sejarah timbulnya Koperasi, yaitu :
|
|
- Suharto Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan (decision maker) dan instansi terkait lainnya dalam menyusun kebijakan untuk meningkatkan kualitas Credit Union (CU). 2. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 16 UU RI No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa jenis Koperasi didasarkan pada kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis Koperasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pendekatan, antara lain : 1. Berdasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi sesuai dengan sejarah timbulnya Koperasi, yaitu : - Koperasi Konsumsi - Koperasi Kredit - Koperasi Produksi - Koperasi Jasa - Koperasi Distribusi
2 2. Berdasarkan Golongan Fungsional, yaitu : - Koperasi Pegawai Negeri (KPN) - Koperasi Angkatan Darat (KOPOD) - Koperasi Angkatan Laut (KOPOL) - Koperasi Angkatan Udara (KAPAU) - Koperasi Angkatan Kepolisian (KOPPOL) - Koperasi Pensiunan Angkatan Darat - Koperasi Pensiunan (KOPPEN) - Koperasi Karyawan (KOPKAR) 3. Berdasarkan Lapangan Usaha - Koperasi Desa - Koperasi Konsumen 10 - Koperasi Pertanian - Koperasi Peternakan - Koperasi Perikanan - Koperasi Kerajinan / Industri - Koperasi Simpan Pinjam / Kredit - Koperasi Asuransi - Koperasi Unit Desa (Firdaus dan Susanto, 2002). Koperasi Secara Umum Koperasi adalah salah satu bentuk organisasi yang dianggap ideal oleh para pemikir dan pencetusnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3 Asal kata Koperasi itu sendiri yaitu kerjasama atau bekerjasama dalam bahasa latin disebut Cooperation artinya kerjasama dan dalam bahasa Inggris Cooperation berasal dari Co artinya bersama dan Operation artinya bekerja atau berusaha (Ginting, 1999). Secara rinci Koperasi sebagai badan usaha dengan segala karakteristiknya, pada kombinasi kerangka teori dengan kerangka khas koperasi, maka perlu diuraikan diidentifikasi dan diklasifikasikan variabel variabel apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor keberhasilan untuk mencapai tujuan Koperasi. Status anggota sebagai pemilik organisasi maka anggota wajib melakukan investasi atau penanaman modal dan sebagai pemakai angota harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan Koperasi (Sitio dan Tamba, 2001). Karakteristik anggota sangat menentukan maju atau tidaknya organisasi Koperasi tersebut. Yang menjadi motivasi dan pengurus biasanya berkaitan dengan kebutuhan akan sosial dan ekonominya. Motivasi berhubungan erat dengan perilaku dan prestasi kerja, dan pada dasarnya motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi menyangkut kebutuhan dipandang sebagai pembangkit dan penggerak prilaku (Soekartawi, 1995). Koperasi juga telah terlihat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi rakyat serta sekaligus mulai dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keadaan tersebut tercermin antara lain dari peningkatan jumlah dan ragam dalam bidang Koperasi, jumlah simpanan, pinjaman anggota, jumlah modal usaha dan nilai usaha Koperasi (Hendar dan Kusnadi, 1999).
