BAB III PROCESS PRINTING MACHINE PADA PROSES PRODUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROCESS PRINTING MACHINE PADA PROSES PRODUKSI"

Transkripsi

1 BAB III PROCESS PRINTING MACHINE PADA PROSES PRODUKSI PT INDOGRAVURE 3.1 DASAR TEORI Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi atau bisa dinyatakan sebagai kumpulan aktivitas yang diperlukan untuk mengubah satu kumpulan masukan (human resource, materials, energi, informasi) dan lain-lain menjadi produk keluaran (finished product atau service) yang memiliki nilai tambah. Di dalam proses produksi akan terjadi suatu proses perubahan bentuk (transformasi) dari input yang masuk baik secara fisik maupun nonfisik. Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Produksi adalah segalah kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Untuk kegiatan yang membutuhkan faktor-faktor industri yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skill. Dalam pengaturan ini, keputusan-keoputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang atau jasa yang dihasilkan sesuai apa yang di harapkan perlu dibuat. Baik mengenai kualitas, kuantitas, waktu yang direncanakan, maupun biaya-biayanya. Pada tahun 1993, assuari mendefinisikan produksi sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentrasformasikan berupa masukan (input) menjadi keluaran (output), sehingga menghasilkan suatu produk. Produk disini dalam arti sempit dapat didefinisikan hanya sebagian kegiatan menghasilkan barang setengah jadi, sedangkan dalam arti yang lebih luas adalah sebagai kegiatan yang mencangkup semua kegiatan atau aktivitas-aktivitas lain yang mendukung usaha untuk menghasilkan produk tersebut. Kemudian pada tahun berikutnya 1994, sudarsono mendefinisikan produksi sebagai suatu kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang sedangkan manajemen produksi adalah suatu kegiatan untuk mengatur agar dapat menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang atau jasa Jenis-jenis Proses Produksi Sistem produksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Proses Produksi Kontinyu/Terus Menerus (Continous Process) Proses Produksi Terputus (Intermittent Process) Program Studi Teknik Mesin Page 20

2 Perbedaan pokok antara kedua proses ini adalah pada lamanya proses waktu set up peralatan produksi. Pada proses produksi jenis kontinyu, tidak memerlukan waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama. Sedangkan jenis proses produksi terputus, memlukan waktu set up yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang sesuai pesanan, sehingga adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set up yang berbeda Proses Produksi Terus Menerus (Continuous Process) Proses produksi berlangsung secara terus-menerus melalui tahap pengerjaan sampai menjadi barang jadi dan peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur rapih dengan memperhatikan urutan-urutan atau roating dalam menghasilkan produk tersebut, juga arus barang, serta arus bahan dalam proses yang telah distandarisasi. Ciri-ciri produksinya adalah : 1. Menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan. 2. Mesin-mesin yang digunakan biasanya bersifat khusus. 3. Memiliki job struktur yang sedikit dan jumlah tenaga kerja yang sedikit Proses Produksi Terputus-Putus (Batch Process) Kegiatan proses produksi dilakukan secara tidak standart dan putus-putus, tetapi didasarkan pada produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dapat bersifat fleksibel. Dalam proses ini terdapat waktu yang terpendek dalam persiapan (set-up). Peralatan untuk perubahan yang cepat untuk menghadapi variasi produk yang berganti-ganti, cirri-cirinya sebagi berikut : 1. Cara penyusunan peralatan berdasarkan fungsi dalam proses produksi. 2. Mesin yang digunakan bersifat umum. 3. Pengawasan akan tenaga kerja lebih suka Faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan proses produksi dapat dirinci sebagai berikut : a. Kebutuhan modal Banyaknya modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas lainya. Program Studi Teknik Mesin Page 21

3 b. Kondisi pasar Yaitu kebutuhan dan keinginan para konsumen. Apakah perkiraan volume penjualan pada harga yang direncanakan dapat menghasilkan laba yang diinginkan. Apakah kondisi persaingan sekarang dan waktu yang akan datang menguntungkan. c. Tenaga kerja Apakah survey tenaga kerja mencukupi sesuai dengan kebutuhan suatu jenis proses produksi pada biaya wajar. Bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja di waktu yang akan datang. d. Bahan mentah Apakah bahan mentah tersedia dalam jumlah yang memadai. Apakah ada perubahan-perubahan bahan mentah dalam proses produksi. e. Teknologi Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi, baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama periode tertentu. f. Keterampilan tertentu Dapatkah perusahaan menguasai dan memelihara tipe keterampilan-keterampilan manajemen yang dibutuhkan. 3.2 Pengendalian Produksi Pengendalian produksi memerlukan keadaan dimana informasi mengenai operasi produksi dapat tersedia bagi pengambil keputusan setiap saat. Hal ini berarti bahwa data harus dikumpulkan dari semua segmen operasi produksi. Informasi-informasi yang diperlukan dari lantai produksi adalah : 1. Status sumber daya (manusia, mesin, alat dan sarana penanganan material). 2. Sumber daya apa saja yang tersedia. 3. Status operasi. 4. Keterbatasan dan kemampuan Untuk mendapatkan keberhasilan dalam bidang pengendalian persedian dan produksi secara modern, seseorang harus banyak berkecimpung dalam hal perhitungan, teknik kuantitatif dan cara-caranya agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan mengenai persediaan dan produksi. Beberapa cara pengendalian produksi yang dilakukan : a. Keterampilan manusia untuk memperoleh produksi yang baru dan ekonomis. b. Penggunaan mesin-mesin yang modern c. Sumber daya alam yang dekat dari lokasi industri Program Studi Teknik Mesin Page 22

4 d. Terget produksi yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan (schedule) perusahaan. e. Sarana dan prasarana perusahaan yang layak digunakan untuk para pekerja, penempatan bahan baku materilal dan produk jadi. f. Keterbatasan lapangan kerja dapat diatasi dengan membuka cabang perusahaan yang baru. Dengan hanya mengetahui teknik-teknik tersebut diatas belum sepenuhnya dapat diandalkan karena sasaran dari mempelajari adalah untuk digunakan memecahkan masalah-masalah yang timbul dari berbagai kegiatan nyata yang ada dimanapun. Untuk itu dalam pembahasan selanjutnya adalah mengadakan asumsi terhadap fungsi pengendalian persediaan dan produksi sehingga dapat digunakan secara operasional dalam arti yang luas. Pada umumnya banyak perusahaan dalam melaksanakan operasinya memiliki batasan tertentu. 3.3 Proses Produksi Ruang lingkup observasi yang dilakukan pada saat kegiatan kerja praktek adalah Proses Produksi Printing Process dan Maintenance Plant. Pada proses produksi kemasan di PT. Indogravure ini memiliki beberapa tahapan proses yang dilakukan satu persatu dengan menggunakan mesin-mesin yang berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi, pengamatan dilakukan pada setiap jenis tahapan proses secara teliti. Proses produksi pada PT.Indogravure ini menggunakan proses silinder berputar dengan kecepatan tertentu tergantung pada jenis bahan bakunya. PRINTING LAMINATING DRYING SLITING PACKING Gambar.3.1 Proses Produksi Gambar diatas menjelaskan tahapan-tahapan proses produksi yang terdiri dari proses printing, proses laminating, proses drying, proses slitting dan yang terakhir adalah packaging. Hampir semua jenis proses produksinya dilakukan dengan menggunakan proses silinder kecuali pada proses packaging. Program Studi Teknik Mesin Page 23

5 3.4 Proses Printing Tahapan proses yang dilakukan pertama adalah proses Printing, proses printing ini adalah proses pencetakan gambar desain dengan cat pada plastik polos PET (Poly Ester), proses printing ini berjalan dengan sangat cepat dan harus diamati secara terus menerus dengan menggunakan strobo (lampu kedip) agar mempermudah dalam proses pemeriksaannya. Mesin printing disini mampu menggunakan 7 buah silinder yang berbeda yang berarti memliki warna yang berbeda pula, sehingga apabila proses produksi menggunakan mesin dengan kemampuan maksimal, maka hasil dari printing dapat mencetak 7 jenis warna yang berbeda. Tahap awal pada proses printing ini adalah pemilihan desain oleh customer, atau bisa juga customer sudah memiliki desain yang diinginkan sehingga pihak pabrik hanya perlu membuat silindernya saja, setelah tahapan pemilihan desain beserta warna, pihak pabrik akan membuat silinder sesuai desain dan warna yang diinginkan oleh customer. Pembuatan silinder pada awalnya dibuat oleh pihak pabrik tetapi terjadi perubahan karena menyebabkan tingkat polusi yang tinggi sehingga PT. Indogravure memesan silinder tersebut pada pabrik lain, setelah silinder siap, proses produksi diawali dengan membuat 3 jenis cetakan prototype dengan warna yang berbeda, produk cetakan kemasan tersebut kepada customer untuk disetujui, yaitu darken, middle, lighten, setelah mendapat kesepakatan warna dengan customer proses pencetakan baru dimulai. Pada proses pencetakan ini harus dilakukan pemeriksaan pada tahap awalnya, pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan warna, apakah terjadi ketidaksamaan warna antara prototype dengan warna yang akan dipakai untuk pencetakan, lalu yang kedua adalah pembuatan sampel untuk dijadikan perbandingan. Program Studi Teknik Mesin Page 24

6 A Persiapan Proses Printing Tidak Proses Printing siap dimulai? Setting Mesin Colour Matching Tidak Warna OK? Start Mesin Tindakan Perbaikan Pengambilan Sample Ya Bisa Diperbaiki? Tidak Sample OK? Tidak Proses JO berikutnya B Ya Gambar 3.2 Proses Printing Sumber : PT.Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 25

7 3.4.1 Jenis Mesin Mesin Printing Pada PT Indogravure terdapat 3 jenis mesin printing yang dipakai dalam proses produksinya,yaitu sebagai berikut Mesin Printing Sung An 1 (SAM 1) Printing Process Cetak 7 Warna Mesin Printing Sung An 2 (SAM 2) Printing process Cetak 7 Warna Mesin Printing Fuji Printing Process Cetak 5 Warna Gambar. 3.3 Mesin mesin printing Sumber. PT. Indogravure Dan dari ketiga jenis mesin printing diatas, ketiganya memiliki karakteristiknya masingmasing dalam keunggulan dan kelemahannya. Namun dalam konsep produksi ketiga jenis ini sama dalam prosesnya. Dalam garis besar keunggulan dari ketiga jenis mesin ini ialah, mampu mencetak bahan polos menjadi bahan yang tercetak,sampai ribuan meter bahan yang dicetak dalam perjamnya dan sedikit contohnya dapat mencetak tinta yang diberikan dalam bahan alumunium foil (ALU), poly ester (PET), paper dan bahan lainya. Dan perbedaan yang terlihat hanya dalam segi pencetakan hanya warna saja dimana seperti yang tertera diatas mesin sung an I & II dapat memproduksi cetak sampai 7 warna namun mesin fuji hanya dapat memproduksi cetak 5 warna dalam produksinya dikarenakan berbeda dalam spesifikasi mesinnya dan bila dilihat dari spesifikasinya dapat terlihat perbedaan tertentu. Program Studi Teknik Mesin Page 26

8 3.4.2 Spesifikasi Mesin printing Penjelasan mengenai perbedaan dari ketiga jenis mesin printing dalam spesifikasinya ialah sebagai berikut: A. Spesifikasi Mesin Printing Fuji Tabel.3.1 Spesifikasi Mesin Printing Fuji Mesin semacam ini menggunakan sistem kontrol pusat, menyadari kontrol akurat ketegangan lima motor dan proses logis. sehingga fitur pada struktur kekompakan dan keelokan serta melakukan kekakuan yang sangat baik dan Product function stabilitas kerja. Jenis mesin ini tidak hanya untuk memastikan efek pencetakan kualitas, tetapi juga untuk terjauh mengurangi biaya produksi dengan menggunakan oven simulasi teknologi desain hemat energi dan rendah konsumsi dan AC inverter bermotor & drive, maka untuk mewujudkan biaya produksi yang efektif. Substrate width 1050~1250mm Printing type Rotogravure Printing BOPP:20~60μm PET:12~60μm Applicable material NYLON:15~60μm CPP:25~60μm PE:35~100μm PAPER:38~80g/ m2 Printing width Mechanical speed Printing speed Diameter of printing cylinder Guide roller width Reel diameter Core diameter Tension control range Tension control accuracy 800 ~ 1250mm (Percetakan lebar silinder: 840 ~ 1350mm) Max.250m/min (bila diameter silinder adalah ф150mm) Max.230m/min (bila diameter silinder adalah ф150mm) ф120 ~ 300mm (Mencetak perimeter 376,9 ~ 942mm) 1150~1350mm Max.ф650mm ф76mm diameter dalam, diameter luar ф92mm 3~25kg ±0.5kg Program Studi Teknik Mesin Page 27

9 Register accuracy Impression pressure Palang ± 0.2mm (Auto Register System Detecting). Longitudinal ± 0.2mm (Auto Register System,Auto Digital Detecting). Max.=500kg~750kg(when air pressure is 0.5MPa) Doctor-blade system Pneumatic menekan, doctor blade free line osilasi dalam ± 10mm Ink supply Drying system Main drive motor Power supply Total capacity Compressed air Dimension (L W H) Berat Mesin Disediakan oleh pompa tinta dengan tinta auto-sirkulasi Udara Panas/Hawa Panas (sumber pemanasan opsional) 18.5kw~30kW 380V AC±10%,50Hz,three-phase four-line system 120kW~ 150kW (heating energy not included), steam 1000kg/H or heating air 450,000 Calorie/H > 0.6MPa compressed dry air 21850mm 5200mm 4315mm Around 55.3~68T(5T/unit * 12 units+other system and accessory 8T) Mesin utama adalah putih susu, dan kabinet kontrol listrik dan pengering yang cahaya warna abu-abu (atau Warna mesin Film-threading platform disesuaikan), yang membuat seluruh mesin terlihat elegan dan bermutu tinggi dan telah dikoordinasikan dan pencocokan tekstur dan penampilan Dilengkapi dengan tangga angkat stainless steel Unit ini mengadopsi industri PLC sistem kontrol pusat, yang merupakan pemrograman sepenuhnya otomatis dan menampilkan dengan versi Cina / Inggris, adalah yang memiliki standar internasional maju. Kabinet kontrol mengadopsi layar berwarna, jelas menunjukkan berbagai jenis data kontrol dan proses operasi, dan juga memiliki sejarah grafik diagram tren untuk catatan. Unit ini mengambil kinerja inspeksi otomatis menemukan dan vertikal serta fungsi kontrol. Daftar sistem mampu dikendalikan oleh otomatisasi atau manual, yang dapat mewujudkan penuh proses awal posisi - pengaturan posisi -setting di memori kecepatan rendah auto posisi Program Studi Teknik Mesin Page 28

10 setting dengan kecepatan tinggi, dan langsung menampilkan nilai aktual dan sistem proses kerja di setiap waktu. Scanner ( fiber ) adalah kepekaan tinggi dan kemampuan menyelesaikan tepat, yang berlaku untuk semua jenis substrat. Sistem kompensasi terdiri dari motor yang progresif, gear box presisi dan bola batang sekrup. In-feeding dan unwinding sistem menggunakan kontrol tegangan otomatis terdiri dari dua kelompok motor mengemudi dan dua kelompok silinder tanpa gesekan dan sensor ketegangan serta loop tertutup vektor sistem motor, yang dikendalikan oleh sistem PLC. Characteristics Sistem memutar dan out-feeding menggunakan kontrol tegangan otomatis terdiri motor rewinding, out-feeding motorik dan silinder tanpa gesekan dan sensor tegangan serta drive vektor close- loop, yang dikendalikan oleh sistem PLC. Unwind dan rewind Unit mengadopsi struktur menara stasiun ganda diletakkan off-line, menggunakan shaftless pneumatik tip perangkat kerucut untuk bahan pemuatan. Unwinding dan rewind mengambil perubahan fungsi gulungan pra -drive dalam rangka mewujudkan splicing otomatis non-stop pada kecepatan tinggi. Di setiap stasiun pencetakan, - presisi tinggi sistem mengemudi, maju shaftless bahan perangkat fiksasi, press roller dan doctor blade semua mengadopsi operasi pneumatik dan dengan fungsi dari seluruh tinta menggores dan sirkulasi tinta otomatis. Pengeringan sistem dilengkapi dengan ruang tertutup, dipanaskan oleh uap, adalah pneumatik dikendalikan saklar close- open. Suhu otomatis mendeteksi dan pasokan panas secara otomatis dikendalikan oleh sistem servo. Sistem pendorong utama terdiri dari inverter motor dengan impor inverter loop tertutup drive, sistem transmisi fleksibel, minyak jenis gear box presisi, yang bekerja secara stabil dan hemat energi dengan lebih sedikit noise. Dilengkapi dengan impor cahaya aluminium panduan roll dan bantalan gesekan rendah. Program Studi Teknik Mesin Page 29

11 Total ketegangan kerja, kecepatan, unwinding, rewinding, dan sistem pneumatik semua dikendalikan oleh sistem PLC yang disediakan dengan fungsi pemecahan masalah didiagnosis. Komponen listrik kunci semua menggunakan Jerman, Amerika Serikat, produk terkenal Jepang ( termasuk fitting pneumatik ). Menambah atau mengurangi jumlah warna cetak atau diperlukan untuk perangkat cetak terbalik persyaratan seperti per pelanggan. B.Spesifikasi Mesin Printing Sung-An ( SAM I dan SAM II ) Tabel 3.2 Spesifikasi Mesin Printing Sung-An ( SAM I dan SAM II ) Performance and Characteristics Unwinding and rewinding used double air-shaft roller rotary type. Unwinding and rewinding with auto tension control system. Printing cylinder used shaft-less type. Color register with dance roller support. Printing ink used ink pump circulating. Doctor blade used pneumatic type. Use electrical heating with hot air recycle. Use cool fan to chill. it is a suitable heat transfer wall Paper printing machine Printing material Polypropylene Film (OPP /BOPP/CPP): 15~60μm Nylon Membrane (PA): 15~60μm Polyethylene (PE): 35~75μm Polyester (PET): 12~60μm PVC: 32~100μm Paper: 20-80g/m 2 Composite Film: 20~60μm Machine Technical Specification Printing Width: 600/800/1000/1200/1400/1600/1800mm Printing Colors: 1 7 colors Roller Diameter: ø120mm-ø300mm Printing Speed: 120m/min Color Register Precision: ±0.15mm Unwinding and Rewinding Diameter: ø600mm Dry Oven Length: 1200mm Program Studi Teknik Mesin Page 30

12 3.4.3 Alur Proses Plan Pada Printing Process Dalam prosesnya seperti yang dijelaskan sebelumnya pada printing melalui beberapa tahapan dan dalam hal ini akan dilanjutkan dengan diagram yang menjelaskan dalam alur tahapan planing seperti sebagai berikut : CUSTOMER SALES CYLINDER MAKING DESIGN/ART WORK unwinder PROOF PRINT PRINTING infeed unit FINISHING LAMINATING outfeed FINISHED GOOD DELIVERY rewinder Gambar.3.4 Alur Proses printing Sumber. PT. Indogravure Tahap awal pada proses printing ini adalah pemilihan desain oleh customer, atau bisa juga customer sudah memiliki desain yang diinginkan sehingga pihak pabrik hanya perlu membuat silindernya saja, setelah tahapan pemilihan desain beserta warna, pihak pabrik akan membuat silinder sesuai desain dan warna yang diinginkan oleh customer, pembuatan silinder pada awalnya dibuat oleh pihak pabrik tetapi terjadi perubahan karena menyebabkan tingkat polusi yang tinggi sehingga PT. Indogravure memesan silinder tersebut pada pabrik lain. setelah silinder siap, proses produksi diawali dengan membuat 3 jenis cetakan prototype dengan warna yang berbeda, produk cetakan kemasan tersebut kepada customer untuk disetujui, yaitu darken, middle, lighten, setelah mendapat kesepakatan warna dengan customer proses pencetakan baru dimulai. Program Studi Teknik Mesin Page 31

13 3.4.4 Urutan Proses Setting Pada Printing Sebelum melakukan proses kerja,mesin printing wajib melakukan setting / pengaturan agar hasil yang tercapai sesuai keinginan. Dalam urutan rinci proses setting pada mesin printing dalam proses produksinya seperti penjelasan sebelumnya ialah sebagai berikut : 1. Cek schedule, JO, dan spek produk 2. Cek roll printing (doft/bright) a. set cylinder b. set Impression roll c. set doctor blade 3.Setting Tinta a. set bak tinta b. set campuran tinta c. set viskositas tinta 6. Setting Mesin a.deckle b.speed c.tension 5. Setting Temperatur: a. Coolling Roll b. Heater 4. Setting bahan baku di Undwind: a. MST-PT c. Paper b. Alu d. DLL 7. Pengambilan sample (pengecekan selama proses) Gambar.3.5 Urutan dalam persiapan printing proses Sumber. PT. Indogravure Bila semuanya sudah tersetting dengan benar maka produksi dapat dijalan dalam jangka produksi besar namun bila dalam produksi terdapat kegagalan dalam setting maupun hasil maka produksi dihentikan dalam beberapa saat untuk menyetting ulang dalam persiapan agar produksi yang dihasilkan tidak gagal berjalan bagus dalam produksinya Program Studi Teknik Mesin Page 32

14 3.4.5 Alur Proses Kerja Pada Printing Machine Cara Kerja Mesin Printing Bahan tercetak Impression roll Silinder Acuan Cetak Tinta Bak Tinta Doctor Blade Seperti yang terlihat pada gambar diatas dalam garis besarnya alur proses kerja printing ialah dari bahan cetak yang bergerak melalui silinder yang diputar oleh mesin kemudian melalui silinder acuan yang dibawahnya terdapat bak tinta beserta tintanya sehingga tinta dapat tercetak pada bahan cetak yang kemudian dibantu oleh doctor blade dan impression roll, dimana doctor blade berfungsi untuk menyapu dan memisahkan tinta agar tinta tidak naik seluruhnya ikut berputar pada silinder acuan cetak dan fungsi impression roll sendiri berfungsi untuk penekanan dimana impression roll terbuat dari karet sehingga tekanan pada silinder dapat terpenuhi dan cetakanpun tercetak pada bahan dengan baik kemudian melewati heater untuk pengeringan dan cooling roll untuk pencetakan selanjutnya Gambar 3.6 Cara Kerja Printing Process Sumber. PT Indogravure rewinder Gambar. 3.7 Alur Percetakan pada Printing Process Sumber. PT. Indogravure unwinder Program Studi Teknik Mesin Page 33

15 3.4.6 Bahan Baku Proses Printing 1. Bahan baku Cetak Dalam Printing proses terdapat berbagai bahan sebagai media dalam percetakan printing proses utamanya pada jenis rotogravure dan flexible proses, biasanya bahan yang digunakan sebagai bahan utamanya antara lain sebagai berikut : ALU (Alumunium Foil) Paper ( Kertas ) PTP PET ( Poly Ester ) MST,PT Composite Film BOPP/OPP/CPP PE (polyethylene) MST Dari macam jenis diatas ketebalan, jenis, ukuran, semuanya berbeda satu sama lain dan dalam prosesnya pun berbeda dalam penggunaan maupun dalam produksinya. Gambar.3.8 Jenis media cetak dalam printing Proses Sumber.PT.Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 34

16 2. Jenis Tinta Yang Dipakai Dalam Printing proses terdapat berbagai jenis tinta yang dipakai dalam percetakan pada printing proses dalam salah satunya ialah sebagai berikut : LIQUID LC PACK NT NF LIQUID PRGM LIQUID CXL P OPV BRD LAMISTAR TOYO TOYOINK SAKATAINX Dari macam jenisnya diatas sama halnya pada pembahasan sebelumnya mengenai media cetak yang digunakan dari berbagai jenisnya memiliki keunggulannya masing masing dari setiap jenisnya dan memiliki spesifikasi untuk digunakan pada media cetak tertentunya. Gambar.3.9 Jenis Jenis Tinta Sumber. Data Pribadi Program Studi Teknik Mesin Page 35

17 3.4.7 Komposisi Tinta Dalam Penggunaannya tinta memerlukan komposisi pengencer dalam penggunaannya seperti halnya dalam pengecatan dalam berbagai bidang, tinta yang digunakan dalam printing pun butuh pengencer agar kegiatan dalam produksi dapat berjalan lancar dan tinta tidak mengental dalam proses produksi pencetakan dalam printing sehingga tinta tidak dapat digunakan lagi maka dari itu dibutuhkan pengencer dalam campurannya menggunakan cairan yang bernama SOLVET. Gambar.3.10 Bahan Campuran Pengencer Tinta Sumber. Data pribadi Yang kadar dalam pencampurannya memperhatikan kekentalannya menggunakan stopwatch yang dihitung dalam waktu per-detik dan setiap jenis warna dari jenis tinta bervariasi untuk penghitungan waktunya (Lihat Tabel). Dan bila waktu tersebut tercapai maka kekentalan dinyatakan sudah pas dan dapat digunakan dalam produksi. Karna bila kekentalan terlalu kental maka tinta dapat langsung kering sebelum melalui proses pengeringan (heater) ataupun menempel pada silinder acuan cetak dan sebaliknya bila tinta terlalu encer maka tinta tidak dapat menempel pada media dan hasilnya tidak terlihat dikarenakan warna yang tercetak terlihat luntur Program Studi Teknik Mesin Page 36

18 Tabel.3.3 Viscositas Tinta Sumber. PT Indogravure NO DESKRIPSI VISCOSITAS (DETIK) 1 Hitam TEKS Biru Merah Hijau Putih BLOCK Hijau Cellopane SEPARASI Kertas Gambar.3.11 Proses Pengukuran Kekentalan Dalam Campuran Tinta Sumber.Data Pribadi Untuk tinta yang sudah terpakai dalam produksi maka tinta tidak akan dibuang melainkan disimpan guna untuk didaur ulang ataupun digunakan kembali untuk produksi yang sama sewaktu waktu bila ada permintaan dari customer dengan syarat tinta masih dengan kondisi bagus dan layak pakai serta warna yang ditampilkan masih sama Program Studi Teknik Mesin Page 37

19 3.4.8 Bak Tinta Dari pembahasan sebelumnya mengenai bahan media cetak dan tinta maka yang tidak kalah pentingnya juga dari bahan media cetak dan tinta adalah bak tinta, dimana bak tinta ialah wadah yang menampung tinta agar tetap ditempat dan hanya bersirkulasi pada tempat itu saja. Bak tinta umumnya langsung terbuat dari bawaan pabrik mesin printing. Namun bila melihat kapasitas yang dimuat oleh bak tinta bawaan pabrik, bak tinta bawaan pabrik kurang mendukung karna bias terjadi tercecer tinta serta dapat tumpah kelantai saat silinder acuan cetak berputar cepat dan memakan waktu lama dalam pembersihan untuk penggunaan warna selanjutnya. Oleh dari itu bak tinta dilapisi kembali dari bahan gagal dalam pengerjaannya dan sifatnya harus tahan lama dan anti bocor karna itu bak tinta dilapisi dari alumunium foil yang sifatnya hanya sekali pakai dikarenakan untuk mempermudah dalam pembersihan pengerjaan selanjutnya dengan jenis tinta dan warna yang berbeda. Gambar.3.12 Bak Tinta Menggunakan Lapisan Alumunium Foil Sumber.PT Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 38

20 3.5 Komponen Penting Yang Digunakan Dalam Printing Machine Silinder Acuan Cetak dan impression Roll Silinder acuan cetak ialah silinder yang mempunyai cetakan yang dibuat dan dicetak pada silinder itu sendiri yang mana proses cetak dengan mesin gravure sendiri menggunakan silinder yang diberikan tinta,lalu tinta yang terkena selain pada bagian cetak itu dihapus dengan pisau ( doctor blade ) dan tinta yang masuk pada bagian bagian cetak diteruskan pada bahan cetakan ( paper, alu dsb ) dan sifat fungsinya sangat penting dalam printing proses karena bila tidak ada silinder acuan maka bahan media cetak yang melalui silinder acuan tidak akan mendapatkan atau mencetak apapun saat melaluinya. Dan setelah digunakan silinder cetak biasanya langsung dicuci bersih bila sudah selesai pemakaiannya dan disimpan untuk pemakaian selanjutnya bila perusahaan mendapatkan pesanan kembali dari customer, dikarenakan pada perusahaan sendiri sudah tidak memproduksi sendiri dalam pembuatan unit silinder oleh karna itu setelah pemakaian dan pembersihan silinder harus disimpan agar tidak terjadi kerusakan fisik dan dapat digunakan kembali sewaktu waktu. Gambar.3.13 Silinder Acuan Sumber. PT.Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 39

21 Sedangkan impression roll ialah silinder karet yang mana sama hal penting fungsinya seperti silinder acuan cetak karna saling berhubungan karna impression roll berfungsi sebagai penekan cetak pada silinder acuan karna bila impression roll tidak menekan pada silinder acuan maka media cetak yang menyentuh silinder acuan tidak mendapat cetakan yang diinginkan. Jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain dan sangat penting dalam awal proses printing produksi. Dan dalam perawatan impression roll pun membutuhkan perawatan diantaranya pengalusan permukaan yang sudah terkikis saat pengerjaan makan setelah pengerjaan produksi impression yg mengalami kerusakan akan di gerinding atau dihaluskan ( diratakan ) menggunakan mesin bubut diruang maintenance. Dan bila impression roll sudah mencapai titik rendah ketebalan yaitu 10 mm maka impression roll tidak layak digunakan. Impression roll Silinder Acuan Cetak Gambar.3.14 Impression Roll Dan Silinder Acuan Cetak Sumber. PT.Indogravure Doctor Blade Doctor Blade ialah sebuah benda persegi panjang yang berbentuk plate dan ujung bendanya terbuat dari bahan jenis karet lunak mirip seperti pisau cukur yang berfungsi untuk menyapu dan memisahkan tinta agar tinta tidak naik seluruhnya dan ikut berputar pada silinder acuan cetak karna bila sampai tinta naik maka hasil yang dicapai pada produksi tidak akan sempurna dan tinta akan menempel kemedia cetak sampai keseluruh permukaan maupun menimbulkan bercak pada media cetak, karna itu doctor blade fungsinya sangat penting dalam proses produksi cetak dalam bagian printing. Program Studi Teknik Mesin Page 40

22 Namun ada hal penting dalam pengawasan dan penggunaan terutama dalam pemasangan doctor blade sebelum memulai produksi karena ada point yang harus diperhatikan seperti jarak tempel pada silinder acuan dalam menyapu tinta saat berputar dan keluaran doctor blade sendiri dari pegangan plate.. Tabel.3.4 Jarak doctor blade terhadap Plate No Deskripsi Doctor Blade Keramik ( CM ) Biasa ( CM ) 1 Teks Block Full Block Khusus Separasi Lihat Di Tabel Doctor blade PLATE 20 mm Gambar.3.15 Jarak Doctor Blade Terhadap Plate Sumber. PT Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 41

23 3.5.3 Drying System Dalam pembahasan ini ialah pembahan lanjutan dari sebuah proses printing dalam sebuah proses produksi dimana setelah media cetak melalui proses cetakan yang dibuat oleh silindeer acuan maka dalam drying sytem ini ialah setelah media cetak tercetak oleh silinder acuan maka tinta yang menempel harus segera dikeringkan agar pada prosees selanjutnya tinta tidak menempel pada silinder acuan yang berikutnya. Oleh karna itu drying sytem berfungsi sebagai pengering media cetak yang sudah tercetak oleh silinder acuan. Gambar.3.16 Drying System Pada Printing Sumber. PT Indogravure Bisa dilihat gambar diatas adalah drying system dari sebuah proses printing yang dimana didalamnya terdapat silinder sebagai acuan gerak agar media cetak dapat bergerak terus dan yang terpenting dalam sebuah pengeringannya ialah media pengeringnya menggunakan hawa panas yang bersumber dari opsional mesin pendukung yang hawa panasnya disirkulasikan terus pada saat didalam drying system tersebut agar tinta yang tercetak cepat mengering pada media cetak. Drying system ini terletak pada setiap unit cetak dan temperature yang diberikan pada setiap unit bervariasi tergantung urutan pengerjaannya dan bahannya suhunya berkisar ± 60 C 75 C serta diatur langsung oleh tension controler temperature Program Studi Teknik Mesin Page 42

24 tension controler temperature merupakan komponen atau pun alat yang berfungsi untuk mengatur suhu khususnya pada drying system yang berfungsi menetapkan suhu pada setiap unit drying dan agar suhu tetap tercapai yang kemudian diteruskan kembali dimana ada yang namanya Cooling Roll. Gambar Tension Controller Temperature Sumber.PT Indogravure Coolling roll ialah silinder yang berisikan air bersuhu 20 C yang dipompa dan melalui silinder silinder dari unit printing dari unit 1- unit 7 yang mana air tersebut tersirkulasi dalam alur yang disediakan dan berfungsi sebagai pendingin kembali pada bahan yang sudah melewati drying system tepatnya berada diatas unit drying system yang dimana tujuan lain cooling roll ini ialah mencegah kerut pada media cetak kemudian diteruskan kembali pada coolling fan Program Studi Teknik Mesin Page 43

25 Gambar.3.18 Coolling Roll pada printing unit Sumber. PT Indogravure Coolling Fan ialah kipas pendingin yang dihembuskan dari blower dimana fungsinya tidak jauh beda dengan drying system dan coolling roll karna bedanya pada coolling fan ialah berfungsi sebagai pengatur suhu yang mempertahankan suhu pada sela unit agar efek dari drying system tidak berpengaruh pada tinta yang dibawahnya dan sekaligus melanjutkan pengeringan pada media cetak yang bergerak keunit berikutnya dan medianya ialah hembusan angin Gambar.3.19 Coolling Fan Sumber. PT Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 44

26 TABEL.3.5 CONSUMPTION OF COOLING WATER Sumber PT Indogravure PART DESCRIPTIONS Q TY CONSUMPTION Q TY(1/min) TOTAL CONSUMPTION REMARK UNWINDER POWDER BRAKE PRINTING COOLING R/L FEED FEEDING R/L TOTAL 84 1.TEMPERATURE : C 2. MAIN INLET P: PE 1 ½ (40A) (2 m?sec) 3. MAIN DRAIN P: PE 3 ½ (90A) (0.25m/Sec) Program Studi Teknik Mesin Page 45

27 3.5.4 LPC (Line Position Control) LPC ( Line position Control ) atau yang biasa disebut scanning head merupakan komponen mesin yang terbilang penting karna apabila tidak adanya komponen ini maka hasil dari proses printing akan mengalami ketidak centeran. Maka dari itu LPC sangat penting untuk menunjang kinerja dari mesin printing yang dimana hasil dari proses printing itu harus rapi untuk langsung di kirim ke bagian laminating. Cara kerjanya pun menggunakan sensor yang akan mendeteksi apabila terjadi ketidak centeran cetakan pada bahan roll yang bergerak ke arah rewinder,maka dengan auto sensor akan memberitahukan kepada operator melalui alarm yang berbunyi untuk meratakan menempatan ulang sensor atau bahan roll yang akan masuk rewinder. Keterangan : Sensor Actutor Aplikasi = Photo Sensor,Infra Red = DC. Motor Drive = Printed Material Gambar 3.20 LPC (Line Possition Control) Sumber: Data Pribadi Program Studi Teknik Mesin Page 46

28 3.5.5 Tension Controler Tension Controler merupakan komponen atau pun alat yang berfungsi untuk mengatur semua kerja mesin baik dari speed,presure roll,power on/off,emergency. Semua itu akan di atur dan terkontrol disini melalui electrical apabila ada kesalahan dalam SOP(Standard Operator Prosedur) yang di lakukan operator atau mesin maka semua settingan akan di lakukan melalui tension controler utuk memperbaiki kinerja mesin agar dapat sesuai dengan job order yang telah di tentukan. Keterangan : Gambar.3.21 Tension Control Sumber: PT.Indogravure Line Speed Emergency Pressure Roll Power on/off = Untuk melihat kecepatan putar mesin = Digunakan apabila ada terjadi kesalahan kerja mesin saat beroperasi = Mengontrol tekanan yang akan di berikan silinder roll terhadap gulungan benda kerja = Digunakan untuk menhidupkan dan mematikan mesin Program Studi Teknik Mesin Page 47

29 TABLE 3.6 FOR ELECTRIC PART Sumber. PT Indogravure UNITE. PART DESCRIPTION CAP ( KW ) Q TY TOTAL ( KW ) REMARK MAIN V.S MOTOR DRIVING POWDER BRAKE UNWINDER D.C MOTOR Pre-Diving GEARED MOTOR Turret D.C MOTOR INFEED COOLING FAN ELECTRIC HEATER Pre-Heating TURBO FAN Unit ELECTRIC Unit PRINTING UNITS OUTFEED REWINDER E.T.C HEATER TURBO FAN Re-Heating ELECTRIC Re-Heating HEATER COOLING FAN Cooling-Box DOCTOR FAN Sirocco Fan REGISTER Pint-Part MOTOR UNIT LAMP INK PUMP PILOT MOTOR INSPECTION MOTOR D.C MOTOR COOLING FAN GEARED MOTOR EXHAUST MOTOR TOTAL Program Studi Teknik Mesin Page 48

30 3.6 Quality Control Pada unit ini memiliki tujuan yaitu mengontrol kualitas hasil khususnya pada printing dan mengurangi klaim dari pelanggan,karena dalam proses ini dapat ditentukan standar yang dapat diterima oleh konsumen. Jika kualitas hasil jadi yang dihasilkan banyak defect, maka petugas akan langsung melaporkan pada bagian produksi untuk segera ditindak lanjuti dan kemudian dicari asal penyebab terjadinya defect. Dan yang dimaksud Produk Defect adalah Produk yang tidak memenuhi kwalitas dan spesifikasi produk.karena banyaknya proses yang di lewati oleh produk sebelum dan sesudah produksi sehingga tidak menutup kemungkinan ada failed yang terjadi di setiap proses yang menyebabkan hasil dari produksi tidak sempurna dan banyak mengalami kegagalan, Contoh-contoh produk defect : Di Area Printing Gambar 3.22 Cetakan MisPrint Sumber PT Indogravure Dan diunit ini, pemeriksaan terhadap mutu atau kualitas hasil printing meliputi hasil proses printing ada beberapa tahap pemeriksaan yaitu sebagai berikut seperti : - Pengecekan selama proses berlangsung - Pengambilan sample - Proses rewinder Program Studi Teknik Mesin Page 49

31 3.6.1 Pengecekan selama proses berlangsung Dalam proses ini ialah pengecekan yang dilakukan operator dalam proses printing yang berlangsung menggunakan lampu strobo yang bila nanti, adanya defect yang terlihat maka akan diberi tanda oleh operator yang melakukan inspection bila parah maka produksi akan diperlambat atau dihentikan kemudian menyetting ulang dalam prosesnya agar tidak terjadi defect. Gambar.3.23 Operator melakukan pengawasan dalam proses Sumber. PT.Indogravure Pengambilan sample ( pengecekan selama proses ) Seperti yang terlihat gambar dibawah ialah seorang operator melakukan pengambilan sample untuk dikontrol pada unit quality control ( QC ) yang nantinya akan dinilai oleh unit quality control ( QC ) Gambar.3.20 Operator melakukan pemngambilan sample Sumber. PT.Indogravure Program Studi Teknik Mesin Page 50

32 3.6.3 Proses Rewinder Dimana seperti yang dilihat pada gambar dibawah rewinder ialah proses pengecekan ulang ataupun pembetulan bahan hasil printing yang defect ataupun bahan mentah yang defect dan yang biasanya operator menggunakan lampu strobo ( kedip ) untuk mengecek kualitas printing secara keseluruhan bila yang dicheck adalah hasil jadi dari proses printing dan bila ada defect maka akan diberikan tanda dan dipotong yang rusaknya. Gambar.3.21 Proses Rewinder Sumber. Data Pribadi Dan dikarenakan proses ini adalah yang pertama dan yang terkahir pada proses printing maka memerlukan pengawasan khusus terhadap barang yang jadi maupun belum jadi seperti halnya seperti gambar dibawah ialah proses karantina pada hasil jadi printing yang belum melalui proses rewinder dan bila sudah melakukan rewinder dan malalui inspection secara bagus dan tak ada lagi defect maka siap dilanjutkan pada proses selanjutnya nyaitu pada proses laminating. Gambar.3.22 Proses Karantina Pada Hasil Printing Yang Belum Melaui Rewinder Sumber. Data pribadi Program Studi Teknik Mesin Page 51

33 Program Studi Teknik Mesin Page 52

34 Program Studi Teknik Mesin Page 53

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi atau bisa dinyatakan sebagai kumpulan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA PADA MESIN SLITTING DI PT.IDOGRAVURE

BAB III SISTEM KERJA PADA MESIN SLITTING DI PT.IDOGRAVURE BAB III SISTEM KERJA PADA MESIN SLITTING DI PT.IDOGRAVURE 3.1 DASAR TEORI 3.1.1 Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB III LANDASAN TEORI

Laporan Kerja Praktek PT.Astra Daihatsu Motor BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Secara definisi industri biasa diartikan sebagai suatu lokasi atau tempat dimana aktifitas produksi atau bisa dinyatakan sebagai kumpulan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI Selama dua bulan Penulis ditempatkan pada Department Product. PT. Indo Ceria sebagai prosedur perusahaan.

BAB IV HASIL DAN EVALUASI Selama dua bulan Penulis ditempatkan pada Department Product. PT. Indo Ceria sebagai prosedur perusahaan. BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di PT.Indo Ceria dilakukan dalam waktu dua bulan, mulai tanggal 22 November 2010 sampai 22 Januari 2011. Selama dua bulan

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 MESIN SILENT CUTTER TYPE SCR-250S Mesin cutter ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan V-belt untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijabarkan kesimpulan yang merupakan akhir dari proses penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Jenis cacat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN CHILL DRUM PADA PROSES LAMINATING DI PT. INDOGRAVURE

BAB III PERAWATAN CHILL DRUM PADA PROSES LAMINATING DI PT. INDOGRAVURE BAB III PERAWATAN CHILL DRUM PADA PROSES LAMINATING DI PT. INDOGRAVURE 3.1 Proses Produksi Ruang lingkup observasi yang dilakukan pada saat kegiatan kerja praktek adalah Proses Produksi laminating Process

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah merupakan tahap menggambarkan jalannya proses penelitian atau pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUJIAN

BAB III SISTEM PENGUJIAN BAB III SISTEM PENGUJIAN 3.1 KONDISI BATAS (BOUNDARY CONDITION) Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu ditentukan kondisi batas yang akan digunakan. Diasumsikan kondisi smoke yang mengalir pada gradien

Lebih terperinci

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH

COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI PADA BAGIAN COATING COATING DI PT INDOKONVERTA INDAH Fachmi Ginasty/ 35409301 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan

Lebih terperinci

10/27/2013 NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F ( ) 2. GENDRY C ( ) 3. BIMO L ( )

10/27/2013 NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F ( ) 2. GENDRY C ( ) 3. BIMO L ( ) NAMA KELOMPOK : 1. RUDI YUSUF F (1300022034) 2. GENDRY C (1300022031) 3. BIMO L (1300022021) 1 Printer Ink jet adalah printer yang memberikan cetakan dengan cara menyemprotkan titik titik tinta yang bermuatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem simulasi conveyor untuk proses pengecatan dan pengeringan menggunakan PLC dirancang dengan spesifikasi (memiliki karakteristik utama) sebagai

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

BAB III LANDASAN TEORI. sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Proses Produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN

BAB IV PENGENALAN MESIN KILN BAB IV PENGENALAN MESIN KILN 4.1 Deskripsi Mesin Kiln Mesin Kiln pada proses produksi keramik melalui beberapa tahapan yang salah satunya adalah pembakaran. Pembakaran bertujuan mengubah material keramik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING BAB IV PEMBAHASAN 4.1. PROSES MESIN AUTOMATIC MIXING Mesin automatic mixing adalah suatu sistem yang memproses bahan mentah seperti biji plastik menjadi bahan yang stengah jadi untuk dicetak atau di bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Start 1. Melakukan pembelajaran,pencarian informasi, pengukuran, dan data mesin 2. Melakukan pembelajaran,pencarian informasi, pengukuran, dan data cooling tower

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 1 Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

A. Receipt printer thermal ND9C

A. Receipt printer thermal ND9C Receipt Printer untuk mesin Wincor ada beberapa Type, yang biasa kita kenal antara lain : 1. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash 2000 yaitu ND9C 2. Receipt Printer Thermal untuk Wincor Procash

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 ALUR PROSES ZINC CAN Zinc Ingot Zinc Furnace Proses Peleburan Zinc Proses Casting Proses Rolling Proses Drawing Proses Cutting Proses Coil Aging Zinc Slug Proses

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017 PENGARUH KUANTITAS AIR PEMBASAH PADA PROSES CETAK OFFSET Mohammad Djazman Addin Suryana Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Makassar e-mail : addinsuryana@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas

Lebih terperinci

Teknik Mesin Universitas Mercu Buana 1

Teknik Mesin Universitas Mercu Buana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dua pertiga perdagangan kosmetik di tanah air masih didominasi produk dalam negeri, namun pasar kosmetik lokal mulai tersaingi oleh produk asing. Salah satu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui

Lebih terperinci

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting

Pengujian. Produk. Perancangan. Produk. Identifikasi Kondisi Eksisting Pengujian Produk Perancangan Produk Identifikasi Kondisi Eksisting Identifikasi Kondisi Eksisting Membungkus kedelai yang telah diberi ragi Menimbang ukuran berat Labelling Memanaskan ujung-ujung plastik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK

BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK BAB III PERAWATAN MESIN PELLET BIJI PLASTIK 3.1. Proses produksi mesin pellet biji plastic Proses kerja mesin pellet biji plastik ini adalah dengan cara menggiling plastik recycle yang masih berupa botolan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah Terapi dengan Sensor Suhu yang terdiri atas komponen fisik penunjang seperti Dimmer, Timer, Lampu IR Philip,Sensor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air. 3.2. Alat Penelitian Sling pump skala laboratorium terdiri dari motor listrik, reducer, rangka sling

Lebih terperinci

BAB III. Proses Pembuatan Velg

BAB III. Proses Pembuatan Velg BAB III Proses Pembuatan Velg Tahap-tahap awal pembuatan sebuah velg dari bahan alumunium cair menjadi sebuah velg,dengan proses yang panjang,berikut proses-proses dalam pembuatan velg. Diagram 3.1. Proses

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat Nama : NRP : 0522011 Faustus Yulius Waiz Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Motor Diesel, 1 silinder III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam Pengambilan data ini menggunakan motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL KEMASAN Packaging (kemasan) adalah teknik industri dan pemasaran yang digunakan untuk melindungi,mengidentifikasi dan menyegel produk konsumen yang didistribusikan,kemasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a. 3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

Bab III. Metodelogi Penelitian

Bab III. Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN. pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Sistem Kerja Aktuator-aktuator yang digunakan pada pengolah limbah ini perlu adanya pengontrol agar dapat bekerja secara otomatis. Terdapat tiga switch menjalankan

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatakan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Oilbath Memmert ONE 7-45 Laboratorium Sains Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE Setelah selesai pembuatan prototipe, maka dilakukan evaluasi prototipe, apakah prototipe tersebut telah sesuai dengan SNI atau tidak, setelah itu baru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai prinsip kerja dan beberapa hal yang mendasari terealisasikannya lemari pengering pakaian dengan moving hanger

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan global pada umumnya setiap perusahaan mengharapakan keberhasilan dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 2 2017 ISSN 1412-7350 REDUKSI PRODUK CACAT PADA KEGIATAN PENCETAKAN Nismah Panjaitan 1*, Dini Wahyuni 1, Mangara Tambunan 1 1 Departemen Teknik Industri; Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1. Pendahuluan Sebelum digunakan untuk produksi, rancangan prototype robot auto spray ini harus diuji terlebih dahulu. Pengujian ini berfungsi untuk: Mengetahui kondisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

Metode Produksi Grafika

Metode Produksi Grafika Modul ke: Metode Produksi Grafika ROTOGRAVURE PRINTING Fakultas Teknik Perencanaan Dan Desain Program Studi Desain Grafis Sudarman SA, ST. AMd graf Ir. Gatot Sigiarto Ir. Kamil Rusdi A, M.Si. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 37 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA Pada bab ini dijelaskan bagaimana menentukan besarnya energi panas yang dibawa oleh plastik, nilai total laju perpindahan panas komponen Forming Unit

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

MOTOR BERKUALITAS, BANDEL DAN ANTI BAKAR

MOTOR BERKUALITAS, BANDEL DAN ANTI BAKAR POMPA SUMUR DANGKAL Pengalaman Panasonic selama lebih dari 25 tahun di bidang pompa air, menghasilkan kepercayaan mutu dan kualitas pompa air yang handal dan tahan lama. Pompa Air Panasonic memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Corn on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Desain Pada arti luas dasarnya merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Desain merupakan langkah awal sebelum memulai membuat suatu benda, seperti

Lebih terperinci

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS 6.1 Perancangan Pada Ruang Operation Maintenance Centre (OMC) Perancangan merupakan perbaikan yang dilakukan terhadap fasilitas fisik, lingkungan fisik, dan tata letak fasilitas

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi Motor Diesel 4-Langkah Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat langkah satu silinder dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana

BAB III DASAR TEORI. makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana BAB III DASAR TEORI 3.1 Water Decaunting Water Decaunting merupakan satu siklus dari rantai siklus pembuatan makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Water Decaunting adalah proses dimana kaleng sarden yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI 2.1 Pengertian Pengontrolan Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan dan pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.

Lebih terperinci

- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi

- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi Garis Besar Garis Besar 1. Sistem Auto A/C (Air Conditioner) Sistem auto A/C bekerja dengan mengaktifkan pengaturan temperatur udara yang dikehendaki, dengan selektor temperatur dan menekan switch AUTO.

Lebih terperinci

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Menghitung Kapasitas Silinder Pada perencangan alat uji kekentalan plastik ini sampel akan dilebur didalam silinder. Untuk itu dibutuhkan perhitungan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan pengujian serta analisis dari mesin yang telah dibuat. Tujuan pengujian ini adalah mengetahui kinerja dari mesin yang telah dibuat serta mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG 24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci