BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perkebunan kelapa sawit murni. PT Serikat Putra berlokasi di Desa Sialang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perkebunan kelapa sawit murni. PT Serikat Putra berlokasi di Desa Sialang"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Perusahaan PT. Serikat Putra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit murni. PT Serikat Putra berlokasi di Desa Sialang Godang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. PT. Serikat Putra merupakan anak perusahaan dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang berkedudukan di Jakarta Jl. Jendral Sudirman Kav Sudirman Plaza, lt 11 & 12. PT Serikat Putra Lubuk Raja mempunyai Visi dan misi yang disebut EKSTRAKSI. Visi dan misi tersebut adalah : 1. Eratkan tali silaturahmi dan Persaudaraan. 2. Kebersamaan dalam keragaman senantiasa dijalan in. 3. Saling asah, asih dan asuh. 4. Taat azas, prosedur dan keputusan bersama. 5. Raih prestasi terbaik dalam setiap kesempatan. 6. Arahkan pikiran dan ayunkan langkah dalam mencapai target yang telah ditentukan. 7. Konsisten dalam segala hal, utamanya antara kata dan perbuatan. 8. Setiap tantangan hendaknya dijadikan peluang. 9. Inovasi untuk mencari solusi terbaik. 45

2 Dalam pengoperasian perusahaan, PT Serikat Putra Lubuk Raja mempunyai 3 prinsip yang tertuang dalam Konsep planter profesional 3C. Konsep 3C tersebut adalah : 1. Crops; pencapaian ton/ha produksi CPO dan PKO maksimal dengan losses minimal. 2. Cost; bekerja dengan biaya yang murah namun efektif. 3. Condition Field; kondisi lapangan / blok selalu terjaga (ringan / normal). Dengan adanya konsep 3C diharapkan produksi CPO di PT serikat Putra dapat maksimal dan efektif. PT. Serikat Putra mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 1988 dengan wilayah kerja meliputi total areal seluas ha yang terdiri dari Kebun Lubuk Raja dan Kebun Bukit Raja. Luas areal kebun yang diusahakan adalah Ha, terdiri dari : 1. Kebun Lubuk Raja : Ha 2. Kebun Bukit Raja : Ha PT. Serikat Putra dilengkapi dengan 1 (satu) unit pabrik kelapa sawit yaitu PKS Lubuk Raja.PT Serikat Putra memiliki jumlah tenaga kerja lebih kurang orang yang berasal dari masyarakat sekitar perusahaan dan beberapa propinsi di Sumatera dan Jawa. Secara geogafis, PT. Serikat Putra menaungi beberapa desa yang berada dalam wilayah PT Serikat Putra yakni : 1. Desa Sialang Godang 2. Desa Air Terjun 3. Desa Sialang Bungkuk 4. Desa Lubuk Raja

3 5. Desa Lubuk Keranji Timur 6. Desa Sialang Kayu Batu 7. Desa Lubuk Mandian Gajah 8. Desa Lubuk Keranji 9. Desa Angkasa 10. Desa Pompa Air 11. Desa Tambun 12. Desa Terbangiang 13. Desa Lubuk Terap 14. Desa Merbau 15. Desa Angkasa 16. Desa Pompa Air 17. Desa Tanjung Air Hitam 18. Dusun Simp. Pancing 19. Dusun Puncak Indah

4 1. Profil wilayah DIVISI AREAL DITA NA M AREAL PRASARANA T otal Emplas Jln& T otal men Jemb P ABRIK T OTAL A RE AL DIU SA HA KAN I II III IV V VI T OTAL Sumber :PT Serikat Putra, data diolah Gambar 4.1 Profil Luas Tanam Kebun Lubuk Raja Kebun lubuk raja dibagi dalam 6 blok, dimulai dari blok A9 A53, B10 - B53, C16 - C53, D5 D53, E4 E53 dan F3 F53. Total luas wilayah kebun lubuk raja adalah 7137 hektar. Kebun lubuk raja dibagi menjadi 6 divisi, yakni ; divisi I, II, III, IV, V, dan VI dengan luas lahan sebesar 6824 hektar. Luas tersebut belum termasuk areal Prasarana seperti emplasmen, jembatan dan pabrik yang luasnya 313 hektar. Jika ditotal luas areal dari kebun lubuk raja adalah sebesar 7137 hektar. Divisi I memiliki luas area sebesar 1127 hektar, divisi II 1178 ha, divisi III 1218 ha, divisi IV 1290 ha, divisi V 1117 ha, dan divisi VI seluas 1207 ha.

5 a. Divisi I Divisi I struktur tanah mineral datar dengan satuan hektar tanam sebanyak 2473 hektar atau sebesar 34,7% dari seluruh luas arela Perkebunan Lubuk Raja. Divisi I dimulai dari blok C6 C12, D5 D16, E4 E14, dan F3 hingga F16. Terdapat 313 hektar lahan yang dipake untuk prasarana di divisi I.sebagian besar sawit di divisi I ditahun pada tahun 1988 seluas 1064 hektar, tahun 1989 seluas 334 hektar, tahun hektar, hektar dan tahun 1994 seluas 8 hektar. b. Divisi II Divisi II memiliki struktur tanah yang didominasi low land dengan sedikit daerah berbukit. Divisi II memliki wilayah dari A9 A24, B10 B24, CD16 D25, C16 C24, D16 D25. Divisi II memiliki luas lahan seluas 1178 ha, dengan luas lahan yang di tanami seluas 1122 ha dan untuk emplasmen dan jembatan seluas 56 ha. Sawit di divisi II ditanam pad tahun 1988 seluas 384 ha, 1989 seluas 372 ha dan 1990 seluas 359 ha. c. Divisi III Divisi III memiliki struktur tanah yang didominasi tanah mineral berbukit dan sedikit tanah mineral low land. Divisi III memiliki wilayah dari blok A25 - A38, B25 B36, C26 36, D26 D30. Divisi III memiliki luas lahan 1218 ha dengan luas lahan yang ditanami seluas 1182 ha dan jalan dan jembatan seluas 36 ha. Divisi III memiliki pohon kelapa sawit yang di tanam tahun 1990 seluas 848 ha, tahun ha, ha, ha dan ha. Sedangkan luas areal untuk jalan dan jembatan seluas 36 ha.

