STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI P TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari ah OLEH: WIWIK HIDAYATI NIM: ( ) PROGRAM DIII PERBANKAN SYARI AH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG 2011/2012

2

3

4 MOTTO Make effort and pray to be the best dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orangorang yang berbuat baik.

5 PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini saya persembahkan: 1. Untuk Allah SWT, Terimakasih berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga. 2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di Akhirat. 3. Bapak dan Ibu yang senantiasa dan tidak pernah lelah untuk mendo akan dan memberikan semangat untuk saya. 4. Kedua kurcaci yang saya sayangi. 5. Abang yang saya cintai. 6. Teman-teman PBS B Angkatan Dan semua pihak yang telah membantu selama proses penulisan Tugas Akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini terwujud.

6 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, Deklarator, Wiwik Hidayati

7 ABSTRAK STRATEGI PEMASARAN PRODUK FUNDING PADA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI Secara geografis, kantor PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di Jl. A. Yani No. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. PT. BPRS Ben Salamah Abadi berupaya untuk amanah mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari ah, mengutamakan pelayanan umat dengan cepat dan berintegritas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara terhadap karyawan PT. BPRS Ben Salamah Abadi, observasi secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di PT. BPRS Ben Salamah Abadi serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang telah penulis lakukan di PT. BPRS Ben Salamah Abadi purwodadi menunjukkan bahwa Produk funding yang terdapat pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi yaitu Tabungan Wadi ah Salamah dan Deposito Mudharabah Abadi dan Strategi Pemasaran Produk Funding yang digunakan pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi adalah Bauran Pemasaran yaitu: 1. Product 2. Price 3. Promotion Terdiri dari bauran promosi yaitu iklan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung. 4. Place 5. People 6. Process 7. Customer service.

8 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladannya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian Munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam Negri Walisongo Semarang. Bersamaan dengan terealisasinya penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul Strategi Pemasaran Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi tak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karenanya perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang, 3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, MM, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari ah, 4. Bapak Drs. Zaenuri, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan Tugas Akhir ini, 5. Para Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang, 6. Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bpk. Khamdan dan Ibu Sripah yang tak pernah berhenti berdo a dan selalu mendukung,

9 7. Keluarga besar D3 PBS khusunya angkatan 2009, terimakasih atas semua dukungannya, dan buat angkatan 2010 dan 2011 tetap semangat, 8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis hanya mampu menghanturkan sebuah ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do a semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada kita semua, Amin Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran akan selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khusunya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, Mei 2012 Penulis, Wiwik Hidayati

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v DEKLARASI... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan... 3 D. Manfaat... 3 E. Metode Penelitian... 4 F. Sistematika Penulisan... 5

11 BAB II : GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI A. Sejarah Berdirinya... 7 B. Visi dan Misi C. Struktur Organisasi D. Pengelolaan Usaha BPRS E. Analisis yang dilakukan BPRS BAB III : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Arti Pemasaran B. Bauran Pemasaran C. Produk Funding D. Fatwa Dewan Syariah Nasional E. Dasar Hukum F. Gambaran Umum G. Strategi H. Analisis BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Penutup DAFTAR PUSTAKA

12 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perusahaan masa kini harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran mereka secara kritis. Perusahan masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan saingan yang sudah diketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan yang stabil, melainkan dalam perang antara saingan yang terus berubah, kemajuan teknologi, hukum baru, kebijaksanaan perdagangan yang terkelola dan turunnya kesetiaan pelanggan. Perusahaan bersaing dalam perlombaan yang aturan dan rambu-rambunya terus berubah, garis akhirnya tidak ada dan tidak ada kemenangan permanen. Mereka harus terus berlomba, dan berharap bahwa mereka bergerak searah dengan keinginan masyarakat. Karena itu tidak heran bahwa perusahaan yang unggul masa kini adalah yang paling berhasil memuaskan, bahkan menyenangkan pelanggan sasaran mereka. Perusahaan-perusahaan ini melihat pemasaran sebagai filosofi seluruh perusahaan, bukan bagian tersendiri. Mereka ingin bagian pemasaran mereka membantu menemukan kelompok dan kebutuhan pelanggan manakah yang dapat mereka penuhi dengan menguntungkan, serta bagaimana cara melayani mereka secara lebih efektif dari pada saingannya. 1

13 2 Pemasaran terbaik lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah ada. Akio morita, pendiri Sony, mengatakan dengan tepat: saya menciptakan pasar. Perusahaan yang baik memenuhi kebutuhan, perusahaan yang hebat menciptakan pasar. Keunggulan di pasar diraih dengan menciptakan produk, jasa, gaya hidup dan cara menaikkan standar hidup yang baru. Besar perbedaan antara perusahaan yang menawarkan produk ikutikutan dengan perusahaan yang menawarkan nilai produk dan jasa baru sebelumnya tidak terbayangkan oleh pasar. Akhirnya, pemasaran terbaik adalah penciptaan nilai dan perbaikan standar hidup. 1 Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. 2 1 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen pemasaran di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat, 1999, hlm xvii-xix 2 Pemasaran. Diakses 26 february :37:24 PM.

