BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Letak Geografis Kecamatan Kota Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Letak Geografis Kecamatan Kota Selatan"

Transkripsi

1 BAB IV HASI PENEITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum okasi Penelitian etak Geografis Kecamatan Kota Selatan Pertama kali dibangunnya Kantor Camat Kota Selatan yang baru yaitu pada bulan Maret Sebelum kantor Camat Kota Selatan yang baru telah selesai dibangun yaitu tepatnya pada bulan Juli 2004 barulah pindah ke Kantor yang baru. Setelah itu Bapak Camat Kota Selatan mengadakan Doa Syukuran yang dilaksanakan oleh para Pemangku Adat. Disamping itu pula Kantor Camat Kota Selatan diapit oleh 2 kantor yaitu Kantor Kepolisian Sektor Kota Selatan (Kapolsekta Gorontalo Selatan), Kantor Komando Rayon Militer /Koramil Kota Selatan yang sekarang Kantor Tersebut sudah ditempati oleh Badan Narkotika Kota Gorontalo. Dengan adanya 2 (dua) kantor tersebut tentunya memudahkan untuk saling koordinasi antar Instansi baik dalam hubungan Kriminalitas penduduk maupun pemakaian obat-obat terlarang. 1 Wilayah Kecamatan Kota Selatan merupakan salah satu bagian wilayah Kota Gorontalo yang terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala daerah Tk.I Sulawesi Utara No. 101 tanggal 30 Juni Pada tanggal 11 Agustus 2003 dimekarkan menjadi dua (2) Kecamatan yaitu Kecamatan Kota 1 Sejarah berdirinya Kantor Camat Kota Selatan yang ditulis dalam arsip Kecamatan tahun

2 Selatan dan Kecamatan Kota Timur yang sampai saat ini telah dipimpin oleh 18 Camat. Adapun nama Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Kota Selatan dari tahun 1952 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut : 1. JACOB IBRAHIM KADIR OTTO NAKI, BA Drs. SJAHRANI RAUF NICO RAHIM SUGANDA VAN GOBE, BA ISMAI ASSAGAF, BA Drs. MOH ABDUAH Drs. HAMDAN DATUNSOANG Drs. ABDUAH PANEO Drs. RANIS UWITI Drs. M NADJAMUDIN ZAINUDDIN RAHIM, S.Sos Drs. DEDY KADUAH Drs. NGADI HASAN, M.sc Ir. ROY BAU Ir. RUSTAM RAHMAN,M.si EFFENDI SJ. RAUF, S.Sos Drs. SYAMSUDIN IBRAHIM

3 19. Drs. Hi. IKSAN HAKIM, M.Si RIDWAN AKASSE, SE, M.Si 2013 s.d Sekarang Adapun etak Geografis Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yaitu luas wilayah Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo 14,39 km 2 yang secara geografis terletak pada 1 lintang utara 123 bujur timur dengan luas per Kelurahan sebagai berikut : No Kelurahan uas (Km 2 ) Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B 0,39 0,62 0,48 0,81 1,12 Disamping itu pula batas-batas Wilayah Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yaitu : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kota tengah. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kota Timur. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Hulonthalangi. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Barat Keadaan Demografi Kecamatan Kota Selatan Wilayah Kecamatan Kota Selatan dibagai dalam 5 (lima) Kelurahan dengan total Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin yaitu aki-laki = 7556 Jiwa dan Perempuan = 6221 jiwa sehingga total jumlah penduduk yaitu = jiwa yang terbagi dalam 5 kelurahan. Selain itu Kecamatan Kota Selatan memiliki RT/RW 31

4 yang berjumlah RT = 40 dan RW = 16 dari total kelurahan yang ada di Kota Selatan. ebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1 dan 2 di bawah ini : Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Selatan Sub Indikator Jumlah Penduduk Kelurahan Biawao Biawu imba UI imbau.ii imba B Jumlah Jumlah KK Memiliki KK Jumlah Wajib KTP Memiliki KTP Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 2. Jumlah RT/RW di Kota Selatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imbau.ii imba B Jumlah RT RW Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 Tabel 3. Penduduk Menurut Kelompok Umur Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imba U.II imba B Jumlah

5 Keatas Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 2012 Tabel 4. Pemilih di Kota Selatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba UI imba U.II imba B Jumlah Jumlah Pemilih Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Kota Selatan sudah memiliki beberapa sarana pendidikan seperti TK, PAUD, SD, STP, STA, embaga Pendidikan Agama, Kursus, dan Perguruan Tinggi. Sarana ini sangat penting bagi masyarakat yang ada di Kota 33

6 Selatan. Dengan adanya sarana ini, masyarakat lebih mudah menjangkau pendidikan. ebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 5. Penduduk wajib belajar 9 tahun dan angka putus sekolah Sub Indikator Jumlah penduduk usia 7-15 tahun Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B Jumlah penduduk usia 7-15 tahun masih sekolah Jumlah penduduk usia 7-15 tahun putus sekolah \ Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 6. Tingkat pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas Sub Indikator Jumlah Penduduk Buta huruf Jumlah penduduk tidak tamat SD/Sederajat Jumlah penduduk tamat SD/Sederajat Jumlah Penduduk tidak tamat STP/Sederajat Jumlah Penduduk tamat STP/Sederajat Jumlah Penduduk tidak tamat STA/Sederajat Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B

7 Jumlah Penduduk tamat STA/Sederajat Jumlah penduduk tamat D-1 Jumlah penduduk tamat D-2 Jumlah penduduk tamat D-3 Jumlah penduduk tamat S-1 Jumlah penduduk tamat S Jumlah penduduk tamat S-3 Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 7. Prasarana Pendidikan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U I imba UII TK PAUD SD/Sederajat STP/Sederajat STA/Sederajat Jumlah lembaga pendidikan agama embaga pendidikan lain (kursus/sejenisnya) Jumlah Perguruan Tinggi Sumber : Kantor Camat Kota Selatan

8 4.1.4 Berdasarkan Agama Dari total jumlah penduduk beragam pula jenis agama yang meliputi Agama Islam, Kristen Kholik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha, sekalipun beragam agama dapat terjalin kerukunan antar umat beragama sehingga sampai dengan saat ini tidak ada konflik antar umat beragama. ebih jelasnya lagi dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Penduduk menurut agama Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba U.I imba U.II imba B P P P P P Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghucu Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Tabel 9. Prasarana peribadatan Sub Indikator Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U2 Jumlah Masjid Jumlah Mushola Jumlah Gereja Kristen Protestan Jumlah Wihara Jumlah Pura

9 Jumlah Klenteng Jumlah Imam Masjid Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Sub Indikator Jumlah Kelompok Tadarus Tabel 10. Prasarana pendidikan keagamaan Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U Jumlah Majelis Ta lim Jumlah TPA/TPQ Jumlah Santri Jumlah Guru Ngaji / Instruktur Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kota Selatan mayoritas mata pencaharian yaitu perdagangan sehingga tidak dipungkiri bahwa wilayah Kecamatan Kota Selatan memiliki pusat perdagangan / perbelanjaan yang ditandai dengan bangunan Pertokoan serta Pasar Sentral yang menunjang peningkatan Ekonomi Masyarakat. Tabel 11. Mata pencaharian Kelurahan Sub Indikator Biawao Biawu imba B imba U.I imba U.II Petani Pegawai Negeri Sipil Pedagang Keliling Nelayan

10 Montir Dokter Buruh Karyawan Swasta Pembantu Rumah Tangga TNI PORI Pensiunan Dukun Kampung Dosen Seniman Pengacara Sumber : Kantor Camat Kota Selatan Sub Indikator Tabel 12. Usaha perdagangan Kelurahan Biawao Biawu imba B imba U1 imba U2 Pasar Harian Pasar Mingguan Toko Kios Swalayan / Supermarket Rumah Makan Warung Makan / Minum Perbengkelan Kursi Rotan / Sejenisnya Sumber : Kantor Camat Kota Selatan 38

11 4.2 Pembahasan Kondisi Politik Kota Gorontalo Kondisi politik di Kota Gorontalo cenderung stabil dan terkonsolidasi. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari hasil 2 pemilihan umum terakhir, yaitu Pemilu 2004 dan Pemilu Pada Pemilihan Umum 2004, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo memiliki 25 kursi terdiri dari laki-laki = 20 Orang, perempuan = 5 orang yang ada pada 9 partai berbeda dan tersebar di 3 Daerah Pemilihan Kota Gorontalo. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 13. Jumlah perolehan kursi DPRD Kota Gorontalo berdasarkan partai politik dalam Pemilu 2004 NO NAMA CAON /P PARTAI POITIK DAPI 1 Adhan Dambea Kota Gorontalo 1 2 Nelly Marjun P Kota Gorontalo 1 3 Supardi Pujo Kota Gorontalo 1 4 Hi. Nurdin Monoarfa 5 Yanti Siba, SH P 6 I. Moes Hilipito, BA 7 Drs. Hi. Azhar Manopo 8 Hi. Alimin Dunggio 9 Hi. Erwin Rauf 10 Dra. Rusni Djafar P 11 Farid Usman, S.Pd 12 Abdullatif Yunus PPP Kota Gorontalo 1 13 Fikram A. Z. Salilama PPP 14 Sahlan Tapulu PPP 39

12 15 Hj. Djahara Mauda P PAN Kota Gorontalo 1 16 Hi. Feriyanto Mayulu PAN 17 Ridwan Podungge, SH PAN 18 Haman T. Abas PBB Kota Gorontalo 1 19 Ramly Djafar PBB 20 Indrawanto Hasan PPDK 21 Ir. Zulkarnain Dunda PBR 22 Kisman Puluhulawa PDIP 23 Asriyati Nadjamudin, S.Pd P PKS 24 Helmi Adam, S.Pd PKS 25 Ike Djafar Kasim, SH PKB Sumber : KPU Kota Gorontalo Berdasarkan data di atas, perempuan yang berhasil masuk di DPRD hanya berasal dari 3 partai yakni Golkar, PAN dan PKS selebihnya diperoleh oleh lakilaki. Ini membuktikan bahwa kekuatan ke 3 partai ini masih sangat berpengaruh dalam perolehan suara. Perempuan di 3 partai ini mampu bersaing dengan lakilaki dalam memperoleh suara. Perempuan yang ada di partai lainnya juga bisa bersaing tetapi belum bisa melebihi perempuan yang ada di 3 partai tersebut. Sedangkan pada Pemilihan Umum 2009, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo memiliki 25 kursi terdiri dari laki-laki = 18 Orang, perempuan = 7 orang yang ada pada 7 partai berbeda dan tersebar di 3 Daerah Pemilihan Kota Gorontalo. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 14. Jumlah perolehan kursi DPRD Kota Gorontalo berdasarkan partai politik dalam Pemilu

13 NO NAMA CAON /P PARTAI POITIK DAPI 1 Risman Taha Kota Gorontalo 1 2 Totok Bachtiar, SE Kota Gorontalo 1 3 Darlina Dihuma P Kota Gorontalo 1 4 Ir. Nixon Ahmad 5 Ramlah Bumulo, SH P 6 Erwin S. Giasi, SE 7 Hi. Ramli Anwar 8 Oktarjon Ilahude 9 Hi. Erwin Rauf 10 Sri Rahmayanti iputo P 11 Hj. Djahara Mauda P PAN Kota Gorontalo 1 12 Mohamad Ramdan Pakaya PAN 13 Samsudin Umar PAN 14 Ir. Hj. Ketty P. Mayulu P PAN 15 Erman atjengke DEMOKRAT Kota Gorontalo 1 16 Jemmy Mamangkey DEMOKRAT 17 Fatmawaty Syarief P DEMOKRAT 18 Dirtan Hunowu PPP Kota Gorontalo 1 19 Ir. Muhazir Abdullah PPP 20 Mohamad Rifai Bakusu PPP 21 Dr. Taufiqurrahman atief PKS 22 H. Darmawan Duming PKS 23 Hi. Ariston Tilameo PDIP 24 Hi. Alifuddin Djamal, SE PDIP 25 H. Indrawanto Hasan PDK Sumber : KPU Kota Gorontalo 41

14 Di Tahun 2009 sama halnya dengan Akan tetapi ada sedikit perbedaan yakni wakil perempuan dari PKS tidak ada lagi yang muncul adalah partai Demokrat. Hal ini disebabkan partai Demokrat dinaungi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Walaupun partai ini masih baru tetapi mereka mampu bersaing dengan partai-partai lama yang memiliki pengaruh yang besar Kepemimpinan Perempuan Perempuan sebagai seorang pemimpin formal pada mulanya banyak yang meragukan mengingat penampilan perempuan yang berbeda dengan laki-laki, tetapi keraguan ini dapat diatasi dengan keterampilan dan prestasi yang dicapai. Di dalam kepemimpinan baik dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki memiliki tujuan yang sama hanya saja yang berbeda dilihat dari segi fisik semata. Pemimpin yang berada pada organisasi formal akan memiliki kekuasaan manajemen yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen pula, sehingga kekuasaan yang dimilikinya bersifat institusional dan tidak dihubungkan dengan sifat-sifat pribadi. Perempuan yang menjadi seorang pemimpin formal termasuk seorang wanita karier atau politisi yang akan banyak menghadapi berbagai tantangan, terutama berhubungan dengan posisi yang bersangkutan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. Kemampuan, ambisi, dan keberhasilan yang dicapai dengan tidak mengabaikan kedudukannya sebagai ibu rumah tangga, juga dapat bekerja sama dengan laki-laki. 42

15 Kepemimpinan perempuan dilihat dari bentuk kedewasaannya dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, terutama sesuai dengan bidang yang dipimpinnya tanpa meninggalkan peran lainnya. Perempuan yang mampu dan bertindak sebagai pemimpin, memiliki sifat ganda baik sebagai perempuan yang feminin maupun memiliki kekuatan berupa tegas, tegar, dan keperkasaan dalam arti mampu mengambil keputusan yang tepat seperti halnya dilakukan laki-laki. Hal ini merupakan sifat yang diperlukan seorang pemimpin karena tanpa hal itu akan sulit dilaksanakan mengingat banyak pendapat bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Perempuan sebagai pemimpin tidak jarang menghadapi banyak hambatan yang berasal dari sikap budaya masyarakat yang keberatan, mengingat bahwa laki-laki berfungsi sebagai pelindung dan kepala keluarga. Begitu pula hambatan fisik perempuan yang dianggap tidak mampu melaksanakan tugas-tugas berat. Bagi perempuan yang memiliki pendidikan yang sesuai, telah memberi kesempatan kepada perempuan untuk berkarier sesuai dengan kemampuannya apalagi dengan kuatnya arus informasi yang diterima di rumah melalui televisi, radio, surat kabar ataupun majalah telah membuka cakrawala perempuan untuk berusaha seluas-luasnya. Kepemimpinan perempuan berfungsi sebagai mitra dari kepemimpinan laki-laki dan perempuan memiliki porsi yang jelas keikutsertaannya dalam pembangunan bangsa dan Negara. ambat laun kedudukan dan kepemimpinan perempuan secara nyata akan sama dengan kaum laki-laki sehingga tidak ada lagi pemisahan gender. 43

16 Berdasarkan hasil penelitian Perempuan yang ada di dewan tidak sepenuhnya pendapat mereka diterima. Mereka merealisasikan aspirasi perempuan sangatlah sulit. Ini dikarenakan keterwakilan perempuan masih sedikit di dewan. Perempuan belum sepenuhnya siap terjun dalam politik Perempuan dan Partai Politik Keberhasilan program pemerintah dan pembangunan yang dicita-citakan tergantung pada partisipasi seluruh masyarakat, sehingga semakin tinggi partisipasi masyarakat, maka akan semakin berhasil pencapaian tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Setiap masyarakat sebagai subyek pembangunan tidak lepas dari peranan perempuan yang terlibat di dalamnya, sehingga partisipasi perempuan perlu untuk diperhitungkan. Perempuan memiliki peranan dalam pembangunan di bidang politik baik terlibat dalam kepartaian, legislatif, maupun dalam pemerintahan. Partisipasi perempuan dalam bidang politik ini tidaklah semata-mata hanya sekedar pelengkap saja melainkan harus berperan aktif di dalam pengambilan keputusan politik yang menyangkut kepentingan masyarakat. Hak suara perempuan memiliki kesejajaran dengan laki-laki dalam hal mengambil dan menentukan keputusan. Demikian juga ketika perempuan terlibat dalam pemilihan umum untuk memilih salah satu partai politik yang menjadi pilihannya, apalagi ia duduk sebagai pengurus dari salah satu partai. Kedudukan perempuan dalam politik tidak dapat dikesampingkan. Perempuan memiliki kemampuan dan kecerdasan yang sama dengan laki-laki. 44

17 Walaupun demikian, bahwa hak-hak politik yang dimiliki perempuan pada kenyataannya tidaklah sesuai yang diinginkan. Kenyataan bahwa perempuan yang duduk dalam badan-badan legislatif belum memadai, disebabkan oleh sistem pencalonan melalui daftar calon dimana perempuan dicantumkan di bagian bawah dari daftar. Walaupun ada juga beberapa partai yang mencantumkan nama calon perempuan di bagian atas, tetapi masih belum bisa menyaingi kenyataan bahwa kebanyakan laki-laki yang menempati posisi atas. Contohnya seperti pada salah satu kecamatan yang ada di Kota Gorontalo yakni kecamatan Kota Selatan yang menjadi lokasi penelitian ini. Dimana lebih banyak partai yang menempatkan perempuan di posisi bawah dibandingkan dengan partai yang memposisikan perempuan di bagian atas. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 15. Daftar calon anggota DPRD 2014 daerah pemilihan Kota Selatan Nama Partai Nomor Urut Partai NASDEM P P Partai Kebangkitan Bangsa P - - Partai Keadilan Sejahtera P P Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan P P - Partai Golongan Karya P P Partai Gerakan Indonesia Raya P P Partai Demokrat P P Partai Amanat Nasional P P Partai Persatuan Pembangunan P P Partai Hati Nurani Rakyat P P Partai Bulan Bintang P P - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia P P Sumber : KPU Kota Gorontalo 45

18 Berdasarkan data di atas penempatan posisi perempuan kebanyakan menempati posisi ke 3 dan ke 5. Hal ini sangatlah berpengaruh pada saat pemilihan nanti. Masyarakat lebih cenderung melihat posisi nomor urut dari calon tersebut dibandingkan dengan figur yang ada. Penempatan nomor urut sangatlah menentukan karena nantinya setelah penghitungan suara nomor urut sangat berpengaruh. Selain perbedaan posisi penempatan, juga ada beberapa perempuan dalam proses pencalonan kurang mendapat dukungan dari partainya sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari salah satu calon perempuan yang menyatakan bahwa : Dukungan dari Parpol belum ada soalnya mereka hanya ingin memenuhi kuota saja untuk sementara. Maksud dukungan disini partai tidak menyediakan segala sesuatu yang diperrlukan selama proses pencalonan berlangsung. Dan mereka belum mengadakan pembekalan terhadap caleg-caleg perempuan. 2 Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam pencalonan hanya untuk memenuhi kuota 30 % saja. Hal ini juga diperkuat oleh salah satu aktivis perempuan yang menjadi anggota DPRD beliau mengatakan bahwa : Partai Politik hanya ingin memenuhi kuota 30% saja buktinya saja keterwakilan perempuan di dewan masih kurang. Ini dikarenakan ketidaksiapan perempuan dan partai politik juga tidak siap menghadirkan kader-kader perempuan yang nantinya bisa duduk dan berdampingan dengan laki-laki di DPRD untuk memperjuangkan segala aspirasi yang diinginkan masyarakat. 2 Wawancara dengan Calon Anggota egislatif

19 Tanpa adanya dukungan, perempuan dapat berusaha dengan kemampuannya sendiri. Dengan cara meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu calon perempuan yang menyatakan : Saya ingin menjadi wakil rakyat yang bisa berfungsi. Kebetulan saya juga merupakan Ketua SM perempuan yang bertanggung jawab pada program SM sehingga saya serius dalam menyelesaikan program pemberdayaan perempuan. Selain itu saya juga sebagai aktivis perempuan. 3 Dengan adanya pengalaman tersebut maka masyarakat bisa menilai sampai dimana kemampuan mereka untuk menjalankan amanah jika mereka terpilih nantinya. Selain itu dengan terpilihnya seorang aktivis perempuan mereka lebih bisa memahami persolan-persoalan yang dihadapi perempuan, mereka juga bisa menyelesaikan persoalan tersebut dan mereka lebih berani mengungkapkan aspirasi-aspirasi perempuan yang tidak terealisasi. Disisi lain, ada juga partai yang memberi dukungan kepada calon perempuan yang tergabung dalam partai tersebut. Pernyataan ini didukung oleh salah satu calon perempuan yang menyatakan : Partai Politik memberi dukungan kepada saya dengan cara mengadakan pembekalan pada semua caleg. saya juga tergabung dalam partai ini dan menempati posisi yang penting dalam partai. Jadi saya mendapatkan dukungan penuh dari partai. 4 3 Wawancara dengan Calon Anggota egislatif Wawancara dengan calon anggota DPRD

20 Ada juga pernyataan dari calon anggota legislatif lainnya yang menyatakan bahwa : Dari awal saya sudah bergabung dengan partai ini. Responnya sangatlah besar. Agar nantinya saya bisa diperhitungkan. 5 Partisipasi perempuan dalam bidang politik, walaupun masih kurang, nampaknya perempuan telah berusaha ke arah yang lebih baik. Kehadiran perempuan di dunia politik merupakan prasyarat bagi terwujudnya masyarakat yang memiliki kesetaraan gender. Dengan dikeluarkannya peraturan yang mewajibkan setiap partai peserta pemilu yang dimulai dari tahun 2004 untuk memasukkan calon anggota legislatif perempuan sebanyak 30 %, maka membuka ruang bagi perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam Partai Politik dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Keadaan ini merupakan hal yang menggembirakan walaupun tidak sebagian atau belum mencapai 50 % perempuan. Yang jelas proporsi yang seimbang akan dilaksanakan yang berarti mengalami perbaikan dari sebelumnya. ebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Tabel 16. Persentase perempuan dalam pencalonan Anggota DPRD 2014 Nama Partai Di Kota Gorontalo Alokasi Kursi Jumlah Bakal Calon 1 Partai NASDEM % 5 2 Partai Kebangkitan Bangsa % 3 3 Partai Keadilan Sejahtera % 5 k Pr Jml 5 Wawancara dengan calon anggota DPRD

21 4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan % 4 5 Partai Golongan Karya % 5 6 Partai Gerakan Indonesia Raya % 5 7 Partai Demokrat % 5 8 Partai Amanat Nasional % 5 9 Partai Persatuan Pembangunan % 5 10 Partai Hati Nurani Rakyat % 5 14 Partai Bulan Bintang % 4 Partai Keadilan dan Persatuan 15 Indonesia Sumber : KPU Kota Gorontalo % 5 Meningkatnya representasi perempuan berarti meningkatkan efektifitas perempuan dalam mempengaruhi keputusan politik dan kebijakan publik yang akan menjamin kelompok-kelompok perempuan dan masyarakat luas dan mengalokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Tingginya tingkat partisipasi perempuan dapat ditunjukkan dalam mengikuti dan memahami masalah politik dan keterlibatannya dalam kegiatankegiatan politik tersebut. Sebaliknya apabila tingkat partisipasi politik bagi perempuan itu rendah maka dianggap kurang baik, dicirikan dengan banyak perempuan yang tidak menaruh perhatian pada masalah politik atau kenegaraan. Dikhawatirkan apabila pendapat mengenai kebutuhan politik perempuan kurang dikemukakan, maka pemimpin-pemimpin menjadi kurang tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi perempuan. Sehingga cenderung akan melayani kepentingan beberapa kelompok saja dan hak-hak perempuan terabaikan. 49

22 Partisipasi politik yang dapat dilakukan oleh perempuan yakni : 1. Bagi ibu rumah tangga yang tidak bekerja secara formal dapat berperan aktif di lingkungannya sendiri melalui beberapa kegiatan seperti PKK, Posyandu, KB dan lain-lain. Selain itu bagi ibu-ibu yang sudah memahami pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilu, turut memberi penjelasan kepada ibu-ibu yang belum memahami pentingnya hak pilih tersebut. 2. Perempuan yang menginginkan karir di bidang politik dapat menjadi anggota salah satu partai politik yang sesuai dengan ideologinya, terutama dalam memperjuangkan kaum perempuan dan yang bersangkutan dapat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk dipilih oleh masyarakat pada saat Pemilihan Umum di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. 3. Perempuan yang memilih karir pemerintahan dapat menjalankan fungsi sesuai dengan kemampuan, latar belakang pendidikan dan beban tugas yang diberikan kepadanya dengan penuh rasa tanggung jawab seperti menjadi lurah, camat, kepala daerah atau menjadi kepala bidang / kepala instansi di tempat kerjanya. Dengan demikian, bahwa partisipasi yang dilakukan perempuan tidak saja sebagai partisipan pasif, sebaliknya partisipan aktif sebagai penentu kebijakan di tempat yang bersangkutan sehingga benar-benar keberadaan perempuan dapat diperhitungkan dalam area Politik. 50

23 4.2.4 Persepsi Masyarakat tentang Partisipasi politik Perempuan Banyaknya perempuan yang ikut berpartisipasi dalam politik membuktikan bahwa ketimpangan gender sudah mulai berkurang. Perempuan sudah memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam hal politik. Hal ini sangat menguntungkan bagi perempuan. Mereka bisa memperjuangkan hak-hak mereka sebagai perempuan jika nantinya mereka bisa masuk sepenuhnya dalam dunia politik seperti terpilih menjadi anggota legislatif. Partisipasi perempuan dalam politik mendapat respon positif dari masyarakat terutama kaum perempuan. Mereka berharap nantinya perempuanperempuan yang terpilih bisa memperjuangkan aspirasi mereka dan bisa memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi kaum perempuan. Agar kemiskinan yang paling banyak melanda kaum perempuan bisa teratasi atau bisa berkurang. Seperti pernyataan beberapa masyarakat Kecamatan Kota Selatan : Sangat bagus ada perempuan yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif agar nantinya aspirasi perempuan bisa tersalurkan. 6 Sekali-kali perempuan yang memimpin jangan selalu laki-laki. 7 Harus ada perempuan yang ikut berpartisipasi jangan hanya laki-laki yang selalu berpartisipasi. 8 6 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 7 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 8 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 51

24 Dari beberapa pernyataan di atas, masyarakat menginginkan adanya keterwakilan perempuan. Mereka berpendapat bahwa perempuan juga bisa ikut berpartisipasi dan perempuan juga memiliki kemampuan yang sama dengan lakilaki. Selama tidak ada keterwakilan perempuan apirasi-aspirasi mereka tidak tersalurkan dengan baik. Dukungan masyarakat terhadap perempuan yang berpartisipasi dalam politik sangatlah besar. Mereka akan menggunakan hak suara mereka pada saat pemilihan nanti dan akan memilih calon yang mereka dukung agar harapan mereka bisa terealisasi. Seperti pernyataan berikut ini : Saya berharap nantinya jika mereka terpilih semoga aspirasiaspirasi yang berkaitan dengan perempuan bisa tersalurkan. 9 Saya berharap nantinya bisa membantu kehidupan perempuan. 10 Pernyataan ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat terutama perempuan akan lebih baik lagi setelah adanya perempuan yang turut berpartisipasi Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perempuan membutuhkan figur-figur yang bisa mewujudkan harapan mereka dan bisa memberi perubahan bagi kehidupan mereka sebagai perempuan. 9 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 10 Wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kota Selatan 52

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian 2. Deskripsi Kelurahan Polonia Kelurahan Polonia merupakan salah satu dari kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Polonia yang memilki luas 1,57km 2 dan terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten BAB III SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Sidoarjo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI... Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP

Lebih terperinci

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana

Lebih terperinci

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE 2009-2014 Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep 1 SEKILAS DPRD KABUPATEN SUMENEP DPRD Kabupaten Sumenep merupakan lembaga perwakilan rakyat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1. Keadaan Geografi Desa II.1.1. Keadaan Alam Desa Sondi Raya adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Raya. Keadaan tanah desa ini dapat disebut subur

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Keadaan Geografi Kelurahan II. 1. 1 Situasi Kelurahan Mangga Kelurahan Mangga terletak atau termasuk dalam wilayah Kecamatan Tuntungan. Kelurahan ini adalah pemukiman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02 19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut

Lebih terperinci

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013 ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Dengan meningkatnya keberadaaan badan legislatif yang menjadi mitra sejajar dengan badan eksekutif, akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat jika fungsi badan

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) JAKARTA, 3 APRIL 2014 UUD 1945 KEWAJIBAN NEGARA : Memenuhi, Menghormati dan Melindungi hak asasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jarak dengan ibukota provinsi (pekanbaru)sekitar 200 km. 1) Sebelah utara berbatasan dengan desa sepotong 18 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi Desa laksamana merupakan desa yang ada di kecamatan Sabak Auh yang ibu kota nya Kabupaten Siak dengan luas wilayah lebih kurang 918,44 km2. jarak antara

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 Data Survei Nasional 15 25 Maret 2013 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU 1. Sistem Pemilu Rumusan naskah RUU: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA

PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA Penny Rahmawaty, M.Si Staf Pengajar Prodi Manajemen,FISE Universitas Negeri Yogyakarta penny_rahmawaty@yahoo.com Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menganut konsep demokrasi yang ditandai dengan adanya pemilihan umum (pemilu) yang melibatkan masyarakat untuk memilih secara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Sumur Putri Kelurahan Sumur Putri merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Telukbetung Selatan Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014 LAP PENATAAN INDUK LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN INDUK : KAB. KOLAKA A. DAERAH PEMILIHAN 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014 2 JUMLAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolok ukur, dari demokrasi itu (Budiardjo, 2009:461). Pemilihan umum dilakukan sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Singkat Desa Pagar Jati merupakan bagian dari Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pagar Jati telah berdiri sejak tahun 1948 dan terdiri

Lebih terperinci

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan Tujuan Indonesia Merdeka 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan

Lebih terperinci

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN Oleh: Ignatius Mulyono 1 I. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan 20 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang: a. bahwa untuk memacu perkembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan pro dan kontra padahal banyak kemampuan kaum perempuan yang tidak dimiliki oleh laki - laki.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disuatu negara menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2007 (31/2007) TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kecamatan Tasik Putri Puyu Kecamatan Tasik Putri Puyu merupakan Kecamatan yang dibentuk pada tanggal 24 juli tahun 2012. Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, 35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD A. Keadaan Daerah dan Masyarakat di Kecamatan Diwek Kecamatan diwek adalah merupakan salah satu dari beberapa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Sejarah Kecamatan Siantar Selatan Sebagai tindak lanjut dari pasal 8 UU No. 5 tahun 1974, lahirlah UU No. 5 tahun 1979 yang mengatur Pemerintahan Desa/Kelurahan dimana

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1 of 7 06/07/2009 2:37 Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum Dan HAM Teks tidak dalam format asli. Kembali LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 8, 2001 KEPUTUSAN PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Sawah 1. Geografis Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu Desa yang ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 04 Partai Suara Sah % 8,44% NasDem 5.95 8,4% PKB 8.09 4,8% 3 PKS 0.538 5,58% 4 PDIP 7.5 3,98% 5 GOLKAR.03,% GERINDRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG BARU DIBENTUK Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK Makalah Pelengkap FGD Peningkatan Kualitas Kader Pemimpin Nasional Melalui Kaderisasi Partai Politik Tommi A. Legowo Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya 33 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kelurahan Bumi Waras Pada mulanya wilayah Kelurahan Bumi Waras adalah tempat untuk mengkarantina penderita penyakit menular seperti cacar, kolera,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA Profile Singkat SPIN SPIN (Survey & Polling Indonesia) adalah lembaga riset independen yang tidak

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG MODEL E EB DPR BERITA ACARA :. TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 Pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memacu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa. Tengah. Kelurahan Lodoyong ini terdiri dari 6 RW dan 39 RT.

BAB I PENDAHULUAN. ada di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa. Tengah. Kelurahan Lodoyong ini terdiri dari 6 RW dan 39 RT. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Data Geografis Kelurahan Lodoyong merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Kelurahan Lodoyong

Lebih terperinci

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO CATATAN PENGHITUNGAN SUARA TIAP PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR DALAM PEMILU TAHUN 2014 DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA Tempat Pemungutan Suara (TPS).. Desa/Kelurahan *). Kecamatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN TANA TIDUNG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2013, No.1608

2013, No.1608 45 LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politik : 104.690 2 Alokasi Kursi : 9 3 Angka Bilangan Pembagi Pemilihan (BPP) : 11.632 PENGHITUNGAN PARTAI POLITIK -1 SISA 1 PARTAI NASDEM 3.447 5 3.447 0 2 PARTAI KEBANGKITAN

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN...iii HALAMAN PENGESAHAN...iv SURAT PERNYATAAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi MOTTO... vii UCAPAN TERIMAKASIH... viii DAFTAR ISI...xi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas (accountability) merupakan salah satu prinsip atau asas dari paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Geografis Kelurahan Sei Pagar Kelurahan Sei Pagar merupakan kelurahan di Kecamatan Kampir Kiri Hilir Kabupaten Kampar. Jarak tempuh antara Kelurahan Sei Pagar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang IV. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Sejarah Desa Penumangan Baru adalah sebuah Desa di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, bagian dari Kabupaten Tulang Bawang Barat, merupakan Desa Transmigrasi yang dibentuk pada

Lebih terperinci

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan x 2.2.2. Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis... 224 3. Ringkasan... 226 BAB IV. ELECTORAL VOLATILITY NASIONAL DAN LOKAL: SEBUAH PERBANDINGAN... 228 A. Membandingkan Electoral Volatility

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah : IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir 1. Lokasi Kelurahan Tanjung Ratu Ilir Kelurahan Tanjung Ratu Ilir merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Way Pengubuan,

Lebih terperinci

ta ko :// tp ht m ob o. id s.g bp a. uk ot ag ta ko :// tp ht m ob o. id s.g bp a. uk ot ag STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTAMOBAGU UTARA 216 ISBN : 62-17-361-2 No. Publikasi : 71746.1619 Katalog : 1112.71744

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung selain sebagai ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat keiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep penting yang harus dipahami dalam membahas kaum perempuan adalah membedakan antara konsep seks (Jenis Kelamin) dan konsep gender. Pemahaman dan pembedaan terhadap

Lebih terperinci