BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. The World Health Organization (WHO) mendefinisikan menyusui bila bayi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. The World Health Organization (WHO) mendefinisikan menyusui bila bayi"

Transkripsi

1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu The World Health Organization (WHO) mendefinisikan menyusui bila bayi mendapatkan air susu langsung melalui payudara atau melalui pengeluaran susu. World Health Organization merekomendasikan pemberian ASI eksklusif bagi ibu yang baru melahirkan. Air susu ibu eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan atau makanan lain dan dianjurkan diberikan selama 6 bulan pertama kehidupannya. 9,10 Air susu ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi cukup bulan maupun bayi prematur yang baru lahir. 3 Bayi lahir cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi 37 sampai 42 minggu, sedangkan bayi kurang bulan / prematur adalah bayi yang lahir dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi berat lahir kurang dari 2500 gram. Istilah bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) digunakan untuk berat lahir kurang dari 1500 gram dan bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) digunakan untuk berat lahir kurang dari 1000 gram Epidemiologi Pemberian ASI Data di Amerika menyatakan bahwa hanya 10% sampai 37% bayi prematur disusukan ibunya, dan hanya 50% diantaranya yang disusukan sampai bayinya dipulangkan, hal ini menunjukkan bahwa bayi prematur yang 19

2 berhenti disusukan ibunya lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. 12 Kebanyakan ibu dari bayi prematur dengan berat lahir <1500 gram membutuhkan waktu pengeluaran ASI selama 1 minggu dan kadang-kadang hingga 1 bulan sampai bayi dapat disusukan langsung ke payudara. Suatu studi observasional mendapatkan bahwa hanya 8 orang (21%) dari 39 ibu dengan BBLR berhasil melakukan transisi menyusui ke payudara Keuntungan ASI Air susu ibu memberikan nutrisi yang optimal bagi seluruh bayi tanpa memperhatikan usia gestasi. Pemberian ASI memberikan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, dan masyarakat. 13 Pada tahun 1997, The American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan rekomendasi yang berjudul Breastfeeding and the Use of Human Milk, sejak saat itu penelitian mengenai ASI terus dilakukan. 14 Pemberian ASI bagi bayi dapat menurunkan morbiditas, meningkatkan imunitas, memberikan perlindungan melawan infeksi, memperbaiki fungsi retina, meningkatkan perkembangan kognitif, menurunkan prevalensi diabetes dan menurunkan faktor risiko kardiorespiratorik dikemudian hari Keuntungan pemberian ASI bagi ibu antara lain menurunkan perdarahan postpartum, mempercepat pengecilan uterus, memperpanjang jarak kehamilan sehubungan lactational amenorrhea, lebih cepat menurunkan berat badan, memurunkan risiko kanker payudara dan ovarium, serta 20

3 menurunkan kejadian osteoporosis saat periode postmenopause. 14 Pemberian ASI akan mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula dan mengurangi biaya kesehatan. Biaya untuk membeli makanan pengganti dapat menghabiskan 20% sampai 90% pendapatan keluarga. 4 Bayi prematur sangat baik bila diberikan ASI selama bulan pertama setelah lahir. Keuntungan pemberian ASI bagi bayi prematur antara lain mempunyai protein whey yang lebih dominan sehingga lebih mudah dicerna dan mempercepat pengosongan lambung, sebagai sumber asam lemak rantai panjang yang merupakan komponen penting untuk otak dan membran sel darah merah, memberikan keuntungan psikologis melalui ikatan antaran ibu dan bayi, memperbaiki gastrointestinal, menurunkan risiko eksim atopi, menurunkan risiko infeksi sistemik dan memperbaiki perkembangan psikomotor. 7 Bayi prematur yang mendapat ASI mempunyai risiko necrotizing enterocolitis (NEC), diare, dan infeksi saluran kemih yang lebih rendah. Selain itu ASI dapat menurunkan jumlah hari pemberian antibiotika dibandingkan susu formula Fisiologi laktasi Selama kehamilan terjadi laktogenesis tahap pertama yaitu perkembangan payudara untuk memproduksi komponen spesifik susu, misalnya laktosa, kasein, dan α-lactalbumin. Pada stadium ini, sekresi susu tidak dikeluarkan 21

