BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
|
|
- Vera Glenna Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang Koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokokpokok Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian koperasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Yang dimaksud dengan rakyat adalah orang-orang yang kondisi ekonomi relatif lemah, yang perlu menghimpun tenaganya, yang perlu menghimpun tenaganya agar mampu menghadapi kelompok-kelompok yang relatif kuat. 2. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mengakui adanya kebutuhan tertentu yang sama di kalangan mereka. Kebutuhan yang sama ini secara bersama-sama diusahakan pemenuhannya melalui usaha bersama dalam koperasi. Orang-orang tersebut bergabung dengan sukarela, atas kesadaran akan adanya kebutuhan bersama, sehingga dalam koperasi tidak ada unsur paksaan, ancaman atau campur tangan pihan lain. 3. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang dan bukan perkumpulan modal. Artinya, koperasi merupakan perkumpulan orangorang yang mengutamakan pelayanan akan kebutuhan ekonomi anggotanya.
2 4. Koperasi memiliki watak sosial. Hal ini berarti bahwa dasar koperasi adalah kerja sama. Dalam koperasi, anggotanya perkumpulan bekerja sama berdasarkan kesukarelaan, persamaan derajat (demokrasi, ekonomi dan sosial) persamaan hak dan kewajiban. Sesuai dengan asas demokrasi, berarti koperasi adalah milik anggota sendiri dan dengan demikian pada dasarnya koperasi diatur, diurus dan diselenggarakan sesuai dengan keinginan para anggota perkumpulan itu sendiri. Atau dengan kata lain, bahwa dalam keporasi kekuasaan tertinggi dipegang oleh semua anggota yaitu melalui rapat anggota. 5. Koperasi juga dapat beranggotakan badan-badan hukum koperasi. Badan hukum adalah suatu badan, yang diperoleh melalui prosedur tertentu, yang secara hukum diakui mempunyai hak dan kewajiban sebagai manusia biasa. Badan hukum dibenarkan mempunyai hak milik dan utang piutang yang terpisah dari hak milik dan utang piutang para anggotanya. 6. Koperasi merupakan kepentingan bersama dari para anggotanya (kekeluargaan). Hal ini dicerminkan berdasarkan karya dan jasa yang disumbangkan oleh masing-masing anggota. Jadi, partisipasi para anggota dalam kegiatan koperasi serta hasil yang tercapai tergantung dari besar kecilnya karya dan jasanya. 7. Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Artinya, koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu
3 sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya (Anoraga dan Widiyanti, 2007:4-6). Selain pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 Nomor 12 di atas, dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 juga telah digariskan bahwa : Perekonomian Indonesia disusun secara usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 bahwa : Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Sedangkan dalam ketetapan MPR dinyatakan bahwa : Koperasi harus digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah Fungsi dan Peran Koperasi Pasal 3 UU No. 25/1992 menetapkan bahwa koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Berdasarkan tujuan tersebut, maka fungsi dan peran koperasi ditetapkan dalam Pasal 4 sebagai berikut. 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
4 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama, berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi (Suwarni, 2006:72) Prinsip Koperasi Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 UU No.25/1992 ada prinsip utama koperasi yaitu sebagai berikut. 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Sukarela mengandung arti tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Kesadaran menjadi anggota, artinya bukan warisan menjadi anggota, serta bukan atas perintah menjadi anggota. Terbuka mengandung arti bahwa yang menjadi anggota koperasi adalah siapa saja, tidak membedakan agama, suku jenis kelamin, dan pembedaan-pembedaan lain. Tetapi terbuka dan tanggung jawab, artinya tidak seenaknya masuk keluar keanggotaan, dan sesuai dengan ekonomi bersama dengan ikatan pemersatu bukan individual. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi Penyususnan rencana, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan koperasi dilaksanakan secara demokratis. Demokrasi dalam koperasi direalisasikan dalam Rapat Anggota yang memiliki kekuasaan tertinggi. 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
5 Menurut Pasal 45 UU No. 25/1992, SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperolah dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban termasuk pajak dalam satu tahun buku yang bersangkutan. SHU dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa anggota sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. 4. Pembelian balas jasa yang terbatas terhadap modal Usaha koperasi tidak semata-mata bertujuan mencari laba, tetapi memberi daya manfaat bagi anggota. Perlu disadarkan pada anggota bahwa pemupukan modal yang mereka lakukan bukan bertujuan mencari laba. 5. Prinsip Kemandirian Koperasi diharapakan dapat mengembangkan usahanya sendiri berdasarkan kemampuan anggota-anggotanya, tidak bergantung pada pihak lain (Suwarni, 2006:72-75). Dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban adalah sebagai berikut. 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota. 2. Berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan hak setiap anggota koperasi adalah : 1. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota. 2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas.
