PERBANDINGAN KEBERHASILAN PEMASANGAN LARYNGEAL MASK AIRWAY ( LMA ) PROSEAL PADA UPAYA PERTAMA ANTARA TEKNIK JAW THRUST DAN TEKNIK STANDAR DIGITAL
|
|
- Surya Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PERBANDINGAN KEBERHASILAN PEMASANGAN LARYNGEAL MASK AIRWAY ( LMA ) PROSEAL PADA UPAYA PERTAMA ANTARA TEKNIK JAW THRUST DAN TEKNIK STANDAR DIGITAL 1 Mardiansyah, 2 Maryana, 3 Kirnantoro ABSTRACT The use of the laryngeal mask airway (LMA) in recent years. Succesful installation of the laryngeal mask airway is highly dependent on the skill of the staff and the deepness of anesthesia that can be assessed from the effects or complications that can occur during installation. Jaw thrust maneuver is a standart technique for airway management. To determine the comparison of successful installation of proseal LMA on the first attempt between jaw thrust technique and digital standard technique. This study was an analytical observation, there were two types of proseal LMA installation that have been observed. Afterward, from both technique the evaluation was conducted to assessed the successful of proseal LMA installation that already effective to maintain the airway after the first attempt installation and did not require correction of the position and clinically can be well ventilated. Observation result was record on the observation sheet. Statistical test was perform using SPSS by chi square test (significance level = p<0.005). Result : LMA installation with jaw thrust technique conducted to 20 respondents (83.3%) was successful. While, the installation of LMA with a digital standard technique to 13 respondents (54.2%) was successful. Statistical analysis showed the significany was (p<5%) it means there was any comparison of succesful proseal LMA installation on the first attempt between jaw thrust technique and standard. Conclusion : There was a comparison succesful proseal LMA installation on the first attempt between jaw thrust technique and standard digital technique. LMA installation jaw thrust technique and standard digital technique have a significant influence to reduce the failure of proseal LMA Key words : Laryngeal Mask Airway (LMA) Proseal, First attempt, Jaw thrust, Digital standard. INTISARI Penggunaan laryngeal mask airway (LMA) dalam beberapa tahun terakhir ini. Keberhasilan pemasangan laryngeal mask airway sangat tergantung pada keterampilan pelaku dan kedalaman anestesi yang dapat dinilai dari efek atau komplikasi yang terjadi pada saat pemasangan. Manuver jaw thrust sendiri merupakan tekhnik yang standar dalam penanganan jalan nafas. Mengetahui Perbandingan Keberhasilan Pemasangan LMA Proseal pada upaya pertama antara teknik Jaw Thrust dan Teknik Standar Digital. Penelitian Observasi Analitik, dimana ada 2 jenis teknik pemasangan LMA Proseal yang di observasi. Kemudian dari dua teknik pemasangan LMA Proseal tersebut yang dinilai adalah Keberhasilan pemasangan pada upaya pertama adalah terpasangnya LMA Proseal yang dinilai sudah efektif untuk menjaga jalan nafas setelah upaya pemasangan yang pertama dan tidak memerlukan perbaikan posisi dan secara klinis dapat diventilasi dengan baik. Hasil uji statistik dengan uji Chi square (derajat kemaknaan, p < 0,05). Hasil :
2 pemasangan LMA teknik jaw thrust sebanyak 20 responden (83,3%) dinyatakan berhasil. Pada pemasangan LMA teknik standar digital dinyatakan berhasil sebanyak 13 responden (54,2%). Perhitungan statistik menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,030 (p<5%) artinya ada perbandingan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal pada upaya pertama antara teknik jaw thrust dan teknik standar digital Kesimpulan : Ada perbandingan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal pada upaya pertama antara teknik jaw thrust dan teknik standar digital. Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) teknik Jaw thrust dan teknik standar digital berpengaruh signifikan mengurangi kegagalan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal Kata Kunci : Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal, upaya pertama, jaw thrust, standar digital. 