KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER EMISI UNTUK PENENTUAN UNSUR-IMPURITIS DALAM BAHAN ALUMINIUM
|
|
- Utami Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER EMISI UNTUK PENENTUAN UNSUR-IMPURITIS DALAM BAHAN ALUMINIUM Dian Anggraini, Bybul, Arif Nugrh ABSTRAK KUALlFIKASI ALAT SPEKTROMETER EMISI TELAH OILAKUKAN TERHAOAP. UNSUR- UNSUR IMPURITAS ( SI, MN, CU, TI, NI, CR, MG) OALAM PAOUAN ALUMINIUM. Kualifikasi alat dilakukan dengan menggunakan metde ASTM, yang meliputi tahapan kalibrasi, yang dilanjutkan dengan penentuan batas linier pengukuran, limit deteksi, presisi serta akurasi pengukuran kalibrasi dilakukan pad a bahan standar aluminium dengan berbagai knsentrasi. Hasil kalibrasi yang diperleh berupa kurva kalibrasi yang menggambarkan hubungan antara knsentrasi dan intesitas pengukuran. Hasil evaluasi terhadap kurva kalibrasi dengan _menggunakan metde least square adalah daerah pengukuran linier, persamaan linier dan kefisien regresi. Kefisien regresi dari unsur yang dianalisis berkisar antara hingga Besaran presisi dan akurasi diperleh dari hasil pengukuran bahan standar aluminium yang memiliki knsentrasi pada daerah linieritas dan bahan AIMgSi dengan 7 kali pengulangan pengukuran. Presisi pengukuran ditunjukkan dengan nilai RSO dan dari kedua pengukuran tersebut diperleh masing- masing sebesar 0.8% hingga 3.4 % dan 0.8% sampai 5.8%. Sedangkan akurasi untuk aluminium standar dihasilkan dalam kisaran 95% % dan AIMgSi sebesar 42.2% hingga 89.30% PENDAHULUAN Spektrmetri emisi adalah salah satu aiat analisis kimia untuk penentuan unsurunsur kimia dalam suatu bahan padat masif lgam maupun paduan lgam, secara kualitatif maupun kuantitatif. Prinsip pengukuran berdasarkan panjang gelmbang dan intensitas dari sinar yang diemisikan leh bahan yang mengalami peristiwa deksitasi akibat prses pembakaran lkal. Sinar radiasi ini didispersi leh kmpnen ptik yang terdapat dalam spektrmeter menjadi garisgaris spektra. Garis-garis spektra yang dihasilkan mempunyai panjang gelmbang tertentu yang karakteristik untuk setiap unsur dan fenmena ini dijadikan dasar dalam analisis kualitatif. Selanjutnya dalam penglah data, sinar tersebut diubah menjadi bentuk sinyal listrik dalam ber,tuk digital. Kuantitas unsur- unsur dapat diketahui dari hubungan kesebandingan antara knsentrasi unsur dengan intensitas pancaran energi garis spektra setiap unsur[1]. Untuk meningkatkan kepercayaan terhadap hasil pengukuran dan memenuhi permintaan pengguna jasa maka bagi labratrium perlu menyiapkan infrmasi nilai yang akurat. Kebenaran dan ketelitian hasil pengukuran tergantung dari kebenaran dan ketelitian dari kalibrasi alat ukur dan ketepatan metde uji. Oeh karena itu untuk mendapatkan kebenaran hasil analisis maka labratrium harus memiliki alat yang berfungsi baik dan terkalibrasi, metde yang valid dan diperasikan leh persnel yang kmpeten [2]. Sehubungan dengan telah selesainya perbaikan dan uji fungsi alat spektrmeter emisi yang berada di labratrium BT OUPI P2TBOU maka selanjutnya perlu dilakukan kualifikasi a:at tersebut, yang diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan hasil./ 163