6 d. Divisi IV Divisi IV memiliki struktur tanah mineral yang di dominasi oleh tanah mineral berbukit dan sedikit tanah menieral dataran rendah. Divisi IV memiliki wilyah dari blok A39 A53, B37 53, C37 C53. Divisi IV memiliki luas areal 1290 ha dengan luas areal yang ditanam 1249 ha dan luas areal untuk jalan&jembatan seluas 41 ha. Divisi IV terdiri dari pohon kelapa sawit yang ditanam tahun 1990 seluas 234 ha, 1991 seluas 887 ha, dan tahun ha. e. Divisi V Divisi V memiliki struktur tanah mineral yang di dominasi oleh tanah mineral berbukit dan sedikit tanah menieral dataran rendah. Divisi V memliki wilayah dari blok D31 D43, E31 E41, F31 F41. Divisi V memiliki luas areal seluas 1117 ha dengan luas areal yang diusahakan 1060 ha dan 57 ha untuk emplasmen, jalan&jembatan. Divisi V terdiri dari pohon kelapa sawit yang ditanam tahun 1990 seluas 337 ha dan tahun ha. f. Divisi VI Divisi VI memiliki kontur tanah yang bervariasi dengan tanah mineral berbukit yang mendominasi, disusul tanah mineral dan tanah mineral dataran rendah. Divisi VI memiliki wilayah dari blok C48 C53, D44 D53, E42 E53, F42 F53. Divisi VI memiliki luas areal seluas 1207 ha dengan laus areal yang diatanam seluas 1159 ha, emplasmen 6 ha, jalan dan jembatan 42 ha.

7 2. Struktur Organisasi Dan Ketenagakerjaan Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Serikat Putra Lubuk Raja Kebun Serikat Putra Lubuk Raja dipimpin oleh seorang Estate Manager yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan meliputi pengelolaan dan perkembangan secara efektif dan professional sesuai ketentuan dari PT Serikat Putra. Estate Manager memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengkoordinir kebun yang berada di bawah pengawasannya serta mengambil keputusan dalam kegiatan operasional. Dalam menjalankan tugasnya Estate Manager dibantu oleh 2 asisten kepala (Askep). Askep bertugas mengelola satu rayon yang terdiri dari 3 divisi. Selain bertugas untuk mengelola sebuah divisi, askep juga bertugas untuk mengelola traksi, poliklinik, panswakarsa dan gudang (bersama kasie) danmengkoordinasikan para asisten divisi. Asisten Divisi adalah orang yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di divisi yang dipimpinnya. Asisten Divisi bertanggungjawab langsung kepada Estate Manager. Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Divisi dibantu oleh mandor dan krani divisi. Krani divisi bertugas mengurus seluruh kegiatan

8 administrasi baik laporan kegiatan harian, laporan produksi dan bon permintaan barang di tingkat divisi. Kasie adalah orang yang bertanggung jawab mengurus segala kegiatan administrasi pada kebun tersebut dan bersama askep bertugas mengelola gudang sentral. Kasie membawahi para karyawan kantor besar. Status dan jumlah karyawan di Kebun Lubuk raja. 3. Deskripsi Karyawan dan FasilitasKaryawan Tabel 4.1 Data Jumlah Karyawan Kebun Lubuk Raja Per Februari 2013 Sumber :PT Serikat Putra, data diolah Jumlah karyawan di Kebun Lubuk Raja berjumlah 1261 jiwa. Jumlah karyawan terbesar ada di divisi IV, yakni sebesar 14,5%. Jumlah karyawan paling sedikit di divisi V, yakni sebesar 11,5%. Tenaga keamanan di kebun lubuk raja sebesar 6,8% dari jumlah seluruh karyawan. Jam kerja karyawan dimulai dari jam sampai Sebelum kerja, para karyawan apel di kantor masing masing divisi untuk absensi kehadiran dan pemberian pengarahan dari mandor 1 dan masing masing mandor. Fasilitas kesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor pendukung untuk karyawan. Fasilitas tersebut berupa rumah, air, listrik, sarana ibadah, sarana

9 pendidikan, dan sarana olahraga. Fasilitas rumah yang diberikan terdiri dari perumahan staff, mess, dan perumahan karyawan. Rumah staff dan mess terletak di emplasmen, sedangkan rumah karyawan berada di sekitar kantor masing masing divisi. Divisi I perumahan karyawan berada pada satu lokasi bersama dengan divisi I bukit raja.divisi II dan III berada satu tempat,bernama pondok I lubuk raja, divisi IV dan V berada ssatu wilayah bernama pondok II lubuk raja dan divisi VI berada satu tempat bernama pondok III lubuk Raja. Perumahan untuk staff, messdan karyawan merupakan jenis rumah permanen, Fasilitas listrik dan air dikelola di masing masing divisi. Di emplasmen, fasilitas listrik 24 jam sedangkan di divisi fasilitas listrik menyala 7 jam, 5 jam mulai pukul dan 2 jam mulai pukul Pada hari minggu dan hari libur menyala selama 11 jam, yaitu tambahan 4 jam mulai pukul Sarana olahraga yang terdapat di emplasmen berupa lapangan volly, bulu tangkis, sepak takraw, tenis dan tenis meja.di masing masing divisi juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan bulu tangkis, lapangan volly, dan lapangan bola kaki. Sarana pendidikan di PT Serikat putra terdapat sekolah menengah pertama (SMP)yang ada di Pondok I (Divisi I dan II), SMK di emplasmen. Sedangkan untuk taman kanak kanak (TK) dan penitipan bayi terdapat di emplasmen dan di masing masing divisi. Sarana ibadah di kebun lubuk raja terdapat masjid di setiap divisi dan gereja di emplasmen.

10 Pemberian gaji karyawan diberikan 2x dalam sebulan setiap Hari Sabtu Minggu kedua, untuk gajian kecil dan gajian besar pada Sabtu Minggu terahir pada akhir bulan. Gajian kecil berupa pinjaman, Besarnya gajian kecil sebesar Rp Premi pemanen dibayarkan pada gajian kecil. Gajian besar dibayarkan pada akhir bulan, besarnya berupa gaji pokok Rp , diamana semua karyawan mendapat gaji yang sama. Jumlah tanggungan anak maksimal 3 anak ( berupa kesehatan dan beras Kg/bln). Setiap karyawan mendapat jatah beras sebesar 15 Kg/bulan. 4. Deskripsi karyawan Pemanen Tabel 4.2 Data Jumlah Sampel Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja Sumber :PT Serikat Putra, data diolah Memanen merupakan kegiatan inti dari proses produksi kelapa sawit. ada 390 karyawan yang bekerja memanen buah. Divisi VI merupakan divisi yang memiliki jumlah pemanen terbanyak, yakni 72 jiwa. Dalam penghitungan hasil panen, perusahaan menggunakan satuan janjang. Basis borong (batas minimal target manen buah) setiap pohon berbeda beda berdasarkan tahun tanam pohon kelapa sawit. setiap awal bulan perusahaan mengeluarkan surat ketentuan basis borong.

11 Dalam pembukuan laporan produksinya, perusahaan menggunakan satuan kilogram (kg). namum terhadap pemanen dilakukan ketentuan janjang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses perhitungan dilapangan. Di dalam surat ketentuan basis borong terdapat berat janjang rata rata (BJR) yang telah ditentukan oleh perusahaan. Masing masing BJR berbeda beda sesuai tahun tanam pohon kelapa sawit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BJR. Faktor faktor tersebut adalah : 1. Losing = banyaknya brondolan yang jatuh 2. Restan = lama buah 3. Kondisi pohon kelapa sawit Untuk menertibkan dan menjaga kualitas produksi buah kelapa sawit, Perusahaan mengeluarkan Sapta disiplin panen : 1. Buah matang dipanen seluruhnya 2. Buah mentah nol persen 3. Brondolan dikutip bersih 4. Buah diantrikan rapi digawangan mati 5. Cabang sengkleh tidak ada 6. Administrasi di isi dengan teliti dan up to date Untuk lebih meningkatkan produksinya, perusahaan memberikan premi kepada para pemanen. Premi diberikan apabila pemanen mampu memproduksi buah lebih banyak dari target yang telah ditentukan. Besarnya premi berbeda beda tergantung tahun tanam pohon. Besarnya premi telah ditetapkan dalam ketentuan basis borong. Perusahaan tidak mengenakan premi brondolan.

12 Untuk mencegah buah mentah dipanen dan untuk meminimalisir kerugian, perusahaan menerapkan denda buah mentah. Denda dikenakan apabila pemanen memanen buah yang tidak termasuk dalam ketentuan buah matang. Syarat buah matang adalah brondolan yang jatuh lebih dari 10 buah. Besarnya denda buah mentah sebesar Rp per janjang. 5. Pelaksanaan Proses Panen Tugas pemanen adalah memotong semua tandan masak dan tidak boleh tinggal di tanaman maupun di piringan, memotong cabang dan pelepah tanpa sengkleh, menyusun pelepah di gawangan mati dengan rapi,mengumpulkan brondolan dalam karung, dan mengumpulkan tandan buah segar (TBS) dan brondolan ke tempat pengumpulan hasil (TPH). Pemotongan buah masak dimulai dengan pemotongan pelepah dengan rapat terhadap pokok tanaman atau yang dikenal dengan tapal kuda. Pelepah yang telah dipotong dan disusun di gawangan mati membentuk huruf I dengan rapi. Setiap tandan dipotong dengan sempurna dan tidak ada bagian buah yang tertinggal di batang atau brondolan yang tertinggal di batang (gonjes) dan semua tangkai dipotong rapat ke arah dalam ( TBS yang telah dipotong dan brondolan lalu diangkut ke TPH dan disusun rapi. Buah yang telah disusun diberi nomor pemanen. Manfaat pemberian nomor pemanen untuk mempermudah krani buah dan mandor buah untuk mengetahui kondisi buah yang telah terangkut dan posisi buah yang belum terangkut. Saat panen dimulai, krani buah berangkat ke lahan bersama truk dan kenek (pemuat) untuk mengangkut buah. Krani mulai melakukan pengecekan terhadap jumlah janjang yang didapat berdasarkan nomor pemanen di TPH. Selain

13 menghitung jumlah tandan, krani juga melakukan pengecekan pada mutu buah, jika terdapat buah yang mentah maka buah dipisahkan (sortir) dan diberikan tanda di gagang agar buah tidak ikut terangkut ke truk. Jika buah mentah tersebut ikut terangkut ke pabrik, dan akan menyebabkan pengurangan tonase buah yang telah ditimbang. Hal tersebut akan merugikan karyawan dan kebun khususnya. B. Karakteristik Responden 1. Produktivitas Dalam pembukuan laporan produksinya, PT Serikat Putra Lubuk Raja menggunakan satuan kilogram (kg). Namum dalam perhitungan dilapangan terhadap pemanen dilakukan ketentuan janjang. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses perhitungan dilapangan. Untuk mempermudah penghitungan, perusahaan mengeluarkan Surat Ketentuan Basis Borong (SKBB). Di dalam surat ketentuan basis borong terdapat berat janjang rata rata (BJR) yang telah ditentukan oleh perusahaan. Masing masing BJR berbeda beda sesuai tahun tanam pohon kelapa. Setiap awal bulan perusahaan mengeluarkan surat ketentuan basis borong. Tabel 4.3 Data Jumlah Produksi Januari Februari 2013 (Kg) Sumber :PT Serikat Putra, data diolah

14 Dari data Produksi bulan Januari Februari dapat diketahui bahwa produksi kelapa sawit PT Serikat Putra Lubuk Raja pada bulan Januari 2013 sebesar kg dan bulan Februari 2013 sebesar kg. Pada bulan Januari, hanya divisi II yang tidak melebihi target, yakni defisit ( ) kg. Bulan Februari semua divisi di kebun lubuk raja telah melebihi target semua. Besarnya surplus produksi bulan Januari sebesar kg. Besarnya surplus produksi pada bulan Februari sebesar kg. dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan surplus produksi kelapa sawit. Setiap karyawan yang memanen buah melebihi target yang ditentukan akan memperoleh premi. Besarnya premi berbeda beda berdasarkan tahun tanam pohon kelapa sawit. Dalam penelitian ini, semua sampel mampu memanen buah melebihi dari target yang ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa semua sampel dalam penelitian memperoleh premi yang artinya produktivitas semua karyawan pemanen dalam sampel memiliki produktivitas tinggi dan melebihi target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Tabel 4.4 Tabel Produktivitas Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja Sumber : Data dioalah

15 Besarnya Produktivitas Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja sampel dalam penelitian adalah janjang/bulan. Rata rata produktivitas Pemanen adalah 2.340janjang. Produksi terendah sebanyak janjang dan tertinggi janjang. Sebanyak 27,8% dari Pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja menghasilkan Produktivitas antara hingga 2467 janjang buah kelapa sawit. Sedangkan sebanyak 21,5% Pemanen memiliki produkstivitas antara hingga janjang kelapa sawit, dan antara hingga janjang kelapa sawit.besarnya Pemanen yang mempunyai produktivitas tertinggi, yakni antara hingga janjang buah kelapa sawit hanya sebesar 3% dari sampel penelitian. Jika dilihat dari data produktivitas dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar produktivitas Pemanen di PT Serikat Putra berada di antara hingga janjang buah kelapa sawit. 1. Umur Tabel 4.5 Tabel Umur Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja Data diolah Rata rata umur karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah 31 tahun, dengan umur termuda 21 tahun dan umur tertua 42 tahun.

16 Sebanyak 25,3 % pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja berusia antara 27 hingga 29 tahun, sebanyak 19 % berusia antara 30 hingga 32 tahun dan sebanyak 16,5 % berusia antara 36 hingga 38 tahun. Prosentase terendah dari umur karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah pemanen yang berusia 21 hingga 23 tahun, yakni dengan prosentase 2,5 %. Untuk karyawan Pemanen yang berusia 39 hingga 42 tahun memiliki prosentase 8,9 %. Dari umur sampel karyawan pemanen dapat disimpulkan bahwa semua sampel karyawan pemanen berada pada usia produktif. 2. Tingkat Pendidikan Tabel 4.6Tingkat Pendidikan Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja Data diolah Sebesar 7,6% dari pemanen yang bekerja di PT Serikat Putra Lubuk Raja berpendidikan SMA, sebesar 34,2 % tamatan SMP dan 58,2 % tamatan SD. Tingkat pendidikan karyawan pemanen di PT Serikat Putra adalah SD, SMP, SMA. Hal ini dikarenakan pekerjaan memanen buah kelapa sawit merupakan pekerjaan yang tidak memerlukan skill khusus / pekerjaan fisik sehingga tingkat pendidikan yang tinggi tidak mempengaruhi produktivitas karyawan pemanen. Biasanya karyawan yang tamatan SMA menjadi mandor ataupun krani. Namun mereka pemanen buah kelapa sawit yang tamatan SMA mau bekerja sebagai pemanen dikarenakan jika bekerja sebagai mandor ataupun krani tidak bisa mendapat premi yang banyak seperti saat mereka bekerja sebagai pemanen.

17 Sebagian besar dari pemanen yang tamatan SMA adalah pemanen yang masih muda dan masih baru menjadi karyawan di PT Serikat Putra Lubuk Raja. 3. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan Pemanen terbanyak adalah 3 orang. Jumlah tanggungan dalam hal ini adalah jumlah anak. Istri dan orang tua ataupun kerabat tidak dimasukkan dalam jumlah tanggungan karena semua sampel Pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja istrinya menjadi karyawan dan tidak dihitung dalam jumlah tanggungan. Tabel 4.7 Prosentase Jumlah Tanggungan Karyawan Pemanen PT Serikat Lubuk Raja Data diolah Prosentase jumlah tanggungan karyawan Pemanen terbanyak adalah 1 jiwa, yakni sebesar 48,1%, disusul 2 jiwa sebesar 39,2 % dan sisanya 3 jiwa sebesar 12,7 %. PT Serikat Putra Lubuk Raja memberikan bantuan kepada karyawan yang memiliki anak. Bentuk dari tanggungan yang dilakukan perusahaan adalah Perusahaan menanggung anak anak karyawan berupa askes dan beras yang besarnya 7,5 kg per anak per bulan. Selain itu perusahaan juga menyediakan tempat penitipan anak, playgroup, dan TK secara gratis. Perusahaan memberikan bantuan tanggungan kepada anak karyawan hingga anak berumur 17 tahun jika anak tersebut tidak sekolah dan 25 tahun kalau anak tersebut kuliah.

18 4. Masa Kerja Tabel 4.8 Prosentase Masa Kerja Karyawan Pemanen PT Serikat Lubuk Raja Data diolah Jumlah karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja yang bekerja kurang dari 3 tahun sebanyak 43 %, antara 3 sampai 5 tahun 25,3 % dan sebanyak 13,9 % telah bekerja antara 6 sampai 8 tahun. Sedangkan karyawan pemanen yang bekerja antara 9 sampai 11 tahun sebesar 5,1% dan yang bekerja antara 12 hingga 14 tahun sebesar 12,7 %. Rata rata masa kerja karyawan pemanen adalah 4,5 tahun dengan pekerja terlama adalah 14 tahun. Mereka yang bekerja di perusahaan ini bebas bekerja selama yang mereka inginkan. Jika pekerja di berhentikan dari pekerjaannya perusahaan juga memberikan ganti rugi / uang pesangon kepada karyawan yang diberhentikan.

19 5. Premi Tabel 4.9 Jumlah Premi Karyawan Pemanen PT Serikat Putra Lubuk Raja Sumber : data diolah Dari jumlah sampel penelitian sebanyak 79 responden, dapat diketahui bahwa jumlah premi terendah adalah Rp dan premi tertinggi sebanyak Rp Rata rata premi karyawan Pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah Rp ,9. Sebanyak 8,9 % karyawan Pemanen mendapatkan premi antara Rp hingga Rp sedangkan sebanyak 44,3 % pemanen mendapatkan premi antara Rp hingga Rp Sebesar 38 % karyawan pemanen mendapatkan premi antara Rp hingga Rp sedangkan sebesar 6,3 % karyawan pemanen mendapatkan premi antara Rp hingga Rp prosentase terkecil premi pemanen adalah 2,5 % yakni dalam premi antara Rp hingga Rp

20 C. Analisis data 1. Analisis Regresi Linear Berganda berikut: Dengan menggunakan software SPSS didapat hasil analisis regresi sebagai Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda t-statistic Premi Sumber : SPSS, data diolah Dari hasil regresi diatas didapat model sebagai berikut : Y = 1331, ,077Age 11,765Pdk 83,552JT 9,629MK+ 0,001 Pre (0,032) (0,340) (0,030) (0,159) (0,00) R² = 0,611 sig = (0,00) Berdasarkan hasil estimasi didapat hasil bahwa umur, jumlah tanggungan dan premi berpengaruh terhadap produktivitas pemanen, sedangkan tingkat pendidikan dan masa kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen kelapa sawit di PT Serikat Putra Lubuk Raja.

21 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji F Sumber : SPSS; data diolah Dari hasil tabel 4.12 hasil analisis uji anova didapat nilai F hitung sebesar 22,973 sedangkan F tabel 2,26. F hitung > F tabel (22,973> 2,26 ) dengan probabilitas 0,00. Dapat disimpulkan bahwa secara bersama - sama variabel umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, masa kerja, dan premi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen kelapa sawit di PT Serikat Putra Lubuk Raja. 2. Uji t Statistik Uji t statistik digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial atauindividu mempengaruhi variabel terikat dalam model regresi. Pengujian dilakukandengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Tabel 4.12 Hasil Uji t Statistik t-statistic Signifikan pada a = 5% Signifikan pada a = 5% Tidak Signifikan pada a = 5% Signifikan pada a = 5% Tidak Signifikan pada a = 5% Premi Signifikan pada a = 5% Sumber : SPSS; Data diolah a. Umur Nilai t hitung variabel umur sebesar 2,185 dengan probabilitas 0,032yang berarti signifikan. Dari uji t variabel umur dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel umur berpengaruh positif terhadap produktivitas pemanen.

22 b. Tingkat Pendidikan Nilai t hitung variabel tingkat pendidikan sebesar (-0,960) dengan probabilitas 0,340 yang berarti tidak signifikan. Dari uji t variabel tingkat pendidikan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas pemanen a. Jumlah tanggungan Nilai t hitung jumlah tanggungan (-2,213) dengan probabilitas 0,030 yang berarti signifikan. Dari uji t variabel jumlah tanggungan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel jumlah tanggungan berpengaruh negatif terhadap produktivitas pemanen. b. Masa Kerja Nilai t hitung variabel masa kerja sebesar (-1,424) dengan probabilitas 0,159yang berarti tidak signifikan. Dari uji t variabel masa kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel masa kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas pemanen. c. Premi Dari hasil uji t statistik terhadap variabel premi didapat nilai t hitung sebesar 9,933 dengan probabilitas 0,00 yang berarti signifikan. Dari uji t variabel premi dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel premi berpengaruh positif terhadap produktivitas pemanen.

23 3. Uji Koefisien Determinasi (R²) Hasil uji koefisien determinasi dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R Square Sumber : SPSS; data diolah Adjusted R Square Dari regresi linear berganda didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,585 menunjukkan bahwa sebesar 58,5 % variabel produktivitas dapat dijelaskan oleh variabel umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, masa kerja, dan premi,sedangkan sisanya sebesar 41,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model. 4. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik merupakan suatu keharusan di dalam analisis data untuk memperoleh hasil yang bersifat BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimated), artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan yang berarti. Berikut uji asumsi klasik dalam penelitian ini. a. Uji Normalitas Uji statistik non parametrik Kolmogorov Smirnovdilakukan dengan terleb ih dahulu membuat hipotesis : H0 = data residual berdistribusi normal. Ha = data residual berdistribusi tidak normal. Tabel 4.14 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z Kolmogorov-Smirnov Z Sumber : SPSS; data diolah Asymp. Sig. (2-tailed)

24 Dari hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,856 dan signifikansi pada 0,457 hal ini berarti menerima HO yang artinya data residual terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Tabel 4.15 Hasil Uji Multikoleniaritas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Umur Pendidikan Jumlah Tanggungan Masa Kerja Premi Sumber : SPSS; data diolah Dari hasil penghitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Sedangkan nilai VIF dari masing masing variabel independen juga tidak ada variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Dari hasil nilai tolerance an VIF dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heterodaskisitas Menurut Gujarati, untuk menguji ada tidaknya heterokesdasitas dalam dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Uji ini dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika dari hasil regresi nilai absolut residual variabel independen siginifikan secara statistik terhadap variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokesdasitas.

25 Tabel 4.16 Hasil Uji Heterodaskisitas t- Statistic Premi Sumber : SPSS; data diolah tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas tidak Signifikan = tidak terjadi heterokesdasitas Dari hasil uji heterokesdakisitasdengan menggunakan uji Glejser didapat hasil nilai probabilitas dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, masa bekerja, dan premi tidak siginifikan. Ini berarti tidak terjadi heterokesdasitas dalam model in i. D. Intepretasi Ekonomi Hasil Penelitian 1. Pengaruh Antara Umur Terhadap Produktivitas Pemanen Kelapa Sawit Umur berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pemanen kelapa sawit di PT Serikat Putra Lubuk Raja. Hal ini sejalan dengan penelitian Triayani yang melakukan penelitian Analisa FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Pada PT. Karya Mekar Dewatamali Distribusi Jombang, Dari penelitian ini umur berpengaruh positif terhadap produktivitas pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja. Besarnya nilai koefisien umur adalah 12,077artinya jika umur pemanen bertambah satu tahun, maka rata rata produktivitas pemanen akan meningkatkan sebesar 12 janjang buah kelapa sawit.

26 Umur pemanen kelapa sawit di PT Serikat Putra Lubuk Raja berpengaruh positif terhadap produktivitas pemanen kelapa sawit di PT Serikat Putra Lubuk Raja karena, semua karyawan pemanen yang ada dalam sampel berada pada usia produktif yaitu antara 21 tahun hingga 42 tahun dengan umur rata rata 31 tahun. Sehingga pengaruh umur terhadap produktivitas menjadi positif. 2. Pengaruh Antara Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Pemanen Kelapa Sawit Tingkat pendidikan Pemanen tidak berpengaruh terhadap produktivitas pemanen. Hal ini sejalan dengan penelitian Siti dan kawan - kawan dalam penelitiannya tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen Dan Pemupuk Di PTP Nusantara IV (Studi Kasus : Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen di PTP Nusantara IV. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen karena pekerjaan memanen buah kelapa sawit merupakan pekerjaan yang tidak memerlukan skill khusus (pekerjaan fisik) sehingga tingkat pendidikan yang tinggi tidak mempengaruhi produktivitas karyawan pemanen. Pekerjaan memanen kelapa sawit termasuk dalam pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus ataupun tingkat pendidikan yang tinggi karena dalam proses memanen kelapa sawit hanya dibutuhkan tenaga sehingga tingkat pendidikan karyawan pemanen kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap produktivitas pemanen.

27 3. PengaruhAntara Jumlah Tanggungan Terhadap Produktivitas Pemanen Kelapa Sawit Jumlah tanggungan dalam penelitian ini adalah jumlah anak yang dimiliki oleh karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja. Jumlah tanggungan karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja berpengaruh negatif terhadap produktivitas pemanen. Nilai koefisien jumlah tanggungan adalah 83,552 yang artinya apabila jumlah tanggungan bertambah 1 jiwa maka rata rata produktivitas pemanen di PT Serikat Putra Lubuk raja akan menurun sejumlah 83,5 janjang buah kelapa sawit. Jumlah tanggungan berpengaruh negatif terhadap produktivitas karena sebagian besar karyawan pemanen mempunyai anak usia dibawah 5 tahun dengan jarak umur yang berdekatan sehingga apabila malam hari dan siang hari merepotkan orang tua tuanya termasuk sang ayah yaitu karyawan pemanen. Ini terjadi karena mengurusi anak terlalu banyak menyita waktu dan tenaga sehingga berdampak pada produktivitas karyawan pemanen dalam memproduksi buah kelapa sawit. Memanen kelapa sawit membutuhkan tenaga / fisik yang kuat, sedangkan saat pemanen berada dirumah harus mengeluarkan banyak tenaga dan kurang istirahat. Padahal untuk memulihkan tenaga para pemanen butuh istirahat yang cukup dan tenaga yang prima. Karena hal inilah maka jumlah tanggungan berpengaruh negatif terhadap produktivitas karyawan pemanen.

28 4. PengaruhAntara Masa Kerja Terhadap Produktivitas Pemanen Kelapa Sawit Masa kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas pemanen. Hal ini sejalan dengan penelitian Siti dan kawan - kawan dalam penelitiannya tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen Dan Pemupuk Di PTP Nusantara IV (Studi Kasus : Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat) yang menyatakan bahwa masa kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen di PTP Nusantara IV. Masa kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pemanen artinya tidak ada pengaruh banyaknya produktivitas yang diperoleh karyawan pemanen baik yang telah bekerja lama ataupun yang baru bekerja. Rata rata masa kerja karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja adalah 4,5 tahun dengan pekerja terlama adalah 14 tahun. Semakin lama karyawan bekerja sebagai pemanen tidak akan mempengaruhi produktivitas pemanen tersebut. 5. Pengaruh Premi Terhadap Produktivitas Pemanen Kelapa Sawit Premi berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pemanen di PT Serikat Putra Lubuk Raja. hal ini sejalan dengan penelitian Siti dan kawan - kawan dalam penelitiannya tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen Dan Pemupuk Di PTP Nusantara IV (Studi Kasus : Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat) yang menyatakan bahwa premi berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pemanen di PTP Nusantara IV.

29 Koefisien variabel premi sebesar 0,001 dengan tingkat signifikansi 5% yang artinya jika premi naik Rp 1000, maka rata rata jumlah produktivitas pemanen akan meningkat sebesar 1 janjang buah kelapa sawit.

PEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen

PEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen PEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen Kebutuhan tenaga panen untuk satu seksi (kadvel) panen dapat direncanakan tiap harinya berdasarkan pengamatan taksasi buah sehari sebelum blok tersebut akan dipanen. Pengamatan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun 12 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Lokasi Kebun PT Aneka Intipersada (PT AIP) merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 1989. Dalam manajemen Unit PT Aneka Intipersada Estate

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Panen Kelapa sawit Panen merupakan suatu kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang, kemudian mengutip tandan dan memungut brondolan, dan mengangkutnya dari pohon ke tempat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pemupukan Kebun Mentawak PT JAW Tahun 2007 dan 2008.

PEMBAHASAN. Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pemupukan Kebun Mentawak PT JAW Tahun 2007 dan 2008. 51 PEMBAHASAN Produksi Pencapaian produksi tandan buah segar (TBS) Kebun Mentawak PT JAW dari tahun 2005 2007 (Tabel 2) mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari tahun 2005 ke 2006 ± 10 000 ton,

Lebih terperinci

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan PANEN KELAPA SAWIT 1. Pengrtian Panen Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang panen sesuai criteria matang panen, mengumpulkan dan mengutipbrondolan serta menyusun tandan di

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PEMANEN Di PT SERIKAT PUTRA LUBUK RAJA RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PEMANEN Di PT SERIKAT PUTRA LUBUK RAJA RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PEMANEN Di PT SERIKAT PUTRA LUBUK RAJA RIAU 4: Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 13 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Angsana Estate (ASE) adalah salah satu kebun kelapa sawit PT Ladangrumpun Suburabadi (LSI). PT LSI merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Minamas Gemilang,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Lokasi kebun PT JAW terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Wilayah kebun dapat diakses dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah karyawan yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Konsumen yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang masih aktif bekerja pada Bank Rakyat Indonesia di Sragen. Jumlah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok 26 HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok Sistem manajemen perkebunan kelapa sawit pada umumnya terdiri atas Kebun (Estate) yang dikepalai oleh seorang Estate Manager. Seorang Estate Manager membawahi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen 3 TINJAUAN PUSTAKA Teknis Panen Panen merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari kegiatan budidaya kelapa sawit. Pelaksanaan panen perlu dilakukan secara baik dengan memperhatikan beberapa kriteria tertentu

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. I.1 Peralatan Panen

PEMBAHASAN. I.1 Peralatan Panen 45 PEMBAHASAN Kegiatan panen merupakan salah satu kegiatan budidaya kelapa sawit yang paling penting. Cara panen yang tepat sangat mempengaruhi kuantitas produksi dan waktu yang tepat mempengaruhi kualitas

Lebih terperinci

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah 18 KONDISI UMUM KEBUN Letak Geografis Kebun PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu : Angsana Estate (ASE), Gunung Sari Estate (GSE), dan Angsana Factory (ASF).

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dimulai dari tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012 di Teluk Siak Estate (TSE) PT. Aneka Intipersada, Minamas Plantation,

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Kriteria Panen. Tabel 9. Kriteria panen divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate. Kriteria panen oleh pemanen

PEMBAHASAN. Kriteria Panen. Tabel 9. Kriteria panen divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate. Kriteria panen oleh pemanen 53 PEMBAHASAN Kriteria Panen Kriteria panen atau minimum ripenes standart (MRS) secara umum untuk tandan buah yang dapat dipanen di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate berdasarkan jumlah brondolan yang terlepas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan selama empat bulan yang terhitung mulai dari 14 Februari hingga 14 Juni 2011. Kegiatan ini bertempat di Sungai Bahaur Estate (SBHE), PT Bumitama

Lebih terperinci

SITI, SALMIAH, LILY FAUZIA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

SITI, SALMIAH, LILY FAUZIA. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN PEMANEN DAN PEMUPUK DI PTP NUSANTARA IV (Studi Kasus : Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat) SITI, SALMIAH, LILY

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Penetapan Target

PEMBAHASAN Penetapan Target 54 PEMBAHASAN Penetapan Target Tanaman kelapa sawit siap dipanen ketika berumur 30 bulan. Apabila memasuki tahap menghasilkan, tanaman akan terus berproduksi hingga umur 25 tahun. Pada periode tanaman

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Premi 2.1.1 Definisi Premi Menurut Jiwo Wungu (2003:102) premi merupakan bayaran lebih yang diberikan perusahaan karena pegawai harus bekerja lebih keras untuk berbagai keadaan

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI (Afdeling, Estate & PMKS) NO. ISK/AGR-KBN/33 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 25 Februari 2016 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Diperiksa Oleh ; Disusun Oleh ; Hal 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Tabel 13. Potensi Produksi Kebun Inti 1. Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

PEMBAHASAN. Tabel 13. Potensi Produksi Kebun Inti 1. Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des PEMBAHASAN Penetapan Target Tanaman kelapa sawit siap dipanen ketika berumur 30 bulan. Apabila memasuki tahap menghasilkan, tanaman akan terus berproduksi hingga umur 25 tahun. Pada periode menghasilkan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-34 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT.PN III (PT. Perkebunan Nusantara III) Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PT. PN III yang memiliki 8 wilayah kerja yang dibagi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. A. Jenis atau Varietas Kelapa Sawit Jenis (varietas)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

segar yang dipanen dapat masuk ke pabrik pada hari yang sama.

segar yang dipanen dapat masuk ke pabrik pada hari yang sama. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Kelapa Sawit Panen dan produksi merupakan hasil dari aktivitas kerja dibidang pemeliharaan tanaman. Baik dan buruknya pemeliharaan tanaman selama ini akan tercermin dari panen

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. apabila seluruh kondisi perlakuan dilaksanakan dengan baik.

TINJAUAN PUSTAKA. apabila seluruh kondisi perlakuan dilaksanakan dengan baik. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit tergantung dari tingkat kesesuaian lahan, keunggulan bahan tanam, dan tindakan kultur teknis. Unsur kesesuaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG PT Bina Sains Cemerlang merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Bukit Pinang Estate (BPE), Sungai Pinang Estate (SPE), dan Sungai Pinang Factory (SPF). Masing-masing

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG KONDISI UMUM LOKASI MAGANG PT Windu Nabatindo Abadi adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengelola tiga unit usaha, yaitu Sungai Bahaur Estate (SBHE), Sungai Cempaga Estate (SCME), Bangun Koling

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Letak Geografis Perkebunan kelapa sawit Gunung Sari Estate (GSE) PT. Ladangrumpun Suburabadi (LSI) berada di wilayah Desa Bayansari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Tempat dan Waktu Penelitian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementrian, yang berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya

V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Hasil Analisa hasil yang dilakukan yaitu perhitungan biaya bahan, biaya alat, biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah 12 KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Teluk Siak Estate PT Aneka Intipersada secara geografis terletak di Desa Tualang Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Konsep pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate 48 PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate Dalam kegiatan agribisnis kelapa sawit dibutuhkan keterampilan manajemen yang baik agar segala aset perusahaan baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terhadap mahasiswa di Yogyakarta yang mengetahui tentang uang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data melalui laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan, masing-masing. variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI (Pemahaman - Persiapan Pelaksanaan - Angkutan) NO. PSM/AGR-KBN/06 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 03 Maret 2015 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Disusun Oleh ; Diperiksa

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Perencanaan dan Pengorganisasian Tenaga Kerja

PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Perencanaan dan Pengorganisasian Tenaga Kerja 45 PEMBAHASAN Pengelolaan Tenaga Kerja Panen Tenaga kerja panen kelapa sawit adalah tenaga kerja yang bertugas untuk menurunkan buah kelapa sawit dari pokok dengan tingkat kematangan buah sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DIRI DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2014).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah yang ada di Indonesia. Sampel Pemerintah Daerah yang berhasil diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum di Indonesia. Awalnya PT XYZ menempati kantor di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan

TINJAUAN PUSTAKA. Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Kelapa Sawit Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan. Selain bahan tanaman dan pemeliharaan tanaman, panen juga

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dalam peneltian ini terdiri dari regresi berganda dan perhitungan nilai ekonomi. Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2 BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. TUNGAL MITRA PLANTATION PERKEBUNAN MANGGALA 2 A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Tunggal Mitra Plantation, Perkebunan Manggala 2, dahulunya tergabung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

= pemanen. Sistem Penunasan

= pemanen. Sistem Penunasan PEMBAHASAN Kebijakan penunasan di PT Inti Indosawit Subur adalah mempergunakan sistem penunasan progresif. Penunasan progresif adalah penunasan yang dilakukan oleh pemanen dengan bersamaan dengan panen.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat

Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Lampiran I: Karakteristik Karyawan Sampel Pemanen di PTP Nusantara IV Kebun Sawit Langkat Gol Tingkat Pengalaman Jumlah Gaji Umur Pendidikan Bekerja Tanggungan Pokok No. (tahun) (tahun) (tahun) (jiwa)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM. Letak Geografi

KEADAAN UMUM. Letak Geografi 8 KEADAAN UMUM PT. Sari Lembah Subur (SLS) merupakan anak perusahaan dari PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PT. SLS adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. mandor panen. Rumus peramalan produksi harian yaitu : P = L x K x T x B. L = Luas areal yang akan dipanen (ha)

I. TINJAUAN PUSTAKA. mandor panen. Rumus peramalan produksi harian yaitu : P = L x K x T x B. L = Luas areal yang akan dipanen (ha) I. TINJAUAN PUSTAKA A. Produksi 1. Peramalan Produksi Peramalan produksi sangat penting dan ketepatannya akan meningkatkan efesiensi dibidang pemakaian tenaga pemanen, angkutan dan jam olah pabrik. peramalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit biasanya mulai menghasilkan buah pada umur 3-4

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit biasanya mulai menghasilkan buah pada umur 3-4 I. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Tanaman kelapa sawit biasanya mulai menghasilkan buah pada umur 3-4 tahun. Proses pemanenan kelapa sawit meliputi kegiatan memotong tandan buah yang masak, memungut brondolan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP 38 III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan PKPM Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP (CLP GROUP) dengan nama P.T. SUBUR ARUM MAKMUR kebun Senamanenek I (PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

TEKNIK PENANGANAN KEHILANGAN (LOSSES) BRONDOLANKELAPA SAWIT PADA AREAL BERBUKIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT

TEKNIK PENANGANAN KEHILANGAN (LOSSES) BRONDOLANKELAPA SAWIT PADA AREAL BERBUKIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT TEKNIK PENANGANAN KEHILANGAN (LOSSES) BRONDOLANKELAPA SAWIT PADA AREAL BERBUKIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. TINTIN BOYOK SAWIT MAKMUR PROPINSI KALIMANTAN BARAT Aang Kuvaini Abstrak Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Babalan atau masyarakat setempat menyebutnya Mbabalan, merupakan sebutan lain sebuah desa di Kecamatan Undaan, Kalirejo. Masyarakat di Undaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Pengujian hipotesis pada penelitian ini diguakan model regresi linear berganda. Sebelum model regresi linear berganda ini di gunakan sebagai

Lebih terperinci

FITRI ANDRE INA EB19

FITRI ANDRE INA EB19 PENGARUH RETURN ON ASSETS ( ROA ), NET PROFIT MARGIN ( NPM ), DAN EARNING PER SHARE ( EPS ) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD CBP, TBK PERIODE 2012-2015 FITRI ANDRE INA 23212524 3EB19 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci