KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2012."

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2013

2 KATA PENGANTAR Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dan dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2012 bisa terselesaikan. Profil Kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Gianyar Tahun 2012 dan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal. Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini dipergunakan data pelaporan dari unit pelaksana dan dari sumbersumber terkait, karena Profil Kesehatan ini merupakan rangkuman dan rekapitulasi kegiatan/program dalam satu tahun, tentunya Profil Kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja, kebijakan ataupun dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan di tahun mendatang. Kami sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan kami, baik ilmu maupun pengalaman dalam penyusunan ini, untuk itu kami dengan senang hati dan lapang dada, mohon sumbangan pemikiran, saransaran dalam penyempurnaan penyusunan berikutnya. Akhir kata pada kesempatan ini, kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2012 ini, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih, dan yang pada akhirnya Profil Kesehatan ini berguna bagi kita semua. Gianyar, April 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR dr. Pande Putu Wirbuana,SH.,M.Kes Pembina Utama Muda NIP : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Profil Kesehatan... 2 C. Sistematika Penyusunan Profil Kesehatan... 2 BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI : GAMBARAN UMUM A. Geografi... 4 B. Kependudukan... 5 C. Keadaan Sosial Ekonomi... 6 D. Keadaan Lingkungan dan Perilaku Penduduk... 7 : SITUASI DERAJAT KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR A. Mortalitas B. Morbiditas : SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Pelayanan Kesehatan Rujukan C. Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit D. Perbaikan Gizi Masyarakat : SUMBER DAYA KESEHATAN A. Tenaga Kesehatan B. Sarana Kesehatan 87 C. Pembiayaan Kesehatan 88 : SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran 91 LAMPIRAN *** Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar ii

4 DAFTAR LAMPIRAN Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUP MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN Tabel 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKILAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar iii

5 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIVAIDS MENURUT JENIS KELAMIN KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KASUS BARU KUSTA 014 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar iv

6 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 623 BULAN KELUARGA MISKIN CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PERSENTASE CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar v

7 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar vi

8 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 79 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA *** Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar vii

9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UndangUndang Republuk Indinesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggitingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah Satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data/informasi yang terkait lainnya yang terbit setiap tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2012 disusun berdasarkan data/informasi yang didapatkan dari Sekretariat, Bidang dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar serta Lembaga / Badan terkait di Pemerintah Kabupaten Gianyar. Pada penyususnan Profil Kesehatan tahun 2012 ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2010 (berdasarkan data terpilah Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

10 jenis kelamin) yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. B. TUJUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, serta berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik. C. SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN Bab ini diuraikan tentang Latar Belakang disusunnya Profil Kesehatan, tujuan serta isi secara ringkas daripada Profil Kesehatan serta Sistematika dari penyajian. BAB II GAMBARAN UMUM Pada Bab ini diuraikan Keadaan Umum Daerah. Selain uraian tentang letak geografis, administrative, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktorfaktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Dalam Bab ini diuraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

11 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, dan penunjang, pembrantasan penyakit menular, pembinaan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya. BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguaraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya BAB VI SIMPULAN Bab ini menyajikan tentang halhal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan berdasarkan hasil analisis sederhana dari masingmasing hasil pelaksanaan program kesehatan. Selain keberhasilankeberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan halhal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. LAMPIRAN Pada lampiran berisi resume/angka pencapaian program kesehatan dan 79 tabel data yang bersumber dari Sekretariat, Bidang dan UPT Dinas Kesehatan serta Lembaga/Badan lintas sektoral terkait. Disampig hal tersebut juga memuat tentang standar pelayanan minmal (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

12 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK D. GEOGRAFIS Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten dari 9 Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 Kecamatan, 64 Desa, 6 Kelurahan, 504 Banjar/Dusun, dan 42 Lingkungan. Kondisi topografi Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua wilayah dengan karakteristik yang berbeda, bagian utara merupakan wilayah yang bergelombang sedangkan pada bagian selatan merupakan dataran rendah dan daerah pantai. 1. Letak Wilayah. Secara geografi letak wilayah Kabupaten Gianyar , , 58 Lintang Selatan, , , 23 Bujur Timur. Dengan batasbatas sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kabupaten Bangli : Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli : Selat Badung dan Samudra Indonesia : Kota Denpasar dan Kabupaten Badung 2. Luas Wilayah Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah 368 Km² atau sekitar 6,53% dari luas wilayah Provinsi Bali. Bagian terluas wilayah Kabupaten Gianyar ( 45,70 % ) terletak pada ketinggian meter dari permukaan laut. terdapat 12 buah sungai yang melintas diwilayah Gianyar dan sebagaian besar airnya dipergunakan untuk air irigasi persawahan dan wisata air. Bila dilihat dari luas wilayah per kecamatan, dapat dilihat dalam tabel berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

13 Tabel 2.1 Luas wilayah masingmasing Kecamatan di Kabupaten Gianyar NO Nama Kecamatan Luas Wilayah Keterangan 1 Payangan 75,88 Km 2 20,62% 2 Tegallalang 61,80 Km 2 16,79% 3 Sukawati 55,02 Km 2 14,95% 4 Gianyar 50,59 Km 2 13,75% 5 Tampaksiring 42,63 Km 2 11,58% 6 Ubud 42,38 Km 2 11,52% 7 Blahbatuh 39,70 Km 2 10,79% 3. Iklim Wilayah Gianyar sebagaimana halnya wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai daerah tropis, di Gianyar terdapat musim kemarau pada sekitar bulan April Oktober dan musim hujan sekitar bulan Oktober April berikutnya yang diselingi oleh musim pancaroba. Curah hujan di Kabupaten Gianyar berkisar antara 2710 mm dengan curah hujan terbanyak adalah di Wilayah Kecamatan Payangan yaitu mm, sedangkan curah hujan terkecil adalah di Kecamatan Gianyar dengan total curah hujan mm. Suhu udara ratarata di Kabupaten Gianyar mencapai 26 0 C, dengan suhu minimum ratarata 23 0 C dan suhu maksimum ratarata 29 0 C. Kelembaban udara ratarata 82%. Bila dilihat dari perkembangan keadaan iklim di Gianyar menunjukkan ratarata suhu udara berkisar antara 27, ,33 0 C dengan kelembaban udara ratarata 75,50%. E. KEADAAN PENDUDUK Jumlah penduduk Kabupaten Gianyar pada tahun 2012 sebesar jiwa, berdasarkan proyeksi penduduk Kabupaten Gianyar (1,38%) yang diperoleh dari Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. Adapun rincian Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

14 kependudukan dan luas wilayah Kabupaten Gianyar secara garis besar adalah sebagai tabel berikut ini. Tabel II.2. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio, dan Kepadatan per Kecamatan Keadaan Terakhir Tahun Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Penduduk Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio Kepadatan per Km Sukawati 55, ,83 101,92 2. Blahbatuh 39, ,15 102,38 3. Gianyar 50, ,78 102,25 4. Tampaksiring 42, ,00 103,95 5. Ubud 42, ,29 102,57 6. Tegallalang 61, ,14 101,17 7. Payangan 75, ,04 98,12 Kab , ,80 101,92 Akhir th , , Akhir th , , Akhir th , , Akhir th , , Akhir th , , Akhir th , , Akhir th , , Sumber : BPS Kabupaten Gianyar Tahun F. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Badan Pusat Statistik mencatat Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Kab. Gianyar untuk tahun 2012 belum bisa disajikan karena belum ada data dari Badan Pusat Statistik Kab. Gianyar. Sedangkan untuk tahun 2011 PDRB Kab. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

15 Gianyar adalah sebesar 8.118,67 milyar atas dasar harga berlaku. Laju Pertumbuhan PDRB yang menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi Kab. Gianyar tahun 2011 adalah 6,76%. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,72 poin, meskipun demikian pertumbuhan ekonomi Gianyar masih lebih baik dari pada pertumbuhan ekonomi Bali. Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gianyar adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 29,24 %, dikuti oleh sektor industri pengolahan 18,57%, Jasa 19,22%, dan pertanian 16,15%. Angkutan dan komunikasi 4,34%, Bangunan 5,50%, Persewaan dan keuangan 5,30%, Listrik, Gas dan Air Minum 1,10%, kecuali sektor Penggalian berkontribusi kurang dari satu persen. Nilai absolut PDRB atas dasar harga berlaku dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun dalam periode yang sama didapatkan angka pendapatan per Kapita penduduk. Pada tahun 2011 pendapatan per Kapita penduduk Kabupaten Gianyar adalah Rp ,37 atas dasar harga berlaku. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar konstan tahun 2000 adalah Rp ,93. G. KEADAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU PENDUDUK Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering kali mendapatkan perhatian khusus dalam menilai kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya derajat kesehatan masayarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator sebagai berikut : 1. Saran Air Bersih yang Digunakan dan Akses Air Minum Berkualitas Berdasarkan data tahun 2011, 70,36% keluarga di Kabupaten Gianyar sudah menggunakan sumber air minum terlindung dan secara fisik air minum yang digunakan sudah dalam katagori baik (tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