14 3 B. RUMUSAN MASALAH Demi menghindari pembahasan yang kurang mengena dengan judul, dalam hal ini guna menghasilkan pembahasan yang objektif dan terarah, maka pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi? C. TUJUAN 1.Untuk mengetahui stratregi pemasaran produk funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi. 2.Untuk mengetahui secara langsung strategi pemasaran produk funding yang digunakan dilapangan. D. MANFAAT 1. Mahasiswa dapat mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan produk funding. 2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung strategi yang digunakan di lapangan. 3. Mahasiswa dapat mengetahui strategi mana yang paling tepat atau efektif digunakan dilapangan.

15 4 E. METODE PENELITIAN 1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 2.Metode Pengumpulan Untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian tersebut maka digunakan beberapa metode yaitu: a. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan stretegi pemasaran produk funding. b.wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada bagian-bagian yang terkait dengan tema yang diangkat di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, hal ini dilakukan agar tidak menyimpang atau salah pengertian mengenai permasalahan yang diangkat. c. Dokumentasi Pengumpulan data yang relevan melalui arsip-arsip, catatan-catatan, pendapat-pendapat dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

16 5 3.Sumber Data a. Data Primer Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. b.data Sekunder Data sekunder merupakan sumber yag tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen Analisis Data Dari data-data yang terkumpul, penulis berusaha menganalisis data tersebut. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif, yaitu data-data yang diperoleh kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata, kemudian di deskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan kenyataan yang realistis. F. SISTEMATIKA PENULIS Untuk memberi kemudahan dalam memahami Tugas Akhir, maka penulis menguraikan susunan penulisan secara sistematis, adalah sebagai berikut: Bab 1 : Pendahuluan Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan TA. 3 Prof. Dr. Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2008, hlm. 137.

17 6 Bab 2 : Gambaran umum PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi Pada bab ini diuraikan tentang profil BPRS, struktur organisasi dan produk- produk. Bab 3 : Landasan Teori dan Pembahasan Pada bab ini menjelaskan tentang strategi pemasaran produk funding pada BPRS Ben Salamah Abadi Bab 4 : Penutup Berisi tentang kesimpulan, saran, dan penutup.

18 7 BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI Secara geografis, kantor BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi yang terletak di Jl. A. Yani no. 35 Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, sangat strategis karena letaknya yang berada di pusat kota dan dekat dengan pusat kegiatan masyarakat, seperti : pasar, pertokoan. Dengan letak yang strategis dapat memudahkan masyarakat untuk mengetahui keberadaan BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi. A. SEJARAH BERDIRINYA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI BPRS Ben Salamah Abadi pada awalnya bernama BPRS Sabilul Muttaqin di Purwokerto, kemudian diakuisisi di Purwodadi dengan nama BPRS Ben Salamah Abadi. BPRS Ben Salamah Abadi berdiri untuk memberikan layanan Perbankan Syari ah kepada masyarakat. Yang tidak lepas dari visi dan misi yang dimiliki. Berangkat dari visi misi yang ingin dibawa, BPRS Ben Salamah Abadi berupaya untuk mensejahterakan umat. Sedangkan misinya, yang diemban adalah mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari ah, mengutamakan pelayanan umat dengan cepat dan berintegritas. 7

19 8 Pada dasarnya BPRS Ben Salamah Abadi didirikan dengan tujuan menjadi lembaga yang akan memberikan layanan perbankan Syari ah kepada masyarakat dan memberi solusi permodalan bagi sektor riil, yaitu bagi usaha kecil dan menengah (pedagang), petani, pegawai, dan rekan rekan koperasi dan juga menjadi perantara dan kerjasama antara Aghniya (pemilik harta) dengan Mudharib (pelaksana usaha). Penerapan sasaran ini didorong oleh keluarnya Undang Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang memperbolehkan layanan berdasarkan prinsip Syari ah. BPRS Ben Salamah Abadi berdiri pada tanggal 18 April 2004 dengan modal awal Rp ,- (lima ratus juta rupiah) modal awalnya berbentuk saham, ada lima orang pemegang saham di BPRS Ben Salamah Abadi yaitu Abdun Nafiq, SE, Ir. Lilik Yanuar, MM, H. Dadi Zaenal Abidin, Betty Anovia dan Ben Alviyana. 4 Produk di BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi adalah sebagai berikut : a. Tabungan Wadi ah Salamah Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi ah yad dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan hasil yang menguntungkan dari hasil usaha Bank Ben Salamah Abadi. Dengan setoran awal Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) nasabah dapat membuka dan memiliki rekening tabungan salamah. 4 Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi

20 9 b. Deposito Mudharabah Abadi Tabungan dalam bentuk simpanan / investasi dengan prinsip Mudharabah Mutlaqoh yang memberikan bagi hasil yang menarik dan menguntungkan. Pembukaan rekening deposito Mudharabah abadi setoran minimal Rp (lima ratus ribu rupiah) c. Pembiayaan Murabahah Adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. d. Pembiayaan Mudharabah Adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. e. Pembiayaan Musyarakah Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang ketentuannya disesuaikan dengan ketentuan penyertaan. Berguna bagi anda yang kekurangan dana dalam mengembangkan usaha. f. Pembiayaan Ijarah Adalah pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli. Pembiayaan ini berguna untuk anda yang menginginkan tambahan aset yang diperoleh melalui sewa, yang pada akhirnya bertujuan untuk pemilikan aset.