4 Credit Union Koperasi Kredit / Credit Union adalah sekumpulan orang dalam suatu ikatan pemersatu yang bersama sama sepakat menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama, yang kemudian dipinjamkan diantara mereka dengan bunga yang ringan dan prosedur mudah untuk kesejahteraan mereka. Prinsip Koperasi (Sitanggang, 1989) muncul atas prakarsa masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan melayani masyarakat, prinsip ini berkembang menjadi prinsip CU yakni : 1. Keanggotaan terbuka dan suka rela 2. Pengendalian (kontrol) secara demokrasi, pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak yang sesuai dengan prinsip demokrasi. 3. Tidak diskriminatif, CU tidak membedakan Ras, Kebangsaan, jenis kelamin, Agama maupun Politik. 4. Pelayanan kepada para anggota 5. Distribusi kepada para anggota 6. Membangun stabilitas keuangan 7. Pendidikan yang berkelanjutan 8. Kerjasama antar Koperasi dan, 9. Tanggung jawab sosial Koperasi simpan pinjam (Koperasi Kredit) adalah Koperasi yang anggotanya mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan. Tujuan dari Koperasi Kredit adalah sebagai berikut :
5 1. Membantu keperluan kredit para anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat syarat yang mudah dan bunga yang ringan. 2. Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri 3. Mendidik anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatnya 4. Menambah pengetahuan tentang Perkoperasian. Koperasi Kredit ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan tabungan para anggotanya secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unit-unti simpan pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank Koperasi Pasar, dan lain lain (Amoraga dan Widiyanti, 1993). Pada awalnya struktur organisasi CU secara Nasional dalah COCU (Credit Union Council Office) didampingi oleh dewan Pengaturan dan berkembang, dengan terbentuknya Badan Kombinasi Nasional Koperasi (BKNKK) pada tahun 1980, terakhir organisasi. Berdasarkan tingkatannya terdiri dari Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BKKKI) di tingkat Nasional mengkoordinir Badan Koperasi Kredit Daerah (BKKKD) di daerah tingkat I, yang dikembangkan menjadi Pusat Kredit (Puskopdit) pelaksanaan pinjaman antara CU membawahi wilayah Koordinator di daerah tingkat II yang mengkoordinir. Kegiatan CU, ditingkat unit CU organisasi terdiri dari :
6 1. Dewan Pimpinan/ pengurus, meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara (ada kalanya dilengkapi dengan wakil Ketua dan Wakil Sekretaris). 2. Badan Pemeriksa terdiri dari; Ketua, Penulis dan anggota. 3. Panitia panitia (Panitia kredit, Panitia pendidikan.
7 Gambar 1. Struktur Organisasi CU Rapat Aggota YAPIDI Sebagai Konsultan dan Pengawas Eksternal Pengurus CU - Ketua - Wakil Ketua - Sekretaris - Bendahara - Anggota I - Anggota II - Anggota III Badan Pengawas - Ketua - Sekretaris - Anggota Karyawan Anggota Keterangan : : garis bimbingan / pengawas : pembinaan keanggotaan / Koperasi : memilih (Data YAPIDI Deliserdang, Tahun 2006 )
8 Dari struktur organisasi CU terlihat bahwa pengelolaan CU dilaksanakan oleh panitia-panitia, panitia Kredit berwenang dalam bidang pinjam, panitia pendidikan bertugas dalam pendidikan, penyuluhan anggota dan melakukan intraksi antara organisasi dan bendahara CU sebagai pelaksana Administrasi keuangan sedangkan badan pemeriksa yang kedudukannya setara dengan dewan pimpinan bertugas mengawasi jalannya organisasi. Landasan Teori Koperasi tumbuh atau bergerak di tengah-tengah masyarakat oleh anggota masyarakat dan untuk anggota masyarakat. Dengan demikian langsung atau tidak langsung kehidupan Koperasi akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi dalam masyarakat itu sendiri. Apakah situasi dan kondisinya memang demikian, maka banyak kesempatan bagi berkembangnya Koperasi dan jika sebaliknya perkembangan mungkin juga dapat terjadi walaupun secara lambat asalkan pihak pengurus Koperasi dapat lebih tanggap mengetahui faktor-faktor pengaruh dan dapat melakukan pendekatan terhadap faktor tersebut dan melakukan langkahlangkah yang tepat (Kartasapoetra, dkk 1990). Keberhasilan organisasi Koperasi sangat erat hubungan dengan partisipasi aktif setiap anggotanya, seorang anggota akan mau berpartisipasi jika mengetahui dengan jelas tujuan dari organisasi tersebut. Manfaat terhadap dirinya dan cara organisasi dalam mencapai tujuan oleh karena itu keputusan seseorang untuk masuk menjadi anggota haruslah didasarkan akan pengetahuan yang memadai tentang manfaat Koperasi agar anggota Koperasi berkwalitas baik, berkemampuan tinggi, dan berwawasan luas. Maka Pendidikan adalah hal yang mutlak melalui
9 Pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami, menghayati nilai-nilai dan prinsip serta praktik-praktik Koperasi (Sitro, dan Tamba, 2000). Mengenai keberhasilan Koperasi yang telah dikemukakan terdahulu keberhasilan CU dalam hal keragaman dan perkembangan jumlah unit Koperasi, jumlah anggota, simpan pinjam aset dan pertambahan Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal tersebut sebagai aspek penting sebagai ukuran keberhasilan Koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi masyarakat dengan berdasarkan : dari, oleh, dan untuk anggota. Selain berdasarkan ukuran keragaman secara umum, yang juga sangat penting adalah ukuran yang meningkatkan moral dan kepuasan anggota. Tujuan organisasi dan meningkatnya moral anggota dan kepuasan yakni mengenai semangat kerja, tanggung jawab dan kesungguhan anggota untuk berorganisasi (Ginting, 1999). Sifat keanggotaan Koperasi adalah bebas, sukarela, dan terbuka ini berarti bahwa seseorang menjadi anggota Koperasi berdasarkan atas kesadaran kebebasan yang ada padanya. Tanpa ada paksaan dari siapapun. Juga persamaan diantara sesama anggota tetap dipertahankan didalam Koperasi tanpa mengadakan perbedaan diantara anggota yang berlainan keturunan, paham, politik dan agama (Widiyanti dan Sunindhia, 1992). Anggota Koperasi adalah setiap warga negara yang memiliki ciri-ciri : 1. Dewasa dan mampu melakukan tindakan hukum 2. Menyetujui landasan dalil, azas dan sandi Koperasi
10 3. Sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan melakukan haknya sebagai anggota Koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1993). Modal Koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan Koperasi, menurut UU No. 25/1992 pasal 41 Bab VII tentang perkoperasian disebutkan bahwa modal Koperasi dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri bersumber dari simpanan pokok. Simpanan wajib, dana cadangan donasi atau hibah. Modal pinjaman atau modal luar sumber dari anggota Koperasi lainnya dan / anggotanya, Bank dan lembaga keuangan lainnya. Penerbitan obligasi dan surat hutang sumber lainnya yang sah (Sitro dan Tamba, 2001). Menurut Estrin dalam Ropke (2000). Menyebutkan bahwa Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang dikelola oleh anggotanya, dengan dasar satu orang satu suara, dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang didistribusikan diantara anggota sesuai dengan aturan yang telah disetujui. Kerangka Pemikiran Organisasi CU berjalan dengan rancangan kerja yang telah ditetukan dalam rapat. Sasaran dari kegiatan organisasi inilah anggota Koperasi dan masyarakat. Setiap jenis dan tujuan koperasi tidak luput dari partisipasi masyarakat yang akan memberikan tanggapan / respon sikap untuk pencapain dan kesempurnaan tujuan Koperasi tersebut. Masyarakat mempunyai respon / sikap yang bebeda terhadap terhadap kegiatan Koperasi. Hal ini dikeranakan kemanpuan setiap individu berbeda. Perbedaan dapat terjai pada setiap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sikap / respon masyarakat dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu : positif dan negatif.
11 Koperasi melakukan usaha berbagai bidang seperti bidang sosial dan ekonomi, untuk menjalankan usaha tersebut Koperasi membutuhkan modal yang cukup besar. Keterbatasan modal sering menjadi masalah yang menghambat perkembangan Koperasi di Indonesia. Oleh karena itu Koperasi perlu memperkuat sistem manajemen untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kegiatan Credit Union (CU) yang dimaksudkan adalah kegiatan utama simpan pinjam kegiatan yang lain adalah penyuluhan pendidikan (Kursus Koperasi) dan kegiatan sosisal yang berorientasikan pda peningkatan kesejahtraan mesyarakat baik secara sosial dan ekonomi. Untuk mengetahui perkembangan organisasi CU dilihat dari keragaman Koperasi yang meliputi jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, modal serta SHU. Masalah yang dihadapi Koperasi dalam menjalankan fungsinya adalah lemahnya manajemen dan permodalan. Kurangnya kesadaran masyarakat, pengalaman masyarakat dalam berorganisasi sehingga banyak mengakibatkan anggota yang tida aktif. Dan kesalahan dalam menggunakan pinjaman. Dalam mengatasi masalah yang dihadapi Koperasi, pengurus berupaya membuat permohonan bantuan dana kepada pemerintah supaya memberikan bantuan dana dan pelatihan serta pendidikan Koperasi khususnya kepada anggota dan pengurus Koperasi dalam menggunakan simpanan dan memberikan bimbingan tentang Koperasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran berikut ini :
12 Gambar 2. Skema kerangka pemikiran YAPIDI CU Pengurus dan Anggota CU Sikap Kedinamisan organisai - struktur organisasi - kekompakan organisasi Karakteristik sosial - umur - pendidikan - pendidikan koperasi - masa keanggotaan Karakteristik ekonomi - jumlah simpanan - jumlah pinjaman - - Positif Negatif SHU Keterangan : : Mempengaruhi : Menyatakan ada hubungan : Memberikan sikap (Tanggapan)
13 Hipotesis Penelitian 1. Ada perkembangan CU CU Serba Guna dan CU Sue Arih selama 5 tahun terakhir terhadap (jumlah anggota, SHU, jumlah simpanan dan jumlah pinjaman) di daerah penelitian. 2. Ada cara kerja organisasi kedua CU baik pengurus dan anggota di daerah penelitian. 3. Ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 4. Ada perbedaan pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih di daerah penelitian. 5. Ada sikap pengurus dan anggota CU Serba Guna dan CU Sue Arih terhadap kedinamisan organisasi CU.
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedudukannya sebagai pemilik, simpanan sukarela), dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Partisipasi Anggota Sesuai dengan peran ganda yang ditandai oleh prinsip identitas, maka partisipasi anggota dapat dibagi menjadi dua, yaitu dapat berupa partisipasi kontributif
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan Sisa Hasil Usaha, maka perlu di jelaskan melalui kajian pustaka.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang Koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokokpokok Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI
ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI Oleh: Putri Dewi S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Koperasi Bagi Indonesia koperasi merupakan suatu badan usaha yang menerapkan sifat gotong royong dan cara bekerjanya bersifat kekeluargaan. Kata koperasi berasal dari
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Definisi Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Amidipradja Talman (1985:22) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah : Badan usaha yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Koperasi Di Indonesia Credit Union atau dikenal sebagai koperasi kredit ada di Indonesia sejak tahun 1970an dan mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciPentingnya Koperasi bagi
Bab 8 Pentingnya Koperasi bagi Kesejahteraan Masyarakat Tahuka kamu apa koperasi itu? Apa tujuan didirikannya koperasi? Apa alasan dibuatnya koperasi? Koperasi merupakan organisasi dari anggota, oleh anggota
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya.
Lebih terperinciDalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
Lebih terperinciKOPERASI. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi KOPERASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang konsep dasar koperasi. 2. Memahami perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan mengenai pengertianpengertian yang mendasar mengenai prosedur pelaksanaan simpan pinjam, tinjauan pustaka ini penulis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Badan Usaha Koperasi 1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal 1 Ayat 1, pengertian koperasi adalah badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari kata co dan operation
Lebih terperinciDi Indonesia, pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi. Tahun 1967 No.12 tentang Pokok-pokok Perkoperasian adalah sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Di Indonesia, pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi Tahun 1967 No.12 tentang Pokok-pokok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kepentingan bersama. Hal ini mengandung makna bahwa dinamika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiataannya pada prinsip Koperasi.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BENGKAYANG, bahwa
Lebih terperinciBAB IV BENTUK DAN JENIS KOPERASI DI INDONESIA
BAB IV BENTUK DAN JENIS KOPERASI DI INDONESIA BENTUK KOPERASI INDONESIA Ketentuan yang terdapat dalam pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yaitu
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.
BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN A. Sejarah Singkat Koperasi Serai Serumpun Koperasi Serai Serumpun didirikan pada tanggal 17 September 1989. Koperasi ini berdiri berdasarkan hasil dari kesepakatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT
BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang dalam bahasa Inggris Cooperative. Co artinya bersama dan operation artinya bekerja, sehingga Cooperation
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan, tetapi juga dapat dilakukan melalui Credit Union atau lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilihan menabung dewasa ini semakin banyak, tidak hanya pada lembaga perbankan, tetapi juga dapat dilakukan melalui Credit Union atau lembaga keuangan yang
Lebih terperinciPerbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:
Overview Koperasi 1 Pendahuluan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal 33 ayat
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,
Lebih terperinciPENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA MENEJER KABID KEUANGAN ANGGOTA DILAYANI
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) PENGURUS DEWAN PIMPINAN KETUA WAKIL KETUA SKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA 3 ORANG ANGGOTA BADAN PENGAWAS KETUA SEKRETARIS ANGGOTA PENGURUS PARIPURNA KOMISARIS-KOMISARIS
Lebih terperinciANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR
ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang dimana masih terdapat masyarakat yang masih tergolong miskin tetapi tercacat pada tahun 2012 Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan
TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan masyarakat di perdesaan turut mempercepat tingkat kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan berdasarkan
Lebih terperinciAbstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).
Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Serba Usaha (KSU) di Kecamatan Denpasar Selatan Nama : I Gede Andika Miarta NIM : 1306105118 Abstrak Koperasi merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Koperasi a. Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata co dan operation dalam bahasa inggris, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan. Koperasi
Lebih terperinciKoperasi. By :
Koperasi By : dhoni.yusra@indonusa.ac.id Dasar Hukum Landasan Yuridis ada Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Pengaturan pertama diatur dalam UU
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 (1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian koperasi adalah badan usaha yang memiliki anggota orang atau badan hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi ekonomi. Koperasi
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI
ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009
No. Urut: 05 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu bagi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Rudianto (2015:3), Koperasi adalah perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi 2.1.1. Definisi Koperasi Dilihat asal kata, istilah koperasi berasal dari bahasa Inggris coorperation yang berarti usaha bersama. Dengan arti lain segala bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan sebagaimana yang disebut dalam pasal 33 UUD 1945. Salah satu bentuk badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang ekonomi yang beranggotakan orang-orang bergabung secara sukarela dan atas persamaan hak
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu bagi peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang : a. bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas bersama antara
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. dimulai dengan didirikannya semacam bank koperasi dengan nama Bank
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Pengertian Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Drs T.Gilarso (1975:38) disebutkan bahwa koperasi Indonesia dimulai dengan didirikannya semacam bank koperasi dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang dibentuk pada
Lebih terperinciKOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
PAPER KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Disusun oleh: Dr. Hj. Renny Supriyatni, S.H., M.H. NIP. 19570214 199302 2 001 Merupakan Bahan untuk Penyuluhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya
PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah perdesaan. Desa adalah unsur terkecil bangsa dan secara umum penduduknya terdiri dari
Lebih terperinciLampiran V Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.50
1 Lampiran V Peraturan Deputi Bid Nomor : 02 /Pe Tanggal : 28 Ap Tentang : Pedoman No Indikator Kepatuhan Skor Bobot Total Skor I. PRINSIP KOPERASI 20.00 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka Kepatuhan Koperasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rentabilitas 2.1.1 Pengertian Rentabilitas Koperasi tiap tahun diharuskan oleh undang-undang hukum dagang membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation yang
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Partisipasi Anggota pada Koperasi Sekolah 2.1.1 Pengertian Partisipasi Anggota Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing participation yang artinya mengikutsertakan
Lebih terperincikoperasi, dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota Tahunan koperasi
1 Lampiran III Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Nomor : 02 /Per/Dep.6/IV/2017 Tanggal : 28 April 2017 Tentang : Pedoman Pengawasan Kepatuhan Koperasi No Indikator Kepatuhan Skor Bobot I. PRINSIP KOPERASI
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya N. DEWI ATI QOTUL JANAH 083403134 Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung terus,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian. Kerja sama ini diadakan dengan perusahaan ataupun rumah tangga mereka. Untuk mencapai tujuan itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian koperasi Koperasi berasal dari bahasa asing co- operation (co: bersama, operation: usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12 tentang
Lebih terperinciPUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
1 KOPERASI SISWA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 15 MEI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterahkan para anggotanya, bukan mencari profit. 4
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku ekonomi di Indonesia dibagi menjadi tiga sektor yaitu pemerintah, swasta, dan koperasi. Pemerintah ikut berperan serta didalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI
7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga informasi dapat membantu perusahaan selangkah lebih depan dari. perusahaan lain dalam hal meningkatkan kinerjanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan menurut Romney dan Stenibart (2014) informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses
Lebih terperinciMenimbang : a. Mengingat : 1.
1958 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TIMOR TENGAH UTARA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3.
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Sejarah Singkat Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota Semarang didirikan pada 10 Juli 2001 dan beranggotakan seluruh karyawan PDAM Tirta
Lebih terperinciKoperasi Prinsip Koperasi
1 Lampiran IV Peraturan Deputi Bidang Nomor : 02 /Per/De Tanggal : 28 April 201 Tentang : Pedoman Pen Koperasi I. PRINSIP KOPERASI 25.00 Prinsip Koperasi 10.00 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka Kepatuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Pegawai RI RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang diperkuat dengan SK Direktur No: 1177/D/PERS/1976 tanggal
Lebih terperinciPENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL
PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL 1 tahun ~ pemberian izin masuk kembali bagi pemegang izin tinggal terbatas pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam bidang ekonomi, arah pembangunan ekonomi nasional meliputi hal-hal pokok seperti: mengembangkan perekonomian dengan membangun keunggulan yang memiliki
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit
76 77 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 2. Mengenal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini khususnya dalam bidang ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dilihat dari katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa inggris
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Koperasi Dilihat dari katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu Cooperation yang berarti usaha bersama. Jadi Koperasi adalah merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari
BAB II KAJIAN TEORITIS 1.1 Analisis Pemberian Kredit Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinci5.00 a. Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dan pengelolaan koperasi,
1 Lampiran I Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Nomor : 02 /Per/Dep.6/IV/2017 Tanggal : 28 April 2017 Tentang : Pedoman Pengawasan Kepatuhan Koperasi I. PRINSIP KOPERASI 20.00 1. Keanggotaan sukarela dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Later Belakang Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkembangkan potensi perekonomian rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan demokrasi, kebersamaan,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Perkembangan Koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbeda-beda.
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan Koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbeda-beda. Perkembangan Koperasi di negara-negara Eropa Barat dan Jepang telah memasuki tahap perkembangan sangat maju.
Lebih terperinciPemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAH MAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, Men im bang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari
BAB II LANDASAN TEORITIK 2.1. Pengertian Koperasi Bagi bangsa Indonesia, koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Lebih terperinciPembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.
Manajemen Koperasi 2 Organisasi Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : 20 orang Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Sekunder
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI PAPUA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PEREKONOMIAN BERBASIS KERAKYATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI PAPUA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua perusahaan yang ada, karyawan merupakan aset penting yang wajib mereka jaga. Oleh karena itu bagi perusahaan yang khususnya bergerak dibidang jasa
Lebih terperinci