4 dan komponen tersebut direabsorbsi melalui jalur paraselular diantara laktosit ke dalam aliran darah Setelah melahirkan terjadi laktogenesis tahap kedua yaitu sekresi susu yang berulang-ulang dan terjadi selama 4 hari pertama kelahiran yang ditandai oleh sensasi pengeluaran susu pada payudara. Laktogenesis II membutuhkan kadar prolaktin yang adekuat, insulin, dan hormon adrenokortikoid yang dipicu oleh penurunan mendadak progesteron sirkulasi setelah lahir diikuti pelepasan plasenta. Selama laktogenesis II, terjadi perubahan volume susu dan komposisi susu yang signifikan. Laktogenesis II terganggu pada 82% ibu bayi prematur. Alasan berkurangnya laktogenesis II tidak jelas, namun dapat berhubungan dengan pengobatan yang didapat ibu selama hamil dan kelahiran, serta frekuensi pengeluaran ASI Suatu studi tahun 1970 menemukan bahwa waktu laktogenesis II antara kelahiran per vaginam dengan seksio sesarea mirip, namun studi terbaru tahun 1999 menunjukkan keterlambatan laktogenesis II setelah seksio sesarea. 19 Suplai ASI dikontrol oleh hormon prolaktin, oksitosin, dan komponen tubuh yang disebut Feedback Inhibitor of Lactation (FIL). Prolaktin berguna untuk memulai dan mempertahankan produksi susu. Selama kehamilan, prolaktin yang disekresikan oleh hipofisis anterior, berperan dalam peningkatan massa payudara dan diferensiasi sel. Penurunan mendadak hormon progesteron dan estrogen setelah melahirkan menyebabkan hipofisis anterior tidak dihambat lagi oleh kedua hormon ini dan prolaktin dikeluarkan 22

5 sedikit demi sedikit. Selama laktogenesis II, sekresi susu berganti dari kontrol endokrin menjadi autokrin, sekresi prolaktin selanjutnya dikontrol oleh hipotalamus yang tergantung dari pengeluaran susu. Ketika puting payudara distimulasi dan susu dikeluarkan dari payudara, hipotalamus menghambat pelepasan dopamin (prolactin inhibiting factor), merangsang pengeluaran prolaktin dan menyebabkan produksi ASI. Sebagai respons menghisap, hormon oksitosin yang disekresikan dari hipofisis posterior menyebabkan milk ejection reflex atau letdown, yaitu kontraksi sel mioepitel yang dikelilingi alveoli untuk mengeluarkan susu. Mekanisme letdown ini dapat juga terjadi ketika ibu sedang memikirkan anaknya (gambar 2). 21,22 Feedback Inhibitor of Lactation adalah suatu protein whey aktif yang menghambat sekresi susu bila alveoli distensi dan susu tidak dikeluarkan. Konsentrasinya meningkat bila terjadi akumulasi susu. Jadi frekuensi mengeluarkan ASI dan pengeluaran ASI yang baik akan menjaga FIL tetap rendah dan mencegah produksi ASI menurun dalam jangka waktu lama

6 Gambar 2.1. (A) Pelepasan dan efek prolaktin dalam pengeluaran susu. (B) Pelepasan dan efek oksitosin Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI terdiri dari faktor demografis, psikologis, fisik, sosial, tenaga kesehatan, dan lingkungan (tabel 1). 5 Tabel 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI 5,23 Demografis - usia ibu masih muda - pendidikan rendah - status sosioekonomi yang rendah - paritas tinggi Psikologis Fisik - ibu kurang nyaman menyusui - suplai ASI kurang - persepsi bahwa bayi membutuhkan banyak makan - ibu depresi - ibu obesitas - ibu diabetes - bayi berat lahir rendah, bayi prematur dan/atau membutuhkan perawatan khusus - puting retak atau luka - malformasi kongenital seperti bibir sumbing - lahir kembar 24

7 - keadaan medis atau fisik bayi misalnya gangguan Metabolisme Sosial Tenaga kesehatan Lingkungan - kebiasaan ibu memberikan susu formula - pengetahuan pasangan mengenai pemberian ASI atau susu formula - ibu merokok - ibu bekerja - pemberian susu dengan botol - intervensi selama dan setelah melahirkan - pemisahan bayi dengan ibu - membatasi makan - mengenalkan susu formula - kurangnya fasilitas menyusui di tempat umum Usaha untuk meningkatkan produksi ASI Walaupun telah dijelaskan keuntungan ASI bagi bayi prematur, inisiasi laktasi pada ibu bayi prematur masih rendah, sehingga dibutuhkan konseling laktasi yang dilakukan oleh staf medis. Studi di California dengan menggunakan kuesioner menunjukkan konseling laktasi meningkatkan inisiasi laktasi dan pemberian ASI tanpa meningkatkan stres dan ansietas ibu. 24 Berbagai usaha untuk meningkatkan produksi ASI antara lain memperbaiki posisi dan perlekatan bayi dengan ibu, meningkatkan jumlah/frekuensi menyusui, meningkatkan durasi menyusui, memberikan kedua payudara setiap kali menyusui karena bayi dapat puas dengan satu payudara saat minggu pertama kehidupan. Seiring dengan pertumbuhannya dibutuhkan kedua 25

8 payudara, dan penilaian secara umum keadaan ibu misalnya protein yang cukup dalam makanan, cukup istirahat dan minum yang cukup. 5 Sebagai tambahan untuk meningkatkan produksi ASI dapat digunakan galaktogogue. Galaktogogue adalah obat-obatan atau substansi lain yang dipercaya dapat memulai, mempertahankan, atau meningkatkan produksi ASI. Indikasi pemberian galaktogogue adalah meningkatkan suplai ASI karena ibu atau bayi sakit atau dipisahkan. Galaktogogue yang sering digunakan adalah metoklopramid dan domperidon. 6, Domperidon Struktur kimia Domperidon adalah senyawa benzimidazol (gambar 1) yang mempunyai keuntungan sebagai agen prokinetik untuk pengobatan gangguan motilitas saluran cerna bagian atas. Domperidon merupakan antagonis reseptor dopamin perifer (D2) yang mempunyai efek menghambat otot polos lambung. 26,27 Gambar 2.2. Struktur kimia domperidon 26 26

9 Mekanisme domperidon dalam meningkatkan produksi ASI Domperidon terikat kuat dengan reseptor dopamin di area striata yang akan menghambat reseptor dopamin ditingkat hipofisis anterior atau sistem tuberoinfundibular. 7 Domperidon bekerja dengan menghambat efek inhibisi sekresi prolaktin yang diperantarai dopamin di hipofisis anterior, akibatnya kadar prolaktin serum meningkat. Peningkatan prolaktin akan menyebabkan peningkatan produksi susu. Oleh karena itu, domperidon mulai populer digunakan sebagai galaktogogue untuk meningkatkan produksi ASI. 26,27, Hubungan domperidon dengan usia gestasi Umumnya ibu dari bayi cukup bulan dapat memproduksi ASI yang adekuat. Namun banyak ibu dari bayi prematur mengalami kesulitan untuk menyediakan jumlah ASI yang cukup untuk bayi dalam jangka panjang. Stres berhubungan dengan rawatan rumah sakit yaitu peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas, berpisah dengan bayi, dan kurangnya refleks menghisap bayi. 3 Suatu studi longitudinal di Chicago menyatakan bahwa wanita yang melahirkan BBLSR mempunyai distres psikologis yang lebih besar dibandingkan wanita yang melahirkan bayi cukup bulan. Dikatakan bahwa terdapat hubungan kadar α-amylase saliva dengan penurunan kadar prolaktin pada minggu ke 6 postpartum ibu dari bayi prematur. Jadi, peningkatan stres berhubungan dengan supresi prolaktin dan penurunan produksi ASI

10 Domperidon dapat diberikan pada ibu dari bayi cukup bulan maupun bayi kurang bulan atau prematur untuk meningkatkan produksi ASI. Suatu studi acak tersamar ganda tahun 1985 terhadap 32 orang ibu dari bayi cukup bulan dengan laktasi yang buruk, mendapat domperidon (10 mg 3 kali perhari) atau plasebo selama 10 hari didapatkan peningkatan signifikan produksi ASI pada kelompok domperidon Pengaruh Domperidon terhadap Produksi ASI Penurunan produksi ASI dapat terjadi akibat beberapa faktor misalnya lahir prematur, ibu atau bayi sakit, ibu dan bayi terpisah, relaktasi setelah sempat berhenti, dan laktasi indirek (pengeluaran ASI melalui pompa atau manual). 6 Penurunan produksi ASI pada ibu dari bayi prematur dapat terjadi pada 2 minggu pertama postpartum, walaupun biasanya masalah timbul pada 4 minggu sampai 6 minggu postpartum. 22 Systematic review dan metaanalisis mengenai efek domperidon pada insufisiensi laktasi wanita yang baru melahirkan, didapatkan hasil dari 3 studi acak tersamar ganda, seluruhnya menunjukkan peningkatan signifikan produksi ASI dengan pemberian domperidon. Analisis data gabungan menunjukkan peningkatan signifikan 75.36% (95% CI=55.42;95.3, P<0,00001) produksi ASI harian dengan pemberian domperidon dibandingkan plasebo. 31,32 28

11 Farmakologi domperidon Domperidon mempunyai berat molekul Kadar puncak domperidon di plasma sesuai dengan cara pemberiannya (tabel 2). Bioavailabilitas tinggi setelah pemberian domperidon intramuskular (90%) dan lebih rendah dengan pemberian oral (13%-17%). Hal ini mungkin akibat absorbsi yang tidak sempurna dan metabolisme lintas pertama dengan pemberian oral. 33 Suatu pilot study di Perancis meneliti mengenai farmakokinetik domperidon pada bayi prematur, didapatkan hasil bahwa konsentrasi plasma domperidon pada orang dewasa sama dengan bayi prematur. 34 Tabel 2.2. Konsentrasi plasma setelah pemberian dosis tunggal domperidon 33 Cara pemberian Dosis Konsentrasi puncak plasma Waktu untuk mencapai kadar puncak Intramuskular 10 mg 40 ng/ml menit Oral 10 mg 23 ng/ml 30 menit Rektal (suppositoria) 60 mg 20 ng/ml 60 menit Domperidon terikat dengan protein plasma dan cepat dimetabolisme oleh hati mejadi metabolit inaktif. Pada pemberian oral, 32% obat diekskresikan ke dalam urin dan waktu paruh eliminasi sekitar 7.5 jam pada orang sehat. 33 Domperidon hanya sedikit masuk ke ASI karena berat molekul yang besar dan 90% terikat dengan protein plasma. Studi acak tersamar ganda di London mendapatkan bahwa setelah 5 hari pengobatan dengan domperidon 29

12 (10 mg 3 kali perhari) maka konsentrasi domperidon serum dan ASI adalah 6.6 ng/ml dan 1.2 ng/ml. Bila asupan ASI per hari 150 ml/kg, maka obat yang dimakan bayi kurang dari 0.2 μg/kg Domperidon dan komposisi susu ASI dari ibu yang melahirkan bayi prematur berbeda dengan ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan ASI merupakan cairan tubuh yng dinamis dan komposisi ASI senantiasa berubah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi baru lahir. Ibu dari bayi kurang bulan menghasilkan ASI rendah laktosa, hal ini penting untuk pencernaan karena bayi kurang bulan tidak memiliki laktase yaitu enzim yang menguraikan zat gula khusus ini. Selain itu ASI bayi prematur ternyata mengandung lebih banyak sistein, taurin, lipase yang meningkatkan absorbsi lemak, asam lemak tak jenuh rantai panjang (long chain polyunsaturated fatty acids), nukleotida dan gangliosida selain juga memiliki bioavailabilitas yang lebih besar terhadap beberapa jenis elemen mineral. 7 Studi mengenai variasi sirkardian kandungan lemak ASI yang dikeluarkan pada ibu dari bayi prematur telah dilakukan di Israel. Pada studi ini ASI dipompa pada pagi hari (pukul sampai 09.00) dan malam hari (pukul sampai 24.00), didapatkan hasil ASI yang dikeluarkan pada pagi hari mempunyai kandungan lemak dan energi yang lebih rendah dibandingkan malam hari. Hal ini terjadi akibat irama sirkardian kandungan 30

13 lemak ASI yang dipengaruhi oleh derajat penuhnya payudara dan kebiasaan makan. 35 Derajat penuhnya payudara berhubungan terbalik dengan produksi susu. Kandungan lemak meningkat bila ASI sering dikeluarkan atau payudara dikosongkan. Semakin lama interval menyusui maka semakin lama payudara dikosongkan, akibatnya kadar lemak dalam ASI juga berkurang. 22 Pada studi ini payudara penuh pada pagi hari (setelah 3 jam tidak dikeluarkan) dibandingkan malam hari yang dipompa setiap 3 jam. Selain itu hal ini terjadi akibat sampel pagi hari diambil setelah puasa semalaman, sedangkan sampel malam hari diambil setelah beberapa kali makan. Oleh karena itu mengingat bayi prematur membutuhkan kandungan kalori yang tinggi, sebaiknya pengeluaran ASI malam hari lebih dipilih. 35 Pemberian domperidon tidak mengubah komposisi ASI yang dihasilkan. Suatu studi acak tersamar ganda mengenai efek domperidon terhadap komposisi ASI bayi prematur, didapatkan hasil domperidon meningkatkan volume ASI tanpa mengubah komposisi nutrien Dosis Pada penelitian uji klinis desain menyilang, acak tersamar ganda di Australia terhadap 6 ibu dari bayi prematur, yang mendapat domperidon 30 mg/hari dan 60 mg/hari. Dua per tiga sampel menunjukkan peningkatan produksi ASI dan serum prolaktin yang signifikan. Peningkatan produksi ASI pada sampel ditunjukkan pada peningkatan dosis 30 mg menjadi 60 mg, meskipun jumlah 31

14 domperidon yang terdapat di ASI sangat sedikit dan risiko terhadap bayi yang disusui minimal. 27 Dosis domperidon yang direkomendasikan sebagai galaktogogue adalah 10 mg per oral, diberikan 3 kali perhari selama 1 sampai 2 minggu. 31, Efek samping Dari 4 studi yang telah dilakukan, tidak dijumpai efek samping pada ibu maupun bayi. Ibu dengan penyakit jantung sebaiknya tidak meminum obat ini karena berpotensi menimbulkan aritmia jantung. Domperidon tidak larut air dan tidak melewati sawar darah otak. Hal ini menurunkan efek samping sistem saraf pusat dan ekstrapiramidal yang terlihat pada pemberian metoklopramid. Oleh karena itu domperidon lebih dipilih sebagai galaktogogue dibandingkan metoklopramid. 28,31,37,38 Efek samping yang sering muncul adalah mulut kering, sakit kepala, nyeri abdomen, dan pada pasien yang tidak menyusui timbul gejala yang berhubungan dengan prolaktin seperti galaktorea, ginekomastia, rasa tegang pada payudara, dan menstruasi tidak teratur. 28 Namun terdapat sebuah laporan kasus yang menunjukkan pemanjangan QT reversibel pada neonatus setelah pemberian domperidon oral. Dua faktor risiko yang diidentifikasi adalah usia gestasi yang sangat rendah dan kadar kalium serum di atas normal. 31,39 Studi prospektif di Turki mengenai efek domperidon terhadap 32

15 interval QT pada bayi prematur yang mendapat domperidon dosis 0.25 mg/kg setiap 6 jam, didapatkan hasil domperidon tidak menimbulkan aritmia atau gangguan konduksi pada bayi prematur. 40 Food and Drug Administration (FDA) Amerika tahun 2004 mengeluarkan peringatan bahwa wanita yang menyusui tidak boleh menggunakan domperidon karena adanya peningkatan risiko terjadinya aritmia jantung dan kematian mendadak yang diobservasi pada pasien kanker dengan kadar kalium rendah yang mendapat terapi domperidon intravena dosis tinggi bersamaan dengan kemoterapi. 41 Walaupun efek aritimia pada pemberian domperidon ini tidak boleh diabaikan, peringatan FDA mengenai penggunaan domperidon untuk meningkatkan laktasi dianggap berlebihan. Data farmakokinetik yang tersedia, walaupun terbatas, menunjukkan ekskresi domperidon ke ASI sangat rendah (kurang dari 0.01%). Tidak ada efek samping yang dilaporkan pada bayi. 31 Selain itu American Academy of Pediatrics menggolongkan domperidon sebagai obat-obatan yang efek terhadap bayi menyusui tidak diketahui namun dapat dipertimbangkan. 14,42 Beberapa negara seperti Kanada, Australia, Belgia, Irlandia, Italia, Jepang, Belanda, dan Inggris menggunakan domperidon sebagai galaktogogue ( off label ). 36 Beberapa surat telah ditujukan pada editor mengenai peringatan FDA, bukti menunjukkan keamanan domperidon pada ibu menyusui

16 2.3. Pengeluaran / Memompa ASI Koordinasi menghisap dan menelan masih buruk pada usia gestasi 34 minggu, oleh karena itu ibu dari bayi prematur yang dirawat di intensive care unit sering diminta mengeluarkan ASI untuk bayinya. 29 Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan tangan atau alat pompa. Umumnya ibu yang melahirkan bayi prematur hanya dapat mengeluarkan sedikit kolostrum selama 3 hari pertama. Beberapa ibu mengalami kesulitan mengeluarkan kolostrum melalui alat pompa, oleh karena itu sebaiknya diajarkan untuk menggunakan tangan. Umumnya ibu menggunakan pompa elektrik ganda yang tersedia di rumah sakit untuk mengeluarkan ASI. Alat pompa ganda ini mengeluarkan ASI secara simultan pada kedua payudara, lebih hemat waktu, meningkatkan kadar prolaktin dan volume ASI, dan alat ini tersedia di rumah sakit. 20 Waktu pengosongan lambung untuk susu formula adalah 65 menit (27 sampai 98 menit), sedangkan waktu pengosongan lambung ASI adalah 47 menit (16 sampai 86 menit). Jadi bayi yang menyusui akan lapar setelah 2 sampai 3 jam setelah pemberian makan. 24 Oleh karena itu pengeluaran ASI sebaiknya dilakukan 8 sampai 12 kali setiap 24 jam, minimal 1 kali saat malam hari

17 2.4. Kerangka Konseptual Setelah Melahirkan Kehamilan Laktogenesis I 4 hari pertama Laktogenesis II Kontrol autokrin Bayi menghisap puting payudara Perkembangan payudara Produksi ASI Hipotalamus Hipofisis anterior Hipofisis posterior Domperidon Dopamin Prolaktin Oksitosin Pendidikan Pengeluaran ASI Psikologis Usia Ibu Produksi ASI Jenis persalinan Jumlah paritas Lahir kembar Sosioekonomi Diabetes Kelahiran prematur Pemisahan ibu dan bayi Obesitas : yang diamati dalam penelitian Gambar 2.3. Kerangka Konseptual 35

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi neonatus, yang bersifat alamiah dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu diperkirakan 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup untuk periode 2008-2012 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Proporsi penyebab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui dan kehamilan merupakan hal yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi wanita. Kembalinya menstruasi dan ovulasi bervariasi setiap ibu postpartum, hal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa. Gizi lebih tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah simpanan kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Seorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Anatomi Payudara Payudara terletak memanjang secara transversal dari batas lateral sternum ke garis midaxilla dan secara vertikal