16 40,77 34,16 65,18 61,45 58,63 85,65 84,11 77,99 77,23 74,12 73, ,27 97,90 berbau). Kalau dilihat distribusinya per UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Persentase Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung Per UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun , ,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Pada Gambar 2.1. terlihat bahwa sebagian besar (73,69%) keluarga di Kabupaten Gianyar sudah menggunakan sumber air minum terlindung, hanya ada lima UPT Kesmas yang masih berada di bawah ratarata Kabupaten yaitu : UPT Kesmas Tampaksiring II (65,18%), UPT Kesmas Tegalalang I (61,45%), UPT Kesmas Sukawati I (58,63%), UPT Kesmas Tampaksiring I (40,77%) dan UPT Kesmas Payangan yang hanya 34,16%. Jika dibandingkan dengan Provinsi Bali masih dibawah ratarata tahun 2011 (75,58%), oleh karena itu diharapkan pemegang program untuk mencermati secara serius. 2. Saran dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar Air Bersih dan Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Data tahun 2012, memperlihatkan bahwa angka kepemilikan sanitasi dasar tertinggi adalah kepemilikan terhadap tempat sampah 264,3% dan kepemilikan pengelolaan air limbah 205,2 %, sedangkan kepemilikan jamban hanya 39,9%. Walaupun angka Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

17 14,94 14,65 13,03 12,44 8,93 7,89 39,88 126,31 112,95 102,27 100, kepemilikan tempat sampah sudah melebihi target MDGs, yaitu 28,7% akan tetapi khususnya untuk kepemilikan jamban masih dibawah target MDGs (55,5%). Demikian juga jika dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Gianyar memiliki sarana dan prasarana yang relatif lebih rendah dari Kabupaten lain. Kalau kita lihat capaian kepemilikan jamban untuk masingmasing UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar Tahun 2012, seperti gambar berikut : Gambar 2.2 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Jamban Per UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,00 120, ,00 60,00 40,00 20,00 0,00 UPT Kesmas dengan kepemilikan Jamban melebihi target MDGs adalah bertuturtturut UPT Kesmas Gianyar II (126,31%), Ubud II (112,95%), Gianyar I (102,27%), Sukawati II (100,58%) dan Tegallalang I, Tampaksiring I serta Tampaksiring II masingmasing 100%, sedangkan UPT Kesmas yang masih perlu ditingkatkan upaya kepemilikan jambannya adalah UPT Kesmas Payangan (14,94%), Blahbatuh II (14,65%), Tegallalang II (13,03%), Sukawati I (12,44%), Blahbatuh I (8,93%) dan Ubud I 7,89%). 3. Rumah Sehat Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

18 33,14 100,21 99,30 94,04 93,22 92,51 91,20 90,73 90,00 84,90 83,50 82,68 95,91 124,58 melepas lelah setelah bekerja seharian, tetapi juga mempunyai fungsi yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga yang sehat dan sejahtera. Kriteria rumah sehat berdasarkan Riskesdas 2010 adalah apabila memenuhi tujuh kriteria, yaitu atap berplafon, dinding permanen, jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaannya alami cukup, dan tidak padat huni. Kalau kita lihat capaian rumah sehat untuk masingmasing UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar Tahun 2012, seperti gambar berikut : Gambar 2.3 Persentase Rumah Sehat Per UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar Tahun ,00 120, ,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Berdasarakan data profil Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2012, UPT Kesmas yang mempunyai rumah sehat tertinggi dan diatas ratarata Kabupaten adalah berturutturut UPT Kesmas Ubud I (124,58%), Payangan (100,21%), Sukawati II (99,30%), sedangkan yang memiliki rumah sehat dibawah ratarata tetapi sudah cukup baik adalah Tegallalang II (94,04%), Tampaksiring II (93,22%), Tegallalang I (92,51%), Gianyar II (91,20%), Sukawati I (90,73%), Blahbatuh I ((90,00%), Ubud II (84,90%), Gianyar I (83,50%) dan Blahbatuh II (82,68%). Dan satusatunya UPT Kesmas yang rumah sehatnya terendah adalah Tampaksiring I (33,14%). Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

19 4. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang gizi : makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi Garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga BerPHBS. Rumah tangga BerPHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu : a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan b. Memberi bayi ASI ekslusif c. Menimbang balita setiap bulan d. Menggunakan air bersih e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun f. Menggunakan jamban sehat g. Membrantas jentik di rumah sekali seminggu h. Makan buah dan sayur setiap hari i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari j. Tidak merokok di dalam rumah Manfaat Rumah Tangga BerPHBS Bagi Rumah Tangga Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit Anak tumbuh sehat dan cerdas Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

20 83,10 79,73 79,32 78,10 77,46 77,14 76,48 75,71 75,56 73,93 70,48 68,90 67,46 76,00 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan, dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga Bagi Masyarakat Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalahmasalah kesehatan Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada Masyarakat mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lainlain. Berikut capaian Rumah Tangga BerPHBS untuk masingmasing UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar Tahun 2012, seperti gambar berikut : Gambar 2.4 Persentase Rumah Tangga BerPHBS Per UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Berdasarkan data profil Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2012, Persentase pencapaian Rumah Tangga BerPHBS adalah sebesar 76,0%, dengan persentase tertinggi dan diatas ratarata adalah UPT Kesmas Sukawati II ( 83%), Payangan (79,73%), Gianyar II (79,32%), Ubud I (78,10%), Ubud II (77,46%), Blahbatuh I (77,14%), dan Tampaksiring II (76,48%), sedangkan dengan hasil dibawah ratarata Kabupaten adalah Blahbatuh II (75,71%), Tegallalang II (75,56%), Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

21 Tegallalang I (73,93%), Sukawati I (70,48%), Gianyar I (68,90%) dan terendah adalah Tampaksiring I (67,46%). Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

22 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada Bab berikut ini situasi derajat kesehatan di Kabupaten Gianyar digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka morbiditas beberapa penyakit. A. MORTALITAS Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka Kematian yang disajikan pada bab ini yaitu AKB, AKABA, AKI dan Angka Kematian Kasar (AKK). 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

23 Angka Kematian Bali (AKB) Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 KH tahun 2008 s/d ,1 11,37 10,86 11,8 11,2 8,19 7,32 6,77 7, Tahun Nasional Bali Gianyar Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar. Memperhatikan gambar 3.1. terlihat bahwa AKB di Kabupaten Gianyar dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlihat berfluktuasi dan mulai tahun 2010 sudah terjadi kecendrungan penurunan, namun demikian angka tersebut masih diatas AKB Provinsi Bali. Akan tetapi jika dibandingkan dengan AKB Nasional, pencapaian di Bali maupun di Kabupaten Gianyar sudah jauh dibawah AKB Nasional yang masih menggunakan angka hasil SDKI 2007 yaitu sebesar 34 per KH. Salah satu penyebabnya diprediksi sebagai pengaruh dari berlakunya Jampersal, dan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), yang menyebabkan semakin meningkatnya masyarakat memeriksakan kesehatan pada pelayanan kesehatan. Kalau dilihat dari perbedaan jenis kelamin maka yang terjadi pada anak lakilaki adalah sebesar 12,2 per KH sedangkan pada anak perempuan sebesar 10,0 per KH. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

24 Angka Kematian Balita (AKABA) hidup, AKBA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Milenium Development Goels (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai sangat tinggi dengan nilai >140, tinggi dengan nilai 71140, sedang dengan nilai 2070 dan rendah dengan nilai <20. Sesuai dengan profil kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2012, capaian AKABA sebesar 11,2 per kelaihan hidup. Angka ini jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk katagori rendah. Gambar 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) per1.000 KH tahun 2008 s/d ,08 9,16 15,51 12,18 7,8 7,45 14,19 6,76 11,2 Bali Gianyar TAHUN Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Memperhatikan gambar 3.2. terlihat bahwa AKABA di Kabupaten Gianyar dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlihat berfluktuasi dan mulai tahun 2010 sudah terjadi kecendrungan penurunan, namun demikian angka tersebut masih diatas AKB Provinsi Bali. Akan tetapi jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs termasuk katagori rendah. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

25 3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3 / 4 resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan dan juga data capaian program, AKI di provinsi Bali telah menunjukan penurunan dari waktu ke waktu, sedangkan untuk Kabupaten Gianyar masih berfluktuatif, yang walaupun untuk tahun 2011 dan 2012 terjadi penurunan. Dengan demikian untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dapat dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan, dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Pada gambar 3.3 berikut digambarkan Angka Kematian Ibu sejak tahun 2008 sampai dengan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

26 Angka Kematian Ibu (AKI) Gambar 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per KH tahun 2008 s/d ,47 28,43 88,03 73,47 57,56 45,18 84,2 74, ,4 Bali Gianyar TAHUN Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Pada Gambar 3.3. terlihat bahwa AKI dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 sangat fluktuatif, namun untuk tahun 2012 terjadi penurunan dari tahun 2011, angka tersebut juga menunjukan keadaan yang lebih rendah dari capaian provinsi. 4. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Derajat kesehatan masyarakat juga dapat diukur dengan melihat besarnya Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH). Umur harapan hidup saat lahir (eo) adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator Kesejahteraan Rakyat. Selain itu, UHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kondisi di Kabupaten Gianyar dari tahun ke tahun menunjukan keadaan yang stabil. Perkembangan dari tahun 2008 sampai dengan 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