6 3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggara Dasar. 4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota, baik diminta maupun tidak diminta. 5. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesame anggota. 6. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam Anggara Dasar (Partomo, 2009:29-30) Tugas Koperasi Hatta menegaskan bahwa tugas koperasi di Indonesia sangat luas terkait masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah keterbelakangan. Ada tujuh tugas koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Memperbaiki Produksi Ada tiga jenis barang utama yang produksinya harus segera diperbaiki, yaitu pangan, barang kerajinan, dan barang-barang pertukangan yang diperlukan oleh rakyat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Memperbaiki Kualitas Barang Koperasi harus memperbaiki kualitas barang-barang yang dihasilnya oleh rakyat Indonesia. Salah satu sebab rendahnya kualitas barang-barang adalah tidak cukupnya sarana produksi yang dimiliki oleh rakyat, maka koprasi memiliki peran untuk secara bersama-sama memiliki sarana produksi yang dibutuhkan.
7 3. Memperbaiki Distribusi Koperasi mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama, memiliki peluang besar untuk memperbaiki sistem distribusi barang. 4. Memperbaiki Harga Koperasi yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas seharusnya memperbaiki harga pasar. 5. Menyingkirkan Penghisapan Apabila suatu desa ingin makmur maka harus dibebaskan dari sistem ijon karena merugikan sehingga perlu didirikan koperasi-koperasi simpan pinjam. 6. Memperkuat Permodalan Dengan koperasi masyarakat harus digerakkan untuk menabung sebagai sumber modal. 7. Memelihara Lumbung Lumbung harus diperbaharui untuk menyesuaikan produksi dan konsumsi atau sebagai buffer stock. Dengan adanya lumbung akan mengurangi gejolak harga pada saat panenn dan masa paceklik (Harsoyo, 2005:15-16). 2.2 Landasan Koperasi Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa organisasi koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut. 1. Landasan Idil Sesuai dengan Bab II Undang-Undang No. 25, landasan idil organisasi koperasi Indonesia adalah Pancasila. Pancasila adalah pandangan hidup
8 dan ideologi bangsa Indonesia dan masing-masing sila menjadi pedoman yang mengarahkan semua tindakan dari kegiatan organisasi koperasi. 2. Landasan Struktural Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan orang-seorang dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Pasal 33 menempatkan koperasi dalam kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional dan sebagai bagian integral tata perekonomian nasional (Partomo, 2009:14-15). 2.3 Perangkat Organisasi Koperasi Organisasi sebagai perangkat dalam mengelola usaha koperasi terdiri atas penjabaran fungsi-fungsi untuk mengelola usaha dalam organisasi berupa perangkat organisasi, kewenangan-kewenangan (authorities) dan sinkronisasinya, uraian tugas (job description) dan hubungannya antara petugas-petugas, pelaksanaan dari kebijakan-kebijakan (implementation) yang juga meliputi ketentuan-ketentuan tata cara kerja. Perangkat Organisasi Koperasi terdiri atas Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas tertera dalam gambar 2.1 berikut ini. Rapat Anggota Pengurus Pengawas Gambar 2.1 Perangkat Organisasi Koperasi
9 2.3.1 Rapat Anggota Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat Anggota menetapkan anggaran dasar dari koperasi, menetapkan juga kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi, menentukan pemilihan anggota, pengurus, pengangkatan, dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas Pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota dengan masa jabatan 5 (lima) tahun. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar. Pengurus diberi wewenang untuk menyelenggarakan Rapat Anggota (sebagai penyelenggara saja) Pengawas Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Persyaratan untuk dapaat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar (Partomo, 2009:32-36). 2.4 Jenis-jenis Koperasi Secara garis besar jenis Koperasi dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu : 1. Koperasi Konsumsi Barang konsumsi adalah barang yang diperlukan setiap hari, misalnya : barang-barang pangan (seperti beras, gula, garamm, dan minyak kelapa), barang-barang sandang (seperti kain, tekstil), dan barang pembantu
10 keperluan sehari-hari (seperti sabun, minyak tanah, dan lain sebagainya). Koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari disebut Koperasi Konsumsi. 2. Koperasi Kredit (Koperasi Simpan Pinjam) Koperasi kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungantabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unit Simpan Pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar dan lain-lain. 3. Koperasi Produksi Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Contohnya adalah koperasi peternak sapi perah, koperasi tahu tempe, koperasi batik dan lain-lain. 4. Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya adalah Koperasi Angkutan, Koperasi Jasa Audit, Koperasi Asuransi Indonesia, dan lain-lain.
11 5. Koperasi Serba Usaha/ Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, maka KUD memiliki dan melaksanakan fungsi perkreditan, penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi, pengolahan dan pemasaran hasil produksi, perdagangan, dan pengangkutan. Dalam melaksanakan tugasnya, KUD harus benar-benar mementingkan pemberian pelayanan kepada anggota dan masyarakat, dan menghindarkan kegiatan yang menyaingi kegiatan anggota sendiri (Anoraga dan Widiyanti, 2007:20-27). 2.5 Kredit Kredit merupakan penyaluran dana yang dilakukan oleh pihak perbankan kepada masyarakat agar dana dapat tersalurkan bagi mereka yang membutuhkan. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan, atau hasil pembagian keuntungan. Pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan kredit program bagi agribisnis sejak pendirian Padi Sentra pada tahun 1959 yang menangani penyuluhan, penyaluran, dan pemberian kredit. Kredit tersebut diperuntukkan bagi pembelian sarana produksi dan uang untuk biaya hidup. Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu, dalam kredit harus terdapat unsur kepercayaan baik dari pihak pemberi kredit, maupun pihak penerima kredit.
12 Menurut Kasmir (2011:109), prinsip- prinsip kredit yang dikenal dengan 5C adalah : 1. Character, yaitu sifat atau watak calon debitur. Hal ini bertujuan memberikan keyakinan kepada pihak perbankan bahwa sifat dari orangorang yang akan diberikan kredit dapat dipercaya. 2. Capacity, yaitu kemampuan calon debitur dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuan calon debitur tersebut dalam mengelola bisnis serta kemampuannya mengelola keuntungan. 3. Capital, yaitu sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur dalam usaha yang dilakukannya. 4. Collateral, yaitu jaminan yang diberikan calon debitur yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan yang diberikan dianjurkan melebihi jumlah kredit yang diberikan. 5. Condition, yaitu penilaian kredit yang mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa yang akan datang. Jenis-jenis kredit pada dasarnya dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Dilihat dari segi kegunaan, kredit terdiri dari kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit investasi digunakan untuk keperluan usaha sedangkan kredit modal kerja digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 2. Dilihat dari segi tujuan kredit, kredit terdiri dari kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit perdagangan. Kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi barang dan jasa. Kredit
13 konsumtif digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Kredit perdagangan digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. 3. Dilihat dari segi jangka waktu, terdiri dari kredit jangka pendek, kredit jangka menengah, dan kredit jangka panjang. Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Kredit jangka menengah mempunyai jangka waktu antara satu sampai dengan tiga tahun, biasanya untuk investasi. Kredit jangka panjang merupakan kredit yang masa pengambilannya paling panjang, yakni di atas tiga sampai lima tahun. 4. Dilihat dari segi jaminan, kredit terdiri dari kredit dengan jaminan dan kredit tanpa jaminan. Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang tertentu. 5. Dilihat dari segi sektor usaha, kredit terdiri dari kredit pertanian, kredit peternakan, kredit industri, kredit pertambangan, kredit pendidikan, kredit profesi, kredit perumahan, dan sektor-sektor lainnya (Kasmir, 2011: ). Menurut Kasmir (2011:98-99), dalam transaksi kredit terdapat unsur-unsur kredit, yaitu :
14 1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar kembali di masa tertentu di masa datang. 2. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. 3. Jangka waktu. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengambilan kredit yang telah disepakati. 4. Resiko. Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun resiko yang tidak disengaja. 5. Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau disebut dengan bunga ataupun bagi hasil. Jika permohonan kredit disetujui, maka pihak kreditur mempersiapkan perjanjian (akad kredit) secara tertulis antara kedua belah pihak. Hal ini menyangkut jumlah (platfond) kredit, jangka waktu pinjaman, tingkat bunga pinjaman, administrasi dan asuransi. Setelah kredit dicairkan maka pihak kreditur melakukan pembinaan pada debitur, sehingga kredit yang disalurkan memenuhi sasaran yaitu aman, terarah, dan menghasilkan (Yulinda, 2003:18). 2.6 Tabungan Menurut Harrod-Domar tabungan adalah bagian dalam jumlah tertentu dari pendapatan, sedangkan investasi adalah perubahan dari stok modal. Semakin
15 banyak jumlah yang dapat ditabung dan kemudian diinvestasikan, maka laju pertumbuhan ekonomi semakin cepat. Tingkat tabungan dan investasi sangat tergantung kepada tingkat produktivitas investasi maksudnya tambahan output yang didapat dari unit investasi (Todaro, 1999). Tabungan adalah sejumlah uang yang disimpan mayarakat pada suatu lembaga dengan suatu syarat untuk mendapatkan jasa tertentu (bunga/deviden). Tabungan dalam Credit Union diatur dalam bentuk saham, dimana keuntungan/deviden yang dibagi pada anggota tidak setiap bulan tetapi pada akhir tahun pembukuan, yang diperhitungkan menurut jumlah dan lamanya saham tersimpan di dalam CU (BK3I, 1991). 2.7 Credit Union Credit Union sebagai koperasi adalah badan usaha yang dimiliki oleh sekumpulan orang yang saling percaya dalam suatu ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga tercipta modal bersama guna dipinjamkan diantara sesame mereka, dengan bunga yang layak serta untuk tujuan produktif dan kesejahteraan (Jolong, 2012:15). Credit Union sebagai badan usaha berarti usaha yang dijalankan memperhatikan kaidah-kaidah ekonomi yang harus didukung oleh sekelompok pemiliknya untuk mencapai tujuan. Credit Union dimiliki oleh sekumpulan orang yang saling percaya artinya pemilik CU adalah kumpulan orang yang terdiri dari pria dan wanita yang secara sukarela menjadi anggotanya, yang sekaligus juga menjadi pemilik, pelaksana, pengawas, dan pengguna jasa (pelanggan).
16 Credit Union merupakan salah satu lembaga keuangan pedesan yang berdasarkan prinsip koperasi murni, muncul atas prakarsa masyarakat, dikelola oleh masyarakat. Prinsip ini kemudian berkembang menjadi prinsip Credit Union, yaitu : 1. Keanggotaan terbuka dan sukarela 2. Pengendalian secara demokratis, anggota memiliki suara dan partisipasi yang sama dalam menentukan keputusan. 3. Pelayanan pada anggota, pelayanan ekonomi maupun sosial. 4. Distribusi pada anggota, mendorong anggota menabung dan layanan pinjaman, dengan diberikan tingkat bunga sesuai kemampuan Credit Union (BK3DSU, 1980). Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi kredit untuk berkembang adalah partisipasi anggota atau keikutsertaan anggota untuk terlibat langsung dalam proses. Koperasi kredit yang anggotanya aktif dalam mendukung program koperasi sejak proses pengambilan keputusan, perencanaa, pelaksanaan dan pengawasan, koperasinya akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan koperasi kredit yang anggotanya pasif. Parsipasi anggota, diantaranya dapat dilihat dari kehadiran anggota dalam pendidikan/pembinaan/pertemuan bulanan, menabung dan meminjam. Partisipasi anggota merupakan tiang utama penyangga keberhasilan koperasi (Yulinda, 2003:15).
17 2.8 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dibuat penulis adalah sebagai berikut: 1. Adanya pengaruh signifikan antara karakteristik anggota dengan jumlah terhadap keberhasilan CU. 2. Adanya pengaruh signifikan antara jumlah simpanan dan jumlah pinjaman dengan jumlah pendapatan. 3. Adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah simpanan, dan jumlah pinjaman anggota terhadap keberhasilan CU.
BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Badan Usaha Koperasi 1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal 1 Ayat 1, pengertian koperasi adalah badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kuncoro (2002:68), Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang dibentuk pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap beberapa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari kata co dan operation
Lebih terperinciPerbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:
Overview Koperasi 1 Pendahuluan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal 33 ayat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
Lebih terperinciNOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2005:5) prosedur ialah urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prioritas utama dalam pembangunan negara Indonesia yakni peningkatan kesejahteraan rakyat melalui mengembangkan perekonomian rakyat yang didukung pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Pengertian Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Koperasi 3.1.1. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetian Deposito Berjangka Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account dimana artinya
Lebih terperinciBAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA
BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA A. Pengertian Pengalokasian Dana Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk tabungan, simpanan giro dan deposito adalah menyalurkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Tentang Perbankan Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian bank, fungsi bank, dan jenis jenis bank : 2.1.1 Pengertian Bank Di Indonesia terdapat banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Usaha Mikro Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
Lebih terperinciOleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA KOPERASI? (All about Cooperation) Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung KONSEP DASAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan nilai-nilai yang mengakar sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila dalam Pancasila tersebut,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,
Lebih terperinciBAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan
33 BAB III TELAAH PUSTAKA A. Peranan Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat 26. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan 27. Pemeranan
Lebih terperinciPengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)
Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua
BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciSEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH
SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH PENGERTIAN Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia memiliki Tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kredit dan Pengertiannya Kata kredit berasal dari bahasa Yunani credere artinya kepercayaan atau credo berarti saya percaya (Shintawati, 2010; Triandaru dan Budisantoso, 2009;
Lebih terperinciPENGALOKASIAN DANA BANK
PENGALOKASIAN DANA BANK Alokasi Dana : menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit atau aset yang dianggap menguntungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu parameter kemajuan ekonomi sebuah negara adalah sektor keuangannya. Negara dengan sektor keuangan yang baik tentu akan memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari
BAB II KAJIAN TEORITIS 1.1 Analisis Pemberian Kredit Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
Lebih terperinciBAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang
BAB II Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Dunia keuangan khususnya perbankan dari tahun ketahun telah mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini ditunjukkan dari jumlah
Lebih terperinciKoperasi. By :
Koperasi By : dhoni.yusra@indonusa.ac.id Dasar Hukum Landasan Yuridis ada Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Pengaturan pertama diatur dalam UU
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Landasan Teori Bank II.1.1 Pengertian Bank Umumnya masyarakat mengenal bank sebagai badan usaha yang bertugas untuk menghimpun dana, mengelol dan menyalurkannya kepada masyarakat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan
Lebih terperinci25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah
Lebih terperinciKONSEP DASAR KOPERASI
KONSEP DASAR KOPERASI KONSEP DASAR PERKOPERASIAN UU No. 12 Tahun 1967 Koperasi dikatakan sebagai Organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Konotasi berwatak sosial seringkali disalahtafsirkan sebagai organisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Koperasi Secara Umum. 1. Pengertian Koperasi. Pengertian koperasi secara umum, yang dimaksud dengan kopersi adalah