1,2,3 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 1. Latar Belakang Penggunaan laryngeal mask airway (LMA) dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan dalam penatalaksanaan anestesia khususnya anestesia umum. LMA pertama kali digunakan oleh anestesi Inggris, yaitu Archie Brain di Royal London Hospital pada tahun LMA menjadi sangat populer untuk anestesi yang tidak membutuhkan intubasi pipa endotrakhea. Pemasangan LMA tidak diperlukan pemberian pelumpuh otot serta tidak merusak pita suara. Sejak tahun 1988 penggunaan LMA berkembang cepat di seluruh dunia, terutama pada lima tahun terakhir dimana sangat banyak diperkenalkan jenis alat jalan supraglotis baru bersaing dengan LMA klasik pendahulunya 1. Keberhasilan pemasangan laryngeal mask airway sangat tergantung pada keterampilan pelaku dan kedalaman anestesi yang dapat dinilai dari efek atau komplikasi yang terjadi pada saat pemasangan. Pada kenyataan dilapangan sering sekali petugas anestesi sulit menentukan kedalaman yang diinginkan pada saat pemasangan LMA, Tidak adanya respons motorik pada pengangkatan rahang (jaw thrust) adalah cara yang dapat diterima untuk menilai kedalaman anestesia untuk pemasangan LMA sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai kedalaman tersebut sesuai dengan pemberian dan penambahan obat yang kita lakukan 2. Laryngeal Mask Airway Proseal yang dirancang oleh dr. Archi Brain diperkenalkan pada tahun 2000, yang merupakan pengembangan dari LMA Klasik, Alat ini didesain untuk memisahkan jalur jalan nafas dan saluran pencernaan, memperbaiki sealing jalan
3 nafas, kemampuan untuk ventilasi kontrol dan kemampuan untuk mengetahui ketidaktepatan pemasangan. Adanya pipa drainase disamping untuk mengetahui ketidaktepatan pemasangan berfungsi juga untuk mengurangi risiko inflasi lambung, regurgitasi dan aspirasi isi lambung 1. Dari beberapa kelebihan yang dimiliki LMA Proseal tersebut terdapat kekurangan pada alat ini dalam hal kesulitan pemasangannya bila dibandingkan dengan LMA klasik, disamping dapat terjadinya cedera ringan pada struktur lidah, bibir dan geligi 3. Pada perbandingan pemasangan kedua jenis LMA ini didapatkan persentase keberhasilan pemasangan pada percobaan pertama masih bervariasi antara 76% sampai 100 % dengan atau tanpa alat bantu. Adanya impaksi pada orofaring, yang terjadi sebanyak 3 % serta impaksi glotis yang kejadiannya mencapai 10 % merupakan penyebab kesulitan pemasangan LMA Proseal pada teknik digital 1. Keberhasilan Pemasangan LMA Proseal memerlukan kedalaman anestesi yang cukup. Diperlukan kedalaman anestesi yang lebih dalam dari pemasangan alat jalan nafas orofaring namun lebih dangkal dari intubasi trakhea. Tidak adanya respons motorik pada pengangkatan rahang (jaw thrust) adalah cara yang dapat diterima untuk menilai kedalaman anestesia untuk pemasangan LMA. Hal ini merupakan hal yang sangat penting karena gerakan pasien dalam pemasangan LMA Proseal mengakibatkan posisinya tidak sempurna. 4 Manuver jaw thrust sendiri merupakan tekhnik yang standar dalam penanganan jalan nafas. Faktor tegangan yang lebih tinggi dari otot otot suprahyoid dan lidah menyebabkan penarikan tulang rawan hyoid kearah ventral oleh pangkal lidah pada saat jaw thrust akan menyebabkan pembukaan faring dan rongga mulut 5. Manuver jaw thrust ini juga mengurangi pelipatan kebawah dari epiglotis yang merupakan penyebab paling banyak hambatan pemasangan LMA Proseal. Dengan tekhnik ini, pemasangan LMA menjadi lebih mudah dan bebas dari hambatan. LMA di indonesia mulai pada tahun 1993 dan pemakaiannya di mulai pada tahun Penggunaan LMA sendiri di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dimulai sekitar tahun Jumlah pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten selama bulan Februari 2013 sampai dengan
4 bulan Maret 2013 adalah 401 pasien. Sedangkan untuk pemakaian LMAbulan Februari 58 pasien ( 1,3% ) dan bulan Maret 83 pasien dalam tindakan anestesi umum Metode Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Hipotesis penelitian ini adalah angka keberhasilan pemasangan LMA Proseal pada upaya pertama dengan Teknik Jaw Thrust lebih besar dibandingkan dengan teknik Standar Digital. Polulasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dilakukan tindakan pemasangan laryngeal mask airway proseal di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan tekhnik pengambilan sampel sampel jenuh dimana tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang berjumlah sebanyak 48 responden dibagi menjadi dua kelompok dimana kelompok 1 (penggunaan teknik jaw thrust) dan kelompok 2 ( penggunaan teknik standar digital ) yang masing masing 24 orang responden dengan kriteria inklusi pasien adalah : 