Disusun oleh: Heribertus Agus Purwaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun oleh: Heribertus Agus Purwaka"

Transkripsi

1 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Studi Kasus: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Disusun oleh: Heribertus Agus Purwaka PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

2 ii

3 iii

4 PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena kasih setianya dan berkat yang berlimpah darinya. iv

5 MOTO Teman dan saudara membuatku merasa teramat kaya karena mereka membuatku memiliki sesuatu yang tak ternilai dibandingkan dengan apa pun Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjiannya dan peringatan-peringatannya (Mazmur 25:10) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 16 Juni 2017 Penulis (Heribertus Agus Purwaka) vi

7 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Heribertus Agus Purwaka Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Studi Kasus: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Juni 2017 Yang menyatakan (Heribertus Agus Purwaka) vii

8 ABSTRAK ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Studi Kasus: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan Heribertus Agus Purwaka Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 dengan Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. Kulitas butir soal ini ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS dari SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan program Anates Versi 4. Hasil dari penelitian menunjukkan: (1) Berdasarkan Validitas Isi, soal tersebut sudah baik, dari segi Validitas Item, soal valid berjumlah 35 (87,5%) sedangkan soal tidak valid berjumlah 5 (12,5%); (2) Berdasarkan Reliabilitas dapat disimpulkan butir soal reliabel, karena memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,80; (3) Berdasarkan Daya Beda, butir soal yang memiliki daya pembeda tidak baik berjumlah 1 butir ( 2,5%), butir soal yang memiliki daya pembeda jelek berjumlah 8 butir ( 20%), butir soal yang memiliki daya pembeda cukup berjumlah 15 butir (37,5%), butir soal yang memiliki daya pembeda baik berjumlah 16 butir (40%); (4) Berdasarkan Tingkat Kesukaran, butir soal yang tergolong sukar berjumlah 4 butir (10%), butir soal tergolong sedang berjumlah 26 butir (65%), butir soal tergolong mudah berjumlah 10 butir (25%); (5) Berdasarkan Efektivitas Pengecoh, terdapat 6 butir soal (15%) memiliki pengecoh yang sangat baik, 13 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh yang baik, 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik, 8 butir soal (20%) memiliki pengecoh kurang baik, dan 2 butir soal (5%) memiliki pengecoh yang tidak baik; (6) Berdasarkan Analisis Kualitas Soal Keseluruhan, soal yang berkualitas baik yakni terdapat 19 butir soal (47,5%), soal cukup baik yakni terdapat 21 butir soal (52,5%). Kata Kunci : Analisis Butir Soal, Ekonomi, SMA Rayon Bantul viii

9 ABSTRACT TEST ITEM ANALYSIS OF THE FIRST SEMESTER FINAL EXAMINATION OF 2016/ 2017 ACADEMIC YEAR ON ECONOMICS FOR THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL IN BANTUL REGENCY A Case Study on Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School and State 2 Banguntapan Senior High School Heribertus Agus Purwaka Sanata Dharma University 2017 This research aims to determine the item quality of the first semester of final examination of 2016/ 2017 academic year on Economics for the eleventh grade students of Senior High School in Bantul Regency. It is a case study on Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School and State 2 Banguntapan Senior High School. The item quality was examined by content validity, reliability, item discrimination, level of difficulty and distractor efficiency. This research is a descriptive quantitative research. The subjects were the students of the eleventh grade students of the Social Sciences Department of Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Senior High School and State 2 Banguntapan Senior High School. The data collection technique was documentation. The data were analyzed by using Anates Version 4 program. The results of this research are: (1) Item quality based on content validity is good. Based on items validity, 35 or 87,5% of the questions, 5 items of 12,5% is not valid. (2) Based on, item quality, the reliability shows that the item is reliable because it has high reliability namely 0,80; (3) Based on item quality level of difficulty, the items that have not good item discrimination was one or 2,5%, items which were in low level of item discrimination was eight or 20%, while there were 15 items or 37,5% belong to a moderate level. Items which were in high level were 16 or 40%; (4) Based on item of difficulty, there were four items or 10%, items that were categorized as moderate level were 26 or 65% and the easy items were ten or 25%; (5) Based on distractor efficiency, there were six (15%) items that had very good distractor. Items that had good distractor were 13 items (32,5%), while there were 11 items (27,5%) that had quite good quality. Less good quality items were eight (20%) and there were two items (27,5%) classified is not good quality; (6) Based on the overall analysis, items which were categorized in good quality were 19 (47,5%) and there were 21 items (52,5%) which were categorized in quite good quality. Keywords: Test Items Analysis, Economy, Bantul Senior High School Regency ix

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena berkat limpahan kasihnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi berjudul Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua PS Pendidikan Ekonomi, dan Ketus Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakata; x

11 3. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan banyak masukan selama penulisan skripsi ini; 4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 6. Seluruh dosen PAK yang telah memberikan pengetahuan, wawasan, dan ilmu pengetahuan yang dapat menjadi bekal masa depan mahasiswa; 7. Kedua orang tua, adik, dan keluarga yang telah memberikan perhatian, terima kasih untuk ajaran serta untaian doa yang tidak putus untuk putra-putrinya; 8. Teman-teman angkatan 2013 di Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan kerja sama yang baik selama ini; 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. xi

12 Terlepas dari segala kekurangan, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, pendidik, dan penulis sendiri. Yogyakarta, 16 Juni 2017 Heribertus Agus Purwaka xii

13 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN.. HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTO. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. i ii iii iv v vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... ABSTRAK.. ABSTRACT.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.. vii viii xi x xiii xix xxi xxiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.. B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah xiii

14 D. Tujuan Penelitian... E. Manfaat Penelitian. 6 7 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Tinjauan Tentang Evaluasi Pengertian Evaluasi.. 2. Tujuan atau Fungsi Penelitian.. 3. Prinsip-prinsip Evaluasi.. B. Tinjauan Pengukuran Hasil Belajar 1. Pengertian Tes.. 2. Ciri-ciri Tes yang Baik a. Validitas.. b. Reliabilitas.. c. Objektivitas. d. Praktibilitas. e. Ekonomis 3. Fungsi Tes 4. Prinsip-prinsip Dasar Penyusunan Tes 5. Penggolongan Tes. a. Tes Seleksi.. b. Tes Awal. c. Tes Akhir d. Tes Diagnostik e. Tes Formatif xiv

15 f. Tes Sumatif. C. Karakteristik Soal Objektif 1. Golongan Tes Objektif. a. Tes Benar Salah (True-False Test). b. Tes Menjodohkan (Matching Test). c. Tes Melengkapi (Completion Test). d. Tes Isian (Fill in Test) e. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Item Test) 2. Konsep Tes Pilihan Ganda. 3. Kaidah Penulisan.. a. Aspek Materi. b. Aspek Konstruksi. c. Aspek Bahasa. D. Analisis Butir Soal. 1. Pengertian Analisis Butir Soal. 2. Manfaat Kegiatan Analisis Butir Soal. 3. Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif. a. Pendekatan Secara Klasik. b. Pendekatan Secara Modern 4. Validitas.. a. Validitas Tes. 1) Validitas Rasional (a) Validitas Isi.. 29 xv

16 (b) Validitas Konstruksi 29 2) Validitas Empirik.. 30 (a) (b) Validitas Ramalan Validitas Bandingan b. Validitas Item. 5. Reliabilitas.. 6. Daya Pembeda.. 7. Tingkat Kesukaran 8. Efektivitas Pengecoh E. Hasil Penelitian yang Relevan F. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. B. Tempat dan Waktu Penelitian.. C. Subjek dan Objek Penelitian. D. Operasionalisasi Variabel.. E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data. 1. Validitas Reliabilitas Daya Pembeda.. 4. Tingkat Kesukaran Efektivitas Pengecoh/ Distraktor xvi

17 6. Kualitas Soal 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. 2. SMA N 2 Banguntapan. B. Deskripsi Data Penelitian.. C. Hasil Penelitian. 1. Validitas.. 2. Reliabilitas.. 3. Daya Pembeda.. 4. Tingkat Kesukaran Efektivitas Pengecoh D. Pembahasan.. 1. Validitas.. 2. Reliabilitas.. 3. Daya Pembeda.. 4. Tingkat Kesukaran Efektivitas Pengecoh 6. Kualitas Soal BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran xvii

18 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA xviii

19 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1 Kekuatan dan Kelemahan Tes Pilihan Ganda.. Subjek Penelitian. Kriteria Penilaian Efektivitas Pengecoh. Distribusi Soal Ekonomi Berdasarkan Validitas Isi. Halaman Tabel 4.2 Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas Item. 67 Tabel 4.3 Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Daya Pembeda 69 Tabel 4.4 Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Tingkat Kesukaran 71 Tabel 4.5 Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Efektivitas xix

20 Pengecoh 73 Tabel 4.6 Distribusi Hasil Keseluruhan Analisi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Tabel 4.7 Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh. Penyebab Kegagalan Butir Soal xx

21 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Triangulasi Komponen Evaluasi.. Pola Aliran Penelitian. Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas Item..... Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Daya Pembeda.. Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Tingkat Kesukaran... Distribusi Butir Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur Halaman xxi

22 St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Efektivitas Pengecoh 73 Gambar 4.5 Distribusi Hasil Keseluruhan Analisi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh.. 95 Gambar 4.6 Persentase Kegagalan Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh 97 xxii

23 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 1. Soal UAS.. 2. Kunci Jawaban.. 1. Skor Data Tes Siswa 2. Sampel Lembar Jawaban Siswa Hasil Analisis Butir Soal 1. Validitas 2. Reliabilitas 3. Daya Pembeda.. 4. Tingkat Kesukaran.. 5. Efektivitas Pengecoh.. 6. Rekap Analisis Butir. Perizinan xxiii

24 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang kini semakin melejit memberikan perubahan yang berpengaruh bagi perkembangan ilmu pendidikan. Hal ini mengarah pada tuntutan kualitas dan kuantitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan proses yang dilalui manusia dan tidak akan berhenti hingga akhir hayat sebagai investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai bagi kelangsungan hidup manusia. Maka hampir seluruh negara memprioritaskan pendidikan sebagai hal yang utama dan penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Indonesia sendiri memprioritaskan pendidikan sebagai hal penting yang dapat kita lihat pada Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dapat diperoleh dengan jalur non formal maupun formal. Jalur pendidikan yang dipandang memberikan kontribusi dalam aspek pengetahuan adalah jalur pendidikan formal yaitu sekolah. Sekolah melalui tenaga guru membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan, baik bersifat kognitif, psikomotor, ataupun afektif yang akhirnya akan menghasilkan generasi muda yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Guru dalam hal ini sebagai fasilitator bagi peserta didik yang berperan menghantarkan atau sebagai perantara dalam memperoleh pengetahuan 1

25 2 untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Oleh karena itu guru perlu memiliki kompetensi dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil akhir belajar siswa, dalam pembelajaran terdapat komponen yang meliputi tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan hal ini maka guru perlu dibekali dan memahami tentang evaluasi pembelajaran sebagai ilmu yang mendukung tugasnya yaitu mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Pencapaian tingkat pendidikan dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Ralph Tyler dalam Arikunto (2012:3) mengungkapkan evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik, guru dapat melakukan melalui teknik tes dan non tes. Arikunto (2012: 46) teknik tes menurut Amir Dalen dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Sudijono (2011:76) mengungkapkan bahwa teknik non tes merupakan teknik penilaian atau evaluasi belajar peserta didik dilakukan tanpa menguji peserta didik, melainkan dengan pengamatan secara sistematis, melakukan wawancara, menyebar angket, dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen. Teknik ini pada umumnya memegang

26 3 peran dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah hidup dan ranah keterampilan. Sedangkan teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berpikirnya. Arikunto (2012: 72) mengemukakan bahwa suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Maka untuk mengetahui kuantitas dan kualitas suatu instrumen pengukuran hasil belajar siswa perlu dilakukan analisis butir soal. Analisis kualitas soal adalah tahap yang ditempuh untuk mengetahui kualitas soal baik keseluruhan tes maupun butir soal yang merupakan bagian dari tes. Analisis butir soal ini mengidentifikasi butir soal mana yang bersifat baik dan kurang baik serta butir soal mana yang dapat dijadikan bank soal, direvisi, atau dibuang. Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal (UAS) Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dapat dihitung dengan aspek validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. Analisis butir soal ini perlu dilakukan karena ingin mengetahui kualitas soal sebagai instrumen pengukuran hasil belajar siswa. Selain itu tim pembuat soal atau guru belum mengadakan analisis terhadap Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis

27 4 IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dikarenakan keterbatasan pihak tim pembuat soal atau guru. Penelitian ini dilakukan di wilayah Rayon Bantul dengan mengambil studi kasus pada sekolah negeri dan swasta. Sampel untuk mewakili sekolah negeri yaitu SMA N 2 Banguntapan, sedangkan sampel untuk mewakili sekolah swasta yaitu SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. SMA N 2 Banguntapan dan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu menjadi pilihan peneliti karena sekolah tersebut negeri dan swasta yang memiliki siswa cukup banyak, sehingga cukup membantu dalam pengumpulan data. Penelitian serupa pernah dilakukan di wilayah Rayon Bantul yaitu hanya menganalisis soal buatan guru di satu sekolah tertentu saja. Penelitian dilakukan di Rayon Bantul juga karena Soal UAS Gasal untuk kelas XI IPS Mata Pelajaran Ekonomi dibuat oleh MKKS sehingga seluruh Rayon Bantul sama. Di sisi lain berdasarkan hasil ujian nasional 2015/2016 wilayah Bantul menduduki peringkat ketiga dengan nilai 56,46. Sedangkan untuk program IPS sendiri menduduki peringkat pertama se-diy tahun Selanjutnya peneliti ingin mengetahui bagaimana kualitas suatu alat ukur terkait evaluasi belajar siswa di wilayah Rayon Bantul ini. B. Batasan Masalah Kualitas penelitian ilmiah terletak pada kedalaman dalam mengkaji permasalahan. Agar masalah dapat dikaji secara mudah, maka permasalahan dibatasi pada:

28 5 1. Kompetensi dasar yang digunakan dalam penyusunan soal didasarkan pada sistem pendidikan Kurikulum Butir soal yang diteliti adalah Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. 3. Soal-soal yang dianalisis adalah soal bentuk objektif pilihan ganda. 4. Kualitas soal dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, dan efektivitas pengecoh dengan menganalisis lembar jawaban siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Validitas? 2. Bagaimana kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi

29 6 Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Reliabilitas? 3. Bagaimana kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Daya Pembeda? 4. Bagaimana kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Tingkat Kesukaran? 5. Bagaimana kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Efektivitas Pengecoh? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Validitas.

30 7 2. Mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Reliabilitas. 3. Mengetahui kualitas Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Daya Pembeda. 4. Mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Tingkat Kesukaran. 5. Mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari segi Efektivitas Pengecoh. E. Manfaat Penelitian Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain: 1. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah jenjang SMA Rayon Bantul sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan

31 8 dan langkah-langkah yang efektif di bidang pendidikan, terutama yang berhubungan dengan evaluasi. 2. Bagi guru, dalam penyusunan Soal UAS Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan soal yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau memperbaiki kualitas soal yang kurang baik, dan sebagai referensi dalam memilih soal-soal serta dapat dijadikan umpan balik dalam peningkatan hasil belajar siswa pada periode selanjutnya. 3. Bagi siswa, memberikan informasi tingkat penguasaan materi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika hasil evaluasi menunjukkan siswa belum mampu mencapai kompetensi maka siswa dapat diberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. 4. Soal yang dianalisis dan hasil menjunjukkan kualitas dalam arti memenuhi syarat validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh dapat dijadikan sebagai kumpulan soal.

32 9 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Tinjauan Tentang Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi berasal dari kata evaluation. Evaluasi dimaknai sebagai penilaian sistematik tentang manfaat atau penguatan suatu objek, Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1997) dalam (Sudijono, 2011: 1), evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka istilah evaluasi ini menunjuk pada pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Menurut Stufflemeam dkk (Majid, 2014: 32) evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Menurut Ralph Taylor (Arikunto, 2012: 3), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Majid (2014: 33) mengungkapkan pada bidang pendidikan, evaluasi dapat dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan seorang evaluator untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan. 9

33 10 2. Tujuan atau Fungsi Penilaian Arikunto (2012:18-19) memaparkan tujuan atau fungsi penilaian adalah sebagai berikut : a. Penilaian berfungsi selektif Dengan mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Seleksi ini dapat digunakan untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu, siswa yang mendapat beasiswa dan siswa yang dinyatakan lulus. b. Penilaian berfungsi diagnostik Penilaian dapat berfungsi sebagai diagnostik kepada peserta didik mengenai kebaikan dan kelemahannya. Apabila telah diketahui sebab-sebab kelemahan ini, lebih mudah dicari cara untuk mengatasi kelemahan tersebut. c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Penilaian juga dapat digunakan untuk menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa harus ditempatkan.penempatan siswa ini dilakukan dengan mengelompokkan siswa-siswa yang mempunyai hasil penilaian yang memiliki kategori yang sama. d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi sebagai pengukur keberhasilan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Pendidikan atau proses pembelajaran harus dievaluasi agar dapat diketahui apakah pendidikan atau proses pembelajaran tersebut berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya sehingga dapat diidentifikasi penyebabnya untuk kemudian dibenahi atau diperbaiki. 3. Prinsip-prinsip Evaluasi Menurut Arikunto (2012: 38), ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, diantaranya: a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

34 11 b. Kegiatan pembelajaran atau KBM Kegiatan pembelajaran merupakan proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi pendidikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. c. Evaluasi Evaluasi merupakan sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Triangulasi ketiga komponen tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut (Arikunto, 2012: 38-39): Tujuan KBM Evaluasi Gambar 1.1 Triangulasi Komponen Evaluasi

35 12 Penjelasan dari bagan triangulasi di atas adalah: a. Hubungan antara tujuan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar mengacu pada tujuan yang hendak dicapai, sehingga kegiatan pembelajaran atau KBM tentunya juga akan mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. KBM akan diselaraskan dengan tujuan pembelajaran sehingga berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. b. Hubungan antara tujuan dengan evaluasi Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Sehingga dalam menyusun alat dan teknik untuk evaluasi harus mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan. c. Hubungan antara KBM dengan Evaluasi Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan. Misalnya, bila dalam kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh guru lebih berorientasi pada keterampilan, maka evaluasinya juga harus mengukur aspek keterampilan siswa

36 13 B. Tinjauan Pengukuran Hasil Belajar 1. Pengertian Tes Mardapi (2008: 67) mengemukakan tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Menurut Sudijono (2011: 67) tes adalah cara yang digunakan atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan. Sedangkan menurut Zainul dan Nasution (Majid, 2014: 37) tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang suatu atribut pendidikan atau suatu atriibut psikologis tertentu. Mardapi (2008: 67-68) memaparkan bahwa hasil tes merupakan informasi tentang karakteristik seseorang, yang berupa kemampuan atau keterampilan seseorang. Hasil tes bisa digunakan untuk memantau perkembangan mutu pendidikan. Hasil tes dengan tujuan demikian harus baik, yakni memiliki kesalahan pengukuran yang sekecil mungkin. Kesalahan pengukuran dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kesalahan acak dan sistemik. Kesalahan acak disebabkan karena kesalahan dalam menentukan sampel isi tes, variasi emosi seseorang termasuk variasi pemeriksa lembar jawaban jika lembar jawaban

37 14 peserta tes diperiksa secara manual. Sedangkan kesalahan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan karena soal tes terlalu mudah atau terlalu sukar. Sebelum membahas lebih jauh tentang tes, perlu diketahui beberapa istilah yang terkait dengan tes, yaitu a. Testing, merupakan waktu pelaksanaan tes. b. Testee, adalah orang yang dikenai tes atau yang mengerjakan tes. c. Tester, adalah orang yang melaksanakan tes atau pelaksana tes. 2. Ciri-ciri Tes yang Baik Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: a. Validitas Kusaeri dan Suprananto (2012: 75-76) mengungkapkan bahwa validitas merujuk pada ketepatan, kebermaknaan, dan kemanfaatan, kesimpulan yang didapat dari interpretasi skor tes. Validitas merujuk pada ketepatan interpretasi terhadap hasil suatu tes yang dikenakan terhadap peserta tes, bukan merujuk pada tes itu sendiri.validitas berkaitan dengan pengkategorian derajat tertentu, harus dihindari pemikiran tentang hasil tes sebagai valid dan tidak valid. Jadi, ketika mendeskripsikan validitas, penting untuk mempertimbangkan penafsiran secara khusus tentang hasil tes. Hasil tes tidak dikatakan valid saja, tetapi hasil tes tersebut

38 15 memiliki derajat validitas berbeda pada setiap penafsiran yang dibuat. b. Reliabilitas Menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 82-83) reliabilitas merujuk pada konsistensi dari suatu pengukuran. Artinya, bagaimana skor tes konsisten dari pengukuran yang satu ke lainnya. Karakteristik suatu reliabilitas yaitu, Pertama, reliabilitas merujuk kepada hasil yang didapat melalui sebuah instrumen tes, bukan merujuk pada instrumennya sendiri. Jadi, lebih tepat mengatakan bahwa reliabilitas skor tes dibandingkan reliabilitas tes. Kedua, reliabilitas merupakan syarat perlu, tetapi belum cukup untuk syarat validitas. Sebuah tes yang memberikan hasil tidak konsisten mungkin tidak dapat memberikan informasi yang valid berkaitan dengan kemampuan yang diukur. Jadi reliabilitas yang rendah dapat membatasi tingkat validitas yang didapat, tetapi reliabilitas yang tinggi tidak menjamin terpenuhinya derajat validitas. Ketiga reliabilitas utamanya berkaitan dengan statistik. Analisis logis dari suatu tes akan memberikan sedikit bukti berkaitan dengan reliabilitas skor tes. Tes harus diujikan satu kali atau lebih pada sekelompok anak yang sama sehingga konsistensi hasilnya dapat ditentukan. Konsistensi ini biasanya dinyatakan dalam bentuk koefisien reliabilitas dan kesalahan pengukuran (standard error of measurement).

39 16 c. Objektivitas Menurut Arikunto (2012: 75) sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang memengaruhi. d. Praktikabilitas Menurut Arikunto (2012:77) sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. yang : Arikunto (2012: 77) mengungkapkan tes praktis adalah tes a. Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa. b. Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skorsingnya. Untuk soal bentuk objektif, pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam lembar jawaban. c. Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawali oleh orang lain. e. Ekonomis Menurut Arikunto (2012: 77) pelaksanaan tes tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan tes bermodalkan fotokopi soal dan lembar jawab. Hal ini dirasa tidak terlalu mahal dibandingkan dengan melakukan evaluasi yang bersifat nontes. Tenaga yang dibutuhkan dalam tes adalah membuat instrumen tes itu sendiri dan untuk evaluasinya dapat

40 17 berbantu dengan aplikasi komputer sehingga lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. 3. Fungsi Tes Sudijono ( 2011: 67) mengemukakan fungsi tes secara umum adalah: a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik, dalam hal ini tes berfungsi untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, dalam hal ini dimaksudkan bahwa melalui tes akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai. 4. Prinsip-prinsip Dasar Penyusunan Tes Prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar perlu diperhatikan dalam menyusun tes untuk menilai hasil belajar peserta didik agar tes yang dibuat benar-benar dapat mengukur kemampuan siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Menurut Sudijono (2011: 97-99) terdapat prinsip-prinsip dasar dalam menyusun tes hasil belajar, yaitu: a. Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas outcomes learning (hasil belajar) yang telah ditetapkan. b. Butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan. c. Bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat bervariasi. d. Tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. e. Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan. f. Tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur keberhasilan siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara belajar guru.

41 18 5. Penggolongan Tes Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik, yaitu (Sudijono, 2011: 68-73): a. Tes Seleksi Tes seleksi sering dikenal dengan istilah ujian saringan atau ujian masuk. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes. b. Tes Awal Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Jadi, tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Karena itu maka butir-butir soalnya dibuat mudah. c. Tes Akhir Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.

42 19 d. Tes Diagnostik Menurut Sudijono (2011: 70) tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (2012: 48) tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Jadi, tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan dan jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu sehingga dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. e. Tes Formatif Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. f. Tes Sumatif Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tujuan utama tes sumatif adalah menentukan nilai yang diperoleh peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu

43 20 tertentu, sehingga nilai tersebut dapat menentukan kedudukan siswa didalam kelompoknya, mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar mengajar, serta sebagai laporan kepada orang tua siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan. C. Karakteristik Soal Objektif Bentuk tes yang digunakan di lembaga menurut Mardapi (2008: 69-70) pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes non objektif. Objektif di sini dilihat dari sistem penskorannya, siapa saja yang memeriksa lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Tes non objektif adalah sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tes yang objektif adalah yang sistem penskorannya objektif, sedangkan tes non objektif sistem penskorannya dipengaruhi subjektivitas pemberi skor. 1. Golongan Tes Objektif Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, Sudijono (2011: ) mengungkapkan bahwa tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu: a. Tes Benar-Salah (True-False Test) Tes objektif dengan bentuk benar salah adalah bentuk tes objektif di mana butir-butir soal yang diajukan dalam tes hasil belajar berupa pernyataan, pertanyaan, atau kalimat mengandung kemungkinan jawab benar atau salah, dan testee diminta untuk

44 21 menentukan pendapatnya mengenai pernyataan-pernyataan tersebut. b. Tes Menjodohkan (Matching Test) Pada tes ini disediakan dua kelompok bahan suatu pertanyaan dan jawaban selanjutnya testee harus mencari pasangan yang sesuai antara yang terdapat pada kelompok pertama dengan yang terdapat pada kelompok kedua sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut. c. Tes Melengkapi (Completion Test) Bentuk tes melengkapi biasanya berupa cerita atau karangan. Kata-kata yang dianggap penting dalam cerita atau karangan tersebut beberapa dikosongkan, kemudian tugas testee adalah melengkapi bagian yang rumpang tersebut. d. Tes Isian (Fill in Test) Pada tes isian ini sebenarnya mirip dengan tes melengkapi. Letak perbedaannya adalah bahwa pada tes melengkapi bahan yang diteskan merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes isian tidak demikian melainkan butir-butir soal tes dapat dibuat berlainan antara satu dengan yang lain. e. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Item Test) Tes pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari

45 22 beberapa kemungkinan jawaban yang disediakan pada tiap-tiap butir soal yang terkait. Soal yang akan diteliti adalah soal berbentuk pilihan ganda, maka yang akan dibicarakan hanyalah bentuk pilihan ganda. 2. Konsep Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Item Test) Sudijono (2011: 118) mengemukakan tes pilihan ganda yaitu: salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan. Sedangkan menurut Basuki dan Hariyanto (2014 : 43) tes pilihan ganda adalah: suatu keterangan atau pernyataan tentang suatu konsep yang belum lengkap, untuk melengkapinya peserta didik harus memilih salah satu jawaban yang tersedia berupa pilihan jawaban. Basuki dan Hariyanto (2014 : 43) mengemukakan tes pilihan ganda terdiri dari pernyataan yang harus dilengkapi (stem), serta pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri dari jawaban sebenarnya dan pengecoh-pengecoh (distractors). Jumlah pilihan biasanya ada empat atau lima. Semakin tinggi tingkat peserta didik yang diuji bisanya pilihan jawabannya juga makin banyak. Bagi tingkat SD kelas IV sampai kelas IX SMP pilihan jawaban sering kali ada empat. Mulai tingkat SMA ke atas pilihan jawaban tersedia lima

46 23 buah. Hal ini sekadar merupakan kebiasaan dan bukan merupakan suatu keharusan. 3. Kaidah Penulisan Kusaeri dan Suprananto (2012: ) mengemukakan ada beberapa kaidah yang harus diikuti agar soal yang tersusun bermutu: a. Aspek Materi 1) Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya, soal harus menanyakan perilaku atau materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator. 2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. 3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban yaitu pilihan jawaban yang paling benar. b. Aspek Konstruksi 1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan atau materi yang hendak diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksud penulis, dan hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomor. 2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3) Pokok soal jangan memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk kearah jawaban yang benar. 4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. 5) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ni perlu diperhatikan karena adanya kecenderungan siswa untuk memilih jawaban yang paling panjang karena sering jawaban yang panjang lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.

47 24 6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah atau Semua pilihan jawaban di atas benar. Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya. 7) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut dan pilihan jawaban berbentuk angka menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. 8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat dalam soal harus jelas, terbaca, dan dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal tersebut tetap bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, dan tabel tersebut tidak berfungsi. 9) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik tidak dapat menjawab benar soal pertama yang berakibat tidak dapat pula menjawab dengan benar soal berikutnya. c. Aspek Bahasa 1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika akan digunakan untuk daerah lain atau nasional 3) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

48 25 Berikut ini adalah informasi terkait kekuatan dan kelemahan tes pilihan ganda (Sudijono, 2011: ): Tabel 1.1 Kekuatan dan Kelemahan Tes Pilihan Ganda No Kekuatan Kelemahan 1 Mampu mengukur berbagai tindakan kognitif (dari ingatan sampai dengan evaluasi) 2 Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih objektif, baik dalam mengoreksi lembar-lembar jawaban soal, menentukan bobot skor maupun dalam menentukan nilai hasil tesnya 3 Mengoreksi hasil tes objektif jauh lebih mudah dan lebih cepat daripada hasil tes uraian 4 Memberi kemungkinan kepada orang lain untuk dimintai bantuan guna mengoreksi hasil tes tersebut 5 Butir soal lebih mudah dianalisis, baik dari segi kesukarannya, daya pembeda, validitas maupun reliabilitasnya Memerlukan waktu yang relatif lama untuk merumuskan soalnya Kurang dapat mengukur atau mengungkap proses berpikir yang tinggi atau mendalam Terbuka kemungkinan bagi testee untuk bermain spekulasi, tebak terka, ada untung dalam memberikan jawaban soal Dipergunakan simbol-simbol huruf yang sifatnya seragam, maka dapat membuka peluang bagi testee untuk melakukan kerja sama yang tidak sehat dengan sesama testee lainnya

49 26 D. Analisis Butir Soal 1. Pengertian Analisis Butir Soal Kusaeri dan Suprananto (2012: 163) mengemukakan bahwa kegiatan analisis butir soal merupakan kegiatan penting dalam penyusunan soal agar diperoleh butir soal yang bermutu. Sedangkan menurut Basuki dan Hariyanto (2014: 129) analisis butir soal adalah cara yang berharga serta relatif mudah pekerjaannya, dan merupakan suatu prosedur yang dapat digunakan guru untuk mengetahui karakteristik pembelajaran. Basuki dan Hariyanto (2014: 130) mengungkapkan bahwa pada umumnya, analisis butir soal dirancang dengan tujuan untuk mengetahui cacat dalam butir tes sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada tes berikutnya, serta untuk menemukan soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar untuk dijawab sehingga soal-soal itu dapat diganti dengan butir soal yang lain. Dengan kata lain, analisis butir soal bukanlah suatu tujuan, dan baru bermakna setelah merevisi butir-butir soal yang tidak relevan. 2. Manfaat Kegiatan Analisis Butir Soal Basuki dan Hariyanto (2014: 130) mengemukakan manfaat analisis butir soal secara umum adalah sebagai berikut: a. Membantu para pengguna tes dalam evaluasi terhadap tes yang digunakan. b. Mendukung penulisan butir soal yang efektif. c. Meningkatkan validitas dan reliabilitas soal.

50 27 d. Memberikan masukan kepada peserta didik tentang kemampuannya. e. Memberikan masukan kepada guru tentang kesulitan-kesulitan siswa. f. Memberikan masukan kepada guru tentang efektivitas pembelajaran. g. Merevisi atau mengganti sama sekali butir soal yang dinilai tingkat kesukarannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang validitas dan reliabilitasnya rendah. h. Meningkatkan keterampilan guru dalam penulisan soal. i. Memberi masukan hal-hal tertentu yang bermanfaat bagi pemgembangan kurikulum. 3. Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif Kusaeri dan Suprananto (2012: 173) mengemukakan penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaah butir soal didasarkan pada data empirik. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif, yaitu a. Pendekatan secara klasik Proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. b. Pendekatan secara modern Penelaahan butir soal dengan menggunakan teori respon butir. Teori ini merupakan sutu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu butir dengan kemampuan siswa.

51 28 4. Validitas Validitas adalah suatu ukuran ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan. Menurut Sudijono (2011: 163) terdapat dua macam validitas yaitu validitas tes dan validitas item. a. Validitas Tes Validitas tes merupakan pengukuran yang digunakan untuk soal yang akan digunakan secara keseluruhan. Pengukuran validitas tes dapat dilakukan secara rasional dan secara empirik. 1) Validitas Rasional Sudijono (2011: 164) memaparkan bahwa validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

52 29 Ada dua macam validitas rasional yang dapat dicapai sebuah instrumen yaitu validitas isi dan validitas konstruksi. (a) Validitas isi Sudijono (2011:164) menungkapkan validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas isi merupakan validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar. Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi apabila tes tersebut dapat mewakili secara representatif bagi seluruh materi pelajaran yang akan diujikan. (b) Validitas Konstruksi Sudijono (2011: 166) mengemukakan bahwa validitas konstruksi diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka, atau rekaannya. Suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi apabila tes hasil belajar tersebut (yang ditinjau dari segi susunan, kerangka atau rekaannya) telah dapat dengan secara tepat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori

53 30 psikologis, yaitu secara tepat dapat mengukur aspekaspek berpikir (kognitif, afektif dan psikomotorik). 2) Validitas Empirik Sudijono (2011:167) mengungkapkan pendapatnya bahwa validitas empirik adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan (Sudijono, 2011: 167). Tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas empirik apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diukur lewat tes hasil belajar tersebut. (a) Validitas Ramalan Sudijono (2011: ) menyampaikan bahwa validitas ramalan dari suatu tes adalah suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauh sebuah tes telah dapat dengan tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa mendatang. Selanjutnya utuk mengetahui bahwa suatu tes memiliki validitas ramalan dapat dilakukan dengan mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji dengan hasil belajar setelah peserta tes mengikuti pembelajaran.

54 31 (b) Validitas Bandingan Sudijono (2011: 177) menyampaikan bahwa validitas bandingan juga dapat disebut sebagai validitas ada sekarang. Validitas ada sekarang menunjuk pada hubungan antara tes skor yang dicapai dengan keadaan sekarang. Pada keadaan ini, tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai kejadian yang lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada. Tes dikatakan memiliki validitas bandingan apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama secara tepat telah mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah antara tes pertama dengan tes yang dilakukan berikutnya. b. Validitas Item Sudijono (2011: 182) mengungkapkan bahwa validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Arikunto (2012:93) mengemukakan untuk menghitung validitas item dapat menggunakan rumus: Y pbi M p M S t 1 p q

55 32 Keterangan: Y pbi : koefisien korelasi biserial M p : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t : rerata skor total S t : standar deviasi dari skor total proporsi p : proporsi siswa yang menjawab benar ( ) q : proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p) 5. Reliabilitas Menurut Arikunto (2012:100) pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Didukung pendapat Arifin (2009: 258) reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Menurut Purwanto (2009:139) keandalan (reliability) adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi, yang dipentingkan di sini ialah ketelitiannya sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Arikunto (2012: ) memaparkan beberapa hal yang sedikit banyak mempengaruhi hasil tes yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga hal berikut: a. Hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri, yaitu panjang tes dan kualitas butir-butir soalnya. Tes yang terdiri dari banyak butir, tentu saja lebih valid dibandingkan dengan tes yang hanya terdiri dari beberapa butir soal. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas tes.

56 33 b. Hal yang berhubungan dengan Tercoba (Testees). Suatu tes yang diujicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa akan mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya reliabilitas tes. c. Hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes. Penyelenggaraan tes yang bersifat administratif, sangat menentukan hasil tes. Hasil tes tersebut akan mempengaruhi reliabilitas soal tes. Menurut Arikunto (2012: ) ada tiga macam metode dalam menghitung reliabilitas: a. Metode Bentuk Paralel Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Kelemahan metode ini bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun dua seri tes dan membutuhkan waktu yang lama. b. Metode Tes Ulang Metode tes ulang dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan dua kali. c. Metode Belah Dua atau Split-half Method Ada dua cara membelah butir soal, yaitu: (1) Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap.

57 34 (2) Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Arikunto (2012: 115) mengungkapkan reliabilitas tes dapat dihitung dengan rumus K-R.20 yaitu: ( ) ( ) Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p) Ʃpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) 6. Daya Pembeda Basuki dan Hariyanto (2014: 139) mengungkapkan daya beda atau DP adalah daya yang mampu membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Pendapat ahli lain, yakni Kusaeri dan Suprananto ( 2012: 175) mengungkapkan daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Sedangkan menurut Arikunto (2012: 226) daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai

58 35 (berkemampaun tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Kusaeri (2014: 107) menungkapkan daya pembeda soal memiliki beberapa manfaat, yaitu: a. Meningkatkan mutu setiap soal melalui data empirik. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap soal dapat diketahui apakah soal itu baik, perlu direvisi, atau dibuang. b. Mengetahui seberapa jauh masing-masing soal dapat mendeteksi atau membedakan kemampuan siswa. Kusaeri dan Suprananto (2012: 176) menemukakan apabila suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai adanya kemungkinan: a. Kunci jawaban tidak tepat Kunci jawaban sebagai patokan dalam memeriksa hasil tes terkadang tidak tepat, dalam artian kunci jawaban tersebut malahan salah. Keadaan ini biasanya dipengaruhi oleh kesalahan penulisan ataupun memang kurang dikaji ulang jawaban yang tepat. b. Butir soal memiiki dua atau lebih kunci jawaban yang benar Kualitas jawaban yang baik dalam pengukuran tes memiliki jawaban ganda dapat disebabkan kurang teliti dalam penyusunan soal sehingga perlu diperbaiki. Hal demikian ini tidak layak digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar.

59 36 c. Kompetensi yang diukur tidak jelas Kompetensi yang diberikan dalam pengukuran tes harus dapat untuk mengukur ketercapaian tingkat pemahaman peserta didik terkait materi tertentu. Misalkan kompetensi memahami hal ini kurang jelas untuk mengukur ketercapaian materi pembelajaran. d. Pengecoh tidak berfungsi Alternatif pilihan jawaban terkadang terlalu mencolok sehingga mudah ditebak oleh testee. Alternatif jawaban harus dibuat secara proporsional dan harus terkait dengan konteks soal yang dipertanyakan. e. Materi yang ditanyakan terlalu sulit sehingga banyak siswa yang menebak Soal tes dibuat dengan tujuan mengukur ketercapaian pemahaman materi peserta didik. Komposisi kriteria soal mulai soal mudah sedang dan sulit harus proporsional. Sehingga soal tersebut memang benar dapat mengkur kompetensi peserta didik, tidak hanya tebak jawaban yang dikarenakan pembagian komposisi tingkat kesulitan. f. Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soal. Siswa beranggapan bahwa soal salah informasi, hal ini mungkin dapat terjadi karena penulisan soal pertanyaan ataupun

60 37 pernyataan kurang jelas dan menimbulkan persepsi yang berbeda. Sehingga perlu diperhatikan dalam penyusunan soal, penggunaan bahasa harus jelas dan mudah dipahami agar tidak menimbulkan makna ganda. Kusaeri (2014: 108) mengungkapkan bahwa indeks daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Jika daya pembeda negatif, berarti lebih banyak kelompok bawah (peserta tes yang kurang pandai) menjawab benar soal dibanding dengan kelompok atas (peserta tes yang pandai). Sebaliknya, jika daya pembeda positif, banyak siswa kelompok atas mampu menjawab benar soal dibanding kelompok bawah. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal, semakin tinggi kemampuan soal itu membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang. Sudijono (2011: ) menyebutkan bahwa mengenai teknik analisis daya pembeda item dalam keadaan di mana jumlah pengikut tes adalah cukup besar (100 orang atau lebih) daya pembeda item cukup dihitung berdasar 27% pengikut tes kelompok atas dan 27% dari pengikut tes kelompok bawah. Sedangkan pengikut tes yang terletak di antara kedua ujung ekterm itu tidak perlu diikutsertakan dalam perhitungan analisis. Rumus untuk mencari daya pembeda sebagai berikut (Arikunto,2012: ): D=

61 38 Keterangan: J J A J B B A B B P A P B : jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : banyaknya peserta keompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ( ingat, P sebagai indeks kesukaran) :proporsi peserta kelompo bawah yang menjawab benar Arikunto (2012: 232) menyampaikan interpretasi terhadap hasil perhitungan daya pembeda dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: D : 0,00 0,20 : jelek (poor) D : 0,21 0,40 : cukup (statistifactory) D : 0,41 0,70 : baik (good) D : 0,71 1,00 : baik sekali (exc ellent) D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. 7. Tingkat Kesukaran Kusaeri (2014: ) mengungkapkan bahwa tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 0 sampai 1. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, semakin mudah soal itu. Suatu soal memiliki tingkat kesukaran sebesar 0 berarti tidak ada siswa yang mampu menjawab benar soal

62 39 tersebut. Bila suatu soal memiliki tingkat kesukaran sebesar 1 maka soal itu dipastikan dapat dijawab benar oleh semua siswa. Musaeri (2014: 107) menyampaikan pendapatnya bahwa tingkat kesukaran soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes. Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan soal dengan tingkat kesukaran tinggi, dan untuk keperluan diagnostik digunakan soal dengan tingkat kesukaran rendah atau mudah. Arikunto (2012: 223) menyampaikan bahwa tingkat kesukaran suatu item soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: P B JS Keterangan: P B JS : indeks kesukaran : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul : jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto (2012: 225) mengungkapkan interpretasi terhadap hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.

63 40 Sudjana (2009:135) mengungkapkan terkait analisis tingkat kesukaran bahwa ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Pertimbangan pertama yaitu adanya keseimbangan jumlah soal sama untuk ketiga kategori tersebut. Misalkan tes objektif pilihan ganda dalam suatu mata pelajaran disusun sebanyak 60 pertanyaan. Dari 60 pertanyaan tersebut, soal kategori mudah 20 item, kategori sedang 20 item, dan kategori sukar 20 item. Pertimbangan kedua, proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk dalam kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang. Menurut Sudjana (2009: ) perbandingan antara soal mudah, sedang, dan sukar dapat dilakukan dengan proporsi 3-4-3, artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% soal kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan proporsi di atas yaitu 3-5-2, artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal kategori sukar.

64 41 8. Efektivitas Pengecoh Kusaeri (2014: 109) menyampaikan bahwa penyebaran pilihan jawaban (pengecoh) dijadikan dasar dalam penelaahan soal, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berfungsi tidaknya pilihan jawaban yang tersedia. Arikunto (2012: ) menambahkan bahwa pola jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d atau e atau yang tidak memilih jawaban manapun. Dalam istilah evaluasi disebut omit disingkat O. Pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee berarti pengecoh itu jelek, terlalu menyolok menyesatkan. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. E. Hasil Penelitian yang Relevan Ada contoh penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian tentang Analisis Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 masih relevan untuk dilaksanakan.

65 42 1. Penelitian yang dilakukan oleh Isna Susmita tahun 2015 yang berjudul Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Genap pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Pada penelitian tersebut dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil analisis dari segi validitas, soal yang valid 15 butir (37,5%) dan tidak valid 25 butir (62,5%). b. Berdasarkan uji reliabilitas termasuk soal yang memiliki reliabilitas rendah, yaitu 0,42. c. Berdasarkan analisis daya pembeda, yang termasuk soal dengan daya pembeda negatif 1 butir (2,5%), kurang baik 23 butir (57,5%), cukup 12 butir (30%), baik 4 butir (10%), baik sekali (tidak ada). d. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran yang termasuk soal yang sukar 3 butir (7,5%), sedang 8 butir (20%), mudah 29 butir (72,5%). e. Berdasarkan analisis pola sebaran jawaban yang termasuk kategori soal yang memiliki pengecoh berfungsi sangat baik 1 butir (2,5%), baik 3 butir (7,5%), cukup 9 butir (22,5%), kurang baik 10 butir (25%), tidak baik 17 butir (42,5%). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Diajeng Atika Chandra Kirana tahun 2015 yang berjudul Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Wonosobo Tahun Ajaran 2014/205. Pada penelitian tersebut dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut:

66 43 a. Berdasarkan hasil analisis dari segi validitas, soal yang valid 25 butir (62,5%) dan tidak valid 15 butir (37,5%). b. Berdasarkan uji reliabilitas termasuk soal yang memiliki reliabilitas rendah, yaitu 0,36. c. Berdasarkan analisis daya pembeda, yang termasuk soal dengan daya pembeda negarif 2 butir (5%), kurang baik 22 (55%), cukup 14 butir (35%), baik 2 butir (5%), baik sekali (tidak ada). d. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran yang termasuk soal yang sukar 8 butir (20%), sedang 6 butir (15%), mudah 26 butir (65%). e. Berdasarkan analisis pola sebaran jawaban yang termasuk kategori soal yang memiliki pengecoh berfungsi sangat baik 2 butir (5%), baik 2 butir (5%), cukup 9 butir (22,5%), kurang baik 13 butir (32,5%), tidak baik 14 butir (35%).

67 44 F. Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Pola Aliran Penelitian Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Dianalisis Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Efektivitas Pengecoh Hasil Analisis Soal Berkualitas Baik Soal Cukup Berkualitas Soal Tidak Berkualitas Disimpan di Bank Soal Direvisi Dibuang

68 45 Suatu elemen pendidikan memiliki bermacam-macam alat penilaian yang dapat digunakan untuk menilai proses dan hasil pendidikan yang telah dilakukan terhadap peserta didik. Tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui atau menilai hasil belajar siswa. Analisis butir soal ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan yang dilakukan pada bulan November Berdasarkan kegiatan analisis butir soal ini dapat diidentifikasi soal yang berkualitas, kurang berkualitas, dan tidak berkualitas ditunjau dari aspek validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. Soal yang termasuk dalam kategori berkualitas disimpan sebagai bank soal untuk dapat digunakan kembali, soal yang kurang berkualitas dapat direvisi dan diujikan kembali kepada peserta didik, dan untuk soal yang tidak berkualitas sebaiknya tidak digunakan. Suatu tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang seharusnya dinilai. Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila tes tersebut menunjukkan ketelitian dalam pengukuran. Ketelitian ini berlaku untuk setiap individu orang yang diukur dengan tes yang sama. Suatu tes dapat disebut memiliki daya pembeda yang baik apabila soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Suatu tes dapat disebut baik jika

69 46 soal memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, yaitu tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Efektivitas pengecoh dianggap baik apabila jumlah peserta didik yang memilih pengecoh sama atau mendekati ideal yaitu dipilih oleh > 5% peserta didik.

70 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Syaodih (2012: 53) mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif menekankan fenomena-fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif yaitu menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol. Metode deskriptif dalam penelitian kuantitatif menurut Syaodih adalah: Suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dimana penjabarannya menggunakan metode deskriptif karena data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka dan dianalisis dengan program ANATES Version 4. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Rayon Bantul Kelas XI IPS dengan studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret

71 48 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini adalah siswa kelas XI IPS tingkat SMA Rayon Bantul Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan yang telah melaksanakan UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI Tingkat SMA Tahun Pelajaran 2016/ Tabel 3.1 Subjek Penelitian No Nama Sekolah Kelas Jumlah 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SMA N 2 Banguntapan Jumlah Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaran dalam penelitian, dalam hal ini adalah lembar jawaban siswa dan Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan.

72 49 D. Operasionalisasi Variabel 1. Validitas Sudijono (2011:63) mengemukakan validitas adalah suatu ukuran ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 2. Reliabilitas Menurut Arikunto (2012:100) pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Didukung pendapat Arifin (2009: 258) reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. 3. Daya Pembeda Kusaeri dan Suprananto (2012:175) mengungkapkan pendapatnya bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. 4. Tingkat Kesukaran Kusaeri (2014:104) mengungkapkan tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya

73 50 berkisar dari 0 sampai 1. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, semakin mudah soal itu. 5. Efektivitas Pengecoh Menurut Arikunto (2012:233) efektivitas penggunaan pengecoh dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban soal dari para siswa. Pola jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d atau e atau yang tidak memilih jawaban manapun. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Menurut Werang (2015: 122) teknik dokumentasi adalah salah satu cara pengumpulan data dengan menelusuri berbagai referensi historis dan aktual yang berkaitan dengan fokus pendidikan yang diteliti. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data yakni lembar soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, lembar jawaban siswa, kunci jawaban, data standar kompetensi dasar dan materi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS.

74 51 F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada butir-butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Masing-masing kriteria tersebut dihitung dengan menggunakan aplikasi program Anates versi Validitas Arikunto (2012:93) mengungkapkan untuk menghitung validitas item pada soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus: Y pbi M p M S t 1 p q Keterangan: Y pbi M p M t S t p q : koefisien korelasi biserial : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya : rerata skor total : standar deviasi dari skor total proporsi : proporsi siswa yang menjawab benar ( ) : proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p) Hasil dari perhitungan koefisien korelasi biserial kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% dan disesuaikan dengan jumlah peserta tes. Apabila Y pbi > r tabel maka soal tersebut valid.

75 52 2. Reliabilitas Arikunto (2012: 115) mengungkapkan untuk mencari reliabilitas dapat menggunakan K-R 20, sebagai berikut: ( ) ( ) Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) pq : jumlah perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes Sudijono (2011: 209) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas tes (r 11 ) digunakan patokan sebagai berikut. a. Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). b. Apabila r 11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-reliable). 3. Daya Pembeda Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah, lalu dibagi dua. Rumus untuk mencari daya pembeda sebagai berikut (Arikunto, 2012: ): D=

76 53 Keterangan: J : jumlah peserta tes J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ( ingat, P sebagai indeks kesukaran) : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar P B Arikunto (2012: 232) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan daya pembeda dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: D : 0,00 0,20 : jelek (poor) D : 0,21 0,40 : cukup (statistifactory) D : 0,41 0,70 : baik (good) D : 0,71 1,00 : baik sekali (excellent) D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. 4. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran suatu item soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Arikunto, 2012: 223): P B JS Keterangan: P B JS : indeks kesukaran : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul : jumlah seluruh siswa peserta tes

77 54 Arikunto (2012: 225) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. 5. Efektivitas Pengecoh/ Distraktor Efektivitas pengecoh pada soal tes dapat diketahui dengan menghitung menggunakan rumus berikut ini (Arifin 2009:279): Keterangan: IP : indeks pengecoh P : jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N : jumlah peserta didik yang ikut tes B : jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n : jumlah alternatif jawaban (opsi) 1 : bilangan tetap Arifin (2009: 280) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan setiap pengecoh pada suatu butir soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Sangat baik IP = 76% - 125% Baik IP = 51% - 75% atau 126% - 150% Kurang Baik IP = 26% - 50% atau 151% - 175% Jelek IP = 0% - 25% atau 176% - 200% Sangat Jelek IP = lebih dari 200%

78 55 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Efektivitas Pengecoh Pengecoh yang Berfungsi Kriteria 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup Baik 1 Kurang Baik 0 Tidak Baik 6. Kualitas Soal Setelah dianalisis menurut masing-masing kriteria, butir-butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan kemudian dianalisis secara keseluruhan berdasarkan kriteria validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh/distractor untuk menentukan kualitas soal yang digunakan dalam evaluasi. Penentuan kualitas antara soal yang berkualitas baik, cukup baik dan tidak baik didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut (Sari, 2015:53-54): a. Butir soal dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila soal tersebut memenuhi empat kriteria yaitu validitas memperoleh hasil yang valid; daya pembeda mempereoleh hasil baik sekali, baik, dan cukup; tingkat kesukaran memperoleh hasil sedang; serta efektivitas pengecoh memperoleh hasil sangat baik, baik, dan cukup. b. Butir soal dikatakan memiliki kualitas yang cukup baik, apabila soal tersebut hanya memenuhi tiga dari empat kriteria atau dengan kata lain terdapat satu kriteria termasuk dalam kriteria yang tidak sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang tidak memenuhi kriteria yaitu validitas memperoleh hasil tidak valid; daya pembeda memperoleh hasil kurang baik, dan tidak baik

79 56 (hasilnya negatif), tingkat kesukaran memperoleh hasil sukar dan mudah; serta efektivitas pengecoh memperoleh hasil tidak baik c. Butir soal dikatakan tidak baik atau tidak berkualitas merupakan soal tersebut tidak memenuhi dua atau lebih kriteria butir soal yang baik.

80 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah Rayon Bantul yaitu dengan mengambil studi kasus di: 1. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu a. Lokasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu beralamat di Jalan Wates Km 12 Sedayu Bantul Yogyakarta Telp (0274) Fax (0274) b. Visi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Terwujudnya sekolah yang unggul dalam iman, berprestasi, terampil dan peduli lingkungan (IMPRESTRALING). c. Misi SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu 1) Mengoptimalkan seluruh potensi sekolah dalam membudayakan rasa persaudaraan 2) Meningkatkan potensi siswa untuk berprestasi optimal 3) Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tertib, disiplin, berakhlak mulia dan berkepribadian 4) Meningkatkan SDM yang mandiri, kreatif inovatif dalam IPTEK Indonesia 57

81 58 5) Mengembangkan keterampilan hidup, jiwa seni dan budaya Indonesia 6) Menumbuhkembangkan rasa cinta lingkungan yang bersih, indah, rindang, sehat, aman, dan nyaman d. Tujuan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 1) Tercapainya kualitas peserta didik melaksanakan dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2) Tercapainya kualitas peserta didik mengenal dirinya sendiri dengan potensi yang dimiliki 3) Terselenggaranya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan 4) Peserta didik menyerap dan mengembangkan ilmu yang didapat dari pembelajaran 5) Terwujudnya mutu lulusan cukup tinggi, sehingga mampu bersaing dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun ke dunia kerja 6) Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar 7) Tercapainya peningkatan budi pekerti luhur bagi peserta didik 8) Peserta didik memiliki keterampilan hidup, jiwa seni dan budaya Indonesia 9) Peserta didik menjaga lingkungan yang bersih, indah, rindang, sehat, aman dan nyaman

82 59 e. Fasilitas SMA Pangudi Luhur St. Louise IX Sedayu 1) Fasilitas LCD Projektor BENQ di setiap ruang kelas 2) Gua Maria Bunda Keajaiban di Komplek Sekolah 3) Ruang Kelas Belajar Mengajar 4) Lapangan Basket Outdoor 5) Lapangan Futsal Soccer Outdoor 6) Walk Climbing 7) Sekolah Adiwiyata berwawasan lingkungan 8) Laboratorium IPA 9) Free Hotspot terdapat 14 titik acces point 10) Laboratorium Komputer 11) Perpustakaan 12) Sekolah berasrama (boarding school) asrama putra di asuh oleh Bruder FIC 13) Asrama putri di asuh oleh Suster-suster HK 14) Lingkungan Sekolah

83 60 2. SMA N 2 Banguntapan a. Lokasi SMA N 2 Banguntapan beralamat di Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Kodepos b. Visi SMA N 2 Banguntapan Terwujudnya sekolah berkualitas yang berbudaya, berkarakter Indonesia, berwawasan lingkungan, dan tanggap bencana c. Misi SMA N 2 Banguntapan 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara intensif 2) Menumbuhkembangkan budaya dan karakter Indonesia 3) Meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan dan tanggap terhadap bencana d. Tujuan SMA N 2 Banguntapan 1) Meningkatkan mutu akademik dan non akademik 2) Mewujudkan warga sekolah berbudaya dan berkarakter Indonesia 3) Mewujudkan warga Sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan tanggap terhadap bencana e. Sarana Prasarana SMA N 2 Banguntapan 1) Ruang Belajar/ Kelas 2) Ruang Kepala Sekolah 3) Ruang Tata Usaha 4) Ruang Guru

84 61 5) Ruang Perpustakaan 6) Ruang Laboratorium. Kimia, Biologi, dan Fisika 7) Ruang Laboratorium Komputer 8) Ruang Lingkungan dan Mitigasi Bencana 9) Ruang BK/ BP 10) Ruang UKS 11) Ruang Koperasi 12) Ruang Piket 13) Ruang OSIS dan Mitratama 14) Ruang Pramuka 15) Ruang Keteramilan 16) Gudang 17) Masjid 18) Gardu 19) Hall 20) Kamar Mandi Kepala Sekolah 21) Kamar Mandi Guru/ TU 22) Kamar Mandi Siswa 23) Tempat Kendaraan Guru/ TU 24) Tempat Kendaraan Siswa 25) Lapangan Basket, Tenis 26) Lapangan Volley 27) Lapangan Lompat Jauh

85 62 28) Tenis Meja 29) Ruang Penjaga Sekolah dan Kantin B. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. Kualitas soal tersebut dilihat dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. Soal UAS ini berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 40 butir soal. Soal Ekonomi berjumlah 26 butir soal yaitu dari nomor 1 sampai 26 dan 14 butir soal Akuntansi yaitu dari nomor 27 sampai 40. Pelaksanaan UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/2017 yaitu 29 November Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar jawab peserta didik, Soal UAS Gasal, kunci jawaban, data standar kompetensi dasar dan materi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data tersebut adalah dokumentasi. Data-data yang telah diperoleh selanjutnya dioleh dengan menggunakan program Anates versi 4. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2

86 63 Banguntapan yang dilihat dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh. C. Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh yakni 40 butir soal ujian, 185 lembar jawaban siswa, kunci jawaban Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan ditinjau dari beberapa aspek berikut: 1. Validitas Validitas tes secara rasional diuji melalui penelusuran dari segi isi (validitas isi). Berikut adalah pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pembelajaran Ekonomi kelas XI. Tabel 4.1. Distribusi Soal Ekonomi berdasarkan Validitas Isi SK KD Materi Indikator 1. Memahami kondisi ketenagakerja an dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi 1.1 Mengklasifika sikan ketenagakerjaa n Ketenagakerjaan 1. Pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran 2. Upaya peningkatan kualitas kerja 3. Sistem upah 4. Jenis-jenis pengangguran dan sebabsebabnya 5. Dampak dan cara mengatasi pengangguran 1) Menyebutkan struktur ketenagakerjaan 2) Membedakan angkatan kerja dengan tenaga kerja 3) Mengidentifika si contohcontoh dalam angkatan kerja 4) Menyebutkan jenis-jenis pengangguran berdasarkan contoh kasus yang tersedia 5) Mengidentifika si macammacam pengangguran 6) Memilih usaha mengatasi Butir Soal 1, 3, , 7 8 9, 10

87 Mendeskripsi kan tujuan pembangunan ekonomi 1.3 Mendeskripsi kan proses pertumbuhan ekonomi 1.4 Mendeskripsi kan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional Pembangunan Ekonomi 1. Arti dan tujuan pembangunan ekonomi 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi 3. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi Pertumbuhan Ekonomi 1. Arti pertumbuhan ekonomi 2. Teori pertumbuhan ekonomi 3. Laju pertumbuhan ekonomi Dampak pengangguran terhadap pembangunan ekonomi pengangguran 1) Mengidentifika si ciri-ciri pembangunan ekonomi 1) Menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan ekonomi 2) Menganalisis teori pertumbuhan eknomi 1) Mengidentifika si dampak pengangguran dari segi ekonomi 2) Mengidentifika si faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi Memahami APBN dan APBD 2.1 Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD 2.2 Mengidentifik asi sumbersumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah APBN dan APBD 1. Pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD Sumber APBN dan APBD 1. Sumber APBN 2. Sumber APBD 3. Pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian 1) Mengidentifika si tujuan penyusunan APBN 2) Menyebutkan fungsi APBN/ APBD 3) Menyebutkan tujuan APBD 1) Menganalisis kondisi posisi APBN berdasarkan data yang tersedia 2) Mengklasifikasi kan sumber dana APBN 3) Mengelompokk an sumber penerimaan pemerintah pusat dan

88 65 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa 2.3 Mendeskripsi kan kebijakan pemerintah di bidang fiskal 2.4 Mengidentifik asi jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah 5.1 Mendeskripsi kan akuntansi sebagai sistem informasi 5.2 Menafsirkan persamaan Kebijakan Fiskal 1. Arti kebijakan fiskal 2. Kebijakan fiskal 3. Perpajakan 4. Pajak dan punggutan resmi lainnya 5. Menghitung pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan Pengeluaran Pemerintah 1. Pengeluaran pemerintah pusat 2. Pemerintah daera 3. Perbedaan pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah Sistem Informasi 1. Definisi akuntansi 2. Kualitas informasi akuntansi 3. Proses kegiatan informasi 4. Beberapa pemakai informasi akuntansi 5. Karakteristik pemakai informasi akuntansi 6. Kegunaan informasi akuntansi 7. Bidang-bidang akuntansi 8. Profesi akuntan 9. Etika profesi akuntan Persamaan akuntansi daerah 1) Mengidentifika si komponen penerimaan pemerintah daerah berdasarkan pajak 2) Mengklasifikasi kan jenis-jenis pajak pusat 3) Menghitung besarnya Pajak Bumi dan Bangunan 4) Menghitung besarnya pajak penghasilan 1) Mengelompokk an belanja pemerintah pusat 1) Mengidentifika si manfaat informasi akuntansi 2) Menyebutkan konsep dalam akuntansi 3) Menyebutkan bidang-bidang akuntansi 4) Menyebutkan profesi akuntan 5) Menyebutkan karakteristik laporan keuangan 1) Memilih buktibukti transaksi

89 66 akuntansi 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit 5.4 Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal umum 5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar Analisa debit/ kredit Jurnal umum Posting 2) Mengelompokk an nama akun dalam aktiva 3) Menganalisis persamaan akuntansi 1) Menganalisis mekanisme debit kredit 1) Menganalisis transaksi ke dalam jurnal umum 1) Melakukan posting dari jurnal umum ke buku besar 33 34, 37 35, 36 38, Pengujian validitas item dapat dilakukan menggunakan rumus korelasi point biserial dengan bantuan program Anates versi 4. Hasil perhitungan yang ada di lampiran kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% dan n= 185 maka diperoleh r tabel sebesar 0,1443 dengan perhitungan df (N-2) yaitu 185-2= 183, kemudian dicari pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel maka butir soal dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui bahwa butir soal valid berjumlah 35 (87,5%), butir soal tidak valid berjumlah 5 (12,5%). Persebaran 40 butir soal berdasarkan validitas item adalah sebagai berikut:

90 67 Tabel 4.2 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas Item No Indeks Validitas Butir Soal % 1 < 0,1443 (soal tidak valid) 2 > 0,1443 (soal valid) 6, 11, 12, 14, ,5 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Sumber data primer yang diolah ,5 Total Gambar 4.1 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas Item 12,5% Valid Tidak Valid 87,5% Sumber data primer yang diolah

91 68 2. Reliabilitas Hasil penelitian terhadap Reliabilitas soal berdasarkan patokan bahwa apabila r 11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable), tetapi apabila r 11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-reliable). Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui bahwa soal tersebut mempunyai nilai lebih besar dari 0,70 yaitu sebesar 0,80 sehingga soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. 3. Daya Pembeda Klasifikasi yang digunakan untuk mengintrepetasikan hasil perhitungan Daya Beda yaitu: nilai negatif termasuk soal dengan Daya Pembeda yang tidak baik, sebaiknya soal tersebut dibuang; 0%- 20% termasuk jelek; 21%-40% termasuk cukup; 41%-70% termasuk baik; 71%-100% termasuk baik sekali. Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

92 69 dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui bahwa butir soal yang daya pembedanya tidak baik berjumlah 1 (2,5 %), jelek berjumlah 8 (20%), cukup berjumlah 15 (37,5%), baik berjumlah 16 (40%). Persebaran 40 butir soal berdasarkan daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Daya Pembeda No Daya Pembeda Butir Soal % 1 Negatif ( tidak baik) ,5 2 0%-20% (jelek) 4, 6, 10, 11, 12, 14, 28, %-40% (cukup) 1, 2, 3, 5, 9, 13, 15,19, 21, 22, 27, 29, 30, 31, %-70% (baik) 7, 8, 16, 18, 20, 23, 24, 5 71%-100% (baik sekali) 25, 26, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40 Sumber data primer yang diolah , Total

93 70 Gambar 4.2 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Daya Pembeda 2,5% 20% 40% Negatif Jelek Cukup Baik 37,5% Sumber data primer yang diolah. 4. Tingkat Kesukaran Klasifikasi yang digunakan untuk mengintrepetasikan hasil perhitungan Tingkat Kesukaran yaitu: 0%-30% termasuk soal sukar; 31%-70% termasuk soal sedang; 71%-100% termasuk soal mudah. Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui bahwa butir soal yang sukar berjumlah 4 (10%), sedang berjumlah 26 (65%), mudah berjumlah 10

94 71 (25%). Persebaran 40 butir soal berdasarkan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Tingkat Kesukaran Tingkat No Butir Soal % Kesukaran 1 0%-30% ( sukar) 12, 17, 22, %-70% (sedang) 3 71%-100% (mudah) 2, 4, 7, 8, 9, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 38, 39,40 1, 3, 5, 6, 10, 13, 34, 35, 36, 37 Sumber data primer yang diolah Total Gambar 4.3 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Tingkat Kesukaran 25% 10% Sukar Sedang Mudah 65% Sumber data primer yang diolah.

95 72 5. Efektivitas Pengecoh Efektivitas Pengecoh/ Distractor diperoleh dengan menghitung banyaknya siswa yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d, e, atau yang tidak memilih pilihan apapun sehingga dapat ditentukan apakah pengecoh yang telah disediakan dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila telah dipilih paling sedikit 5% dari peserta. Alternatif jawaban dianalisis untuk mengetahui berapa jumlah pengecoh yang berfungsi kemudian dikonsultasikan dengan kriteria kualitas pengecoh. Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui bahwa 6 butir soal (15%) memiliki pengecoh yang sangat baik, 13 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh yang baik, 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik, 8 butir soal (20%) memiliki pengecoh kurang baik, 2 butir soal (5%) memiliki pengecoh yang tidak baik. Persebaran 40 butir soal berdasarkan ektifivitas pengecoh adalah sebagai berikut:

96 73 Tabel 4.5 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Efektivitas Pengecoh Efektivitas No Butir Soal % Pengecoh 1 Sangat Baik 15, 20, 23, 27, 30, Baik 4, 7, 11, 13, 16, 18, 24, 25, 26, 32, 36, 39, 40 3 Cukup Baik 2, 9, 12, 14, 19, 21, 22, 34, 35, 37, , ,5 4 Kurang Baik 1, 3, 5, 6, 8, 10, 17, Tidak Baik 28, Sumber data primer yang diolah. Total Gambar 4.4 Distribusi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Efektivitas Pengecoh 5% 15% 20% 27,5% 32,5% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Sumber data primer yang diolah.

97 74 D. Pembahasan 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini kesejajaran dengan skor total diukur dengan korelasi point biserial. Indeks point biserial yang diperoleh dari hasil penghitungan dikonsultasikan ke r tabel dalam hasil program Anates Versi 4 pada taraf signifikansi 5%. Validitas Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan diuji melalui pengujian secara rasional dan dari segi item. Hasil analisis validitas isi menunjukkan bahwa soal UAS tersebut telah valid karena isi soal telah sesuai dengan materi pelajaran. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 185 sehingga n=185. Hasil perhitungan, dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% dan n= 185 maka diperoleh r tabel sebesar 0,1443 dengan perhitungan df (N-2) yaitu 185-2= 183, kemudian dicari pada tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel maka butir soal dikatakan valid. Jadi Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas

98 75 XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dikatakan valid apabila Y pbi 0,1443. Hasil analisis validitas item Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan diketahui bahwa butir soal valid berjumlah 35 (87,5%), butir soal tidak valid berjumlah 5 (12,5%). Melihat hasil analisis tersebut dapat disimpulkan Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan termasuk soal yang berkualitas baik dari segi validitasnya karena jumlah butir soal yang valid lebih dari 50% keseluruhan soal. Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan dapat dikatakan mengukur yang seharusnya diukur. Menurut Sudijono (2011: 182) validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebuah item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Berdasarkan hasil analisis validitas butir soal dapat ditindaklanjuti sebagai berikut :

99 76 a. Butir soal yang valid dapat disimpan di bank soal dan dapat digunakan kembali pada tes hasil belajar yang akan datang. b. Butir soal yang tidak valid diperbaiki dengan disesuaikan materi pembelajaran dan meningkatkan penguasaan teknik tentang penyusunan butir soal. 2. Reliabilitas Keandalan (reliability) adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi, yang dipentingkan di sini ialah ketelitiannya sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Reliabilitas soal diukur dengan menggunakan rumus KR-20. Interpretasi terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas tes (r 11 ) digunakan patokan apabila r 11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). Apabila r 11 lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (unreliable). Hasil penelitian menunjukkan bahwa realibilitas keseluruhan adalah 0,80. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus

100 77 di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan termasuk dalam kategori tinggi. Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan kajian teori yang menyatakan bahwa salah satu analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas butir soal sebagai alat evaluasi adalah analisis terhadap reliabilitas. 3. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Arikunto (2012: 232) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan daya pembeda dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: D : 0,00 0,20 : jelek (poor) D : 0,21 0,40 : cukup (statistifactory) D : 0,41 0,70 : baik (good) D : 0,71 1,00 : baik sekali (excellent) D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang daya pembedanya tidak baik berjumlah 1 (2,5%), jelek berjumlah 8 (20%), cukup berjumlah 15 (37,5%), baik berjumlah 16 (40%). Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan kajian teori yang menyatakan bahwa salah satu analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas butir soal sebagai alat evaluasi adalah analisis terhadap daya pembeda.

101 78 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan merupakan soal yang baik karena sebanyak 77, 5% terdiri atas 15 butir soal (37,5%) dengan daya pembeda cukup baik dan 16 butir soal (40%) dengan daya pembeda baik. Selanjutnya butir soal yang sudah memiliki daya pembeda baik (cukup, baik, dan sangat baik) sebaiknya dimasukkan dalam bank soal tes hasil belajar, butir soal yang daya pembedanya jelek diperbaiki untuk diajukan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang. Khusus butir soal dengan daya pembeda yang negatif, sebaiknya pada tes hasil belajar yang akan datang tidak usah dikeluarkan lagi, sebab butir soal tersebut kualitasnya sangat jelek. Ada beberapa faktor kemungkinan yang mempengaruhi daya pembeda rendah, seperti : a. Kunci jawaban butir soal tidak tepat. b. Butir soal memiliki 2 atau lebih kunci jawaban yang benar. c. Kompetensi yang diukur tidak jelas d. Pengecoh tidak berfungsi dengan baik. e. Materi terlalu sulit. f. Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soalnya.

102 79 Butir soal dengan kategori tidak baik yaitu berjumlah 1 terdapat pada item soal nomor 17. Soal tersebut berkaitan dengan materi mengenai tujuan penyusunan APBN. Pada soal ini kelompok atas menjawab benar sebanyak 5 peserta sedangkan kelompok bawah menjawab benar sebanyak 10 peserta. Hal ini dilihat dari segi daya pembeda, butir soal no 17 belum mampu menunjukkan daya beda diantara kelompok tersebut karena jumlah pemilih jawaban benar pada item soal 17 malahan lebih besar pada kelompok asor (10) dibandingkan kelompok unggul (5) yaitu selisih -5. Daya pembeda yang bernilai negatif merupakan kategori yang tidak baik, dan selanjutnya dapat dikaji ulang untuk soal tersebut. Jika dilihat pula dari segi efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item soal no 17 hanya satu opsi pilihan yang berfungsi dengan baik, sedangkan tiga opsi yang lain termasuk opsi yang sesat karena dipilih oleh peserta tes melebihi dari distribusi kunci jawaban. Butir soal dengan kategori jelek yaitu berjumlah 8, terdapat pada item soal nomor 4, 6, 10, 11, 12, 14, 28, 33. Berikut ini beberapa faktor yang menjadikan item soal tersebut masuk dalam kategori jelek. Item Soal Penjelasan 4 Pak Sutopo, berusia 60 tahun sebagai penerima tunjangan pensiun dan tidak bermaksud mencari pekerjaan lagi. Dalam struktur ketenagakerjaan pak Sutopo termasuk. A. bukan angkatan kerja D. angkatan kerja B. bukan tenaga kerja E. tenaga kerja C. pengangguran

103 80 Item Soal Penjelasan Soal item ini berkaitan dengan materi ketenagakerjaan. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh, alternatif pilihan jawaban pada item ini opsi yang tidak berfungsi hanya satu sedangkan ketiga opsi lainnya berfungsi dengan baik. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C1 (menyebutkan). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 28 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 21 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 7 (14%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 14% termasuk dalam kriteria jelek. 6 PT. Sukahemat mengalihkan usahanya yang semula padat karya menjadi padat modal, sehingga banyak pekerja diberhentikan karena telah digantikan oleh peralatan yang canggih. Pengangguran yang terjadi pada kasus di atas dikategorikan sebagai. A. pengangguran struktural B. pengangguran siklus C. pengangguran terselubung D. pengangguran sukarela E. pengangguran teknologi

104 81 Item Soal Penjelasan Soal item ini berkaitan dengan materi jenis-jenis pengangguran. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini opsi yang berfungsi dengan baik hanya satu sedangkan ketiga opsi lainnya tidak berfungsi. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C1 (menyebutkan). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 45 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 40 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 5 (10%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 10% termasuk dalam kriteria jelek. 10 Jumlah angkatan kerja yang besar tidak selalu diberengi dengan kualitas SDM yang memadai. Hal tersebut ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah lulusan SMA yang belum siap memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha meningkatkan kualitas produksi dengan cara. A. Meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern B. Memperbanyak proyek padat karya dan padat modal C. Penyelenggaraan berbagai latihan kerja oleh pemerintah dan swasta

105 82 Item Soal Penjelasan D. Mengirim karyawan dan manager bekerja di luar negeri E. Meningkatkan upah/gaji karyawan untuk memotivasi kerja Soal item ini berkaitan dengan materi ketenagakerjaan. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini opsi yang berfungsi dengan baik hanya satu sedangkan ketiga opsi lainnya tidak berfungsi. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C1 (memilih). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 50 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 40 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 10 (20%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 20% termasuk dalam kriteria jelek. 11 Ciri-ciri umum pertumbuhan dan pembangunan ekonomi : (1) Mengalami pertumbuhan GNP yang paling besar dari negara-negara lain. (2) Terjadinya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun. (3) Peningkatan GNP dan pendapatan perkapita

106 83 Item Soal Penjelasan disertai dengan pemerataannya. (4) Mengalami perubahan struktur ekonomi (5) Ditemukannya sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan baik. Ciri di atas yang termasuk ciri dari pembangunan ekonomi adalah. A. 1, 2 dan 3 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5 C. 1, 3 dan 5 Soal item ini berkaitan dengan materi ciri-ciri pembangunan ekonomi. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini tiga opsi berfungsi dengan baik sedangkan hanya satu opsi tidak berfungsi. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C2 (mengidentifikasi). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 40 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 32 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 8 (16%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil

107 84 Item Soal Penjelasan 10% termasuk dalam kriteria jelek. 12 Tingkatan perkembangan ekonomi menunjukkan kematangan ekonomi suatu negara yang ditandai dengan kemampuan memenuhi kebutuhannya tanpa terpengaruh keadaan ekonomi luar negri, perkembangan teknologi semakin pesat tanpa bantuan dari luar negri dan telah mampu mendayagunakan segala potensi yang dimiliki, merupakan ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi pada fase. A. Masyarakat tradisional B. Masyarakat peralihan C. Periode lepas landas D. Gerak menuju kedewasaan E. Tingkat konsumsi tinggi Soal item ini berkaitan dengan materi pembangunan ekonomi. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini opsi yang berfungsi dengan baik ada dua opsi, satu opsi tidak baik, dan satu opsi dianggap sesat karena jumlah pemilih lebih besar daripada kunci jawaban. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C1 (menyebutkan).

108 85 Item Soal Penjelasan Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 20 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 14 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 6 (12%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 12% termasuk dalam kriteria jelek. 14 Dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi nasional, penerimaan, dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi ditempuh anggaran sedangkan jika masa inflasi digunakan anggaran. A. defisit/defisit D. defisit/surplus B. surplus/surplus E. dinamis/dinamis C. surplus/defisit Soal item ini berkaitan dengan materi pertumbuhan ekonomi. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini opsi yang berfungsi dengan baik ada dua opsi sedangkan dua opsi lainnya tidak berfungsi. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini dalam kategori sukar yaitu dengan indikator yang digunakan

109 86 Item Soal Penjelasan dalam taraf C4 (menganalisis). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 31 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 21 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 10 (20%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 20% termasuk dalam kriteria jelek. 28 Akuntansi yang berlaku untuk unit ekonomi tertentu tidak boleh dicampuradukkan dengan unit ekonomi lainnya disebut. A. unit usaha ekonomi B. konsep unit usaha C. prinsip pencatatan usaha D. kesatuan jenis usaha E. konsep kesatuan usaha Soal item ini berkaitan dengan materi sistem informasi. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda berdasarkan kajian teori halaman karena adanya pengecoh yang tidak berfungsi. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini satu opsi tidak berfungsi sedangkan ketiga opsi lainnya dianggap sesat karena dipilih oleh peserta didik melebihi jumlah pemilih yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah yaitu dengan indikator tes pada kunci jawaban.

110 87 Item Soal Penjelasan Jika dilihat dari segi kompetensi yang digunakan dalam taraf C1 (menyebutkan). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 9 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 3 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 6 (12%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 12% termasuk dalam kriteria jelek. 33 Perhatikan nama-nama akun berikut ini : (1) beban dibayar di muka (2) perlengkapan jahit (3) peralatan jahit (4) piutang usaha (5) goodwill Dari akun di atas, yang termasuk aktiva lancar adalah. A. 1, 2, dan 3 D. 2, 4, dan 5 B. 1, 2, dan 4 E. 3, 4, dan 5 C. 1, 3, dan 5 Soal item ini berkaitan dengan materi persamaan akuntansi. Dilihat dari soal tersebut dapat diduga penyebab atau faktor yang mempengaruhi daya pembeda karena kurangnya ketelitian dalam memahami pernyataan dan pertanyaan soal. Jika dilihat dari efektivitas pengecoh alternatif pilihan jawaban pada item ini semua opsi berfungsi dengan baik. Jika dilihat dari segi kompetensi yang diukur, pada soal ini masih dalam kategori mudah

111 88 Item Soal Penjelasan 33 yaitu dengan indikator yang digunakan dalam taraf C1(mengelompokkan). Kelompok atas yang menjawab benar pada item ini berjumlah 20 peserta tes, sedangkan kelompok bawah yang menjawab benar berjumlah 10 peserta tes. Hal ini dapat diketahui daya pembedanya hanya sebesar 10 (20%). Kemudian diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda bahwa hasil 20% termasuk dalam kriteria jelek. 4. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar dari 0 sampai 1. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, semakin mudah soal itu. Arikunto (2012: 225) menyampaikan bahwa interpretasi terhadap hasil perhitungan angka indeks kesukaran soal pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.

112 89 Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa butir soal yang sukar berjumlah 4 (10%), sedang berjumlah 26 (65%), mudah berjumlah 10 (25%). Hasil penelitian tersebut telah sesuai dengan kajian teori yang menyatakan bahwa salah satu analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas butir soal sebagai alat evaluasi adalah analisis terhadap tingkat kesukaran. Menurut kajian teori yang dikemukakan Sudjana (2009: ) perbandingan antara soal mudah, sedang, dan sukar dapat dilakukan dengan proporsi 3-4-3, artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% soal kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan proporsi di atas yaitu 3-5-2, artinya 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal kategori sukar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan merupakan soal yang baik karena sebanyak 26 butir soal (65%) termasuk soal dengan kategori sedang. Soal kategori sukar berjumlah 4 (10%), dan soal kategori mudah berjumlah 10 (25%) sebaiknya tidak digunakan kembali.

113 90 Hasil penelitian bila dikaitkan dengan tujuan tes, soal yang digunakan untuk ujian semester biasanya menggunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran proporsional antara kategori mudah, sedang, dan sukar. Jadi, soal yang digunakan untuk keperluan UAS seperti dalam penelitian ini sebaiknya soal yang tingkat kesukarannya proporsional yaitu memperhatikan komposisi persebaran kategori soal seperti yang disampaikan di atas. 5. Efektivitas Pengecoh Efektivitas penggunaan Pengecoh dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban soal dari para siswa. Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya siswa yang memilih jawaban a, b, c, d, e, atau tidak memilih jawaban apapun (omit). Pengecoh berfungsi dengan baik apabila alternatif jawaban dipilih sekurang-kurangnya 5% dari seluruh peserta tes. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 185 siswa, sehingga pengecoh akan berfungsi dengan baik apabila dipilih sekurang-kurangnya 5% dari 185 siswa yaitu 9 siswa. Jumlah pengecoh yang berfungsi dengan baik kemudian dikonsultasikan dengan kriteria kualitas pengecoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 butir soal (15%) memiliki pengecoh yang sangat baik, 13 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh yang baik, 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik, 8 butir soal (20%) memiliki pengecoh kurang baik, dan 2 butir

114 91 soal (5%) memiliki pengecoh yang tidak baik. Pada soal bentuk pilihan ganda terdapat alternatif jawaban yang merupakan pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Butir soal yang termasuk kategori sangat baik adalah soal yang empat pengecohnya dapat berfungsi dengan baik. Butir soal yang termasuk kategori baik adalah soal yang tiga pengecohnya dapat berfungsi dengan baik sedangkan salah satu alternatif jawaban tidak berfungsi karena sama sekali tidak dipilih oleh peserta didik atau ada yang memilih tetapi persentasenya kurang dari 5%. Butir soal yang termasuk kategori cukup baik adalah soal yang dua pengecohnya dapat berfungsi dengan baik sedangkan dua alternatif jawaban lain tidak berfungsi karena sama sekali tidak dipilih oleh peserta didik atau ada yang memilih tetapi persentasenya kurang dari 5%. Butir soal yang kurang baik adalah soal yang satu satu pengecohnya sapat berfungsi dengan baik, sedangkan tiga alternatif jawaban lain tidak berfungsi karena sama sekali tidak dipilih oleh peserta didik atau ada yang memilih tetapi persentaseya kurang dari 5%. Butir soal yang tidak baik adalah soal yang semua pengecohnya tidak berfungsi karena sama sekali tidak dipilih oleh siswa atau ada yang memilih tetapi persentasenya kurang dari 5%.

115 92 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Efektivitas Pengecoh termasuk soal yang baik karena menunjukkan angka 75% yang terdiri dari 6 butir soal (15%) memiliki pengecoh sangat baik, 12 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh baik, dan 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik. Butir soal dengan pengecoh sangat baik dan baik dipertahankan dan dapat dimasukkan dalam bank soal. Butir soal dengan pengecog kurang baik dapat dilakukan perbaikan sedangkan butir soal dengan pengecoh kurang baik dan tidak baik sebaiknya tidak digunakan atau dibuang. Langkah perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti pengecoh yang kurang berfungsi dengan pengecoh yang mendekati kunci jawaban sehingga peserta didik dapat berpikir lebih kompleks untuk menentukan jawaban. Butir soal dengan kriteria kurang baik berjumlah 8 (20%) yaitu terdapat pada item soal nomor 1, 3, 5, 6, 8, 10, 17, 29. Berdasarkan perhitungan efektivitas pengecoh terhadap item soal tersebut diketahui bahwa dari opsi jawaban yang disediakan hanya satu yang berfungsi dengan baik sedangkan ketiga opsi lainnya tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa item tersebut termasuk dalam kriteria yang kurang baik.

116 93 Sedangkan untuk soal dengan kriteria tidak baik berjumlah 2 (5%) yaitu terdapat pada item soal nomor 28 dan 31. Berdasarkan perhitungan efektivitas pengecoh terhadap item soal tersebut diketahui bahwa item soal nomor 28 dari opsi jawaban yang disediakan satu opsi tidak berfungsi dan ketiga opsi lainnya dianggap sesat karena ketiga opsi tersebut dipilih oleh peserta tes melebihi pemilih sesuai kunci jawaban. Kemudian untuk item soal nomor 31 dari opsi jawaban yang disediakan ketiga opsi jawaban tidak berfungsi sedangkan satu opsi yang lain dianggap sesat karena dipiih oleh peserta tes melebihi pemilih sesuai kunci jawaban. 6. Kualitas Soal Setelah butir soal dianalisis sesuai aspek masing-masing, butirbutir soal kemudian dianalisis secara keseluruhan berdasarkan kriteria Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh untuk menentukan kualitas soal yang digunakan dalam UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan. Penentuan kualitas antara soal yang berkualitas baik, cukup baik dan tidak baik didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut: a. Butir soal dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila soal tersebut memenuhi empat kriteria yaitu validitas memperoleh

117 94 hasil yang valid; daya pembeda memperoleh hasil baik sekali, baik, dan cukup; tingkat kesukaran memperoleh hasil sedang; serta efektivitas pengecoh memperoleh hasil sangat baik, baik, dan cukup. b. Butir soal dikatakan memiliki kualitas yang cukup baik, apabila soal tersebut hanya memenuhi tiga dari empat kriteria atau dengan kata lain terdapat satu kriteria termasuk dalam kriteria yang tidak sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang tidak memenuhi kriteria yaitu validitas memperoleh hasil tidak valid; daya pembeda memperoleh hasil kurang baik, dan tidak baik (hasilnya negatif), tingkat kesukaran memperoleh hasil sukar dan mudah; serta efektivitas pengecoh memperoleh hasil tidak baik c. Butir soal dikatakan tidak baik atau tidak berkualitas merupakan soal tersebut tidak memenuhi dua atau lebih kriteria butir soal yang baik. Berdasarkan hasil analisis butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, diketahui soal berkualitas berjumlah 19 (47,5%), soal cukup berkualitas baik berjumlah 21 (52,5%). Persebaran 40 butir soal berdasarkan kualitas soal adalah sebagai berikut:

118 95 Tabel 4.6 Distribusi Hasil Keseluruhan Analisi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh No Kualitas Soal Butir Soal % 1 Berkualitas Baik 2, 7, 9, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 32, 38, 39, 40 2 Cukup Baik 1, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 22, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 37 3 Tidak Berkualitas - - Sumber data primer yang diolah , ,5 Total Gambar 4.5 Distribusi Hasil Keseluruhan Analisi Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh 0% 52,5% 47,5% Berkualitas Baik Cukup Baik Tidak Berkualitas Sumber data primer yang diolah.

119 96 Penyebab kegagalan butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Penyebab Kegagalan Butir Soal No Penyebab Kegagalan Butir Soal Butir Soal Jumlah Persentase (%) 1 Validitas (tidak valid) 6, 11, 12, 14, ,5 2 Daya Pembeda 4, 6, 10, 11, 12, 9 22,5 (negatif, jelek) 14, 17, 28, 33 3 Tingkat Kesukaran 1, 3, 5, 6, 10, 12, (sukar, mudah) 13, 17, 22, 28, 34, 35, 36, 37 4 Efektivitas Pengecoh (kurang baik, tidak baik) 1, 3, 5, 6, 8, 10, 17, 28, 29, Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab kegagalan butir soal yang terbesar terdapat pada Tingkat Kesukaran yang berarti bahwa Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan belum dapat mengukur kemampuan peserta tes. Soal dengan kategori sukar hanya dapat dijawab oleh sedikir peserta didik, sedangkan soal dengan kategori mudah dapat dijawab sebagian besar atau seluruh peserta didik. Penyebab kegagalan kedua adalah Efektivitas Pengecoh yang berarti bahwa soal tersebut belum memiliki pengecoh yang dapat berfungsi dengan baik. Soal dengan alternatif jawaban tidak dipilih oleh peserta didik, berarti alternatif

120 97 tersebut tidak memiliki daya tarik sehingga tidak dapat berfungsi sebagai pengecoh, dengan demikian pengecohnya perlu diganti. Penyebab kegagalan ketiga adalah daya pembeda yang berarti soal yang digunakan belum mampu membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Penyebab kegagalan keempat adalah validitas yang berarti bahwa setiap butir soal belum memiliki atau tidak memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor total. Gambar 4.6 Persentase Kegagalan Butir Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan berdasarkan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh 40.0% 35.0% 30.0% 25.0% 20.0% 15.0% 10.0% 5.0% 0.0% Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesulitas Efektivitas Pengecoh

121 98 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari aspek Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh terhadap Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan validitas isi menunjukkan bahwa soal tersebut sudah sesuai dengan materi pelajaran, hal ini menunjukkan bahwa validitas isi soal tersebut termasuk dalam kategori soal yang memiliki validitas baik. Berdasarkan validitas item menunjukkan bahwa butir soal valid berjumlah 35 (87,5%), butir soal tidak valid berjumlah 5 (12,5%). 2. Berdasarkan Reliabilitas termasuk soal yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu sebesar 0, Berdasarkan daya pembeda diketahui butir soal yang daya pembedanya tidak baik berjumlah 1 (2,5%), jelek berjumlah 8 (20%), cukup berjumlah 15 (37,5%), baik berjumlah 16 (40%). 4. Berdasarkan tingkat kesukaran diketahui bahwa butir soal yang sukar berjumlah 4 (10%), sedang berjumlah 26 (65%), mudah berjumlah 10 (25%). 98

122 99 5. Berdasarkan efektivitas pengecoh/ distractor diketahui bahwa 6 butir soal (15 %) memiliki pengecoh yang sangat baik, 13 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh yang baik, 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik, 8 butir soal (20%) memiliki pengecoh kurang baik, dan 2 butir soal (5%) memiliki pengecoh yang tidak baik. Keseluruhan Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, yang termasuk soal yang berkualitas baik yakni terdapat 19 butir soal (47,5%), yang termasuk soal cukup baik yakni terdapat 21 butir soal (52,5%). B. Implikasi Implikasi yang dapat dipaparkan dari hasil analisis adalah sebagai berikut: 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat soal valid berjumlah 35 butir (87,5%) dan butir soal yang tidak valid berjumlah 5 butir (12,5%). Berdasarkan Validitas Isi menunjukkan bahwa soal tersebut sudah sesuai dengan materi pelajaran, hal ini menunjukkan bahwa validitas isi soal tersebut termasuk dalam kategori soal yang memiliki validitas baik. Butir soal yang valid perlu dipertahankan. Butir soal yang tidak valid sebaiknya tidak digunakan lagi atau dibuang. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa soal dikatakan reliabel karena memiliki reliabilitas sebesar 0,80 dan termasuk dalam kriteria soal yang memiliki Reliabilitas tinggi. Hasil Reliabilitas tersebut harus

123 100 dipertahankan. Suatu instrumen evaluasi dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur suatu hal yang hendak diukur. 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa butir soal dengan daya pembeda tidak baik berjumlah 1 (2,5%), jelek berjumlah 8 (20%), cukup berjumlah 15 (37,5%), baik berjumlah 16 (40%).Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dari aspek daya pembeda, merupakan soal yang cukup baik karena sebanyak 77,5% dari keseluruhan butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Soal dengan daya pembeda baik harus dipertahankan, sedangkan soal dengan daya pembeda tidak baik atau negatif sebaiknya tidak digunakan kembali atau dibuang. 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa butir soal butir soal yang sukar berjumlah 4 (10%), sedang berjumlah 26 (65%), mudah berjumlah 10 (25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal dapat dikatakan sebagai soal yang baik karena sebesar 26 butir (65%) soal kategori sedang. Butir soal kategori sedang sebaiknya disimpan dalam bank soal, dan soal tersebut dapat digunakan kembali sebagai alat evaluasi siswa dengan menjamin kerahasiaan serta dapat pula melakukan teknik modifikasi apabila diperlukan. Butir soal yang sukar dan mudah sebaiknya tidak digunakan lagi dalam soal ujian yang akan datang.

124 Hasil analisis menunjukkan bahwa 6 butir soal (15%) memiliki pengecoh yang sangat baik, 13 butir soal (32,5%) memiliki pengecoh yang baik, 11 butir soal (27,5%) memiliki pengecoh cukup baik, 8 butir soal (20%) memiliki pengecoh kurang baik, dan 2 butir soal (5%) memiliki pengecoh yang tidak baik. Soal dengan kategori pengecoh sangat baik dan baik harus dipertahankan dan dapat disimpan di bank soal. Sedangkan untuk soal dengan kategori pengecoh cukup baik dapat dilakukan perbaikan dengan mengganti pengecoh yang tidak berfungsi. Kemudian untuk soal dengan kategori pengecoh kurang baik dan tidak baik sebaiknya tidak digunakan kembali. C. Saran Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh/Distractor terhadap Soal UAS Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Tingkat SMA Rayon Bantul Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Studi Kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan, maka saran yang dapat diajukan sebagai berikut: 1. Melihat dari segi validitas isi, soal yang disajikan sudah dapat mewakili keseluruhan materi pelajaran, mungkin bisa diberikan variasi model soal dengan melihat pada ranah kognitif.

125 Perlu diadakan pengembangan instrument tes dengan memperhatikan level kognitif. 3. Melihat hasil reliabilitas yang termasuk kategori tinggi, soal UAS ini dapat digunakan kembali untuk tes selanjutnya dengan konsekuen untuk tetap menjaga kerahasiaan soal. 4. Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi perlu memerhatikan tingkat keterampilan masing-masing guru mata pelajaran Ekonomi dalam membuat soal tes. 5. Guru perlu mengkaji proporsi materi agar soal yang dibuat dapat menggambarkan secara jelas hasil kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 6. Karena soal UAS dibuat dari pihak MKKS maka disarankan agar setiap masing-masing sekolah diberikan kisi-kisi soal 7. Perlunya pelatihan terkait evaluasi pembelajaran kepada guru sehingga dapat melakukan analisis yang baik terhadap soal-soal yang hendak digunakan dalam tes. 8. Adanya pelatihan terhadap guru untuk menyusun pengecoh soal. 9. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih awal menghubungi pihak sekolah-sekolah terkait dalam pemerolehan data.

126 103 DAFTAR PUSTAKA Arifin,Zainal.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, M. Iqbal Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia Ismet Basuki dan Hariyanyo Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kirana,Diajeng Atika Chandra.2015.Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Wonosobo.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.Skripsi Kusaeri Acuan dan Teknik Penilaian Proses & Hasil Belajar dalam Kurikulum Yogyakarta: AR-Ruzz Media Kusaeri dan Suprananto Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Majid, Abdul Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mardapi, Djemari Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Susmita,Isna.2015.Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Genap pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Kelas X di SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.Skripsi 103

127 104 Syaroh, Afni Mayla.2015.Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.Skripsi Taniredja,Tukiran dan Hidayati Mustafidah.2011.Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar.Bandung:Alfabeta Werang, Basilius Redan Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial. Yogyakarta: Calpulis

128 105 LAMPIRAN 1 1. SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ KUNCI JAWABAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

129 106 MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH SMA/ MA ULANGAN STANDARISASI MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 LEMBAR SOAL PETUNJUK UMUM : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : XI ( Sebelas ) / IS Hari, Tanggal : Selasa, 29 November 2016 W a k t u : ( 120 menit ) 1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan. 2. Tulislah Nama, Kelas, dan Nomor Tes Anda pada lembar jawaban yang disediakan. 3. Bacalah dengan teliti petunjuk cara mengerjakan soal sebelum Anda menjawab. 4. Laporkan kepada Pengawas apabila terdapat tulisan yang kurang jelas. 5. Jumlah soal sebanyak 40 butir soal objektif dan 5 butir soal essay semua harus dijawab pada lembar jawab. 6. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap paling mudah. PETUNJUK KHUSUS: SELAMAT BEKERJA I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan menghitamkan ( ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Prasetyo lulusan SMA telah bekerja sebagai satpam di pabrik keramik, dan Santi lulusan sebuah perguruan tinggi yang sedang mencari pekerjaan. Dalam struktur ketenagakerjaan mereka termasuk. A. angkatan kerja D. pengangguran B. bukan angkatan kerja E. tenaga kerja C. bukan tenaga kerja 2. Perbedaan antara angkatan kerja dengan tenaga kerja adalah. A. tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja B. angkatan kerja terdiri atas pekerja dan penganggur C. angkatan kerja terdiri atas tenaga kerja dan penganggur D. angkatan keja terdiri atas tenaga kerja dan orang yang bekerja E. tenaga kerja sama dengan angkatan kerja

130 Karena keterbatasan pendidikan, Ny. Murti bekerja sebagai pembantu di rumah tangga majikannya dengan tugas serabutan. Dalam struktur ketenagakerjaan Ny. Murti termasuk. A. pengangguran D. tenaga kerja B. relawan E. bukan tenaga kerja C. bukan angkatan kerja 4. Pak Sutopo, berusia 60 tahun sebagai penerima tunjangan pensiun dan tidak bermaksud mencari pekerjaan lagi. Dalam struktur ketenagakerjaan pak Sutopo termasuk. A. bukan angkatan kerja D. angkatan kerja B. bukan tenaga kerja E. tenaga kerja C. pengangguran 5. Perhatikan pernyataan di bawah ini : (1) Dita pelajar kelas IX SMP (2) Reni pelajar kelas XI SMA (3) Santi lulusan perguruan tinggi sedang melamar pekerjaan (4) Ny. Darmi seorang ibu rumah tangga (5) Pak Darmono seorang karyawan perusahaan swasta Dari pernyataan di atas yang termasuk bukan angkatan kerja adalah. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 3), 4) dan 5) C. 1), 3) dan 5) 6. PT. Sukahemat mengalihkan usahanya yang semula padat karya menjadi padat modal, sehingga banyak pekerja diberhentikan karena telah digantikan oleh peralatan yang canggih. Pengangguran yang terjadi pada kasus di atas dikategorikan sebagai. A. pengangguran struktural B. pengangguran siklus C. pengangguran terselubung D. pengangguran sukarela E. pengangguran teknologi 7. Ferdy seorang sarjana merasa rugi apabila bekerja dengan upah yang sedikit. Akhirnya dia memilih untuk menganggur semestara sambil mencari pekerjaan dengan upah yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa Ferdy termasuk. A. pengangguran teknologi B. pengangguran musiman C. pengangguran terselubung D. pengangguran sukarela E. pengangguran friksional

131 Perhatikan pernyataan di bawah ini : (1) Pengangguran musiman (2) Pengangguran struktural (3) Pengangguran siklus (4) Setengah pengangguran (5) Pengangguran terselubung Dari pernyataan di atas yang termasuk macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab pengangguran adalah. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5) B. 1), 3) dan 5) E. 3), 4) dan 5) C. 2), 3) dan 4) 9. Perhatikan pernyataan di bawah ini : (1) meningkatkan investasi yang padat karya (2) meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (3) meningkatkan investasi yang padat modal (4) meningkatkan anggaran negara pada sector pembangunan (5) pemerintah melakukan investasi otonom Dari pernyataan di atas yang termasuk usaha mengatasi pengangguran adalah. A. 1, 2 dan 3 D. 2, 4 dan 5 B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5 C. 1, 3 dan Jumlah angkatan kerja yang besar tidak selalu diberengi dengan kualitas SDM yang memadai. Hal tersebut ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah lulusan SMA yang belum siap memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha meningkatkan kualitas produksi dengan cara. A. Meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern B. Memperbanyak proyek padat karya dan padat modal C. Penyelenggaraan berbagai latihan kerja oleh pemerintah dan swasta D. Mengirim karyawan dan manager bekerja di luar negeri E. Meningkatkan upah/gaji karyawan untuk memotivasi kerja

132 Ciri-ciri umum pertumbuhan dan pembangunan ekonomi : (1) Mengalami pertumbuhan GNP yang paling besar dari negara-negara lain. (2) Terjadinya peningkatan GNP dan pendapatan perkapita dari tahun ke tahun. (3) Peningkatan GNP dan pendapatan perkapita disertai dengan pemerataannya. (4) Mengalami perubahan struktur ekonomi (5) Ditemukannya sumber-sumber produktif dan dapat didayagunakan dengan baik. Ciri di atas yang termasuk ciri dari pembangunan ekonomi adalah. A. 1, 2 dan 3 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 dan 5 C. 1, 3 dan Tingkatan perkembangan ekonomi menunjukkan kematangan ekonomi suatu negara yang ditandai dengan kemampuan memenuhi kebutuhannya tanpa terpengaruh keadaan ekonomi luar negri, perkembangan teknologi semakin pesat tanpa bantuan dari luar negri dan telah mampu mendayagunakan segala potensi yang dimiliki, merupakan ciri-ciri dari pertumbuhan ekonomi pada fase. A. Masyarakat tradisional B. Masyarakat peralihan C. Periode lepas landas D. Gerak menuju kedewasaan E. Tingkat konsumsi tinggi 13. Berikut ini adalah dampak pengangguran dari segi sosial dan ekonomi : (1) Terjadinya penurunan pendapatan per kapita bagi negara (2) Beban psikologis yang ditanggung masyarakat semakin tinggi (3) Pendapatan negara dari pajak penghasilan cenderung menurun (4) Meningkatnya biaya sosial untuk mengatasi tingginya kriminalitas (5) Produktivitas tenaga kerja rendah karena keahliannya tidak digunakan Dari pernyataan di atas yang termasuk dampak pengangguran dari segi ekonomi ditunjukkan pada nomor. A. 1, 2 dan 3 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 3 dan 5 E. 3, 4 dan 5 C. 2, 3 dan 4

133 Dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi nasional, penerimaan, dan pengeluaran pemerintah dari perpajakan dan pinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masa depresi ditempuh anggaran sedangkan jika masa inflasi digunakan anggaran. A. defisit/defisit D. defisit/surplus B. surplus/surplus E. dinamis/dinamis C. surplus/defisit 15. Berikut di bawah ini indikator dan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi : (1) Tanah dan kekayaan alam (2) Kuantitas dan kualitas penduduk (3) Kepemilikan modal dan teknologi (4) Kesejahteraan ekonomi (5) Pendapatan perkapita Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5) B. 1), 3) dan 5) E. 3), 4) dan 5) C. 2), 3) dan 4) 16. Berikut data penerimaan dan pengeluaran negara tahun Y (dalam milyar rupiah) : Penerimaan dalam negeri ,59 Belanja pemerintah pusat ,00 Hibah 340,10 Belanja daerah ,90 Jumlah ,60 Jumlah ,90 Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa posisi APBN adalah. A. berimbang D. rugi B. surplus E. defisit C. laba

134 Berikut di bawah ini beberapa tujuan dan fungsi penyusunan APBN : (1) Untuk memberikan arah bagi pemerintah dalam melaksanakan fungsi yang diembannya. (2) Untuk dijadikan pedoman dalam apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (3) Sebagai sumber data yang akurat bagi rakyat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah. (4) Untuk menjadi pedoman dalam merencanakan kegiatan pada tahun anggaran. (5) Untuk mengevaluasi kinerja pemerinta dalam menyejahterakan masyarakat karena anggaran disusun berdasarkan kinerja. Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan penyusunan APBN yaitu. A. 1), 2) dan 3) B. 1), 3) dan 5) C. 2), 3) dan 4) D. 2), 4) dan 5) E. 3), 4) dan 5) 18. Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental ekonomi. Fungsi tersebut merupakan. A. fungsi distribusi B. fungsi otorisasi C. fungsi regulasi D. fungsi alokasi E. fungsi stabilisasi 19. Pemerintah daerah membebaskan biaya pengurusan E-KTP bagi penduduknya. Kebijakan tersebut termasuk tujuan APBD dalam rangka. A. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana daerah. B. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. C. Menciptakan rasa amamn dan penegakkan keadilan. D. Meningkatkan lapangan pekerjaan. E. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

135 Sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selain diperoleh dari pendapatan asli daerah juga memperoleh dana dari APBN yaitu : (1) Retribusi (2) Dana alokasi khusus (3) Dana alokasi umum (4) Dana bagi hasil (5) Pajak Kendaraan bermotor Berdasarkan pernyataan di atas, dana yang berasal dari pemerintah pusat yaitu. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 3) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 3), 4) dan 5) C. 1), 2) dan 5) 21. Sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah : A 1. PBB Pertambangan dan Perkebunan 2. Pajak Penghasilan 3. Pajak Kendaraan Bermotor Sumber penerimaan pemerintah pusat adalah. A. A1, A2 dan B1 B. A1, A3 dan B2 C. A2, A3 dan B2 D. A2, B2 dan B3 E. A3, B2 dan B3 B 1. Pajak Pertambahan Nilai 2. Bea balik nama kendaraan bermotor 3. Pajak tontonan 22. Berikut ini adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (1) Belanja sosial (2) Belanja hibah (3) Belanja pegawai (4) Pembayaran bunga utang (5) Dana alokasi umum (6) Dana bagi hasil Yang termasuk belanja pemerintah pusat yaitu. A. 1), 2) dan 3) B. 1), 3) dan 5) C. 2), 3) dan 4) D. 3), 4) dan 6) E. 4), 5) dan 6)

136 Berikut ini adalah penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (1) Pajak Kendaraan Bermotor (2) Pajak Penghasilan (3) Pajak Reklame (4) Pajak Pertambahan Nilai (5) Pajak Hotel dan Restoran Yang termasuk komponen penerimaan pemerintah daerah adalah A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 3), 4) dan 5) C. 1), 3) dan 5) 24. Berikut di bawah ini jenis-jenis pajak. (1) Pajak Penjualan atas barang mewah (2) Bea balik nama kendaraan bermotor (3) Pajak Penghasilan (4) Pajak Reklame (5) Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk pajak pusat yaitu. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 3), 4) dan 5) C. 1), 3) dan 5) 25. Bpk. Hendro mempunyai sebidang tanah dengan ukuran 15 m x 8 m seharga Rp ,00/m 2. Di atas tanah tersebut didirikan bangunan ukuran 9 m x 6 m seharga Rp ,00/m 2. Jika nilai bangunan tidak kena pajak sebesar Rp ,00 sedangkan pembayaran PBB menggunakan aturan 0,5 5 x 20 % x NJOP, maka besarnya Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang oleh Bapak Hendro adalah. A. Rp ,00 D. Rp ,00 B. Rp ,00 E. Rp ,00 C. Rp , Tuan Gunarso pada tahun 2015 mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp ,00. Jika tariff pajak yang berlaku sebagai berikut : No Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak 1 s/d Rp ,00 5% 2 Di atas Rp ,00 s/d Rp ,00 15% 3 Di atas Rp ,00 s/d Rp ,00 25% 4 Di atas Rp ,00 30% Maka besarnya pajak pengahsilan setahun yang harus dibayar adalah. A. Rp ,00 D. Rp ,00 B. Rp ,00 E. Rp ,00 C. Rp ,00

137 Berikut kegunaan informasi akuntansi : (1) Untuk mengambil keputusan dalam penanaman modal (2) Untuk menentukan pemungutan pajak (3) Mengambil keputusan dalam pemberian kredit (4) Menentukan pengelolaan keuangan perusahaan (5) Untuk mengetahui kelangsungan usaha Yang merupakan manfaat bagi pihak ekstern adalah. A. 1), 2) dan 3) D. 2), 3) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 3), 4) dan 5) C. 1), 3) dan 5) 28. Akuntansi yang berlaku untuk unit ekonomi tertentu tidak boleh dicampuradukkan dengan unit ekonomi lainnya disebut. A. unit usaha ekonomi B. konsep unit usaha C. prinsip pencatatan usaha D. kesatuan jenis usaha E. konsep kesatuan usaha 29. Bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan secara berkala dan keseluruhan disebut. A. akuntansi biaya B. akuntansi keuangan C. akuntansi manajemen D. akuntansi pemeriksaan E. akuntansi pemerintahan 30. Akuntan yang bekerja untuk memeriksa pembukuan, jasa konsultasi manajemen dan bekerja secara independen disebut. A. akuntan publik D. akuntan pemerintah B. akuntan intern E. akuntan publik C. akuntan pendidik 31. laporan keuangan atau informasi keuangan diarahkan pada kepentingan umum dan tidak bergantung pada kebutuhan pihak tertentu. Hal ini sesuai dengan karakteristik laporan keuangan, yaitu. A. relevan D. dapat dipahami B. handal E. daya banding C. netral

138 Berikut ini merupakan bukti-bukti transaksi : (1) bukti kas masuk (4) kuitansi (2) bukti kas keluar (5) faktur (3) cek Yang termasuk bukti transaksi ekstern adalah. A. 1, 2, dan 3 D. 2, 4, dan 5 B. 1, 2, dan 4 E. 3, 4, dan 5 C. 1, 3 dan Perhatikan nama-nama akun berikut ini : (1) beban dibayar di muka (2) perlengkapan jahit (3) peralatan jahit (4) piutang usaha (5) goodwill Dari akun di atas, yang termasuk aktiva lancar adalah. A. 1, 2, dan 3 D. 2, 4, dan 5 B. 1, 2, dan 4 E. 3, 4, dan 5 C. 1, 3, dan Berikut ini transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan harta, utang, dan modal : (1) Telah diselesaikan pekerjaan yang pembayarannya minggu depan sebesar Rp ,00. (2) Dikirim faktur atas pekerjaan yang telah diselesaikan senilai Rp ,00 (3) Perusahaan menyelesaikan reparasi kendaraan pelanggan Rp ,00 akan dibayar bulan depan. (4) Dikeluarkan pembayaran utang sebesar Rp ,00. (5) Dibayar beban listrik sebesar Rp ,00. Transaksi yang menunjukkan bertambahnya piutang dan modal adalah. A. 1, 2, dan 3 D 2, 4, dan 5 B. 1, 2, dan 4 E. 3, 4, dan 5 C. 1, 3, dan 5

139 Perhatikan bukti transaksi berikut : Toko Kecantikan MANDIRI Magelang, 17 Oktober 2015 Jl. Bekisar 17 Magelang Kepada Yth. Pimpinan Salon Anggun Jl. Merak 5 Yogyakarta NOTA KREDIT Diterima kembali 10 (sepuluh) botol sampo merk Wangi karena rusak seharga Rp ,00 dan rekening ini telah dikredit. Hormat kami ttd Deni Indrawan Bukti transaksi di atas bagi Salon Anggun telah terjadi transaksi. A. pembelian peralatan salon secara tunai B. penjualan perlengkapan salon secara tunai C. pengembalian perlengkapan salon D. penjualan peralatan salon secara tunai E. pemakaian perlengkapan salon 36. Ny. Anita awal tahun 2016 membuka usaha jasa salon dengan transaksi sebagai berikut : Tanggal 5 Januari dibeli peralatan slaon senilai Rp ,00 baru dibayar Rp ,00, sisanya akan dibayar kemudian. Pencatatan mekanisme debit dan kredit yang benar adalah. A. Peralatan Rp ,00 (D) Utang Rp ,00 (D) Kas Rp ,00 (K) B. Peralatan Rp ,00 (D) Utang Rp ,00 (K) Kas Rp ,00 (K) C. Kas Rp ,00 (D) Utang Rp ,00 (D) Peralatan Rp ,00 (K) D. Peralatan Rp ,00 (D) Utang Rp ,00 (K) Kas Rp ,00 (K) E. Peralatan Rp ,00 (D) Kas Rp ,00 (D) Utang Rp ,00 (K

140 Pak Andri mendirikan usaha jasa desain interior dengan transaksi sebagai berikut : Jan 1 : Disetor modal berupa uang tunai Rp ,00, peralatan Rp ,00 5 : Dibeli peralatan sebesar Rp ,00 baru dibayar Rp ,00 sisanya belum 12 : Diselesaikan pekerjaan jasa sebesar Rp ,00 dengan Dikirim faktur penagihan kepada CV. Merdeka. Pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi yang benar adalah. A. Persamaan Akuntansi (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas Piutang Peralatan Utang Modal Ket. Jan Investasi 5 (500) Beli peralatan Pendapatan jasa B. Persamaan Akuntansi (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas Piutang Peralatan Utang Modal Ket. Jan Investasi Beli peralatan Pendapatan jasa C. Persamaan Akuntansi (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas Piutang Peralatan Utang Modal Ket. Jan Investasi Beli peralatan Pendapatan jasa D. Persamaan Akuntansi (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas Piutang Peralatan Utang Modal Ket. Jan Investasi Beli peralatan Pendapatan jasa E. Persamaan Akuntansi (dalam ribuan rupiah) Tgl Kas Piutang Peralatan Utang Modal Ket. Jan Investasi 5 (500) Beli peralatan Pendapatan jasa

141 Bengkel Motor Pandawa membeli oli, mur, baut dari Toko Onderdil Madukara seharga Rp ,00 dibayar Rp ,00 dan sisanya bulan depan. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum oleh Bengkel Motor Pandawa adalah. A. Peralatan bengkel Rp ,00 Kas Rp ,00 Utang usaha Rp ,00 B. Perlengkapan bengkel Rp ,00 Kas Rp ,00 Utang usaha Rp ,00 C. Peralatan bengkel Rp ,00 Kas Rp ,00 Piutang usaha Rp ,00 D. Perlengkapan bengkel Rp ,00 Kas Rp ,00 Piutang usaha Rp ,00 E. Perlengkapan bengkel Rp ,00 Kas Rp ,00 Utang usaha Rp , Transaksi perusahaan jasa sebagai berikut : a) dibeli peralatan kantor sebesar Rp ,00 pembayaran bulan depan. b) Diterima pelunasan piutang dari PT Cahaya Rp ,00. c) Dibayar upah karyawan minggu pertama sebesar Rp ,00. d) Dibayar sewa took untuk 1 tahun sebesar Rp ,00 dicatat sebagai harta. e) Telah diselesaikan pengecatan mobil atas nama Candra senilai Rp ,00 dan difakturkan. Dari transaksi tersebut pencatatan ke dalam jurnal umum sebagai berikut : 1) Peralatan kantor Rp ,00 Kas Rp ,00 2) Kas Rp ,00 Piutang usaha Rp ,00 3) Kas Rp ,00 Beban upah Rp ,00 4) Sewa dibayar di muka Rp ,00 Kas Rp ,00 5) Piutang usaha Rp ,00 Pendapatan jasa Rp ,00 Pencatatan jurnal umum yabg benar ditunjukkan pada nomor. A. 1), 2), dan 3) D. 2), 4), dan 5 B. 1), 2), dan 4) E. 3), 4), dan 5) C. 1), 3), dan 5)

142 Sebagian jurnal umum yang dibuat oleh Bengkel Elektronik Tangkas pada bulan Maret 2015 : Jurnal Umum Tanggal Akun/ Keterangan Ref D K Kas Rp ,00 - Maret Pendapatan servis - 07 Beban listrik Rp ,00 - Kas Rp ,00 12 Kas Rp ,00 Utang usaha - Rp ,00 Data saldo per 1 Maret 2015 diketahui sebagai berikut : - Saldo Kas Rp ,00 - Saldo Utang usaha Rp ,00 Berdasarkan data di atas maka posting ke buku besar yang benar adalah. A. Kas NO.101 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo B. Kas NO.101 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo C. Kas NO.101 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo D. Kas NO.101 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo E. Kas NO.101 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit Saldo

143 120 ULANGAN STANDARISASI MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 KUNCI JAWABAN Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : XI ( Sebelas ) / IS Hari, Tanggal : Selasa, 29 November 2016 W a k t u : ( 120 menit ) 1. A 2. C 3. D 4. A 5. B 6. E 7. E 8. A 9. B 10. C 11. D 12. D 13. B 14. D 15. A 16. E 17. B 18. E 19. B 20. D 21. A 22. C 23. C 24. C 25. A B C D E 26. D 27. A 28. E 29. B 30. E 31. C 32. E 33. B 34. A 35. C 36. D 37. A 38. B 39. D 40. E

144 121 LAMPIRAN 2 1. SKOR DATA TES SISWA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS TINGKAT SMA RAYON BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/ SAMPEL LEMBAR JAWAB SISWA KELAS XI IPS

145 122 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 185 Butir soal = 40 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: G:\SKRIPSI AGUS P 2017\OLAH DATA SKRIPSI.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 LEONY LORENS MARIA MEGI M MUTIAR NUR AG PRISCI RESTI RICHAR RICO F SETYAN STEFAN TIMOTI VINCEN VINCEN V GHAN WANDI YOHANE SRI MU LUCIA MARGAR MARIA MICHAE MONICA NATHAN PRISKA H RICHAR RID GA SETIYO SOLAGR SRY DH THEODO TRI YA VALENT VERENA VEREA VINCEN YOHANA Y BUNG ALEXAN ALEXAN ALEXIO ATANAS BRIGIT BRURI DOMINI F GALU F NICO GREGOR HENRIC HENRIC

146 IGNASI IGNASI IGNATI KATARI KEVIN KRISTI L DAVI ADE TI ADISTA AGUSTI ANDREA ARDIAN AUGUST CAECAR CEAILI DIMAS DIONIS DIONYS FAJAR FELISI IGNATI J YAN JOSHEP JULIAN AHMAD AKMAD ALIF S ALIF Y ALIFAH ALIFVI ALVIA G ALVERO ANDHIK ANGGI ANISA ANNISA APRILI AVISHA DENI H DETA W DEVI I DEVI P FEBRIA FINA S HANIF HANIF IRBAH IRMA A LEVINA LINTAN MAULAN REGINA SAFIRA SUBHIA ABDUL ADIES AJI PA ALKARI AMARTI ANNITA ARNITA

147 DESYAN DEVA A DEVANT DIAH P ENDITI FEBRIY HERVIN ILMI M ISTIRO M JHORGI MAHSA MUH IR MUHAMM RAHMAD RIFALDI RIZKI RIZKIA ROKHIM YOGA B ZANUAF AHMAD AMALIA ANDIKA ARYA W DESECT DESTIA DIAN A EVIE M HANIFA INTAN KRISNI LAILA LATIFA MAUDY MAYKA MELINA MUHAMM M MUKH PANDU QORI RENO RAHMAN RAHMAW RAHMAD RIA AG SARITA SETYAP SHEILA TANIYA WICAKS ARDELI GAVIN JEHEZK KIARA LUOISA LUDVI MAULAN MEGA P M AKBA MUHAMM MUSFIROH NABILL

148 NANDHA NIKA ALFI NURIZQ OSCR P RAHMAT RIZKI SELA G SHELLA VENNY VITA M WANDA WILIS

149 126 LEMBAR JAWAB SISWA KELAS XI IPS

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK Analisis Kualitas Soal... (Diah Intan Kusuma) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK AN ANALYSIS OF THE QUALITY OF FINAL EXAMINATION QUESTIONS OF TAX ADMINISTRATION SUBJECT

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94 ANALISIS KUALITAS SOAL PRA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI QUALITY ANALYSIS OF PRE NATIONAL EXAMINATION QUESTIONS IN ECONOMIC-ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Rahmatika Rahayu Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti memaparkan tentang alasan peneliti yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS... 1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN Analisis Butir Soal... (Ratna Candra Wulaningtyas) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN AN ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION ITEM OF PENGANTAR

Lebih terperinci

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography. Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SEMESTER GENAP SMA NEGERI

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Nur Fitrah Ramadhani L.) 1 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Dewa Ayu Putri Arumsari ) ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF SECOND SEMESTER FINAL EXAM QUESTION OF

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Evaluasi a. Pengertian Evaluasi Zainal Arifin (2013:2) memaparkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh

Lebih terperinci

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR ANALISIS BUTIR SOAL UAS GANJIL MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMPN SE- KECAMATAN TUMIJAJAR TA 2016/2017 ANALYSIS OF THE FINAL SEMESTER EXAM QUESTIONS ON THE SUBJECT OF PHYSICAL EDUCATION, SPORTS, AND HEALTH

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK Sunarmi 1, Triastono Imam Prasetyo 2, Charinda Bella Ramadhiana

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI 1 ANALISIS INSTRUMEN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN IPA (FISIKA) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN NGAWI Skripsi Oleh : Anggesta Yulita Ristaniva Putri X 2306017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH CANGKRINGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO Analisis Validitas, Reliabilitas (Atik Fitriatun) 1 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO THE ANALYSIS OF VALIDITY, RELIABILITY, AND

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Kualitas Soal... (Nindha Permana Dewi) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI THE QUALITY ANALYSIS OF ECONOMIC-ACCOUNTING MIDTERM TEST QUESTION

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO Skripsi Oleh : Shinta Melani Permatasari K2308053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA SMP KELAS VII DI KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA SMP KELAS VII DI KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA SMP KELAS VII DI KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh: Dewi Puspitasari K2309013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo ANALISIS SOAL TES SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA DI KECAMATAN COMAL PEMALANG Arista Noviyanto

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI Marselina Meriyotin, Martono, Christanto Syam PPS, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail: marselinameroyotin@gmail.com

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI PENYUSUNAN INSTRUMEN TES FISIKA TENGAH SEMESTER GASAL UNTUK SISWA SMA KELAS XI SKRIPSI Oleh: Imam Mustofa K2308038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA Dede Awan Aprianto* SD Negeri Rowopanjang, UPT Dikpora Kec. Bruno, Dindikpora Kab. Purworejo *Korespondensi: dedeawanap@gmail.com

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Journal of Elementary Education

Journal of Elementary Education JEE 4 (1) (2015) Journal of Elementary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jee ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN IPS SEKOLAH DASAR Tutut Kurniawan Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Penggunaan metode ini didasarkan pada tujuan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal

BAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal dan nonformal, tak terhindar dari pengukuran (measurement) dan tes. Suatu tes

Lebih terperinci

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I Oleh Silvia Agustin 1 Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. 2 Dra. Ni Nyoman Wetty

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL 2010 ANALYSIS OF FINAL EXAM QUESTIONS IN FINANCIAL ACCOUNTING USING MICROSOFT EXCEL 2010 Oleh: Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bertumpu pada interaksi antara guru dengan siswa. Sasaran pembelajaran diorientasikan pada pengembangan kompetensi. Pembelajaran diarahkan pada

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI AKUNTANSI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program pembelajaran kepada siswa. Siswa dididik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014. ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Elsa Okta Kesuma 1, Renny Risdawati 2, Liza Yulia Sari 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia serta membawa manusia kepada persaingan global. Tantangan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran 433 KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis 1: Penulis 2:

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar

Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD3.1, KD 3.2 dan KD 3.3 Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri 1 Manyar Analisis Kualitas Butir pada Tes Formatif KD., KD. dan KD. Mata Pelajaran Geografi Semester Gasal Kelas X SMA Negeri Manyar ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL PADA TES FORMATIF KD., KD., DAN KD. MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) 3. Pembuatan Alat Evaluasi Ditinjau dari pembuatnya, alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu alat evaluasi buatan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS EKONOMI AKUNTANSI Oleh : Eny Puri Rahayu 1 Sukanti 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal Ulangan Kenaikan Kelas Ekonomi Akuntansi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013 Skripsi Oleh: Istiqomah Nur Hidayah K 2310053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM.

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM. ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM. 09010257 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY DENGAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI-IIS 6 SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016 10 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No8 Tahun 2016 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016 ITEM ANALYSIS OF EVEN SEMESTER TEST CLASS X BIOLOGY 2015/2016 Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER II MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER II MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI WILAYAH SURAKARTA ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER II MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI WILAYAH SURAKARTA Skripsi Oleh: Unik Nela Sintiasari K2308125 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Validitas,Tingkat Kesukaran, Buku Sekolah Elektronik, Mata Pelajaran Ekonomi. Abstract

Abstrak. Kata Kunci: Validitas,Tingkat Kesukaran, Buku Sekolah Elektronik, Mata Pelajaran Ekonomi. Abstract 1 Analisis Validitas dan Tingkat Kesukaran Soal Latihan Evaluasi Akhir Tahun Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA Kelas XI (Studi Kasus pada SMA Negeri Rambipuji Jember Kelas

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas 3 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK Analisis Kualitas Butir (Risca Ferry Fergyana dan Prof.Sukirno,Ph.D) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK ANALYSIS OF SEMESTER FINAL EXAMINATION TEST QUALITY ON ACCOUNTING

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta PENILAIAN HASIL BELAJAR Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Rashintia Afra Nada) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI THE TEST ITEMS ANALYSIS OF ODD SEMESTER FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION 63 PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION Kenny Anindia Ratopo, Sutadi Waskito, Dewanto Harjunowibowo Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL

ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL MATA PELAJARAN IPA KELAS IX SMP DI KECAMATAN MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh Wiyogi Waskithaningtyas Utami K2309081

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang dipilih oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 E - JURNAL Oleh: SILVIA NELFITA NIM: 08010169 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP Titin Muliyani, Dina

Lebih terperinci

III. MODEL PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1

III. MODEL PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 4 III. MODEL PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas IX SMP Negeri Kotagajah pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 8 kelas dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017

ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017 1 ANALYSIS OF SECOND SEMESTER EXAM QUESTIONS IN CHEMISTRY CLASS XII MIA SMA NEGERI 1 TAPUNG ACADEMIC YEAR 2016/2017 Cindy Eka Sandra G 1, R. Usman Rery 2, Herdini 3 Email : cindyciesa@yahoo.com 1, rery1959@yahoo.com

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Tes Mata Pelajaran Biologi kelas XI yang disusun oleh MGMP Biologi Kendal terdiri atas 40 butir soal berbentuk multiple choice. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Nesia Gusmarinda, Ardi, RRP Megahati Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PENERAPAN PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA PRESENTASI POWER POINT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS IV SDLB BINA PUTRA SALATIGA SEMESTER II TAHUN

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2) Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR

MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR MENGEMBANGKAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR Dasar-Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar: Jenis THB (Tes dan Non tes) Macam-Macam Alat Penilaian (Tes) Keunggulan dan Kelemahan Jenis Tes Mengembangkan Alat Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan

Lebih terperinci

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K

: BERNADETA BEKA FITRI APRIANTI K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi tersebut sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran,

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: DESI FITRIANI A ANALISIS BUTIR SOAL IPS UTS SEMESTER GENAP PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia serta membawa manusia kepada persaingan global. Tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti sempit merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Sedangkan dalam arti luas, pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci