Setiap rencana kegiatan yang dirancang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Setiap rencana kegiatan yang dirancang"

Transkripsi

1 Lintas FLOBAMORA Edisi 01 Tahun IV, Nomor 13 Ide Kreatif Muncul Dari Orang Yang Berpikir Cerdas & Bertindak Cerdas Setiap rencana kegiatan yang dirancang oleh siapapun, termasuk para guru, di mana seluruh kegiatan dirancang secara mandiri tanpa mengharapkan kucuran dana atau bantuan dari pemerintah adalah sebuah langkah maju. Ide kegiatan kreatif seperti ini hanya bisa terjadi dari orang-orang yang berpikir cerdas dan bertindak cerdas. Sebuah terobosan yang sangat spektakuler dan perlu diberikan apresiasi. Penegasan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang, Drs. Yorhans S Lopis, M.Si dalam arahan pada kegiatan rapat pemantapan pelaksanaan seminar Ilmiah oleh KKG Pendidikan Agama Kristen rayon Fatuleu, Takari dan Amarasi di aula kantor Oelamasi, Selasa (10/03/2015). Kita jangan terlalu bergantung pada pemerintah, apalagi tidak ada dana atau bantuan dari pemerintah untuk membuat kegiatan-kegiatan kreatif seperti ini. Langkah yang diambil oleh para guru yang terhimpun dalam wadah KKG ini sungguh luar biasa. Ide kegiatan ini hanya bisa terjadi dari orang-orang yang berpikir cerdas dan bertindak cerdas, katanya. Menurutnya, kendala peningkatan mutu pendidikan, di antaranya masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung pendidikan. Namun yang lebih fatal adalah guru atau tenaga pendidikan yang tidak profesional. Untuk meningkatkan kemampuan guru agar bisa menjadi guru yang profesional sesuai dengan harapan masyarakat adalah guru tersebut harus mengikuti berbagai kegiatan berupa pelatihan serta kegiatan diklat fungsional lainnya. Tindakan kreatif dan cerdas dari orang yang cerdas seperti ini merupakan bukti bahwa guru ingin mandiri dan tidak menjadi manja pada negara, apalagi dalam tahun anggaran 2015 tidak ada dana yang disiapkan khusus untuk kegiatan-kegiatan guru. Untuk itu diharapkan langkah kreatif ini akan ditiru oleh guru atau pengawas yang lain, ungkapnya. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/la/ym) 22

2 Akoit Ajak Para Agen Pastoral Lebih Militan Di Kawasan Perbatasan Saat membuka kegiatan pertemuan DPP Perbatasan bertempat di aula kantor Kankemenag Belu, Sabtu (14/3/2015), Kakanmenag Belu, Drs. Yosef Akoit mengajak seluruh peserta untuk membangun sikap militansi di kawasan perbatasan karena disinyalir ada pelbagai masalah sosial yang marak terjadi di kawasan perbatasan. Sebagai seorang agen pastoral di kawasan perbatasan perlu mengasah kualitas iman agar mampu memikul tri tugas Kristus yakni Imam, Nabi dan Raja. Di samping itu dengan kualitas iman yang baik seorang agen pastoral mampu menjadi filter (penyaring) terhadap masalah-masalah sosial di kawasan perbatasan, tandasnya. Menurutnya, seorang agen pastoral perlu turut membangun masyarakat di kawasan perbatasan baik pembangunan di bidang fisik maupun pembangunan di bidang non fisik. Seorang agen pastoral mempunyai tugas yang sangat berat yakni menangkal masuknya paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD Selain itu, tambahnya lagi, seorang agen pastoral bersama pemerintah setempat bertugas untuk membendung dan menangkal masalahmasalah sosial di kawasan perbatasan misalnya penyelundupan narkoba, penyelundupan sembako, penyelundupan BBM, tertularnya penyakit HIV /AIDS dan penyelundupan kendaraan bermotor, dan sebagainya. Mari bersama pemerintah setempat bangun kerjasama yang baik agar dapat meminimalisir masalah-masalah sosial di kawasan perbatasan. Kalau tidak diberantas dari sekarang maka tidak mustahil kita sendiri yang akan rasakan dan juga anak cucu kita yang akan mengalaminya, katanya. Di akhir arahannya Akoit meminta kepada para peserta sebanyak 40 orang anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP) pada paroki-paroki perbatasan NKRI-RDTL agar menjadikan kegiatan ini sebagai ajang refleksi penguatan kapasitas pelayanan pastoral di kawasan perbatasan. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/dh/ib) 23

3 Rakor Pendis SBD, KakanKemenag Minta Sinergitas Umat Islam Peningkatkan konsolidasi interen ini penting sehingga ada pemahaman dan gerakan bersama yang bersinergi untuk pengembangan mutu pendidikan Islam di Sumba Barat Daya. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat Daya, Drs. Julius David Kalumbang ketika memberikan arahan membuka kegiatan Sinkronisasi & Evaluasi Program Pendidikan Keagamaan yang digelar Seksi Pendis & Bimas Islam Kantor Kemenag SBD beberapa waktu lalu di aula KUA Kecamatan Loura. Lebih lanjut KakanKemenag menjelaskan, konsolidasi interen umat Islam dan pelaku dunia Pendis SBD ini merupakan hal mutlak untuk mencapai tujuan pendidikan Islam sesuai dengan roh dari PP 55 tahun Di dalam PP ini diuraikan dengan jelas bahwa pendidikan agama Islam berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan intern dan antar umat beragama. 24 Edisi 01 Tahun IV, Nomor 13 Adapun tujuannya adalah untuk menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Untuk mencapai tujuan tersebut Seksi Pendidikan & Bimas Islam Kemenag SBD sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam telah menetapkan kebijakan pengembangan program pendidikan agama Islam yang mencakup tiga tema utama yakni peningkatan kualitas hasil belajar, peningkatan kualitas ketenagaan, dan penguatan kelembagaan dan kerjasama, urai KakanKemenag menjelaskan. Dalam kegiatan yang dihadiri Tokoh Agama, Tokoh Umat, Guru PAI, dan Pengurus Yayasan Penyelenggara Pendidikan Islam (YAP- PI) Kabupaten Sumba Barat Daya ini, KakanKemenag juga mengapresiasi H. Samsi Pua Golo, ST, selaku Ketua YAPPI, yang dalam semangat kemitraan dengan Kementerian Agama, telah mendirikan beberapa Madrasah di Kabupaten Sumba Barat Daya. KakanKemenag berharap, pola kemitraan yang sudah terjalin baik ini dapat ditingkatkan ke depannya, demi pengembangan dunia pendidikan Islam di SBD. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/pedro/paschal)

4 Kankemenag Flotim Tegaskan Optimalisasi Tugas Guru PAK Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Petrus Pedo Beke,S.Ag ketika bertatap muka dengan para Guru dan Pengawas Pendidikan Agama Katolik Penerima Tunjangan Profesi Guru Angkatan 1 s/d 10, di Aula KPRI Karya Rukun Larantuka, Kamis 12/03/2015 menegaskan pentingnya optimalisasi tugas dan peran seorang Guru Agama Katolik baik dalam proses pendidikan di sekolah maupun dalam menjalankan karya-karya pastoral di tengah masyarakat. Penegasan tersebut berkaitan dengan tuntutan regulasi yang mengatur tentang beban mengajar dan beban tugas seorang Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) di lapangan yang menyandang gelar atau predikat sebagai seorang guru yang profesional. Selain memenuhi 24 Jam mengajar, seorang Guru Pendidikan Agama Katolik harus mempunyai tugas tambahan sebagai katekis yang melaksanakan karya pastoral di lingkungannya, tegasnya. Karya-karya Pastoral tersebut, menurutnya harus dibuktikan dengan berbagai dokumen, seperti SK. Penugasan dari Pastor Paroki serta program tahunan yang menguraikan kegiatan-kegiatan harian atau mingguan dan sebagainya. Hal tersebut perlu dikelola secara baik dan benar sebagai dokumen untuk pertanggungjawabkan dalam rangka audit kinerja atau audit beban kerja. Ini menjadi muatan lokal dengan otonomitas satuan pendidikan dalam memperkaya khasanah pendidikan Katolik baik dari segi pendalaman Kitab Suci, ajaran Gereja dan sejarah perkembangan Gereja, lanjutnya. Lebih jauh, kepada 260-an guru PAK penerima tunjangan sertifikasi guru yang hadir, beliau mengharapkan agar seorang Guru PAK dituntut untuk memiliki kompetensi lebih dibandingkan dengan guru pendidikan lainnya. Sebab menurutnya, Kompetensi manajerial/kepemimpinan menjadi mutlak dimiliki oleh seorang guru PAK, karena tugas utama seorang guru agama bukan hanya mencerdaskan intelektual peserta didik tetapi juga bertugas untuk mencerdaskan emosional dan spiritualnya. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/pl/gw) 25

5 KaKanKemenag Sikka : Pemuda Harus Membawa Perubahan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sikka, Drs. Fransiskus ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan kegiatan Kerukunan Pemuda Lintas Agama mengemukakan bahwa pemuda merupakan manusia yang kaya arti, karena kaya arti maka pemuda haruslah membawa perubahan. Dikatakan, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan antara lain; Pertama adalah masa lalu atau kemarin yang memiliki sejarah bagi para pemuka agama; Kedua adalah masa sekarang atau hari ini yang memiliki nilai bagi generasi penerus; Dan ketiga adalah masa yang akan datang atau besok untuk mencapai cita-cita atau harapan bagi para pemuda-pemudi. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung FKUB Kabupaten Sikka ini bertujuan untuk membina kerukunan umat beragama dan dihadiri oleh para pemuda lintas Kabupaten Sikka dari 6 (enam) Agama yang ada. Menampilkan 6 (enam) orang narasumber, kegiatan ini menghadirkan KakanKemenag Kab. Sikka dengan materi Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama No. 9 dan 8 Tahun 2006; Kaban Kesbangpol dengan materi Generasi Muda, Nilai-nilai Sakral dalam Agama Katolik oleh Ketua FKUB; Nilai-nilai Sakral dalam Agama Islam oleh Ketua MUI; Nilai-nilai Sakral dalam Agama Kristen oleh Ketua Forum Gereja- Gereja Kristen Kab. Sikka; Tri Hita Karana tiga hubungan menuju keharmonisan hidup oleh Ketut Darmika, S. Pd. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/ YT/GW) 26

6 Katekis Orang Yang Jadi Saksi Nilai Perkawinan Kristiani Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara, Dra. Yosefina M. Neonbeni, M.Hum, ketika mendampingi para katekis/guru agama Katolik se Kecamatan Insana Jumat (27/2/2015), di lopo /aula Paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Kiupukan Kecamatan Insana. Pastor Paroki dan Para Katekis mendaulat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTU, Ibu Fin Neonbeni dengan tema Identitas dan Spiritualitas Seorang Katekis; Menimba Semangat Pewartaan Santo Paulus. Dalam paparannya, Ibu Fin mengatakan, seorang Katekis membawa kabar baik/kabar gembira manusia yang kehilangan harapan, orang yang mewartakan tentang Yesus Kristus yang kita imani. Kaum awam yang membimbing orang untuk beriman. Orang yang menjadi saksi nilai perkawinan Kristiani yang menghidupi perkawinan dalam kesetiaan dan mendidik anak-anak dengan rasa tanggungjawab. Kalau Anda, sungguh-sungguh setia pada janji katekis, Anda harus setia pada komitmen pada janji perkawinan. Awam mendapat panggilan tugas tambahan yang berhubungan dengan tugas pengajaran Kristiani dalam berbagai upacara liturgi, dalam reksa pastoral. Seorang awam membimbing dan mengajar katekumen, imbuhnya. Lebih lanjut, katekis senior Paroki Kiupukan ini menjelaskan bahwa spiritualitas seorang katekis adalah sebuah tawaran, (bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu (Yoh.15:16a). Maka tugas menjadi katekis mengandaikan kita diberi karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan yang dianugerahkan sesuai kehendak Tuhan sendiri dan untuk membangun jemaat, sambungnya. Jadi tidak ada alasan menjadi sombong atau memegahkan jasa pengabdian kita. Tugas mewartakan Injil berarti mewartakan Kristus bukan mewartakan diri sendiri, maka mewartakan Injil bukan mencari pujian manusia melainkan sematamata ingin menyukakan hati Allah (1 Tes 2 : 4 6). Tetapi jangan cemas memang menjadi pewarta injil selalu ada tantangannya tetapi ada upah besar di surga ( Luk 10 : 20 ), tandasnya. (Sumber : ntt.kemenag.go.id/pl/gw) 27

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang 5 Bab Empat Penutup Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang merupakan uraian singkat dari bab pendahuluan dan ketiga bab di atas, guna membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dan hal-hal

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

04 : Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dharma Loka dalam rangka perayaan Kemenag Ke-71 Kementerian Agama Tingkat Kanwil Kemenag Provinsi NTT

04 : Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dharma Loka dalam rangka perayaan Kemenag Ke-71 Kementerian Agama Tingkat Kanwil Kemenag Provinsi NTT AGENDA KEGIATAN KAKANWIL Januari 2017 : 03 : 1. Upacara Bendera memperingati HAB Kemenag Ke-71 Kementerian Agama Tingkat Kanwil Kemenag Provinsi NTT 2. Launching Pembukaan HAB Kemenag Ke-71 Kementerian

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

Editorial Merawat Iman

Editorial Merawat Iman Editorial Merawat Iman... kita percaya bahwa Allahlah Sang Penabur, yang menaburkan benih Injil dalam kehidupan kita. Melalui karya katekese, kita semua dipanggil untuk bersama Allah menumbuhkan dan memelihara

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2013 KEMENTERIAN AGAMA. Sekolah Menengah Agama Katolik. Pendirian. Kurikulum. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM Komisi Kateketik KWI Jakarta 2011 Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU 1 4. Iman yang memasyarakat Ajaran Sosial Gereja Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H. REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU Oleh : H. Muhammad Syafrudin, ST, MM (Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Urusan Komunikasi

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

KEMENAG. Sekolah Menengah Agama. Katolik. Perubahan.

KEMENAG. Sekolah Menengah Agama. Katolik. Perubahan. No.1891, 2014 KEMENAG. Sekolah Menengah Agama. Katolik. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015 SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015 Assalamu alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Kementerian

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki) PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

Bimbingan Teknis Administrasi Guru Pendidikan Agama Katolik, kita tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Katolik, di Balai Latihan Kerja Industri di

Bimbingan Teknis Administrasi Guru Pendidikan Agama Katolik, kita tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Katolik, di Balai Latihan Kerja Industri di SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PEDOMAN DAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S.1) GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L No. 1449, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Sentra Pemberdayaan Pemuda. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SENTRA PEMBERDAYAAN PEMUDA DENGAN

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 : 1 Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 40 : 1-5. 9-11 Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Beginilah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 42. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA - 27 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015 Memajukan Industri Kawasan Timur Indonesia Manado, 30 April 2015 Yth.: 1. Gubernur

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend. BAB V PENUTUP Setelah melalui tahap pembahasan dan analisis, maka selanjutnya pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 aminhaedari@yahoo.com PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

BAB XI MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi. BAB XI Modul ke: MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi MEMAKNAI HIDUP BERNEGARA A. PENDAHULUAN MEMAKNAI? -Memberi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah yang sejati seperti yang ditegaskan oleh Rasid Rachman 1 sebagai refleksinya atas Roma 12:1, adalah merupakan aksi dan selebrasi. Ibadah yang sejati tidak

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada umumnya dipahami bahwa warga gereja terdiri dari dua golongan, yaitu mereka yang dipanggil penuh waktu untuk melayani atau pejabat gereja dan anggota jemaat biasa.

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa Pendidikan Nasional di samping

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

RUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013

RUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013 RUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013 Menjadi Fasilitator Katekese Umat Yang Handal Di Era Digital Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara

Lebih terperinci

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan 5. Keadilan social

Lebih terperinci

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera Alhamdulillahirabil alamin, wabihi nasta inu ala umuriddunia waddin, wasalatu wasalammu ala asrafil ambiyai walmursalim wa ala

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan.

Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan. 1 Tahun C Hari Minggu Biasa XXVIII LITURGI SABDA Bacaan Pertama 2 Raj. 5 : 14-17 Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Kedua Raja-Raja: Sekali peristiwa,

Lebih terperinci

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK 1 Pengantar Dalam suatu kesempatan Yesus pernah mengatakan "Mintalah,

Lebih terperinci

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA Santo Ignatius Loyola Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA SANTO IGNATIUS LOYOLA Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS,

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang LAMPIRAN 98 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal Observasi : Tempat : No Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kehidupan sosial masyarakat 3 Interaksi antar warga 4 Keterlibatan warga masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Teks Membuka Kitab Suci Perjanjian Baru, kita akan berjumpa dengan empat karangan yang cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai upaya untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin. Untuk itu masalah pendidikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 SERI E TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN PERKEMAHAN RAYA PEMUDA GEREJA PROTESTAN INDONESIA DONGGALA (GPID) SULAWESI TENGAH DIDESA LONCA KECAMATAN KULAWI

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA SEMINAR FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 21 MEI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati, Para Narasumber, Para peserta seminar, Serta

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang BIDANG KESAKSIAN 1. Kegiatan Umum PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL - 2017 Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang MAR. - NOV. minggu ke III Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berbhineka, baik suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Selain itu, kondisi geografis dimana bangsa Indonesia hidup juga

Lebih terperinci