1) Usia tahun, 2) Berat badan ideal sesuai dengan LMA Proseal No. 3 atau 4. Berat badan antara kg, 3) Pasien dengan operasi elektif, 4) Status fisik ASA I dan II. Kriteria eksklusi pasien adalah : 1) Adanya keterbatasan membuka mulut < 2,5 cm, 2)Operasi pada jalan napas, operasi bedah syaraf, operasi bedah toraks, operasi dengan posisi tengkurap / prone dan operasi laparatomi, 3) Pasien alergi terhadap obat yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi keberhasilan pemasangan laryngeal mask airway proseal pada upaya pertama. Observasi dilakukan pada kelompok penggunaan teknik jaw thrust dengan teknik standar digital pada pemasangan laryngeal mask airway proseal dimulai dari pasien masuk stadium III (pembedahan) plana II sampai LMA Proseal dapat di ventilasi dan terfiksasi dengan baik. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar observasi untuk mencatat keberhasilan pemasangan LMA Proseal pada upaya pertama di kedua kelompok. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data seperti pengkodean data, pemindahan data, pembersihan data, penyajian data, dan penganalisaan data. Analisa data digunakan untuk menguji hipotesis adalah statistika nonparametrik dengan tekhnik statistik chi square atau uji X 2 untuk kelompok
5 independen dengan taraf signifikan α = 0,05 (5%) yaitu nilai p<0,05. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Karakteristik responden pada penelitian ini seperi usia, berat badan, dan status ASA. Tabel 1.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013 Karateristik Responden Frekuensi Prosentase (%) 1. Usia < 25 tahun tahun >35 tahun 2. Berat Badan Kg Kg >60 Kg 3. ASA I II ,9 29,2 47,9 6,2 43,8 50, ,8 31,3 Total Sumber: data primer diolah 2013 Berdasarkan Tabel 1. diketahui pada karakteristik responden berdasarkan usia terbanyak 23 responden (47,9%) dengan usia >35 tahun dan yang berusia <25 tahun sebanyak 11 responden (22,9%). Berat badan terbanyak 24 responden (50,0%) dengan berat badan >60 kg dan sebanyak 3 responden dengan berat badan Kg. karakteristik responden berdasarkan ASA terbanyak 33 (68,8%) responden dengan ASA 1. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013 No Variabel Pemasangan LMA 1 Upaya Perbaikan Tidak Ada Perbaikan Perbaikan 2 Keberhasilan Tidak Berhasil Berhasil Sumber : data primer diolah 2013 Teknik Jaw Thrust Teknik Standar Digital F % f % ,3 16,7 16,4 83, ,2 45,8 45,8 54,2
6 Tabel 2 menunjukkan bahwa pada variabel upaya perbaikan sebanyak 4 (16,7%) responden pemasangan LMA teknik jaw thrust dan 11 (45,8%) responden pada pemasangan LMA teknik standar digital mengalami perbaikan. Berdasarkan variabel pemasangan LMA Proseal teknik jaw thrust dinyatakan berhasil sebanyak 20 responden (83,3%).Sedangkan pada pemasangan LMA Proseal teknik standar digital dinyatakan berhasil sebanyak 13 responden (54,2%) Tabel 3.Tabulasi silang dan uji Chi Square Perbandingan Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Proseal pada Upaya Pertama Antara Teknik Jaw Thrust Dan Teknik Standar Digital Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013 Pemasangan LMA Keberhasilan X 2 Sig. Tidak Berhasil Berhasil Jumlah f % f % f % Teknik Jaw Thrust 4 16, , ,752 0,030 Teknik Standar Digital 11 45, , Jumlah Sumber: data primer diolah 2013 Tabel 3. menunjukkan bahwa pada pemasangan LMA teknik jaw thrust sebanyak 20 responden (83,3%) dinyatakan berhasil. Sedangkan pada pemasangan LMA teknik standar digital dinyatakan berhasil sebanyak 13 responden (54,2%). Perhitungan statistik menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,030 (p<5%) artinya ada perbandingan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal pada upaya pertama antara teknik jaw thrust dan teknik standar digital di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun Pembahasan Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan keberhasilan pemasangan LMA proseal pada upaya pertama antara teknik Jaw Thrust dan teknik Standar Digital di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun Laryngeal Mask Airway (LMA) merupakan salah satu kelompok alat supraglotis. jenis alat penting dalam penatalaksanaan jalan nafas, yang termasuk dalam 1. Pemasangan LMA teknik Jaw Thrust Hasil yang diperoleh pada variabel pemasangan LMA teknik jaw thrust yang dinyatakan berhasil sebanyak 20 responden (83,3%). Pemasangan LMA tidak diperlukan pemberian pelumpuh otot serta tidak merusak pita suara.
7 Seperti yang dikemukakan oleh Maktabi mengenai terjadinya edema pita suara dan peningkatan hambatan jalan nafas pada pasien yang menjalani operasi minor dengan intubasi trakhea yang tidak didapatkan pada penggunaan LMA. Penggunaan LMA digunakan setelah pasien di induksi dengan kedalaman anestesi optimal 8. Rusell telah melakukan penelitian jaw thrust sebagai prediktor bahwa kedalaman anestesi telah mencapai kondisi optimal untuk pemasangan LMA Proseal. Penelitian ini didasarkan pada tidak adanya respon pasien terhadap tindakan jaw thrust yang dilakukan, dalam bentuk respon motorik atau respon dari jalan nafas atas. 9 Pada pemasangan LMA teknik jaw thrust sebanyak 4 (16,7%) responden mengalami perbaikan. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pemasangan LMA teknik jaw thrust memerlukan kedalaman anestesi yang cukup. Tidak adanya respons motorik pada pengangkatan rahang (jaw thrust) adalah cara yang dapat diterima untuk menilai kedalaman anestesia untuk pemasangan LMA. Hal ini mendukung pernyataan Evans karena gerakan pasien dalam pemasangan LMA proseal mengakibatkan posisinya tidak sempurna Pemasangan LMA Teknik Standar Digital Hasil penelitian pada pemasangan LMA teknik standar digital dinyatakan berhasil sebanyak 13 responden (54,2%). Dibuktikan dengan persentase keberhasilan responden pada saat pemasangan LMA teknik jaw thrust lebih banyak dibandingkan teknik standar digital. Untuk itu diperlukan teknik dan pemasangan yang baik agar mengurangi risiko inflasi lambung, regurgitasi dan aspirasi isi lambung 1. Pemasangan teknik LMA standar digital dipegang seperti memegang pena dengan jari telunjuk di letakkan pada perbatasan cuff dengan pipa di dalam strap introcuer, sambil melihat langsung ujung cuff, LMA proseal ditekankan ke arah atas pada palatum durum dan kemudian arah dorongan didatarkan. Responden mengalami perbaikan pada pemasangan LMA teknik standar digital sebanyak 11 (45,8%). Pemasangan LMA yang menyebabkan adanya kesulitan pemasangan akan menyebabkan konsekuensi hilangnya banyak waktu, memerlukan tambahan dosis obat untuk mendalamkan kembali anestesi bila percobaan pemasangan tersebut gagal, efek depresi obat induksi yang tidak perlu terhadap organ akan bertambah, disamping itu trauma jalan nafas juga akan bertambah bila
8 pemasangan berulang. Menurut 3 LMA proseal dapat memberikan sealing yang efektif pada tekanan ventilasi positif pada cmh2o. Tenaga pada pemasangan LMA teknik standar digital tidak boleh terlalu besar tetapi dibatasi sampai terasa adanya halangan yang terlewati. Selain itu untuk mengetahui bahwa posisi LMA proseal sudah tepat, dapat diketahui dengan terjadinya gerakan kartilago krikoid kearah depan karena penambahan volume cuff yang berada di belakang kartilago ini. 3. Perbandingan Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Proseal pada Upaya Pertama Antara Teknik Jaw Thrust Dan Teknik Standar Digital Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemasangan LMA teknik Jaw Thrust sebanyak 20 responden (83,3%) dinyatakan berhasil. Sedangkan pada pemasangan LMA teknik Standar Digital dinyatakan berhasil sebanyak 13 responden (54,2%). Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan pemasangan LMA proseal pada upaya pertama dengan teknik jaw thrust lebih besar dibandingkan dengan teknik standar digital. Pemasangan LMA teknik jaw thrust sebanyak 4 (16,7%) dan sebanyak 11 (45,8%) responden pemasangan LMA teknik standar digital mengalami perbaikan. Dari jumlah tersebut mengalami kenaikan dari pemasangan LMA teknik jaw thrust sebanyak 4 (16,7%) menjadi 11 (45,8%) pada teknik standar digital. Maka dari itu pemasangan LMA teknik jaw thrust menjadi lebih mudah dan bebas dari hambatan. Beberapa penelitian telah menjelaskan jaw thrust sebagai teknik alternatif pemasangan LMA bila teknik standar gagal 8. Jaw thrust adalah manuver pengelolaan jalan nafas dengan menjorokkan mandibula kearah depan sehingga gigi seri bawah terletak lebih di depan dari gigi seri atas, yang menyebabkan terangkatnya lidah, palatum mole dan glotis. Keberhasilan pemasangan laryngeal mask airway sangat tergantung pada keterampilan pelaku dan kedalaman anestesi yang dapat dinilai dari efek atau komplikasi yang terjadi pada saat pemasangan. Kesulitan pemasangan LMA memberikan konsekuensi pengulangan, meskipun pada percobaan lebih dari sekali mempunyai keberhasilan yang tinggi. Brimacombe mengatakan pemasangan lebih dari dari sekali berhubungan dengan komplikasi yang tidak dikehendaki. keberhasilan pada pemasangan LMA Proseal yang dinilai efektif untuk menjaga jalan nafas setelah
9 percobaan pemasangan yang pertama dan tidak memerlukan perbaikan posisi dan secara klinis dapat diventilasi dengan baik serta saturasi oksigen diatas 96 % 3. LMA Proseal memiliki kelebihan efektifitas sealing dari LMA Proseal sekitar 5 cmh2o lebih tinggi dibandingkan dengan LMA klasik. Kedua adalah cuff bagian ventral menekan cuff bagian dorsal lebih kuat terhadap jaringan periglotis dan ketiga adalah adanya saluran yang paralel dan sempit menyebabkan pangkal lidah menutupi cuff bagian proksimal lebih efektif. Selain memiliki kelebihan LMA proseal juga mempunyai kelemahan yaitu kesulitan pada pemasangannya, dibandingkan dengan LMA klasik. Sering sekali petugas anestesi sulit menentukan kedalaman yang diinginkan pada saat pemasangan LMA, tidak adanya respons motorik pada pengangkatan rahang (jaw thrust) adalah cara yang dapat diterima untuk menilai kedalaman anestesia untuk pemasangan LMA sehingga waktu yang diperlukan untuk mencapai kedalaman tersebut sesuai dengan pemberian dan penambahan obat yang kita lakukan. Tujuan LMA ini adalah untuk mendapatkan hubungan langsung dengan jalan nafas pasien yang mempunyai kelebihan dalam keamanan dibandingkan dengan face mask. Hasil uji Chi - Square statistik menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,030 (p<5%). Hasil tersebut membuktikan, hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbandingan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal pada upaya pertama antara teknik Jaw thrust dan teknik standar digital di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang berjudul Insertion of classic Laryngeal Mask Airway. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi keberhasilan pemasangan LMA klasik pada percobaan pertama sebesar 90 % 9 Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Turan, yang mengatakan induksi dengan menambahkan volatil agent atau agen inhalasi seperti sevofluran merupakan cara lain dalam melakukan insersi LMA dengan bertujuan untuk mendalamkan anestesi untuk mengurangi kejadian komplikasi pada pemasangan atau insersi LMA 2. Berdasarkan pengalaman selama praktek di lapangan, masih banyak di terapkan berbagai macam teknik pemasangan LMA, dari beberapa teknik tersebut ada tindakan yang mengakibatkan pemasangan LMA mesti
10 diulang atau diperbaiki posisi LMA agar kepatenan jalan nafas dapat terjaga. Tingkat keberhasilan pemasangan LMA Proseal diharuskan sempurna karena kegagalan mempertahankan jalan nafas akan berakibat fatal bagi pasien. Hal ini mendukung penelitian terdahulu dengan judul perbedaan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway Supreme dengan menggunakan obat atrakurium dan tanpa obat relaksasi otot pada tindakan anestesi umum. Hasil penelitian tidak ada perbedaan angka keberhasilan pada kelompok pemasangan LMA.S dengan menggunakan obat atrakurium dan kelompok pemasangan LMA.S tanpa menggunakan obat relaksasi otot 10. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Diketahui sebanyak 4 (16,7%) responden pemasangan LMA teknik jaw thrust mengalami perbaikan dan sebanyak 20 (83,3%) responden dinyatakan berhasil. 2. Diketahui sebanyak 11 (45,8%) responden pada pemasangan LMA teknik standar digital mengalami perbaikan dan sebanyak 13 (54,2%) responden dinyatakan berhasil 3. Ada perbandingan keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal pada upaya pertama antara teknik jaw thrust dan teknik standar digital di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun Hal ini ditunjukkan dengan signifikan sebesar p value 0,030 (p<5%). Artinya penentuan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) dengan teknik Jaw thrust dan teknik standar digital berpengaruh signifikan dalam keberhasilan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) proseal di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun Saran Peneliti memberikan saran bagi rumah sakit Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Proseal. Dan juga bisa di buat semacam protap dalam pemasangan LMA, sedangkan bagi perawat lainnya perlu meningkatkan asuhan keperawatan anestesi reanimasi dan skill perawat anestesi untuk pemasangan laryngeal mask airway proseal serta meminimalkan kegagalan yang timbul pada pemasangan laryngeal mask airway
11 proseal pada tindakan anestesi umum dengan cara menambah wawasan mengenai pemasangan laryngeal mask airway proseal dan berkolaborasi dengan dokter spesialis anestesi. Terima Kasih Terima kasih atas Kuasa Allah SWT atas limpahan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada Pembimbingku dr. Pandit Sarosa Sp.An KIC dan Bapak Maryana, S.Kep, Ns, S.Psi. M.Kep, yang begitu sabar membimbing dalam penulisan ini, serta terima kasih untuk dr. Shandie Prasetya Sp.An serta Bapak Sutriyono Suyanto,SST, M.H.Kes atas bimbingannya selama dilapangan. DAFTAR PUSTAKA 1. Cook Tim M, Gene Lee Cardiothorasic Anesthesia, Respiration and Airway; The ProSeal laryngeal mask airway : a review of the literature, Canadian Journal of Anesthesia, 52 : 7 pp Musalim F, Pemasangan Sungkup Laring : Perbandingan Antara Induksi Sevofluran Dengan Propofol, Bagian Anesthesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. 3. Brimacobe J, Keller, A Randomized, Crosover study with tehe Standard Laryngeal Mask Airway in Paralized, Anesthetized Patients, Anesthesiology, Laryngeal The Proseal Mask Airway, 93, Evans, N.R Gardner S.V 2002 Proseal Laryngeal Mask Airway : result of descriptif trial with experience of 300 cases, British Journal of Anaesthesi 5. Rosenblatt William, 2003 The Use of the LMA Proseal in Airway Resucitation Anesthesiology Analgesia, 97 : Agung H, Referat Laryngeal Mask Airway (Pada Penatalaksanaan Jalan Nafas Yang Sulit), Bagian Anesthesiologi dan Reanimasi FK UGM, Yogyakarta. 7. IBS RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, Buku Registrasi Kamar Bedah. 8. Dorsch JA, Dorsch SE, Understanding Anesthesia Equipment 4 th ed, William & Wilkins, Laryngeal mask, , 88 ( 4 ) Amemiya, N, Felton, A.A, Hands A.R,Locke, Insertion of classic Laryngeal Mask Airway by Operating Department Practitioner with jaw thrust by Anesthesist. European Journal of Anaesthesiology, June Vol Rofiandi, Robin, Perbedaan Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway Supreme Dengan Menggunakan Obat Atrakurium Dan Tanpa Obat Relaksasi Otot Pada Tindakan Anestesi Umum. Pustaka Poltekes Kemenkes Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laryngeal Mask Airway (LMA) didesain oleh Archibald I.J. Brain, MA,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laryngeal Mask Airway (LMA) didesain oleh Archibald I.J. Brain, MA, LMSSA, FFARCSI pada tahun 1981. LMA pertama kali digunakan pada pasien tahun 1981. Pada tahun 1988,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen jalan napas merupakan salah satu keterampilan yang paling penting yang harus dimiliki ahli anestesi. Ketidakmampuan menjaga jalan napas dapat menimbulkan kondisi
Lebih terperinciABSTRAK AKURASI PEMASANGAN LARYNGEAL MASK AIRWAY DENGAN VIDEO LARYNGOSCOPE DIBANDINGKAN TEKNIK KLASIK
ABSTRAK AKURASI PEMASANGAN LARYNGEAL MASK AIRWAY DENGAN VIDEO LARYNGOSCOPE DIBANDINGKAN TEKNIK KLASIK Latar belakang: Penggunaan Laryngeal Mask Airway (LMA) sering dilakukan untuk manajemen jalan nafas.
Lebih terperinciETT. Ns. Tahan Adrianus Manalu, M.Kep.,Sp.MB. SATU dalam MEDISTRA membentuk tenaga keperawatan yang Profesional dan Kompeten
ETT. Ns. Tahan Adrianus Manalu, M.Kep.,Sp.MB SATU dalam MEDISTRA membentuk tenaga keperawatan yang Profesional dan Kompeten Pendahuluan Endotracheal Tube (ETT) adalah sejenis alat yang digunakan di dunia
Lebih terperinciJournal Reading. Pembimbing : dr. Kurnianto Trubus, M.kes, Sp.An Disusun Oleh : Nio Angelado ( )
Journal Reading Comparison of performance and safety of i-gel with laryngeal mask airway (classic) for general anaesthesia with controlled ventilation Pembimbing : dr. Kurnianto Trubus, M.kes, Sp.An Disusun
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi
ABSTRAK Persepsi adalah suatu proses menerima dan menginterpretasikan data. Persepsi tentang penggunaan alat ortodontik cekat dapat dilihat dari aspek estetik dan aspek fungsional. Bagi remaja, salah satu
Lebih terperinciPerbandingan Trapezius Squeezing Test dan Jaw Thrust Sebagai Indikator Kedalaman Anestesia pada Pemasangan Sungkup Laring
LAPORAN PENELITIAN Perbandingan Trapezius Squeezing Test dan Jaw Thrust Sebagai Indikator Kedalaman Anestesia pada Pemasangan Sungkup Laring Abstrak Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
i PENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada setiap pembedahan, dilakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk baik menghilangkan rasa nyeri yang kemudian disebut dengan anestesi. Dan keadaan hilangnya
Lebih terperinciDr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI
Dr. Ade Susanti, SpAn Bagian anestesiologi RSD Raden Mattaher JAMBI Mempunyai kekhususan karena : Keadaan umum pasien sangat bervariasi (normal sehat menderita penyakit dasar berat) Kelainan bedah yang
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Departemen Anestesi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Propinsi Riau,
Jurnal Anestesi Perioperatif [JAP. 2016;4(1): 30 5] Perbandingan Angka Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Jenis Klasik pada Usaha Pertama antara Teknik Balon Dikempiskan dan Dikembangkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN RESPON HEMODINAMIK DAN TINGKAT KESADARAN PASCA PEMAKAIAN ISOFLURAN DAN SEVOFLURAN PADA OPERASI MAYOR DI DAERAH ABDOMEN SKRIPSI
PERBANDINGAN RESPON HEMODINAMIK DAN TINGKAT KESADARAN PASCA PEMAKAIAN ISOFLURAN DAN SEVOFLURAN PADA OPERASI MAYOR DI DAERAH ABDOMEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Intubasi endotrakeal merupakan "gold standard" untuk penanganan jalan nafas.
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Intubasi endotrakeal merupakan "gold standard" untuk penanganan jalan nafas. Prosedur ini dapat dilakukan pada sejumlah kasus pasien yang mengalami penyumbatan jalan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI Disusun guna mencapai derajat Sarjana Kesehatan
Lebih terperinciJURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 3 NOMOR 1, NOVEMBER 2015 PENELITIAN
JURNAL KOMPLIKASI ANESTESI VOLUME 3 NOMOR 1, NOVEMBER 2015 PENELITIAN Perbandingan Antara Sniffing Position dan Simple Head Extension Untuk Kemudahan Laringoskopi Agung Pangroso, Pandit Sarosa Hadisajoga*,
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah cross sectional (Sopiyudin, 2009). yang diteliti (Notoarmodjo, 2012). Populasi dibagi menjadi dua macam
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Pada penelitian observasional peneliti tidak memberikan perlakuan pada subyek penelitian. Penelitian
Lebih terperinci: PAMBUDI EKO PRASETYO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : PAMBUDI EKO PRASETYO NIM
Lebih terperinciBTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Tahapan-tahapan BHD tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai dengan penilaian dan dilanjutkan dengan tindakan. urutan tahapan BHD adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Airway Management Menurut ATLS (Advance Trauma Life Support) (2008), Airway manajemen merupakan hal yang terpenting dalam resusitasi dan membutuhkan keterampilan yang khusus
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH DI BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Jesi S.V. Rampengan*, Paul A. T. Kawatu *, Budi T.
Lebih terperinciAnestesi Persiapan Pra Bedah
Anestesi Persiapan Pra Bedah Persiapan Diri Anestetis Perawat anestesi harus sehat fisik dan psikis, memiliki pengetahuan dan keterampilan anestesi yang memadai serta memiliki kemauan yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medik RSUP dr. Kariadi Semarang,
31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Anestesiologi dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pediatrik pada stadium light anestesi. Laringospasme merupakan keaadaan. secara mendadak akibat reflek kontriksi dari otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laringospasme dan batuk merupakan komplikasi setelah ekstubasi pada pediatrik pada stadium light anestesi. Laringospasme merupakan keaadaan menutupnya glottis secara
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien Flu Burung di Ruang EID dan ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang BUDI HARTOYO NIM G2B385 Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI
PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI LAPORAN AKHIR HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
ABSTRACT Hormonal imbalance can cause changes in oral mucosa. The changes in hormone levels and a decrease in the immune system during the menstrual cycle cause oral mucosa to become sensitive. The changes
Lebih terperinciKata kunci : palatum, maloklusi Angle, indeks tinggi palatum
ABSTRAK Maloklusi merupakan susunan gigi geligi yang menyimpang dari oklusi normal, dapat menyebabkan gangguan estetik dan fungsional. Maloklusi dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan dan psikososial,
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRAKTIK PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) OLEH BIDAN DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN PRAKTIK PEMASANGAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) OLEH BIDAN DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Saint
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM
HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PASIEN HEMODIALISIS DALAM MENGONTROL CAIRAN TUBUH. Di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo
KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU PASIEN HEMODIALISIS DALAM MENGONTROL CAIRAN TUBUH Di Ruang Hemodialisis RSUD Dr. Harjono Ponorogo Oleh: WAHYU WIJAYANTI NIM: 13612558 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. SURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN... iv
ABSTRAK Respon iatrogenik dapat terjadi pada jaringan yang terlibat selama perawatan ortodontik. Salah satu respon tersebut adalah resorpsi akar. Resorpsi akar yang berkaitan dengan perawatan ortodontik
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PASIEN TERHADAP KEPUASAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI-JUNI 2011)
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PASIEN TERHADAP KEPUASAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DI BAGIAN BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI-JUNI 2011) RELATION BETWEEN LEVEL OF EDUCATION PATIENT WITH SATISFACTION IN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian dan Mulut. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah di Rumah
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN OSTEOARTRITIS DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN OSTEOARTRITIS DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Anisa Kusuma Astuti
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup tempat Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. 4.1. Ruang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari 2012 Desember
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder dari rekam medis pasien cedera otak berat yang dilakukan trakeostomi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011
ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011 Hilman Ramdhani, 2011. Pembimbing I : H. Edwin Setiabudi,
Lebih terperinciPROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012
HUBUNGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN INFORMED CONCENT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL BEDAH RSUP DR. KARIADI SEMARANG (MEI - JUNI 2012) JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciKata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum
KEADAAN PERINEUM LAMA KALA II DENGAN POSISI DORSAL RECUMBENT DAN LITOTOMI PADA IBU BERSALIN Titik Lestari, Sri Wahyuni, Ari Kurniarum Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANISA RETNO KUMALASARI
Lebih terperinciOleh : DARIEL R SELVARAJAH
1 KARYA TULIS ILMIAH Gambaran Pengetahuan Pekerja Hotel pada Manajemen Internasional dan Lokal tentang Bantuan Hidup Dasar Oleh : DARIEL R SELVARAJAH 100100316 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan NURAINI FAUZIAH R1115072
Lebih terperinciBANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG
BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG 14.41 No comments BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh
Lebih terperinciLampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i... Di RS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekke Kemenkes
Lebih terperinciThe Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.