27 Umur Harapan Hidup (UHH) Gambar 3.4 Umur Harapan Hidup (UHH) tahun 2008 s/d ,17 72,17 72,17 72,17 72, TAHUN Gianyar Sumber : BPS Kab. Gianyar Dengan melihat gambar di atas terlihat bahwa secara estimasi Umur Harapan Hidup untuk Kabupaten Gianyar stabil dan rataratanya lebih tinggi dari ratarata Umur Harapan Hidup Bali dan Nasional. B. MORBIDITAS Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. 1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di UPT Kesmas Dan Rumah Sakit Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien di UPT Kesmas tahun 2012 menunjukan kasus terbanyak adalah Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas dengan jumlah kasus kasus dengan perincian seperti tabel berikut. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

28 Tabel 3.1. Pola 10 Besar penyakit pada Pasien di UPT Kesmas Di Kabupaten Gianyar tahun 2012 No Jenis Penyakit Jml Kunjungan Tahun 2012 Abs % 1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas ,00 32,98 2 Kecelakaan dan ruda paksa ,00 11,79 4 Penyakit Pulpa dan jaringan periopikal ,00 8,98 3 Penyakit pada sistem otot & jaringan pengikat ,00 8,94 5 Hypertensi ,00 6,68 6 Penyakit Kulit alergi ,00 5,70 7 Penyakit kulit infeksi ,00 5,47 8 Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas ,00 5,47 9 Tukak lambung (gastritis) ,00 5,34 10 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya ,00 4,38 * Diare (termasuk tersangka kolera) ,00 4,26 Penyakit lainnya ,00 Total ,00 0 Sumber ; Bidang Yankesmas Dikes Kab.Gianyar Pada pasien rawat inap di RSU di Kabutaten Gianyar tahun 2012, pola gambaran 10 besar penyakit terbanyak menunjukan pola yang berbeda. Gastro Enteritis (GE), Bronkitis dan Empisema memiliki jumlah kasus terbanyak yaitu masingmasing 375 kasus dan 283 diatas Diabetes Militus dan Demam Thypiod, adapun perinciannya sebagai berikut ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

29 Tabel 3.2. Pola 10 Besar penyakit pada Pasien Rawat Inap di RSU Di Kabupaten Gianyar tahun 2012 No Nama Penyakit Jumlah Kasus 1 Gastro Enteritis (GE Bronkitis, Empisema Diabetes Militus Demam Thypoid Cedera Intrakranial Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit esopagus lambung dan duwodenum 181 lainnya 8 Gagal Ginjal Penyakit Appendik Demam yang sebabnya tidak diketahui 159 Total Penyakit lainya Sumber : RSU Sanjiwani Sedangkan pada pasien Rawat Jalan di RSU Kab. Gianyar tahun 2012, demam yang sebabnya tidak diketahui memiliki jumlah jumlah kasus tertinggi yaitu sebesar kasus diatas penyakit telinga & prosesus mastoid dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.3. Pola 10 Besar penyakit pada Pasien Rawat Jalan di RSU Di Kabupaten Gianyar tahun 2012 No Nama Penyakit Jumlah Kasus 1 Demam yang sebabnya tidak diketahui Penyakit telinga & prosesus mastoid Dispepsia Bronkitis, Empisema Gastro Enteritis ISPA Gangguan Daya Lihat Ashma Penyakit sistim kemih Nyeri perut dan panggul 759 Total Penyakit lainya Sumber : RSU Sanjiwani 2. Status Gizi Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

30 Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah staus gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB) ini disajikan dalan bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan Kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh, pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Untuk status gizi Balita di Kab. Gianyar dengan indikator BB/U belum bisa ditentukan dari hasil penimbangan yang dilakukan di Posyandu karena cakupan penimbangan balita di Posyandu belum mencapai 85% yaitu balita yang ada, hanya balita (7,83%) yang datang ke Posyandu dan ditimbang. Namun demikian kita tetap dapat melihat hasil penimbangannya untuk Kecamatan di Kabupaten Gianyar berdasarkan hasil PSG tahun Data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

31 Tabel 3.2 Persentase Satus Gizi Balita (BB/U) Menurut Kecamatan di Kabupaten Gianyar tahun 2012 No Kecamatan Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih 1 Sukawati I 0,00 3,76 91,73 4,51 3 Payangan 0,00 2,95 92,99 4,06 4 Ubud I 0,38 6,54 89,23 3,85 6 Tegallalang I 0,00 3,39 95,34 1,27 8 Tampaksiring I 1,15 3,07 93,49 2,30 10 Blahbatuh I 1,08 4,32 90,29 4,32 12 Gianyar I 0,37 3,31 94,12 2,21 Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar 3. Penyakit Menular a. TB Paru Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh enfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Disamping itu untuk mengukur Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

32 Angka Kesembuhan (%)) keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka Keberhasilan Pengobatan (SR = Succses Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB Paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan. Baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Succses rate dapat membantu dalam mengetahui kecendrungan meningkat atau menurun pasien pada wilayah tersebut. Berikut ini gambar SR untuk Kabupaten Gianyar tahun 2008 sampai dengan Gambar 3.1 Angka Kesembuhan TB paru Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d ,5 78,9 73,21 Gianyar TAHUN Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa gambaran capaian SR pada tahun 2008 s/d 2012 sangat fluktuatif, sebagaian besar berda di bawah 85% kecuali tahun 2009 sudah mencapai 86 %. Besar kecilnya angka kesembuhan juga dipengaruhi oleh besar kecilnya angka drop uot, yang juga berimbas pada besar kecilnya angka penemuan penderita TB MDR (Multi Drug Resisten) yang semakin merebak belakangan ini, disamping juga adanya pengaruh dari peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

33 Cakupan Penemuan Pneumoni (%)) b. Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anakanak yang kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Cakupan penemuan kasus pneumonia pada balita tahun 2012 sebesar 7,20%, jauh menurun dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 13,81%. Berikut ini ditampilkan angka cakupan penemuan pneumonia balita menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 Gambar 3.2 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 29,1 27,8 25,0 20,0 15,0 15,2 10,0 5,0 0,0 7,7 7,3 6,2 5,5 2,9 2,8 2,6 1,7 0,8 0,0 7,2 UPT KESMAS Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

34 Pada tingkat UPT Kesmas dapat diketahui ratarata penemuannya adalah 7,2%, dan UPT Kesmas yang penemuannya tertinggi adalah UPT Kesmas Tampaksiring I yaitu 29,1%, sedangkan UPT Kesmas dengan penemuan terendah adalah UPT Kesmas Blahbatuh I (0,0%). Namun demikian terhadap hasil yang nihil perlu ditelusuri lebih lanjut, apakah memang benarbenar tidak ada kasus atau ada kasus namun tidak tercatat dan tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab.Gianyar. c. HIV/AIDS HIV/AIDS disebabkan olen infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian, dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar berfluktuatif. Adapun jumlah kumulatif kasus sampai dengan bulan Desember 2012, jumlah kasus HIV mencapai 47 kasus dan AIDS mencapai 60 kasus. Gambar berikut menampilkan jumlah kasus HIV dari tahun 2008 s/d 2012 di Kabupaten Gianyar. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

35 Jumlah Kasus HIV (orang) 140,0 120,0 Gambar 3.3 Jumlah HIV di Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d ,0 80,0 60,0 81,0 76,0 56,0 47,0 40,0 20,0 0, Tahun Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar d. Kusta Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Micobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Pada tahun 2012, di Kabupaten Gianyar ditemukan kasus baru kusta sebanyak 10 orang penderita, dari keseluruhan penderita tersebut adalah kusta MB. Kalau dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar penderita adalah lakilaki yaitu sebanyak 7 orang atau NCDR sebesar 2,86 per penduduk, sedangkan penderita perempuan sebanyak 3 orang atau NCDR sebeasr 1,25 per penduduk, sehingga total penemuan sebanyak 10 orang atau NCDR sebesar 2,06 per penduduk. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

36 e. Penyakit Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan hewan bersel satu (protozoa) plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah daerah terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemis malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : Endemis tinggi bila API > 5 per penduduk Endemis sedang bila API berkisar antara 1 < 5 per penduduk Endemis rendah bila API 0 1 per penduduk Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0. API di Kabupaten Gianyar tahun 2012 adalah 0,00 per penduduk sama dengan API tahun Dengan demikian Kabupaten Gianyar merupakan daerah Non Endemis yang perlu tetap dipertahankan dengan meningkatkan program program yang menunjang pencegahan penyakit tersebut, seperti penyehatan lingkungan, PHBS dan lainlain. 4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) a. Tetanus Neonatorium Tetanus Neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

37 satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak seteril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang rendah. Pada tahun 2012 tidak ditemukan kasus TN, demikian juga untuk tahun Hasil yang didapat ini tidak terlepas dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sudah cukup baik di Kabupaten Gianyar. Dengan hasil yang sudah cukup baik tersebut maka program yang mendukung perlu dipertahankan dan ditingkatkan. b. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Jumlah kasus untuk tahun 2011 dan 2012 tidak ditemukan kasus, hal ini seiring dengan keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi DTP dan tercapainya desa UCI di Kabupaten Gianyar. c. Campak Campak disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anakanak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi olah sekret orang yang telah terinfeksi. Tahun 2011 ditemukan 4 kasus, sedangkan untuk tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 9 kasus campak atau dengan incidence rate (IR) sebesar 0,18 per penduduk. Kasus ini terjadi pada anak laki sebanyak 4 kasus (44,44%) sedangkan pada anak perempuan sebanyak 5 kasus (55,35%). Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

38 d. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis) Polio merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 03 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mula, kaku di leher, dan sakit di tungkai dan lengan. Tahun 2011 dan 2012 di Kabupaten Gianyar tidak ditemukan kasus polio, hal ini seiring dengan keberhasilan program imunisasi terutama imunisasi polio. Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/ anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2012 di Kabupaten Gianyar ditemukan 3 kasus atau Non Polio AFP Rate sebesar 2,55 per penduduk usia < 15 tahun, kasus ini masingmasing terdapat di UPT Kesmas Ubud I, Tegallalang I dan Gianyar I. Hasil ini sedikit lebih tinggi dari target yang ditentukan oleh Kementrian Kesehatan, sehingga perlu diintensifkan program yang dapat mengatasi penyakit ini. 5. Penyakit Potensial KLB /Wabah a. Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagin besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Pada tahun 2012, terdapat 288 kasus, 178 kasus diantaranya berjenis kelamin lakilaki dan sisanya 112 kasus berjenis kelamin perempuan dan tidak terdapat kematian. Dengan demikian IR DBD tahun 2012 sebesar 59,4 per penduduk. Berikut ini gambaran IR dan CFR tahun 2008 s/d Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

39 IR per pdd Gambar 3.4 Trend Incidence Rate (IR) DBD tahun 2008 s/d , ,19 133,7 Gianyar 50 44,3 59, TAHUN Walaupun terjadi peningkatan IR pada tahun 2012 dari tahun 2011, akan tetapi sudah jauh lebih rendah daripada tahun 2010 maupun tahun 2009 atau Lagi pula dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi kematian karena DBD (CFR= 0%). b. Penyakit Diare Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Penyakit saluran pencernaan seperti diare masih cukup tinggi ditemukan di Kabupaten Gianyar. Pada tahun 2012 diperkirakan jumlah kasus diare sekitar kasus, dari perkiraan tersebut kasus diare yang sudah ditangani dengan baik adalah sebanyak kasus (52,8%). Jika dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi sedikit penurunan, dimana jumlah kasusnya sebanyak (57,9%) dari perkiraan kasus diare yang ada. Dengan demikian upaya untuk mencegah penyakit ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

40 c. Rabies Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan srigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus rabies. Penyakit dengan CFR tinggi ini terus menyebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Gianyar bahkan di Provinsi Bali. Sampai dengan akhir tahun 2012, seluruh Kecamatam di Kabupaten Gianyar sudah terdapat kasus rabies. Terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian rabies yaitu : GHPR ( kasus Gigitan Hewan Penular Rabies), kasus yang divaksinasi dengan Vaksin Anti Rabies (VAR), dan Lyssa. Berikut Gambaran kasus rabies di Kabupaten Gianyar. Gambar 3.5 Jumlah Kasus GHPR, VAR & Kasus Rabies Pada Manusia di Kabupaten Gianyar tahun 2008 s/d Jml Gigitan Penggunaan VAR Rabies pd manusia Jml Gigitan Penggunaan VAR Rabies pd manusia Sumber ; Bidang P2PL Dikes Kab. Gianyar. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

41 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upayaupaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pembrantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan norkotika, psikotropika, zat adiktif berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upayaupaya promosi kesehatan, mencegah penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan situasi upaya kesehatan selama beberapa tahun terakhir, khususnya tahun 2012 di Kabupaten Gianyar. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

42 masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang Ibu mempunyai peran sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak. Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun pelayanan kesehatan swasta. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negaranegara ASEAN lainnya, AKI, AKB dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data SKDI 2007, AKI sebesar 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup, AKN 19 per kelahiran hidup dan AKABA 44 per kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDGs dan tujuan pembanguan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per kelahiran hidup. Oleh karena itu diperlukan upayaupaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran, dan nifas. Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kalahiran dan nifas yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar adalah dengan menerapkan program pusat berupa Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

43 Jaminan Persalinan (Jampersal) serta melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), disamping juga selalu berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan, antara lain meningkatkan Puskesmas dengan pelayanan PONED. a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat. Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar. Ditetapakan bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adlah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gembaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu halim adlah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trismester pertama sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trismester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat fasilitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 di Kabupaten Gianyar dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

44 Cakupan (%) Gambar 4.1. Persentase Cakupan K1 dan K4 di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d , ,53 93,55 90,61 94,35 88,34 91,45 91,13 K1 K TAHUN Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ada kesenjangan yang terjadi antara cakupan K1 dan K4. Dari tahun 2010 terjadi selisih antara K1 dengan K4 sebesar 6,01%, tahun 2011 sebesar 6,85% dan meningkat lagi untuk tahun 2012 menjadi sebesar 7,87%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 menunjukan angka drop out K1K4, dengan kata lain jika kesenjangan K1 dan K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang melakukan kenjungan pertama pelayanan antenatal selalu berkunjung ke pelayanan kesehatan sampai pada kunjungan ke dua trimester ketiga kehamilannya. Hal ini dapat meminimalisir kematian ibu hamil. Gambar di atas menyajikan hasil cakupan K1 tahun 2012, yang menunjukan pencapaian indikator K1 sebesar 99%, yang berarti belum memenuhi target untuk tahun 2012 yang mematok angka 100%. Sedangkan untuk K4 baru mencapai 91,13% yang ditargetkan sesuai SPM tahun 2015 sebesar 95%. Berikut hasil pencapaian K1 dan K4 untuk UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

45 Cakupan K1 (%)) Gambar 4.2. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K1) Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 120,0 114,3 102,0 101,7 98,7 98,1 96,8 96,1 93,9 93,8 93,3 87,7 98,8 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar Dari seluruh UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, 5 UPT Kesmas telah mencapai target yaitu UPT Kesmas Gianyar I, Tegallalang II, Sukawati II, Tampaksiring II, dan Blahbatuh II, Sedangkan UPT Kesmas yang lain belum mencapai termasuk ratarata Kabupaten masih dibawah target. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

46 Cakupan K4 (%)) 120,0 Gambar 4.3. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K4) Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,4 94,8 94,2 93,8 93,6 92,0 91,3 91,0 90,1 88,7 86,6 84,4 91,1 80,0 80,4 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber: Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Dari seluruh UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, hanya 1 UPT Kesmas yang telah mencapai target SPM tahun 2015 yaitu UPT Kesmas Gianyar I (101,4%), Sedangkan UPT Kesmas yang lain belum mencapai termasuk ratarata Kabupaten masih dibawah target (95%). b. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap AKI. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Sedangkan dalam terget MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibuadalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per kelahiran hidup pada tahun 1992, serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

47 Cakupan (%) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Gambar 4.4. memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2012 yang cenderung menurun. Pada tahun 2011 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 89,73%, akan tetapi meningkat lagi menjadi 94,7% pada tahun 2012, angka ini sudah melewati target SPM tahun 2015 yaitu sebesar 90%. Peningkatan ini mungkin disebabkan oleh adanya program Jampersal dari Pemerintah Pusat. Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d , ,36 92,41 94, ,73 Salin Nakes TAHUN Sumber ; Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Untuk melihat distribusi persalinan oleh tenaga kesehatan untuk masingmasing UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar, dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

48 Cakupan Lin Nakes (%)) 120,0 80,0 Gambar 4.5. Cakupan Persalinan ditolong Nakes Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,8 101,3 99,0 96,9 95,5 94,9 94,5 93,6 93,3 92,8 92,4 87,0 83,0 94,7 90,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Gambar 4.5. memperlihatkan bahwa sebagian besar yaitu 11 UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar sudah melampaui target SPM tahun 2015, dimana UPT Kesmas Gianyar I merupakan UPT Kesmas dengan pencapaian tertinggi (103,8%). Sedangkan UPT Kesmas yang cakupannya terendah dan belum mencapai target adalah UPT Kesmas Sukawati I (83,0%) disusul UPT Kesmas Ubud II (87,0%). c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke3 (KF3) dilakukan pada minggu ke6 setelah persalinan. Diupayakan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

49 Cakupan KF3 (%)) kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi. 120,0 80,0 Gambar 4.6. Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,6 101,1 99,3 98,9 96,8 96,1 94,5 93,8 92,6 92,6 89,3 84,4 82,0 95,6 90,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Dibandingkan dengan target SPM tahun 2015, maka sebagian bersar UPT Kesmas sudah mencapai target dimana UPT Kesmas Gianyar I persentase cakupan KF3 tertinggi yaitu sebesar (110,6%), sedangkan UPT Kesmas yang belum mencapai target adalah UPT Kesmas Tegallalang I (89,3%), Sukawati I (84,4%) dan Ubud II (82,9%). Masih ada rentang waktu 2 tahun untuk meningkatkan pencapaian program dengan memanfaatkan dana BOK. d. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

50 Cakupan Komplikasi Kebidanan (%)) kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90 mmhg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Gambar 4.7. memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan menurut UPT Kesmas pada tahun 2012, menunjukan hampir semua UPT Kesmas sudah mencapai terget SPM yaitu diatas 80%, sedangkan UPT Kemas yang belum mencapai adalah UPT Kesmas Sukawati I (79,9%) dan UPT Kesmas Ubud II (73,2%). Walaupun demikian masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan target tersebut sampai tahun Gambar 4.7. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 145,9 140,0 120,0 80,0 117,6 116,3 107,7 106,1 104,2 101,9 100,8 99,2 99,0 92,9 79,9 73,2 105,7 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

51 Cakupan Komplikasi Neonatal (%)) Neonatus risti/komplikasi meliputi asfeksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Pada tahun 2012 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan sebesar 89,7%, dengan kisaran cakupan terendah sebesar 51,5% di UPT Kesmas Tampaksiring II dan tertinggi sebesar 190,8% di UPT Kesmas Tegallalang I. Sementara target Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan untuk tahun 2015 adalah sebesar 80%. Berikut dapat dilihat secara lebih rinci dalam gambar berikut : 250,0 Gambar 4.8. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 190,8 150,0 143,2 134,8 120,2 90,5 76,8 75,9 69,7 69,6 62,4 56,9 52,2 51,5 89,7 80,0 50,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

52 e. Kunjungan Neonatal 3 kali (KN Lengkap) Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (028 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3 7 hari; dan hari ke 8 28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan disamping melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipothermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; menajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan rutin tahun 2012 yaitu cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN 3) Kabupaten Gianyar sebesar 98,5% dengan rentang capaian dari yang tertinggi yaitu UPT kesmas Sukawati I sebesar 101,9% dan yang terendah UPT Kesmas Tampaksiring I sebesar 94,0%. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

53 Cakupan KN 3 (%) 104,0 102,0 Gambar 4.9. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,9 101,8 101,6 101,3 100,6 99,0 98,5 98,0 96,0 94,0 96,6 95,6 95,3 94,9 94,6 94,5 94,0 92,0 90,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar f. Pelayanan Kesehatan pada Bayi Pelayanan Kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan yang sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari 3 bulan, satu kali pada umur 36 bulan, satu kali pada umur 69 bulan dan satu kali pada umur 911 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar (BCG, DPT / HB 13, Polio 14 dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

54 Cakupan Yankes bayi (%)) Pada tahun 2012 ratarata cakupan pelayanan kesehatan bayi di Kabupaten Gianyar sebesar 99,1%, dengan cakupan tertinggi ada di UPT Kesmas Sukawati II yaitu sebesar 122,4% dan yang terendah ada di UPT Kesmas Tampaksiring II yaitu sebesar 83,3%. Tingginya cakupan dan ada yang melebihi 100% dikarenakan di daerah tersebut mobilisasi penduduk tinggi dan banyaknya penduduk pendatang termasuk bayi. 140,0 120,0 Gambar Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,4 114,9 113,6 80,0 104,9 101,0 98,2 96,0 96,0 92,1 91,5 90,6 89,6 83,3 99,1 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar g. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 1259 bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam satu tahun, pemantauan perkembangan minimal dua kali setahun dan pemberian vitamin A dosis tinggi dua kali setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan di posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktek Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

55 Cakupan Yankes Anak Balita (%)) Sawasta, serta sarana fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2012 cakupan pelayanan anak balita (1259 bulan) sebesar 76,2 %, sementara yang harus dicapai berdasarkan SPM tahun 2010 adalah 90% belum mencapai target. Terjadi disperitas pencapaian cakupan yang cukup besar antara UPT Kesmas dengan capaian tertinggi di UPT Kesmas Tampaksiring I sebesar 96,4% dan yang terendah ada di UPT Kesmas Ubud I yaitu sebesar 46,2%. Cakupan pelayanan anak balita per UPT Kesmas dapat dilihat pada gambar di bawah ini ; 120,0 Gambar Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 96,4 95,6 88,3 87,2 81,0 81,0 80,2 72,7 69,7 69,5 68,2 64,2 76,2 60,0 46,2 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar h. Pelayanan Kesehatan pada Siswa SD dan Setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks, yang biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

56 kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 disebutkan bahwa untuk masalah kesehatn mata sebesar 1.1% anak usia 614 tahun mengalami kelainan refraksi dan 0,2% mengalami kebutaan. Untuk proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut, sebesar 21,6% terjadi pada anak usia 59 tahun dan 20,6% pada anak usia 1014 tahun. Sementara karies gigi aktif yang terjadi pada anak usia 12 tahun adalah 29,8% dan anak di atas usia 12 tahun sebesar 43,9%. Sedangkan anak usia 12 tahun dengan karies gigi sebanyak 36,1% dan anak di atas 12 tahun sebanyak 72,1%. Untuk status gizi pada anak usia >15 tahun; yang kurus 14,8% dan yang obesitas 10,3%. Angka anemia pada anak usia <14 tahun 9,9%, sementara pada anak usia >15 tahun; pada perempuan 19,7% pada lakilaki 13,1%. Hasil survei kecacingan 2009 oleh Ditjen P2PL menyebutkan 31,8% siswa SD menderita kecacingan. Sebelum dilakukan pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat terlebih dahulu dilakukan penjaringan sasaran. Untuk tahun 2012 jumlah siswa SD dan setingkat yang terjaring sebanyak siswa yang terdiri dari siswa lakilaki sebanyak siswa dan perempuan sebanyak siswa, dari keseluruhan siswa tersebut semuanya sudah terjaring (100%). Distribusi untuk setiap UPT Kesmas seperti gambar di bawah ini ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

57 Cakupan Penjaringan siswa SD (%) 120,0 Gambar Cakupan Penjaringan siswa SD & setingkat Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Sedangkan pencapaian cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Gianyar tahun 2012 ratarata sebesar 77,60%, meningkat sedikit dari pencapaian tahun 2011 yaitu sebesar 77,59%. Pencapaian setiap UPT Kesmas dapat dilihat pada gambar berikut ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

58 Cakupan Yankes siswa SD (%)) 120,0 Gambar Cakupan Pelayanan Kesehatan siswa SD & setingkat Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 99,9 99,7 98,7 95,6 90,1 82,8 78,4 77,6 60,0 40,0 35,6 31,6 20,0 19,3 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar 2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 1549 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana salah satunya dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor, seperti terlihat pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

59 Cakupan Peserta KB Aktif (%)) 95,0 Gambar Cakupan Peserta KB Aktif Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,0 85,0 90,4 90,2 89,2 87,6 86,9 85,5 83,9 81,6 81,6 81,1 83,4 80,0 79,4 79,1 75,0 75,6 70,0 65,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar UPT Kesmas dengan pencapaian cakupan peserta KB aktif tertinggi adalah UPT Kesmas Tegallalang II (90,4%) disusul dengan UPT Kesmas Tegallanag I (90,2%), Blahbatuh I (89,2%). Sedangkan UPT Kesmas yan terendah dan dibawah ratarata Kabupaten adalah UPT Kesmas Sukawati I (75,6%) disusul UPT Kesmas Sukawati II (79,1%), Ubud II (79,4%), Payangan (81,1%), Gianyar I (81,6%), dan Blahbatuh II (81,6%). Persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2012 terlihat pada Gambar di bawah ini. Pada tahun 2011 suntikan dan IUD yang paling banyak digunakan sebagai alat kontrasepsi oleh PUS yaitu masingmasing sebesar 44,3% dan 35,5%, sebaliknya IMPLAN merupakan metode kontrasepsi yang paling sedikit peminatnya setelah kontrasepsi lainnya. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

60 Gambar Persentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi, Menurut UPT Kesmas tahun ,8 2 1,3 0,6 13,5 35,5 44,3 SUNTIK IUD PIL MOP KOMDOM IMPLAN LAINNYA Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar 3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian, seperti difteri, tetanus, hepatitis B, thypus, radang selaput otak, radang paruparu dan masih banyak lagi penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok beresiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif, imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya penyuntikan ATS pada orang yang mengalami luka kecelakaan. a. Imunisasi dasar pada Bayi Diantara penyakit pada Balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

61 Cakupan Imunisasi Campak (%)) harus dipertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan target cakupan imunisasi Campak sebesar 90%. Kabupaten Gianyar tahun 2011 telah mencapai target cakupan imunisasi campak sebesar 98,11% dan meningkat lagi di tahun 2012 menjadi 107,44%. Dengan demikian di Kabupaten Gianyar telah mampu mencapai target imunisasi campak yang ditetapkan oleh WHO dan target Kemenkes RI tahun ,0 Gambar Cakupan Imunisasi Campak Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,6 140,0 120,0 119,8 118,3 117,0 107,0 106,9 104,0 100,8 98,8 97,5 107,4 92,6 92,1 91,9 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Dari 13 UPT Kesmas yang ada di Kabupaten Gianyar sudah semua UPT kesmas mencapai target yang telah ditentukan oleh WHO dan Kemenkes RI. UPT Kesmas yang mendapat capaian tertinggi adalah UPT Kesmas Sukawati II (150,6%) sedangkan yang terendah adalah UPT Kesmas Tegallalang I (91,9%). Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