BAB II KAJIAN TEORI A. Koperasi Secara Umum 1. Pengertian Koperasi Pengertian koperasi secara umum, yang dimaksud dengan kopersi adalah Koperasi adalah suatu badan usaha yang merupakan organisasi ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kredit Menurut asal mulanya, kata kredit berasal dari kata credere yang artinya adalah kepercayaan. Maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh kredit, berarti mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,
23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI 2.1 Pengertian Perjanjian Kredit Pasal 1313 KUHPerdata mengawali ketentuan yang diatur dalam Bab Kedua Buku III KUH Perdata, dibawah judul Tentang
Lebih terperinciKONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan
KONSEP DASAR PERKOPERASIAN 1. Pendahaluan Selama ini diketahui bahwa perkembangan Koperasi dan peranannya dalam perekonomian nasional belum memenuhi harapan, khususnya dalam memenuhi harapan sebagai sokoguru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Amsyah (1977: 11), menyatakan bahwa prosedur adalah aturan permainan atau langkah-langkah aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan. Ketiga sektor kekuatan tersebut adalah
Lebih terperinciTutik Susilowati, Pengembangan Koperasi. JKB. Nomor 6 Th. IV Januari
JKB. Nomor 6 Th. IV Januari 2010 13 PENGEMBANGAN KOPERASI Oleh : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si ABSTRAK Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian nasional sekarang ini banyak melibatkan koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan begitu
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara. kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang. Untuk mewujudkan kemakmuran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik itu yang bergerak dibidang industri perdagangan maupun jasa dituntut tidak hanya bertahan tetapi juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank a) Pengertian Bank Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Definisi Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Amidipradja Talman (1985:22) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah : Badan usaha yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Dalam arti luas kredit diartikan sebagai sebagai kepercayaan. Begitu pula dengan bahasa latin kredit berarti credere yang
Lebih terperinciUniversitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam
Lebih terperinciBAB III. Pelaksanaan Kerja Praktek. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan
BAB III Pelaksanaan Kerja Praktek 3.1 Tinjauan Umum Koperasi Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi social
Lebih terperincisejarah timbulnya Koperasi, yaitu :
Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU). 2. Sebagai bahan
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI
ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI Oleh: Putri Dewi S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan lembaga keuangan ditengah-tengah masyarakat dalam memajukan perekonomian sangat penting. Tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai lembaga perantara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai pengaruh faktor suku bunga kredit, dana pihak ketiga, nilai tukar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan berkesinambungan secara bertahap untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu bagi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, menyebabkan banyak bermunculan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan seperti menerima
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar
7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, rumah merupakan kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Lebih terperinciPerkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting sebagai fokus pemerintah dalam membuat kebijakan untuk mencapai kesejahteraan seluruh warga negara.
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit menurut Undang-undang RI No. 10 tentang perbankan (1998) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) KUD dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani mengenai kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian dengan melandaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara) BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang berisikan dua elemen esensial yakni unsur Pemerintah (public) dan unsur
Lebih terperinciPUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M.
PUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M. UU 25/1992 ttg PERKOPERASIAN Acuan Informasi Tanpa Tuntutan Dikinikan: 11 Juni 2004 IP Umum Rekrutmen K-3 PP-KKB-PK-Konvensi TK Wanita
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Bagian yang dimainkan seorang pemain dalam suatu kegiatan film, sandiwara
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Peranan Secara etimologi, peranan berarti: 1. Bagian yang dimainkan seorang pemain dalam suatu kegiatan film, sandiwara dengan berusaha bermain baik dan secara aktif segala
Lebih terperincia. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.
AKUNTANSI PERKOPERASIAN PSAK NO. (REVISI ) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) AKUTANSI PERKOPERASIAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar
Lebih terperinci