The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH NI WAYAN ASRI ARDIANI SAPUTRI NIM : 1002105023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN HEEL RING TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS PADA PASIEN YANG TERPASANG TRAKSI SKELETAL DI RUANG RAWAT INAP BEDAH FLAMBOYAN INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PENELITIAN
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan
ABSTRAK Sidik Abdul Azis, R0211046, 2015. Hubungan Pengetahuan Penggunaan APD Masker dengan Kedisiplinan Penggunaannya pada Pekerja Bagian Sewing Garmen di PT. Dan Liris, Sukoharjo, Diploma 4 Keselamatan
Lebih terperinciD I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGANYA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RSJD PROPINSI SUMUT MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : D I A N A 101101001 FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : CAHYO
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan
Lebih terperinciPEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR Kadek Agustini Aryani RSUP Sanglah Denpasar Program
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ADELLIA DINI 201110104236 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN METODE RELAKSASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MENGATASI NYERI HAID PADA MAHASISWI D III KEBIDANAN FK UNS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TRAMADOL DENGAN KOMBINASI TRAMADOL + KETOLORAC PADA PENANGANAN NYERI PASCA SEKSIO SESAREA 1 Ayu Y.S Fajarini 2 Lucky Kumaat, 2 Mordekhai Laihad 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan Disusun oleh : AGUSTINA MAR ATUS SHOLICHAH
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciPERBEDAAN KEJADIAN SPASME LARING PASCA EKSTUBASI PADA TEKNIK EKSTUBASI DALAM DAN TEKNIK EKSTUBASI SADAR SKRIPSI
PERBEDAAN KEJADIAN SPASME LARING PASCA EKSTUBASI PADA TEKNIK EKSTUBASI DALAM DAN TEKNIK EKSTUBASI SADAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FENTYSA DAVISNI CHOMBE LISTIYANA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA
HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : EMI SURYANI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE) PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciKata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI BLU IRINA C. RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO R. B Purba*, Grace Kandou*, Alfa C. Laode*
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1
Lebih terperinciHUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI KARYA TULIS IMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Heldayanti Sirenden R1116037 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Unsafe Action : Posisi gadget. Jarak pandang gadget Lamanya waktu gadget. Keluhan Subyektif Gangguan Kesehatan Mata Pencahayaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN KEMAMPUAN MENILAI NYERI PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBagian Anestesesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
PERBANDINGAN LAJU NADI PADA AKHIR INTUBASI YANG MENGGUNAKAN PREMEDIKASI FENTANIL ANTARA 1µg/kgBB DENGAN 2µg/kgBB PADA ANESTESIA UMUM 1 Kasman Ibrahim 2 Iddo Posangi 2 Harold F Tambajong 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciPERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN
PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS SETELAH DILAKUKAN BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL DENGAN ADJUVAN TERAPI CUCI HIDUNG CAIRAN ISOTONIK NACL 0,9% DIBANDINGKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN HUSBAND S SUPPORT WITH FREQUENCY OF PUERPERIAL REPEATED VISITATION IN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No., April 05 55 HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Bayu Teovilus, Dwi Kartika
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN METODE RELAKSASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU MENGATASI NYERI HAID PADA MAHASISWI D III KEBIDANAN FK UNS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. observasional, dimana teknik observasi ini adalah cara pengumpulan data yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian observasional, dimana teknik observasi ini adalah cara pengumpulan data yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-I
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.
39 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny
Lebih terperinciSkala Jawaban I. KUISIONER A : DATA DEMOGRAFI
70 Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, PELATIHAN, KOMPETENSI DAN KINERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RS. GRHA KEDOYA JAKARTA ==========================================================
Lebih terperincijenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran profil penderita
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Yense Eldiana Dhita NIM 072310101050 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES
122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA
INTISARI HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA Nurul Ainah 1, Aditya Maulana PP, M.Sc., Apt 2, Nadya Sari, S.Farm.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Januari Februari efektif terhadap kelengkapan pengisian Persetujuan Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.. Tempat Dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bedah Asri Jakarta. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada Januari Februari 05
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT DENGAN DERAJAT ASMA PADA ANAK USIA 3-12 TAHUN
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT DENGAN DERAJAT ASMA PADA ANAK USIA 3-12 TAHUN Penelitian dilakukan di Fast Track RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2014 OLEH: GUSTI AYU WIDIASTUTI NIM. 1202115020
Lebih terperinciEFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013
EFEKTIVITAS POSISI TANGAN PENOLONG DALAM PENCEGAHAN RUPTUR PERINEUM SPONTAN PADA KALA II PERSALINAN DI RSIA Bunda arif PURWOKERTO TAHUN 2013 Mulyati Priyantini dan Ely Eko Agustina Akademi Kebidanan YLPP
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA ASFIKSIA NEONATORUM DENGAN DAYA REFLEK SUCKING PADA BAYI BARU LAHIR UMUR 0 HARI DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciInpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang
Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Andra Novitasari 1, Muhammad Hidayat 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Novita Dewi Iswandari 1, Mohdari 2, Maulida Putri* 1 Dosen, Stikes Sari Mulia
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA
HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA Oleh : Tunjung Sri Yuliati 1 Dinar Ariasti 2 Dewi Novita Sari 3 Abstract Background. Being overweight
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Anestesi umum merupakan teknik yang sering dilakukan pada berbagai macam prosedur pembedahan. 1 Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi anestesi. 2 Idealnya induksi
Lebih terperinci