KELOMPOK BACKEND. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah SISTEM PAKAR. Disusun Oleh : Adi Nugraha : Ahmad Hamdani :
|
|
- Suhendra Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KELOMPOK BACKEND Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah SISTEM PAKAR Disusun Oleh : Adi Nugraha : Ahmad Hamdani : Arizkianagung : Dicki Yanda : Fahmi Subhan : Jaka Supriyanto : Warya : KELOMPOK BACKEND PRODI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2017
2 II. SOAL a. Pilih topik atau domain sistem pakar yang akan dibangun selama mata kuliah sistem pakar (untuk Final Project). Hal ini dilakukan sebagai tahap pertama untuk rencana membangun aplikasi sistem pakar. Rencananya tugas 1 sampai tugas akhir sifatnya saling terkait, tetapi kalau nanti topik tugas akhir mata kuliah sistem pakar berbeda dengan topik tugas 1 boleh saja, asalkan ada pertimbangan dan alasan yang kuat. b. Beri nama kelompok dengan sebuah nama yang khas dan khusus, sebagai identitas yang mewakili semua anggota kelompok. Tulis nama kelompok beserta nama dan NPM anggota kelompok. Kekurangan atau kesalahan menuliskan identitas nama kelompok, nama anggota dan NPM maka akan dikenakan penalti pengurangan 5 poin. c. Lakukan akuisisi pengetahuan dari pakar, literatur, sumber pengetahuan yang lain yang mendukung dalam membangun basis pengetahuan. d. Buat laporan/dokumentasi tertulis untuk menjelaskan tentang tahap akuisisi pengetahuan. Komponen yang harus ada pada laporan : 1. Topik/tema sistem pakar 2. Pakar dalam bidangnya 3. Literatur dan sumber pengetahuan yang lain yang mendukung 4. Daftar pertanyaan untuk akuisisi pengetahuan 5. Jawaban atau hasil akuisisi pengetahuan 6. Langkah-langkah untuk validasi pengetahuan e. Apabila ditemukan adalah salah tulis pada laporan maka nilai akan dikurangi 5/kesalahan. Misalnya salah ketik (kurang huruf), salah penulisan kata awalan di atau kata depan di, penulisan kata asing dan sebagainya. Kita buktikan bahwa rasa cinta pada bangsa Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. f. Pengumpulan laporan bersifat file softcopy (format laporan.pdf) dikirimkan ke betha.nurina@staff.unsika.ac.id. Format dokumen ukuran A4. Format judul pengiriman laporan tugas 1: TUGAS1_SISTEMPAKAR_NAMAKELOMPOK.
3 A. TOPIK = PADI B. VETERAN C. Dari Pakar 1.Topik = PADI 2. Pakar padi 3.Literatur lain yang mendukung = - d=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahukewjzleel7b_sahucxbwkhtjt ACIQFggyMAY&url=http%3A%2F%2Fjournal.uad.ac.id%2Findex. php%2ftelkomnika%2farticle%2fviewfile%2f593%2f402&u sg=afqjcnfwri21lz4kpyminulo3idrsmr3pw&bvm=bv ,d.dGc - d=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahukewjzleel7b_sahucxbwkhtjt ACIQFggoMAU&url=http%3A%2F%2Fmfile.narotama.ac.id%2Ffile s%2fzakki%2520falani%2fexpert%2520system%2f p df&usg=afqjcnhz7wcwtm vwtvpq_rtzt948zvba&bvm=bv ,d.dgc 4. Daftar Pertanyaan : 1. Berapa lama waktu padi dapat dipanen dengan mendapatkan hasil yang baik? 2. Sebutkan jenis hama apa saja yang menghambat padi panen?, jelaskan cara pencegahannya? 3. Bagaimana cara agar menghasilkan gabah yang bermutu? 4. Bagaimana cara memilih bibit padi yang baik? 5. Bagaimana cara perawatan persamaian yang baik dan benar untuk bibit padi, sehingga tidak terjadi pembusukan? 6. Bagaimana cara mengolah tanah untuk persiapan menanam padi? 7. Bagaimana cara menentukan Ciri-ciri bibit yang siap untuk ditanam? 8. Jelaskan bagaimana cara pemumpukan padi dengan baik dan benar? 9. Bagaimana cara mengatasi apabila tanaman padi ada yang mati? 10. Bagaimana cara perawatan dan pemeliharaan padi? 11. Apakah tujuan dari penyimpanan gabah?
4 12. Bagaimana cara mengatasi penyimpanan gabah agar tidak mudah rusak ataupun mengurangi ganggu dari serangga yang dapat menurunkan mutu? 13. Apa yang terjadi pada padi, ketika memasuki musim hujan? 14. Apa dampak yang terjadi pada padi, ketika kekurangan pasokan air? 15. Apa perbedaan pupuk organik dan kimia? 16. Apa dampak yang terjadi pada padi, jika terlalu sering menggunakan pupuk kimia? 17. Apa yang diunggulkan dari teknik penanaman padi menggunakan hidroponik? 5. Jawaban Pertanyaan 1. Padi panen baiknya itu berkisar sekitar 95 hari atau 3 bulan, namun bisa lebih panjang dari, yang terpengaruh oleh bermacam-macam sebab, bisa karena musim, pengairan, adanya hama, dan jenis padi yang di tanam. Namun jika saya ambil rata-rata, umur tanam padi yaitu dari mulai tanam hingga panen, berkisar seperti yang saya sebut di atas, yaitu sekitar waktu 95 hari lebih atau sekitar 3 bulan. 2. Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tungau, ulat, kutu putih, tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut. Seperti ular yang ada di sekitar sawah jangan dibasmi, karena hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida atau insektisida untuk mengendalikan hama. 3. Cara agar padi menghasilkan gabah yang bermutu : a. Cara perontokan gabah Perontokan padi dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin. Caranya adalah : Diinjak Dipukul Banting Memakai pedal tresher/ mesin perontok b. Pembersihan gabah Maksud dan tujuan dari pembersihan gabah, yaitu : Mempercepat waktu pengeringan Memperkecil biaya pengeringan Menghindari memburuknya atau kerusakan gabah selama menyimpan Menghindari bahan dari kerusakan conveying dan penggilingan Menghindari bahan dari penurunan grade Memperkecil kebutuhan ruang dan tempat penyimpanan c. Pengeringan gabah Pada kegiatan ini proses menurunkan kadar airnya dari kisaran % sampai kadar air maksimum 14 %. Tujuan pengeringan ini agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan, rendaman, giling, dan mutu tetap baik. Supaya mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah butir kuning.
5 Pengeringan gabah dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi pada musim hujan disarankan untuk menggunakan alat pengering buatan. Sebelum melakukan proses penjemuran, perlu diperhatikan bahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindungi dari gangguan unggas dan binatang lainnya. Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang. Jika cuaca cerah, penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 7 cm dan dibolak balik 1-2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Bila menggunakan alas jemur, jangan menggunakan terpal berbahan plastik karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar air. Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul pagi sampai pukul Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar, maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastik, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Namun sebaliknya Jika gabah yang dikeringkan dalam jumlahnya kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastik. Dengan cara penjemuran seperti itu selama 2 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. d. Penyimpanan gabah kering Tujuannya itu untuk memperpanjang masa penyediaan bahan pangan. Dengan cara : Gabah yang disimpan dengan kadar air maksimum 14% bersih dari kotoran, gabah hampa maksimal 3%. Menggunakan wadah karung yang bersih dan bebas hama. Gudang atau lumbung harus dibersihkan dari hama gudang dan disemprot dengan insektisida yang telah dianjurkan, termasuk dari serangan tikus. Sirkulasi udara harus tetap baik guna menjaga kelembaban dan suhu yang seragam. Jika lantai gudang dibuat dari semen, maka harus menggunakan alas kayu, guna menghindari kontak langsung antara wadah dengan lantai semen. Dinding gudang dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menghindari hama bersembunyi. 4. Untuk mengetahui bibit padi yang baik, yaitu : Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam. Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air. Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tadi, ada berapa yang bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik. 5. Cara perawatan persamaian yang baik dan benar, yaitu : a. Begitu biji ditaburkan, terus digenangi air selama 24 jam, baru dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak berkelompok kelompo sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan mempercepat pertumbuhan.
6 b. Setelah persemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan bedengan, sehingga bedengan akan terus menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. c. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan dengan melihat keadaan. d. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput, perlu digenangi air. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka penggenangan air hanya kalau diperlukan saja. e. PengobatanUntuk menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida 2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari. 6. Cara pengolahan tanah untuk persiapan lahan padi, yaitu : Pembersihan Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan, agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk kedalam petakan. Lalu sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah. Pembersihan sisa sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan dan cangkul. Pencangkulan Sudut sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah. Pembajakan Kegiatan ini bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap untuk ditanami padi. 7. Bibit dianjurkan untuk ditanam semuda mungkin, biasanya dipindah saat umur 20 hari. Ciri ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam. Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air. 8. Cara pemupukan padi sawah dengan : a. Cara pertama adalah waktu tetap, yaitu waktu pemupukan ditetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada saat anakan aktif dan pembentukan malai dan saat primordial. b. Cara kedua adalah waktu pemberian pupuk berdasarkan nilai pembacaan BWD yang sebenarnya yaitu penggunaan BWD dimulai ketika tanaman 14 HST, kemudian secara periodik diulangi 7 10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan. 9. Cara mengatasi tanaman padi yang mati : a. Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hari sesudah tanam. b. Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zatzat makanan yang dibutuhkan tanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu.
7 10. Cara Perawatan dan Pemeliharaan tanaman padi : a. Rutin melakukan pemupukan, pemilihan pupuk yang berkualitas sangat penting bagi tanaman padi. b. Melindungi tanaman padi dari serangan hama. 11. Tujuan dari Pnyimpanan Gabah Penyimpanan gabah dilakukan untuk mempertahankan agar gabah dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu tertentu. Pengelolaan dan penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya respirasi sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada gabah, selain itu akan tumbuh jamur serta munculnya beberapa pengganggu seperti tikus dan serangga-serangga yang dapat memakan gabah sehingga akan menyebabkan mutu gabah menjadi turun 12. cara mengatasi penyimpanan gabah agar tidak mudah rusak ataupun mengurangi gangguan dari serangga yang dapat menurunkan mutu, yaitu : a. Penyimpanan Secara Tradisional Penyimpanan secara tradisional sering digunakan oleh para petani. Penyimpanan secara tradisonal ini dapat dilakukan dengan penyimpanan gabah di dalam lumbung ataupun didalam karung.sebelum melakukan penyimpanan, gabah dan lumbung harus dibersihkan terlebih dahulu. Gabah harus dibersihkan dari debu, kotoran maupun dari serangga hama sedangkan lumbung untuk penyimpanan harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan pembersihan lumbung dari kotoran, hama, dan sisa gabah sebelumnya. Jika lumbung dalam keadaan kotor maka tikus akan mudah menyerang, untuk pencegahan pengganggu berupa tikus dapat juga menggunakan alat perangkap. Sedangkan penyimpanan gabah menggunakan kemasan karung, terlebih dahulu kita harus memperhatikan karung yang akan menjadi tempat penyimpanan gabah. b. Penyimpanan Modern Penyimpanan secara modern ini dapat berupa penyimpanan tertutup/hermetic (kedap udara), penyimpanan dengan cara ini jarang digunakan oleh para petani. Penyimpanan kedap udara ini mencakup penempatan gabah ke dalam wadah yang menghentikan pergerakan udara (oksigen) serta air antar atmosfir luar dan gabah yang disimpan. Penyimpanan kedap udara ini dapat menggunakan karung super IRRI, Peengemasn dengan karung ini, tidak digunakan langsung akan tetapi sebagai pelapis dalam karung pengemasan seperti karung goni ataupun karung plastik. Jenis karung ini dirancang untuk menyinpan gabah/ benih sampai 50 kg. Karung super IRRI tersebut dapat memperpanjang masa kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12 bulan atau dapat menjaga viabilitas gabah serta menjaga kualitas gabah karena dengan penyimpanan kedap udara ini dapat menjaga stabilitas kandungan air gabah. Selain itu dapat mengendalikan hama serangga digudang tanpa menggunakan insektisida, hal tersbut dapat terjadi karenakarung super IRRI dapat mengurangi aliran oksigen ataupun uap air ke udara luar.jika ditutup dengan baik, respirasi (penguapan) gabah dapat ditekan. 13. Yang terjadi pada tanaman padi ketika memasuki musim hujan : a. Banyaknya Hama Penyakit Dengan adanya fenomena kemarau basah dan musim hujan yang datang lebih awal, pola penanaman kebanyakan petani menjadi padi-padi-padi. Penanaman padi sepanjang tahun membuat siklus hama penyakit tanaman terus berjalan.
8 Perkembangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) tidak terhenti, karena makanan tersedia sepanjang tahun. Oleh karena itu perlu dan wajib diwaspadai adalah adanya ledakan hama penyakit. Curah hujan yang tinggi salah satunya yang dapat mendongkrak ledakan populasi OPT. Potensi OPT yang perlu dan harus diwaspadai pada tanaman padi antara lain hama penggerek batang padi, wereng coklat, tikus, kresek dan tungro. Sedangkan pada tanaman sayur yaitu serangan busuk daun (late blight), serangan layu Fusarium dan Ralstonia, serangan kresek (downey mildew), antraknosa atau patek (busuk buah), bercak daun Alternaria dan lain-lain. b. Potensi Lahan Kebanjiran dan Rusak Intensitas hujan yang meningkat saat musim hujan, menyebabkan kapasitas air lebih dari biasanya. Maka hal yang perlu anda waspadai adalah sistem pembuangan air yang ada dilahan. Jangan sampai karena sistem drainase yang kurang baik, tanaman kebanjiran lantas menjadi layu dan mati. Selain pasokan air berlebih, hujan deras disertai angin kencang kadangkala dapat merusak tanaman dalam waktu singkat. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi dan komoditas yang akan ditanam. Pilihlah lokasi yang aman serta tanaman yang kuat dari resiko angin kencang. c. Intensitas Matahari anaman untuk tumbuh normal membutuhkan sinar matahari yang cukup. Pada musim hujan, kondisi langit yang mendung menyebabkan sinar matahari yang mengenai tanaman tidak merata. Nah ini akan menyebabkan proses fotosintesis terganggu. Solusi yang bisa diterapkan yaitu pengaturan tanaman dalam bedengan dengan sistem single rows (satu baris) atau sistem double rows zig zag (bahasa kerennya, untu walang dua baris). Diharapkan selain sinar matahari bisa mengenai semua tanaman juga meminimalisir timbulnya iklim mikro yang dapat memacu perkembangan penyakit. 14. Yang terjadi ketika tanaman padi kekurangan pasokan air mengakibatkan tanah menjadi kering dan kualitas padi jadi menurun. 15. Perbedaan Pupuk organik dan kimia : a. Organik terbuat dari bahan-bahan alami yang ada di alam, mulai dari kotoran ternak, sisa-sisa tanaman, sampah tumbuhan, dan berbagai bahan alami lainnya yang mengalami proses dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme. Anorganik sesuai dengan namanya terbuat dari bahan-bahan sintetis. b. Selain mengandung unsur NPK seperti pada pupuk umum yang digunakan para petani, organik mengandung 16 macam unsur hara yang diperlukan tanaman. Anorganik hanya mengandung satu unsur hara saja dalam jumlah besar sehingga untuk menghasilkan hasil pertanian yang baik diperlukan bermacam-macam jenis pupuk kimia. c. Penggunaan penyubur organik dalam jangka panjang membuat tekstur tanah menjadi lebih baik. Hasil tanaman juga dapat diperbaiki. Berbeda halnya dengan anorganik, penggunaan terus-menerus memengaruhi tekstur tanah, menjadi rusak dan mengeras. Jumlah asupan pupuk yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sama terus meningkat. Penurunan produksipun menurun sehingga keuntungan menurun.
9 d. Organik tidak membunuh kegiatan cacing tanah dan mikroorganisme lain sehingga kesuburannya terjaga. Air, udara, dan sinar matahari bisa menembus tanah dengan baik, akibatnya hama dan penyakit lebih bisa dikendalikan. Penggunaan anorganik membuat keseimbangan organisme penyubur tanah menjadi rusak. Tanah menjadi keras. e. Organik menjaga struktur tanah tetap gembur sehingga saat hujan kecil ataupun deras, struktur tanah tetap terjaga dan tetap dingin pada saat cuaca panas. Penggunaan anorganik membuat kemampuan tanah menahan air menjadi lebih rendah, frekuensi penyiraman air menjadi lebih pendek. f. Organik menyediakan unsur hara secara bertahap. Tanaman menyerap hara saat memerlukannya. Pada anorganik, unsur hara segera larut dan meresap ke bagian bawah. Apabila hujan terbatas bisa membuat tanaman tidak bisa memperoleh pupuk yang tidak larut. g. Bila menggunakan bahan organik, pertumbuhan tanaman dengan media yang kaya bahan-bahan alam memuatnya terlindungi oleh pestisida alami seperti pestisida nabati, urin sapi, dll. Bila menggunakan anorganik, pertumbuhan tanaman terjadi terlalu cepat sehingga tanah mudah terserang hama dan penyakit. Untuk mengatasinya diperlukan pestisida dan insektisida kimia. h. Pertanian dengan organik membuat tanaman bebas dari residu bahan kimia dengan harga jual lebih tinggi. Karena terbuat dari sampah, limbah dan aneka bahan alami lainnya yang dimanfaatkan untuk kompos, lingkungan menjadi lebih terjaga. Penggunaan anorganik sangat besar kemungkinannya meracuni tanah dan tanaman. Pun terjadi peningkatan residu kimia pada bahan pangan dan makanan ternak. Pencemaran lingkungan juga lebih besar kemungkinan terjadi. i. Pupuk organik bebas dari efek samping (bila diolah dengan baik), seperti penelitian yang dilakukan oleh PT Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT). Penggunaan pupuk kimia menimbulkan efek samping bagi sumber daya manusia yang menggunakannya. Pada perempuan hamil bisa menyebabkan bayi cacat atau parkinson pada manusia dewasa. j. Produk yang dihasilkan dari tanaman yang dirawat dengan pupuk organik menjadi lebih sehat, lebih enak, dan tidak mudah rusak. Pada pupuk kimia, produk mengandung residu bahan kimia pertanian dan mudah rusak. 16. Dapat merusak tanah dan mengurangi mikroorganisme tanah yang bermaanfaat. 17. bertanam padi secara hidroponik otomatis sudah meng-cancel alias meng-delete alias "menggorok leher" biaya yang membuat pusing petani setiap tahun berupa a. biaya traktor sehingga jika seluruh indonesia menerapkan ini traktor traktor bisa dijual kilo-an sebagai besi tua. b. biaya pembuatan persemaian c. biaya olah tanah d. biaya tanam e. biaya irigasi f. biaya penyiangan g. biaya panen h. biaya angkut, karena tidak dipanen sekaligus jadi tidak membutuhkan jasa pengangkutan massal
10 i. biaya threser alias mesin perontok, silahkan di jual kilo-an saja thresernya dan pengusaha yang memproduksi threser silahkan beralih ke produksi barang lainnya sebelum anda bangkrut. j. dll
PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi 11: PANEN DAN
Lebih terperinciPENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok
PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok I. LATAR BELAKANG Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciOleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)
Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul) PENDAHULUAN Pengairan berselang atau disebut juga intermitten adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian untuk:
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman
Lebih terperinciMenembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)
Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan
1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu petani
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani
1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinci1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan
1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida
Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida Oleh : Dandan Hendayana, SP (PPL Kec. Cijati Cianjur) Saat ini tanaman padi hibrida merupakan salah satu alternatif pilihan dalam upaya peningkatan produksi
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciTATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas
III. TATA CARA PENELTIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 November
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan
Lebih terperinciPENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN
PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN Ameilia Zuliyanti Siregar Departemen Agroekoteknologi Fakultas Pertanian zuliyanti@yahoo.com,azs_yanti@gmail.com Pendahuluan
Lebih terperinci1 SET A. INDIVIDU PETANI
1 SET A. INDIVIDU PETANI Pengelolaan Tanaman Padi Versi beta Indonesia Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu petani O lahan sawah kelompok tani sehamparan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada
Lebih terperinciPENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN
PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN Perbaikan mutu benih (fisik, fisiologis, dan mutu genetik) untuk menghasilkan benih bermutu tinggi tetap dilakukan selama penanganan pasca panen. Menjaga mutu fisik dan
Lebih terperinciPersyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang
PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA
AgroinovasI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan mutu fisik, fisiologis maupun mutu genetik juga dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oriza sativa) adalah salah satu jenis serealia yang umumnya dibudidayakan melalui sistem persemaian terlebih dahulu. Baru setelah bibit tumbuh sampai
Lebih terperinciBudi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Pagung, Kabupaten Tanggamus dari bulan November 2014 sampai April
Lebih terperinciPEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH
PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali penyulaman tanaman
Lebih terperinci1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN
1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN Pengelolaan Tanaman Padi Versi beta Indonesia Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu petani O lahan sawah kelompok tani
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik
38 PEMBAHASAN Budidaya Bayam Secara Hidroponik Budidaya bayam secara hidroponik yang dilakukan Kebun Parung dibedakan menjadi dua tahap, yaitu penyemaian dan pembesaran bayam. Sistem hidroponik yang digunakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis
KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut
Lebih terperinciA MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.
Petunjuk Pengisian : Lingkari dan isi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan PENCATATAN ATAS DASAR SOP DAN GAP A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. Pencatatan dan Dokumentasi pada : Buku Kerja Jahe PENILAIAN ATAS
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciBUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK
BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK System of Rice Intensification Prepared by : Utju Suiatna Beberapa Contoh Pesawahan SRI Pembibitan Penyiapan Tegalan Penyemaian Untuk bibit 1 ha diperlukan sekitar 5 kg benih
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciPada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135
TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 PUPUK ORGANIK POWDER 135 adalah Pupuk untuk segala jenis tanaman yang dibuat dari bahan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui
5 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Identitas Petani Dalam penelitian ini yang menjadi petani diambil sebanyak 6 KK yang mengusahakan padi sawah sebagai sumber mata pencaharian
Lebih terperinciBudi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika Basaruddin N. Tumarlan T. Penyunting Hermanto Ilustrasi Hendi Bachtiar Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH, RESPONDEN, DAN BUDIDAYA PADI Keadaan Umum Permasalahan Kabupaten Cianjur
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH, RESPONDEN, DAN BUDIDAYA PADI 5.1. Keadaan Umum Permasalahan Kabupaten Cianjur Penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2010 berjumlah 2.168.514 jiwa yang terdiri atas 1.120.550 laki-laki
Lebih terperinciTabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan
LAMPIRAN 9 Lampiran. Pengukuran variabel penelitian Tabel. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan a. Varietas lokal
Lebih terperinciAGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh interaksi dinamik antara komponen-komponen abiotik dan biotik Abiotik Biotik Ekosistem
Lebih terperinciPEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban,
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,
20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara
Lebih terperinciTEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU
TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan
Lebih terperinciPupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)
Penggunaan pupuk kimia atau bahan kimia pada tanaman, tanpa kita sadari dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti terlihat pada gambar di atas. Oleh karena itu beralihlah ke penggunaan pupuk organik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciVI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten
Lebih terperinciAGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh interaksi dinamik antara komponen-komponen abiotik dan biotik Abiotik Biotik Ekosistem
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau
TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau Green Economy and Locally Appropriate Mitigation Actions in Indonesia Latar Belakang Perubahan
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI
BAB VI ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI Keragaan usahatani pada penelitian ini dijelaskan secara deskriptif. Penjelasan keragaan usahatani meliputi penggunaan input dan cara budidaya padi dengan metode
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciBAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun
16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono
Lebih terperinciPROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
PERBANDINGAN HASIL BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL (Kevin Marta Wijaya 10712020) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR
Lebih terperincisosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.
85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi
Lebih terperinciVII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG
VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompos Limbah Pertanian Pengomposan merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos. Pengomposan
Lebih terperinciPemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.
PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan
Lebih terperinciImplementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH
Implementasi Budidaya Tanaman Padi Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu Oleh : ASEP FIRMANSYAH Produksi padi nasional belum mencapai target sementara kebutuhan beras nasional terus meningkat Telah terjadi
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciBUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI
BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,
Lebih terperinciLampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur
LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Tanam SRI Menurut Soekartawi (1999) Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 meter dari permukaan laut dengan temperatur 19-27 derajat celcius, memerlukan penyinaran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Tanaman padi saat berumur 1-3 MST diserang oleh hama keong mas (Pomacea caanaliculata). Hama ini menyerang dengan memakan bagian batang dan daun tanaman yang
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Kedelai
Teknologi Budidaya Kedelai Dikirim oleh admin 22/02/2010 Versi cetak Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciCara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi
Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi 4 tahap penggunaan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super Tugama) 1. Persiapan Benih 2. Pengolahan tanah atau lahan tanaman 3. Pemupukan 4.
Lebih terperinciMenanan Jamur Merang di Dalam Kumbung
Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan
Lebih terperinci