BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 7684 / 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II, III, IV mengalami perubahan yang sangat mendasar mulai Tahun 2014 dan sering disebut dengan Diklatpim Pola Baru. Perubahan yang paling mendasar pada penyelenggaraan Diklatpim Pola Baru utamanya terjadi pada sistem pembelajaran yang berbasis pengalaman (experiencial learning) di mana peserta dituntut untuk mempraktekkan dan mengalami sendiri bagaimana kompetensi kepemimpinan itu diterapkan di tempat kerja masing-masing peserta. Perubahan ini kemudian berimplikasi pada perubahan struktur kurikulum, tahapan pelaksanaan dan evaluasi kelulusan peserta, yang ketiganya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Sebelum penyelenggaraan Diklatpim Pola Baru, evaluasi kelulusan peserta didasarkan pada prestasi akademis penguasaan materi, penyusunan kertas kerja yang hanya sebatas konsep dan sikap perilaku peserta. Pada penyelenggaraan Diklatpim Pola Baru saat ini, evaluasi mengalami perubahan bukan hanya sebatas konsep, tetapi juga hasil perubahan yang telah diwujudkan oleh masing-masing peserta (evidence base) yang harus dapat ditunjukkan dengan bukti data dan fakta awal jangka pendek yang dapat dikembangkan dan dibuktikan (evidence base) di jangka menengah dan jangka panjang. Dalam rangka pelaksanaan evaluasi terhadap peserta agar benar-benar objektif dalam penentuan kelulusan, maka sangat diperlukan peran serta tenaga pengajar (Widyaiswara), pembimbing (Coach), konselor, mentor, penguji (narasumber) dan penyelenggara secara sinergis. Penyamaan persepsi dan pemahaman standar evaluasi terhadap peserta sangat diperlukan dari semua kompenen dimaksud agar ada jaminan objektif yang sifatnya terstandar. Oleh karena itu maka dipandang perlu adanya Petunjuk Teknis Evaluasi Peserta Diklat Kepemimpinan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. 1

3 B. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019) ; 4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 11, 12, dan 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pe-latihan Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1188); 5. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 20, 21 dan 22 Tahun 2014 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV; 6. Peraturan Gubernur Nomor Nomor 89 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah; 7. Peraturan Gubernur Nomor 79/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah. C. Tujuan dan Sasaran Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Petunjuk teknis Evaluasi Peserta Diklat Kepemimpinan Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dibuat dengan tujuan: 1. Menetapkan standar kualitas (quality standard) yang dijadikan acuan dan 2

4 penyamaan persepsi bagi tenaga pengajar (Widyaiswara), pembimbing (Coach), konselor, mentor, penguji (narasumber) dan penyelenggara diklat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah dalam melakukan evaluasi terhadap peserta dalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV; 2. Menjamin kualitas (quality assurance) penyelenggaraan evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah; 3. Mengendalikan kualitas (quality control) penyelenggaraan evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah. Sasaran Evaluasi Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah adalah terwujudnya: 1. Standarisasi kualitas (quality standard) dalam evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah; 2. Jaminan kualitas (quality assurance) dalam evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah; 3. Pengendalian kualitas (quality control) dalam evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah. D. Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Evaluasi Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah memuat ketentuan ketentuan pokok yang bersifat teknis dan prosedural terkait dengan evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-jawa Tengah. 3

5 E. Pengertian Umum Pengertian-pengertian yang harus dipahami dalam Petunjuk Teknis Evaluasi Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah adalah: 1. Breakthrough I (BT.1: tahap Taking Ownership) adalah tahap pembelajaran untuk membangun organizational learning atau kesadaran dan pembelajaran bersama akan pentingnya mereformasi area dari kegiatan organisasi yang bermasalah dengan mengkomunikasikan permasalahan organisasi kepada Stakeholder-nya dan mendapat persetujuan untuk mereformasinya, terutama dari atasan langsungnya. Pada tahap ini, peserta juga diminta mengumpulkan data selengkap mungkin untuk memasuki tahap pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, bukti (evidence) yang dapat dinilai pada tahap ini adalah persetujuan mentor atau atasan langsung terhadap area organisasi yang akan diubah, dan data-data awal yang relevan dengan area organisasi tersebut. 2. Breakthrough II (BT.2: tahap laboratorium kepemimpinan) adalah tahap pembelajaran untuk menerapkan dan menguji kapasitas kepemimpinannya. Dalam tahap ini, peserta kembali ke tempat kerjanya dan memimpin implementasi Proyek Perubahan yang telah dibuatnya. Dalam memimpim perubahan tersebut, masing-masing peserta Diklatpim dituntut untuk melaksanakan tahap-tahap perubahan (milestones) yang telah direncanakannya. Dengan demikian, bukti (evidence) yang dapat dinilai adalah output dari pelaksanaan milestones tersebut. 3. Coach adalah tenaga akademis pembimbing (yang merupakan mitra peserta) peserta diklat yang memiliki kompetensi dalam membekali peserta diklat dengan kompetensi yang diperlukan selama tahap kegiatan Breaktrough I (taking ownership) dan Breaktrough II (laboratorium kepemimpinan) dan memotivasi peserta melalui konsultasi jarak jauh menggunakan Teknologi Informasi maupun Tatap Muka di Kampus. Dalam bekerja, Coach perlu mengetahui secara pasti bukti (evidence) yang telah dihasilkan oleh peserta Diklat Kepemimpinan baik pada Breaktrough I maupun Breaktrough II. 4. Counsellor adalah tenaga kediklatan yang memiliki kompetensi untuk membekali peserta dalam membangun motivasi diri peserta melalui konsultasi jarak jauh menggunakan Teknologi Informasi maupun Tatap Muka di Kampus 4

6 dalam melaksanakan tahap Breaktrough I (taking ownership) dan Breaktrough II (laboratorium kepemimpinan). Karena keterbatasan sumber daya Diklat, peran Counsellor ini juga dapat diperankan oleh Coach maupun Mentor. 5. Mendidik, Mengajar dan Melatih (Dikjartih) PNS adalah proses belajarmengajar dalam Diklat PNS baik secara klasikal dan atau non klasikal. 6. Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang selanjutnya disingkat Diklatpim II adalah diklat untuk mencapai persyaratan standar kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintahan yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural eselon II; 7. Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang selanjutnya disingkat Diklatpim III adalah diklat untuk mencapai persyaratan standar kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintahan yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural eselon III; 8. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang selanjutnya disingkat Diklatpim IV adalah diklat untuk mencapai persyaratan standar kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintahan yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural eselon IV; 9. Evaluasi Diklat Kepemimpinan adalah suatu proses pengukuran, penilaian dan koreksi atas masukan dan hasil diklat; 10. Mentor adalah atasan langsung peserta diklat sebagai pembimbing lapangan di tempat kerja peserta diklat yang memiliki kompetensi dalam membekali peserta diklat dengan kompetensi yang diperlukan selama tahap kegiatan Breaktrough I (taking ownership) dan Breaktrough II (laboratorium kepemimpinan) dan memotivasi peserta melalui konsultasi langsung di tempat kerja; 11. Narasumber adalah orang yang menjadi pemateri terkait materi kediklatan sesuai dengan kompetensi yang menjadi bidang keahliannya (bukan Widyaiswara, tapi praktisi atau akademisi); 12. Peserta Diklat (dalam hal ini adalah Peserta Diklatpim Tk. II, III dan IV) adalah PNS yang telah ditetapkan sebagai peserta pendidikan dan pelatihan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah; 13. Penyelenggaraan Diklat (dalam hal ini adalah Peserta Diklatpim Tk. II, III dan IV) adalah keseluruhan proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, 5

7 pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan diklat; 14. Penyelenggara Diklat (dalam hal ini adalah Peserta Diklatpim Tk. II, III dan IV) adalah PNS yang bertugas pada lembaga Diklat yang secara fungsional melaksanakan tugas-tugas administratif untuk mendukung penyelenggaraan Diklat Prajabatan dan/atau Diklat Kepemimpinan tertentu sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Instansi Pembina; 15. Tenaga Pengajar Diklat Kepemimpinan adalah Widyaiswara yang harus memiliki sertifikat kompetensi untuk mengajar pada Diklatpim atau pakar, praktisi, dan narasumber lainnya memiliki kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian yang sesuai program Diklatpim, serta memiliki kemampuan Sertifikat TOF atau telah mengikuti Sitting in Program dalam penguasaan substansi mata Diklat yang diajarkan yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian untuk mengajar pada jenjang Diklatpim tertentu; 16. Pembimbing adalah tenaga pengajar yang memiliki kompetensi dalam membekali peserta dengan kompetensi yang diperlukan selama melaksanakan tahap pembelajaran BT.1 dan BT.2; 17. Penguji adalah tenaga pengajar, pakar, praktisi yang memiliki kompetensi (menguasai sistem evaluasi peserta Diklat Kepemimpinan) untuk memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran, rancangan proyek perubahan dan laporan hasil laboratorium kepemimpinan sesuai jenjang Diklatpim tertentu; 18. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional dengan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan Mendidik, mengajar dan melatih (Dikjartih) PNS, Evaluasi dan Pengembangan Diklat pada Lembaga Diklat Pemerintah dan yang telah memiliki sertifikat TOF Diklat Kepemimpinan (Sitting in Program). 6

8 BAB II TEKNIS EVALUASI TERHADAP PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN A. Pelaksanaan Evaluasi Evaluasi terhadap peserta Diklatpim dilakukan melalui penilaian terhadap 2 (dua) aspek, yaitu kualitas perubahan dan sikap-perilaku sebagai berikut : 1. Aspek Akademis Kualitas Perubahan Penilaian dari sisi akademis kemampuan identifikasi perubahan dilakukan penyelenggara, tenaga pengajar, mentor,coach dan penguji (narasumber). Penilaian dilakukan selama proses dikjartih, BT.1, BT.2, seminar rancangan proyek perubahan dan seminar hasil laboratorium kepemimpinan. Unsur yang dinilai dalam aspek Kualitas Perubahan adalah sebagai berikut : a. Identifikasi Perubahan Indikator unsur identifikasi perubahan meliputi: 1) Ketepatan fokus perubahan; 2) Kelayakan perubahan; 3) Rasionalitas perubahan; 4) Dukungan Stakeholder; 5) Manfaat perubahan. b. Rancangan Perubahan Indikator unsur rancangan perubahan meliputi : 1) Kejelasan visi perubahan; 2) Kejelasan identifikasi Stakeholder; 3) Kejelasan langkah-langkah mewujudkan perubahan; 4) Sistematika penulisan. Pada tahap ini setiap peserta wajib melaksanakan Seminar Presentasi Rancangan Proyek Perubahan di hadapan mentor, Coach dan penguji (narasumber). Pada saat seminar ini peserta diharapkan mampu meyakinkan peserta seminar dan dinilai dari kemampuan mempresentasikan Rancangan Proyek Perubahan yang telah disusun bersifat mandiri. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menyajikan Rancangan Proyek Perubahan dan mengintegrasikan berbagai masukan untuk penyempurnaan Implementasi Proyek Perubahan. 7

9 c. Pemimpin Perubahan Indikator unsur pemimpin perubahan meliputi : 1) Kemampuan mempengaruhi Stakeholder; 2) Kemampuan membangun tim effektif; 3) Ketangguhan (endurance) dalam melaksanakan rencana perubahan; 4) Kualitas implementasi rancangan perubahan; 5) Kepatuhan terhadap etika birokrasi. Pada tahap ini peserta diwajibkan melaksanakan Seminar hasil Laboratorium Kepemimpinan di hadapan mentor, Coach dan penguji (narasumber). Setiap peserta diharapkan mampu meyakinkan dirinya sebagai pemimpin dalam mengeksekusi proyek perubahan di instansinya. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing peserta dalam memobilisir Stakeholders dalam implementasi proyek perubahan. Untuk mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan dalam memimpin perubahan, peserta melalui serangkaian pengalaman belajar yaitu mulai mempresentasikan pengalamannya dalam memimpin perubahan, mengarahkan peserta seminar untuk memberi masukan dan kritikan terhadap kepemimpinannya, sampai pada mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan dalam memimpin perubahan. Di penghujung seminar, peserta menunjukkan kompetensinya melalui kemampuan mengidentifikasi kelemahan dan keunggulannya dalam memimpin perubahan. 2. Aspek Sikap dan Perilaku Penilaian sikap dan perilaku dilakukan oleh penyelenggara, tenaga pengajar, mentor, dan Coach dengan menggunakan formulir 5. Unsur yang dinilai dalam aspek Sikap dan Perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut : 8

10 No Unsur Bobot(%) a. Integritas 20 b. Etika 20 c. Kedisiplinan 20 d. Kerjasama 20 e. Prakarsa 20 Jumlah 100 Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek Sikap dan Perilaku untuk Diklatpim adalah sebagai berikut : a. Integritas Integritas adalah ketaatan dan kemampuan bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai agama, sosial, budaya, dan kelompok. Indikator integritas adalah : 1) Kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugas setiap tahap Diklat; 2) Ketegasan dalam menyampaikan ide dan gagasan; 3) Konsistensi dalam melaksanakan tugas-tugas setiap tahap Diklat; 4) Kepatuhan pada nilai-nilai agama dan moral setiap tahap Diklat. b. Etika Etika adalah kemampuan berperilaku, bertutur kata, bertindak sesuai dengan nilai-nilai sosial, budaya, kelompok dan etika PNS. Indikator etika adalah : 1) Kesopanan dalam berperilaku setiap tahap Diklat; 2) Kesantunan dalam bertutur kata; 3) Toleransi terhadap keragaman agama, suku, bahasa dan ras; 4) Empati dalam pergaulan setiap tahap Diklat. c. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan dalam penyelenggaraan Diklat. Indikator kedisiplinan adalah : 1) Ketaatan dalam melaksanakan urutan kegiatan setiap tahap Diklat; 2) Ketepatan hadir dalam mengikuti setiap kegiatan Diklat; 3) Kesungguhan dalam mengikuti setiap tahap Diklat; 4) Kepatuhan terhadap tata tertib setiap tahap Diklat. 9

11 d. Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan berkoordinasi dan bersinergi dengan Widyaiswara, penyelenggara dan sesama peserta dalam menyelesaikan tugas secara bersama, serta mampu mempertemukan berbagai gagasan. Indikator kerjasama adalah : 1) Berkoordinasi dengan Widyaiswara, penyelenggara dan sesama peserta untuk penyelesaian tugas-tugas dalam setiap tahap Diklat; 2) Bersinergi dengan Widyaiswara, penyelenggara dan sesama peserta untuk penyelesaian tugas-tugas dalam setiap tahap Diklat; 3) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; 4) Mau menerima pendapat orang lain. e. Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan mengajukan gagasan atau inovasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas. Indikator prakarsa adalah : 1) Membantu terciptanya iklim Diklat yang kondusif bagi lahirnya ide-ide pembaharuan; 2) Mampu membuat saran pembaharuan; 3) Aktif mengajukan pertanyaan yang menggugah pemikiran; 4) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi dan lingkungan. B. Evaluasi Akademis Peserta Penilaian terhadap kelulusan peserta Diklatpim Tingkat II, III dan IV difokuskan pada evaluasi akademis peserta pada aspek proyek perubahan. Komponen penilaian proyek perubahan terdiri atas perencanaan inovasi dan manajemen perubahan, dengan bobot sebagai berikut: No Komponen proyek perubahan Bobot (%) 1. Perencanaan Inovasi Manajemen Perubahan 60 Jumlah

12 1. Perencanaan Inovasi Indikator penilaian komponen perencanaan inovasi meliputi jenis perubahan, cakupan manfaat perubahan, kejelasan tahap perubahan dan peta Stakeholders, dengan bobot sebagai berikut: No Indikator Bobot (%) a. Jenis Perubahan 10 b. Cakupan Manfaat Perubahan 10 c. Kejelasan Tahap Perubahan 10 d. Peta Stakeholders 10 Jumlah 40 Penilaian perencanaan inovasi dilakukan oleh Penguji (narasumber), Coach dan Mentor menggunakan Formulir 1. Di samping penilaian ini, mentor dan Coach juga memberi penilaian yang bersifat deskriptif tentang kemampuan peserta Diklat dalam perencanaan inovasi menggunakan Formulir 2. Secara ideal masing-masing penilaian yang dilakukan berada pada level kompetensi yang sama. Jika ini tidak bisa dipenuhi, sebaiknya yang menilai Penguji dan Coach saja. Itupun kalau penguji tahu sistem penilaian. Adapun penjelasan teknis dan level kompetensi masing-masing indikator penilaian yang harus diberikan adalah sebagai berikut: a. Jenis Perubahan (Jenis Inovasi) Leveljenisperubahan adalahsebagaiberikut : Level Kualitas Jenis Perubahan 4 Gagasan orisinal (baru sama sekali) 3 Sebagian gagasannya baru 2 Replikasi dengan modifikasi/adaptasi 1 Replikasi tanpa modifikasi Keterangan: 1) Level 4, jika Gagasan Orisinal: adalah jenis perubahan yang sifatnya ide brilian yang baru (murni) dari peserta yang belum pernah ada di organisasi tempat kerja lain. Kebaruan ini tetap harus berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh organisasinya. (diharapkan dapat 11

13 dipatenkan); 2) Level 3, jika sebagian gagasan baru, artinya gagasan baru berasal dari peserta dengan tambahan adopsi inovasi baru dari lokus lain untuk diterapkan di tempat kerjanya. Ada unsur kebaruan pada gagasan. Unsur kebaruan ini bisa bersifat parsial; 3) Level 2, jika Replikasi dengan modifikasi/adaptasi dan adaptasi, artinya meniru inovasi yang sudah ada di lokus lain, ditambah modifikasi (adaptasi) disesuaikan kondisi tempat kerja peserta. Tidak ada kebaruan, peserta hanya melakukan adaptasi. Contoh: pelayanan online berbasis Teknologi Informasi diterapkan sesuai kebutuhan organisasi masingmasing (tidak harus sama dengan lokus yang diadopsi); 4) Level 1, jika Replikasi tanpa modifikasi, artinya meniru persis inovasi dari lokus lain untuk diterapkan di organisasinya tanpa ada perubahan apapun. b. Cakupan Manfaat Dari Perubahan Level cakupan manfaat dari perubahan adalah sebagai berikut: Level Kualitas Manfaat Perubahan 4 Bermanfaat bagi Stakeholder/pengguna 3 Organisasi secara keseluruhan 2 Sebagian unit di organisasi 1 Terbatas pada unit yang bersangkutan Catatan: 1) Level 4, jika bermanfaat bagi Stakeholders, artinya kemanfaatan bukan hanya untuk organisasinya saja, tetapi juga bermanfaat bagi Stakeholders lainnya dan masyarakat di luar organisasinya.; 2) Level 3, jika bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan (internal instansinya), artinya bahwa manfaat perubahan bukan hanya untuk unit organisasinya (tidak harus untuk unit kerjanya saja) tetapi untuk organisasi secara keseluruhan. Contoh: Peserta diklat Kasubid Pengembangan Diklat, membuat proyek perubahan bukan hanya untuk kepentingan Subid Pengembangan Diklat, tetapi bermanfaat juga bagi Subid lain di Bidang Bangdalmudik dan atau 12

14 subid/subag/bidang di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah); 3) Level 2, jika bermanfaat bagi sebagian unit di organisasi (sebagian internal instansinya), artinya bahwa manfaat perubahan hanya untuk sebagian kecil di unit organisasinya Contoh: Peserta diklat Kasubid Pengembangan Diklat, membuat proyek perubahan hanya untuk kepentingan di Bidang Bangdalmudik; 4) Level 1, jika bermanfaat terbatas pada unit yang bersangkutan (hanya bermanfaat pada unit eselon II/III/IV saja), artinya bahwa manfaat perubahan hanya untuk sebagian kecil di unit organisasinya Contoh: Peserta diklat Kasubid Pengembangan Diklat, membuat proyek perubahan hanya untuk kepentingan Subid Pengembangan Diklat di Bidang Bangdalmudik; c. Kejelasan Tahap Perubahan Level Kejelasan Tahap Perubahan adalah sebagai berikut: Level Kualitas Tahap Perubahan Keterkaitan antara perubahan (inovasi) dengan hasil yang diharapkan dan tahap perubahan tergambar secara jelas. Kerkaitan antara perubahan dengan hasil yang diharapkan tergambar secara jelas tetapi tahap perubahan tidak tergambar dengan jelas. Kerkaitan antara perubahan tergambar jelas, tetapi tahap perubahan tidak dirumuskan dengan jelas. Kerkaitan antara perubahan dengan hasil tidak tergambar dengan jelas. Catatan: 1) Level 4, jika keterkaitan antara perubahan (inovasi) dengan hasil yang diharapkan dan tahap perubahan tergambar secara jelas, artinya peserta dapat merumuskan konsep perubahan dengan hasil yang tergambar secara jelas yang dirumuskan dalam tahapan (milestone) dan dari setiap milestone tergambar jelas output yang dijelaskan dalam rencana kegiatan secara sistematis; 13

15 2) Level 3, jika keterkaitan antara perubahan dengan hasil yang diharapkan tergambar secara jelas tetapi tahap perubahan tidak tergambar dengan jelas, artinya peserta dapat merumuskan konsep perubahan dengan hasil yang tergambar secara jelas dan kegiatannya tidak tergambar dengan jelas dalam tahapan (milestone). 3) Level 2, jika keterkaitan antara perubahan tergambar jelas, tetapi tahap perubahan tidak dirumuskan dengan jelas, artinya peserta dapat merumuskan konsep perubahan dengan hasil yang tergambar secara jelas tetapi tidak dirumuskan dengan jelas dalam tahapan (milestone). 4) Level 1, jika keterkaitan antara perubahan dengan hasil tidak tergambar dengan jelas, artinya tahapan dan kegiatan tidak ada keterkaitan dengan proyek perubahan yang direncanakan. d. Peta Stakeholders Level Peta Stakeholders adalah sebagai berikut : Level Kualitas Peta Stakeholders Perubahan Semua Stakeholders berikut resistensi (kontra) dan dukungan 4 (pro) tergambar dengan jelas Peta Stakeholders tidak mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan tergambar dengan jelas. Peta Stakeholders mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan tidak tergambar dengan jelas. Peta Stakeholders tidak mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan belum tergambar dengan jelas. Catatan: 1) Level 4, jika semua Stakeholders berikut potensi resistensi (kontra) dan dukungan (pro) tergambar dengan jelas, artinya semua Stakeholders baik yang pro maupun yang kontra terhadap proyek perubahan tergambar dengan jelas dengan tanda (+ / -). Contoh: 14

16 untuk lebih memudahkan semua potensi Stakeholders teridentifikasi dengan jelas dan dapat digambarkan dalam Net- Map maupun Kuadran Stakeholder secara lengkap. 2) Level 3, jika peta Stakeholders tidak mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan tergambar dengan jelas, artinya Stakeholders proyek perubahan tidak tergambar dengan jelas (ada Stakeholders yang seharusnya dilibatkan tetapi belum terakomodasi), sedangkan potensi resistensi (kontra) dan dukungan (pro) tergambar dengan jelas. 3) Level 2, jika peta Stakeholders mencakup semua Stakeholder, potensi resistensi dan dukungan tidak tergambar dengan jelas artinya Stakeholders proyek perubahan tergambar dengan jelas, tetapi potensi resistensi (kontra) dan dukungan (pro) tidak tergambar dengan jelas. 4) Level 1, jika peta Stakeholders tidak mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan belum tergambar jelas, artinya Stakeholders proyek perubahan tidak tergambar dengan jelas (ada Stakeholders yang seharusnya dilibatkan tetapi belum terakomodasi), demikian juga potensi resistensi (kontra) dan dukungan (pro) juga tidak tergambar dengan jelas. 2. Manajemen Perubahan Indikator penilaian komponen manajemen perubahan meliputi jumlah kegiatan untuk memobilisasi dukungan, pemyataan dukungan, capaian tahap perubahan, dengan bobot sebagai berikut: No Indikator Bobot (%) a. Jumlah Kegiatan Memobilisasi Dukungan 15 b. Pernyataan Dukungan 15 c. Capaian Tahap Perubahan 30 Jumlah 60 Penilaian akhir manajemen perubahan dilakukan oleh Penguji (narasumber), Coach dan Mentor menggunakan Formulir 3. Di samping penilaian 15

17 menggunakan formulir ini,mentor dan Coach juga memberi penilaian yang bersifat deskriptif tentang kemampuan peserta Diklat dalam manajemen perubahan pada saat melaksanakan laboratorium kepemimpinan menggunakan Formulir 2. Secara ideal masing-masing penilaian yang dilakukan berada pada level kompetensi yang sama. Adapun level masing-masing indikator manajemen perubahan adalah sebagai berikut: a. Jumlah Kegiatan Untuk Memobilisasi Dukungan Jumlah kegiatan yang dilakukan dalam rangka sosialisasi dan penguatan dukungan pada setiap Breaktrhrough dilengkapi dengan bukti yang jelas baik secara berkelompok atau individual (notulen, foto, daftar hadir, dan sebagainya). Level jumlah kegiatan untuk memobilisasi dukungan adalah sebagai berikut: Level Kegiatan Memobilisasi Dukungan 4 Lebih dari 5 kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan Catatan: 1) Level 4, jika jumlah kegiatan (yang melibatkan pihak lain/eksternal) laboratorium kepemimpinan untuk memobilisir dukungan minimal 6 kegiatan utama, bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi jumlah dimaksud sesuai milestone yang ditetapkan; 2) Level 3, jika jumlah kegiatan laboratorium kepemimpinan untuk memobilisir dukungan hanya 4-5 kegiatan utama, bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi jumlah dimaksud sesuai milestone yang ditetapkan; 3) Level 2, jika jumlah kegiatan laboratorium kepemimpinan untuk memobilisir dukungan melebihi 2-3 kegiatan utama, bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi jumlah dimaksud sesuai milestone yang ditetapkan; 4) Level 1, jika jumlah kegiatan laboratorium kepemimpinan untuk memobilisir dukungan hanya 1 kegiatan utama, bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi jumlah dimaksud sesuai milestone yang ditetapkan. 16

18 b. Pernyataan Dukungan Pernyataan dukungan dari Stakeholders terhadap gagasan/inovasi yang direncanakan/dilaksanakan. Level pemyataan dukungan adalah sebagai berikut: Level Kualitas Manfaat Perubahan 4 Semua Stakeholders memberi dukungan (lisan dan tindakan) 3 Lebih banyak yang memberi dukungan 2 Kira-kira separuh dari Stakeholders memberi dukungan 1 Sebagian kecil dari Stakeholders memberi dukungan Catatan: 1) Level 4, jika semua Stakeholders memberi dukungan, ditunjukkan dengan bukti dukungan 100 % (pernyataan tertulis, keikutsertaan, kehadiran, keterlibatan dalam kegiatan, pernyataan pers, dimuat di media masa); 2) Level 3, jika lebih banyak yang memberi dukungan sekitar, ditunjukkan dengan bukti dukungan 75 % (pernyataan tertulis, keikutsertaan, kehadiran, keterlibatan dalam kegiatan, pernyataan pers, dimuat di media masa); 3) Level 2, jika kira-kira separuh (50 %) dari Stakeholders memberi dukunganditunjukkan dengan bukti dukungan (pernyataan tertulis, keikutsertaan, kehadiran, keterlibatan dalam kegiatan, pernyataan pers, dimuat di media masa); 4) Level 1, jika sebagian kecil (kurang dari 25 %) dari Stakeholders memberi dukungan ditunjukkan dengan bukti dukungan(pernyataan tertulis, keikutsertaan, kehadiran, keterlibatan dalam kegiatan, pernyataan pers, dimuat di media masa). c. Capaian Tahap Perubahan Capaian tahap perubahan seperti tergambar dalam tahap-tahap perubahan. Level capaian tahap perubahan adalah sebagai berikut: Level Capaian Tahap Perubahan Capaian melebihi tahap perubahan tergambar dalam road map 4 (Acuan pembandingnya adalah milestone pada rancangan proyek 17

19 perubahan) 3 Mampu mencapai tahap perubahan 2 1 Tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang di luar kendalinya Tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang ada pada peserta Catatan: 1) Level 4, jika capaian melebihi tahap perubahan yang tergambar dalam roadmap (milestone) dan rincian kegiatan, serta mendapat persetujuan dan dikoordinasikan sebelumnya dengan mentor maupun Coach. Misal seorang peserta Diklatpim merumuskan hanya 5 kegiatan dalam rancangan proyek perubahan tetapi dalam realisasinya terdapat 7 kegiatan yang disetujui mentor dan Coach. Demikian halnya apabila kegiatan yang dirancang di tahap jangka menengah dan panjang dapat dicapai di jangka pendek; 2) Level 3, jika mampu mencapai tahap perubahan sebatas apa yang dirumuskan dalam rancangan proyek perubahan saja; 3) Level 2, jika tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang di luar kendalinya, misalnya ada bencana alam atau peristiwa lain yang bersifat force major; 4) Level 1, jika tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang ada pada peserta seperti kesalahan implementasi atau kelalaian peserta. 3. Evaluasi Akhir Untuk evaluasi akhir ditetapkan nilai masing-masing level (idealnya masingmasing penilaian yang dilakukan berada pada level kompetensi yang sama) sebagai berikut: Level Nilai 4 80, ,1 80,0 2 40,1 60, ,0 18

20 Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap komponen perencanaan inovasi dan manajemen perubahan. Nilai perencanaan inovasi dan nilai manajemen perubahan direkapitulasi sehingga menghasilkan nilai akhir. Penetapan nilai akhir menggunakan Formulir 4. Tim Evaluasi Akhir ditetapkan oleh pimpinan instansi penyelenggara Diklat. Tim evaluasi berjumlah ganjil dengan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Pimpinan Lembaga Diklat Penyelenggara; 2. Pejabat dari Instansi Pembina Diklat; 3. Widyaiswara; 4. Coach. Dalam menetapkan nilai akhir, Tim Evaluasi Akhir dapat mempertimbangkan penilaian deskriptif Coach dan mentor tentang kemampuan peserta Diklat dalam perencanaan inovasi dan manajemen perubahan sebagaimana yang dituangkan dalam Formulir 1, 2, 3 dan 4 dan dukungan pertimbangan nilai sikap dan perilaku dalam Formulir Kualifikasi Kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta Diklat ditetapkan sebagai berikut: Level Skor Sangat Memuaskan > Memuaskan > Cukup Memuaskan > Kurang Memuaskan > Tidak Memuaskan 60 Peserta Diklat Kepemimpinan yang memperoleh kualifikasi tidak memuaskan ( 60) atau ketidakhadiran lebih dari 3 (tiga) sesi (9 JP) dinyatakan Tidak Lulus. Peserta Diklat Kepemimpinan yang memperoleh kualifikasi kurang memuaskan dinyatakan ditunda kelulusannya dan kepada yang bersangkutan diberikan waktu sesuai kebutuhan untuk menyempurnakan (remidial) proyek perubahannya paling lama diberi waktu 2 (dua) bulan dan harus segera melaporkan progres remidial sampai siap diuji kembali. 19

21 BAB III PENUTUP 1. Petunjuk Teknis ini merupakan panduan bagi tenaga pengajar (Widyaiswara), pembimbing (Coach), konselor, mentor, penguji (narasumber) dan penyelenggara diklat di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-jawa Tengah dalam melakukan evaluasi terhadap peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II, III, IV; 2. Hal hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan lainnya. An. Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah KABID BANGDALMUDIK Drs. EDI WAHYONO, MSi. Pembina NIP

22 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Formulir 1: Penilaian Perencanaan Inovasi PENILAIAN PENGUJI/COACH/MENTOR* TERHADAP PERENCANAAN INOVASI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT... ANGKATAN... BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 Nama Peserta : KELOMPOK NIP/ NDH : Jabatan : Instansi : Judul Proyek : Perubahan 1. Jenis Perubahan /Jenis Inovasi (10 %) Level Kualitas Jenis Perubahan Nilai 4 (80-100) Gagasan orisinal (baru sama sekali) 3 (60-80) Sebagian gagasannya baru 2 (40-60) Replikasi dengan modifikasi/adaptasi 1 ( 0-40) Replikasi tanpa modifikasi 2. Cakupan Manfaat Perubahan (10 %) Level Kualitas Manfaat Perubahan Nilai 4 (80-100) Bermanfaat bagi Stakeholder/pengguna 3 (60-80) Organisasi secara keseluruhan 2 (40-60) Sebagian unit di organisasi 1 ( 0-40) Terbatas pada unit yang bersangkutan 3. Kejelasan Tahap Perubahan (10 %) Level Kualitas Tahap Perubahan Nilai 4 (80-100) Keterkaitan antara perubahan (inovasi) dengan hasil yang diharapkan dan tahap perubahan tergambar secara jelas. 3 (60-80) Kerkaitan antara perubahan dengan hasil yang diharapkan tergambar secara jelas tetapi tahap perubahan tidak tergambar dengan jelas. 2 (40-60) Kerkaitan antara perubahan tergambar jelas, tetapi tahap perubahan tidak dirumuskan dengan jelas. 1 ( 0-40) Kerkaitan antara perubahan dengan hasil tidak tergambar dengan jelas. D. Peta Stakeholders (10 %) Level Kualitas Peta Stakeholders Perubahan Nilai 4 (80-100) Semua Stakeholders berikut resistensi (kontra) dan dukungan (pro) tergambar dengan jelas. 3 (60-80) Peta Stakeholders tidak mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan tergambar dengan jelas. 2 (40-60) Peta Stakeholders mencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan tidak tergambar dengan jelas. 1 ( 0-40) Peta Stakeholders tidakmencakup semua Stakeholders, potensi resistensi dan dukungan belum tergambar dengan jelas. Jumlah Nilai ( A + B + C + D) Rata-Rata Catatan:*) coret yang tidak sesuai Semarang, 2015 Penguji/Coach/Mentor* NIP 21

23 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Formulir 2: Penilaian Deskriptif Mentor/Coach Perubahan PENJELASAN MENTOR/ COACH* TENTANG KEMAMPUAN PESERTA DALAM PERENCANAAN INOVASI/MANAJEMEN PERUBAHAN* Nama Peserta Diklatpim Tk. II/III/IV* : NIP/ Nomor Urut Daftar Hadir : Saya menilai peserta dengan nama.., nomor urut daftar hadir Sangat Mampu/Mampu/Kurang Mampu/Tidak Mampu* melaksanakan Perencanaan Inovasi/Manajemen Perubahan*, dengan penjelasan sebagai berikut: *Coret yang tidak perlu.., Mentor/Coach* (....) NIP.. 22

24 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Formulir 3: Penilaian Manajemen Perubahan PENILAIAN PENGUJI/COACH/MENTOR* TERHADAP MANAJEMEN PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT... ANGKATAN... BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 Nama Peserta : KELOMPOK NIP/ NDH : Jabatan : Instansi : Judul Proyek : Perubahan A. Jumlah Kegiatan Untuk Memobilisasi Dukungan (15 %) Level Kegiatan Memobilisasi Dukungan Nilai 4 (80-100) Lebih dari 5 kegiatan 3 (60-80) 4-5 kegiatan 2 (40-60) 2-3 kegiatan 1 ( 0-40) 0-1 kegiatan B. Pernyataan Dukungan (15 %) Level Kualitas Manfaat Perubahan Nilai 4 (80-100) Semua Stakeholders memberi dukungan 3 (60-80) Lebih banyak yang memberi dukungan 2 (40-60) Kira-kira separuh dari Stakeholders memberi dukungan 1 ( 0-40) Sebagian kecil dari Stakeholders memberi dukungan C. Capaian Tahap Perubahan (30 %) Level Capaian Tahap Perubahan Nilai 4 (80-100) Capaian melebihi tahap perubahan tergambar dalam roadmap 3 (60-80) Mampu mencapai tahap perubahan 2 (40-60) Tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang di luar kendalinya 1 ( 0-40) Tidak mampu mencapai tahap perubahan karena faktor yang ada pada peserta Jumlah Nilai ( A + B + C ) Rata-Rata Catatan: *) coret yang tidak sesuai Semarang, 2015 Penguji/Coach/Mentor NIP. 23

25 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Formulir 4: Rekapitulasi Nilai Akhir REKAPITULASI NILAI AKHIR PROYEK PERUBAHAN PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III/IV* Program Diklatpim :... Unit/Diklat Penyelenggara :... Angkatan :... Tempat Pelaksanaan :... Waktu Pelaksanaan :... s.d.... Jumlah Peserta :... orang ( laki-laki =, perempuan = ) No Nama Peserta Perencanaan Inovasi Manajemen Perubahan Nilai Akhir Kualifikasi Kelulusan Peringkat dst Keterangan: 1. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman 2. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Diklatpim 3. Kolom 3 diisi dengan hasil penilaian dari Formulir 1 4. Kolom 4 diisi dengan hasil penilaian dari Formulir 3 5. Kolom 5 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 dan Kolom 6 diisi dengan predikat kualifikasi sebagaimana ditetapkan dalam pedoman 7. Kolom 7 diisi dengan angka berdasarkan nilai pada kolom 5, peringkat 1 dengan nilai tertinggi dan selanjutnya diurut ke bawah. *Coret yang tidak perlu 24

26 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Formulir 5: Rekapitulasi Nilai Sikap dan Perilaku PENILAIAN PENGUJI/COACH/MENTOR* TERHADAP PERENCANAAN INOVASI KEPEMIMPINAN TINGKAT... ANGKATAN... BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DIKLAT Program Diklatpim :... Unit/Diklat Penyelenggara :... Angkatan :... Tempat Pelaksanaan :... Waktu Pelaksanaan :...s.d.... Jumlah Peserta :... orang (laki-laki=,perempuan = ) No Nama Peserta Integritas (20%) Etika (20%) Kedisiplinan (20%) Kerjasama (20%) Prakarsa (20%) Jumlah Rata-rata dst Keterangan: 1. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman; 2. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Diklatpim; 3. Kolom 3 s.d.7 diisi dengan hasil penilaian; 4. Kolom 8 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d.7; 5. Kolom 9 diisi dengan rata-rata nilai kolom 8. 25

27 26

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1294, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan. Tingkat II. Penyelenggaraan. Pedoman. Lampiran. Perubahan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1295, 2014 LAN. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan. Tingkat III. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU Oleh Drs. Burhanuddin, M.Si Widyaiswara Muda Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua ABSTRAK Penyelanggaraan pendidikan

Lebih terperinci

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan VI Kelas B Tahun 2017 A. Pendahuluan Provinsi Jawa Tengah oleh Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si Widyaiswara Ahli Utama

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN BAHAN AJAR MATA DIKLAT MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG 2017 BAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN DIKLAT PIM TK

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN Dan TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi Nomor 201 A S E M A R A N G BAB I

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1189 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1020 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG 5 2013, No.1021 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II 2013, No.1021 6 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A SEMARANG 1 I. PENDAHULUAN. Indonesia

Lebih terperinci

KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd.

KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd. KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd Abstrak Sebagai aparatur yang memberikan pelayanan publik, Pegawai Negeri

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JL. SETIABUDI NOMOR 201 A S E M A R A N G Juklak

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. Apa tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Diklatpim? 2.Mengapa

Lebih terperinci

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD bayuhtab@gmail.com 29 Januari 2016 Pusat Pengembangan Program dan Pembinaan Diklat Lembaga Administrasi Negara INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI 3 (tiga) jenis kompetensi

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA SISTEMATIKA 1. What : Kompetensi apa yang akan dibangun? 2. How : 1) Bagaimana caranya membangun

Lebih terperinci

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung Formulir 1 : Daftar simak Persiapan Prajabatan No. Kegiatan Jangka Waktu Penanggung Jawab Selesai Ket Belum I II PERSIAPAN a. Seleksi Administratif Calon peserta; b. Pengajuan Rencana Penyelenggaraan ke

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Pendahuluan Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat structural eselon II memainkan peranan sangat menetukan dalam menetapkan kebijakan

Lebih terperinci

PENGARAHAN PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PENGARAHAN PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III PENGARAHAN PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III A. PENDAHULUAN Diklat Kepemimpinan Tingkat III merupakan program yang akan mentransformasi peserta Diklat menuju tujuan yang telah ditetapkan dalam program

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll 1 Tata Saji 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll 3 Tujuan Mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural

Lebih terperinci

BAHAN AJAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN BAHAN AJAR MATA DIKLAT IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama DIKLATPIM TINGKAT III ANGKATAN XXIX BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG 2017 BAHAN AJAR IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS DIKLAT PRAJABATAN POLA BARU TAHUN 2016 1 PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS Sumber : Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN; Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 38 Tahun 2014 tentangpedoman

Lebih terperinci

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015 PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diklat kepemimpinan merupakan pendidikan dan pelatihan yang dirancang

Lebih terperinci

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Pendahuluan Dalam manajemen kepegawaian,pejabat struktural eselon I memainkan peranan yang menentukan dalam menangani isu-isu strategis

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Lily Herawati LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang dinamis dan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam

Lebih terperinci

Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si

Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si DIKLATPIM TINGKAT II ANGK Vi TH 2017 Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 1. PENJELASAN PROYEK PERUBAHAN 2. COACHING (TAKING OWNERSHIP / BT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 SALINAN PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

Merancang Proyek Perubahan

Merancang Proyek Perubahan Merancang Proyek Perubahan Disampaikan pada Sosialisasi Teknis Penyelenggaraan Diklatpim II, III, dan IV Jakarta, 23 Desember 2013 Filosofi Dasar Diklatpim Pola Baru Menciptakan Pemimpin Perubahan Proyek

Lebih terperinci

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN Oleh : DRS. NISPIANSYAH, M.Pd Kewenangan menyelenggarakan birokrasi kepemerintahan yang dipegang oleh aparatur negara saat ini mendapat tantangan

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN

Lebih terperinci

PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014

PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014 PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014 Proyek Perubahan merupakan kegiatan pembelajaran dengan bimbingan para coach dan mentor serta teamwork

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS)

DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS) PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Pokok Bahasan 1 2 3 4 Diklat Terintegrasi Bagi CPNS Kompetensi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintah dan pembangunan, sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

Pusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara

Pusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara 1 PENJELASAN PROGRAM DIKLATPIM TK I ANGKATAN. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA,. 20.. 3 Meningkatkan kompetensi kepemimpinan pejabat struktural eselon I yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA EVALUASI KEPEMIMPINAN Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan

Lebih terperinci

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

2 Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan

2 Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan Bagian 1 PENGANTAR Dalam proses pembelajaran Diklatpim Tk III tahapan implementasi proyek perubahan merupakan tindak lanjut dari tahapan merancang proyek perubahan yang telah dilaksanakan oleh peserta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Widyaiswara merupakan profesi yang utama dalam pembinaan sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Widyaiswara

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013

Lebih terperinci

PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA (SEKRETARIS DAERAH) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2017 PENGUMUMAN

PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA (SEKRETARIS DAERAH) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2017 PENGUMUMAN PANITIA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA (SEKRETARIS DAERAH) TAHUN 2017 PENGUMUMAN NOMOR : 01/SET-PANSEL/II/2017 SELEKSI PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA SECARA TERBUKA (SEKRETARIS

Lebih terperinci

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. PUSDIKMIN LEMDIKLAT http://www.pusdikmin.com Diklat Kepemimpinan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018 PROGRAM OUTLINE PAPARAN LATAR BELAKANG PERATURAN LIPI NO 03 TAHUN 2018 IMPLEMENTASI 2018 I. LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PP 11 Tahun

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV Lampiran II PEMERINTAH PROVINSI ACEH INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ACEH Kepada Yang Terhormat, Bapak/Ibu Alumni Diklat Kepemimpinan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan

Lebih terperinci

DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA

DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU, APA, BAGAIMANA IMPLEMENTASINYA DAN TANTANGANNYA M. Hasan Syukur *) ABSTRAK Tahun 2014 merupakan tahun pertama dilaksanakkannya diklat kepemimpinan (Diklatpim) pola baru.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Lily Herawati LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1960, 2015 LAN. Honorium. Jabatan Fungsional. Widyaiswara. Penetapan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI

PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI 1 PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI 2014 2 PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV

PERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV PERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV PENJELASAN PEMBELAJARAN PEMBAHARUAN PROYEK PERUBAHAN PEMBELAJARAN PEMBAHARUAN SISTEM DIKLAT INPUT PROSES PRODUK OUTPUT OUT COME SISTEM DIKLAT POLA

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam PP ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan dan pelatihan jabatan PNS yang selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang: a. bahwa dengan

Lebih terperinci

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II A. Pendahuluan Setelah melaksanakan tahap keempat atau tahap Laboratorium Kepemimpinan, setiap peserta wajib menyerahkan Laporan Proyek Perubahan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pramono Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III 1 PANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III A. PENDAHULUAN Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan terwujudnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua Jumat, 27 Februari 2015 Abstrak Perkembangan teknologi, serta

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.1554 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAB

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II AGENDA PROYEK PERUBAHAN PANDUAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN Simon Paulus Mesah LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman. No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK.16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

laboratorium kepemimpinan dan ; 5) tahap evaluasi. Masingmasing tahap tersebut memiliki tujuan khusus dalam membekali peserta.

laboratorium kepemimpinan dan ; 5) tahap evaluasi. Masingmasing tahap tersebut memiliki tujuan khusus dalam membekali peserta. BAB I PENGANTAR Selamat datang di Pusdiklat Pegawai. Panduan ini merupakan bagian dari produk akademis yang disiapkan bagi peserta, coach dan mentor dalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba No.582, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Diklat Kewidyaiswaraan. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisa sistem merupakan sebuah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional

Lebih terperinci

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pratomo Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Dalam era global yang

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III AGENDA PROYEK PERUBAHAN MERANCANG PROYEK PERUBAHAN Bambang Sapto Pratomo Sunu LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang ditandai

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PELAKSANAAN BUDAYA KERJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian

Lebih terperinci

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda No.1839, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Latsar CPNS Gol. II. PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON

Lebih terperinci

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Pembinaan. Pengembangan Karir. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG POLA PEMBINAAN

Lebih terperinci