2 HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN pengukuran yang memenuhi persyaratan standarisasi labratrium. Kualifikasi alat meliputi kegiatan kalibrasi untuk menetapkan hubungan antara respn alat dengan sesuatu nilai yang telah diketahui. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan unjuk kerja alat dan metde yaitu batas linier pengukuran, limit deteksi, presisi dan akurasi. Kualifikasi alat spektrmeter ini akan dilakukan pada bahan aluminium yang merupakan bahan pendukung dalam pembuatan bahan bakar nuklir dan menggunakan metde yang telah valid dari ASTM. PRINSIP KERJA ALA T SPEKTROMETER Prinsip pengukuran spektrmeter emisi berdasarkan identifikasi energi radiasi yang dipancarkan leh unsur-unsur yang mengalami prses eksitasi akibat pembakaran lka!. Sumber pembakaran pada eksitasi ini adalah awan muatan atau discharge listrik ( spark ) yaitu api muatan listrik yang melncat antara sampel dan elektrde. Sinar emisi ini kemudian diresikafl dalam sistim ptik menjadi garisgaris spektra. Sistim ptik terdiri dari kmpnen-kmpnen ptik antra lain entrance slit, exit slit, grating dan phtmultiplier. Kmpnen-kmpnen tersebut berada dalam spektmeter kamera yang didesain seperti setengah lingkaran yang dikenal dengan nama Rwland circle. Pancaran sinar yang berasal dari sam pel yang tereksitasi masuk kedalam spectrmeter kamera melalui entrance slit yang mengubah kumpulan sinar menjadi suatu titik sinar. Sina, ini kemudian difkuskan ke diffractin grating yang berfungsi sebagai pengurai sinar menjadi garis-garis spektra. Garis spectra ini kemudiaan diteruskan melalui exit slit menuju phtmultiplier dan selanjutnya menjadi sinyal listrik. Kemudian sinyal terse but diubah menjadi data digital leh sistem penglah data. Tata Kerja A. Bahan: Aluminium standar dengan vanasl knsentrasi seperti yang terlihat pada tabel -1. Bahan AIMgSi Tabel- 1. Knsentrasi Bahan Standar Aluminium TiNi Cr ~ MnCu , Si Mg B. Peralatan: c. Tahapan Kerja: - Preparasi sampel Spektrmeter Emisi PV 8030 Mesin Bubut Berdasarkan ASTM dan didukung lerl pernyataan dalam mannual alat bahwa permukaan bahan yang akan dianalisis harus rata, halus Jan bersih Untuk itu maka sebelum dilakukan analisis, salah satu permukaan dari bahan tersebut dibubut sampai rata dan halus dengan menggunakan mesin bubut. Kemudian dibersihkan dengan alkhl dan ditunggu kering. Setelah kenng di tempatkan pada sam pel 164
3 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun Pengukuran hlder dengan jarak sekitar 4 mm dari elektrda Alat dapat digunakan bila nilai kevakuman sekitar 150 Hz yang setara dengan 40 bar.dan suhu spektrmeter sekitar 27 C yang dinyatakan dalam digit 300 dan 400 pad a layar mnitr. Aliran gas argn diatur agar mencapai 10 limen, untuk flashing dan 5 I/menit untuk prses analisis. Selanjutnya dilakukan ptimasi alat dengan cara mencari psisi Cntrail prafilling pada skala antara 66 hingga 74. Setelah alat terptimasi kemudian dilakukan kalibrasi alat dengan menggunakan bahan standar aluminium dengan berbagai knsentrasi. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap data hasil kalibrasi untuk menetukan batas daerah linieritas dengan persamaan dan ketisien regresi, dan limit deteksi. Sedangkan besaran presisi dan akurasi diperleh dari pengukuran bahan standar yang memilki knsentrasi pad a daerah linier dan bahan AIMgSi dengan 7 kali pengukuran. Kemudian hasil yang diperleh dibandingkan dengan nilai yang terdapat di sertitikat. HASIL DAN PEMBAHASAN Optimasi Alat. Psisi entransce slit pad a sistim ptik akan mempengaruhi nilai intensitas sinar mengenai detektr. Penentuan psisi entransce slit dilakukan dengan cara melakukan pengukuran pada bahan aluminium pada berbagai skala prafilling. Dari hasil pengukuran diperleh nilai intensitas pada setiap skala prfilling seperti yang terlihat pad a Tabel - 2. Pada tabel terse but terlihat intensitas maksimum masingmasing unsur yang dianalisis tercapai pada psisi skala 70. Kndisi ini yang akan