari sudut pandang pemakai jasa pelabuhan. Analisa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku

III. METODE PENELITIAN. Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku III. METODE PENELITIAN A. Umum Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur, baik berupa buku-buku maupun jurnal-jurnal yang membahas tentang studi kelayakan, yang dapat menambah pengetahuan tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005 METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera )

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP ( Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera ) Ahmad Fakhruddin Busthomy Muhammad Saifi Zahroh ZA. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email : fakhruddinmedjaya@gmail.com

Lebih terperinci

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan investasi perluasan usaha yang telah berjalan pada PT DUTANIAGA KHATULISTIWA cabang Bandung hingga akhir periode

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, fixed asset investment. vii ABSTRACT This study describes the application of Capital Budgeting analysis to determine and assess the feasibility of fixed asset investment plan that will be carried CV. Qolbu Tamajaya form of additional

Lebih terperinci