62 Menurut hasil Riskesdas 2007, pendidikan dan pengeluaran per kapita berhubungan dengan persentase anak umur 1223 bulan yang mendapat imunisasi dasar termasuk juga campak. Semakin tinggi tingkat pendidikan Kepala Keluarga maka semakin tinggi pula persentase anak mendapatkan imunisasi. Begitu pula dengan pengeluaran perkapita, bahwa semakin tinggi pengeluaran perkapita semakin tinggi pula anak mendapat imunisasi dasar. Persentase di perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar lengkap pada bayi (011 bulan). Desa UCI tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam kurun waktu satu tahun. Target UCI tahun 2012 menurut Renstra Dinas Kesehatan adalah 100%. Sedangkan pencapain target UCI tahun 2012 menurun dari 100% tahun 2011 menjadi 95,7% tahun Hal ini karena semua cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Gianyar ditargetkan harus tercapai 100%, sehingga tidak semua desa bisa mencapainya terutama di wilayah UPT Kesmas Tegallalang I dan II. Berikut hasil cakupan UCI di Kabupaten Gianyar tehun 2012 ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

63 Cakupan Desa UCI (%)) 120,0 Gambar Persentase Desa Mencapai UCI Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,7 80,0 66,7 60,0 50,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab. Gianyar b. Imunisasi pada ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan pada saat perawatan tali pusat. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerahdaerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan resiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah; 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

64 Cakupan TT2+ (%)) Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS ( baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4. Cakupan TT2+ di Kabupaten Gianyar tahun 2012 cenderung menurun yaitu 103,1% tahun 2011 menjadi 97,9%; 140,0 120,0 Gambar Cakupan TT2+ pada Ibu Hamil Menurut UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar tahun ,8 115,5 114,3 112,3 103,2 80,0 98,5 93,4 93,3 88,7 87,5 82,3 77,3 74,8 97,9 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan pelayanan kesehatan perorangan, peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lainlain. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

65 1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfatan tempat tidur (Bed Occopation Rate / BOR), ratarata lama hari perawatan (Lenght of Stay / LOS), ratarata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), ratarata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (Gross Death Rate / GDR), dan persentase pasien keluar 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Tahun 2012 penggunaan tempat tidur di RSU Sanjiwani dengan BOR 68,4%, keadaan ini sudah memenuhi BOR ideal (6080%). Sedangkan untuk RSU swasta masingmasing RSU Ari Santi (37,3%), RSU Ganesha (24,8%) dan RSU Premagana dengan BOR (52,5%). Secara keseluruhan RS di Kabupaten Gianyar (pemerintah dan swasta) mempunyai BOR ratarata 54,7%, berarti secara keseluruhan belum mencapai target BOR ideal (6080%), dengan demikian masih perlu pembinaan dari Bidang terkait dan kinerja yang lebih baik dari manajemen Rumah Sakit terutama RSU swasta. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

66 Capaian (%) Gambar Pencapaian BOR Rumah Sakit di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d ,6 61,5 67,4 54,5 54, BOR TAHUN Sumber : Bidang Yankesmas Dikes Kab.Gianyar LOS adalah ratarata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pangamatan lebih lanjut. Nilai LOS yang ideal antara 69 hari. Sedangkan TOI adalah ratarata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat digunakan kembali (ratarata lama tempat tidur kosong antara pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong pada kisaran 13 hari. Gambaran LOS dan TOI rumah sakit di Kabupaten Gianyar sebagai berikut ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

67 Capaian (%) Gambar Pencapaian LOS dan TOI Rumah Sakit di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d ,5 3 3,2 3,6 3,3 3 3,8 3,2 2,5 2 1,5 1 2,2 1,6 2,5 LOS TOI 0, TAHUN Sumber : Bidang Yankesmas Dikes Kab.Gianyar Dari gambar di atas terlihat bahwa sepanjang tahun 2008 s/d 2012 angka ratarata LOS di RSU (pemerintah dan swasta) adalah antara 3,2 hari 3,8 hari, hal ini belum mencapai angka ideal karena masih di bawah 69 hari. Sedangkan TOI untuk tahun sudah memenuhi angka ideal (13 hari), sedangkan untuk tahun 2008 dan terkahir tahun 2012 sedikit di atas ideal yaitu 3,2 hari. GDR adalah angka kematian umum setiap penderita keluar rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat beberapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per pasien keluar. Pada tahun 2012 ratarata GDR di RSU Kabupaten Gianyar sebesar 3,3 kematian per pasien, dari seluruh Rumah sakit yang ada tidak satupun rumah sakit yang ada di Kabupaten Gianyar memiliki GDR di atas 45 per pasien. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

68 Capaian (%) 30 Gambar Pencapaian GDR dan NDR Rumah Sakit di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d ,9 24,5 25, ,8 15,3 9,3 GDR NDR 5 0 2,5 3,3 1,5 2, TAHUN Sumber : Bidang Yankesmas Dikes Kab.Gianyar NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal, 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per pasien keluar. NDR periode tahun 2008 s/d 2012 berkisar antara 1,5 s/d 13,8 per pasein keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu < 25 per pasien keluar. 2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar merupan suatu upaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. Di Kabupaten Gianyar JPK Pra bayar meliputi ASKES, Jamsostek, Askeskin/Jamkesmas JKBM dan lainya. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

69 Cakupan (%)) Tahun 2012 cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar sebesar 96,9% dengan perincian sebagai berikut ; 90,0 80,0 70,0 Gambar Cakupan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar di Kabupaten Gianyar tahun ,5 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 1,5 6,3 7,7 Jaminan Kesehatan Pra Bayar Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar Untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin, pemerintah pusat telah membantu dengan program Askeskin/Jamkesmas yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya kasuskaus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Cakupan program Jamkesmas tahun 2011 dan dibandingkan dengan cakupan tahun 2011 dapat dilihat pada gambar berikut; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

70 Gambar Perbandingan Realisasi Program JPKM di Kabupaten Gianyar tahun , , ,0 Rawat Jalan; 2011; Rawat Jalan; 2012; Sasaran; 2011; ,0 Sasaran; 2012; , , , , , ,0 0, Rawat Inap; 2011; Rawat Inap; 2012; 129 Jaminan Kesehatan Pra Bayar Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab. Gianyar C. PENCEGAHAN DAN PEMBRANTASAN PENYAKIT 1. Pengendalian Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya itu ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kauskasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Tahun 2012 dijumpai 3 kasus AFP yaitu dari UPT Kesmas Ubud I, Gianyar I dan Tegalalang I yang semuanya negativ polio pada kelompok umur < 15 tahun ( orang penduduk). Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

71 (%) 2. Pengendalian TB Paru Upaya dalam penanggulangan TB paru setiap tahunnya semakin menunjukan kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan disembuhkan. Pada gambar 4.24 memperlihatkan persentase TB Paru BTA positif terhadap suspek TB Paru dalam dua tahun terakhir (2011 s/d 2012). 6,4 6,2 6 5,8 5,6 5,4 5,2 5 4,8 Gambar Persentase BTA Positif Terhadap Suspek di Kab. Gianyar tahun 2011 s/d ,28 5, TAHUN Persentase BTA + thd Suspek Sumber: Bidang P2PL Dikes Kab. Gianyar Menurut standar, persentase BTA Positif diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi 515%, Bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan penjaringan suspek terlalu longgar. Banyak orang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Dengan demikian, sejak dua tahun terakhir ( ) persentase BTA Positif terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir, atau petugas kesehatan mamapu mendiagnosa kasus BTA Positif sesuai standar. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

72 3. Pengendalian Penyakit ISPA Menurut hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005, sebanyak 22,30% bayi maupun balita meninggal karena ISPA. Dari angka tersebut sebanyak 23,60% kematian disebabkan oleh peneumonia. Program pembrantasan penyakit ISPA membagi ISPA dalam dua golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas penumoni berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk, pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Tahun 2012, angka cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu dari 13,8% di tahun 2011 menjadi 7,2% di tahun Berikut ini gambaran cakupan dari tahun 2011 s/d 2012 sebagai berikut; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

73 (%) Gambar Cakupan Penemuan Pneumonia pd Balita di Kab. Gianyar tahun 2011 s/d ,8 7, TAHUN Pneumonia pd Balita Sumber: Bidang P2PL Dikes Kab. Gianyar 4. Penanganan penyakit HIV, AIDS dan IMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV dan AIDS, disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Penyakit ini tidak terlepas dari penyakit seksual atau Infeksi Menular Sexual (IMS) Hasil pemeriksaan surveilans HIV, AIDS dan kasus IMS selama dua tahun terakhir menggambarkan adanya penurunan kasus HIV dan IMS, akan tetapi terjadi peningkatan kasus AIDS, hal tersbut dapat dilihat dalam gambar berikut; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

74 Gambar Jumlah kasus baru HIV, AIDS dan IMS di Kabupaten Gianyar tahun s/d HIV AIDS IMS HIV AIDS IMS Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar. Pada Gambar di atas terlihat bahwa, adanya tren peningkatan kasus AIDS dari penurunan kasus HIV dan IMS, ini berarti semakin tingginya kasus AIDS diantara IMS dan HIV positif. Oleh karena itu penularan penyakit ini sangat berkaitan dengan perilaku maka dalam penanggulangannya perlu dicari terobosan yang sekiranya dapat merubah perilaku masyarakat yang berhubungan dengan sex yang sehat. 5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Upaya pembrantasan DBD terdiri dari 3 hal yaitu ; 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini; 3) peningkatan upaya pembrantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya Pembrantasan vektor dilakukan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

75 Capaian (%) melalui pembrantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (AJB). Apabila AJB 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Gambar Cakupan Angka Bebas jentik (AJB) di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d , ,68 90, Target AJB TAHUN Sumber : Bidang P2PL Dikes Kab.Gianyar Dari gambar di atas terlihat bahwa sejak tahun 2008 s/d 2012 belum pernah cakupan Angka Bebas Jentik (AJB) mencapai (> 95%) dan bahkan stagnan dari tahun (92%). Dalam lima tahun terakhir, setiap terjadi kasus DBD telah tertangani dengan baik dengan cakupan penanganan sebagian besar 100%. 6. Pengendalian Penyakit Malaria Malaria merupkan masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan reemerging. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya kasus import, resistensi obat dan beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria umumnya merupakan penyakit di daerah terpencil, sulit dijangkau dan banyak ditemukan di daerah miskin atau sedang berkembang. Oleh karena itu, malaria Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

76 merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen global MDGs. Pembrantasan malaria digalakan melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau Gebrak Malaria telah dicetuskan pada tahun Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan Ayo Brantas Malaria. a. Kasus Baru Malaria Sesuai dengan hasil Riskesdas 2010, angka kasus baru malaria di Bali terendah dibandingkan dengan Provinsi lain yaitu 3,4% dan tertinggi di Papua sebesar 261,5%. Sedangkan untuk Kabupaten Gianyar tidak ditemukan kasus malaria untuk tahun 2011 s/d b. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Untuk Kabupaten Gianyar tahun 2011 dan 2012 tidak ditemukan penderita malaria, sedangkan untuk Provinsi Bali sebagian besar penderita malaria sudah diobati sesuai standar (100%). D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya Perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemi gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

77 Capaian (%) 1. Pemberian Tablet Tambah Darah Anemi gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemi ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemi kekurangan zat besi atau anemi gizi besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (Fe) selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d ,74 94,68 98,35 98, ,46 90,57 88,71 91,29 91,33 F1 F TAHUN Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet penambah darah (Fe) selama tahun 2008 s/d 2012 terlihat kecendrungan naik setiap tahun, baik Fe1 maupun Fe3 terutama dua tahun terakhir ( ). Adapun sebaran cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil menurut UPT Kemas di Kabupaten Gianyar tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

78 Cakupan Fe3 (%)) 120,0 Gambar Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe3 Menurut UPT Kesmas di Kab. Gianyar tahun ,4 94,8 94,1 93,6 92,0 91,6 91,3 91,2 90,1 89,5 88,7 86,6 97,9 80,0 80,4 60,0 40,0 20,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar UPT Kesmas dengan cakupan tertinggi adalah UPT Kesmas Gianyar I (101,4%) dan terendah adalah UPT Kesmas Sukawati I (80,4%). Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Analisis K4 dengan Fe3 sering menunjukan adanya kesenjangan yang cukup besar, hal ini disebabkan karena belum optimalnya koordinasi sistem pencatatan dan pelaporan antar program terkait. 2. Pemberian Kapsul Vitamin A Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (umur 611 bulan) diberikan kapsul vitamin A SI, anak balita (umur 14 tahun) diberikan kapsul vitamin A SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (611 bulan) diberikan setahun sekali pada bulan Februari dan Agustus: dan anak Balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diharapkan dapat Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

79 Capaian (%) dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul viatmin A. Persentase cakupan pemberian vitamin A balita dalam 5 tahun terakhir seperti gambar berikut : 120 Gambar Persentase Anak Balita Mendapat Kapsul Vitamin A2x di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d ,58 98,79 98,59 98, TAHUN 52,15 Vit A 2x Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Dalam 5 tahun terakhir, sudah berturutturut selama 4 tahun cakupan pemberian vitamin A 2x pada anak balita menunjukan hasil yang baik dan diatas 80%, sedangkan untuk tahun 2012 menunjukan hasil yang sangat menurun dari 98,99% pada tahun 2011 menjadi hanya 52,15 pada tahun Adapun distribusi pencapaian pemberian vitamin A 2x pada anak balita untuk tahun 2012 adalah seperti dalam gambar berikut ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

80 Cakupan Vit A 2x (%)) Gambar Persentase Anak Balita yang Mendapat Vit A 2x Menurut UPT Kesmas di Kab. Gianyar tahun ,0 60,0 50,0 61,5 61,4 58,8 55,7 55,4 54,3 53,8 51,8 49,0 48,7 48,1 46,2 43,5 52,2 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar Gambar di atas memperlihatkan bahwa semua UPT Kesmas tidak mencapai target (80%), UPT Kesmas yang mencapai cakupan tertinggi adalah UPT Kesmas Tampaksiring I (61,5%) dan yang terendah adalah Blahbatuh II (43,5%). Pemberian vitamin A pada anak tidak terlepas dari upaya meningkatkan kunjungan ke Posyandu sehingga melalui repitalisasi Posyandu terutama meningkatkan D/S menjadi di atas 60% maka diaharapkan dapat meningkatkan pencapaian Vit A menjadi diatas 80%. 3. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusuai secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

81 Capaian (%) Gambar Persentase Pemberian ASI Eksklusif di Kab. Gianyar tahun 2008 s/d , ,85 52,21 49,87 59, ASI Ekskulsif TAHUN Sumber ; Bidang Binkesmas dikes Kab.Gianyar Dalam 5 tahun terakhir, cakupan pemberian ASI eksklusif sangat fluktuatif. Dibandingkan dengan cakupan tahun 2010 (49,87%) di tahun 2011 naik menjadi (74,3%) dan selanjutnya turun lagi menjadi (59,2%) di tahun Cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan tahun 2012 menurut UPT Kesmas dapat dilihat pada gambar berikut ; Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

82 Cakupan (%)) Gambar Persentase Pemberian ASI eksklusif 6 bulan Menurut UPT Kesmas di Kab. Gianyar tahun ,0 80,0 92,7 79,1 76,6 74,5 70,0 60,0 50,0 40,0 60,1 59,0 56,2 54,9 53,3 51,3 51,2 40,8 59,2 30,0 26,1 20,0 10,0 0,0 UPT KESMAS Sumber : Bidang Binkesmas Dikes Kab.Gianyar UPT Kesmas dengan cakupan ASI eksklusif tertinggi adalah UPT Kesmas Blahbatuh I (92,7%) dan yang terendah adalah UPT Kesmas Tampaksiring I (26,1%), dengan adanya rentang hasil yang cukup tinggi, maka diaharapkan untuk dapat dilakukan pembinaan dan supervisi ke UPT kesmas yuang cakupannya rendah dan UPT Kesmas yang cakupannya tinggi agar dapat memberikan solusi kepada UPT Kesmas yang rendah melalui rapatrapat koordinasi di Dinas Kesehatan. 4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Namun demikian hal ini dapat digambarkan apabila Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

83 Cakupan (%)) cakupan D/S di Posyandu lebih dari 80%. Di Kabupaten Gianyar tiga tahun berturutturut hasil D/S adalah sebagai berikut : 74,0 Gambar Persentase Kunjungan Balita yang Ditimbang di Posyandu di Kab. Gianyar tahun 2010 s/d ,7 72,0 70,0 68,0 66,0 65,0 65,0 64,0 62,0 60, D/S Dari gambar tersebut di atas terlihat bahwa D/S di Kabupaten Gianyar masih di bawah 80 % maka data tersebut tidak dapat dianalisa dan tidak mewakili partisipasi masyarakat di Posyandu. Dengan hasil tersebut untuk tahun kedepan agar diupayakan program yang berpihak pada rakyat dengan meningkatkan pertisipasinya melalui repitalisasi kegiatan Posyandu. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

84 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecukupan sebagai berikut : A. TENAGA KESEHATAN Sumber daya manusia (SDM) kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara efektif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Sedangkan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian medis. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar tahun 2012 seperti yang dikutip dari dokumen data dan informasi Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dikes Kabupaten Gianyar tahun 2012 adalah seperti gambar berikut : 1. Distribusi SDM Kesehatan berdasarkan sebaran geografis wilayah Jumlah dan jenis tenaga kesehatan di Kabupaten Gianyar tahun 2012 adalah seperti tabel berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