digunakan dalam pengukuran selanjutnya Tabel -2. Hubungan Nilai Intensitas Dengan Psisi Prfilling Intensitas Kalibrasi Alat. Kalibrasi alat dilakukan dengan menggunakan bahan standar aluminium dan metde spektrmeter emisi pada bahan aluminium dari ASTM. - unsur yang diukur dalam kegiatan kalibrasi berjumlah 7 yaitu Si. Mn. Cu, Ti, Ni, Cr dan My. Dari kalibrasi terse but diperleh kurva kalibrasi yang merupakan hubungan antara intensitas dan knsentrasi dari unsur yang diukur. Pada setiap kurva kalibrasi dilakukan pengamatan secara visual dan identifikasi daerah pengukuran linier, batas atas bawah dari daerah kerja. Dc;ri hasil identifikasi ini didapat knfirmasi visual linieritas daerah kerja dalam suatu bentuk garis lurus dengan knstanta persamaan dan ketisien regresi seperti yang terlihat pada gambar 1 dan tabel - 3. Pada tabel -3 tersebut terlihat bahwa ketisien regresi dari persamaan linier sekitar hingga Pustaka ASTM menyebutkan bahwa bila nilai kefisien regresi dari suatu persamaan linier lebih besar dari 0.98 menunjukkan ketepatan persamaan linier terhadap data ukur. Berdasarkan uji R diperleh harga R terukur lebih besar dari tabel, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan linier antara intensitas dan 155
4 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN knsentrasi. Knstanta slpe dan intersep menggunakan metde persamaan linier, diperleh dengan feast square yang dilah dengan menggunakan sftware alat. Besaran knstanta terse but dapat dilihat pada tabel -3. Tabel - 3. Daerah Linieritas, Kntanta persamaan, Kefisien Krelasi Daerah- ( E blinieritas Dari Critical R2) E E E E E E tabel)* Kef value E-7 E-6 E6 E-2 Y Krelasi f = R a+ bx Presisi dan Akurasi. Presisi suatu metde ditunjukkan leh nilai simpangan baku dari pengukuran berulang sekurang-kurangmya 7 kali pengulangan. Penentuan presisi dilakukan dengan mengukur bahan standar yang memiliki knsenrasi pad a daerah linier. Hasil dari pengukuran ini ditunjukkan pada tabel -6. Dari tabel tersebut terlihat nilai simpangan baku (RSD) dari unsur yang diukur berkisar dari hingga Untuk mengetahui keberterimaan dari hasil yang diperleh maka dilakukan uji chi square, yang dihitung dengan menggunakan rumus[3} : X 2 = L( Xi - X rt) 2f Xrt (1) Pada umumnya derajat kepercayaan yang diambil unt!jk pengukuran secara spektrmetri sebesar 95 % (2]. Pad a tabel chi square untuk harga df 6 dan derajat kepercayaan 95% diperleh nilai Syarat keberterimaan berdasarkan chi square adalah nilai X2 pengukuran lebih kecil atau sama dengan nilai yang diperleh pad a tabel. Nilai X2 yang diperleh dengan menggunakan rumus diatas ditunjukkan pada tabel - 5 dan terlihat nilai tersebut lebih kecil dari nilai tabel. Hal tersebut diperkuat dari pernyataan dalam ASTM yang menyatakan bahwa nilai RSD untuk knsentrasi unsur antara 0.01 % hingga 0.5 % sebesar 3% dan untuk knsentrasi unsur lebih besar dari 0.5 % niali RSD seitar 1%. Dengan demikian niali pengukuran masih dalam batas yang dapat diterima. Akurasi dilakukan dengan cara analisis bahan standar yang hasilnya dibandingkan dengan nilai unsur sebenarnya (dari sertifikat). Selisihnya memberikan nilai penyimpangan dari metde. Akurasi pengukuran dapat dilihat pada tabel
5 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Tabel -4. Data Presisi dan Akurasi %99,17% NiCr 3.4% TiMnCu E % % E-4 Pengulangan Mg I99.97% E % % E % E-4 &% E-4 % Akurasi Knsent bahan Standar Aluminium Knsentrasi Hasil analisis terhadap AIMgSi menggunakan alat emisi diperleh besaran presisi masih dalam batasan yang dapat diterima karena persayaratan dari ASTM memberikan besaran presisi sebesar 3% sedangkan hasil analisis AIMgSi yang diperleh antara 0,8 hingga 1,3% untuk unsure SinMn,Cr dan Mg, tetapi unsur Ti tidak dapat diterima karena berada diluar batas yang ditetapkan. Sedangkan nilai akurasi yang diperleh untuk semua unsur yang dianalisis dalam paduan AIMgSi jauh menyimpang dari standard yang diacu (NUKEM). Hal ini karena knsentrasi unsurunsur dalam bahan AIMg Si berada diluar daerah linieritas pengukuran, seperti yang terlihat pada table-3. Data presisi dan akurasi ALMgSi dapat dilihat pad a tabel /
6 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN Tabel -5. Data Presisi dan Akurasi Paduan AIMgSi Mn TiCr : % % :50.25 % % Mg % % Si % Pengulangan NUKEM Limit deteksi dan ketidakpastian pengukuran. Perhitungan limit deteksi dan ketidakpastian pengukuran menggunakan nilai- nilai dari hasil evaluasi kurva kalibrasi. Pada penentuan limit deteksi digunakan rumus sebagai beriku [3] ; DL = C bg.eq X (RSD) X r /100 (2) Dengan : C bg.eq = Knsentrasi pad a intesitas 2 kali intensitas backgrund RSD = RSD dari garis linier ( diperleh dari alat) R = 2 ( untuk derajat kepercayaan 95 %) Hasil perhitungan tersebut ditunjukkan dalam tabel -6. Tabel-G. Data Limit Deteksi Cnsentratin Backg Standard E-8 Limit ( %) E-6 (Y E-1 E-8E Deteksi -8 v.x ) Errr 168
7 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu parameter untuk menetapkan ukuran atau kisaran yang didalamnya diperkirakan ada nilai benar yang diukur. Perhitungan ketidakpastian pengukuran dihitung terhadap knstanta persamaan garis linier yaitu slpe dan intersep. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut [4[; a 1 = t n-2 S Y.x { 1 \ n +..J x rt \ ( L x2 - (LX )2 \ n}... (3) b 1 = t n-2 Sy.x \..J ( L X2 - ( LX) 2 \ n (4) dengan ; S Y.X = standar errr / RSD linieritas, diperleh dari kuna kalibrasi t n-2 = dari tabel critical value student's distributin, dengan 95 % tingkat kepercayaan Dari perhitungan diatas diperleh nilai seperti yang tercantum pada tabel - 7. Tabel- 7. Ketidakpastian Pengukuran dari Knstanta Persamaan Garis Linier E E-3±9.9200E E E-3±1.8933E E E-3±2.5499E E-3±2.9014E E E-3±2.8620E E E t , n.2 ±3.5762E-5 a ±1.7440E-4 ± a E E-5 b ± b1 E-6 ± E E-10 ± E E E E E-9 Y = a + bx KESIMPULAN Hasil analisis unsur- unsur impuritas ( Si, Mn, Cu, Ti, Ni, Cr dan Mg) dalam paduan aluminium diperleh besaran presisi, akurasi, limit deteksi. dan ketidakpastian pengukuran knstanta - knstanta persamaan linearitas pad a daerah pengukuran seperti yang tertuang dalam table -3. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa alat spektrmeter emisi telah terkualifikasi untuk penentuan unsur- unsur impuritas (Si, Mn, Cu, Ti, Ni, Cr dan Mg ) dalam bahan paduan aluminium. DAFTAR PUSTAKA 1. SITI AMINI,Spektrmeter Emisi, Pelatihan Keahlian Analisis Kimia Bahan - Bakar Nuklir Secara Spektrmetri, Pusat Pendidikan dan Latihan - Badan Tenaga Atm Nasinal, YUSTINA TRI HANDAYANI, Pelatihan Penyelia Labratrium Analisi Aktivasi Neutrn, Pusat Pendidikan dan Latihan, Badan Tenaga Atm Nuklir, ANNUAL BOOK f ASTM STANDARDS, Optical Emssin Spectrmetric Analysis f Aluminium and Aluminium Ally by The Pint T Plane Technique, Vlume 03.05, ROBERT. Statistics Nstrand 1987 L. ANDERSON, Practical f Analytica! Chemist, Van Reinhld Cmpany, New Yrk, 169
8 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN Mn ( nm) N Knsentrasi Sfkt Intensitas Knsenrasi Terukur Kurva Kalibrasi Mn Knsentrasi(%) Si ( ) I N Knsentrasi Knsentrasi Sfkt Intensitas Terukur ), i I, Kurva Kalibrasi Si <J) !9 c <1> C r ~ I~ Knsentrasi (%) N Cu Knsentrasi Knsentrasi Sfkt Intensitas Terukur I <J).~ <J) <:: <1> C Kurva Kalibrasi Cu ~. ~ J ~---,-_._-, ,. Knsentrasi (%) Gambar.1. Kurva kalibrasi 170./
9 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Ti ( nm) Kurva Kalibrasi Ti N Knsentrasi Knsentrasi 8ert Intensitas Terukur <II 2500 r ~ 2000 " ~ 1500 C Knsentrasi (%) 0.03 N Ni ( nm) Knsentrasi Knsentrasi ert Intensitas Terukur Kurva Kalibrasi Ni <II r.~ 8000 ~ 6000 E Knsentrasi (%) 0.03 Cr ( nm) N Knsentrasi Knsentrasi 0.00: ' ert d Intensitas Terukur Kurva Kalibrasi Cr <II.~ <II C c Knsentrasi (%)
10 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN Mg ( nm) N Knsentrasi Knsentrasi SertfkIntell&itas Terukur I/J l ~ l~ ~ ~ ' I Kurva Kalibrasi Mg ~! Knsentrasi ("!) 5 Mn ( nm) N IntensitasKn.Sfkt Knsenrasi Cerukur 0.25 Kurva Kalibrasi Mn 0.2 I/J r ;:; 0.15 c Q> ~ 0.1 ~ Intensitas Si ( ) N IntensitasKn.Sfkt Knsentrasi Terukur 0.2 Kurva Kalibrasi Si ii15 'ii) r ~01 Q> I/J. ~ Intensitas
11 ISSN Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Cu N IntensitasKn.Sfkt Knsentrasi ! Terukur 0.07 Kurva Kalibrasi Cu ~ 0.06 ::: C/) e 0.04 ~ 0.03 ~ 0.02 ~ Intensitas ! 173
APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN ALUMINIUM AlMgSi-1
ISSN 1907 2635 Aplikasi Spektrometer Emisi pada Analisis Unsur-Unsur Bahan Paduan Alumunium AlMgSi-1 (Dian Anggraini, Boybul, Arif N.) APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN
Lebih terperinciPENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN" ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb
SSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 PENCEMBANCAN METODE ANALSS MENCCUNAKAN" ALAT CP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah Abstrak PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF
Dian Anggraini, dkk. ISSN 0216-3128 29 PENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF Dian Anggraini, Rosika Kriswarini, Yusuf N. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN
Lebih terperinciPENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM
ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN
Lebih terperinciKONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM)
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 213 ISSN 1978-176 KONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM) Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Boybul, Yusuf Nampira
Lebih terperinciVALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM
VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Agus Djamaludin Pusat Teknologi Bahan Bakar
Lebih terperinciMETODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40
Arif Nugroho, dkk. ISSN 0216-3128 295 METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40 Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK METODE
Lebih terperinciPENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI
Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 PENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI Dian Anggraini (1), Yusuf
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA
Urania Vol. 14 No. 4, Oktober 2008: 161-233 ISSN 0852-4777 PENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA Arif Nugroho (1),
Lebih terperinciPENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni
PENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni Rosika K., Dian A., dan Djoko K. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ANALISIS MENGGUNAKAN XRF UNTUK PENENTUAN UNSUR Pb, Fe DAN Ti DALAM LARUTAN DENGAN METODE TETES. Rosika K.', S. Fatimah", Arif N.
Risa/ah Seminar //miah Ap/ikasi /stp dan Radiasi, 2{)()6 PENGEMBANGAN ANALISIS MENGGUNAKAN XRF UNTUK PENENTUAN UNSUR Pb, Fe DAN Ti DALAM LARUTAN DENGAN METODE TETES Rsika K.', S. Fatimah", Arif N.' Peneliti,
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM
Lebih terperinciPENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE)
Rosika Kriswarini, dkk. ISSN 0216-3128 11 PENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE) Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Djoko Kisworo Pusat Teknologi
Lebih terperinciKOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (
120 ISSN 0216-3128 Masrukan, dkk. KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY ( Masrukan, Rosika, Dian Anggraini dan Joko Kisworo
Lebih terperinciANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr Asminar, Rahmiati, Siamet Pribadi ABSTRAK ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS
PENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS Dian A (1), Arif N (1) dan Sutri I (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK
Lebih terperinciKUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S --
Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S -- Syamsul Fatimah, Yanlinastuti, Yoskasih ABSTRAK KUALlFIKASI ALAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)
EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012
Lebih terperinciANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM BOYBUL, IIS HARYATI Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini
Lebih terperinciANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI
Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 PEMBAKUAN ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI Noor Yudhi A.Md ABSTRAK PEMBAKUAN ANALISIS KALSIUM DENGAN METODA POTENSIOME TRI. Telah dilakukan
Lebih terperinciANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor
Lebih terperinciPENGUKURAN DI LABORATORIUM
PENGUKURAN DI LABORATORIUM (POLARIMETRI) Abstrak Plarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran ptik yang dihasilkan leh suatu zat yang bersifat ptis aktif yang terdapat dalam
Lebih terperinciKETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI Dian Anggraini, Arif N., Noviarty ABSTRAK KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Si2 PASCA IRRADIASI.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II POLARIMETRI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II POLARIMETRI Oleh : Nama : Ni Made Susita Pratiwi Nim : 1008105005 Kelmpk : II Tanggal Praktikum : 16 April 2012 LABORATORIUM KIMIA FISIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Rosika Kriswarini (1) dan Dian Anggraini (1)
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) A. TUJUAN 1. Mengetahui kondisi optimum parameter operasi alat uji SSA milik STTN- BATAN dalam menganalisis unsur Fe. 2. Menentukan sensitivitas,
Lebih terperinciRAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani
Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sifat Fisik Alumunium Fil Pengujian sifat fisik dilakukan terhadap bahan kemasan alumunium fil dengan tiga ketebalan yang berbeda, yaitu 50µm, 80µm, dan 100µm. Pengujian ini
Lebih terperinciVALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA
VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN ABSTRAK VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September
33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciX. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1
X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth
Lebih terperinciPENETAPAN KADAR TABLET ASETOSAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV
PENETAPAN KADAR TABLET ASETOSAL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV I. TUJUAN Mahasiswa mengetahui dan mampu menetapkan kadar asetsal dalam sediaan tablet. II. DASAR TEORI Tablet asetsal disebut juga tablet
