BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI
|
|
- Liana Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI A. DESKRIPSI INSTANSI 1. Sejarah Instansi Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah bersama-sama satuan angkatan bersenjata lainnya. Tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, Polri memproklamirkan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di surabaya. Selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang. Dalam keadaan perkembangan paling akhir Kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang ditempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan Polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia). 72
2 Tribrata Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai abdi Negara yang profesional dan dekat dengan msyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil, dan sejahtera. 2. Divisi Humas Polri Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas memimpin, membina dan mengawasi atau mengendalikan satuan-satuan organisasi di lingkungan Divisi Humas, dalam penyelenggaraan fungsi hubungan masyarakat diseluruh jajaran Polri serta memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk Kapolri. Divisi Humas Polri secara 73
3 struktural terdapat pada satuan wilayah di setiap Polda. Divisi Humas Polri terdapat di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berada di Jl. Trunojoyo no. 03 Jakarta Selatan. Postur Humas Polri memposisikan sebagai Front Office merupakan kebutuhan dalam rangka memenuhi berlakunya undang-undang tentang keterbukaan informasi publik. Fungsi kehumasan Polri yaitu sebagai juru bicara institusi, fasilitator, memberi pelayanan informasi kepada publik, menindak lanjuti pengaduan publik, menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa institusi. 3. Logo Divisi Humas Polri Makna Gambar, Tulisan dan Warna : 1. Lingkaran luar hitam Melambangkan atau membendung NKRI dari pemecah belahan propaganda lawan. 74
4 2. Tiga Bintang dengan Segi Lima berwarna Putih. Bintang Segi Lima menunjukan kelima sila "Pancasila" sebagai dasar NKRI, sedangkan Tiga Bintang mencerminkan pedoman hidup Polri "Tribrata" yang tulus dan ikhlas. 3. Lingkaran dalam Merah putih. Melambangkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Garis tengah Hitam. Melambangkan garis khatulistiwa dimana NKRI berada. 5. Tameng berwarna hitam Melambangkan pengabdian Polri dalam memberikan perlindungan, pengayom dan pelayanan terhadap Masyarakat. 6. Obor Putih dengan empat Kuncup Api Merah. Melambangkan memberikan penerangan, pemberian informasi secara obyektif, benar, akurat dan seimbang kepada masyarakat. 7. Enam Berkas Sinar Api Kuning Menunjukan Kegiatan Humas Polri dalam rangka membentuk opini untuk menciptakan Citra Polri yang Baik. 75
5 8. Bola Dunia. Era Globalisasi mempengaruhi setiap manusia, dimana penyebaran informasi yang cepat tidak mengenal waktu dan ruang. 9. Hari Bhayangkara tergambar dalam bentuk : 1 Obor 7 Sinar Obor Orange 4 Pegangan Obor 6 Sinar Obor warna Kuning 4. Visi Dan Misi Divisi Humas Polri - Visi Divisi Humas Polri Terwujudnya postur Polri yang profesional, bermoral dan modern dibidang kehumasan guna membangun objektivitas, kepercayaan dan partisipasi masyarakat. - Misi Divisi Humas Polri a. Membangun kemampuan kehumasan personel Polri pada umumnya dengan Div humas Polri sebagai penjuru. b. Membentuk iklim Humas Polri yang mendukung kebijakan, sistem, metode, struktur dan anggaran, guna menetapkan standarisasi Humas Polri. c. Membangun sarana dan prasarana kehumasan Polri. 76
6 d. Menjalin kerjasama dengan komponen masyarakat dan pelaku komunikasi. e. Mencari, menghimpun, mengolah, mendistribusikan, menyimpan informasi dan berita secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah. f. Mendukung kegiatan Kepolisian dan Operasi Kepolisian. 5. Struktur Organisasi Divisi Humas Polri Gambar 3. Struktur organisasi Divisi Humas Polri 77