85 Jumlah Tenaga 600 Gambar 5.1. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar tahun Dr.Sp esialis Dr. Umu m Dr.Gig i Bidan Peraw at Farma si Gizi Kesm as Sanita si Tenisi Medis Laki Prempuan Jumlah Fisiot erapi Sumber : Profil SDMK Dikes Kab.Gianyar 2. Tenaga Medis Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi. Pelayanan Medis menurut Permenkes RI No. 512 tahun 2007 tentang Ijin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Lebih lanjut juga disebutkan, yang dimaksud dengan dokter adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di dalam maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan. Profesi kedokteran menurut konsil Kedokteran Indonesia No. 20 tahun 2006 tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter adalah suatu pekerjaan Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

86 Jumlah Tenaga kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan dan kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, serta kode etik yang bersifat melayani masyarakat sesuai dengan UU No. 29 tahun 2004 tentang Prektek Kedokteran. Jumlah tenaga medis (dokter, dokter gigi dan dokter spesialis) yang ada di Kabupaten Gianyar saat ini sesui data yang dikumpulkan dari UPT Kesmas dan RSU pemerintah maupun swasta berjumlah 254 orang (141 lakilaki dan 113 perempuan). Dengan rincian seperti tabel berikut : Tabel 5.1 Jumlah dan Jenis tenaga medis berdasarkan Jenis kelamin No Tenaga Medis Laki Perempuan Jumlah 1 Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Jumlah Sumber : Profil SDMK Dikes Kab.Gianyar Jumlah dan jenis tenaga medis dirinci menurut UPT dan RSU di Kabupaten Gianyar adalah seperti garfik berikut : Gambar 5.2. Jumlah dan Jenis Tenaga Medis Menurut UPT/RSU di Kabupaten Gianyar tahun RS U S RS U A RS U G RS U P Sk w I Sk w II Py n Ub I Ub II Dr Spesialis Dr Umum Dr Gigi Tgl I Tgl II Tp I Tp II Blb I Blb II Gr I Gr II Ma tra La b Gd F Dik es Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

87 Perbandingan jumlah masingmasing tenaga medis, dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 5.3. Perbandingan Jumlah Tenaga Medis Menurut Jenisnya di Kabupaten Gianyar tahun 2012 Dr Gigi; 54 ; 21% Dr Spesialis; 78 ; 31% Dr Umum; 122 ; 48% 3. Tenaga Keperawatan Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga keperawatan adalah perawat dan bidan. Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan. Perawat bertanggungjawab untuk perawatan, perlindungan dan pemulihan orang yang luka atau pasien yang menderita penyakit akut atau kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai jenis perawatan kesehatan. Perawat juga terlibat dalam riset medis dan perawatan serta menjalankan berbagai fungsi non klinis yang diperlukan untuk perawatan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

88 a. Jumlah Tenaga Perawatan Secara keseluruhan, tenaga keperawatan di Kabupaten Gianyar yang bekerja di institusi pelayanan pemerintahan dan swasta, dan di Unit Non Pelayanan berjumlah 518 orang dengan perincian seperti dalam tabel berikut; Tabel 5.2. Jumlah dan persentase Tenaga Keperawatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2012 NO UNIT KERJA Perawat dan Perawat Gigi Jumlah Persen Sukawati I 14 2,70 2 Sukawati II 12 2,32 3 Payangan 12 2,32 4 Ubud I 16 3,09 5 Ubud II 5 0,97 6 Tegallalang I 10 1,93 7 Tegallalang II 11 2,12 8 Tampaksiring I 14 2,70 9 Tampaksiring II 14 2,70 10 Blahbatuh I 12 2,32 11 Blahbatuh II 14 2,70 12 Gianyar I 18 3,47 13 Gianyar II 11 2,12 14 RSU Sanjiwani ,29 15 RSU Ari Santi 75 14,48 16 RSU Ganesha 37 7,14 17 RSU Premagana 23 4,44 18 Unit/Sarana Kes Lain(non pelayanan) 27 5,21 19 Dikes Kab Gianyar 5 0,97 JUMLAH (KAB/KOTA) b. Distribusi Tenaga Keperawatan Data mengenai distribusi tenaga perawatan di Rumah Sakit dan unit pelayanan kesehatan serta non pelayanan adalah seperti dalam Gambar berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

89 Gambar 5.4. Distribusi Tenaga Perawatan menurut RSU, Unit Yankes dan Non yankes di Kabupaten Gianyar tahun 2012 RSU Swasta; 135 ; 26% Sarkes Non pelayanan; 27 ; 5% Dikes Kab Gianyar; 5 ; 1% RSU Pemerintah; 188 ; 36% UPT Kesmas/Yankes; 166 ; 32% Berdasarkan Gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah tenaga perawat yang bekerja di Rumah Sakit Umum terutama di RSU Pemerintah menempati jumlah terbanyak yaitu 188 orang (36,29%) selanjutnya bekerja di Unit pelayanan kesehatan (UPT Kesmas) sebanyak 166 orang (32,05%) dan di RSU Swasta sebanyak 135 orang (26,01%). Sedangkan tenaga perawatan yang bekerja di sarana kesehatan non pelayanan sebanyak 27 orang (5,21%) dan di Dinas Kesehatan sebanyak 5 orang (0,97%). c. Tenaga Bidan Jumlah dan persentase tenaga bidan di Kabupaten Gianyar seperti dalam Gambar berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

90 Gambar 5.5. Jumlah dan Persentase tenaga Bidan menurut RSU, Unit Yankes dan Non yankes di Kabupaten Gianyar tahun 2012 Sarkes Non pelayanan; 6 ; 2% RSU Pemerintah; 41 ; 10% Dikes Kab Gianyar; 2 ; 1% RSU Swasta; 112 ; 28% UPT Kesmas/Yankes; 235 ; 59% Gambar di atas menunjukan bahwa distribusi tenaga Bidan di Kabupaten Gianyar sebagian besar bekerja di Unit pelayanan kesehatan (UPT Kesmas) yaitu sebanyak 235 orang (59%), sedangkan yang bekerja di Rumah Sakit terutama Rumah Sakit Swasta adalah sebanyak 112 orang (28%) dan RSU Pemerintah sebanyak 41 orang (10%), disusul dengan Sarana Kesehatan non pelayanan 6 orang (2%) dan di Dikes sebanyak 2 orang (1%). Total jumlah tenaga bidan di Kabupaten Gianyar adalah sebanyak 396 orang, dari jumlah keseluruhan tersebut sudah termasuk PNS, PTT, Honor Daerah dan kontrak. Bidan merupakan ujung tombak dari program kesehatan Ibu dan Anak, maka dari itu dari distribusi tersebut di atas sudah menunjukan sebaran yang merata dan sesuai dengan kebutuhan yaitu lebih banyak di Unir pelayanan terdepan yaitu UPT kesmas. Adapun jumlah tenaga bidan lebih banyak di RSU swasta karena jumlah RSU swasta lebih banyak dari pemerintah dan upaya pelayanan di swasta di Kab. Gianyar lebih konsen dengan pelayanan KIA / lebih banyak pelayanan persalinan. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2013.

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2013. PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2013 SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2014 KATA

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2014.

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2014. PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2014 SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2015 KATA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2015.

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2015. PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2017 KATA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN ***

DAFTAR ISI LAMPIRAN *** PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015 SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN 2016 KATA

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2017.

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kabupaten Gianyar 2017. PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2017 TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dan dorongan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i P r o f i l K e s e h a t a n P r o v i n s i B a l i T a h u n xv

KATA PENGANTAR. i P r o f i l K e s e h a t a n P r o v i n s i B a l i T a h u n xv KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 2013 ini bisa diselesaikan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 211 ini bisa diselesaikan pada waktunya. Profil kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS KESEHATAN UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang

Lebih terperinci

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP

Malang, April 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG. dr. ABDURRACHMAN, M.Kes. Pembina Tk I NIP Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Malang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Jalan Poros Andoolo Kel.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali. dr. Ketut Suarjaya, MPPM Pembina Tingkat I NIP

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2012 Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali. dr. Ketut Suarjaya, MPPM Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, maka penyusunan Profil Kesehatan Propinsi Bali Tahun 2011 ini bisa diselesaikan pada waktunya. Profil kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2013. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2012. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem KATA PENGANTAR Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sanghyang Widhi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN

TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN TREND JAWA TIMUR TREND PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 2011 Jl. A. Yani 118 Surabaya HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id DINAS Tahun KESEHATAN 2012 PROVINSI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dr. ZULMAN ZURI AMRAN Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu TIM PENYUSUN Penasehat (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu) Pengarah (Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan) Penanggung Jawab (Kepala

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGLI TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGLI TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGLI TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS KESEHATAN 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), atas Asung

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012

BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 Dinas Kesehatan BUKU PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Hunting) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) 321957, FAX. (0321) 390113 Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI KATA PENGANTAR Puji Astiti Angayubagia dipanjatkan atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2015 dapat diterbitkan untuk merespon

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi NTB

Profil Kesehatan Provinsi NTB Profil Kesehatan Provinsi NTB January 1 2013 [Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2009 Penanggung Jawab Pelaksana Tim Penyusun : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi : - dr. Muhammad

Lebih terperinci