Lebih terperinciTabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR SUPPLY PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciUnjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR LIMBAH PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciPEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER
PEMBUATAN SAMPEL DAMI (TIRUAN) BERPEDOMAN PADA SAMPEL STANDART BERSERTIFIKAT UNTUK PENGUJIAN SPEKTROMETER Lutiyatmi Jurusan Teknik Pengecoran Logam Politeknik Manufaktur Ceper Klaten E-mail : yatmiluti@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Noviarty, Dian Angraini Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: artynov@yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.Preparasi Sampel Larutan standar dibuat dengan melarutkan standar tetrasiklin sebanyak 10 mg dalam metanol 100 ml dari larutan standar tersebut lalu dibuat larutan baku dengan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1. Perhitungan Dalam perhitungan perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan mesin, meliputi : a. Perhitungan efisiensi bahan bakar b. Perhitungan sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40
VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40 Erlina Noerpitasari, Arif Nugroho Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 20 Serpong Tangerang
Lebih terperinciPENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER Lilis Windaryati, Pranjono, Torowati ABSTRAK PENGUJIAN
Lebih terperinciOPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI lis Haryati ABSTRAK OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii
v DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciVERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINIUS UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENCCUNAKAN THERMAL ANAL YZER
Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 VERIFIKASI METODE STEP DAN KONTINIUS UNTUK PENENTUAN KAPASITAS PANAS MENCCUNAKAN THERMAL ANAL YZER Jan Setiawan, Aslina Br. Ginting, Sutri Indaryati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI
ISSN 1979-2409 PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI Noor Yudhi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN ABSTRAK PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI. Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat
Lebih terperinciBAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
BAB FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS Cnth. Jumlah prtn, neutrn dan electrn dalam suatu atm.. 5 Tentukan Jumlah prtn, neutrn dan electrn dalam suatu atm. Fe Dari Lambang nuklida 5 Fe,maka Z dan A 5.. Jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciBAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai Perancangan Sensor Pengujian Kesetabilan Laser Pengujian variasi diameter
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pada penelitian ini diawali dengan penentuan kadar vitamin C untuk mengetahui kemurnian vitamin C yang digunakan sebagai larutan baku. Iodium 0,1N digunakan sebagai peniter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 20 Juli sampai 19 Oktober 2012 di Laboratorium Group THz-photonics bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)
ISSN 1979-2409 Analisis Kerusakan X-Ray Fluoresence (XRF) (Agus Jamaludin, Darma Adiantoro) ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF) Agus Jamaludin, Darma Adiantoro Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Lebih terperinciAnalisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008
4 3 5 1 2 6 Gambar 3. Alat kromatografi cair kinerja tinggi Keterangan : 1. Pompa LC-10AD (Shimadzu) 2. Injektor Rheodyne 3. Kolom Kromasil TM LC-18 25 cm x 4,6 mm 4. Detektor SPD-10 (Shimadzu) 5. Komputer
Lebih terperinciBAB II PENGUKURAN TEGANGAN PUNCAK DENGAN PERCIKAN SELA
BAB II PENGUKURAN TEGANGAN PUNCAK DENGAN PERCIKAN SELA II.1 Pendahuluan Percikan di sela elektrda bla-bla yang diislasi leh dielektrik udara dapat digunakan untuk mengukur amplitud (puncak) tegangan di
Lebih terperinciLatihan Soal UM Unair 2015 IPA MATEMATIKA. tg15 dan. tg75 adalah.
Latihan Sal UM Unair 015 IPA ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.cm MATEMATIKA 1. Akar-akar persamaan x 3 4x + x 4 = 0 adalah x 1, x dan x 3. Nilai x 1 + x + x
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan ini digunakan sebagai persyaratan tambahan ISO/IEC
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUAT ARUS TERHADAP INTENSITAS FE, MG, DAN MN PADA ANALISIS IMPURITAS U30S MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI
Pusat Teknlgi Akseleratr dan Prses Bahan PENGARUH JARAK ELEKTRODA DAN KUAT ARUS TERHADAP INTENSITAS FE, MG, DAN MN PADA ANALISIS IMPURITAS U30S MENGGUNAKAN METODE SPEKTROGRAFI EMISI Aryadi, Tny Raharj
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciPENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Pengukuran Aktivitas Isotop 152 Eu Dalam Sampel Uji Profisiensi Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty) PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciUNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI
246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS
ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS Noviarty, S.Fatimah, Yusuf Nampira Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN artynov@ yahoo.co.id ABSTRAK ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal
Lebih terperinciKALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL
KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL Mulyono, Sukadi, Sihono, Rosidi. Bambang Irianto -BATAN Yogyakarta Jl Babarsari Nomor
Lebih terperinciGambar 1. Alat kromatografi gas
68 A B Gambar 1. Alat kromatografi gas Keterangan: A. Unit utama B. Sistem kontrol 69 Gambar 2. Kromatogram larutan standar DHA 1552,5 µg/g Kondisi: Kolom kapiler VB-wax (60 m x 0,32 mm x 0,25 µm), fase
Lebih terperinciPenentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab yang keempat ini mengulas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa pembahasannya. Hasil penelitian ini nantinya akan dipaparkan olahan data berupa grafik
Lebih terperinciTermodinamika Material
Termdinamika Material Kuliah 4: Enthalphy(cnt d), Hukum II Termdinamika & Entrpi Oleh: Fajar Yusya Ramadhan 1306448312 (21) Ira Adelina 1306448331 (22) Kelmpk 11- paralel Teknik Metalurgi & Material Universitas
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Reaktor-separator terintegraasi yang dikembangkan dan dikombinasikan dengan teknik analisis injeksi alir dan spektrofotometri serapan atom uap dingin (FIA-CV-AAS) telah dikaji untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI
VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Penentuan Kadar Uranium Dalam Sampel Yellow Cake Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty, Iis Haryati) PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL DAN ANALISA KOMPOSISI KIMIA 4.1.1 Komposisi Kimia Material AC8H Pengujian komposisi kimia dari material AC8H yang digunakan untuk pembuatan piston dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Bahan 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Omeprazole Rumus struktur : Nama Kimia : 5-metoksi-{[(4-metoksi-3,5-dimetil-2- piridinil)metil]sulfinil]}1h-benzimidazol Rumus Molekul
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. Identitas Diri 2. II. Daftar Isi 3. i. Tujuan Percobaan 5. ii. Dasar Teori 5. Alat dan Bahan 9. Flowchart Proses Pengujian 11
DAFTAR ISI I. Identitas Diri 2 II. Daftar Isi 3 III. Lapran Awal Pengujian Impak i. Tujuan Percbaan 5 ii. Dasar Teri 5 iii. Metdlgi Percbaan Alat dan Bahan 9 Flwchart Prses Pengujian 11 IV. Data Percbaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Dalam memilih saham, serang investr memperhatikan faktr-faktr fundamental yang mempengaruhi harga saham tersebut, bukan berdasarkan pada gsip, isu atau
Lebih terperinciPREPARASI LAPISAN TIPIS CuInS 2 PADA SUBSTRAT KACA DENGAN SPUTTERING DC UNTUK KOMPONEN SEL SURYA
376 ISSN 0216-3128 Bambang Siswant, dkk. PREPARASI LAPISAN TIPIS CuInS 2 PADA SUBSTRAT KACA DENGAN SPUTTERING DC UNTUK KOMPONEN SEL SURYA Bambang Siswant, Wirjadi, Darsn Pustek Akseleratr dan Prses Bahan
Lebih terperinci