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Sakit Perut Berulang Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi paling sedikit tiga kali dengan jarak paling sedikit

Lebih terperinci

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: FARMAKOKINETIK Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh: Absorpsi (diserap ke dalam darah) Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan tubuh) Metabolisme (diubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada rakyat jelata, bahkan dasar utama terletak pada kaum wanita, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, baik dari kalangan pejabat tingkat atas sampai pada rakyat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi Farmakokinetik - 2 Mempelajari cara tubuh menangani obat Mempelajari perjalanan

Lebih terperinci

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen, SISTEM ENDOKRIN Hormon adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh sebuah sel atau sekelompok sel dan disekresikan ke dalam pembuluh darah serta dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Neonatus yang baru lahir akan ditimbang dalam beberapa menit setelah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Neonatus yang baru lahir akan ditimbang dalam beberapa menit setelah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Berat Badan pada Neonatus Berat badan merupakan gambaran status nutrisi secara umum. Neonatus yang baru lahir akan ditimbang dalam beberapa menit setelah kelahiran.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara

Lebih terperinci

METODE AMENORE LAKTASI. Fonda Octarianingsih

METODE AMENORE LAKTASI. Fonda Octarianingsih METODE AMENORE LAKTASI Fonda Octarianingsih Curicullum Vitae Nama Lengkap : dr. Fonda Octarianingsih Shariff, SpOG TTL : Palembang, 21 Oktober 1983 Alamat : Kemiling Bandar Lampung Status : Menikah Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada penelitian ini didapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada penelitian ini didapat 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Peresepan Sampel Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus 2015 sampai Mei 2016 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Nifas Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinyamelahirkan atau berari masa setelah melahirkan. Masa nifas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir. a. Pertumbuhan berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir. a. Pertumbuhan berat badan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Bayi 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir a. Pertumbuhan berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah. Normalnya dalam darah pada laki-laki 15,5gr/dl dan pada wanita 14,0gr/dl. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti berikutnya untuk menambah data dalam meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bayi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kadar Hemoglobin 1.

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata Paham BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembentukan manusia berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk

Lebih terperinci

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak v Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak Speaker: dr. FALLA ADINDA BIOGRAFI dr. Fala Adinda Pringgayuda Dokter Laktasi sertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) Head consultant doctor PT Pathlab Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta ekskresi. Bilirubin merupakan katabolisme dari heme pada sistem retikuloendotelial.

Lebih terperinci

4. HASIL. Tabel 4.1 Sebaran Subjek berdasarkan Status Gizi, Usia, Tingkat Pendidikan, Penghasilan Ibu, Morbiditas ibu, dan Praktik ASI eksklusif

4. HASIL. Tabel 4.1 Sebaran Subjek berdasarkan Status Gizi, Usia, Tingkat Pendidikan, Penghasilan Ibu, Morbiditas ibu, dan Praktik ASI eksklusif 4. HASIL 4.1. Sebaran Subjek Dari 92 subjek didapatkan karakteristik subjek berdasarkan status gizi, usia, tingkat pendidikan terakhir, penghasilan ibu, morbiditas ibu dalam 2 minggu terakhir, dan praktik

Lebih terperinci

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2 (dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua aktifitas sel

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 8 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, organ payudara menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

4. HASIL. Universitas Indonesia

4. HASIL. Universitas Indonesia 33 4. HASIL 4.1. Data Sebaran Subyek Dari 86 ibu yang menjadi sampel pada data umum akan ditampilkan data status gizi ibu menyusui berdasarkan indeks massa tubuh, data usia, penghasilan, pendidikan terakhir,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian eksperimental quasi yang telah dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh obat anti ansietas

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hormon tirod Hormon tiroid disintesis dan disekresi oleh kelenjar tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid ini diregulasi oleh hipotalamus dan hipofisis

Lebih terperinci

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM Annisa Sekar 1210221051 PEMBIMBING : dr.daris H.SP, An PETIDIN Merupakan obat agonis opioid sintetik yang menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan paling ideal baik secara fisiologis maupun biologis untuk diberikan bayi di awal kehidupannya (Almatsier, 2004). Keuntungan ASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang Air Susu Ibu (ASI) bahkan ibu yang

Lebih terperinci

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis BAB XIV Kelenjar Hipofisis A. Struktur Kelenjar Hipofisis Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitary adalah suatu struktur kecil sebesar kacang ercis yang terletak di dasar otak. Kelenjar ini berada dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 43 BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas mengenai pengaruh pijat punggung atau pijat oksitosin menggunakan minyak esensial lavender terhadap produksi ASI pasca

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah

Lebih terperinci

Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant

Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant DR. dr. Aryono Hendarto, SpA (K) Small for gestational age (SGA) adalah bayi baru lahir yang mempunyai berat badan dan/atau panjang badan kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di

BAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di dalam sisitem retikuloendotelial. Mayoritas bilirubin diproduksi dari protein yang mengandung heme

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana bilirubin berasal dari penguraian protein dan heme. 13 Kadar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika organ reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai

Lebih terperinci

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu : Peresepan obat pada lanjut usia (lansia) merupakan salah satu masalah yang penting, karena dengan bertambahnya usia akan menyebabkan perubahan-perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik. Pemakaian obat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan

Lebih terperinci

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang terletak

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa

BAB I PENDAHULUAN. dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi berat lahir rendah (BBLR) saat ini merupakan masalah di seluruh dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal. Prevalensi Bayi Berat

Lebih terperinci

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral Obat Diabetes Farmakologi Terapi Insulin dan Hipoglikemik Oral. Pengertian farmakologi sendiri adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih rendah. Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara

Lebih terperinci

Vitamin D and diabetes

Vitamin D and diabetes Vitamin D and diabetes a b s t r a t c Atas dasar bukti dari studi hewan dan manusia, vitamin D telah muncul sebagai risiko potensial pengubah untuk tipe 1 dan tipe 2 diabetes (diabetes tipe 1 dan tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan pada bayi mulai dari lahir hingga usia 6 bulan tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa pascapartum (nifas) merupakan suatu masa antara melahirkan sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Berdasarkan hasil survey demografi

Lebih terperinci

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Induksi Persalinan a. Pengertian Induksi persalinan adalah suatu upaya atau intervensi yang dilakukan untuk memulai persalinan pada saat sebelum atau sesudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengatur jarak kelahiran sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak (Rahman and Akter, 2009). Data di Indonesia jarak kelahiran kurang dari 18 bulan sebesar 6%,

Lebih terperinci

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI OLEH : KELOMPOK 5 HAPPY SAHARA BETTY MANURUNG WASLIFOUR GLORYA DAELI DEWI RAHMADANI LUBIS SRI DEWI SIREGAR 061101090 071101025 071101026 071101027 071101028 Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana

Lebih terperinci

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjlasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU

Lebih terperinci

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif Kelompok 3 Aswar Anas 111810401036 Antin Siti Anisa 121810401006 Nenny Aulia Rochman 121810401036 Selvi Okta Yusidha 121810401037 Qurrotul Qomariyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa cairan atau makanan lain,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa disebut masa puerperineum

Lebih terperinci

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol Lecithin softgel mengandung 60% atau sekitar 720mg natural sari kedelai konsentrat yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia telah makan kedelai sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar tercipta masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. SDM yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam

Lebih terperinci

Referat Fisiologi Nifas

Referat Fisiologi Nifas Referat Fisiologi Nifas A P R I A D I Definisi Masa Nifas ialah masa 2 jam setelah plasenta lahir (akhir kala IV) sampai 42 hari/ 6 bulan setelah itu. Masa Nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menyusui adalah : Memberikan makanan dan minuman kepada bayi pada awal masa kehidupannya Di Indonesia kurang populer??? Ibu yang memberi ASI ekslusif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) mengeluarkan standar pertumbuhan anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang pentingnya pemberian air susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki semua zat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. ASI mengandung antibodi yang

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.

Lebih terperinci

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

Lebih terperinci