21 10 g. Pembiayaan Qardh Pembiayaan lunak yang dikhususkan pada pengusaha kecil dan orang yang sangat membutuhkan. 5 B. VISI & MISI Visi : Amanah Mensejahterakan Ummat Misi : 1. Mengimplementasikan dan mengembangkan pola dan sistem Syari ah 2. Mengutamakan pelayanan ummat dengan cepat, amanah, dan berintegritas 3. Menjadi Bank Syari ah terpercaya bagi masyarakat muslim. 6 C. STRUKTUR ORGANISASI 1. Struktur organisasi BPRS Ben Salamah Abadi periode 2012 adalah sebagai berikut : 1. Komisaris Utama : Betty Anovia 2. Komisaris : H. Badi Zaenal Abidin 3. DPS : Drs. H. Harno H. Isa 4. Direktur Utama : Anang Arief S., SE 5. Direktur : Sri Mulyani, SIP 5 Data-data PT. BPRS Ben Salamah Abadi 6 Profil PT. BPRS Ben Salamah Abadi

22 11 6. Accounting : Ana Chuzaimatul Ch, Amd 7. Account Officer : Eko Hery S., Amd Arif Budi Nurahman, SE Jemmy Panduwinata, SE 8. Funding Officer : Yanaili Mu minat 9. Juru Taksir : Imam Wahyudi 10. Teller : Heni Pujiati, Amd 11. Satpam : Anto 7 2. Tugas pengurus BPRS Ben Salamah Abadi 1. Dewan Komisaris a. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang saham dalam memutuskan perumusan kebijaksanaan umum persoalan yang baru, yang diusulkan oleh Direksi untuk melaksanakan perseroan yang akan datang. b. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban Direksi. c. Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran perusahaan dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang diusulkan oleh Direksi. d. Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan rugi atau laba tahunan serta laporan laporan berkala lainnya yang disampaikan oleh Direksi. 7 Struktur PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

23 12 e. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan kredit yang diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi maksimum yang diputuskan oleh Direksi. f. Memberikan persetujuan mengenai pengikatan perseroan sebagai penanggung, penggadaian serta penjualan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak kepunyaan perseroan. g. Menyetujui atau menolak pinjaman yang diajukan oleh anggota Direksi. h. Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan modal dan pembagian laba. i. Menandatangani surat surat saham yang telah diberi nomor urut sesuai wewenang yang telah diberikan dalam anggaran dasar perseroan. j. Menyetujui pembagian tugas dan kewajiban diantara Direktur Utama dan Direktur. 2. Direktur Utama a. Memimpin dan mengelola perseroan sehingga tujuan perseroan tercapai. b. Bertanggung jawab terhadap operasional perseroan khususnya dalam hubungan dengan pihak ekstern perusahaan. c. Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham.

24 13 3. Direktur a. Membantu Direktur Utama dalam mengelola perseroan sehingga tercapai tujuan perseroan. b. Bertanggung jawab terhadap operasional, khususnya dalam hubungan dengan pihak intern perusahaan. c. Bersama sama Direktur Utama bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham. 4. Marketing a. Menerima, melayani tamu atau nasabah yang akan datang ke bank dan memerlukan pelayanan pemberian kredit dari bank dan/ atau jasa perbankan lainnya. b. Melakukan, membuat analisa ekonomis atau analisa kredit yang diperlukan untuk setiap proses pemberian kredit berdasarkan kelayakan, kelaziman dan prinsip prinsip pemberian kredit yang wajar. c. Mengusulkan kepada lembaga credit committee untuk setiap pemberian kredit yang diproses atau ditandatangani untuk mendapatkan appoired. d. Memelihara dan membina hubungan baik dengan nasabah maupun inter / antar bagian dalam rangka menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat sehingga berada pada tingkat yang memuaskan.

25 14 e. Melakukan marketing nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber sumber dana masyarakat maupun alokasi pemberian kredit secara efektif dan terarah. 5. Staf Kas dan Teller a. Melakukan pekerjaan sebagai kuasa bank dalam hal penerimaan setoran tunai maupun cek atau bilyet giro bank lain, maupun penarikan atau pembayaran yang dilakukan oleh nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Bertanggung jawab atas keselamatan ketepatan dalam menghitung uang baik pada saat pembayaran maupun saat penerimaan. c. Setiap hari menutup buku kasir dan menghitung saldo kas sesuai dengan voucher yang ada bersama sama dengan pimpinan.. d. Membuat laporan kas harian kepada direktur. 6. Akuntansi atau Pembukuan a. Membukukan semua transaksi transaksi usaha bank dengan dilampiri bukti pendukung yang sah. b. Berkewajiban membuat laporan secara rutin menyangkut laporan keuangan perusahaan baik untuk manajemen maupun pihak ketiga atau pemeriksa Bank Indonesia. c. Menyimpan semua arsip pembukuan voucher voucher dan buku transaksi kas dengan baik dan teratur. d. Melakukan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menjaga, memelihara posisi keuangan perusahaan sesuai dengan petunjuk atau

26 15 policy manajemen manajemen agar senantiasa berada pada posisi sehat, baik aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif. 7. Satpam a. Menjaga dan menyelenggarakan keamanan dengan baik. b. Membina kerjasama dan koordinasi dengan aparat keamanan yang terkait. c. Membuat laporan situasi keamanan dalam buku register. d. Membina hubungan baik dengan pihak intern maupun ekstern nasabah bank. 8. Dewan Syari ah a. Menelaah (mereview) peraturan korporat yang berlaku apakah sesuai dengan aturan hukum Syari ah dan peraturan lain yang berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur unsur yang melanggar kepatutan. b. Menelaah semua produk dan atau jasa BPRS Ben Salamah Abadi apakah sudah sesuai Syari ah. c. Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang menyangkut melanggar kepatuhan, melakukan kecurangan dan manipulasi.

27 16 D. PENGELOLAAN USAHA PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI BPRS Ben Salamah Abadi di Purwodadi merupakan salah satu lembaga keuangan dengan pola Syari ah. Kegiatan pada bidang BPRS Ben Salamah Abadi, pengelolaan usahanya melalui : a. Menghimpun dana masyarakat atau simpanan (tabungan wadi ah salamah, deposito abadi) dan menyalurkan dana ke masyarakat atau pembiayaan (Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Qordhul Hasan). b. BPRS Ben Salamah Abadi selain mempunyai Baitul Maal (Lembaga Amil Zakat) lembaga yang resmi menghimpun, menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh, hibah, dan wakaf. c. Berprinsip bagi hasil. Prinsip tersebut antara lain : 1. Penentuan bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. 2. Besarnya bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat, sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. 4. Tidak ada yang merugikan bagi hasil. E. ANALISIS YANG DILAKUKAN OLEH PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI 1. Kekuatan

28 17 a. Dari sisi produk yaitu produk yang Islami lebih baik dan barokah, karena masyarakat lebih cenderung untuk menanamkan nilai nilai Islam di segala bidang, termasuk dalam dunia perbankan. b. Sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur atau nasabah, karena prinsip yang digunakan adalah prinsip Syari ah dimana antara pihak bank (shohibul maal) dan pihak nasabah (mudhorib) saat melakukan transaksi menggunakan nisbah (kesepakatan) di antara mereka. c. Satu satunya BPRS yang ada di Purwodadi, karena BPRS Ben Salamah Abadi merupakan satu satunya lembaga keuangan syari ah pertama kali yang hadir di Purwodadi. 2. Kelemahan a. Masyarakat masih awam dengan istilah Bank Syari ah sehingga para karyawan harus terus menerus mensosialisasikan BPRS dengan cara ikut mensponsori event event yang ada di Purwodadi. Apalagi beberapa kalangan dalam Islam sendiri masih menganggap kehadiran Bank Syari ah sebagai sesuatu yang masih kontroversial. b. Belum banyaknya lembaga pendidikan Perbankan Syari ah.. 3. Strategi BPRS Ben Salamah Abadi a. Memberikan bingkisan pada Bulan Ramadhan bagi para nasabah yang aktif menabung. b. Ikut sponsor untuk kegiatan kegiatan tertentu.

29 18 c. Memberikan hadiah bagi nasabah yang mempunyai prestasi dalam mengangsur pembiayaannya. 8 8 Data-data PT. BPRS Ben Salamah Abadi.

30 19 BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Arti Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. 9 Pemasaran menurut Peter Drucker adalah hal yang amat mendasar, sehingga tidak dapat dianggap sebagai fungsi sendiri. Pemasaran adalah cara memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya, yaitu dari pandangan pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh prosedurnya melainkan oleh pelanggannya. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. 9 WWW. Strategi Pemasaran. Diakses 26 february :37:24 PM. 19

31 20 B. Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran Pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik jasa dan barang sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya. Bauran Pemasaran produk barang mencakup 4P: product,price,place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi. Para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi : people, process, dan customer service. Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yaitu: 1. Product ( produk ): jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut the offer. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. 2.Price ( harga ): bagaimana strategi penentuan harga Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan

32 21 turut mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. Dalam memutuskan strategi penentuan harga harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri yaitu bertahan, memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, gengsi atau prestis dan pengembalian atas investasi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga adalah positioning ( pemosisian ) jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi ekonomi secara umum dan kapasitas jasa. 3. Promotion ( promosi ): bagaimana promosi yang harus dilakukan Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. Bauran promosi terdiri atas: 10 a. Iklan ( advertising ) Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning jasa. 10 Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : Salemba Empat, 2006, hlm. 74

33 22 Beberapa tujuan periklanan yaitu iklan yang bersifat memberi informasi, iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan pemantapan. Ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan umtuk melakukan pengiklanan, antara lain surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame dan surat langsung. b. Penjualan Perseorangan ( Personel Selling ) Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemasaran jasa, karena: 1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting. 2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin. 3. Orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat penjualan perorangan dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaianpenyesuaian di tempat pada saat itu juga. c. Promosi Penjualan ( Sales Promotion ) Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri atas brosur, lembar informasi, dan lain-lain.

34 23 Promosi penjualan dapat diberikan kepada: 1. Konsumen, berupa penawaran cuma-cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi. 2. Perantara,berupa barang cuma-cuma, diskon, advertising allowances, iklan kerja sama, distribution contests, penghargaan. 3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, contets, dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik. d. Hubungan Masyarakat ( Public Relation ) Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih besar. e. Informasi dari mulut ke mulut ( word of mounth ) Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi jasa lainnya.

35 24 f. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi. Terdapat enam area dari pemasaran langsung, yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing dan digital marketing Place ( tempat ) : bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi,dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis People ( orang ): jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa. Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. 6.Process ( proses ): bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara yaitu: 1. Kompleksitas ( complexity ), berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses. 11 Ibid, hlm Ibid, hlm. 73

36 25 2. Keragaman ( divergence ), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses. 7. Customer Service ( layanan konsumen ): tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan konsumen. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi dan pascatransaksi. Kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi dan sesudah transaksi, karena itu kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. 13 C. Produk Funding ( Penghimpun Dana ) Penghimpun dana di Bank Syari ah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syari ah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi ah dan Mudharabah Simpanan Giro ( Demand Deposito ) Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimahsud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. 13 Ibid, hlm hlm Ir. Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, Cet. ke- 3,

37 26 Sedangkan pegertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Pengertian dapat ditarik setiap saat, mahsudnya bahwa uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai ( pemindahbukuan ). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan menggunakan Bilyet Giro ( BG ). 15 Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. Yang dimaksud dengan giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. hlm Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005,

38 27 Dalam kaitannya dengan produk giro, Bank Syariah menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan dana tersebut. Namun demikian Bank Syariah diperkenankan memberikan insentif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumya. Yang dimaksud dengan giro mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama di antara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya, baik dari sisi tempat, waktu, maupun objek investasinya. Dalam hal ini Bank bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana ). 16 Sebagian besar giro merupakan dana-dana komersial yang disimpan oleh perusahaan ataupun perorangan. Bank konvensional yang berupa BPR menghimpun dana masyarakat dengan mengeluarkan simpanan tabungan dan deposito. BPR dilarang 16 Op. Cit, Cet. ke- 7, hlm

39 28 menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing, dan melakukan kegiatan peransuransian. 17 Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut: a. Cek ( Cheque ) Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah bukuan. Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur di dalam KUHP Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu: a) Pada surat cek harus tertulis perkataan CEK b) Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu c) Nama bank yang harus membayar ( tertarik ) d) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan e) Tanda tangan penarik. 17 Edy Wibowo dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2005, hlm. 26

40 29 Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut: a) Tersedianya dana b) Ada materai yang cukup c) Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek d) Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama. e) Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut f) Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen ( contoh tanda tangan ) g) Tidak diblokir pihak berwenang h) Resi cek sudah kembali i) Endorsment cek benar j) Kondisi cek sempurna k) Rekening belum ditutup l) Dan syarat-syarat lainnya Op. Cit, hlm

41 30 b. Bilyet Giro Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindah bukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya. Pemindah bukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika dipindah bukukan ke rekening di bank yang lain, maka harus melalui proses kliring ke bank lain. Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindah bukuannya dapat dilakukan antara lain: a) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya b) Perintah tanpa syarat untuk memindah bukukan sejumlah uang atas beban rekening yang bersangkutan c) Nama dan tempat bank tertarik d) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf e) Nama pihak penerima f) Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan perusahaan g) Tanggal dan tempat penarikan h) Nama bank yang menerima pemindah bukuan tersebut Cek dan Giro. diakses 26 april :29:20 PM

42 31 Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan seperti: a) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulaii dari tenggal penarikannya. b) Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula sebagai tanggal efektif. c) Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan. d) Dan persyaratan lainnya c. Alat Pembayaran Lainnya Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain Simpanan Tabungan ( Saving Deposit ) Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai syaratsyarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank berbeda satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan nasabah 20 Op. Cit, hlm Cek dan Giro, diakses 26 april 2012, 3:29:20 PM 22 Op. Cit, hlm. 70

43 32 menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya. Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 23 Adapun yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. Tabungan wadiah merupakan tabungan yag dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, Bank Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah memiliki dua bentuk yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan 23 Ibid, hlm. 74

44 33 utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ) dan nasabah bertindak sebagai shahibul maal ( pemilik dana ) 24 Di Amerika Serikat, produk tabungan ini merupakan salah satu dari produk yang diatur oleh regulasi D yang dikeluarkan Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika, Federal Reserve. Di Indonesia, sejak Paket Deregulasi Oktober 1998 ( Pakto 1988 ) diluncurkan, bank-bank mulai melakukan inovasi dalam produk tabungan. Inovasi dilakukan dengan mengeluarkan produk dengan nama-nama yang beraneka ragam, undian, dan berbagai hadiah yang menarik. Lebih dari itu, setelah Pakto1998, ada kecenderungan bank-bank di Indonesia menawarkan produk tabungan mereka dengan perhitungan pembayaran bunga harian, bisa diambil setiap saat, serta diberi fasilitas kartu ATM ( Automatic Teller Machine ) 25 Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masingmasing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah: 24 Op. Cit, Ce. Ke- 7, hlm Op. Cit, hlm. 25

45 34 a. Buku Tabungan Yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan, sehingga langsung dapat menguragi saldo yang ada di buku tabungan tersebut. b. Slip Penarikan Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. c. Kwitansi Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan. d. Kartu yang terbuat dari plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun di mesin Automated Teller Machine ( ATM ). Mesin ATM ini biasanya tersebar ditempat-tempat yang strategis Op. Cit, hlm

46 35 3. Simpanan Deposito ( Time Deposit ) Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh Bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu ( jatuh tempo ) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari. Menurut Undang-undang N0. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. 27 Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib ( pengelola dana ), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal ( pemilik dana ). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank Syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga. 28 D. Fatwa DSN Tentang Funding 1. Fatwa DSN tentang tabungan a. Tabungan ada dua jenis: 27 Ibid, hlm Op. Cit, Cet. ke- 7, hlm. 351

47 36 1) Tabungan yang tidak dibenarkan secara syari ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan bunga. 2) Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi ah. b. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah: 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. c. Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadi ah: 1) Bersifat simpanan. 2) Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan.

48 37 3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian ( athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank Fatwa DSN tentang giro a. Giro ada dua jenis: 1) Giro yang tidak dibenarkan secara syari ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. 2) Giro yang dibenarkan secara syari ah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadi ah. b. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Mudharabah: 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 29 Fatwa Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006, hlm

49 38 6) Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. c. Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadi ah: 1) Bersifat titipan. 2) Titipan bisa diambil kapan saja (on call). 3) Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian ( athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank Fatwa DSN tentang deposito a. Deposito ada dua jenis: 1) Deposito yang tidak dibenarkan secara syari ah, yaitu Deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. 2) Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah. b. Ketentuan Umum Deposito berdasarkan Mudharabah: 1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. 3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 30 Ibid, hlm. 5-6

50 39 4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. 31 E. Dasar Hukum... Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu maka jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya Ibid, hlm

51 40 F. Gambaran Umum Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi Produk Funding pada PT. BPRS Ben Salamah Abadi ada dua macam yaitu: 1. Tabungan Wadi ah Salamah Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip wadi ah yad dhomanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan hasil yang manguntungkan dari hasil usaha BPRS Ben Salamah Abadi. Dengan setoran awal Rp ,- nasabah dapat membuka dan memiliki rekening Tabungan Salamah. BPRS Ben Salamah Abadi memberikan bonus kepada nasabah bank pada rekening Tabungan Salamah, sebagai bukti bank akan memberikan buku tabungan dan menata usahanya atas nama nasabah. Untuk menjaga keakuratan dan ketetapan pelayanan bank memakai system komputerisasi tabungan sebagai andalan. a. Syarat-syarat pembukaan rekening tabungan wadi ah salamah 1) Foto kopi kartu Identitas diri 2) Mengisi formulir pembukaan rekening 3) Menyerahkan setoran awal minimal Rp b. Persyaratan umum 1) Tabungan wadiah salamah diperuntukan bagi seluruh lapisan masyarakat. 32 Ibid, hlm Wawancara dengan mbak Heni Pujiati ( teller BPRS BSA ), tanggal, 14 April 2012

52 41 2) Setiap penabung perorangan berhak mendapat buku tabungan wadiah salamah. 3) Bila terdapat perbedaan saldo antara buku tabungan dengan catatan pembukuan Bank, maka yang dianggap sah adalah saldo yang tercatat dalam pembukuan Bank. 4) Apabila buku tabungan wadiah salamah hilang, penabung harus segera melapor ke PT BPRS Ben Salamah Abadi, dengan menyerahkan Surat pernyataan kehilangan dan bukti laporan kehilangan dari kepolisian setempat. 5) Segala kerugian atas penyalagunaan buku tabungan wadiah salamah dalam bentuk apapun termasuk akibat hilangnya buku tabungan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak penabung. 6) Penabung menyatakan tunduk pada ketentuan yang berlaku di PT BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, baik saat ini maupun pada waktu yang akan datang. c. Penyetoran, pengambilan dan penutupan rekening 1) Setoran pertama minimal Rp ,- setoran selanjutnya minimal Rp ,- 2) Saldo minimal Rp ,- dan penabung wajib mempertahankan saldo minimal. 3) Penutupan rakening tabungan wadiah salamah dikenakan biaya administrasi sebesar Rp ,-.

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI A. Sejarah dan Perkembangan 1. Sejarah Singkat BPRS Ben Salamah Abadi pada mulanya bernama BPRS Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto.

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi Kehadiran BPRS sejak awal memang diorientasikan untuk mengembangkan usaha kecil serta melayani

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Abadi dan dipindahkan ke Kota Purwodadi. 1

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Abadi dan dipindahkan ke Kota Purwodadi. 1 BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI A. Sejarah dan Perkembangan 1. Sejarah Singkat BPRS Ben Salamah Abadi pada mulanya bernama BPRS Sabilull Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi PT. BPRS Ben Salamah Abadi pada awalnya bernama BPRS Sabilul Muttaqin di Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi 11 BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi Kehadiran BPRS sejak awal diorientasikan untuk mengembangkan usaha kecil serta melayani kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

MEKANISME DEPOSITO MUDHARABAH ABADI PADA BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI

MEKANISME DEPOSITO MUDHARABAH ABADI PADA BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI MEKANISME DEPOSITO MUDHARABAH ABADI PADA BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari ah

Lebih terperinci

DEKLARASI. bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh

DEKLARASI. bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh ii DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan

Lebih terperinci

Luthfia Maulia Rizqi

Luthfia Maulia Rizqi APLIKASI AKAD WADIAH YAD DHAMANAH PADA TABUNGAN WISATA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syariah

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Funding Tabungan Wadi ah Salamah di. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB III PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Funding Tabungan Wadi ah Salamah di. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi 26 BAB III PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Funding Tabungan Wadi ah Salamah di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi 1. Definisi Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia (stratos:

Lebih terperinci

LUTHFI AL FARUQI

LUTHFI AL FARUQI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIRELA (SIMPANAN SUKARELA LANCAR) DI KJKS BMT AL-HIKMAH UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam

Lebih terperinci

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT HARAPAN UMMAT KUDUS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT HARAPAN UMMAT KUDUS ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT HARAPAN UMMAT KUDUS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (D3) Dalam Ilmu Perbankan Syariah Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Giro Wadi ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan Prinsip syariah merupakan dasar peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN Produk Tabungan Ziarah di KOPENA Pekalongan menggunakan akad Wadiah dengan prosedur

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pemasaran tidak terlepas dari unsur persaingan. Biasanya tidak ada salah satu bisnis pun, yang dengan leluasa bisa santai menikmati penjualan dan keuntungan. Sering

Lebih terperinci

MEKANISME PRODUK SURBAN (SIMPANAN QURBAN) DI BMT HARAPAN UMMAT KUDUS

MEKANISME PRODUK SURBAN (SIMPANAN QURBAN) DI BMT HARAPAN UMMAT KUDUS MEKANISME PRODUK SURBAN (SIMPANAN QURBAN) DI BMT HARAPAN UMMAT KUDUS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari ah Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN TUGAS AKHIR Digunakan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu

Lebih terperinci

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

PRODUK PERHIMPUNAN DANA PRODUK PERHIMPUNAN DANA Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Wadiah Mudharabah Equity Financing Debt Financing Giro (Yad Dhamanah)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa masih banyak umat islam yang belum mau berhubungan dengan bank yang

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi riil dengan pemilik dana.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA DEPOSITO INVESTASI MUDHARABAH DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA DEPOSITO INVESTASI MUDHARABAH DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA DEPOSITO INVESTASI MUDHARABAH DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia perbankan di indonesia. Perbankan syariah mulai diperkenalkan di indonesia dengan beroprasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya bank Islam di Negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DI BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN

STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DI BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DI BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN Diajukan Untuk Penulisan Tugas Akhir Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Akad Wadi ah Di BPRS Galamitra Abadi Purwodadi Tabungan wadi ah adalah salah satu produk di BPRS Galamitra Abadi. Dimana tabungan wadi ah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN DENGAN AKAD QARDHUL HASAN DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG NGADIREJO TEMANGGUNG

ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN DENGAN AKAD QARDHUL HASAN DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG NGADIREJO TEMANGGUNG ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN DENGAN AKAD QARDHUL HASAN DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG NGADIREJO TEMANGGUNG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK

BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK A. Gambaran Umum Kegiatan Usaha Bank Berikut adalah kegiatan yang dilakukan bank: 1. Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan ini merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN TAHARAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN TAHARAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA TABUNGAN TAHARAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam ILmu Perbankan Syariah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memnuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PRODUK SIMKA (SIMPANAN BERJANGKA) DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO

ANALISIS PELAKSANAAN PRODUK SIMKA (SIMPANAN BERJANGKA) DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO ANALISIS PELAKSANAAN PRODUK SIMKA (SIMPANAN BERJANGKA) DI KSPPS MARHAMAH WONOSOBO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah Oleh:

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu

Lebih terperinci

MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO

MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari ah Oleh: SITI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus dilakukan oleh para produsen dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan agar lebih berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary sangat ditentukan oleh kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah. 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Konsep Mudharabah dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Mudharabah dan Implementasinya,(ب ب ( dharb Mudharabah berasal dari kata yang berarti memukul atau berjalan. Pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMQURA (SIMPANAN QURBAN AMANAH) DI KSPPS EL AMANAH KENDAL

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMQURA (SIMPANAN QURBAN AMANAH) DI KSPPS EL AMANAH KENDAL ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMQURA (SIMPANAN QURBAN AMANAH) DI KSPPS EL AMANAH KENDAL TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Diploma Tiga Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi 1. Pengertian Strategi Dalam Kamus Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiataan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam hal waktu

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

STRATEGI MARKETING TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA CABANG MANGKANG

STRATEGI MARKETING TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA CABANG MANGKANG STRATEGI MARKETING TABUNGAN SAHABAT DI BMT HUDATAMA CABANG MANGKANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari ah OLEH:

Lebih terperinci

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. FATWA DSN MUI Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro Pertama: Giro ada dua jenis: 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Giro yang dibenarkan secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

Lebih terperinci

SISTEM PERMODALAN BANK SYARIAH DI PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI

SISTEM PERMODALAN BANK SYARIAH DI PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI SISTEM PERMODALAN BANK SYARIAH DI PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syariah Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran sebuah usaha yang disebut bank sangat erat kaitannya dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya usaha yang kemudian menjadi bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragama akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, pada masa ini masyarakat Indonesia telah sadar betapa pentingnya syariat islam dalam mengatur setiap kegiatan manusia tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Minat 1. Pengertian Minat Pengertian Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah memiliki arti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Jadi harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya bank pada mulanya hasil dari perkembangan cara penyimpanan harta benda. Para saudagar merasa khawatir membawa perhiasan dan lain sebagainya berpindah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN INVESTA BATARA ib PADA BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG. Tugas Akhir

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN INVESTA BATARA ib PADA BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG. Tugas Akhir STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN INVESTA BATARA ib PADA BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah didorong oleh dua alasan utama yaitu adanya kehendak sebagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan

Lebih terperinci

KEUNGGULAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT BUS CABANG MRANGGEN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

KEUNGGULAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT BUS CABANG MRANGGEN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat KEUNGGULAN PRODUK TABUNGAN SIRELA DI KJKS BMT BUS CABANG MRANGGEN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah Oleh : Surya Dwi Sasongko

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPANAN SYARI AH ANGGOTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KJKS BMT SURYA MADANI BOYOLALI) Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH A. Perbandingan Konsep Simpanan Nusa dan Konsep Simpanan Berjangka Mudharabah Konsep merupakan rancangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar ataupun kecil. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sistem keuangan syariah, bank sentral harus menjadi pusat perbankan syariah yang secara otonom bertanggung jawab merealisasikan sarana-sarana sosio-ekonomi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM DAN NAMA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (PD. BPR SYARIAH) KABUPATEN

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL BPRS GALA MITRA ABADI

BAB III PROFIL BPRS GALA MITRA ABADI BAB III PROFIL BPRS GALA MITRA ABADI A. Profil BPRS 1. Sejarah PT BPR Syariah Gala Mitra Abadi (Selanjutnya disebut sebagai Bank) didirikan berdasarkan akta notaris No.1 Tanggal 03 April 1995 yang dibuat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia walaupun tidak menempati porsi besar akan tetapi perkembangannya mengalami kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO

ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) di BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Ginggang Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa BMT BUS Cabang Ginggang memliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syari ah dalam dasawarsa terakhir mengalami kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah satu pilar sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALA MITRA ABADI PURWODADI

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALA MITRA ABADI PURWODADI BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALA MITRA ABADI PURWODADI A. Sejarah Singkat Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dengan UU N0.10 tahun 1998. Pengaturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALAMITRA ABADI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALAMITRA ABADI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi BAB III GAMBARAN UMUM BPRS GALAMITRA ABADI PURWODADI A. Sejarah Berdirinya BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaiaman yang telah diubah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah yang ruang lingkupnya mikro seperti Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga keuangan yang ditumbuhkan dari peran masyarakat

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.343, 2014 KEUANGAN. OJK. Lembaga Keuangan. Mikro. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5622) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 20 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci