PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI
|
|
- Sugiarto Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERUMUSAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MELALUI PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI Ari Basuki Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, ABSTRAK PT. X adalah salah satu perusahaan air minum dalam kemasan yang saat ini sedang berkembang dan bersaing ketat dengan para kompetitornya. Untuk bisa memenangkan persaingan bisnis, maka perusahaan ini harus mampu merumuskan strategi keunggulan bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja komponen teknologi PT. X, yang nantinya akan dijadikan dasar dalam merumuskan strategi tersebut. Metode teknometrik digunakan untuk menilai kinerja komponen teknologi yang akan menghasilkan pemetaan kontribusi masing-masing komponen teknologi. Kemudian, hasil pemetaan ini akan dijadikan input dalam merancang strategi keunggulan bersaing dengan menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja komponen teknologi secara agregat, menghasilkan nilai TCC sebesar 0,579 atau dapat dikatakan kinerja teknologi PT. X berada pada kategori cukup mendekati baik. Dan, strategi keunggulan bersaing yang harus diwujudkan oleh PT. X harus ditekankan pada komponen teknologi technoware dengan cara memperbaiki fasilitas pendukung sistem operasi dan peningkatan daya inovasi perusahaan. Kata kunci: Strategi Keunggulan Bersaing, Kinerja Komponen Teknologi, Teknometrik, SWOT PENDAHULUAN Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (selanjutnya disebut ADMK) telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kinerja industri air minum dalam kemasan (AMDK) selama kuartal I/2014 meningkat 9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (industri.bisnis.com). Tingginya angka pertumbuhan ini menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tidak sedikit perusahaan AMDK yang gulung tikar karena kalah bersaing dengan kompetitornya. Perusahaan AMDK, PT. X yang berdomisili di Sidoarjo adalah salah satu perusahaan air minum dalam kemasan yang sedang berkembang dan berupaya untuk bisa merumuskan strategi yang unggul dalam menghadapi para pesaingnya. Menurut Pitts dan Lei (2003), keunggulan bersaing memungkinkan perusahaan memperoleh kinerja unggul pada jangka waktu tertentu. Selain sumber daya manusia, teknologi adalah salah satu faktor yang sangat berperan dalam menciptakan keunggulan bersaing suatu perusahaan. Teknologi telah banyak diaplikasikan sebagai variabel yang strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan produktivitas perusahaan (Hany, 2010). Teknologi secara umum menurut the Economic and Social Commission for Asia and the Pasific (ESCAP) of United Nation, membagi teknologi tadi menjadi ke dalam empat komponen komponen teknologi. Pencapaian keunggulan bersaing sebuah perusahaan dapat A-45-1
2 dicapai dengan cara peningkatan kinerja teknologi, yaitu dengan meningkatkan kinerja dari setiap komponen teknologi yang ada didalam perusahaan secara simultan. Menurut Purwaningsih, dkk (2005), tr ansformasi peningkatan kinerja teknologi tidak dapat dilakukan tanpa salah satu dari keempat komponen tersebut. Keempat komponen dasar tersebut adalah technoware, humanware, infoware dan orgaware. Dijelaskan oleh Susihono (2012), bahwa komponen technoware, humanware, inforware dan orgaware berfungsi untuk mengubah input menjadi output yang mempunyai variasi dan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Technoware merupakan inti dari proses transformasi yang dioperasikan oleh Humanware dengan menggunakan inforware yang ada. Technoware tidak akan mampu bekerja tanpa adanya humanware. Humanware mempunyai peran kunci didalam proses transformasi, karena Humanware menyebabkan komponen technoware akan menjadi lebih produktif. Lebih lanjut, menurut Moran dan Brightman (2000), komponen Humanware sangat menentukan kesuksesan proses perubahan organisasi karena didalamnya terkait dengan kemampuan sumberdaya manusia yang merupakan subyek penting yang akan melaksanakan proses perubahan dari hasil dan proses perubahan yang direncanakan. Inforware merepresentasikan ilmu pengetahuan yang sedang berkembang. Orgaware berperan mengkoordinasi ketiga komponen inforware, humanware dan technoware secara bersamaan dalam suatu proses transformasi agar sebuah proses dapat berlangsung dengan seefisien mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja teknologi dari setiap komponen teknologi yang dimiliki PT. X selama ini guna dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan sebuah strategi keunggulan bersaing yang lebih baik. METODA Untuk merumuskan strategi keunggulan bersaing di PT. X, pada penelitian ini digunakan dua metode utama yakni metode teknometrik dan SWOT. Menurut Nazaruddin (2008), metode teknometrik digunakan untuk menilai kinerja dengan titik berat pengukuran pada keempat komponen teknologi ( technoware, humanware, orgaware, dan infoware). Hasil dari metode ini akan dijadikan dasar dalam merumuskan sebuah strategi dengan menggunakan metode SWOT. Tahapan dalam Teknometrik 1. Estimasi Tingkat Sofistikasi Estimasi tingkat sofistikasi dilakukan untuk menentukan klasifikasi komponen teknologi yang dilakukan dengan menggunakan panduan kuisioner. Kuisioner ini berisikan kriteria generik teknometrik hasil pengembangan United Nation Economic and Social Commision for Asia and the Pasific (UNESCAP). Tingkat sofistikasi diperoleh dengan mengidentifikasi seluruh item (kriteria) utama dari technoware, humanware, inforware dan organware (Susihono, 2012). Technoware adalah teknologi yang melekat pada obyek (object embodied technology) meliputi seluruh fasilitas fisik yang diperlukan dalam operasi transformasi. Humanware adalah teknologi yang melekat pada manusia ( person embodied technology) meliputi seluruh kemampuan yang dimiliki dan diperlukan dalam operasi transformasi. Infoware adalah teknologi yang melekat pada dokumen (document embodied technology) mencakup seluruh fakta dan gambar-gambar yang diperlukan dalam operasi transformasi. Orgaware adalah teknologi yang melekat pada kelembagaan (institution embodied technology) mencakup kerangka kerja yang diperlukan pada operasi transformasi. A-45-2
3 2. Menilai State of the art Prosedur penilaian state-of- the-art adalah dengan menggunakan kriteria umum untuk setiap komponen teknologi yang telah disarankan sebagai kriteria spesifik untuk mengembangkan sistem rating. Nilai rating state-of- the art diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Susihono,2012) : (1) (2) Dimana : tik = skor kriteria ke-k untuk technoware item i hij = skor kriteria ke-i untuk humanware kategori j fm = skor kriteria ke-m untuk inforware On = skor kriteria ke-n untuk orgaware 3. Penentuan Kontribusi Komponen Nilai Kontribusi tiap item komponen teknologi dihitung dengan menggunakan input nilai batas level sofistikasi dan rating state of the art, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Susihono, 2012) : (5) Dimana : Ti = kontribusi masing-masing item i dari technoware Hj = kontribusi masing-masing item j dari humanware I = kontribusi masing-masing item i dari infoware O = kontribusi masing-masing item o dari orgaware U = batas atas L = batas bawah Nilai Ti menunjukan kontribusi dari tiap-tiap item technoware sedangkan nilai Hj menunjukan kontribusi dari tiap-tiap kategori Humanware. Untuk nilai I menunjukkan kontribusi dari tiap-tiap kategori infoware dan nilai O sendiri menunjukkan kontribusi dari kategori orgaware. 4. Penilaian Intensitas Kontribusi Komponen Nilai intensitas kontribusi komponen teknologi dihitung dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan AHP. Dengan metode AHP, akan diperoleh bobot (nilai intensitas) tiap komponen teknologi. Nilai ini akan digunakan untuk menghitung besarnya Technology Contributions Coefficien (TCC). (3) (4) (6) (7) (8) A-45-3
4 5. Perhitungan Technology Contributions Coefficien (TCC) Nilai TCC dari sebuah perusahaan menunjukan hasil kontribusi teknologi gabungan (joint contribution) untuk keseluruhan operasi transformasi. Nilai TCC tidak memungkinkan nol karena 0 berarti tidak ada aktivitas transformasi tanpa keterlibatan seluruh komponen teknologi, nilai maksimum TCC = 1. Nilai TCC dihitung dengan menggunakan input nilai kontribusi T, H, I,O dan β yang telah diperoleh menggunakan persamaan (1). TCC juga dapat dipandang sebagai technology content aided (TCA) per output (Susihono,2012), dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (9) Di mana : T = Kontribusi fasilitas rekayasa terhadap koefisien kontribusi teknologi H = Kontribusi kemampuan insan dari manusia I = Kontribusi akses dan kemampuan teknologi O = Kontribusi pemanfaatan atas perangkat organisasi b = Kepentingan relatif kriteria fasilitas rekayasa Perumusan Strategi Dengan SWOT Menurut Dudiagunoviani (2009), perencanaan strategi kompetitif harus menganalisis faktor - faktor strategis perusahaan dari segi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini diperusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika pemikiran yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( Weaknesses) dan ancaman ( Threats). Berdasarkan hasil penilaian tiap komponen teknologi, diketahui skor masing-masing item komponen. Nilai skor ini merepresentasikan kinerja tiap komponen teknologi, apakah tiap komponen tersebut telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan ataukah menunjukkan kinerja yang masih lemah (belum baik). Pemetaan baik atau lemahnya tiap komponen teknologi akan menjadi input kekuatan dan kelemahan dalam metode SWOT. Jadi, dengan analisis SWOT nantinya dapat dihasilkan 4 kemungkinan alternatif strategi, adapun strateginya yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Tabel 1. Pemetaan perumusan strategi dengan identifikasi SWOT Sumber : Dudiagunoviani (2009) A-45-4
5 HASIL & DISKUSI Dengan melakukan penilaian pada setiap item komponen teknologi yang sesuai dengan panduan UNESCAP, diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Nilai kontribusi komponen teknologi PT. X Komponen LL UL Rating SoA Kontribusi Teknologi (T, H, I, O) Technoware 3 5 0,63 0,47 Humanware 2,33 7 0,73 0,64 Inforware 3 8 0,66 0,70 Orgaware 4 6 0,80 0,62 Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa besarnya kontribusi setiap komponen teknologi di PT. X adalah tidak sama. Komponen teknologi yang menghasilkan kontribusi terbesar untuk peningkatan keunggulan bersaing PT. X berasal dari komponen Infoware dengan nilai 0,70. Sedangkan, komponen Technoware memberikan kontribusi yang paling kecil (0,47). Penyebab utamanya adalah komponen technoware, seperti fasilitas fisik yang dimiliki PT. X dalam melakukan operasi transformasi masih banyak yang menggunakan fasilitas manual. Untuk komponen humanware dan orgaware, besarnya kontribusi dari kedua komponen ini tidak berbeda jauh nilainya (0,64 dan 0,62). PT. X telah memiliki pekerja dengan kemampuan yang cukup dan didukung adanya kerangka kerja yang jelas dalam melakukan proses operasi. Tabel 3. Nilai koefisien kontribusi gabungan Komponen Kontribusi Teknologi Intesitas Nilai TCC Technoware 0,47 0,321 Humanware 0,64 0,321 Inforware 0,70 0,074 Orgaware 0,62 0,284 0,579 Secara agregat, besarnya kinerja teknologi PT. X hingga saat ini dapat diketahui dari nilai TCC ( Technology Contributions Coefficien) sebesar 0,579 (dapat dilihat pada tabel 3). Nilai TCC menyatakan hasil kontribusi teknologi gabungan ( joint contribution) untuk keseluruhan operasi transformasi. Tabel 4. Tingkatan nilai TCC Nilai TCC Tingkatan Nilai 0,1 Sangat Buruk 0,3 Buruk 0,5 Sedang 0,7 Baik 0,9 Sangat Baik 1,0 Mencapai State-of-the Art Jika melihat capaian tingkatan nilai TCC ( tabel 4), maka dapat dikatakan bahwa kinerja teknologi PT. X secara agregat hingga saat ini berada pada tingkat Sedang mendekati Baik (0,5<TCC 0,7). A-45-5
6 Strategi Pengembangan Kinerja Teknologi Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil dari pemetaan kontribusi tiap item komponen teknologi, diketahui bahwa terdapat item-item komponen teknologi yang nilainya sudah baik, dan ada juga yang nilai kontribusinya masih lemah. Untuk mencapai keunggulan bersaing, pihak perusahaan harus memperbaiki komponen teknologi yang nilainya masih lemah dan mendayagunakan secara maksimal kekuatan internal yang dimiliki. Komponen yang teknologi yang memiliki nilai kontribusi tinggi akan menjadi input bagi kekuatan ( strength) dalam analisis SWOT. Sedangkan, komponen teknologi yang nilai kontribusinya masih rendah, dinyatakan sebagai kelemahan ( weakness) yang harus segera diperbaiki oleh perusahaan guna mencapai keunggulan bersaing. Dengan menggunakan metode SWOT yang memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi, maka dihasilkan berbagai bentuk strategi, seperti yang ditunjukkan pada tabel 5 berikut. A-45-6
7 Faktor Internal Tabel 5. Rumusan strategi dengan menggunakan SWOT Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) Faktor Eksternal Tingkat konsumsi masyarakat terhadap AMDK semakin Banyaknya pesaing sejenis yang bermunculan, meningkat karena semakin rendahnya kualitas air tanah. termasuk usaha air minum isi ulang. Cuaca di area pemasaran (Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan) sangat panas, hal ini menyebabkan jumlah konsumsi air minum meningkat Kekuatan (Strength) Strategi SO Strategi ST Komponen Technoware Perusahaan memiliki alat yang cukup baik dalam pengendalian proses dan penanganan bahan baku Perusahaan sangat memperhatikan peraturan keselamatan, memiliki peralatan keselamatan kerja yang cukup memadai. Perusahaan mampu melakukan perancanaan produksi dengan baik, menggunakan sistem informasi perencanaan produksi. Komponen Humanware Seluruh pekerja mampu bekerja sama dengan baik untuk kemajuan perusahaan, adanya koordinasi rutin antara pimpinan dan karyawan. Tingkat kedisiplinan karyawan yang tinggi, adanya sistem reward dan punishment yang jelas. Komponen Infoware Penerapan SOP untuk berbagai aktivitas sudah bagus, segala aktivitas terkait dengan proses operasi terdokumen dengan baik Media yang digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai produk kepada konsumen didukung sarana teknologi dan sumber daya yang handal melalui website yang dimiliki Komponen Orgaware Pimpinan perusahaan selalu memberikan masukan dan menerima masukan dari pekerja dalam segala aspek untuk kemajuan perusahaan melalui pertemuan rutin tiap awal minggu 1. Perusahaan harus mampu menjaga dan meningkatkan mutu produknya dengan cara melakukan kalibrasi peralatan operasi secara teratur. 2. Perusahaan harus mampu mempertahankan perencanaan produksinya yang baik atau terus meningkatkan kualitas penanganan bahan baku. 3. Perusahaan harus mampu mempertahankan media informasi yang cukup baik agar lebih mudah dalam pemasarannya kepada konsumen. 4. Perusahaan harus memberikan berbagai macam pelatihan untuk lebih meningkatkan kapabilitas pekerjanya. 1. Melakukan diversifikasi produk untuk mempertahankan pangsa pasar. 2. Meningkatkan fasilitas dan layanan konsumen agar pangsa pasar tetap terjaga dengan baik 3. Mempertimbangkan untuk menambah outlet pemasaran produk Kelemahan (Weakness) Strategi WO Strategi WT Komponen Technoware 1. Merancang dan menerapkan system 5R untuk menunjang Suasana lingkungan di area tertentu kurang memenuhi standart (ditempat pengisian air dan pemasangan label kondisinya masih kurang bersih) mutu hasil produksi. 2. Mengupdate informasi produk dalam website perusahaan, 1. Perusahaan harus meningkatkan mutu produk dengan cara memperbaiki kualitas area produksi. Komponen Infoware Perusahaan kurang baik dalam pembaharuan informasi karena web yang dimiliki sangat jarang di up date terutama informasi yang berkaitan dengan promosi produk 3. Merancang system pengukuran kinerja yang baku agar perusahaan bisa memantau kinerja perusahaan secara 2. Melakukan intensitas strategi pemasaran produk dengan cara mengupdate website untuk menampilkan promosi yang intensif Komponen Orgaware Belum ada sistem pengukuran kinerja yang baku bagi pekerja di perusahaan tersebut Kemampuan inovasi karyawan masih rendah, karena tingkat pendidikannya paling tinggi level pendidikan menengah kontinyu, salah satunya diukur dari jumlah penjualan 4. Mengadakan pelatihan secara kontinyu, terutama yang berkaitan dengan peningkatan daya inovasi karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi 3. Melakukan inovasi produk (mutu, kualitas, peralatan) agar bisa berkompetisi dengan produk lain. A-45-7
8 KESIMPULAN Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu : 1. Kinerja komponen teknologi PT. X hingga saat ini menunjukkan hasil yang tidak sama. Komponen teknologi infoware menunjukkan kinerja yang paling baik dengan nilai kontribusi teknologi sebesar 0,7. Sebaliknya, komponen teknologi technoware menunjukkan kinerja yang paling rendah (0,47) dibandingkan komponen tekanologi yang lainnya (infoware, humanware, dan orgaware). 2. Secara agregat, kinerja teknologi PT. X berada pada kategori Cukup mendekati Baik yang ditunjukkan dengan capaian nilai TCC sebesar 0, Strategi keunggulan bersaing yang perlu ditekankan oleh PT. X yaitu dengan memperbaiki komponen teknologi technoware, dan memperbaiki fasilitas pendukung sistem operasi, serta peningkatan daya inovasi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Dudiagnoviani, Y. (2009). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tani Beras Organik Kelompok Tani Cibereum Jempol. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Bogor. Hany I., (2010). Analisis Kandungan Teknologi Terhadap Performansi Bisnis Industri Skala Kecil, Institut Teknologi Bandung. Moran, John- W.,Baird K -Brightman. (2000). Leading Organizational Change, Journal of Workplace Learning : Employee Conseling Today, Vol 12.No.2, pp Nazaruddin, (2008). Manajemen Teknologi. Yogyakarta : Graha Ilmu Pitts, R. A. and D. Lei. (2003). Strategic Management: Building and Sustaining Competitive Advantage, Ohio: Thompson Learning. Purwaningsih, R; Prastawa, H dan Fanani, R. (2005). Penilaian Teknologi Dengan Metode Teknometrik Di PT Indo Acidatama Chemical Industry Solo. Transistor.Vol. 5, No. 1. UNDIP Semarang. Susihono, W. (2012). Penilaian Teknologi Untuk Menentukan Posisi Industri Pesaing. J@TI Undip, Vol VII No 2. UNDIP Semarang. A-45-8
PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK
PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK MENENTUKAN POSISI TEKNOLOGI 2 INDUSTRI PEMBUAT SKOP DENGAN METODE TEKNOMETRIK Retno Indriartiningtias 1, Resta Amijaya, dan Widi Nugroho Laboratorium Manajemen Industri Program
Lebih terperinciPENILAIAN TEKNOLOGI DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY SOLO. Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R 1
PENILAIAN TEKNOLOGI DENGAN METODE TEKNOMETRIK DI PT. INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY SOLO Ratna Purwaningsih, Heru Prastawa, Zainal Fanani R 1 ABSTRAK Dalam dunia industri yang terus menerus berkembang
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK)
ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK UNTUK STRATEGI BERSAING (STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK) Rina Sandora*, Udisubakti Ciptomulyono**, Hari Supriyanto*** Pascasarjana
Lebih terperinciPernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik
Jurnal Metris, 15 (2014): 89 96 Jurnal Metris ISSN: 1411-3287 Pernilaian Teknologi 2 Industri Pembuat Skop Dengan Metode Teknometrik Abstract. Retno Indriartiningtias, Resta Amijaya, Widi Nugroho Laboratorium
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: Tahun 2017
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 6 No 3: 133-144 Tahun 2017 133 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri http://www.industria.ub.ac.id ISSN 2252-7877 (Print)
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK
PENILAIAN TINGKAT KONTRIBUSI TEKNOLOGI DI PT. WIRASINDO SANTAKARYA MENGGUNAKAN METODE TEKNOMERIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman adalah melalui penerapan dan pengembangan teknologi dalam
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Maxfield vide Nazir (2003), studi kasus merupakan penelitian tentang status subjek penelitian yang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK
NASKAH PUBLIKASI PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI PADA INDUSTRI KREATIF KERAJINAN SANGKAR BURUNG DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya serap tenaga kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama ditinjau dari segi jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja. Berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut pendapat Warsito (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah
Lebih terperinciAnalisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada UKM Keripik Buah Di Kota Batu
Analisis Kontribusi Pada Keripik Buah Di Kota Batu Analysis of Contributions Component Technology In SME Fruit Chips In Batu City Sigit Prayitno 1) *, Imam Santoso 2), Usman Effendi 2) 1) Alumni Jurusan
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisis Swot Digital Library STIKOM Bali
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS
BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.
Lebih terperinciRencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING
BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciBAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN
BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN Seberapa baik strategi yang sedang dijalankan? Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan? Apakah perusahaan kompetitif dalam biaya? Bagaimana posisi perusahaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian
12 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2011. Pengamatan dan pengumpulan data akan dilaksanakan bulan Agustus 2011 di
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal
BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalaban Dewasa ini dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang didirikan, sehingga persaingan dalam
Lebih terperinciAnalisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM
Lebih terperinciANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN
ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT
Lebih terperinciTECHNOLOGY ATLAS PROJECT METHOD DAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALAT PENJAMINAN MUTU JASA PENDIDIKAN 1
TECHNOLOGY ATLAS PROJECT METHOD DAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALAT PENJAMINAN MUTU JASA PENDIDIKAN 1 Moh. Adam Jerusalem, S.T., S.H. Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN
Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017
ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan
Lebih terperinciPenerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi
Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe
Lebih terperinciVII. FORMULASI STRATEGI
VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciAnalisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 20, ISBN : 9-02-9-- Analisis Kontribusi Komponen Teknologi Pada PDP Kahyangan Kabupaten Jember Naning Retnowati ), Financia Mayasari
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta
Lebih terperinciKeywords: Technology management, Technometric, Technologi Contribution Coefficient (TCC), Analytical Hierarchi Process (AHP).
ASSESMENT TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI PRESS TOOL DI PT. KENZA PRESISI PRATAMA DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Akbar Arsyad, Udisubekti Cipto Mulyono, Haryono Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Lebih terperinciKedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.
Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin. Macam-Macam Lingkungan Eskternal Perusahaan Lingkungan Umum Teknologi Internasional Pasar
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA ORGANISASI
PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program
Lebih terperinciVII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rotan yang terdapat di Dunia, yang terdiri dari 9 genus. Negara berkembang lainnya, Indonesia hanya mampu mengekspor bahan mentah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini Indonesia merupakan Negara penghasil rotan terbesar di dunia dengan perkiraaan 85% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.
Lebih terperinciAnalisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya
Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Nama : Ana Listiya Wardani Npm : 10212721 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Titi Nugraheni,SE., MM LATAR BELAKANG Setiap perusahaan selalu berusaha
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan
Lebih terperinciMengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung)
Performa (2010) Vol. 9, No.2: 11-18 Mengukur Kapabilitas Teknologi Industri Kecil Batik (Studi Kasus Batik Komar Bandung) Retno Indriartiningtias * Bidang Minat Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,
35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan sebuah bengkel untuk mampu mengatur strategi sehingga bengkel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis di Indonesia belakangan ini lama semakin berkembang, dengan kompleksitas, persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinciANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG
Lebih terperinciRUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol.04 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 RUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT. PINDAD (PERSERO) UNTUK BISNIS E-CLIP DALAM
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO
BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo
Lebih terperinciMATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu
Lebih terperinciANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO
ANALISA TINGKAT KECANGGIHAN HUMANWARE DENGAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK DI PABRIK GULA CANDI BARU, SIDOARJO Hana Catur Wahyuni, Udisubakti Ciptomulyono, Hari Supriyanto Jurusan Teknik Industri ITS Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan usaha ritel seperti swalayan atau minimarket saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber: www.ritelwaralaba.com. Hampir disetiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan
36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data
15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA
STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciStrategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :
Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi
Lebih terperinciANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)
ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung) Sri Nurhayati Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT
BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",
Lebih terperinciANALISIS SWOT UD. X, UKM PEMBUAT MINUMAN BERALKOHOL
ANALISIS SWOT UD. X, UKM PEMBUAT MINUMAN BERALKOHOL Diah Ratnasari 1) dan Maria Anityasari 2) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Gedung Teknik Industri,
Lebih terperinciAnalisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata
CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 STRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT Titus Kristanto 1), Eka Cahya Muliawati 2), Rachman Arief 3), dan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 3 METODE PROBLEM SOLVING
BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinciancaman dan peluang perusahaan dan variabel eksternal yang merupakan variabel
29 BAB Til METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di PT. INDO SUNMOTOR GEM1LANG Semarang memilih lokasi perusahaannya di Jalan.lend. Sudinnan No. 303 Semarang. 3.2 Variabel Penelitian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK
NASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI DI INDUSTRI KREATIF BATIK LAWEYAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNOMETRIK Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif
Lebih terperinciPERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL
PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU
Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan
144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan
Lebih terperinciANALISIS SWOT. Analisis Data Input
ANALISIS SWOT Dalam menyusun suatu strategi pengembangan wilayah, sebelumnya perlu dilakukan suatu analisa yang mendalam. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan Analisis
Lebih terperinciBAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga
BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data 5.2.1 Variabel Produk Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumnya maka dapat kita lihat dari gambar 4.1 yang menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta
Lebih terperinci