7 6. Sasaran Prioritas Kemudian Divisi Humas Polri juga memiliki sasaran prioritasnya sendiri, yakni : Sasaran Prioritas Divisi Humas Polri 1. Pengembangan Kekuatan Personel Humas Polri dalam rangka mengawali Humas Polda yang belum terpenuhi. 2. Pengembangan kemampuan Personel Humas Polri melalui pendidikan dan pelatihan Kehumasan. 3. Penataan kelembagaan Humas Polri. 4. Pembangunan Materiil dan Fasilitas Humas Polri. 5. Pemberdayaan Perpolisian Masyarakat melalui kegiatan Kehumasan Polri. 6. Meningkatkan dan melaksanakan kegiatan Kehumasan dalam rangka pelaksanaan program pelayanan masyarakat. 7. Meningkatkan dan melaksanakan kegitan Kehumasan dalam rangka pelaksanaan program Pembimbingan, pengayoman dan perlindungan masyarakat. 8. Meningkatkan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dalam rangka mendukung program pengaturan dan penertiban kegiatan masyarakat atau Instansi. 9. Meningkatkan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan penyelamatan masyarakat dan pemulihan keamanan. 10. Meningkatkan kegiatan kehumasan dalam rangka mendukung pelaksanaan dukungan umum, antara lain mempublikasikan penegakan hukum 78
8 dilingkungan Polri dan pengawasan fungsional internal Polri, mempublikasikan penegakan tata tertib (Gaktib) terhadap pelanggaran disiplin bagi anggota Polri dan lain-lain. 7. Kebijakan Divisi Humas Polri Kebijakan Div Humas Polri a) Melalui kegiatan kehumasan menumbuhkan opini positif dan membangun kepercayaan masyarakat pada keberadaan, pelayanan Kepolisian dan kiprah Polri. b) Melalui kegiatan Kehumasan membangun dengan sesama komponen masyarakat, bangsa dan negara dalam penanggulangan masalah keamanan. c) Melalui kegiatan kehumasan menumbuhkan opini positif dan membangun supremasi hukum oleh masyarakat yang patuh hukum yang dilakukan bersama aparatur penegak hukum lainnya, maupun elemen-elemen masyarakat. d) Melalui kegiatan kehumasan membangun dan memperkuat lapis depan pelayanan kepolisian secara optimal. e) Melalui kegiatan kehumasan mendukung dan membangun budaya pelayanan dalam pelaksanaan peran, tugas dan fungsi kepolisian sesuai dengan keberadaan Polri selaku pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. f) Melalui kegiatan kehumasan, mendorong untuk membangun dan memberdayakan kekuatan fungsi-fungsi lini dalam kegiatan operasional 79
9 dan pembinaan melalui upaya pengembangan ahli teknologi, ahli keterampilan maupun bantuan teknik dan teknologi kepolisian dari lembaga kepolisian internasional. g) Melalui kegiatan kehumasan membangun dan mengembangkan Community Policing sehingga dapat terbentuk kemampuan tugas dan fungsi kepolisian yang berbasis kemampuan unsur masyarakat. h) Melalui kegiatan kehumasan mengembangkan dan memberdayakan kemampuan Polri sebagai aparat penegak hukum. 8. Strategi Divisi Humas Polri Dengan fokus untuk membangun landasan pendukung (struktur dan sistem), menyiapkan serta melaksanakan kebijakan yang telah ditentukan untuk : a. Menghasilkan SDM Kehumasan yang berkualitas dalam jumlah yang cukup. b. Membangun jaringan media. c. Menerapkan sistem informasi yang efektif. d. Merubah kultur menjadi Polisi Sipil 80
10 B.ORGANISASI DAN TATA KERJA 1. Unsur Pimpinan a) Kepala Divisi Humas Polri merupakan unsur pimpinan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kapolri serta dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolri. b) Kepala Divisi Humas Polri bertugas memimpin membina, mengawasi, dan mengendalikan fungsi satuan-satuan organisasi dalam lingkungan Divisi Humas Polri, membina dan menyelenggarakan humas di lingkungan Polri, memberikan saran pertimbangan, dan melaksanakan tugas lain sesuai perintah Kapolri. 2. Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf A) Bagrenmin (Bagian Perencanaan Administrasi) : 1) Bagrenmin bertugas menyusun perencanaan orgasnisasi, manajemen sarpras (sarana prasarana), personalia, kinerja, serta mengelola dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam. 2) Dalam melaksanakan tugas, Bagrenmin menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut : Perencanaan strategi, penyusunan program dan anggaran dalam Pembinaan fungsi humas dan pelaksanaan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam, termasuk administrasi personel, materiil dan keuangan di lingkungan Divisi Humas Polri Perumusan dan pelaksanaan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam, termasuk administrasi personel, materiil dan keuangan di lingkungan Divisi Humas Polri. 81
11 Pemantauan dan supervisi staf termasuk pemberian arahan guna menjamin terlaksananya fungsi Humas Pemberian dukungan dalam bentuk bimbingan teknis maupun bantuan kekuatan dalam pelaksanaan fungsi Humas. Dalam melaksanakan tugas, Bagrenmin dibantu oleh : a) Subbagren ( Sub bagian Perencanaan) yang bertugas : Menyusun dan merumuskan dokumen perencanaan lain Renstra, Renja, penetapan kinerja, serta menghimpun usulan rencana kegiatan dan rencana kebutuhan anggaran dalam lingkungan Divisi Humas Polri. Mengarahkan, mengawasi penggunaan dan pelaksanaan anggaran sesuai Renja dan anggaran Divisi Humas Mabes Polri serta menyusun laporan realisasi penyerapan anggaran Membuat laporan kegiatan, dan menganalisis serta mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran. b) Subbagsumda ( Sub Bagian Sumber Daya Manusia) bertugas untuk : Menyelenggarakan pembinaan personel dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel dalam melaksanakan tugas. Menyelenggarakan pembinaan karir personel. Menyusun, merumuskan, serta meningkatkan profesi kehumasan. 82
12 Menyiapkan rencana kebutuhan dalam rangka penambahan personel. Merencanakan pendidikan Humas baik yang diselenggarakan Polri maupun di luar Polri. c) Subbagbinfung (Sub bagian pembinaan fungsional) bertugas untuk : Merumuskan, menyusun serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap peraturan dan produk kehumasan lainnya. Menyusun, merencanakan, dan menyelenggarakan fungsi kehumasan. Menyusun, merumuskan, dan meningkatkan profesi kehumasan. Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi kehumasan Divisi Humas Polri. 3. Unsur Pelaksana Utama A) Ropenmas (Biro penerangan Masyarakat): 1) Ropenmas merupakan unsur pelaksana utama yang berada di bawah Kepala Divisi Humas Polri. 2) Ropenmas bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi kemitraan serta penerangan masyarakat dala mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik internal polri maupun masyarakat umum. Dalam melaksanakan tugas, Ropenmas menyelenggarakan fungsi : 83
13 Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penerangan umum dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan pelaksana tugas Polri. Pelaksanaan kegiatan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di kalangan personel Polri. Pembangunan hubungan komunikasi yang baik dengan media massa cetak dan elektronik, instansi dan fungsi terkait serta masyarakat luas dalam rangka pencitraan organisasi. Pelaksanaan kerjasama dengan badan-badan kehumasan di dalam dan luar negeri sesuai dengan ketentuan dan sistem pembinaan kehumasan. Penyampaian pertimbangan dan saran kepada Kepala Divisi Humas Polri mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan tugas, Ropenmas dibantu oleh : a. Bagmitra (Bagian Kemitraan) : Dalam melaksanakan tugasnya bagian Mitra melakukan pendistribusian informasi kepada fungsi humas instansi kementerian dan lembaga lain tentang kegiatan di lingkugan Polri yang sesuai dengan permasalahan dan atau isu aktual sehubungan dengan pelaksanaan tugas Polri. Penyiapan bahan materi pimpinan dalam kegiatan kajian ilmiah. 84
14 Pembuatan artikel di media cetak atas saran dari pimpinan Polri dalam rangka penciptaan opini yang positif. Pelaksanaan kemitraan dengan instansi dalam dan luar negeri sebagai bahan pencarian data dan informasi. Pembuatan saran dan masukan kepada pimpinan mengenai masalah tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Polri. Pembuatan kesepahaman dengan berbagai lembaga penyiaran atau media untuk pencitraan Polri. Dalam melaksanakan tugas diatas, bagmitra dibantu oleh Subbagmitdagri (Sub bagian Mitra Dalam Negeri dan Subbagmitlugri (Sub Bagian Mitra Luar Negeri) (Sub Bagian Mitra Dalam Negeri). Mengikuti dan menghadiri kegiatan Humas secara bergilir pada setiap instansi pemerintah Mengadakan koordinasi dengan unsur bakohumas, perhumas, atau instansi lintas sektoral dalam rangka mempersiapkan program seminar yang diselengarakan oleh kepolisian Memproses perijinan shooting sinetron, film, iklan, sesuai dengan lokasi shooting Mengadakan kerjasama dengan media elektonik dalam rangka pembuatan program acara yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Polri seperti dialog interaktif, talkshow, dan reality show 85
15 (Sub Bagian Mitra Luar Negeri) Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama antar humas kepolisian negara akreditasi dan atau dengan instansi lebaga negara akreditasi atas dasar kepentingan Polri. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga pendidikan luar negeri dalam rangka kunjungan akademis mahasiswa Mengadakan kerjasama dengan media elektonik sehubungan dengan program penayangan berita yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Polri. b. Bagpenum (Bagian Penerangan Umum) Bagpenum bertugas untuk, menyampaikan penerangan umum dan melakukan analisis dan evaluasi terhadap opini publik yang bertujuan untuk kepentingan pencitraan Polri. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagpenum menyelenggarakan fungsi : Perencenaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan program kegiatan pengendalian pembentukan opini publik. Perencanaan penggalangan dengan media cetak dan media elektronik. Penyiapan rencana pelatihan wartawan unit Polri. Penghimpunan dan penyusunan data serta informasi aktual tentang Polri. 86
16 Publikasi, penyebarluasanan informasi, dan pelayanan pers tentang Polri melalui siaran Pers, jumpa pers, wawancara eksklusif, talk show, press tour, serta pertemuan berkala dengan Pers. Penampungan aspirasi masyarakat yang ditampung secara perorangan atau kelompok dalam bentuk unjuk rasa, audiensi, atau surat. Pembuatan konsep materi atau hak jawab,koreksi, sanggahan, teguran, atau somasi kepada media pers berkaitan tentang pemberitaan yang merugikan Polri. Dalam melaksanakan tugas Bagpenum dibantu oleh Subagberita yang bertugas untuk : Subagberita Melakukan koordinasi dengan instansi maupun dengan fungsi terkait untuk memperoleh informasi yang valid dari sumber berita yang dituju guna publikasi Merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan publikasi ke media massa baik cetak maupun elektronik guna menyajikan informasi sehubungan dengan tugas Polri 87
17 Subbagopinev Mengamati dan mencermati pemberitaan kegiatan di media elektronik dan media cetak. Menyiapkan konsep hak jawab apabila terdapat berita yang perlu diklarifikasi. Menyiapkan administrasi yang berhubungan dengan kegiatan publikasi. Mengumpulkan berita dan membuat analisis dan evaluasi berita kasus yang menonjol di media cetak maupun elektronik sebagai bahan masukan pimpinan Polri dalam dalam mengambil keputusan. Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait dalam hal pengamanan markas dari pengunjuk rasa. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis. Membuat rencana kegiatan dan laporan kegiatan pelaksanaan tugas secara periodik. c) Bagpensat (Bagian Penerangan Satuan) Bagpensat bertugas menyelenggarakan penerangan satuan dan internal Dalam melaksanakan tugas, Bagpensat menyelenggarakan fungsi : Pelaksanaan koordinasi dengan fungsi terkait sehubungan dengan penerangan internal satuan 88
18 Pembentukan opini kedalam dan pendistribusian informasi kebijaksanaan atau petunjuk pimpinan Polri, pemerintah, maupun informasi lain ke satuan. Pelaksanaan monitoring dan aktif mencari feedback tentang produk-produk penerbitan yang telah dikirim. Pelaksanaan penelitian dan evaluasi terhadap produk-produk penerbitan yang dihasilkan oleh fungsi lain. Dalam melaksanakan tugas, Bagpensat dibantu oleh : Subbagprobit (Sub bagian Produksi dan Penerbitan) : Bertugas membuat dan mengelola produk publikasi internal guna mendukung pendistribusian informasi di lingkungan Polri. Subbagpenint (Sub bagian Penanganan Internal): Bertugas untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan sebagai bahan publikasi internal guna mendukung pendistribusian informasi di lingkungan Polri. d. RO PID (Biro Pelayanan Informasi dan Dokumentasi) RO PID merupakan unsur pelaksana utama yang berada dibawah Kepala Divisi Humas Polri, RO PID bertugas membina dan menyelenggarakan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan informasi serta dokumentasi dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik Internal maupun eksternal Polri. 89
19 Berikut adalah fungsi RO PID : Membina dan menyelenggarakan, pengumpulan, pengelolaan, penyajian data, dan informasi serta dokumentasi dalam mendukung pelaksanaan penyampaian informasi baik Internal maupun eksternal Polri. Pengumpulan informasi dan data yang berkaitan dengan kegiatan Polri yang dapat diakses oleh Publik Penyiapan Media dan pendistribusian informasi dan dokumentasi secara luas sesuai ketentuan perundang undangan Pengelolaan informasi pengaduan (Public Complain) yang menyangkut pelayanan, pelindungan, pengayoman, dan penegakan hukum oleh Polri. Penyelesaiaan proses sengketa informasi hingga tuntas Dalam melaksanakan tugasnya RO PID dibantu oleh : Bagprodok (Bagian Produksi dan Dokumentasi) Bagprodok melaksanakan tugas memproduksi dan mendokumentasikan terhadap kegiatan Pimpinan Polri dalam kegiatan kepolisian lainnya, termasuk peliputan dan prodok bantuan teknis. Dalam melaksanakan tugasnya, bagprodok mempunyai fungsi : Peliputan dan pendokumentasian setiap kegiatan Polri dalam bentuk foto, rekaman, video, serta dokumen lain yang diperlukan 90
20 Pelaksana monitoring pemberita media cetak maupun elektronik untuk kepentingan Polri. Dalam tugasnya Bagprodok dibantu oleh : Subbagdokliput (Sub Bagian Dokumentasi dan peliputan) Bertugas melakukan peliputan dan dokumentasi kegiatan Polri dan Pimpinan Polri, serta membuat bahan dokumentasi untuk bantuan teknis penyidikan. Subbagbantek ( Sub Bagian Bantuan dan Teknis) Bertugas untuk menyediakan bantuan teknis untuk produksi hasil dokumentasi, peliputan dan monitoring media, produksi untuk bantuan teknis,penyidikan, kliping media. Bagyaninfodok (Bagian Pelayanan informasi dan Dokumentasi) Bagyaninfodok bertugas untuk menyediakan informasi berupa data atau dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja Polri kepada pemohon informasi publik. Dalam menyelenggarakan tugasnya, bagyaninfodok melakukan fungsi Penyediaan informasi dan dokumentasi di lingkungan Polri untuk publik Penyediaan informasi berupa data, informasi atau dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja Polri kepada pemohon Informasi. Pemberian pelayanan informasi dan dokumentasi kepada pemohon informasi sesuai permintaan. 91
21 Baganev (Bagian Analisa dan Evaluasi) Baganev bertugas untuk merumuskan dan menganalisisdata yang termasuk dalam klasifikasi informasi yang dikecualikan dan menyusun jadwal uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan Dalam melaksanakan tugas, baganev menjalankan fungsi Penerimaan pengaduan pemohon informasi publik atas keberatan yang diajukan. Pengelolaan informasi dan dokumentasi pada tingkat Polri sesuai ketentuan peraturan perundang undangan Penyelesaian sengketa informasi publik melalui Komisi Informasi Pusat dan Daerah serta mewakili Satker di Pengadilan Tata Usaha Negara dan pengadilan Negeri. Pembuatan dan pengoordinasian, pengajuan keberatan, pengajuan sengketa tentang pemuatan informasi publik di media, maupun melakukan hak jawab pada pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. 92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kepolisian Republik Indonesia 4.1.1 Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya Polri tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan
Lebih terperinciBAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI
BAB III PROFIL DIVISI HUMAS MABES POLRI A. Sejarah Polri Tentang Polri Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG. Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri :
15 BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS POLRES SEMARANG 2.1 Arti Lambang Humas Makna lambang dan tulisan dalam tanda kemampuan fungsi humas polri : 1. Lingkaran luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya
Lebih terperinciBIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI Bidang Humas Polda DIY mempunyai visi mampu menjadi penjuru untuk mendorong dan membangun kepercayaan masyarakat serta opini positif guna mewujudkan
Lebih terperinciBAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA
BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA A. SEJARAH POLRI Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara
Lebih terperinciBIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA
BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA D.I.YOGYAKARTA Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah adalah
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung hal tersebut berdampak pada masyakrakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, maka semakin cepat dan mudah sebuah informasi untuk diakses
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL
BAB II KONDISI UMUM BIRO HUMAS DAN PROTOKOL A. Struktur Organisasi Biro Humas Dan Protokol di bentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG
DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Lahir, tumbuh dan berkembangnya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sejak Proklamasi.Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Kepolisian Republik Indonesia Terbentuknya POLRI tidak lepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Republik
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, BAGIAN DAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : Bahwa sebagai
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS
Lebih terperinci2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No
No.757, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Sistem Informasi Penyidikan. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016
BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011
PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGUJIAN KONSEKUENSI INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR
BAB III DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) 5. Sejarah Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciB U P A T I S R A G E N
B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 39 TAHUN 2009 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAMPIRAN II. Sekretaris DPRD Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas :
47 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD, KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KARANGASEM Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciQeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25
Qeqno Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 91 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN
Lebih terperinci-1- BAB I PENDAHULUAN
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO
Lebih terperinciBUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 30 TAHUN 2016 KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JOMBANG
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 B. KEBIJAKAN UMUM PEMERINTAH DAERAH Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciTUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 2.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Tugas pokok adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan yang dituangkan masing-masing secara rinci: 2.1.1 Kepala Biro Humas dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR: /15/ /2017 T E N T A N G
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jalan Panji No.158 Kepanjen Telp. (0341) 392024 Fax (0341) 392024 Email : sekda@malangkab.go.id - Website : http://www.malangkab.go.id KEPANJEN 65164 KEPUTUSAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta
43 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta Humas Pemerintah Kota merupakan organisasi bagian Pemerintah Kota Yogyakarta yang bertugas mengurusi hubungan
Lebih terperinciBUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor: Kep/ y? y /IX/2017. tentang
* V KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR ii KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor: Kep/ y? y /IX/2017 tentang ATRIBUT LOGO FUNGSI HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BARITO
Lebih terperinciPROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciNAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 26 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,
- 1 - PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSTANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BENGKULU BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) BID PROPAM POLDA BENGKULU TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA Bengkulu, September 2014
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG POKOK-POKOK HUBUNGAN TATA CARA KERJA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No 1. Kepala Satuan Memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,
WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1401 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI
DIVISI PROFESI DAN PENGAMANAN POLRI PUSAT PEMBINAAN PROFESI I. Pendahuluan 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG PEMERIKSAAN DAN PEMBERKASAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI Pelayanan publik
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 8 2016 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public
1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a.
Lebih terperinciGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPM-PTSP) KABUPATEN BURU
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT
BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KETERTIBAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciINSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA
INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI DAN MISI ITWASDA POLDA DIY 1. Visi Itwasda Polda D.I. Yogyakarta. Mendorong terwujudnya peningkatan kinerja Satker yang terbatas dari kolusi,
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Pada Bab II ini peneliti akan memaparkan gambaran umum objek penelitian yaitu Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA UTARA
1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2015 DJSN. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN DEWAN JAMINAN
Lebih terperinci