BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya. Tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, Polri memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya. Selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Dalam keadaan perkembangan paling akhir dalam Kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang ditempuh oleh kebijakan PBB 60

2 yang telah meminta pasukan-pasukan Polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia) Sejarah Polsek Kembangan PETA KEMBANGAN & GEOGRAFI : LUAS DAERAH / WILAYAH Wilayah Kecamatan Kembangan sebagai salah satu dari 8 (delapan) Wilayah Kecamatan di Kotamadya Jakarta Barat merupakan Wilayah Pengembangan yang didalamnya terdapat Sentra Primer Barat sebagai Ibukota madya Jakarta Barat 61

3 dengan ciri pengembangan yang diarahkan untuk pusat Pemerintahan, perdagangan dan jasa serta pemukiman penduduk dalam lingkungan Real Estate. Kecamatan Kembangan secara Depinitif ditetapkan pada tanggal 30 Januari 1991 sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 1990 tanggal 18 Desember Kecamatan Kembangan sebelumnya merupakan Perwakilan Kebon Jeruk berdasarkan keputusn Gubernur KDKI Jakarta Nomor 891 Tahun 1987 tentang pembentukan 3 (tiga) Perwakillan Kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Barat. Pemerintah Wilayah Kecamatan Kembangan sesuai dengan keputusan pembentukannya semula membawahi 5 (lima) Kelurahan yaitu : Kembangan, Meruya Utara, Meruya Selatan,.lmm Srengseng dan Joglo. Kemudian berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 4647 Tahun 1987 yang disempurnakan dengan keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1573 Tahun 1992 tanggal 5 Oktober 1992 Kelurahan Kembangan dipecah menjadi 2 (dua) Kelurahan yaitu : Kembangan Utara dan Kembangan Selatan. Dengan demikian Pemerintah Wilayah Kecamatan Kembangan membawahi 6 (enam) Kelurahan yaitu : Kelurahan Kembangan selatan Kelurahan Meruya Utara Kelurahan Meruya Selatan Kelurahan Srengseng Kelurahan Joglo Kelurahan Kembangan Utara 62

4 Kecamatan Kembangan memiliki luas wilayah : 2.463,170 Ha terbagi menjadi 6 (enam) Kelurahan 62 RW dan 603 RT dengan jumlah penduduk tahun 2009 sebanyak (WNI) dan warga negara asing (WNA) sebanyak 39 jiwa dan untuk jumlah KK sebanyak PEMBAGIAN WILAYAH DAN LUAS WILAYAH. NO KELURAHAN LUAS WILAYAH RW RT KK JUMLAH PENDUDUK 1 Kembangan Utara 354,67 Ha Kembangan Selatan 360,67 Ha Meruya Utara Ha Meruya Selatan 280. Ha Joglo Ha Srengseng Ha J U M L A H 2.463,18 Ha LETAK DAERAH / WILAYAH Berada dalam kedudukan m diatas permukaan air laut. 63

5 BATAS DAERAH / WILAYAH - Sebelah Utara perbatasan dengan wilayah Polsek Kebon Jeruk dengan garis pemisah kali sanggrahan dan Jl. Puri Kembangan. - Sebelah barat perbatasan dengan wilayah Polsek Cengkareng dengan garis pemisah Rel KA dan anak kali Angke dan perbatasan dengan Wilayah Polres Tangerang dengan garis pemisah Jl. Raya Karang Tengah. - Sebelah Selatan perbatasan dengan Polres Metro Jakarta Selatan garis pemisah saluran air Jl. Alfa Indah dan Jl. Raya Swadarma dan perbatasan dengan Polres Tangerang dengan garis pemisah Komp. Puri Beta dan sungai karang timur. - Sebelah timur perbatasan dengan wilayah Polsek Kebon Jeruk garis pemisah sungai Sanggrahan Visi dan Misi Polsek Kembangan Visi Polisi Sektor Rambatan yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan wilayah Kecamatan Kembangan dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera. 64

6 Misi Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polsek Kembangan kedepan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis. 2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship). 3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan. 4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Mengelola sumber daya Polisi Sektor Kembangan secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat 65

7 6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan. 7. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh luar (external) yang sangat merugikan organisasi. 8. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang Berbhineka Tunggal Ika. 66

8 4.1.4 Struktur Organisasi Polsek Kembangan KAPOLSEK WAKA POLSEK KASIUM KASIKUM KASI HUMAS KANIT RESERSE PANIT RESKRIM KANIT NARKOBA KANIT INTELKAM PANIT I KANIT SABHARA PANIT II PANIT I PANIT II PANIT PROVOS KA. POLSUBSEKTOR TAMAN ARIES PURI INDAH MERUYA SELATAN ALFA 67 INDAH

9 4.1.5 Arti Lambang Kepolisian Republik Indonesia ( Polri ) Lambang Polri terdiri dari : 1. 3 bintang diatas logo polri bernama Tri Brata adalah pedoman hidup Polri. 2. Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara. 3. Tiang dan nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, disamping memberi sesuluh atau penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang mantap. 4. Pancaran obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang dan 5 penyangga bermakna 17 Agustus 1945, Hari proklamasi kemerdekaan. 5. Padi dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil dan makmur, sedang 29 daun kapas dengan 9 putik dan 45 butir padi merupakan suatu pernyataan tanggal pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945 yang dijabat oleh Jendral Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo. 68

10 4.1.6 Majalah Rastra Sewakottama Di dalam menginformasikan kegiatan program Kepolisian, divisi Humas Polri mengeluarkan majalah internal Rastra Sewakottama setiap 3 bulan sekali. Diharapkan semua personil mendapatkan informasi seputar kegiatan atau peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan Kepolisian. Majalah Rastra Sewakottama diterbitkan dengan jumlah ±5.000 eksemplar setiap terbitannya, dibaikan dengan cuma-cuma ke seluruh Polsek di Indonesia. Majalah Rastra Sewakottama antara lain, memuat rubrik: Kolom Editorial, Laporan Utama, Laporan Kegiatan, Internasional, Undang-undang, Hukum, Kolom Kriminal, Profesionalisme, Kriminalitas, Laporan Wilayah, Kegiatan Rohani, Kesehatan dan Wisata. Kolom Editorial berisi tentang berita-berita yang dikemas secara ringkas dan akan di bahas di kolom selanjutnya sesuai dengan kegiatan-kegiatan pada saat itu, tanpa terikat penjadwalan oleh Pemimpin Redaksi. Laporan Utama berisi tentang Polri dan kegiatannya selama kurang lebih 3 bulan dan kegiatannya mengenai kegiatan polisi dengan pemerintah. Contoh: Rapim dengan TNI dan Polri Laporan Kegiatan berisi tentang laporan kegiatan yang diadakan oleh Kepolisian dan kegiatan mengenai keamanan dan pengamanan Jakarta. 69

11 Internasional berisi tentang berita-berita internasional yang menyangkut kegiatan Polri dalam melaksanakan kewajiban dan turut berperan aktif dalam melaksanakan perdamaian di dunia. Undang-undang berisi tentang rancangan UU Kepolisian agar Polisi bisa bertindak sesuai ketentuan yang berlaku. Kolom Kriminal berisi tentang keberhasilan Polisi dalam menyelesaikan masalah dan masalah-masalah yang sedang terjadi di Jakarta. Profesionalisme berisi tentang cara plisi bekerja, sesuai dengan Undang-undang dan Standar Operational Procedure yang berlaku. masyarakat. Kriminalitas berisi tentang masalah-masalah yang sedang trend (marak) di Laporan wilayah berisi tentang laporan-laporan kegiatan yang dilakukan oleh Polsek yang berada di kewilayahan dan selalu menampilkan program unggulan yang ada di polsek tersebut. Kesehatan berisi tentang artikel-artikel kesehatan yang berisi tentang manfaat buah, dan tentang penyakit-penyakit. Wisata berisi tentang objek-objek wisata yang menarik yang ada di Indonesia. Tugas dan fungsi masing-masing anggota redaksi Majalah Rastra Sewakottama, yaitu sebagai berikut: 70

12 1. Pelindung, memiliki tugas: a. Memberikan arahan dan masukan kepada Penangung Jawab Redaksi dalam penyelenggaraan penerbitan publikasi Majalah Rastra Sewakottama b. Memberikan arahan prioritas materi Majalah Rastra Sewakottama 2. Penasehat bertugas untuk memberi masukan tentang majalah 3. Ketua Pengarah bertugas untuk mengarahkan dan memberi arahan tentang topic/isi berita dalam majalah 4. Wakil Ketua Pengarah bertugas untuk membantu Kadiv Humas dalam memberikan arahan 5. Pemimpin Redaksi, memiliki tugas: a. Melakukan koordinasi dengan narasumber untuk mendapatkan berita dan materi pada setiap edisi b. Melakukan kompilasi dan pengolahan materi atau berita yang akan dimasukkan pada setiap edisi 6. Redaksi, memiliki bertugas untuk mengkoordinir dan bertanggung jawab pada isi berita 7. Pencari berita bertugas untuk mencari narasumber yang akan dijadikan isi berita 8. Sekretaris bertugas untuk menginventarisir berita-berita yang masuk 9. Fotografer bertugas untuk mengambil dan menciptakan foto-foto sesuai dengan berita dan membuat foto-foto tersebut layak untuk dipublikasikan 10. Distributor bertugas untuk mendistribusikan majalah ke kepolisian yang ada di kewilayahan 11. Tata Usaha bertugas untuk meng-agendakan keluar masuknya surat 12. Desainer & Art/ Perwajahan bertugas untuk mendesainer majalah agar menarik untuk dibaca 71

13 4.2 Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dari hasil jawaban simulasi kuesioner oleh 92 orang yang merupakan personil Polsek Kembangan Jakarta Barat. jawaban kuesioner tersebut selanjutnya ditabulasikan untuk memudahkan pengelolaan data guna keperluan analisis data. Data yang ditabulasikan tersebut selanjutnya dolah dalam kompuer untuk selanjutnya diolah dengan bantuan Miscrosoft Excel. Berdasarkan pernyataan yang tercantum dalam kuesioner maka data yang dikumpulkan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Data Responden Data Responden dalam penelitian ini terdiri atas Jenis Kelamin, Usia, Lama Bekerja dan Jabatan 1. Jenis Kelamin Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (n=92) 1 Laki-Laki 90 97,82% 2 Perempuan 2 2, 17% Jumlah % 72

14 Berdasarkan tabel diatas, jumlah responden laki-laki sebanyak 90 orang atau sama dengan 97,82% sedangkan untuk responden berjenis kelamin perempuan 2 orang atau sama dengan 2,17%. Apabila melihat data yang tertera pada tersebu dapat disimpulkan bahwa jumlah resonden berjenis kelamin laki-laki jumlahnya lebih besar. 2. Usia Perolehan data mengenai usia responden dari lapngan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Usia Responden No Usia Frekuensi Persentase (n=92) % ,17% ,60% ,69% Jumlah % Melihat data tabel di atas, jumlah responden dengan usia tahun 6 orang atau sama dengan 6,52%, sedangkan usia tahun 25 oranh atau sama dengan 27,17%, jumlah responden dengan umur tahun 30 orang atau sama dengan 32,60% dan jumlah responden dengan umur tahun 31 orang atau sama dengan 33,69%. 73

15 3. Identitas responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Perolehan data mengenai pendidikan terakhir dari lapangan dapar dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (n=92) 1 SMA 5 5,43% 2 D ,86% 3 S ,21% 4 S ,47% Jumlah % Berdasarkan tabel diatas pendidikan terakhir personil Polsek Kembangan, SMA sebanyak 5 orang atau sama dengan 5,43%, sedangkan D3 sebanyak 10 orang atau sama dengan 10,86, sedangkan S1 sebanyak 60 orang atau sama dengan 65,21% dan S2 sebanyak 17 orang atau sama dengan 18,47%. 4. Identitas Responden berdasarkan Lama Bekerja Perolehan data mengenai lama bekerja responden dari lapangan dapat dilihat pada tabel berikut: 74

16 Tabel 4.4 Lama Bekerja No Lama Bekerja Frekuensi Persentase (n=92) 1 <1th 2 2,19% th 6 6,52% th 50 54,34% 4 >20th 34 36,95% Jumlah % Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden lama bekerja <1 tahun 2 orang dengan persentase 2,19%, sedangkan jumlah responden yang bekerja selama 1-10tahun 6 orang dengan persentase 6,52%, sedangkan jumlah responden yang bekerja selama tahun 50 orang dengan persentase 54,34% dan jumlah responden yang bekerja >20 tahun 34 orang dengan persentase 36,95% 75

17 5. Kategori berdasarkan Jabatan Tabel 4.5 Kategori berdasarkan Jabatan No Kategori Frekuensi Persentase (n=92) 1 Pimpinan 2 2,18% 2 Unit Provos 2 2,18% 3 Sium 2 2,18% 4 Sikum 1 1,08% 5 Sihumas 1 1,08% 6 Unit Binmas 3 3,26% 7 Unit SPK 3 3,26% 8 Unit Sabhara 21 22,82% 9 Patmor 3 3,26% 10 Intelkam 7 7,60% 11 Reskrim 13 14,13% 12 Buser 8 8,69% 13 Unit Reskrim Narkoba 6 6,52% 14 Polsubsektor Meruya 5 5,43% 15 Polsubsektor Taman Aries 5 5,43% 16 Polsubsektor Alfa Indah 5 5,43% 17 Polsubsektor Puri Indah 5 5,43% 76

18 Jumlah % Berdasarkan tabel diatas, Polsek Kembangan terdiri dari 2 orang pimpinan dengan persentase 2,18% sedangkan Unit Provos 2 orang dengan persentase 2,18%, Sium 2 orang dengan persentase 2,18%, Sikum 1 orang dengan persentase 1,08%, Sihumas 1 orang dengan persentase 1,08%, Unit Binmas 3 orang dengan persentase 3,26%, Unit SPK 3 orang dengan persentase 3,26%, Unit Sabhara 21 orang dengan persentase 22,82%, Patmor 3 orang dengan persentase 3,26%, Intelkam 7 orang dengan persentase 7,60%, Reskrim 13 orang dengan persentase 14,13%, Buser 8 orang dengan persentase 8,69%, Unit Reskrim Narkoba 6 orang dengan 6,52%, Polsubsektor Meruya 5 orang dengan persentase 5,43%, Polsubsektor Taman Aries 5 orang dengan persentase 5,43%, Polsubsektor Alfa Indah 5 orang dengan persentase 5,43%, dan sedangkan Polsubsektor Puri Indah 5 orang dengan persentase 5,43% Efektivitas Hasil dari penelitian mengenai Efektivitas Media Internal Majalah Rastra Sewakottama untuk memenuhi Kebutuhan Informasi Karyawan Polsek Kembangan Periode Maret 2013-Maret 2014 Jakarta, dibagi ke dalam beberapa dimensi yaitu penerima, ketepatan waktu, isi, media, format dan sumber. 77

19 Perolehan data dilapangan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini: A. Penerima Tabel 4.6 Personil Polsek Kembangan mendapatkan informasi yang dikeluarkan oleh div.humas Mabes Polri seputar petunjuk, arahan, petunjuk teknis dan SOP No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 4 4,34% 3 Ragu-ragu 19 20,65% 4 Setuju 29 31,52% 5 Sangat Setuju 40 43,47% Jumlah % Melihat tabel diatas, personil yang sangat setuju bahwa mereka mendapatkan informasi yang dkeluarkan div.humas Mabes Polri seputarpetujuk, araha, petunjuk teknis dan SOP adalah 40 orang atau dengan persentase 43, 47%, sedangkan personil yan setju sebanyak 29 orang atau dengan persentase 31,52%, personil yang ragu-ragu sebanyak 19 orang atau dengan persentase 20,65% dan yang menjawab tidak setuju 4 orang atau dengan persentase 4,34%, dan tidak ada yang memilih sangat tidak setuju. 78

20 Tabel 4.7 Sumber Informasi yang dikeluarkan mabes, dijalankan oleh seluruh personil Polsek Kembangan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 1 1,08% 3 Ragu-ragu 7 7,60% 4 Setuju 50 54,34% 5 Sangat Setuju 34 36,95% Jumlah % Dari tabel diatas, personil yang sangat setuju kalau sumber informasi yang dikeluarkan mabes, dijalankan oleh seluruh personil Polsek Kembangan sebanyak 34 orang atau dengan persentase 36,95%, sedangkan yang setuju 50 orang atau dengan persentase 54,34%, yang agu-ragu sebanyak 7 orang dengan persentase 7,60% dan yang menjawab tidak setuju hanya 1 orang dengan persentase 1,08%. 79

21 Tabel. 4.8 Personil Polsek Kembangan secara berkala membaca majalah Rastra Sewakottama yang dikeluarkan oleh div.humas No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 6 6,52% 4 Setuju 54 58,69% 5 Sangat Setuju 30 32,60% Jumlah % Dari tabel diatas, responden yang menjawab setuju sebanyak 54 orang atau sama dengan persentase 58, 69%, sedangkan yang menjawab sangat setuju 30 orang atau sama dengan persentase 32,60%, yang menjawab ragu-ragu 6 orang atau sama dengan 6,52% dan yang menjawab tidak setuju 2 orang atau sama dengan 2,17%. 80

22 B. Isi Tabel 4.9 Informasi yang terdapat di dalam majalah Rastra Sewakottama mudah dipahami untuk dilaksanakan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 8 8,69% 4 Setuju 63 68,47% 5 Sangat Setuju 19 20,65% Jumlah % Menurut tabel diatas, responden paling banyak menjawab setuju sebanyak 63 orang dengan persentase 68,47%, sedangkan yang menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang dengan persentase 20,65%, yang menjawab ragu-ragu 8 orang dengan persentase 8,69% dan yang menjawab tidak setuju 2 orang dengan persentase 2,17%. 81

23 Tabel 4.10 Majalah Rastra Sewakottama menyalurkan data/informasi sesuai dengan yang dibutuhkan personil. No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 1 1,08% 3 Ragu-ragu 14 15,21% 4 Setuju 59 64,13% 5 Sangat Setuju 18 19,56% Jumlah % Menurut tabel diatas, jawaban responden yang setuju Majalah Ratsra Sewakottama menyalurkan data/informasi sesuai dengan yang dibutuhkan personil ada 59 responden atau sama dengan persentase 64,13%, sedangkan yang sangat setuju 18 dengan persentase 19,56%, dan yang menjawab ragu-ragu ada 14 responden dengan persentase 15,21% dan yang menjawab tidak setuju 1 responden dengan persentase 1,08%. 82

24 Tabel 4.11 Informasi yang disampaikan menarik perhatian personil untuk membaca majalah No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 6 6,52% 4 Setuju 65 70,65% 5 Sangat Setuju 19 20,65% Jumlah % Melihat data diatas responden yang menjawab setuju 65 orang dengan persentase 70,65%, yang menjawab sangat setuju 19 orang dengan persentase 20,65%, yang menjawab ragu-ragu 6 orang dengan persentase 6,52%, dan yang menjawab tidak setuju 2 orang dengan persentase 2,17%. 83

25 kewilayahan Tabel 4.12 Mempublikasikan informasi kinerja atau kegiatan Polri di No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 14 15,21% 4 Setuju 63 68,47% 5 Sangat Setuju 15 16,30% Jumlah % Melihat data diatas responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang dengan persentase 68,47%, yang menjawab sangat setuju 15 orang dengan persentase 16,30%, yang menjawab ragu-ragu 14 orang dengan persentase 15,21% dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. 84

26 Tabel 4.13 Isi dalam majalah berisi tentang rubrik-rubrik yang dibutuhkan personil Polsek Kembangan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 11 11,95% 4 Setuju 52 56,52% 5 Sangat Setuju 27 29,34% Jumlah % Menurut data diatas, responden yang menjawab setuju, 52 orang dengan persentase 56,52%, yang menjawab sangat setuju, 27 orang dengan persentase 29,34%, yang menjawab ragu-ragu 11 orang dengan persentase 11,95%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 2 orang dengan persentase 2,17%. 85

27 Tabel 4.14 Jumlah halaman memenuhi kapasitas informasi internal No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 8 8,69% 4 Setuju 58 63,04% 5 Sangat Setuju 26 28,26% Jumlah % Menurut data diatas, responden paling banyak yang menjawab setuju 58 orang atau sama dengan 63,04%, yang menjawab sangat setuju 26 orang atau sama dengan 28,26%, yang menjawab ragu-ragu 8 orang atau sama dengan persentase 8,69%, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada. 86

28 C. Ketepatan Waktu Tabel 4.15 Personil Polsek Kembangan secara berkala menerima majalah Rastra Sewakottama yang dikeluarkan div.humas No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 4 4,34% 3 Ragu-ragu % 4 Setuju 55 59,78% 5 Sangat Setuju 19 20,65% Jumlah % Melihat data diatas, personil Polsek Kembangan secara berkala menerima majalah Rastra Sewakottama yang dikeluarkan div.humas yang paling setuju dengan pernyataan ini sebanyak 55 orang dengan persentase 59,78%, yang sangat setuju akan pernyataan ini 19 orang dengan persentase 20,65%, sedangkan yang memberikan pernyataan ragu-ragu sebanyak 14 orang dengan persentase 15,21% dan yang tidak setuju dengan pernyataan ini ada 4 orang dengan persentase 4,34%. 87

29 Tabel 4.16 Majalah Rastra Sewakottama terbit tepat waktu setiap 3 bulan sekali No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 7 7,60% 3 Ragu-ragu 13 14,13% 4 Setuju 57 61,95% 5 Sangat Setuju 15 16,30% Jumlah % Menurut tabel diatas, responden paling banyak menjawab setuju sebanyak 57 orang dengan persentase 61,95%, sedangkan sangat setuju 15 orang dengan persentase 16,30%, dan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 13 orang dengan persentase 14,13% dan yang tidak setuju sebanyak 7 orang atau dengan persentase 7,60%. 88

30 Tabel 4.17 Informasi di dalam majalah Rastra Sewakottama Update No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 3 3,26% 3 Ragu-ragu 19 20,65% 4 Setuju 42 45,65% 5 Sangat Setuju 28 30,43% Jumlah % Menurut data diatas, responden dengan jawaban setuju paling banyak dengan 42 orang atau dengan persentase 45,65%, sedangkan yang menjawab sangat setuju ada 28 orang dengan persentase 30,43%, yang menjawab ragu-ragu 19 orang atau dengan persentase 20,65%, dan yang menjawab tidak setuju 3 orang dengan persentase 3,26%. 89

31 Tabel 4.18 Tepat dan sesuai dalam memberikan informasi No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 9 9,78% 4 Setuju 49 53,26% 5 Sangat Setuju 34 36,95% Jumlah % Menurut data diatas, responden yang menjawab setuju 49 orang dengan persentase 53,26%, yang menjawab sangat setuju 34 orang dengan persentase 36,95%, yang menjawab ragu-ragu 9 orang dengan persentase 9,78%, dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada. 90

32 D. Media Tabel 4.19 Majalah Rastra Sewakottama yang dikeluarkan div.humas merupakan sumber informasi inernal di lingkungan Polri No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 6 6,52% 3 Ragu-ragu 23 25% 4 Setuju 41 44,56% 5 Sangat Setuju 22 23,91% Jumlah % Melihat data diatas, personil yang menjawab sangat setuju Majalah Rastra Sewakottama adalah majalah yang dikeluarkan div.humas merupakan sumber informasi internal di lingkungan Polri sebanyak 22 orang dengan persentase 23,91%, yang memberikan pernyataan setuju sebanyak 41 orang dengan persentase 44,56%, yang memberikan pernyataan ragu-ragu sebanyak 23 orang dengan persentase 25% dan yang menjawab tidak setuju 6 orang dengan persentase 6,52% dan tidak ada yang memberikan pernyataan sangat tidak setuju. 91

33 Tabel 4.20 Sarana Komunikasi dalam memenuhi kebutuhan informasi personil Polek Kembangan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 16 17,39% 4 Setuju 47 51,08 5 Sangat Setuju 27 29,34% Jumlah % Jawaban responden yang paling banyak ialah, setuju dengan 47 orang atau dengan persentase 51,08%, dan yang menjawab sangat setuju 27 orang dengan persentase 29,34%, yang menjawab ragu-ragu 16 orang dengan persentase 17,39% dan yang menjawab tidak setuju 2 orang dengan persentase 2,17%. 92

34 Tabel 4.21 Kualitas cetakan sesuai dengan standar majalah No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 1 1,08% 3 Ragu-ragu 12 13,04% 4 Setuju 61 66,30% 5 Sangat Setuju 18 19,56% Jumlah % Melihat data diatas, responden yang menjawab setuju paling banyak dengan responden 61 orang dengan persentase 66,30%, dan yang menjawab sangat setuju 18 orang dengan responden 19,56%, sedangkan yang menjawab ragu-ragu 12 orang dengan persentase 13,04%, dan yang menjawab tidak setuju hanya 1 orang dengan persentase 1,08%. 93

35 E. Format Tabel 4.22 Tersedia visual, foto-foto dan laporan-laporan mengenai kegiatan kepolisian yang tersusun menarik No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 8 8,69% 4 Setuju 70 76,08% 5 Sangat Setuju 14 15,21% Jumlah % Melihat data diatas, responden yang menjawab setuju 70 orang dengan persentase 76,08%, yang menjawab sangat setuju 14 orang dengan persentase 15,21%, dan yang menjawab ragu-ragu 8,69%, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada yang menjawab. 94

36 Tabel 4.23 Penempatan berita dikemas secara apik dan menarik No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 11 11,95% 4 Setuju 56 60,86% 5 Sangat Setuju 25 27,17% Jumlah % Melihat data diatas, responden yang menjawab setuju paling banyak yaitu 56 orang dengan persentase 60,86%, yang menjawab sangat setuju 25 orang dengan persentase 27,17%, yang menjawab ragu-ragu 11 orang dengan persentase 11,95% dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada. 95

37 Tabel 4.24 Majalah Rastra Sewakottama memiliki cover yang tepat sesuai isi berita, menarik dan atraktif No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 6 6,52% 4 Setuju 48 52,17% 5 Sangat Setuju 23 25% Jumlah % Melihat data diatas, responden menjawab setuju sebanyak 48 orang dengan persentase 52,17%, yang menjawab sangat setuju 23 orang dengan persentase 25%, yang menjawab ragu-ragu 6 orang dengan persentase 6,52% dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. 96

38 Tabel 4.25 Desain dan teknis penempatan berita sangat variatif No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 4 4,34% 3 Ragu-ragu 20 21,73% 4 Setuju 38 41,30% 5 Sangat Setuju 30 32,60% Jumlah % Melihat data diatas, responden yang menjawan setuju paling banyak,yaitu dengan 38 orang atau sama dengan 41,30%, yang menjawab sangat setuju 30 orang atau sama dengan 32,60%, yang menjawab ragu-ragu 20 orang atau sama dengan 21,37%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 4 orang atau sama dengan 4,34% dan yang menjawab sangat tidak setuju, tidak ada. 97

39 Tabel 4.26 Keseimbangan foto-foto dan artikel di dalam majalah Rastra Sewakottama No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 2 2,17% 3 Ragu-ragu 17 18,47% 4 Setuju 51 55,43% 5 Sangat Setuju 22 23,91% Jumlah % Menurut data diatas, responden paling banyak menjawab setuju 51 orang atau sama dengan 55,43%, yang menjawab sangat setuju 22 orang atau sama dengan 23, 91%, dan yang menjawab ragu-ragu 17 orang atau sama dengan 18,47%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 2 orang atau sama dengan 2,17%. 98

40 Tabel 4.27 Majalah Rastra Sewakottama memiliki jumlah halaman yang konsisten dari awal penerbitan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 7 7,60% 4 Setuju 55 59,78% 5 Sangat Setuju 30 32,60% Jumlah % Menurut data diatas, responden yang menjawab setuju paling banyak 55 orang atau sama dengan 59,78%, yang menjawab sangat setuju 30 orang atau sama dengan 32,60%, yang menjawab ragu-ragu 7 orang atau sama dengan persentase 7,60%, sedangkan tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada yang menjawab. 99

41 F. Sumber Tabel 4.28 Sumber informasi terpercaya di lingkungan internal Polri No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 9 9,78% 4 Setuju 54 58,69% 5 Sangat Setuju 29 31,52% Jumlah % Menurut data diatas, responden yang menjawab setuju paling banyak dengan 54 orang atau sama dengan persentase 58,69%, yang menjawab sangat setuju 29 orang atau sama dengan persentase 31,52%, yang menjawab ragu-ragu 9 orang atau sama dengan persentase 9,78%, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada yang menjawab. 100

42 Tabel 4.29 Sumber Informasi yang dapat di pertanggung jawabkan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 6 6,52% 4 Setuju 60 65,21% 5 Sangat Setuju 26 28,26% Jumlah % Menurut data diatas, responden yang menjawab setuju 60 orang dengan persentase 65,21%, yang menjawab sangat setuju 26 orang dengan persentase 28,26%, yang menjawab ragu-ragu 6 orang dengan persentase 6,52%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada yang menjawab. 101

43 Tabel 4.30 Pemilihan narasumber untuk setiap rubrik di dalam majalah Rastra Sewakottama sudah tepat No Jawaban Responden Frekuensi Persentase (n=92) 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-ragu 6 6,52% 4 Setuju 57 61,95% 5 Sangat Setuju 29 31,52% Jumlah % Menurut data diatas, yang menjawab setuju 57 orang dengan persentase 61,95% orang, yang menjawab sangat setuju sebanyak 29 orang dengan persentase 31,52%, yang menjawab ragu-ragu 6 orang dengan persentase 6,52%, sedangkan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Polsek Kembangan dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 92 karyawan yang diambil secara Propornationate Stratified Random Sampling. Untuk mengukur setiap pernyataannya, responden diberi skor dengan skala kategori yang dipilih, skor tersebut kemudian dijumlahkan dengan menggunakan Metode Rating yang di jumlahkan (Metode of Summarting Ratting). Likert 102

44 Summating Rating ini digunakan untuk menilai apakah Majalah Rastra Sewakottama efektif sebagai media informasi karyawan Polsek Kembangan Dimensi Penerima Pada dimensi penerima, dalam kuesioner yang disebar kepada karyawan Polsek Kembangan, peneliti memberikan 3 pernyataan. Dari jawaban yang diperoleh, untuk dimensi penerima di dapat data sebagai berikut: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 7 2,53% 3 Ragu-Ragu 32 11,59% 4 Setuju ,18% 5 Sangat Setuju ,68% Jumlah % Terlihat jelas dari tabel di atas bahwa pada umumnya responden memberikan jawaban positif untuk dimensi penerima. Hal ini bisa dikatakan bahwa personil yang merupakan penerima informasi dari Majalah Rastra Sewakottama sudah mengerti dan sadar bahwa majalah Rastra Sewakottama dibuat untuk para personil. 103

45 Dari setiap nilai yang diperoleh, maka perhitungan batas-batas nilai yang sesuai dengan Metode Likert adalah: Batas Bawah (B) 92x1x3=276 Q1=B+N/ /4=621 Batas Atas (A) 92x5x3=1380 Q2=B+N/ /2=828 Selisih (N) =1104 Q3= B=N.3/4 276+(1104x3)/4=1104 Berdasarkan data dari jawaban responden yang merupakan kelompok dari dimensi penerima, dengan: No Jawaban Frekuensi Nilai Jumlah 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah

46 Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 1163 Dari nilai-nilai atas bawah, batas atas dan quartile yang ada maka dapat terlihat posisi jumlah nilai dimensi penerima ada diatas quartil 3 (jumlah nilai 1163). Posisi nilai tersebut dapat diketahui bahwa Majalah Rastra Sewakottama sudah efektif dalam memberikan informasi kepada personil Polsek Kembangan Dimensi Isi Berdasarkan kuesioner yang disebarkan, untuk dimensi isi dari Majalah Rastra Sewakottama terdapat 6 peryataan dan di dapat hasil jawaban sebagai berikut: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 7 1,26% 3 Ragu-Ragu 61 11,05% 4 Setuju ,21% 5 Sangat Setuju ,46% Jumlah % 105

47 Secara komulatif, sebagian besar responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju untuk dimensi isi dari Majalah Rastra Sewakottama. Hasil ini dapat dikatakan bahwa isi dari majalah Rastra Sewakottama sudah cukup baik dan sesuai dengan kebutuhan personil. Tetapi masih banyak yang memilih ragu-ragu sekitar 11,05%, berarti pihak redaksi dan manajemen harus memperhatikan sebagian kecil responden yang memberikan jawaban ragu-ragu dan tidak setuju untuk dijadikan bahan evaluasi perbaikan isi dari Majalah Rastra Sewakottama di masa mendatang. Untuk melihat keefektifan dimensi isi dari majalah Rastra Sewakottama, sesuai dengan Metode Likert yang peneliti gunakan maka perhitungan batas-batas nilai adalah sebagai berikut: Batas Bawah (B) 92x1x6=552 Q1=B+N/ /4=1104 Batas Atas (A) 92x5x6=2760 Q2=B+N/ /2=1656 Selisih (N) =2208 Q3= B=N.3/4 552+(2208x3)/4=

48 Berdasarkan data dari jawaban responden yang merupakan kelompok dari dimensi isi, dengan: No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 2257 Dari nilai-nilai batas bawah, batas atas dan quartile yang ada diatas, maka dapat terlihat posisi jumlah nilai diatas Q3 (2257) pada kolom setuju dan sangat setuju lebih banyak dibanding kolom ragu-ragu dan tidak setuju. Dari posisi nilai tersebut dapat diketahui bahwa isi dari majalah Rastra Sewakottama efektif dalam memberikan informasi terhadap Polsek Kembangan. 107

49 4.2.5 Dimensi Ketepatan Waktu Untuk dimensi ketepatan waktu dari majalah Rastra Sewakottama, peneliti memberikan 4 pernyataan dan didapat hasil jawaban seperti tabel dibawah ini: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 14 3,80% 3 Ragu-Ragu 55 14,94% 4 Setuju ,16% 5 Sangat Setuju 96 26,08% Jumlah % Dari tabel diatas di lihat bahwa responden terbanyak memilih setuju dan sangat setuju hal ini merupakan jawaban yang sangat positif dari para responden. Kondisi ini menggambarkan bahwa pada dimensi ketepatan waktu sangat baik, tepat dan cepat sehingga personil bisa membaca Majalah Rastra Sewakottama tepat pada waktunya. Untuk mengetahui seberapa efektifnya majalah Rastra Sewakottama dari dimensi ketepatan waktu yang digunakan, maka perhitungan batas-batas nilai yang sesuai dengan Metode Likert adalah: 108

50 Batas Bawah (B) 92x1x4=368 Q1=B+N/ /4=736 Batas Atas (A) 92x5x4=1840 Q2=B+N/ /2=1104 Selisih (N) =1472 Q3= B=N.3/4 368+(1472x3)/4=1472 No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 1485 Dari nilai-nilai batas bawah, batas atas dan quartile yang ada diatas maka dapat terlihat posisi jumlah nilai untuk dimensi ketepatan waktu belum efektif dalam hal ketepatan waktu terkait dengan hal pendistribusian Majalah Rastra Sewakottama 109

51 untuk sampai ke pembacanya dan juga belum tepat waktu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pada saat yang tepat Dimensi Media Untuk dimensi media Majalah Rastra Sewakottama, peneliti memberikan 3 pernyataan dan di dapat hasil jawaban seperti tabel di bawah ini: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 9 32,6% 3 Ragu-Ragu 51 18,47% 4 Setuju ,98% 5 Sangat Setuju 67 24,27% Jumlah % Di lihat dari besarnya persentase sebesar 53,98% untuk jawaban setuju ini merupakan hasil yang positif diberikan oleh responden. Menggambarkan majalah Rastra Sewakottama memang sesuai dengan Polsek Kembangan. Untuk mengetahui seberapa efektifnya majalah Rastra Sewakottama, maka perhitungan batas-batas nilai yang sesuai dengan Metode Likert: 110

52 Batas Bawah (B) 92x1x3=276 Q1=B+N/ /4=52 Batas Atas (A) 92x5x3=1380 Q2=B+N/ /2=828 Selisih (N) =1104 Q3= B=N.3/4 276+(1104x3)/4=1104 No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 1102 Dari nilai-nilai batas bawah, batas atas dan quartile yang ada diatas maka data terlihat posisi jumlah nilai untuk dimensi media berada diantara quartile 2 dan quartile 3. Dari posisi nilai tersebut dapatdiketahui media yang digunakan Polsek 111

53 Kembangan sebagi saluran informasi bagi personil Polsek Kembangan belum sangat efektif sebagai media informasi untuk para personil Dimensi Format Berdasarkan kuesioner yang disebarkan, untuk dimensi format dari majalah Rastra Sewakotama peneliti memberikan 6 pernyataan. Dari hasil jawaban yang diterima di dapat hasil sebagai berikut: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 6 1,12% 3 Ragu-Ragu 69 12,84% 4 Setuju ,21% 5 Sangat Setuju ,8% Jumlah % Dari data jawaban yang di dapat, format media yang saat ini digunakan oleh Majalah Rastra Sewakottama cukup baik, baik dari segi penggunaan kalimat, pengambilan judul, halaman,warna dan layout yang cukup menarik minat pembaca. Maka perhitngan batas-batas nilai yang sesuai dengan metode likert adalah: 112

54 Batas Bawah (B) 92x1x6=552 Q1=B+N/ /4=2346 Batas Atas (A) 92x5x6=2760 Q2=B+N/ /2=1656 Selisih (N) =2208 Q3= B=N.3/4 552+(2208x3)/4=2208 No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 2211 Dari nilai-nilai batas bawah, batas atas dan quartile yang ada maka dapat terlihat posisi jumlah nilai untuk dimensi format berada diantara quartile 3 dan batas atas. Posisi nilai tersebut dapat diketahui bahwa format yang digunakan majalah Rastra Sewakottama untuk diterima oleh Polsek Kembangan sangat efektif. 113

55 4.2.8 Dimensi Sumber Untuk dimensi sumber dari Majalah Rastra Sewakottama, peneliti memberikan 3 pernyataan kepada responden dan diperoleh jawaban sebagai berikut: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 0 0% 3 Ragu-Ragu 21 7,60% 4 Setuju % 5 Sangat Setuju 84 30,43% Jumlah % Batas Bawah (B) 92x1x3=276 Q1=B+N/ /4=52 Batas Atas (A) 92x5x3=1380 Q2=B+N/ /2=828 Selisih (N) =1104 Q3= B=N.3/4 276+(1104x3)/4=

56 No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah Batas Bawah Q1 Q2 Q3 Batas Atas 1167 Dari nilai-nilai batas bawah, batas atas dan quartile uang ada diatas, maka data terlihat posisi jumlah nilai untuk dimensi sumber berada diantara quartile 3 dan batas atas. Dari posisi nilai tersebut dapat diketahui bahwa yang memberikan informasi (sumber) dalam majalah Rastra Sewakottama sudah sangat efektif dan dipercaya oleh personil sebagai penerima informasi. 115

57 Dari perhitungan persentase dan nilai ke efektifan Majalah Rastra Sewakottama diatas, maka secara keseluruhan dari hasil jawaban yang diberikan responden adalah sebagai berikut: No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 Sangat Tidak Setuju 0 0% 2 Tidak Setuju 43 1,88% 3 Ragu-Ragu ,6% 4 Setuju ,38% 5 Sangat Setuju ,08% Jumlah % Tabel diatas, menunjukkan secara keseluruhan jawaban yang paling banyak diberikan oleh responden adalah jawaban setuju sebesar 58,38% dan 27,08 menjawab sangat setuju. Kondisi ini menunjukkan bahwa secara umum majalah Rastra Sewakottama sudah sangat baik untuk terus dijalankan beberapa tahun ke depan dengan tetap dilakukan evaluasi yang berkala di lingkungan Polri khususnya div.humas Mabes Polri. Untuk melihat tingkat ke efektifan majalah Rastra Sewakottama dari setiap dimensi yang peneliti teliti di atas, maka secara umum penilaian keseluruhan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 116

58 1. Batas Bawah (B) Jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah peryataan 92x1x25= 2300 (B) 2. Batas Atas (A) Jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pernyataan 92x5x25= (A) 3. Selisih (N) Range (A-B) = = 9200 Quartil 1 (Q1) = B + N/4 = /4 = 4600 Quartil 2 (Q2) = B + N/2 = /2 = 6900 Quartil 3 (Q3) = B + N.3/4 = /4 =

59 Berdasarkan hasil perhitungan jumlah nilai dari setiap jawaban responden, maka jumlah penelitian yang didapat adalah: No Jawaban Responden Frekuensi Nilai Persentase 1 Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju Jumlah B:2300 Q1= 4600 Q2: 6900 Q3= 9200 A=11500 Sangat Tidak Tidak Efektif Efektif Sangat Efektif Efektif 9384 Berdasarkan penilaian keseluruhan kuesioner dari responden diperoleh total skor jawaban sebesar 9384, kemudian setelah dimasukkan ke dalam Skala Likert, dan hasil penelitian menunjukkan nilai terletak diantara Q3 dan BA yang berarti hasil nya SANGAT EFEKTIF. Dengan demikian, merujuk pada hasil penelitian tersebut diatas, 118

60 keberadaan Majalah Rastra Sewakottama dinilai sangat efektif sebagai sarana informasi bagi karyawan Polsek Kembangan. Sangat efektif berarti mempunyai pengaruh, efek atau akibat, member hasil yang memuaskan, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan berhasil. Komunikasi yang efektif merupakan sarana agar tujuan yang sudah ditetapkan akan tercapai sesuai dengan target tang sudah direncanakan. Kriteria komunikasi yang efektif terdiri dari adanya penerima pesan, isi, pesan, ketepatan waktu, media, format dan sumber. 4.3 Pembahasan Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikasi (penerima pesan). Tugas Public Relations tidak hanya terbatas kepada menjembatani komunikasi antar public internal saja. Melainkan juga kepada public eksternal perusahaan melalui program-program perusahaan. Oleh karena itu Public Relations harus mempunyai media sebagai penunjang didalam melaksanakan tugas-tugasnya. Media menjadi sarana penghubung yang digunakan Public Relations untuk berhubungan dengan publiknya untuk mencapai tujuan. Dan tentunya media juga dijadikan senjata untuk melaksanakan penyampaian informasi Public Relations kepada publiknya. 119

61 Di dalam berkomunikasi dengan khalayak internal tentu saja Public Relations menggunakan media internal sebagai penunjang unutk pencapaian kegiatannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Polsek Kembangan dilakuakn dengan menyebar kuesioner kepada 92 karyawan yang diambil secara Propornationate Stratified Random Sampling, karena populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen, yaitu adanya jabatan-jabatan sebagai bagian atau bidang kerja Polsek Kembangan. Demikian komunikasi organisasi dalam definisi fungsional dapat diartikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarki antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ada dimensi yang perlu diperhatikan di dalam mengukur efektivitasnya suatu media, yang mana untuk bias mengukur efektif, maka majalah harus mencapai nilai yang tinggi dalam kuesioner. Menurut Hardjana efektivitas dan efisiensi komunikasi Majalah Rastra Sewakottama dapat diukur berdasarkan hal-hal berikut ini yaitu penerima, isi, media, format, ketepatan waktu dan sumber. Efektivitas Majalah Rastra Sewakottama sebagai media informasi responden dari dimensi penerima 48,18% responden setuju 120

62 bahwa responden yang merupakan penerima informasi dan bertambah pengetahuannya tentang informasi-informasi mengenai kegiatan kepolisian baik di perkotaan maupun di kewilayahan dari majalah tersebut sudah mengerti serta sadar bahwa majalah diperuntukkan untuk para personil kepolisian dan efektif dalam memberikan informasi karena posisi nilai dimensi penerima ada diatas quartil 3. Dimensi isi dari hasil penelitian diatas menunjukkan dari hasil yaitu 65,21% responden menjawab setuju, jadi dimensi isi dari informasi yang disampaikan efektif dalam memenuhi sebagai media informasi karyawan. Dimensi Ketepatan Waktu dari Majalah Rastra Sewakottama didapatkan responden menjawab sebanyak 55,16% setuju dan terlihat bahwa posisi ini sangat efektif dalam hal ketepatan waktu terkait dengan hal pendistribusian Majalah Rastra Sewakottama untuk sampai ke pembacanya. Dilihat dari segi Dimensi Media Majalah Rastra Sewakottama sudah efektif menjadi media informasi, edukasi personil, dan sebagai sosialisasi tentang kebijakan aturan Kepolisian karena saat penelitian hasil yang didapat 53,98% responden menjawab setuju dan berdasarkan perhitungan Skala Likert diketahui posisi jumlah nilai untuk dimensi media yang digunakan div. Humas Mabes Polri sudah sangat efektif karena berada diposisi mendekatai batas atas. Untuk dimensi Format huruf, layout, gambar, warna sudah efektif untuk diterima oleh target sasaran yaitu personil. Untuk dimensi Sumber personil percaya 121

63 bahwa sumber dan informan dapat dipercaya, ahli di bidangnya dan majalah Rastra Sewakottama mempunyai orang-orang berkompeten di bidang nya karena perhitungan Skala Likert dimensi sumber berada diatas quartil 3. Dengan demikian temuan penelitian yang menyatakan bahwa majalah Rastra Sewakottama sudah sangat efektif apabila dapat memenuhi kebutuhan akan pengetahuan, kebutuhan akan emosi, kebutuhan untuk pengembangan diri personil dengan mengetahui perkembangan organisasi, kebutuhan untuk mengetahui keberhasilan orang lain dan dapat menyesuaikan dengan dinamika organisasi dan kebutuhan akan hiburan. Dan menurut Wilbur Schramm, kondisikondisi yang harus dipenuhi sebagai penunjang bagi komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut: 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus menggunakan lambing-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikam, sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 122

64 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi suatu kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. 1 1 Onong Uchjanan Effendy; Ilmu Teori dan Filsafat Komuikasi. Citra Aditya Bhakti. Bandung Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum Instansi POLRI, dan analisis isi surat kabar mengenai pemberitaan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA INTERNAL RASTRA SEWAKOTTAMA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN POLSEK KEMBANGAN JAKARTA BARAT

EFEKTIVITAS MEDIA INTERNAL RASTRA SEWAKOTTAMA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN POLSEK KEMBANGAN JAKARTA BARAT EFEKTIVITAS MEDIA INTERNAL RASTRA SEWAKOTTAMA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN POLSEK KEMBANGAN JAKARTA BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia 4.1.1 Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interprestasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung. perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di jalan Jawa No. 1, Bandung. perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, yang dijadikan sebagai objek oleh Penulis ialah Unit Pelayanan SIM Satlantas Polrestabes Bandung yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan masyarakat umum di seluruh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

pengaduan, kritik dan saran secara online demi terciptanya Polri yang Profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya.

pengaduan, kritik dan saran secara online demi terciptanya Polri yang Profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya. Kepolisian Resor Gunungkidul berkedudukan di Jl. MGR Sugiyopranoto No. 15 Wonosari, Gunungkidul, merupakan Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok Polri Sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI A. DESKRIPSI INSTANSI 1. Sejarah Instansi Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain menata keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Kementerian Kehutanan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Kehutanan, mengamanatkan bahwa pengurusan hutan pada hakekatnya adalah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUMTENTANG LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Polsek Tampan kota Pekanbaru Polsek Tampan berdiri pada tahun 1998 bertepatan di Jl. HR. Subrantas Kota Pekanbaru. Diresmikan oleh Kapolri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode 29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi (seperti dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1866, 2014 KEPOLISIAN. Surat Keterangan. Catatan Kepolisian. Penerbitan. Tata Cara. Pencabutan PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014

Lebih terperinci

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016

RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA RENCANA LATIHAN RUTIN FUNGSI TEKNIS KEPOLISIAN POLRES BIMA TA. I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Latihan adalah merupakan salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif survey yaitu sebuah penelitian untuk mendapatkan fakta sebenarnya

Lebih terperinci

Berdasarkan pernyataan Visi yang diinginkan sebagai tersebut diatas selanjutnya misi Polres Sleman adalah sebagai berikut:

Berdasarkan pernyataan Visi yang diinginkan sebagai tersebut diatas selanjutnya misi Polres Sleman adalah sebagai berikut: Kepolisian Resor Sleman adalah merupakan Institusi Polri yang mempunyai tugas pokok Polri Sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat serta penegakan hukum untuk memberi perlindungan, pengayoman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian Efektivitas BNI Forum Sebagai Media Internal dalam Penyampaian Informasi kepada Karyawan di PT BNI Pesero Tbk, penulis menggunakan tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Polsek Cakung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Polsek Cakung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Polsek Cakung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru terletak antara 101 0 14-101 0 34 Bujur timur dan 0 0 25 0 0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Duren Sawit Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Jakarta Duren Sawit yang dibentuk sebagai bagian dari

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA INTRA GARUDA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA PERSERO DI CENGKARENG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Perolehan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Lebih terperinci

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Polisi Sektor Tambang.

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Polisi Sektor Tambang. BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Polisi Sektor Tambang. Polsek Tambang terletak di jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM. 31, dengan membawahi dua Pos Polisi yaitu: Pos

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian berbasis efektivitas bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu program. Evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai keberhasilan suatu program.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Profil Instansi Pemerintah 3.1.1 Gambaran Umum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia merupakan instansi pemerintahan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MAJALAH INTERNAL JHONLIN MAGAZINE PADA KARYAWAN PT. JHONLIN BARATAMA

EFEKTIVITAS MAJALAH INTERNAL JHONLIN MAGAZINE PADA KARYAWAN PT. JHONLIN BARATAMA EFEKTIVITAS MAJALAH INTERNAL JHONLIN MAGAZINE PADA KARYAWAN PT. JHONLIN BARATAMA SKRIPSI Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelara Sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Public

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lahir, tumbuh dan berkembangnya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak berpisahnya Polri dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejak berpisahnya Polri dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berpisahnya Polri dari tubuh organisasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Derpartemen Pertahanan dan Keamanan, sekarang telah menjadi organisasi tersendiri

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENDISTRIBUSIAN LAPORAN POLISI SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01 Januari

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN TENTANG PERAN POLISI DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN KELAPA SAWIT

BAB II PENGATURAN TENTANG PERAN POLISI DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN KELAPA SAWIT BAB II PENGATURAN TENTANG PERAN POLISI DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN KELAPA SAWIT Keberadaan organisasi Polri di dalam lingkup TNI dan menyatu dangan ABRI seperti yang terjadi pada masa Orde Baru menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Berdasarkan undangundang Nomor 22

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Personil Polri adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Personil Polri adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Personil Polri adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah memiliki kedudukan sebagai pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VI INTERPRETASI DATA

BAB VI INTERPRETASI DATA 102 BAB VI INTERPRETASI DATA VI.1 Efektivitas Majalah Internal Menurut Rosady Ruslan, budaya perusahaan atau corporate culture merupakan perpaduan antara kepercayaan, harapan-harapan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat 57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektifitas atau keberhasilan suatu program.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dikarenakan untuk menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998, Polri sebagai salah satu organ pemerintahan dan alat negara penegak hukum mengalami beberapa

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualititatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Susno Duadji lahir dipagar Alam, Sumatera Selatan pada tanggal Kamis, 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Susno Duadji lahir dipagar Alam, Sumatera Selatan pada tanggal Kamis, 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Susno Duadji lahir dipagar Alam, Sumatera Selatan pada tanggal Kamis, 1 Juli 1954 yang beragama Islam adalah mantan Kepala Badan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA 20 PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan negara yang berdasarkan hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan, negara Indonesia

Lebih terperinci

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENINGKATAN PENYELIDIKAN KE TAHAP PENYIDIKAN TINDAK PIDANA SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PROGRAM DIPLOMA III PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan informasi semakin penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan hidup manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISISAN NEGARA RI AMANAT KAPOLRI PADA ACARA PERINGATAN HUT SATPAM KE 34 TAHUN 2014

KEPALA KEPOLISISAN NEGARA RI AMANAT KAPOLRI PADA ACARA PERINGATAN HUT SATPAM KE 34 TAHUN 2014 1 KEPALA KEPOLISISAN NEGARA RI AMANAT KAPOLRI PADA ACARA PERINGATAN HUT SATPAM KE 34 TAHUN 2014 TANGGAL 30 DESEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan statistik dalam pembuktiannya. 1 Dapat

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN SAKSI AHLI SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01 Januari 2016 STANDAR

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT TAHANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan suatu institusi negara yang bertugas memastikan keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat. POLRI mempunyai

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Kembangan. Sejak tanggal 29 maret 1994 berdasarkan Keputusan Menteri

BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Kembangan. Sejak tanggal 29 maret 1994 berdasarkan Keputusan Menteri BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Kembangan Sejak tanggal 29 maret 1994 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No: 94/KMK.01/1991 Kantor

Lebih terperinci

Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013

Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013 Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN WARGA KEHORMATAN

Lebih terperinci

KONSEP LOGO PROPAM POLRI

KONSEP LOGO PROPAM POLRI MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN KONSEP LOGO PROPAM POLRI I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Organisasi yang besar harus mempunyai kebanggaan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG I. UMUM VETERAN REPUBLIK INDONESIA Undang-Undang Nomor 15 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dari Sabang hingga ke Merauke. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang bersifat majemuk dan heterogen, yaitu terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang tersebar mulai

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN SELATAN RESORT HULU SUNGAI SELATAN LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HSS BULAN OKTOBER 014 Kandangan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi xii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH KEJAHATAN DAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN JUMLAH PERSONIL POLISI PADA SETIAP POLSEK DI KABUPATEN KARO TAHUN 2008 TUGAS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH KEJAHATAN DAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN JUMLAH PERSONIL POLISI PADA SETIAP POLSEK DI KABUPATEN KARO TAHUN 2008 TUGAS AKHIR HUBUNGAN ANTARA JUMLAH KEJAHATAN DAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN JUMLAH PERSONIL POLISI PADA SETIAP POLSEK DI KABUPATEN KARO TAHUN 2008 TUGAS AKHIR MARTINA SUSELY BR SURBAKTI 062407065 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

POLRES BANTUL -KONDISI UMUM

POLRES BANTUL -KONDISI UMUM -KONDISI UMUM Letak geografis wilayah kabupaten bantul, berada di Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta bagian selatan,berupa dataran rendah dan dataran tinggi, pegunungan, di bagian selatan di batasi oleh

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HULU SUNGAI TENGAH BULAN OKTOBER 2016

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HULU SUNGAI TENGAH BULAN OKTOBER 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN SELATAN RESORT HULU SUNGAI TENGAH LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI KEHUMASAN SUBBAG HUMAS BAG OPS POLRES HULU SUNGAI TENGAH BULAN OKTOBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN: IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN SWAKARSA (STUDI PATROLI KEAMANAN POLISI) DI KECAMANTAN KATINGAN HILIR, KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Oleh Santi Bahar Ising dan Indra Chusin Program Studi Administrasi

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER No.1143, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Penetapan Pembagian Daerah Hukum. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara Sihar Pangondian Lumbantobing 090922006 Abstrak Jenis penelitian adalah jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya. Salah satunya adalah dengan cara memberikan perlindungan atas rasa aman bagi tiap-tiap individu

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cilegon adalah daerah industri terbesar di Asia, penduduknya yang heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran asing. Mereka datang dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF. Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT SABHARA POLRES LOMBOK TIMUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) INISIATIF Tentang SISTEM PENGUNGKAPAN KASUS SAT RESKRIM DENGAN TEAM ELITE SAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG SUMPAH ATAU JANJI PEJABAT DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENCARIAN ORANG DALAM DAFTAR PENCARIAN ORANG SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dimana dengan berkomunikasi akan terciptanya suatu hubungan diantara manusia satu dengan lainnya. Tidak ada yang tidak

Lebih terperinci

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT *Rakhmat Ramadhan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari, 0853 4118 7158

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN SAKSI / TERSANGKA SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01 Januari

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK DAFTAR INFORMASI PUBLIK Kecamatan Kota Bandung No. Jenis Informasi Ringkasan Isi Informasi Profil Kecamatan Wajib Diumumkan Secara Berkala Wajib Diumumkan Serta Merta Wajib Diumumkan Setiap Saat Informasi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMANGGILAN SAKSI SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES MATARAM Mataram, 01 Januari 2016 STANDAR

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D. 6 Nopember 2008

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D. 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 22 2008 SERI. D 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Copyright (C) 2000 BPHN PP 32/2004, PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA *40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buletin internal KSG (Krakatau Steel Group) merupakan sebuah media internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani mengkomunikasikan dan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci