BAB III ANALISIS SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisa sistem merupakan sebuah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan perbaikannya. Di dalam tahap analisis sistem ini, terdapat beberapa pembahasan yang akan dijelaskan, diantaranya adalah 1. Analisis sistem yang sedang berjalan, membahas tentang sistem yang sedang digunakan pada suatu instansi atau perusahaan, tentang tata cara atau proses dari awal hingga akhir secara runtut. 2. Analisis Dokumen, membahas mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan, baik itu dokumen masukan (input) maupun dokumen keluaran (output). 3. Analisis kelemahan sistem, membahas mengenai kelemahan dari sistem yang sedang berjalan atau yang sedang digunakan saat ini. 4. Analisis kebutuhan sistem, membahas mengenai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna maupun oleh sistem itu sendiri. 42

2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan 1. Prosedur Penilaian Pendidikan dan Pelatihan PNS Adapun prosedur dalam penilaian pendidikan dan pelatihan PNS secara umum berdasarkan ketetapan undang-undang berlaku adalah sebagai berikut: a. Penyelenggara memberikan formulir isian untuk tim pengajar. b. Tim pengajar menerima formulir, kemudian mengisi nilai masingmasing peserta Pendidikan dan Pelatihan sesuai dengan hasil yang diperoleh berdasarkan pandangan tim pengajar (untuk aspek sikap dan prilaku) dan berdasarkan hasil ujian tertulis masing-masing peserta. c. Tim pengajar memberikan formulir penilaian kepada penyelenggara. d. Penyelenggara memeriksa kelengkapan nilai, apabila semua telah lengkap, maka penyelenggara menginput data kedalam komputer, dalam hal ini menggunakan Ms. Excel, kemudian dihitung untuk memperoleh hasil perolehan nilai peserta Pendidikan dan Pelatihan. Namun, jika kelengkapan formulir penilaian dari tim pengajar belum lengkap, maka penyelenggara akan memberitahukan kembali kepada tim pengajar untuk melengkapi formulir penilaian. e. Penyelenggara mencetak hasil penilaian peserta Pendidikan dan Pelatihan sesuai format yang telah ditetapkan undang-undang, kemudian diberikan kepada tim pengajar, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan PNS, dan diarsipkan sendiri oleh penyelenggara berupa softcopy yang disimpan dalam komputer.

3 44 Aliran data dan proses yang lebih jelas dapat terlihat pada flowmap berjalan Penilaian Peserta Pendidikan dan Pelatihan PNS yang tercantum di Gambar 3.1. Gambar 3.1 Flowmap Berjalan Penilaian Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil

4 Analisis Dokumen 1. Dokumen Input Dalam dokumen input pada penilaian peserta pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil ini terdapat beberapa blanko atau form yang harus diisi oleh tim pengajar. a. Formulir Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Unsur Disiplin Peserta Pada formulir penilaian aspek sikap dan perilaku unsur disiplin peserta ini terdapat beberapa field yang harus diisi yaitu: 1). Kegiatan, merupakan Jenis dari kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan DIKLAT. 2). Hari/Tanggal, merupakan hari dan tanggal penyelenggaraan kegiatan. 3). Nama, merupakan field yang harus dituliskan nama peserta yang mengikuti Diklat. 4). Indikator, terdapat beberapa indikator yang dinilai pada saat pelaksanaan Diklat, diantaranya: a). Kerapihan Berpakaian, b). Ketepatan Kehadiran, c). Kesungguhan Mengikuti Kegiatan, d). Kejujuran dan Kesungguhan Dalam Melaksanakan Tugas, 5). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan dari nilai untuk setiap indikator yang telah ada.

5 46 6). Rata-Rata Nilai, merupakan field yang memberikan nilai rata-rata peserta untuk kategori penilaian unsure disiplin peserta. Rata-rata nilai diperoleh dari Jumlah nilai yang ada dibagi dengan Jumlah Indikator yang ada. b. Formulir Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Unsur Kepemimpinan Peserta Pada Formulir Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Unsur Kepemimpinan Peserta ini, terdapat beberapa field penting yang harus diisi, diantaranya adalah: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator, terdapat beberapa indikator penting dalam penilaian aspek sikap dan perilaku unsur kepemimpinan peserta ini, diantaranya adalah: a). Konsistensi dan Tanggung Jawab, b). Visioner, c). Pemberdayaan (Empowering), d). Demokratis,

6 47 5). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator. 6). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. c. Formulir Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Unsur Kerjasama Peserta Pada formulir penilaian ini, terdapat beberapa field yang harus diisi untuk mengetahui bobot nilai peserta pada aspek sikap dan perilaku untuk unsur kerjasama peserta, field-field tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator, terdapat beberapa indikator pada unsur kerjasama peserta ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a). Kontribusi Dalam Penyelesaian Tugas Bersama. b). Membina Keutuhan dan Kekompakan Kelompok. c). Tidak Mendikte atau Mendominasi Kelompok. d). Mau Menerima Pendapat Orang Lain. 5). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator.

7 48 6). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. d. Formulir Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Unsur Prakarsa Peserta Pada formulir penilaian ini, terdapat beberapa field yang harus diisi untuk mengetahui bobot nilai peserta pada aspek sikap dan perilaku untuk unsur prakarsa peserta, field-field tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator, terdapat beberapa indikator pada unsur prakarsa peserta ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a). Membantu membuat iklim Diklat yang menggairahkan. b). Mampu membuat saran demi kelancaran Diklat. c). Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan. d). Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan. 5). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator.

8 49 6). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. e. Formulir Penilaian Aspek Akademis/Penguasaan Materi Unsur Kertas Kerja Perorangan (KKP) Pada formulir penilaian ini, terdapat beberapa field yang harus diisi untuk mengetahui bobot nilai peserta pada aspek akademis/penguasaan materi untuk unsure kertas kerja perorangan (KKP), field-field tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator Kualitas KKP, terdapat beberapa indikator penting diantaranya adalah sebagai berikut: a). Identifikasi Masalah. b). Analisis Masalah. c). Pemecahan Masalah. d). Sistematika Penulisan. 5). Indikator Kualitas Presentasi, terdapat beberapa indikator penting diantaranya adalah sebagai berikut: a). Efektivitas Teknik Presentasi

9 50 b). Penguasaan Materi. 6). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator. 7). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. f. Formulir Penilaian Aspek Akademis/Penguasaan Materi Unsur Kertas Kerja Kelompok (KKK) Pada formulir penilaian ini, terdapat beberapa field yang harus diisi untuk mengetahui bobot nilai peserta pada aspek akademis/penguasaan materi untuk unsure kertas kerja kelompok (KKK), field-field tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator, terdapat beberapa indikator penting dalam unsur penilaian ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a). Kesungguhan Dalam Partisipasi b). Kualitas Hasil Pemikiran c). Keefektifan Menyampaikan Pertanyaan, Jawaban, dan Tanggapan.

10 51 5). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator. 6). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. g. Formulir Penilaian Aspek Akademis/Penguasaan Materi Unsur Observasi Lapangan (OL) Pada formulir penilaian ini, terdapat beberapa field yang harus diisi untuk mengetahui bobot nilai peserta pada Aspek Akademis/Penguasaan Materi untuk Unsur Observasi Lapangan (OL), field-field tersebut adalah sebagai berikut: 1). Kegiatan, merupakan jenis kegiatan yang diadakan pada saat itu. 2). Hari/Tanggal, merupakan waktu kegiatan tersebut berlangsung. 3). Nama Peserta, merupakan field yang berisi nama-nama peserta Diklat. 4). Indikator Pelaksanaan OL, terdapat beberapa indikator penting diantaranya adalah sebagai berikut: a). Kemampuan Mengidentifikasi Masalah b). Kemampuan Menempatkan Diri Sebagai Peserta Diklat 5). Indikator Seminar, terdapat beberapa indikator penting diantaranya adalah sebagai berikut:

11 52 a). Kualias Hasil Pemikiran b). Teknik Menyampaikan Pertanyaan dan Jawaban c). Kemampuan mengakomodasi 6). Jumlah Nilai, merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai indikator. 7). Rata-Rata Nilai, merupakan hasil yang diperoleh dari Jumlah Nilai yang dibagi dengan Jumlah Indikator. 2. Dokumen Output Setiap pengisian formulir atau blangko penilaian, maka proses selanjutnya adalah mengeluarkan output data penilaian yang telah dirangkum menjadi satu kesatuan. Dokumen output yang ada adalah Rekapitulasi Nilai Peserta DIKLAT secara keseluruhan yang berupa selembar kertas yang akan diberikan kepada Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian Daerah atau Badan Kepegawaian Negara, Pegawai yang bertugas mengelola SIMPEG Kepegawaian, dan Tim Pengajar yang biasanya dipegang oleh Lembaga Administrasi Negara dan Widyaiswara. a. Rekapitulasi Nilai Peserta Diklat Pada blanko rekapitulasi nilai peserta Diklat ini terdapat beberapa field yang harus diisi yaitu:

12 53 1). Unit/Diklat Penyelenggara, field ini berisi nama badan atau instansi yang menyelenggarakan Diklat, dalam hal ini adalah Badan Kepegawaian Daerah atau Badan Kepegawaian Negara itu sendiri. 2). Angkatan, merupakan field yang berisi tentang angkatan Diklat yang berlangsung pada saat itu. 3). Tempat/Tanggal Pelaksanaan, merupakan field yang berisi tentang tempat pelaksanaan kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan Diklat itu sendiri. 4). Jumlah Peserta, merupakan field yang berisi jumlah dari seluruh peserta yang mengikuti Diklat pada saat itu. 5). Nama, merupakan sebuah kolom untuk menuliskan nama peserta yang akan mengikuti Diklat. 6). Aspek Sikap dan Perilaku Kepemimpinan (40%), merupakan field yang berisi nilai-nilai aspek sebagai berikut: a). Disiplin (10%), diperoleh dari jumlah rata-rata nilai unsur disiplin peserta yang terdapat pada formulir aspek sikap dan perilaku unsur disipilin peserta. b). Kepemimpinan (10%), diperoleh dari jumlah rata-rata unsur kepemimpinan yang terdapat pada formulir aspek sikap dan perilaku unsur kepemimpinan peserta.

13 54 c). Kerjasama (10%), diperoleh dari jumlah rata-rata unsur kerjasama yang terdapat pada formulir aspek sikap dan perilaku unsur kerjasama peserta. d). Prakarsa (10%), diperoleh dari jumlah rata-rata unsur prakarsa yang terdapat pada formulir aspek sikap dan perilaku unsur prakarsa peserta. 7). Aspek Akademis/Penguasaan Materi (60%), merupakan field yang berisi nilai-nilai aspek sebagai berikut: a). Ujian Akhir (25%), diperoleh dari hasil ujian akhir peserta yang diselenggarakan oleh tim penyelenggara. b). KKP (15%), diperoleh dari nilai rata-rata KKP peserta yang terdapat pada formulir aspek akademis/penguasaan materi unsur kertas kerja perorangan (KKP). c). KKK (10%), merupakan nilai yang diperoleh dari rata-rata nilai KKK peserta yang terdapat pada formulir aspek akademis/penguasaan materi unsur kertas kerja kelompok (KKK) d). OL (10%), merupakan nilai yang diperoleh dari rata-rata nilai OL peserta yang terdapat pada formulir aspek akademis/penguasaan materi unsur observasi lapangan (OL). 8). Nilai Akhir, nilai akhir adalah jumlah nilai bobot sikap dan perilaku kepemimpinan serta nilai aspek akademis/penguasaan materi.

14 55 9). Kualifikasi Kelulusan, penentuan kualifikasi kelulusan dan peringkat kelulusan, didasarkan dari nilai akhir peserta. 10). Peringkat, merupakan urutan nilai peserta dari nilai yang paling tinggi hingga nilai yang paling rendah. 3.4 Analisis Algoritma Multifactor Evaluation Process (MFEP) Dalam membuat keputusan multifaktor, kita mempertimbangkan berbagai faktor dalam membuat pilihan. Untuk keputusan yang sulit, pendekatan kuantitatif direkomendasikan. Semua faktor penting kemudian dapat diberi bobot yang sesuai dan masing-masing alternatif, seperti mobil, komputer, atau prospek pekerjaan baru, dapat dievaluasi dari segi faktor-faktor ini. Pendekatan ini disebut multifaktor evaluasi proses (MFEP). 1 Dalam metode MFEP ini pengambilan keputusan dilakukan dengan memberikan pertimbangan subyektif dan intuitif terhadap Faktor yang dianggap penting. Pertimbangan-pertimbangan tersebut berupa pemberian bobot (weighting system) atasmultifactor yang terlibat dan dianggap penting tersebut. Langkah dalam metode MFEP ini yang pertama adalah menentukan faktor-faktor yang dianggap penting, yang selanjutnya membandingkan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh urutan faktor berdasarkan kepentingannya dari yang terpenting, kedua terpenting dan seterusnya. 2 1 I Putu Sundika

15 Contoh Kasus Algoritma Multifactor Evaluation Process Pada Pengambilan Keputusan Penilaian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Contoh yang diambil untuk mengimplementasikan analisa dari metode MFEP ini merupakan contoh kasus yang terdapat pada Penilaian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil itu sendiri. Dimana diambil tiga (3) sampel peserta yang di sebut dengan peserta 1, peserta 2, dan peserta 3. Faktor-faktor yang dilihat dalam penilaian ini adalah faktor kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, prakarsa, ujian akhir, Kertas Kerja Perorangan (KKP), Kertas Kerja Kelompok (KKK), dan Observasi Lapangan (OL). Untuk penilaian bobot pada masing-masing faktor adalah sebagai berikut : No Kategori Nilai (Factor Weight) 1 Disiplin 0,1 2 Kepemimpinan 0,1 3 Kerjasama 0,1 4 Prakarsa 0,1 5 Ujian Akhir 0,25 6 KKP 0,15 7 KKK 0,1 8 OL Jumlah 0,1 1 Tabel 3.1. Factor Weight pada Penilaian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Pada tabel di atas, nilai keseluruhan yang harus diperoleh peserta maksimal adalah 1 (atau dalam buku petunjuk penilaian bernilai 100%). Untuk setiap kategori

16 57 penilaian disini, banyak lagi faktor-faktor yang dinilai untuk setiap kategori, dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Penilaian Kedisiplinan a. Kerapihan Berpakaian b. Ketepatan Kehadiran c. Kesungguhan Mengikuti Kegiatan d. Kejujuran dan Kesungguhan Dalam Melaksanakan Tugas 2. Penilaian Kepemimpinan a. Konsistensi dan Tanggung Jawab b. Visioner c. Pemberdayaan (Empowering) d. Demokratis 3. Penilaian Kerjasama a. Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama b. Membina keutuhan dan kekompakan kelompok c. Tidak mendikte atau mendominasi kelompok d. Mau menerima pendapat orang lain 4. Penilaian Prakarsa a. Membantu membuat iklim Diklat yang menggairahkan

17 58 b. Mampu membuat saran demi kelancaran c. Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan d. Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan 5. Penilaian KKP Indikator Kualitas KKP : a. Identifikasi Masalah b. Analisis Masalah c. Pemecahan Masalah d. Sistematika Penulisan Indikator Kualitas Presentasi : a. Efektivitas teknik presentasi b. Penguasaan materi 6. Penilaian KKK a. Kesungguhan dalam partisipasi b. Kulitas hasil pemikiran c. Keefektifan menyampaikan pertanyaan, jawaban, dan tanggapan

18 59 7. Penilaian OL Indikator Pelaksanaan OL : a. Kemampuan mengidentifikasi masalah b. Kemampuan menempatkan diri sebagai peserta Diklat Indikator Seminar : a. Kualitas Hasil Pemikiran b. Teknik menyampaikan pertanyaan dan jawaban c. Kemampuan mengakomodasi Sedangkan untuk kategori penilaian Ujian Akhir, hal tersebut dinilai dari hasil ujian peserta masing-masing. Untuk penghitungan nilai masing-masing kategori hingga mencapai hasil factor weighting diperoleh dari penghitungan sebagai berikut : Nilai A = Jumlah nilai keseluruhan Jumlah indikator penilaian Setelah dihitung untuk masing-masing kategori dengan semua indikatornya, maka diperoleh penilaian peserta 1, peserta 2, dan peserta 3 sebagai berikut :

19 60 No Kategori Peserta 1 Peserta 2 Peserta 3 1 Disiplin Kepemimpinan Kerjasama Prakarsa Ujian Akhir KKP KKK OL Tabel 3.2 Nilai Perolehan Peserta Diklat No Kategori Nilai (Factor Factor Weight) Evaluation 1 Disiplin 0,1 8 0,8 2 Kepemimpinan 0,1 7 0,7 3 Kerjasama 0,1 7 0,7 4 Prakarsa 0,1 6 0,6 5 Ujian Akhir 0, KKP 0,15 9 1,35 7 KKK 0,1 8 0,8 Tabel 3.3 Nilai Perolehan Peserta 1 Weighted Evaluation 8 OL 0,1 7 0,7 Jumlah 1 7,65

20 61 No Kategori Nilai (Factor Factor Weight) Evaluation 1 Disiplin 0,1 7 0,7 2 Kepemimpinan 0,1 7 0,7 3 Kerjasama 0,1 6 0,6 4 Prakarsa 0,1 8 0,8 5 Ujian Akhir 0,25 7 1,75 6 KKP 0,15 6 0,9 7 KKK 0,1 7 0,7 Tabel 3.4 Nilai Perolehan Peserta 2 Weighted Evaluation 8 OL 0,1 7 0,7 Jumlah 1 6,85 No Kategori Nilai (Factor Factor Weight) Evaluation 1 Disiplin 0,1 9 0,9 2 Kepemimpinan 0,1 9 0,9 3 Kerjasama 0,1 8 0,8 4 Prakarsa 0,1 7 0,7 5 Ujian Akhir 0, KKP 0,15 8 1,2 7 KKK 0,1 7 0,7 Tabel 3.5 Nilai Perolehan Peserta 3 Weighted Evaluation 8 OL 0,1 9 0,9 Jumlah 1 8,1 Dari ketiga peserta tersebut dapatlah dikatakan bahwa nilai peserta 3 adalah yang terbaik. Dan dalam rekapitulasi akhir, aka nada range nilai dimana akan menghasilkan predikat Sempurna, Sangat Memuaskan, Memuaskan, Baik, dan Cukup. Selain itu, dari predikat tersebut juga menghasilkan rangking yang diperoleh

21 62 dari urutan nilai tertinggi ke nilai terendah. Hanya saja, dalam prakteknya penilaian range tidaklah selalu benar dan tepat. Penilaian secara kasat mata ini lah yang akhirnya membuat sistem menjadi tidak efisien. 3.6 Kelemahan Sistem Hasil dari analisis sistem yang sedang berjalan dalam penilaian peserta pendidikan dan pelatihan PNS ini menunjukkan bahwa pengelolaan data secara manual akan menyebabkan beberapa kelemahan, kelemahan ini seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah yang telah dibahas pada BAB I, antara lain: 1. Proses penilaian peserta pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil masih secara manual. 2. Membutuhkan banyak ruang untuk menyimpan data yang disebabkan oleh penggunaan Ms.Excel yang dibuat secara terpisah untuk masingmasing file. 3. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data-data peserta baik yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan, maupun yang belum atau akan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang disebabkan oleh pendataan secara manual 4. Membutuhkan proses yang lambat dan laporan yang kurang akurat yang disebabkan oleh pembuatan laporan data nilai peserta pendidikan dan pelatihan masih secara manual dan dengan bantuan MS. Excel dan MS. Word.

22 Analisis Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan Perangkat Lunak Setelah menganalisa proses penilaian peserta pendidikan dan pelatihan PNS ini, maka dapat diambil sebuah kesimpulan mengenai kebutuhan perangkat lunak yang akan dikembangkan untuk menunjang proses penilaian peserta Diklat yang lebih efisien, diantaranya adalah: a. Perangkat lunak yang akan dikembangkan harus dapat melakukan proses penginputan, penghitungan, pengeditan, penyimpanan, pencarian, dan pencetakan data. b. Perangkat lunak yang akan dikembangkan harus memiliki interface yang user friendly. c. Perangkat lunak yang akan dikembangkan harus dapat memberikan informasi dengan cepat dan tepat. d. Perangkat lunak yang akan dikembangkan harus dapat menjamin keamanan data yang tersimpan. 2. Kebutuhan Informasi Perangkat lunak yang akan dikembangkan pada Badan Kepegawaian Daerah maupun Badan Kepegawaian Negara ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk kelancaran penilaian pada pendidikan dan pelatihan

23 64 Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebutuhan informasi itu diantaranya memiliki beberapa manfaat, diantaranya : a. Mampu memberikan informasi mengenai data nilai peserta Diklat, dan riwayat pendidikan dan pelatihan dari masing-masing pegawai yang telah mengikuti DIKLAT. b. Menampilkan informasi yang tepat dan relevan. 3. Kebutuhan Pengguna Sebuah sistem dibangun sudah semestinya harus tepat guna. Artinya sebuah sistem harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yang membutuhkan sistem tersebut. Adapun manfaat dari membangun Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penilaian Pendidikan dan Pelatihan PNS dengan metode Multifactor Evaluation Process ini adalah: a. Membantu user menjaga keamanan data. b. Mempermudah pekerjaan user dalam penginputan, penghitungan, pengeditan, dan pencetakan data serta laporan. c. User dapat dengan mudah memperoleh informasi dengan menu searching atau pencarian.

BAB III ANALISIS SISTEM. kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini

BAB III ANALISIS SISTEM. kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini BAB III ANALISIS SISTEM Dalam perancangan sistem, dilakukan berbagai analisis yang menunjang kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini melalui banyak prosedur seperti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini

BAB III ANALISIS SISTEM. kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini BAB III ANALISIS SISTEM Dalam perancangan sistem, dilakukan berbagai analisis yang menunjang kinerja dari sistem yang akan digunakan oleh user nantinya. Tahapan analisis ini melalui banyak prosedur seperti

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan. Perancangan sistem juga adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pengguna dalam memperoleh data dan informasi yang akurat dan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah pengguna dalam memperoleh data dan informasi yang akurat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi saat ini berkembang sangat cepat dan signifikan. Lapangan pekerjaan baik dalam bidang pemerintahan maupun perusahaanperusahaan swasta saling

Lebih terperinci

Panduan Diklat Inspektur Tambang Pertama BAB I PENDAHULUAN

Panduan Diklat Inspektur Tambang Pertama BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pengelolaan mineral dan batubara yang memenuhi prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung Formulir 1 : Daftar simak Persiapan Prajabatan No. Kegiatan Jangka Waktu Penanggung Jawab Selesai Ket Belum I II PERSIAPAN a. Seleksi Administratif Calon peserta; b. Pengajuan Rencana Penyelenggaraan ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tersebut dalam mencetak generasi-generasi yang unggul. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sekolah adalah suatu lembaga bisnis yang memikirkan kemajuan anak didik bangsa. Kualitas sekolah akan mempengaruhi kemajuan dan keberhasilan sekolah tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dewasa ini berkembang sangat cepat dan signifikan. Masing-masing perusahaan ataupun instansi-instansi dalam dunia kerja sudah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN

Lebih terperinci

Pengujian pada Pengguna

Pengujian pada Pengguna Pengujian pada Pengguna No Pertanyaan SS S N TS STS 1 Penggunaan warna latar (background) sudah tepat 16 4 2 Fitur yang terdapat dalam aplikasi dapat digunakan dengan baik 5 15 3 Bahasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumber pakan ternak di lokasi integrasi adalah limbah pertanian berupa jerami, daun dan batang serta hasil ikutan pasca panen atau pasca pengolahan produk pertanian

Lebih terperinci

*Corresponding Author: 1

*Corresponding Author: 1 Penerapan Multifactor Evaluation Process (Mfep) Untuk Pemilihan Kontraktor Pada Proyek Semenisasi Jalan (Studi Kasus : Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kutai Kartanegara) Sri Wahyuni Priyanti 1, Indah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Disini penulis akan memaparkan proses penyeleksian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

BAB I PENDAHULUAN. diberikan pemerintah melalui Direktorat Jendral pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak seperti tercantum dalam UUD 1945. Ketika seseorang memperoleh pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 91 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi akutansi dana subsidi keterampilan program peningkatan mutu pada SMP Negeri

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK Technologia Vol 8, No.1, Januari Maret 2017 40 SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK Mayang Sari, S.Kom, M.Kom mayang@fti.uniska-bjm.ac.id Yusri Ikhwani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena itu diperlukan sumber

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 27 TAHUN 2011 TANGGAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan R.I. dalam Pasal 2 memberikan pengertian bahwa Kejaksaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan R.I. dalam Pasal 2 memberikan pengertian bahwa Kejaksaan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kejaksaan menurut Undang- Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. dalam Pasal 2 memberikan pengertian bahwa Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah berkeinginan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, salah satunya adalah dengan penataan birokrasi pegawai negeri sipil (PNS). Komposisi PNS yang ada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masih seringnya terjadi kesalahan dalam menentukan seorang anak apakah termasuk menderita penyakit autis atau tidak. Hal ini cenderung terjadi

Lebih terperinci

Masukkan username dan password yang telah dimiliki serta input captcha di dalam kolom seperti contoh gambar di bawah ini :

Masukkan username dan password yang telah dimiliki serta input captcha di dalam kolom seperti contoh gambar di bawah ini : USER PEGAWAI MASUK KE SIMPEG Pertama-tama hal yang harus dilakukan adalah masuk ke halaman situs IMISSU terlebih dahulu dengan cara ketik : https://imissu.unud.ac.id/ Masukkan username dan password yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk kelangsungan produksi perusahaan, lembaga maupun kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Teknik Informatika adalah suatu ilmu yang sangat berhubungan erat dengan teknologi informasi, dimana penerapannya mengarah kepada kemajuan teknologi masa depan.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 BADAR DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 BADAR DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 BADAR DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP) Ahmad Khaidir (0911023) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan langkah-langkah sistematis yang dipergunakan untuk mempermudah dalam mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan. Metodologi penelitian adalah cara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mayoritas mahasiswa memilih bidang peminatan mengikuti pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mayoritas mahasiswa memilih bidang peminatan mengikuti pilihan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini mayoritas mahasiswa memilih bidang peminatan mengikuti pilihan yang diambil mayoritas teman-teman satu kelas, tanpa mempertimbangkan faktor prestasi akademik

Lebih terperinci

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk 30 3.2 Analisis sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang Sedang Berjalan Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk mengendalikan sebuah proyek

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)...1 1.1 Pendahuluan...1 1.2 Sekilas Tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan menentukan siswa siswi lulusan terbaik pada SMA YAPIM Medan dengan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi identifikasi sepeda motor pada CV. Sinar Jadi Kencana Motor dengan yang dibangun dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Untuk menunjang kualitas produksi furniture pada PT. Nitori Furniture Indonesia, maka perlu diperhatikan kualitas bahan baku kayu yang akan digunakan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS WEB BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS WEB BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS WEB BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA 1 NAMA APLIKASI Sistem Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Web 2 PENDAHULUAN Dalam suatu Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat akan menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat kini. Banyak informasi yang dimiliki

Lebih terperinci

PROSES UPDATE DATA KEPEGAWAIAN DENGAN SIMPEG WEB BASED

PROSES UPDATE DATA KEPEGAWAIAN DENGAN SIMPEG WEB BASED PROSES UPDATE DATA KEPEGAWAIAN DENGAN SIMPEG WEB BASED Pada bab ini akan dijelaskan tampilan-tampilan yang ada pada Aplikasi SIMPEG PROVINSI JAWA TIMUR. Uitilitas tambahan ini ditujukan untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu elemen dalam perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi sangat di perlukan adanya sistem pendukung keputusan untuk mendapatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat memerlukan kemudahan untuk penanganan informasi, terutama untuk bidang Organisasi, dalam dunia Organisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi dalam menunjang eksistensi masa depannya. Namun, tidak semua individu menyadari potensi yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK GURU DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK GURU DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS HALAMAN JUDUL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK GURU DENGAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS SKRIPSI Diajukan kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Manual SIADO. [Sistem Informasi Dosen] Unit TIK Sub Unit PPTI - Universitas Brawijaya

Manual SIADO. [Sistem Informasi Dosen] Unit TIK Sub Unit PPTI - Universitas Brawijaya Manual SIADO [Sistem Informasi Dosen] Unit TIK Sub Unit PPTI - Universitas Brawijaya September 2015 Daftar Isi PENDAHULUAN... 4 1. Beranda... 5 2. Data Diri... 5 3. Kegiatan Dosen... 6 3.1 Lihat dan Hapus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. kedalam bagian bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB III ANALISIS SISTEM. kedalam bagian bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya

BAB I PENDAHULUAN. unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan penempatan pegawai dalam fungsi kepegawaian, dimulai setelah organisasi melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon pegawai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di dalam suatu instansi atau perusahaan kinerja sumber daya manusia adalah salah satu elemen yang sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi instansi dalam pencapaian

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Oleh : Harmini Sudjiman Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan Abstrak Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi identifikasi sepeda motor pada PT. Sumber Jadi Kencana Motor dengan yang dibangun dapat

Lebih terperinci

USER PEGAWAI MEMULAI APLIKASI

USER PEGAWAI MEMULAI APLIKASI USER PEGAWAI MEMULAI APLIKASI Bab ini akan menjelaskan mengenai proses untuk menggunakan aplikasi e-office Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (e-office Ditjen PKH) serta menu yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karate sebagai salah satu cabang olahraga prestasi, tak luput dari pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), meski demikian tidak semua ranah dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan atau decision making adalah proses melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Dalam dunia bisnis, pengambilan keputusan memegang peranan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BLITAR NOMOR : 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BLITAR NOMOR : 1 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BLITAR NOMOR : 1 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DIKLAT TEKNIS POLA FASILITASI DI KABUPATEN BLITAR DI

Lebih terperinci

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi.

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi. 2 konvensional dengan mencatat transaksi penerimaan dan pengendalian penggunaan blangko pada buku penerimaan dan buku penggunaan, kemudian direkap secara manual pada buku rekap blangko. Mulai dari blangko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama. Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. serta digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama. Pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau instansi tidak terlepas dari peranan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di dalamnya. SDM di dalam suatu organisasi atau instansi adalah pegawai,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 6/6/07 Teknik Informatika S Analysis Modeling Rekayasa Perangkat Lunak Analysis Modeling (). Kenapa Analysis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-langkah analisis kebutuhan 4. Model Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Anak merupakan suatu individu yang membutuhkan kegiatan dalam mengisi waktu yang ada, dimana seorang anak identik dengan kata bermain, baik itu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Produksi Pakaian Pada Yessica Taylor. IV.1.1. Form Menu Login Form login ini merupakan halaman untuk dapat masuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer pada aktivitas bisnis yang di tunjang dengan tersedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan informasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. SERTIFIKASI. Widyaiswara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Dasar Pelaksanaan SISTEM INFORMASI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengumuman di Aplikasi Sirup Latar Belakang Pengembangan

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SIMPEG ONLINE USER GUIDE

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SIMPEG ONLINE USER GUIDE BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SIMPEG ONLINE USER GUIDE BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG 2016 PENDAHULUAN Salam professional dan bermartabat. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta Ridho-nya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Usaha efektif dan efisiensi mengandung arti bahwa output yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. baik. Usaha efektif dan efisiensi mengandung arti bahwa output yang dihasilkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Agen merupakan salah satu aset perusahaan yang juga harus dikelola dengan baik. Usaha efektif dan efisiensi mengandung arti bahwa output yang dihasilkan oleh setiap

Lebih terperinci

Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program strata satu teknik informatika. Oleh : Ridwan Jawahir

Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program strata satu teknik informatika. Oleh : Ridwan Jawahir EVALUASI PRESTASI SISWA BERDASARKAN NILAI RAPORT MENGGUNAKAN METODE MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP) (studi kasus di SMP Muslimin Cililin) Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENGANGKATAN JABATAN PEGAWAI DI BKD LAMONGAN. Kemal Farouq, Miftahus Sholihin ABSTRAK

PENERAPAN FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENGANGKATAN JABATAN PEGAWAI DI BKD LAMONGAN. Kemal Farouq, Miftahus Sholihin ABSTRAK J u r n a l e k n i k A V o l 6 N o 2 S e p t e m b e r 2 0 1 4 ISSN No. 2085-0859 PENERAPAN UZZY SUKAMOO DALAM PENGANGKAAN JABAAN PEGAWAI DI BKD LAMONGAN Kemal arouq, Miftahus Sholihin 1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, dan data serta informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Rekrutmen Tenaga Pengajar SMA Swasta Methodist 7 Medan dengan Menggunakan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI Lampiran Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 1636/A4/KP/2013, Tanggal 15 Januari 2013 PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI I. PETUNJUK UMUM 1. Bacalah terlebih dahulu petunjuk pengisian ini

Lebih terperinci

E-LAPKIN BUKU PANDUAN PENGGUNA

E-LAPKIN BUKU PANDUAN PENGGUNA E-LAPKIN BUKU PANDUAN PENGGUNA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DIREKTORAT KINERJA ASN 2017 Berdasarkan SE Menpan RB Nomor B/2810/M.PAN-RB/08/2016 perihal penilaian prestasi kerja PNS, disebutkan bahwa Pejabat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi system pakar ini, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.pada sub bab berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun memang sungguh cepat dan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun memang sungguh cepat dan pesat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun memang sungguh cepat dan pesat, khususnya dalam kurun waktu dua puluh tahun belakangan ini terutama pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Karyawan pada CV. Fountain dengan menggunakan metode AHP berbasis WEB

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vi viii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2004 0 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 292 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Nurma Agus Sari (nurmaaguss@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@sinus.ac.id)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian 1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian mengidentifikasi permasalahan tersebut. Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas sistem

Lebih terperinci

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 7684 / 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS EVALUASI PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. tentang informasi, fungsi, dan performansi perangakt lunak. Proses analisis sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. tentang informasi, fungsi, dan performansi perangakt lunak. Proses analisis sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan kebutuhan yang difokuskan pada pemahaman tentang informasi, fungsi, dan performansi perangakt lunak. Proses analisis sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program

BAB I PENDAHULUAN. Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status akreditasi suatu program studi merupakan cerminan kinerja program studi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu dan efisiensi suatu program studi yang diselenggarakan.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakkan perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Sistem yang dibangun berdasarkan dari data-data yang diperoleh dari kantor Kepala Desa, Desa Simpang Tiga Kecamatan Sawit Seberang Langkat. Berdasarkan data-data

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGEOLAAN PENOMORAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN (BKD) PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM INFORMASI PENGEOLAAN PENOMORAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN (BKD) PROVINSI JAWA BARAT SISTEM INFORMASI PENGEOLAAN PENOMORAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN (BKD) PROVINSI JAWA BARAT Irman Hariman, ST.,MT 1 Gita Distiyani 2 1, Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap awal tahun pelajaran sekolah sebagai penyelenggara pendidikan menerima siswa/i baru yang akan di didik di sekolah tersebut. Namun pada setiap penerimaan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia menyebabkan perusahaan untuk saling bersaing secara sehat, agar dapat tetap bertahan. Persaingan bisnis ini turut pula

Lebih terperinci